sesi 2 pembangunan kesehatan (1)
Post on 19-Feb-2016
235 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pembangunan Kesehatan
Puput Oktamianti
Kesehatan
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Pembangunan Kesehatan
upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis
Pentahapan PembangunanRPJPN 2005-2025
4
RPJM 1(2005 – 2009)
RPJM 2(2010– 2014)
RPJM 4(2020– 2025)
RPJM 3(2015– 2019)
Visi Pembangunan 2005-2025:Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
TRISAKTI DAN NAWACITAVISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
7 MISI
Keamanan nasional yg mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dg mengamankan SD maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
Masyarakat maju,
berkeimbangan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
Politik LN bebas aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim
Kualitas hidup manusian
Indonesia yg tinggi, maju dan sejahtera
Bangsa berdaya saing
Indonesia menjadi negara maritim yg mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional
Masyarakat yg berkepribadian
dalam kebudayaan.
NAWACITA – 9 agenda prioritas
Akan menghadirkan kembali negara
untuk melindungi segenap bangsa
dan memberi rasa aman pada seluruh
WN
Akan membuat
Pemerintah tidak absen dg memba-ngun
tata kelola Pem. yg
bersih, efektif, demo-kratis
dan terpercaya
Akan membangun
Indonesia dari pinggiran dg memperkuat
daerah-daerah dan desa dlm
kerangka Negara
Kesatuan
Akan menolak Negara lemah
dengan melalukan reformasi
sistem penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya.
Akan mening-katkan kuali-tas hidup manusia
Indonesia melalui: Indonesia Pintar, Indonesia Sehat,
Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera
Akan mening-katkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dg menggerak-kan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
Akan melakuk
an revolusi karakter bangsa
Akan memper-teguh Kebhi-nekaan dan memperkuat
restorasi sosial.
BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK(12 program aksi-115 prioritas utama)
BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI (16 program aksi)
BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN (3 program aksi)
1.Membangun wibawa politik LN dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global (4)
2.Menguatkan sistem pertahanan negara (4)
3.Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat (8)
4.Mewujudkan profesionalitas intelijen negara (7)
5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik (7)
6.Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi (6)
7.Memperkuat politik desentralisasi dan otda (11)
8.Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa (8)
9. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat (6)
10. Pemberda-yaan Perempuan dalam politik dan pembangunan (7)
11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan (42)
12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik (5)
1.Dedikasikan pembangunan kualitas SDM
2.Membangun ke-daulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan
3.Mendedikasikan program u/ mem-bangun daulat energi berbasis kepentingan nas.
4.Untuk pengua-saan SDA melalui 7 langkah & mem-bangun regulasi mewajibkan CSR &/atau saham u/ masyarakat lokal/ sekitar tambang, penguatan kapa-sitas pengusaha nasional (trmsuk penambang rakyat) dlm penge-lolaan tambang berkelanjutan.
5. Membangun pemberdayaan buruh
6.Membangun sektor keuangan berbasis nasional
7.Penguatan investasi domestik
8.Membangun penguatan kapasitas fiskal negara
9.Membangun infrastruktur
10. Membangun ekonomi maritim
11. Penguatan sektor kehutanan
12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan
13.Membangun perimbangan pembangunan kawasan
14.Membangun karakter dan potensi wisata
15.Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional
16.Pengembangan industri manufaktur
1. Berkomitmen mewujudkan
pendidikan sbg pembentuk
karakter bangsa
2. Akan memperteg
uh kebhinekaan
Indonesia dan
memperkuat restorasi
sosial
3. Akan memba
ngun jiwa
bangsa melalui pemberdayaan pemuda
dan olah raga
Slide - 8
MENUJU INDONESIA YANG JAUH LEBIH BAIK
1. Mengejar peningkatan daya saing2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang
kuat dan berkualitas5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah6. Memulihkan kerusakan lingkungan7. Memajukan kehidupan bermasyarakat
Slide - 6
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Kedaulatan Pangan
Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan
Kemaritiman
Pariwisata dan Industri
DIMENSI PEMERATAAN& KEWILAYAHAN
Membangun untuk manusia dan masyarakat
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan ekologi yang berkelanjutan
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
STRATEGI PEMBANGUNAN
QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA
Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarwilayah dan antarkelompok sosial dalam pembangunan
Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia
Antarkelompok Pendapatan
Antarwilayah
KONDISI PERLUKepastian dan
Penegakan HukumKeamanan dan
Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Slide - 11
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (1)
1. SASARAN MAKRO;2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT; 3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN; 4. SASARAN DIMENSI PEMERATAAN; DAN 5. SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN ANTARWILAYAH;6. SASARAN POLHUKHANKAM.
