analisis atas pengakuan pendapatan dan beban...

17
ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA CV. TARUNA BINTAN TANJUNGPINANG)SUCI PURIGAWATI NINGSIH 120462201013 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang yang merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang kontraktor, leverensir dan ekspor-impor. Menurut penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Taruna Bintan Tanjungpinang bahwa perusahaan mengakui pendapatan dan beban berdasarkan kemajuan fisik, dapat dilihat bahwa pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi serta perusahaan telah menggunakan metode persentase penyelesaian, dasar biaya ke biaya karena persentase yang dihasilkan lebih akurat dan riil berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan. Ini sesuai dengan PSAK No. 34 Paragraf 25 yang menyebutkan bahwa pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara. Kata Kunci: Pengakuan Pendapatan, Beban, Metode Persentase Penyelesaian dan PSAK No. 34 revisi 2010 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan Pembangunan pada bidang konstruksi juga sudah terlihat didaerah Kepulauan Riau khususnya kota Tanjungpinang dari tahun ke tahun. Kota yang dahulu di kenal dengan kota pelabuhan hingga saat ini bergerak menjadi kota metropolitan. Kota Tanjungpinang kian istimewa setelah Kepulauan Riau terus memekarkan daerahnya dengan tujuan pemerataan pembangunan dan pada tahun 2012 dngan pusat pemerintahan Kepulauan Riau dipindahkan di Pulau Dompak dan hingga saat ini masih menjalani tahap pembangunan, meskipun beberapa infrastruktur utama untuk pembentukan sebuah pusat pemerintahan baru terselesaikan, diantaranya listrik, jalan raya dengan dua jalur, pelabuhan kapal roro, masjid, beberapa perkantoran pemerintah, hingga kantor gubernur Provinsi Kepulauan Riau.

Upload: dangkhue

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

“ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN

JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA CV. TARUNA BINTAN

TANJUNGPINANG)”

SUCI PURIGAWATI NINGSIH

120462201013

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang yang merupakan sebuah

perusahaan swasta yang bergerak dibidang kontraktor, leverensir dan ekspor-impor. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Taruna Bintan Tanjungpinang bahwa

perusahaan mengakui pendapatan dan beban berdasarkan kemajuan fisik, dapat dilihat bahwa

pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi serta

perusahaan telah menggunakan metode persentase penyelesaian, dasar biaya ke biaya karena

persentase yang dihasilkan lebih akurat dan riil berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan. Ini

sesuai dengan PSAK No. 34 Paragraf 25 yang menyebutkan bahwa pendapatan kontrak

dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut,

sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian

pekerjaan secara proporsional. Untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis dalam

penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara.

Kata Kunci: Pengakuan Pendapatan, Beban, Metode Persentase Penyelesaian dan PSAK

No. 34 revisi 2010

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Pembangunan pada bidang konstruksi juga sudah terlihat didaerah

Kepulauan Riau khususnya kota Tanjungpinang dari tahun ke tahun. Kota yang dahulu di kenal

dengan kota pelabuhan hingga saat ini bergerak menjadi kota metropolitan. Kota Tanjungpinang

kian istimewa setelah Kepulauan Riau terus memekarkan daerahnya dengan tujuan pemerataan

pembangunan dan pada tahun 2012 dngan pusat pemerintahan Kepulauan Riau dipindahkan di

Pulau Dompak dan hingga saat ini masih menjalani tahap pembangunan, meskipun beberapa

infrastruktur utama untuk pembentukan sebuah pusat pemerintahan baru terselesaikan,

diantaranya listrik, jalan raya dengan dua jalur, pelabuhan kapal roro, masjid, beberapa

perkantoran pemerintah, hingga kantor gubernur Provinsi Kepulauan Riau.

Page 2: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Definisi kontrak konstruksi Menurut PSAK No. 34 (Revisi 2010) adalah suatu kontrak

yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang

berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan

fungsi atau tujuan pokok penggunaan. Dasar pengakuan pendapatan dan biaya kontrak

konstruksi sudah dijelaskan didalam PSAK No. 34 (Revisi 2010) paragraf 22.

