s'f% - unisba
Post on 21-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-s'f%1-".,*.j
&$$$*;XSSS-&SXe
,,,,,t.
AnalisisPenerapan PSAK 1SS TentanE Akuntansi Zakat, ,:.a::
lnfaq dan Sedekah :,:
'a
Teknik Akuniansi Manajen:en $tratejik : Senc*rnarking.',t,,
Pengaruh lnt*flectua/ Capilal Terhadap Kinerja ,Ferusahaan.
Pengaruh Pengetahuan $anksi Ferpajakan, PermintaanKredit Bank, Pembukuan atau Pencatatan, danFelayanan Fegawai Pajak {Fiskus) Terhadap KepatuhanWajib Pajak Sektor UMKIVI SepanjanE Jalan fi'lalir:borc
Biaya Kualitas : Fengukuran, Analisis dan ProsesPengannbilan Keputusan.
Strategi Meningkatkan Jumlah lnvestor untuk MenlagaFerturnbuhan Pasar Modal
Pen ganrh Aspek-aspe k Pengu ngkapan Akunlansi $osialTerhadap Harga Saharn $yariah Yang Terdaftar DalamJakarta lslamic lndex
SiterhitlEan clek :
ProEram $t*rdl AkuntanslFakultas Ekclnsrni dan Bisnls
Uol,14 Xr.3 $eprs$x&er 3${$
'.:.., ..
Sri FadllaltclarrYuni Rcsdian*
R,rrr Leslart. Kaniailurchalisah danEpi Fitriatt
Rizky Amalia elanDeanneslsynuwardhana
' Meliana Dwi Putridan Dudt Pratomo
.t,
Ded* Abrtut b{asyir
Hetliana'4.
.:
'; Widya Sari
Ur*lnXrXRSfTAS ISL&M BAN SUNGi|ffffiffifiil
i:Liqii"r:-
lflilflffitEifillfifqxx$
r'.iq'"*t
ruxH&[ i*xuxrlgHsi{mrrVol.14 No.2September 2015 ISSN:1693 -0514
Redaksi menerima naskah berupa artikel penelitian maupun artikel hasil:engkajian. Pendapat yang dimuat dalam jurnalini sepenuhnya pendapat pribadi
penulis, tldak mencerminkan pendapat redaksi, dan telah disajikan menurutsistematika yang ditetapkan pada halaman akhir jurnal ini .
Diterbitkan oleh :
Program Studi Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas lslam Bandung
PenanggungJawabDr.Sri Fadilah,SE.,M.Si.,Ak.,CA
(Ketua Program StudiAkuntansi FEB UNISBA)
EditorDr.Sri Fadilah,SE.,M.Si.,Ak.,CA
Magnaz Lestira Oktaroza, SE.,M.Si.,AkNurleti,SE.,M.Si
Ririn Sri Kuntorini,Dra.,M.Hum
Sekretaris EditorEpi Fitriah,SE.,M.Si.,Ak.,CA
KeuanganYuni Rosdiana,SE., M.Si.,Ak.,CA
SirkulasiEly Nurlaely Ramdhani
Alamat PenerbiVRedaksiProgram StudiAkuntansi FEB UnisbaJl.Tamansari No.1 Bandung 40116
Telp. (022) 4264064,4203368 ext 314Faks. (022) 4262064
Terbit dua kali dalam setahun :Maret dan SeptemberTerbit oertama kali Maret 2003
Vol.14 No.2 September 2015
tt;xrEf ExrIt{Tl![x&E
ISSN:1593-0514
-{mg.16 l$k*
*f*-to
i---*F
DAFTAR ISI
Analisis Penerapan PSAK 109 Tentang AkuntansiZakat, lnfaqdan Sedekah............. ..............1Sri Fadilah danYuni Rosdiana
Teknik Aku ntansi Manajemen Stratej i k : Be nch m arki n 9........53Rini Lestari, Kania Nurcholisah dan Epi Fitriah
Pengaruh lntellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan 64Rizky Amalia dan Deannes lsynuwardhana
Pengaruh Pengetahuan Sanksi Perpajakan, Permintaan KreditBank, Pembukuan atau Pencatatan, dan Pelayanan PegawaiPajak (Fiskus) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sektor UMKMSepanjang Jalan Malioboro ....................87Meliana Dwi Putridan Dudi Pratomo
Biaya Kualitas : Pengukuran, Analisis dan Proses PengambilanKeputusan .............116Dede Abdul Hasyir
Strategi Meningkatkan Jumlah lnvestor untuk MenjagaPertumbuhan Pasar Modal ....136Helliana
Pen garu h Aspek-Aspek Pen g u ngkapan Aku ntansi SosialTerhadap Harga Saham Syariah Yang Terdaftar Dalam Jakartalslamic lndex .........156Widya Sari
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
1
TEKNIK AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEJIK :
BENCHMARKING
Rini Lestari
Kania Nurcholisah
Epi Fitriah
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
penggunaan teknik akuntansi manajemen stratejik – benchmarking.