Slide - 8
No Indikator 2014(Baseline)
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat 1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 359
(SDKI 2012)306
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen)
19,6 (2013) 17
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen)
32,9 (2013) 28
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular 1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013) <0,54. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,45. Prevalensi kegemukan dan obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
28,9 (2013) 28,9
6. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 18,3 (2013) 15,33 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi
0 5.600
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
- 95
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Pemerataan dan Mutu Pelayanan, serta Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat dan Sumber Daya Kesehatan
1. Kepesertaan SJSN kesehatan (persen)
51,8(Oktober 014)
Min 95
2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
1.920 3.840
Slide - 9
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
1.Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas 2.Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat 3.Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 4.Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan 5.Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas 6.Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas 7.Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan 8.Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan 9.Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
Pembangunan Kesehatan
Isu Strategis RPJMN 2015-20191. Peningkatan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia 2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan lingkungan4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan
pengawasan obat dan makanan5. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional7. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas8. Peningkatan akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas9. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan10. Penguatan manajemen dan sistem informasi11. Peningkatan efektifitas pembiayaan kesehatan
10
Arah Kebijakan RPJMN 2015-20191. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja dan lansia2. Meningkatakan akes terhadap pelayanan gizi masyarakat 3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan4. Meningkatkan ketersediaan, keterjangakauan, pemerataan dan
kualitas farmasi, alat kesehatan5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan6. Meningkatkan Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat7. Mengembangkan Jaminan Kesehatan Nasional8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas sumber daya
manusia kesehatan9. Menguatkan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas10. Menguatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas11. Menguatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan12. Meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
11
Status Kesehatan & GiziPerlindungan FinansialResposiveness sistem kes.
Peningakatan akses pelayanan kesehatan ibu,
anak, remaja, lansia
Perbaikan gizi masyarakat
Pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan
Peningkatan ketersediaan farmasi, alkes, dan
pengawasan obat dan makanan
Promosi & Pemberdayaan Masyarakat
Jaminan Kesehatan Nasional
Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pengutanan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar berkualitas
Manajemen & Sistem Informasi
Kerangka pikir RPJMN 2015-2019
Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
Pengutanan Akses Pelayanan kesehatan rujukan berkualitas
Arah Kebijakan 1Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu,
Anak, Remaja, dan Lanjut UsiaStrategi Indikator
(a) Peningkatan pelayanan kesehatan remaja,(b) Peningkatan pelayanan kesehatan maternal
dan kesehatan reproduksi(c) Peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil
sesuai standar(d) Peningkatan pelayanan persalinan di fasilitas
kesehatan(e) Peningkatan pelayanan kesehatan ibu nifas(f) Peningkatan pelayanan kesehatan anak(g) Peningkatan upaya kesehatan sekolah(h) Peningkatan pelayanan kesehatan kerja(i) Peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia(j) Peningkatan peran lintas sektor(k) Peningkatan sistem pelayanan JKN yang
mendorong upaya kesehatan ibu dan anak
Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
Komplikasi obstetri yang tertangani di RS PONEK
Persentase kunjungan neonatal Prevalensi bayi BBLR . Contraceptive prevalence rate Persentae MKJP (Metode
Kontraseptif Jangka Panjang) Persentase ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap
13
Strategi Indikator
(a) Peningkatan cakupan dan kualitas paket pelayanan kesehatan dan gizi terintegrasi dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan termasuk remaja
