analisa bisnis pada perusahaan daerah air minum kabupaten mojokerto – syair 1one.pdf
DESCRIPTION
contohTRANSCRIPT
ANALISA BISNIS PADA PERUSAHAANDAERAH AIR MINUMKABUPATEN MOJOKERTO
Oktober 31 , 2012 · Technology Solution
ANALISA BISNIS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MOJOKERTO
1. PENGERTIAN ANALISA PROSES BISNIS
PROSES BISNISadalah sejumlah aktivitas yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs
(barang dan jasa) untuk orang-orang lain atau proses yang menggunakan orang dan alat.
Semua orang melakukan hal ini, dan dengan satu atau lain cara memerankan peran “supplier” atau
“customer”.
Dalam dekade terakhir ini, memperbaiki secara terus menerus proses bisnis tersebut sangatlah penting
apabila suatu perusahaan masih menghendaki dapat bersaing di pasar. Perusahaan-perusahaan
dipaksa untuk terus menerus memperbaiki proses bisnisnya karena para pelanggan terus menuntut
barang dan jasa yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Perusahaan yang melakukan pperbaikan dengan model perbaikan secara biasa, Secara terus-menerus
(cuntinous improvement model)
Cuntinous improvement model : mengukur dan memahami proses yang sekarang dilakukan, dan
melakukan perbaikan sesuai dengan pemahaman dan pengukuran tersebut.
Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencatat dan memperhatikan apa yang dilakukan sekarang.
2. Mengukur proses berdasarkan apa yang ddikehendaki oleh pasar.
3. Melakukan proses kembali berdasarkan kebutuhan pasar.
4. Mengkur hasil dengan proses yang baru, yang telah dicapai berdasarkan asumsi kehendak pasar.
5. Mencatat serta menliti perbaikan yang telah dilakukan.
6. Selanjutnya lingkaran tindakan ini diulang-ulang lagi sampai dicapai titik kepuasan pasar.
Continuous Process Improvement Model
Pada masa sekarang ini, perubahan-perubahan secara cepat dan mendasar seringkali diperrlukan
sekadar untuk tetap dalam keadaan break even, sehingga perusahaan mencari cara yang lebih tepat
dan cepat untuk melakukan perbaikaan proses bisnis, mencari terobosan-terobosan baru yang
mendasar, tidak hanya sekadar perubahan-perubahan kecil-kecilan tapi perubahan besar dan yang
perlu dilakukan sekarang juga.
Salah satu pendekatan baru untuk perubahan yang cepat dan dramatis yaitu à BPR (business process
reengineering). Prinsip BPR adalah bertumpu pada pemikiran yang berbeda sama sekali dengan model
Penulis
continuous process improvement. Secara ekstrem, dapat dikatakan bahwa BPR menganggap dan
mngandaikan bahwa proses yang digunakan sekarang sudah tidak relevan, tidak layak, sudah
kadaluwarsa, jadi harus dilupakan dan ditinggalkan saja.
Pertanyaan-pertanyaan penting yang perlu dijawab dalam model antara lain :
1. Bagaimana seharusnya proses dilakukan ?
2. Apa yang dikehendaki oleh para customer atau pelanggan?
3. Apa yang dikehendaki dan dirasakan oleh para karyawan?
4. Bagaimana perusahaan yang terunggul melakukan ?
5. Apa yang mungkin dapat dilakukan dengan penemuan teknologi baru ?
Breakthrough reengineering model
Definisi BPR menurut Michael Hammer dan James Champy adalah :
”Business process reengineering is the fundamental rethinking and radical redesign of business system
to aachieve dramatic improvements in critical, contemporary measures of performance, such as cost,
quality, service and speed”
Reengineering proses bisnis adalah mendesain ulang pemikiran ulang fundamental dan radikal dari
sistem bisnis untuk aachieve perbaikan dramatis dalam kritis, pengukuran kinerja kontemporer, seperti
biaya, kualitas pelayanan, dan kecepatan”
1. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MOJOKERTO
Sejarah PDAM Kab. Mojokerto
Pada tahun 1928 – 1929 ada beberapa waterleiding bedryven milik Provincie Oast Java, diantaranya :
1. Provinciaal waterleiding – bedryv Sidoarjo meliputi Daerah Tingkat II Sidoarjo dan Daerah Tingkat II
Surabaya ( tidak termasuk Daerah Kotamadya Surabaya ).
