analisa keamanan produk pangan metode hazard …

12
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020 ISSN (Cetak) 2527-6042 eISSN (Online) 2527-6050 SENTRA 2020 IV - 1 ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT LANGKAH 1 SAMPAI 6 Muhammad Lukman, Ir., MT. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Kontak Person: Ir. Muhammad Lukman MT. Jl. Raya Tlogomas No.246 Tlp. (0341) 464318 Fax (0341) 466782 E-mail: [email protected] Abstrak Pada proses produksi prduk olahan makanan ada beberapa masalah, menurut WHO (World Health Organization): 1) proses pengolahan makanan yang tidak aman ditandai dengan adanya kontaminasi biologis (bakteri: salmonmella, ecolli, virus, parasit dll) atau kontaminasi senyawa kimia (pewarna, perasa, boraks, rhodamin B, metil yellow dll) dan kontaminasi zat padat ( rambut, pecahan logam dll) yang dapat mengakibatkan 200 macam lebih penyakit mulai dari keracunan makanan ringan seperti diare, sampai dengan penyebab kanker.2) Permasalahan utama keamanan produk pangan adalah belum terjaminnya keamanan, mutu dan kualita. Salah satu metode penjaminan keamanan produk pangan adalah metode Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), suatu sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dalam upaya pencegahan atas timbulnya masalah berdasarkan identifikasi titik titik kritis di dalam tiap tahapan proses produksi Tujuan metode adalah meminimal kan resiko kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologi, fisik dan kimia. BPOM tahun 2017, industri makan rumah tangga berkontribusi terhadap terjadinya keracunan pangan di Indonesia. Dari uraian diatas maka kami mememukan masalah :1)produk pangan sangat memerlukan jaminan keamanan, 2) belum ada jaminan produk pangan yang aman, 3) salah satu metode jaminan kemanan produk pangan adalah metode HACCP, 4)UMKM penghasil produk pangan perlu dikaji apakah dalam proses produksinya aman sehingga produknya bebas dari kontaminasi biologis, kimiawi dan padat. Dari hasil penelitian hasilnya pada dasarnya penyebab bahaya adalah: wadah tanpa tertutup kain bersih, mesin yang perlu dibersihkan setelah digunakan, masih menggunakan wadah plastic, koran digunakan sebagai alat peniris minyak, operator tidak menggunakan masker. Dari analisa ini ada bahaya terbesar adalah kontaminasi timbal dari kertas koran dan minyak .goreng curah dan warna sudah hampir hitam sehingga membahayakan konsumen. Kata kunci: Pangan, kemanan Pangan ,HACCP 1. Pendahuluan Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan sumber kehidupan manusia, idealnya setiap makanan dan minuman harus memiliki nilai gizi, kalori, kebersihan dan bersifat aman bagi kesehatan [21]. Bahan pangan begitu beragam jenisnya disediakan oleh alam baik hasil budidaya atau dari alam langsung. Bahan pangan masih memerlukan pengolahan/ proses pemasakan/ pematangan, ada pengolahan yang mudah ada juga yang rumit. Dari model pengolahan pangan ini memunculkan suatu industri pengolahan pangan baik bermodal besar misalnya group internasional Nestle, atau nasional Indofood dll atau berskala industri rumahan /kecil menengah misalnya pengolahan bahan kedelai menjadi tahu atau tempe. Saat proses pengolahan bahan pangan ada beberapa mulai proses persiapan bahan pangan, pemasakan, penambahan rasa warna atau lainnya sehingga produk pangan menjadi memiliki rasa warna baru yang sangat menarik kemudian di kemas dan sampai produk siap distribusi ke konusumen. Pada proses pemasakan ini timbul beberapa masalah, yaitu keamanan produk artinya ada resiko saat konsumen memakannya akan menderita sakit atau Foodborne disease (penyakit bawaan pangan) karena memiliki kemungkinan bahan tambahan bahan biologis (air,bumbu dll) memiliki cemaran biologis, atau bahan kimia (perasa, atau pewarna) dengan cemaran kimia () , cemaran padat berupa bahan padat misalnya kerikil rambut dll. Sementara itu, data WHO (World Health Organization) yang dikutip dari Sari [11]. :1) proses pengolahan makanan yang tidak aman ditandai dengan adanya kontaminasi biologis (bakteri :salmonmella ,ecolli , virus, parasit dll) atau kontaminasi senyawa kimia (pewarna, perasa, boraks, rhodamin B, metil yellow dll) yang dapat mengakibatkan 200 macam lebih penyakit mulai dari keracunan makanan ringan seperti diare, sampai dengan penyebab kanker.2) penyakit diare yang disebabkan karena cemaran air dalam proses pengolahan telah membunuh sekitar 2 juta per tahun termasuk diantaranya anak- anak [13]. Permasalahan utama keamanan produk pangan adalah belum terjaminnya keamanan, mutu dan kualitas [1], Cara penjaminan keamanan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat yaitu dengan metode

