visi & - bank artos - home · ... bank indonesia serta seluruh pihak yang telah ... hambatan...
Post on 06-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lap
oran
Tahu
nan
2013
i
Visi &Misi
V I S I
Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengandunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesiayang mandiri
M I S I
- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dandipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.
- Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksiperbankan dengan Bank Nasional.
- Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkanjaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang salingmenguntungkan.
- Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.
KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN
Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerjadan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja Bank
Artos Indonesia
Lap
oran
Tahu
nan
2013
ii
DaftarIsi
Visi & Misi
Daftar Isi
Laporan Manajemen
Strategi & Kebijakan
Pengelolaan Risiko
Pelaksanaan G C G
Perkembangan Usaha
Susunan Pengurus
Manajemen Eksekutif
Struktur Organisasi
Ikhtisar Keuangan
Jaringan Kantor
Produk & Layanan
Rasio Keuangan
Laporan Auditor Independen
i
ii
1
5
8
28
42
45
46
48
49
50
51
52
’
Lap
oran
Tahu
nan
2013
1
LaporanManajemen
Tahun 2013 telah kita lewati dengan berbagai kenangan dan peristiwa pada
industri keuangan khususnya sektor perbankan, namun apapun yang terjadi kita
patut mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat pemeliharaan-Nya sampai saat ini Bank Artos Indonesia masih mampu
memberikan kontribusi baik bagi perekonomian Indonesia.
Ungkapan diatas memang pantas kita sampaikan ditengah berbagai ketidak -pastian yang masih melanda dibelahan bumi lain yaitu krisis global yang masihbelum pulih benar. Apresiasi yang tinggi perlu kita sampaikan kepada PemerintahIndonesia, Bank Indonesia serta seluruh pihak yang telah berhasil menjaga stabilitasmakro, mengendalikan inflasi dalam batasan yang wajar (8,2%>7,2%) dansekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang baik (5,8% < 6,2%),sementara nilai tukar rupiah telah menemukan nilai keseimbangan baru di akhir2013 yaitu sebesar Rp 11,689 per US$1,-.
Hal yang tidak kalah penting untuk menjadi catatan kita adalah peran industriperbankan nasional yang mampu menciptakan akselerasi bisnis atas kredit yangdisalurkan serta mendorong pertumbuhan kredit yang baik, namun disisi lain jugamampu menyediakan likuiditas yang cukup dan terus terjaga untuk memenuhikebutuhan masyarakat. Melalui interrelasi bersama nasabah, perbankandituntut bukan saja memberikan pelayanan prima, tetapi juga mampumendorong nasabah meningkatkan orientasi bisnisnya. Manajemen Bank ArtosIndonesia menyadari dan ikut berperan didalamnya.
Kinerja keuangan Bank Artos Indonesia pada tahun 2013 mengalami pertumbuhanyang baik apabila dibandingkan dengan tahun 2012. Seluruh pos keuangan utamamengalami pertumbuhan yang signifikan.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari ketepatan dalam menetapkan strategi dankebijakan manajemen dan terus menerus melalukan inovasi produk dan layananyang disesuaikan dengan tuntutan dan permintaan pasar yang sangat berkembang.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dijadikan tantangan untuk terus berkembangmelalui kerja keras, disiplin dan fokus terhadap startegi dan kebijakan yang telahditetapkan. Semua ini menjadi langkah awal yang baik dalam rangka pencapaianrencana Bank Artos Indonesia menjadi perusahaan terbuka (go public) melalui InitialPublic Offerring ( IPO ) pada tahun mendatang.
145.907657.012 511.105
117.683431.396 313.713
142.349544.066 401.717
2.2693.179 910
2.844106.629 103.785
Laba
Kredit
Total Asset
Dana
Modal Inti
28.55
37.51
35.44
249.34
2.74
Pos Keuangan Growth2013 2012 %
dalam jutaan rp.
Selama tahun 2013, kredit yang disalurkan mengalami pertumbuhan sebesar 37.51%
atau diatas pertumbuhan kredit perbankan secara nasional ( 21.40% ) yaitu tumbuh
sebesar Rp 117,683 milyar dan menjadi sebesar Rp 431,396 milyar pada akhir
Desember 2013. Pertumbuhan yang tinggi didukung oleh realisasi kredit baru
sebesar Rp 248,112 milyar atau sebesar 70,78% dari prospek kredit yang dimohon
yaitu sebesar Rp 350,542 milyar. Penambahan plafond kredit yang berjalan sebesar
Rp 51,174 milyar serta pemanfaatan kelonggaran tarik fasilitas sebesar Rp 19,651
milyar, sementara sepanjang tahun 2013 terjadi pelunasan kredit sebelum jatuh waktu
mencapai sebesar Rp 166,091 milyar dan tambahan fasilitas baru yang belum
dipergunakan oleh debitur sebesar Rp 35,163 milyar.
Pertumbuhan penyaluran kredit tetap dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian dan
pengelolaan risiko yang efektif, hal ini terlihat dari besarnya penolakan persetujuan
kredit yang masuk yaitu sebesar 29.22% atau sebesar Rp. 102,430 milyar yang
dianggap tidak layak dan tidak prospektif.
Strategi kemitraan dalam penyaluran kredit terus bertumbuh dari tahun ke tahunsecara perlahan namun pasti, sampai dengan akhir Desember 2013 total kredit yangdisalurkan kepada mitra usaha Multifinance sebesar Rp 88,118 milyar dan kepadamitra usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp 3,572 milyar. Pertumbuhanpenyaluran kredit kepada kedua mitra usaha tersbut direncanakan akan tumbuhsecara signifikan pada tahun tahun mendatang seiring dengan telahditandatanganinya perjanjian kerjasama untuk melakukan pembiayaan bersama -joint financing.
Pertumbuhan penyaluran kredit harus mampu diimbangi dengan ketersediaan danayang cukup dan sejalan dengan kebijakan bank dalam menjaga rasio likuiditas padatingkat yang sehat dan wajar. Strategi bisnis kemitraan terlihat efektif dalampenghimpunan dana. Pada akhir tahun 2013 total dana yang dihimpun mencapaisebesar Rp 544,066 milyar atau tumbuh sebesar Rp 142,349 milyar atau sebesar35,44 % apabila dibandingkan dengan tahun 2012. Dari pertumbuhan dana sebesarRp. 142,349 milyar yaitu sebesar 63,93% merupakan kontribusi dari mitra usaha bank( Bank dan Multifinance ).
Tingginya tingkat pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang tahun 2013 berdampakpada perolehan laba kotor usaha yang mencapai sebesar Rp 3,179 milyar ataumeningkat sebesar 349,23 % apabila dibandingkan dengan perolehan laba kotortahun 2012 yang hanya sebesar Rp 910 juta. Penyelesaian AYDA ( aguna yangdiambil alih ) turut memberikan kontribusi peningktan perolehan laba usaha.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
2
142.349544.066 401.717
80.785395.495 314.710
13.15160.647 47.496
5.47524.966 19.491
62.159309.882 247.723
Tabungan
Dana Pihak III
Total
Giro
Deposito
35.44
25.67
27.69
28.09
25.09
D A N A Growth2013 2012 %
dalam jutaan rp.
61.564148.571 87.007Dana Bank 70.76
Lap
oran
Tahu
nan
2013
3
Keberhasilan peningkatan pertumbuhan penghimpunan dana telah meningkatkanTotal Asset Bank Artos Indonesia menjadi sebesar Rp. 657,012 milyar atau tumbuhsebesar 28,55%.
Modal Inti Bank pada akhir tahun 2013 mencapai sebesar Rp 106,629 milyaryang berasal dari pertumbuhan organik yaitu laba usaha yang selama ini tidakpernah dibagikan kepada pemegang saham.
Dalam pengelolaan usaha, manajemen berpedoman pada ketentuan Tata KelolaPerusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance meliputi aspektransparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independen dan keadilan dankesetaraan. Laporan Tahunan Bank adalah salah satu bentuk transparansiprofil bank. ( GCG outcome )
Komitmen untuk selalu patuh terhadap setiap ketentuan menjadi pedoman kerja bagiseluruh tingkatan manajemen bank dan merupakan tindakan preventif daripengelolaan risiko.
Di bidang pengelolaan Manajemen Risiko, bank telah memiliki pedoman tertulisyang menjadi acuan pokok dalam kegiatan pengelolaan risiko. Pengelolaanrisiko telah menjadi budaya risiko pada setiap unit kerja, setiap unit kerja harus mampumengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, mengukur, memantau danmengendalikan risiko tersebut. Pengelolaan risiko disesuaikan dengan kompleksitasusaha bank.
Dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia, kulitas SDM terus ditingkatkanmelalui program pengembang dan pelatihan yang berkesinambungan ( programCompetency Base HR Management ), manajemen menyadari bahwa SDM yangberkualitas merupakan aset perusahaan.
Tehnologi sistim informasi Bank Artos Indonesia telah mampu menyediakan informasidan data secara tepat waktu ( real time online ) guna mendukung setiap pengambilankeputusan. Ketersediaan Automatic Teller Machine (ATM) pada setiap kantor cabangBank dan keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota dalam jaringan ATMBersama memberikan kemudahan dan kenyaman nasabah dan masyarakat dalamberhubungan dengan bank. Manajemen memastikan tehnologi sistim informasi yangdimiliki telah mampu memberikan rasa aman dalam bertransaksi. Kedepan fasilitasjaringan ATM Bersama yang dimiliki Bank Artos Indonesia direncanakan dapatdinikmati pula oleh nasabah para mitra usaha bank melalui kerjasama penggunaanjaringan bersama yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagiperkembangan usaha para mitra usaha bank.
40.00
15.00
15.00
15.00
15.00
William Arto Hardy
Lanny Miguna
Arto Hardy
Sinatra Arto Hardy
Lina Arto Hardy
NAMA PEMEGANG SAHAM %
dalam jutaan rp.
38.600.000.000,-
14.475.000.000,-
14.475.000.000,-
14.475.000.000,-
14.475.000.000,-
NOMINAL
Pada akhirnya kita harus menyadari bahwa setiap kelemahan dan kekurangan
perlu diperbaiki guna meningkatkan kinerja yang lebih baik dimasa mendatang melalui
disiplin dan kerja keras yang menjadi pedoman kerja seluruh tingkatan manajemen
untuk mengembangkan BankArtos Indonesia.
Keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama seluruh
tingkatan manajemen dan stakeholders, untuk itu kami mengucapkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan petunjukNya bagi
kita semua khususnya untuk kemajuan BankArtos Indonesia kedepan.
Bandung, 30 Mei 2014
William Arto Hardy Reinantha Yaputra
Komisaris Utama Direktur Utama
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
4
Lap
oran
Tahu
nan
2013
5
Strategi &Kebijakan
Dalam menetapkan Strategi dan kebijakan, manajemen sangat memperhatikan danmempertimbangkan perkembangan industri perbankan yang terjadi baik di wilayahnasional, regional Asean maupun global dunia. Kebijakan Pemerintah dan BankIndonesia dalam sektor keuangan dan industri perbankan juga tidak luput dari dampakperkembangan kondisi dan situasi pasar keuangan yang terjadi diwilayah tersebut.Dengan kata lain faktor eksternal lebih banyak menjadi pertimbangan manajemenbank disamping kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Kebijakan BankIndonesia yang mengatur tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor BerdasarkanModal Inti Bank telah mengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha (BUKU).Bank yang memiliki modal inti lebih kecil dengan sendirinya akan mengalamipembatasan dalam kegiatan usahanya. Bank Artos masuk dalam kelompok BUKU 1dimana modal inti bank dibawah Rp. 1 triliun. Untuk itu Bank akan fokus pada jeniskegiatan usaha yang telah ditetapkan.
Strategi dan Kebijakan bank tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Kehati-hatian yang terukur ( Prudential Banking ) didukung oleh pengelolaan ManajemenRisiko (risk management), pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik ( GoodCorporate Governance - GCG ) serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku (Compliance ).
Target pasar Bank Artos adalah pasar dengan skala usaha mikro, kecil danmenengah (UMKM). Pasar UMKM masih memiliki ruang yang sangat besar danprospektif. Pemasaran untuk sekmen UMKM sangat membutuhkan Jaringan kantoryang luas guna menjangkau para pengusaha UMKM khususnya pengusaha mikrodan kecil, mempertimbangkan terbatasnya jaringan kantor yang dimiliki Bank makastrategi bisnis bank difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuanganbank dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga Keuangan Bank (BPR) danLembaga Keuangan Bukan Bank tersebut akan menjadi perpanjangan tangan BankArtos Indonesia melalui jaringan kantor yang mereka miliki.
Dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Bankdituntut mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang memilikikemampuan berkompetensi yang sehat. Sumber Daya Manusia merupakan asetyang sangat bernilai bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. KualitasSumber Daya Manusia harus terus dikembangkan melalui Program PengembanganSDM berbasis pada kompetensi - Competency Based HR Management.
Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi :
1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan.
2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan.
TARGET PASAR
SUMBER DAYAMANUSIA
3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerjakaryawan.
4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan.
5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM.
6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitasperbankan dan menanamkan budaya sadar risiko.
7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawanyang terkait dengan mengikuti program sertifikasi manajemen risikosesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihanpenyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemenrisiko setelah melewati masa waktu tertentu.
Teknologi Sistem Informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting selainSumber Daya Manusia bagi suatu perusahaan. Bank Artos Indonesia telah memilikiBanking System yang bekerja secara realtime online sehingga mampu menyediakaninformasi dan data secara tepat waktu, yang didukung dengan fasilitas back up yangbersifat realtime backup (mirroring) serta tersedianya Disaster Recovery Center yangsecara berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapatberfungsi secara tepat dan cepat. Keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagaianggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan kenyamanan baginasabah dalam bertransaksi melalui 13,000 jaringan ATM Bersama yang tersebar diseluruh Indonesia. Jenis transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan ATMBersama antara lain ; penarikan tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota,pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajak dan pembayaran kartu kredit. PenyediaanTeknologi Sistem Informasi yang baik dapat memberikan rasa aman dan nyamankepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa danbertransaksi dengan BankArtos Indonesia.
Rasio Non Performing Loan (NPL) posisi akhir tahun 2013 lebih baik jikadibandingkan dengan tahun 2012, yaitu menjadi 1,60% dari sebelumnya sebesar1,90%.
Membaiknya kualitas aktiva produktif adalah merupakan hasil positif dari upaya bankdalam menyelesaikan kredit bermasalah dan buah dari kerja keras bank dalammeningkatkan pertumbuhan kredit sehingga tumbuh sebesar 37,51%. Penangananpermasalahan kualitas aktiva produktif lebih mengutamakan penyelesaian secaramusyawarah untuk mencapai win-win solution. Penyelesaian aktiva bermasalahsebagian besar menunggu hasil penjualan agunan. Bank Artos telah melakukanpelelangan melalui Lembaga Lelang Negara dan menunjuk Agent Property untukmemasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta bekerjasamadengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani debitur yang tidak kooperatifuntuk diteruskan proses litigasi sesuai dengan hukum yang berlaku.
take risk
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
KUALITASAKTIVAPRODUKTIF (KAP) & RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL)
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
6
Lap
oran
Tahu
nan
2013
7
RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (CapitalAdequacy Ratio = CAR)
RASIO RENTABILITAS
Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kuncipenting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. RasioCAR Bank Artos Indonesia per Desember 2013 sebesar 21,62% atau diatasketentuan minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CARmengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012, hal ini sejalan denganpeningkatan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan yang mengakibatkanpeningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rasio CAR yangmasih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankanfungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besaruntuk peningkatan pertumbuhan usaha.
Rasio Rentabilitas bank perakhir tahun 2013 meningkat cukup signifikan apabiladibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan pencapaian rasio rentabilitas adalahmerupakan hasil positif dari keberhasilan bank dalam meningkatkan penyaluran kredityang tinggi, keseimbangan pertumbuhan antara penghimpunan dana dan penyalurankredit, efesiensi biaya yang efektif serta keberhasilan bank melakukan penjualanAYDA.
Kerangka manajemen risiko diterapkan secara terintegrasi melalui struktur organisasiyang terstruktur serta serangkaian prosedur dan metodologi yang berguna untukmegidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan dan melaporkan risiko-risikoyang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari kegiatan usaha bank.
Penerapan manajemen risiko di BankArtos Indonesia memastikan tersedianya sistempengendalian intern yang memadai untuk mengatasi berbagai risiko. Kebijakan danprosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikan batas toleransi risikountuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset denganprofibilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risiko sejalan dengandinamika bisnis dan perubahan eksternal. Penerapan manajemen risiko yang baikdan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan risiko yangterkendali dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan praktek perbankan yangsehat.
Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas danketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi.
2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit.
3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran, danpemantauan pengendalian risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Pengungkapan Permodalan
Struktur permodalan yang kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usahayang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinanterjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Pengelolaan modal ( ) diselaraskan dengan rencana bisnis bankmelalui pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, melakukan belanja modal yangdiperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis serta mengembangkan bisniskemitraan dengan lembaga keuangan bank dan non bank.
Sesuai dengan rencana bisnis bank, kebutuhan permodalan dapat dipenuhi melaluipertumbuhan modal secara organik dengan didukung oleh profitabilitas yangmaksimal dengan mengutamakan pertumbuhan bisnis guna meningkatkan perolehanlaba usaha serta meningkatkan efisiensi disegala bidang.
capital management
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
8
PengelolaanRisiko
Lap
oran
Tahu
nan
2013
9
STRATEGI MANAJEMEN RESIKO
PROFIL RISIKO
Untuk memastikan pengendalian risiko dapat diterapkan secara memadai, makalangkah-langkah yang dilakukan oleh BankArtos Indonesia, sebagai berikut :
1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuaidengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Resiko bagiBank Umum.
2. Membentuk komite - komite yang secara aktif melakukan pemantauan atasmitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, KomiteAudit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit,ALCO.
3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan mitigasirisiko Bank Artos Indonesia dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauandan pengendalian risiko.
4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawanyang terkait dengan untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risikosesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran(refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelahmelewati masa waktu tertentu.
5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui programpelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara berkesinambungan.
take risk
Jenis RisikoPeringkat
Risiko Inhern
Kualitas Penerapan
Manajemen RisikoPeringkat Risiko
Moderate
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko
Likuiditas
Risiko
Operasional
Risiko Hukum
Risiko
Stratejik
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Reputasi
Peringkat
Profil Risiko
Moderate
Low
Low to Moderate
Low
Low
Low to Moderate
Low
Moderate
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Low to Moderate
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
Low
Low
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
RISIKO KREDIT
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak yang berhutang atautidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Kewaspadaan
dalam mengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagiBankArtos dalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun 201 .
Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2013 dengankualitas kredit tetap terjaga. Bank Artos berhasil menjaga rasio kredit bermasalah(Non Performing Loan - NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 1,60%.
