tugas jerry amb

Post on 15-Jul-2016

266 Views

Category:

Documents

35 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Tes

TRANSCRIPT

RESUME KASUS 2

BEAUVILLE FURNITURE CORPORATION

Beauville merupakan perusahaan furnitur yang memproduksi sofa, kursi malas dan

kursi tamu. Perusahaan Beauville terletak dalam komunitas kalangan menengah di bagian

tenggara Amerika Serikat. Beauville mengoperasikan pabrik penggergajian kayu (sawmil),

pabrik tenun dan pabrik furnitur di tempat tersebut.

Pabrik pemotongan kayu membeli potongan besar kayu pohon dari pemasok yang

terpisah. Potongan besar kayu pohon tersebut kemudian diproses menjadi 4 jenis kayu yaitu

Jenis Pertama dan Kedua, Jenis Umum No. 1, Jenis Umum No. 2 dan Jenis Umum No. 3.

Seluruh 4 jenis olahan kayu tersebut akan ditransfer ke pabrik furnitur beserta biaya-biaya

pemrosesannya. Pemindahan tersebut menggunakan angkutan berupa truk. Meskipun tidak

ada penjualan keluar, kayu hasil olahan tersebut dapat saja dijual kepada konsumen diluar

karena harga jualnya diketahui.

Pabrik tenun bertanggung jawab untuk memproduksi kain yang akan digunakan oleh

pabrik furnitur, dalam 3 bentuk kain yang benar-benar berbeda, yang diidentifikasikan ke

dalam kain kode FB60, FB70 dan FB80. Pabrik tenun tersebut memiliki 3 operasi produksi

yang terpisah masing-masing satu proses operasi sesuai dengan jenis kode kain dan

berlangsung secara bersamaan. Setiap operasi produksi kain memiliki 2 proses yaitu proses

penenunan dan pembentukan pola serta pewarnaan dan penyatuan. Benang digunakan dalam

proses penenunan dan pembentukan pola untuk menghasilkan desain kain yang berbeda-

beda. Selanjutnya kain dicelupkan dan dipotong-potong dan dibentangkan pada lembaran

karton dengan panjang 25 kaki. Seluruh kain akan ditransfer menuju Departemen Penerimaan

Pabrik Furnitur untuk memproduksi sofa dan kursi dan secara akuntansi ditransfer dalam

jumlah biaya.

Pabrik furnitur melakukan produksi berdasarkan order spesial dari konsumen dalam

jumlah, gaya, kain, jenis kayu dan pola yang spesifik. Biasanya jumlah order cukup besar,

paling sedikit 500 unit. Pabrik tersebut memiliki 2 departemen produksi yaitu pemotongan

dan perakitan. Pada Departemen Pemotongan, kain dan komponen rangka kayu diukur dan

dipotong kemudian bersama dengan beberapa komponen yang dibeli pada pemasok dari luar

dirangkai menjadi sofa atau kursi pada Departemen Perakitan.

Bisnis Furnitur Beauville telah berjalan selama 20 tahun dan memilik reputasi yang

baik. Namun dalam 5 tahun terakhir, Beauville mengalami penurunan penjualan dan laba.

Pada model-model yang populer, penawaran harga yang ditawarkan oleh Beauville kalah dari

1

pesaing yakni lebih mahal $25 per unit atau $12,500 per order namun pada model-model

yang lebih rumit, Beauville unggul $60 per unit dari pesaing terdekat. Gisela Berling selaku

Pemimpin Departemen Keuangan ditugaskan untuk menyiapkan analisis biaya terhadap

jajaran produk perusahaan guna mengetahui penyebab biaya produksi furnitur bisa lebih

tinggi dari pesaing.