Teknik akuntansi manajemen lanjutan ini akan memungkinkan
organisasi untuk mengasimilasi dengan lebih baik praktik bisnis dari
pendekatan yang dipertimbangkan.
Sangatlah penting bagi organisasi untuk melakukan praktik
manajerial yang baik untuk memperbaiki kinerja, satu langkah di
depan dari para pesaingnya. Dengan demikian, seperangkat instrumen
jangka panjang seharusnya diperhitungkan dan diterapkan dengan
tepat oleh organisasi untuk terus berkembang dengan ukuran
manajerial yang kuat.
Kinerja yang lebih baik dari pesaing akan tercapai dengan
penggunaan akuntansi manajemen stratejik (AMS) yang menyediakan
fungsi-fungsi vital dan kompetitif. Namun demikian, ini seharusnya
tidak dibatasi hanya pada satu organisasi saja, karena organisasi lain
juga seharusnya memasukkan AMS ke dalam praktik mereka untuk
tetap bertahan dan bersaing.
Kata Kunci : Akuntansi Manajemen Stratejik; Benchmarking; proses
Manajerial
I. PENDAHULUAN
Dunia bisnis saat ini sedang mengalami suatu perubahan
ekonomi yang tidak terprediksi sebelumnya dan berbagai tantangan
ditandai dengan struktur ekonomi yang kompleks dan kinerja bisnis
yang tidak pasti diantara pemain utama dalam beberapa pasar.
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
2
Sementara beberapa upaya telah dimulai oleh pemain utama tersebut,
hasil yang sangat efektif diharapkan sangat kuat dan terus berpengaruh
terhadap ekonomi secara keseluruhan. Memperjuangkan masalah ini
memerlukan pemahaman tentang bagaimana merumuskan strategi
bisnis yang dapat digunakan untuk melampaui target yang diharapkan
di tahun mendatang. Menyadari hal ini, sangatlah penting bagi
organisasi untuk melakukan praktik manajerial yang baik untuk
memperbaiki kinerja. satu langkah di depan dari para pesaingnya.
Dengan demikian, seperangkat instrumen jangka panjang
seharusnya diperhitungkan dan diterapkan dengan tepat oleh organisasi
untuk terus berkembang dengan ukuran manajerial yang kuat.
Penggunaan teknik Akuntansi Manajemen Stratejik (AMS) akan
sampai pada batas tertentu membantu mereka secara proporsional untuk
dapat bertahan pada tingkat keadaan yang dapat diterima.
Selanjutnya AMS sebagaimana yang telah diteliti oleh
Simmonds (1981) digunakan sebagai dasar analisis dalam penelitian
ini. Simmonds (1981) menunjukkan AMS sebagai penyediaan dan
analisis data akuntansi manajemen dari sebuah badan usaha dan
pesaingnya. Lebih luas lagi, definisi tersebut layak digunakan dalam
menganalisis praktik akuntansi manajemen melalui pendekatan
benchmarking. Ini mendorong aspek kompetitif secara komparatif dan
baik dimana orang lain dapat memahami dan belajar dari satu model
organisasi untuk benchmark terhadap beberapa proses dan praktik
manajerial.
Meskipun AMS dapat diterapkan pada hampir semua organisasi
yang mencari posisi menguntungkan dalam pasar mereka sendiri, ada
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
3
tudingan bahwa organisasi jasa mengadopsi sistem akuntansi
manajemen secara minim dan sederhana adalah tidak berdasar, sebagai
buktinya mereka maju dan berkembang dengan cepat (Azhar dan Abdul
Rahman, 2009). Terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa
organisasi jasa secara sistematis dikelola dengan penekanan yang serius
pada praktik manajerial yang baik (Roslender dan Hart, 2003).
Dari uraian di atas , makalah ini akan membahas beberapa hal
diantaranya: tentang konsep akuntansi manajemen stratejik, peran
akuntansi manajemen stratejik, teknik-teknik dalam Akuntansi
Manajemen Stratejik (AMS), teknik AMS – benchmarking dalam
praktiknya dan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan penggunaan
benchmarking.
