proposal - benefit alkohol lain.docx
Post on 10-Feb-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
1/21
Luvita Peilouw (07120080086)
BAB 1
Latar Belakang
Alcohol can increase the level of HDL so it decrease the risk of Coronary Heart
Disease (CHD).
Penyakit jantung koroner ( PJK ) merupakan problema kesehatan utama di negara
maju. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner
sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus
diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor faktor resiko PJK dan
merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK, baik primer
maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi
mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya
penyakit yang secara klinis telah diderita. Berbagai Penelitian telah dilakukan selama
50 tahun lebih dimana didapatlah variasi insidens PJK yang berbeda pada geografis
dan keadaan sosial tertentu yang makin meningkat sejak tahun 1930 dan mulai tahun
1960 merupakan Penyebab Kematian utama di negara Industri. Mengapa didapatkan
variasi insidens yang berbeda saat itu belum diketahui dengan pasti, akan tetapi
didapatkan jelas terjadi pada keadaan keadaan tertentu. Penelitian epidemiologis
akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh
keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang dapat dibuktikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras,
geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes,
obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan.
Penelitian Whitehall Civil Servants pads 18-240 laki antara umur 40-64 tahun
mendapatkan hubungan antara miokard iskemik, faktor resiko dan kematian akibat
PJK. Faktor resiko PJK yang utama adalah : Hipertensi, Hiperkolesterolemia, dan
merokok.
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
2/21
Luvita Peilouw (07120080086)
Berhubungan dengan ini, alkohol biasanya sering dianggap sebagai faktor risiko
terpopuler yang menyinggung sebagian besar penyakit dalam ilmu kedokteran.
Memang benar jika alcohol dengan kandungan etanolnya bertanggung jawab sebagai
penyebab penyakit seperti cirrhosis hati, gagal ginjal, kanker, dan penyakit jantungtapi yang tidak kita ketahui bahwa kemungkinan dalam jumlah alcohol yang benar,
akan menurunkan salah satu resiko dari penyakit tersebut, dengan cara kerja yang
spesifik, yakni penyakit jantung koroner.
Meskipun belum ada standar yang diterima secara umum tentang tingkat konsumsi
minuman beralkohol, namun secara sederhana peminum alkohol dapat digolongkan
ke dalam 3 kelompok. Kelompok pertama adalah "peminum ringan" (lightdrinker)
yaitu mereka yang mengkonsumsi antara 0,28 s/d 5,9 gram atauekuivalen dengan
minum 1 botol bir atu kurang. Kelompok kedua adalah"peminum menengah"
(moderate drinker). Kelompok ini mengkonsumsiantara 6,2 s/d 27,7 gram alkohol
atau setara dengan 1 s/d 4 botol birper hari. Kelompok terakhir adalah "peminum
berat" (heavy drinker)yang mengkonsumsi lebih dari 28 gram alkohol per hari atau
lebih dari4 botol bir sehari.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, akohol dapat menaikan
jumlah trigliserid, tetapi juga jumlah HDL. Dalam kasus PJK, penyabab utama
terjadinya adalah atherosclerosis yang disebabkan karena peningkatan LDL (low
density lipoprotein) yang terakumulasi dan menumpuk, dan jumlah HDL (high
density lipoprotein) yang kurang, sehingga tidak dapat mengikat molekul fatty yang
ada untuk kembali ke dalam pembuluh darah dan dirombak kembali. HDL terbentuk
dari kombinasi HDL2 dan HDL3. Ethanol yang terdapat di dalam alcohol telah
dibuktikan dapat meningkatkan jumlah HDL2 dalam darah, hal ini terjadi karena
meningkatkan Transport Rate dari apolipoprotein A 1 dan A2.