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 1

ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE

HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT

LANGKAH 1 SAMPAI 6

Muhammad Lukman, Ir., MT. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Kontak Person: Ir. Muhammad Lukman MT.

Jl. Raya Tlogomas No.246 Tlp. (0341) 464318 Fax (0341) 466782 E-mail: [email protected]

Abstrak Pada proses produksi prduk olahan makanan ada beberapa masalah, menurut WHO (World Health Organization): 1) proses pengolahan makanan yang tidak aman ditandai dengan adanya kontaminasi biologis (bakteri: salmonmella, ecolli, virus, parasit dll) atau kontaminasi senyawa kimia (pewarna, perasa, boraks, rhodamin B, metil yellow dll) dan kontaminasi zat padat ( rambut, pecahan logam dll) yang dapat mengakibatkan 200 macam lebih penyakit mulai dari keracunan makanan ringan seperti diare, sampai dengan penyebab kanker.2) Permasalahan utama keamanan produk pangan adalah belum terjaminnya keamanan, mutu dan kualita. Salah satu metode penjaminan keamanan produk pangan adalah metode Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), suatu sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dalam upaya pencegahan atas timbulnya masalah berdasarkan identifikasi titik titik kritis di dalam tiap tahapan proses produksi Tujuan metode adalah

meminimal kan resiko kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologi, fisik dan kimia. BPOM tahun 2017, industri makan rumah tangga berkontribusi terhadap terjadinya keracunan pangan di Indonesia. Dari uraian diatas maka kami mememukan masalah :1)produk pangan sangat memerlukan jaminan keamanan, 2) belum ada jaminan produk pangan yang aman, 3) salah satu metode jaminan kemanan produk pangan adalah metode HACCP, 4)UMKM penghasil produk pangan perlu dikaji apakah dalam proses produksinya aman sehingga produknya bebas dari kontaminasi biologis, kimiawi dan padat. Dari hasil penelitian hasilnya pada dasarnya penyebab bahaya adalah: wadah tanpa tertutup kain bersih, mesin yang perlu dibersihkan setelah digunakan, masih menggunakan wadah plastic, koran digunakan sebagai alat peniris minyak, operator tidak menggunakan masker. Dari analisa ini ada bahaya terbesar adalah kontaminasi timbal dari kertas koran dan minyak .goreng

curah dan warna sudah hampir hitam sehingga membahayakan konsumen.

Kata kunci: Pangan, kemanan Pangan ,HACCP

1. Pendahuluan

Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan sumber kehidupan manusia, idealnya setiap makanan dan minuman harus memiliki nilai gizi, kalori,

kebersihan dan bersifat aman bagi kesehatan [21]. Bahan pangan begitu beragam jenisnya disediakan

oleh alam baik hasil budidaya atau dari alam langsung. Bahan pangan masih memerlukan pengolahan/

proses pemasakan/ pematangan, ada pengolahan yang mudah ada juga yang rumit. Dari model pengolahan pangan ini memunculkan suatu industri pengolahan pangan baik bermodal besar misalnya

group internasional Nestle, atau nasional Indofood dll atau berskala industri rumahan /kecil menengah

misalnya pengolahan bahan kedelai menjadi tahu atau tempe. Saat proses pengolahan bahan pangan ada beberapa mulai proses persiapan bahan pangan, pemasakan, penambahan rasa warna atau lainnya

sehingga produk pangan menjadi memiliki rasa warna baru yang sangat menarik kemudian di kemas

dan sampai produk siap distribusi ke konusumen. Pada proses pemasakan ini timbul beberapa masalah, yaitu keamanan produk artinya ada resiko saat konsumen memakannya akan menderita sakit atau