II. PEMBAHASAN
1.1 Konsep Akuntansi Manajemen Stratejik
Akuntansi Manajemen Stratejik (AMS) menurut Hoque
(2003:2) :”...is the process of identifying, gathering, choosing and
analysing accounting data for helping the management team to make
strategic decisions and to assess organisational effectiveness.” AMS
dapat dianggap sebagai sistem akuntansi untuk mengelola strategi agar
organisasi mendapatkan keuntungan kompetitif. AMS juga dapat
dikatakan sebagai kumpulan informasi tentang bisnis perusahaan dan
pesaingnya, informasi ini digunakan untuk membangun strategi bisnis
dan monitoring.
Selanjutnya AMS telah diterima secara baik oleh sejumlah
organisasi sebagai sebuah pendekatan umum dalam akuntansi untuk
penentuan posisi strategis (Roslender, 2003). Penekanan AMS biasanya
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
4
berpusat pada pengukuran kinerja, pengendalian manajemen dan
pengambilan keputusan. Jadi akuntansi manajemen stratejik fokus pada
bagaimana akuntansi manajemen dapat memberi data atau informasi
yang relevan sehingga menuntun pengambilan keputusan stratejik
seorang manajer.
2.2 Peran Akuntansi Manajemen Stratejik
Peran akuntansi manajemen stratejik berkaitan erat dengan
peran akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen memainkan
peranan yang penting dalam perencanan, pengendalian,
pengomunikasian, pengawasan dan saling berhubungan antara satu
dengan lainnya dalam setiap divisi organisasi (Atkinson et al., 2001).
Selanjutnya dari uraian di atas dapat dikatakan pada dasarnya
peran akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang
memungkinkan manajer untuk dapat fokus pada pencapaian tujuan
organisasi, khususnya dapat membantu manajer dalam pengambilan
keputusan. Dikarenakan akuntansi manajemen itu memegang peranan
penting dalam membantu manajer dalam proses pengambilan
keputusan, maka akuntansi manajemen stratejik berperan dalam
menyediakan data yang relevan sehingga dapat menuntun keputusan
stratejik seorang manajer.
Peran akuntansi manajemen melalui pandangan stratejik dapat
ditingkatkan dengan cara:
a. Mengintegrasikan data biaya dengan strategi melalui
analisis biaya stratejik.
b. Pastikan dengan berbagai cara untuk mengetahui
struktur biaya pesaing dan monitor perubahannya
setiap saat.
(Hoque, 2003)
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
5
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa tanpa sistem
akuntansi manajemen yang berorientasi pada strategi dan lingkungan,
sebuah organisasi tidak akan dapat mencapai posisi strategis diantara
para pesaingnya.
2.3 Teknik-teknik dalam Akuntansi Manajemen Stratejik
Dalam akuntansi manajemen stratejik terdapat beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk menyediakan informasi bagi manajemen
dalam membantu mereka untuk membuat keputusan stratejik (Cinquini
L and Tenucci A : 2006) sebagai berikut:
1. Activity Based Costing/Management (ABC/M).
2. Attribute Costing.
3. Benchmarking.
4. Competitive Position Monitoring.
5. Competitor Cost Assessment.
6. Competitor performance appraisal based on public
financial statements.
7. Customer Accounting.
8. Integrated performance measurement systems.
9. Life Cycle Costing.
10. Quality Costing.
11. Strategic Costing.
12. Strategic Pricing.
13. Target Costing.
14. Value Chain Costing.
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
6
1.4 Benchmarking Practice
2.4.1Pengertian Benchmarking
Benchmarking memberikan kesempatan untuk
membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lainnya yang
berada dalam operasi yang sama untuk mengindikasikan kinerja relatif.
Perbandingan tersebut, akan menggambarkan di wilayah mana
kelemahan perusahaan berada dan kesempatan untuk melakukan
perbaikan.
Konsep benchmarking ini pertama kali dilakukan oleh Rank
Xerox di tahun 1979. Rank Xerox mendefinisikan benchmarking
sebagai : “a continuous systematic process of evaluating companies
recognised as industry leaders, to determine business and work
processes that represent best practices and establish rational
performance goal‟s.” Selanjutnya Cinquini L and Tenucci A (2006:9)
mendefinisikan Benchmarking sebagai : “...the technique involves
identifying the best practices and comparing the organization‟s
performance to those practices with the goal of improvement.”
Sedangkan Hilton W (2005:236) mengatakan bahwa
benchmarking menyediakan berbagai alat bagi organisasi untuk
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mendorong
dilakukannya “continuous improvement”. Jadi benchmarking
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses perbaikan
berkelanjutan dalam organisasi (Bendell, Boutler and Goodstadt, 1998
dalam Hoque, 2003). Dalam benchmarking kinerja dievaluasi,
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
7
berdasarkan pada kinerja terbaik organisasi di dunia.
