analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan ... · teori produksi dapat didekati dengan...

30
KERANGKA TEORI Teori Produksi Fungsi produksi sebagai alat pengambil keputusan Pengelolaan usahatani bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Kedua tujuan tersebut m rupakan faktor penentu bagi seorang petani untuk merigamb keputusan dalam usahataninya. Petani akan meningkatkan produksinya bila ia tahu betul bahwa tambahan korbarian y diberikan memberikan hasil tambahan. Peninqkatan pendapat- an akan didapat bila korbanan yang digunalcan menguntungk Dengan demikian keputusan yang harus diambil oleh petani dalam pengelolaan usahataninyaialah mendapatkan jenis da jumlah korbanan yang tepat. Pengkajian terhadap jenis dan jumlah korbanan yang te- pat dapat dilakukan melalui teori produksi yang didasark pada hukum kenaikan hasil (the laws of return) yang meny takan bahwa hasil akan berubah apabila korbanan berubah. Teori produksi ini menurut Dillon (1968) dibangun atas d sar anggapan-anggapan sebagai berikut. Pertama, hubunga antara korbanan (Xi) dan produk (Y) adalah kontinu. Ked terdapatnya kenaikan hasil berkurang, yaitu penambahan suat korbanan akan mengakibatkan penambahan hasil yang lebih ke- c i l dari sebelumnya. Ketiga, berlakunya kenaikan hasil

Upload: phungxuyen

Post on 11-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

KERANGKA TEORI

Teori Produksi

Fungsi produksi sebagai a l a t pengambil keputusan

Pengelolaan usaha tan i be r tu juan untuk meningkatkan

produksi dan pendapatan p e t a n i . Kedua tu juan t e r s e b u t m

rupakan f a k t o r penentu bag i seorang p e t a n i untuk merigamb

keputusan dalam usahataninya. P e t a n i akan meningkatkan

produksinya b i l a i a tahu b e t u l bahwa tambahan korbarian y

d ibe r ikan memberikan h a s i l tambahan. Peninqkatan pendapat-

an akan d idapa t b i l a korbanan yang digunalcan menguntungk

Dengan demikian keputusan yang harus diambil o l eh p e t a n i

dalam pengelolaan usaha tan inya ia lah mendapatkan j e n i s da

jumlah korbanan yang t e p a t .

Pengkajian terhadap j e n i s dan jumlah korbanan yang te-

p a t dapa t di lakukan mela lu i teor i produksi yang d idasa rk

pada hukum kenaikan h a s i l ( t h e laws of r e t u r n ) yang meny

takan bahwa h a s i l akan berubah a p a b i l a korbanan berubah.

Teor i produksi i n i menurut D i l lon (1968) dibangun a t a s d

s a r anggapan-anggapan sebagai b e r i k u t . Pertama, hubunga

a n t a r a korbanan ( X i ) dan produk ( Y ) adalah kont inu. Ked

te rdapatnya kenaikan h a s i l berkurang, y a i t u penambahan s u a t

korbanan akan mengakibatkan penambahan h a s i l yang l e b i h ke-

c i l d a r i sebelumnya. Ket iga, berlakunya kenaikan h a s i l

Page 2: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

yang menurun (decreasing r e t u r n t o s c a l e ) y a i t u penambahan

korbanan dalam propors i yang sama akan menghasilkan pena

bahan propors i h a s i l yang berkurang.

Teori produksi dapat d i d e k a t i dengan beberapa cara.

Menurut Kogiku (1971), teor i produksi dapat d i d e k a t i deng

model marginal, l i n e r "programming", dan "set theory" . Mo-

d e l marginal menggunakan tehnik matematik d i f e r e n s i a l , d i -

mana perobahan produksi yang d iakiba tkan o l e h perobahan kor-

banan dinyatakan o leh turunan pertama d a r i subtu bentuk hu-

bungan a n t a r a korbanan dan h a s i l . Pendekatan seca ra margi-

n a l menggunakan angqapan bahwa hubungan korbanan dan h a s i l

t e r s e b u t adalah "smooth". Pendekatan secara l i n e r progra

ming menggunakan matematik a l j a b a r l i n e r . Anggapan yang

gunakan i a l a h r a t i o korbanan dan produk adalah t e t a p , "Se

model dapat menerangkan l e b i h umum dimana model l a i n t i d a

dapat menerangkannya.

Berdasar sederhananya anggapan yang digunakan s e r t a

r e l a t i f mudahnya a l a t yang dibutuhkan, maka pendekatan mar

g i n a l i n i adalah yang pa l ing banyak digunakan. Berdasarka

c a r a pendekatan i n i hubungan f i s i k an ta ra korbanan dan pro

duk dinyatakan dalam bentuk fungs i produksi. Secara mate-

m a t i s dapat dinyatakan sebagai b e r i k u t :

Y = f(X1, X 2 , X 3 . . . . . Xn) . . . . . . (1)

dimana Y menyatakan produksi, X korbanan dan f adalah fung

s i d a r i .

Page 3: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Kegunaan fungs i produksi dalam pengelolaan usahatani

menurut Zinmerman (1974) adalah sebagai konsep dasar dalam

pemahaman masalah penggunaan korbanan yang d i i k u t ser takan

dalam pengambilan keputusan terhadap proses produksi.. Pe-

ngambilan keputusan t e r s e b u t didasarkan pada dua c a r a ana-

l i sa terhadap fungs i produksi. Menurut Di l lon (1968) dua

c a r a a n a l i s a i t u i a l a h : pertama, sebagai a l a t a n a l i s a po-

s i t i f yang dapat menjelaskan ge ja la -ge ja la yang t e r j a d i da-

lam proses f i s i o l o g i . Kedua, sebagai a l a t a n a l i s a normatif

yang dapat menentukan keadaan t e r b a i k untuk memaksimumkan

keuntungan pe tan i .