Pengaruh alcohol tidak hanya bekerja pada peningkatan HDL, tapi juga peningkatan
jumlah t-PA (fibrinolitic protein tissue type plasminogen activator) yang dapat
merombak fibrin yang menempel pada atheroma dan menyebabkan blockage yang
meningkat, juga pada pembuluh darahnya sendiri, yaitu nitrit oxide yang berfungsi
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
3/21
Luvita Peilouw (07120080086)
untuk merelaksasi dinding pembuluh darah (vasodilatasi) agar peredaran darah dapat
lebih leluasa.
Jadi pada akhirnya, pengaruh ethanol dalam alcohol dapat memberikan benefit pada
pengaruh penyakit jantung koroner.
Rumusan Masalah
1. Melihat adanya perubahan jumlah HDL yang berkaitan dengan alcohol yang
dikonsumsi.
2. Mengukur jumlah alcohol yang diperlukan secara signifikan untuk menaikan
konsentrasi HDL.
Hipotesis
Kadar alcohol yang cukup dapat menaikan konsentrasi HDL dalam darah dikarenakan
substansi ethanol yang dapat meningkatkan Transport Rate dari apolipoprotein A 1
dan A2.
Tujuan dan Manfaat
General Objective:
To know the effects of alcohol consumption for the therapy of CHD patients
Specific Objective:
To know how much alcohol content required for the therapy of CHD patients.
Manfaat:
To give compensation to alcoholic patients who has CHD.
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
4/21
Luvita Peilouw (07120080086)
BAB II
Literatur Review
Penyakit Jantung Koroner Dan Hypertensi
Penyakit jantung koroner ( PJK ) merupakan problema kesehatan utama di negara
maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh
darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Sedangkan
penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Banyak faktor yang
mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha pencegahan harus
bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan
cara pengendalian faktor faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting
dalam usaha pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder. Pencegahan primer
lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan
sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita.
Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian
dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang
dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain:
umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi,
merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
5/21
Luvita Peilouw (07120080086)
keturunan.
FAKTOR - FAKTOR RESIKO PEHYAKIT JANTUNG KORONER.
1. Hipertensi
Merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab terjadinya PJK. Penelitian di
berbagai tempat di Indonesia (1978) prevalensi Hipertensi untuk Indonesia berkisar 6-
15%, sedang di negara maju mis : Amerika 15-20%. Lebih kurang 60% penderita
Hipertensi tidak terdeteksi, 20% dapat diketahui tetapi tidak diobati atau tidak
terkontrol dengan baik.
Penyebab kematian akibat Hipertensi di Amerika adalah Kegagalan jantung 45%,
Miokard Infark 35% cerebrovaskuler accident 15% dan gagal ginjal 5%. Komplikasi
yang terjadi pada hipertensi esensial biasanya akibat perubahan struktur arteri dan
arterial sistemik, terutama terjadi pada kasus-kasus yang tidak diobati. Mula-mula
akan terjadi hipertropi dari tunika media diikuti dengan hialinisasi setempat dan
penebalan fibrosis dari tunika intima dan akhirnya akan terjadi penyempitan
pembuluh darah. Tempat yang paling berbahaya adalah bila mengenai miokardium,
arteri dan arterial sistemik, arteri koroner dan serebral serta pembuluh darah ginjal.
Komplikasi terhadap jantung Hipertensi yang paling sering adalah Kegagalan
Ventrikel Kiri, PJK seperti angina Pektoris dan Miokard Infark. Dari penelitian 50%
penderita miokard infark menderita Hipertensi dan 75% kegagalan Ventrikel kiri
akibat Hipertensi. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan karena :
a. Meningkatnya tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung, sehingga
menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran ventrikel kiri (faktor miokard).
Keadaan ini tergantung dari berat dan lamanya hipertensi.
b. Mempercepat timbulnya arterosklerosis.
Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap
dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
6/21
Luvita Peilouw (07120080086)
arterosklerosis koroner (faktor koroner) Hal ini menyebabkan angina pektoris,
Insufisiensi koroner dan miokard infark lebih sering didapatkan pada penderita
hipertensi dibanding orang normal.
