buku 3 kondensor

Upload: yulianto

Post on 06-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    1/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal i

    BUKU III

    KONDENSOR

    TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu

    Memahami fungsi dan prinsip kerja kondensor

    Sesuai dengan kebutuhan pengoperasian

    sistem air pendingin serta prosedur perusahaan.

    DURASI : 4 JP

    PENYUSUN : 1. MURDANI

    2. WINOTO

    3. GAMA

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    2/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal ii

    DAFTAR ISI

    TUJUAN PELAJARAN ……………………………………………………………………………i  

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….ii 

    DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………….iii 

    1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………….1 

    2. Konstruksi dan Bagian-bagian Kondensor ……………………………………………………..7 

    3. Posisi kondensor ………………………………………………………………………………….9 

    4. Menara Pendingin ……………………………………………………………………………….10 

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    3/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Surface Condensor ........................................................................................................ 2

    Gambar 2 Single Pass Condenser................................................................................................... 3

    Gambar 3 Tipikal Kondensor Type Kontak Langsung ...................................................................... 4

    Gambar 4 Diagram konstruksi kondensor ...................................................................................... 9

    Gambar 5 Posisi kondensor terhadap turbin ............................................................................... 10

    Gambar 6 Cross Flow Cooling Tower ........................................................................................... 11

    Gambar 7 Counter Flow Cooling .................................................................................................. 12

    Gambar 8 Konstruksi Mechanical Draft Cooling Tower ................................................................ 13

    Gambar 9 Tipikal Aliran Air Pendingin pada Cooling Tower ......................................................... 15

    Gambar 10 Saluran air penambah dan blow down pada menara pendingin ................................ 16

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    4/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 1

    KONDENSOR  

    1. Latar Belakang

    Fungsi utama kondensor adalah alat untuk mengondensasikan uap bekas dari turbin

    menjadi air kondensat. Kondensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk

    mengubah uap bekas dari Turbin Uap hingga menjadi air dengan bantuan dari Air

    Pendingin Utama. Uap bekas dari Turbin Uap yang panas dimasukkan kedalam kondensor

    yang mendapat pendinginan dari Air Pendingin Utama, Sehingga terjadi perpindahan

    panas, Oleh karena itu kondensor termasuk peralatan Penukar Kalor.

    Uap yang panas terkena pendinginan akan terkondensasi, dan air dari proses kondensasi,

    tersebut disebut Air kondensat. Karena air pendingin menyerappanas dari uap bekas

    turbin, maka temperatur nya akan naik .

    1.1 Tipe-Tipe Kondensor.

    Pada dasarnya tipe kondensor ada 2 (dua macam, yaitu :

      Tipe Kondensor Permukaan (Surface Condensor).

      Tipe Kontak Langsung (direct Contact Condensor.

      Kondensor Permukaan (Surface Condensor).

    Kondensor ini terdiri dari bejana yang dihubungkan dengan sisi uap bekas yang keluar dari

    Turbin Uap. Di dalamnya dipasang pipa-pipa/tube pendingin yang mendapat aliran dari Air

    Pendingin Utama. Uap bekas dari Turbin Uap mengalir melalui bagian luar dari pipa

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    5/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 2

    Gambar 1 Surface Condensor

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    6/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 3

    Gambar 2 Single Pass Condenser

      Kondensor Kontak Langsung (Direct Contact Condenser)

    Konstruksi dasar dari kondensor ini adalah seperti diperlihatkan pada gambar 26.

    Kondensor ini terbuat dari sebuah bejana yang di dalamnya dipasang plat pengarah aliran

    atau baffle. Uap bekas dari Turbin Uap masuk melalui sisi samping bawah Kondensor,

    sedangkan air pendingin di-spraykan dari sisi atas.

    Prinsip kerja kondensor kontak langsung adalah sebagai berikut : Uap bekas dari Turbin

    Uap masuk ke dalam kondensor melalui sisi sampingbawah, dan secara alami (karena uapringan ) akan menjadi ke atas. Air pendingi dimasukkan dari sisi atas dalam bentuk

    semprotan/ spray.

     Air yang disemprotkan akan langsung bersentuhan dengan uap, sehingga terjadi proses

    perpindahan panas secara langsung dari uap ke air pendingin. Uap yang terkena pancaran

    air pendingin akan terkondensasi dan bercampur dengan air pendingin. Selanjutnya

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    7/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 4

    campuran air kondensat dan air pendingin dipompa ke Menara Pendingin untuk

    mendapatkan pendinginan.

