program pembelajaran bahasa berdasarkan the accelerated

Post on 26-Jan-2017

220 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PROGRAM PEMBELAJARAN

BAHASA BERDASARKAN

THE ACCELERATED

LEARNING FOR 21ST

CENTURY

DR. H. Odo Fadloeli, M.A.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan Research and Development

melalui salah studi kualitatif dan

eksperimentasi yang dikemas dalam

tiga tahapan penelitian

Pendahuluan

Inovasi dalam dunia pendidikan dapat

dilakukan baik secara sederhana

maupun kompleks sesuai dengan

kondisi masalah yang dihadapi dan

upaya apa yang harus dilakukan.

masalah

program pembelajaran bahsa Inggris belum sepenuhnya mampu mengoptimalkan aspek-aspek : a) motivasi belajar mahasiswa; b) upaya pemerolehan informasi dalam pembelajaran bahsa yang mencakup object, thought dan symbol; c) pemahaman secara bermakna melalui integrated motivation; d) pengoptimalan inteligensi dan memori; e) menguji apa yang telah diketahui dan dipahami; f) refleksi terhadap apa yang sudah dipelajari.

beberapa model pembelajaran

yang berkembang dewasa ini

antara lain:

(a) model pembelajaran yang

mendukung dan mampu

mengoptimalkan minat dan cara belajar

mahasiswa dalam mempelajari bahasa

Inggris secara cepat

(b) model Quantum Learning yang

menekankan pada loncatan-loncatan

berpikir (DeForter, 2000).

Model Pembelajaran The

Accelerated Learning For The 21

Century

model terobosan baru dalam

menemukan cara pengajaran bahasa

Inggris melalui corak enam langkah

yang menonjolkan peran otak (akal)

sebagai senjata dalam belajar bahasa

masa kini.

Keenam langkah itu menjadi

prinsip yang disingkat dengan

istilah M.A.S.T.E.R, yaitu:

Motivating

Acquiring

Searching

Triggering

Exhibiting

Reflecting

Paradigma based on the

Accelerated Learning for the 21

century

Paradigma based on the Accelerated

Learning for the 21 century selanjutnya

dapat divisualisasikan sebagai berkut:

(Lihat Gb. 1 Based on the Accelerated

Learning for the 21 Century)

George Bernard Shaw (1998: 34):

“One man that has a mind and knows it

can always beat ten men who havenn’t

and don’t.”

Tujuan Accelerated Learning

menggugah sepenuhnya kemampuan

belajar para pelajar, membuat proses

belajar menyenangkan dan memuaskan

serta memberikan keberhasilan mereka

sebagai manusia. Accelerated Learning

berhubungan dengan hasil yang

dicapai, bukan pada metodenya.

Accelerated Lerning adalah filsafat

pembelajaran dan kehidupan yang

mengupayakan demekanisasi dan

manusiawikan kembali proses belajar

serta menjadikannya pengalaman bagi

seluruh tubuh, seluruh pikiran, dan

seluruh pribadi.

Accelerated Learning adalah bagian

dari gerakan paling mendasar yang

lebih luas yang terjadi bukan hanya

dalam bidang pendidikan,

Accelerated Learning adalah

pembelajaran yang alamiah, yang

didasarkan pada cara orang belajar

secara alamiah di mana di dalamnya

telah diketahui secara instinctive ketika

masih kanak-kanak, dan

mempraktikkannya setiap hari dalam

kehidupan.

Accelerated Learning mengambil

pengetahuan dengan seluruh indera.

Lozanov (2002: 23) seorang peneliti

Accelerated Learning menyatakan

bahwa kesadaran rasional hanyalah

seperti puncak gunung es jika

dibandingkan dengan kapasitas mental

penuh seseorang.

Accelerated Learning sangat

memperhatikan konteks keseluruhan

suatu lingkungan belajar dan bukan

hanya isinya saja.

Accelerated Learning adalah keutuhan

pengetahun, keutuhan organisasi dan

keutuhan kehidupan itu sendiri.

Accelerated Learning adalah cara

belajar yang alamiah,

Faktor yang memberikan

sumbangan pada filosofi, metode

dan aplikasi Accelerated Learning

Ilmu kognitif modern

Penelitian tentang gaya belajar

Tumbangnya pandangan dunia Newtonian

Evolusi dari kebudayaan yang didominasi

pria

Runtuhnya behaviorisme

Beberapa gerakan pararel pada abad ke-20

Kebudayaan dan keadaan di tempat kerja

(Gerland, 2002:123).

prinsip pokok akselerasi

pembelajaran

Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.

Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi.

Kerjasama membantu proses belajar.

Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.

Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik.

Emosi positif sangat membantu pembelajaran

Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.

enam prinsip pokok yang diuji

dan dikembangkan dalam

penelitian

(1) Motivating Your Mind;

(2) Acquiring the information;

(3) Searching out the Meaning;

(4) Triggering memory;

(5) Exhibiting what you know;

(6) Reflecting on How you’ve learned.

penggunaan musik sebagai alat

atau media pendukung

Kehebatan musik dalam membantu

peningkatan pembelajaran bahasa

digambarkan oleh kedua ahli di atas

sebagai berikut: (Lihat Gb. A Different

Learning Style)

cara belajar yang dianjurkan

oleh Rose & Nicholl (1997: 43)

Actively involve the emotional brain-thereby making things more memorable.