Tekanan darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar. Kejadian PJKpada hipertensi sering dan secara langsung berhubungan dengan tingginya tekanan
darah sistolik. Penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-
75 tahun mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya angina
pectoris dan miokard infark. Juga pada penelitian tersebut didapatkan penderita
hipertensi yang mengalami miokard infark mortalitasnya 3x lebih besar dari pada
penderita yang normotensi dengan miokard infark.
e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Framingham juga mendapatkan hubungan antara PJK dan Tekanan
darah diastolik. Kejadian miokard infark 2x lebih besar pada kelompok tekanan darah
diastolik 90-104 mmHg dibandingkan Tekanan darah diastolik 85 mmHg, sedangkan
pada tekanan darah diastolik 105 mmHg 4x lebih besar. Penelitian stewart 1979 &
1982 juga memperkuat hubungan antara kenaikan takanan darah diastolik dengan
resiko mendapat miokard infark. Apabila Hipertensi sistolik dari Diastolik terjadi
bersamaan maka akan menunjukkan resiko yang paling besar dibandingkan penderita
yang tekanan darahnya normal atau Hipertensi Sistolik saja. Lichenster juga
melaporkan bahwa kematian PJK lebih berkolerasi dengan Tekanan darah sistolik
diastolik dibandingkan Tekanan darah Diastolik saja.
Pemberian obat yang tepat pada Hipertensi dapat mencegah terjadinya miokard infark
dan kegagalan ventrikel kiri tetapi perlu juga diperhatikan efek samping dari obat-
obatan dalam jangka panjang. oleh sebab itu pencegahan terhadap hipertensi
merupakan usaha yang jauh lebih baik untuk menurunkan resiko PJK. Tekanan darah
yang normal merupakan penunjang kesehatan yang utama dalam kehidupan,
kebiasaan merokok dan alkoholisme. Diet serta pemasukan Na dan K yang seluruhnya
adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pola kehidupan seseorang. Kesegaran
jasmani juga berhubungan dengan Tekanan darah sistolik, seperti yang didapatkan
pada penelitian Fraser dkk. Orang-orang dengan kesegaran jasmani yang optimal
tekanan darahnya cenderung rendah. Penelitian di Amerika Serikat melaporkan pada
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
7/21
Luvita Peilouw (07120080086)
dekade terakhir ini telah terjadi penurunan angka kematian PJK sebayak 25%. Keadan
ini mungkin akibat hasil dari deteksi dini dan pengobatan hipertensi, pemakaian
betablocker dan bedah koroner serta perubahan kebiasaan merokok.
2. Hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia merupakan masalah yang cukup panting karena termasuk faktor
resiko utama PJK di samping Hipertensi dan merokok. Kadar Kolesterol darah
dipengaruhi oleh susunan makanan sehari-hari yang masuk dalam tubuh (diet). Faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah disamping diet adalah
Keturunan, umur, dan jenis kelamin, obesitas, stress, alkohol, exercise. Beberapa
parameter yang dipakai untuk mengetahui adanya resiko PJK dan hubungannya
dengan kadar kolesterol darah:
a. Kolesterol Total.
Kadar kolesterol total yang sebaiknya adalah ( 200 mg/dl, bila > 200 mg/dl berarti
resiko untuk terjadinya PJK meningkat .
b. LDL Kolesterol.
LDL (Low Density Lipoprotein) kontrol merupakan jenis kolesterol yang bersifat
buruk atau merugikan (bad cholesterol) : karena kadar LDL yang meninggi akan
rnenyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol lebih tepat
sebagai penunjuk untuk mengetahui resiko PJK dari pada kolesterol total.
