analisis faktor yang mempengaruhi keputusan...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN APLIKASI GO-JEK FITUR GO-FOOD
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Evi Lutfiah
NIM: 11140150000043
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
v
ABSTRAK
Evi Lutfiah (NIM: 11140150000043), Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Menggunakan Aplikasi Go-Jek Fitur Go-Food (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), Skripsi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Go-Food merupakan sebuah fitur layanan yang disediakan di dalam aplikasi Go-
Jek yang melayani food delivery service. Go-Food hadir sebagai solusi bagi
masyarakat kota yang memiliki mobilitas tinggi, keterbatasan waktu, dan
kebutuhan yang tinggi akan makanan kini mampu teratasi dengan adanya Go-
Food. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi keputusan menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-
Food pada mahasiswa jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jenis metode yang digunakan deskriptif kuantitatif. Sumber data adalah data
primer, pengolahan data menggunakan SPSS 21. Tehnik pengambilan sampel
yaitu dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket
dengan skala likert dan metode analisis menggunakan analisis faktor. Hasil
penelitian ini menunjukkan 15 faktor yang terbentuk melalui analisis faktor,
faktor tersebut yaitu: produk, promosi, tehnik marketing, penampilan driver,
psikologis, budaya, distribusi, harga, sosial, pelayanan driver, feedback, selera
konsumen, individu, kemasan produk ramah lingkungan, dan pelayanan jasa Go-
Food sesuai SOP. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan
menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food adalah faktor produk yang memiliki
nilai keragaman data sebesar 18,41% dan faktor terendah yaitu faktor pelayanan
jasa Go-Food sesuai SOP dengan nilai keragaman data sebesar 2,2%.
Kata Kunci : Analisis Faktor, Keputusan Pembelian, Go-Food.
vi
ABSTRACT
Evi Lutfiah (NIM: 11140150000043), Analysis of Factors Affecting Decisions
Using the Go-Jek Application of Go-Food Features (Case Study of Students of
Social Science Deparment, Educational and Teachership Faculty, Syarif
Hidayatullah University, Jakarta), A mini-thesis Social Science Deparment,
Educational and Teachership Faculty, Syarif Hidayatullah University, Jakarta.
Go-Food is a service feature provided in the Go-Jek application that serves a
food delivery service. Go-Food is present as a solution for city people who have
high mobility, limited time, and the high need for food is now able to overcome
with the Go-Food. The purpose of this study is to find out and analyze what
factors influence the decision to use the Go-Jek application of Go-Food features
in students of Social Science Deparment, Educational and Teachership Faculty,
Syarif Hidayatullah University, Jakarta. The type of method used is quantitative
descriptive. Data sources are primary data, processing data using SPSS 21. The
sampling technique is purposive sampling. The instrument used was a
questionnaire with a Likert scale and analysis method using factor analysis. The
results of this study indicate 15 factors formed through factor analysis, these
factors are : product, promotion, marketing techniques, driver appearance,
psychological, cultural, distribution, price, social, driver services, feedback,
consumer tastes, individuals, environmentally friendly product packaging, and
Go-Food services according to SOP. The most dominant factor in influencing the
decision to use the Go-Jek application, the Go-Food feature is a product factor
that has a data diversity value of 18.41% and the lowest factor is the Go-Food
service factor according to the SOP with a data diversity value of 2.2 % .
Keywords: Factor Analysis, Purchasing Decision, Go-Food.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan
jahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang
dibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju
kedamaian di dunia maupun di akhirat.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah
membantu peneliti selama perkuliahan dari awal semester sampai akhir.
3. Bapak Drs. H. Syaripulloh M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu dalam
membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut
ilmu semasa perkuliahan berlangsung.
6. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan yang telah
bekerja dengan baik melayani mahasiswa.