Foodborne disease (penyakit bawaan pangan) karena memiliki kemungkinan bahan tambahan bahan

biologis (air,bumbu dll) memiliki cemaran biologis, atau bahan kimia (perasa, atau pewarna) dengan

cemaran kimia () , cemaran padat berupa bahan padat misalnya kerikil rambut dll. Sementara itu, data WHO (World Health Organization) yang dikutip dari Sari [11]. :1) proses pengolahan makanan yang

tidak aman ditandai dengan adanya kontaminasi biologis (bakteri :salmonmella ,ecolli , virus, parasit

dll) atau kontaminasi senyawa kimia (pewarna, perasa, boraks, rhodamin B, metil yellow dll) yang dapat mengakibatkan 200 macam lebih penyakit mulai dari keracunan makanan ringan seperti diare,

sampai dengan penyebab kanker.2) penyakit diare yang disebabkan karena cemaran air dalam proses

pengolahan telah membunuh sekitar 2 juta per tahun termasuk diantaranya anak- anak [13].

Permasalahan utama keamanan produk pangan adalah belum terjaminnya keamanan, mutu dan kualitas [1], Cara penjaminan keamanan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat yaitu dengan metode

Page 2: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 2 SENTRA 2020

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), adalah suatu sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dalam upaya pencegahan atas timbulnya masalah berdasarkan identifikasi titik titik kritis di

dalam tiap tahapan proses produksi[3]. Jusniati et al. (dalam Annisya Fauzia [18]. , Hazard Analysis

Critical Control Point (HACCP) adalah salah satu metode pencegahan proses pengolahan makanan yang meminimal kan resiko kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologi, fisik dan kimia, Menurut SNI

HACCP (1998), HACCP adalah suatu piranti untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem

pengendalian yang memfokuskan pada pencegahan dari pada mengandalkan sebagian besar pengujian produk akhir. Metode HACCP memiliki keuntungan atau keunggulan karena sejak 1995 badan Food

and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mensyaratkan agar produk-produk daging, unggas

atau perikanan dan sari buah dan sayur yang akan dijual di Amerika Serikat diolah dengan sistem yang

menerapkan metode HACCP untuk menjamin keamanan pangan bagi warga amerika (Anwar Chairul Nasution 2014), sehingga sistim ini secara tidak langsung memiliki keunggulan dibanding metode

lainnya. Keunggulan konsep HACCP yang lain adalah dapat diterapkan dalam seluruh proses

pengolahan makanan mulai dengan analisis kendali kritis pada proses penerimaan bahan baku, proses produksi, sampai dengan penyimpanan sebelum produk dipasarkan [7]. Metode HACCP

direkomendasikan oleh kerjasama gabungan FAO/WHO, Komisi Codex Alimentarius dan ICMSF

(International Commission for Microbial Specifications for Foods). karena metode HACCP adalah

metode yang sesuai untuk dikembangkan demi menjamin keamanan pangan. (EC-ASEAN ECONOMIC,2003)

Pasal 6 PP 86 tahun 2019, mewajibkan: (1) Setiap Orang yang memproduksi dan atau

mengedarkan peralatan yang digunakan untuk memproduksi Pangan wajib memenuhi persyaratan keamanan dan mutu peralatan. (2) Persyaratan keamanan dan mutu peralatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling sedikit meliputi: a. menggunakan bahan yang tidak membahayakan kesehatan; dan

b. Pangan yang dihasilkan memenuhi persyaratan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. Pelaku industri pengolahan pangan baik skala besar, kecil, UMKM dll perlu menerapkan sistem jaminan mutu yang

umum digunakan dalam industri pangan adalah HACCP, ISO 22000, dan ISO 9001, untuk memberikan

sistem jaminan mutu yang diterapkan di industri pangan [8]. Penerapan dan peningkatan standar

kualitas dan keamanan pangan merupakan syarat mutlak peningkatan perkembangan UKM pangan, data dari BPOM tahun 2017, industri makan rumah tangga berkontribusi terhadap terjadinya keracunan

pangan di Indonesia [4]. Dari uraian diatas maka kami mememukan masalah /:1)/ produk pangan sangat

memerlukan jaminan keamanan 2) belum ada jaminan produk pangan yang aman,3) salah satu metode jaminan kemanan produk pangan adalah metode HACCP,4)UMKM penghasil produk pangan perlu

dikaji apakah dalamproses produksinya aman sehingga produknya bebas dari kontaminasi biologis,

kimiawi dan padat. Dari uraikan diatas maka kami mengajukan untuk melakukan penelitian “Analisa

keamanan produk pangan metode Hazard Analysis Critical Control Point( HACCP) Studi kasus

industri kecil Eka Surya Jaya mandiri,Penelitian tahap pertama”, hasil dari penelitian ini nantinya

diharapkan ada titik bahaya / critical point yang bisa menimbulkan cemaran pada produk makanan dan

dapat diminimalisir sehingga produk pangan aman bagi konsumen.