Berdasarkan uraian diatas, masih belum adanya konsistensi penerapan pengakuan

pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK No.34 Revisi 2010 maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian sejenis dengan menjadikan CV. Taruna Bintan Tanjungpinang sebagai

objek penelitian dengan judul penelitian “Analisis atas Pengakuan Pendapatan dan Beban

Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus Pada CV. Taruna Bintan Tanjungpinang)”

Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kesesuaian pengakuan

pendapatan dan beban pada CV. Tarunan Bintan Tanjungpinang ini sudah menerapkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 Revisi 2010 tentang Kontrak

Konstruksi.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pendapatan

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 23

(Revisi 2009) mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas

normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan

ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”

Pendapatan kontrak menurut PSAK No. 34 (Revisi 2010) terdiri dari:

(a) Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak, dan

(b) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif:

Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan,

Dapat diukur secara andal.

Pengakuan pendapaan

Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila (James D. et.al, 2009):

1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable), dan

2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam

proses menghasilkan tersebut.

Pendapatan dikatakan dapat direalisasi (realizable) apabila aktiva yang diterima dapat

segera dikonversi menjadi kas. Pendapatan dianggap telah dihasilkan atau telah terjadi (earned)

apabila perusahaan telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas

pendapatan tersebut.

Page 3: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan

Kebanyakan, pengakuan pada saat penjualan (penyerahan) digunakan karena sebagian

besar ketidakpastian mengenai proses menghasilkan laba dan harga pertukaran sudah diketahui.

Akan tetapi, dalam situasi tertentu pendapatan diakui sebelum penyelesaian dan penyerahan.

Terdapat dua metode pengakuan pendapatan untuk kontrak konstuksi yaitu :

1) Metode persentase penyelesaian.

Metode persentase penyelesaian (percentage-of-compleion method) mengakui

pendapatan, biaya, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan kearah penyelesaian

kontrak jangka panjang.

Untuk mengilustrasikan metode persentase penyelesaian, asumsikan bahwa Hardhat

Construction Company memiliki kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2007, untuk membangun

sebuah jembatan senilai $4.500.000 yang diharapkan selesai pada bulan Oktober 2009, dengan

estimasi biaya sebesar $4.000.000. Data berikut ini berkaitan dengan periode konstruksi tersebut

(perhatikan bahwa pada akhir tahun 2008 estimasi total biaya telah meningkat dari $4.000.000

menjadi $4.050.000):

2001 2002 2003

Biaya sampai tanggal ini

Taksiran biaya untuk penyelesaian

Termin selama tahun berjalan

Kas yang diterima selama tahun berjalan

$1.000.000

3.000.000

900.000

750.000

$2.916.000

1.134.000

2.400.000

1.750.000

$4.050.000

-

1.200.000

2.000.000

Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi

Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.

Persetase selesai dihitung sebagai berikut:

2001 2002 2003

Harga Kontrak

Dikurangi taksiran biaya:

Biaya sampai tanggal ini

Taksiran biaya sampai selesai

Taksiran total biaya

Taksiran jumlah seleuruh laba kotor

Persentase selesai:

4.500.000

1.000.000

3.000.000

4.000.000

500.000

25%

(1.000.000)

(4.000.000)

$4.500.000

2.916.000

1.134.000

4.050.000

450.000

72%

(2.916.000)

(4.050.000)

4.500.000

4.050.000

-

4.050.000

450.000

100%

(4.050.000)

(4.050.000)

Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi

Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.

Dalam ilustrasi ini, biaya-biaya yang terjadi sampai tanggal ini sebagai proporsi dari

estimasi total biaya yang akan dikeluarkan atas proyek tersebut merupakan ukuran tingkat

kemajuan kearah penyelesaian. Estimasi pendapatan dan laba kotor yang akan diakui untuk

setiap tahun dihitung sebagai berikut:

Page 4: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

2001 2002 2003 Pedapatan yang diakui pada tahun:

2001 $4.500.000 X 25% $1.125.000

2002 $4.500.000 X 72% $3.240.000

Dikurangi: pendapatan yang diakui

Pada tahun 2001 1.125.000

Pendapatan tahun 2002 $2.115.000

2003 $4.500.000 X 100% $4.500.000

Dikurangi : pendapatan yang diakui

pada tahun 2001 dan 2002 3.240.000

Pendapatan tahun 2003 $1.260.000

Laba kotor yang diakui pada tahun :