    Pada proses berikutnya air ini akan berfungsi sebagai Air Pendingin Utama. Gas- gas yang

    tidak bisa terkondensasi atau NCG = Non Condensatable Gas, dihisap keluar dengan

    menggunakan steam Ejector untuk dibuang ke atmosfir. Adanya NCG didalam kondensor

    akan mengakibatkan vakum rendah (back pressure naik) dan pada akhirnya dapat

    menyebabkan turbin trip.

    Gambar 3 Tipikal Kondensor Type Kontak Langsung

    Kondensor tipe kontak langsung ini pada umumnya digunakan pada PLTP, karena :

      Air Kondensate dari proses kondensasi tidak digunakan lagi ( dalam PLTU

    digunakan sebagai air pengisi Ketel ) dan langsung dibuang setelah di-treatment.

      Uap Panas Bumi lebih banyak mengandung NCG jika dibanding dengan uap dari ketel.

    Kondensor kontak langsung dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kondensor

    barometrik dan kondensor jet.

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    8/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 5

      Kond enso r Barome t r i k .

    Pada dasar kondensor barometik dibuat dalam 2 ruangan , yaitu : ruangan kepala dan

    ruangan ekor yang tinggi. Di dalam ruangan kepala dibuat nampan-nampan sebagai upaya

    didalam memperluas bidang permukaan air pendingin, sehingga dapat bersinggungan

    secara baik dengan uap bekas yang akan didinginkan. Air masuk dari bagian atas pada

    ruang kepala, sedangkan uap bekas dari bawah. Jika jarak antara permukaan persediaan

    air pendingin dengan pemasukan air pada ruang kepala dibuat lebih rendah dengan

    ketinggian ruang ekor, sehingga kondensor dapat bekerja sendiri.

     Artinya air dan uap bekas akan mengalir masuk tanpa bantuan pompa. Campuran air dan

    uap kemudian jatuh ke ruang ekor turun kebawah ruang Hot Well karena tekanannya

    (grafitasi) sendiri.

    Kondensor barometik adalah salah satu jenis yang paling sederhana tetapi memerlukan

    menara pipa yang berfungsi sebagai kolam air, sehingga aliran dalam kondensor dapat

    terlaksana dengan wajar.

      Kond enso r Je t .

    Kondensor jet (jet condenser), yang dalam penerapannya kondensor jenis inilah yang

    banyak digunakan. Bagian dalam kondensor ditempatkan beberapa buah pipa dan nosel

    penyemprot (pipa & spray nozzle), dan dari nosel itulah air pendingin disemprotkan secara

    langsung pada uap bekas yang keluar dari Turbin Air Pendingin mengalir melalui pipa dan

    nosel penyemprot karena perbedaan tekanan dan gaya grafitasi antara penampungan air

    pendingin (Basin Cooling Tower) dengan kondensor.

    Uap yang disemprotkan akan melepaskan panasnya dan selanjutnya diserap oleh air

    penyemprot. Uap yang telah melepaskan panasnya akan mengembun (mengkondensasi)

    bersama-sama dengan air penyemprot, sehingga kedua fluida tersebut mencapai

    temperatur akhir yang sama di Hot Well.

    Kondensor kontak langsung type kondensor jet di dalamnya biasanya dibagi ke dalam 2

    ruangan/bagian, yaitu ruangan pengembunan uap dan ruangan pendinginan gas. Ruangan

    pengembunan uap, dan ruangan pendinginan gas dimaksudkan untuk memperkecil volume

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    9/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 6

    gas-gas yang tidak mengembun.

    Hal ini dibuat demikian agar peralatan pembuang gas-gas (steam ejector ) dapat dibuat

    dalam ukuran yang lebih kecil.

    Pembagian lokasi ruangan dalam kondensor, ada yang terdiri dari satu bagian (ruangan

    pendingin dan ruang pengembun menjadi satu ), dan ada juga yang lokasi ruangannya

    berbeda., yang terdiri dari bagian/ruangan horizontal dan bagian ruangan silinder vertikal

    (cylindrical vertical) .