7. Kepada kedua orang tuaku Bapak Akmal dan Ibu Nur Fitriah, yang tercinta
dan tidak pernah henti dalam membantu mendoakan, memotivasi, dan selalu
siap dikala peneliti kesulitan. Serta Dini Safitri, Fauzan, dan Muhammad
Raihan selaku kakak dan adik yang selalu memberi dukungan.
8. Kepada sahabatku Siti Febri Rahmayanti dan Nadia Hadiuna yang telah
menjadi sahabat terbaik di segala situasi dan kondisi.
9. Kepada sahabat-sahabatku selama di kampus, Chairunnisa, Ike Retno, Hery
Junita, Syifa Maulida, Dini Utami, Tuti Alawiyah, Ernawati, dan Mardini.
yang sudah membuat dunia perkuliahan menyenangkan
10. Teman-teman seperjuangan Sosial 2014 terutama jurusan Ekonomi yang
sudah menemani serta berjuang bersama dalam menempuh pendidikan.
11. Serta nama-nama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh
dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hari, saya mohon maaf dan
berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berhadap
skripsiyang saya susun menjadi suatu karya yang bermanfaat serta menjadi suatu
persembahan terbaik bagi para dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
ix
Demikian kata pengantar dari penulis dan sebagai suatu introspeksi
diri,penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Dan kekurangan
dan hanyalah milik kita, namun kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, saya
ucapkan terima kasih.
Jakarta, 18 April 2019
Penulis,
Evi Lutfiah
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................... iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 10
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 10
D. Perumusan Masalah .............................................................................. 11
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 11
1. Manfaat Teoritis ................................................................................ 11
2. Manfaat Praktis ................................................................................. 11
BAB II .............................................................................................................. 13
KAJIAN TEORI .............................................................................................. 13
A. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 13
1. Keputusan Pembelian ........................................................................ 13
2. Proses Keputusan Pembelian ............................................................ 16
xi
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ............... 18
4. Transportasi ....................................................................................... 34
B. Hasil Penelitian Relevan ....................................................................... 35
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 42
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 45
BAB III ............................................................................................................. 48
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 48
1. Tempat Penelitian .............................................................................. 48
2. Waktu Penelitian ............................................................................... 48
B. Metode Penelitian .................................................................................. 49
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 50
1. Populasi .............................................................................................. 50
2. Sampel ................................................................................................ 51
D. Opersional Variabel Penelitian ............................................................. 53
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54
F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 55
1. Kisi-Kisi Instrumen Angket .............................................................. 56
G. Teknik Analisis Data. ............................................................................ 57
1. Statistik Deskriptif ............................................................................. 57
2. Uji Instrumen ..................................................................................... 58
3. Analisis Faktor ................................................................................... 60
BAB IV ............................................................................................................. 63
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 63
1. Sejarah Perusahaan PT. Go-Jek Indonesia ...................................... 63
xii
2. Visi Misi PT. Go-Jek Indonesia ......................................................... 63
3. Tampilan Go-Jek ............................................................................... 64
4. Fitur-Fitur Go-Jek ............................................................................. 65
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 66
1. Deskripsi Responden ......................................................................... 66
2. Deskripsi Data .................................................................................... 69
C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengajuan Hipotesis ...................... 70
1. Uji Instrumen ..................................................................................... 70
2. Analisa Jawaban Responden ............................................................. 73
3. Analisis Faktor ................................................................................. 100
D. Hasil Observasi .................................................................................... 134
E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 136
F. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 141
BAB V ............................................................................................................. 142
KESIMPULAN, IMPILKASI, DAN SARAN ............................................... 142
A. Kesimpulan .......................................................................................... 142
B. Implikasi .............................................................................................. 142
C. Saran .................................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 144
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 148
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peningkatan Unduhan Aplikasi Go-Jek ....................................... 6
Gambar 1.2 Jenis Layanan Go-Jek yang Digunakan ....................................... 7
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ....................................................... 16
Gambar 2.2Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler .................................. 19
Gambar 2.3 Model Keputusan Pembelian Menurut William J. Stanton ........... 25
Gambar 2.4 Model Keputusan Pembelian Hawkins dan Mothersbaugh ........... 29
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................... 43
Gambar 4.1 Logo Aplikasi Go-Jek ................................................................. 64
Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Go-Jek ........................................................... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah angkutan umum tahun 2017 ................................................. 2
Tabel 1.2 Data Pengunduh Aplikasi Transportasi Online ................................. 4
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 39
Tabel 3.1 Bagan Waktu Penelitian ................................................................... 48
Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel ............................................................ 52
