analisis atas pengakuan pendapatan dan beban...
TRANSCRIPT
“ANALISIS ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA CV. TARUNA BINTAN
TANJUNGPINANG)”
SUCI PURIGAWATI NINGSIH
120462201013
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di CV. Taruna Bintan Tanjungpinang yang merupakan sebuah
perusahaan swasta yang bergerak dibidang kontraktor, leverensir dan ekspor-impor. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Taruna Bintan Tanjungpinang bahwa
perusahaan mengakui pendapatan dan beban berdasarkan kemajuan fisik, dapat dilihat bahwa
pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi serta
perusahaan telah menggunakan metode persentase penyelesaian, dasar biaya ke biaya karena
persentase yang dihasilkan lebih akurat dan riil berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan. Ini
sesuai dengan PSAK No. 34 Paragraf 25 yang menyebutkan bahwa pendapatan kontrak
dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut,
sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian
pekerjaan secara proporsional. Untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis dalam
penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara.
Kata Kunci: Pengakuan Pendapatan, Beban, Metode Persentase Penyelesaian dan PSAK
No. 34 revisi 2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Pembangunan pada bidang konstruksi juga sudah terlihat didaerah
Kepulauan Riau khususnya kota Tanjungpinang dari tahun ke tahun. Kota yang dahulu di kenal
dengan kota pelabuhan hingga saat ini bergerak menjadi kota metropolitan. Kota Tanjungpinang
kian istimewa setelah Kepulauan Riau terus memekarkan daerahnya dengan tujuan pemerataan
pembangunan dan pada tahun 2012 dngan pusat pemerintahan Kepulauan Riau dipindahkan di
Pulau Dompak dan hingga saat ini masih menjalani tahap pembangunan, meskipun beberapa
infrastruktur utama untuk pembentukan sebuah pusat pemerintahan baru terselesaikan,
diantaranya listrik, jalan raya dengan dua jalur, pelabuhan kapal roro, masjid, beberapa
perkantoran pemerintah, hingga kantor gubernur Provinsi Kepulauan Riau.
Definisi kontrak konstruksi Menurut PSAK No. 34 (Revisi 2010) adalah suatu kontrak
yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan
fungsi atau tujuan pokok penggunaan. Dasar pengakuan pendapatan dan biaya kontrak
konstruksi sudah dijelaskan didalam PSAK No. 34 (Revisi 2010) paragraf 22.
Berdasarkan uraian diatas, masih belum adanya konsistensi penerapan pengakuan
pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK No.34 Revisi 2010 maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian sejenis dengan menjadikan CV. Taruna Bintan Tanjungpinang sebagai
objek penelitian dengan judul penelitian “Analisis atas Pengakuan Pendapatan dan Beban
Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus Pada CV. Taruna Bintan Tanjungpinang)”
Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kesesuaian pengakuan
pendapatan dan beban pada CV. Tarunan Bintan Tanjungpinang ini sudah menerapkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 Revisi 2010 tentang Kontrak
Konstruksi.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pendapatan
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 23
(Revisi 2009) mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”
Pendapatan kontrak menurut PSAK No. 34 (Revisi 2010) terdiri dari:
(a) Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak, dan
(b) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif:
Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan,
Dapat diukur secara andal.
Pengakuan pendapaan
Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila (James D. et.al, 2009):
1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable), dan
2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam
proses menghasilkan tersebut.
Pendapatan dikatakan dapat direalisasi (realizable) apabila aktiva yang diterima dapat
segera dikonversi menjadi kas. Pendapatan dianggap telah dihasilkan atau telah terjadi (earned)
apabila perusahaan telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas
pendapatan tersebut.
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Kebanyakan, pengakuan pada saat penjualan (penyerahan) digunakan karena sebagian
besar ketidakpastian mengenai proses menghasilkan laba dan harga pertukaran sudah diketahui.
Akan tetapi, dalam situasi tertentu pendapatan diakui sebelum penyelesaian dan penyerahan.
Terdapat dua metode pengakuan pendapatan untuk kontrak konstuksi yaitu :
1) Metode persentase penyelesaian.