B i l a dianggap persamaan 1 adalah fungs i yang d ike tahu i

maka beberapa h a s i l a n a l i s a p o s i t i f dapat d ike tahu i , dian-

taranya :

(1) Rata-rata h a s i l d a r i korbanan X d i b a t a s i sebagai :

Berkurangnya h a s i l r a t a - r a t a akan semakin k e c i l apa-

b i l a Xn semakin bertanzbah.

( 2 ) Has i l marginal korbanan Xn d i b a t a s i sebagai :

Yakni turunan pertama d a r i Y = f(X1, X 2 , . . . . .Xn) ter-

hadap s a l a h s a t u korbanan Xn, dapat d i a r t i k a n sebagai sudut

a rah permukaan respon. Has i l marginal i n i merupakan besar-

nya k o n t r i b u s i sua tu korbanan terhadap h a s i l . Untuk malisa

Page 4: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

lebih lanjut pengertian h a s i l marginal l e b i h pent ing d a r i ha-

s i l r a t a - r a t a . Dikarenakan ukuran marginal adalah pembatas

bagi gerak ge r ik biaya.

( 3 ) Laju daya desak marginal a n t a r a dua korbanan yang

d i b a t a s i sebagai :

D D M ~ = ~ x ~ / ~ x ~ = - (dy/dxm) / (dy/dxn) . . , . ( 4 ) . Yaitu sua tu n i l a i yang mengukur besarnya sa tuan korbanan

X yang harus d iber ikan t i a p satuan korbanan Xn yang diguna m

kan, agar memberikan h a s i l yang sama jumlahnya.

( 4 ) E l a s t i s i t a s Daya Desak an ta ra dua perubah k.orban-

an, d i b a t a s i sebagai :

Yaitu perubahan n i s b i pada korbanan Xn d ibag i perubahan nis-

b i pada korbanan X j i k a Xm d i subs i tus ikan o leh Xn pada m' keadaan h a s i l yang t e t a p . Dengan d ike tahu i e l a s t i s i t a s sub

s i t u s i maka beberapa korbanan dapat dikombinasikan pengguna

annya. Seorang p e t a n i yang mempunyai tanah yang sempit da-

p a t memperbesar has i lnya dengan pe tan i yang mempunyai tanah

yang l u a s dengan j a l an memperbesar pemakaian pupuk, obat-

obatan dan tenaga penyiangan.

Dengan a n a l i s a normatif dapat pula d icapa i tu juan nor-

ma t i f . Tujuan normatif d a r i pengkajian fungs i produlcsi

i a l a h menentukan keuntungan maksimum. Keuntungan maksimum

dapat d i d e k a t i d a r i peminimuman biaya produksimcpm &gal

Page 5: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

pemaksimuman hasil dengan biaya tertentu. Syarat pertam d a r i pmk-

simuman keuntungan adalah b i l a h a s i l marginal d a r i korbanan

sama dengan r a t i o harga korbanan dan h a s i l a t a u nisbah ha-

s i l marginal d a r i korbanan sama dengan nisbah harganya.

B i l a dianggap fungs i produksi : Y = F(X) , dan harga korba-

nan t e t a p , seca ra matematis dapat dibulctikan sebaqai b e r i -

k u t : - .Ac = YP - XPx - FC

Y

dimana : JZ = keuntungan

Y = t o t a l h a s i l

X = korbanan

PY = harga satuan h a s i l

PX = harga sa tuan korbanan

PC = biaya t e t a p .

Syara t t e r j a d i n y a keuntunqan maksimum b i l a turunan pertama

d a r i fungs i keuntungali harus sama dengan nol .

J a d i :

Dengan demikian t e r b u k t i bahwa (produk marginal) sama

dengan r a t i o harga korbanan (Px) dan harqa h a s i l (Py).

Page 6: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

i ~ I

1 4 ~ I i !

Py 8 merupakan pe rka l i an h a s i l marginal dengan harga yang 1 ~ ! sama dengan nisbah korbanan marginal. Sedangkan Px kare

dianggap t e t a p maka s a m a pula dengan nisbah harga korba

TErbukti pula bahwa nisbah produk marginal (NPM) sama d

ngan Px. Secara g r a f i s dapat pula d i p e r l i h a t t i n g k a t ke I

untungan maksimum t e r s e b u t berada pada t i n g k a t kondis i

baik untuk berproduksi s e p e r t i pada gambar d i bawah i n i .

0 C x -- korbanan I

Gambar 1 : Tingkat kondisi terbaik untuk berprcduksi dengan n - e n w satu jenis korbanan.

G a r i s OE adalah g a r i s r a t i o harga Px/Py. G A r i s AB yang se-

j a j a r dengan g a r i s r a t i o harga Px/Py berpotongan pada t i t i k

B dengan kurva produksi OE. Maka B adalah t i t i k optimum

sehingga pada t i t i k B t e r c a p a i keadaan t i n g k a t kondis i ter-

baik untuk berproduksi dengan menggunakan korbanan sebesar

OC dan akan mendapatkan h a s i l sebesar OD. Sedangkan keun-

tungan i a l a h Py x OA, yang dapat dibukt ikan sebagaikerikut:

Page 7: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Karena garis AB juga mrupkan garis "isoprofit" yang Wtinggi yang I

yang dapat menyinggung kurva OE, maka py(0A) merupakan pula ) I

keuntungan yang maksi~num. I

~ Dalam keadaan nyata baik harga korbanan maupun harga

h a s i l t i d a k ada yang konstan dalam a r t i t e r j a d i n y a perobah-

an permintaan dan penawaran terhadap korbanan dan h a s i l ter-I I

I sebut . Pada umumnya keadaan pasar yang t i d a k sempurna cen- I

I derung merugikan pe tan i . Disamping i t u dalam proses produk-I

I I s i bukan s a t u korbanan yang digunakan t e t a p i banyak korban- I

an yang digunakan. Dalam produksi padi korbanan t e r d i r i da-

r i pupuk, obat-obatan, b i b i t , pengairan, tanah, tenaga ker-

ja dan sebagainya. Dalam hubungan i n i bagaimana pengaloka-

s i a n korbanan korbanan t e r s e b u t sehingga d idapa t t i n g k a t

kondis i t e r b a i k untuk berproduksi. Menurut Teken (1962) ma-

salahnya akan l e b i h komplek. Dan pemecahannya dapat di laku-

kan sebagai be r iku t . Anggaplah korbanan yang digunakan ter-

d i r i d a r i X I , X 2 , X3, maka :

