taxonomy of educational objectives
Post on 04-Aug-2015
107 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Taksonomi Tujuan Pendidikan
Taksonomi tujuan pendidikan seringkali disebut Taksonomi Bloom,
merupakan klasifikasi dari tujuan dan keahlian berbeda yang dirancang oleh
pendidik bagi siswa. Taksonomi tersebut diajukan pada tahun 1956 oleh Benjamin
Bloom, seorang psikolog pendidikan di University of Chicago. Taksonomi Bloom
membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga “domain”. Afektif, psikomotor, dan
kognitif. Dimana masing-masing domain memiliki tingkat pembelajaran yang
berbeda, dengan tingkat yang lebih tinggi dianggap lebih kompleks dan lebih
dekat untuk melengkapi keahlian dari subyek.
Tujuan taksnonomi Bloom adalah memotivasi pendidik untuk berfokus ke
semua domain, menciptakan suatu bentuk holistik dari pendidikan.
Afektif
Keahlian dalam domain afektif menggambarkan cara seseorang bereaksi
secara emosional dan kemampuan mereka untuk merasakan kegembiraan dan rasa
sakit orang lain. Tujuan afektif biasanya memiliki sasaran berupa kesadaran dan
pertumbuhan dalam sikap, emosi, dan perasaan.
Terdapat lima tingkatan dalam domain afektif yang disusun dari urutan
terendah ke urutan tertinggi:
Menerima – tingkat terendah: siswa secara pasif memperhatikan, tanpa
mencapai tingkatan ini, tidak ada pembelajaran yang dapat timbul
Merespon – Siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak
hanya menghadirkan stimulus, siswa juga bereaksi dengan cara tertentu
Menilai – siswa melekatkan nilai pada sebuah obyek, fenomena, atau
potongan informasi
Mengorganisir – siswa dapat meletakkan nilai, informasi, dan pemikiran yang
berbeda serta mengakomodasinya dalam skema mereka sendiri;
membandingkan, menghubungkan, dan menyatukan apa yang dipelajari.
Karakterisasi – siswa memegang nilai atau keyakinan yang mempengaruhi
perilaku mereka sehingga menjadi karakter.
Psikomotor
Keahlian dalam domain psikomotor menggambarkan kemampuan untuk
secara fisik memanipulasi alat atau instrumen seperti tangan atau palu. Tujuan
psikomotor biasanya berfokus pada perubahan dan/atau perkembangan dalam
perilaku dan/atau keahlian.
Bloom dan rekan-rekannya tidak pernah menciptakan subkategori untuk
keahlian pada domain psikomotor, akan tetapi sejak itu, banyak pendidik yang
menciptakan taksonomi psikomotor mereka sendiri.
Kognitif
Keahlian dalam domain kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, dan
‘berpikir atas’ topik tertentu. Pendidik tradisional cenderung menekankan
keahlian dalam domain ini, umumnya pada tujuan di tingkatan yang rendah.
Terdapat enam tingkatan dalam taksonomi, bergerak dari tingkat yang terendah ke
tingkat yang tertinggi:
Pengetahuan
Menunjukkan memori dari materi yang sebelumnya sudah dipelajari,
dengan mengingat fakta-fakta, istilah-istilah, konsep dasar, dan jawaban, yaitu:
Pengetahuan spesifik – terminologi, fakta-fakta spesifik
Pengetahuan tentang cara dan makna yang terkait dengan hal-hal spesifik –
konvensi, kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria,
metodologi.
Pengetahuan universal dan abstrak dalam bidang – prinsip dan generalisasi,
teori-teori, dan struktur-struktur.
Pemahaman
Menunjukkan pemahaman terhadap fakta dan ide dengan cara
mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, menginterpretasikan,
memberikan deskripsi, dan menyatakan pemikiran utama, meliputi:
Menerjemahkan
Menginterpretasi
Ekstrapolasi
Aplikasi
Menggunakan pengetahuan baru. Memecahkan permasalahan terhadap
situasi-situasi baru dengan cara menggunakan pengetahuan, fakta, teknik, dan
aturan yang telah dimiliki dengan cara yang berbeda.
Analisis
Meneliti dan memecahkan informasi ke dalam bagian-bagian dengan cara
mengidentifikasi motif atau penyebab. Melakukan inferensi dan menemukan
bukti-bukti untuk mendukung generalisasi, meliputi:
Analisis elemen-elemen
Analisis hubungan
Analisis prinsip-prinsip organisasi
Sintesis
Menggabungkan informasi bersama-sama dengan cara yang berbeda,
dengan cara mengkombinasikan elemen-elemen dalam pola yang baru atau
mengajukan solusi alternative, meliputi:
Produksi komunikasi yang unik
Produksi rencana, atau seperangkat tata-cara operasi
Penurunan seperangkat hubungan abstrak
Evaluasi
Menyajikan dan mempertahankan opini dengan melakukan penilaian
tentang informasi, validitas ide atau kualitas kerja berdasarkan seperangkat
kriteria.
Penilaian dalam hal bukti-bukti internal
Penilaian berdasarkan kirteria eksternal
Taksonomi Bloom
Taksonomi, secara sederhana bermakna klasifikasi. Jadi, taksonomi tujuan
pembelajaran yang dikenal ini adalah upaya (dengan paradigma perilaku) untuk
mengklasifikasikan bentuk dan tingkat pembelajaran. Ini mengidentifikasi tiga
domain pembelajaran, masing-masing diorganisir sebagai serangkaian tingkatan
atau prasyarat. Ini menyatakan bahwa seseorang tidak akan dapat secara efektif
atau seharusnya tidak mencoba untuk menggunakan tingkatan yang lebih tinggi
sebelum tingkatan sebelumnya telah terpenuhi (karena itulah taksonomi ini
merupakan rangkaian struktur yang efektif). Sebagaimana taksonomi ini
menyediakan model urutan dasar untuk menangani topik dalam kurikulum, ini
juga menunjukkan cara untuk mengkategorisasikan tingkatan pembelajaran,
dalam istilah batas tertinggi untuk program yang diberikan. Dalam hal ini, domain
kognitif, melatih teknisi untuk menyelesaikan pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi, akan tetapi tidak memperhatikan dirinya sendiri dalam analisis, dan di
atas semua itu, dimana pelatihan profesional secara penuh mungkin diharapkan
untuk menyertakan hal ini serta juga sintesa dan evaluasi.
Kognitif: domain yang paling banyak dipergunakan, mengacu pada struktur
pengetahuan (meskipun mengetahui fakta – diletakkan pada tingkat paling dasar).