Metode persentase penyelesaian (percentage-of-compleion method) mengakui
pendapatan, biaya, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan kearah penyelesaian
kontrak jangka panjang.
Untuk mengilustrasikan metode persentase penyelesaian, asumsikan bahwa Hardhat
Construction Company memiliki kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2007, untuk membangun
sebuah jembatan senilai $4.500.000 yang diharapkan selesai pada bulan Oktober 2009, dengan
estimasi biaya sebesar $4.000.000. Data berikut ini berkaitan dengan periode konstruksi tersebut
(perhatikan bahwa pada akhir tahun 2008 estimasi total biaya telah meningkat dari $4.000.000
menjadi $4.050.000):
2001 2002 2003
Biaya sampai tanggal ini
Taksiran biaya untuk penyelesaian
Termin selama tahun berjalan
Kas yang diterima selama tahun berjalan
$1.000.000
3.000.000
900.000
750.000
$2.916.000
1.134.000
2.400.000
1.750.000
$4.050.000
-
1.200.000
2.000.000
Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi
Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Persetase selesai dihitung sebagai berikut:
2001 2002 2003
Harga Kontrak
Dikurangi taksiran biaya:
Biaya sampai tanggal ini
Taksiran biaya sampai selesai
Taksiran total biaya
Taksiran jumlah seleuruh laba kotor
Persentase selesai:
4.500.000
1.000.000
3.000.000
4.000.000
500.000
25%
(1.000.000)
(4.000.000)
$4.500.000
2.916.000
1.134.000
4.050.000
450.000
72%
(2.916.000)
(4.050.000)
4.500.000
4.050.000
-
4.050.000
450.000
100%
(4.050.000)
(4.050.000)
Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi
Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Dalam ilustrasi ini, biaya-biaya yang terjadi sampai tanggal ini sebagai proporsi dari
estimasi total biaya yang akan dikeluarkan atas proyek tersebut merupakan ukuran tingkat
kemajuan kearah penyelesaian. Estimasi pendapatan dan laba kotor yang akan diakui untuk
setiap tahun dihitung sebagai berikut:
2001 2002 2003 Pedapatan yang diakui pada tahun:
2001 $4.500.000 X 25% $1.125.000
2002 $4.500.000 X 72% $3.240.000
Dikurangi: pendapatan yang diakui
Pada tahun 2001 1.125.000
Pendapatan tahun 2002 $2.115.000
2003 $4.500.000 X 100% $4.500.000
Dikurangi : pendapatan yang diakui
pada tahun 2001 dan 2002 3.240.000
Pendapatan tahun 2003 $1.260.000
Laba kotor yang diakui pada tahun :
2001 $500.000 X 25% $125.000
2002 $450.000 X 72% $324.000
Dikurangi : laba kotor yang diakui
Pada Tahun 2001 125.000
Laba kotor tahun 2002 $199.000
2003 $450.000 X 100% $450.000
Dikurangi : laba kotor yan diakui
Pada Tahun 2001 dan 2002 324.000
Laba kotor tahun 2003 $126.000
Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan serta laba kotor setiap tahun dan untuk mencatat
penyelesaian serta persetujuan akhir atas kontrak tersebut sebagai berikut:
2) Metode kontrak selesai
Menurut metode kontrak selesai (complete-contract method), pendapatan dan laba kotor
hanya diakui pada saat penjualan, yaitu, pada saat kontrak diselesaikan.
Metode kontrak selesai (complete-contract method) harus digunakan hanya (1) jika suatu
entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek, atau (2) jika syara-syarat untuk
menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi, atau (3) jika terdapat bahaya
yang melekat dalam kontrak itu di luar risiko bisnis yang normal dan berulang (Kieso, et.al,
2002).