2001 $500.000 X 25% $125.000

2002 $450.000 X 72% $324.000

Dikurangi : laba kotor yang diakui

Pada Tahun 2001 125.000

Laba kotor tahun 2002 $199.000

2003 $450.000 X 100% $450.000

Dikurangi : laba kotor yan diakui

Pada Tahun 2001 dan 2002 324.000

Laba kotor tahun 2003 $126.000

Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan serta laba kotor setiap tahun dan untuk mencatat

penyelesaian serta persetujuan akhir atas kontrak tersebut sebagai berikut:

2) Metode kontrak selesai

Menurut metode kontrak selesai (complete-contract method), pendapatan dan laba kotor

hanya diakui pada saat penjualan, yaitu, pada saat kontrak diselesaikan.

Metode kontrak selesai (complete-contract method) harus digunakan hanya (1) jika suatu

entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek, atau (2) jika syara-syarat untuk

menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi, atau (3) jika terdapat bahaya

yang melekat dalam kontrak itu di luar risiko bisnis yang normal dan berulang (Kieso, et.al,

2002).

Page 5: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Menurut metode kontrak selesai untuk mengakui pendapatan dan biaya serta untuk

menutup akun persediaan dan penagihan, jurnal yang dibutuhkan adalah:

Penagihan atas Konstruksi dalam proses 4.500.000

Pendapatan dari kontrak jangka panjang 4.500.000

Biaya konstruksi 4.050.000

Konstruksi dalam proses 4.050.000

Ketika membandingkan kedua metode tersebut dalam kaitannya dengan proyek jembatan

yang sama, Hardhat Construction Company akan mengakui laba kotor sebagai berikut:

Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi

Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.

Pengukuran Pendapatan

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang akan

diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh bermacam-macam ketidakpastian

yang bergantung pada hasil dari peristiwa masa depan. (Prianthara, 2010)

Nilai wajar adalah suatu jumlah yang timbul dari suatu transaksi penukaran aktiva atau

jasa yang biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai

aktiva tersebut. Jumlah pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang

dapat diterima perusahaan dikurangi dengan diskon dagang dalam rabat volume yang

diperbolehkan perusahaan. (Saputra & Effendi, 2013)

PSAK No. 23 (Revisi 2009) tentang Pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan harus

diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima”. Adapun

penjelasannya lebih lanjut dari pernyataan tersebut adalah:

“jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan

antara entitas dan pembeli pengguna asset tersebut. jumlah tersebut diukur dengan nilai

wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon

dagang dan rabat volume yang diperbolekan oleh entitas”

2001 2002 2003 Untuk mencatat biaya konstruksi:

Konstruksi dalam proses 1.000.000 1.916.000 1.134.000

Bahan, kas, hutang, dsb 1.000.000 1.916.000 1.134.000

Untuk mencatat termin :

Piutang usaha 900.000 2.400.000 1.200.000

Penagihan atas konstruksi dalam proses 900.000 2.400.000 1.200.000

Untuk mencatat hasil penagihan:

Kas 750.000 1.750.000 2.000.000

Piutang Usaha 750.000 1.750.000 2.000.000

Persentase penyelesaian kontrak selesai

2001 $125.000 $ 0

2002 199.000 0

2003 126.000 450.000

Page 6: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Pengertian Beban

Menurut Walter T, Charles T, C.William, and Themin (2011) beban (expenses) adalah

penurunan manfaat ekonomis selama satu periode akuntansi (misalnya, penurunan asset atau

peningkatan kewajiban) yang diakibatkan oleh penurunan ekuitas, selain yang menyangkut

transaksi dengan pemegang saham. Demikian juga, beban dapat terjadi dalam aktivitas bisnis

yang biasa ( seperti gaji dan upah, beban sewa), sementara rugi (losses) mungkin atau mungkin

juga tidak dialami dalam aktivitas bisnis yang biasa (kerugian yang dialami karena bencana

alam).

Menurut Hery (2013) Beban adalah arus keluar aktiva atau pengunaan lainnya atas aktiva

atau terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi keduanya) yang disebabkan oleh

pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan

operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

Pengakuan Beban

Pelaporan beban terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa atau

boleh dilakukan setelah kegiatan itu, atau dalam keadaan yang tidak biasa dan boleh mendahului

kegiatan itu kapan beban harus dilaporkan. Sebagian diterapkan oleh pendekatan laba.

