repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2270/1/skripsi jadi.docx · web viewpada tahun...
Post on 25-Nov-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SKRIPSI
HUBUNGAN PERAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA SISWA KELAS V
(Studi Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang)
SAFINATUL ZUHRO
153210123
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019
i
HUBUNGAN PERAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA SISWA KELAS V
(Studi Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada
program Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang
SAFINATUL ZUHRO
153210123
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lumajang pada tanggal 1 Maret 1997 dengan jenis
kelamin perempuan. Pada tahun 2004 penulis lulus dari TK DHARMA WANITA
BODANG 03, tahun 2010 penulis lulus dari SDN BODANG 01, Tahun 2012
penulis lulus dari SMPN 02 Lumajang, Tahun 2015 penulis lulus dari SMK PGRI
Lumajang, Tahun 2015 sampai sekarang penulis mengikuti pendidikan Prodi S1
Ilmu Keperawatan di STIKES ICME Jombang.
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
sJombang, 16 Agustus 2019
Safinatul Zuhro
153210123
vii
PERSEMBAHAN
Seiring doa dan puji syukur aku persembahkan skripsi ini untuk :
1. Allah SWT, karena atas ijin dan karunia-Nya maka skripsi ini dapat dibuat
dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT
yang meridhoi dan mengabulkan segala doa.
2. Bapak dan ibuku tersayang, yang telah memberikan dukungan moril maupun
materil serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya.
3. Terimakasih untuk bapak Baderi, S.Kom.,M.M dan ibu Maharani Tri P,
S.Kep.,Ns.,M.M selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing jalannya skripsi ini.
4. Terimakasih juga untuk teman-teman semester 8B yang telah menerima,
mendukung serta selalu memotivasi saya hingga saat ini.
5. Buatsemuapihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah
mensupport, membantu dan selalu memotivasi saya sehingga saya masih
berjuang sampai detik ini saya mengucapkan banyak-banyak terimaksih.
viii
MOTTO
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di
dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk
berhasil.
(Mario Teguh)
Mimpi sebenarnya adalah ruang yang selalu mendahului kenyataan dan tidak ada
satu kenyataan yang terbentuk dalam diri seseorang diluar mimpi-mimpinya.
(Anis Mata)
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut
oleh manusia adalah menundukkan diri sendiri.
(R.A Kartini)
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Penerapan Perlikau
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V di MI Mambaul Ulum
Corogo Jogoroto Jombang” ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat H. Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku ketua STIKes ICMe
Jombang, ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Kaprodi S1
Keperawatan, ibu Maharani Tri P, S.Kep.,Ns.,M.M selaku pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga
terselesaikannya skripsi ini, Bapak Baderi, S.Kom.,M.M selaku pembimbing II
yang telah rela meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi ini. Kepala
Sekolah MI Mambaul Ulum yang telah memberikan ijin penelitian, serta teman-
teman dan semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Jombang, 16 Agustus 2019
Penulis
x
ABSTRAKHUBUNGAN PERAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)PADA
SISWA KELAS V(di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang)
Oleh:Safinatul Zuhro
Masalah perilaku hidup bersih dan sehat yang sering di alami oleh anak usia sekolah adalah kebiasaan mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan gosok gigi yang rendah, serta keadaan lingkungan sekiar yang tidak bersih dan sehat yang dapat menjadi sarang penyakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan peran UKS dengan penerapan PHBS pada siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
Metode yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Mambaul Ulum yang berjumlah 35 siswa dengan pengambilan sampel menggunakan tenik simple random sampling.Variabel independen dalam penelitian ini yaitu peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan variabel dependen yaitu penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulatingdengan uji statistik Spearman Rank.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 32 responden yang berperan baik dalam UKS sebesar 18 responden (56,2%), Sedangkan hampir setengah responden berPHBS baik sejumlah 15 responden (46,9%). Hasil uji Sperman Rank didapatkan p<0,05 yaitu p= 0,008, sehingga H1 diterima.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan anatara peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V. Saran bagi sekolah diharapkan sekolah dapat meningkatkan kegiatan UKS untuk menambah pengetahuan siswa tentang pentinya PHBS.
Kata kunci: peran UKS, penerapan PHBS
xi
ABSTRACTRELATIONSHIP BETWEEN THE ROLE OF SCHOOL HEALTH UNIT
(UKS) WITH APPLICATION OF CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR (PHBS) AT THE FIFTH-GRADE STUDENTS
(in MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang)
The problem of living clean and healthy that is often experienced by the school-age child in the habit of consuming unhealthy snacks, the habit of washing hands without soap and lack of interest in brushing their teeth, and also the environmental conditions that are unclean and healthy which can become a den of disease. The purpose of this study is analyzing the relationship between the role of UKS and the application of PHBS in fifth-grade students at MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
The method of this study is correlation analytic with the cross-sectional approach. The populations in this study were fifth-grade students of MI Mambaul Ulum, which are 35 students by taking samples using a simple random sampling technique.The independent variable in this study is the role of the School Health Unit (UKS) and the dependent variable, namely the application of Clean and Healthy Behavior (PHBS) to fifth grade students.To collect the data, the researcher uses a questionnaire. Data processing using Editing, Coding, Scoring, Tabulating with Spearman Rank statistical test.
The results of this study indicate that 32 respondents who played a good role in UKS were 18 respondents (56.2%), while almost half the respondents had good PHBS totaling 15 respondents (46.9%). Spearman Rank test results obtained p <0.05, namely p = 0.008, so H1 is accepted.
This study concludes that there was a relationship between the role of the School Health Unit (UKS) and the application of Clean and Healthy Behavior (PHBS) in fifth-grade students.
Keywords: the role of UKS, the application of PHBS
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... iHALAMAN JUDUL DALAM......................................................................... iiLEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN........................................................ iiiPERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. ivLEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. vLEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. viRIWAYAT HIDUP........................................................................................... viiLEMBAR PERSEMBAHAN........................................................................... viiiMOTTO............................................................................................................. ixKATA PENGANTAR....................................................................................... xABSTRAK......................................................................................................... xiDAFTAR ISI...................................................................................................... xiiiDAFTAR TABEL.............................................................................................. xivDAFTAR GAMBAR......................................................................................... vxDAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xviDAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN................................................... xviiBAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. LatarBelakang..................................................................................... 11.2. RumusanMasalah................................................................................ 31.3. Tujuan................................................................................................ 31.4. Manfaat.............................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 52.1 Konsep anak sekolah......................................................................... 52.2 Konsep unit kesehatan sekolah......................................................... 62.3 Konsep perilaku hidup bersih dan sehat ........................................... 122.4 Penelitian terkait ............................................................................... 19
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 223.1 Kerangka Konseptual...................................................................... . 223.2 Hipotesis Penelitian.......................................................................... 23
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................................................... 244.1 Jenis Penelitian................................................................................. 244.2 Rancangan Penelitian ...................................................................... 244.3 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ . 244.4 Populasi, Sampel dan Sampling ..................................................... . 254.5 Kerangka Kerja ............................................................................... 274.6 Identifikasi Variabel ........................................................................ 284.7 Definisi Operasional ........................................................................ 284.8 Pengumpulan Data dan Analisa Data............................................... 304.9 Etika Penelitian................................................................................ 34
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 35BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 47DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 49LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor tabel daftar tabel halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Peran Unit Kesehatan (UKS) Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa kelas V................................................................... 29
Tabel 5.1 Karateristik Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ............................. 36
Tabel 5.2 Karateristik Frekuensi Responden Berdasarkan jenis kelamin Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang................... 36
Tabel 5.3 Karateristik Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang..................................................................... 37
Tabel 5.4 Karateristik Frekuensi Responden Berdasarkan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.............................................. 37
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V Di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ................................................................................... 38
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Daftar Gambar Halaman
Gambar 3.1Kerangka Konseptual Hubungan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang........................................................ 22...................................................................................................
