resus pneumoperitoneal

Post on 11-Jul-2016

233 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pneumoperitoneal

TRANSCRIPT

PNEUMOPERITONEALIKA WARDHANI KARUNIA

20100310092

PEUMOPERITOEAL merupakan keadaan adanya udara

bebas dalam rongga peritoneum perforasi organ berongga abdomen

Lapisan peritonium lamina visceralis (tunika serosa) lamina parietalis Lembaran yang menghubungkan ke

dua nya

Duodenum terletak retroperitoneal; Jejenum dan ileum terletak intraperitoneal

dengan alat penggantung mesenterium; Colon ascendens dan colon descendens terletak

retroperitoneal; Colon transversum terletak intraperitoneal dan

mempunyai alat penggantung disebut mesocolon transversum;

Colon sigmoideum terletak intraperitoneal dengan alat penggatung mesosigmoideum; cecum terletak intraperitoneal;

Processus vermiformis terletak intraperitoneal dengan alat penggantung mesenterium.

Penyebab utama pneumoperitoneal Ruptur viskus berongga (yaitu perforasi ulkus

peptikum, necrotizing enterocolitis, megakolon toksik, penyakit usus inflamasi)

Faktor iatrogenik (yaitu pembedahan perut terakhir, trauma abdomen, perforasi endoskopi, dialisis peritoneal, paracentesis)

Infeksi rongga peritoneum dengan organisme membentuk gas dan atau pecahnya abses yang berdekatan

Pneumatosis intestinalis

Penyebab lainnyaPneumoperitoneum dengan peritonitis

Pneumoperitoneum tanpa peritonitis

Manifestasi Klinis asimtomatik Nyeri perut samar akibat perforasi

viskus perut Peritonitis kaku perut, tidak ada

bising usus, nyeri epigastrium atau jatuh pada kondisi shock yang parah

Diagnosis

Mendiagnosis udara bebas Pencitraan

1. Foto polos Abdomen2. CT SCAN3. MRI

FOTO POLOS foto abdomen posisi supine dan foto

Thorax posisi erect atau left lateral dekubitus

Udara bebas dalam jumlah sedikit dapat terdeteksi

Pasien tetap berada pada posisi tersebut selama 5-10 menit sebelum foto diambil

Tanda peritoneum pada foto polos pneumoperitoneum dalam jumlah kecil

pneumoperitoneum dalam jumlah besar

Tanda pneumoperitoneum dalam jumlah kecil

Semilunar Shadow?

Gambaran linier (anterior subhepatic space air )

Foto posterior subhepatic space air (Morrison’s pouch, gambaran triangular )

Foto anterior ke permukaan ventral dari hepar

Gambaran pneumoperitoneum dengan udara dalam jumlah besar Football Sign Gas-Relief Sign,

Rigler Sign, dan Double Wall Sign

Urachus Telltale Triangle Sign

Cupola Sign Foto polos abdomen menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk pada perforasi viskus abdomen

CT (Computed Tomography) Scan

pemeriksaan standar untuk mendeteksi pneumoperitoneum dikarenakan lebih sensitif dibanding foto polos abdomen

Gambaran udara bebas

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

USG

DIFFERETIAL DIAGNOSIS Syndrome Chilaiditi Abscess Subphrenic  Linear atelectasis pada dasar paru 

IDENTITAS

Nama : Tn. BJenis kelamin : Laki-lakiUsia : 70 TahunAlamat : Gagatan Ketoyan

WonosegoroPekerjaan : -RM :15-16-330549Tanggal : 8 september 2015

Keluhan Utama : Diare sejak 4 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke IGD dengan keluhan diare cair sejak 4

hari yang lalu. Dalam sehari pasien BAB >4 kali. Diare disertai dengan nyeri perut diseluruh region perut [terasa mulas], mual (-), muntah (-), demam (-). Diare masih memiliki ampas, tidak disertai dengan ledir darah, berwarna kuning, tidak berbau amis. Riwayat memakan makanan pedas disangkal. Pasien sudah meminum obat warung tetapi tidak membaik.SDekarang pasien merasa tubuhnya lemas

RPD : Diabetes Mellitus Tipe II (-), dan Hipertensi (+), riwayat keluhan yang sama disangkal

RPK : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Compos Mentis Keadaan Umum : Cukup Vital sign :

TD : 150/80 mmHg Nadi : 74 x/menit, regular, isi dan tegangan

cukup RR : 20 x/menit dangkal dan cepat Suhu : 370C

DO

KUM

ENTASI

DIAGNOSIS

Acute Abdomen, Hipertensi Stage I,

PLANNING Infus RL 20 tpm Injeksi Ceftriaxone 2x1 Amp Injeksi Ranitidin 3x1 amp

THANK’S

top related