Sebagai perubahan dalam nilai umumnya menyarankan bahwa beban harus dilaporkan

kapan saja terjadi penurunan nilai atau jika terdapat manfaat atau nilai nyata yang akan datang

dari penggunaan barang atau jasa. Beban harus di akui pada periode dimana pendekatan

berkaitan yang diakui. Inilah proses matching (penandingan), yaitu saat pelaporan pendapatan

datang terlebih dahulu kemudian menyusul pelaporan bebannya pada periode yang sama (Yusuf

dalam rini & elly, 2012)

Pengukuran Beban

Menurut Hery (2013) terdapat 5 atribut pengukuran yang digunakan dalam praktik

akuntansi, yaitu:

1. Biaya historis (historical cost), yaitu harga tukar barang dan jasa pada saat tanggal

pembelian. Contoh item yang diukur dengan biaya historis adalah tanah, bangunan,

peralatan, dan kebanyakan persediaan,

2. Biaya pengganti (current replacement cost), yaitu harga yang dibayarkan saat ini untuk

membeli atau menggantikan barang atau jasa yang serupa. Contoh item yang diukur

dengan biaya pengganti adalah beberapa persediaan yang mengalami penurunan nilai

sejak diperoleh. Persediaan yang termasuk dalam katagori ini adalah persediaan yang

dimana jenisnya terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti komputer,

telepon genggam dan lain-lain. Sehingga dengan munculnya produk jenis baru akan

membuat harga dari produk jenis sebelumnya menjadi turun.

3. Nilai pasar (current market value), yaitu harga jual aktiva yang berlaku di pasar saat ini.

Nilai ini merupakan exit value, dimana berbeda dengan biaya historis dan biaya

pengganti yang merupakan entry value atau input value.

4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu jumlah kas yang

diperkirakan akan diterima dari konversi aktiva dalam kegiatan normal perusahaan.

Contohnya adalah nilai bersih piutang, yang merupakan nilai piutang yang kemungkinan

besar dapat ditagih atau dikonversi menjadi kas.

Page 7: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

5. Nilai sekarang atau nilai yang di diskontokan (present/discounted value), yaitu jumlah

bersih arus kas masuk atau arus kas keluar di masa yang akan datang yang di diskontokan

ke nilai sekarangnya dengan tingkat suku bunga tertentu. Contoh item yang diukur

dengan nilai ini adalah piutang wesel jangka panjang, utang obligasi, utang wesel jangka

panjang, dan aktiva yang disewa atas dasar capital lease.

Kerangka Pemikiran

b.

CV. Taruna Bintan yang mendapatkan proyek jangka panjang dan melakukan transaksi-

transaksi dalam perusahaan. Dalam transaksi di perusahaan jasa konstruksi harus adanya metode

penyelesaian kontrak. Dalam hal ini Perusahaan menggunakan metode penyelesaian karena

pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi.

Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang dilakukan perusahaan akan dianalisis

dan dilihat dengan kesesuaian PSAK No.34 (Revisi 2010) serta berbagai teori ilmiah yang

diperoleh dari berbagai literatur.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kualitatif.

Pendekatan metode kualitatif adalah suatu pendekatan yang menitik beratkan pada logika

PROYEK KONSTRUKSI

JANGKA PANJANG

METODE PERSENTASE

PENYELESAIAN

PENDAPATAN BEBAN

KESESUAIAN PENGAKUAN

PENDAPATAN DAN BEBAN

MENURUT PSAK NO.34

PENGAKUAN

Page 8: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

berpikir memilih antara rumusan masalah, tujuan, teknik, dan paradigma atau konsep berpikir

untuk mengetahui makna dari suatu fenomena. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Saputra

& Effendi, 2013).

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh atau diambil langsung dari objek penelitian.

Adapun teknik pengumpulan data primer dalam penelitian mengunakan teknik wawancara.

Wawancara dilakukan berupa tanya jawab yang bersifat tidak terstruktur dengan direktur utama

CV. Taruna Bintan Tanjungpinang untuk memperoleh penjelasan dan keterangan secara rinci

mengenai data-data yang dibutuhkan peneliti untuk penelitian ini.

Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan media perantara ataupun

data yang telah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut telah tersedia

(Sarwono,2012).

Data sekunder dalam penelitian ini yakni data yang diambil dari CV. Taruna Bintan

Tanjungpinang dalam bentuk Sertifikat Bulanan (MC) I,II & III proyek pembangunan jalan

paving blok/semenisasi gg. Salam RT.05 RW.IV Kelurahan Seijang Kecamatan Bukit Bestari,

laporan keuangan perusahaan, data organisasi perusahaan dan surat perjanjian.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu

metode dimana data yang dikumpulkan disusun, dikelompokkan, dan dianalisis sehingga dapat

memberikan gambaran yang sebenarnya tentang pengakuan pendapatan dan beban jasa

konstruksi pada CV.Taruna Bintan Tanjungpinang.

Penulis melakukan perbandingan dengan cara mengklasifikasikan proyek beserta nilai

kontrak yang disetujui dan jangka waktu pengerjaannya, menganalisa pendapatan dan biaya

periode berjalan yang telah diakui perusahaan. Peneliti mengamati kontrak dan menganalisa

bagaimana sistem pengakuan pendapatan yang ditetapkan perusahaan di dalam kontrak serta

membandingkan penyajiannya apakah pengakuan pendapatan dan beban kontrak sudah diakui

sesuai dengan PSAK No.34 (Revisi 2010) tentang Kontrak Konstruksi.

Pengujian Kredibilitas Data

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Dalam setiap penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian

kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian.

Karena hal itu hampir dipastikan peneliti kualitatif adalah orang yang langsung melakukan

wawancara dan observasi dengan informan-informanya (Bungin, 2007).

2. Menemukan siklus kesamaan data

Page 9: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Dalam hal ini peneliti masih sangat banyak untuk mencari data atau informasi untuk

penelitian yang diteliti. Didalam penelitian ini peneliti melihat bagaimana kesamaan antara data

perusahaan seperti surat perjanjian yang tertera dengan apa yang terjadi dilapangan dan dengan

PSAK 34 revisi 2010.

3. Ketekunan Pengamatan

Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah

dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu

teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan pancaindra, namun juga

menggunakan semua pancaindra termasuk adalah pendengaran, perasaan dan insting peneliti.

Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan maka, derajat keabsahan data telah

ditingkatkan pula (Bungin, 2007).

ANALISIS DATA

Sejarah singkat perusahaan

CV. Taruna Bintan merupakan sebuah perusahaan yag bergerak dalam bidang jasa

kontraktor, leverensir dan ekspor impor. Perusahaan berdiri dalam bentuk perseroan komanditer

yang berada di wilayah Tanjungpinang. CV. Taruna Bintan ini sendiri berdiri sejak tahun 2001

dengan akte notaries No. 1 tanggal 5 desember 2001 di hadapan notaries Muslim S.H. di

Tanjungpinang.

CV. Taruna Bintan beralamat di km. 8 atas jl. salam Tanjungpinang. Proyek yang

dilaksanakan oleh CV. Taruna Bintan tidak hanya dalam kota tanjungpinang saja, namun juga

luar daerah tanjungpinang. Dalam jasa konstruksi bidang pekerjaan yang umumnya dilakukan

meliputi pengerjaan proyek jalan raya, jalan lingkungan termasuk perawatannya, drainase kota

termasuk perawatannya dll.

Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan

kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Dengan melihat struktur organisasi yang ada maka dapat

diketahui dengan jelas mengenai hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

Page 10: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Struktur Organisasi CV. Taruna Bintan

Sumber: CV. Taruna Bintan

Pengakuan Pendapatan dan Beban menurut PSAK No.34 Revisi 2010

Berdasarkan PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 16 biaya suatu kontrak konstruksi terdiri

dari :

Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;

Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat

dialokasikan pada kontrak tersebut; dan

Biaya lain yang khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

Berdasarkan PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 32 jika hasil kontrak konstruksi dapat

diestimasi secara andal:

Pendapatan diakui hanya sekedar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut

diperkirakan dapat dipulihkan;

Biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Sesuai dengan Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 22

pengakuan pendapatan dan beban kontrak yaitu jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi

secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak

konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap

penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan.

Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 25 pengakuan

pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian sering disebut dengan metode

persentase penyelesaian. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya

kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban

dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara

proporsional.

Page 11: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Paragraf 26 dalam metode persentase penyelesaian, pendapatan kontrak diakui sebagai

pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak

biasa diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan yang

behubungan dilakukan.

