terapi cairan

Post on 04-Jan-2016

57 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

TERAPI CAIRAN

dr. Oky Susianto SpAnSMF Anestesiologi dan Reanimasi

Fakultas Kedokteran UNLAMRSUD Ulin Banjarmasin 2009

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Unit dasar hidup Manusia

Mempunyai fungsi tertentu

Perlu lingkungan yg baik &

Stabil dlm menjalankan

fungsi :

- Konsentrasi Zat

terkandung

- Keseimbangan

Cairan tubuh

Bila terjadi perubahan pd

keseimbangan

Perubahan

Gangguan pd Sel

FISIOLOGI CAIRAN TUBUH

☞ Fungsi Cairan Tubuh :♓ Pengangkut Zat Makanan♓ Pengeluaran Zat sisa metabolisme

☞ Jumlah air dlm tubuh tergantung :♓ Umur ♓ Jenis kelamin♓ Lemak tubuh

Persentase cairan tubuh berdasarkan umur

= Sampai 80 % BB

= 70-75 % BB

Dan ...

= 60-65 % BB

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Laki-laki Perempuan Bayi

Total air tubuh (%) 60 50 80

Intraseluler 40 30 25

Ekstraseluler 20 20 55

- Plasma 5 5 5

- Interstitial 15 15 50

KOMPOSISI TUBUH

CAIRAN TUBUH (Dewasa)

Distribusi Cairan tubuh pd dewasa :☞ Cairan Ekstra sel

20 % dari berat badan

☞ Cairan Intrasel 40 % dari berat badan

☞ Cairan transuler Berada pd rongga ketiga, 1-3 % dari BB (± 15 ml/kgBB) Berasal dari : 7 ml/kgBB pd sal. Cerna

2 ml/kgBB pd sal. Empedu 6 ml/kgBB pd sal. Getah

bening

5 % intravaskuler

15 % interstitial

Regulasi Cairan Tubuh

Terdiri berbagai sistem koordinasi yg berubah-ubah untuk mempertahankan : - Volume

- Komposisi

1.Volume Regulator

2.Osmolality Regulator

1. Volume Regulator

Volume Plasma 55 %

Arteri 10 %

Jantung, paru, kapiler 35 %

Sistem Vena

Bila volume plasma menurun impuls afferen otak

Impuls Afferen tsb berasal dr syaraf sensoris Jantung dan Pembuluh darah besar ke “aortic stress receptor”.

Otak impuls efferen autonom jantung dan Pembuluh darah

Tonus Vena ↑SST Renin

angiotensin-aldosteron

Aktifasi SST Renin Angiotensin-Aldosteron

Sekresi Aldosteron

Retensi Natrium Retensi Air

Mengembalikan Volume arterial

Hilangnya Pooling Vena

2. Osmolality Regulator

Regulasi cairan ekstraseluler ditekankan pada regulasi :

Air Na

- Volume Cairan- Osmolalitas cairan

Penentu besarnya

PERUBAHANOSMOLALITAS

Gangguan

HIPOTALAMUS HIPOFISE

Retensi Air

Cairan tubuh berasal dari : Ingesti (makan dan minum) Hasil Oksidasi jaringan

Kebutuhan basal cairan adalah 2 ml/KgBB/Jam Urin output minimal 1 ml/KgBB/jam Bayi

0,5 ml/KgBB/jam Dewasa

Ekskresi air tergantung :

- BMR - BB - Luas Permukaan Tubuh

Tinja : 50 ml / hariKulit & pernafasan : 12 ml/KgBB/hari

KEBUTUHAN HARIAN BAYI & ANAK

BERAT BADAN KEBUTUHAN AIR (PERHARI)

S/D 10 kg 100 ml/kgBB

11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB (untuk tiap kg di atas 10 kg)

> 20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB (untuk tiap kg di atas 20 kg)

Gangguan keseimbangan cairan dpt berupa :

♫ Kelebihan cairan

♫ Kekurangan cairan

Kebutuhan Cairan ↑ 10 % setiap kenaikan 1o C diatas suhu 37o C

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Kekurangan Cairan terjadi karena :♣ Intake Kurang

Nyeri Laring & Esofagus hebat, Obstruksi

Esofagus, Koma, dan Anoreksi hebat

♣ Pengeluaran Berlebih

Hiperhidrasi, Luka bakar, Demam tinggi,

Muntah, Diare, Fistula traktus GI,

Penumpukan cairan traktus GI,

Hiperventilasi, Penyakit ginjal (Addison

disease, DM, Glomerulonefritis, Pyelonefritis

dan hiperkalsemia)

Cairan keluar > Masuk

Dehidrasi

Mempertahankan Vol Plasma (*)

↑ Osmolalitas

Pengerutan sel

* Menggunakan Cairan Intrasel &

interstitial

Akibat penarikan air dariintrasel ke ekstrasel

Mula-mula :- Mukosa kering !!- Mata cekung- Turgor ↓- TIO ↓

- Volume urin↓ - Urin Pekat- BJ urin ↑

Akibat Sekresi ADH

↑ Konsentrasi KalsiumDan Fosfat

DEHIDRASIBERAT

GEJALA UMUM DEHIDRASI

PENATALAKSANAAN1. Tingkat Dehidrasi2. Jenis Cairan

keperluan3. Cara Pemberian4. Monitoring

1.Tingkat DehidrasiTentukan dengan :