Ini dapat dinilai sebagai urutan kontekstualisasi progresif dari materi (berdasarkan
Bloom, 1956)
Pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, “pemahaman” masihlah
merupakan problematika dalam peletakan posisi. Terdapat tingkat kontekstualisasi
yang lebih tinggi dari “pemahaman” yang mana muncul dari upaya untuk
mengevaluasi ide-ide dan mencobanyak dengan cara baru, atau untuk
“menciptakannya”. Ini adalah apa yang saya harapkan pada tingkat Master.
Taksonomi ini cenderung bersifat epistemologi dibandingkan hirarki psikologi,
akan tetapi ini juga memiliki dasar tertentu.
Taksonomi Bloom
Benjamin Bloom menciptakan taksonominya untuk mengkategorisasikan
tingkatan abstraksi pertanyaan yang seringkali timbul dalam rancangan
pendidikan. Taksonomi tersebut menciptakan struktur yang bermanfaat untuk
mengkategorisasikan pertanyaan penguji, karena para profesor akan secara
karakteristik menanyakan pertanyaan dalam tingkatan tertentu dan jika anda dapat
menilai tingkatan pertanyaan yang muncul dalam ujian anda, maka anda akan
dapat belajar dengan menggunakan strategi yang memadai.
Kompetensi Keahlian yang ditunjukkan
Pengetahuan Mengamati dan mengingat informasi
Pengetahuan tentang tanggal, peristiwa, tempat
Pengetahuan mengenai pemikiran utama
Penguasaan materi subyek tertentu
Pertanyaan kunci:
sebutkan, definisikan, gambarkan, identifikasi, beri nama,
kumpulkan, telitilah, tabulasikan, kutiplah, sebutkan, kapan,
dimana, dan sebagainya.
Pemahaman Memahami informasi
Mengumpulkan makna
Menerjemhkan pengetahuan ke dalam konteks baru
Menginterpretasikan fakta, membandingkan,
mempertentangkan
Mengurutkan, mengelompokkan, mencari penyebab
Pertanyaan kunci:
Ringkaslah, gambarkan, interpretasikan, kontraskan,
perkirakan, hubungkan, bedakan, perhitungkan, tujukkan
beda, bahas, perluaslah
Aplikasi Gunakan informasi
Gunakan metode, konsep, teori dalam situasi baru
Pecahkan masalah dengan menggunakan keahlian atau
pengetahuan yang dipersyaratkan
Pertanyaan kunci:
Aplikasikan, demonstrasikan, hitunglah, lengkapilah,
ilustrasikanlah, tunjukkan, modifikasi, hubungkan, ubahlah,
klasifikasikan, cobalah, temukanlah
Analisis Melihat pola
Mengorganisir bagian-bagian
Pengenalan makna tersembunyi
Identifikasi komponen
Pertanyaan kunci:
Analisis, pisahkan, urutkan, jelaskan, hubungkan,
klasifikasikan, tatalah, bagilah, bandingkanlah, pilihlah,
jelaskan, masukkan
Sintesis Menggunakan ide-ide lama untuk menciptakan ide baru
Menggeneralisasikan berdasarkan fakta yang diberikan
Menghubungkan pengetahuan dari beberapa bidang
Memprediksikan, menarik kesimpulan
Pertanyaan kunci:
Kombinasikan, integrasikan, modifikasilah, aturlah ulang,
subtitusikan, rancanakan, ciptakan, rancang, temukan,
bagaimana jika, rumuskan, siapkan, generalisasikan,
tulislah ulang.
Evaluasi Bandingkan dan bedakanlah ide-ide yang ada
Bandingkan nilai teori, presentasikan
Buatlah pilihan berdasarkan argumen yang beralasan
Verifikasikanlah nilai-nilai bukti
Kenalilah subyektivitas
Pertanyaan kunci:
Nilai, putuskan, atur peringkat, tingkatan, tes, ukurlah,
rekomendasikan, yakinkan, pilihlah, nilailah, jelaskan,
bedakanlah, dukunglah, simpulkan, bandingkan, ringkaslah
Taksonomi Bloom
Pada tahun 1956, Benjamin Bloom mengepalai sekelompok psikolog pendidikan
yang mengembangkan klasifikasi dari tingkat perilaku intelektual yang penting
dalam pembelajaran. Bloom mendapati bahwa lebih dari 95% pertanyaan tes
siswa mensyaratkan mereka berpikir hanya pada tingkat mendasar… mengingat
informasi Bloom mengidentifikasi enam tingkatan dalam domain kognitif, dari
ingatan sederhana hingga mengenali fakta-fakta, sebagaimana tingkat terendah,
melalui meningkatny kemampuan mental yang kompleks dan abstrak hingga
tingkatan tertinggi yang diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kata kerja berikut
mewakili aktivitas intelektual pada masing-masing tingkatan.
1. pengetahuan: aturlah, jelaskan, gandakan, beri nama, daftarlah, ingatlah,
sebutkan, urutkanlah, kenali, hubungkan, ingatlah, ulangilah, jabarkan
kembali
2. pemahaman: klasifikasikanlah, gambarkan, bahaslah, jelaskan, ugnkapkan,
identifikasikan, indikasikanlah, letakkanlah, kenalilah, laporkan, nyatakan
ulang, bahaslah, pilihlah, terjemahkanlah.
3. aplikasi: aplikasikanlah, pilihlah, demonstrasikan, dramatisasikan, gunakan,
ilustrasikan, interpretasikan, operasikanlah, praktekkan, jadwalkan, buatlah
sketsa, pecahkan, gunakan, tuliskan
4. analisis: analisis, nilailah, perhitungkan, kategorisasikan, bandingkan,
kontraskan, kritisi, bedakan, tunjukkan perbedaan, telitilah, cobalah,
pertanyakan, ujilah.
5. Sintesis: aturlah, tatalah, kumpulkan, aturlah, konstruksikan, ciptakan,
rancanglah, kembangkan, rumuskan, aturlah, organisirlah, rencanakan,
siapkan, ajukan, persiapkan, tulislah
6. evaluasi: berilah nilai, berikan argumen, nilailah, lekatkan, bandingkan,
pertahankan estimasi, putuskanlah, prediksikanlah, berilah angka, pilihlah,
dukunglah, evaluasilah.
Mempelajari Domain pada Taksonomi Bloom
Tiga tipe Pembelajaran
Ada lebih dari satu tipe pembelajaran. Dewan Perguruan tinggi, dipimimpin oleh
Benjamin Bloom, mengidentifikasi tiga domain dari aktivitas pendidikan berikut:
Kognitif: keahlian mental (pengetahuan)
Afektif: pertumbuhan dalam perasaan atau area emosi (sikap)
Psikomotor: keahlian manual atau fisik (keahlian).