Paragraf 39 entitas mengungkapkan:

Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode;

Metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui pada

periode;

Metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak.

Paragraf 40 entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk pekerjaan dalam proses

penyelesaian pada akhir periode pelaporan:

Jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi kerugian yang

diakui) sampai tanggal pelaporan;

Jumlah uang muka yang diterima; dan

Jumlah retensi.

Paragraf 41 entitas menyajikan :

Jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai asset;

Jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas.

Analisis Pengakuan Pendapatan

CV. Taruna Bintan dalam melakukan perhitungan pengakuan pendapatan dan beban

menggunakan metode persentase penyelesaian yang dalam hal ini persentase kemajuan fisiknya

dapat dilihat dalam laporan Monthly Certificate (MC) atau yang lebih sering disebut dengan

termin.

Dalam penelitian ini, proyek yang diteliti yaitu proyek jangka panjang pembangunan

jalan paving blok/ semenisasi gg. Salam II RT.5 RW.IV Kelurahan Seijang Kecamatan Bukit

Bestari Tanjungpinang dengan nilai kontrak sebesar Rp.501.335.451,10 dengan waktu

pelaksanaan 100 (seratus) hari kalender dimulai dari tanggal 27 juni 2014 s/d 4 oktober 2014.

Transaksi serta pencatatan akuntansi yang dilakukan perusahaan pada kontrak

pembangunan jalan paving blok/semenisasi gg. Salam II RT.5 RW.IV Kelurahan Sei Jang

Kecamatan Bukit Bestari adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan penerimaan uang muka

Perusahaan menerima uang muka sesuai dengan isi kontak SSKK (Syarat-syarat khusus

kontrak) sebesar 30% dari nilai kontrak Rp.501.335.451,10 sebesar Rp.150.400.635,3 namun

perusahaan tidak mencatat penerimaan uang muka tersebut.

Adapun jurnal yang seharusnya diakui perusahaan untuk mencatat uang muka adalah:

Kas Rp. 150.400.635,3

Uang muka proyek Rp. 150.400.635,3

2. Pengajuan Termin I tanggal 25 juli 2014 atas realisasi penyelesaian pekerjaan proyek

8,32% (lampiran 1)

Perusahaan mencatat pengajuan Termin I:

Piutang Usaha Rp.29.757.742,65

Uang Muka Rp.13.734.342,77

Retensi Rp.2.289.057,13

Page 12: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.41.619.220,50

PPN 10% Rp.4.161.922,05

Jurnal pada saat penerimaan kas :

Kas Rp.29.757.742,65

Piutang Usaha Rp.29.757.742,65

PERHITUNGANNYA

Nilai kontrak DPP Rp. 455.759.501,00

PPN 10% Rp. 45.575.950,10

Nilai Kontrak Rp. 501.335.451,10

*Nilai Kontrak Rp.455.759.501,00

(8,32% X 455.759.501,00) Rp.41.619.220,50

*PPN 10%

(10% X 41.619.220,50) Rp.4.161.922,05

* JUMLAH BRUTO TERMIN I Rp.45.781.142,55

*Potongan uang muka 30% X jumlah bruto Termin I

(30% X 45.781.142,55) (Rp.13.734.342,77)

*Retensi 5% X jumlah bruto Termin I

(5% X 45.781.142,55) (Rp.2.289.057,13)

JUMLAH BERSIH (NETTO) Rp.29.757.742,65

3. Pengajuan dan penerimaan Termin II tanggal 25 agustus 2014 atas realisasi penyelesaian

proyek 41,34% (lampiran II)

Perusahaan mencatat pengajuan Termin II:

Piutang Usaha Rp.104.938.556,05

Uang Muka Rp.48.433.179,71

Retensi Rp.8.072.196,62

Pendapatan proyek Termin I Rp.45.781.142,55

Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.188.386.431,75

PPN 10% Rp.18.838.643,18

Jurnal saat penerimaan kas :

Kas Rp.104.938.556,05

Piutang Usaha Rp.104.938.556,05

Page 13: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

PERHITUNGANNYA

*Nilai Kontrak Rp.455.759.501,00

(41,34% X 455.759.501) Rp.188.386.431,75

*PPN 10% Rp.18.838.643,18

*Jumlah bruto Termin I (Rp.45.781.142,55)

