skripsi aira
Post on 03-Jul-2015
365 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Medium atau media dalam arti jamak dapat diartikan sebagai perantara atau
pengantar, sedangkan media pembelajaran berarti wahana pesan atau informasi
belajar dari komunikator (guru) pada komunikan (anak didik).
Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai
dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan anak didik, materi yang disampaikan,
kondisi waktu pembelajaran serta kondisi kemampuan keuangan sekolah.
Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam
menayangkan pesan dan informasi (Kemp,dalam Dhieni, 2006: II-1). Karakteristik
dan kemampuan media perlu mendapat perhatian dari para pendidik /guru, sehingga
mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Media berdasarkan cara penyampaian dan penerimaannya terbagi menjadi
tiga klasifikasi besar yaitu media audio, media visual, media audio visual.
Sehubungan dengan media, bahasa memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Banyak
ungkapan-ungkapan yang dikemukakan untuk menggambarkan bagaimana
pentingnya bahasa bagi manusia. Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya,
tetapi juga memerlukan bahasa sebagai mediumnya. Orang lain tidak akan dapat
1
1
memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan
bahasa baik secara lisan, maupun tulisan.
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak didik. Bahasa memberikan
sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa, dengan
bantuan bahasa anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi dalam
kelompok. Pribadi berpikir, berperasaan, bersikap, berbuat serta memandang dunia
serta kehidupannya seperti masyarakat di sekitarnya.
Keterampilan berbahasa tidak sendirinya dikuasai oleh anak didik akan tetapi
keterampilan berbahasa akan diperoleh melalui proses pembelajaran atau melakukan
upaya pengembangan. Karena itu, jika bangsa Indonesia ingin berhasil dalam
pengembangan pada masa yang akan datang pengembangan baca tulis itu mutlak
segera dilaksanakan.
Akan tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang kapan kemampuan membaca
dan menulis itu mulai diajarkan ? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya masih dalam
polemik. Ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa membaca dan menulis
baru diajarkan pada saat anak didik sudah di Sekolah Dasar tetapi banyak juga ahli
yang mengatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak dini.
Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak dapat diajari membaca
sebelum dia mencapai usia sekolah.
Durkin (dalam Dhieni, 2006: 53) telah mengadakan penelitian tentang
pengaruh membaca dini pada anak didik. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek
negatif pada anak didik dari membaca dini. Anak didik yang telah diajar membaca
2
sebelum masuk Sekolah Dasar pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak
yang belum pernah memperoleh membaca dini. Ahli lain yaitu Steinberg (dalam
Dhieni, 1982:214-215) telah berhasil dalam eksperimennya tentang mengajar untuk
anak-anak berusia antara satu sampai empat tahun. Dia juga menemukan bahwa anak
didik yang telah mendapat pelajaran membaca dini pada umumnya lebih maju di
sekolah.
Terdapat hubungan yang erat antara perkembangan berbahasa dan belajar
membaca. Sebelum bisa membaca, anak didik harus mengetahui dan menggunakan
perbendaharaan kata-kata dasar dengan baik. Mereka hanya dapat memahami kata-
kata yang mereka lihat tercetak jika mereka telah menemui kata-kata tersebut dalam
pembicaraan. Anak didik yang dapat berbicara dengan baik dan banyak cenderung
akan menjadi pembaca yang baik pula.
Sebelum anak didik siap untuk memulai belajar membaca guru dapat
membantu mereka untuk menyadari secara umum adanya huruf dan kata-kata yang
tertulis, dan kegunaannya dalam semua situasi.
Jadi, perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak didik pada
jenjang Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas
aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristik anak didik.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis akan menganalisis bagaimanakah
pengaruh media visual terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia untuk melatih
kemampuan mengenal huruf dan kata agar kemampuan membaca pada anak usia dini
dapat ditindaklanjuti dengan benar tanpa menyebabkan pergeseran tanggungjawab
3
pengembangan kemampuan skolastik (akademik) dari Taman Kanak-kanak ke
Sekolah Dasar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di temukan, dapatlah dirumuskan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini, “Adakah pengaruh media visual terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata
anak didik pada Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-
kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yaitu :
1. Bagi Guru
Dapat membantu dalam mengetahui pengaruh media visual terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf
dan kata sehingga guru dapat mengembangkan kreativitas mengajarnya.
4
2. Bagi Anak Didik
Diharapkan pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata dapat meningkatkan
kemampuan membaca.
3. Bagi Institusi
Memberikan sumbangan yang baik dalam rangka meningkatkan mutu untuk
kepentingan lebih lanjut
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan informasi untuk mengkaji masalah yang relevan dengan
penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Media dan Media Visual
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’ perantara’ atau pengantar’.
Dalam bahasa Arab media adalah perantara (وسإلل) atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Banyak batasan pengertian media yang
dikemukakan para ahli. Berikut ini adalah “ pendapat Gagne (Dhieni, 2006 : 10.3),
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang
dapat memotivasi anak didik dalam belajar “
Menurut Briggs (Dhieni, 2006 : 10.3), media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar. Buku, film,
kaset, film bingkai adalah contohnya.
Dari batasan yang disampaikan oleh para ahli mengenai media maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari sumber
pada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan
perhatian anak didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
6
6
b. Pengertian Media Visual
“Media visual didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan
gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan
gambar-gambar (Nana Sudjana,2005 : 68)”.
Sejalan dengan pengertian di atas (Sadiman,1996 : 28) mengemukakan bahwa
Media visual adalah media untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan di mana saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan, dan pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Dhieni, (2006: 11.13) mengatakan bahwa
Media visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara visual artinya penerima pesan yaitu anak didik akan menerima informasi tersebut melalui indera penglihatannya, karena pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol visual tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa
media visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan melalui indera
penglihatan dengan mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dan gambar-
gambar.