Gisela mempersiapkan dirinya dengan membaca beberapa bacaan terbaru mengenai

Manajemen Biaya dan Biaya Produksi serta menghadiri beberapa konferensi tentang isu yang

sama. Ia kemudian melakukan evaluasi prosedur biaya pada pabrik sawmil dan 2 pabrik

lainnya. Biaya produksi sawmil menggunakan metode unit fisik. Karena hasil dan biaya

produksi yang cukup seragam selama setahun maka sawmil menggunakan sistem biaya

aktual. Meskipun Gisela tidak mengalami kesulitan dalam metode biaya aktual, ia kemudian

mengumpulkan data-data hasil dan biaya Sawmil untuk mencoba efek apabila digunakan

metode nilai penjualan pada saat pemisahan (Sales-Value-at-Split-Off).

Kedua pabrik lainnya menggunakan sistem biaya normal yaitu Pabrik Kain

menggunakan biaya proses dan Pabrik Furnitur menggunakan biaya order pekerjaan. Kedua

pabrik tersebut menggunakan tarif biaya overhead keseluruhan pabrik berdasarkan jam kerja

tenaga kerja langsung pabrik. Dalam evaluasi awalnya, Gisela menyimpulkan prosedur biaya

pada pabrik kain memuaskan. Analisa statistik mengungkapkan bahwa 90 persen variasi pada

biaya overhead dapat dijelaskan dengan menggunakan jam kerja tenaga kerja langsung

meskipun penggunaannya terlihat disesuaikan. Adapun yang menjadi perhatiannya adalah

material yang terbuang pada pabrik. Mungkin sistem biaya standar dapat berguna untuk

meningkatkan efisiensi biaya secara keseluruhan pada pabrik. Sebagai bagian dari

laporannya, Gisela memutuskan untuk memasukkan penjelasan prosedur biaya pabrik kain,

paling tidak untuk satu jenis kain. Ia juga memutuskan untuk mengembangkan sebuah biaya

standar untuk jenis kain yang dipilih.

Pada pabrik furnitur ditemukan keragaman produk yang dapat menimbulkan kebiasan

dalam biaya produk. Lebih jauh lagi, menurut analisa statistik hanya 40 persen keragaman

dalam biaya overhead yang dapat dijelaskan dengan menggunakan jam kerja tenaga kerja

langsung. Ia memutuskan bahwa dibutuhkan analisa tambahan agar metode biaya produksi

yang sesuai dapat direkomendasikan. Akhirnya, ia juga ingin menelaah kemungkinan untuk

merubah pabrik sawmil dan pabrik kain menjadi pusat laba dan merubah kebijakan transfer

biaya yang sudah ada.

Berkat kerja sama dari Manajer Akuntansi Biaya Pabrik Sawmil dan pengelola

pabrik-pabrik lainnya, Gisela dapat mengumpulkan data-data berikut dalam tahun terakhir :

2

Sawmil

Biaya Manufaktur Gabungan : $900,000

Jenis Kuantitas Produksi Harga pada saat splitt off

(Panjang papan) (per 1,000 panjang papan)

First and Second 1,500,000 $300

No. 1 Common 3,000,000 225

No. 2 Common 1,875,000 140

No. 3 Common 1,125,000 100

Total 7,500,000

Pabrik Kain

Anggaran Overhead : $1,200,000 (50% fixed)

Volume Praktek (Jam kerja tenaga kerja langsung) : 120,000 jam

Overhead Aktual : $1,150,000 (50% fixed)

Jam kerja aktual :

Penenunan dan Pembentukan Pewarnaan dan Penyatuan Total

Pola

Kain FB60 20,000 12,000 32,000

Kain FB70 28,000 14,000 42,000

Kain FB80 26,000 18,000 44,000

Total 74,000 44,000 118,000

Data Departemen pada Kain FB70 (Biaya Aktual dan Hasil Aktual)

Penenunan dan Pembentukan Pewarnaan dan Penyatuan

Pola

Inventories awal

Unit 20,000 400

Biaya :

Ditransfer Masuk $0 $100,000

Material $80,000 $8,000

3

Tenaga Kerja $18,000 $6,600

Overhead $22,000 $9,000

Produksi Saat ini :

Unit Awal $80,000 ?

Unit Ditransfer Keluar $80,000 $3,200

Biaya :

Ditransfer Masuk $0 ?

Material $320,000 $80,000

Tenaga Kerja $208,000 $99,400

Overhead ? ?

