analisa prasarana

14
Jaringan Listrik Pengembangan jaringan listrik baru dapat dilaksanakan jika telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu, yakni berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan: a) Penyediaan kebutuhan daya listrik Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau dari sumber lain; dan Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA (0.45 KVA) per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga. b) Penyediaan jaringan listrik Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan, dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian yang mengisi blok siap bangun; Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan) pada sisi jalur hijau yang tidak menghalang sirkulasi pejalan kaki di trotoar; Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan umum; Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux dengan tinggi > 5 meter dari muka tanah; 1

Upload: arimudin-nurtata

Post on 11-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

i

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Prasarana

Jaringan Listrik

Pengembangan jaringan listrik baru dapat dilaksanakan jika telah memenuhi kriteria-

kriteria tertentu, yakni berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan di Perkotaan:

a) Penyediaan kebutuhan daya listrik

Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau dari

sumber lain; dan

Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA (0.45

KVA) per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan rumah

tangga.

b) Penyediaan jaringan listrik

Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan, dimana

besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian yang mengisi

blok siap bangun;

Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija

(daerah milik jalan) pada sisi jalur hijau yang tidak menghalang sirkulasi pejalan kaki

di trotoar;

Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada

lahan yang bebas dari kegiatan umum;

Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux dengan tinggi >

5 meter dari muka tanah;

sedangkan untuk daerah di bawah tegangan tinggi sebaiknya tidak dimanfaatkan

untuk tempat tinggal atau kegiatan lain yang bersifat permanen karena akan

membahayakan keselamatan.

Hasil analisa proyeksi kebutuhan listrik yang didapatkan melalui perhitungan

kebutuhan listrik tersebut dimana berdasarkan pada Kimpraswil (SK Mentri Permukiman

dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001) dengan ketentuan sebagai berikut:

- Rumah tangga kapling besar: 1300 watt

- Rumah tangga kapling sedang: 900 watt

- Rumah tangga kapling kecil: 450 watt

- Perdagangan dan jasa: 10% dari kebutuhan rumah tangga

1

Page 2: Analisa Prasarana

- Fasilitas sosial: 10% dari kebutuhan rumah tangga

- Penerangan jalan: 40% dari kebutuhan rumah tangga

- Industri: 25% dari kebutuhan rumah tangga

- Kehilangan daya: 10% dari kebutuhan rumah tangga

- Kebutuhan listrik rumah tangga diperhitungkan penggunannya adalah 150 VA/jiwa atau

0,15 KVA/Jiwa. Berdasarkan standar diatas didapatkan perhitungan seperti berikut :

2

Page 3: Analisa Prasarana

Tabel 1 Kebutuhan Listrik Wilayah Perencanaan

Tahun KelurahanJumlah

Penduduk

Kebutuhan Listrik (kVA)Rumah Tangga

Perdagangan Jasa

Fasilitas Sosial

Penerangan Jalan

Industri

2014

Gunung Anyar Tambak 6806 1020,9 102,09 102,09 2722,4Medokan Ayu 23250 3487,5 348,75 348,75 9300Wonorejo 15914 2387,1 238,71 238,71 6365,6

2019

Gunung Anyar Tambak 7210 1081,5 108,15 108,15 2884Medokan Ayu 29820 4473 447,3 447,3 11928

Wonorejo 19081 2862,15 286,215 286,215 7632,4

2024

Gunung Anyar Tambak 7615 1142,25 114,225 114,225 3046

Medokan Ayu 36389 5458,35 545,835 545,835 14555,6

Wonorejo 22249 3337,35 333,735 333,735 8899,6

2029

Gunung Anyar Tambak 8019 1202,85 120,285 120,285 3207,6Medokan Ayu 42958 6443,7 644,37 644,37 17183,2

Wonorejo 25417 3812,55 381,255 381,255 10166,8

2034

Gunung Anyar Tambak 8424 1263,6 126,36 126,36 3369,6

Medokan Ayu 49527 7429,05 742,905 742,905 19810,8

Wonorejo 28585 4287,75 428,775 428,775 11434Sumber: Hasil Analisis, 2015

Jaringan Telepon dan Komunikasi

Berdasarkan asumsi bahwa setiap KK adalah 5 orang dan setiap KK diasumsikan memiliki 1

telepon di rumahnya, maka perhitungannya adalah:

Tabel 2 Proyeksi Kebutuhan Telepon di Wilayah Perencanaan Tahun 2014-2034

Tahun KelurahanJumlah Penduduk

Kebutuhan Telepon

2014

Gunung Anyar Tambak 6806

1361

Medokan Ayu 23250 4650Wonorejo 15914 3183

3

Page 4: Analisa Prasarana

2019

Gunung Anyar Tambak 7210

1442

Medokan Ayu 29820 5964Wonorejo 19081 3816

2024

Gunung Anyar Tambak 7615

1523

Medokan Ayu 36389 7278Wonorejo 22249 4450

2029

Gunung Anyar Tambak 8019

1604

Medokan Ayu 42958 8592Wonorejo 25417 5083

2034

Gunung Anyar Tambak 8424

1685

Medokan Ayu 49527 9905Wonorejo 28585 5717

Sumber: Hasil Analisis, 2015

Jaringan Air Bersih

Analisa jaringan air bersih berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada

Perusahaan Daerah Air Minum BAB I ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa:

“Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala

keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan

Iebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber

daya air”. Berikut perhitungan terkait proyeksi kebutuhan air bersih perhari pada tahun

2034:

Proyeksi Kebutuhan Air

Bersih Per Hari Pada

Tahun 2034

=

Standar minimal kebutuhan air bersih berdasarkan

PERMENDAGRI No 23 tahun 2006 (60

liter/orang/hari) x jumlah proyeksi penduduk tahun

203

Untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk terhadap penyediaan air bersih, maka

digunakan standar sebagai berikut :

Setiap penduduk membutuhkan 60 lt/orang/hr, sehingga rumah tangga dengan jumlah

keluarga 4 orang, dibutuhkan 240 lt/kk/hr.

Fasilitas sosial dan perkantoran membutuhkan 15% dari total kebutuhan rumah tangga.

Fasilitas komersial membutuhkan 20% dari total kebutuhan rumah tangga.

4

Page 5: Analisa Prasarana

Industri membutuhkan 10% dari total kebutuhan rumah tangga.

Cadangan dan kebocoran dihitung sebesar 10% dari total kebutuhan rumah tangga.

Pemadam kebakaran membutuhkan sebesar 10% dari total kebutuhan rumah tangga.

Berdasarkan standar tersebut, maka perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih adalah:

5

Page 6: Analisa Prasarana

Tabel 3 Jumlah Kebutuhan Air Bersih di Wilayah Perencanaan

Tahun Kelurahan Jumlah Penduduk

Jumlah Kebutuhan Air Bersih (lt/hari)Rumah Tangga

Fasos & Perkantoran

Komersial

Industri

2014Gunung Anyar Tambak 6806 102090 15313,5 20418 10209Medokan Ayu 23250 348750 52312,5 69750 34875Wonorejo 15914 238710 35806,5 47742 23871

2019Gunung Anyar Tambak 7210 108150 16222,5 21630 10815Medokan Ayu 29820 447300 67095 89460 44730Wonorejo 19081 286215 42932,25 57243 28621,5

2024Gunung Anyar Tambak 7615 114225 17133,75 22845 11422,5Medokan Ayu 36389 545835 81875,25 109167 54583,5Wonorejo 22249 333735 50060,25 66747 33373,5

2029Gunung Anyar Tambak 8019 120285 18042,75 24057 12028,5Medokan Ayu 42958 644370 96655,5 128874 64437Wonorejo 25417 381255 57188,25 76251 38125,5

2034Gunung Anyar Tambak 8424 126360 18954 25272 12636Medokan Ayu 49527 742905 111435,75 148581 74290,5Wonorejo 28585 428775 64316,25 85755 42877,5

Sumber: Hasil Analisis, 2015

Jaringan Drainase

Pada analisa kebutuhan drainase melihat seberapa besar air buangan yang dihasilkan,

untuk mengetahui besarnya air buangan mengacu pada standar SNI 03-1733-2004, dimana

diprediksi besarnya air buangan menggunakan asumsi untuk permukiman besar air

buangannya sebesar 70% dari kebutuhan air bersihnya. Berdasarkan standar tersebut dapat

diketahu berapa besar proyeksi air buangan yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga di

wilayah studi sehingga dapat diketahui bagaimana rencana pembangunan jaringan drainase.

Berikut merupakan hasil analisa proyeksi air buangan ke saluran drainase pada tahun 2014-

2034.