Kadar kolesterol TotalNormal : < 200 mg/dl
Agak tinggi : 2-239 mg/dl
Tinggi : >240 mg/dl
Kadar LDL Kolesterol
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
8/21
Luvita Peilouw (07120080086)
Normal : < 130 mg/dl
Agak tinggi : 130-159 mg/dl
Tinggi : >160 mg/dl
c. HDL Koleserol :
HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat
baik atau menguntungkan (good cholesterol) : karena mengangkut kolesterol dari
pembuluh darah kembali ke hati untuk di buang sehingga mencegah penebalan
dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses arterosklerosis.
Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan terjadinya PJK.
Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan mengurangi berat badan, menambah
exercise dan berhenti merokok.
d. Rasio Kolesterol Total : HDL Kolesterol
Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya (4.5 pada laki-laki dan 4.0 pada
perempuan). makin tinggi rasio kolesterol total : HDL kolesterol makin meningkat
resiko PJK.
e. kadar Trigliserida.
Trigliserid didalam yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu Lemak jenuh, Lemak tidak
tunggal dan Lemak jenuh ganda. Kadar triglisarid yang tinggi merupakan faktor
resiko untuk terjadinya PJK.
Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sbb : Bila kadar kolesterol total > 200
mg/dl, PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55 tahun, ada riwayat keluargadengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit DM & pankreas.
3. Merokok.
Pada saat ini merokok telah dimasukkan sebagai salah satu faktor resiko utama PJK
disamping hipertensi dan hiperkolesterolami. orang yang merokok > 20 batang perhari
dapat mempengaruhi atau memperkuat efek dua faktor utama resiko lainnya.
Penelitian Framingham mendapatkan kematian mendadak akibat PJK pada laki- laki
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
9/21
Luvita Peilouw (07120080086)
perokok 10X lebih besar dari pada bukan perokok dan pada perempuan perokok 4.5X
lebih dari pada bukan perokok. Efek rokok adalah Menyebabkan beban miokard
bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya komsumsi 02 akibat
inhalasi co atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan Tahikardi, vasokonstrisipembuluh darah, merubah permeabilitas dinding pembuluh darah dan merubah 5-10
%
Kadar HDL Kolesterol
Normal : < 45 mg/dl
Agak tinggi : 35-45 mg/dl
Tinggi : >35 mg/dl
Kadar Trigliserid
Normal : < 150 mg/dl
Agak tinggi : 150 250 mg/dl
Tinggi : 250-500 mg/dl
Sangat Sedang : >500 mg/dl
4
Hb menjadi carboksi -Hb. Disamping itu dapat menurunkan HDL kolesterol tetapi
mekanismenya belum jelas . Makin banyak jumlah rokok yang dihidap, kadar HDL
kolesterol makin menurun. Perempuan yang merokok penurunan kadar HDL
kolesterolnya lebih besar dibandingkan laki laki perokok. Merokok juga dapat
meningkatkan tipe IV abnormal pada diabetes disertai obesitas dan hipertensi,
sehingga orang yan gmerokok cenderung lebih mudah terjadi proses aterosklerosis
dari pada yang bukan perokok.
Apabila berhenti merokok penurunan resiko PJK akan berkurang 50 % pada akhir
tahun pertama setelah berhenti merokok dan kembali seperti yang tidak merokok
setelah berhenti merokok 10 tahun.
Mengenal Faktor resiko PJK sangat penting dalan usaha pencegahan PJK merupakan
salah satu usaha yang cukup besar peranannya dalam penanganan PJK untuk
menurunkan resiko dan kematian akibat PJK yaitu dengan cara mengendalikan faktor
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
10/21
Luvita Peilouw (07120080086)
resiko PJK. Faktor resiko Utama PJK adalah : Hipertensi, hiperkolesterolemi, dan
merokok dimana merupakan faktor yang dapat dikontrol dan bersifat reversibel. Faktor
resiko lainnya adalah : umur, ras, jenis kelamin, keturunan (bersifat Irreversibel),
geografis, diet, obesitag, diabetes, exercise, perilaku dan kebiasaan hidup lainnya,stress, perubahan sosial dan perubahan masa (bersifat Reversibel) Dengan mengatur,
berhenti merokok dan perubahan hipertensi yang efektif, dapat menurunkan resiko
dan kematian akibat PJK.