2. Metode Penelitian

Langkah penelitan. Tahap pertama digambarkan dalam diagram alir proses HACCP seperti diagram

dibawah ini,

Page 3: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 3

TAHAPAN PENELITIAN HACCP

PENELITIAN TAHAP KE TIGA HACCP

HASIL PENELITIAN TAHAP KETIGA

LANGKAH I SAMPAI LANGKAH 6

PENELITIAN TAHAP KEEMPAT HACCP

LANGKAH 7 SAMPAI LANGKAH 12

DIAGRAM ALIR PROSES PENELITIAN TAHAP KETIGA DAN KEEMPAT ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT HACCP STUDI

KASUS INDUSTRI KECIL EKA SURYA JAYA MANDIRI

ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT HACCP

STUDI KASUS INDUSTRI KECIL EKA SURYA JAYA MANDIRI

4.2. Penelitian tahap Pertama

SAMPLE INDUSTRI MAKANAN PENELITIAN LANGKAH PERTAMA SAMPAI KE ENAM

SAMPEL 2SAMPEL 1

LANGKAH I: ANALISA PEMBENTUKAN TIM HACCP

LANGKAH V: VERIVIKASI DIAGRAM ALIR

LANGKAH II ;DESKRIPSI PRODUK

LANGKAH III: IDENTIFIKASI PENGGUNA PRODUK-KONSUMEN KHUSUS

LANGKAH IV: RANCANGAN DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI

LANGKAH VI:INVESTIGASI POTENSI SI BAHAYA (PRINSIP I)

SELESAI TAHAP PERTAMA LANGKAH PERTAMA SAMPAI KE ENAM

GAMBAR DIAGRAM ALIR PENELITIAN TAHAP KE TIGA

ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT HACCP LANGKAH PERTAMA SAMPAI LANGKAH KE ENAM

METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT HACCP LANGKAH PERTAMA SAMPAI LANGKAH KE ENAM

3. Hasil dan Pembahasan

Page 4: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 4 SENTRA 2020

Langkah pertama adalah mengurus perijinan penelitian kepada pemilik dan untuk pengambilan data penelitian di UKM “Eka Surya Jaya Mandiri”. UMKM ini merupakan salah satu industri kecil

olahan produk makanan, dengan produk jenis bawang merah dan putih goreng di kota Batu Malang.

Perusahaan tersebut didirikan pada tanggal 27 juni 2010 lokasi usaha adalah di jl wukir gang 5 Temas, Batu. Saat ini perusahaan telah memiliki 2 karyawan di bagian produksi dan 4 karyawan di bagian

pengupasan bawang merah dan bawang putih. Perusahaan juga memiliki serifikat SIUP, TDI, IUI mikro

dan mengikuti tahap standarisasi P-IRT. Sedangkan pemasaran dilakukan di pasar sekitar Batu dan Malang dan beberapa pembeli partai di Surabaya dan Bali. Kapasitas produksi per hari sekitar 100 kg

bawang merah atau bawang putih mentah dan mengkasilkan rata –rata sekssitar 35 Kg sampai 40 Kg

bawang goreng . Masalah yang dihadapi oleh UMKM ini adalah tentang higenitas proses produksi ada

sebagian proses produksi sudah higenis tapi ada proses yang tidak higenis sama sekali, contohnya saat bawang setelah di proses kupas menunggu proses perajangan tanpa ditutup atau proses hasil

penggorengan yang masih menggunakan peirisan menggunakan kertas poran serta menggunakan wadah

plastik sebagai proses penyimpanan atau lainnya.