2. Provinciaal waterleiding – bedrryv zuid Surabaya ( Mojokerto ) meliputi Daerah Tingkat II Mojokerto
dan Daerah Tingkat II Jombang.
Kedua Provinciaal waterleiding bedryven tersebut langsung dibawah pengawasan Hoofd Contrale
Bedryven Dienst, Administratief dan Technies diatur/ dilindungi oleh Undang – Undang Provinciaale
Voorschrifton Van Oast Java.
Selama pecah revolusi 17 Agustus 1945 pengurusan kedua Provinciaal Waterleiding – Bedryven
tersebut diurusi oleh Kantor Karisidenan Surabaya, karena pada waktu itu belum ada terbentuknya
Kantor Gubernur, lagi pula tempat kedudukannya masih labil / berpindah – pindah dan akhir
pendudukan Belanda pada tahun 1950 kedua Provinciaal Waterleiding Bedryven tersebut
pengurusannya dipindahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Timur yang mana statusnya
sudah bukan Bedryv lagi tetapi menjadi Dinas, dan Pimpinan oleh seorang Kepala Dinas kedua Daerah
Tersebut disebut Dinas Saluran Air MinumKarisidenan Surabaya di Mojokerto yang mana pada waktu itu
pengurusannya oleh Daerah Jalan – jalan dan Gedung – gedung di Surabaya ( kalau sekarang
disebut Bina Marga ).
Pada tahun 1964 – 1968 Daerah Saluran Air Minum Mojokerto meliputi, mempunyai Seksi – seksi antara
lain :
Seksi Saluran Air Minum Mojokerto, resortnya mulai :
– Sumber Jubel
– P a r a s
– B e l o r
– Pandan
– Pugeran
– Pohjejer
– Dinoyo
– Brangkal
– Mojokerto ( tidak termasuk Kodya Mojokerto )
– Ketidur
– Mojosari
– Prambon
– Watutulis
– K r i a n
Seksi Saluran Air Minum Jombang, resortnya mulai :
– Mojoagung
– Peterongan
– Jombang
Seksi Saluran Air Minum Sidoarjo, resortnya mulai :
– Porong
– Tanggulangin
– C a n d i
– Larangan
– Sidoarjo
– Buduran
– Gedangan
– W a r u
– Gayungan
– Menanggal
– J e m u r
– Siwalan
– Wonocolo Selatan
– Wonocolo Utara
– Daerah Jalan Gresik
– Daerah Jalan Kenjeran
– Yang ada diluar Daerah Kotamadya Surabaya
Seksi Saluran Air Minum Sepanjang, resortnya meliputi :
– Driyorejo
– Sepanjang
– Kedurus
Pada bulan Juli tahun 1975 Daerah Saluran Air Minum Mojokerto diserahkan kepada Daerah Tingkat II
Mojokerto menjadi Dinas Saluran Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto, dengan adanya
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah maka Dinas Saluran Air Minum
Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto oleh Pemerintah Daerah dirubah menjadi Perusahaan Daerah
Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 4 Tahun 1980, dan Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada hari
pertama sejak tanggal diundangkan dalam lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto
pada tanggal 11 Agustus 1981 Nomor 10 seri C Tahun 1981.
Periode Isasi kepemimpinan PDAM Kabupaten Mojokerto
1. Mayor Inf. SAMIN SOEMODIHARJO masa bhakti 1980 – 1989
2. Letkol Inf. ACHMAD masa bhakti 1990 – 1997
3. Drs. TEGUH ABDUL AZIZ, Msi masa Bhakti 1997 – 2001
4. Drs. MOH. MA’RUF masa bhakti 2002 – 2006
5. Drs. SOENARJO masa bhakti 2006 – 2010
6. LUTFIL HAKIM, ST masa bhakti 2011 s/d Sekarang
Organisasi Perusahaan
Bagian-bagian dari Perusahaan secara umum.
• Bagian Hubungan Langganan dan Pemasaran
• Bagian Perencanaan
• Bagian Produksi dan Distribusi
• Bagian Umum dan Kepegawaian
• Bagian Akuntansi dan Keuangan
1. Hubungan Langganan dan Pemasaran
Misi untuk bagian ini:
1. Mendukung tercapainya tujuan perusahaan, khususnya Marketing Departemen dengan kegiatan
yang lebih efektif dan efisien.