Gambar 4.1Kerangka Kerja Hubungan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang..................................................................... 27
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penyusunan Proposal
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 4 : Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 : Kusioner
Lampiran 7 : Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran 9 : Tabulasi Data Umum
Lampiran 10 : Tabulasi Kuesioner Peran Uks
Lampiran 11 : Tabulasi Kuesioner Peran Phbs
Lampiran 12 : Hasil Uji Sperman Rank
Lampiran 13 : Lembar Konsul
xvi
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
DAFTAR LAMBANG
1. H1 : Hipotesis alternatif
2. % : Persentase
3. ρ : Rho (tingkat signifikasi)
4. N :Jumlah populasi
5. n : Besar sampel yang dibutuhkan
6. d : Tingkat kepercayaan
7. > : lebihbesar
8. < : lebihkecil
9. f : Frekuensi
10. ∑f : Jumlah skor yang diperoleh
11. ɑ : Alpha
DAFTAR SINGKATAN
STIKes : SekolahTinggi Ilmu Kesehatan
ICMe : Insan Cendekia Medika
UKS : Unit Kesehatan Siswa
PHBS : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dinkes : Dinas Kesehatan
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
MI : Madrasah ibtidaiyah
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu di jaga dan
diperhatikan kesehatannya, karena anak usia sekolah dapat berpotensi menjadi
agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan keluarga,
sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Institusi pendidikan dinilai dapat
menjadi tempat yang strategis untuk mempromosikan dan memberdayakan
perilaku hidup bersih dan sehat untuk anak usia sekolah. Semakin
meningkatnya berbagai macam penyakit yang menyerang anak usia sekolah
yang pada umunya berkaitan dengan rendahnya PHBS yang kemudian akan
menyebabkan meningkatnya angka kejadian penyakit dari tahun ketahun
sehingga menjadi kejadian luar biasa. Masalah kesehatan yang di hadapi anak
usia sekolah cukup bervariasi dan kompleks. Penyebab penyakit pada anak
usia sekolah yang sering terjadi karena rendahnya PHBS, antara lain kebiasaan
mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat dan mengandung bahan kimia,
kebiasaan mandi sehari sekali, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan gosok
gigi yang rendah, serta keadaan lingkungan sekiar yang tidak bersih dan sehat
yang dapat menjadi sarang penyakit.
Data Kemenkes RI pada tahun 2017 menyatakan bahwa sebanyak 10.924
kasus masalah kesehatan antara lain kematian ibu dan anak (KIA) akibat pola
makan dan aktifitas yang kurang sehat. Penyebab lainnya adalah minimnya
perhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan. Fakta dilapangan
mengungkapkan sebanyak 68% masyarakat Indonesia masih jauh dari
1
indikator PHBS. Hasil pemantauan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
melalui hasil survey PHBS di tatanan Rumah Tangga tahun 2017 menunjukkan
bahwa terdapat 59,2% Rumah Tangga yang ber PHBS. Hal tersebut bila
dibandingkan tahun 2016 sebesar 53,82% mengalami kenaikan sebesar 5,38%
(Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2018). Setelah dilakukan inspeksi sanitasi dan
hygiene pada sarana pendidikan di Kabupaten Jombang didapatkan hasil, tingkat
Sekolah Dasar lebih mendominasi dalam hal pemenuhan syarat sekolah hygiene
dan sanitasi dibandingkan tingkat SMP dan SMA. Sarana pendidikan SD telah
memenuhi syarat sebesar 84,35%, SMP 78,25%, dan SMA sebesar 75,51% (Profil
Kesehatan Dinkes Kabupaten Jombang, 2018).
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada peserta didik
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain belum tersedianya fasilitas
sekolah, kurangnya pemahaman peserta didik akan pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dan dampak apa saja yang akan ditimbulkan apabila
tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Berdasarkan survey
pendahuluan di MI Mambaul Ulum, terdapat kesadaran peserta didik dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat yang kurang contohnya masih ada peserta
didik tidak mencuci tangan dengan sabun setelah selesai bermain atau sebelum
makan, kurangnya kesadaran dalam membuang sampah pada tempat sampah
dan menjaga kebersihan kelas serta kebiasaan jajan jajanan yang tidak sehat di
kantin seperti gorengan dan makanan ringan yang tidak sehat untuk di
konsumsi terus-menerus. Selain itu, belum tersedianya fasilitas sekolah dan
pendidikan kesehatan untuk mempermudah melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat. Dampak dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
adalah mudahnya terserang berbagai macam penyakit dan juga dapat
mempengaruhi proses belajar peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas, kesadaran tentang Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) pada anak Sekolah perlu ditingkatkan melalui upaya
pemberian pengalaman belajar atau menciptakan suatu kodisi bagi peserta
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan
edukasi untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku melalui
pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (Lolowang, Maramis & Ratag, 2016). Selain itu,
perlu adanya peningkatan program kesehatan sekolah yaitu program UKS
yang bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat dalam bentuk pembinaan
agar program UKS kedepannya dapat berkembang dan terarah sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan. Sehingga, perilaku anak tentang hidup bersih
dan sehat menjadi lebih baik serta sekolah juga perlu memfasilitasi sarana dan
prasana peserta didik untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan
penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI
Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Menganalisahubunganperan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan
penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI
Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di MI
Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
2. Mengidentifikasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa
kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
3. Menganalisis hubungan peran program Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada
siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Menambah informasi dan refrensi ilmiah untuk penelitian, serta
menambah dan memberikan pengetahuan keperawatan tentang hubungan
peran program Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) siswa.
1.4.2 Manfaat praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan tiap sekolah dapat memberikan
pendidikan kesehatan khususnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) melalui program Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anak Usia Sekolah
2.1.1 Pengertian anak usia sekolah
Anak usia sekolah dasar merupakan perkembangan anak usia
antara 6-12 tahun dan dikenal sebagai periode laten (Kalalo, 2017). Anak
dalam usia sekolah disebut sebagai masa intelektual dimana anak mulai
belajar secara rasional dan konkrit. Tugas perkembangan anakusia sekolah
adalah belajar mengambangkan kebiasaan untuk memelihara badan
meliputi kebersihan serta kesehatan diri dan adanya hubungan yang positif
antara jasmani maupun prestasi. Anak usia sekolah sudah bisa
menyesuaikan diri dengan lingkunagn dan dapat mengidentifikasi tentang
kebutuhan kebersihan diri dan perilaku hidup bersih dan sehat sangat
penting.
Menurut Nurul Azizah (2018), anak usia sekolah adalah anak yang
berada pada kisaran umur hulai dari 6 tahun sampai kira-kira umur 12
tahun. Karateristik utama pada anak sekolah yaitu mereka mampu
menampilkan perbedaan-perbedaan individual seperti intelegensi,
perkembangan fisik dan kepribadian, kemampuan kognitif dan bahasa.
2.1.2 Ciri umum pertumbuhan anak usia sekolah
Nurul azizah (2018), memberikan pendapat secara umum ciri-ciri
pertumbuhan anak usia 9-11 tahun , anak akan mengalami kekalutan
dalam dirinya. Meraka akan cenderung mengalami hal-hal berikut:
6
1. Percaya dirinya mulai kurang
2. Mulai mencari kemandirian
3. Ingin menjadi seperti kelompok sebayanya
4. Menginginkan aktifitas yang tinggi
5. Mulai bisa berempati
2.2 Konsep Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
2.2.1 Pengertian UKS
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dilakukan di
sekolah-sekolah dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah beserta
lingkungannya (Sari, 2016).
UKS merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan
hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui pelayanan dan program
pendidikan kesehatan disekolah (Mubarak, Wahit Iqbal & Chayatin,
Nurul, 2009: 319).
UKS adalah upaya pelayanan kesehatan yang berada di sekolah
yang bertujuan untuk menangani anak didik yang mengalami kecelakaan
ringan (Upaya Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/ P3K), melayani
kesehatan dasar bagi anak didik selama di sekolah (pemberian imunisasi)
serta memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik (Sahroni,
2016:10).
2.2.2 Tujuan UKS
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga
7
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup upaya untuk menurukan angka kesakitan anak usia sekolah,
meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun
sosial, serta memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
melaksanakan prinsip hidup sehat.
(Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul, 2009: 320).
2.2.3 Ciri- ciri sekolah yang menjalankan UKS
1. Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman
2. Memberikan pendidikan kesehatan di sekolah
3. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan
sekolah
4. Ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan
kesehatan
5. Memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan
6. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat
(Sari, 2016).
2.2.4 Sasaran Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Adapun sasaran pembina UKS, sebagai berikut:
1. Peserta didik
2. Lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat sekitar sekolah/madrasah).
8
3. Pembina teknis (guru dan petugas teknis)
4. Pembina non teknis (pengelola pendidikan, karyawan
sekolah/madrasah)
5. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan.
2.2.5 Alasan mendasar perlunya UKS
Berikut ini alasan mendasar mengapa UKS amat diperlukan:
1. Anak usia sekolah merupakan kelompok yang beresiko terkena
berbagai macam penyakit yang dapat mengganggu status
kesehatannya.
2. Pada anak usia sekolah penting ditanamkan pemahaman yang
mendasar tentang apa itu kesehatan, khususnya perilaku untuk
selalu hidup bersih dan sehat.
3. Anak usia sekolah merupakan kelompok anak terbesar, sehingga
sasarannya sangat tepat.
4. Kesehatan juga turut menentukan prestasi yang akan dicapai oleh
anak didik.
5. Sekolah merupakan institusi yang bersifat normal, sehingga mudah
diorganisasikan dibidang kesehatan.
6. Promosi kesehatan melalui anak-anak sekolah akan efisien dalam
kaitannya menanamkan perilaku hidup sehat.
(Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul, 2009: 320).
2.2.6 Ruang lingkup kegiatan UKS
Kegiatan utama UKS disebuat dengan trias UKS, terdiri dari komponen-
komponen berikut ini:
9
1. Pendidikan kesehatan, merupakan upaya pendidikan kesehatan
yang dilaksanakan dengan kurikulum sekolah.