Bank Artos mengelola risiko ini secara menyeluruh melalui penetapan batasan-batasan kredit bagi setiap segmen pasar untuk individual bisnis maupun antar sektorindustri guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bankdalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian.
3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit.
4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risikokredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah - langkahpencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien.
5. Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsurpengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam prosesmanajemen risiko kredit adalah sebagai berikut :
A. Komite Kredit, yang beranggotakan Dewan Komisaris, Direksi, PemimpinKantor Wilayah dan Bussines Manager.
B. Divisi Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai risiko secarakasus perkasus atas kredit yang diberikan.
counterparties
3
RISIKO PASAR
Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi
tingkat suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan
dijalankan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku
bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan
suku bunga. Selain itu penghimpunan dana selalu dikaitkan dengan
kemampuan penyalurannya serta diupayakan tidak terjadi negative
interest gap, sehingga pendapatan bunga bersih yang diperoleh selalu
dalam kondisi positif dan pada akhirnya tingkat risiko suku bunga dapat
ditekan seminimal mungkin.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
10
Lap
oran
Tahu
nan
2013
11
RISIKO LIKUIDITAS
RISIKO OPERASIONAL
RISIKO HUKUM
Memperhatikan kemungkinan perubahan mendadak dari tingkat aset atau kewajibanyang dikarenakan oleh kejadian yang tidak terduga baik dalam kondisi normalmaupun untuk tujuan antisipasi kondisi krisis, maka bank harus memeliharapendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengakomodasi perubahantersebut guna mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalamupaya untuk memenuhi keseimbangan tersebut bank melakukan pemantauanlikuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2013 posisi likuiditas Bank Artos terjagapada level yang memadai.
Langkah-langkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin bahwadana inti dapat dipertahankan pada tingkat yang konsisten sesuai dengan kebijakaninternal Bank Artos maupun kebijakan Bank Indonesia, upaya upaya yang dilakukanadalah dengan : meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untukmenjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, bank membuat jaringan moneymarket line dengan beberapa bank lain, disamping itu pula bank memiliki kebijakanRencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah-langkah yang dilakukan bankdalam rangka menghadapi perubahan likuiditas bank.
Pengelolaan likuiditas bank dilakukan dalam penempatan Sertifikat Bank Indonesia(SBI).
Hal-hal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material adalahdiantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turn-over pegawai, IT,kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya.
Secara rutin bank melakukan sosialisasi risk culture (budaya mengelola risiko) danmeningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utamapengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampumeningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakanaktivitas usaha sehari hari.
Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-upaya seperti :setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai denganperkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi,mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovary Plan secara rutin,memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai denganfungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuaidengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridisyang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan olehlemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahanperaturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telahdilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proseslitigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap bank maupun sebaliknya.
Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artosmembentuk unit kerja hukum (legal)dengan misi mendukung Bank Artos dalammenjalankan usahanya dan serta mengamankan dan melindungi kepentingan BankArtos dari risiko hukum.
Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum , dengan cara antara lain :membuatmanual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi kepada kantorcabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan dan perundangan yangbaru berlaku, sosialisasi tentang modus operandi kejahatan perbankan beserta carapenanganannya secara hukum.
Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam penyelesaianpengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya adalah merupakanpermasalahan dari risiko reputasi yang berdampak pada penurunan kepercayaanterhadap bank yang dapat menimbulkan potensi kerugian, akibat dari penurunanjumlah nasabah dan pendapatan bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan caramemantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah danpemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank di berbagaimedia masa.
Upaya-upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko reputasiadalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dengancara peningkatan keahlian pegawai melalui program pelatihan dan merekrut tenaga-tenaga profesional.
RISIKO REPUTASI
RISIKO STRATEGIK
Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusandan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalammengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telahmenyusun rencana stratejik dan inisiatif - inisiatif bisnis. Hal – hal ini dituangkan dalam
strategi bisnis dalam corporate plant dan Rencana Bisnis Bank (RBB).Corporate plant dan RBB memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris.
Bank Artos telah membentuk Komite RBB yang memiliki wewenang dan tanggungjawab untuk mendukung perumusan RBB dan memantau pelaksanaannya, denganmenyusun laporan realisasi dibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaransecara berkala dan melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang bersifat finansialmaupun non-financial.
blue print
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
12
Lap
oran
Tahu
nan
2013
13
RISIKO KEPATUHAN
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidakmelaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau ketentuan lainnya baikinternal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguransecara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia)ataupun instansi lainnya.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut,Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yangmembawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhandibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelolarisiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional.Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program AntiPencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di BankArtos.
Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhandapatmempengaruhi operasional dan reputasi Bank, Bank Artos mempunyai komitmenyang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlakudan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi.
Secara proaktif Bank melakukan pencegahan ( ) dalam rangka meminimalkanterjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif ( ) dalam rangkaperbaikan, dengan melakukan upaya upaya sebagai berikut :
- Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama.
- Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru.
- Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan.
- Melakukan pemantauan atas transaksi keuangan mencurigakan.
ex-ante
ex-post
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
14
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ku
an
tit
atif
Stru
ktu
rP
erm
od
ala
nB
an
kU
mu
m
(2
)
Mo
da
lIn
ti
KO
MP
ON
EN
MO
DA
L
KO
MP
ON
EN
MO
DA
LN
o.
(1
)I
A
1.
Mo
da
lD
iseto
r
2.
Ca
da
ng
an
Ta
mb
ah
an
Mo
da
l
3.
Mo
da
lIn
ova
tif
4.
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lIn
ti
5.
Kep
en
tin
ga
nN
on
Pen
gen
da
li
Mo
da
lPele
ng
ka
pB
1.
Level
Ata
s(U
pp
er
Tie
r2
)
2.
Level
Baw
ah
ma
ksim
um
50
%M
od
al
In
ti
(Lo
wer
Tie
r2
)
3.
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lPele
ng
ka
p
Fa
kto
rPen
gu
ra
ng
Mo
da
lIn
ti
da
nM
od
al
Pele
ng
ka
pM
od
al
Pele
ng
ka
pC
Eksp
osu
rS
eku
rit
isa
si
Mo
da
lPele
ng
ka
pTa
mb
ah
an
Ya
ng
Mem
en
uh
iPersya
ra
ta
n(T
ier
3)
D
MO
DA
LP
ELE
NG
KA
PTA
MB
AH
AN
YA
NG
DIA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
KM
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
OPA
SA
RE
TO
TA
LM
OD
AL
IN
TI
DA
NM
OD
AL
PE
LE
NG
KA
P(A
+B
-C
)II
KO
MP
ON
EN
MO
DA
LTO
TA
LM
OD
AL
IN
TI,
MO
DA
LP
ELE
NG
KA
P,
DA
NM
OD
ALP
ELE
NG
KA
PTA
MB
AH
AN
YA
NG
DIA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
KM
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
OPA
SA
R(A
+B
-C
+E
)III
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OK
RE
DIT
IV
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OO
PE
RA
SIO
NA
LV
AS
ET
TE
RT
IM
BA
NG
ME
NU
RU
TR
IS
IK
O(A
TM
R)
UN
TU
KR
IS
IK
OPA
SA
RV
I
Meto
de
Sta
nd
ar
Mo
del
In
tern
al
B A
RA
SIO
KE
WA
JIB
AN
PE
NY
ED
IA
AN
MO
DA
LM
IN
IM
UM
UN
TU
KR
IS
IK
OK
RE
DIT,
RIS
IK
OO
PE
RA
SIO
NA
LD
AN
RIS
IK
OPA
SA
R(
III
:(
IV
+V
+V
I))
VII
(4
)(
3)
31
De
se
mb
er
20
13
Ko
nso
lida
si
Ba
nk
10
6,6
29
10
,19
3
96
,50
0 --
64-
3,9
87
3,9
87----
11
0,6
16 - -
-- - ----- ------ - -
11
0,6
16
46
2,4
24
49
,21
3- --
21
.62
%
---- ---
Dala
mju
taan
rupia
h-- - ----- --
10
3,7
85
8,9
93
96
,50
0-
1,7
08-
3,0
08
3,0
08-
(5
)
Ko
nso
lida
si
(6
)
--
31
De
se
mb
er
20
12
--
Ba
nk
-- ----- --
-
10
6,7
93 -
10
6,7
93
34
6,8
12
38
,37
8- --
-2
7.7
2%
--
Lap
oran
Tahu
nan
2013
15
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
foli
o
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltil
atera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
foli
oR
Itel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bil
aa
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
(2
)
No
.
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
(1
)
Dala
mju
taan r
upia
h
- - -
1,1
51
19
6
17
,30
3 -
28
,25
0
21
8,9
39
49
0 -
21
,83
2 -
(9
)(
8)
(1
0)
(1
2)
(1
1)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
Wil
ay
ah
1W
ila
ya
h2
Wil
ay
ah
3d
st
To
ta
l
17
8,8
06 - -
3,3
82
82
8 - -
72
,05
0
74
,12
5
6,3
52 -
23
,95
4 -
- - - -- - - - - - -- -
- - - -- - - -
9,3
54 - -- -
17
8,8
06 - -
4,5
33
1,0
24
17
,30
3 -
10
0,3
00
30
2,4
18
6,8
42 -
45
,78
6
65
7,0
12
De
se
mb
er
20
13
15
0,2
40
4,9
19
3,5
19
14
,09
8
- - - -- -
70
,49
3
-
21
1
- - -
77
3
2,8
20
14
,09
8
15
0,2
40 - -
4,1
46
69
9 -
-
46
,26
4
-
22
,28
0
21
8,2
29
-4
3,8
01
16
1,2
61
5,9
74
43
,63
3
51
1,1
05
- --
5,9
68 -
22
,66
5
6 -
20
,96
8
(5
)(
7)
(6
)(
3)
(4
)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Wil
ay
ah
De
se
mb
er
20
12
Wil
ay
ah
1W
ila
ya
h2
Wil
ay
ah
3d
st
To
ta
l
- - - -- - -
1,7
38
13
,16
7 - --
- - - -
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
16
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
46
3-
2,7
71-
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
folio
RItel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n-
97
-
10
,78
8
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
1,2
77
23
3
17
8,8
06--
22
1,0
24
17
,07
0
-
43
,66
2
-
45
,75
3
25
,12
25
1,2
79
82
,03
81
43
,97
8
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
3,7
45
25
,68
26
4,8
38
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bila
ad
a)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
81
8- -
12
8,0
28
2,2
80-
45
,78
6
43
4,7
19
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1
235 46
7
8
9
10
12 11
(1
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
n
<=
1ta
hu
n>
1th
ns
d3
th
n>
3th
ns
d5
th
n
17
8,8
06--
4,5
33
1,0
24
17
,30
3-
10
0,3
00
30
2,4
17
6,8
43-
45
,78
6
65
7,0
12
(7
)
To
ta
l>
5th
nN
on
-K
on
tra
ktu
al
-- -
----
----
----
----- ----
-- -
3,7
45- -
87
5-
3,8
57-
-
1,4
42
-
9,9
99
10
2
15
2
15
0,2
40--
85
3,5
19
13
,94
6
-
24
,51
3
-
35
,65
1
10
,61
04
4,0
47
53
,84
41
10
,90
1
3,6
89
12
,92
75
7,9
03
-- -
78
,61
1
--
43
,63
3
35
7,9
75
(5
)(
6)
(3
)(
4)
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Sis
aJa
ng
ka
Wa
ktu
Ko
ntra
k
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
nT
ah
un
se
be
lum
ny
a
<=
1ta
hu
n>
1th
ns
d3
th
n>
3th
ns
d5
th
n
15
0,2
40--
4,9
19
3,5
19
14
,09
8-
71
,60
5
21
9,4
02
3,6
89-
43
,63
3
51
1,1
05
(7
)
To
ta
l>
5th
nN
on
-K
on
tra
ktu
al
-- -
----
----
----
----- ----
-- -
3,6
89- -
Lap
oran
Tahu
nan
2013
17
Dala
m juta
an r
upia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Se
kto
rE
ko
no
mi
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(1
(2
)
Peri k
an
an
Perta
nia
n,
Perb
uru
an
da
nK
eh
uta
na
n
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
(5
)
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
lti l
atera
l
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
red
itPeg
aw
ai/
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Keci l
da
nPo
rto
fol i
oR
itel
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Usa
ha
Sya
ria
h(a
pa
bi l
aa
da
)
Aset
La
inn
ya
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(3
)
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
(4
)
17
8,8
06
17
8,8
06
Ja
sa
Keseh
ata
nd
an
Keg
iata
nS
osia
l
1
In
du
stri
Pen
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
nd
an
Pen
gg
al i
an
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
,G
as
da
nA
ir
Pen
yed
iaa
nA
ko
mo
da
si
da
nPen
yed
iaa
nM
aka
nM
inu
m
Perd
ag
an
ga
nB
esa
rd
an
Ecera
n
Pera
nta
ra
Keu
an
ga
n
Perta
nia
n,
Perb
Tra
nsp
orta
si,
Perg
ud
an
ga
nd
an
Ko
mu
nik
asi
Ad
min
istra
si
Pem
erin
ta
ha
n,
Perta
ha
na
nd
an
Ja
min
an
So
sia
lW
aji
b
Rea
lesta
te,
Usa
ha
Persew
aa
nd
an
Ja
sa
Peru
sa
ha
an
Ja
sa
Pen
did
ika
n
Ja
sa
Pero
ra
ng
an
Ya
ng
Mela
ya
ni
Ru
ma
hTa
ng
ga
Ja
sa
Kem
asya
ra
ka
ta
n,
So
sia
lB
ud
aya
,H
ibu
ra
nd
an
Pero
ra
ng
an
La
inn
ya
Keg
iata
nYa
ng
Belu
mJela
sB
ata
sa
nn
ya
Ba
da
nIn
tern
asio
na
ld
an
Ba
da
nE
kstra
In
tern
asio
na
lLa
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
nLa
pa
ng
an
Usa
ha
2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
To
ta
l
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
n
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah 16
7
4,3
66
4,3
25
1,0
17
17
,24
7
17
,81
7
14
,34
3
40
,76
7
24
,93
9
1,0
24
4,5
33
17
,30
31
00
,06
13
02
,65
86
,84
14
5,7
86
45
,78
6
2,1
84
2,0
47
1,0
24
12
,97
81
3,2
83
2,1
66
20
,47
4
27
,87
4
99
84
7,1
21
91
,69
1
41
,23
0
80
,07
7
2,4
90
1,0
97
1,1
10
40
3
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
18
Dala
m ju
taan ru
pia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Se
kto
rE
ko
no
mi
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(1
(2
)
Perik
an
an
Perta
nia
n,
Perb
uru
an
da
nK
eh
uta
na
n
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
(5
)
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
l
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Kred
itPeg
aw
ai/
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
n
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
h
Eksp
osu
rD
iU
nit
Usa
ha
Sya
ria
h
Aset
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(3
)
Ta
gih
an
Kep
ad
a
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
(4
)
15
0,2
40
15
0,2
40
Ja
sa
Keseh
ata
nd
an
Keg
iata
nS
osia
l
1
In
du
stri
Pen
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
nd
an
Pen
gg
alia
n
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
,G
as
da
nA
ir
Pen
yed
iaa
nA
ko
mo
da
si
da
nPen
yed
iaa
nM
aka
nM
inu
m
Perd
ag
an
ga
nB
esa
rd
an
Ecera
n
Pera
nta
ra
Keu
an
ga
n
Perta
nia
n,
Perb
Tra
nsp
orta
si,
Perg
ud
an
ga
nd
an
Ko
mu
nik
asi
Ad
min
istra
si
Pem
erin
ta
ha
n,
Perta
ha
na
nd
an
Ja
min
an
So
sia
lW
ajib
Rea
lesta
te,
Usa
ha
Persew
aa
nd
an
Ja
sa
Peru
sa
ha
an
Ja
sa
Pen
did
ika
n
Ja
sa
Pero
ra
ng
an
Ya
ng
Mela
ya
ni
Ru
ma
hTa
ng
ga
Ja
sa
Kem
asya
ra
ka
ta
n,
So
sia
lB
ud
aya
,H
ibu
ra
nd
an
Pero
ra
ng
an
La
inn
ya
Keg
iata
nYa
ng
Belu
mJela
sB
ata
sa
nn
ya
Ba
da
nIn
tern
asio
na
ld
an
Ba
da
nE
kstra
In
tern
asio
na
lLa
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
nLa
pa
ng
an
Usa
ha
23456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
To
ta
l
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
nT
ah
un
se
be
lum
ny
a
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
42
4,8
78
13
,94
6
15
2
1,3
15
16
,63
3
48
9
97
9,9
99
14
,68
6
26
,31
9
3,1
74
13
,25
6
3,5
19
4,9
20
14
,09
87
0,4
92
21
8,2
29
5,9
74
43
,63
3
43
,63
3
2,4
62
58
1
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
da
nP
en
ca
da
ng
an
Be
rd
as
ark
an
Wila
ya
h-
Ba
nk
se
ca
ra
ind
ivid
ua
l
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
-
36
--
Ta
gih
aya
ng
men
ga
lam
ip
en
uru
na
nn
ilai
(im
pa
ired
)k
Ta
gih
an
B.
Tela
hJa
tu
hTem
po
A.
Belu
mJa
tu
hTem
po
Ca
da
ng
an
Keru
gia
nPen
uru
na
nN
ilai
(C
KP
N)
-K
ole
ktif
Keru
gia
nPen
uru
na
nN
ilai
(C
KP
N)
-In
div
idu
al
Ta
gih
an
Ya
ng
Dih
ap
us
Bu
ku
--
2,1
80
62
8
25
1,0
61
25
1,0
61
25
0,5
71
37
2
49
0
1,1
38
3,1
69
18
2
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1
2345
(1
Wila
ya
h
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
n
Wila
ya
h1
Wila
ya
h2
Wila
ya
h3
43
1,3
96
43
1,3
96-
2,5
52 -
1,8
02
3,3
51
(7
)
To
ta
lD
st.
17
0,9
81
17
0,9
81
16
7,7
26
3,2
55
-
----
9,3
54
9,3
54-
90
63
--
--
2,0
67
48
0
18
7,6
93
18
7,6
93
18
7,6
87
19
6 6
1,0
45
3,1
45
18
2
(1
0)
(1
1)
(8
)(
9)
Wila
ya
h
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
nT
ah
un
se
be
lum
ny
a
Wila
ya
h1
Wia
lay
ah
2W
ilay
ah
3
31
3,7
13
31
3,7
13-
2,3
53 -
1,5
88
3,3
27
(1
2)
To
ta
lD
st.