Tabel 3.3 Model Skala Likert .......................................................................... 56
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Variabel Penelitian ........................................................... 56
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pedoman Observasi .......................................................... 57
Tabel 3.6 Kategori Hasil Validitas Instrumen .................................................. 58
Tabel 3.7 Kategori Reabilitas Instrumen .......................................................... 59
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 66
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ............................. 67
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Aplikasi .. 68
Tabel 4.4 Hasil Data Statistik .......................................................................... 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 73
Tabel 4.7 X1 ................................................................................................... 74
Tabel 4.8 X2 ................................................................................................... 75
Tabel 4.9 X3 ................................................................................................... 75
Tabel 4.10 X4 ................................................................................................. 76
xv
Tabel 4.11 X5 ................................................................................................. 76
Tabel 4.12 X6 ................................................................................................. 77
Tabel 4.13 X7 ................................................................................................. 77
Tabel 4.14 X8 ................................................................................................. 78
Tabel 4.15 X9 ................................................................................................. 78
Tabel 4.16 X10................................................................................................ 79
Tabel 4.17 X11................................................................................................ 79
Tabel 4.18 X12................................................................................................ 80
Tabel 4.19 X13................................................................................................ 81
Tabel 4.20 X14................................................................................................ 82
Tabel 4.21 X15................................................................................................ 82
Tabel 4.22 X16................................................................................................ 83
Tabel 4.23 X17................................................................................................ 83
Tabel 4.24 X18................................................................................................ 84
Tabel 4.25 X19................................................................................................ 85
Tabel 4.26 X20................................................................................................ 85
Tabel 4.27 X21................................................................................................ 86
Tabel 4.28 X22................................................................................................ 86
Tabel 4.29 X23................................................................................................ 87
Tabel 4.30 X24................................................................................................ 88
Tabel 4.31 X25................................................................................................ 88
xvi
Tabel 4.32 X26................................................................................................ 89
Tabel 4.33 X27................................................................................................ 89
Tabel 4.34 X28................................................................................................ 90
Tabel 4.35 X29................................................................................................ 90
Tabel 4.36 X30................................................................................................ 91
Tabel 4.37 X31................................................................................................ 91
Tabel 4.38 X32................................................................................................ 92
Tabel 4.39 X33................................................................................................ 92
Tabel 4.40 X34................................................................................................ 93
Tabel 4.41 X35................................................................................................ 94
Tabel 4.42 X36................................................................................................ 94
Tabel 4.43 X37................................................................................................ 95
Tabel 4.44 X38................................................................................................ 96
Tabel 4.45 X39................................................................................................ 96
Tabel 4.46 X40................................................................................................ 97
Tabel 4.47 X41................................................................................................ 98
Tabel 4.48 X42................................................................................................ 98
Tabel 4.49 X43................................................................................................ 99
Tabel 4.50 X44................................................................................................ 99
Tabel 4.51 X45................................................................................................ 100
Tabel 4.52 X46................................................................................................ 101
xvii
Tabel 4.53 Nilai KMO dan Bartlett’s Test ....................................................... 102
Tabel 4.54 Nilai KMO dan Bartlett’s Test ....................................................... 105
Tabel 4.55 Communalities ............................................................................... 107
Tabel 4.56 Total Variance Explained ............................................................... 113
Tabel 4.57 Rotated Component Matrix ............................................................ 116
Tabel 4.58 Component Transformation Matrix ................................................ 125
Tabel 4.59 Faktor Baru Yang Terbentuk .......................................................... 127
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.................................................................... 148
Lampiran 2 Pedoman Observasi dan Hasil ..................................................... 158
Lampiran 3 Tabulasi Data .............................................................................. 163
Lampiran 4 Curriculum Vitae ......................................................................... 185
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis pada zaman milenial ini sangat berat untuk
dilakukan baik di pasar nasional maupun pasar internasional. Perusahaan
dituntut untuk memiliki kompeten agar dapat bersaing dan dapat bertahan
dalam sengitnya pasar, bagitupun tidak terkecuali perusahaan penyedia
jasa termasuk di dalamnya. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang
tujuan utamanya adalah memberikan kepuasan kepada konsumen.