7
2. Macam - macam media
a. Media Audio
Media audio atau media dengar adalah media yang dapat menyampaikan
pesan melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan. Berikut ini adalah jenis-
jenis media audio :
1) Rekaman/Tape Recorder
Rekaman yang dalam bahasa asing disebut recording adalah sejenis alat
audio. Melalui alat ini kita dapat mendengarkan cerita, musik, pidato, sajak dan lain-
lain.
2) Radio
Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang dibuat berkat kemajuan
dalam bidang teknologi modern. Melalui alat ini dapat didengar siaran tentang
berbagai peristiwa, kejadian-kejadian yang penting dan baru, masalah dalam
kehidupan dan acara-acara rekreasi yang menyenangkan. Semuanya dapat
dipancarkan dari stasiun radio tertentu.
b. Media Visual
Media visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara
visual. Berikut ini akan diuraikan berbagi macam media visual dengan ciri dan
karakteristiknya.
8
1) Media grafis / bahan cetakan ( suplementary materials)
Media grafis termasuk media visual, media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber/pengirim pesan ke penerima pesan. Secara fisik
media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan jika tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah digunakan media grafis juga mudah
pembuatannya karena tidak banyak membutuhkan peralatan serta relatif murah dari
segi biayanya.
Masing-masing jenis media grafis memiliki keunikan, keunggulan,
keterbatasan tersendiri yang tentunya menarik untuk dibahas satu persatu.
a) Papan Tulis
Papan tulis adalah salah satu media visual yang paling sering dan bahkan
hampir selalu ada dalam setiap kelas dari tingkat pendidikan manapun, mulai dari
tingkat yang terendah, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga tingkat
Perguruan Tinggi. Mengapa demikian? Ternyata papan tulis memiliki banyak
kelebihan dibanding media media visual lain. Berikut ini akan diuraikan nilai dari
papan tulis.
(1) Nilai Papan Tulis
(a) Dengan papan tulis penyajian pelajaran dapat lebih jelas, dan mampu
menjelaskan dengan cara selangkah demi selangkah (sistematis)
9
(b) Jika melakukan kesalahan/kekeliruan dalam menggunakan papan tulis
pada saat menerangkan, maka kesalahan tersebut akan mudah diperbaiki.
(c) Papan tulis dapat merangsang anak didik untuk bekerja lebih baik,
karena papan tulis memungkinkan anak didik untuk latihan pengulangan dan
mencoba ralat (trial and eror). Di samping itu, papan tulis memberikan
kebebasan kepada anak didik dalam bekerja.
(d) Papan tulis dapat mendorong anak didik berpartisipasi aktif, karena
anak didik dapat menggunakan papan tulis sebagai sarana belajarnya. Dengan
cara menulis, menggambar, menjawab soal guru, menghitung dan kegiatan
lainnya.
(e) Papan tulis dapat mendorong belajar anak didik, karena bekerja
dengan papan tulis akan menimbulkan kesenangan tersendiri pada anak didik,
di mana anak didik bebas berkreasi tanpa takut melakukan kesalahan karena
jika ia salah dengan mudah dan cepat dapat segera diperbaiki.
Perlu diketahui konstruksi dari papan tulis, yaitu dapat terbuat dari kayu, slate
(batu tulis), campuran semen + pigmen hitam atau etched olear glass + pigmen
berwarna. Untuk warna papan tulis bisa berbagai warna seperti hitam, kuning, hijau
dan putih. Letak dari papan tulis pada umumnya di depan kelas agar dapat dilihat
oleh seluruh kelas, dengan tinggi dari lantai yang tidak terlalu tinggi tetapi juga tidak
terlalu rendah.
10
(2) Teknik menggunakan papan tulis dalam pembelajaran
Agar papan tulis dapat digunakan sebagai media pembelajaran secara
optimal, maka perlu kiranya kita pelajari bagaimana teknik penggunaannya yang
benar, sebagai berikut ;
(a) Ketika menulis/menggambar di papan tulis maka hendaknya buat
tulisan dan gambar secara jelas tetapi sederhana agar jelas terlihat oleh anak
dan mudah untuk ditanggapi.
(b) Penggunaan papan tulis baru melibatkan partisipasi aktif dari anak
didik, bukan hanya guru yang menggunakan papan tulis. Misalnya, dengan
cara menugasi anak didik membuat gambar atau menjawab soal-soal yang
tertera di papan tulis.
(c) Jika memungkinkan gunakan variasi warna ketika menulis di papan
tulis yang ditujukan untuk penekanan suatu hal/informasi yang penting dan
selain itu agar menarik, tidak membosankan bagi anak didik.
(d) Ketika menerangkan dengan papan tulis, pada saat menulis,
hendaknya tidak sambil bicara. Karena hal ini akan memecah konsentrasi
anak didik dalam belajar.
(e) Selain itu juga hendaknya guru berdiri di samping papan tulis ketika
sedang menjelaskan dengan papan tulis agar tidak menutupi tulisan.
(f) Korelasikan penggunaan papan tulis dengan alat lain seperti slide,
gambar, film, dan lain-lain.
(g) Papan tulis sebagai media memiliki multi fungsi, diantaranya adalah :
11
(1) Dapat digunakan untuk belajar dengan metode demonstrasi.
(2) Dapat berfungsi sebagai papan buletin, layar film, display dan lain-lain.
b) Gambar
Mengapa gambar seringkali digunakan sebagai media? Karena semua gambar
mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Disamping itu gambar merupakan media
yang disukai oleh segala jenis kalangan baik tua maupun muda, laki-laki atau
perempuan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijabarkan tentang nilai media
gambar.
(1) Nilai Gambar
(a) Gambar bersifat konkret, nyata terlihat
(b) Gambar mampu mengatasi keterbatasan ruang waktu dan kemampuan
daya indera manusia
(c) Gambar dapat digunakan menjelaskan sesuatu masalah, baik masalah
yang bersifat konkret maupun abstrak
(d) Gambar merupakan media yang muda didapat dan murah (bernilai
ekonomis)
(e) Gambar juga mudah digunakan baik secara individual, kelompok
klasikal, seluruh kelas atau sekolah.