11
0,9
04
11
0,9
04
10
7,2
20
3,6
84
21
1
21
1
21
1-
14
,90
5
14
,90
5-
9,3
54
14
,90
5
Lap
oran
Tahu
nan
2013
19
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan
Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
( 2 )
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
SEKTOR EKONOMI
-
59,112
2,490
84
99
17,544
109,227
61,704
-
92,714
( 3 )
Tagihan
Belum
( 7 )( 6 )( 5 )( 4 ) ( 8 )
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan-
-
No.
( 1
TagihanYang Mengalami
Telah
Cadangan
KerugianPenurunan
Nilai(CKPN)Indiv
Cadangan
KerugianPenurunan
Nilai(CKPN)Khus
us
Tagihan
yangDihapus
Buku
-
Posisi Tanggal Laporan
2
1
Jasa Pendidikan
2,166
-
-
-
33,786
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha 53,494
224,592
657,012Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
-
59,112
2,490
84
99
16,542
108,832
61,704
-
-
-
-
2,166
-
-
-
33,486
51,447
224,592
653,268
-
-
-
-
-
1,002
395
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
300
2,047
-
3,744
-
34
-
-
-
713
799
33
-
178
-
-
-
-
-
-
-
136
660
-
2,553
-
207
9
-
-
57
580
204
-
420
-
-
-
7
7
-
-
117
200
-
1,801
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,351
3,351
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
2
1
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha
Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
-
42,952
3,174
489
97
18,463
92,669
32,639
-
3,519
-
-
-
-
1,460
-
-
92,904
28,866
193,873
511,105
-
42,952
3,174
489
97
16,001
90,141
32,638
-
3,519
-
-
-
-
1,460
-
-
92,502
28,285
193,873
505,131
-
-
-
-
-
2,462
2,528
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
403
581
-
5,974
-
-
-
17
-
778
869
360
-
-
-
-
-
-
-
-
-
129
200
-
2,353
-
184
15
1
-
70
502
123-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
546
140
-
1,588
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,327
3,327
92,714
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
20
Pe
ng
un
gk
ap
an
Rin
cia
nM
uta
si
Ca
da
ng
an
Ke
ru
gia
nP
en
uru
na
nN
ilai
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
(2
)
Pem
ben
tu
ka
n(Pem
ulih
an
)C
KP
Np
ad
aPerio
de
Berja
lan
(N
et)
Sa
ldo
Aw
al
CK
PN
KE
TE
RA
NG
AN
-
(3
)
CK
PN
Ko
lektif
(5
)(
4)
2b
.Pem
ulih
an
CK
PN
Pa
da
Perio
de
Berja
lan
2a
.Pem
ben
tu
ka
nC
KP
Np
ad
aPerio
de
Berja
lan
Pem
ben
tu
ka
n(Pem
ulih
an
)La
inn
ya
pa
da
Perio
de
Berja
lan
CK
PN
Ya
ng
Dig
un
aka
nU
ntu
kM
ela
ku
ka
nH
ap
us
Bu
ku
ata
sTa
gih
an
pa
da
Perio
de
Berja
lan
Sa
ldo
Akh
irC
KP
N
No
.
(1
)
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
n
CK
PN
In
div
idu
al
2 14 3
2,5
53
1,8
01
2,2
80
1,8
01
2,5
53
(5
)
CK
PN
Ko
lektif
(6
)
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
nTa
hu
nS
eb
elu
mn
ya
CK
PN
In
div
idu
al
2,3
53
1,5
88
1,5
88
2,3
53
Lap
oran
Tahu
nan
2013
21
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri
Po
rto
fo
lio
da
nS
ka
la
Pe
rin
gk
at-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
idu
al
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
-
1,0
24
Perin
gka
tJa
ng
ka
Pa
nja
ng
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
lti l
atera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersi l
Kred
itB
era
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
fol i
oR
Itel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
30
2,4
18
30
2,4
18
-
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bil
aa
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
n
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AS
ta
nd
ard
an
dPo
or's
Lem
ba
ga
Perin
gka
t
Ta
gih
an
Bersih
(7
)(
11
)(
10
)(9
)(
8)
(1
2)
(1
4)
(1
3)
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
(1
)
Fit
ch
Ra
tin
g
Mo
od
y's
PT
Fit
ch
Ra
tin
gs
In
do
PT
IC
RA
In
do
nesia
PT
PE
FIN
DO
BB
+s
dB
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AB
B+
sd
BB
-B
+s
dB
-K
ura
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+s
dB
aa
3A
a1
+sd
Aa
3A
1+
sd
A3
Aa
aB
a1
+s
dB
a3
B1
+s
dB
3K
ura
ng
B3
[id
r]B
BB
+s
d[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+s
d[id
r]A
-[id
r]A
AA
[i d
r]B
B+
sd
[i d
r]B
B-
[id
r]B
+s
d[id
r]B
-K
ura
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n]
sd
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n]
sd
AA
-[id
n]
A+
[id
n]
sd
A-
AA
A[id
nB
B+
[id
n]
sd
BB
-[id
n]
B+
[id
n]
sd
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
idB
BB
+s
did
BB
B-
idA
A+
sd
idA
A-
i dA
+s
did
A-
idA
AA
idB
B+
sd
idB
B-
idB
+s
did
B-
Ku
ra
ng
idB
-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+s
dF
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n]
sd
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[i d
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
idA
1id
A2
idA
3s
did
A4
Ku
ra
ng
idA
4
(1
5)
(1
6)
-
1,0
24
--
17
8,8
06
17
8,8
06
--
48
2,2
48
48
2,2
48
Dala
m juta
an r
upia
h
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
22
Ka
teg
ori
Po
rto
folio
Perin
gka
tJa
ng
ka
Pa
nja
ng
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Ta
gih
an
Kep
ad
aE
ntit
as
Sekto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Kep
ad
aPem
erin
ta
h
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
k
Ta
gih
an
Kep
ad
aB
an
kPem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
ld
an
Lem
ba
ga
In
tern
asio
na
l
Kred
itB
era
gu
nP
ro
perti
Ko
mersil
Ta
gih
an
Kep
ad
aU
sa
ha
Mik
ro,
Usa
ha
Kecil
da
nPo
rto
folio
RItel
Kred
itPeg
aw
ai
/Pen
siu
na
n
Ta
gih
an
Kep
ad
aK
orp
ora
si
Ta
gih
an
Ya
ng
Tela
hJa
tu
hTem
po
Eksp
osu
rD
iU
nit
Sya
ria
h(a
pa
bila
ad
a)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
nTa
hu
nS
eb
elu
mn
ya
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AS
ta
nd
ard
an
dPo
or's
Lem
ba
ga
Perin
gka
t
Ta
gih
an
Bersih
(7
)(
11
)(
10
)(9
)(
8)
(1
2)
(1
4)
(1
3)
(5
)(
6)
(3
)(
4)
(2
)
No
.
1235 4678910
12
11
(1
)
Fit
ch
Ra
tin
g
Mo
od
y's
PT
Fit
ch
Ra
tin
gs
In
do
PT
IC
RA
In
do
nesia
PT
PE
FIN
DO
BB
+s
dB
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+sd
AA
-A
+sd
A-
AA
AB
B+
sd
BB
-B
+s
dB
-K
ura
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+s
dB
aa
3A
a1
+sd
Aa
3A
1+
sd
A3
Aa
aB
a1
+s
dB
a3
B1
+s
dB
3K
ura
ng
B3
[id
r]B
BB
+s
d[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+s
d[id
r]A
A[id
r]B
B+
sd
[id
r]B
B-
[id
r]B
+s
d[id
r]B
-
Ku
ra
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n]
sd
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n]
sd
AA
-[id
n]
A+
[id
n]
sd
A-
AA
A[id
BB
+[id
n]
sd
BB
-[id
n]
B+
[id
n]
sd
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
idB
BB
+s
did
BB
B-
idA
A+
sd
idA
A-
idA
+s
did
A-
idA
AA
idB
B+
sd
idB
B-
idB
+s
did
B-
Ku
ra
ng
idB
-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+s
dF
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n]
sd
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1
[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[id
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
idA
1id
A2
idA
3s
did
A4
Ku
ra
ng
idA
4
(1
5)
(1
6)
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri
Po
rto
fo
liod
an
Sk
ala
Pe
rin
gk
at-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
i du
al
Dala
m ju
taan ru
pia
h
15
0,2
40
15
0,2
40
3,5
19
3,5
19
21
8,2
29
21
8,2
29
37
1,9
88
37
1,9
88
Lap
oran
Tahu
nan
2013
23
Dala
mju
taan r
upia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ihB
erd
as
ark
an
Bo
bo
tR
isik
oS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
Ris
iko
Kre
dit
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
o
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RN
ER
AC
A
17
8,8
06
45
,78
6
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
n
Ta
gih
an
Be
rs
ihS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(1
0)
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(3
)(
4)
(5
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
La
inn
ya
15
0%
10
0%
75
%5
0%
45
%4
0%
0%
20
%3
5%
(2
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
i te
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ne
ra
ca
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Kre
dit
Be
ra
gu
nP
ro
pe
rti
Ko
me
rs
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lio
Rit
el
Kre
dit
Be
ra
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit
Pe
ga
wa
i/
Pe
ns
iun
an
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
As
se
tL
ain
ny
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
hT
em
po
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
84
,64
6
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
i te
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ke
wa
jib
an
Ko
mit
me
n/
Ko
ntin
je
ns
ip
ad
aT
ra
ns
ak
si
Re
ke
nin
g
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Kre
dit
Be
ra
gu
nP
ro
pe
rti
Ko
me
rs
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
cil
da
nP
orto
fo
lio
Rit
el
Kre
dit
Be
ra
gu
nR
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit
Pe
ga
wa
i/
Pe
ns
iun
an
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
As
se
tL
ain
ny
a
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
hT
em
po
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RT
RA
00
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
20
5-
--
--
-1
7,3
03
--
17
,23
8-
--
--
10
1,3
97
--
-1
00
,98
4-
--
--
--
6,9
17
-4
,62
2-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
19
33
,87
8-4
63
-1
01
,39
73
18
,54
86
,91
7-
46
2,4
24
-
--
--
--
--
37
,43
7-
--
--
-3
01
,24
5-
-2
99
,67
8-
--
--
--
--
-
19
33
,87
84
63
--
--
--
2,2
60
-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
No
.
1 3 5 7 9
11A 2 4 6 8 10
12
8 10
12
1 3 5 7 9
11B 2 4 6
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Pe
me
rin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
Pe
mb
an
gu
na
nM
ult
i te
ra
ld
an
Le
mb
ag
a
Ek
sp
os
ur
Ak
iba
tK
eg
ag
ala
nP
iha
kL
aw
an
(c
ou
nte
rp
arty
cre
dit
ris
k)
Ta
gih
an
Ke
pa
da
En
tit
as
Se
kto
rP
ub
lik
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Ba
nk
TO
TA
LE
KS
PO
SU
RC
OU
NT
ER
PA
RT
YC
RE
DIT
RIS
K
1 3 5 7C 2 4 6
Ta
gih
an
Ke
pa
da
Us
ah
aM
ikro
,U
sa
ha
Ke
ci l
da
nP
orto
fo
l io
Rit
el
Kre
dit
Ke
pa
da
Ko
rp
ora
si
Ek
sp
os
ur
Di
Un
itU
sa
ha
Sy
aria
h(a
pa
bil
aa
da
)
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-
- --
--
--
--
--
--
--
22
4,5
92
1,0
24
-
1,0
24
--
-
-
--
6,3
93
-
--
15
,91
9-
--
--
-
62
,33
4
---- --
--
--
--
----
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
0------ ----
15
0,2
40
47
,86
5
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
Po
sis
iT
an
gg
al
La
po
ra
nT
ah
un
Se
be
lum
ny
a
Ta
gih
an
Be
rs
ihS
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
nD
am
pa
kM
itig
as
i
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
(1
0)
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(3
)(
4)
(5
)
La
inn
ya
15
0%
10
0%
75
%5
0%
45
%4
0%
0%
20
%3
5%
76
,23
10
00
00
0
--
--
--
--
--
--
--
--
69
3-
--
--
-1
4,0
20
--
14
,02
0-
--
--
62
,88
3-
--
62
,88
3-
--
--
-1
89
12
,40
2-
12
,59
1-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
39
94
,47
1-
-6
2,8
83
22
9,3
26
12
,40
2-
34
6,8
12
-
--
--
--
--
39
,07
3-
--
--
-2
15
,11
7-
-2
15
,11
7-
--
--
--
--
-
39
94
,47
1-
--
--
-2
,43
5-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-
- --
--
--
--
--
--
--
19
8,1
05
3,5
19
-
3,5
19
--
-
-
--
--
1,2
00
-
26
,75
3-
--
--
-
48
,72
8
---- --
--
--
--
----
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
0------ ----
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
24
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi
Risiko Kredit - Bank Secara Individu
Kategori Portofol io
TOTAL EKSPOSUR NERACA
178,806
4,533
17,303
100,300
302,418
45,786
6,842
657,012
Bagian
Yang
Tidak
Dijamin
Posisi Tanggal Laporan
Bagian Yang Dijamin Dengan
( 8 )( 7 )( 6 )( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
Tagihan
Bersih
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
103,785
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIF
- - - - -
- - - - 1,024
23,677 - - - (6,374)
139,256 - - - (38,956)
9,487 - - - (2,645)
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - 6,393
- - - - -
- - - - 15,919
- - - - -
- - - - 84,646
- - - - -
- - - - 62,334
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
523,572 - - - 133,440
- - - - 45,786
342,985 - - - (40,567)
- - - - -
8,167 - - - (3,634)
- - - - -
- - - - 178,806
No.
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
12
8
10
1
3
5
7
9
11
B
2
4
6
Bagian
Yang
Tidak
Dijamin
Bagian Yang Dijamin Dengan
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
Tagihan
Bersih
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK
1
3
5
7
C
2
4
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL [ A + B + C ]
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
523,572 - - - 218,086
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
-
-
1,024
-
-
-
6,393
-
15,919
-
84,646
-
62,334
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
741,658
150,240
4,870
14,020
62,883
215,117
47,865
12,591
511,105
(14 )(13 )( 12 )( 11 )( 10 )( 9 )
103,785
- - - - -
- - - - 3,519
18,313 - - - (4,293)
120,377 - - - (57,494)
8,390 - - - 4,201
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - 1,200
- - - - 26,753
- - - - -
- - - - 76,231
- - - - -
- - - - 48,278
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
413,655 - - - 97,450
- - - - 47,865
260,128 - - - (45,011)
- - - - -
6,447 - - - (1,577)
- - - - -
- - - - 150,240
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
413,655 - - - 173,681
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
-
-
3,519
-
-
-
-
1,200
26,753
-
76,231
-
48,278
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
587,336
Desember 2013
ATMRPendapatan Bruto
Rata2 - 3 TahunBeban Modal
Desember 2012
Pendekatan Indikator Dasar 26,247 3,937 49,213
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank Secara Individual
No.
( 1 ( 2 )
Pendekatan Indikator Dasar
Pendekatan Yang Digunakan
( 5 )
ATMR
( 8 )( 7 )( 6 )( 3 )
Pendapatan Bruto
Rata2 - 3 TahunBeban Modal
( 4 )
1
T O T A L
Lap
oran
Tahu
nan
2013
25
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi persyaratan
( 2)
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
TOTAL
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
( 6 )( 5 )
ATMR
-
Faktor
Pengurang Modal
( 4 )( 3 )
ATMR
-
Faktor
Pengurang Modal
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
- -
Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Delivery versus Payment
Faktor
Pengurang
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
( 2)
b. Beban Modal 50% ( 16-30 hari )
a. Beban Modal 8% ( 5-15 hari )
c. Beban Modal 75% ( 31-45 hari )
d. Beban Modal 100% ( lebih dari 45 hari )
Non Delivery versus Payment
TOTAL
No.
( 1)
1
2
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
Faktor
Pengurang
Kategori Portofol ioPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
Pengungkapan Eksposur yg Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
Pengungkapan Eksposur Komitmen / Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif
Kategori Portofol ioPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
7
9
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
Kategori Portofol io
178,806
4,533
17,303
100,300
302,418
45,786
6,842
657,012
Posisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMR
Sebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
205
No.
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMR
Sebelum MRKTagihan Bersih
ATMR
Setelah MRK
1,024 205
1,821 2,260
17,238 17,238
75,738 100,984
299,678 299,678
6,933 4,622
37,437
401,613 462,424
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Posisi Tanggal Laporan
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
462,424
Posisi
Tanggal Laporan
Posisi
Tanggal Laporan
Tahun Sebelumnya
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL
150,240
4,870
14,020
70,493
218,229
43,633
5,974
511,105
7043,519 704
1,928 2,435
14,020 14,020
47,162 62,883
215,117 215,117
18,792 12,591
39,073
297,712 346,812
346,812
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
26
Dala
mju
taan
rupia
hP
en
gu
ng
ka
pa
nP
ro
fil
Ma
tu
rit
as
Ru
pia
h-
Ba
nk
Se
ca
ra
In
div
i du
al
No
.
(2
)
A.
Aset
NE
RA
CA
Po
s-
Po
s
(3
)
>1
sd
3b
ula
n
Ja
tu
hTem
po
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
n
Ja
tu
hTem
po
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
nTa
hu
nS
eb
elu
mn
ya
>3
sd
6b
ula
n>
6sd
12
bu
lan
>1
2b
ula
n
(7
)(
6)
(5
)(
4)
(8
)(
12
)(
11
)(
10
)(
9)
2.
Pen
em
pa
ta
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Ka
s
4.
Su
ra
tB
erh
arg
a
3.
Pen
em
pa
ta
nB
an
kLa
in
6.
Ta
gih
an
La
inn
ya
5.
Kred
itYa
ng
Dib
erik
an
TO
TA
LA
SE
T
7.
La
in-la
in
16
4,0
87
15
,10
8
1,0
24
14
,71
9
43
1,3
96
30
,67
8 -
65
7,0
12
(3
)
Sa
ldo
<=
1b
ula
n
(4
)(
1
Sa
ldo
2.
Kew
ajib
an
Pa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Da
na
Pih
ak
Ketig
a
4.
Su
ra
tB
erh
arg
aya
ng
Dib
erik
an
3.
Kew
ajib
an
Pa
da
Ba
nk
La
in
6.
Kew
ajib
an
La
inn
ya
5.
Pin
jam
an
Ya
ng
Dit
erim
a
TO
TA
LK
EW
AJIB
AN
7.
La
in-la
in
-
39
5,4
95
14
8,5
71--
11
2,9
46 -
65
7,0
12
SE
LIS
IH
AS
ET
DE
NG
AN
KE
WA
JIB
AN
DA
LA
MN
ER
AC
A
2.
Ko
ntije
n
1.
Ko
mit
men
To
ta
lTa
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
B.
Kew
ajib
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
RE
KE
NIN
GA
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A.
Ta
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Selis
ihTa
gih
an
da
nK
ew
ajib
an
da
lam
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
1.