Gambar bawang merah yang telah di kupas dan dan di rajang dibiarkan terbuka atau ditutup dengan kertas koran

Gambar bawang merah yang telah di rajang di spinner dibumbui dengan tepung beras dan garam

Page 5: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 5

Gambar bawang merah yang telah di goreng dan di dinginkan dan ditiriskan dengan alas kertas koran utuk menyerap minyak goreng

Gambar bawang merah yang telah di goreng dan di dinginkan dan ditiriskan dengan spinner dan disimpan di wdah ember palsrtik serta jhasil kemasan bawang goreng

5.2 Langkah HACCP

1. Langkah Pertama HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

Komitmen Manajemen

Rencana Kerja Jaminan

Mutu Nomor :01/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri Revisi : 0

Halaman 1

Manajemen dan seluruh karyawan Eka Surya Jaya Mandiri dalam rangka menjamin keamanan

pangan (keamanan dalam bahan baku, maupun proses pembuatannya) untuk produk-produk yang

dihasilkan.Untuk menghasilkan produk yang bermutu, seluruh bahan baku untuk membuat produk ini harus diuji penjaminan mutunya. Penerapan HACCP dilakukan untuk mengendalikan dan menjamin

mutu pada setiap produk – produk yang dihasilkan.

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

N owner 30 November 2020

2. Langkah Kedua HACCP

Struktur Organisasi

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :02/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri Revisi : 0

Halaman : 2

Page 6: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 6 SENTRA 2020

Struktur organisasi keripik tempe

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

N Owner 22 November 2020

3. Langkah Ke Tiga HACCP

Profil Usaha Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :03/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri Revisi : 6

Halaman 3

Kantor Pusat Alamat : Jl. wukir gang 5 Temas, Batu

No. Telp./Fax :

Penanggung Jawab : Surya Unit Pengolahan/Factory

Alamat : Jl. jl wukir gang 5 Temas, Batu

No. Telp./Fax : - Penanggung Jawab : Ibu Exx

Bawang goreng” Eka Surya Jaya Mandiri” bergerak dalam bidang produk Bawang merah dan

bawang putih goring, pasar pemasaran ke lokal kota batu dan sekitarnya serta pembeli partai besar dari Surabaya dan Bali. Produk ini dikemas dalam kemasan praktis dengan berat sekitar 50 gram, 250 gram

dan 500 gram, serta pembelian partai 10 kg.

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Owner 22 Juni 2012

5. Langkah Kempat HACCP

Identifikasi Produk dan Konsumen Rencana Kerja Jaminan

Mutu

Nomor :04/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri

Revisi : 6

Halaman :4

1. Nama produk : Bawang Merah Dan Putih Goreng

2. Nama spesies : (Allium cepa L. var. aggregatum) dan Allium sativum. 3. Asal bahan baku : 1) Bawang merah/putih 2)minyak goreng.3) tepung kanji 4) garam

4. Bagaimana bawang merah/putih : bawang yang telah dibeli dari pasar disimpan diletakkan di luar

rumah dengan ditutupi terpal.

OWNER

PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI

Karyawan Bagian

Pengepakan +

pelabelan

Karyawan Bagian Penggorengan

Bagian pengupasan Penjualan Pembelian bahan baku

Page 7: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 7

Gambar bahan baku bawang merah bawang putih

Gambar bahan baku minyak goreng dan tepung beras

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

n Owner 22 Juni 2012

6. Langkah Ke Lima HACCP

Diagram Aliran Produksi Rencana Kerja Jaminan

Mutu Nomor :05/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya

Mandiri

Eka Surya Jaya

Mandiri

Revisi : 3

Halaman: 5

BAHAN B

AKU BAWANG MERAH DAN PUTIH PROSES PERAJANGAN BAWANG MERAH

DAN PUTIH

PROSES PEMBUBUAN HASIL PERAJANGAN DG GARAM DAN TEPUNG

BERAS

PROSES PENGGORENGAN

PROSES PENIRISAN PENGURANGAN KADAR AIR DENGAN DENGAN

SPINNER PERAJANGAN BAWANG MERAH DAN PUTIH

PROSES PENDINGINAN

PROSES PENIRISAN DENGAN SPINNER

PROSES PENYIMPANAN

PROSES PENGEMASAN

v

Page 8: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 8 SENTRA 2020

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Nxx Owner 22 Juni 2020

7. Langkah Ke Enam HACCP

Analisa Bahaya (Prinsip 1) Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :06/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri Revisi : 6