Karena hasil kerja dihasilkan oleh pendidikan yang lebih tinggi, kata-kata tersebut
cenderung lebih besar dibandingkan yang biasa kita gunakan. Domain dapat
dianggap sebagai kategori. Pelatih seringkali mengacu pada tiga domain ini
sebagai KSA (knowledge, skill, dan attitude). Taksonomi perilaku pembelajaran
dapat dianggap sebagai “tujuan dari proses pelatihan”. Yaitu, setelah sesi latihan,
pembelajar harus mendapatkan keahlian baru, pengetahuan, dan/atau sikap.
Dewan juga melakukan kompilasi pengembangan untuk domain kognitif dan
afektif, akan tetapi tak seorangpun yang mengajarkan domain psikomotor.
Penjelasan untuk pandangan ini adalah mereka hanya memiliki sedikit
pengalaman dalam keahlian manual pada tingkat perguruan tinggi (saya rasa
mereka tak pernah berpikir untuk memeriksa jurusan olah raga atau drama).
Kompilasi ini membagi tiga domain ke dalam subdivisi, dimulai dari perilaku
paling sederhana hingga yang paling kompleks. Pembagian tersebut tidak bersifat
absolut dan tidak ada sistem atau hirarki yang dibedakan dalam dunia pendidikan
dan pelatihan. Namun, Taksonomi Bloom dengan mudah dapat dipahami dan
mungkin taksonomi ini adalah salah satu yang paling sering dipergunakan di
dunia saat ini.
Kognitif
Domain kognitif meliputi pengetahuan dan perkembangan keahlian intelektual.
Ini meliputi upaya mengingat atau mengenali seperangkat fakta spesifik, pola
prosedural, dan konsep-konsep yang digunakan dalam perkembangan kemampuan
dan keahlian intelektual. Terdapat enam kategori utama, yang mana terdaftar
dalam tabel secara urut di bawah, dimulai dari perilaku paling sederhana yang
harus dikuasai sebelum berikutnya dilaksanakan.
Kategori Contoh dan Kata Kunci
Pengetahuan: mengingat data
atau informasi
Contoh: melantunkan kebijakan. Menyebutkan
harga dari ingatan kepada pelanggan.
Mengetahui aturan keamanan
Kata kunci: jelaskan, gambarkan, identifikasi,
ketahuilah, beri nama, daftarlah, cocokkan,
sebutkan, gambarkan garis besar, ingatlah,
kenalilah, jelaskan ulang, pilih, nyatakan
Pemahaman: memahami
makna, terjemahan,
interpolasi, dan interpolasi
Contoh: tulislah ulang prinsip-prinsip tes
menulis. Jelaskan dengan kata-kata sendiri
langkah-langkah tugas yang kompleks.
instruksi dan permasalahan.
Nyatakan permaslaahan
dengan kata-kata sendiri.
Menerjemahkan rumus ke dalam cetak komputer
Kata kunci: pahami, ubah, pertahankan,
bedakan, estimasikan, jelaskan, perluas,
generalisasikanlah, beri contoh, sertakan,
interpretasikan, parafrasekan, prediksikan, tulis
ulang, ringkaslah, terjemahkan
Aplikasi: gunakan konsep
dalam situasi baru atau
pemanfaatan abstraksi yang
belum jelas. Aplikasikan
apakah yang dipelajari di kelas
dalam situasi nyata di tempat
kerja.
Contoh: menggunakan manual untuk
memperhitungkan waktu libur karyawan.
Menggunakan hukum-hukum statistik untuk
mengevaluasi kesiapan tes tertulis.
Kata kunci: aplikasikan, ubahlah, perhitungkan,
konstruksikan, demonstrasikan, temukan,
manipulasilah, modifikasikan, oeprasikan,
ramalkan, persiapkan, hasilkan, hubungkan,
tunjukkan, pecahkan, manfaatkan.
Analisis: memisahkan materi
atau konsep ke dalam
komponen-komponen
sehingga struktur
organisasionalnya dapat
dipahami. Bedakan antara
fakta dan kesimpulan
Contoh: perbaiki seperangkat peralatan dengan
menggunakan logika deduksi. Kenalilah
kesalahan logis dalam penalaran. Kumpulkan
informasi dari departemen dan pilihlah tugas
tertentu untuk pelatihan
Kata kunci: analisis, pecahkan, bandingkan,
kontraskan, susun diagram, dekonstruksi,
bedakan, berikan ciri perbedaan, pisahkan,
identifikasikan, ilustrasikan, simpulkan,
hubungkan, pilihlah, pisahkan
Sintesis: membangun struktur
atau pola dari elemen-elemen
yang berbeda. Letakkan
bagian-bagian untuk
menyusun secara utuh, dengan
penekanan menciptakan makna
Contoh: tulislah manual operasi atau proses
perusahaan. Rancanglah mesin untuk melakukan
tugas tertentu. Integrasikanlah pelatihan dari
berbagai sumber untuk memecahkan
permasalahan. Revisi dan lakukan proses untuk
atau struktur baru mengembangkan hasil.
Kata kunci: kategorisasikan, gabungkan,
kompilasikan, susunlah, ciptakan, manfaatkan,
rancanglah, jelaskan, kembangkan,
modifikasikan, organisasikan, rencanakan,
aturlah, rekonstruksikan, hubungkan, organisasi
ulang, revisi, tulis ulang, ringkaslah, katakan,
tulislah.
Evaluasi: mengambil
keputusan penilaian tentang
nilai-nilai ide atau materi
Contoh: memilih solusi paling efektif. Sewalah
kandidat yang paling memenuhi kualifikasi.
Jelaskan dan nilailah dana baru
Kata kunci: nilailah, bandingkan, simpulkan
pertentangkan, kritisi, kritiklah, pertahankan,
gambarkan, bedakan, evaluasilah, jelaskan,
interpretasikan, justifikasi, hubungkan,
ringkaslah, dukunglah
Afektif
Domain ini meliputi perilaku dimana kita berhubungan dengan segala sesuatu
secara emosional, misalnya perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan
sikap. Lima kategori berikut diambil dari perilaku yang paling sederhana hingga
yang paling kompleks.
Kategori Contoh dan Kata Kunci
Menerima fenomena:
kesadaran, kesediaan
mendengar, perhatian terpilih
Contoh: dengarkan orang lain dengan penuh
perhatian. Mendengarkan dan mengingat nama
orang yang baru memperkenalkan diri.