Disamping kepopulerannya, benchmarking telah menjadi bagian
integral dalam budaya organisasi (Spendolini, 1992) dan strategi
pendukung dalam beberapa organisasi. Terdapat bukti dalam berbagai
literatur bahwa praktik benchmarking semakin populer dan terus
diterapkan serta diadopsi (Yasin, 2002).
Kepopuleran itu ditunjukkan dalam survey di UK dan Azhar dan
Omar (2008) yang meneliti tentang benchmarking organisasi.
Menariknya, organisasi di Eropa dengan cepat mengadopsi model
keunggulan bisnis „British Quality Foundation‟; European Foundation
dengan Management Quality; sebagai kerangka kerja untuk manajemen
kinerja akan menemukan kesulitan dalam efektivitas kegiatan bisnis
tanpa benchmarking. Jadi benchmarking telah menjadi fenomena dalam
organisasi bisnis. Pada saat ini, benchmarking tampak semakin
menyebar ke sebagian besar industri (Hinton et al., 2000; Camp, 1995;
Cooper dan Lybrand, 1994b; Kementerian Kesehatan, 2009) dan
industri jasa tak terkecuali di Malaysia (Azhar dan Abdul Rahman,
2009; Yasin, 2002); menegaskan bahwa proses benchmarking telah
berkembang dari waktu ke waktu. Ini meliputi sektor publik dan swasta
dalam berbagai hal manajerial.
Menurut Hinton et al., (2000), konsep benchmarking telah
dikenal di organisasi pelayanan publik di UK selama beberapa tahun
dalam bentuk laporan independen yang menunjukkan praktik terbaik
yang dihasilkan oleh Kantor Audit Nasional dan Komisi Audit. Mereka
menyatakan bahwa benchmarking merupakan suatu alat yang
digunakan untuk perbaikan kinerja di UK. Namun, ada berbagai faktor
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
8
yang mempengaruhi pengadopsian benchmarking sebagai alat dalam
perbaikan berkelanjutan di organisasi tertentu. Faktor-faktor tersebut
seperti ukuran perusahaan, anak perusahaan, dan sektor organisasi
(Hilton, 2001).
Untuk tujuan perbaikan berkelanjutan, diakui bahwa
benchmarking, sebagai alat manajemen perubahan yang kompetitif
(Azhar dan Omar, 2008) seharusnya dapat membantu manajemen
dalam mengidentifikasi pendorong praktik kinerja terbaik. Mengingat
pentingnya benchmarking sebagai salah satu pendekatan dari AMS
Cravens dan Guilding (2001) dalam penilaian kinerja organisasional
dan penyediaan sebuah platform bagi organisasi untuk mencapai
keunggulan dan inovasi dalam operasi mereka, praktik ini tampak dapat
memperbaiki proses dari berbagai organisasi.
2.4.2 Faktor-faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam
Benchmarking
Smith (1997) menjelaskan ada dua faktor yang dapat
meningkatkan keberhasilan dalam „benchmarking exercise‟:
1. Kolaborasi dengan perusahaan yang sama dalam
bidang dan proses, tetapi beroperasi dalam pasar yang
berbeda.
2. Menghindari area yang sensitif seperti : kinerja
keuangan, penelitian dan pengembangan dan kunci
keberhasilan dalam operasi perusahaan.
Bersamaan dengan pendapatnya tersebut di atas, Smith
menyatakan dalam laporannya bahwa benchmarking exercise dari
fungsi akuntansi manajemen tampak dalam dua wilayah berikut:
a. Sistem akuntansi – khususnya kesesuaian dan kemudahan
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
9
dalam penggunaan perangkat keras dan lunak komputer.
b. Pelaporan internal – khusunya ketepatan waktu, isi, dan
format laporan kinerja untuk pengguna yang berbeda.
Selain menungkapkan kelemahan dan keunggulan sistem,
benchmarking exercise juga mendorong tim akuntansi manajemen
untuk mendapatkan pengakuan dari kinerjanya yang baik dan
memotivasi mereka untuk melakukan perbaikan lebih lanjut.
Benchmarking akan membentuk komponen esensial dari suksesnya
pelaksanaan Total Quality Management.
III. Kesimpulan
Akuntansi manajemen stratejik (AMS) telah diterima dengan baik
di sejumlah organisasi sebagai pendekatan umum akuntansi untuk
mencapai posisi strategis. Penekanan AMS biasanya terpusat pada
pengukuran kinerja, pengendalian manajemen dan pengambilan
keputusan. Saat ini, banyak perusahaan telah mengadopsi praktik AMS
untuk membuat keputusan dalam pencapaian posisi strategis.