Halaman: 6

No Tahap Proses Sumber Bahaya Potensial Bahaya

Apakah Bahaya Upaya Pencegahan K S B

1 Pemilihan Bahan

bawang merah dan

putih

Berasal dari

impor, dan lokal

bahaya pestisida dan obat kimia

pertanian

kanker,

mandul,

autisme, parkinson,

diabetes, bayi

lahir cacat,

anemia, stunting

(bertubuh

pendek), goiter (pembesaran

kelenjar

gondok), dan lain lain

Ya Tidak ada belum

ada label bawang

merah atau putih bebas pestisida

2 Menunggu proses

perajangan tanpa

ditutup dan wadah plastik

Udara dan

kotoran dar

udara masuk

Mikroba

Virus,padatan

ya

Ditutup dg kain

bersih, wadah

stainless steel

3 Proses perajangan Mesain

perajang

harusnya dibersihkan

lebih dahulu tiap

selesai kerja sore hari

sehingga tidak

meninggalkan sisa bawang di

dalam dan sisi

air

Mikroba

ya

Dibersihkan setiap

selesai

menggnakan di sore hari dg

menggunakan air

bersih dilap

4 Menunggu proses setelah perajangan

tanpa ditutup

Udara dan kotoran dari

udara masuk

Mikroba Virus,

ya Ditutup dg kain bersih

5 Proses penirisan

dg spinner

Mesain

perajang harusnya

dibersihkan

lebih dahulu tiap selesai kerja

sore hari

Mikroba

ya Dibersihkan setiap

selesai menggnakan di

sore hari dg

menggunakan air bersih dilap

Page 9: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 9

Keterangan : K : Kecil S : Sedang B : Besar

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Nurjanah Owner 22 Juni 2012

Penetapan Critical Control Point,CCP (Prinsip 2) Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :07/HACCP/KT/04/12

Eka Surya Jaya Mandiri Eka Surya Jaya Mandiri Revisi : 3

Halaman 7

sehingga tidak meninggalkan

sisa bawang di

dalam dan sisi air

6 Menunggu proses

setelah penirisan

tanpa ditutup

Udara dan

kotoran dari

udara masuk

Mikroba

Virus,

ya Ditutup dg kain

bersih

7 Proses bumbu Tidak

menggunakan

sarung tangan

Bakteri ya Menggunakan

sarung tangan

8 Menunggu proses setelah di beri

bumpu tepung

beras dan garam

Udara dan kotoran dari

udara masuk,

ditutup kertas koran

Mikroba Virus,

ya Ditutup dg kain bersih

9 Proses

penggorengan

Minyak goreng

curah

Dan minyak digunakan

berkali kali

Minyak tidak

jelas SNI dan

cendrung bewarna hitam

ya Komposisi minyak

goreng dan

penggunakan minyak bekas

menyulut kanker

10 Menunggu proses

pendingingan dan penyerapan

minyak gereng

dengan kerta koran

Udara dan

kotoran dari udara masuk,

ditutup kertas

koran

Mikroba

Virus,

ya Ditutup dg kain

bersih, dan koran cenderung

dmengandung

timbal

11 Proses penirisan

dg spinner

Mesin peniris

jarang di

bersihkan

sehingga ada sis minyak

Mikroba

ya Dibersihkan setiap

selesai

menggnakan di

sore hari dg menggunakan air

bersih dilap

12 Proses penyimpanan dan

dimasukkan wadah

ember plastik

Ember plastik cenderung akan

ikut dalam

produk

Bahan padat

plastik

ya Harusnya ember stainless steel

13 Proses kemasan Harusnya operator

menggunakan

masker

kontaminasi ya Menggunakan masker

Page 10: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 10 SENTRA 2020

Tahapan Proses Bahaya

Potensial P1 P2 P3 P4 CCP Alasan

Pemilihan Bahan

bawang merah dan

putih

kanker,

mandul,

autisme, parkinson,

diabetes, bayi

lahir cacat,

anemia, stunting

(bertubuh

pendek), goiter (pembesaran

kelenjar

gondok), dan lain lain

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Menunggu proses

perajangan tanpa

ditutup dan wadah plastik

Mikroba

Virus,padatan

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Proses perajangan

Mikroba

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Menunggu proses

setelah perajangan tanpa ditutup

Mikroba

Virus,

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Proses penirisan dg

spinner

Mikroba

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Menunggu proses

setelah penirisan

tanpa ditutup

Mikroba

Virus,

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Proses bumbu Bakteri Y Y - - CCP Membahayakan konsumen