2. Pelayanan kesehatan, merupakan upaya kesehatan untuk
meningkatakan derajat kesehatan peserta didik.
3. Pembinaan lingkungan, sekolah yang sehat merupakan gabungan
antara upaya pendidikan serta upaya kesehatan untuk dapat
diterapkan dalam lingkangan sekolah dan kehidupan sehari-hari
peserta didik.
2.2.7 Ruang lingkup pembinaan UKS
1. Penyususan perencanaan program
2. Pelaksanaan program
3. Pengendalian program
4. Penilaian dan penelitian
5. Menejemen dan organisasi termasuk ketenagaan, sarana dan prasarana
serta pembiayaan
2.2.8 Pengelolaan UKS
Unsur yang terlibat dalam pelaksanaan UKS adalah peserta didik,
guru UKS, petugas kesehatan dari puskesmas serta masyarakat sekolah.
Sementara itu, prinsip-prinsip pengelolaan UKS adalah sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan masyarakat sekolah dan masyarakat luar
sekolahuntuk berperan serta aktif, seperti wali murid yang bernaung di
bawah Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).
10
2. Kegiatan yang terintegrasi merupakan pelayanan kesehatan
menyeluruh yang menyangkut segala upaya kesehatan pokok
puskesmas.
3. Kolaborasi tim, diperlukan kerjasama tim yang baik dan terorganisasi
sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan kegiatan.
4. Melakukan rujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang tidak
dapat diatasi disekolah ke fasilitas kesehatan yaitu puskesmas ataupun
rumah sakit.
2.2.9 Kegiatan program dalam pelaksanaan UKS
1. Membina sarana keteladanan gizi seperti kantin sekolah
2. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
a. Pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga, rambut, gigi
b. Mengajarkan cara menggosok gigi yang benar
3. Membina sarana keteladanan lingkungan
a. Menggerakkan pemeliharaan dan pengawasan lingkungan sekolah
seperti pengelolaan sampah,saluran air limbah, kebersihan kantin
sekolah, kebersihan jamban, kamar mandi, ruang UKS serta ruang
kelas.
b. Mencegah terbentuknya tempat perkembangbiakan binatang
penyebar penyakit, seperti nyamuk, tikus, lalat dan sebagainya.
4. Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas 1
5. Imunisasi
6. Rujukan medik
7. Pemeriksaan kesehatan secara periodik
11
8. Mengembangkan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam
pelayanan kesehatan dalam bentuk dokter kecil dan kader kesehatan
sekolah
9. Penanganan kasus anemia
10. Pengobatan ringan dan pertolongan pertama disekolah
11. Pengawasan terhadap keadaan air
12. Forum komunikasi terpadu
13. Pencatatan dan pelaporan
2.3 Konsep Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
2.3.1 Pengertian PHBS
PHBS merupakan bentuk perwujudan paradigma sehat dalam
budaya keluarga, perorangan dan masyarakat yang berorientasi yang
berorientasi sehat untuk meningkatkan, melindungi, dan memelihara
kesehatannya baik fisik, mental, sosial maupun spritualnya (Asnaniar &
asfar, 2018).
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif
dalam aktifitas masyarakat (Kemenkes, 2016).
PHBS disekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu
meningkatkan kesehatannya, mencegah penyakit serta berperan aktif
12
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat (Atikah Proverawati dan Eni
Rahmawati, 2012, 23).
2.3.2 Tujuan PHBS
Tujuan utama dari PHBS ialah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahunan yang menjadi awal dari konstribusi
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan
sehat (Kemenkes, 2016).
2.3.3 Sasaran PHBS di sekolah
Sasaran PHBS menurut depkes RI (2008) dalam Abdul Hamid (2018)
dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu dirumah atau tempat tinggal, di
institusi pendidikan, di tempat kerja, disarana kesehatan dan di tempat-
tempat umum. Sedangkan sasaran PHBS di institusi pendidikan dalah
seluruh warga institusi pendidikan yang terbagi dalam:
1. Sasaran primer
Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah
perilakunya adalah siswa dan guru yang bermasalah (individu atau
kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah).
2. Sasaran sekunder
Sasaran yang memepengaruhi individu di institusi pendidikan yang
bermasalah seperti kepala sekolah, guru, kader kesehatan sekolah,
petugas kesehatan, orang tua murid, tokoh masyarakat dan lintas
sektor terkait.
13
3. Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat membantu dalam mendukung
pendanaan, kegiatan dan kebijakan untuk tercapainya pelaksanaan
PHBS di institusi pendidikan misalnya Diknas, Camat, Kepala Desa,
Kepala Puskesmas, Guru, Orang Tua Murid dan Tokoh Masyarakat.
2.3.4 Indikator PHBS di tatanan sekolah
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS
di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Cuci tangan merupakan hal utama sebagai salah satu bentuk
kebersihan diri yang penting. Membiasakan diri mencuci tangan
sebelum melakukan pekerjaan, ketika melakukan pekerjaan, dan
setelah melakukan pekerjaan secara nyata dapat mencegah
perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebakan oleh
berbagai bakteri dan penyebab infeksi.
2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Dengan menggunakan jamban sekolah dan mejaga kebersihan karena
jamban merupakan tempat berkumpulnya bakteri.
3. Olahraga yang teratur dan terukur
Program disekolah dengan olah raga teratur satu kali dalam seminggu
merupakan perilaku sehat dan dapat mengimbangi belajar anak serta
meningkatkan kebugaran jasmani.
4. Mengkonsumsi jajanan yang sehat di kantin sekolah
14
Bahan makanan yang kurang sehat dapat menyebabkan terjadinya
diare lingkungan juga juga mempengaruhi dari makanan tersebut.
Pada anak harus mengkonsumsi makanan yang sehat, tidak
mengandung pewarna ataupun bahan kimia lainnya.
5. Tidak merokok di sekolah
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi
kesehatan. Kewaspadaan di sekolah harus ditingkatkan mengingat
jaman sekarang anak sekolah dasar sudah mengenal rokok.
6. Membuang sampah ditempatnya
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya disekolah wajib di
terapkan. Sebelum disekolah perilaku ini harus sudah diterapkan
dikeluarga oleh orang tua untuk anaknya. Agar anak dapat
bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
sekolah
Tujuannya adalah untuk mengobservasi pertumbuhan dan
perkembangan anak apakan sudah sesuai dengan usianya. Dengan
diketahuinya tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak maka
dapat memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan
yang bergizi untuk pertumbuhan anak.
8. Memberantas jentik nyamuk
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat
penyimpanan air minimal seminggu sekali danmengubur kaleng-
15
kaleng bekas merupakan upaya untuk memberantas jentik-jentik
nyamuk penyebab penyakit.
(Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati, 2012:21).
2.3.5 Manfaat PHBS
Pola hidup sehat adalah perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, masyarakat dan kelompok yang
berorientasi sehat dapat meningkatkan melindung dan memelihara
kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual. Perilaku hidup sehat
meliputi perilaku proaktif untuk:
1. Menghilangkan kebudayaan yang beresiko menimbulkan penyakit.
2. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan
penyakit.
3. Memelihahara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga
teratur dan hidup sehat.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan gerakan kesehatan masyarakat.
Manfaat pembinaan PHBS disekolah yaitu terciptanya sekolah
yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan seluruh masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman dan gangguan
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajaryang akan
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi
pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua,
dapat menjadi percontohan sekolah sehat bagi sekolah dan daerah lain
serta dapat meningkatkan citra pemerintah daerah dibidang pendidikan
(Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati, 2012: 24).
16
2.3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi PHBS
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007), terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
yaitu:
1. Faktor predisposisi
Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada cognitive domain
yang artinya subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus sehingga
menimbulkan pengetahuan baru dari subyek tersebut, yang selanjutnya
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek. Sikap dan
pengetahuan subyek tentang PHBS diharapkan dapat membentuk
perilaku (psikomotorik) subyek terhadap PHBS. Faktor-faktor yang
mempredisposisi perilaku seseorang yaitu pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai tradisi dan faktor demografi
(umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi)
2. Faktor pendukung atau pemungkin
Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya
dengan suatu materi kegiatan, biasanya mempunyai anggapan yaitu
adanyapengetahuan tentang manfaat suatu hal yang akan menyebabkan
seseorang mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya,
sikap positif ini akan mempengaruhi seseorang untuk mengikuti
kegiatan. Niat untuk mengikuti kegiatan ini akan menjadi tindakan
apabila mendapat dukungan sosial dan tersedianya fasilitas, hal ini
sebut dengan perilaku. Berdasarkan teori WHO menyatakan bahwa
yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku ada 3 alasan
17
diantaranya yaitu sumber daya (resource) yang meliputi pendapatan
keluarga, fasilitas dan pelayanan kesehatan.