Ko
mit
men
2.
Ko
ntije
n
To
ta
lK
ew
ajib
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Selis
ih{
[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
Selis
ihK
um
ula
tif
>1
sd
3b
ula
n>
3sd
6b
ula
n>
12
bu
lan
<=
1b
ula
n>
6sd
12
bu
lan
B.
Kew
ajib
an
15
0,2
40
9,7
20
3,5
19-
31
3,7
13
33
,91
3 -
51
1,1
05-
31
4,7
10
86
,65
2--
10
9,7
43 -
51
1,1
05
Lap
oran
Tahu
nan
2013
27
Dala
m juta
an r
upia
hP
en
gu
ng
ka
pa
nP
ro
fil
Ma
tu
rit
as
Va
las
-B
an
kS
ec
ara
In
div
idu
al
No
.
(2
)
A.
Aset
NE
RA
CA
Po
s-
Po
s
(5
)
Ja
tu
hTem
po
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
n
Ja
tu
hTem
po
Po
sis
iTa
ng
ga
lLa
po
ra
nTa
hu
nS
eb
elu
mn
ya
(9
)(
8)
(7
)(
6)
(1
0)
(1
4)
(1
3)
(1
2)
(1
1)
2.
Pen
em
pa
ta
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Ka
s
4.
Su
ra
tB
erh
arg
a
3.
Pen
em
pa
ta
nB
an
kLa
in
6.
Ta
gih
an
La
inn
ya
5.
Kred
itYa
ng
Dib
erik
an
TO
TA
LA
SE
T
7.
La
in-la
in
(3
)
Sa
ldo
(4
)(
1)
Sa
ldo
2.
Kew
aji
ba
nPa
da
Ba
nk
In
do
nesia
1.
Da
na
Pih
ak
Ketig
a
4.
Su
ra
tB
erh
arg
aya
ng
Dib
erik
an
3.
Kew
aji
ba
nPa
da
Ba
nk
La
in
6.
Kew
aji
ba
nLa
inn
ya
5.
Pin
jam
an
Ya
ng
Dit
erim
a
TO
TA
LK
EW
AJIB
AN
7.
La
in-la
in
SE
LIS
IH
AS
ET
DE
NG
AN
KE
WA
JIB
AN
DA
LA
MN
ER
AC
A
2.
Ko
ntij
en
1.
Ko
mit
men
To
ta
lTa
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
B.
Kew
aji
ba
nR
eken
ing
Ad
min
istra
tif
RE
KE
NIN
GA
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A.
Ta
gih
an
Reken
ing
Ad
min
istra
tif
Seli
sih
Ta
gih
an
da
nK
ew
aji
ba
nd
ala
mR
eken
ing
Ad
min
istra
tif
Seli
sih
{[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
1.
Ko
mit
men
2.
Ko
ntij
en
To
ta
lK
ew
aji
ba
nR
eken
ing
Ad
min
istra
tif
Seli
sih
Ku
mu
latif
>1
sd
3
bu
lan
>3
sd
6
bu
lan
>1
2b
ula
n<
=1
bu
lan
>6
sd
12
bu
lan
>1
sd
3
bu
lan
>3
sd
6
bu
lan
>1
2b
ula
n<
=1
bu
lan
>6
sd
12
bu
lan
B.
Kew
aji
ba
n
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa intermediasi keuangan Bank Artosmeyakini bahwa perkembangan usaha bank sangat ditentukan oleh kepercayaanyang diberikan pihak-pihak berkepentingan yang meliputi : pemegang saham,pegawai, nasabah, regulator, rekanan, pemerintah dan pihak-pihak lainnya yangmana hal tersebut tidak akan dapat terwujud apabila tatakelola perusahaan atau GoodCorporate Governance (GCG) tidak diterapkan secara baik dan sempurna, disampingitu pula hasil penilaian GCG akan berpengaruh terhadap penilaian Tingkat KesehatanBank Berbasis Risiko (RBBR), sehingga Bank Artos senantiasa berkomitmen yangsangat kuat untuk menerapkan praktek-praktek GCG secara maksimal.
Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GoodCorporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI nomor 8/4/PBI/2006 ditegaskan bahwapelaksanaan GCG minimal harus diwujudkan dalam :
1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang terkaitdengan pengendalian internal dan manajemen risiko.
3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal danmanajemen risiko.
4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
5. Rencana strategis bank.
6 Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank.
Dalam penerapan GCG, Bank Artos membangun nilai-nilai dan budaya perusahaanyang diterapkan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang berprinsippada keterbukaan (tranparancy), akuntabilitas pertanggungjawaban
kemandirian kewajaran
Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG yang digunakansebagai dasar dalam penerapan GCG yang mengatur Rapat Umum PemegangSaham, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris, Direksi dan komite -komite, etika bisnis dan perilaku yang berbudi luhur, disamping itu pula pelaksanaanGCG juga mengacu pada ketentuan - ketentuan yang berlaku umum.
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(accountability),
(responsibility), (independency), (fairness).
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
28
PelaksanaanG C G
Good Corporate Governance
Lap
oran
Tahu
nan
2013
29
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah merupakan pemegang kekuasaantertinggi perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain : menyetujui LaporanTahunan, memutuskan pembagian deviden, memutuskan pemupukan cadangantujuan, menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat memberhentikananggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris danDireksi, menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggotaDewan Komisaris dan Direksi, dan keputusan-keputusan lainnya yang sejalandengan strategi dan kebijakan bank. Selama tahun 2013 pemegang saham telahmelakukan beberapa kali RUPS yang menghasilkan keputusan antara lain :Mengesahkan Laporan Tahunan tahun 2012.
Sistem pengelolaan Bank Artos dilakukan secara dual kontrol dengan memisahkanfungsi yang jelas antara fungsi kepengurusan bank yang dijabat oleh Direksi danfungsi pengawasan bank yang diemban oleh Komisaris. Komposisi Dewan KomisarisBank Artos telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG yaitu terdiridari 3 (tiga) orang dimana 2 (dua) diantaranya adalah komisaris independen.
Hingga akhir Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara rinci telah tertuang dalam Bukupedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris, antara lain :
Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenaipencalonan anggota Direksi
Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan anggota Direksipada perusahaan lain.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan Direksi.
Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank.
Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank.
Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota Direksi.
Memberikan nasehat kepada Direksi.
Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi dalammenyelesaikan temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan hasil pemeriksaanBank Indonesia. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan denganbaik, dimana sepanjang tahun 2013 telah dilaksanakan sebanyak empat kali, dansecara keseluruhan dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komisaris, dengan agendautama mengevaluasi perkembangan kinerja bank serta memberikan nasehat danrekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja bank agar tetapberpedoman pada prinsip kehati-hatian ( ) dan selalumematuhi ( ) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yangberlaku.
+
+
+
+
+
+
+
Prudential Banking Practices
comply
Nama
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Jabatan
Komisaris
Komisaris
Komisaris Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak Independen
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
KOMITE-KOMITE
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3(tiga) komite, yaitu :Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi danNominasi.
Sampai dengan akhir Desember 2013, susunan komite-komite tersebut adalahsebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telahdituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, KomitePemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain memberikanpendapat profesional dan tidak memihak (independen) atas laporan-laporan yangdisampaikan oleh Direksi, serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukanperhatian dari Komisaris.
Selama tahun 2013, Komite-Komite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak duakali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian tugas anggota komite,serta pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masingkomite.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
30
Manuel Lahengke Nusa
KOMITE AUDIT
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Verawati
Lucia Djatmiko
Nama
Manuel Lahengke Nusa
Verawati
Nono Sukarno
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
William Arto Hardy
Fifiningsih A
Lucia Djatmiko
Nama Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Merangkap Komisaris Utama
Merangkap Kepala Urusan
Lap
oran
Tahu
nan
2013
31
DIREKSI
Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan BankIndonesia dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Direksi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan kepengurusan danmengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang secara terperinci dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi,antara lain :
Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan dengan ketentuandan peraturan perundang-undangan yang berlaku. M e r u m u s k a n d a nmenetapkan kebijakan umum bank, serta memastikan bahwa pelaksanaannyasudah berjalan secara konsekuen dan konsisten
Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio dalam rangkapengamanan atas risiko terkait.
Menetapkan kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know YourCustomer Principles) dan memastikan bahwa pelaksanaannya sudah dilakukansecara konsisten dan berkesinambungan.
Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau danmengendalikan risiko yang dihadapi, serta menetapkan kebijakan dan strategiprosedur sistem pengendalian intern.
Memantau kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian intern.
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, Bank Indonesia, PPATK, dan Otoritaslainnya, serta memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik dansesuai.
Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenailangkah-langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan atas Perkembanganportofolio bank, Temuan-temuan penting dari SKAI/ Bank Indonesia, Pelaksanaanrealisasi rencana kerja bank, Penyimpangan yang terjadi.
+
+
+
+
+
+
+
Nama
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Jabatan
Direktur SDM, Umum,
SKMR & MIS
Direktur Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak IndependenDirektur
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2 (dua)Komite, yaitu : :KomiteAktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko
Sampai dengan akhir Desember 2013, susunan komite-komite tersebut adalahsebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telahdituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aktiva Pasivadan Komite Manajemen Risiko.
Selama tahun 2013, masing-masing Komite tersebut telah mengadakan rapatsebanyak : untuk Komite Aktiva Pasiva dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, danKomite Manajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas pembuatan program kerja,pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masing komite.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
32
Lina Arto Hardy
KOMITE AKTIVA PASIVA (ALCO)
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Bambang Setiawan
Reinantha Yaputra
Nama
Achmad Humam
Reinantha Yaputra
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Sekretaris
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Direktur
Merangkap Direktur
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Kepala SKMR
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Anggota
Anggota
Merangkap Direktur
Merangkap Direktur
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
Lap
oran
Tahu
nan
2013
33
PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS INDONESIA &HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA
Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan keuangan/keluarga antara Direksi, Komisaris dan/atau Pemegang Saham Bank Artos Indonesiaadalah sebagai berikut :
Hubungan Keuangan / Keluarga
Direksi
Arto Hardy
Lanny Miguna
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
Lina Arto Hardy
Pemegang Saham
Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris
Dewan Komisaris
Direksi
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Hubungan Keuangan / Keluarga
DireksiPemegang
Saham
Dewan
Komisaris
KeluargaKeluarga
Keluarga Keluarga
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Bambang Setiawan
Lina Arto Hardy
Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas saham padaBankArtos Indonesia maupun pada kelompok usaha terkait lainnya.
Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos Indonesia pada perusahaanlainnya adalah sebagai berikut :
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
34
Nama Perusahaan
PT. Polyfin Canggih
PT. Artostex
PT. Hotel Talagasari
PT. Polyfilatex
Bank Pasar
Artos Parahyangan
Pemegang Saham
PT. Artostex 99.00%
Sinatra Arto Hardy 01.00%
Arto Hardy 90.68%
Kaikay Hardy 09.32%
33.33%
Arto Hardy 33.33%
William Arto Hardy 15.00%
Lina Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 40.00%
Lanny Miguna 15.00%
Sinatra Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 99.00%
Lain-lain 01.00%
Alamat
Jl. Raya Rancaekek Km.19/28
Kab. Sumedang
Jl. Dr. Setiabudhi No. 269-275
Bandung
Jl. Raya Dayeuh Kolot No.66
Dayeuh Kolot
Kabupaten Bandung
Jll. Panyawungan Rt.02
Rw.03 Ds Cileunyi Wetan
Kab. Bandung
20.00%
Jl. Panjunan No. 22
Bandung
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
13.33%Lina Arto Hardy
Lap
oran
Tahu
nan
2013
35
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDITEKSTERN
FUNGSI KEPATUHAN
FUNGSI AUDIT INTERN
FUNGSI AUDIT EKSTERN
Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu berkomitmenuntuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, baik yang dikeluarkan olehpemerintah, Bank Indonesia maupun pihak lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Direktur Kepatuhan dibantu oleh unit (satuan)kerja Kepatuhan ( ), Sistem & Prosedur,APU dan PPT.
Fungsi kepatuhan meliputi upaya-upaya untuk mewujudkan budaya patuh terhadapseluruh ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola risiko kepatuhanmemastikan kepatuhan komitmen terhadap hasil Auditor Internal, Auditor Independendan Bank Indonesia, memastikan sistem dan prosedur telah sesuai denganperundang undangan yang berlaku dan ketentuan Bank Indonesia.
Selama tahun 2013, Bank telah memenuhi komitmen kepada Bank Indonesia danpihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan danperaturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank Artos membentuk Satuan Kerja Auditor Interna (SKAI) yang bertanggungjawablangsung kepada Direktur Utama. SKAI bertanggungjawab melakukan pemeriksaansecara independen terhadap seluruh unit kerja
SKAI bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan disampaikankepada Direktur Utama. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI dilaporkan kepada DirekturUtama.
Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta telahmemenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan Publikbertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan yang diauditdan bersifat independen. Pernyataan pendapat didasarkan atas kewajaran dalampenyajian. PenunjukanAkuntan Publik telah sesuai ketentuan Bank Indonesia.
compliance
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruhkegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern. Pelaksanaan kebijakanmanajemen risiko bank, antara lain meliputi :
Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar berbasismanajemen risiko.
Menetapkan limit / batasan wewenang memutuskan secara berjenjang sesuaibobot risiko pada tingkat masing-masing.
Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan danpengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha bank.
Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko pada setiapkegiatan usaha bank.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, sampai tahun 2013 Bank telah mengikut sertakanPengurus dan pejabat bank untuk mengukuti ujian sertifikasi manajemen risiko yangdiselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut :
+
+
+
+
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
36
LevelNama Jabatan
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Theresia Harjati
Fifiningsih Ario
Lanjar
Marthen Sulle Konda
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS
Operation & Credit Support Manager
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
Direktur Kepatuhan
Komisaris Utama
Direktur Utama
Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta
Kepala SKAI
Achmad Humam
Deddy Triyana
Rostiawaty
Supiarti O. Wijaya
Dicky Setiady
Tang Bok Lan
Lucyana Suryapranata
Denny Lunardi
2
2
1
2
1
1
1
1Treasury, Operation & Credit Support Mng.
Kepala SKMR & MIS
Business Manager
Business Manager
Yurin Ahmad Rizki 1Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Wawan Kurniawan 1Business Manager
Andri Stevanus San Field 1Business Manager
Lap
oran
Tahu
nan
2013
37
PENILAIAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penilaian (self assessment) atas pelaksanaan Good Corporate Governance tahun2013 menunjukan nilai predikat komposit “ Baik “ dengan Nilai Komposit sebesar 2.
Masih terdapat laporan bank kepada pihak eksternal yang belum terintegrasilangsung dengan banking system (menggunakan program bantu diluar bankingsystem).
Penyebabnya :
Perlu waktu yang lama untuk menguasai program dan melakukan pengembangan.
Action Plan :
Bank sudah membuat rencana strategis IT jangka panjang dengan cara membuatdan terus menyempurnakan program bantu diluar banking system.
Kelemahan :
8
8
Aspek yang dinilai Peringkat
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1
3. Kelengkapan Tugas dan Pelaksanaan Tugas Komite 2
4. Penanganan Benturan Kepentingan
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 1
6. Penerapan Fungsi Audit Intern 2
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian intern 2
9.Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
Debitur Besar (Large Exposures) 1
10.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank,
Laporan pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 2
11. Rencana Strategis Bank 1
1
No.
Kekuatan :
Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Artos Indonesiaterletak pada Komitmen dari seluruh pihak, Pemegang Saham, Pengurus Bank(Komisaris, Direksi dan seluruh Pejabat Eksekutif) untuk melaksanakan tata kelolaperusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Bank Artos Indonesia selalu berpedoman pada Prinsip Kehati-hatian dalammengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak terkait danDebitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2013, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti (Besar)adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Bank telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang(Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan), sertatelah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
PENYEDIAAN DANAKEPADAPIHAK TERKAIT & DEBITUR BESAR
RENCANASTRATEGIS BANK
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
38
No.
1.
2.
Penyediaan Dana
Kepada Pihak Terkait
Kepada Debitur Inti :
a. Individu
b. Group
Jumlah
Debitur Nominal
2
10
-
8.558
168.289
-
dalam jutaan rp.
Lap
oran
Tahu
nan
2013
39
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DANDIREKSI
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepadaKomisaris berupa : Honorarium, Tunjangan Hari raya, Tunjangan Kendaraan. Dankepada Direksi berupa : Gaji, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Kendaraan, TunjanganTelepon, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Asuransi Kesehatan serta KendaraanDinas (Natura); sebagai berikut :
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket KebijakanRemunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam kisaran tingkatpenghasilan sebagai berikut :
Pemberian gaji kepada karyawan sampai dengan batas Pelaksana (Bukan Direksidan Komisaris), mulai dari tingkat Attandent sampai dengan tingkat Vice Presidentsudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan UpahMinimum Regional (UMR) yang berlaku setempat bagi karyawan tingkat Dasar. RasioGaji Tertinggi dan Terendah pada BankArtos Indonesia sebagai berikut :
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
3 1.396 2.1953
Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa Asuransi
Kesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnya
tidak dapat dimiliki.
Jenis Remunerasi
dan
Fasilitas Lain
Komisaris Direksi
Jumlah Diterimadalam 1 Tahun *
Total
Orang OrangJutaan
Rupiah
Jutaan
Rupiah
T o t a l
Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, Tunjangan
Hari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon 3
3
1.339
57
2.124
713
3
*) Dinilai dalam Ekuivalen Rupiah
Jenis Remunerasi Perorang dalam 1 tahun
yang diterima secara Tunai
Di atas Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar
Rp. 500 Juta ke Bawah
Komisaris Direksi
Jumlah
-- -
-
-
-
-
3
3
PENYIMPANGAN INTERNAL(INTERNALFRAUD)
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIANOLEH BANK
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Selama tahun 2013 tidak terdapat adanya penyimpangan internal ( ).
Terdapat satu permasalahan hukum yang tidak membahayakan usaha bank maupunpihak ketiga lainnya. Bank sedang mengajukan permohonan sita eksekusi dangugatan melalui Pengadilan Negeri Bandung atas AYDA yang sudah diserahkankepada Bank tetapi penghuni rumah tersebut tidak mau menyerahkannya secarasukarela. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena upaya musyawarah tidakmenghasilkan.
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis bank dengankepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait dengan bank yang dapat merugikan bank.