Menurut metode kontrak selesai untuk mengakui pendapatan dan biaya serta untuk
menutup akun persediaan dan penagihan, jurnal yang dibutuhkan adalah:
Penagihan atas Konstruksi dalam proses 4.500.000
Pendapatan dari kontrak jangka panjang 4.500.000
Biaya konstruksi 4.050.000
Konstruksi dalam proses 4.050.000
Ketika membandingkan kedua metode tersebut dalam kaitannya dengan proyek jembatan
yang sama, Hardhat Construction Company akan mengakui laba kotor sebagai berikut:
Sumber: Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield, 2002, Hal 11, Akuntansi
Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang akan
diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh bermacam-macam ketidakpastian
yang bergantung pada hasil dari peristiwa masa depan. (Prianthara, 2010)
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang timbul dari suatu transaksi penukaran aktiva atau
jasa yang biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai
aktiva tersebut. Jumlah pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima perusahaan dikurangi dengan diskon dagang dalam rabat volume yang
diperbolehkan perusahaan. (Saputra & Effendi, 2013)
PSAK No. 23 (Revisi 2009) tentang Pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan harus
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima”. Adapun
penjelasannya lebih lanjut dari pernyataan tersebut adalah:
“jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan
antara entitas dan pembeli pengguna asset tersebut. jumlah tersebut diukur dengan nilai
wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon
dagang dan rabat volume yang diperbolekan oleh entitas”
2001 2002 2003 Untuk mencatat biaya konstruksi:
Konstruksi dalam proses 1.000.000 1.916.000 1.134.000
Bahan, kas, hutang, dsb 1.000.000 1.916.000 1.134.000
Untuk mencatat termin :
Piutang usaha 900.000 2.400.000 1.200.000
Penagihan atas konstruksi dalam proses 900.000 2.400.000 1.200.000
Untuk mencatat hasil penagihan:
Kas 750.000 1.750.000 2.000.000
Piutang Usaha 750.000 1.750.000 2.000.000
Persentase penyelesaian kontrak selesai
2001 $125.000 $ 0
2002 199.000 0
2003 126.000 450.000
Pengertian Beban
Menurut Walter T, Charles T, C.William, and Themin (2011) beban (expenses) adalah
penurunan manfaat ekonomis selama satu periode akuntansi (misalnya, penurunan asset atau
peningkatan kewajiban) yang diakibatkan oleh penurunan ekuitas, selain yang menyangkut
transaksi dengan pemegang saham. Demikian juga, beban dapat terjadi dalam aktivitas bisnis
yang biasa ( seperti gaji dan upah, beban sewa), sementara rugi (losses) mungkin atau mungkin
juga tidak dialami dalam aktivitas bisnis yang biasa (kerugian yang dialami karena bencana
alam).
Menurut Hery (2013) Beban adalah arus keluar aktiva atau pengunaan lainnya atas aktiva
atau terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi keduanya) yang disebabkan oleh
pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
Pengakuan Beban
Pelaporan beban terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa atau
boleh dilakukan setelah kegiatan itu, atau dalam keadaan yang tidak biasa dan boleh mendahului
kegiatan itu kapan beban harus dilaporkan. Sebagian diterapkan oleh pendekatan laba.
Sebagai perubahan dalam nilai umumnya menyarankan bahwa beban harus dilaporkan
kapan saja terjadi penurunan nilai atau jika terdapat manfaat atau nilai nyata yang akan datang
dari penggunaan barang atau jasa. Beban harus di akui pada periode dimana pendekatan
berkaitan yang diakui. Inilah proses matching (penandingan), yaitu saat pelaporan pendapatan
datang terlebih dahulu kemudian menyusul pelaporan bebannya pada periode yang sama (Yusuf
dalam rini & elly, 2012)
Pengukuran Beban
Menurut Hery (2013) terdapat 5 atribut pengukuran yang digunakan dalam praktik
akuntansi, yaitu:
1. Biaya historis (historical cost), yaitu harga tukar barang dan jasa pada saat tanggal
pembelian. Contoh item yang diukur dengan biaya historis adalah tanah, bangunan,
peralatan, dan kebanyakan persediaan,
2. Biaya pengganti (current replacement cost), yaitu harga yang dibayarkan saat ini untuk
membeli atau menggantikan barang atau jasa yang serupa. Contoh item yang diukur
dengan biaya pengganti adalah beberapa persediaan yang mengalami penurunan nilai
sejak diperoleh. Persediaan yang termasuk dalam katagori ini adalah persediaan yang
dimana jenisnya terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti komputer,
telepon genggam dan lain-lain. Sehingga dengan munculnya produk jenis baru akan
membuat harga dari produk jenis sebelumnya menjadi turun.
