analisa kandungan logam li & rb pada sungai kaligarang dengan icp-oes
DESCRIPTION
Kaligarang merupakan sungai terbesar di daerah kota semarang, berbagai kegiatan dilakukan disepanjang aliran sungai membuat sungai menjadi tercemar salah satu pencemarnya adalah logam Litium (Li) dan Rubidium (Rb). Sampel diambil dari 12 titik disungai kaligarang dengan titik fokus pada daerah simongan. Sampel sedimen didestruksi sebelum diuji kandungan logamnya dengan ICP-OES. Kandungan Li yang diperoleh sebesar 1,802475 ppm dan kandungan Rb sebesar 27,18954. Hasil kandungan logam Li dan Rb masih sesuai ambang batas.TRANSCRIPT
Analisa Kandungan Logam Li & Rb Pada Sungai Kaligarang dengan ICP-
OESAmalia Choirni, Atik Setiani, Erlangga Fitra, Ikhsan Fadilah, Sri Lestari, Tri Budi
Kelompok 12 Pelatihan Instrumen
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang
Abstrak
Kaligarang merupakan sungai terbesar di daerah kota semarang, berbagai kegiatan dilakukan disepanjang aliran sungai membuat sungai menjadi tercemar salah satu pencemarnya adalah logam Litium (Li) dan Rubidium (Rb). Sampel diambil dari 12 titik disungai kaligarang dengan titik fokus pada daerah simongan. Sampel sedimen didestruksi sebelum diuji kandungan logamnya dengan ICP-OES. Kandungan Li yang diperoleh sebesar 1,802475 ppm dan kandungan Rb sebesar 27,18954. Hasil kandungan logam Li dan Rb masih sesuai ambang batas.Kata Kunci : ICP-OES, Litium, Rubidium
PENDAHULUAN
Sungai Kaligarang merupakan
sungai terbesar di kota Semarang,
alirannya sepanjang daerah Ungaran,
jembatan Kradenan Semarang, Tugu
Soeharto Semarang, Jl. Panjangan, muara
dari Pasar Sampangan, muara dari Pasar
BK dan Kimia Farma, sebelum pabrik
Semarang Makmur, sebelum PDAM Kota
Semarang, Petompon Semarang, Pleret
Lemah Gempal Semarang. Berbagai
kegiatan terdapat di sepanjang aliran sugai
Kaligarang antara lain : perkampungan,
pabrik dan industri, rumah makan, apotek,
pertanian, perikanan memberikan
kontribusi berbagai jenis polutan yang
terbawa arus ke dalam aliran sungai
Kaligarang, sebagian mengalami proses
pengendapan bersama lumpur dalam
sedimen. Dampak negatif dari pendirian
pabrik/industri salah satunya adalah
limbah hasil produksi dapat menimbulkan
pencemaran, karena pabrik sering
memanfaatkan sungai sebagai sarana untuk
membuang limbah yang dihasilkan.
Berdasar informasi dari Bapedal Propinsi
Jawa Tengah (2008) ada 9 pabrik yang
membuang limbahnya di Sungai
Kaligarang, yaitu sebuah pabrik ubin, 2
pabrik tekstil, sebuah pabrik pipa, sebuah
minyak goreng dan kosmetik, sebuah
pabrik farmasi, sebuah pabrik keramik,
sebuah pabrik baja siku, dan sebuah pabrik
seng.
Pengotoran sungai oleh pengolahan
limbah tak sempurna oleh pabrik dan
industri dapat menyebabkan keracunan
pada ikan dan manusia. Limbah dapat pula
meresap ke dalam tanah dan mencemari
sumur penduduk. Pembuangan limbah
yang mengandung logam-logam berat ke
lingkungan sekitar, pada akhirnya sampai
pada manusia melalui rantai makanan.
(Ayu, 2007)
Salah satu pencemar air adalah logam
alkali Litium, dan Rubidium. Litium
bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen
dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh
campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH
bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi
ikan yang hidup di air. (Zarmayana, 2012).
Perairan alami memiliki kadar litium
kurang dari 10 mg/ liter. Air tanah dalam
dan brine dapat mengandung litium hingga
10 mg/liter. Kadar litium pada perairan
laur sekitar 0,17 mg/ liter. Pada kadar yang
rendah, litium dapat merangsang
pertumbuhan tanaman. Namun, pada kadar
yang berlebihan, litium bersifat toksik
(Effendi, 2003) dan ambang batas Rb
sebesar 30-300 ppm. Rubidium dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk pertumbuhan.
Dapat ditemukan dalam sayuran
(Mulyaningsih, dkk., 2010).
Inductively Coupled Plasma (ICP)
merupakan instrumen yang dapat
digunakan untuk menganalisis kadar
unsur-unsur logam dari suatu sampel
dengan menggunakan metode
spektorfotometer emisi. Spektrofotometer
emisi adalah metode analisis yang
didasarkan pada pengukuran intensitas
emisi pada panjang gelombang yang khas
untuk setiap unsur (Susanti, dkk.,2014).