Dalam menjalankan kegiatan operasional bank, Dewan Komisaris, Anggota Direksi,Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu berupaya semaksimal mungkinuntuk menghindari atau mengurangi adanya potensi benturan kepentingan, namunsepanjang tahun 2013 terdapat indikasi transaksi yang mengandung benturankepentingan, yaitu :
1. Sewa Gedung Kantor Pusat dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakanpemegang saham BankArtos.
internal fraud
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
40
4.88
77.59
62.50
70.69
Jabatan
Pegawai Tetap s.d Batas Pelaksana
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
Gaji Perbulan
(Jutaan Rp)
Tertinggi Terendah
% Rasio
Direksi
Komisaris
41
25
45
40
58
2
Lap
oran
Tahu
nan
2013
41
2. Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Bandung - Kosambi dari Ibu Lina ArtoHardy yang juga merupakan pemegang saham BankArtos.
Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan benturankepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali sesuai denganperkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku.
Selama tahun 2013 Bank tidak melakukan buy back shares dan/atau buy backobligasi Bank, karena Bank belum menerbitkan obligasi.
Pada tahun 2013, sumbangan / donasi tidak diberikan kepada Kegiatan Politik, namundiberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang jumlahnya tidak signifikan,seperti : HUT RI, Acara RT/RW setempat, sumbangan kepada anak yatim denganjumlah sumbangan rata-rata sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).Secara rutin Bank juga melakukan kegiatan donor darah.
Sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap kesejahteraan Karyawan danKeluarganya khususnya kepada Karyawan Tingkat Dasar, saat ini Bank Artosmemberikan beasiswa pendidikan bagi putra-putri Karyawan Bank yang berprestasidisekolahnya serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : Sudahbekerja lebih dari 5 (lima) Tahun, Kategori Pegawai dasar s.d Staf, Penilaian kinerjatahunan Baik. Sepanjang tahun 2013 putra-putri karyawan yang menerima beasiswabeasiswa dari BankArtos adalah sebagai berikut :
BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATANPOLITIK SELAMAPERIODE LAPORAN
Nama Anak AsuhNo.
Valent Salsabila Nur S.
Mila Amelia
2.
1.
Muhamad Zulfan Firmansyah I
Syeni Septiyani
4.
3.
Fajar Surya Gumilang
Ghina Nur Huzaipah I
6.
5.
Eka Sartika Octaviyani7.
Alda Wardah Firdayanti8.
Errine Resti Destiani9.
Anak Karyawan
Undang Surahman
Asep Saepudin
Yana Suryana
Wawan Irawan
Wawan Irawan
Agus Heryanto
Asep Sopandi
Hidayat
Sejak
th
2013
Bantuan/Bln
(Rupiah)
250.000,-
Enjang Setiawan 2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,-
Secara umum kinerja Bank Artos selama tahun 2013 menunjukan hasil yang cukuppositif hal tersebut ditandai dengan perkembangan total aset berikut instrumen-instrumennya.
Penyaluran kredit pada posisi tahun 2013 sebesar Rp. 431.396 juta sedangkan padatahun 2012 sebesar Rp. 313.713 juta, penyaluran kredit terdiri dari kredit investasi,modal kerja, konsumsi dan penerusan (channelling), dengan komposisi sebagaiberikut :
Untuk menjaga potensi risiko konsentrasi kredit, Bank Artos senantiasa menjagadiversifikasi portofolio kredit untuk relatif menyebar ke berbagai sektor ekonomi. Padatahun 2013 sebaran konsentrasi kredit sebagai berikut :
21,25% Jasa (multifinance dll) 14,30% Pengangkutan
25,32 % Perdagangan Besar 4,07% Konstruksi
13,70 % Perindustrian 21,36% Lainnya
Penghimpunan dana pada posisi tahun 2012 sebesar Rp. 401.717 juta, pada tahun2013 terjadi peningkatan sehingga menjadi Rp. 544.066 juta, dengan komposisi danapihak ketiga Rp. 395.495 juta dan dana bank lain Rp. 148.571 juta.
KREDITYANG DIBERIKAN
PENGHIMPUNAN DANA
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
42
PerkembanganUsaha
Jenis Kredit
Modal Kerja
Investasi
31 Desember 2012
42.021
31 Desember 2013
67.759
Modal Kerja
Konsumsi
Modal KerjaTotal
340.175
23.462
431.396
254.488
17.204
313.713
Lap
oran
Tahu
nan
2013
43
Perkembangan usaha Bank jika dilihat dari perbandingan kondisi keuangan BankArtos Indonesia posisi akhir tahun 2013 dengan tahun 2012 menunjukan :
Pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar 21,18 % atausebesar Rp. 4.796 juta dari Rp. 22.644 juta menjadi Rp. 27.440 juta. Peningkatan initerkait dengan peningkatan penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan sebesar37,51 % pada tahun 2013.
Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 445,41 % dari Rp. 425 juta menjadi Rp.2.318 Juta.
Total Aktiva Poduktif mengalami peningkatan sebesar 31,45 % atau sebesar Rp.139.035 juta dari Rp. 442.104 juta menjadi Rp. 581.139 juta.
Total Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan sebesar 25,67 % atau sebesar Rp.80.785 juta dari Rp. 314.710 juta menjadi Rp. 395.495 juta.
Pinjaman yang Diberikan mengalami peningkatan sebesar 37,51 % atau sebesar Rp.117.683 juta dari Rp.313.713 juta menjadi Rp. 431.396 juta.
Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan sebesar 6,10% sehinggamenjadi 21,62%, penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya ATMR yangdiakibatkan dari peningkatan penyaluran kredit, namun masih diatas ketentuan BankIndonesia.
PENDAPATAN BUNGABERSIH
LABABERSIH
AKTIVAPRODUKTIF
DANAPIHAK KETIGA
KREDITYANG DIBERIKAN
PERMODALAN
STRUKTUR ORGANISASI BANK
Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan faktor eksternaldalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan. Struktur Organisasi disesuaikandengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha sertastrategi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi Bank ArtosIndonesia telah menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG ). Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian yangsangat penting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
44
Visi dan Misi Bank. Penyediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulankompetitif sangat dibutuhkan ditengah tingkat persaingan usaha yang tinggi dan skalausaha yang mengglobal. Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepadanilai tambah yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber DayaManusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program pendidikan danpelatihan serta pengiriman Sumber Daya Manusia untuk memperoleh sertifikasiprofesi pada lembaga sertifikasi yang berwenang. Namun kualitas integritas SDM jugamenjadi sesuatu hal yang penting untuk menjadi perhatian manajemen.
Kantor Pusat 1
Jaringan Usaha 2013
Kantor Cabang 1
Kantor Cabang Pembantu
Kegiatan Kas diluar Kantor
A T M
TOTAL 17
5
5
5
JARINGAN USAHA
Sampai dengan tahun 2013, Bank telahmemiliki 17 jaringan usaha dalamm e n d u k u n g p e n c a p a i a n t a r g e tpengembangan usaha yang telahditetapkanJumlah tersebut direncanakan akan terusbertambah sejalan dengan rencanapengembangan usaha kedepan.
( lihat tabel jaringan usaha ).
Dewan Komisaris 3
TOTAL SDM 2013
Direksi 3
Karyawan Tetap
Karyawan Tidak Tetap
TOTAL 174
168
-
SUMBER DAYAMANUSIA
Penerapan konsep dan tehnikmanajemen sumber daya manusiayang tepat dan efek t i f , akanmenghasilkan sumber daya manusiayang produktif, inovatif, kreatif danloyal. Sumber Daya Manusia yangmemiliki kriteria tersebut dapatdidayagunakan untuk merealisasikan
Magister ( S2 ) 8
Jenjang Pendidikan SDM
Sarjana ( S1 ) 77
Sarjana Muda ( D3 )
SLTA
Dibawah SLTA
20
56
13
Lap
oran
Tahu
nan
2013
45
SusunanPengurus
Berpengalaman 22 tahun dalam industri perbankan. Meraih(MBA) dari ,
United Kingdom. Bergabung dengan BankArtos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Master ofBusiness Administration Edinburgh Bussiness School HeriotWatt University Cambridge
Berpengalaman 28 tahun dalam industri perbankan. Meraih SarjanaEkonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir didunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1986. Bergabung denganBankArtos Indonesia mulai tahun 1997 sampai sekarang.
Berpengalaman 20 tahun dalam industri perbankan. Meraihdari , Sydney. Bergabung
dengan BankArtos Indonesia mulai tahun 1994 sampai sekarang.
Bachelor ofScience University of New South Wales
Berpengalaman 37 tahun dalam industri perbankan. Meraih MagisterManajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung denganBankArtos Indonesia mulai tahun 2004 sampai sekarang.
William Arto Hardy, Bcom, Komisaris UtamaBerpengalaman 22 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu.Meraih dari , Sydney.Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampaisekarang.
Bachelor of Commerce University of Western
Bambang Setiawan SE, Direktur Kepatuhan
Lina Arto Hardy MBA, Direktur
Reinantha Yaputra MBA , Direktur Utama
Lucia Djatmiko, Bsc, Komisaris
Berpengalaman 32 tahun dalam industri perbankan. Meraih(MBA) dari ,
USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun1982 sampai dengan 1995, Bergabung dengan Bank Artos Indonesiamulai tahun 1996 sampai sekarang.
Master ofBusiness Administration Washington International University
Nono Sukarno, SE, MM, Komisaris
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
46
ManajemenEksekutif
Theresia Harjati MPemimpinKantor Wilayah Jakarta
Fifiningsih Ario
Berpengalaman 38 th dalam industriperbankan, menyelesaikan pendidikan diSanta Maria Bandung. Bergabungdengan Bank Artos Indonesia mulaitahun 1996 sampai sekarang.
Kepala UrusanSDM, Umum, SKMR & MIS
Berpengalaman 20 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Ekonomi dariUn i ve rs i tas A tma jaya Jaka r ta .Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2000 sampai sekarang.
Treasury, Operation & CreditSupport Manager
Berpengalaman 28 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Sospol dariUniversitas Katolik ParahyanganBandung. Bergabung dengan BankArtosIndonesia mulai tahun 2001 sampaisekarang.
Business ManagerPemimpin KP Bandung
Berpengalaman 12 th dalam industriperbankan, meraih Master of BusinessAdministration dari Hawai PacificUniversity, Honolulu, Hawai, USA.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2011 sampai sekarang.
Business ManagerKC jakarta
Lucyana Suryapranata
Berpengalaman 25 th dalam industriperbankan, meraih Bachelor of Arts (BA)dari The University of New South Wales,Australia. Bergabung dengan Bank ArtosIndonesia mulai tahun 2000 sampaisekarang.
Business ManagerKCP Jakarta
Berpengalaman 16 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana MudaAkuntansi dari STIE Indonesia Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2006 sampai sekarang.
Tang Bok Lan Dicky Setiady
Berpengalaman 21 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Manajemendari Universitas Kristen Duta WacanaYogjakarta. Bergabung dengan BankArtos Indonesia mulai tahun 2009sampai sekarang.
Berpengalaman 17 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana Manajemendari Universitas Tarumanegara Jakarta.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2009 sampai sekarang.
Rostiawati Yurin Ahmad Rizki
Berpengalaman 23 th dalam industrip e r b a n k a n , m e r a i h M a g i s t e rKenotariatan Universitas PadjadjaranBandung. Bergabung dengan BankArtosIndonesia mulai tahun 1996 sampaisekarang.
Berpengalaman 19 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana HukumUniversitas Katolik ParahyanganBandung. Bergabung dengan BankArtosIndonesia mulai tahun 2001 sampaisekarang.
Supiarti Ong Widjaja Deddy Triyana
Denny Lunardi
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKCP Bandung
WakilPemimpin Kantor Pusat
Lap
oran
Tahu
nan
2013
47
KepalaSatuan Kerja Audit Intern - SKAI
Marthen Sulle KondaOperation & Credit
Support Manager - KPO
Berpengalaman 12 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana AkuntansiSTIEB Bandung. Bergabung denganBank Artos Indonesia mulai tahun 2002sampai sekarang.
Berpengalaman 24 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana MudaAkuntansi Universitas Sumatera UtaraMedan. Bergabung dengan Bank ArtosIndonesia mulai tahun 2001 sampaisekarang.
Achmad HumamKepalaSKMR, MIS & Pejabat APU-PPT
Berpengalaman 6 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana AkuntansiUniversitas Padjadjaran Bandung.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2008 sampai sekarang.
Business ManagerKCPBandung
Berpengalaman 6 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana TeknikIndustri Universitas Maranatha Bandung.Bergabung dengan BankArtos Indonesiamulai tahun 2013 sampai sekarang.
Andri Stevanus Sian Field
Lanjar
Business ManagerKCP Bandung
Berpengalaman 8 th dalam industriperbankan, meraih Sarjana AkutansiUniversitas Maranatha Bandung.Bergabung dengan Bank ArtosIndonesia mulai tahun 2012 sampaisekarang.
Wawan Kurniawan
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
48
StrukturOrganisasi
DEWAN KOMISARIS
WAPIM KP
OPERATION &
CREDIT SUPPORT
MANAGER
UMUM
KEPALA
SKMR & SIM
DIREKTUR UTAMA
URUSAN
SDM, UMUM, SKMR & SIM
Komite
A u d i t
Komite
Aktiva Pasiva
Komite
Remunerasi & Nominasi
Komite
Pemantau Risiko
Komite
Manajemen Risiko
DIREKTUR
SDM, UMUM, SKMR & SIM
Pemimpin KC
JakartaPemimpin KP
Bandung
SKMR & SIM
DIREKTUR
KEPATUHAN
SDM
Treasury, Operation,
& Credit Support
Manager-Jakarta
Koordinator KK/
Bussines Manager
Jakarta
CAB. PEMBANTU
IT & CC
Pejabat
APU-PPT
Kepatuhan &Sisdur
TREASURY
Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI)
PEMIMPIN
KANWIL JAKARTA
CAB. PEMBANTU
Lap
oran
Tahu
nan
2013
49
IkhtisarKeuangan
201120122013
Neraca
Giro Pada Bank Indonesia
Kredit Yang Diberikan
Laba Rugi (Juta Rp.)
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Biaya Operasional Lainnya
22.453
Kualitas Aktiva (Juta Rp.)
Aktiva Produktif 394.214
Aktiva Non Produktif 1.708
Simpanan pada Bank Lain 3.421
253.648
46.919
24392
22.527
1.518
23.115
Ikhtisar Keuangan
25.368
442.104
2.175
3.519
313.713
46.851
24.207
22.644
1.555
24.005
30.087
581.139
4.417
1.024
431.396
56.502
29.062
27.440
3.194
27.464
Total Aset
Dana Pihak Ke-3
455.763
265.007
511.105
314.710
657.012
395.495
Total Aktiva Produktif & Non Produktif 395.922444.279585.556
Simpanan dari Bank Lain
Ekuitas
82.379
105.093
87.007
105.518
148.571
107.836
Surat Berharga (SBI) 137.145124.872148.719
Laba Operasional 9301943.170
Pendapatan (Beban) Non Operasional 1.9407169
Laba Sebelum Pajak 2.8709103.179
Laba Setelah Pajak 1.0874252.318
dalam jutaan rupiah.
