trd-i (shoulder,clavicula,scapula).pptx
Post on 09-Aug-2015
573 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tujuan Pembelajaran
• Menyebutkan anatomi shoulder joint, clavicula, dan scapula
• Menyebutkan indikasi pemeriksaan• Menyebutkan proyeksi yang digunakan dalam teknik
radiografi shoulder joint, clavicula, dan scapula• Mendeskripsikan proyeksi yang digunakan dalam teknik
radiografi shoulder joint, clavicula, dan scapula• Mengevaluasi radiograf shoulder joint, calvicula, dan
scapula
Anatomi
• Shoulder girdle dibentuk oleh dua tulang:Clavicula dan Scapula
• Fungsi → menghubungkan ekstremitas atas dengan tubuh
• Bagian anteriornya terhubung ke sternum bagian atas
• Shoulder girdle dan upper limb (prox.humerus) membentuk shoulder joint
Proximal Humerus
• Bagian proksimal dari humerus terdiri dari:
Head Neck Body Prominen
proc.greater&lesser tubercles
Intertubercular Groove
Artikulasi
Artikulasi yang terletak diantara prox.humerus, scapula, dan clavicula adalah:
• Scapulohumeral Joint → dibentuk oleh scapula dengan prox.humerus
• Acromioclavicular Joint → dibentuk oleh acromion (pada scapula) dengan clavicula
• Sternoclavicular Joint → dibentuk oleh sternum dengan clavicula
Clavicula
Berbentuk tulang panjang pada bid.horisontalMemiliki dua artikulasi ekstremitasMembentuk bagian depan dari shoulder girdleAspek lateral → memiliki artikulasi dengan processus acromion dari scapulaAspek Medial → memiliki artikulasi dengan manubrium dari sternum dan first costal cartilagoPada umumnya kelengkungan clavicula pada laki-laki lebih besar daripada perempuan
ScapulaBerbentuk tulang pipih dan membentuk bagian posterior dari shoulder girdleBerbentuk segitiga dan memiliki:∞ 2 permukaan → anterior dan posterior∞ 3 batas → superior, medial, dan lateral∞ 3 sudut → superior, inferior, dan lateralTerletak pada superoposterior dari thorax, antara ribs ke -2 dan ke-7Batas medial scapula sejajar dengan vertebra
Indikasi Pemeriksaan
• Dislokasi Acromioclavicular Joint →displacement bagian ujung dari clavicula
• Brankart Lesion• Bursitis• Impingement syndrome• Rheumatoid• Lesion → fraktur• Osteoarthritis → degenerasi sendi• Osteoporosis → berkurangnya kepadatan tulang• Hill Sach Defect → fraktur kompresi pada permukaan
humeral head• Tendonitis → peradangan pada tendon
*Pada proyeksi shoulder joint, clavicula, dan scapula;1. Kaset yang digunakan dapat berukuran:
- 18x24 cm- 24x 30 cm
disesuaikan dengan luas objeknya 2. Dapat menggunakan grid (sesuai yang ada
dalam teori). Sedangkan dalam prakteknya (di lapangan), ada yang menggunakan grid, ada yang tidak. Jika menggunakan grid, faktor eksposi yang digunakan lebih tinggi daripada tidak menggunakan grid.
AP Eksternal Rotation (AP)
BasicAP Internal Rotation (Lateral)
Khusus
Inferouperior Axial (Lawrence Method)
Inferosuperior Axial (West Method)
Posterior Oblique (Grashey Method)
Proyeksi Tangensial (Fisk Method)
Non Trauma
AP Neutral Rotation (AP)
Basic Transthoracic Lateral (lawrence Method)
Khusus
Scapular Y Lateral
Proyeksi Tangensial (Neer Method)
Aplical Oblique (Garth Method)
Trauma
AP Shoulder External Rotation (Non Trauma)
• Kaset : 18x24 atau 24x30 cm melebar atau memanjang (untuk menampakkan setengah prox.humerus)
• PP : Berdiri atau supine di atas meja pemeriksaan
• PO : Lengan abduksi, rotasi eksternal. Bahu menempel kaset.
• CP : 2,5 cm inferior proc.coracoid• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm• Respirasi : Tahan Nafas
Kriteria Radiograf
• Full external rotation ditunjukkan dengan tampak greater turbecle di aspek lateral dari prox.humerus. Lesser tubercle bertumpuk dengan humeral head.