Beragam bidang yang ditawarkan oleh perusahaan jasa, diantaranya yaitu
dalam bidang transportasi.
Walaupun demikian, berbagai macam kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh keadaan suatu negara salah satunya
adalah tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkat pertumbuhan penduduk
yang jumlahnya terus mengalami kenaikan akan berdampak juga terhadap
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap transportasi. Indonesia merupakan
salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia menduduki posisi keempat dari
seluruh dunia dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 261.890.900
juta jiwa pada tahun 2017.1 Maka adanya pertambahan jumlah penduduk
akan otomatis berdampak juga pada pertambahan jumlah pengguna
kendaraan di Indonesia.
DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia adalah pusat
bisnis dan pusat pemerintahan dengan jumlah penduduk tahun 2017
mencapai 10.374,200 juta orang dan kepadatan penduduk 15.517 orang
per km2. Kondisi ini menunjukkan bahwa transportasi yang masif
merupakan kebutuhan yang mendasar, karena tumbuh berkembangnya
sektor transportasi yang baik akan memberikan andil yang cukup besar
1 Badan Pusat Statistik , 2017
2
bagi perkembangan di sektor lain seperti perdagangan, perindustrian,
keuangan, dan jasa-jasa.
Transportasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat dalam
menunjang berbagai kegiatan sehari-hari. Transportasi secara umum terdiri
dari transportasi darat, transportasi udara, dan transportasi laut. Ketiga
jenis transportasi ini memiliki peranan masing-masing, namun tidak dapat
dipungkiri satu sama lain saling mendukung dalam melayani kebutuhan
penduduk DKI Jakarta. Jumlah angkutan umum DKI Jakarta tahun 2016
tercatat sebanyak 45.902 kendaraan, menurun 2,08 persen dibanding tahun
2015 yang sebesar 46.877 kendaraan. Penurunan jumlah angkutan umum
tersebut sebanding dengan penurunan jumlah pengguna angkutan umum di
DKI Jakarta. Menurut pernyataan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta
(DTKJ) Iskandar Abubakar, bahwa presentase jumlah pengguna angkutan
umum pada tahun 2017 sangat menyedihkan. Dari 10 juta lebih penduduk
Jakarta, hanya 18% yang memanfaatkan angkutan kota.
Tabel 1.1
Jumlah angkutan umum tahun 20172
Jenis Jumlah Unit Jumlah Trayek
Bus Besar 2396 145
Bus Sedang 3024 93
Bus Kecil 13690 154
Jumlah 19110 392
Transportasi ideal yang diinginkan masayarakat yakni merupakan
transportasi yang mudah, cepat, dan aman. Namun, terdapat berbagai
permasalahan dalam bidang transportasi yang terjadi di DKI Jakarta.