(b) Peningkatan promosi mengenai perilaku masyarakat mengenai kesehatan, gizi, sanitasi, hiegine, dan pengasuhan
(c) Penguatan kompetensi tenaga gizi dan tenaga kesehatan dalam pelayanan gizi
(d) Penguatan desain, pelaksanaan, dan pengawasan regulasi dan standar gizi
(e) Penguatan peran lintas sektor dan kapasitas pemerintah daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana aksi pangan dan gizi
Prevalensi anemia pada bumil Prevalensi stunting pada anak
di bawah usia 2 tahun (Baduta)
Prevalensi kekurangan gizi balita
Prevalensi bumil KEK Prevalensi kekurangan gizi
pada anak di bawah usia 5 tahun (Balita)
Ibu hamil yang mendapat tablet besi
14
Arah Kebijakan 2 Meningkatkan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan dan Gizi
Strategi Indikator
(a) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
(b) Penguatan sistem pengendalian zoonosis secara terpadu(c) Peningkatan cakupan imunisasi(d) Peningkatan ketersediaan vaksin dan tenaga kesehatan(e) Peningkatan penemuan penderita dan tata laksana kasus(f) Pemenuhan kebutuhan obat program(g) Eliminasi/eradikasi penyakit terabaikan (neglected tropical
diseases)(h) Peningkatan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
melalui peningkatan promosi pola makan sehat, aktiftas fisik, dan pengurangan merokok,
(i) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
(j) Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa, (k) Peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak (l) Peningkatan kualitas lingkungan sesuai dengan baku mutu dan
persyaratan kesehatan.
Penemuan kasus TB Eliminasi kusta, frambusia Imunisasi dasar lengkap Persentase penduduk
dengan aktifitas fisik Persentase peduduk >15
th yang merokok Persentase peduduk
dengan konsumsi buah dan sayur dengan cukup
Persentase penduduk dengan askes air yang layak
Persentase penduduk dengan akses sanitasi yang layak
Persentase kawasan sehat
15
Arah Kebijakan 3 Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
Strategi Indikator
(a) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik
(b) Peningkatan promosi penggunaan obat dan teknologi rasional oleh provider dan konsumen
(c) Penguatan kapasitas institusi dalam management supply chain obat dan teknologi
(d) Peningkatan kemandirian penyediaan obat tradisional(e) Pengembangan kemandirian penyediaan vaksin(f) Peningkatan pelayanan kefarmasian(g) Peningkatan pengendalian dan monitoring dan
evaluasi harga obat(h) Peningkatan kualitas pre- dan post-market alat
kesehatan, dan (i) Peningkatan sarana produksi dan distrbusi sediaan
produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan
• Persentase pelayanan kefarmasian yang tepat waktu
• Persentase penggunaan obat sesuai formularium/pedoman pengobatan
• Ketersediaan obat prioritas esensial untuk menudukung sasaran umum (penurunan kematian ibu dan anak, TB, malaria, HIV/AIDS, hipertensi)
• Obat traditional yang telah melalui tahap uji klinik
16
Arah Kebijakan 4 Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan
Kualitas Farmasi Dan Alat Kesehatan
Strategi Indikator
(a) Penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis risiko
(b) Peningkatan Sumber Daya Manusia pengawas obat dan makanan
(c) Penguatan kemitraan dengan lintas sektor terkait pengawasan Obat dan makanan
(d) Peningkatan kemandirian pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko oleh masyarakat dan pelaku usaha,
(e) Peningkatan daya saing produk obat dan makanan
• Persentase obat yang memenuhi standar
• Persentase makanan yang memenuhi standar
• Persentase pegawai (penguji dan inspektor) sesuai dg standar kompetensi
• Meningkatnya pelaku usaha yang untuk pemenuhan standar GMP
• Meningktanya peran serta dan partisipasi lintas sektor dalam pengawasan makanan (persentase Pemda Kab/Kota yg sudah mengalokasikan anggaran unk pengawasan makanan)
17
Arah Kebijakan 5 Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
Strategi Indikator
(a) Pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan, termasuk pengembangan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik
(b) Peningkatan regulasi mengenai produk pangan yang aman dan lebih sehat
(c) Penciptaan lingkungan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
(d) Peningkatan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat termasuk pendidikan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan individu
(e) Peningkatan promosi kesehatan lalu lintas(f) Peningkatan promosi dan pengembangan kesehatan
tradisional(g) Peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar dan rujukan(h) Pengembangan kemitraan dalam promosi dan
pemberdayaan kesehatan, dan (i) Peningkatan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Persentase penduduk yang melakukan akifitas fisik
Penduduk dengan konsumsi sayur dan buah cukup
Prevalensi merokok pada anak-anak
Jumlah UKBM yang aktif
.......................