(2) Kekurangan Gambar
Diantara kelebihan gambar yang dikemukakan di atas ternyata gambar juga
memilki kekurangan atau keterbatasan sebagaimana diuraikan berikut ini:
12
(a) Terlalu menekankan pada persepsi mata (20 % penyerapan informasi
melalui audio/ pendengaran, 80 % melalui audio visual)
(b) Kelas akan penuh dengan gambar jika terlalu sering menggunakan
gambar.
(3) Syarat-syarat memilih gambar yang baik
Agar dapat menggunakan gambar dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
perlu diperhatikan syarat gambar yang baik. Sehingga penggunaan gambar sebagai
media dapat lebih optimal.
(a) Perlu diperhatikan keaslian gambar, artinya gambar menyerupai benda
aslinya baik bentuk maupun warna. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman.
(b) Gambar yang digunakan hendaknya memenuhi syarat kesederhanaan,
yaitu gambar tidak rumit karena anak didik lebih menyukai gambar yang
sederhana agar mudah ditanggapi.
(c) Gambar yang baik adalah gambar yang dapat ditanggapi dengan tepat
objek gambar, tidak terjadi kesalahpahaman.
(d) Gambar hendaknya menunjukan suatu perbuatan sehingga kelihatan
“hidup” atau bergerak.
(e) Gambar sebagai media pembelajaran hendaknya dipilih yang memilki
nilai fotografis rendah, agar mudah dipahami atau langsung dapat
ditanggapi.
13
(f) Gambar sebagai media juga hendaknya tidak terlalu artistik, karena yang
dipentingkan bukan sekedar indahnya saja tetapi makna yang terkandung
di dalamnya dan mudah dimengerti.
(4) Penggunaan gambar dalam kelas/ kegiatan belajar mengajar
Diantara media yang lain, gambar adalah, media yang paling umum dipakai.
Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dapat dimengerti dimana-mana.
Yang perlu dikuasai guru adalah teknik penggunaan gambar di dalam kelas. Berikut
ini adalah penggunaan gambar di dalam kelas yang baik
(a) Sesuaikan dengan anak didik (besar gambar/ukuran, detail, warna, latar
belakang)
(b) Gunakan dengan berbagai metode (bercerita, pemberian tugas,
dramatisasi, diskusi, tanya jawab dan lain-lain).
c) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajarkan
menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke
dalam bentuk sketsa. Selain dapat menarik perhatian anak didik, menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu
dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
14
d) Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar
interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan
secara cepat dan ringkas atau kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,
mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi
pesan yang disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa
detail, dengan simbol atau karakter yang mudah dikenali dan dipahami/dimengerti
dengan cepat. Kalau kartun mengenai pesan yang sangat besar dapat disajikan secara
ringkas dan kesannya akan tahan lama dalam ingatan.
e) Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tapi ia
mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang-orang yang melihatnya.
Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu
perusahaan, untuk menyayangi binatang dan lain-lain dapat dituangkan lewat poster.
Poster dapat dibuat di atas kertas kain,batang kayu, dan berbagai bahan lain.
Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon,di tepi jalan. Ukurannya
bermacam-macam tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik
hendaknya :
(1) sederhana
(2) menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
(3) berwarna
15
(4) slogannya ringkas dan jitu
(5) tulisannya jelas
(6) motif dan desain bervariasi
f) Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
Tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
(1) Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung
dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya
(2) Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
(3) Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau
pola bahasa/adat istiadat, dan
(4) Data-data ekonomi seperti misalnya hasil pertanian, industri, atau
perdagangan internasional
Dalam hal ini penggunaan peta untuk tingkat Taman Kanak-kanak lebih
sederhana misalnya peta tentang arah/lokasi rumah atau sekolah yang mudah
dipahami anak didik.
g) Papan Flanel ( Flannel board )
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-
pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat
dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot
dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar di kelas-kelas
16
rendah seperti Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar papan flanel ini dapat
digunakan pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka karena penyajiannya
seketika, kecuali menarik perhatian anak, penggunaan papan flanel dapat membuat
sajian lebih efisien.
h) Papan Buletin/BuletinBoard
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi dengan kain
flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.
Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin juga berfungsi untuk
menerangkan/memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
Bebagai jenis media grafis yang ada yang telah diuraikan di atas
(gambar,poster,sketsa dan lain-lain) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan
buletin dan juga pesan-pesan verbal tertulis lain, seperti karangan, berita, fitur dan
sebagainya.
2) Objek Fisik
Media visual lainnya selain media grafis adalah media objek fisik. Berbeda
dengan media grafis yang berukuran dua dimensi. Maka media objek fisik berukuran
tiga dimensi. Media ini ada dua macam yaitu realia atau benda asli (real things) dan
model/benda tiruan. Berikut ini akan dijabarkan kedua macam dari media objek fisik
tersebut.
17
a) Realia
Realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar.
Pemanfataan realia tidak harus dihadirkan dalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan
sebagai suatu kegiatan observasi pada lingkungannya. Realia dapat digunakan dalam
kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya tidak perlu dimodifikasi, tidak
pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan hidup aslinya. Ciri media
realia adalah benda asli yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup
dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya
(Brown,et.al 1996). Modifikasi penggunaan realia dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan dalam tiga cara yaitu :
(1) Cutaways/ potongan
Cutaways adalah bahan atau potongan benda sebenarnya yang digunakan
untuk dapat melihat bagain dalam arti benda tersebut. Misalnya realia sebuah
mesin, dengan cara membelah mesin tersebut, peserta didik akan dapat melihat
bagaiman cara bekerja mesin tersebut.
(2) Specimen/ contoh
Specimen adalah bentuk media realia yang digunakan dalam bentuk asli
dalam jenis/kelompoknya, misalnya kupu-kupu dalam berbagai jenis, atau insect-
insect lainnya. Untuk mempermudah pangamatan, pada umumnya Specimen
tersebut dikemas/diletakan dalam botol, kotak/ tempat yang diobservasi.