    Campuran uap dan gas-gas bawaan dari dalam sumur lapangan panas bumi yang tak

    terkondensasi keluar dari dalam turbin melalui satu atau beberapa laluan (tergantung tipe

    turbinnya) dan masuk ke dalam kondensor pada bagian ruangan Horisontal untuk

    pengkondensasian uap. Sedangkan bagian ruangan silinder vertikal untuk pendinginan

    gas-gas yang tidak terkondensasi (uncondensible gas).

    Dilihat dari segi aliran antara air pendingin & uap bekas turbin alirannya dapat terbagi

    dalam aliran silang pada bagian kondensor yang ruangannya horisontal dan aliran

    berlawanan arah pada bagian silinder vertikal.

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    10/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 7

    Kondensor Jet

    Untuk mempertahankan kondisi tekanan (vakum) di dalam kondensor level air di Hotwell

    perlu dipertahankan (dikontrol). Terlalu tingginya air di dalam kondensor akan menggangguproses penyemprotan pada nosel, dan terlalu rendah akan meyebabkan terjadinya

    gangguan pada pompa pengeluaran air dari kondensor (Condensate Pump). Selain itu

    vakum di kondensor dipertahankan dengan mengeluarkan gas-gas dan udara yang tidak

    terkondensasi.

    2. Konstruksi dan Bagian-bagian Kondensor

    Sebagaimana peralatan penukar kalor (heat exchnger) lainnya kondensor terdiri dari casing

    (shell) dan pipa-pipa yang terpasang pada tubes plate (tubes shell). Pada kedua ujung sisi

    tube plate terdapat ruang untuk masuk dan keluar air pendingin yang disebut water box.

    Penutup water box dilengkapi dengan man hole untuk keperluan pemeriksaan ataupun

    pemeliharaan.

    Untuk menyangga pipa-pipa kondensor yang panjangnya lebih dari 6 m, dipasang

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    11/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 8

    beberapa penyangga yang disebut support plates. Bagian bawah kondensor terdapat bak

    penampung air kondensat yang disebut dengan hotwell. Konstruksi kondensor secara

    diagram ditunjukkan dalam gambar diagram 26. Untuk memberi ruang pemuaian, maka

    dipasang expansion join pada penghubung kondensor ke turbin. Cara lain adalah dengan

    memasang pegas antara pondasi dengan kondensor sedang sambungan kondensor

    dengan turbin dibuat rigid.

    Uap mengalir melalui bagian luar pipa pipa kondensor dan menyentuh langsung

    permukaan tube, sehingga terjadi proses perpindahan panas pada permukaan tube. Air

    pendingin yang mengalir di dalam tube akan menyerap panas dari uap sehingga uapnya

    terkondensasi. Sebagai contoh tipikal adalah tipe single pass, single shell, double inlet &

    outlet, surface condenser, devided water boxes seperti terlihat pada gambar 24.

     Akibat pendinginan ini, uap bekas disisi uap akan terkondensasi dan airnya ditampung

    dalam penampung dibagian dibawah kondensor.

    Proses kondensasi ini mengakibatkan sisi uap kondensor (termasuk hotwell) berada dalam

    kondisi vacum. Bila aliran air pendingin berkurang misalnya akibat pipa-pipa kondensor

    tersumbat kotoran, vacum akan turun dan pada kondisi yang ekstrim dapat mengakibatkan

    unit trip akibat vakum terlalu rendah. Oleh karena itu kelangsungan air pendingin utama

    merupakan unsur yang vital.

    Untuk meningkatkan keandalan kondensor, katup air pendingin sisi masuk dan sisi keluar

    kondensor biasanya digerakkan oleh motor, dimana konfigurasi katup-katup tersebut dapat

    diatur sedemikian rupa sehingga selain posisi normal operasi, juga memungkinkan

    kondensor diposisikan pada “Out of  Service” atau diposisikan “Back Washing”. 

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    12/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 9

    Gambar 4 Diagram konstruksi kondensor

    3. Posisi kondensor

    Posisi kondensor umumnya berada dibawah turbin (underslung), namun adakalanya

    ditempatkan disekeliling turbin (parnier). Letak kondensor dibawah turbin dapat searah

    dengan poros turbin atau tegak lurus terhadap poros turbin.

    Konstruksi ini biasanya disebabkan karena faktor teknik dan pertimbangan pemeliharaan

    dan ruangan tersedia.

