vitamin
Post on 21-Dec-2015
10 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila
seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk
mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-orang
yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau
mineral tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa
mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari makanan
yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan
mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang
berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin
dan mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan
tubuh. Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan
makanan yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin dan mineral ini
memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari
berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya.
Berdasarkan hal itu, ahli gizi Dr. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc.,
MCN, mengingatkan agar orang tua memperkenalkan makanan dengan menu
seimbang kepada anak sejak dini. Kalau sampai tubuh kekurangan zat-zat
penting, metabolisme akan terhambat yang selanjutnya dapat mengakibatkan
persoalan kesehatan.
Akan tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut
tidak berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari
kelebihan vitamin dan mineral.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin?
2. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin A?
3. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin D?
4. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin E?
5. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin K?
6. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin C?
7. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin B?
8. Apa pengertian dari mineral?
9. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan natrium?
10. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan klor?
11. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan kalium?
12. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan kalsium?
13. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan fosfor?
14. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan magnesium?
15. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan sulfur?
2
16. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan besi?
17. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan seng?
18. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan yodium?
19. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan tembaga?
20. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan mangan?
21. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan krom?
22. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan selenium?
23. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan molibden?
24. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan fluor?
25. Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan kobal?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari vitamin.
2. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin A.
3. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin D.
4. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin E.
3
5. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin K.
6. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin C.
7. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan vitamin B.
8. Mengetahui pengertian dari mineral.
9. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan natrium.
10. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan klor.
11. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan kalium.
12. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan kalsium.
13. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan fosfor.
14. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan magnesium.
15. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan sulfur.
16. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan besi.
17. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan seng.
18. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan yodium.
19. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan
atau kelebihan tembaga.
4
20. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan mangan.
21. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan krom.
22. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan selenium.
23. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan molibden.
24. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan fluor.
25. Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan kobal.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K,
sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari :
1. Vitamin B1 (tiamin)
2. Vitamin B2 (riboflavin)
3. Niasin (asam nikotinat)
4. Biotin
5. Asam pantotenat
6. Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
7. Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
8. Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap
harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin.
Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin
tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya,
vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak
beracun. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum dalam dosis tinggi akan
bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang larut
dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang
disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam
jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C disimpan dalam jumlah
6
yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang paling besar dan
dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr
vitamin ini.
B. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas,
vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai
retinol.
Fungsi vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di
dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi
menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk
pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di
dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya
mengenai retina, pigmen visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan
retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia
yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya
suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan
dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah
kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk
membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan
harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam
darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian
bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan
cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
7
2. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam
sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah
satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap
tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan, pembentukan
struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi,
anak-anak, dewasa, dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam
retinoat memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian
dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap
sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan
fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen
tertentu. Sel-sel yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel
khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan
mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel.
Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan
yang menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa, yaitu yang
menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung kemih
dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya.
Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel
lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungi
sel-sel lambung dari cairan lambung. Di bagian atas saluran pernapasan sel-sel
epitel secara terus-menerus menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda
asing yang mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel
goblet akan mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat
pengeluaran mikroorganisme tersebut.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang
mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka sukar sembuh. Membran
8
mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga
mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang
melapisi kelopak dan bola mata) merupakan salah satu tanda khas kekurangan
vitamin A. Peranan vitamin A diduga berkaitan dengan dua hal :
a. Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat
dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel
b. Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga
mempengaruhi DNA
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia
dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol
tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B
(leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada
sel-T (limfosit yang berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi dapat
memperburuk kekurangan vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan
b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian
terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada
kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak
normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung
vitamin A, maka pertumbuahan akan terganggu setelah simpanan vitamin A
9
dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi
kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai
asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi
pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel
telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A
dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu
hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan.
Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan
persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan
kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh
dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru,
payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama
vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah
kanker paru-paru.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam
pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung. Bagaimana mekanismenya
belum diketahui dengan pasti.
7. Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal
ini mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui interaksi
dengan besi.
10
Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di
dalam pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan
mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A
tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak
diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin
A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang
berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam,
kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, nangka
masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten.
Akibat kekurangan vitamin A
1. Buta senja
Salah satu tanda awal kekurangan vitamin A adalah buta senja
(niktalopia), yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya
terang ke cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari
kamar terang. Konsumsi vitamin A yang tidak cukup menyebabkan simpanan
dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A darah menurun yang
berakibat vitamin tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk pigmen
penglihatan rodopsin.