18
(3) Exhibit/pameran
Realia dapat ditampilkan dalam bentuk pameran yang dirancang sekolah
berada dalam lingkungan situasi yang asli. Misalnya benda sejarah, benda-benda
tersebut dipamerkan dalam warna/kondisi bagaimana pemanfaatan benda tersebut
pada ukuran masa tertentu, media dapat diadakan/dimanfaatkan. Dengan
demikian media realia ini memberikan suatu kontribusi yang besar sekali dalam
proses belajar mengajar.
1) Keuntungan Realia
(a) Mudah didapat. Pada umumnya media realia ini mudah didapatkan karena
benda nyata yang berada dalam lingkungan kehidupan
(b) Memberikan informasi yang akurat, mengingat realia merupakan benda
yang nyata. Maka penjelasan atau informasi yang berkaitan dengan benda
tersebut menjadi jelas dan lebih akurat.
2) Keterbatasan Realia
(a) Ukuran kendala utama dalam menghadirkan media realia dalam ruang
kelas adalah ukuran yang terlalu besar. Bila kegiatan belajar mengajar
dilakukan dalam ruang kelas, media realia berukuran besar sulit untuk
dibawa ke ruangan kelas misalnya pesawat terbang.
(b) Benda nyata yang berharga mahal. Benda-benda nyata yang berharga
mahal tentunya sulit untuk digunakan sebagai media realia. Hal ini karena
biaya yang tidak mudah untuk dianggarkan, misalnya batu-batu berharga.
19
b) Model
Pemanfaatan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara yang
cukup efektif, karena dapat memberikan informasi yang lebih akurat. Tetapi ternyata
tidak semua benda nyata dapat digunakan sebagai media realia karena keterbatasan
dalam pernyataannya, misalnya karena ukuran ataupun biayanya. Alternatif
pemanfaatan yang menyerupai media realia adalah model. Menurut Brown (1985);
“model didefenisikan sebagai benda nyata yang dimodifikasikan”, sementara Heinich
et.al (1996) “menyebutkan hal yang senada mengenai benda nyata”. Penggunaan
model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala
pengadaan realia seperti harga yang tinggi atau benda yang sulit untuk digunakan
sebagai realia.
Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis
dengan benda aslinya, serta dapat menampilkan dalam wujud yang disederhanakan
dalam mempermudah proses kegiatan pembelajaran sebagai salah satu media yang
dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, model memilki keunggulan
yang tentunya sangat membantu proses tersebut, walaupun terdapat pula
keterbatasan-keterbatasan tertentu.
(1) Keunggulan Model
(a) Dapat memberikan pengalaman belajar yang sulit didapat melalui
benda-benda nyata atau asli yang disebabkan oleh beberapa hal, tidak
dapat dipelajari karena berada di bagian dalam benda aslinya, misalnya
20
organ tubuh manusia, atau karena ukurannya terlalu besar, misalnya
menggunakan bumi dengan media globe
(b) Keberadaan model yang dapat dirakit merupakan salah satu bentuk
pengajaran yang cukup baik bagi peserta didik (Heinich,1996). Kegiatan
merakit model dapat membantu mempelajari materi pelajaran baik yang
bersifat pengetahuan, maupun keterampilan. Walaupun penggunaan
media realia ini secara teori memiliki berbagai keunggulan. Namun pada
kenyataannya banyak benda nyata yang tidak dapat dihadirkan dalam
bentuk sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan
tertentu.
Keterbatasan untuk menghadirkan media realia dalam memberikan penjelasan
mengenai materi tertentu. Penggunaan model dalam kegiatan pembelajaran akan
sangat penting apabila peserta didik dituntut untuk memahami materi yang berkaitan
dengan sesuatu yang nyata. Jenis model yang sangat dikenal mock-up yang
merupakan wujud dari suatu benda yang disederhanakan dari kekompleksannya dan
kerumitan proses kerjanya.
(2) Macam-macam model
(a) Solid Model / model padat
Model yang menunjukan bagian luar permukaan luar dari objek asli
contoh: globe, atau boneka
21
(b) Cross Section Model / model penampang memotong
Model yang menampakkan, struktur bagian dalam dari objek asli.
Misalnya rumah-rumahan kalau atapnya dibuka akan terlihat bagian
dalam rumah; kamar, tempat tidur, penampang kepala atau mata, buah
batang kayu, lapisan bumi dan lain-lain.
(c) Working Model / model kerja
Model yang mendemonstrasikan fungsi-fungsi atau proses-proses,
biasanya memiliki beberapa bagian dari benda sesungguhnya. Contoh
model pencernaan manusia elektrik, periskop, timbangan, mobil-mobilan,
lup.
(d) Build up Model / model susun
Yaitu model susunan yang terdiri dari beberapa bagain objek yang
lengkap atau paling tidak satu bagian penting dari objek aslinya. Contoh
anatomi tubuh manusia, anatomi hewan/ tumbuhan/buah / bentuk-bentuk
geometri (pecahan dari bagian).
(3) Sasaran penggunaan model dalam pembelajaran
(a) Pilihlah bentuk dan besar model yang dapat terlihat dengan jelas oleh
seluruh anak didik dalam kelas
(b) Jangan terlalu banyak memberi penjelasan ketika menggunakan model
(c) Tujuan penggunaan model harus jelas dan tidak mengurangi peran
guru dalam kelas
22
(d) Anak didik belajar secara maksimal melalui model, dengan cara
melakukan eksplorasi terhadap model tersebut.
(e) Gunakan sejumlah model agar dapat diperbandingkan.
(f) Integrasikan penggunaan model dengan alat-alat lain.
(g) Gunakan model yang terpilih saja, yang betul-betul bisa mewakili
benda yang asli.
(h) Jika menggunakan banyak model, satu sama lain hendaknya dapat
menghubungkan pelajaran.
(i) Gunakan model dari skala yang berbeda tetapi menunjukkan benda
yang sama.
(j) Lakukan penyimpanan model dengan benar, agar model tidak cepat
rusak.
c. Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan melalui
visual berupa gambar, tulisan dan sekaligus juga melalui suara-suara atau bunyi yang
diperdengarkan.