Tujuan penelitian adalah
mengidentifikasi dan mengetahui
pendistribusian dan kadar logam Kalium,
Litium dan Rubidium pada sedimen sungai
Kaligarang, Manfaat yang diharapkan
adalah memberikan informasi bagi
masyarakat tentang distribusi dan kadar
logam pada sungai Kaligarang,
memperoleh pengetahuan untuk menguji
karakteristik unsur-unsur logam dalam
limbah tertentu dengan menggunakan
metode Analisis dengan ICP – OES
METODE
BahanSampel berupa sedimen yang diambil dari
sungai kaligarang yang terletak di
Simongan
asam klorida 37%, asam nitrat 65%, dan
aquademin.
Destruksi sampel
Destruksi sampel dilakukan agar sampel
bisa diuji dengan ICP-OES. Sampel yang
diambil dipanaskan pada suhu untuk
dihilangkan kadar airnya, ditambahkan
dan pekat dengan
perbandingan 3:1. Dipanaskan pada hot
plate sampai sampel menjadi bening.
Sampel yang sudah bening dapat diuji
kandungan logamnya dengan ICP-OES
Analisis kandungan logam
Sampel diuji kandungan logam dengan
menggunakan ICP-OES Perkin Elmer
Optima 8300. ICP-OES dapat digunakan
untuk menganalisa logam.
HASIL
Destruksi SampelPreparasi sampel sedimen dilakukan
dengan destruksi menggunakan aquaregia
(campuran antara HCl dengan HNO3).
Aqua Regia merupakan senyawa yang
sangat reaktif; kekuatan oksidasi HNO3
dan kompleks (Cl-) dari HCl bekerja
bersama. Produk reaktif seperti Cl2 dan
NOCl terbentuk, mereka memiliki
kemampuan oksidasi yang lebih tinggi dari
asam pembentuknya. Campuran ini dapat
melarutkan sebagian besar logam, alloy,
sulfida dan beberapa biji besi. Sampel
hasil akhir destruksi harus jernih dan tanpa
endapan karena ICP hanya dapat bekerja
untuk larutan yang jernih dan tanpa
endapan. Endapan yang terdapat pada
larutan dapat menyebabkan penyumbatan
pada nebulizer ICP
Analisis Kandungan Logam
S
ampel diuji dengan ICP-OES untuk
diketahui kandungan logamnya. Logam
yang menjadi target yaitu Lithium (Li),
dan Rubidium (Rb). Kandungan diperoleh
berdasarkan kurva kalibrasi
Grafik 1 : Kurva Kalibrasi Li
Grafik 2 : Kurva Kalibrasi Rb
Berdasarkan persamaan regresi dari kurva
kalibrasi, diperoleh konsentrasi Li sebesar
1,411337684 mg/L dan konsentrasi Rb sebesar
21,28940911 mg/L. Kandungan Li dan Rb
diperoleh dengan persamaan :
Keterangan :
C : Konsentrasi
V : Volume Sampel
W : Berat sampel
Tabel 1 : Kandungan logam Li & Rb Sungai kaligarang
Pada koordinat garis bujur 110’23’17’’ E garis
lintang -7’0’31’’S / sungai kaligarang daerah
jalan simongan diperoleh kandungan Li
sebesar 1,802475 ppm dan kandungan Rb
sebesar 27,18954 ppm. Ambang batas
kadar litium sebesar 10 mg/kg (Effendi,
2003) dan ambang batas rubidium sebesar
30-300 mg/kg (Mulyaningsih, Listanto, &
Syaeful, 2010) sehingga kadar logam
litium dan rubidium pada sungai
kaligarang titik jalan simongan masih
dalam keadaan aman.
Sumber pencemar logam pada titik ini
diduga kuat berasal dari sampah yang
dibuang oleh masyarakat sekitar ke sungai
seperti baterai, lampu bekas, botol aerosol,
plastic, sampah organic yang mengandung
litium dan rubidium
SIMPULAN
Pada sungai kaligarang titik jalan
simongan logam litium diperoleh sebesar
1,802475 ppm dan rubidium diperoleh
sebesar 27,18954 ppm. Kadar logam
dalam sungai masih dalam kadar aman.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Setyo, P. (2007). Analisis Aktivasi Netron Cepat Untuk penentuan distribusi Logam Pada. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.
Mulyaningsih, R., Listanto, & Syaeful, Y. (2010). Analisis Unsur Toksik Dan Makro Mikro Nutrien Dalam Bahan Makanan Dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron. Jurnal IPTEK Nuklir Ganendra.vol 13 , 13-15.
Susanti, dkk. 2014. Penentuan Kadar Logam pada Tanah Menggunakan Inductively Coupled Plasma.Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang
Zarmayana. (2012, 12 12). Bahaya dan Dampak Unsur Lithium serta Cara Meminimalisirnya . Retrieved Desember 21, 2014, from Zarmayana's Blog: https://croisant.wordpress.com/2012/12/12/bahaya-dan-dampak-unsur-lithium-serta-cara-meminimalisirnya/
LAMPIRAN