3. Nilai pasar (current market value), yaitu harga jual aktiva yang berlaku di pasar saat ini.
Nilai ini merupakan exit value, dimana berbeda dengan biaya historis dan biaya
pengganti yang merupakan entry value atau input value.
4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu jumlah kas yang
diperkirakan akan diterima dari konversi aktiva dalam kegiatan normal perusahaan.
Contohnya adalah nilai bersih piutang, yang merupakan nilai piutang yang kemungkinan
besar dapat ditagih atau dikonversi menjadi kas.
5. Nilai sekarang atau nilai yang di diskontokan (present/discounted value), yaitu jumlah
bersih arus kas masuk atau arus kas keluar di masa yang akan datang yang di diskontokan
ke nilai sekarangnya dengan tingkat suku bunga tertentu. Contoh item yang diukur
dengan nilai ini adalah piutang wesel jangka panjang, utang obligasi, utang wesel jangka
panjang, dan aktiva yang disewa atas dasar capital lease.
Kerangka Pemikiran
b.
CV. Taruna Bintan yang mendapatkan proyek jangka panjang dan melakukan transaksi-
transaksi dalam perusahaan. Dalam transaksi di perusahaan jasa konstruksi harus adanya metode
penyelesaian kontrak. Dalam hal ini Perusahaan menggunakan metode penyelesaian karena
pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi.
Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang dilakukan perusahaan akan dianalisis
dan dilihat dengan kesesuaian PSAK No.34 (Revisi 2010) serta berbagai teori ilmiah yang
diperoleh dari berbagai literatur.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kualitatif.
Pendekatan metode kualitatif adalah suatu pendekatan yang menitik beratkan pada logika
PROYEK KONSTRUKSI
JANGKA PANJANG
METODE PERSENTASE
PENYELESAIAN
PENDAPATAN BEBAN
KESESUAIAN PENGAKUAN
PENDAPATAN DAN BEBAN
MENURUT PSAK NO.34
PENGAKUAN
berpikir memilih antara rumusan masalah, tujuan, teknik, dan paradigma atau konsep berpikir
untuk mengetahui makna dari suatu fenomena. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Saputra
& Effendi, 2013).
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh atau diambil langsung dari objek penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data primer dalam penelitian mengunakan teknik wawancara.
Wawancara dilakukan berupa tanya jawab yang bersifat tidak terstruktur dengan direktur utama
CV. Taruna Bintan Tanjungpinang untuk memperoleh penjelasan dan keterangan secara rinci
mengenai data-data yang dibutuhkan peneliti untuk penelitian ini.
Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan media perantara ataupun
data yang telah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut telah tersedia
(Sarwono,2012).
Data sekunder dalam penelitian ini yakni data yang diambil dari CV. Taruna Bintan
Tanjungpinang dalam bentuk Sertifikat Bulanan (MC) I,II & III proyek pembangunan jalan
paving blok/semenisasi gg. Salam RT.05 RW.IV Kelurahan Seijang Kecamatan Bukit Bestari,
laporan keuangan perusahaan, data organisasi perusahaan dan surat perjanjian.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu
metode dimana data yang dikumpulkan disusun, dikelompokkan, dan dianalisis sehingga dapat
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang pengakuan pendapatan dan beban jasa
konstruksi pada CV.Taruna Bintan Tanjungpinang.
Penulis melakukan perbandingan dengan cara mengklasifikasikan proyek beserta nilai
kontrak yang disetujui dan jangka waktu pengerjaannya, menganalisa pendapatan dan biaya
periode berjalan yang telah diakui perusahaan. Peneliti mengamati kontrak dan menganalisa
bagaimana sistem pengakuan pendapatan yang ditetapkan perusahaan di dalam kontrak serta
membandingkan penyajiannya apakah pengakuan pendapatan dan beban kontrak sudah diakui
sesuai dengan PSAK No.34 (Revisi 2010) tentang Kontrak Konstruksi.