2. Perubahan pada mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A.
Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi
pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda :
atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva (selaput yag melapisi permukaan
bagian dalam kelopak mata dan bola mata), pemburaman, pelepasan sel-sel
epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea. Mata
11
terkena infeksi dan terjadi perdarahan. Gejala-gejala ini dalam bentuk ringan
dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak
Bitot, yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk
sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan
kehilangan kejernihannya. Tahap akhir adalah keratomalasia, di mana kornea
menjadi lunak dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total. Istilah
xeroftalmia meliputi semua aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi
vitamin A.
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga
mudah terserang infeksi. Di samping itu lapisan yang menutupi trakea dan
paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah
dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi
saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan diare.
Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan
infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula
meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan
gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak di samping
itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan
kematian. Vitamin A juga dinamakan vitamin anti-infeksi.
4. Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras
dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Mula-
mula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk menghilangkan kerutan kulit,
jerawat, dan kelainan kulit lain.
12
5. Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-
sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan
terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah keratinisasi sel-sel rasa pada
lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan, dan anemia.
Akibat kelebihan vitamin A
Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A sebagai
suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16000 RE
untuk jangka waktu lama atau 40000-55000 RE/hari.
Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rambut rontok,
kulit mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang.
Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran kepala dan
hidrosefalus, yang dapat terjadi pada konsumsi 8000 RE/hari selama tiga puluh
hari.
Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A.
Karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan, karena absorpsi karoten
menurun bila konsumsi tinggi. Di samping itu sebagian dari karoten yang diserap
tidak diubah menjadi vitamin A, akan tetapi disimpan di dalam lemak. Bila
lemak di bawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan terlihat
kekuningan.
C. Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana
tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh
dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari
konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis
13
di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon.
Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi
melalui makanan.
Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan
kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium
dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah
untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut :
1. Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D
dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein
pengikat fosfor pada mukosa usus halus
2. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang
pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah
3. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.
Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Penduduk
daerah tropik tidak perlu menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D.
Bayi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah sinar matahari beberapa waktu
tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara-negara yang
tidak selalu mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan. Makanan
hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu
kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan
merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin terpenuhinya
14
kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu,
mentega dan makanan untuk bayi dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi).
Minyak hati-ikan sering digunakan sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan
anak-anak. Dalam keadaan normal suplemen vitamin D sebetulnya tidak
diperlukan. Vitamin D relatif stabil dan tidak mudah rusak bila makanan
dipanaskan atau disimpan untuk jangka waktu lama.
Akibat kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan
riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada
orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila
pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga lembek. Kaki
membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan),
tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel
terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak.
Riketsia jarang dapat disembuhkan sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi
makanan dengan vitamin D, riketsia banyak terdapat di negara-negara dengan
empat musim. Sekarang masih terdapat pada anak-anak miskin di kota-kota
industri yang kurang mendapat sinar matahari.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada
wanita yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari
dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi
pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu atau
ginjal. Tulang melembek yang menyebabkan gangguan dalam bentuk tulang,
terutama pada kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala awalnya adalah
rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang muka menggamit (twitching),
tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur (patah).
Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan
masalah di Indonesia. Suplemen vitamin D tidak dibutuhkan.
15
Akibat kelebihan vitamin D
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG,
yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan.
Gejalanya adalah kelebihan absopsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan
kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru,
dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti
lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan
mental dan pengeluaran urin berlebihan. Bayi yang diberi vitamin D berlebihan,
menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan
kelambatan perkembangan mental.
D. Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilisasi pada tikus. Semula zat ini dinamakan faktor
antisterilitas dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian pada tahun 1936
dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal
dari bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang
menyebabkan. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan istilah vitamin E
biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara
biologik. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga
harus memperolehnya dari makanan nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan
dapat menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia
belum dapat dikatakan sudah pasti.
Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin
ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat
merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila menerima hidrogen,
16
radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal bebas terjadi dalam
tubuh pada proses metabolisme aerobik normal pada waktu oksigen secara
bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas yang dapat merusak itu juga
diperoleh tubuh dari benda-benda polusi, ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang
peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh ganda dan
komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
1. Peroksidasi lipida dan vitamin E
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang
sangat mudah dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini
dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membran sel. Reaksi ini
dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua
radikal bebas dapat dipunahkan oleh antioksidan. Proses ini dimulai oleh
radikal bebas OH yang mengikat satu hidrogen dari asam lemak tidak jenuh
ganda/ALTHG:H, sehingga membentuk radikal ALTJG (ALTJG). ALTJG
bereaksi dengan oksigen dan membentuk radikal peroksil (ALTJG:OO*),
yang kemudian bereaksi dengan ALTJG:H lain hingga membentuk suatu
hidroksiperoksida (ALTJG:OOH) dan suatu ALTJG lagi.
Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH
pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang
stabil dan tidak merusak.
2. Sistem pertahanan antioksidan
Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:OOH di
dalam membran sel ada sistem pertahanan lain yang berperan. ALTJG:OOH
dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh enzim fosfolipase A2 dan dipunahkan di
dalam sitoplasma sel oleh enzim glutation peroksidase yang mengandung
selenium. Jadi aktivitas antioksidan vitamin E dan selenium melalui glutation
peroksidase sangat erat berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting
17
lain adalah superoksida dismutase, katalase dan glukosa-6 fosfat
dehidrogenase, serta ikatan-ikatan karotenoid, asam urat, dan asam askorbat
(vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan larut lemak utama di dalam
membran sel, konsentrasinya sangat kecil yaitu satu molekul per 2000-3000
molekul fosfolipida. Diduga terjadi regenerasi dengan bantuan vitamin C atau
reduktase lain yang mereduksi radikal vitamin E kembali ke bentuk aslinya.
Kerusakan struktur dan fungsi sel sebagai akibat peroksidasi lipida
dikaitkan dengan kemungkinan hubungannya dengan proses menua, pengaruh
racun lingkungan (polutan) dan pemicu bentuk-bentuk tertentu karsinogenesis.
Hal ini masih membutuhkan pembuktian.
3. Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan
dengan fungsi sabagai antioksidan, yaitu :
a. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
b. Sintesis DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan
d. Mencegah penyakit jantung koroner
e. Mencegah keguguran dan sterilisasi
f. Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E
adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-
bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran
dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas,
ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
18
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses
penggorengan) dan oksidasi. Jadi, sebagai sumber vitamin E diutamakan bahan
makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu mengalami pemrosesan.
Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama dimasak dengan
air. Pembekuan dan penggorengan dalam minyak merusak sebagian besar
vitamin E.
Akibat kekurangan vitamin E
Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin
E terdapat luas di dalam bahan makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena
adanya ganggguan absopsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada beta-lipopro-teinemia.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang
dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah
sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang
belakang dan retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi dan refleks
otot, serta gangguan penglihatan dan berbicara. Vitamin E dapat memperbaiki
kelainan ini.
Hal lain tampaknya dapat diperbaiki dengan terapi vitamin E, walaupun
hasilnya belum konsisten adalah penyakit tumor pada payudara yang tidak
malignan (fibrocystic breast disease) dan aliran darah kurang sempurna yang
menyebabkan kesemutan pada kaki. Pembuktian epidemiologis sedang
dikumpulkan tentang hubungan vitamin E dengan resiko kanker usus, payudara,
dan paru-paru serta penyakit jantung koroner.
Akibat kelebihan vitamin E
Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan.
Namun, akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya dengan kelebihan
vitamin A. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600
19
miligram sehari (60-75 kali kecukupan). Dosis tinggi juga dapat meningkatkan
efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
E. Vitamin K
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan pada
pada ayam percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah
diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau tepung ikan yang
telah busuk. Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin
koagulation. Dengan bantuan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun
1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K
(dari koagulation). Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri
atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang
terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakinon juga dapat disintesis oleh
bakteri di dalam usus halus manusia.
Fungsi vitamin K
Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah,
walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak tahun 1970-
an para ahli mengetahui secara lebih jelas peranan vitamin K di dalam tubuh,
yang ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah
residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-karboksiglutamat
(gla). Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-
protein. Enzim karbokilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor
didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di jaringan lain. Gla-
protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium. Kemampuan inilah yang
merupakan aktivitas biologik vitamin K. Pada proses pembekuan darah, gama-
karboksilasis terjadi di dalam hati pada residu asam glutamat yang terdapat pada
berbagai faktor pembekuan darah, seperti faktor II (protrombin), VII, VIII, IX,
20
dan X. Kemampuan gla-protein untuk mengikat kalsium merupakan langkah
esensial dalam pembekuan darah.
Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam
jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis
gla-protein ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam pembentukan
tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna,
sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang diperlukan dalam
pembentukan tulang.
Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson
(1973) telah membuat kadar ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang
dikumpulkan dari beberapa bioessay. Sumber utama vitamin K adalah hati,
sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli.
Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan
makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu,
daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain. Sumber vitamin K lain
adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum). Penggunaan
menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme usus halus belum diketahui
dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri
yang dapat mensintesis vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna
bayi. Untuk mencegah terjadinya gangguan penggumpalan darah yang dapat
menyebabkan perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat vitamin K
melalui mulut atau dalam bentuk injeksi intramuskular. Susu formula bayi
sebaiknya difortifikasi dengan vitamin K.
21
Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal,
sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan.
Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K
terdapat secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada
gangguan absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada diare).
Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika
sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin K dari makanan. Antibiotika
membunuh kuman-kuman di dalam usus yang membentuk vitamin K. Oleh
karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu kemampuan darah
untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin
K biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah perdarahan berlebihan.
Aspirin berlebihan dapat mencegah pembekuan darah normal dengan
mengganggu pembentukan platelet dan faktor-faktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin
K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada
otak.
F. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam
larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin
yang paling labil.
22
Fungsi vitamin C
1. Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel
disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi,
membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C
berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit
dan perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.
Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai
panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada
defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
3. Absorbsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah di absorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin
C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin
hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan
karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap
fungsi kekebalan.
23
Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu
sayur dan buat terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-
daunan dan jenis kol.
Akibat kekurangan vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung
kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi
perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka
sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan
gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C
berat menyebabkan penyakit kudisan.
Akibat kelebihan vitamin C
Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin
C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang
dimakan berasal dan makanan, buah-buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan
konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
1. Diare
2. Mual
3. Muntah
4. Mulas
5. Kram perut
6. Sakit kepala
7. Insomnia
8. Batu Ginjal
24
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah
2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen
dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian
secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.
G. Vitamin B
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan
nitrogen (amine). Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan
larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan
tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air
yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi
sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan
untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan
masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan prekursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan
TPP dalam fungsi normal sistem saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan
kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-
KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam
alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino
25
metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan
koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentosa-fosfat shunt, jalur
alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme
lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam
metabolisme karbohidrat.
Sumber vitamin B1
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah
giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia
serealia yang dinamakan sebagai makanan pokok adalah beras. Sumber tiamin
lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging
organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat
di dalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh
(whole wheat) kaya akan tiamin.
Akibat kekurangan vitamin B1
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras
‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan
pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat merusak sistem
saraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung
yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.
Akibat kelebihan vitamin B1
Pemakaian tiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem saraf. Hal
ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit
26
kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh,
karena denyut nadi menjadi cepat.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut
air, tahan panas, oksidasi, dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di
dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningkatkan
konsumsi riboflavin.
Akibat kekurangan vitamin B2
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit
merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya
sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia). Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan riboflovin antara lain mata panas dan gatal,
tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit
dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat
pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
27
Dampak kelebihan vitamin B2
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin.
3. Niasin (Asam Nikotinat)
Niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alamiah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan kristal putih yang lebih stabil
dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam,
alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan
normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudah
diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
Fungsi niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD
dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-
koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,
metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana
perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi
dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan
sistem pencernaan.
Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein makanan rata-
rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
28
Akibat kekurangan niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan pelagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukkan gejala
seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US
pada awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah kehilangan nafsu
makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan
gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung.
Akibat kelebihan niasin
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem saraf,
lemak darah dan gula darah. Gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak
dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi
hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
4. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol
yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam
valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa
aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.
Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino
tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang
diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara
29
metabolik, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan
vitamin B12.
Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-
buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik biotin
sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah
biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan dilepas. Avidin
mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
Akibat kekurangan biotin
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada
manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal
lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada
pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan
gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.
Akibat kelebihan biotin
Akibat kelebihan biotin belum diketahui.
5. Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil
dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan
30
panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas
basah.
Fungsi asam pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim
A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Sumber asam pantotenat
Pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuh-
tumbuhan. Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan, unggas, serealia utuh, dan kacang-kacangan. Sekitar 33% asam
pantotenat hilang dalam proses pemasakan dan sekitar 50% hilang pada proses
penggilingan beras.