IV. KEPUSTAKAAN
Coopers K.H. : controlling Cholesterol, Bantam Books, New York .1988
Cruikhshank J.M & Prichard B.N.C : Hypertension, Beta Blockers in Clinicalpractice, Churchill Livingstone, New York 1987
Jakson G : Cadiovasculer Update, Insight in to Heart Disease, Update Publications,
England 1984
Kannel W.B. : The Framingham study, Am,J,Cardiol, 1980.
Kwiterovich : Beyond Cholesterol, John Hopkins, London 1989.
Sukaman : Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi, Pendekatan Praktis dan
Penatalaksanaan, 1986.
US Departement of Health & Human Services: So you Have High Blood Cholesterol
NIH Publications, juni 1989.
e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
7
Kolesterol
Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang
dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar
peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti
gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan,
kacang tanah, dan sejenisnya.
Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density
Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
11/21
Luvita Peilouw (07120080086)
kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi
koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah
(aterosclerosis). Akibatnya jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya
berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak,maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.
Penderita kolesterol umunya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutupi
kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan
mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain
faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan.
Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum pernah
menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga
makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak
konsumsi makanan berserat.
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida,
LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang
diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam
plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus
setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang
dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di
luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi
LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor
khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density
Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai
lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik.
Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi
alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup.
Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
12/21
Luvita Peilouw (07120080086)
dalam tekanan darah dan risiko diabetes.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat
karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya
penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan
rendah dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa
kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari
mereka dengan kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung, namun
orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih berisiko untuk
terkena penyakit jantung.
Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal,
gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid.
Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok,
obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan
kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh.
Alkohol
Alkohol sering digunakan untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol;
dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan
metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam
dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam
ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuksenyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Dilihat dari strukturnya, gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat
pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan
'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH.
Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanol -
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
13/21
Luvita Peilouw (07120080086)
paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-
metilpropan-2-ol. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol
dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum
digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah
satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan
paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang
bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu
beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Alkohol umum :
1. isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3,
atau alkohol gosok
2. etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama
dalam antifreeze
3. gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat
dalam minyak dan lemakalami, yaitutrigliserida (triasilgliserol)
4. Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan
bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di
masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan
bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman,
maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit,
karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut
dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi)
dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar
alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gliserolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gliserolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar -
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
14/21
Luvita Peilouw (07120080086)
disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar
alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang
tersebut menjadi depresi.
Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),golongan B; kadar etanol 5%-20% (anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-
45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Efek yang ditimbulkan:
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam
waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah /
kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan
perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa
senang, rasa sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas
lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional
(sedih, senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik - motorik,
yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan
bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu
gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.
Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya.
Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka
sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang
disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang
serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol
digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi
berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih
buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.
Methods and ResultsWe tested the hypothesis that ethanol increases HDL-C by
raising transport rates (TRs) of the major HDL apolipoproteins apoA-I and -II. We
measured the turnover of these apolipoproteins in vivo in paired studies with and
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
15/21
Luvita Peilouw (07120080086)
without alcohol consumption in 14 subjects. The fractional catabolic rate (FCR) and
TR of radiolabeled apoA-I and -II were determined in the last 2 weeks of a 4-week
Western-type metabolic diet, without (control) or with alcohol in isocaloric exchange
for carbohydrates. Alcohol was given
as vodka in fixed amounts ranging from 0.20 to0.81 g kg-1 d-1 (meanSD 0.450.19) to reflect the usual daily intake of each subject.