Pengujian Kredibilitas Data
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Dalam setiap penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian
kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian.
Karena hal itu hampir dipastikan peneliti kualitatif adalah orang yang langsung melakukan
wawancara dan observasi dengan informan-informanya (Bungin, 2007).
2. Menemukan siklus kesamaan data
Dalam hal ini peneliti masih sangat banyak untuk mencari data atau informasi untuk
penelitian yang diteliti. Didalam penelitian ini peneliti melihat bagaimana kesamaan antara data
perusahaan seperti surat perjanjian yang tertera dengan apa yang terjadi dilapangan dan dengan
PSAK 34 revisi 2010.
3. Ketekunan Pengamatan
Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah
dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu
teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan pancaindra, namun juga
menggunakan semua pancaindra termasuk adalah pendengaran, perasaan dan insting peneliti.
Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan maka, derajat keabsahan data telah
ditingkatkan pula (Bungin, 2007).
ANALISIS DATA
Sejarah singkat perusahaan
CV. Taruna Bintan merupakan sebuah perusahaan yag bergerak dalam bidang jasa
kontraktor, leverensir dan ekspor impor. Perusahaan berdiri dalam bentuk perseroan komanditer
yang berada di wilayah Tanjungpinang. CV. Taruna Bintan ini sendiri berdiri sejak tahun 2001
dengan akte notaries No. 1 tanggal 5 desember 2001 di hadapan notaries Muslim S.H. di
Tanjungpinang.
CV. Taruna Bintan beralamat di km. 8 atas jl. salam Tanjungpinang. Proyek yang
dilaksanakan oleh CV. Taruna Bintan tidak hanya dalam kota tanjungpinang saja, namun juga
luar daerah tanjungpinang. Dalam jasa konstruksi bidang pekerjaan yang umumnya dilakukan
meliputi pengerjaan proyek jalan raya, jalan lingkungan termasuk perawatannya, drainase kota
termasuk perawatannya dll.
Struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Dengan melihat struktur organisasi yang ada maka dapat
diketahui dengan jelas mengenai hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Struktur Organisasi CV. Taruna Bintan
Sumber: CV. Taruna Bintan
Pengakuan Pendapatan dan Beban menurut PSAK No.34 Revisi 2010
Berdasarkan PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 16 biaya suatu kontrak konstruksi terdiri
dari :
Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;
Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat
dialokasikan pada kontrak tersebut; dan
Biaya lain yang khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.
Berdasarkan PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 32 jika hasil kontrak konstruksi dapat
diestimasi secara andal:
Pendapatan diakui hanya sekedar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut
diperkirakan dapat dipulihkan;
Biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
Sesuai dengan Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 22
pengakuan pendapatan dan beban kontrak yaitu jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi
secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak
konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap
penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan.
Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.34 Revisi 2010 paragraf 25 pengakuan
pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian sering disebut dengan metode
persentase penyelesaian. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya
kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban
dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara
proporsional.
Paragraf 26 dalam metode persentase penyelesaian, pendapatan kontrak diakui sebagai
pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak
biasa diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan yang
behubungan dilakukan.
Paragraf 39 entitas mengungkapkan:
Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode;
Metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui pada
periode;
Metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak.
Paragraf 40 entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk pekerjaan dalam proses
penyelesaian pada akhir periode pelaporan:
Jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi kerugian yang
diakui) sampai tanggal pelaporan;
Jumlah uang muka yang diterima; dan
Jumlah retensi.
Paragraf 41 entitas menyajikan :
Jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai asset;
Jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas.
Analisis Pengakuan Pendapatan
CV. Taruna Bintan dalam melakukan perhitungan pengakuan pendapatan dan beban
menggunakan metode persentase penyelesaian yang dalam hal ini persentase kemajuan fisiknya
dapat dilihat dalam laporan Monthly Certificate (MC) atau yang lebih sering disebut dengan
termin.