Tabel 4 Proyeksi Air Buangan di Wilayah Perencanaan

Tahun Kelurahan Jumlah Penduduk

Total Kebutuhan

Jumlah Air Buangan

2014

Gunung Anyar Tambak 6806 401519,25 281063,475Medokan Ayu 23250 587144,25 411000,975Wonorejo 15914 168993 118295,1

2019 Gunung Anyar Tambak

7210 527620,5 369334,35

6

Page 7: Analisa Prasarana

Medokan Ayu 29820 868155,75 607709,025Wonorejo 19081 191045,25 133731,675

2024

Gunung Anyar Tambak 7615 693321,75 485325,225Medokan Ayu 36389 1283658,75 898561,125Wonorejo 22249 221339,25 154937,475

2029

Gunung Anyar Tambak 8019 911047,5 637733,25Medokan Ayu 42958 1898003,25 1328602,275Wonorejo 25417 244158,75 170911,125

2034

Gunung Anyar Tambak 8424 1197132,75 837992,925Medokan Ayu 49527 2806402,5 1964481,75Wonorejo 28585 276036,75 193225,725

Sumber: Hasil Analisis, 2015

Sistem Persampahan

Perhitungan volume timbulan sampah didasarkan pada beberapa faktor, yaitu

peningkatan tingkat pelayanan tiap tahun dan peningkatan jumlah penduduk. Sehingga, dengan

bertambahnya jumlah penduduk akan terjadi penambahan volume sampah. Standar yang

digunakan dalam memproyeksi jumlah timbulan sampah adalah :

Rumah tangga menghasilkan sampah sebesar 1,5 lt/hari

Perdagangan, untuk tiap pasar diperkirakan menghasilkan sampah sebanyak 25%

dari sampah produksi rumah tangga sedangkan untuk perdagangan lainnya

menghasilkan 5% dari sampah rumah tangga.

Jalan, menghasilkan sampah sebanyak 10% dari sampah rumah tangga.

Lain-lain diasumsikan 5% dari sampah produksi rumah tangga.

Jumlah timbulan sampah per hari yang dihasilkan pada Wilayah Perencanaan dapat

dilihat pada tabel berikut:

7

Page 8: Analisa Prasarana

Tabel 5 Proyeksi Timbulan Sampah di Wilayah Perencanaan

Tahun Kelurahan Jumlah Penduduk

Jumlah Produksi Sampah (Liter/Hari)TotalRumah

TanggaPasar Perdaganga

nJalan Lainnya

2014

Gunung Anyar Tambak 6806 2552,25 638,0625 127,6125 255,225 127,6125 3700,7625Medokan Ayu 23250 8718,75 2179,6875 435,9375 871,875 435,9375 12642,1875Wonorejo 15914 5967,75 1491,9375 298,3875 596,775 298,3875 8653,2375

2019

Gunung Anyar Tambak 7210 2703,75 675,9375 135,1875 270,375 135,1875 3920,4375Medokan Ayu 29820 11182,5 2795,625 559,125 1118,25 559,125 16214,625

Wonorejo 19081 7155,3751788,8437

5 357,76875 715,5375357,7687

510375,2937

5

2024

Gunung Anyar Tambak 7615 2855,625 713,90625 142,78125 285,5625

142,78125 4140,65625

Medokan Ayu 36389 13645,8753411,4687

5 682,293751364,587

5682,2937

519786,5187

5

Wonorejo 22249 8343,3752085,8437

5 417,16875 834,3375417,1687

512097,8937

5

2029

Gunung Anyar Tambak 8019 3007,125 751,78125 150,35625 300,7125

150,35625 4360,33125

Medokan Ayu 42958 16109,25 4027,3125 805,4625 1610,925 805,4625 23358,4125

Wonorejo 25417 9531,3752382,8437

5 476,56875 953,1375476,5687

513820,4937

5

2034

Gunung Anyar Tambak 8424 3159 789,75 157,95 315,9 157,95 4580,55

Medokan Ayu 49527 18572,6254643,1562

5 928,631251857,262

5928,6312

526930,3062

5

Wonorejo 28585 10719,3752679,8437

5 535,968751071,937

5535,9687

515543,0937

5Sumber: Hasil Analisis, 2015

8

Page 9: Analisa Prasarana

Berdasarkan analisa prediksi jumlah timbulan sampah pada wilayah studi di atas, dapat dilakukan analisa jumlah kebutuhan

peralatan persampahan untuk pelayanan wilayah studi. Berdasarkan Ketetapan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

Tahun 2003, Standar Analisa Kebutuhan Sarana dan Prasarana Persampahan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6 Standar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Persampahan Sub Sistem PengumpulanNo Peralatan Kapasitas Pelayanan1