AP Internal Rotation(Proyeksi Lateral)-Non
Trauma
• Kaset : 24x30 cm melebar atau memanjang (untuk menampakkan setengah prox.humerus)
• PP : Berdiri atau supine• PO : Lengan abduksi dan rotasi
internal. Bahu menempel kaset.• CP : 2,5 cm inferior Proc. Coracoid• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm• Respirasi : Tahan Nafas
Kriteria Radiograf
• Full internal rotation ditunjukkan dengan tampak lesser tubercle pada medial aspek prox.humerus. Batas greater tubercle superimposed dengan humeral head
Proyeksi InferoSuperior Axial (Lawrence Method)-Non trauma
• Kaset : 18x24 cm melebar. Vertikal diatas meja, sedekat mungkin dengan leher.
• PP : Supine, bahu diangkat 5cm diatas meja→ diganjal
• PO : Tangan abduksi dan eksternal rotation
• CP : Axilla dan humeral head• CR : Horisontal, 25⁰-30⁰ ke
medial, jika abduksi <90⁰ maka penyudutan 15-20⁰
• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Indikasi penyudutan tepat yaitu batas superior dan inferior dari glenoid cavity superimposed
Inferosuperior Axial(West Point Method)-Non Trauma
• Indikasi : Hill Sachs Defects dan Brankart Fractures.
• Kaset : 18x24 cm melebar. Vertikal menempel superior shoulder.
• PP : Prone, bahu yang diperiksa diganjal→7,5 cm dari meja. Kepala menengok ke arah yang berlawanan.
• PO : Tangan abduksi 90°• CP : 5 inch inferior dan 1,5 inch
medial dari acromial edge dan keluar melalui glenoid cavity
• CR : Horisontal, 25° ke arah anterior dan medial
• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Humeral head terbebas dari proc.coracoid
• Acromion superimposed dengan posterior portion dari humeral head
Proyeksi AP Obliq (Grashey Method)-Non Trauma
• Kaset : 18x24 cm melebar. Batas atas→5cm diatas shoulder, batas samping→5cm dari lateral border humerus
• PP : Erect atau supine• PO : Tubuh rotasi 35-45⁰
kearah yang sakit• CP : Scapulohumeral Joint (5
cm inferior dan medial dari superolateral border shoulder)
• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Scapulohumeral Joint space lebih terbuka
• Anterior dan superior rims dari glenoid cavity superimposed
Proyeksi Supine Tangensial (Fisk Method)-Non Trauma
• Kaset : 18x24 cm melebar. Vertikal menempel superior bahu dan leher
• PP : Supine• PO : Tangan disamping,
supinasi• CP : Groove (pada mid
anterior margin of humeral head)
• CR : Horisontal, 10-15⁰ ke arah posterior
• FFD : 100 cm
Proyeksi Erect Tangensial (Fisk Method)-Non Trauma
• Kaset : 18x24 cm• PP : Pasien berdiri menghadap
tepi meja , elbow flexi, posterior surface dari antebrachi menempel meja. Tangan menggenggam kaset. Kepala menengok ke arah yang berlawanan.
• PO : Humerus 10-15⁰ dari vertikal• CP : Daerah groove (pada mid
anterior margin of humeral head)• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Penyudutan yang tepat ditunjukkan dengan intertubular groove dan tubercle tidak superposisi dengan proc.acromion
Proyeksi AP Neutral Rotation-Trauma
• Kaset : 18x24 atau 24x30 cm melebar atau memanjang (utk menampakkan setengah prox.humerus)
• PP : Berdiri atau supine• PO : Lengan abduksi dan rotasi
netral (epicondyles 45⁰ terhadap kaset)
• CP : Mid scapulohumeral joint (2cm inferior dan lateral proc.coracoid)
• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Dengan neutral rotation, greater dan lesser tubercle superposisi dengan humeral head
Proyeksi Lateral Transthoracic (Lawrence Method)-Trauma→ Berdiri
• Indikasi : Fraktur maupun dislokasi prox.humerus.
• Kaset : 24x30 cm membujur• PP : Berdiri menyamping.• PO : Lengan yg sakit menempel kaset
dan lurus disamping tubuh dan rotasi netral. Tangan yang tidak sakit diangkat diatas kepala.