*JUMLAH BRUTO TERMIN II Rp.161.443.932,38

*Potongan uang muka 30% X jumlah bruto Termin II

(30% X 161.443.932,38) (Rp.48.433.179,71)

*Retensi 5% X jumlah bruto Termin II

(5% X 161.443.932,38) (Rp.8.072.196,62)

JUMLAH NETTO TERMIN II Rp.104.938.556,05

4. Pengajuan dan penerimaan Termin III tanggal 14 september 2014 atas realisasi

penyelesaian proyek 100% (lampiran 3)

Perusahaan mencatat pengajuan Termin III:

Piutang usaha Rp.191.171.744,51

Uang muka Rp.88.233.112,85

Retensi Rp.14.705.518,81

Pendapatan proyek Termin II Rp.207.225.074,93

Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.455.759.501,00

PPN 10% Rp.45.575.950,10

Jurnal saat penerimaan kas :

Kas Rp.191.171.744,51

Piutang usaha Rp.191.171.744,51

PERHITUNGANNYA

*Nilai kontrak Rp.455.759.501,00

(100% X 455.759.501,00) Rp. 455.759.501,00

*PPN 10% Rp.45.575.950,10

*Jumlah bruto Termin I (Rp.45.781.142,55)

*Jumlah bruto Termin II (Rp.161.443.179,71)

* JUMLAH BRUTO TERMIN III Rp.294.110.376,17

*Potongan uang muka 30% X Jumlah bruto Termin III

(30% X 294.110.376,17) (Rp.88.233.112,85)

*Retensi 5% X jumlah bruto Termin III

(5% X 294.110.376,17) (Rp.14.704.291,52)

JUMLAH NETTO TERMIN III Rp.191.171.744,51

Page 14: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

5. Penerimaan retensi

Perusahaan tidak mencatat penerimaan retensi sebesar 5% dari nilai kontrak, seharusnya

perusahaan mencatat penerimaan retensi sebesar 5% setelah masa pemeliharaan selesai yakni

selama 360 hari kalender sejak penyelesaian kontrak telah mencapai 100%. Adapun jurnal untuk

mencatat penerimaan retensi sebagai berikut:

Kas Rp.25.066.772,56

Piutang usaha Rp.25.066.722,56

6. Jurnal penyelesaian kontrak

Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00

Konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00

Pengakuan Beban

1. Pengakuan biaya pada Termin I

Dari tanggal 27 juni 2014 sampai 25 juli 2014 biaya yang terjadi untuk proyek tersebut

sebesar Rp.41.619.220,50 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya pada

termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah :

Konstruksi dalam proses Rp.41.619.220,50

Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp.41.619.220,50

2. Pengakuan biaya Termin II

Dari tanggal 25 juli 2014 sampai 25 agustus 2014 biaya yang terjadi untuk proyek

tersebut sebesar Rp.188.386.431,75 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya

pada termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah :

Konstruksi dalam proses Rp. 188.386.431,75

Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp. 188.386.431,75

3. Pengakuan biaya termin III

Dari tanggal 26 agustus 2014 sampai 14 september 2014 biaya yang terjadi untuk proyek

tersebut sebesar Rp.455.759.501,00 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya

pada termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah:

Konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00

Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp. 455.759.501,00

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan di CV. Taruna

Bintan, maka penulis dapat membuat kesimpulan bahwa pengakuan pendapatan dan beban yang

dilakukan perusahaan telah sesuai dengan dengan PSAK No. 34 dengan metode persentase

penyelesaian. Pada paragraf 25 yang menyebutkan bahwa pendapatan kontrak dihubungkan

dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga

pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat diatibusikan menurut penyelesaian tersebut.

Page 15: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis kepada CV. Taruna Bintan dalam

rangka untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk lebih baik dari sebelumnya dan

mengembangkan perusahaan. Penulis memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Perusahaan tidak mencatat adanya uang muka seharusnya uang muka yang diterima

dicatat kedalam perkiraan uang muka proyek dan tidak sebagai pendapatan karena uang

muka merupakan kewajiban bagi perusahaan.

2. Dalam melakukan pencatatan/jurnal akuntansi, perusahaan harus mengacu terhadap

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku sesuai dengan PSAK No.34 tentang kontrak

konstruksi sebagaimana didalam Syarat-syarat khusus kontrak (SSKK).

