analisa produktivitas concrete pump pada proyek bangunan tinggi

Upload: ibob-wahyuni

Post on 15-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISA PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI tc "Title Authors" \f s \l 02Sentosa Limanto1xe "Author 1" \f a

xe "Author 2 " \f a1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya, Jl. Siwalankerto I/ 121-136 Surabaya Email: [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan proyek konstruksi terutama untuk bangunan bertingkat semakin komplek dan membutuhkan penanganan yang baik. Seiring dengan perkembangannya membutuhkan peralatan yang mempunyai teknologi yang lebih baik sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaan proyek. Salah satu alat yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah mobile concrete pump. Pentingnya peranan concrete pump dalam proyek konstruksi beton bertulang untuk bangunan tinggi membuat penggunaan concrete pump lebih sering dipergunakan. Hal yang harus diperhatikan adalah produktivitasnya agar menjadi efektif. Hasil penelitian dianalisis dengan uji regresi diperoleh nilai Y = - 0,0073 X + 0.4142.

Kata kunci: proyek konstruksi, produktivitas, mobile, concrete pump, regresixe "keyword 2" \f k1. PENDAHULUANProyek konstruksi bangunan tinggi semakin berkembang. Perkembangan itu pasti akan diikuti dengan implementasi teknologi peralatan lebih canggih yang pasti akan membantu kelancaran pelaksanaan. Alat yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah concrete pump (Gambar 1.). Semakin berkembangnya proyek konstruksi bangunan tinggi, membuat kebutuhan akan concrete pump di sebuah proyek menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan/produktivitas cocrete pump pada suatu proyek. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi (construction operation) memberikan beberapa pengertian antara lain menurut Suharto, Iman, (2000), adalah kegiatan pembangunan yang harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan dan terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai macam disiplin ilmu. Sedangkan menurut Arditi, D.,1989, pelaksanaan konstruksi perlu memperhatikan parameter-parameter antara lain anggaran biaya, jadwal dan mutu produk sebagai parameter penting bagi penyelenggaraan proyek dan telah ditentukan sejak awal proyek berlangsung. Construction operation berarti pencapaian sebuah akhir produksi dan dapat berulang di masa depan. ( Halpin, et.al, 1992 ).Suatu proyek dikatakan sukses apabila kontraktor berhasil mendapatkan laba maksimum dan owner mendapatkan hasil yang memuaskan serta tepat waktu dalam penyelesaiannya (Nunnaly, S.W., 2000). Salah satu yang menentukan kesuksesan suatu proyek adalah produktivitas. Produktivitas memiliki bermacam macam arti, masing masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang produktivitas, adapun berbagai macam pengertian produktivitas adalah sebagai berikut: Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Sedangkan Kosmatka S.H. (1992) menyatakan bahwa produktivitas adalah rasio antara kegiatan (output) dan masukan (input). Rotation swing

Boom Control Panel Hopper

Gambar 1. Gambar Mobile Concrete Pump secara teknisDalam pelakasanaanya concrete pump mempunyai beberapa tahap sebelum dimulai pemompaan. Sebelum digunakan, pipa concrete pump harus dilumuri dengan mortar agar beton yang akan menggalir tidak melekat pada permukaan dalam pipa. Mortar diangkut oleh truck mixer lalu dituangkan ke concrete pump, selanjutnya persiapan proses pemompaan mortar. Setelah dituangi oleh mortar tadi, concrete pump dapat digunakan untuk memompa beton segar yang sudah dituangkan. Truck mixer pengangkut beton mendekati concrete pump lalu memposisikan corong penyalur beton pada concrete pump. Setelah itu truck mixer menuangkan campuran beton segar ke concrete pump sampai campuran beton dalam truck mixer habis. Proses penuangan beton terus berlangsung dengan pasokan dari truk mixer yang lain sampai pengecoran selesai. Volume pengecoran lantai basement = 87,895.0 m3, ground floor = 73,095.0 m3, lantai I sampai dengan III masing-masing = 99,962.5 m3 dan lantai IV = 103,637.5 m3