• CP : Setinggi surgical neck pada MCP.• CR : Tegak lurus, atau 10-15°
cephalad( jika pasien tdk bisa mengangkat tangan)
• FFD : 100 cm
Proyeksi Lateral Transthoracic (Lawrence Method)-Trauma → Supine
• Indikasi : Fraktur maupun dislokasi prox.humerus
• Kaset : 24x30 cm melebar dan vertikal.
• PP : Supine• PO : Objek yg sakit menempel
kaset. Tangan yg tdk sakit diangkat diatas kepala
• CP : Setinggi surgical neck pada MCP
• CR : Horisontal tegak lurus• FFD: 100 cm• Respirasi : Nafas pendek
Kriteria Radiograf
• Rib dan lungs tampak kabur karena teknik respirasi, tetapi batas tulang humerus tajam sebagai tanda bahwa tidak ada pergerakan pada humerus.
Scapula Y Lateral-PA Oblique
• Kaset : 24x30 cm memanjang• PP : Berdiri atau recumbant
menghadap kaset, lalu rotasikan tubuh 45-60°
• PO : Bahu yang sakit menempel bucky. Lengan abduksi.
• CP : Scapulohumeral Joint (5-6 cm dibawah top shoulder)
• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria radiograf
• Acromion dan proc.coracoid tampak simetris dengan upper limb,seperti huruf ‘Y’
• Jika tidak terjadi dislokasi, humeral head superposisi dengan base of ‘Y’
Proyeksi Tangensial-Supraspinartus Otlet -Trauma(Neer Method)
• Kaset : 24x30 cm memanjang• PP : Berdiri atau recumbent
menghadap kaset, lalu rotasikan 45-60⁰
• PO : Bahu yang sakit menempel kaset, lengan disamping tubuh dan sedikit abduksi (tanpa rotasi)
• CP : Superior margin of humeral head
• CR : 10-15⁰ caudad• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Prox.humerus superposisi dengan scapula
• Acromion dan proc.coracoid hampir simetris dengan upper limb, membentuk seperti huruf ‘Y’
Proyeksi AP Axial Obliq-Trauma (Garth Method)• Indikasi : Dislokasi scapulohumeral,
fraktur glenoid, dan kalsifikasi soft tissue
• Kaset : 18x24 cm memanjang• PP : Berdiri atau supine, badan oblik
45⁰• PO : Bahu yang sakit menempel
kaset. Elbow fleksi.• CP : Scapulohumeral Joint• CR : 45⁰ caudad• FFD : 100 cm• Respirasi : Tahan nafas
Kriteria Radiograf
• Scapulohumeral joint, humeral head, head dan neck of scapula bebas dari superposisi
• Proc.coracoid tergambar pada humeral head yang mengalami elongasi
• Acromion dan AC joint tergambar lebih ke superior dari humeral head
Proyeksi AP
• Indikasi : Fraktur atau dislokasi
• Kaset : 24x30 cm melebar
• PP : Berdiri atau supine. Tidak rotasi tubuh. Dagu ditengahkan.
• PO : Atur clavicula&kaset pada pertengahan CR.
• CP : Mid clavicula• CR : Tegak Lurus Kaset• FFD : 100 cm
Proyeksi AP Axial
• Kaset : 24x30 cm melebar• PP : Berdiri atau supine,
tidak ada rotasi tubuh. Bahu belakang menempel meja atau meja.
• PO : Bahu belakang menempel pada kaset atau meja pemeriksaan
• CP : Mid clavicula• CR : 15-30⁰ cephalad• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Perbedaan dengan AP 0⁰ yaitu body of clavicula lebih terlempar keatas, dan hanya bagian medialnya yang superposisi dengan costae 1-2
Proyeksi AP Bilateral With And Without Weight
• Indikasi : AC Joint separation• Kaset : 35x43 cm melintang atau 18x24
melintang (dua buah, tiap sisi satu kaset)• PP : Berdiri, lengan disamping tubuh,
tidak ada rotasi bahu dan pelvis• PO : Batas atas kaset 5 cm diatas bahu.