Dalam penelitian ini, proyek yang diteliti yaitu proyek jangka panjang pembangunan
jalan paving blok/ semenisasi gg. Salam II RT.5 RW.IV Kelurahan Seijang Kecamatan Bukit
Bestari Tanjungpinang dengan nilai kontrak sebesar Rp.501.335.451,10 dengan waktu
pelaksanaan 100 (seratus) hari kalender dimulai dari tanggal 27 juni 2014 s/d 4 oktober 2014.
Transaksi serta pencatatan akuntansi yang dilakukan perusahaan pada kontrak
pembangunan jalan paving blok/semenisasi gg. Salam II RT.5 RW.IV Kelurahan Sei Jang
Kecamatan Bukit Bestari adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan penerimaan uang muka
Perusahaan menerima uang muka sesuai dengan isi kontak SSKK (Syarat-syarat khusus
kontrak) sebesar 30% dari nilai kontrak Rp.501.335.451,10 sebesar Rp.150.400.635,3 namun
perusahaan tidak mencatat penerimaan uang muka tersebut.
Adapun jurnal yang seharusnya diakui perusahaan untuk mencatat uang muka adalah:
Kas Rp. 150.400.635,3
Uang muka proyek Rp. 150.400.635,3
2. Pengajuan Termin I tanggal 25 juli 2014 atas realisasi penyelesaian pekerjaan proyek
8,32% (lampiran 1)
Perusahaan mencatat pengajuan Termin I:
Piutang Usaha Rp.29.757.742,65
Uang Muka Rp.13.734.342,77
Retensi Rp.2.289.057,13
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.41.619.220,50
PPN 10% Rp.4.161.922,05
Jurnal pada saat penerimaan kas :
Kas Rp.29.757.742,65
Piutang Usaha Rp.29.757.742,65
PERHITUNGANNYA
Nilai kontrak DPP Rp. 455.759.501,00
PPN 10% Rp. 45.575.950,10
Nilai Kontrak Rp. 501.335.451,10
*Nilai Kontrak Rp.455.759.501,00
(8,32% X 455.759.501,00) Rp.41.619.220,50
*PPN 10%
(10% X 41.619.220,50) Rp.4.161.922,05
* JUMLAH BRUTO TERMIN I Rp.45.781.142,55
*Potongan uang muka 30% X jumlah bruto Termin I
(30% X 45.781.142,55) (Rp.13.734.342,77)
*Retensi 5% X jumlah bruto Termin I
(5% X 45.781.142,55) (Rp.2.289.057,13)
JUMLAH BERSIH (NETTO) Rp.29.757.742,65
3. Pengajuan dan penerimaan Termin II tanggal 25 agustus 2014 atas realisasi penyelesaian
proyek 41,34% (lampiran II)
Perusahaan mencatat pengajuan Termin II:
Piutang Usaha Rp.104.938.556,05
Uang Muka Rp.48.433.179,71
Retensi Rp.8.072.196,62
Pendapatan proyek Termin I Rp.45.781.142,55
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.188.386.431,75
PPN 10% Rp.18.838.643,18
Jurnal saat penerimaan kas :
Kas Rp.104.938.556,05
Piutang Usaha Rp.104.938.556,05
PERHITUNGANNYA
*Nilai Kontrak Rp.455.759.501,00
(41,34% X 455.759.501) Rp.188.386.431,75
*PPN 10% Rp.18.838.643,18
*Jumlah bruto Termin I (Rp.45.781.142,55)
*JUMLAH BRUTO TERMIN II Rp.161.443.932,38
*Potongan uang muka 30% X jumlah bruto Termin II
(30% X 161.443.932,38) (Rp.48.433.179,71)
*Retensi 5% X jumlah bruto Termin II
(5% X 161.443.932,38) (Rp.8.072.196,62)
JUMLAH NETTO TERMIN II Rp.104.938.556,05
4. Pengajuan dan penerimaan Termin III tanggal 14 september 2014 atas realisasi
penyelesaian proyek 100% (lampiran 3)
Perusahaan mencatat pengajuan Termin III:
Piutang usaha Rp.191.171.744,51
Uang muka Rp.88.233.112,85
Retensi Rp.14.705.518,81
Pendapatan proyek Termin II Rp.207.225.074,93
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp.455.759.501,00
PPN 10% Rp.45.575.950,10
Jurnal saat penerimaan kas :
Kas Rp.191.171.744,51
Piutang usaha Rp.191.171.744,51
PERHITUNGANNYA
*Nilai kontrak Rp.455.759.501,00
(100% X 455.759.501,00) Rp. 455.759.501,00