3. Faktor pemungkin
Faktor yang mandorong dalam bertindak untuk mencapai suatu
tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru
dan petugas kesehatan untuk saling bahu-membahu, sehingga tercipta
kerjasama yang baik antar pihak rumah dan sekolah yang akan
mendukung anak dalam memperoleh pengalaman yang hendak
dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan
mendorong proses belajar melalui pengalaman dan penjelajahuntuk
terjadinya suatu perilaku. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
PHBS anak (Adiwiryono, 2010) sebagai berikut :
a. Dukungan dari orang tua
b. Dukungan dari guru sekolah
c. Dukungan dari teman sekolah
d. Sarana dan prasaran juga turut mendukung dalam mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah seperti
tempatpembuangan air yang bersih, tempat pembuangan air besar
(jamban) yang sehat, tempat dan program olahraga yang tepat,
ketersediaan makanan bergizi di kantin sekolah, tempat
pembuangan sampah, UKS, dan sebagainya.
2.3.7 Strategi pembinaan PHBS di institusi pendidikan
Pembinaan PHBS di institusi pendidikan dilakukan melalui kegiatan
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintegrasi dengan kegiatan
18
pengembangan dan pembinaan desa siaga dan kelurahan siaga aktif.
Namun tangguang jawab pembinaan yang terendahtidak diletakkan
ditingkat kecamatan, melainkan ditingkat kabupaten atau kota.
1. Pembendayaan
Pemberdayaan di institusi pendidikan seperti sekolah,
madrasah, pesantren seminasi dan lain sebagainya dilakukan kepada
anak didik. Pemberdayaan diawali dengan dilakukannya
pengorganisasian masyarakat institusi pendidikan tersebut.
Pengorganisasian masyakat ini adalah untuk membentuk atau
merevitalisasi tim pelaksana UKS. Selanjutnya, pemberdayaan anak
didik diserahkan pada pimpinan institusi pendidikan, komite/dewan
penyantun, tim pelaksana UKS, para pendidik dan anak-anak didik
yang ditunjuk sebagai kader.
Pemberdayaan dilakukan di berbagai kesempatan, yaitu
terintegrasi dalam proses belajar rmengajar dan kegiatan diluar proses
belajar mengajar. Pelaksanaan tersebut juga dapat diselenggarakan
melalui klinik konsultasi kesehatan (UKBM) yang di kelola oleh para
pendidik dan kader dibantu petugas kesehatan dari puskesmas, dinas
kesehatan dan rumah sakit.
2. Bina suasana
Bina suasana di institusi pendidikan selain dilakukan oleh
pendidik juga oleh pengemuka masyarakat (khususnya pemuka
masyarakat di bidang pendidikan dan agama), pengurus organisasi
anak didik seperti OSIS dan sejenisnya, pramuka serta para kader. Para
19
pendidik, pemuka masyarakat, pengurus organisasi anak didik, dan
kader berperan sebagai penuntun dalam mempraktekkan PHBS di
institusi pendidikan tersebut. Bina suasana juga dapat dilakukan
dengan pemanfaatan media seperti billboard dihalaman, poster
didinding kelas, pertunjukan film, pemuatan makalah, atau pembuatan
berita di majalah dinding sekolah atau majalah sekolah.
3. Advokasi
Advokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten, kota
maupun propinsi terhadap para pemilik atau pemimpin institusi
pendidikan, para pendidik, dan pengurus organisasi peserta didik,
supaya mereka berperan serta dalam kegiatan pembinaan PHBS di
instutusi pendidikannya. Para pemimpin institusi pendidikan misalnya,
harus memberikan dukungan kebijakan pengaturan dan penyediaan
agar PHBS di institusinya dapat dipraktekkan. Advokasi juga
dilakukan terhadap penyandang dana, termasuk pengusaha agar
mereka membantu upaya pembinaan PHBS di institusi pendidikan.
(Lestari, 2015)
2.4 Pengaruh peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terhadap penerapan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa
Penelitian terkait pengaruh peran UKS terhadap penerapan PHBS pada
siswa didukung oleh beberapa jurnal, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Pomarida Simbolon dan Lindawati
Simorangkir (2018)
20
Penelitian yang berjudul “penerapan UKS dengan PHBS di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Deli Serdang”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan penerapan UKS dengan
PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu. Penelitian ini
observasional analitik dengan cross sectional analitik. Populasi dalam
analitik adalah seluruh sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas
pancur batu sebanyak 34 sekolah dengan total sampling. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dengan uji Chi Square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 64,7% UKS tidak dilaksanakan dan 52,9%
pelaksanaan PHBS kurang. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan
signifikan antara penerapan UKS dengan pelaksanakaan PHBS di Wilayah
Kerja Pukesmas Pancur Batu (p value= 0,04).
2. Penelitian dilakukan oleh Nurul Azizah (2018)
Penelitian ini berjudul “hubungan peran Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) siswa
Mi Al-Mutmainnah Kecamatan Bulak Pesisir Surabaya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengtahui peran usaha kesehatan sekolah
(UKS) dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa
Mi Al-Mutmainnah Kecamatan Bulak Pesisir Surabaya. Penelitian ini
menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional dengan pengambilan sampel sejumlah 56 dengan teknik sampek
menggunakan probability sampling (simpel random sampling)
pengambilan data menggunakan kuesioner analisis data menggunakan uji
Spearman. Hasil penelitian ini melalui uji sperman`s rho menunjikkan
21
adanya hubungan peran usaha kesehatan sekolah dengan perilaku hidup
bersih dan sehat p value 0,002 (ɑ < 0,05).
3. Penelitian ini dilakukan oleh Erlisa Candrawati Dan Esti Widiani (2015)
Penelitian ini berjudul “pelaksanaan program UKS dengan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa Sekolah Dasar di Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pelaksanaan program UKS dengan
Perilakuhidup Bersih Dan Sehat (PHBS) siswa Sekolah Dasar di
Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Penelitian ini menggunakan
cross sectionalinstrumen yang yang digunakan untuk penelitian adalah
kuesioner, data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi distribusi dan
dianalisa menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanaan program UKS di SD Kedung Kandang
Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (80%). Perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) siswa kelas 5 di SD Kedung Kandang Kota
Malang paling banyak sudah tergolong baik (90%). Hasil uji korelasi
sperman menunjukkan bahwa antara pelaksanaan program UKS dengan
PHBS siswa di SD Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang mempunyai
keeratan hubungan yang signifikan (p = 0,014).
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
a. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian merupakan suatu uraian dan
visualisasi kaitan atau hubungan antar konsep satu dengan konsep yang
lain, atau antara variabel satu dengan yang lainnya dari masalah yang
akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).
: diteliti : tidak diteliti : mempengaruhi
Gambar 3.1 kerangka konseptual hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MA Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
Ruang lingkup UKS:
1. Pendidikan kesehatan2. Pelayanan kesehatan 3. Pembinaan lingkungan
Faktor yang mempengaruhi PHBS :
1. Faktor predisposisi
Pengetahuan,sikap, kepercayaaan,keyakinan, nilai tradisi.
2. Faktor pendukung
Pendapatan keluarga, fasilitas,pelayanan kesehatan
3. Faktor pemungkin
Dukungan orang tua, guru, teman, sarana dan prasarana
Peran UKS
Penerapan PHBS
Indikator PHBS:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat disekolah
3. Menggunakan jambanyang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok disekolah
7. Menimbang berat badan dan tinggi badan stiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya (Atikah & Eni, 2012)
KURANGBAIKCUKUP
23
Beradasarkan kerangka konsep diatas maka dapat kita lihat ruang lingkup
UKS yaitu Pendidikan kesehatan, Pelayanan kesehatan dan Pembinaan
lingkungan mempengaruhi peran UKS. Penerapan PHBS pada siswa mencakup 8
indikator yaitu: 1). Mencuci tangan menggunakan air yang mengalir
menggunakan sabun 2). Mengkonsumsi jajanan sehat disekolah 3). Mengunakan
jamban yang bersih dan sehat 4). Olah raga yang teratur dan terukur 5).
Memberantas jentik nyamuk 6). Tidak merokok disekolah 7). Menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan 8). Membuang sampah pada
tempatnya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhiPHBS pada
siswa dengan output baik, cukup dan kurang.
b. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan
dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri dari satu unit atau bagian dari
permasalahan.
H1: Ada hubungan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terhadap
Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa
kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
24
BAB 4`
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat analitik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Peran Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) Terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada Siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto
Jombang.
4.2 Rancangan Penelitian
Menurut Nursalam (2016), rancangan penelitian merupakan hasil
akhir dari suatu tahap pengambilan keputusan yang dibuat oleh peneliti
sehubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.
Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan
pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran atau observasi data variabel dependen dan independen hanya satu
kali pada satu saat (dalam waktu yang bersamaan), serta pada penelitian jenis
ini kedua variabel dinilai secara simultan pada satu waktu sehingga tidak ada
tindak lanjut (Nursalam, 2016).