Menunggu proses

setelah di beri

bumpu tepung beras dan garam

Mikroba

Virus,

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Proses

penggorengan

Minyak tidak

jelas SNI dan

cendrung bewarna hitam

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Menunggu proses

pendingingan dan

penyerapan minyak gereng dengan

kerta koran

Mikroba

Virus,

Y Y - - CCP Membahayakan

konsumen

Proses penirisan dg

spinner

Mikroba

Proses

penyimpanan dan

dimasukkan wadah

ember plastik

Bahan padat

plastik

Proses kemasan kontaminasi

Page 11: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

SENTRA 2020 IV - 11

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal : Owner 22 Nopember 2020

Dari penelitian tahap pertama ini teridentifikasi ada 13 critical control point, dan bagian ini

harus diperbaiki, dan ada 2 ttitik kritis yaitu; 1 pada proses 9, Proses penggorengan karena menggunakan Minyak goreng curah, tidak ada SNI dan minyak digunakan berkali kali, sehingga

Komposisi minyak goreng dan penggunakan minyak bekas menyulut kanker 2) Menunggu proses

pendingingan dan penyerapan minyak gereng dengan kerta koran, Udara dan kotoran dari udara masuk,

ditutup kertas koran yang banyak mengandung timbal sehingga resiku konsumen kena kanker.

4. Kesimpulan

1. Ada 13 titik kritis

2. Titik yang paling kritis :

a. pada proses 9 ,Proses penggorengan karena menggunakan Minyak goreng curah, tidak ada SNI Dan minyak digunakan berkali kali, sehingga Komposisi minyak goreng dan

penggunakan minyak bekas menyulut kanker

b. Menunggu proses pendingingan dan penyerapan minyak gereng dengan kertas koran, Udara dan kotoran dari udara masuk, ditutup kertas koran yang banyak mengandung timbal

sehingga resiku konsumen kena kanker.

Referensi

Jurnal:

[1] Ahmad Zazili, URGENSI PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN BERBASIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO BAGI PERLINDUNGAN KONSUMEN, Supremasi Hukum :Jurnal

Penelitian Hukum p-ISSN: 1693-766X ; e-ISSN: 2579-4663, Vol. 28, No. 1, Januari 2019

[2] Adhinta Salsabiila Supriono , ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR UMKM KE

KAWASAN ASIA TENGGARA DALAM MENGHADAPI KEBIJAKAN MEA (Studi Pada Kawasan Sentra Industri Tempe Dan Keripik Tempe Sanan Kota Malang) , Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018

[3] Ayu Diah Mutiara Kharisma ,KATERING PENERBANGAN DAN KEAMANAN PANGAN: PENERAPAN HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT DI PT AEROFOOD

ACS SURABAYA,Jurnal kesehatan lingkungan ,Vol. 11 No. 1 Januari 2019 (17 - 25) DOI:

10.20473/jkl.v11i1.2019.17-25 ISSN: 1829 - 7285 E-ISSN: 2040 - 881X Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus C UNAIR Jl. Mulyorejo Surabaya - 60115

Corresponding

[4] Dimas Bayu Pinandoyo, Asriadi Masnar ,Penerapan GMP pada UKM Keripik SEMAT (Sehat dan

Nikmat), Agriculture Technology Journal Volume 2, No 2, Oktober 2019 P-ISSN : 2614-1140, E-ISSN: 2614-2848

[5] Jeremiah Irwan, dkk/, Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada Produksi

Brownies UMKM 3 Sekawan Cake and Bakery,Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi 3(1), 2019, 23-

[6] J.Gipas, Mei 2018, Volume 2 Nomor 1 ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465

http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps [7] Lintang Wicaksani, Retno Adriyani,”PENERAPAN HACCP DALAM PROSES PRODUKSI

MENU DAGING RENDANG DI INFLIGHT CATERING” Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1

Januari –Juni 2017: hlm. 88–97

[8] Muhandri Tjahja , Dian Herawati2, Faleh Setia Budi, Lilis Nuraida, Sutrisno Koswaara, Afifah Zahra Agista, Yuli Sukmawati,Kesiapan Usaha Mikro Kecil Menengah Pangan dalam Penerapan