Antara lain kemacetan lalu lintas, belum baiknya sarana angkutan umum,
2 Badan Pusat Statistik, Statistik Transportasi DKI Jakarta 2017.
3
masih tidak tertibnya para pengguna jalan, masalah parkir yang belum
memadai, penggunaan badan jalan untuk usaha dan parkir, dll. Hal
tersebut merupakan penyebab dari berubahnya sistem transportasi
konvensional yang awalnya hanya menunggu di jalan ataupun menunggu
di halte maupun terminal kini pengguna trasportasi menginginkan
kemudahan dalam menggunakan jasa transportasi tanpa harus selalu
datang ke jalan raya, halte maupun terminal.
Berkembangnya teknologi informasi akan memudahkan para
pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu teknologi informasi
dan telekomunikasi yang mendukung kebutuhan tersebut adalah internet.
Internet merupakan hasil penggabungan antara terknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Perkembangan internet saat ini sudah sangat cepat
dan dapat menjangkau seluruh dunia. Pelaku bisnis memanfaatkan adanya
internet ini sebagai sarana untuk memperkenalkan produknya kepada
masyarakat secara luas terutama Indonesia.
Hasil riset Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada
Februari tahun 2018 mengungkapkan 143,26 juta jiwa atau setara dengan
54% penduduk di Indonesia telah terjangkau internet. Hal ini didukung
oleh data ranking absolute growth yang dirilis We Are Social, yakni data
perubahan tahun ke tahun berdasar jumlah pengguna internet di suatu
negara. Jumlah kenaikan penduduk yang menggunakan internet di
Indonesia tercatat mencapai 17,3 juta jiwa dibandingkan tahun lalu, atau
naik 13 persen. Dalam hal ini, Indonesia berada di peringkat keempat di
bawah India (naik 97,8 juta), China (naik 50,6 juta) dan Amerika Serikat
(naik 25,3 juta).3
3 Reska K.Nistanto, Riset: Penetrasi Internet Indonesia Naik Jadi 56 Persen,
http://kompas.com/tekno/riset-penetrasi-internet-indonesia-naik-jadi-56-persen.html. diakses pada
hari jumat 10 Mei 2019 pukul 13.40 WIB.
4
Banyaknya jumlah pengguna internet merupakan bukti
keberhasilan internet. Hal ini juga ditandai dengan menjamurnya berbagai
program aplikasi yang berjalan melalui internet. Kemajuan tersebut
kemudian digunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas bersaing
dengan mengembangkan aplikasi-aplikasi mobile tentang barang dan jasa
hasil produksi perusahaan. Keberadaan sebuah aplikasi mobile merupakan
salah satu bentuk usaha perusahaan dalam menciptakan kepuasan
konsumen dengan memberikan pelayanan terbaik sekaligus sebagai sarana
untuk menyediakan informasi, menarik perhatian, dan membangun
customer relationship dengan para pelanggannya.
Perkembangan teknologi saat ini sejalan dengan berkembanganya
angkutan berbasis aplikasi di DKI Jakarta. Kehadiran ojek online, taksi
online atau mobil sewaan online, bahkan bajaj online saat ini semakin
popular. Pemesanan angkutan menggunakan aplikasi yang bisa di
download gratis lewat smartphone, setiap user bisa memesan layanan ini
dari mana saja. Kemudahan mengakses transportasi berbasis online inilah
yang dibutuhkan sebagai alternatif pilihan jenis angkutan yang akan
digunakan bagi masyarakat di DKI Jakarta.
Tabel 1.2
Data Pengunduh Aplikasi Transportasi Online4
No Nama Jumlah Keterangan
1 Go-Jek 100 juta Berdasarkan pengguna aplikasi
2 Grab 50 juta Berdasarkan pengguna aplikasi
3 Uber 10 juta Berdasarkan pengguna aplikasi
4 Play Store, 2018
5
Saat ini sudah banyak penyedia jasa ojek online yang tersedia di
Indonesia. Jasa ojek online hanya dilakukan dengan cara memesan melalui
aplikasi tertentu dalam smartphone. Penyedia jasa ojek online diantaranya
yakni Go-Jek, Grab, Uber, dsb. Selain itu, ojek online ini juga tidak hanya
melayani jasa angkutan orang, seperti ojek pada umumnya, melainkan juga
melayani jasa angkutan barang, dan bahkan juga menyediakan jasa
layanan pesan antar makanan dan belanjaan di toko-toko.