25
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian
4.3.1 Waktu penelitian
Penyusunan skripsi ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai
dengan Agustus 2019.
4.3.2 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Mambaul Ulum yang berada di jalan
Masjid Sholihin Corogo Janti kecamatan Jogoroto kabupaten Jombang.
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling
4.4.1 Populasi
Menurut Nursalam (2016), yang dimaksut dengan populasi adalah
subyek yaitu manusia atau klien yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V MI Mambaul Ulum yang berjumlah 35siswa.
4.4.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2013:174). Besar sampel ditentukan menggunakan rumus slovin
(Nursalam, 2016):
26
N
n =
1+ N(d)2
35
n =
1 + 35 (0,0025)
n = 32
Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat signifikasi (0,05)
4.4.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari suatu populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2016). Teknik sampling atau
teknikpengambilan sampel pada penelitian menggunakan simple random
sampling yaitu pemilihan sampel dengan jenis probabilitas yang paling
sederhana, untuk mencapai sampling ini setiap elemen akan diseleksi
secara acak.
27
4.5 Kerangka Kerja (Frame Work)
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat pada siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
Identifikasi Masalah
Populasi35 Jumlah siswa kelas V di MI Mambaul Ulum
SamplingSimple Random Sampling
Sampel32 Siswa kelas V di MA Mambaul Ulum
Desain PenelitianAnalitik korelasi dengan pendekatan cross sectional
Pengumpulan DataLembar kuesioner
Pengelolaan DataEditing, Coding, Scoring,Tabulating
Analisa DataUnivariat, Bivariat, Spearman Rank
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
28
4. 6 Identifikasi Variabel
Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ukuran, ciri atau sifat
yang didapatkan atau dimiliki oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dibedakan menjadi:
1. Variabel independen (variabel bebas)
Variabel independen atau yang biasa disebut variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab adanya
perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat)
(Notoatmodjo, 2012). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
2. Variabel dependen (variabel terikat)
Variabel dependen atau yang biasa disebut variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel
independen (variabel bebas) (Notoatmodjo, 2012). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) pada siswa kelas V.
4.7 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pedoman bagi penelitidalam
memanipulasi atau mengukur variabel penelitian sehingga memudahkan
pengumpulan data serta menghindarkan perbedaan interpretasi serta
membatasi ruang lingkup variabel (Notoatmodjo, 2012).
29
Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
Variabel Definisi
operasional
Parameter Alat ukur Skala Skor/ kategori
Variabel
independen:
peran Unit
Kesehatan
Sekolah (UKS)
Peran UKSdalam
upaya membina
dan
mengembangkan
kebiasaan untuk
hidup sehat
yangdilakukan
secara terpadu
dengan TRIAS
UKS
Komponen trias uks
meliputi:
1. Pendidikan
kesehatan
2. Pelayanan
kesehatan
3. Pembinaan
lingkungan
Kuesioner O
R
D
I
N
A
L
Skor:
Iya : 1
Tidak : 0
Kategori:
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : <56%
(Arikunto, 2010)
Variabel
dependen:
penerapan
Perilaku Hidup
Bersih Dan
Sehat (PHBS)
pada siswa
Upaya yang
dipraktikkan atau
dilakukan siswa
dengan acuan
menggunakan 8
indikator dalam
memenuhi gaya
hidup bersih dan
sehat di sekolah
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat disekolah
3. Menggunakan jambanyang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok disekolah
7. Menimbang berat badan dan tinggi badan stiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Kuesioner O
R
D
I
N
A
L
Skor:
Iya :1
Tidak: 0
Kategori:
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : <56%
(Arikunto, 2010)
30
4.8 Pengumpulan Dan Analisis Data
4.8.1 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
seorang peneliti dalam kegiatan penelitian agar menjadi mudah dan
sistematis (Nursalam, 2013). Instrumen dalam penelitian “hubungan peran
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V” ini pada kedua variabel
menggunakan kuesioner.
4.8.2 Prosedur penelitian
Prosedur pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek
serta pengumpulan karateristik subjek yang dilakukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2013).
Prosedur yang ditetapkan dalam melakukanpenelitian adalah sebagai
berikut:
1. Tahap awal prosedur pengambilan data dilakukan dengan meminta
surat perizinan pengantar penelitian kepada STIKES ICME
JOMBANG.
2. Mengantarkan surat perizinan dari instansi STIKES ICME
JOMBANG kepada Kepala Sekolah MI Mambaul Ulum.
3. Melakukan pendekatan kepada responden agar mendapat
persetujuan untuk menjadi responden.
4. Menjelaskan kepada responden jenis dan cara pengisian kuesioner.
31
5. Memberikan informed consent (lembar persetujuan) yang kemudian
ditandatangani oleh responden.
6. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden dan memberikan
waktu 20 menit untuk mengisi kuesioner.
7. Peneliti mengkoreksi kelengkapan jawaban dari kuesioner yang
telah diisi oleh responden.
8. Setelah semua data terkumpul selanjutnya peneliti melakukan
editing, coding, scoring, dan tabulating.
4.8.3 Cara analisa data
1. Pengelolaan data
Pada persiapan analisa data, dilakukan pengelolaan data melalui tahap
Editing, Coding, Scoring dan Tabulating (Notoatmodjo, 2012).
1) Editing adalah kegiatan pengecekan data dan memperbaiki isi dari
instrumen.
2) Coding merupakan pengubahan data menjadi kode atau angka
untuk mempermudah pengelompokkan data.
a. Umur
10 tahun : 1
11 tahun : 2
12 tahun : 3
b. Jenis kelamin
Laki-laki : 1
Perempuan: 2
3) Scoring adalah pemberian nama pada masing-masing jawaban
responden sesuai kriteria instrumen
4) Tabulating merupakan pengelompokkan data berdasarkan variabel
dan memasukkan ke dalam tabel. Data mengenai karateristik umum
responden diubah kedalam bentuk prosentase dengan rumus :
∑ fP = x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi Variabel
N = Jumlah jawaban yang telah dikumpulkan
2. Analisa data
Menurut Dwi (2017), analisa data adalah suatu proses analisa yang
digunakan secara sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan oleh
peneliti. Ada 2 metode analisa data yaitu analisa Univariat dan analisa
Bivariat.
a. Analisa univariat
Analisa univariat bertujuanuntuk mendeskripsikan atau
menjelaskan setiap variabel penelitian. Umumnya, dalam analisis
ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012). Langkah-langkah analisa univariat sebagai
berikut:
Distribusi frekuensi
fP = x 100%
n
keterangan :
p = proporsi
f = frekuensi kategori
n = jumlah sampel
Kemudian data dikelompokkan dalam tabulasi sesuai dengan
karateristik dari data yang terkumpul melalui kuesioner dan
observasi.
100% : seluruhnya
76-99% : hampir seluruhnya
51-75% : sebagian besar
50% : setengahnya
25-49% : hampir setengahnya
1-24% : sebagian kecil
0% : tidak satu pun
(Notoatmodjo, 2012)
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang digunakan
terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2012).
Uji yang dipakai adalah Spearman rank dengan software
SPSS 16.0 dimana p < 0,05 maka ada hubungan peran Unit
Kesehatan Sekolah (UKS) dengan Penerapan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MA Mambaul
Ulum Corogo Jogoroto Jombang, sedangkan p > 0,05 tidak ada
pengaruh.
4.9 Etika Penelitian
1. Lembar persetujuan responden (Informed Consent)
Lembar persetujuan menjadi responden akan diberikan pada
subyek yang diteliti, menjelaskan selama dan sesudah pengumpulan
data. Jika calon responden bersedia untuk diteliti, maka merekaharus
menandatangani lembar persetujuan responden jika calon responden
menolak maka penelitian tidak boleh memakai hak-hak klien.
2. Tanpa nama (Anonymity)
Persetujuan untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak
akan mencantumkan nama responden pada lembar data umum, hanya
kode dengan memberi nomer urut pada setiap bandel kuesioner.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerhasiaan
responden di jamin oleh peneliti
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Data yang disajikan terdiri dari dua
data yaitu data umum dan data khusus. Data umum menyajikan karateristik
responden meliputi umur dan jenis kelamin responden. Data khusus
menyajikan variabel yang diukur berkaitan dengan peran Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
pada siswa kelas V yang di sajikan dalam bentuk tabel. Data-data tersebut
diperoleh dengan menyebarkan lembar kuesioner yang dilaksanakan pada
tanggal Juli 2019 kepada 32 responden di MI Mambaul Ulum Corogo
Jogoroto Jombang.
Dalam bab ini juga akan dibahas peran Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
siswa kelas V dengan uji statistik Spearman Rank dengan tingkat kesalahan
ɑ<0,05. Dari uji statistik tersebut dapat diketahui ada tidaknya hubungan
antara peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V.