    Kondensor parnier berada satu lantai dengan turbin sehingga apabila terjad kebocoran air

    akan mudah masuk ke sisi turbin. Namun disisi lain penempatan kondensor seperti ini

    mengurangi tinggi bangunan dan mempermudah dalam pekerjaan pemeliharaan.

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    13/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 10

    Gambar 5 Posisi kondensor terhadap turbin

    4. Menara Pendingin (Cooling Tower) 

    4.1 Jenis Menara Pendingin

    Menara pendingin berfungsi untuk mendinginkan air pendingin utama dengan

    menggunakan udara sebagai media pendingin. Pada prinsipnya, ada dua tipe dasar

    menara pendingin yaitu menara pendingin tipe kering (Dry Cooling Tower) dan menara

    pendingin tipe basah (Wet Cooling Tower).

    Menara pendingin kering berupa penukar panas tipe permukaan (Surface heat Exchanger),

    sedangkan menara pendingin basah (Wet Cooling Tower) yang merupakan penukar panas

    tipe kontak langsung (direct contact heat exchanger).

    Mengingat menara pendingin yang banyak dipakai di PLTU adalah tipe wet cooling tower,

    maka disini hanya akan membahas wet cooling tower.

    Wet Cooling Tower sendiri juga terdiri dari dua tipe yaitu Natural draft cooling tower dan

    Forced draft cooling tower. Natural draft cooling tower menggunakan menara pendingin

    yang tingginya bisa mencapai 200 meter dan jarang digunakan di PLTU di Indonesia.

    Forced draft cooling tower sering juga disebut Mechanical draft cooling tower

    menggunakan kipas yang digerakkan oleh motor listrik untuk mengalirkan udara pendingin

    cooling tower.

    Mengingat aliran udara dilakukan secara paksa dengan fan, maka menara pendingin tipe

    ini tingginya hanya sekitar 30 meter.

    Dipandang dari sisi aliran udaranya, cooling tower ini dibedakan menjadi cross flow cooling

    tower seperti gambar 30 A. dan counter flow cooling seperti gambar 30B.

    Pada cross flow cooling tower, aliran udara bersilangan tegak lurus terhadap aliran air

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    14/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 11

    sedang pada counter flow cooling tower, aliran udara berlawanan dengan arah aliran air.

    Gambar 31, memperlihatkan konstruksi tipikal Mechanical draft cooling tower yang banyak

    dipakai pada PLTU yang umumnya terbuat dari kayu atau beton.

    Gambar 6 Cross Flow Cooling Tower

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    15/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 12

    Gambar 7 Counter Flow Cooling

    Dibagian atas cooling tower dipasang beberapa kipas / fan yang digerakkan oleh motor

    listrik melalui rangkaian gigi reduksi (gearbox) untuk menurunkan putaran motor. Air

    pendingin yang panas masuk ke header dibagian atas cooling tower dan dispraykan

    kebawah menuju kisi-kisi (Fill) yang umumnya bertipe pantul

    (splash). Disamping bagian luar kisi-kisi tempat udara masuk, dipasang sirip-sirip (Louvre)

    untuk mencegah agar cipratan air tidak keluar dari cooling tower.

    Udara atmosfir masuk dari samping melalui sirip-sirip akibat hisapan fan dan mengalir

    keatas, bertemu dengan air yang di spray kan dari atas sehingga mendinginkan air. Udara

    panas akan dihembuskan kembali ke atmosfir oleh fan lewat bagian atas cooling tower. Air

    dingin akan berkumpul di bak penampung (basin) dibagian bawah cooling tower. Dari bak

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    16/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 13

    penampung ini, air selanjutnya disirkulasikan kembali ke kondensor sebagai air pendingin

    utama.

    Ketika unit berperasi pada beban penuh atau cuaca panas, seluruh fan pada cooling tower

    mungkin harus dioperasikan. Tetapi pada beban rendah atau cuaca dingin, sebagian fan

    dapat dimatikan untuk menghemat listrik.

    Gambar 8 Konstruksi Mechanical Draft Cooling Tower

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    17/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 14

    4.2 Proses pe rp indahan panas dan Ko ns t ruks i

    Pada wet cooling tower, air pendingin utama yang akan didinginkan dialirkan dari

    bagian atas cooling water dan disemprotkan pada kisi-kisi pendingin. Udara

    sebagai media pendingin dihembuskan dari arah samping bagian bawah cooling

    tower dan mengalir kearah atas. Selanjutnya, butiran-butiran air akan kontak

    langsung dengan udara sehingga terjadi transfer panas dari air ke udara. Akibat

    proses ini, sebagian air akan menguap dan terbuang bersama udara lewat bagian

    atas cooling tower.