23

4

Bin/kantong plastikBin SampahTPS Type BaruContainerGerobakTransfer Depo Transfer Depo

40-60 lt50 lt

6 m3

2 m3

25 m2

200 m2

1 KK/7-10 Jw200 M sidewalk jl. protokol200 KK/2.000 Jw200 KK200 KK400 KK4.000 KK

Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Tahun 2003

Tabel 7 Standar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Persampahan Sub Sistem Pengangkut

No Peralatan Kapasitas Pelayanan1234

Truk BiasaDump TrukAmroll Truk+4 ContainerCompactor Truk

6 m8 m8 m8 m

700 KK/7.000 Jw1.000 KK/10.000 Jw1.000 KK/10.000 Jw1.200 KK/10.000 Jw

Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Tahun 2003

9

Page 10: Analisa Prasarana

Jaringan Sanitasi

Rencana sistem pembuangan limbah dimaksudkan untuk memberikan pertimbangan

terhadap arahan penanganan sistem pembuangan limbah di wilayah perencanaan, sehingga

diperoleh suatu lingkungan yang aman dan sehat. Namun pada wilayah studi didapatkan bahwa

sedikit ditemukan adanya sistem pembuangan limbah untuk air kotor (greywater), sistem

pembuangan limbah air kotor sebagian besar menjadi satu dengan sistem pematusan yang ada.

Limbah cair di wilayah perencanaan dibagi menjadi dua kategori, yaitu limbah domestik

dan non domestik. Idealnya, pengelolaan kedua kategori limbah ini tidak boleh dicampur

menjadi satu. Hal ini untuk menghindari terjadinya penguraian zat-zat yang berbahaya bagi

lingkungan di sekitar lokasi pembuangan limbah. Berdasarkan studi-studi sebelumnya

perhitungan jumlah limbah domestik adalah sebagai berikut:

1.Aliran air kotor domestik = 75% dari kebutuhan air bersih domestik

2.Aliran air pekat domestik = 5% dari kebutuhan air bersih domestik

3.Aliran air kotor perdagangan dan jasa = 20% dari kebutuhan air bersih domestik

4.Aliran air kotor perkantoran = 10% dari kebutuhan air bersih domestik

5.Aliran air kotor fasilitas sosial = 10% dari kebutuhan air bersih domestik

Berdasarkan standar tersebut, maka perhitungan proyeksi debit air limbah domestik pada wilayah

studi adalah sebagai berikut

10

Page 11: Analisa Prasarana

Tabel 8 Tabel Proyeksi Jumlah Air Buangan Per Hari di Wilayah Perencanaan

Tahun KelurahanJumlah

Penduduk

Total Kebutuhan

Proyeksi Jumlah Air Buangan (lt/hari)

Air Kotor Domestik

Air Pekat Domestik

Air Kotor Perdagangan dan

Jasa

Air Kotor Perkantora

2014

Gunung Anyar Tambak 6806 401519,25

301139,438

20075,9625 80303,85 40151,925

Medokan Ayu 23250 587144,25440358,18

829357,212

5 117428,85 58714,425

Wonorejo 15914 168993 126744,75 8449,65 33798,6 16899,3

2019

Gunung Anyar Tambak 7210 527620,5

395715,375 26381,025 105524,1 52762,05

Medokan Ayu 29820 868155,75651116,81

343407,787

5 173631,15 86815,575

Wonorejo 19081 191045,25143283,93

8 9552,2625 38209,05 19104,525

2024

Gunung Anyar Tambak 7615 693321,75

519991,313

34666,0875 138664,35 69332,175

Medokan Ayu 363891283658,7

5962744,06

364182,937

5 256731,75 128365,875

Wonorejo 22249 221339,25166004,43

811066,962

5 44267,85 22133,925

2029

Gunung Anyar Tambak 8019 911047,5

683285,625 45552,375 182209,5 91104,75

Medokan Ayu 429581898003,2

51423502,4

494900,162

5 379600,65 189800,325

Wonorejo 25417 244158,75183119,06

312207,937

5 48831,75 24415,875

2034

Gunung Anyar Tambak 8424

1197132,75

897849,563

59856,6375 239426,55 119713,275

Medokan Ayu 49527 2806402,52104801,8

8140320,12

5 561280,5 280640,25

Wonorejo 28585 276036,75207027,56

313801,837

5 55207,35 27603,675Sumber: Hasil Analisis, 2015

11