DAFTAR PUSTAKA

Ananda. 2011. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada CV. Bakau Muda

Pekanbaru. Naskah publikasi: UIR

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial, Edisi 1 Cetakan ke-1. Penerbit Prenada Media Group. Jakarta

Danial, Muhammad. & Kiansyah,Triandi.2009. Pengaruh Pengakuan Pendapatan

Dan Beban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi (The Influence of Revenue and

Cost Recognition to Income Statement). (Bogor : STIE Kesatuan: Jurnal Ilmiah

Kesatuan, No.1 Vol.11 hal. 43-46 Januari 2009).

Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.

Semarang: FPTK IKIP Veteran, No. 1 Vol. XX hal. 82-92 Maret 2013.

Erlinadiansyah, Tri Yuni.2009.Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dengan

Pendekatan Persentase Penyelesaian Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan

Pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero). Airlangga Library.

Haryanto, Amelia., & Effendi, Rizzal. 2014. Analisis Perlakuan Akuntansi

Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa

Bakti Palembang. Publisher: STMIK MDP Palembang - STIE MDP

Hery, S.E., M,Si. 2013 . Akuntansi Keuangan Menegah. Penerbit CAPS (Center of

Academic Publishing Service), Jakarta.

Indrayani, Novi. 2010. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada CV.

Indocom Nusantara Pekanbaru . Naskah Publikasi: UIR

Page 16: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Skousen, K.Fred, Stice, dan Earl K, James D. 2009.Akuntansi Keuangan Intermediate

Accounting, Buku 1, Edisi 16. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kieso, Donald. E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield,. 2002. Akuntansi

Intermediate, Edisi kesepuluh, Jilid 3, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Maharani, Yasinta Resti. 2010. Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan

Beban Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT. Sari Rajut Indah

Surabaya. Naskah Publikasi: Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya

Marcella, Synthuia, & Syafitri, Lili. 2014. Analisis Pengakuan Dan Pengukuran

Pendapatan Berdasarkan PSAK No.23 Pada PT. Pandu Siwi Sentosa Palembang.

STIE MDP

Nuruzzaman, Muhammad, & Setiady, Agus. 2009. Evaluasi Atas Pengakuan

Pendapatan dan Beban Pada Perusahaan Jasa Konstruksi dalam Kaitannya

Terhadap Laporan Laba Rugi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Tunas Mekar Eka

Harpedi). Publisher: STIE Kesatuan Bogor : Jurnal Ilmiah Ranggagading, No.2

Vol.9 Hal.75-80 Oktober 2009).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (Revisi 2009) Pendapatan. Ikantan

Akuntansi Keuangan (IAI). Jakarta.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.34 (Revisi 2010) Kontrak Konstruksi.

Ikatan Akuntansi Keuangan (IAI). Jakarta.

Prianthara, Ida Bagus Teddy. 2010. Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa Konstruksi,

Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.

Rahayu, & Kardinal. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada

CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No.34. STIE MDP.

Palembang.

Rini, Wahyu Sapto, & elly. 2012. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban

Kontrak Pada UD.Gunawan Steel. (Banjarmasin : STIE Indoneisa : jurnal

manajemen dan akuntansi, No.1 Vol.13 hal.99-106 April 2012)

Saputra, Riyan, & Effendi, Rizal. 2013. Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan

Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang

Utama Palembang. STIE MDP.

Suhayati, Ely, & Anggadini, Sri Dewi. 2009. AKUNTANSI KEUANGAN edisi

Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta

Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif

(Menggunakan Prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Page 17: ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang

Walter T, Harison. Jr., Charles T, Horngren., C.William, Tomas., & Themin,

Suwardy. 2011. Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards-

IFRS Jilid 1, Edisi 8. Penerbit Erlangga.Jakarta

Windyanto, Ayu Pratiwi Pangestu. 2014. Pengakuan Pendapatan Dengan

Pendekatan Metode Persentase Penyelesaian (Studi Kasus Pada Perusahaan PT.

Bentan Sondong Tanjungpinang”. Penerbit Fakultas Ekonomi Umrah. Tanjungpinang

Yastiar, Revany Widi. 2014. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.34 Yang

Diterapkan Dalam Pengakuan Pendapatan Pada PT.PRESTA. Universitas Dian

Nuswantoro. Semarang.