Berikut ini akan dijabarkan dua macam media audio visual yaitu Televisi dan
Film.
1) Televisi
Secara bahasa Televisi berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan visi
yang berarti penglihatan. Selanjutnya secara istilah Televisi dapat didefinisikan
23
sebagai suatu perlengkapan elektronik yang meliputi gambar dan suara dapat
dilihat dan didengar pada waktu yang sama.
Jadi televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
audio visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima
pesannya televisi tergolong ke dalam media massa.
2) Film
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu
proses belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu; film 8 mm, 16 mm,
dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk
dipakai sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Film 8 mm
karena gambarnya yang kecil bisa dipakai untuk sekelompok anak kecil atau
secara perorangan. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri
dalam rekaman yang terpisah.
3. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut Morgan, C.T dalam Maryati (2004: 2) “Belajar adalah suatu
peristiwa yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat (hasil) pengalaman
yang lalu”.
Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) “mengatakan belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi
dan faktor-faktor lain bedasarkan pengalaman sebelumnya”.
24
Hilgard dalam Maryati (2004 : 3) “mengatakan bahwa belajar adalah sebuah
proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan”. Perubahan tersebut tidak
disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara
seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan.
Berdasarkan pada pengertian di atas dapatlah dinyatakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku manusia tetapi tidak semua perubahan
dapat dikatakan sebagai proses.
b. Pengertian Pembelajaran
Gagne dan Briggs (1979: 3) mengemukakan;
“pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal”.
“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
penyediaan sumber belajar (Dimyati, 2006: 297)”
Pembelajaran menurut Dengeng (1993: 1) “adalah upaya untuk
membelajarkan siswa”. Sedangkan Arief Sukadi (1991: 12) “mengemukakan bahwa
pembelajaran yang efektif ditandai dengan berlangsungnya proses belajar dari
siswa”. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila dalam dirinya
terjadi perubahan tingkah laku dari tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
dan sebagainya. Dalam pembelajaran hasil belajar dapat dilihat langsung. Oleh
karena itu agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan berkembang semaksimal
25
mungkin dalam proses belajar di kelas, maka program pembelajaran tersebut harus
dirancang terlebih dahulu oleh para guru dengan memperhatikan berbagai prinsip-
prinsip pembelajaran.
B. Kerangka Pikir
“Kerangka pikir adalah bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang
alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis (Arikunto, 1999 : 99)”
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, maka dalam penelitian ini
dikemukakan kerangka pikir sebagai berikut:
1. Penggunaan Media Visual dapat membantu anak didik Taman Kanak-kanak
Mawaddah Warahmah Kota Makassar untuk menyadari secara umum adanya
huruf dan kata-kata yang tertulis dan kegunaannya dalam semua situasi.
2. Anak menerima dan mengekspresikan bahasa dengan berbagai cara. Makna
bahasa diperoleh dan diproses melalui simbol visual. Anak memahami bahasa
berdasarkan konsep pengetahuan dan pengalaman mereka.
3. Pengalaman dan wawasan tentang media visual sebaiknya diberikan lebih
dini agar pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan
mengenal huruf dan kata dapat lebih berkembang dalam rangka mengajarkan
kemampuan membaca pada anak didik Taman Kanak-kanak Mawaddah
Warahmah Kota Makassar.
26
C. Hipotesis
Yang menjadi hipotesis sehubungan dengan judul penelitian ini adalah “Ada
pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih
kemampuan mengenal huruf dan kata pada anak didik Taman Kanak-kanak
Mawaddah Warahmah Kota Makassar”
27
Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Penggunaan Media Visual
Simbol Visual Berupa Huruf dan Kata
Temuan
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis varibel yaitu variabel bebas
(independent) dan terikat (dependent ).
Anak didik Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah yang menggunakan
media visual sebagai variabel bebas (X). Sedangkan Pembelajaran Bahasa untuk
melatih kemampuan mengenal huruf dan kata adalah varibel terikat (Y).
2. Desain Penelitian
Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka peneliti membuat
desain penelitian mulai dari latar belakang, sampel dan alat pengumpul data sampai
analisis data sehingga hasil penelitian yang diharapkan dapat tercapai.
C. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah yakni media visual adalah
media yang dapat menyampaikan pesan melalui indera penglihatan dengan
mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar dan Pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa, sehingga didefinisikan secara operasional
agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini bahwa alat yang digunakan dalam
menyampaikan materi pembelajaran secara visual yang disampaikan dengan tujuan
28
28
untuk mengubah dan melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada
Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian tersebut
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitian juga disebut studi populasi atau
studi sensus. (Arikunto, 2006: 130)
Dalam penelitian ini populasi adalah keseluruhan anak didik pada Taman
Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar, sebanyak 62 anak didik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Keadaan Populasi
No KelompokJenis kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
1 A 12 20 32
2 B 14 16 30
Jumlah 26 36 62
Sumber: Papan Potensi Taman Kanak-kanak Mawaddah WarahmahKota Makassar Tahun Ajaran 2007-2008
2. Sampel
Sampel adalah sebahagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
(Arikunto, 2002: 107). Karena terbatasnya jumlah populasi penelitian ini, maka
29
digunakan sampel penunjukkan langsung yang jumlahnya 30 anak didik Taman
Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua
cara yaitu :
1. Menggunakan teknik tes kemampuan/prestasi (achievement
test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan pembelajaran
bahasa Indonesia untuk melatih mengenal huruf dan kata anak didik pada
Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar dengan Media
Visual. Adapun bentuk tes yang menampilkan huruf dengan menggunakan
media visual selanjutnya mengeja setiap huruf pada kata yang ditampilkan
dengan sesuai, adapun kriteria pemberian nilai dalam tes ini yaitu antara 1 –
10.
2. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui
pengamatan
langsung pada Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Analisis korelasi
Product-Moment yang akan mengukur seberapa besar pengaruh variabel X (Media
Visual) terhadap variabel Y (Kemampuan Pembelajaran bahasa Indonesia untuk
30
melatih mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-kanak Mawaddah
Warahmah Kota Makassar).
Dengan menggunakan rumus seperti yang di kemukakan oleh Umar (2003:
114), sebagai berikut:
Ŷ = a + bX
dimana :
Ŷ = Kemampuan anak didik mengenal huruf dan kata pembelajaran bahasa Indonesia
a = penduga (intercept)
b = penduga bagi koefisien regresi (slope)
X = Jumlah Penggunaan Media Visual
Untuk menghitung nilai-nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil
(Least Square Methode), seperti yang di kemukakan oleh Sugiyono (2002: 206)
sehingga didapatkan rumus turunan :
a =
b =
Untuk menguji kebermaknaan hubungan variabel media visual (X) terhadap
kemampuan anak didik mengenal huruf dan kata pembelajaran bahasa indonesia (Y)
maka digunakan analisa korelasi Product Moment, sebagaimana dimaksud Umar
(2003: 134), sebagai berikut :
31
rxy =
32
Keterangan :
X = Jumlah seluruh skor X (Kuantitas Penggunaan Media visual )
Y = Jumlah seluruh skor Y ( Prestasi/kemampuan mengenal huruf dan kata)
n = Jumlah Sampel/Populasi (Anak didik)
XY = Jumlah perkalian antara skor X dan Y
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi (r) maka dilakukan uji-t dengan
rumus seperti yang dikemukakan oleh Umar (2003 : 134), sebagai berikut :
Untuk mengetahui besarnya hubungan dengan koefisien korelasi antara kedua
variabel, maka digunakan pedoman interpretasi nilai r berikut ini
Tabel : Pedoman Interpretasi Nilai r
Rentang nilai r Interpretasi
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Sumber Sugiyono (2002 : 183)
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi (r) maka dilakukan uji-t
dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Umar (2003 : 134) berikut :
txy =
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = Jumlah Sampel (30 Orang ) anak didik
33
Kriteria pengujian untuk taraf signifikansi α = 0,05 hipotesis nol (Ho)
diterima dan hipotesis alternarif (H1) ditolak jika nilai t hitung ≤ t tabel atau sebaliknya
hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima jika nilai thitung > ttabel.
Untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh varibel X terhadap Y, maka
ditentukan dengan rumus Koefisien Determinasi Sugiyono (2004 : 228), yaitu :
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Besarnya Koefisien Penentu
r = Koefisien Korelasi
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Untuk menganalisa pengaruh media visual terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata pada anak didik
Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar, maka digunakan
analisis regeresi linear sederhana, bentuk umum regresi sederhana sebagaimana yang
dikemukakan pada uraian terdahulu adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + bX
Tabel Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata Anak Didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar
N Penggunaan Media Visual
(X)
Kemampuan Anak Didik
(Y)
XY X2 Y2
1 5 8 40 25 642 4 7 28 16 493 6 9 54 36 814 5 8 40 25 645 5 8 40 25 646 5 8 40 25 647 4 7 28 16 498 4 7 28 16 499 4 7 28 16 4910 4 6 24 16 3611 3 5 15 9 2512 2 5 10 4 2513 4 7 28 16 4914 6 9 54 36 8115 5 9 45 25 8116 5 8 40 25 64
35
411
34
17 5 9 45 25 8118 6 10 60 36 10019 6 9 54 36 8120 6 10 60 36 10021 6 9 54 36 8122 6 9 54 36 8123 4 7 28 16 4924 4 7 28 16 4925 4 7 28 16 4926 3 6 18 9 3627 3 6 18 9 3628 2 5 10 4 2529 1 4 4 1 1630 1 4 4 1 16
∑=30 128 220 1007 608 1694
B. Pembahasan
Untuk menghitung nilai a dan b digunakan metode pangkat dua terkecil
sebagaimana yang telah dikemukakan dalam Bab III. Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel, dimana ΣX = 128, ΣY = 220, ΣXY = 1007, ΣX2 = 608, ΣY2 = 1694 dan
n = 30 maka koefisien a dan b dapat dihitung sebagai berikut :
a = ( ΣY)(ΣX2)-( ΣX)(ΣYX) n. ΣX2 - (ΣX)2
= (220)(608) - (128)( 1007) 30 (608) - (128)2
= 133.760 – 128.896 18.240 – 16.384
= 4.864 1.856
= 2,62
b = n. ΣXY - (ΣX) (ΣY) n. ΣX2 - (ΣX)2
= 30. 1007 - (128) (220) 30. (608) - (128)2
= 30.210 - 28.160
36
18.240 - 16.384
= 2.050 1.856
= 1,1
Berdasarkan nilai koefisien a = 2,62 dan b = 1,1 maka persamaan regresi
linear sederhana tentang pengaruh media visual terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata pada anak didik
Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana tersebut dapat dijelaskan :
a = artinya, tanpa penggunaan media visual terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia maka kemampuan anak didik akan menurun sebesar adalah
sebesar 2,62
b = artinya, setiap sekali penggunaan media visual terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia maka kemampuan anak didik akan meningkat sebesar 1,1
Selanjutnya untuk menguji kebermaknaan koefisien regresi (b) dalam rangka
pengujian hipotesis digunakan statistik uji-t yaitu :
bt =
sb
di mana, SYX
sb =
√Σ X2 – (ΣX)2
N
37
Ŷ = 2,62 + 1,1 X
√ ΣY2 – aΣY – bΣXY Syx =
n – 2 Maka :
√ ΣY2 – aΣY – bΣXY Syx =
n – 2
√ 1694 – 2,62 (220) – 1,1 (1007) =
30 – 2
√ 1694 – 576,4 – 1107,7 =
28
√ 9,9 =
28
3,15
= 28
= 0,1125
SYX
sb =
√Σ X2 – (ΣX)2
n
0,1125 =
√608 – (128)2
30
0.1125 =
38
√608 – 16384 30
0,1125 =
√608 – 546,13
0,1125 =
√ 61,87
0,1125 = = 0,014
7,87Jadi, :
bt =
sb
1,1 = 0,014
= 78,57 ttabel dapat ditentukan dengan melihat nilai t pada tabel distribusi t dengan
derajat bebas (n-2) dengan α = 0,05, maka ttabel = 1,699
Hipotesis yang diajukan adalah :
Ho : b = 0, melawan
Hi : b ≠ 0
Kriteria pengujian hipotesis, tolak Ho dan selanjutnya terima Hi, jika nilai
thitung > ttabel. pada taraf signifikansi 5% atau (α = 0,05 ). Karena thitung > ttabel atau 78,57
> 1,699 maka hipotesis yang diajukan terbukti atau diterima yakni tolak Ho dan
terima Hi. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh media
visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal
39
huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota
Makassar diterima.