Gambar 2. Urutan proses pengecoranUntuk proses pemerataan beton cair itu dilakukan setelah beton tersebut dipompakan dari truk mixer ke lapangan. Proses pemompaan dilakukan sesuai dengan urutan angka pada denah di atas. Untuk meratakan beton cair tersebut dibutuhkan waktu dan tenaga manusia, oleh karena dalam 1 segmen bisa dibagi menjadi beberapa bagian agar proses perataan dapat berjalan dengan cepat dan baik. Dengan jumlah pekerja 15 orang dengan efektif dapat meratakan dengan cepat beton cair seluas 2,5 3,0 m2 untuk sekali pemompaan. Dengan plat setebal 20 cm maka sekali memompa concrete pump dapat membawa 0,5-0,6 m3.

2. LANDASAN TEORIProduktivitas concrete pump adalah volume truk mixer dibagi dengan waktu pompa efektif atau ditulis dalam perumusan sebagai berikut: Produktivitas real concrete pump (m3/ menit) = volume tiap segmen / waktu total (Ahuja, Hira N., 1983).Volume tiap segmen, yaitu volume dari tiap segmen.pada tiap lantai.

Waktu efektif, yaitu waktu dimana concrete pump memompa beton cair untuk dialirkan ke segmen segmen

Waktu delay, yaitu waktu dimana concrete pump berhenti melakukan pemompaan. Waktu delay ini bisa disebabkan bermacam macam hal, seperti pemindahan pipa dari segmen 1 ke segmen 2, atau bisa juga pekerja yang bermalas malasan.

Waktu total, yaitu jumlah dari waktu efektif dan waktu delay.

Dalam melakukan analisa data digunakan metode regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara faktor ketinggian gedung dengan produktivitas concrete pump. Selain analisa regresi juga menggunakan korelasi sederhana, standar eror,koefisien determinasi.3. METODE PENELITIANDalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu waktu dan pekerja / SDM. Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan: studi kepustakaan dan penelitian di lapangan. Studi kepustakaan dilakukan dengan pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan penelitian proyek yang terletak di Surabaya dan pelaksanaan proyek tersebut harus masih berlangsung.. Dari data yang diperoleh di lapangan akan diolah dengan analisis yang memakai program Microsoft ExcelAnalisa regresi digunakan untuk memperoleh hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Analisa regresi dinyatakan dengan persamaan: Y = A + BX dimana A merupakan konstanta variabel Y dan B merupakan koefisien dari variabel X. Keterangan dari persamaan analisa regresi ini dapat dilihat pada formula dibawah ini :

A = ............................... ( 1 )

B = ...............................( 2 )

Keterangan: X = variabel X , Y = variabel Y, n = jumlah dataAnalisa korelasi dinyatakan seperti terlihat pada formula dibawah ini :

..( 3 )Keterangan: r = korelasi, X = variabel x, Y = variabel y, n = jumlah dataAnalisa korelasi berguna untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel-variabel yang digunakan. Secara matematis batas dari perhitungan analisa korelasi yaitu -1 r 1, dimana r maksimum = 1 dan r minimum = -1. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perhitungan analisa korelasi antara variabel X dan variabel Y. Data tersebut akan diolah dengan analisis yang memakai program Microsoft Excel. Supaya suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan memuaskan, maka diperlukan sistematika dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan.. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBangunan kantor Bank Sinar Mas, Surabaya, terdiri dari 6 lantai. Konstruksi proyek ini menggunakan struktur baja komposit. Pengecoran pada proyek kantor Bank Sinar Mas ini dilakukan pada setiap lantai. Untuk bagian basement dan ground floor pengecoran dilakukan setelah struktur bangunan basement itu selesai dan tidak menunggu penyelesaian struktur bangunan lantai yang lain. Untuk lantai 1 sampai dengan lantai 4 pengecoran dilakukan setelah balok dan kolom baja selesai dipasang sampai lantai 4. Untuk pengecorannya digunakan concrete pump merk IHI type IPF 110 dan truk mixer dipakai milik PT. JayamixPada saat pengecoran, volume truk, jumlah pekerja, waktu efektif pemompaan, waktu total, dicatat setiap harinya. Kemudian setelah data terkumpul, dikelompokkan berdasarkan ketinggian. Pengelompokkan data berdasarkan ketinggian ini untuk mengetahui pengaruh produktivitas concrete pump berdasarkan ketinggian Produktivitas adalah rasio antara kegiatan (output) dan masukan (input). Dalam kasus ini yang disebut dengan output adalah luasan dari segmen segmen untuk tiap tiap lantai. Sedangkan untuk input, dalam hal ini adalah waktu. Waktu dalam perhitungan produktivitas pengecoran ini meliputi 3 macam, yaitu :