Akibat kekurangan asam pantotenat
Karena asam pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan,
kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya
adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada
kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah
tidur.
Akibat kelebihan asam pantotenat
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
31
6. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal,
dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang
digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan
sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP)
dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam
berbagai reaksi lain.
Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Sumber vitamin B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah, gandum,
hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu,
telur sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam
bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di
dalam bahan makanan nabati.
Akibat kekurangan vitamin B6
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala
seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia,
penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir,
sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan
kerusakan pada sistem saraf pusat.
32
Akibat kelebihan vitamin B6
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan
akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai
dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya
tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala
ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin
B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
7. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara
kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai
koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam
metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat.
Fungsi folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-
sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan
sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi
folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat
berasal dari kata latin folium, yang artinya daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
33
Akibat kekurangan folat
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat
tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat
adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi
karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem saraf,
menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan, dan pingsan.
Akibat kelebihan folat
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat
dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua
vitamin ini berhubungan.
8. Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobal. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan,
kurang lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah
bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari
fermentasi bakteri.
Fungsi vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat saraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu
juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12
juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
34
Sumber vitamin B12
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi
atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani
yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati,
ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B12 dalam
sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B12
yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena
sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B12 dalam makanan terutama
sebagai 5-deoksiadenosil dan hidroksikobalamin, sedikit sebagai
metilkobalamin dan sedikit sekali sebagai sianokobalamin.
Akibat kekurangan vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia),
yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat
tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala
kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan
vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem saraf, berperan pada regenerasi
saraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan
hipersensitif pada kulit.
Akibat kelebihan vitamin B12
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis
hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak
menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan
suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.
35
H. Pengertian Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan
jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah
<100 mg per hari. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi
khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan
struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan
tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, mineral
oraganik dan mineral anorganik. Mineral organik adalah mineral yang
dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui
makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-
sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangkan mineral
anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh
kita. Contohnya: Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,
Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan
tanah dan lain. Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua,
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral
mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari.
Contoh makro mineral adalah natrium, klor, kalium, kalsium, fosfor, magnesium,
dan sulfur. Sedangkan contoh mikro mineral adalah besi, seng, yodium, tembaga,
mangan, krom, selenium, molibden, fluor, dan kobal.
I. Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 %
terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu
dan pancreas mengandung banyak natrium.
36
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang
lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan
dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung
sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan
makanan laut lainnya.
Fungsi dari natrium antara lain :
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah
dan masuk ke dalam sel.
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-
zat yang membentuk asam.
4. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
5. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain
melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa
natrium.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Akibat kekurangan natrium adalah
sebagai berikut:
1. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
2. Muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
J. Klor (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung
dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa
sayuran dan buah juga mengandung klor.
37
Fungsi dari klorida ini antara lain :
1. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
cairan ekstraseluler.
2. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
3. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-
unsur pembentuk asam lainnya
4. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke
dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke
paru-paru dan keluar dari tubuh.
5. Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur
keseimbangan cairan tubuh.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum
klor sehari sebesar 750 mg.
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat.
Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
K. Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan
cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber
utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-
kacangan.
Fungsi dari kalium ini antara lain :
1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi
otot.
38
3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
4. Berperan dalam pertumbuhan sel.
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui
saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi
karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci
perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat
diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan
lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2
permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia
akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan
kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi
melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah
dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi
kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium
dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
L. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik,
39
udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong,
daun lamtoro.
Fungsi utama dari kalsium antara lain :
1. Pembentukan tulang dan gigi.
2. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang
dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
3. Mengatur pembekuan darah.
4. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim
pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas,
pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
5. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan
myosin.
6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan
transmisi ion melalui membrane organel sel.
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut
terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi
pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia
yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar
kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi
di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar
dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara
aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif
terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan
40
lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan
kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta
keringat
M. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari
berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan
cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA.
Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai
fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya
protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan
serta serealia.
Fungsi dari fosfor antara lain :
1. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks
tulang.
2. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan
fosfolipid.
5. Mengatur keseimbangan asam basa.
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan
banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang
dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
41
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang.
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam
mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif
vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone
paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone
kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah
yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang.
PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi
fosfat oleh ginjal.
N. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan
hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat
dalam berbagai proses metabolisme.
Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan
tubuh lainnya.
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian
dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
42
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan
dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam
email gigi.
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau
penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui
mulut (intravena).