HDL-C concentrations increased 18% with alcohol compared with the control
(Wilcoxon matched-pairstest, P=0.002). The apoA-I concentrations increased by 10%
(P=0.048) and apoA-II concentrations increased by 17% (P=0.005) due to higher
apoA-I and -II TRs, respectively, whereas the FCR of both apoA-I and -II did not
change. The amount of alcohol consumed correlated with the degree of increase in
HDL-C (Pearsonsr=0.66, P=0.01) and apoA-I TR (r=0.57, P=0.03). The increasein
HDL-C also correlated with the increase in apoA-I TR (r=0.61, P=0.02).
BAB 3
KERANGKA KONSEP
Ethanol pada Alkohol
Vodka
Meningkatkan transport
rate Apoliporotein A1 danA2
Maningkatkan HDL
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
16/21
Luvita Peilouw (07120080086)
KERANGKA TEORI
Definisi Variabel
Variabel dependen : HDL
Variabel independen : Ethanol in alcohol
Menurunkan resiko penyakit jantung koroner
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
17/21
Luvita Peilouw (07120080086)
BAB 4
Studi Populasi
5 wanita dan 3 pria diambil setelah penyesuaian medical cek up di rumah sakit,.
Syarat berumur 21 tahun, mengkonsumsi alcohol secara rutin, dan tidak memiliki
riwayat alcoholism pada keluarga ataupun diri sendiri. Subjek juga tidak menderita
penyakit sistemik yang signifikan, yang diseleksi dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik, serta pemeriksaan laboratorium dan subjek juga disyaratkan bukan perokok,
atau pengobatan yang dapat menghambat konsentrasi lipid, termasuk pil Kb.
Walaupun tidak ada persyaratan mengenai ras tapi subjek yang dipakai semuanya
berasal dari ras asia atau mongol.
5. Ctt: Kriteria Alkoholism menurut DSM 4 adalah
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
18/21
Luvita Peilouw (07120080086)
DSM-IV Alcohol Abuse (1 or more criteria for over 1 year)
1. Role Impairment (e.g. failed work or home obligations)
2. Hazardous use (e.g. Driving, swimming or operating machinery while intoxicated)
3. Legal problems related toAlcohol use
4. Social or interpersonal problems due to Alcohol
6. Criteria: DSM-IVAlcohol Dependence (3 criteria for over 1 year)
1. Tolerance (increased drinking to achieve same effect)
2. Alcohol Withdrawal signs or symptoms
3. Drinking more than intended
4. Unsuccessful attempts to cut down on use
5. Excessive time related to Alcohol (obtaining, hangover)
6. Impaired social or work activities due to Alcohol
7. Use despite physical or psychological consequences
Protokol Eksperimen
Semua subjek diharuskan melalui 2 periode studi dengan durasi 4 minggu setiapnya. 2
minggu pertama sebagai fase penyamaan, dan eksposurnya dberikan dengan 2 minggu
setelahnya. Setiap subjek diharuskan mengkonsumsi makanan ala Indonesia dengan
menu yang sama, dan ditambahkan ethanol pada minuman (EtOH), dengan urutan
yang bervariasi. Dan diberikan keluasan untuk melanjutkan aktifitas kesehariannya
seperti biasa, dengan perjanjian yang sudah dilakukan sebelumnya antara subjek
eksperimen.
Pola Makan
Control pola makan dilakukan, dengan ketentuan 15% protein, 43% karbohidrat, dan
42% lemak, dengan 215 mg kolestrol/1000 Kcal per harinya. Konsumsi EtOH
dilakukan sama seperti kontrol diet kecuali bahwa alcohol (seperti vodka) telah
diganti untuk karbohidrat dengan penyesuain kalori yang berimbang. Dosis EtOH
mencerminkan kebiasaan subjek yang mengkonsumsi sampai dengan 1mL/kg/d.
http://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Sports/Disability/Dsblty.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlWthdrwl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Sports/Disability/Dsblty.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlWthdrwl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htm -
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
19/21
Luvita Peilouw (07120080086)
EtOH diberikan dengan dosis tunggal atau terbagi, disesuaikan dengan pola minum
subjek dan biasanya dikonsumsi setelah makan. Pola makannya terdiri atas berbagai
macam makanan dengan bahan masak yang umum dan komposisi yang telah
diketahui.