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
50
JaringanKantor
Kantor Pusat
Kantor Cabang Utama Jakarta
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
Jl. Otto Iskandardinata No.18,Bandung 40171 Indonesia
Ph. (022) 4200202, 4200303 (hunting)Fax. (022) 4200401Telex. (022) 24145
Jl. Suryopranoto No. 59,Jakarta Pusat 10160 Indonesia
Ph. (021) 3453323 (hunting)Fax.(021) 3802756
Kompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12,Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading
Kelapa Gading Utara 14240 IndonesiaPh. (021) 45856788 (hunting)
Fax. (021) 45850308
Kompleks Kopo Mas Regensi 9 G Jl. Kopo No. 618,40225 Indonesia
Ph. (022) 5423371, 5436673, 5436669Fax. (022) 5436672
Jl. Gardujati No. 75,40181 Indonesia
Ph. (022) 6004087, 6004088Fax. (022) 6014970
Segitiga Emas Kosambi Blok A/15Jl. Jend. Ahmad Yani No. 221-223,
40113 IndonesiaPh. (022) 7218272, 7237024
Fax. (022) 7237024
Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D-1Bumi Serpong Damai (BSD) City
15322 IndonesiaPh. (021) 5388880
Fax. (021) 53160728
Pusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI)Jl. KH. Fahrudin No.36
Blok E Lantai Dasar A.5 No.3-3ATanah Abang- Jakarta Pusat
Ph. (021) 3805377Fax. (021) 3161021
Jakarta
Bandung
Bandung
Bandung
Tangerang Banten
Alamat Websitewww.bankartos.co.id
Lap
oran
Tahu
nan
2013
51
Produk &Jasa layanan
Tabungan Artos
Tabungan Artoscash - ATM Bersama
Tabungan Pendidikan Mutiara
Tabunganku
Deposito Berjangka
Deposito On Call
Sertifikat Deposito
Giro Artos
Giro Artos Kemitraan
Produk Pinjaman / Kredit
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumsi
Kredit Pemilikan Rumah / Ruko
Kredit Pemilikan Mobil / Sepeda Motor
Kredit Multi Guna
Kredit Artos Sejahtera
Kredit Artos Manfaat
Kredit Artos Berdikari
Produk Simpanan
Jasa Layanan
Penukaran Mata Uang Asing-Money Changer
Pelayanan Antar Jemput Transaksi-Pickup Service
Sentra Pembayaran Tagihan Telepon, Flexi & PLN
Kiriman Uang/Transfer - RTGS / SKN
Tagihan Warkat Luar Kota Inkaso-Intercity Kliring
Tagihan Warkat dalam kota - Kliring
Bank Garansi
Payroll System - Fasilitas Penggajian Karyawan
Pembayaran Uang Sekolah
Safe Deposit Box - SDB
Jaringan ATM Bersama
Lap
ora
n T
ahu
nan
201
3
52
RasioKeuangan
201120122013Rasio Keuangan
Permodalan
C A R
Kualitas Aktiva
Aset Produktif Bermasalah dan Non Produktif
Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non
Produktif
CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
Rentabilitas
R O A
R O E
N I M
B O P O
Likuiditas
L D R
Kepatuhan
Pelanggaran BMPK
Rasio Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum Utama - GWM
29,56%
Lainnya
Cost of Fund 7,22 %
Cost of Money 15,39 %
Aktiva Tetap terhadap Modal 31,75 %
1,07 %
106,00 %
0,63 %
1,99 %
5,71 %
98,08 %
95,71 %
0,00 %
0,00 %
8,27 %
27,72 %
6,18 %
13,75 %
34,44 %
1,80 %
89,00 %
0,19 %
0,40 %
6,78 %
99,63 %
99,68 %
0,00 %
0,00 %
8,13 %
21,62 %
7,00 %
13,25 %
18,22 %
2,51 %
89,00 %
0,58 %
2,19 %
6,75 %
94,69 %
109,08 %
0,00 %
0,00 %
8,14 %
NPL - Gross
NPL - Net
1,00 %
0,89 %
1,90 %
1,33 %
1,60 %
1,07 %
Kewajiban terhadap Ekuitas 3,12 %
Kewajiban terhadap Aktiva 0,72 %
3,67 %
0,76 %
4,74 %
0,78 %
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
R-023/BAI-ry/RY01/IV/2014
Pengurus, Pengawas dan Dewan Penasihat PT. Bank Artos Indonesia Kami telah mengaudit neraca PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
A S E T
Kas 2a,3 15,107,693,000 9,720,388,300 Giro pada Bank Indonesia 2a,4 30,086,599,958 25,368,080,624 Giro pada bank lain 2a,c,g,5 1,024,481,550 3,518,688,570 Efek-efek 2d,g,6
setelah dikurangi pendapatan bunga diterima di muka
Rp 280,768,481 tahun 2013
Rp 127,985,438 tahun 2012 148,719,231,519 124,872,014,562 Kredit yang diberikan 2e,f,g,7,24
Pihak ketiga 425,484,368,843 305,136,703,623 Pihak berelasi 7,468,563,407 8,918,370,318 Dikurangi provisi kredit
(1,556,815,837) (341,608,984)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4,354,183,111) (3,941,374,792) ---------------------------- -------------------------
Jumlah kredit yang diberikan bersih 427,041,933,303 309,772,090,165 ---------------------------- ------------------------- Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2h,8 Rp 12,484,418,069 tahun 2013 Rp 10,647,965,475 tahun 2012 19,871,484,305 28,082,761,770 ---------------------------- ------------------------- Aset lain-lain Agunan yang diambil alih 2i,g,9 4,417,128,692 2,175,045,692 setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
Pendapatan yang masih akan diterima 2,017,805,660 2,571,381,336 Biaya dibayar dimuka 2j 8,017,144,302 4,250,619,079 Aset lainnya 10 708,371,322 773,898,681 ---------------------------- ------------------------- Jumlah Aset lain-lain 15,160,449,976 9,770,944,788 ---------------------------- ------------------------- Rekening antar kantor JUMLAH ASET 657,011,873,611 511,104,968,779
============== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
1
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 2o.11 1,039,714,234 732,447,055 Simpanan Giro 2f,12,24 Pihak ketiga
33,695,913,120 30,522,711,183
Pihak berelasi
26,951,068,452 16,973,459,214
-------------------- --------------------
Jumlah giro 60,646,981,572 47,496,170,397 -------------------- -------------------- Tabungan 2f,13,24 Pihak ketiga
22,599,606,011 17,570,623,258
Pihak berelasi
2,366,802,139 1,920,075,250
-------------------- --------------------
Jumlah tabungan
24,966,408,150 19,490,698,508 -------------------- -------------------- Deposito Berjangka 2f,14,24 Pihak ketiga
292,106,861,268 237,612,036,068
Pihak berelasi
17,775,232,806 10,110,611,666
-------------------- --------------------
Jumlah deposito berjangka 309,882,094,074 247,722,647,734 -------------------- -------------------- Simpanan dari bank lain 148,570,762,940 86,651,960,800 -------------------- -------------------- Jumlah simpanan 544,066,246,736 401,361,477,439 -------------------- --------------------
Utang pajak 2m,15 1,341,453,380 563,427,505 Biaya harus dibayar 1,653,679,320 1,434,845,001 Pendapatan diterima dimuka 41,673,460 582,177,819 Liabilitas lainnya 2p,16 660,210,503 570,815,293 Kewajiban pajak tangguhan 2m,15
373,085,596
342,030,353
-------------------- -------------------- Jumlah liabilitas 549,176,063,229 405,587,220,465 -------------------- -------------------- EKUITAS Modal disetor 18 Modal saham nilai nominal @ Rp 1.000,- Modal dasar 200.000.000 lembar saham, modal saham ditempatkan dan disetor penuh 96.500.000
lembar saham untuk 2013 dan 2012. 96,500,000,000 96,500,000,000 Cadangan umum
6,000,000,000 6,000,000,000
Saldo laba 5,335,810,381 3,017,748,314 -------------------- -------------------- Jumlah ekuitas 107,835,810,381 105,517,748,314 -------------------- -------------------- JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 657,011,873,611 511,104,968,779 ========== ==========
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
2
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA: Bunga yang diperoleh 2k,20 56,257,208,225 45,084,867,928 Provisi dan komisi kredit 2l 94,440,436 1,764,124,018
----------------------- ------------------------- Jumlah 56,351,648,661 46,848,991,946 ----------------------- ------------------------- BEBAN BUNGA :
Bunga yang dibayar 2k,21 (29,061,940,745) (24,206,804,304) ----------------------- ------------------------- PENDAPATAN BUNGA BERSIH 27,289,707,916 22,642,187,642 ----------------------- ------------------------- PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit 2l 128,991,941 96,761,589 Pendapatan operasional lainnya 3,215,142,263 1,459,497,448 ----------------------- ------------------------- Jumlah pendapatan operasional lainnya 3,344,134,204 1,556,259,037 ----------------------- ------------------------- Beban operasional lainnya
Provisi dan komisi dibayar selain untuk
penerimaan dana (51,710,999) (50,306,300) Beban penyisihan kerugian aset produktif 2g,5,7 (437,000,000) - Beban umum dan administrasi 22 (9,843,349,503) (8,293,700,887) Beban personalia 23 (17,067,396,986) (15,533,438,448)
Beban lain-lain (64,262,765) (62,131,600) ----------------------- ------------------------- Jumlah beban operasional lainnya (27,463,720,253) (23,939,577,235) ----------------------- ------------------------- Beban operasional lainnya - Bersih (24,119,586,048) (22,383,318,198) ----------------------- -------------------------
LABA OPERASIONAL
3,170,121,868 258,869,444 =========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
3
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 3 2 0 1 2
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional 20,873,444 657,415,721 Beban non operasional (12,250,000) (6,621,000) ----------------------- ------------------------ Pendapatan non operasional - Bersih 8,623,444 650,794,721 ----------------------- ------------------------ LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3,178,745,311 909,664,165 PAJAK PENGHASILAN 2m,15 Pajak kini (829,628,000) (109,310,495) Penghasilan (beban) pajak tangguhan (31,055,244) (375,588,439) ----------------------- ------------------------ Jumlah pajak penghasilan (860,683,244) (484,898,934) ----------------------- ------------------------ LABA (RUGI) BERSIH 2,318,062,067 424,765,231 ----------------------- ------------------------ LABA KOMPREHENSIF LAIN - - ----------------------- ------------------------ LABA KOMPREHENSIF 2,318,062,067 424,765,231 =========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
4
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Saldo Laba -
Catatan Modal Cadangan Yang belum ditentukan
Jumlah
disetor umum penggunaannya
ekuitas
Saldo per 1 Januari 2011 96,500,000,000 6,000,000,000 506,006,695
103,006,006,695
Rugi bersih tahun berjalan - - 2,086,976,388
2,086,976,388
Saldo per 31 Desember 2011 96,500,000,000 6,000,000,000 2,592,983,083
105,092,983,083
Laba bersih tahun berjalan - - 424,765,231
424,765,231
Saldo per 31 Desember 2012 96,500,000,000 6,000,000,000 3,017,748,314
105,517,748,314
Laba bersih tahun berjalan - - 2,318,062,067
2,318,062,067
Saldo per 31 Desember 2013 18 96,500,000,000 6,000,000,000 5,335,810,381
107,835,810,381
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
5
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2 0 1 3 2 0 1 2
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih tahun berjalan 2,318,062,067 424,765,231
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih tahun berjalan menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi :
Pemulihan / penyisihan kerugian giro pada bank lain -
(51,000,000)
Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit 437,000,000
-
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit -
(224,419,261)
Provisi kredit
1,215,206,853
341,608,984
Laba penjualan aset tetap
-
(367,999,995)
Penyusutan aset tetap
1,927,735,709
1,828,723,370
Beban pajak tangguhan
31,055,244
375,588,439
Penghapusan kredit (write off)
(46,590,605)
-
---------------------
----------------------
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilities operasi 5,882,469,268
2,327,266,769 Penerimaan kredit yang telah dihapus bukukan
22,398,924
19,131,207
(Kenaikan) Penurunan dalam aset operasi
Kredit yang diberikan
(118,897,858,310)
(60,407,156,557)
Pendapatan yang masih akan diterima
553,575,676
(528,363,062)
Biaya dibayar dimuka
(3,766,525,223)
599,599,813
Agunan yang diambil alih
(2,242,083,000)
(467,135,586)
Aset lain-lain
65,527,359
(347,659,975)
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi
Liabilitas segera
307,267,179
241,309,818
Giro
13,150,811,174
11,601,434,503
Tabungan
5,475,709,642
(176,923,157)
Simpanan berjangka
62,159,446,340
38,278,243,350
Simpanan dari bank lain
61,918,802,140
4,596,626,583
Utang pajak
778,025,876
(5,480,844)
Biaya harus dibayar
218,834,319
63,658,842
Pendapatan diterima dimuka (540,504,359) 39,191,001
Liabilitas lain-lain
89,395,210
(62,416,108)
---------------------
----------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
25,175,292,215
(4,228,673,403)
---------------------
----------------------
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
6
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
2 0 1 3
2 0 1 2
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI :
Pembelian aset tetap
(1,437,946,011)
(3,454,808,857) Penjualan aset tetap/ penggantian asuransi
7,721,487,767
368,000,000
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
(23,847,216,956)
12,273,533,119
-------------------------
-------------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (17,563,675,200) 9,186,724,262
-------------------------
-------------------------
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 7,611,617,015 4,958,050,859
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
38,607,157,494
33,649,106,635 ------------------------- -------------------------
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
46,218,774,508
38,607,157,494
============
============
Rincian kas dan setara kas akhir tahun :
Kas
15,107,693,000
9,720,388,300 Giro pada Bank Indonesia
30,086,599,958
25,368,080,624
Giro pada Bank lain
1,024,481,550
3,518,688,570
-------------------------
-------------------------
46,218,774,508 38,607,157,494
============ ============
CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk:
Bunga
28,843,106,426 24,143,145,462 Pajak penghasilan 209,163,495 119,265,440
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
7
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
1. U M U M
PT BANK ARTOS INDONESIA (untuk selanjutnya disebut sebagai "Bank") berkedudukan dan berkantor pusat
di Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, didirikan dengan akta notaris Netty Tjandrania, SH no. 1 tanggal 1 Mei 1992
dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 3 Juni 1992
No. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir adalah mengenai perubahan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan perubahan seluruh anggaran
dasar perseroan sehubungan dengan diberlakukannya Undang - undang Republik Indonesia no. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta notaris Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH No. 1 tanggal 10 Nopember 2010.
Perusahaan telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992. Mulai tanggal 12 Desember 1992 perusahaan telah menjalankan
operasinya sebagai Bank Umum.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : William Arto Hardy
Komisaris : Lucia Djatmiko
Komisaris : Nono Sukarno
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Reinantha Yaputra
Direktur : Lina Arto Hardy
Direktur kepatuhan : Bambang Setiawan
Susunan komite audit, komite pemantau resiko serta komite remunerasi dan nominasi pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 adalah sebagai berikut :
Komite Audit : Ketua : Lucia Djatmiko
Anggota : Manuel Lahengke Nusa
: Verawaty Surya Putra
Komite Pemantau Resiko :
Ketua : Nono Sukarno Anggota : Manuel Lahengke Nusa
: Verawaty Surya Putra
Komite Remunerasi dan Nominasi : Ketua : Lucia Djatmiko
Anggota : William Arto Hardy
: Fifiningsih Ario
8
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
1. U M U M (Lanjutan)
Kantor Pusat PT Bank ARTOS INDONESIA beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
2013 2012
Kantor Pusat 1 1 Kantor Cabang 1 1 Kantor Cabang Pembantu 5 5 Kantor Kas 1 1
------------------------------ -----------------------------
8 8
=============== ==============
Jumlah karyawan per 31 Desember 2013 dan 2012 sebanyak 174 dan 178 karyawan (tidak diaudit).
Jumlah imbalan yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Bank pada tahun 2013 dan 2012 sebesar Rp 1.184.238.360,- dan Rp 1.174.596.150,-
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil
usahanya, dijelaskan di bawah ini.
a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(“PAPI”) serta praktek yang lazim berlaku di Indonesia
Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan keuangan tersebut
disusun berdasarkan nilai historis dan asumsi kelangsungan hidup, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang menunjukan secara terpisah perubahan
yang terjadi selama tahun periode dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas,
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain yang penggunaannya tidak dibatasi, dan deposito berjangka pada bank
lain yang penempatannya 1 bulan hingga jatuh tempo.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagai suatu
kesatuan usaha.
9
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Perubahan kebijakan akuntansi
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa
standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Revisi atas PSAK 38, "Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali", PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Penyajian", dan
pencabutan atas PSAK 51, "Akuntansi Kuasi-Reorganisasi" yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak
menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan
periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Penerapan ISAK 21, "Perjanjian Konstruksi Real Estate" dan pencabutan PSAK 44, "Akuntansi Aktivitas Pengembangan
Real Estate" yang seharusnya berlaku sejak 1 Januari 2013 telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interprestasi dan Standar tersebut di atas tidak memiliki
dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Perusahaan masih menganalisa dampak penerapan interprestasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014
terhadap laporan keuangan Perusahaan:
- ISAK 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan" ;
- ISAK 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas" ;
- ISAK 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka".
c. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
d. Efek-efek
Efek - efek/Surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang.
Surat-surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan di neraca sebesar nilai nominal di kurangi
dengan bunga yang belum diamortisasi.
Investasi dalam efek yang diklasifikasikan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo" disajikan di neraca sebesar biaya perolehan
setelah amortisasi premi atau diskonto.
10
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang
berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
f. Transaksi dengan pihak berelasi
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam
PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan posisi keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan posisi
keuangan Bank.
i. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermadiaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
Berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries,
dan fellow subsidiaries);
ii. Perusahaan asosiasi (associated companies);
iii. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara
perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut
(anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
iv. Karyawan kunci, yaitu orang - orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin,dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelaporan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi
dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
v. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan - perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan perusahaan
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
11
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen
terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas
prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal
lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum
lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi
keuangan debitur yang telah diaudit.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
Klasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Kredit yang diberikan
Peringkat I Peringkat II Peringkat III Peringkat IV Peringkat V
0,43 % 0,43 % 50,00% 75,00% 100,00 %
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi minimum, berdasarkan Surat Bank
Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan
kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus
menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang.
Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut
pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok
dan bunga kredit yang belum terbayar.
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat)
kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Klasifikasi
Batas Waktu Persentase minimum Penyisihan Kerugian
Lancar
Sampai dengan 1 tahun 0%
Kurang Lancar
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%
Diragukan
Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%
Macet
Lebih dari 5 tahun 100%
12
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa asset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam,
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan
pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang
yang diharapkan tapi belum terjadi).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat
bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai.
Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas
(discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan
metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian
yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi
ekonomi dan kredit saat ini.
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk
pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan
tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat
dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
13
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat
kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan
pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah
biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian
penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang
merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan
laba rugi komprehensif.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan`peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai
tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah
terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah
nilai yang dapat dipulihkan.
h. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
pada saat terjadinya.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Penyusutan per tahun
Taksiran Masa Manfaat
Inventaris
25 % 4 tahun
Mesin Kantor
25 % 4 tahun
Kendaraan Kantor 25 % 4 tahun
Software 25 % 4 tahun
Gedung
2,5 % 40 tahun
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
14
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah
sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang
diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount)
maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai
aset dan dibebankan pada tahun berjalan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan
dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
i. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan,
mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi
biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil
alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada
saat penjualan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih
dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada
saat terjadinya.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
15
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Biaya yang ditangguhkan
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan
sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau
penyisihan kerugian.
k. Pendapatan dan Beban bunga
Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk
masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan
dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya
tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat
yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat
di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya
Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak
peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan
nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami
penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika
telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-
performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau
memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
16
PT BANK ARTOS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan
pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan
dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang
perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau
diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit
yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya
transaksi.
m. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke
ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku
saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama
ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
17
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi
ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi
diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh
revisi estimasi tersebut.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan
penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan sebagai berikut:
Usaha yang berkelanjutan
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan
berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,
manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan
terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, nilainya
ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input)
untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neraca untuk
menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan
manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian
penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan
nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin
berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai.
Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi
dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
18
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual
Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama
seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.
Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai
akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset
pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang
sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
o. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari
masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
p. Imbalan pasca kerja
Bank meenyelenggarakan kebijakan imbalan pasca kerja program pensuin iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap
sesuai Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 (Revisi 2010) Imbalan Pasca Kerja. Bank menunjuk pihak ketiga lainnya
untuk mengelola dana imbalan pasca kerja karyawan.
q. Cadangan umum
Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan wajib setiap
tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya
20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh
Rapat Umum Para Pemegang Saham.
19
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
3. KAS
2 0 1 3
2 0 1 2
Rupiah
15,107,693,000
9,720,388,300
==========
==========
Kas (Cash In Transit, Cash In Safe dan Cash In Box) telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang General Insurance
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.500.000.000.- dan Rp 9.500.000.000,- untuk tahun 2013 dan 2012. Jenis
risiko yang ditanggung pihak asuransi adalah All Risk. Jumlah kas ATM per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
sebesar Rp 297.100.000,- dan Rp 327.600.000,-.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2 0 1 3
2 0 1 2
Giro
30,086,599,958
25,368,080,624
---------------------
--------------------
Jumlah 30,086,599,958 25,368,080,624
==========
==========
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia untuk tahun 2013 dan 2012 mengacu pada Peraturan Bank
Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam rupiah dan valuta asing, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010.
Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga dalam
rupiah.
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya
sebesar Rp 28.675.000.000.- dan Rp 25.354.000.000,-.
5. GIRO PADA BANK LAIN
2 0 1 3
2 0 1 2
Pihak ketiga bank lain
PT Bank Panin, Tbk
20,257,481
30,944,796
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
20,843,034
763,129,946
PT Bank Central Asia, Tbk
983,381,035
2,724,613,828
---------------------
--------------------
Jumlah - bersih
1,024,481,550
3,518,688,570
==========
==========
20
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
Perubahan penyisihan kerugian Saldo awal tahun - 51,000,000
Pemulihan kerugian selama tahun berjalan - (51,000,000)
---------------------- ---------------------
Saldo Akhir Tahun - -
========== ==========
2 0 1 3
2 0 1 2
Kolektibilitas Rp % Rp %
Lancar 1,024,481,550 100.00 3,518,688,570 100.00
------------------
------------------
--------------------
--------------------
Jumlah - bersih 1,024,481,550
100.00
3,518,688,570
100.00
=========
=========
==========
==========
Penyisihan kerugian yang dibentuk dimaksudkan untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan disajikan sebagai
pos pengurang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain yang telah dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Bunga
jasa giro yang diterima sebesar Rp 14.054.688,- dan Rp 12.487.426,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.