Teknik AMS mutakhir seperti benchmarking, digunakan sebagai
pendekatan pengendalian manajemen stratejik. Hal ini menunjukkan
bahwa teknik akuntansi manajemen mutakhir/lanjutan dikembangkan
ke dalam tujuan stratejik. Diantara tujuan stratejik tersebut meliputi:
perbaikan proses bisnis, keputusan harga yang bersaing, posisi
perusahaan dalam pasar dan lainnya.
Menerapkan teknik AMS “yang terbaik di kelasnya” tampak
sebagai strategi untuk memastikan dominasi mereka dalam pasar
sendiri sebagai tempat berpartisipasi dalam menjalankan bisnis.
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
10
Penerapan AMS yang berkelanjutan dan konsisten seharusnya dapat
dilihat sebagai usaha organisasi dalam mencapai posisi strategis.
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
11
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, A.A., Banker, R.D., Kaplan, R.S. and Young, S.M. 2001.
Management Accounting, 3rd ed. Prentice-Hall, New Jersey,
NJ.
Azhar, Z. and I.K. Abdul Rahman. 2009. Managerial Performance
Measures in Management Accounting Functions in Malaysian
Institutions of Higher Learning. Malaysian Accounting Review,
8(1): 37-61.
Azhar, Z. and N. Omar. 2008. Organisational Benchmarking: A
Competitive Management Accounting Tool. Accountants
Today, 21(6): 20-22.
Bromwich, M. 1990. The Case for Strategic Management Accounting:
The Role of Accounting Information for Strategy in
Competitive Markets. Accounting, Organizations and Society,
15(1/2): 27-46.
Cadez, S. and C. Guilding. 2008. An Exploratory Investigation of an
Integrated Contingency Model of Strategic Management
Accounting. Accounting, Organizations and Society, 33(7-8):
836-863.
Camp, R.C., 1995. Business Process Benchmarking: Finding and
Implementing Best Practices. ASQC Quality Press, WI.
Cinquini, L and Andrea Tenucci. 2006. Is the adoption of Strategic
Management Accounting techniques really “strategy-driven”?
Evidence from a survey. Cost and Performance in Services
Operations, June, 7-9.
Coopers and Lybrand. 1994b. Survey of Benchmarking in the UK.
London: Coopers and Lybrand and CBI National Manufacturing
Council.
Cravens, K.S. and C. Guilding, 2001. An Empirical Study of the
Application of Strategic Management Accounting Techniques.
Advances in Management Accounting, 10: 95-124.
Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting. New York: Mc Graw
Hill Company.
Hinton, M., G. Francis and J. Holloway. 2000. Best Practice
Benchmarking in the UK. Benchmarking: An International
Strategi Meningkatkan Jumlah Investor(Helliana)
12
Journal, 7(1): 52-61.
Hoque, Zahirul. 2003. Strategic Management Accounting: Concepts,
Process and Issues, Second Edition. London: Spiro Press.
Kaplan, R.S. and D. Norton. 2001. The Strategy-focused Organizations.
How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New
Business Environment. Boston, MA: Harvard Business School
Press.
McWatter, C., D.C. Morse and J.L. Zimmerman. 2001. Management
Accounting – Analysis and Interpretation. NY: McGraw-Hill
Irwin.
Miller, G., A. De Meyer and J. Nakane. 1992. Benchmarking Global
Manufacturing. Illinois: Business One Irwin.
Moores, K. and Yuen, S. 2001. Management accounting systems and
organizational configuration: a life-cycle perspective.
Accounting, Organizations and Society, Vol. 26, pp. 351-89.
Roslender, R. S.J.and S.J. Hart, 2003. In Search of Strategic
Management Accounting: Theoretical and Field Study
Perspectives. Management Accounting Research, 14(3): 255-
279.
Scapens, R.W. 2005. Changing Times: Management Accounting
Research and Practice from a UK Perspective‟. In Bhimani, A.
(Ed.), Contemporary Issues in Management Accounting. Oxford
University Press.
Simmonds, K. 1981. Strategic Management Accounting. Management
Accounting (ICMA), April, 26-29.
Smith, M.1997. Strategic Management Accounting: Text and Cases.
Great Britain: Reed International Books Pty Limited.
Spendolini, M.J. 1992. The Benchmarking Book. NY: Amacom.
Yasin, M.M. 2002. The Theory and Practices of Benchmarking: Then
and Now. Benchmarking: An International Journal, 9(3): 217-
43.
top related