Kata kunci: bertanya, memilih,
menggambarkan, mengikuti, memberikan,
menahan, mengidentifikasi, meletakkan,
memberi nama, menilai, memilih, duduk, tegak,
menjawab, menggunakan
Merespon fenomena: Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.
berpartisipasi aktif pada bagian
pembelajar. Menghadiri dan
bereaksi terhadap fenomena
tertentu. Hasil pembelajaran
akan menentukan respon,
pemenuhan respon, kesediaan
merespon, atau kepuasan
dalam merespon (motivasi)
Memberikan presentasi. Mempertanyakan ide,
konsep, model, dan hal baru lainnya untuk
memahaminya. Mengetahui aturan keamanan
dan mempraktekkannya.
Kata kunci: jawab, bantu, simpulkan,
sesuaikan, bahas, sapa, bantu, beri nama, tampil,
praktekkan, hadirkan, baca, ucapkan, laporkan,
pilih, katakan, tulis.
Menilai: harga atau nilai yang
dilekatkan seseorang dalam
obyek, fenomena, atau
perilaku tertentu. Ini memiliki
rentang dari penerimaan
sederhana hingga komitmen
yang lebih kompleks. Menilai
berdasarkan internalisasi
seperangkat nilai spesifik,
yang mana petunjuk terhadap
nilai-nilai ini diungkapkan
dalam perilaku pembelajar dan
seringkali dapat diidentifikasi.
Contoh: mendemonstrasikan keyakinan dalam
proses demokratis. Sensitif terhadap perbedaan
individu dan budaya (menghargai nilai).
Menunjukkan kemampuan untuk
mengembangkan masalah. Mengajukan rencana
untuk perkembangan sosial dan mengikuti lewat
komitmen. Informasikan manajemen pada
permasalahan yang dirasakan seseorang.
Kata kunci: lengkapi, demonstrasikan,
bedakan, jelaskan, ikuti, bentuk, awali,
undanglah, gabungkan, justifikasikan, ajukan,
bacalah, laporkan, pilihlah, bagikanlah, pelajari,
kerjakan
Organisasi: organisasikanlah
nilai-nilai ke dalam prioritas
dengan cara
mempertentangkan berbagai
nilai yang berbeda,
memecahkan konflik antar
nilai-nilai tersebut dan
menciptakan sistem nilai yang
unik. Penekanannya adalah
dalam hal membandingkan,
Contoh: mengenali kebutuhan akan
keseimbangan antara kebebasan dan
tanggungjawab perilaku. Jelaskan peran rencana
sistematis dalam memecahkan permasalahan.
Menerima standar etik profesional. Menciptakan
rencana kehidupan yang harmonis dengan
kemampuan, minat, dan keyakinan.
Memprioritaskan waktu secara efektif untuk
memenuhi kebutuhan organisasi, keluarga, dan
menghubungkan dan
mensintesakan nilai.
diri.
Kata kunci: mengikuti, mengembangkan,
menata, mengkombinasikan, membandingkan,
melengkapi, mempertahankan, menjelaskan,
merumuskan, menggeneralisasikan,
mengidentifikasi, mengintegrasikan, mengubah,
memerintahkan, mengorganisir, menyiapkan,
menghubungkan, mensintesiskan.
Menginternalkan nilai
(karakterisasi): memiliki
sistem nilai yang
mengendalikan perilaku.
Perilaku bersifat pervasif,
konsisten, dapat diprediksikan,
dan yang lebih penting,
merupakan karakteristik
pembelajar. Tujuan
instruksional sesuai dengan
pola umum siswa dalam
menyesuaikan diri (personal,
sosial, emosional)
Contoh: menunjukkan ketergantungan diri
ketika bekerja secara independen. Bekerjasama
dalam aktivitas kelompok (menunjukkan
kerjasama tim). Menggunakan pendekatan
tujuan dalam pemecahan masalah. Menampilkan
komitmen profesional untuk secara etik
melakukan praktek dalam kegiatan harian.
Merevisi penilaian dan mengubah perilaku
ketika menemukan bukti-bukti baru. Menilai
orang-orang sebagaimana adanya, bukan karena
penampilan.
Kata kunci: bertindaklah, bedakan, tunjukkan,
pengaruhilah, dengarkan, ubahlah, tampilkan,
praktekkan, ajukan, kualifikasikan, pertanyakan,
revisikan, laksanakan, pecahkan, verifikasikan
Psikomotor
Domain psikomotor meliputi pergerakan fisik, kordinasi, dan penggunaan wilayah
keahlian motor. Pengembangan keahlian ini memerlukan praktek-praktek dan
diukur dari kecepatan, presisi, jarak, prosedur, dan teknik dalam tindakan. Tujuh
kategori utama didaftar dari perilaku yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks.
Kategori Contoh dan Kata Kunci
Persepsi: kemampuan untuk Contoh: mendeteksi petunjuk komunikasi non-
menggunakan indera untuk
menuntun stimulasi nalar,
melalui pemilihan petunjuk,
hingga penerjemahan
verbal. Mengestimasikan dimana bola akan jatuh
setelah dilempar dan kemudian bergerak ke
lokasi yang tepat untuk menangkap bola.
Menambahkan panas tungku ke temperatur yang
benar dengan hanya mencium dan merasakan
makanan. Meningkatkan berat beban pada lift
dengan membandingkan pengangkat mana yang
berhubungan dengan pengangkut
Kata kunci: memilih, menggambarkan,
mendeteksi, membedakan, memisahkan,
mengidentifikasi, mengisolasi, menghubungkan,
memilih.
Set/Perangkat: kesiapan
untuk bertindak. Ini meliputi
kesiapan mental, fisik dan
emosional. Tiga perangkat ini
merupakan disposisi dimana
respon seseorang terhadap
situasi yang berbeda
(terkadang disebut sebagia
mindset)
Contoh: mengetahui dan bertindak berdasarkan
seperangkat urutan langkah-langkah pada proses
manufaktur, mengenali kemampuan dan batasan
seseorang. Menunjukkan hasrat untuk
mempelajari proses baru (motivasi). CATAT:
pembagian psikomotor ini berhubungan erat
dengan “merespon fenomena” pembagian
domain afektif.
Kata kunci: mulai, menampilkan, menjelaskan,
bergerak, memproses, bereaksi, menunjukkan,
menyatakan, menjadi relawan
Respon tuntunan: tahap awal
dalam mempelajari keahlian
kompleks yang menyertakan
peniruan serta percobaan
secara trial and error.