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika
(perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan
system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan
magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
O. Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin
dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama
lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan
molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak
mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah makanan
yang mengandung berprotein.
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang
mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan
dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
43
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum
diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup
mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan
protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan
yang akan menghambat pertumbuhan.
P. Besi (Fe)
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat
Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua
per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam
hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah
sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas
terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan
memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir
yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-
sayuran berwarna hijau tua.
Q. Seng (Zn)
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan
dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti penting
zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang
sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya
sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di tubuh
44
manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh
manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan
terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,
yaitu pada DNA.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng menurut :
1. Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
2. Tidak ada selera atau nafsu makan.
3. Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang
tak kunjung sembuh.
4. Kelelahan yang hebat.
5. Kerontokan pada rambut.
6. Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.
7. Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
8. Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).
R. Yodium (I)
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan WHO,
lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan konsumsi
garam beryodium di negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral
yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak. Namun, sumber
yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka
ikan serta hasil olahannya. Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai
mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium
sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di
leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan untuk
memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai
organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
45
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium
di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga
membentuk benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid.
Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda
dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan
melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang
sampai akhirnya terjadi gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan
mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-
tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka
kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.
Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon
tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas,
sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah,
jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta
denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan
yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang
berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat
badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak
sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita
hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50
mikrogram/ hari.
S. Tembaga (Cu)
Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong
yang dikeringkan, gandum.
46
Fungsi utama dalam tubuh :
1. Komponen enzim
2. Pembentukan sel darah merah
3. Pembentukan tulang
Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram pada orang-orang yang menderita kanker telah
didapati kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga tercakup dalam
suplemen-suplemen lainnya disamping mineral-mineral cairan.
T. Mangan (Mn)
Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim
Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual & muntah,
perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat
Kelebihan :Kerusakan saraf.
Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram.
U. Krom (Cr)
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial
dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari
sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan
insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat)
ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya
47
menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga
kadar gula darah.
Di dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga
6 mg Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki oleh
individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan variasi
geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan
gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat yang
masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah penderita diabetes dan
jantung jauh lebih sedikit daripada tempat yang masyarakatnya tidak
mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu
dan kacang hijau.
V. Selenium (Se)
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen
antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas
keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja
sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation
peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari
serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai
miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak
dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka
merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E
dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
1. Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki
dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai
racun terhadap sel-sel kanker.
48
2. Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara
manusia.
3. Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
4. Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan
malfungsi liver.
5. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para ilmuwan telah
memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan kadar
selenium di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya
lebih rendah, insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
W. Molibden (Mo)
Sumber :
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana
makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan
kacang-kacangan
Fungsi :
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin
oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi
oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta
mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit.
Dampak Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout,
disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di dalam
darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga
melalui urin.
49
Dampak Kekurangan
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah terlihat.
Molibden terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari
saluran cerna, dan makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung,
oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat
berakhir dengan pingsan
X. Fluor (F)
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air.
Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi
saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung
jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat mulai
pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor
yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak
pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap Sumber fluor di
antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
2. Untuk mencegah karies gigi.
Y. Kobal (Co)
Sumber :
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12hewan memamah biak
memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam
saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus
memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging.
Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah
tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu
berhati-nati terhadap kemungkinana kekuranagan vitamin B12
50
Fungsi :
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal
mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim
51
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Vitamin dan mineral adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A,D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air
yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam
tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi–reaksi biokimia di
dalam tubuh dan masing-masing vitamin dapat mendefenisikannya.
6. Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, yaitu mineral
makro dan mineral mikro.
7. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehari. Contoh makro mineral adalah natrium, klor, kalium, kalsium,
fosfor, magnesium, dan sulfur.
8. Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100
mg sehari. Contoh mikro mineral adalah besi, seng, yodium, tembaga,
mangan, krom, selenium, molibden, fluor, dan kobal.
52
B. Saran
1. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu
menjaga kesehatan.
2. Mineral mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh, tetapi perlu terus di
jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
3. Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat
memahami akan pentingnya mineral makro maupun mikro dalam kehiduan
sehari-hari.
53
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Barasi, Mary E. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta: Airlangga.
Endang, Achadi. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Gibney, Michael J., et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Khomsan, Ali. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Proverawati A., dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Supariasa, D.N.I., et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.
54
top related