Persentase Penyelesaian :

Inventori Awal 30% 40%

Inventori Akhir 40% 50%

*Unit diukur dalam satuan kaki untuk Departemen Penenunan dan Pembentukan Pola serta

telah disatukan. Kecuali yang telah disatukan pada lembaran karton, material ditambahkan

pada saat di awal setiap proses.

Proposal Perhitungan Biaya Standar untuk Kain FB70 (Hanya untuk Departeman Pewarnaan

dan Penyatuan)

Material yang dimasukkan (25 kaki @$10) $250.00

Material Lain (100 ons @0.20) 20.00

Tenaga Kerja (3.1 jam @$8) 24.80

Overhead Tetap (3.1 jam @$5) 15.50

Overhead Variabel (3.1 jam @$5) 15.50

Biaya Standar per unit $325.80

4

Pabrik Furnitur

Departemen Servis Departemen Produksi

Penerimaan Tenaga Pemeliharaan Pabrik Umum Pemotongan Perakitan

Overhead $450,000 $600,000 $300,000 $525,000 $750,000 $375,000

Jam Mesin - - - - 60,000 15,000

Pen. Pesanan - - - - 13,500 9,000

Square Feet 1,000 5,000 4,000 - 15,000 10,000

Jam TKL - - - - 50,000 200,000

Setelah beberapa kali melakukan diskusi dengan pengelola Pabrik Furnitur, Gisela

memutuskan untuk menggunakan jam kerja mesin untuk menghitung tarif overhead

Departemen Pemotongan serta menggunakan jam tenaga kerja langsung untuk tarif

Departemen Perakitan (Departemen Pemotongan lebih terotomatisasi dari Departemen

Perakitan). Sebagai bagian dari hasil laporannya, ia ingin membandingkan efek tarif pabrik

secara keseluruhan dan tarif departemen dalam biaya pekerjaan. Ia ingin tahu jika biaya

overhead bisa menjadi sumber dalam permasalahan penetapan harga yang dialami

perusahaan.

Untuk mengakses efek dari berbagai penugasan prosedur yang berbeda, Gisela

memutuskan untuk menelaah dua pekerjaan prospektif. Satu pekerjaan yaitu pekerjaan A500

dapat menghasilkan 500 sofa dengan menggunakan jenis model yang sering dipesan serta

kain FB70. Penawaran harga atas model ini sering kalah dari pesaing. Pekerjaan kedua yaitu

pekerjaan B75 yang memproduksi 75 kursi malas yang didesain spesifik. Pekerjaan ini

memiliki desain yang baru dan lebih sulit bagi para pekerja untuk membuatnya. Pekerjaan

tersebut memerlukan jenis potongan spesial dan perakitan yang tidak biasa. Seringkali

penawaran harga atas produk seperti ini unggul dibandingkan pesaing. Untuk menghitung

biaya dari dua pekerjaan, Gisela mengumpulkan informasi-informasi sebagai berikut :

5

Pekerjaan A500

Material Langsung

Kain FB70 180 rangkaian @$350

Kayu (No. 1 Umum) 20,000 kaki papan @$0.12

Komponen Lain $26,600

Tenaga Kerja Langsung

Departemen Pemotongan 400 jam @$10

Departemen Perakitan 1,600 jam @$8.75

Jam Mesin

Departemen Pemotongan 350 jam mesin

Departemen Perakitan 50 jam mesin

Pekerjaan B75

Material Langsung

Kain FB70 26 rangkaian @$350

Kayu (No. 1 Umum) 2,200 kaki papan @$0.12

Komponen Lain $3,236

Tenaga Kerja Langsung

Departemen Pemotongan 70 jam @$10

Departemen Perakitan 240 jam @$8.75

Jam Mesin

Departemen Pemotongan 90 jam mesin

Departemen Perakitan 15 jam mesin

Diminta :

1. Alokasikan biaya manufaktur gabungan untuk setiap jenis kayu dan hitung biaya per kaki

papan untuk setiap jenis kayu (a) menggunakan alokasi metode fisik unit (b)

menggunakan metode sales-value-at-split-off. Metode mana yang seharusnya digunakan

pabrik sawmil? Jelaskan, apa efek pada setiap pekerjaan yang diajukan jika sawmil

mengganti ke metode sales-value-at-split-off?