Waktu efektif, yaitu waktu dimana concrete pump memompa beton cair untuk dialirkan ke segmen segmen.Waktu delay, yaitu waktu dimana concrete pump berhenti melakukan pemompaan. Waktu delay ini bisa disebabkan bermacam macam hal, seperti pemindahan pipa dari segmen 1 ke segmen 2, atau bisa juga pekerja yang bermalas malasan.

Waktu total, yaitu jumlah dari waktu efektif dan waktu delay.

Waktu total = waktu efektif + waktu delayProduktivitas concrete pump dipengaruhi oleh waktu, baik itu waktu delay maupun waktu efektif. Besar kecil dari waktu total banyak dipengaruhi oleh waktu delay. Makin besar waktu total terutama waktu delay, maka makin kecil produktivitas dari concrete pump tersebut. Produktivitas masing masing segmen pada lantai basement, ground floor, lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4 dapat dilihat pada Tabel 1. sampai dengan Tabel 6. dibawah ini. Tabel 1. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total BasementSegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktu ProduktivitasWaktuProduktivitas

EfektifDelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

14.46256.210.719100.44616.210.275

27.357.720.95280.91915.720.468

36.88.520.79870.97115.520.438

411.2140.80091.244230.487

59.210.60.86881.15018.60.495

610.2912.20.84371.47019.20.536

74.26.330.66480.52514.330.293

86.38.120.77670.90015.120.417

97.1758.510.84371.02515.510.463

107.357.740.950100.73517.740.414

116.03757.150.84480.75515.150.399

127.628.540.89280.95316.540.461

Total87.985

Mean8.8030.8298.0830.92416.8870.429

S.Dev2.3420.0851.0840.2892.4260.078

Tabel 2. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Ground FloorSegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktu ProduktivitasWaktuProduktivitas

efektifDelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

14.46257.070.63180.55815.070.296

27.359.510.773100.73519.510.377

36.88.410.80970.97115.410.441

411.214.250.78671.60021.250.527

59.26.821.34961.53312.820.718

63.027.870.38480.37815.870.190

74.210.220.41190.46719.220.219

86.38.330.75670.90015.330.411

97.1757.630.94071.02514.630.490

107.358.440.87171.05015.440.476

116.03758.20.73680.75516.20.373

12

Total73.095

Mean8.7950.7687.6360.90616.4320.411

S.Dev2.0550.2601.1200.3952.4940.149

SegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktu ProduktivitasWaktu Produktivitas

efektifDelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

16.16254.931.250150.41119.930.309

210.155.441.866101.01515.440.657

36.88.120.837150.45323.120.294

411.28.961.250200.56028.960.387

512.84.642.759150.85319.640.652

65.810.240.566100.58020.240.287

767.040.852200.30027.040.222

86.38.970.702100.63018.970.332

99.2756.721.380150.61821.720.427

103.6754.80.766200.18424.800.148

118.47.421.132150.56022.420.375

1213.49.721.379150.89324.720.542

Total99.9625

Mean7.2501.22815.0000.58822.250.386

S.Dev1.9890.6053.6930.2423.750.160

Tabel 3. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Lantai 1

Tabel 4. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Lantai 2SegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktu ProduktivitasWaktu Produktivitas

efektifDelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

16.162510.880.566150.41125.880.238

210.157.781.305150.67722.780.446

36.88.630.788200.34028.630.238

411.29.521.176150.74724.520.457

512.810.331.239101.28020.330.630

65.89.120.636100.58019.120.303

7612.510.480450.13357.510.104

86.37.150.881100.63017.150.367

99.27510.140.915150.61825.140.369

103.6757.210.510150.24522.210.165

118.47.881.066100.84017.880.470

1213.411.391.176200.67031.390.427

Total99.9625

Mean9.3780.89516.6670.59826.0450.351

S.Dev1.7240.2999.6140.30210.7880.148

Tabe 5. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Lantai 3

SegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktu ProduktivitasWaktu Produktivitas

efektifDelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

16.16255.121.204200.30825.120.245

210.155.641.800200.50825.640.396

36.88.420.808200.34028.420.239

411.29.31.204150.74724.30.461

512.84.82.667200.64024.80.516

65.810.620.546200.29030.620.189

765.231.147250.24030.230.198

86.33.052.066250.25228.050.225

99.2756.971.331100.92816.970.547

103.6754.980.738150.24519.980.184

118.47.71.091150.56022.70.370

1213.411.121.205150.89326.120.513

Total99.9625

Mean6.9131.31718.3330.49625.2460.340

S.Dev2.5370.5974.4380.2564.0040.142

Tabel 6. Produktivitas Waktu Efektif, Waktu Delay, Waktu Total Lantai 4

SegmenVolumeWaktu ProduktivitasWaktuProduktivitasWaktuProduktivitas

efektif DelayTotal

(m3)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)(menit)(m3/menit)

16.16257.850.785250.24732.850.188

210.158.671.171250.40633.670.301

36.812.90.527300.22742.90.159

411.214.280.784300.37344.280.253

512.87.3951.731300.42737.3950.342

65.816.320.355350.16651.320.113

768.030.747250.24033.030.182

86.39.370.672100.63019.370.325

99.27510.710.866250.37135.710.260

107.357.650.961100.73517.650.416

118.411.830.710150.56026.830.313

1213.417.090.784150.89332.090.418

Total103.638

Mean11.0080.84122.9170.44033.9250.272

S.Dev3.4590.3468.3820.2249.7140.098

Dari nilai nilai produktivitas pada masing masing item di atas kemudian dianalis secara statistik untuk mendapatkan produktivitas dari masing masing ketinggian yang nantinya akan dibuat grafik untuk mengetahui rata rata produktivitas terhadap ketinggianPengaruh Ketinggian Pada Produktivitas Pengecoran

Dari nilai nilai produktivitas masing masing ketinggian kemudian dihitung pengaruh ketinggian terhadap nilai produktivitas, sehingga didapat persamaan sebagai berikutY = - 0,0073 x + 0,4142 , persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan 4,1 m, maka produktivitas yang dihasilkan menurun sebesar 0,0073 m3 / menit (Gambar 3.)

Gambar 3. Analisa Regresi Pengecoran Masing Masing Segmen Tiap Lantai5. KESIMPULAN

Hasil analisa regresi diperoleh nilai nilai sebagai berikut :

Y = 0.0073 X+0.4142 menunjukkan bahwa produktivitas concrete pump (Y) bergantung pada ketinggian gedung (X), bahwa setiap kenaikan 4,1 m, maka produktivitas concrete pump akan menurun sebesar 0,0073 m3 / menit. Dan nilai korelasinya r = 0.3666, yang menunjukkan adanya keterkaitan/kedekatan antara variable X dan variable YAdanya waktu delay yang sebagian besar disebabkan oleh pekerja, hal ini dapat mempengaruhi besar kecilnya produktivitas concrete pump.

DAFTAR PUSTAKA Ahuja, Hira N. (1983). Techniques in planning and controlling construction project. New York: John Wiley And SonsArditi, D., & Patel, B.K. (1989). Impact Analysis of Owner-Directed Acceleration. Journal of Construction Engineering and Management, 115 (1), 144-157.

Halpin, Daniel W., & Riggs, Leland S. (1992). Planning and Analysis of Construction Operations.

Kosmatka S. H., & Panarese W. C (1992). Design and Control of Concrete Mixtures, 3rd edition.

Nunnaly, S. W. (2000). Managing Construction Equipment, 2nd edition.

Suharto, Iman. (2000). Management Project.

_1277589480.unknown

_1277590038.unknown

_1277590710.unknown

_1277589853.unknown

_1273769111.dwg