6. EFEK-EFEK
2 0 1 3 2 0 1 2
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia 149,000,000,000 125,000,000,000 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka (280,768,481) (127,985,438)
------------------------ ------------------------
Jumlah 148,719,231,519 124,872,014,562
============ ============
Efek - efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Lelang dan Sertifikat Bank Indonesia Intervensi dengan jangka waktu
antara 28 sampai dengan 90 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Lelang, dan sampai dengan 7 hari untuk Sertifikat Bank
Indonesia Intervensi. Tingkat bunga rata-rata per tahun mulai 5.93 % sampai dengan 4 %. Bunga Sertifikat Bank
Indonesia yang diterima sebesar Rp 780.376.646,- dan Rp 638.470.238,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.
21
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
6. EFEK-EFEK (lanjutan)
Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Nilai Pada Saat Jatuh Tempo
Biaya
perolehan
Nilai Pasar
Laba (Rugi) Belum
Direalisasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
31 Desember 2013 149,000,000,000 148,719,231,519
148,719,231,519
-
========== ========== ========== ========
31 Desember 2012 125,000,000,000 124,872,014,562
124,872,014,562
-
==========
==========
==========
========
Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah 1 bulan atau kurang dan dengan
tingkat kolektibilitas lancar pada tahun 2013 dan 2012.
7. KREDIT YANG DIBERIKAN
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
7.1 Jenis Kredit
2 0 1 3
2 0 1 2
Pihak ketiga
Kredit Modal Kerja Rekening Koran
87,887,173,351
77,471,316,962
Kredit Modal Kerja Rekening Koran Bank
-
4,452,862,489
Kredit Modal Kerja Angsuran
114,938,258,230
85,528,052,700
Kredit Modal Kerja Joint Financing
28,140,628,304
-
Kredit Modal Kerja Angsuran Chanelling
-
12,254,964,427
Kredit Modal Kerja Berjangka
98,754,672,389
55,706,129,054
Kredit Konsumsi Pemilikan Rumah <type 70
280,150,793
247,435,941
Kredit Konsumsi Pemilikan Rumah >type 70
13,344,623,089
9,101,660,576
Kredit Konsumsi Kendaraan Roda 4 - 107,631,927
Kredit Konsumsi Angsuran
10,032,703,575
6,241,162,927
Kredit Konsumsi Angsuran Chanelling
-
1,197,682,118
Kredit Konsumsi Angsuran Joint Financing
685,569,751
-
Kredit Konsumsi Berjangka
9,362,500,000
5,925,000,000
Kredit Investasi Kecil
-
12,476,201
Kredit Investasi lainnya
62,058,089,361
46,890,328,301
---------------------
-----------------------
Jumlah kredit yang diberikan pihak ketiga
425,484,368,843
305,136,703,623
---------------------
-----------------------
Pihak berelasi (catatan 24a)
Kredit
7,468,563,407
8,918,370,318
---------------------
-----------------------
Jumlah pihak berelasi
7,468,563,407
8,918,370,318
---------------------
-----------------------
Jumlah kredit yang diberikan
432,952,932,251
314,055,073,941
Provisi kredit
(1,556,815,837)
(341,608,984)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(4,354,183,111)
(3,941,374,792)
---------------------
-----------------------
Jumlah - Bersih
427,041,933,303
309,772,090,165
==========
===========
22
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :
a. Tingkat bunga rata - rata kredit dalam rupiah 14,25 % dan 18,34 % per tahun masing - masing untuk tahun 2013
dan 2012. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2013 sebesar Rp 48.387.118.163,- dan sebesar
Rp 39.009.186.165,- untuk tahun 2012.
b. Kredit kepada nasabah dijamin dengan deposito berjangka yang disertai surat kuasa pencairan, hak tanggungan atas
aset atau jaminan lain yang umum diterima oleh bank.
c. Kredit yang diberikan kepada karyawan akan dilunasi melalui pemotongan gaji tiap - tiap bulannya dengan
tingkat bunga sebesar 5 % per tahun.
d. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada Pihak yang berelasi
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing - masing sebesar Rp 11.062.000.000,- dan Rp 10.700.000.000,
dan kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing - masing sebesar
Rp 22.123.000.000,- dan Rp 21.400.000.000,-. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan
BMPK pada masing-masing periode.
2 0 1 3
2 0 1 2
7.2 Kolektibilitas Rp %
Rp %
Lancar 400,166,342,170 92.42
301,097,482,515
95.87
Dalam perhatian khusus 25,869,583,180 5.98
6,983,775,208 2.22
Diragukan - 0.00
102,627,234 0.03
Macet 6,917,006,901 1.60
5,871,188,984 1.87
-------------------- ---------- -------------------- ----------
Jumlah 432,952,932,251 99.98
314,055,073,941 100.00
Dikurangi provisi kredit (1,556,815,837) (0.36)
(341,608,984) (0.11)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4,354,183,111) (1.01) (3,941,374,792) (1.25)
-------------------- ----------
-------------------- ----------
427,041,933,303 98.61
309,772,090,165 98.64
========== =====
========== =====
23
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
7.3 Sektor ekonomi
2 0 1 3
2 0 1 2
Pertanian
85,745,100
489,222,467
Pertambangan
2,490,137,880
3,174,349,524
Pertanian,Pertambangan, Perindustrian,
59,330,757,707
42,972,274,223
Listrik, gas dan air
100,437,693
96,816,350
Konstruksi
17,595,561,878
18,497,802,545
Perdagangan,restoran,hotel
109,696,611,489
92,799,202,944
Pengangkutan, pergudangan, komunikasi
61,971,512,664
32,747,903,003
Jasa dunia usaha
122,847,480,866
92,935,683,149
Jasa sosial masyarakat
2,148,872,263
1,464,181,856
Lain-lain
56,685,814,711
28,877,637,880
----------------------
----------------------------
432,952,932,251
314,055,073,941
Dikurangi provisi kredit
(1,556,815,837)
(341,608,984)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(4,354,183,111)
(3,941,374,792)
----------------------
----------------------------
Jumlah - Bersih
427,041,933,303
309,772,090,165
===========
=============
2 0 1 3
2 0 1 2
7.4 Jangka waktu
3 s/d 6 bulan
1,560,789,543
241,050,2506 s/d 12 bulan 198,224,387,665 44,988,111,753
12 s/d 24 bulan
35,350,076,587
38,182,190,108
diatas 2 tahun
197,817,678,456
230,643,721,830
----------------------
----------------------------
Jumlah
432,952,932,251
314,055,073,941
Dikurangi provisi kredit
(1,556,815,837)
(341,608,984)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4,354,183,111) (3,941,374,792)
----------------------
----------------------------
Jumlah - Bersih
427,041,933,303
309,772,090,165
===========
=============
7.5 Klasifikasi jangka waktu berdasarkan Sisa umur sampai saat jatuh tempo
31 Desember 2013
s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikan
Belum jatuh tempo 37,740,262,679 22,090,844,099 57,413,436,146 92,679,535,579 219,284,091,133
Sudah jatuh tempo 3,744,762,614 - - - -
------------------- ------------------- ------------------- ------------------- ---------------------
Jumlah 41,485,025,293 22,090,844,099 57,413,436,146 92,679,535,579 219,284,091,133
------------------- ------------------- ------------------- ------------------- ---------------------
24
PT BANK ARTOS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
31 Desember 2012
s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikan
Belum jatuh tempo 27,224,533,656 13,896,091,073 41,501,612,203 78,302,547,681 149,441,050,008
Sudah jatuh tempo 3,689,239,320 - - - -
------------------- -------------------- ------------------- --------------------- ----------------------
Jumlah 30,913,772,976 13,896,091,073 41,501,612,203 78,302,547,681 149,441,050,008
------------------- -------------------- ------------------- --------------------- ----------------------
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan,
likuiditas dan kesehatan bank.
Kebijakan bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendek untuk
perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang
umum berlaku dipasar.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan
mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktual dapat terpengaruh oleh
kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Perubahan penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai 2 0 1 3
2 0 1 2
Kredit yang diberikan
Saldo awal tahun 3,941,374,792 4,146,662,845
Penyisihan selama tahun berjalan 437,000,000 -
Pemulihan - (224,419,261)
Penghapusan pinjaman (write off) (46,590,605)
-
Penerimaan dari pinjaman yang telah dihapusbukukan 22,398,924
19,131,207
------------------
--------------------
Saldo akhir tahun 4,354,183,111 3,941,374,792
=========
=========
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
25
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi :
31 Desember 2013 Perhatian Kurang
Kredit bermasalah Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perindustrian 3,429,685,848 - - - 3,429,685,848 Perdagangan, restoran, hotel 430,479,999 - - 2,282,791,526 2,713,271,525
Konstruksi
- - - 2,184,253,468 2,184,253,468
Jasa dunia usaha 18,530,037,609 - - 402,627,234 18,932,664,843
Lain-lain
3,479,379,724 - - 2,047,334,673 5,526,714,397
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- --------------------
25,869,583,180 - - 6,917,006,901 32,786,590,081 ======== ======== ======== ======== ==========
Penyisihannya
Perindustrian 34,296,858 - - - 34,296,858
Perdagangan, restoran, 4,304,800 - - 794,478,346 798,783,146
Konstruksi -
712,678,972 712,678,972
Jasa dunia usaha 185,300,376 - - 128,840,715 314,141,091
Lain-lain
33,915,706 - - 658,994,752 692,910,458
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- --------------------
257,817,740 - - 2,294,992,785 2,552,810,525
======== ======== ======== ======== ==========
31 Desember 2012 Perhatian Kurang
Kredit bermasalah Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perdagangan, restoran, hotel 1,343,961,839 - - 2,527,937,349 3,871,899,188
Konstruksi
499,857,819 - - 2,462,050,175 2,961,907,994
Jasa dunia usaha 200,809,797 - 102,627,234 300,000,000 603,437,031
Lain-lain
4,939,145,753 - - 581,201,460 5,520,347,213
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- --------------------
6,983,775,208 - 102,627,234 5,871,188,984 12,957,591,426
======== ======== ======== ======== ==========
Penyisihannya
Perdagangan,restoran, 1,445,825 - - 137,307,874 138,753,699
Lain-lain
2,779,681 - - 67,140,856 69,920,537
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- --------------------
4,225,506 - - 204,448,730 208,674,236
======== ======== ======== ======== ==========
26
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP
Ringkasan aset tetap adalah sebagai berikut :
31 Desember 2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehan
Inventaris 2,678,658,395
506,413,562
-
3,185,071,957 Mesin kantor 3,645,880,367
236,702,249
-
3,882,582,616
Kendaraan kantor 3,991,900,700
625,175,000
-
4,617,075,700 Software 2,389,213,303 - - 2,389,213,303 Gedung 14,481,287,480
69,655,200
1,888,410,882
12,662,531,798
Tanah 11,543,787,000
- 5,924,360,000
5,619,427,000
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Jumlah 38,730,727,245 1,437,946,011
7,812,770,882
32,355,902,374
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Akumulasi penyusutan Inventaris 1,930,142,208
355,595,136
-
2,285,737,344
Mesin kantor 2,807,684,847
409,973,651
-
3,217,658,498 Kendaraan kantor 2,009,477,060
835,511,541
-
2,844,988,601
Software 2,363,036,113
10,167,641
-
2,373,203,753 Gedung 1,537,625,247
316,487,740
91,283,115
1,762,829,872
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Jumlah 10,647,965,475 1,927,735,709
91,283,115
12,484,418,069
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Nilai buku
Inventaris 748,516,187
899,334,612
Mesin kantor 838,195,520
664,924,118 Kendaraan kantor 1,982,423,640
1,772,087,099
Software 26,177,190
16,009,550 Gedung 12,943,662,233
10,899,701,926
Tanah 11,543,787,000
5,619,427,000 ----------------------- --------------------
Jumlah 28,082,761,770
19,871,484,305
===========
==========
27
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2012
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehan
Inventaris
2,648,278,795
30,379,600
-
2,678,658,395
Mesin kantor
3,521,440,742
124,439,625
-
3,645,880,367
Kendaraan kantor
2,366,907,000
2,085,283,700
460,290,000
3,991,900,700
Software
2,368,133,144
21,080,159
-
2,389,213,303
Gedung
13,287,661,707
1,193,625,773
-
14,481,287,480
Tanah
11,543,787,000
-
-
11,543,787,000
-----------------------
-----------------------
--------------------
---------------------
Jumlah 35,736,208,388 3,454,808,857 460,290,000 38,730,727,245
-----------------------
-----------------------
--------------------
---------------------
Akumulasi penyusutan
Inventaris
1,574,679,176
355,463,032
-
1,930,142,208
Mesin kantor
2,411,070,432
396,614,415
-
2,807,684,847
Kendaraan kantor 1,785,928,825 683,838,230 460,289,995 2,009,477,060
Software
2,325,456,411
37,579,702
-
2,363,036,113
Gedung
1,182,397,256
355,227,991
-
1,537,625,247
-----------------------
-----------------------
--------------------
---------------------
Jumlah
9,279,532,100
1,828,723,370
460,289,995
10,647,965,475
-----------------------
-----------------------
--------------------
---------------------
Nilai buku
Inventaris 1,073,599,619 748,516,187
Mesin kantor
1,110,370,310
838,195,520
Kendaraan kantor
580,978,175
1,982,423,640
Software
42,676,733
26,177,190
Gedung
12,105,264,451
12,943,662,233
Tanah
11,543,787,000
11,543,787,000
----------------------- ---------------------
Jumlah
26,456,676,288
28,082,761,770
===========
==========
28
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
Penyusutan aset tetap dialokasikan pada : 2 0 1 3 2 0 1 2
Beban umum dan administrasi 1,927,735,709 1,828,723,370 =============== ==============
Aset tetap tersebut telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang dan PT Asuransi Wahana Tata dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 38.352.187.500,- dan Rp 30.531.750.000,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi adalah kebakaran, kehilangan,
kebongkaran, kecelakaan dan huru - hara. Manajemen bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk
menutup kerugian potensial.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012.
9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
9.1. Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang
tidak dapat memenuhi atau melunasi kewajibannya.
2 0 1 3
2 0 1 2
Saldo awal
2,175,045,692
1,707,910,106 Penambahan 2,242,083,000 467,135,586 Pengurangan
-
-
-------------------------
-------------------------
Saldo akhir
4,417,128,692
2,175,045,692
-------------------------
-------------------------
9.2. Penyisihan turun nilai Saldo awal
-
-
Pengurangan
-
-
-------------------------
-------------------------
Saldo akhir
-
-
-------------------------
-------------------------
Jumlah - bersih
4,417,128,692
2,175,045,692
============
============
29
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penurunan nilai
untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi
bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan
pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
9.3. Kolektibilitas
2 0 1 3 2 0 1 2
Rp % Rp %
Lancar
4,417,128,692
100.00
467,135,586
21.48
Macet
-
-
1,707,910,106
78.52
------------------
------------------
-----------------
-----------------
Jumlah 4,417,128,692 100.00 2,175,045,692 100.00
------------------
------------------
-----------------
-----------------
Jumlah bersih
4,417,128,692
100.00
2,175,045,692
100.00
------------------
------------------
-----------------
-----------------
10. ASET LAINNYA
2 0 1 3
2 0 1 2
Persediaan 507,169,735 606,550,346
Aset lainnya
201,201,587
167,348,335
-----------------
-----------------
Jumlah
708,371,322
773,898,681
========
========
30
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
11. LIABILITAS SEGERA
2 0 1 3 2 0 1 2
Pengembalian asuransi
6,118,456
6,375,000
Titipan transfer
8,388,000
21,425,000
Jamsostek
1,844,424
17,639,206
Inkaso
465,000
1,450,000
Admin - Multifinance
99,372,328
-
Titipan administrasi kredit
677,426,604
226,924,000
Titipan listrik dan telepon
1,359,000
1,557,000
Titipan dana nasabah
3,972,078
254,074,371
Rekening tutup giro
-
265,994
Tagihan nasabah notaris
42,979,500
66,879,720
Bunga jatuh tempo - bunga
2,720,734
7,176,974
Pembayaran ATM 195,068,110 128,679,790
-----------------------
-------------------------
1,039,714,234
732,447,055
===========
============
12. GIRO
2 0 1 3
2 0 1 2
Pihak ketiga bukan bank
33,695,913,120
30,522,711,183
Pihak berelasi
(catatan 24b)
26,951,068,452
16,973,459,214
----------------------- -------------------------
Jumlah
60,646,981,572
47,496,170,397
===========
============
Tingkat bunga rata-rata giro 3 % dan 5,5 % per tahun masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012. Beban bunga giro adalah masing-masing sebesar Rp 2.873.688.285,-
dan Rp 2.633.825.496,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
31
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
13. TABUNGAN
2 0 1 3
2 0 1 2
Tabungan Artos
20,441,203,825
13,842,002,709
Tabungan Artos Cash
2,976,254,311
5,012,732,705
Tabungan Artos Plus
668,544,820
-
Tabungan Mutiara 58,003,966 166,409,911
Tabunganku
822,401,228
469,553,183
--------------------
------------------------
Jumlah tabungan
24,966,408,150
19,490,698,508
==========
===========
Tingkat bunga rata-rata tabungan 4,5 % per tahun untuk tahun 2013 dan 3,75 % per tahun untuk tahun 2012.
Beban bunga tabungan sebesar Rp 460.793.830,- untuk tahun 2013 dan sebesar Rp 619.590.805,- untuk tahun 2012.
Dalam jumlah tabungan terdapat pihak yang berelasi sebesar Rp 2.366.802.139,- dan Rp 1.920.075.249,- masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (catatan 24c).
14. DEPOSITO BERJANGKA
2 0 1 3
2 0 1 2
Deposito berjangka pihak ketiga bukan bank :
Jangka waktu s/d 1 bulan
246,310,089,834
213,892,578,299
Jangka waktu diatas 1 bulan s/d 12 bulan
45,796,771,434
23,719,457,769
--------------------
------------------------
Jumlah
292,106,861,268
237,612,036,068
-------------------- ------------------------
Deposito berjangka pihak berelasi
Jangka waktu 1 s/d 3 bulan (catatan 24d)
17,775,232,806
10,110,611,666
--------------------
------------------------
Jumlah deposito berjangka
309,882,094,074
247,722,647,734
==========
===========
Komposisi besarnya kepemilikan deposito :
2 0 1 3
2 0 1 2
Yayasan dan badan sosial
2,046,293,224
2,526,668,285
Asuransi
7,000,000,000
3,300,000,000
Perusahaan nasional
26,891,669,029
37,083,198,110
Koperasi
462,864,030
-
Perorangan
273,481,267,791
204,812,781,339
--------------------
------------------------
Jumlah
309,882,094,074
247,722,647,734
========== ===========
32
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
14. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka 2 0 1 3
2 0 1 2
Menurut jangka waktu :
1 bulan 7% 7.50% 3 bulan
8.75%
7.50%
6 bulan
7.75%
7.25% 12 bulan
7.25%
6.75%
Klasifikasi jangka waktu deposito berjangka berdasarkan sisa umur
Sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah 1 bulan 284,254,614,169 227,419,647,734
> 1 bulan
25,627,479,905
20,303,000,000
------------------------
----------------------
Jumlah
309,882,094,074
247,722,647,734
============
===========
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan dan diblokir atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank masing - masing
berjumlah Rp 21.332.571.205,- dan Rp 22.991.325.218,-. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012.