1. Fungsi produksi adalah Y = f(X1, X 2 , X3)

2 . Fungsi permintaan produk adalah Py = g(Y)

3 . Fungsi penawaran d a r i X1 adalah: Pxl = h(X1)

4 . Fungsi penawaran d a r i X2 adalah: PA = i ( X ) 2

5. Fungsi penawaran d a r i X3 adalah: Px3 = O ( X 3 ) .

Page 8: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Maka f u n g s i keuntungan akan menjadi :

x = YPy - XIPX1 - X2PX2 - X3PX3 - PC . . . . (9 )

Dianggap usaha t an i b e r t u j u a n memaksimurnkan keuntungan, se--

hingga turunan pertama f u n g s i keuntungan sama dengan n o l .

J a d i :

d x dy dPy dy + py - - x l - - -?El= - dy 5 1 d x l d x l dPxl p x l = O

= y W 9 + p y * = x 1 - dy d x l d x l

dPxl + Px l d x l

dPxn - pxn = 0. dxn dy dxn Xn dxn

y 9 * + py * = ~ n - + Pxn . . . ( l o ) dy dxn dxn dxn

dimana : Y * 3 = perobahan ha rga produk ( t h e produc t dy dx

p r i c e e f f e c t ) . dy

Py E = N i l a i Marginal Produksi ( t h e Value

Marginal product)

dPy 9 + Py = N i l a i Produksi Marginal (The Y - ay dr:

Marginal Value P roduc t ) .

Page 9: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

dPx X - = Perubahan Harga Korbanan (The Factor p r i c e dx E f f e c t ) . I

I

Px I = harga sa tuan ( t h e u n i t p r i c e of X)

I dPx + Px = Biaya korbanan Marginal (The Marginal I Xz I

Factor Cost of X ) . i i i

Dengan demikian maksirnum keuntungan pada keadaan demikian 1 i t e r j a d i b i l a "Marginal Value Product" d a r i korbanan sama I I i dengan "Marginal Factor Cost". Secara s imbolis dinyatakan: 1

a t a u :

I

Keputusan yang diambi:L seorang pe tan i dalam mengusahakan I

tanaman padi i a l a h a lokas i d a r i korbanan yang ada sehingga ,

dapat d icapa i keadaan pada persarnaan 119e tan i masih akan I

b i s a memperluas usahanya selama kondis i t e r s e b u t belum d i - I I

c a p a i , karena keuntungan yanq maksimum belum t e r c a p a i . I I

Perluasan usahanya akan be rhen t i pada t i n g k a t dimana r a t i o ~ I

"marginal value product" dengan "marginal f a c t o r cos tnnya I

d a r i korbanan-korbanan t e r s e b u t sama dengan rat ionya akan

menjadi s a t u . Secara a l j a b a r dapat dinyatakan : I I

Page 10: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Bentuk fungs i produksi yang digunakan

Fungsi produksi sebagai a l a t a n a l i s a akan dapat b e r

fungsi b i l a dinyatakan dalam bentuk k u a n t i t a t i f . Bentuk

hubungan k u a n t i t a t i f t e r s e b u t dapat dinyatakan sebagai b

r i k u t . Pertama, kenaikan h a s i l t e t a p dimana penambahan

t i a p sa tuan korbanan menyebabkan kenaikan h a s i l yanq te-

tap . Kedua, kenaikan h a s i l bertambah dimana penambahan

s a t u sa tuan korbanan menpebabkan pertambahan h a s i l yang

l e b i h besar . Ket iqa, kenaikan h a s i l berkurang dimana pe

nambahan s a t u sa tuan korbanan menyebabkan penambahan has

yang semakin berkurang. Keempat, kombinasi d a r i kenaika

h a s i l bertambah dan berkurang. Pada umumnya sesua i dengan

s i f a t produksi hubungan a n t a r a korbanan dan produk dan pro-

duk pada t i a p proses produksi akan cenderung berbentuk kom-

b i n a s i d a r i kenaikan h a s i l bertambah dan berkurang.

Bentuk-bentuk k u a n t i t a t i f t e r s e b u t biasanya d inyata

kan dalam persamaan a l j a b a r . Beberapa bentuk fungsi pro

duksi yang dinyatakari dalam persamaan a l j a b a r dapat dike

mukakan sebaqai be r iku t .

Fungsi produksi l i n e r homogen

Persamaan a l jabarnya dapat dinyatakan sebagai :

Y = bo + blXl + b2X2 . . . . . . bnXn

Page 11: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Fungsi liner ini mempunyai sifat bahwa produk yang dihasil-

kan akibat penambahan satu unit korbanan memberikan kenaik-

an yang tetap. Bila dinyatakan secara grafis akan berben-

tuk garis lurus. Bentuk hubungan yang demikian biasanya

ditemukan pada pemakaian korbanan yang tingkatnya masih ren-

dah . Modifikasi dari fungsi ini yang pada saat ini yang Po-

puler (Fergusen, 1972) ialah :

Fungsi produksi Cobb-Douglass

Fungsi produksi Cobb-Douglass ini merupakan pengembang-

an dari fungsi produksi Kurt-Wicksell- yaitu orang pertama

yang menyatakan bahwa produk pertanian merupakan funcjsi ma-

tematis dari jumlah tenaga kerja, tanah dan modal. Secara

matematis dinyatakan:

b c P = ~k~ T M

dimana : a + b + c = 1.

Persamaan tersebut dikembangkan oleh Cobb-Douglass menjadi

bentuk persamaan matematik :

dimana : Y = indeks produksi yang dihasilkan

a = konstanta,

L = indeks tenaga kerja

C = indeks modal

Page 12: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

G' = e l a s t i s i t a s produksi tenaga k e r j a

;& = e l a s t i s i t a s produksi modal.