Kecukupan pengalaman
dicapai dengan berlatih
Contoh: mengerjakan rumus matematika
sebagaimana ditunjukkan. Mengikuti instruksi
untuk membangun model tertentu. Merespon
isyarat tangan instruktur ketika belajar
mengoperasikan alat pengangkat
Kata kunci: mengkopi, melacak, mengikuti,
bereaksi, menghasilkan, merespon.
Mekanisme: ini adalah tahap Contoh: menggunakan PC. Memperbaiki
tingkat menengah dalam
mempelajari keahlian yang
kompleks. Respon
pembelajaran telah menjadi
kebiasaan dan gerakan dapat
dilakukan dengan percaya diri
dan kemahiran.
kebocoran. mengemudi mobil.
Kata kunci: mengatur, mengkalibrasikan,
mengkonstruksi, membongkar, menampilkan,
mempererat, memperbaiki, menggiling,
memanaskan, memanipulasi, mengukur,
menambal, mencampurkan, mengorganisir,
menggambar sketsa
Respon jelas yang kompleks:
kinerja penuh keahlian pada
tindakan motor yang
menyertakan pola pergerakan.
Kelancaran diindikasikan
dengan kinerja yang cepat,
akurat, dan terkordinasi,
menggunakan energi
minimum. Kategori ini
menyertakan kinerja tanpa
ragu dan kinerja otomatis.
Misalnya, pemain seringkali
meneriakkan kepuasan ketika
berhasil memukul bola tenis
atau melempar dengan tepat
pada permainan football
karena mereka merasakan
kesesuaian antara tindakan
dengan hasil
Contoh: manuver mobil ke dalam tempat parkir
yang sempit. Mengoperasikan komputer dengan
cepat dan akurat. Menunjukkan kompetensi
dalam bermain piano
Kata kunci: mengatur, membangun,
mengkalibrasikan, mengkonstruksi,
membongkar, mempercepat, menyesuaikan,
menggiling, memanaskan, memanipulasi,
mengukur, mencampurkan, mengorganisir, dan
menggambar sketsa.
CATATAN: kata kunci sama dengan
mekanisme, akan tetapi kata sifat atau
keterangan yang mengindikasikan kinerja lebih
cepat, lebih baik, lebih akurat, dan sebagainya.
Adaptasi: keahlian yang
dikembangkan dengan baik
dan individu dapat
memodifikasi pola gerakan
untuk memenuhi persyaratan
Contoh: merespon secara efektif terhadap
pengalaman yang tak diharapkan. Memodifikasi
instruksi untuk memenuhi kebutuhan
pembelajar. Melakukan tugas dengan mesin
yang bukan dimaksudkan untuk dilakukan
tertentu. (mesin tidak rusak dan tidak ada bahaya dalam
melakukan kerja baru).
Kata kunci: mengadopsi, meningkatkan,
mengubah, menata ulang, mengorganisasi ulang,
merevisi, mengubah ragam
Pembaruan: melakukan pola
gerakan baru untuk
menyesuaikan situasi tertentu
atau permasalahan spesifik.
Hasil pembelajaran
menekankan kreativitas yang
didasarkan keahlian yang
dikembangkan.
Contoh: mengkonstruksi teori baru.
Mengembangkan program pelatihan yang baru
dan komprehensif. Menciptakan rutinitas
gimnastik baru.
Kata kunci: mengatur, membangun,
mengkombinasikan, mengatur, mengkonstruksi,
menciptakan, merancang, mengawali, membuat,
melakukan hal yang baru.
Domain Psikomotor lain
Sebagaimana disebutkan lebih awal, dewan tidak menghasilkan kompilasi model
domain psikomotor, tapi para peneliti lain melakukannya. Hal ini dibahas oleh
Simpson (1972) terdapat dua versi populer lain>
Dave
Peniruan: mengamati dan mengikuti perilaku seseorang lain. Kinerja mungkin
memiliki kualitas rendah. Contoh: mengkopi karya seni
Manipulasi: mampu menyajikan tindakan tertentu dengan mengikuti instruksi
dan latihan. Contoh: melakukan kerja untuk dirinya sendiri setelah belajar atau
membaca tentang hal itu.
Presisi: memperbaiki, menjadi lebih jelas. Beberapa kesalahan timbul.
Misalnya: bekerja dan mengerjakan ulang sesuatu sehingga “lebih benar”.
Artikulasi: Mengkoordinasikan seperangkat tindakan, mencapai konsistensi
harmoni dan internal. Misalnya: menghasilkan video yang disertai musik,
drama, warna, suara, dan sebagainya.
Naturalisasi: memiliki tingkat kinerja tinggi yang kemudian dapat dilakukan
secara alamiah, tanpa perlu berpikir banyak mengenainya. Misalnya: Michael
Jordan bermain basket. Nancy Lopez memukul bola golf, dan sebagainya.
Harrow
Gerakan refleks – reaksi yang tidak dipelajar
Pergerakan fundamental – pergerakan dasar seperti berjalan atau merangkak
Persepsi – respon terhadap stimuli seperti pembedaan visual, auditori,
kinestetik, atau taktil
Kemampuan fisik - stamina yang dikembangkan dari kekuatan dan
kelincahan
Gerakan ahli – gerakan yang dipelajari lebih lanjut yang mana biasa
ditemukan dalam olah raga atau akting
Tidak ada komunikasi diskursif – bahasa tubuh yang efektif, seperti gestur dan
ekspresi wajah.
Taksonomi Bloom: Orisinil dan Revisi
Pendahuluan
Salah satu pertanyaan dasar yang dihadapi paa pendidik adalah: “Darimana kita
mulai mencari pengembangan pikiran manusia?” (Houghton, 2004). Untunglah
kita tidak perlu mencari dari awal untuk jawaban terhadap pertanyaan yang rumit
ini. Website Communities Resolving Our Problems (C.R.O.P) merekomendasikan,
“Salah satu tempat untuk memulai menjelaskan asal mula pemikiran. Sebelum
kita dapat memperbaikinya, kita perlu tahu apakah itu.” (Houghton, 2004).
Benjamin S. Bloom secara ekstensif melakukan kontemplasi asal muasal
pemikiran, meskipun ia telah mengarang dan terlibat sebagai pengarang pembantu
dalam 18 buku. Menurut biografi Bloom, ditulis oleh mantan siswa Elliot W.
Eisner, “jelas bahwa ia sangat menyukai proses menemukan, dan menemukan
adalah apa menurut saya ia lakukan dengan baik. Salah satu bakat Bloom adalah
mengendus apa hal yang signifikan” (2002).