18
Arah Kebijakan 6Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Arah Kebijakan7:
Mengembangkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
No Strategi Indikator1 Optimalisasi program JKN untuk
mendukung prioritas pembangunan nasional
• Penurunan insiden unmet need pelayanan kesehatan
2 Peningkatan cakupan peserta program JKN
• Persentase penduduk terdaftar sebagai peserta JKN • Persentase penduduk miskin dan hampir miskin
terdaftar sebagai peserta JKN • Persentase penduduk informal dan keluarga terdaftar
sebagai peserta JKN
3 Pengembangan manfaat program JKN
• Terbentuknya komisi nasional Health Technology Assesment (HTA)
• Jumlah teknologi kesehatan (termasuk alkes, obat, tindakan, prosedur) yang dikaji dalam HTA
4 Peningkatan perlindungan keuangan penduduk dari risiko sakit
• Proporsi belanja kesehatan rumah tangga terhadap total belanja kesehatan
5 Peningkatan kerjasama dengan provider pemerintah dan non-pemerintah (swasta)
• Meningkatnya faskes swasta yang bekerjasama dengan BPJS
19
No STRATEGI Indikator
6 Pengembangan sistem rujukan dan standarisasi jaringan provider
• Kriteria kompetensi dasar fasilitas kesehatan primer dan standar kompetensi
7 Perbaikan disain dan implementasi system pembayaran INA-CBGs
• Pemanfaatan (updated) grouper INA-CBGs berdasarkan kriteria klinis dan struktur biaya rumah sakit Indonesia.
8 Pengembangan sistem pembayaran provider untuk mendorong kualitas & efisiensi
• Penyesuaian standar tarif oleh komponen ekuitas
9 Pengembangan sistem pembayaran dan insentif tenaga kesehatan DTPK
• Jumlah tenaga kesehatan yang dikontrak dengan skema pembayaran khusus
10 Pengembangan sistem pemantauan dan evaluasi JKN, termasuk operational research
• Terbentuk dan beroperasinya pemantauan, evaluasi dan operation research
11 Pengembangan dan penguatan regulasi dalam rangka pelaksanaan JKN
• Regulasi tentang manfaat jaminan layanan primer & sekunder, beserta batasan-batasannya
Arah Kebijakan 7: (lanjutan)Mengembangkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
20
Strategi Indikator
(a) Pengembangan tenaga kesehatan tertentu seperti promkes, sanitarian, spesialis pelayanan primer
(b) Penyelarasan perundangan/regulasi terkait pendidikan tenaga kesehatan antara Kemenkes dan Kemendikbud
(c) Peningkatan kualitas tenaga kesehatan termasuk kompetensi dan sertifikasi terhadap seluruh jenis tenaga kesehatan
(d) Pengembangan kurikulum pendidikan nakes yang mengacu pada standar nasional dan internasional
(e) Pemenuhan kebtutuhan tenaga kesehaatan di daerah terpencil, sangat terpencil dan DTPK, termasuk melalui affirmative action
(f) Pengembangan dan perluasan model distribusi tenaga kesehatan(g) Pembuatan roadmap kebutuhan tenaga kesehatan seluruh jenis
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan(h) Pengembangan sistem penempatan tenaga dengan bekerjasama
dengan swasta dan masyarakat sipil(i) Pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi bagi
nakes yang ditempatkan di daerah kekurangan tenaga kronis termasuk di DTPK
(j) Pengendalian dan pengawasan tenaga kesehatan
Persentase fasilitas kesehatan yang terpenuhi kebutuhan tenaga kesehatannya
Jumlah tenaga kesehatan di daerah terpencil dan sulit terpenuhi
Persentase tenaga kesehatan yang lulus uji kompetensi
Jumlah tenaga spesialis kesehatan primer
................