Synchronize left and right brain activity.

Mobilize all eight intelligences so that learning is accessible to every one and the resources of the whole mind are used.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam

penelitian ini dan pengembangan dari

Borg & Gall (1979) yang dinyatakan

dalam 10 langkah yang meliputi:

Riset dan pengumpulan informasi

Perencanaan

Pengembangan produk awal

Uji lapangan produk awal

Revisi produk awal

Uji lapangan produk yang sudah direvisi

Revisi produk yang telah diuji

Uji lapangan produk yang sudah direvisi

Revisi akhir produk (final product revision)Diseminasi dan distribusi

lokasi dan subjek penelitian

uji coba model, secara terbatas dan lebih

luas, serta uji coba program pembelajaran

dilakukan di lokasi yang sama (STBA

YAPARI ABA Bandung)

Subjek yang digunakan yaitu mahasiswa

tingkat I jurusan Bahasa Inggris yang

terdiri dari empat kelas.

teknik pengumpulan data

(1) studi dokumentasi

(2) wawancara

(3) observasi

(4) studi kecenderungan mengenai data

awal yang menunjukkan adanya

potensi untuk melaksanakan suatu

pengembangan model pembelajaran

inovatif

Uji Perbedaan Hasil Belajar

Melalui Eksperimen

(Lihat Tabel 1: Hubungan antar Skor Hasil

Belajar Bahasa Inggris)

Perbandingan secara

keseluruhan dari ketiga tahapan

eksperimen

(Lihat Tabel 2 Descriptives Hasil Belajar )

Pengembangan

Pengembangan Prinsip Program

Pembelajaran Accelerated Learning for

21st Century dalam Pembelajaran

Bahasa Inggris

Pada awal pembelajaran dapat dilakukan dengan cara mengajak kembali mahasiswa untuk masuk dalam dunianya sendiri.

Selama pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung dapat dikembangkan kemampuan mengulang kembali daya ingat mahasiswa.

Akhir Pembelajaran, setelah mahasiswa mengikuti pembelajaran bahasa Inggris dengan melalui bantuan musik dapat melakukan penyimpulan materi bersama-sama.

Action Plan

(Lihat Action Plan Program

Pembelajaran Berbasis Accelerated

Learning For 21st Century

Berdasarkan Prinsip M.A.S.T.E.R.)

Model Final Desain Perencanaan

(Lihat Gb.3 Model Final Desain

Perencanaan Program Pembelajaran

berdasarkan The Accelerated Learning

for 21st Century Skenario (Action Plan)

dalam Pemerolehan Kemampuan Bahasa

Inggris)

Kriteria Keberhasilan

Kriteria Keberhasilan Program Pembelajaran melalui Maping Concept Materi Bahasa Inggris dalam Action Plan Pembelajaran Berbasis Accelerated Learning for 21st Century:

1. Adanya optimalisasi prinsip

2. Adanya maping concept baik secara teoretis maupun praktis

3. Adanya kemampuan seorang dosen atau guru dalam mengembangkan konsep-konsep materi pokok

4. Adanya kemampuan dosen atau guru dalam menerapkan prinsip M.A.S.T.E.R

5. Adanya kemampuan mahasiswa dalam menunjukkan semua aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip M.A.S.T.E.R

6. Terjadi percepatan perolehan kemampuan berbahasa

Perbedaan Hasil Belajar

Perbedaan Hasil Belajar secara

Eksternal (Perbandingan hasil belajar

melalui Program Pembelajaran

Accelerated Learning for 21st Century

dengan Control Group atau Kelas Biasa

dalam Mata Kuliah Bahasa Inggris

Eksperimen Pertama

Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor hasil

belajar bahasa Inggris kelas eksperimen,

yaitu yang menggunakan model

pembelajaran Accelerated Learning for 21st

Century dengan hasil belajar kelas kontrol

yang menggunakan Program Pembelajaran

konvensional secara signifikan yang ditandai

dengan harga t-hitung sebesar 3,847 dengan

probabilitas 0,000.

Eksperimen Kedua

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis

sebelumnya maka terdapat perbedaan rata-

rata skor hasil belajar bahasa Inggris kelas

yang menggunakan Program Pembelajaran

Accelerated Learning for 21st Century

dengan kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional secara

signifikan. Ditandai dengan harga t-hitung

sebesar 13,0897 dengan probabilitas 0,000.

Eksperimen Ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis

sebelumnya maka terdapat perbedaan rata-

rata skor hasil belajar bahasa Inggris antara

kelas eksperimen; kelas yang menggunakan

Program Pembelajaran Accelerated Learning

for 21st Century dan kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran

konvensional secara signifikan yang ditandai

dengan harga t-hitung sebesar 16.484

dengan probabilitas 0.000.

PEMEROLEHAN KEMAMPUAN

BAHASA INGGRIS

(Lihat accelerated learning)

MAPPING CONCEPT-1

BERDASARKAN LAGU SUNSHINE

ON MY SHOULDER

(Lihat GAMBAR. 5 MAPPING

CONCEPT-1 BERDASARKAN JUDUL

LAGU SUNSHINE ON MY SHOULDER)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Thank you.

top related