PT. Go-Jek Indonesia didirikan pada tahun 2011 oleh Nadiem
Karim dan Michaelangelo Moran. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa
layanan transportasi sebagai perantara yang menghubungkan antara para
pengendara ojek dengan pelanggan. Pada Januari 2015, perusahaan
meluncurkan aplikasi mobile Go-Jek berbasis location-based search untuk
telepon genggam berbasis android dan iOS (apple). Melalui aplikasi ini,
pengendara ojek dapat melihat order yang masuk dan lokasi pemesannya
untuk ditanggapi, dan pelanggan dapat memantau posisi pengendara ojek
yang menanggapi order. Jasa dan layanan Go-Jek berkembang tidak hanya
sebagai transportasi orang (transport), tetapi juga dapat digunakan sebagai
pengantar barang, dokumen, ataupun paket (instant courier), sebagai mitra
perusahaan online maupun offline yang membutuhkan pengantaran pada
hari yang sama (shopping), bahkan yang terbaru dapat digunakan sebagai
pengantar makanan yang dipesan (food delivery).
6
Gambar 1.1
Peningkatan Unduhan Aplikasi Go-Jek5
150000
100000
50000
0
49902
31737
81893 50106 14778
17582
Fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek yakni: Go-Ride,
Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-Box, Go-Massage, Go-Clean,
Go-Glam, Go-Tix, Go-Busway, Go-Pay, Go-Med, Go-Auto, dan Go-
Pulsa.
Hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Kajian Komunikasi
Universitas Indonesia (Puskakom UI) menyatakan bahwa mayoritas
konsumen aplikasi Go-Jek adalah perempuan berusia 20-30an (84%),
dengan pendidikan S1 (54%), status belum menikah (56%), dan tidak
punya anak (49%).6
5 http://beritanet.com/Hardware/Software/Gojek-Makin-Bergairah-Unduhan-
Melonjak.html . diakses pada hari kamis 9 November 2017 pukul 12.30 WIB. 6 Alfindra Primaldhi, M.Si., Hasil Riset Manfaat Sosial Aplikasi On Demand; Studi
Kasus Go-Jek Indonesia, (Depok: Puskakom UI, 2017), h. 20
7
Gambar 1.2
Layanan yang digunakan7
Go-Food merupakan sebuah fitur layanan yang disediakan oleh
Go-Jek yang melayani food delivery service di Indonesia. Indonesia
merupakan suatu negara yang memiliki serta menyajikan berbagai produk
kuliner baik cita rasa nusantara hingga modern mengiku tren masa kini.
Tercatat sampai saat ini bahwa Go-Food telah memiliki mitra dengan
jumlah kurang lebih sebanyak 37.000 restauran. Mitra Go-Food tidak
hanya terdiri dari restauran mewah saja melainkan terdiri dari usaha
masyarakat kecil, seperti pedagang kaki lima, hingga makanan hasil karya
industri UKM.
Di sisi lain Go-Food berusaha hadir sebagai perangsang
pertumbuhan konsumen. Hal ini juga difungsikan sebagai solusi atas
masalah-masalah konsumen yang ditemukan dalam evaluasi terhadap
pasar. Salah satu masalah yang muncul berkaitan dengan food delivery
service adalah pengaruh mobilitas masyarakat sebagai konsumen.