Meskipun tidak banyak diperhatikan ketika pertama kali diterbitkan, Taksonomi
Bloom telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa dan salah satu referensi yang
paling sering digunakan dalam pendidikan (Anderson & Sosniak, 1994,
pendahuluan). (Houghton, 2004), (Krathwohl, 2002), (oz-TeacherNet, 2001).
Sebagaimana dalam penulisan ini, tiga bab dalam buku ini menggunakan referensi
Taksonomi Bloom yang merupakan kesaksian atas relevansinya.
Sejarah
Pada tahun 1780, Abigail Adams menyatakan, “pembelajaran tidak dilakukan
secara kebetulan; ini harus dilaksanakan dengan semangat dan tindakan yang rajin
(quotationspage.com, 2005). Belajar, mengajar, mengidentifikasi tujuan
pendidikan, dan berpikir, semuana merupakan konsep rumit dalam jaringan yang
penuh intrik. Bloom merupakan orang yang penuh semangat, rajin, dan sabar
ketika berupaya untuk mengembangkan konsep ini dan menguraikan jaringannya.
Ia membuat “pengembangan terhadap pembelajaran siswa” (Bloom 1971,
pendahuluan) fokus utama dari karya kehidupannya.
Pembahasan pada tahun 1948 pada Convention of the American Psychological
Association menjadikan Bloom mempelopori kelompok pendidik yang
mengambil alih tugas ambisius mengklasifikasikan tujuan dan sasaran pendidikan.
Hasratnya adalah mengembangkan metode klasifikasi perilaku berpikir yang
diyakini penting dalam proses pembelajaran. Bahkan kerangka kerja ini menjadi
taksonomi dalam tiga domain:
Kognitif – domain pengetahuan dasar, terdiri atas enam tingkatan
Afektif – domain dasar perilaku, terdiri atas lima tingkatan, dan
Psikomotor – domain keahlian dasar, terdiri atas enam tingkatan
Pada tahun 1956, delapan tahun setelah kelompok pertama mulai, kerja domain
kognitif disempurnakan dan buku panduan yang secara umum dianggap sebagai
“Taksonomi Bloom” diterbitkan. Bab ini memfokuskan pada domain kogntifi.
Sementara Bloom mendorong penggunaan istilah “taksonomi”, yang lain dalam
kelompok tersebut bertahan karena istilah itu tidak familiar dalam lingkaran
pendidikan. Meskipun Bloom telah menang, selamanya hal ini terhubung dengan
nama dan istilah tersebut. Volume kecil yang ditujukan kepada para peneliti
universitas “telah ditransformasikan ke dalam referensi dasar untuk para pendidik
di seluruh dunia. Secara tak terduga, ini telah digunakan oleh para perencana
pendidikan, administrator, peneliti, dan guru kelas di semua tingkat pendidikan”
(Anderson & Sosniak, 1994, h.1). sementara itu, perlu dicatat bahwa taksonomi
pendidikan lain dan sistem hirarki lain telah dikembangkan, hanya Taksonomi
Bloom yang tetap sama selama hampir lima puluh tahun. Sebuah standar de facto.
Apakah yang dimaksud Taksonomi Bloom?
Memahami bahwa “taksonomi” dan “klasifikasi sinonim akan mampu membantu
mengatasi kesulitan memahami istilah tersebut. Taksonomi Bloom adalah model
yang saling terhubung dengan model mengklasifikasian pemikiran menurut enam
tingkatan kognitif kompleksitas. Selama tahun-tahun belakangan ini, tingkatan
tersebut telah dianggap sebagai tangga, yang membawa banyak guru
menyemangati siswanya untuk “naik ke (tingkat) pemikiran yang lebih tinggi”.
Tingkat terendah adalah: pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Tingkat
tertinggi adalah: Analisis, sintesis, dan evaluasi. “taksonomi tersebut bersifat
hirarkis; [dimana] masing-masing tingkatan mengarah ke tingkat yang lebih
tinggi. Dengan kata lain, seorang siswa berfungsi pada tingkat ‘aplikasi’ juga
menguasai materi pada ‘pengetahuan’ dan ‘pemahaman’. (UW Teaching
Academy, 2003). Seseorang bisa dengan mudah mengetahui penataan ini ke
dalam pembagian alamiah tingkat pemikiran yang lebih rendah dan lebih tinggi.
Jelaslah bahwa taksonomi Bloom telah berdiri dan teruji oleh waktu. Atas
lamanya sejarah dan popularitasnya, teori ini telah menyatu, diperluas, dan
diinterpretasikan ulang ke dalam beragam cara. Penelitian penemuan telah
membawa temuan ke dalam suatu pandangan untuk penjelasan yang lebih luas.
Tak dapat disangkal lagi, salah stu revisi terbaru (dirancang oleh salah seorang co-
editor dari taksonomi awal bersama siswa Bloom sebelumnya) mendapatkan
banyak perhatian.
Taksonomi Bloom yang telah direvisi (Revised Bloom’s Taxonomy – RBT)
Selama tahun 1990an, siswa Bloom, Lorin Anderson, memimpin penyusunan baru
yang bertujuan untuk memperbarui taksonomi, berharap untuk meningkatkan
relevansinya bagi siswa dan guru di abad 21. Saat ini “perwakilan ketig
kelompok [yang ada]: psikolog kognitif, ahli teori kurikulum, dan peneliti
instruksional, serta spesialis tes dan penilaian” (Anderson & Krathwohl, 2001).
Seperti halnya kelompok aslinya, mereka juga juga gigih dan rajin dalam
mengejar tujuan pembelajaran, menghabiskan enam tahun untuk mewujudkan
hasil kerjanya. Diterbitkan pada tahun 2001, revisi tersebut menyertakan beberapa
perubahan minor yang tidak begitu signifikan. Beberapa sumber yang sempurna
tersedia dengan revisi dan alasan detil untuk perubahan tersebut. Sebuah
ringkasan yang lebih jelas nampak disini. Perubahan tersebut muncul dalam tiga
kategori luas: terminologi, struktur dan penekanan.
Perubahan terminologi
Perubahan dalam terminologi antara dua versi tersebut mungkin adalah perbedaan
yang paling jelas dan bisa menyebabkan kebingungan. Pada dasarnya, enam
kategori mayor Bloom diubah dari bentuk kata benda ke kata kerja. Sebagai
tambahan, tingkat yang paling rendah dari yang asli, yaitu pengetahuan, dinamai
ulang dan menjadi mudah untuk diingat. Pada akhirnya, perbandingan dan sintesis
dinamai ulang untuk memahami dan menciptakan. Dalam sebuah upaya untuk
meminimalkan kebingungan tersebut, bisa dibandingkan sesuai dengan uraian di
bawah.