5.1.1 Gambaran umum tempat penelitian
Penelitian dalaksanakan di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
yang terletak di Jalan Masjid Corogo Janti Jogoroto Jombang. Lokasi MI
Mambaul Ulum berada di dalam desa dekat dengan rumah warga. MI
35
Mambaul Ulum merupakan sekolah yang berbasis islami setara dengan
sekolah dasar yang berada pada naungan yayasan pendidikan Mambaul
Ulum.
5.1.2 Data umum
Berdasarkan penelitian pada Juli 2019 di MI Mambaul Ulum Corogo
Jogoroto Jombang diperoleh data sebagai berikut:
a. Karateristik responden berdasarkan umur
Tabel 5.1 karateristik frekuensi responden berdasarkan umur di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
No. Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1. 10 Tahun 11 34,4
2. 11 Tahun 16 50,0
3. 12 Tahun 5 15,6
Jumlah 32 100,0
Sumber: Data primer 2019
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa setengahnya responden
berumur 11 tahun sejumlah 16 orang (50,0%).
b. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.2 karateristik frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Laki-laki 12 37,5
2. Perempuan 20 62,5
Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan sejumlah 20 orang (62,5%).
5.1.3 Data khusus
a. Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Tabel 5.3 karateristik frekuensi responden berdasarkan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
No Peran unit kesehatan sekolah (UKS)
Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Baik 18 56.22 Cukup 8 25.03 Kurang 6 18.8
Jumlah 32 100,0Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berperan baik dalam Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebesar 18
orang (56,2%).
b. Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Tabel 5.4 karateristik frekuensi responden berdasarkan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
No Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Baik 15 46.92 Cukup 11 34.43 Kurang 6 18.7 Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden baik dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) sebesar 15 orang (46,9%).
c. Hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tabel 5.5 tabulasi silang peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
Peran UKSPenerapan PHBS
Total
Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %Baik 11 34.4 2 6.25 5 15.6 18 56.25Cukup 0 0.0 7 21.9 1 3.1 8 25Kurang 4 12.5 2 6.25 0 0.0 6 18.75Total 15 46.9 11 34.4 6 18.7 32 100.0
uji statistik Spearman Rank ρ = 0,008 ɑ = 0,05Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.5 hasil dari tabulasi silang menunjukkan
bahwa peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan kategori baik
sejumlah 18 (56.25%) dengan hampir setengahnya penerapan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) baik sejumlah 11 (34.4%), sebagian kecil
penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) cukup sejumlah 2
(6.25%), sebagian kecil penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) kurang sejumlah 5 (15.6%). Kemudian responden dengan peran
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) cukup sejumlah 8 (25%)dengan tidak
satupun penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) baik
sejumlah 0 (0.0%), sebagian kecil penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) cukup sejumlah 7 (21.9%), sebagian kecil penerapan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) kurang sejumlah 1 (3.1%).
Peran unit kesehatan sekolah (UKS) kurang sejumlah 6 (18.75%)dengan
sebagian kecil penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
baiksejumlah 4 (12.5%), sebagian kecil penerapan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) cukup sejumlah 2 (6.25%), tidak satupun penerapan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) kurang sejumlah 0 (0.0%).
Dari hasil uji statistik Spearman Rank didapatkan nilai p = 0,008
lebih kecil dari nilai alpha (0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa
kelas V di MI Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di MI Mambaul Ulum Corogo
Jogoroto Jombang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui pada
tabel 5.3 dari 32 responden, sebagian besar responden dengan peran dalam
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) baik sebesar 18 orang (56,2%).
Dari hasil tersebut peneliti berpendapat bahwa peran Unit
Kesehatan Sekolah (UKS) yang baik disebabkan karena sekolah MI
Mambaul Ulum sudah menjalankan kegiatan UKS sesuai dengan
kuesioner nomor 1, 2, 3, 4, 10 dan 11 yang telah diprogramkan oleh
sekolah. Kegiatan UKS yang dilakukan meliputi pemberian pendidikan
kesehatan. Pengetahuan anak mengenai UKS perlu diberikan sejak
dibangku sekolah dasar melalui pendidikan kesehatan karena peran
pendidikan kesehatan dalam kegiatan UKS berpengaruh terhadap
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat siswa, oleh karena itu MI
Mambaul Ulum lebih meningkatkan pendidikan kesehatan yang diberikan
langsung oleh guru pembina UKS kepada siswa agar siswa mengerti dan
dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
Penelitian ini didukung oleh Fridayanti, D.V (2015), pelaksanaan
pendidikan kesehatan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan,
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standar isi yang telah diatur
dalam peraturan mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan. Notoadmojo (2010), menambahkan ,
pendidikan kesehatan bagi murid utamanya untuk menanamkan kebiasaan
hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri
serta lingkungannya serta ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan.
Data umum pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa setengahnya
responden berumur 11 tahun sejumlah 16 orang (50,0%).
Menurut peneliti usia sangat berpengaruh terhadap perilaku anak
serta dapat mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikirnya.
Konsentrasi dan imajinasi anak sekolah pada usia 11 tahun mulai belajar
menerapkan hal yang dipelajari sehinggadapat membentuk sikap yang baik
dalam melaksanakan program UKS dan semakin sadar akan kebutuhan
dirinya terutama kebutuhan akan kebersihan diri. Anak sekolah usia 11
tahunjuga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga sangat mudah
dipengaruhi melalui pendidikan kesehatan sehingga akan berpengaruh juga
pada perilakunya yaitu menjadi lebih positif.
Menurut Kalalo (2017), Anak usia sekolah dasar tergolong
perkembangan anak usia antara 6-12 tahun dan dikenal sebagai periode
laten. Anak dalam usia sekolah disebut sebagai masa intelektual dimana
anak mulai belajar secara rasional dan konkrit. Tugas perkembangan anak
usia sekolah adalah belajar mengambangkan kebiasaan untuk memelihara
badan meliputi kebersihan serta kesehatan diri dan adanya hubungan yang
positif antara jasmani maupun prestasi. Anak usia sekolah sudah bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dapat mengidentifikasi tentang
kebutuhan kebersihan diri dan perilaku hidup bersih dan sehat sangat
penting.
Berdasarkan jenis kelamin pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sejumlah 20 orang
(62,5%).
Menurut peneliti, jenis kelamin terbanyak yang memiliki persepsi
dan peran baik dalam program UKS adalah perempuan. Perempuan
mempunyai kecepatan dan ketepatan persepsi lebih baik dari pada laki-
laki, perempuan juga lebih mudah menerima informasi sehingga lebih
mudah dan cepat pula dalam mengaplikasikannya. Hal itu menyebabkan
tingkat keaktifan perempuan dalam program UKS serta dalam hal
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi lebih unggul. Dilihat
dari segijumlah, populasi perempuan lebih banyak dari pada laki-laki
sehingga mempengaruhi hasil penelitian yang menunjukkan sebagian
besar responden berjenis kelamin perempuan.
Menurut Nurhana, dkk (2019), perempuan selalu mengedepankan
sifat feminisme dalam melaksanakan program UKS seperti kelembutan,
kecerdasan, keibuan, maupun membimbing, inisiatif, dan percaya diri.
Perempuan dalam menjaga kesehatan juga lebih baik dari pada laki-laki
karena perempuan lebih bisa menerima bimbingan dan pengarahan
pendidikan kesehatan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta
lingkungannya.
5.2.2 Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di MI Mambaul
Ulum Corogo Jogoroto Jombang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui pada
tabel 5.4 dari 32 responden, hampir setengahnya responden dalam
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik sebesar 15
orang (46,9%).
Dari hasil jawaban kuesioner nomor 1,2,3 peneliti berpendapat
bahwa penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dikategorikan
baik karena perilaku mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
setelah bermain dan sebelum makan yang sudah diterapkan siswa MI
Mambaul Ulum, sekolah juga sudah memfasilitasi tempat untuk mencuci
tangan bagi siswa. Kebiasaan untuk mencuci tangan dengan sabun selalu
diterapkan oleh guru kepada siswa agar siswa terhindar dari berbagai
macam penyakit seperti diare dan infeksi lain yang diakibatkan dari kuman
yang menempel pada tangan yang masuk kedalam tubuh saat anak makan.
Proverawati (2012), berpendapat bahwa jumlah usia anak sekolah
cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa
keemasan untuk menanamkan PHBS sehingga anak sekolah berpotensi
sebagai agen perubahan untuk menanamkan PHBS. Beberapa kegiatan
peserta didik dalam menerapkan PHBS disekolah diantaranya mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun. Perilaku mencuci tangan adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam membersihkan bagian tangan
dengan tujuan untuk memebersihkan tangan dari kotoran dan membunuh
kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan manusia, mancuci
tangan juga merupakan salah satu tindakan yang penting untuk mencegah
masuknya mikroba ke dalam tubuh (Rahayu, Muhlisin dan Sudaryanto,
2016).
Data umum pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa setengahnya
responden berumur 11 tahun sejumlah 16 orang (50,0%).