Kecenderungan masayarakat kota yang memiliki mobilitas tinggi,
keterbatasan waktu, dan kebutuhan yang tinggi akan makanan kini mampu
teratasi dengan adanya Go-Food. Standar pelayanan yang tinggi dan
7 Ibid, h. 21
83%
50%
69%
35%
Transportasi Roda 2
Transportasi Roda 4
Pemesanan Makanan
Pengiriman Barang
0% 20% 40% 60% 80% 100%
8
ketepatan dalam delivery service selalu dijunjung untuk memuaskan para
pelanggan. Hal ini dilakukan oleh GO-JEK melalui layanan Go-Foodnya
sebag ai bagian dari perangsang pertumbuhan konsumen.8
Fenomena Go-Food yang terjadi di kalangan masyarakat Ibu Kota
ini disebabkan kepraktisan yang ditawarkan pihak Go-Jek dalam layanan
food delivery service. Pemesanan hanya dilakukan menggunakan
smartphone dengan membuka fitur Go-Food di dalam aplikasi Go-Jek.
Hal tersebut menunjukan adanya kemudahan dalam mengakses atau
dijangkau oleh para penggunanya. Hasil riset yang dilakukan oleh
PUSKAKOM UI (Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia)
menyatakan bahwa pengguna aplikasi Go-Jek adalah perempuan berusia
20-30an dengan pendidikan S1 dan berstatus belum menikah serta tidak
memiliki anak. Hal ini membuktikan bahwa pasaran yang dituju adalah
kaum muda serta berpendidikan seperti mahasiswa/pelajar atau wanita
karir.
Hubungan teori marketing mix (bauran pemasaran) 7P (product,
price, place, promotion, people, physical evidence, dan process) menurut
Kotler dan Armstrong9 dengan keputusan menggunakan aplikasi Go-Jek
fitur Go-food pada mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, tidak terlepas dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
Menurut Febri sebagai salah satu pengguna aplikasi Go-Jek fitur Go-Food
yang berprofesi sebagai karyawan di daerah Jakarta Pusat, bahwa faktor
terbesar menggunakan Go-Food adalah tingkat kepraktisan dalam
menghemat waktu serta tenaga, sehubungan bahawa statusnya adalah
karyawan maka hal tersebut memberikan kemudahan pada jam makan
siang. Dalam hal tersebut jika dikaitkan dengan teori marketing mix
8 Lalu Muhammad Fahri, Strategi Marketing Public Relations Go-Food dalam
Pembentukan Citra Perusahaan di Kota Surabaya, Jurnal, Surabaya, h.5 9 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 62
9
(bauran pemasaran) menurut Kotler dan Armstrong maka itu termasuk
kedalam 7P yaitu place (distribusi).10
Sedangkan menurut Hery sebagai
pengguna aplikasi Go-Jek fitur Go-Food seorang mahasiswi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa latarbelakang
menggunakan Go-Food adalah promosi yang ditawarkan oleh pihak Go-
Jek serta banyaknya pilihan restauran. Dalam hal tersebut jika dikaitkan
dengan teori marketing mix (bauran pemasaran) menurut Kotler dan
Armstrong maka itu termasuk kedalam 7P yaitu product (produk) dan
promotion (promosi).11
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa proses keputusan
menggunakan aplikasi Go-Jek Fitur Go-Food dilandasakan beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Namun belum
banyak yang tahu faktor yang dominan yang melatarbelakangi keputusan
menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-food. Selain itu penelitian terhadap
analisis faktor yang mempengaruhi keputusan menggunakan aplikasi Go-
Jek fitur Go-food pada mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
sebuah judul penelitian “Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Menggunakan Aplikasi Go-Jek Fitur Go-Food (Studi
Kasus pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)”.
10 Febri, Pengguna aplikasi Go-Jek fitur Go-Food, Karyawan, Wawancara,
Jakarta, 5 Desember 2018 Pukul 12.15 11 Hery, Pengguna aplikasi Go-Jek fitur Go-Food, Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Wawancara, Jakarta, 6 Desember 2018 Pukul 15.08
10
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat transportasi
harus terus berinovasi.
2. Banyaknya pilihan jasa transportasi yang menimbulkan persaingan
bagi para penyedia jasa transportasi.
3. Tersisihnya jasa transportasi publik konvensional dengan jasa
transportasi berbasis online.