CR pada pertengahan antara AC Joint• CP : Pertengahan antara kedua AC Joint,
atau 2,5 cm diatas Jugular Notch• CR : Tegak lurus• FFD : 180 cm
• Setelah without weight, setelah itu foto with weight
• Untuk pasien dewasa, beban 8-10 lb diikatkan pada masing-masing wrist, dengan shoulder relaks.
• Pada pasien athenic, berat beban 5-8 lb. Sedangkan pada pasien hypersthenic, berat beban akan lebih banyak
Proyeksi PA• Kaset : 24x30 cm melebar• Keuntungan : Objek lebih
dekat dgn kaset• PP : Berdiri, dagu
ditengadahkan• PO : Dada menempel kaset,
tidak ada rotasi bahu• CP : Pertengahan clavicula• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Proyeksi AP Axial (Lordotic)
• Kaset : 18x24 atau 24x30 cm melintang
• PP : Berdiri 1 langkah didepan bucky stand
• PO : Bahu belakang menempel kaset, clavicula pada pertengahan kaset
• CP : Pertengahan clavicula
• CR : 0-15⁰ cephalad
PA Axial
• Kaset : 18x24 cm melintang
• PP : Prone menghadap kaset, tangan disamping tubuh. Kepala menengok ke arah yang berlawanan
• PO : Dada menempel kaset, tidak ada rotasi
• CP : Pertengahan clavicula
• CR : 15-30⁰ caudad
Proyeksi AP• Indikasi : Fraktur scapula• Kaset : 24x30 cm membujur. Batas
atas kaset 5 cm diatas shoulder, dan batas samping kaset 5 cm dari lateral margin rib cage
• PP : Erect atau supine• PO : Lengan dari scapula yang sakit
abduksi 90⁰ dan supinasi• CP : Mid Scapula (5 cm inferior
proc.coracoid atau 5 cm ke medial dari batas lateral tubuh setinggi axilla
• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Lengan abduksi dan supinasi menghasilkan lateral border yang terbebas dari superposisi
Proyeksi Lateral (Posisi RAO/LAO)
• Kaset : 24x30 membujur• PP : Berdiri menghadap kaset atau recumbent.
Bahu dari scapula yang diperiksa menempel kaset.A. Badan dirotasikan sehinga oblik 60⁰B. Badan obliq 45⁰
• PO :A. Elbow fleksi di belakang punggung (Untuk melihat proc.coracoid dan acromion)B. Telapak tangan menyilang didepan dada dan memegang shoulder yang lain (Untuk meliat body of scapula)
• CP : Mid vertebral border of scapula• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
A
B
• True lateral ditandai dengan adanya superposisi antara vertebral border dengan lateral border
• Body of scapula harus terbebas dari superposisi dengan ribs
Proyeksi Lateral-(RPO/LPO)• Indikasi : Fraktur of scapula• Kaset : 24x30 cm membujur• PP : Recumbent• PO : Lengan dari sisi yang sakit
menyilang didepan dada. Badan dirotasikan ke arah yang akan difoto sejauh 30⁰ atau sesuai kebutuhan hingga scapula true lateral.
• CP : Midscapula Lateral Border• CR : Tegak lurus kaset• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• True lateral ditunjukkan dengan adanya superposisi antara vertebral border dan lateral border
• Body of scapula terbebas dari superposisi dengan ribs
• Sebisa mungkin diusahakan agar humerus tidak superposisi dengan daerah scapula yang ingin dilihat
Proyeksi AP Axial
• Kaset : 24x30 cm melintang• Tujuan: untuk melihat
Proc.Coracoid• PP : Supine diatas meja
pemeriksaan. Lengan disamping tubuh dan supinasi
• PO : Scapula menempel meja, dan berada dipertengahan kaset
• CP : Processus coracoid• CR : 15-45⁰ cephalad• FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
• Gambaran axial bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara head of humerus ke glenoid cavity.
• Proyeksi ini berguna untuk melihat dislokasi posterior
• Tampak scapulohumeral joint, prox.humerus, dan clavicula diatas superior angle of scapula
Proyeksi Tangensial (Laquerriere-Pierquin Methode)
• Kaset : 18x24 cm melintang• PP : Supine, lengan
disamping tubuh• PO : Shoulder berada di
pertengahan kaset• CP : Daerah
posterosuperior dari shoulder
• CR : 45⁰ caudad• FFD : 100 cm
top related