Studi kinetik
Kedua apoA-I dan apoAII dipersiapkan dan diradioionasi. Setelah injeksi dengan
apolipoprotein yang telah dilabel, sample darah diambil setelah 10 menit, 4, 12, 24,
dan 36 jam setelahnya, dan dilakukan setiap hari setelah hari ke-14. Plasma
dipersiapkan dan 1mL aliquots digunakan untuk mengukur radioaktifitas I-apoA-1
dan I-apoA-II. Plasma apoA-I dan II yang berubah dinormalisasi lagi pada sample
darah10 menit dan dianalisa dengan model Matthew. Model alanisa ini dilakukan
untuk mengestimasi FCR (Frakctional Catabolic Rate). TR (Transport rate) dari setiap
apolipoprotein telah dikalkulasi dengan produk dari konsentrasi plasmanya yaitu FCR,
dan volume plasma (diasumsikan sebagai 4.5% dari berat badan), dan semuanya
dibagi dengan berat bada.
Pengukuran Lipid dan Lipoprotein
Sampel plasma di antokoagulasikan dengan EDTA diambil setelah 12 jam pada hari 1,
3, 7, 10, dan 14 , setelah injeksi isotop untuk pengukuran konsentrasi lemak dan
lipoprotein. Tidak ada tren sementara tang diobservasi, jadi rata-rata dari 5
pengukuran itu digunakan untuk data analisis. Pengukuran lipid dan lipoprotein
dilakukan dengan specimen baru, dan apolipoprotein dilakukan dengan aliquots
plasma yang dibekukan dalam -70 C. Total konsentrasi kolestrol dan trigliserid
ditentukan dengan metode enzimatik dengan reagen dari Boehriger-Mannheim.
Kolestrol Lipoproten ditentukan setelah beberapa ultrasentrifugasi. Total dan nilai
HDL-C telah distandarisasi. Konsentrasi ApoA-Itelah diukur dengan enzyme linked
immunosorbent assay. Konsentrasi ApoA-II berdasarkan Radial Immunidiffusion
assay
Penentuan ukuran lipoprotein
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
20/21
Luvita Peilouw (07120080086)
Ukuran rata-rata HDL, LDL, dan VLDL diukur dengan menggunakan proton NMR
spektroskopi
Analisis Statistik
Studi yang ada merupakan standard 2-treatment, 2-periode trial cross-over.
Bandingkan perbedaan kedua mean(rata-rata) kedua jenis diet dengan Wilcoxon
signed-rank test. Hipotesis null unutk kedua tes ini adalah bahwa tak ada perbadaan
antara kedua diet. Korelasi antara EtOH dan EtOH diet-penyebab perubahan pada
HDL dan parameter yang berhubungan dilihat dengan Pearson correlation, seperti
yang telah dilihat pada korelasi antara perubahan HDL-C dan perubahan HDL
turnover parameter. Analisa yang sama dengan korelasi urutan Spearmans rank
memberikan hasil yang sama. Software statistik yang dipakai S-Plus 3.4 untuk
windows digunakan untuk analisis data.
BUDGET
1. Vodka
2. Med cek up
3. HDL
4. Makanan
TIMELINE
No Activity Execution Time
Ot 2010 Nov 2010 Dec 2010 Jan
2011
Feb
2011
Mar
2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Preparation
1. Journal Searching
2. Research Proposal
Framework3. Presentation
-
7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx
21/21
Luvita Peilouw (07120080086)
4. Cooperation with the
subject
5. Research Preparation
Management
6. Sampling
7. Examination8. Data Collection
9. Data Analysis
top related