2. Mempertahankan dan meningkatkan “company image”.
3. Membuat sarana promosi yang informative dan tepat guna.
4. Menambah dan meningkatkan pengetahuan produk bagi seluruh team promosi.
5. Memberikan informasi produk yang tepat guna untuk staff kantor pusat dan daerah.
Objective untuk Marketing Plan
1. Memasarkan produk dengan teknik promosi yang baru dan memiliki potensi untuk menarik
pelanggan.
2. Memantau dan menganalisa perkembangan penjualan produk secara unit.
3. Membuat rencana dengan membuat saran promosi yang tepat guna dan efisien dalam mendukung
team promosi dan kantor pusat di lapangan
4. Menginformasikan kepada staff kantor pusat dan daerah menyangkut kegiatan-kegiatan ilmiah, serta
membuat design stand pameran yang menarik dan informatif
1. Perencanaan
Merencanakan untuk pemasangan jaringan baru dan menghitung besarnya dana yang dikeluarkan
sehingga meminimalis terjadinya kerugian pada Perusahaan.
1. Produksi dan Distribusi
Produksi bahan-bahan untuk pemasangan sambungan baru berdasarkan penghitungan dari bagian
Perencanaan serta mendistribusikan langsung ke pelanggan.
1. Umum dan Kepegawaian
Mengelola dan menyediakan kebutuhan barang dari bagian-bagian lain serta melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja termasuk di dalamnya adalah perekrutan, penempatan,
pelatihan, pengaturan kompensasi dan pemeliharaan data pegawai.
1. Akutansi dan Keuangan
Melakukan pencatatan, perencanaan, pengendalian di bidang finansial.
Proses Bisnis Distribusi Air
Langkah-langkah distribusi air di PDAM Kabupaten Mojokerto adalah sbb :
1. Tim Marketing bertugas untuk mencari pelanggan yang belum memasang jaringan Air dari
perusahaan ini.
2. Pelanggan yang akan melakukan pemasangan baru nantinya akan diproses dengan cepat oleh
bagian perencanaan.
3. Setelah Pelanggan melakukan transaksi pemasangan jaringan air, bagian Produksi akan
menyiapkan bahan dari penghitungan di bagian perencanaan serta mengambil bahan-bahan
tersebut di bagian umum/gudang. Setelah itu didistribusikan dan melakukan pemasangan jaringan
ke pelanggan tersebut.
4. Bagian Akuntansi akan mencatat pengeluaran barang-barang untuk melakukan pemasangan
jaringan air baru dan mencatat pemasukan dari pelanggan baru tersebut.
ANALISA
Aktivitas dari pemasangan baru tersebut kadang terjadi keterlambatan dari proses itu sendiri
dikarenakan adanya kehabisan stok bahan untuk pemasangan selain itu juga terdapat terlalu lamanya
pengerjaan dilapangan untuk pemasangan baru disebabkan banyak faktor mulai dari sumber daya
manusia yang terbatas serta medan yang di hadapi terlalu sulit.
Solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah mulai dari penyediaan bahan yang tiba-tiba habis
tanpa penghitungan yang matang maka cara yang terbaik adalah pembuatan sistem untuk memonitoring
jumlah bahan yang tersedia secara online sehingga bagian yang membutuhkan dapat mengetahui posisi
stok yang sekarang. Kemudian dalam pemasangan jaringan baru banyak kendala yang didapat misalnya
kekurangan tenaga, masalah ini dapat diselesaikan dengan menyewa tenaga lapangan dari pihak luar
sehingga semakin banyak tenaga yang dikeluarkan maka akan cepat selesai meskipun medan tersebut
tergolong sulit.
KESIMPULAN
Penganalisaan terhadap proses bisnis akan membantu pemahaman terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Hasil analisis terhadap proses bisnis akan dapat dipergunakan untuk merancang To Be
System yang memiliki kinerja yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
blog.binadarma.ac.id/…/wp…/10/materi-analisis-proses-bisnis4.doc
bagian kepegawaian. 2012. Sejarah PDAM Kabupaten MOJOKERTO. MOJOKERTO
Untuk filenya dapat di download disini
Share this:
Facebook Twitter Google Cetak
Related
PPT Proposal Seminar S… PTT Seminar Skripsi PENTINGNYA PENDIDIK…
In "Technology Solution" In "Technology Solution" In "Cerita-cerita"
Suka
One blogger likes this.
Ikuti
Follow “syair 1one”
Get every new post delivered
to your Inbox.
Bergabunglah dengan 259pengikut lainnya.
Enter your email address
Sign me up
Pow ered by WordPress.com