2. Hitung tarif overhead pabrik secara keseluruhan (plantwide overhead) untuk Pabrik kain.

3. Hitung jumlah overhead yang kurang atau lebih dibebankan pada Pabrik Kain.

6

4. Menggunakan metode rata-rata tertimbang, hitung biaya perangkaian satuan untuk kain

FB70.

5. Asumsikan bahwa proses penenunan dan pembentukan pola tidak terpisah pada setiap

kain. Dan juga asumsikan bahwa benang yang digunakan untuk setiap kain benar-benar

memiliki biaya yang berbeda. Dalam kasus ini, apakah proses biaya akan sesuai dengan

proses penenunan dan pembentukan pola? Pendekatan biaya apakah yang akan kamu

rekomendasikan? Jelaskan pendekatan tersebut secara detail.

JAWABAN PERTANYAAN

1. a. Alokasi per unit :

Grades Board Feet Percent of Units Allocation*

Firsts and seconds 1,500,000 0.20 $180,000

No. 1 common 3,000,000 0.40 360,000

No. 2 common 1,875,000 0.25 225,000

No. 3 common 1,125,000 0.15 135,000

Totals 7,500,000 1.00 $900,000

*persentase allocation x $900,000

Unit cost:

Firsts and seconds $0.12 ($180,000/1,500,000)

No. 1 common 0.12 ($360,000/3,000,000)

No. 2 common 0.12 ($225,000/1,875,000)

No. 3 common 0.12 ($135,000/1,125,000)

b. Metode Sales-value-at-split-off :

Nilai pasar dihitung dengan cara membagi board feet yang diproduksi dan

mengalikan dengan harga jual (contoh: [(1,500,000/1,000) × $300] = $450,000 ).

Selanjutnya, presentase nilai pasar dikali dengan $900,000 untuk setiap alokasi.

Nilai Pasar Presentase

Grades Nilai Pasar Alokasi

Firsts and seconds $ 450,000 0.300 $270,000

No. 1 common 675,000 0.450 405,000

7

No. 2 common 262,500 0.175 157,500

No. 3 common 112,500 0.075 67,500

Totals $1,500,000 1.000 $900,000

Unit cost:

Firsts and seconds $0.180 ($270,000/1,500,000)

No. 1 common 0.135 ($405,000/3,000,000)

No. 2 common 0.084 ($157,500/1,875,000)

No. 3 common 0.060 ($67,500/1,125,000)

Metode unit fisik, sering digunakan di industri kayu, dasar asumsi adalah biaya

sama untuk setiap produksi dari kayu tanpa memperhatikan setiap kelasnya. Demikian juga,

biata dari kayu yang digunakan untuk sofa dan kursi tanpa memperhatikan di kelas mana

digunakan. Pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan. Intuitifnya, kelas yang lebih tinggi

pasti membutuhkan biaya yang lebih besar. Secara pasti, ketika perusahaan membeli barang

inpt dari suuplier, ada biata yang berbeda dari sofa dan kursi tergantung pada tingkatan apa

kayu dibeli, karena semakin tinggi kelasnya maka kayu memiliki harga jual yang lebih tinggi.

Demikian, biaya dari sofa dan kursi pasti berbeda setiap kelas kayu tergantung kayu apa yang

digunakan. Biaya ini merupakan pertanda dari dilemma yang dialami untuk transfer pricing

yang dihadapi oleh perusahaan. Sejak kayu memiliki pasaran di luar, biaya opportunity harus

dihitung atau diakui oleh perusahaan. Mungkin solusi yang lebih baik adalah untuk transfer

kayu sesuai dengan harga pasar per board foot yang digunakan.

Efek terhadap A500 (biaya per board foot meningkat dari $0.12 ke $0.135):

Biaya akan meningkay by $300 [($0.135 – $0.12)20,000 board feet].