*PPN 10% Rp.45.575.950,10
*Jumlah bruto Termin I (Rp.45.781.142,55)
*Jumlah bruto Termin II (Rp.161.443.179,71)
* JUMLAH BRUTO TERMIN III Rp.294.110.376,17
*Potongan uang muka 30% X Jumlah bruto Termin III
(30% X 294.110.376,17) (Rp.88.233.112,85)
*Retensi 5% X jumlah bruto Termin III
(5% X 294.110.376,17) (Rp.14.704.291,52)
JUMLAH NETTO TERMIN III Rp.191.171.744,51
5. Penerimaan retensi
Perusahaan tidak mencatat penerimaan retensi sebesar 5% dari nilai kontrak, seharusnya
perusahaan mencatat penerimaan retensi sebesar 5% setelah masa pemeliharaan selesai yakni
selama 360 hari kalender sejak penyelesaian kontrak telah mencapai 100%. Adapun jurnal untuk
mencatat penerimaan retensi sebagai berikut:
Kas Rp.25.066.772,56
Piutang usaha Rp.25.066.722,56
6. Jurnal penyelesaian kontrak
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00
Konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00
Pengakuan Beban
1. Pengakuan biaya pada Termin I
Dari tanggal 27 juni 2014 sampai 25 juli 2014 biaya yang terjadi untuk proyek tersebut
sebesar Rp.41.619.220,50 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya pada
termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah :
Konstruksi dalam proses Rp.41.619.220,50
Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp.41.619.220,50
2. Pengakuan biaya Termin II
Dari tanggal 25 juli 2014 sampai 25 agustus 2014 biaya yang terjadi untuk proyek
tersebut sebesar Rp.188.386.431,75 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya
pada termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah :
Konstruksi dalam proses Rp. 188.386.431,75
Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp. 188.386.431,75
3. Pengakuan biaya termin III
Dari tanggal 26 agustus 2014 sampai 14 september 2014 biaya yang terjadi untuk proyek
tersebut sebesar Rp.455.759.501,00 namun perusahaan tidak melakukan pencatatan untuk biaya
pada termin ini. Seharusnya jurnal yang dibuat perusahaan adalah:
Konstruksi dalam proses Rp. 455.759.501,00
Bahan baku, upah, peralatan & overhead Rp. 455.759.501,00
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan di CV. Taruna
Bintan, maka penulis dapat membuat kesimpulan bahwa pengakuan pendapatan dan beban yang
dilakukan perusahaan telah sesuai dengan dengan PSAK No. 34 dengan metode persentase
penyelesaian. Pada paragraf 25 yang menyebutkan bahwa pendapatan kontrak dihubungkan
dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga
pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat diatibusikan menurut penyelesaian tersebut.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis kepada CV. Taruna Bintan dalam
rangka untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk lebih baik dari sebelumnya dan
mengembangkan perusahaan. Penulis memberikan beberapa saran diantaranya:
1. Perusahaan tidak mencatat adanya uang muka seharusnya uang muka yang diterima
dicatat kedalam perkiraan uang muka proyek dan tidak sebagai pendapatan karena uang
muka merupakan kewajiban bagi perusahaan.
2. Dalam melakukan pencatatan/jurnal akuntansi, perusahaan harus mengacu terhadap
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku sesuai dengan PSAK No.34 tentang kontrak
konstruksi sebagaimana didalam Syarat-syarat khusus kontrak (SSKK).