Peneliti berpendapat bahwa anak pada usia sekolah 11 tahun akan
lebih mudah mendapatkan pengalaman belajar karena anak pada usia
sekolah masih cenderung aktif, rasa keingintahuannya tinggi serta
cenderung suka menirukan orang lain. Dari kebiasaan menirukan orang
lain inilah yang membuat anak lebih banyak pengalaman, contoh perilaku
yang baik akan dapat mempengaruhi perilaku anak yang baik pula.
Kebiasaan hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah sangat
besar pengaruhnya kepada anak karena anak akan terbiasa untuk selalu
hidup bersih dan sehat diluar maupun didalam sekolah dalam setiap
harinya.
Menurut Putri (2016), anak usia sekolah sangat peka terhadap
stimulus yang diberikan. Oleh sebab itu anak usia sekolah sangat mudah
dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan untuk berprilaku hidup
bersih dan sehat. Sehingga sangat diperlukan peran dari berbagai pihak
baik dari orang tua, guru, tenaga kesehatan, komite sekolah maupun
masyarakat.Pernyataan ini didukung oleh teori Erikson dalam penelitian
Lina, H.E (2016), anak yang berada pada usia sekolah (6-12 tahun)
merupakan anak pada fase inisiatif dan rasa bersalah. Pada tahap ini rasa
ingin tahu dan imajinasi anak berkembang, oleh karena itu anak akan
mempunyai banyak pertanyaan tentang berbagai hal dilingkungan yang
tidak dia ketahui. Pada usia ini anak juga akan mencoba tingkah laku
orang dewasa yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan sejumlah 20 orang (62,5%).
Hasil dari penelitian terdapat jenis kelamin perempuan lebih
dominan dari pada laki-laki dalam menerapkan PHBS.Perempuan lebih
disiplin dalam hal menjaga kebersihan diri dari pada laki-laki. Perempuan
juga lebih mudah menerima pengarahan dan bimibingan dalam
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga penerapan perilaku
hidup bersih dan sehatnyapun lebih baik daripada laki-laki.
Menurut Wokas (2018), menunjukkan bahwa anak dengan jenis
kelamin laki-laki biasanya lebih cepat berfikir dan memutuskan
permasalahan namun dalam hal kedisiplinan termasuk perilaku hidup
bersih dan sehat yang seharusnya diterapkan pada dirinya sendiri anak
dengan jenis kelamin perempuan lebih menonjol.
5.2.3 Hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI
Mamabaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang
berdasarkan tabel 5.5 diketahui uji korelasi Sperman Rank di
dapatkan nilai p = 0.008 yang lebih kecil dari alpha (0.05) sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada
hubungan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penerapan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada siswa kelas V DI MI
Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
Peneliti berpendapat bahwa adanya hubungan yang signifikan
antara peran UKS dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
disebabkan karena guru memberikan pendidikan kesehatan mengenai
peranan UKS dan penerapan PHBS sehingga dalam menerapkan indikator
PHBS tingkat pengetahuan anak menjadi lebih baik. Anak usiasekolah
penting untu mengetahui peran UKS di sekolah, anak usia sekolah perlu
mengetahui dan memepelajari sejak cara hidup bersih dan shat sejak dini.
Sekolah MI Mamabul Ulum merupakan sekolah dengan latar belakang
yang berbasis islami yang memiliki visi yaitu kebersihan adalah sebagian
dari iman. Oleh sebab itu, peserta didik perlu dibiasakan dengan hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Lingkungan sangat mempengaruhi
terhadap pengetahuan serta pembentukan kepribadian anak. Siswa yang
memiliki pengetahuan baik tentang peran UKS maka penerapan PHBSnya
juga akan baik.
penelitian ini didukung oleh penelitian Putri (2016), masa anak-
anak sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai positif dan kesehatan,
sehingga akan terbawa sampai dewasa. Anak belajar langsung dari
lingkungannya mengenai bagaimana ia harus bertingkah laku untuk
meningkatkan kualitas hidupnya dan meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.Pembinaan PHBS disekolah pada dasarnya terdiri dari
tiga proses yaitu pemberdayaan, bina susana dan advokasi. Pemberdayaan
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemberian pendidikan
kesehatan baik di luar maupun di dalam proses belajar mengajar, dapat
juga dibentuk klinik konsultasi kesehatan yang diselenggarakan oleh
sekolah dan bekerjasama dengan petugas kesehatan setempat. Bina susana
dapat dilakukan oleh seluruh warga sekolah seperti pengurus organisasi,
pengurus pramuka, serta pemuka masyarakat sehingga mereka dapat
menjadi panutan dalam melakukan PHBS dilingkungan sekolah.
Sedangkan advokasi dilakukan oleh fasilitator yang berasal dari
kabupaten, kota, atau propinsi terhadap pihak sekolah sehingga pihak
sekolah berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembinaan PHBS
disekolah (pedoman pembinaan PHBS Kemenkes RI, 2011 dalam
Azizah,2018).
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian tentang hubungan peran unit kesehatan sekolah (UKS) dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa kelas V.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di MI Mambaul Ulum
Corogo Jogoroto Jombang. Maka dapat diambil kesimpulaan dan saran
sebagai berikut:
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan sebagai berikut:
1. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) pada siswa kelas V di MI mambaul ulum
Corogo Jogoroto Jombang sebagian besar berperan dengan kategori baik.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa kelas V di MI Mambaul
Ulum Corogo Jogoroto Jombang hampir setengahnya diterapkan dengan
kategori baik.
3. Ada hubungan antara peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa kelas V di MI
Mambaul Ulum Corogo Jogoroto Jombang.
6.2 Saran
1. Bagi sekolah
Diharapakan pembina UKS dapat meningkatkan kegiatan utama
UKS (Trias UKS) yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang bekerja
sama dengan puskesmas setempat dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan peserta didik dengan cara merujuk peserta didik yang
sakit ke puskesmas, melakukan pemeriksaan rutin terhadap keadaan
kesehatan siswa serta petugas puskesmas melakukan kunjungan rutin
untuk melaksanakan program kesehatan disekolah.
2. Bagi responden
Peserta didik diharapkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah
selalu membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan menjadi bersih
dan sehat sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat diguanakan untuk menemukan faktor lain yang
berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, fasilitas, kepercayaan serta
dukungan dari pihak-pihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiryono , RM., 2010, Pesan Kesehatan: Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini Dalam Kurikulum Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka
Arikunto, S., 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Revisi Edisi VI, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Azizah, Nurul., 2018, Hubungan Peran Usaha Sekolah(UKS) Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa MI Al- Mutmainah Kecamatan Bulak Pesisir Surabaya, Jurnal, Stikes Hang Tuah, Surabaya
Candrawati, E., Widiani, E., 2015, Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilkau Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang, Jurnal Care, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi, Malang, h.15
Dinkes Jatim., 2018, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, Dinkes Jatim, Surabaya
Dinkes Jombang., 2018, Profil Kesehatan 2017, Dinkes Jombang, Jombang
Hamid, Abdul., 2018, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA) Pada Balita, Skripsi, S1 Keperawatan Stikes ICME Jombang, Jombang, h.34
Kalalo,C.N., 2017, Pengaruh Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tentang Mencuci Tangan Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas V, 4, 105-113
KemenkesRI.,2017,https://www.kompasiana.com/ahmadyudi/5a8b8731cf01b41c8e76bc82/phbs-diabaikan-penyakit-berdatangan diakses tanggal 25 Maret 2019
Lestari, D.I., 2015, Hubungan Kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember, Jember, h.32-33
Lolowang, M.A, Maramis, F.R.R, Ratag, B.T., 2017, Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Mubarak, W.I., Chayatin, N., 2009, Ilmu Keperawatan Komunitas 1 Pengantar Dan Teori, Jakarta: Salemba Medika
49
50
Notoadmotjo, S., 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, Sukidjo., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Nurhana dkk., 2019, Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di Tingkat Sekolah Dasar, STIKES Suaka Insan Banjarmasin, Banjarmasin
Nursalam., 2016., Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Proverawati, A., Rahmawati, E., 2012, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Yogyakarta: Nuha Medika
Putri, H., 2016, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa Di SDN 42 Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang, Promkes, 4,92-103, Retrieved From https://E-Journal.Unair.ac.id/Index.php/Promkes/Article/View/5809
Putro, K.Z., 2017, Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja, Fakultas Ilmu Tabiyah Dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia, Ejurnal.Uin-Suka.Ac.Id/Pusat/Aplikasia
Sahroni, Abib., 2016, Tingkat Keterlaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunung Kidul Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Yokyakarta, h.10
Sari, Ayu Puspita., 2016, Pelaksanaan UKS Dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa, Skripsi, Prodi S1 Keperawatan Stikes Insan Cendekia Medika, Jombang
Setiyaningrum, Erna., 2015, Pelayanan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi Edisi Revisi, Jakarta: CV Trans Info Medika
Simbolon, P., Simorangkir, L., 2018, Penerapan UKS Dengan PHBS Di Wilayah Kerja Puskesmas Pencur Batu Kabupaten Deli Serdang, Jurnal Kesehatan Lingkunga Indonesia, Stikes Santa Elisabeth, Medan, h.16-17
Wokas, A., 2018, Gambaran Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Negeri Gumpang 01 Kartasura Sukoharjo, Tugas Akhir Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan, Universitas MuhammSadiyah Susrakartas
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan
No BulanKegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Survey tempatpenelitian x
2 Konsultasi Judul Penelitian x
3 Penyusunan Proposal Penelitian x x x
4 Bimbingan Proposal penelitian x x x
5 Pengumpulan Proposal Penelitian X
6 Ujian Proposal x
7 Penelitian Kelapangan X x x x
8 Bimbingan hasil Penelitian X x x x x
9 Ujian x
10 Penjilitan x x
SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN RESPONDEN
Kepada yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Stikes Icme Jombang :
Nama : Safinatul Zuhro
NIM : 153210123
Saat ini sedang melaksanakan penelitian dengan judul “hubunganperan
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terhadap penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada siswa kelas V di MI Mambaul Ulum”. Penelitian ini tidak
berbahaya dan tidak merugikan siswa sebagai responden. Kerahasiaan semua
informasi yang telah diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian saja. Jika siswa tidak bersedia menjadi responden, maka
diperbolehkan untuk tidak berpatisipasi dalam penelitian ini dan apabila selama
pengambilan data terdapat hal-hal yang tidak diinginkan, maka siswa berhak
mengundurkan diri. Apabila siswa menyetujuinya, maka saya mohon
kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan untuk pelaksanaan
penelitian ini. atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Jombang, 2019
Hormat saya,
Safinatul Zuhro
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMED CONSENT
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya yang bertanda tangan
Kode responden :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Menyatakan (bersedia/tidak bersedia) menjadi responden dalam penelitian
yang dilakukan oleh saudari Safinatul Zuhro, mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan
STIKES ICME Jombang yang berjudul “hubunganperan Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) terhadap penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa
kelas V di MI Mambaul Ulum”
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa
paksaan dari pihak manapun.