Efek terhadap Job B75 (Biaya per board foot meningkat dari $0.12 ke $0.18):

Biaya akan meningkat by $132 [($0.18 – $0.12)2,200 board feet].

2. Rate = $1,200,000/120,000 hours = $10/hour

3. Applied overhead = Rate × Actual hours

= $10 × 118,000 hours

= $1,180,000

8

Overhead variance = Actual overhead – Applied overhead

= $1,150,000 – $1,180,000

= $30,000 overapplied

4. Departemen Penenunan dan Pembuatan Pola:a. Skedul arus fisik (dalam yard):

Beg. WIP 20,000Units started 80,000

Total 100,000

Units completed 80,000End WIP 20,000

Total 100,000

b. Unit equivalen:Bahan Baku Biaya Konversi (DL+OH)

Units completed 80,000 80,000End WIP 20,000 8,000

Total 100,000 88,000

c. Total Biaya Bahan Baku = Beg. Inventory + Biaya yang Ditambahkan= $80,000 + $320,000= $400,000

Total Biaya Konversi = Beg. Inventory + Biaya yang Ditambahkan (DL+OH)= ($18,000 + $22,000 + $208,000) + ($10 × 28,000

hours) = $528,000

Jadi, biaya per unit = (Total Biaya Baham Baku/Total Bahan Baku) + (Total

Biaya Konversi/Total Unit yang Dikonversi)= ($400,000/100,000) + ($528,000/88,000)= $10

d. Cost of goods transferred out: $10 × 80,000 = $800,000

Departemen Pewarnaan dan Penggulungan:

a. Skedul aliran fisik (dalam bolt):

Beg. WIP 400Units started 3,200 (80,000/25)

Total 3,600

Units completed 3,200End WIP 400

Total 3,600

9

b. Unit Ekuivalen:

Bahan BakuYang Ditransfer Bahan Baku Biaya Konversi (DL+OH)

Units completed 3,200 3,200 3,200End WIP 400 400 200

Total 3,600 3,600 3,400

c. Biaya Transfer = Beg. Inventory + Biaya yang Ditambahkan= $100,000 + $800,000 = $900,000

Bahan Baku = Beg. Inventory + Biaya yang Ditambahkan= $8,000 + $82,000 = $90,000

Biaya Konversi = Beg. Inventory + Biaya yang Ditambahkan (DL+OH)= ($15,600 + $99,400) + ($10 × 14,000)= $255,000.

Biaya per Bolt = (Total Biaya Transfer/Bahan Baku yang Ditransfer) + (Total Biaya Bahan Baku/Total Bahan Baku) + (Total Biaya Konversi/Total unit yang Dikonversi)= ($900,000/3,600) + ($90,000/3,600) + ($255,000/3,400)= $250 + ($25 + $75)= $350

Jadi, biaya per bolt untuk FB70 adalah $350.

5. Jika dengan asusmsi seperti yang dijelaskan pada soal maka process costing tidak tepat lagi untuk digunakan akan tetapi harus menggunakan operation costing. Hal ini disebabkan karena pada operation costing akan mensyaratkan biaya-biaya bahan baku terhadap total biaya menggunakan prosedur job order. Hal ini dilakukan karena untuk menentukan biaya dari masing-masing pekerjaan harus dilakukan dengan menelusuri tiap-tiap order pekerjaan dengan terlebih dahulu mengetahui karakteristik dari setiap pekerjaan tersebut sehingga biaya produksi untuk masing-masing pekerjaan dapat ditentukan (Hansen dan Mowen, 2013).Selanjutnya, dikarenakan proses pengerjaan dilakukan dalam operasional yang sama, maka masing-masing produk diperlakukan sebagai unit yang sama sebagai dasar untuk menentukan biaya konversi (Hansen dan Mowen, 2013). Biasanya biaya konversi ditentukan dengan menggunakan tingkat biaya yang telah ditentukan sebelumnya sehingga dalam proses penentuan biaya harus menghitung dengan prosedur job order dan prosedur process costing.

10

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M.. Cornerstones of Cost Management Second Edition. South-Western: CENGAGE Learning. 2013.

11

top related