Istilah baru tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Mengingat: melihat, mengenali, dan mengingat pengetahuan yang relevan
dari ingatan jangka panjang.
Memahami: mengkonstruksi makna dari pesan lisan, tertulis, dan grafis
melalui interpretasi, contoh, mengklasifikasikan, meringkas, menyertakan,
membandingkan, dan menjelaskan.
Aplikasi: mengusulkan atau menggunakan prosedur dengan cara
melaksanakan atau mengimplementasikan.
Menganalisis: memecahkan materi ke dalam bagian-bagian tertentu, menilai
bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lain dan
terhadap struktur atau tujuan keseluruhan dengan cara membedakan,
mengorganisir dan mengatribusikan.
Mengevaluasi: melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan standar melalui
pemeriksaan dan kritik
Menciptakan: meletakkan elemen-elemen bersamaan untuk membentuk
suatu struktur yang koheren atau fungsional secara menyeluruh:
mengorganisasi ulang elemen-elemen ke dalam pola atau struktur baru dengan
cara meningkatkan, merencanakan, atau menghasilkan (Anderson &
Krathwhohl, h.67-68)
Perubahan struktural
Perubahan struktural nampak dramatis pada awalnya, saat ini cukup logis
bila dianalisis dari dekat. Taksonomi kognitif asli dari Bloom merupakan bentuk
satu dimensional dengan tambahan produk, Taksonomi Bloom yang direvisi
berbentuk tabel dua dimensional. salah satu dimensi tersebut mengidentifikasi
dimensi pengetahuan (atau jenis pengetahuan yang akan dipelajari) sementara
yang kedua mengidentifikasi keberadaannya untuk memproses dimensi (atau
proses yang digunakan untuk belajar). Sebagaimana disajikan dalam tabel berikut
ini, persimpangan dari proses pengetahuan dan kognitif memebntuk dua puluh
empat sel yang terpisah sebagaimana disajikan dalam “tabel taksonomi” berikut.
Dimensi pengetahuan di sisi kiri terdiri atas empat tingkatan yang didefinisikan
sebagai Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Meta-Kognitif. Dimensi proses
kognitif yang berada di bagian atas terdiri atas enam tingkatan yang didefinisikan
sebagai mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi,
dan menciptakan. Masing-masing tingkatan di kedua dimensi tabel tersebut dibagi
lagi.
Masing-masing dari keempat tingkatan dimensi pengetahuan dibagi ke
dalam tiga atau empat kategori (misalnya, Faktual dibagi ke dalam Faktual,
Pengetahuan Terminologi, dan pengetahuan Detil dan elemen spesifik). Tingkat
dimensi proses kognitif juga dibagi ke dalam sejumlah sektor pada masing-masing
tingkatan memiliki rentang dari tiga hingga delapan kategori tinggi. Misalnya,
mengingat dibagi ke dalam tiga kategori mengingat – mengingat, mengenali dan
mengingat ulang, sementara tingkat memahami dibagi ke dalam delapan kategori.
Hasilnya terdiri dari 19 subkategori yang akan membantu guru untuk menuliskan
tujuan dan menetapkan standar kurikulum. Bagian “Mengapa” dan “Bagaimana”
dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut pada tabel taksonomi sembari memberikan
contoh aplikasi spesifik.
Perubahan dalam Penekanan
Penekanan adalah bagian ketiga dan paling akhir dalam kategori
perubahan. Sebagaimana dicatat sebelumnya, Bloom sendiri menyatakan bahwa
taksonomi “secara tak terduga” digunakan oleh berbagai macam kelompok yang
tidak pernah mempertimbangkan audiens untuk publikasi orisinilnya. Versi revisi
dari kategori itu sendiri ditempatkan sebagai “alat yang lebih otentik untuk
perencanaan kurikulum, pengajuan dan penilaian instruksional” (oz-TeacherNet,
2001)
Mengapa menggunakan Taksonomi Bloom?
Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh sejarah, ini telah diketahui,
skema yang diaplikasikan secara luas mengisi lubang yang ada dan memberikan
para pendidik klasifikasi sistematis dari proses berpikir dan belajar. Kerangka
kerja hirarkis kumulatif yang terdiri dari enam kategori masing-masing
memerlukan pencapaian keahlian atau kemampuan utama sebelum berikutnya,
lebih kompleks, harus mudah untuk dipahami. Di luar hal ini, guru-guru harus
mengukur kemampuan siswa-siswanya. Melakukan hal itu secara akurat
memerlukan klasifikasi tingkat perilaku intelektual yang penting dalam
pembelajaran.
Taksonomi Bloom menyediakan alat pengukuran untuk berpikir.
Dengan perubahan dramatis di masyarakat selama lima dekade terakhir ini,
Taksonomi Bloom yang telah direvisi memberikan alat yang mendukung untuk
menyesuaikan kebutuhan guru saat sekarang. Tujuan pendidikan yang jelas, sesuai
dengan standar lokal dan nasional sangat diperlukan. Struktur Tabel Taksonomi
yang telah direvisi “memberikan representasi visual yang sangat jelas”
(Krathwohl, 2002) dalam hal batasan antara tujuan standar pendidikan, sasaran,
produk, dan aktivitas.
Guru-guru saat ini harus mengambil keputusan yang kuat tentang
bagaimana menghabiskan waktu di kelas. Batasan yang jelas dalam hal tujuan
pendidikan dalam standar lokal, negara bagian, dan nasional dibutuhkan. Seperti
puzzle yang besar, kesemuanya harus cocok satu sama lain. Taksonomi Bloom
yang telah direvisi membantu mengklarifikasikan kesesuaian dari masing-masing
tujuan rencana pembelajaran, “pertanyaan esensial” tujuan atau sasaran. Grid
Dua-puluh-empat sel dari Oregon State University yang ditunjukkan di atas sesuai
dengan “Contoh Tabel Taksonomi Tercetak” dapat digunakan dengan mudah
dalam hubungannya dengan chart yang tersedia pada MSWord, dapat diunduh
dari South Carolina Department of Education. Ketika digunakan dalam hal ini,
maka “pertanyaan inti” atau tujuan pelajaran akan dapat didefinisikan dengan
jelas
Bagaimana Taksonomi Bloom dipergunakan?