Untuk menguji keeratan hubungan variabel Penggunaan Media Visual
terhadap pembelajaran bahasa Indonesia (X) dengan kemampuan aneka huruf dan
kata (Y) maka digunakan analisa korelasi Product Moment, sebagaimana dimaksud
Umar (2003 : 134), sebagai berikut :
rxy = n. ΣXY - (ΣX) (ΣY)
√ (n. ΣX2 - (ΣX)2)( n. ΣY2 - (ΣY)2)
= 30 (1007) - (128) (220)
√ (30. 608 - (128)2)( 30. 1694 - (220)2)
= 30.210 – 28.160
√ (18.240 - 16.384)( 50.820 – 48.400)
= 2050
√(1856) - (2420)
= 2050
√4491520
= 2050
2119,32065
r = 0,967 dan r2 = 0,9356
Berdasarkan perhitungan tersebut di mana rxy sebesar 0,967 yang berarti
bahwa hubungan antara penggunaan media visual terhadap pembelajaran bahasa
40
Indonesia dengan kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman
kanak kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar adalah sangat kuat berdasarkan
pada interpretasi r (0,80 - 1,0000).
Adapun besarnya pengaruh penggunaan media visual terhadap pembelajaran
bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik
pada Taman Kanak kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar adalah sebagai
berikut :
KP = r2 x 100%
= 0,9356 x 100%
= 93,56 %
Besarnya koefisien determinasi 93,56 % menunjukkan indikasi bahwa
93,56% peningkatan kemampuan mengenal huruf dan kata pada anak didik dapat
dijelaskan oleh variabel penggunaan media visual terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia sisanya sekitar 6,44 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini. Hasil analisis ini memberikan gambaran bahwa penggunaan
media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor
utama dalam melatih kemampuan untuk mengenal huruf dan kata anak didik pada
Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan masalah pokok yang didasarkan pada hasil analisis dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan Media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
berpengaruh signifikan untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata
anak didik pada Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar.
2. Besar pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk
melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-
kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar, ditentukan oleh nilai koefisien
determinasi (r2) di mana hampir seluruh kemampuan atau prestasi anak didik
dipengaruhi oleh penggunaan media visual, sedang sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti, yang dapat diperoleh melalui model persamaan
regresi linear sederhana
B. Saran
1. Disarankan kepada pihak Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota
Makassar, agar lebih banyak menggunakan media visual yang lain dalam
melatih kemampuan untuk mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman
Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar dalam proses belajarnya.
42
41
2. Sebaiknya orang tua anak didik Taman Kanak-kanak Mawaddah Warahmah
Kota Makassar menyediakan media visual lainnya di rumah.
3. Penggunaan media visual terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
melatih kemampuan untuk mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman
Kanak-kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar, sebaiknya menjadi
prioritas utama bagi sekolah agar prestasi/kemampuan anak didik dapat lebih
meningkat lagi.
43
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bakkidu, Nurhinda. 2004. Jurnal Ilmu Kependidikan, Volume I, Nomor 2. Sikap Guru Terhadap Teknologi Pembelajaran Hubungannya dengan Pemanfaatan Media dengan Proses Pembelajaran di SD. Makassar: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar.
Bidulph, Steve. 1996. Menciptakan Anak-Anak Bahagia. Jakarta: Mitra Utama.
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hariwijaya. 2006. Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Citra Pustaka.
Maryati. 2004. Rancangan Pembelajaran. Makassar: FKIP Unismuh Makassar.
Rahim, Rahman. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Diktat. Makassar: Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief & Rahardjo, R. 1990. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV. Rajawali.
Soeparno. 1999. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Sudjana, Nana; Rivai, Ahmad. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algeusindo.
Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA.
Syafaruddin. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.
44
Tiro, Muhammad, Arief. 2006. Analisis Korelasi dan Regresi. Makassar: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM Makassar.
Uno, Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wikinson, Gene L. 2000. Media dalam Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Wikipedia Indonesia. Pembelajaran. Http//id.wikipedi.org/wiki/pembelajaran.
www.Kompas.co.id/Kompas-cetak/0611/29/Jogja/1031244.htm.
45
PENGARUH MEDIA VISUAL TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN MENGENAL HURUF
DAN KATA ANAK DIDIK TAMAN KANAK-KANAK MAWADDAH WARAHMAH KOTA MAKASSAR
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Muhajirah Alam
10533 3278 05
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2008
46
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul : Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata Anak Didik
pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar
Nama : Muhajirah Alam
Stambuk : 10533 3278 05
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Setelah diperiksa dan diteliti, skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 2008
Konsultan
1. Dra. Hj. Rahmijah Kaduppa, M.Pd ( …………………… )
2. Dra. Hj. Roslenny B, M.Si ( …………………… )
Diketahui
Dekan FKIPUnismuh Makassar
Dr. A. Sukri Syamsuri, S.Pd., M.Hum
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum
47
ii
48
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhajirah Alam
Nim : 10533 3378 05
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan
Kata Anak Didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah
Warahmah Kota Makassar.