21
Arah Kebijakan 8Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Kualitas Sumber
Daya Manusia Kesehatan
Strategi Indikator(a) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar sesuai
standar(b) Penyusunan, penetapan dan pelaksanaan
berbagai standar guideline pelayanan kesehatan diikuti dengan pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya
(c) Pengembangan dan penerapan sistem akreditasi bagi fasilitas pelayanan kesehatan dasar,
(d) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Persentase Fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
Persentase Fasilitas pelayanan kesehatan yang terakreditasi
Persentase fasilitas kesehatan yang menyelengarakan upaya promotif dan preventif sesuai standar
Terbentuknya sistem pembayaran provider JKN yang mendorong upaya kesehatan primer dan pencapaian prioritas nasional)
………………
22
Arah Kebijakan 9 Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan
Dasar yang berkualitas
Strategi Indikator(a) Penguatan sistem rujukan nasional dan
regional(b) Penguatan sistem rumah sakit pendidikan(c) Pengembangan sistem pengendalian mutu
internal fasilitas kesehatan, (d) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif
dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
Persentase RS yang memenuhi standar ketenagaan
Terbentuknya sistem Rujukan Nasional Terbentukny medical record system ………………
23
Arah Kebijakan 10 Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang berkualitas
Strategi Indikator(a) Peningkatan peran sektor kesehatan dalam pelayanan
kesehatan primer, promosi, dan pencegahan(b) Penguatan mekanisme monitoring evaluasi melalui sistem
informasi menyeluruh dari fasilitas pelayanan, pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
(c) Peningkatan penelitian dan pengembangan untuk mendukung kebijakan pembangunan kesehatan berbasis bukti (evidence based policy)
(d) Peningkatan penanggulangan krisis kesehatan, (e) Peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan di pusat dan daerah melalui pembagian urusan
Terbentuknya sistem informasi menyeluruh
Terbentuknya sistem insentif tenaga kesehatan
………………….
24
Arah Kebijakan 11 Meningkatkan Manajemen dan Sistem Informasi
Strategi Indikator(a) Peningkatan sumber pembiayaan kesehatan antara lain
melalui Public Private Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR),
(b) Peningkatan kemampuan teknis dan pengelolaan program kesehatan,
(c) Penguatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan (d) Pengembangan Dana Alokasi Kesehatan (DAK).
Terbentuknya sistem/regulasi kerjasama PPP
Terbentuknya dan beroperasinya HTA
Terumuskannya mekanisme BOK dan DAK yang meningkatkan efektifitas pembiayaan
25
Arah Kebijakan 11 Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
26
Ruang Lingkup Perencanaan Dalam Pembangunan
NASIONAL DAERAHRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
27
Alur Perencanaan dan Penganggaran
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP RPJM Nasional
RPJP Nasional
RKP Daerah
Renstra KL
Renja - KL
Renstra SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA - SKPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
Pedoman
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN
Pemerintah
PusatPem
erintah Daerah
UU KN
Tugas Minggu Depan16 September 2015
• Buat 6 kelompok • Diskusi kelompok:
1. Jelaskan perbedaan RPJP, RPJM, Renstra dan RKP baik pada tingkat nasional maupun daerah? (termasuk sistematika atau isi dalam dokumen tersebut)
2. Jelaskan bagaimana proses penyusunan dan penetapan RPJP, RPJM, renstra, dan RKP?
• Hasil diskusi dalam bentuk powerpoint.
top related