DAFTAR PUSTAKA
Ananda. 2011. Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada CV. Bakau Muda
Pekanbaru. Naskah publikasi: UIR
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial, Edisi 1 Cetakan ke-1. Penerbit Prenada Media Group. Jakarta
Danial, Muhammad. & Kiansyah,Triandi.2009. Pengaruh Pengakuan Pendapatan
Dan Beban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi (The Influence of Revenue and
Cost Recognition to Income Statement). (Bogor : STIE Kesatuan: Jurnal Ilmiah
Kesatuan, No.1 Vol.11 hal. 43-46 Januari 2009).
Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
Semarang: FPTK IKIP Veteran, No. 1 Vol. XX hal. 82-92 Maret 2013.
Erlinadiansyah, Tri Yuni.2009.Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dengan
Pendekatan Persentase Penyelesaian Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan
Pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero). Airlangga Library.
Haryanto, Amelia., & Effendi, Rizzal. 2014. Analisis Perlakuan Akuntansi
Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa
Bakti Palembang. Publisher: STMIK MDP Palembang - STIE MDP
Hery, S.E., M,Si. 2013 . Akuntansi Keuangan Menegah. Penerbit CAPS (Center of
Academic Publishing Service), Jakarta.
Indrayani, Novi. 2010. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada CV.
Indocom Nusantara Pekanbaru . Naskah Publikasi: UIR
Skousen, K.Fred, Stice, dan Earl K, James D. 2009.Akuntansi Keuangan Intermediate
Accounting, Buku 1, Edisi 16. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Kieso, Donald. E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield,. 2002. Akuntansi
Intermediate, Edisi kesepuluh, Jilid 3, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Maharani, Yasinta Resti. 2010. Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan
Beban Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT. Sari Rajut Indah
Surabaya. Naskah Publikasi: Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya
Marcella, Synthuia, & Syafitri, Lili. 2014. Analisis Pengakuan Dan Pengukuran
Pendapatan Berdasarkan PSAK No.23 Pada PT. Pandu Siwi Sentosa Palembang.
STIE MDP
Nuruzzaman, Muhammad, & Setiady, Agus. 2009. Evaluasi Atas Pengakuan
Pendapatan dan Beban Pada Perusahaan Jasa Konstruksi dalam Kaitannya
Terhadap Laporan Laba Rugi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Tunas Mekar Eka
Harpedi). Publisher: STIE Kesatuan Bogor : Jurnal Ilmiah Ranggagading, No.2
Vol.9 Hal.75-80 Oktober 2009).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (Revisi 2009) Pendapatan. Ikantan
Akuntansi Keuangan (IAI). Jakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.34 (Revisi 2010) Kontrak Konstruksi.
Ikatan Akuntansi Keuangan (IAI). Jakarta.
Prianthara, Ida Bagus Teddy. 2010. Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa Konstruksi,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.
Rahayu, & Kardinal. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada
CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No.34. STIE MDP.
Palembang.
Rini, Wahyu Sapto, & elly. 2012. Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban
Kontrak Pada UD.Gunawan Steel. (Banjarmasin : STIE Indoneisa : jurnal
manajemen dan akuntansi, No.1 Vol.13 hal.99-106 April 2012)
Saputra, Riyan, & Effendi, Rizal. 2013. Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan
Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang
Utama Palembang. STIE MDP.
Suhayati, Ely, & Anggadini, Sri Dewi. 2009. AKUNTANSI KEUANGAN edisi
Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta
Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif
(Menggunakan Prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Walter T, Harison. Jr., Charles T, Horngren., C.William, Tomas., & Themin,
Suwardy. 2011. Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards-
IFRS Jilid 1, Edisi 8. Penerbit Erlangga.Jakarta
Windyanto, Ayu Pratiwi Pangestu. 2014. Pengakuan Pendapatan Dengan
Pendekatan Metode Persentase Penyelesaian (Studi Kasus Pada Perusahaan PT.
Bentan Sondong Tanjungpinang”. Penerbit Fakultas Ekonomi Umrah. Tanjungpinang
Yastiar, Revany Widi. 2014. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.34 Yang
Diterapkan Dalam Pengakuan Pendapatan Pada PT.PRESTA. Universitas Dian
Nuswantoro. Semarang.