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 2008
Yang membuat pernyataan
Muhajirah Alam
Diketahui oleh:
Pembimbing I
Dra. Hj. Rahmijah Kaduppa, M.Pd
Pembimbing II
Dra. Hj. Roslenny B, M.Si
49
50
iv
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhajirah Alam
Nim : 10533 3378 05
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan ini menyatakan perjanjian yang sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang
menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya melakukan konsultasi dengan
pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar seperti pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2008
Yang membuat perjanjian
Muhajirah Alam
Diketahui oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum
51
v
MOTO
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S. 96 ayat 1)
Tiap Hari Kita Punya 2 Pilihan:
“Mengeluh atas berbagai hal yang kurang memuaskan
atau bersyukur atas berbagai Rahmat yang
telah kita terima” (aIRa)
Kupersembahkan karya
ini kepada orang-orang
yang kucintai dan
kusayangi atas doa dan
dukungannya hanya
untukku ……………………
52
vi
KATA PENGANTAR
Bismillah, puja dan puji milik Allah Azza Wajallah, pemilik jiwa ragaku atas
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan, walaupun dalam bentuk sederhana.
Penulis sangat menyadari bahwa karya ini dapat hadir dan rampung,
dikarenakan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tulus kepada Dra. Hj. Rahmijah Kaduppa, M.Pd sebagai
pembimbing pertama dan Dra. Hj. Roslenny B, M.Si sebagai pembimbing kedua
yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran selama membimbing dan
mengarahkan mulai dari penyusunan proposal sehingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada Dr. Irwan Akib, M.Pd
Rektor Unismuh yang arif dan bijaksana, Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum selaku
Dekan FKIP Unismuh, Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan seluruh Dosen serta staf FKIP Unismuh
yang telah memberikan ilmu dan bantuannya kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang khusus penulis sampaikan kepada Ayahandaku
(Alm) betapa sesungguhnya aku sangat mencintaimu dan Ibundaku tercinta, atas
doanya untukku selalu. Semua kakandaku tersayang, Bura, Kabar, Mammi, K’Iwan,
Ina, Ida, Upi, H. Bolot atas dukungan morilnya hanya untukku, tiga anak kecil
Cimot, Titi dan Ecang yang selalu membuatku marah dan tertawa.
53
vii
Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada Ir. Dra. Hj.
Laksmiwaty, M.Si selaku Ketua Yayasan Peningkatan Kualitas Umat, Keluarga Ibu
Indahyani Pertamasari atas bantuan morilnya, Ayu & Diego, Bumul, K’Uly, Darni,
dua sejoli atas karya ajaibnya, Bu Min yang murah hati, Bu Ida yang baik, Kak Hera
yang kritis dan Evya yang aduhai serta beberapa nama penting yang “terpaksa” tidak
tercantum disini, yang telah memberi warna dalam hidupku.
Akhirnya kepada semua yang tersebut di atas dengan segala keterbatasan,
bukan maksud mengurangi rasa hormat, penulis hanya bisa memanjatkan doa kepada
Allah swt, agar senantiasa dalam ridha dan lindungan Allah selalu dan selamanya.
Amin.
Kepada Allah swt, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada
kita semua yang mencintai ilmu, gemar membaca dan gemar melakukan amal saleh.
Makassar, Mei 2008
Penulis
54
viii
ABSTRAK
Muhajirah Alam, 2008. Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata Anak Didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah kota Makassar.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi product-moment. Populasi dalam penelitian ini adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah kota Makassar tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 62 anak didik. Sampel diambil dengan menggunakan sampel penunjukan langsung yang jumlahnya 30 anak didik, data dikumpulkan melalui tes dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan indikasi bahwa terjadi peningkatan kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik yang dijelaskan oleh variabel penggunaan media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia sebanyak 93,56 %. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh media visual terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih kemampuan mengenal huruf dan kata anak didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah kota Makassar dinyatakan diterima.
55
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN....................................................................................... v
MOTO................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................1
B. Rumusan Masalah .......................................4
C. Tujuan Penelitian .......................................4
D. Manfaat Hasil Penelitian .......................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR.......................... 6
A. Tinjauan Pustaka............................................................................ 6
1. Pengertian Media dan Media Visual........................................ 6
a. Pengertian Media ......................................................6
b. Pengertian Media Visual.................................................... 7
1
x
2. Macam-Macam Media............................................................. 8
a. Media Audio ......................................................8
b. Media Visual ......................................................8
c. Media Audio Visual ....................................................23
3. Pengertian Belajar dan Pembelajaran....................................... 24
a. Pengertian Belajar ....................................................24
b. Pengertian Pembelajaran.................................................... 25
B. Kerangka Pikir............................................................................... 26
C. Hipotesis......................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 28
A. Variabel dan Desain Penelitian...................................................... 28
1. Variabel Penelitian................................................................... 28
2. Desain Penelitian ................................................................28
B. Definisi Operasional Variabel........................................................ 28
C. Populasi dan Sampel...................................................................... 29
1. Populasi .........................................................................29
2. Sampel .........................................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 30
E. Teknik Analisis Data...................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 34
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 34
B. Pembahasan.................................................................................... 35
2
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 41
A. Kesimpulan.................................................................................... 41
B. Saran............................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 43
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
3
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Keadaan Populasi.................................................................................... 29
Tabel Pedoman Interaksi Nilai r ....................................................................... 32
Tabel Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Melatih Mengenal Huruf dan Kata Anak Didik pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar................ 34
4
xiii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul : Pengaruh Media Visual terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata Anak Didik
pada Taman Kanak-Kanak Mawaddah Warahmah Kota Makassar
Nama : Muhajirah Alam
Stambuk : 10533 3278 05
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Setelah diperiksa dan diteliti, skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 2008
Muhajirah Alam
Disetujui :
Pembimbing I
Dra. Hj. Rahmijah Kaduppa, M.Pd
Pembimbing II
Dra. Hj. Roslenny B, M.Si
Diketahui
Dekan FKIPUnismuh Makassar
Dr. A. Sukri Syamsuri, S.Pd., M.Hum
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum
5
1
top related