Pencarian di World Wide Web akan menunjukkan bukti yang jelas bahwa
taksonomi Bloom telah diaplikasikan ke berbagai situasi. Hasil yang terbaru
meliputi spektrum aplikasi luas yang disajikan oleh artikel-artikel dan website,
menggambarkan semuanya dari kurangnya pelatihan hingga persiapan medis.
Hampir di semua lingkungan ketika instruktur berharap menggerakkan siswa
melalui proses pembelajaran dengan memanfaatkan kerangka kerja yang
terorganisir, Taksonomi Bloom terbukti sangat membantu. Saat ini, latar belakang
pendidikan tetap sering digunakan. Penjelasan singkat mengenai salah satu contoh
digambarkan berikut ini.
Jurnal pendidikan Theory into Practice menerbitkan seluruh permasalahan pada
Taksonomi Bloom yang telah direvisi. Termasuk artikel berjudul, “Menggunakan
Taksonomi Bloom yang telah direvisi untuk Merencanakan Unit Pembelajaran,
terintegrasi, dan Tematik dalam Kelompok (Using the Revised Taxonomy to plan
and Deliver Team-Taught Integrated, thematic Unit) (Ferguson, 2002)
Penulis menggambarkan manfaat Taksonomi Bloom yang telah direvisi untuk
merencanakan dan menggunakan pelajaran Bahasa Inggris dan sejarah yang telah
terintegrasi berjudul: “Kebudayaan Barat”. Taksonomi tersebut memberikan tim
guru bahasa umum yang mana menerjemahkan dan membahas standar negara
bagian dari dua bidan subyek yang berbeda. Lebih lanjut, pelajaran ini membantu
memahami bagaimana subyek saling tumpang tindih dan bagaimana subyek ini
mengembangkan pengetahuan konseptual dan prosedural. Lebih lanjut, tabel
taksonomi pada taksonomi yang telah direvisi menyediakan guru Bahasa Inggris
dan Sejarah pandangan baru pada penilaian dan memungkinkannya untuk
menciptakan tugas dan proyek yang mengharuskan siswa mengoperasikan tingkat
pemikiran yang lebih kompleks. (Abstraksi, Ferguson, 2002)
Sebagai tambahan, website “The Encyclopedia of Educational Technology” berisi
deskripsi yang menarik dan ekstensif tentang penggunaan tabel taksonomi yang
telah direvisi dalam hal penulisan, meneliti dan merevisi tujuan untuk memastikan
batasan antara tujuan dengan standar dan penilaian. Tiga chart telah disajikan
dalam situs tersebut untuk membandingkan “tujuan yang tidak jelas” dengan
“tujuan yang telah direvisi”
Kelompok Bloom pada awalnya berharap untuk mengurangi duplikasi upaya oleh
Fakultas di berbagai universitas. Pada awalnya, lingkup tujuan tersebut dibatasi
untuk memfasilitasi pertukaran item tes, mengukur tujuan pendidikan yang sama,
bermaksud menciptakan Taksonomi “sebagai metode pengklasifikasian tujuan
pendidikan, pengalaman pendidikan, proses pembelajaran dan pertanyaan serta
permasalahan evaluasi” (Paul, 1985, h.39), sejumlah contoh dalam item uji,
(kebanyakan pilihan ganda) juga disertakan. Ini menciptakan hubungan alamiah
dari kerangka kerja spesifik dan produk pada berbagai tingkatan taksonomi.
Dalam hal ini, ketika merancang rencana pembalajaran efektif, guru sering
menengok pada taksonomi Bloom untuk tuntunan.
Dalam hal ini, Taksonomi yang telah direvisi menyertakan kata kerja spesifik dan
hubungan produk dengan masing-masing tingkatan Dimensi Proses Kognitif.
Namun, karena karena adanay 19 subkategori dan organisasi dua dimensional, ada
kejelasan yang lebih dan juga berkurangnya kebingungan terkait kata kerja
spesifik atau produk pada tingkat tertentu. Dalam hal ini, taksonomi yang telah
direvisi menawarkan guru suatu alat yang kuat untuk membantu merancang
rencana pembelajaran mereka.
Sebagaimana dibahas terlebih dahulu, selama bertahun-tahun, Taksonomi
Bloom telah meningkatkan konsep pendidikan termasuk istilah seperti tingkat
pemikiran lebih tinggi dan rendah. Ini juga berhubungan erat dengan kecerdasan
ganda (Noble, 2004) pemecahan masalah, keahlian, kreativitas, dan pemikiran
kritis, serta yang terbaru, integrasi teknologi.
Dengan menggunakan taksonomi yang telah direvisi sebagai adaptasi dari
Omaha Public Schools Teacher’s Corner, sebuah tujuan pembelajaran berdasarkan
cerita Goldilocks and The Three Bears disajikan untuk masing-masing enam
tingkatan proses kognitif sebagaimana ditunjukkan pada Tabel Taksonomi yang
direvisi.
Mengingat: gambarkan dimana Goldilocks tinggal
Memahami: Ringkaslah mengenai apa cerita Goldilocks ini
Mengaplikasikan: Bangunlah teori tentang mengapa Goldilocks mendatangi
rumah.
Menganalisis: bedakan antara bagaimana Goldilocks bereaksi dan bagaimana
anda bereaksi pada setiap peristiwa dalam cerita
Mengevaluasi: Nilailah apakah anda berpikir bahwa hal ini benar-benar terjadi
pada Goldilocks.
Ciptakan: karanglah lagu, puisi, atau rap untuk menceritakan kisah Goldilock
dalam bentuk baru.
Meskipun ini hanya sebuah contoh sederhana tentang aplikasi taksonomi Bloom,
pengarang sangat berharap bahwa ini akan menunjukkan kemudahan dan
kemanfaatan tabel Taksonomi yang telah direvisi.
Ringkasan
Banyak orang yang tahu, menyukai, dan merasa nyaman dengan Taksonomi
Bloom yang orisinil dan memahami kesulitan untuk berubah. Namun, perubahan
cukup sulit untuk kebanyakan orang. Taksonomi Bloom yang orisinil merupakan
alat yang luar biasa untuk pendidik. Saat ini, bahkan “kelompok asli selalu
menganggap bahwa kerangka kerja [taksonomi] menawarkan suatu kemajuan
yang belum selesai atau mendekati akhir (Anderson & Krathwohl, 2001, h.xxvii).
Abad baru telah membawakan kita revisi taksonomi Bloom yang baru dan
berkembang. Cobalah; pengarang menganggap bahwa anda akan menyukainya
lebih dari sekedar kue.
top related