    Dalam menara pendingin pada saat butiran air jatuh, proses pendinginan terjadi dengan

    tiga cara :

    i. Sebagian kecil panas hilang dari butiran kecil karena radiasi panas

    padapermukaannya.

    ii. Kira-kira seperempat dari perpindahan panas adalah karena konduksi dan konveksi

    antara air dan udara. Jumlah panas yang dipindahkan tergantung pada temperatur

    air dan udara.

    iii. Perpindahan panas yang tersisa adalah karena penguapan. Pada saat udara

    menguapkan beberapa bagian air menjadi uap air, maka uap ini akanmengambil

    panas yang tersembunyi (latent heat) untuk proses penguapan.

    Oleh karenanya air yang tersisa menjadi lebih dingin dari semula.

    Jumlah penguapan yang terjadi tergantung pada beberapa faktor yang meliputi luas

    permukaan total dari air yang berhubungan dengan udara dan jumlah udara yang mengalir

    4.3 Air Penambah dan Blowdown

    Manakala didalam air pendingin terdapat zat-zat pencemar, maka ketika sebagian air

    menguap, kadar zat pencemar semakin tinggi dan dapat mengakibatkan timbulnya

    berbagai masalah dalam kondensor. Untuk mengatasi masalah ini,maka secara periodik

    atau secara kontinyu, air pendingin harus dibuang / di drain dari bagian bawah bak

    penampung (basin).

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    18/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 15

    Gambar 9 Tipikal Aliran Air Pendingin pada Cooling Tower

    Proses ini dikenal dengan istilah “Blowdown” yang selain berfungsi untuk   menurunkan

    konsentrasi zat pencemar dalam air pendingin, sekaligus juga untuk membuang endapan-

    endapan / lumpur-lumpur dibagian bawah bak penampung.

     Akibat proses penguapan dan blowdown, maka untuk mempertahankan kuantitas air

    pendingin didalam siklus, diperlukan penambahan air dari luar dengan jumlah yang

    sebanding. Air pendingin yang ditambahkan dari luar siklus disebut “make  up”. Ilustrasi dari

    semua proses diatas dapat dilihat pada gambar 33.

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    19/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 16

    Gambar 10 Saluran air penambah dan blow down pada menara pendingin 

    Secara teoritis, fluida kerja didalam sikus akan terus bersirkulasi tanpa terjadi pengurangan

    massa fluida kerja sehingga memerlukan penambahan dari luar siklus. Tetapi pada

    prakteknya, banyak terjadi kehilangan massa fluida kerja yang antara lain disebabkan oleh

    adanya kebocoran - kebocoran didalam sistem

     Akibatnya diperlukan tambahan fluida kerja sejumlah tertentu dari luar siklus secara

    kontinyu. Sistem air penambah berfungsi untuk memnuhi kebuthan akan tambahan fluida

    kerja tersebut. Mengingat bahwa kualitas air penambah harus sama baiknya dengan

    kualitas air yang telah berada dalam siklus, maka sistem air penambah dilengkapi dengan

    unit pengolah air (demineralizer plant) yang berfungsi untuk mengolah air sumber (raw

    water) menjadi air penambah (make up water).

    Raw water untuk PLTU dapat berasal dari berbagai sumber seperti air PAM (City water), air

    tanah (well water), air sungai atau air laut yangtelah diolah melalui Desalination Plant.

    Desalination Plant adalah unit untuk mengolah air laut menjadi air tawar melalui proses

    evaporasi (penguapan) atau dengan metode penyaringan reverse osmosis (osmopsis

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    20/21

     

    Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 17

    balik) air laut . Uap air ini kemudian dikondensasikan dan akhirnya didapat air dengan

    kualifikasi yang memadai sebagai Raw Water.

  • 8/17/2019 Buku 3 Kondensor

    21/21

     

    SOAL LATIHAN

    1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kondensor yang dipakai dalam sistem air pendingin di

    PLTU

    2. Jelaskan proses pendinginan air yang terjadi di cooling tower!