Mengukur berat jenis plasma paling akurat

Gejala klinis paling mudah !! BJ urine Hematokrit & elektrolit darah

Ringan Sedang Berat

SSP

Mengantuk & ApatisResponAnoreksia, Aktivitas ↓

Reflek Tendon ↓Anestesi akral distalStupor sampai koma

Kardio vaskuler Takikardi

TakikardiHipotensi OrthostatikNadi LemahVena kolaps

SianosisHipotensiAkral dinginNadi tak terabaDetak jantung jauh

JaringanMukosa lidah keringTurgor menurun

Lidah kering, lunak, keriputTurgor menurun

AtoniaMata CowongTurgor menurun

Urine

Defisit

Pekat

3-5 % BB

Pekat, Jumlah Kurang

6-8 % BB

Oliguria

10 % BB

Sedangkan berdasarkan BJ Plasma adalah :

BJ Plasma – 1.025 0,001

Bila dehidrasi maka BJ urine & Hematokrit akan ↑

2. Macam cairan rehidrasi

a. Cairan oralORALIT. Pemberian 1,5 kali defisit

cairan penderitab. Cairan infus

x BB x 4 cc

CAIRAN INFUSCAIRAN INFUS

KRISTALOIDKRISTALOID KOLOIDKOLOID DARAHDARAH

Ringer Laktat (RL)

Ringer Asetat (Asering)

NaCl

Mengatasi dehidrasi secara cepat terutama :Perdarahan, GE, Kholera

Albumin

Plasma Ekspander

Hati-hatiBila > 10-15 ml/KgBB

GANGGUAN PEMBEKUAN

Hanya mengoreksi vol. plasma saja,. Volumeinterstitial tetap kurang

3. Cara Pemberian

Harus tepat untuk menghindari kekurangan atau kelebihan cairan.

Contoh :

Penderita BB 50 kg dan defisit 8 %. Maka

jmlh cairan yg hilang = 8 % x 50 L = 4 L.

Cairan ini dpt diberi seluruhnya atau 2/3 saja

keadaan penderita

Pemberian cairan defisit harus berdasarkan

klasifikasi dehidrasi

Aku DEHIDRASI

Ringan atau

Sedang

Berat atauSyok

Dibagi rata dlm 24 jam

PERUBAHAN :- Gx Klinis- Hematokrit- Plasma elektrolit- CVP

Tahap I (rehidrasi cepat) : 20-40 cc/KgBB/1-2 jam Tahap II : ½ sisa defisit 6 jam ½ sisanya 16-17 jam

Klasifikasi

PemberianCairanDefisit

Maintenance : 2 cc/KgBB/jamElektrolit (K 1 meq/KgBB/hr,

Na 2 Meq/KgBB/hr)

Tanda TS I TS II TS III

Keadaan UmumAkralKesadaranNadiTekanan darah

Sesak NafasUrineAnalisa Gas Darah

CVP

NHangat

NNN

-NN

N

PucatDingin

Disorientasi, gelisahCepat : 100-120x/mntTurun : 90-100 mmHg

RinganOliguria

Pa O2 menurun

Pa CO2 menurun

Rendah

Pucat sekaliSangat dingin

Turun sampai koma> 120x/mnt

Sistole < 60 mmHg sampai tak terukur

BeratAnuria

Pa O2 menurun

Pa CO2 menurun

Sangat rendah

Blood Loss% EBV

< 10 % 10 - 30 % > 50 %

Perkiraan Perdarahan bdsk Trauma Status Giescke

EBV = 65-70 cc/KgBB

Prinsip Pemberian Cairan pada Perdarahan

PENTING

< 10 % tdk perlu parenteral

10-15 % ganti dgn kristaloid dgn Vol 2,5-4 kali ∑ darah yg hilang

15-20 % ganti dgn koloid sejumlah darah yg hilang

> 20 % ganti dgn darah

Cairan pertama diberi kristaloid, baru sisa perdarahan diganti dgn koloid dan darah sesuai prosentase darah yg hilang.

CONTOH

Penderita dgn perdarahan 25 % dari perkiraan jumlah darah, maka penggantinya adalah :

☞ 15 % diganti kristaloid (2,5-4 xperdarahan) .☞ 5 % diganti koloid sejumlah perdarahan yg terjadi.☞ 5 % diganti darah sejumlah perdarahan yg terjadi.

Cara pemberian berurutanDiawali kristaloid, koloid dan terakhir

darah. Bila diperlukan dpt diberikan bersamaan dengan lebih dari 1 jalur infus.

4. Monitoring

a. Perubahan klinis yg mencerminkan SSP ✈ Kesadaran✈ Aktifitas✈ Reflek Tendon

4. Monitoring

b. Perubahan sistem kardiovaskuler ✈ Nadi ✈ Tekanan Darah : Sistole, Diastole,

Mean Arterial Blood Pressure, MAP = (S + 2D) : 3

MAP Tilt TestBila perbedaan > 10 mmHg msh

defisit ± 1000 cc.

4. Monitoring

c. Perubahan Produksi Urin & BJ urin

d. Perubahan turgor, mukosa lidah, dsb

e. Perubahan hasil pengukuran CVP

f. Perubahan hematokrit, elektrolit, dan

lain-lain

TERIMA KASIH

top related