Jombang, 2019
Responden
(...........................)
No.Responden :
KUESIONER UKS Di MI MAMBAUL ULUM COROGO JOGOROTO JOMBANG
Petunjukpengisian:berilahtandasilang (X) padakolomjawabanyangdipilih.A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama :Umur :Kelas :Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
No Pertanyaan Iya Tidak1. Apakah pernah guru/tenaga kesehatan puskesmas
memberikan pelajaran pendidikan kesehatan disekolah ?2. Apakah pernah tenaga kesehatan datang kesekolah
memberikan penyuluhan tentang cara memelihara kesehatan dengan cara mencuci tangan yang baik ?
3. Apakah pernah dibentuk kader kesehatan remaja (KKR) di sekolah ?
4. Apakah pernah di buka UKS disekolahanda ?5. Apakah anda terbiasa membuang sampah di tempat
sampah ?6. Apakah pernah guru sekolah anda membawa
kepuskesmas atau klinik bilabial ada siswa yang sakit ?7. Apakah anda memiliki jadwal kebersihan kelas ?8. Apakah pernah dilakukan pemeriksaan rutin terhadap
keadaan kesehatan siswa ?9. Adakah kunjungan rutin yang dilakukan olehpetugas
puskesmas setempat untuk melaksanakan program kesehatan di sekolah ?
10. Apakah pernah petugas Puskesmas memberi penyuluhan di sekolah mengenai pencegahan perkembangbiakan dan penyebaran nyamuk demam berdarah ?
11. Apakah pernah murid dan gurumelakukan kegiatan gotongroyong untuk menjagakebersihan lingkungan sekolah?
12. Apakah guru atau petugas kesehatan memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama (P3K) dilingkungan sekolah ?
B. KUESIONER PHBS
No PertanyaanJawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan ?
2 Apakah anda menggunakan air mengalir setiap mencuci tangan ?
3 Apakah anda setiap kali mencuci tangan menggunakan sabun ?
4 Apakah anda selalu membeli jajan diluar sekolah ?
5 Apakah anda menyiram wc/toilet dengan air bersih setiap selesai menggunakannya?
6 Apakah anda melakukan olah raga minimal seminggu sekali?
7 Apakah anda pernah merokok ?
8 Apakah anda melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan setiap bulannya ?
9 Apakah anda ikut memberantas jentik nyamuk di sekolah ?
10 Apakah anda membuang sampah ditempat sampah ?
Kisi-Kisi Kuesioner UKS
NO Indikator Nomor soal Jumlah 1 Pendidikan kesehatan 1,2, 3, 4, 10, 12 62 Pelayanan kesehatan 6, 8, 9 33 Pembinaan lingkungan 5, 7, 11 3
jumlah 12
Kisi-kisi kuesioner PHBS
No Indikator Nomor Soal Jumlah
1 Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
1,2,3 3
2 Mengkonsumsi jajanan sehat disekolah
4 1
3 menggunakan jamban yang bersih dan sehat
5 1
4 Olah raga yang teratur dan terukur
6 1
5 Memberantas jentik nyamuk 9 1
6 Tidak merokok di sekolah 7 1
7 Menimbang tinggi badan dan berat badan setiap 6 bulan
8 1
8 Membuang sampah pada tempatnya
10 1
Jumlah 10
Tabulasi Data Umum Siswa Kelas 5 MI Mambaul Ulum
No Umur Jenis kelamin 1 10 12 10 23 11 14 12 15 10 26 11 17 11 18 10 29 10 210 10 211 10 212 11 113 11 114 12 115 11 116 10 217 10 218 10 119 11 220 11 221 11 222 11 223 10 224 11 225 11 226 12 227 12 228 11 229 11 230 12 231 11 232 11 2
Tabulasi Data Peran UKS Di MI Mambaul Ulum
No Skor pertanyaan peran UKS total nilai Ket kode1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 12 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 13 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8 67 Cukup 24 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 15 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 67 Cukup 26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10 83 Baik 17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9 75 Cukup 28 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 83 Baik 19 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 33 Kurang 310 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 111 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 112 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 5 42 Kurang 313 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 7 58 Cukup 214 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 115 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5 42 kurang 316 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 67 Cukup 217 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83 Baik 118 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 8 67 Cukup 219 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik 120 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 83 Baik 121 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 75 Cukup 222 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 123 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 92 Baik 1
24 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 125 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 126 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4 33 kurang 327 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8 67 Cukup 228 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 6 50 Kurang 329 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 130 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6 50 kurang 331 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 83 Baik 132 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 92 Baik 1
29 29 29 30 25 4 28 23 15 22 30 21
Keterangan :
1. Pendidikan kesehatan (1,2,3,4,10,12) total 160 (58,2%)2. Pelayanan kesehatan (6,8,9) total 32 (11,6%)3. Pembinaan lingkungan (5,7,11) total 83 (30,2%)
Tabulasi Data Penerapan PHBS Di MI Mambaul Ulum
NO Skor pertanyaan penerapan PHBS Total
nilai Ket. Kode1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 13 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70 Cukup 24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 15 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4 40 Cukup 36 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 Baik 17 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Cukup 28 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 4 40 Kurang 39 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 70 Cukup 210 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 111 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 112 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 113 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70 Cukup 214 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 5 50 Kurang 315 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 116 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 70 Cukup 217 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 118 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6 60 Cukup 219 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 120 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 60 Cukup 221 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 5 50 Kurang 322 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 60 Cukup 223 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 40 Kurang 3
24 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 Baik 125 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 50 Kurang 326 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 127 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 Cukup 228 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 129 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 5 50 kurang 330 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 70 Cukup 231 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 132 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 1
11 7 22 29 27 30 24 35 24 2317,2% 12,5% 16,6% 12,9
%10,3% 15,1% 10,3% 9,9%
Frequencies
Statistics
Umur JK
N Valid 32 32
Missing 0 0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 11 34.4 34.4 34.4
11 16 50.0 50.0 84.4
12 5 15.6 15.6 100.0
Total 32 100.0 100.0
JK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 12 37.5 37.5 37.5
Perempuan 20 62.5 62.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
Statistics
peran_uks penerapan_phbs
N Valid 32 32
Missing 0 0
peran_UKS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 18 56.2 56.2 56.2
Cukup 8 25.0 25.0 81.2
Kurang 6 18.8 18.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
penerapan_PHBS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 15 46.9 46.9 46.9
Cukup 10 31.2 31.2 78.1
Kurang 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
Sperman Rank
Correlations
peran UKS
penerapan
PHBS
Spearman's rho peran UKS Correlation Coefficient 1.000 .459**
Sig. (2-tailed) . .008
N 32 32
penerapan PHBS Correlation Coefficient .459** 1.000
Sig. (2-tailed) .008 .
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
top related