ISO 9001:2008 (Studi Kasus di Palu, Sulawesi Tengah) , Agrokreatif Pengabdian kepada

Masyarakat November 2016, Vol 2 (2): 6166 Jurnal Ilmiah ISSN 2460-8572, EISSN 2461-095X.1

Page 12: ANALISA KEAMANAN PRODUK PANGAN METODE HAZARD …

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042

eISSN (Online) 2527-6050

IV - 12 SENTRA 2020

[9] Muhammad Hermansyah1, Pratikto2, Rudy Soenoko3, Nasir W. Setyanto4 ,HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PRODUKSI MALTOSA DENGAN

PENDEKATAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) , JEMIS VOL. 1 NO. 1

TAHUN 2013 ISSN 2338-3925 [10] Salsabiila Adhinta Supriono ,ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR UMKM KE

KAWASAN ASIA TENGGARA DALAM MENGHADAPI KEBIJAKAN MEA (Studi Pada

Kawasan Sentra Industri Tempe Dan Keripik Tempe Sanan Kota Malang) , Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018, administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

[11] Sari M.,H, 2017, Pengetahuan dan Sikap Keamanan Pangan Dengan Perilaku Penjaja Makanan

Jajajan Anak Sekolah Dasar, Jurnal of Health Education, Vol 2, No 2, hal 163- 170.

Proceeding:

[12] Lukman Mohammad, PROFIL KEAMANAN PANGAN PRODUK INDUSTRI DAN KECIL DI

SEKITAR MALANG DENGAN METODE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINTS (HACCP), Simposium Nasional RAPI XIII - 2014 FT UMS ISSN 1412-9612

[13] Hana Catur , Ida Agustini , Wiwik Sumarmi , Syafrilla Dinda ANALISIS TINGKAT

KEPENTINGAN KONSUMEN TERHADAP KRITERIAKEAMANAN PANGAN DALAM

PERSPEKTIF RANTAI PASOK (STUDI KASUS: PERUSAHAAN KRUPUK UDANG) K4 1,3,4). Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696 Buku 1:

”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589 Prodi Teknik Industri

Thesis/Disertation:

[14] Annisya Fauzia1, Friska Citra Agustia2, Nurrekta Yuristianti3,PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP

HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN LAUK HEWANI DI INSTALASI GIZI RSUD PROF. DR.

MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

[15] Anwar Chairul Nasution, Wirsal Hasan, Taufik Ashar” PENDEKATAN METODE HACCP

(HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINTS) DAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN PADA KRIPIK SINGKONG YANG DI PRODUKSI OLEH PT. KREASI LUTVI

DESA TUNTUNGAN II TAHUN 2014” 1 Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan Lingkungan

Standards:

[16] EC-ASEAN ECONOMIC CO-OPERATION PROGRAMME ON STANDARDS, QUALITY AND CONFORMITY ASSESSMENT “European Committee for Standardisation - Implementing

Agency for the Contract No ASIA/2003/069-236”.

Laporan:

[17] Ilma Yanti1 dan Anton Rahmadi1,KAJIAN PENERAPAN GMP, HACCP DAN ASPEK KESIAPAN PENERAPAN SNI SERI 9000 : 2008 STUDY OF APPLICATION OF GMP,

HACCP AND PREPARATION ASPECT OF IMPLEMENTATION OF SNI SERIES 9000: 2008

[18] Jusniati et al. (dalam Annisya Fauzia1), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah salah satu metode pencegahan proses pengolahan makanan yang meminimal kan resiko

kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologi, fisik dan kimia, Menurut SNI HACCP (1998), HACCP

adalah suatu piranti untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan

pada pencegahan dari pada mengandalkan sebagian besar pengujian produk akhir. [19] Lukman Mohammad, Profil Keamanan Pangan Produk Industri Mikro Dan Kecil Di Sekitar

Malang Dengan Metode Hazard Analysis Critical Control points (HACCP)(Penelitian Tahap Ke

dua),2014 [20] Novira Dian Rachmadia*1, Nanik Handayani2 , Annis Catur Adi1,,Penerapan Sistem Hazard

Analisis Critical Control Point (HACCP) Pada Produk Ayam Bakar Bumbu Herb Di Divisi

Katering Diet PT. Prima Citra Nutrindo Surabaya,2018 DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.17-28 [21] http://bkp.pertanian.go.id/ PP 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan