tinjauan ekonomi terhadap peran pendidik

Post on 19-Dec-2014

299 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Disusun Oleh :

Andhina Fitrianita Putri

Dosen Pengampu :

Dr. Yosef , M.A

Dr. Edi Harapan, M.Pd

Pada zaman purba, kebanyakan manusia memperlakukan anak-anaknya secara insting, suatu sifat pembawaan, demi kelangsungan hidup keturunnnya. Insting merupakan pembawaan sejak lahir, suatu sifat yang tidak perlu dipelajari terlebih dahulu. Yang termasuk insting manusia antara lainsikap melindungi anak, rasa cinta terhadap anak, bayi menangis, kemampuan menyusu air susu ibu, dan merasakan kehangatan dekapan ibu ( Pidarta, 2009:2).

Mendidik secara insting segera diikuti oleh mendidik yang bersumber dari pikiran dan pengalaman manusia. Manusia mampu menciptakan cara-cara mendidik karena perkembangan pikirannya. Demikianlah makin lama makin banyak ragam cara mendidik orang tua terhadap anak-anaknya (Pidarta, 2009:2).

Mendidik diartikan sebagai memberi nasihat, petunjuk, mendorong agar rajin belajar , memberi motivasi, menjelaskan sesuatu atau ceramah, melarang perilaku yang tidak baik, menganjurkan untuk berperilaku yang baik dan menilai apa yang dipelajari anak. Mendidik adalah membuatkan kesempatan dan menciptakan situasi yang kondusif agar anak-anak sebagai subjek berkembang sendiri.

Mendidik adalah suatu upaya membuat anak-anak mau dan dapat belajar atas dorongan diri sendiri untuk megembngkan bakat, pribadi dan potensi lainny a secara optimal.

Berarti mendidik memusatkan diri pada upaya pengembangan afeksi anak-anak, kemudian pada pengembangan kognisi dan keterampilannya.Berkembangnya afektif yang positif terhadap belajar, merupakan kunci keberhasilan belajar.

Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran , perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman, semuanya ditangani oleh pendidik. Berarti mendidik bermaksud membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dari kehidupan alamiah menjadi berbudaya. Mendidik adalah membudayakan manusia (Pidarta, 2009:2). Hampir semua orang merasakan pendidikan dan melakukan pendidikan. Karena pendidikan tidak terlepas dari kehidupan manusia.

Begitu juga di sekolah, baik itu di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, hingga Perguruan Tinggi, setiap siswa dan mahasiswa akan dididik oleh seorang pendidik baik itu guru ataupun dosen. Hanya manusia yang membutuhkan pendidikan karena tidak ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan, artinya pendidikan adalah sarana milik manusia. Setiap pendidik tentuny memiliki strategi tersendiri untuk mendidik anak didiknya berdasarkan pengetahuan, penalaran dan pengalamannya. Itulah yang dinamakan seni mendidik.

Pandangan Ekonomi terhadap Peran Pendidik

Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi disbanding kesjahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian terbesar dari mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah (Kadir., dkk, 2012:100).

Adapun peran ekonomi dalam pendidikan adalah dimana perkembangan ekonomi makro berpengaruh dalam bidang pendidikan. Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak mampu bias bersekolah, terlepas dari apakah karena dorongan hati sendiri atau berkat imbauan pemerintah yang tidak pernah berhenti. Sikap dan tindakan seperti ini sangat terpuji, bukan karena hanya bersifat perikemanusiaan, melainkan dalam upaya membantu menyukseskan wajib belajar Sembilan tahun.

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhannya hidupnya seperti produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”.  Jadi pengertian ekonomi pada dasarnya adalah ilmu yang mengatur rumah tangga.

Dari penggabungan kedua kata tersebut, juga dapat diartikan menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada pengertian tentang aktivitas manusia. Terutama pada usaha agar mampu mengolah sumber daya di lingkungan sekitarnya.

Ekonomi juga dikategorikan sebagai Ilmu Sosial. Karena terkait dengan masalah manusia yang menjadi pokok bahasan dalam kajian ilmu sosial.Pengertian Ekonomi Adam Smith. Adam Smith adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia. Teori ekonomi yang diartikannya adalah  laissez faire, yaitu teori ekonomi pasar bebas. Dan didalam bukunya Pengertian Ekonomui adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara. Abraham Maslow. Abraham Maslow merupakan seorang psikolog dari Amerika.  Selain itu beliau juga terkenal akan  pengertian ekonominya. Abraham Maslow membuat sebuah teori hierarchy of needs. Didalam teorinya ia menyimpulkan ada lima kebutuhan dasar manusia. yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis

Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan

Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Perkembangan lainnya yaitu terlaksanya sistem ganda dalam pendidikan, dimana dapat berlangsung pada sejumlah lembaga pendidikan, dengan adanya kerja sama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses pembelajaran para siswa yaitu berkat kesadaran para pemimpin perusahaan atau industri akan pentingnya pendidikan. Sumbangan yang paling berarti bagi pendidikan adalah ikut menangani proses pendidikan itu sendiri dalam batas-batas kemampuan mereka masing-masing. Seperti diketahui, sistem ganda ini diadakan dalam rangka mengembangkan keterampilan para siswa.

Ada juga yang dinamkan sekolah unggul yang didirikan oleh orang-orang kaya yang tersebar di Indonesia. Kondisi sekolahnya pun berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya, karena sarana dan prasarananya pun lebih unggul, Program belajarnya lebih bermacam-macam, proses belajarnya pun lebih baik, begitu juga dalam menggaji pendidik-pendidiknya. Sekolah-sekolah unggul ini tetap diterima oleh Negara dan masyarakat, selama tetap mengikuti aturan atau perundangan-undangan dari pemerintah tentang pendidikan.

Adapun peran ekonomi pada kehidupan yang pada umumnya orang-orang mengatakan kehidupan seseorang meningkat atau menurun selalu dikaitkan dengan perekonomian orang tersebut. Mulai dari rumah yang dimiliki, jenis kendaraan yang dipakai, perhiasan atau macam pakaian yang biasa dipakai, menu makanan sehari-hari, dan gaya hidup. Artinya ekonomi memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, walaupun manusia-manusia tersebut pada dasarnya mengetahui bahwa kehidupan yang gemerlap dengan harta yang berlimpah tidak menjamin bahwa hidup akan bahagia, karena keanyakan manusia tidak dapat menahan diri untuk mendapatkan uang sebanyk-banyaknya demi mencapai tingkat ekonomi yang tinggi.

Analog dengan tingkat kehidupan keluarga, tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi pun sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing. Sekolah atau perguruan tinggi pun sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing. Sekolah atau perguruan tinggi yang kaya akan bias hidup lebih leluasa, karena semua jenis pembiayaan dapat diberi dana sebagaimana mestinya. Malah masih ada sekolah yang masih memiliki sisa dana yang disimpan di bank agar mendapat bunga sebagai dana tambahan. Sebaliknya sekolah atau perguruan tinggi yang miskin sangat sulit bergerak, menggaji guru atau dosen saja masih sulit apalagi membuat gedung atau membeli perlengkapan belajar yang canggih sangat tidak mungkin

Pesekolahan di Indonesia sebagian besar masih lemah ekonominya. Memang hampir semuanya sudah punya gedung, walaupun tidak megah tetapi perlengkapan belajarnya masih minim. Juga kesjahteraan guru dan dosennya belum memadai. Lebih-lebih bagi guru di sekolah Dasar, keadaannya sangat menyedihkan sehingga sebagian terbesar dari mereka terpaksa mencari sambilan di luar untuk menutupi ekonominya. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan dana dari pemerintah maupun dari yayasan (Pidarta, 2009:246).

Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya di dunia bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang cukup menentukan. Sebab tanpa ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar.

Namun situasi tersebut di atas, tidak mesti mengakibatkan suatu sekolah menjadi mati. Ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi yaitu dedikasi, keahlian dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya. Sebetulnya inilah merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Artinya, kalau pengelola/penyelenggara dan guru-guru/dosen-dosen memiliki dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya masing-masing dan memiliki keterampilan yang mencukupi dalam melaksanakan tugasnya, besar kemungkinan lembaga itu akan sukses melaksanakan misinya, walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai (Pidarta, 2009:256). Jika dalam segi ekonomi mencakup hal pengadaan sarana dan prasarana pendidikan maka guru pun memiliki andil dalam administrasi prasaran dan saran pendidikan. Dalam hal ini guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan prasarana pendidikan yang tidak langsung berhubungan.

Adapun peranan guru dalam administrasi prasaran dan sarana dimulai dari perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud (Soetjipto dan Kosasi, 1994:173).Guru memiliki peranan penting dalam acara pembelajaran:Membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap dan menyeluruh.Meningkatkan diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh.Bertindak sebagai guru yang mendidik.Meningkatkan profesionalitas keguruan.

Melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan belajar dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk peningkatan mutu belajar.

Dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan seagai fasilitas belajar, pembimbing belajar dan pemberi balikan belajar. Dengan adanya peran-peran tersebut, maka sebagai pembelajar guru adalah pembelajar sepanjang hayat (Winkel, 1991; Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987).

Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Begitu juga dengan kesejahteraan guru bagaimana mestinya ekonomi dapat menunjang kedupan pendidik sebaik mungkin, agar tidak ada lagi guru-guru yang tingkat kehidupannya sulit dalam bidang ekonomi, sehingga akan berdampak baik dalam proses pembelajaran terhadapa siswa, karena jika tidak maka guru tidak hanya terfokus pada proses pembelajaran terhadap siswa tetapi juga memikirkan pekerjaannya di luar jam mengajar, sehingga akan mengganggu konsentrasi guru dalam mendidik siswanya.

Kasih

top related