Fungsi Cobb-Douglass i n i digunakan a tasdasa r anggapan-

anggapan sebagai berilcut : (1) t i d a k adanya pengaruh fak-

t o r waktu; ( 2 ) e l a s t i s i t a s produksi cons tant ; ( 3 ) c a r a

pengelolaan sama untulc semua usahatani ; ( 4 ) teknologi yang

digunakan t e t a p a t a u seragam; (5) adanya i n t e r a k s i a n t a r

fak tor - faktor produksi! ( 6 ) berlaku untuk kelompok-kelom-

pok usahatani , t e t a p i t i d a k untuk usahatani perorangan.

Fungsi produksi CES (Constant E l a s t i s i t a s Subs i tus i )

Bentuk umum d a r i fungsi t e r s e b u t :

dimana : Q = t i n g k a t produksi

A = parameter e f i s i e n s i yang mengukur teknologi .

A > O

6 = parameter d i s t r i b u s i :

0 < ~ 1 < 1

.f = parameter s u b s i t u s i , 4 >- 1.

Pemakaian d a r i fungs i CES i n i sarna dengan fungs i Cobb-

Douglass, hanya pada fungsi Cobb-Douglass e l a s t i s i t a s sub-

s i t u s i adalah 1, sedangkan pada fungs i CES b e r k i s a r a n t a r a

Page 13: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

0 sampai-, bergantung pada besarnya parameter subsitu-

si. Buat parameter subsitusi 0, maka fugnsi CES mendeka-

ti fungsi Cobb-Douglass.

Fungsi produksi kwadratik

Persamaan umu matematiknya dapat dinyatakan sebagai

berikut : Y= bo + bLX + b2X2. DAn bila dinyatakan dala~

bentuk grafik akan berbentuk parabola. Fungsi produksi

kwadratik termasuk salah satu bentuk fungsi polynomial.

Polynomial Taylor "aproximation" dapat mendelcati setiap

fungsi non iiner. Fungsi produksi kwadratik ini menjelas-

kan hubungan antara korbanan dan produk bahwa penambahan

korbanan akan memberikan hasil yang bertambah sampai men-

capai maksimum kemudian akan memberikan hasil yang berku-

rang. Dengan demikian fungsi ini mendekati keadaan biolo-

gis yang sebenarnya. Namun menurut Tonapa (1976) pemakai-

an fungsi kwadratik ini memberikan hasil taksiran "over-

estimate" dan ahli-ahli fisiologis tidak dapat menerima

bahwa hasil tanaman dapat tiba-tiba turun sesudah mencapai

maksimum .

Fungsi produksi eksponential -

Fungsi produksi eksponential ini dikembangkan oleh

Mitcherlich dan Spielman (Heady, 1961).

Page 14: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Fungsi produksi Mitcherl ich

Ukuran d a r i f a k t o r tumbuh ( the 1qw of a c t i o n of t h e

growth f a c t o r s ) adalah dasar yang digunakan o l e h MitcherLicl

untuk membangun fungs i produksinya. Hukum i n i menjelaslcan

hubungan a n t a r a h a s i l , pupuk yang d iber ikan dan unsur ma-

kanan yang sudah ada dalam tanah.

Persamaan matematis d a r i fungsi i n i dinyatakan sebagai :

l o g y = a - l o g ( a - Y ) = c X

dimana : a = h a s i l maksimm yang dapat d icapa i d a r i pena:

bahan X .

Y = produk t o t a l

c = perbandingan h a s i l yang d icapa i s e t e l a h dan

sebelum pemberian f a k t o r produksi.

Penggunaan fugns i produksi Mitchelich didasarkan pa-

da anggapan bahwa kenaikan h a s i l berbanding seharga dengan

perbedaan an ta ra h a s i l maksimurn dan h a s i l yang nyata . K e -

bera tan a t a s persamaan Mitcher l ich i n i i a l a h bahwa t idak

memungkinkan pada produk marginal yang n e g a t i f .

Fungsi produksi Spielman

Spielman menyatakan fungs i produlcsi dengan persamaa

matematis :

Page 15: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

dimana : Y = produk

M = h a s i l maksimum yang dapat d icapa i d a r i '

penggunaan f a k t o r produksi

X = produksi maksimurn yang dapat ditambahkan

o leh korbanan yang sedang d i t e l i t i

R = perbandingan h a s i l yang d icapa i sebelum

dan sesudah pemberian f a k t o r produ1:si.

Anggapan yang digunakan Spielman i a l a h : (1) ]:onstan-

t a ( R ) dalam fungsi produksi b e r v a r i a s i menurut k o ~ l d i s i

lingkungan; ( 2 ) produksi t e r t e n t u yang dapat d ihas i lkan

o leh faktor - faktor produksi l a i n dianggap t e t a p yaiig b e s a ~

nya sama dengan M - A.

Menurut Teken (1965) pemilihan fungsi produksi yan

digunakan didasarkan pada pengetahuan hubungan an ta ra p

duk dan korbanan ba ik t e o r i t i s maupun p r a k t i s , s e r t a te

sedianya a l a t hitung-menghitung. Sedangkan menurut C l a

(1973) bentuk fungs i produksi d i ten tukan pula o leh kead

an ekonomi dan t i n g k a t teknologi d i sua tu tempat. Pada

I' negara yang tergolong berpendapatan rendah korbanan a la

a l a t mekanisasi t i d a k dimasukan dalam korbanan, hanya t

nah, tenaga k e r j a manusia dan hewan yang d i j a d i k a n seb

korbanan . Pemakaian t i a p j e n i s fungs i p d i l a n d a s i o l e

anggapan-anggapan, yang merupakan ' d a r i penggun

fungs i produksi. P i l i h a n fungs i produksi yang digunakan

Page 16: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

ditentukan oleh sejauh mana anggapan-anggapan yang diguna-

kan tersebut berlaku dalam dunia nyata. Atas dasar-dasar

ha1 tersebut serta tersedianya alat hitung menghitung,maka

untuk penelitian ini digunakan salah satu dari bentuk fung-

si liner biasa atau logaritma. Fungsi mana yang digunakan

tergantung pada hasil statistik yang didapat.

Teori Permintaan Korbanan

Hasil penelitian fisik menunjukkan bahwa pemakaian

jumlah korbanan yang lebih banyak akan dapat rnemberj-kan ha-

sil yang lebih banyak. Maka usaha untuk meningkatkan pro-

duksi dapat dilakukan dengan menambah jumlah pemakai kor-

banan. Dalam proses produksi pupuk merupakan salah satu

korbanan yang memberikan kontribusi terhadap hasil yang

terbesar (LP3, 1976). Kenyataan di Jepang, Amerika,, dan

Belanda merupakan negara-negara pemakai pupulc per kapita

terbesar dan merupakan negara-negara penghasil produksi

rata-rata tertinggi (Mellor, 1956). Dalam rangka itu pe-

merintah Indonesia melakukan kehijaksanaan memperbesar jum-

lah pemakaian pupuk melalui subsidi harga pupuk, penyuluh-

an, pengaturan pola penyaluran dan belakangan diberilcannya

pula kesempatan kredit pada petani peserta Inmas. Sejalan

dengan ha1 tersebut seberapa jauh kebijaksanaan tersebut

dapat mendorong jumlah pemakaian pupuk perlu diadakansuatu

pengkajian.

Page 17: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

dapat dibagi: (1) barang-barang yang dikonsumsi langsung 1 I I

dan (2) barang-barang yang dikonsumsi secara tidalc lang- I I I sung. Barang-barang yang dikonsumsi secara tidak langsung i I

biasanya dikatakan sehagai 'input' yaitu barang-barang yang ~ I

digunakan untuk menghasilkan barang lain. Hubungan yang I I

I menyatakan antara jumlah barang yang diminta terhadap fak- I

tor yang mempengaruhinya, dinyatakan sebagai fungsi permin- I I

taan. Atas dasar ha1 tersebut dalam hubungannya dengan I I

I fungsi permintaan dibedakan pula atas dua sifat. Pertama,

I I

fungsi permintaan barang yang dikonsumsi langsung, perubah ~ I

fungsinya terdiri dari pendapatan, jumlah penduduk, harga ~ I

harang-barang lainnya, selera dan sebagainya. Kedua, fung- ; I

si permintaan korbanan. Karena korbanan digunakan untuk I

memproduksi barang gang dikonsumsi langsung, maka untuk m a g 4 I I

hasilkan barang tersebut harus melalui proses produksi. I

I I

Dengan asumsi bahwa tujuan pengusaha untuk berproduksi 1

adalah memaksimumkan keuntungan. Maka fungsi permintaan ~ I I

korbanan tersebut dapat diturunkan dari fungsi produksi ba-

rang yang dikonsumsi tersebut. Dalam penelitian ini. yang ~ ingin dianalisa adalah permintaan korbanan pupuk, maka fungi

I si produksi padi dalam hubungannya dengan penggunaan pupuk

I dapat dinyatakan sebagai berikut : I

Page 18: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

dimana : Y = produksi padi (ton/ha)

f = fungs i d a r i

F = jumlah pupuk

L = l u a s tanah

A = konstanta

4-f = e l a s t i s i t a s produksi

Keuntungan merupakan perbedaan a n t a r a n i l a i produk yang

d ihas i lkan dan korbanan yang d iber ikan . Dengan demikian

keuntungan dapat dinyatakan :

z= Py (ALbFB) - rL-PfF

Keuntungan maksimum t e r c a p a i b i l a marginal keuntungan(dZ/

dF) d a r i pupuk sama dengan nol .

Dengan demikian f a k t o r perubah d a r i fungs i permintaan in-

p u t t e r s e b u t i a l a h r a t i o harga korbanan dan h a s i l s e r t a lu-

as tanah. Karena dianggap pemilikan tanah konstan, maka

r a s i o harga korbanan dan h a s i l s a j a yang d i j ad ikan perubah.

Korbanan yang digunakan dalam produksi per tanian ke-

gunaannya d i ten tukan o leh waktu dan tempat te rsedianya kor-

banan t e r s e b u t . Kegunaan yang dapat memberikan hasi.1 yang

Page 19: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

maksimum t e r c a p a i b i l a korbanan t e r s e b u t dapat digunakan

pada saat tanaman t e r s e b u t memerlukannya. Berdasarkan

ha1 t e r s e b u t seca ra tehnis-agronomis tanaman padi m e m e r -

lukan pupuk pada saat . tanaman mulai ditanam sampai pada

s a a t tanaman berumur 55 h a r i . A t a s dasar ha1 t e r s e b u t

maka waktu dan tempat te rsedianya pupuk t e r s e b u t harus

sedemikian rupa sehingga pada s a a t tanaman t e r s e b u t me-

merlukan pupuk t e r s e b u t dapat diber ikan. Untuk i t u l a h

maka f a k t o r waktu dan tempat merupakan f a k t o r yang mempe-

ngaruhi kegunaan. Dengan demikian fungs i kegunaan o rd i -

n a l d a r i pupuk t e r s e b u t dapat d i p e r l i h a t k a n seca ra hipo-

tesis sebagai b e r i k u t :

Garbar 2 . Kurva kegunaan ordinal dari korbanan.

Dari kurva t e r s e b u t dapat d i j e l a s k a n bahwa kegunaan

o r d i n a l U 1 l e b i h besar d a r i Uo. Dengan demikian be:rar t i

T 1 dan W 1 adalah waktu dan tempat yang t e p a t yang d a p a t m

berikan h a s i l yang l e b i h besar . Atas ha1 t e r s e b u t f a k t o r

waktu dan tempat dapat pula d i j ad ikan sebagai perubah da-

lam fungs i permintaan pupuk seca ra agregat .

Page 20: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Model Ekonomi

Peningkatan produksi dimungkinkan bila dua syarat da-

pat dipenuhi (Sitanala, 1973). Pertama, linglrungan phisik

memungkinkan pertumbuhan tanaman dengan baik. Kedua., ling-

Rungan sosial ekonomi memungkinkan penggunaan sarana pro-

duksi dan penyaluran hasil berjalan dengan sempurna. Ling-

kungan phisik berupa kesuburan tanah, hama penyakit, iklim

dan lainnya, yang pada dasarnya terdiri dari faktor-,faktor

produksi usahatani. Lingkungan sosial ekonomi berupa har-

ga korbanan dan hasil, kerangka kelembagaan, distribusi

korbanan dan hasil yang dapat dibeli dan dijual.

Program peningkatan hasil adalah peningkatan hasil

rata-rata dan peningkatan luas tanah yang diintensifikasi-

kan. Peningkatan hasil rata-rata yang dicapai petani di-

lihat di tingkat petani. Faktor yang mempengaruhi akan da-

pat diidentifikasi melalui pendekatan tehnis-agronomis dan

sosial ekonomi. Sedangkan untuk melihat luas areal inten-

sifikasi karena relatif tetapnya luas pemilikan tanah pe-

tani hanya akan dapat dilihat perubahannya secara agregate

(daerah). Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya da-

pat pula diidentifikasi secara tehnis-agronomis dan sosial

ekonomis. Berdasarkan ha1 tersebut struktur hubungan pro-

duksi terhadap produksi rata-rata dan luas araal intensifi-

kasi beserta faktor yang mempengaruhinya dapat dinyatakan

seperti pada gambar di bawah ini.

Page 21: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Fl F[ petani Sarana

Page 22: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

I

Berdasarkan i n d e n t i f i k a s i fak tor - faktor t e r s e h u t hu- I . I

bungannya dengan l u a s areal i n t e n s i f i k a s i dan h a s i l per 1 I I

hektar dapat d i j e l a s k a n sebagai be r iku t . !

Luas a r e a l i n t e n s i f i k a s i

I Areal i n t e n s i f i k a s i ditentulcan o leh l u a s sawah yang ,

t e r s e d i a , cukupnya a i r , kesempatan penggunaan sawah untuk

usaha l a i n , baik d i bidang per tanian maupun d i l u a r per-

t a n i a n , s e r t a kemampuan pe tan i menggunakan teknologi baru.

Luas sawah yang t e r s e d i a d i Kabupaten Bogor 76 000 ~ ha, dengan per inc ian: 11 400 ha mendapat pengairan t e h n i s , 1

I 30 865 ha mendapatkan pengairan setengah t e h n i s , 35 307 ha

pengairan sederhana dan 8 439 ha tadah hujan. Berdasarkan , jaminan a i r l u a s sawah yang dapat d i j ad ikan a r e a l i n t e n s i -

f i k a s i hanya + - 45 000 ha (Diperta) . Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang sebagian be-

s a r hidup d i bidang pe r t an ian menyebabkan pemilikan tanah

yang bertambah sempit . Pertarnbahan penduduk d i Kabupaten

Bogor r a t a - r a t a i 3% per tahun. Menurut Clark (1973) n i l a i

tanah merupakan fungs i d a r i jumlah penduduk. Luas tanah

per-usahatani d i Indonesia 0.7 h a , sedangkan d i Bogor hany

0.48 ha. Pertambahan penduduk dapat be rak iba t ganda ter-

hadap tanah per tanian . Pertama, dengan bertambahnya pendu-I I

duk t e r j a d i f r a mentasi dan d i s t r i b u s i tanah, tanah terpecab-1 4 I

pecah menjadi a r e a l yang k e c i l , be rak iba t tanahtidak efisien ~ I

Page 23: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

d i w dan terjadinya tanah "absentie". IZedua, dengan s q i t n y a

a r e a l pemilikan tanah t e r j a d i n y a e k s p l o i t a s i tanah yang

berlebihan sebagai s a l a h s a t u f a k t o r penyebab terjaclinya

tanah k r i t i s . D i Kabupaten Bogor pada s a a t i n i t e r d a p a t

+ 4 580 ha tanah k r i t i s . -

Penggunaan tanah pada sua tu j e n i s tanaman disamping

d i ten tukan o leh persyara tan t e h n i s , juga d i ten tukan o leh

persyara tan ekonomis. Dengan anggapan tu juan usahat.ani

untuk memaksimumkan keuntungan, maka pengalokasian sumber

daya tanah akan di tentukan o l e h t i n g k a t keuntungan maksi-

mum. Dengan demikian j e n i s tanaman yang menguntungkan a

l a h merupakan pewatas dalam pemakaian tanah. Tingginya

h a s i l yang d icapa i palawija (ubi kayu Rp 250 000/ha, kac

tanah Rp 175 000/ha) menyebabkan t e r j a d i n y a pergeseran 1

sawah yang ditanami padi .

Akibat perturnbuhan pembangunan dan penduduk s e r t a geog-

r a f i s sebagai daerah pinggiran J a k a r t a menyebabkan t e r j a d i -

nya penempatan i n d u s t r i yang i d e a l d i Kabupaten Bogor. D i -

samping i t u t e r j a d i n y a migrasi d a r i lcota ke desa. Hal i n i

meminta tanah untuk pendi r ian pabrik-pabrik dan pemukiman

tempat t ingga l . Menurut Mellor (1976) pembangunan i n d u s t r i

berkecenderungan berada d i tanah yang mempunyai marginal

produksivi ty yang t i n g g i .

Dalam usaha pemerintah memperluas a r e a l i n t e n s i f i k a s i

didorong o leh sua tu kebijaksanaan berupa k r e d i t sebagai usahi

Page 24: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

maabah modal petani dalan d a p a t k a n korbanan. Rendahnya tingkat

pendapatan, besarnya pengeluaxan konsumsi, juga kurang te-

I patnya sasaran k r e d i t , berakiba t t e r j a d i n y a tunggakan. D i I

pihak pemerintah te rba tasnya dana, penunggak k r e d i t i n i t ak I

dapat d i ikutkan sebagai p e s e r t a program i n t e n s i f i k a s i se-

lan ju tnya .

Peningkatan p roduk t iv i t a s - sawah -- - Peningkatan p roduk t iv i t a s sawah sebagai sudah di.utara-

kan dapat dilakukan dengan penggunaan teknologi baru, berupa

ramuan panca usaha y a i t u pemakaian pupuk, obat-obatan, b i b i t

unggul, c a r a bercocok tanam yang baik dan a i r yang cukup.

Hal i n i be rak iba t meningkatkan k u a l i t a s k e t i g a f a k t o r produk

s i t e r s e b u t . Peningkatan k u a l i t a s t e r s e b u t di tentukan o leh

harga dan te rsedianya ramuan yang akan digunakan.

Tanah yang b e r k u a l i t a s baik adalah tanah yang d a p a t m

ber ikan h a s i l yang t i n g g i . Tanah yang ba ik d i ten tukan o leh

s i f a t physis dan khemis tanah. S i f a t physis tanah d iper lu-

kan untuk menciptakan kondis i pertumbuhan tanaman serta mik-

ro organisma dalam tanah yang ba ik . H a l i n i dimungkinkan

b i l a s t r u k t u r dan t e k s t u r tanah t e r s e b u t baik. Untuk i n i

diper lukan pengolahan tanah yang ba ik serta pengairan yang

baik pula . Sedangkan s i f a t khemis tanah d i ten tukan o leh

Page 25: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

? 3

kandungan zat-zat hara di dalam tanah. Kandungan zat-zat

hara ini diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan vegeta-

tip dan generatifnya. Sudah barang tentu semakin banyak

kandungan zat-zat hara di dalam suatu jenis tanah semakin

tinggi daya hasil yang dapat diberikan oleh tanah tersebut

Proses biologis dan alami menyebabkan berkurangnya terse-

dianya zat-zat hara tersebut dalam tanah. Penambahan zat-

zat hara tersebut dapat dilakukan melalui pemupukan, baik

pupuk buatan maupun pupuk kandang.

Peningkatan kualitas faktor produksi tenaga kerja

Pemakaian teknologi baru akan efektif bila pemakaian-

nya sesuai dengan cara yang dianjurkan, dalam hubungan ini

mencakup pengertian cara bercocok tanam yang baik. Untuk

itu penarnbahan faktor produksi baru akan menambah jumlah

pemakaian kerja, yang diartikan sebagai daya manusia untuk

melakukan usaha atau ikhtiar yang dijalankan untuk mempro-

duksi benda-benda (Soehardjo, 1973). Kerja tersebvt pada

urnurnnya dapat dilakukan oleh angkatan kerja. Di Kabupaten

Bogor dari jumlah penduduk - + 1.9 juta yang termasuk angkat an kerja 1.2 juta orang. Dari angkatan kerja tersebut yam

bekerja di bidang pertanian - + 70%. Rendahnya supp1.y tenag

kerja akan mempengaruhi intensifikasi. Ternyata sampai sa

ini pemakaian tandur jajar hanya 10% dari luas areal sawah

Page 26: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

yang ada , s a l a h s a t u f a k t o r disebabkan kurang t e r sed iany

tenaga k e r j a wani ta . Tenaga k e r j a dalam usaha tan i dapa t

bersumber d a r i dalam keluarga dan l u a r ke luarga . J e n i s

naga k e r j a dapa t t e r d i r i a t a s : (I) tenaga k e r j a p r i a ;

( 2 ) tenaga k e r j a wani ta ; (3 ) tenaga k e r j a anak dan ( 4 )

tenaga k e r j a t e rnak . D a l a m usaha tan i padi sawah kebutuh

t i a p j e n i s tenaga k e r j a d i t en tukan o l e h j e n i s peker jaan.

Atas dasa r ha1 t e r s e b u t menurut p e n e l i t i a n d i desa Ranca

paku jumlah j e n i s k e r j a yang d iper lukan adalah sebagai b

r i k u t : jumlah k e r j a p r i a 1 4 950 jam, jumlah k e r j a vranit

22 128 jam dan jumlah k e r j a anak 45 jam (Soehardjo, 1973)

Tenaga k e r j a upahan penawarannya d i t en tukan o l e h up

k e r j a . B i l a d i s u a t u daerah t e r j a d i persaingan j e n i s us

ha , maka tenaga i n i penawarannya akan l e b i h banyak gada

n i s usaha yang memberikan upah yang t i n g g i . Pada unlurnny

upah k e r j a d i bidang pe r t an ian te rgolong rendah, bi1.a d i

bandingkan dengan l u a r pe r t an ian . Perobahan s t r u k t u r ek

nomi d i pedesaan berupa pembangunan i n d u s t r i akan d a p a t m

buka kesempatan k e r j a . Perobahan s t r u k t u r ekonomi d i pede-

saan disamping dapa t menyerap tenaga k e r j a , d i l a i n pihak

menghendaki k u a l i t a s tenaga k e r j a . Dengan demikian seca ra

h y p o t e t i s dapa t dinyatakan bahwa perobahan s t rulctur ekonomi

d i pedesaan akan dapat berpengaruh terhadap penurunan k u a l i

tas tenaga k e r j a dalam bidang pe r t an ian .

Page 27: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Tehnologi menciptakan a l a t - a l a t mesin sebagai s u b s i -

t u s i tenaga k e r j a , disamping te rnak . Sempitnya luas sawah

s e r t a banyak tenaga yang t e r s e d i a d i pedesaan, pemakaian

a l a t - a l a t mekanis i n i belum banyak dilakukan.

Peningkatan k u a l i t a s f a k t o r produksi modal

Permintaan untuk mempercepat dan memperbanyak h a s i

memerlukan a l a t pembantu. Ala t pembantu t e r s e b u t dapat

b e l i , disewa, dan sebagainya, dimana untuk i n i d iper luka

modal. Modal i a l a h barang-barang yang b e r n i l a i ekonomi

yang digunakan untuk menghasilkan tarnbahan kekayaan a t a u

untuk meningkatkan produksi. Modal dapat d ibag i a t a s : p

tama, modal t e t a p , y a i t u modal yang dapat d ipakai b s r k a l

k a l i proses produksi. Kedua, modal t i d a k t e t a p y a i t u mo

yang habis dalam s a t u k a l i proses produksi, s e p e r t i pupu

obat-obatan, b i b i t . Yang termasuk modal dalam usahatani

i a l a h : (1) tanah; ( 2 ) bangunan; (3) a l a t - a l a t ; ( 4 )

naman; (5) bahan perlengkapan ( b i b i t , pupuk , obat-obata

( 6 ) uang t u n a i .

Persentase besarnya perbandingan modal t e t a p dan ti

t e t a p menentukan t i n g k a t kemajuan usahatani . Usahatani In-

donesia dan P h i l i p i n a 92% t e r d i r i d a r i modal t e t a p , sedang-

kan usahatani Jepang hanya 51.6% (Soehardjo, 1973). Menu-

r u t Southworth (1971), besarnya persentase modal t e t a p pada

Page 28: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

Harga dan tersedianya korbanan -

Peningkatan kualitas faktor produksi tanah, modal dan

tenaga kerja, hanya dapat dilakukan dengan menambah jumlah

pemakaian korbanan. Jumlah pemakaian korbanan yang diguna-

kan tersebut ditentukan oleh kemampuan petani untuk rnembe-

linya. Kemampuan petani membelinya tergantung pada bubung-

an ratio antara harga korbanan dan harga hasil serta tem-

pat dan waktu tersedianya. Perbandingan harga korbanan dan

hasil ditetapkan pemerintah dengan rumus tani. Dengan de-

mikian pada tingkat harga korbanan dan hasil yang telah di-

tetapkan pemerintah telah memenuhi persyaratan rumus tani

tersebut. Dengan anggapan berlakunya rumus tani tersebut

petani akan menentukan pilihannya terhadap jenis dan jumlah

korbanan yang digunakan. Kebijaksanaan pemerintah tersebut

terlihat dengan merobah harga korbanan yang dibarengi dengan

kebijaksanaan penyesuaian terhadap perobahan harga hasil.

Dalam hubungan ini dapat diambil contoh hubungan harga pupuk

dan padi. Harga pupuk telah berobah dari tahun 1973 sampai

1977 berturut-turut : Rp 26.60/kg, Rp dO/kg, Rp 60/kg, Rp 80

kg dan Rp 70. Begitu juga terhadap harga padi kering lumbun

di desa berobah berturut-turut : Rp 19/kg, Rp 27/kg, Rp 36/

kg, Rp 42/kg dan Rp 50/kg.

Pada kenyataannya anggapan berlakunya rumus tani ter-

sebut tidak operasionil. Ternyata harga-harga yang ditetapk

Page 29: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

I pemerintah ba ik harga korbanan dan h a s i l t i d a k ber laku pa- I

da t i n g k a t p e t a n i . Dari angka-angka yang d i d a p a t , perban- I I dingan harga yang d i t e t apkan pemerintah dan harga yang bery I I l aku d i t i n g k a t p e t a n i dapa t dikemukakan s e p e r t i pada gam-

b a r d i bawah i n i .

Gambar 4 Perbandingan harga pemrintah dan harga pasar i I

pada pq-mk dan padi. I

Keterangan : - : harga pasar dan harga pwintah i I dari pupuk. I

I

- : harga pmsrhtah daxi padi

- - - - . : harga pasar dari p&i.

I Tidak berlakunya asumsi rumus t a n i disebabkan karena

I

t e r j a d i n y a pengaruh f a k t o r kelembaqaan y a i t u berbedanya sis-1 I I

t i m kelernbagaan korbanan dan h a s i l . Krobanan d i l o l a peme-

r i n t a h dan swaata, dimana o r g a n i s a s i d i s t r i b u s i l e b i h t e r - i I I

a t u r s e r t a lembaga t a t a n i a g a l e b i h pendek. Sedangkan sisten

Page 30: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan ... · Teori produksi dapat didekati dengan beberapa cara. Menurut Kogiku (1971), ... dalam pengambilan keputusan terhadap proses

pasarnya ditangani hanya oleh beberapa penjual menyebabkan

kontrole pemerintah lebih efektif. Sehingga perobahan - perobahan harga yang diberlakukan oleh pemerintah cepat ter

laksana di tingkat petani. Sebaliknya hasil padi sistem

pasarnya yang bebas dan rantai tataniaga yang panjang dan

tradisionil, sehingga penyesuaian harga yang diberlakuka

oleh pemerintah lama dapat berlaku di tingkat petani.

Korbanan yang digunakan dalam produksi pertanian ke

gunaannya ditentukan oleh walctu dan tempat tersedianya k

banan tersebut. Regunaan maksimum dari korbanan tercapa

bila korbanan dapat disediakan dalam waktu dan tempat yang

tepat. Dengan latar belakang inilah oleh pemerintah sejak

tahun 1971 diperkenalkan sistem Bimas yang diperbaharui yar

berintikan pada pengalokasian korbanan yang disebut catu

sarana berada pada suatu lokasi yang mudah dapat dicapai

tani . Untuk itu menurut Banoewidjojo (1973), dibentuklah api

yang dinamakan Wilayah Unit Desa (WILUD) yaitu daerah ad-

ministrasi yang meliputi 600 - 1000 ha sawah yang dapat di intensifkan pengusahaannya. Dengan Wilayah Unit Desa di-

harapkan petani dapat dengan mudah memanfaatlcan sebaiknya

jasa-jasa yang disediakan baginya. Untuk Kabupaten Bogor

ditetapkan 76 Wilayah Unit Desa dan sampai tahun 1977 yang

telah menjadi Unit Desa yang bercatur sarana 1engks.p baru

sebanyak 36 buah.