Beban bunga Deposito sebesar Rp 22.350.642.696,- dan Rp 18.506.933.351,- masing-masing untuk tahun - tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
15. PERPAJAKAN
2 0 1 3
2 0 1 2
PPh pasal 21 karyawan
259,797,603
277,272,724
PPh pasal 23 tabungan
8,015,699
6,756
PPh pasal 23 deposito
396,407,633
272,570,175
PPh pasal 23 bunga jasa giro
41,624,802
47,785
PPh pasal 25
4,178,000
-
PPh pasal 29
628,490,000
12,203,495
PPN Safe Deposit Box
272,730
254,548
PPN
74,580
-
PPh pasal 23 lainnya
2,592,333
1,072,022
------------------------
-----------------------
Jumlah
1,341,453,380
563,427,505
============
===========
33
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Perhitungan laba fiskal
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum penghasilan pajak dengan penghasilan kena pajak untuk tahun- tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
2 0 1 3
2 0 1 2
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai
dengan laporan laba - rugi komprehensif
3,178,745,311
909,664,165
Beda permanen Pengurangan yang tidak diperkenankan 349,103,009
266,905,624
Beda temporer
Beda penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal (228,575,505)
(651,952,676)
Beda laba penjualan aset tetap antara komersial dan fiskal -
(13,864,521)
Imbalan pasca kerja
19,239,287
300,000
Pemulihan / Penyisihan kerugian penempatan pada bank lain -
(51,000,000)
--------------------
----------------------
Jumlah penghasilan kena pajak 3,318,512,103 460,052,592
==========
==========
Pajak penghasilan :
12,5 % x Rp. 45,620,042
-
5,702,505
25 % x Rp. 3,318,512,000 (2012 : Rp 414.431.958,-) 829,628,000
-
--------------------
----------------------
Jumlah PPh terhutang
829,628,000
109,310,495
PPh pasal 25 yang telah disetor
(201,138,000)
(97,107,000)
-------------------- ----------------------
Pajak kurang bayar / (lebih bayar) PPh pasal 29
628,490,000
12,203,495
==========
==========
34
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2 0 1 3
2 0 1 2
b. Pajak penghasilan
Pajak kini
829,628,000
109,310,495
Beban pajak tangguhan
31,055,244
375,588,439
---------------------
--------------------
Jumlah beban pajak penghasilan
860,683,244
484,898,934
==========
==========
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi.
Laba akuntansi
3,178,745,311
909,664,165
Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 794,686,328
227,416,041
Pengaruh pajak atas beda permanen 87,275,752
66,726,406
Koreksi saldo awal fiskal (21,278,811)
-
Selisih penurunan tarif pajak -
(5,702,505)
Rugi fiskal -
(175,671,303)
Penyisihan kerugian Aset Produktif (Kredit) -
372,130,442
Selisih pembulatan (26)
(147)
---------------------
--------------------
Jumlah beban pajak penghasilan 860,683,244
484,898,934
==========
==========
c. Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan
Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan
untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
1 Januari 2012
31 Desember 2012
31 Desember 2013
Aset pajak tangguhan dari : Aset tetap (205,351,870) (166,454,299) (371,806,169) (35,865,065) (407,671,235)
Giro pada bank lain 12,750,000 (12,750,000) - - - Rugi fiskal (175,671,303) 175,671,303 - - -
Kredit yang diberikan 372,130,442 (372,130,442) - - - Imbalan pasca kerja 29,700,817 75,000 29,775,817 4,809,822 34,585,638
------------------ -------------------- ------------------ ------------------ ------------------
Aset pajak tangguhan 33,558,086 (375,588,439) (342,030,353) (31,055,244) (373,085,596)
========= ========== ========= ========= =========
35
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
16. LIABILITIES LAINNYA
2 0 1 3
2 0 1 2
Setoran jaminan Safe deposit box
276,250,000
276,250,000
Imbalan pasca kerja
138,342,554
119,103,267
Lainnya
245,617,949
175,462,026
------------------------
---------------------
660,210,503 570,815,293
===========
==========
Imbalan pasca kerja :
Saldo awal tahun
119,103,267
118,803,267
Penyisihan selama tahun berjalan
787,309,494
526,262,645
Pembayaran
(768,070,207)
(525,962,645)
------------------------ ---------------------
Saldo akhir tahun
138,342,554
119,103,267
===========
==========
Bank telah menghitung dan menyelenggarakan kebijakan imbalan pasca kerja program pensiun pasti sesuai
Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 (Revisi 2010), iuran yang dibayarkan dicatat sebagai beban pada tahun berjalan
17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Merupakan penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Bank membentuk penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan
kontinjensi (bank garansi) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2 / PBI tanggal 20 Januari 2005.
Perubahan penyisihan kerugian kewajiban Komitmen dan Kontinjen (bank garansi)
2 0 1 3
2 0 1 2
Saldo awal tahun
-
-
Pembentukan (pemulihan) selama tahun berjalan -
-
------------------------
---------------------
Jumlah
-
-
===========
==========
36
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
Instrumen keuangan yang off balance sheet yang berisiko kredit adalah sebagai berikut :
Kewajiban komitemen dan kontijens :
- Bank garansi yang diberikan
794,041,471
77,000,000
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 44,387,332,186
75,933,708,004
----------------------
--------------------------
Jumlah
45,181,373,657
76,010,708,004
- Fasilitas kredit yang dapat di batalkan (44,387,332,186) (75,933,708,004)
----------------------
--------------------------
Dasar Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 794,041,471
77,000,000
===========
=============
% PPAP Minimum
1 %
1 % - PPAP Minimum yang harus dibentuk - -
----------------------
--------------------------
Jumlah PPAP Minimum yang harus dibentuk
-
-
===========
=============
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjen
-
-
===========
=============
Kualitas bank garansi yang diberikan diklasifikasikan sebagai lancar dengan jaminan berupa deposito.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang telah dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjen
oleh nasabah.
37
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
18. MODAL DISETOR
Berdasarkan akta notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH No. 4 tanggal 3 Oktober 2007 modal dasar Bank berjumlah
Rp 200.000.000.000,- terbagi atas 200.000.000 lembar saham, dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah
@ Rp 1.000,-. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 96.500.000 lembar saham
dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. Pemilikan saham
untuk masing-masing tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2013
Pemegang Saham
Lembar
Persentase Jumlah Saham
Saham
Kepemilikan
Rp
Arto Hardy
38,600,000
40
38,600,000,000
Lanny Miguna
14,475,000
15
14,475,000,000
Sinatra Arto Hardy, MBA
14,475,000
15
14,475,000,000
William Arto Hardy, B.Com
14,475,000
15
14,475,000,000
Lina Arto Hardy, B.Ec
14,475,000
15
14,475,000,000
-----------------------
----------------------
---------------------
Jumlah
96,500,000
100
96,500,000,000
===========
==========
==========
31 Desember 2012
Pemegang Saham
Lembar
Persentase Jumlah Saham
Saham Kepemilikan Rp
Arto Hardy
38,600,000
40
38,600,000,000
Lanny Miguna
14,475,000
15
14,475,000,000
Sinatra Arto Hardy, MBA
14,475,000
15
14,475,000,000
William Arto Hardy, B.Com
14,475,000
15
14,475,000,000
Lina Arto Hardy, B.Ec
14,475,000
15
14,475,000,000
-----------------------
----------------------
---------------------
Jumlah
96,500,000
100
96,500,000,000
===========
==========
==========
38
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
19. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2 0 1 3
2 0 1 2
Komitmen
Kewajiban komitmen
- Bank garansi yang diberikan
(79,4041,471)
(77,000,000)
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (44,387,332,186)
(75,933,708,004)
---------------------
---------------------
Jumlah
(45,181,373,657)
(76,010,708,004)
========== ==========
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
339,931,831
2,074,486,856
---------------------
---------------------
Jumlah tagihan kontinjen
339,931,831
2,074,486,856
---------------------
---------------------
Jumlah kewajiban komitmen dan kontinjensi bersih
(44,841,441,826) (73,936,221,149)
==========
==========
20. PENDAPATAN BUNGA
2 0 1 3
2 0 1 2
Giro Bank Indonesia
5,571,928,961
5,187,805,038
Sertifikat Bank Indonesia 780,376,646 638,470,238
Dari Bank - Bank lain
14,054,688
12,487,426
Pihak ke-3 bukan Bank (kredit yang diberikan)
48,387,118,163
39,009,186,165
Provisi amortisasi pinjaman 1,503,729,767 236,919,061
--------------------------
------------------------
Jumlah
56,257,208,225
45,084,867,928
============
===========
39
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
21. BEBAN BUNGA
2 0 1 3
2 0 1 2
Bunga jasa giro
2,873,688,285
2,633,825,496
Bunga tabungan
460,793,830
619,590,805
Bunga deposito berjangka
22,350,642,696
18,506,933,351
Call money 466,667 -
Penghimpunan dana
3,376,349,267
2,446,454,652
-----------------------
----------------------
Jumlah
29,061,940,745
24,206,804,304
===========
===========
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 1 3 2 0 1 2
Premi asuransi
1,081,233,456
941,114,199
Pajak-pajak
181,950,292
126,242,661
Pemeliharaan dan perbaikan
561,675,980
498,175,940
Amortisasi sewa
1,713,531,228
1,543,096,262
Penyusutan aset tetap
1,927,735,709
1,828,723,370
Barang dan jasa
4,377,222,837
3,356,348,455
-----------------------
----------------------
Jumlah
9,843,349,503
8,293,700,887
===========
===========
23. BEBAN PERSONALIA
2 0 1 3
2 0 1 2
Gaji
12,240,094,981
10,812,057,429
Tunjangan hari raya
1,116,212,777
977,191,212
Honorarium komisaris
1,184,238,360
1,174,596,150
Tunjangan makan dan transportasi
175,799,000
173,627,750
Lembur
78,302,500
75,639,100
Imbalan pasca kerja
787,309,494
526,262,645
Pengobatan
538,871,888
491,823,291
Jamsostek
470,149,256
404,838,577
Gratifikasi,hadiah dan bonus
71,206,591
612,822,708
Tunjangan pajak penghasilan pasal 21 karyawan 88,362,186
-
Lainnya
316,849,953
284,579,586
-----------------------
----------------------
Jumlah
17,067,396,986
15,533,438,448
=========== ===========
40
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara
langsung maupun tidak langsung.
a. Kredit yang diberikan pada pihak-pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 7.468.563.407,- dan
Rp 8.918.370.318,- dengan persentase terhadap total aset adalah 1.14 % dan 1,74 % masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (catatan 7).
b. Giro yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 26.951.068.452,- dan Rp 16.973.459.214,-
dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 4.91 % dan 4,18 % masing-masing pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 (catatan 12).
c. Tabungan yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 2.366.802.139,- dan
Rp 1.920.075.250,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 0.43 % dan 0,47 % masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (catatan 13).
d. Deposito berjangka yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 17.775.232.806,- dan
Rp 10.110.611.666,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 3.24 % dan 2,49 % masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (catatan 14).
41
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA
25.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) pada tanggal 31 Desember 2013
(dalam jutaan rupiah)
JATUH TEMPO
SALDO s/d 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Aset
Kas
15,108 15,108 - - - -
Giro pada Bank Indonesia
30,087 30,087 - - - -
Efek - efek
148,719 148,719 - - - -
Giro pada bank lain
1,024 1,024 - - - -
Kredit yang diberikan
Yang belum jatuh tempo 429,208 37,740 22,091 57,413 92,680 219,284
Yang sudah jatuh tempo 3,745 3,745 - - - -
Lain-lain
15,160 15,160 - - - -
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Jumlah aset (A)
643,051 251,583 22,091 57,413 92,680 219,284
======= ====== ====== ====== ======= ======
LIABILITIES
Giro 60,647 60,647 - - - -
Tabungan
24,966 24,966 - - - -
Deposito berjangka
309,882 264,085 37,936 6,409 1,453 -
Simpanan dari bank lain
148,571 148,571 - - - -
Lain-lain
549,176 549,176 - - - -
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Jumlah Liabilities (B)
1,093,242 1,047,446 37,936 6,409 1,453 -
======= ====== ====== ====== ======= ======
Selisih (A-B) (450,191) (795,862) (15,845) 51,005 91,227 219,284
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Akumulasi Selisih (A-B)
- (795,862) (811,707) (760,702) (669,475) (450,191)
======= ====== ====== ====== ======= ======
42
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.2 Rasio kecukupan modal
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital Adequacy
Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban
dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko
tertimbang.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dari aset
Tertimbang Menurut Risiko, mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio bank pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar 21.62 % dan 27,59 %.
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
2 0 1 3
2 0 1 2
Rp (Juta)
Rp (Juta)
Modal Inti (Tier I)
Modal disetor
96,500
96,500
Cadangan umum
6,000
6,000
PPA atas aset non produktif yang tidak wajib dihitung (64)
(1,708)
Laba bersih tahun sebelumnya 3,018
2,593
Laba (rugi) bersih tahun berjalan 1,175
400
-----------------------
-----------------------
Jumlah
106,628
103,785
-----------------------
-----------------------
Modal pelengkap (Tier II)
Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif 3,987
3,216
-----------------------
-----------------------
Jumlah
3,987
3,216
-----------------------
-----------------------
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 110,615
107,001
Jumlah ATMR
511,637
387,778
CAR
21.62%
27.59%
Persentase Modal Inti terhadap ATMR 20.84%
26.76%
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila
terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan
untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal (CAR),
maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.
43
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total Aset produktif
Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki oleh
Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat mempertahankan kualitas aset produktif dari
aspek kualitatifnya dan aspek kuantitatifnya.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
2 0 1 3
2 0 1 2
Rp
Rp
Kategori
Lancar
550,190,823,720
429,616,171,085
Dalam perhatian khusus
25,869,583,180
6,983,775,208
Diragukan
-
102,627,234
Macet
6,917,006,901
5,871,188,984
------------------------
-----------------------
Jumlah (A)
582,977,413,801
442,573,762,511
------------------------
-----------------------
Aset yang diklasifikasikan
Dalam perhatian khusus
6,467,395,795
1,745,943,802
Diragukan
-
76,970,426
Macet
6,917,006,901
5,871,188,984
------------------------
-----------------------
Jumlah (B)
13,384,402,696
7,694,103,211
------------------------
-----------------------
Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %) 2.30
1.74
===========
===========
44
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.4 Rasio-rasio lainnya
RASIO (%)
2 0 1 3
2 0 1 2
I. Permodalan
- Rasio Kecukupan Modal 21.62% 27.59%
- Aset tetap terhadap modal
29.25%
36.20%
II. Aset produktif
- Aset produktif bermasalah
1.19%
1.35%
- Non Performing Loan (NPL)
1.60%
1.90%
- PPAP terhadap aset produktif
0.75%
0.90%
- Pemenuhan PPAP
100.46%
101.29%
III. Rentabilitas
- Return On Assets (ROA)
0.58%
0.19%
- Return On Equity (ROE)
2.19%
0.40%
- Net Interest Margin (NIM)
6.75%
5.12%
- Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 94.69% 99.47%
IV. Likuiditas
- Loan Deposit Rasio (LDR)
109.08%
99.79%
V. Kepatuhan (Compliance)
1. Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak terkait
-
- - Pihak tidak terkait - -
2. Giro Wajib Minimum Rupiah
8.14%
8.13%
Tidak ada pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum.
45
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
26. MANAJEMEN RISIKO
Penerapan manajemen risiko sepanjang tahun 2013 mencakup hal-hal sebagai berikut :
I. Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren dan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko).
a. Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren mencakup kedelapan jenis risiko yang ada yakni
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan
risiko kepatuhan. Setiap parameter risiko inheren bersifat kuantitatif.
b. Penetapan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko) mencakup kedelapan jenis
risiko yang ada. Dimana untuk setiap jenis risiko mengukur hal-hal sebagai berikut:
- Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi,
- Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit,
- Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan SIM.
- Pengendalian Risiko.
II. Pembobotan atas setiap kriteria komponen - komponen parameter risiko inheren dan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko).
a. Risiko inheren
Pembobotan risiko inheren mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No 6/23/DPNP mengenai
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELs).
b. Risiko Kualitatif (Sistem Pengendalian Risiko)
Pembobotan parameter kualitatif selain mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No. 6/23/DPNP
mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELs) juga dengan melakukan self assessment
terhadap parameter-parameter yang ditetapkan.
III. Penilaian risiko bank secara komposit dalam laporan profil risiko
Penilaian profil risiko yang mencakup penilaian terhadap Risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan
Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), sebagaimana yang diatur
dalam SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Perubahan atas SE BI No. 5/21/DPNP Perihal Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
46
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
26. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
IV. Pengukuran risiko dan pelaporan profil risiko
Dengan memperhatikan volume usaha dan kompleksitas usaha pengukuran risiko yang dilaksanakan sudah
cukup memadai. Pengukuran risiko dilakukan setiap bulan dan pelaporan profil risiko dilakukan secara triwulan
yakni pada posisi laporan bulan Maret, Juni, September dan Desember 2013.
V. Profil risiko tahun 2013
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran, profil risiko bank secara komposit sepanjang tahun 2013
berada pada tingkat yang rendah dengan tren yang stabil.
VI. Pelaksanaan rapat-rapat komite manajemen risiko
Sepanjang tahun 2013 Komite Manajemen Risiko (KMR) telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali dalam
rapat - rapatnya KMR banyak membahas yang terkait dengan risiko strategis dan risiko likuiditas.
27. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana diatur dalam UU LPS Nomor 24 Tahun 2004
adalah maksimum Rp 100.000.0000,- untuk setiap nasabah dalam satu Bank. Namun demikian, pada tanggal
13 Oktober 2008 nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan di ubah menjadi maksimum Rp
2.000.000.000,- sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008 tentang
Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, PT Bank Artos Indonesia adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
28. PERKARA PERDATA
Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/kewajiban kontinjen.
29. PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN
Sampai dengan tanggal laporan auditor, tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian
terhadap, atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
30. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal
4 April 2014.
47
top related