4. Beragam jenis pelayanan yang ditawarkan Go-Jek yang menjadikan
masyarakat konsumtif.
5. Fenomena Go-Food menciptakan gaya hidup praktis di kalangan anak
muda.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam
penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih
terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.
Serta dapat mempermudah proses analisa itu sendiri. Oleh karena itu,
berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan dikaji,
sebagai berikut: analisis faktor yang mempengaruhi keputusan
menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-food pada mahasiswa Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut: Apa faktor yang paling
dominan dalam pengambilan keputusan menggunakan aplikasi Go-Jek fitur
11
Go-Food pada mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
paling dominan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan
aplikasi Go-Jek fitur Go-Food pada mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
memperkaya kajian ilmu ekonomi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai masukan dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang materi yang diteliti yaitu tentang faktor keputusan membeli melalui
aplikasi Go-Jek fitur Go-Food.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi PT. Go-Jek
Indonesia untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kualitas
pelayanan.
12
c. Peneliti lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
penyajian informasi untuk mengadakan penlitian yang serupa.
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
Secara garis besar penelitian ini mempelajari tentang analisis faktor yang
mempengaruhi keputusan beli menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food
pada mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta. Pada bab ini, akan dibahas
mengenai teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini. Di mana di
dalam pembahasannya akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1.
Keputusan Pembelian, 2. Proses Keputusan Pembelian, 3. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen, 4. Transportasi.
1. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Pembelian
Pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan
barang yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya dimulai
dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang. Pembelian juga
merupakan sebuah proses terjadinya suatu transaksi, yang dilakukan oleh
seorang pembeli untuk memenuhi kebutuhan nya dalam memperoleh
barang.
Kelancaran transakasi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan
ditentukan dari kegiatan pembelian. Dengan adanya pembelian, kegiatan
operasional dalam perusahaan akan berjalan dengan lancar tanpa
hambatan. Adapun pengertian pembelian menurut para ahli sebagai berikut
:
Menurut Soemarso, Pembelian (purchase) adalah akun yang
digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu
periode.1 Sedangkan menurut Sofjan Assauri, Pembelian merupakan salah
1 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 8
14
satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.
Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan
kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga
yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan
terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi
dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.2
Menurut Mulyadi, aktivitas dalam proses pembelian barang adalah:
1. Permintaan pembelian
2. Pemilihan pemasok
3. Penempatan order pembelian
4. Penerimaan barang, dan
5. Pencatatan transaksi pembelian
Permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan
satuan pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian
melakukan pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi dan jadwal
sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang. Penerimaan barang
adalah contoh aktivitas tentang penerimaan kiriman dari pemasok sebagai
akibat adanya order pembelian yang dibuat oleh bagian pembelian.3
b. Pengertian Keputusan Pembelian
Dalam pembelian, konsumen terlibat secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan pembelian terhadap produk-produk yang telah
ditawarkan oleh penjual. Proses pengambilan keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen tersebut melalui berbagai tahapan proses yang
beragam, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam keputusan beli
tersebut. Faktor-faktor keputusan pembelian setiap konsumen berbeda satu
dengan yang lainnya.
2 Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: LPFEUI, 2008), h. 223 3 Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Salemba Empat,
2007), hlm. 711
15
Keputusan pembelian yaitu sebuah pendekatan penyelesaian masalah
pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif
pembelian, keputusan pembelian dan tingkah laku setelah pembelian.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka. Menurut Basu Swastha, perilaku konsumen bisa
diartikan sebagai suatu kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam membiasakan serta menggunakan barang-barang dan jasa-
jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penerapan kegiatan.4
Menurut Yazid dalam Nurmadina, keputusan pembelian merupakan
suatu keputusan yang melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif
untuk melakukan pembelian. Jadi, dalam proses pengambilan keputusan
pembelian haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan
pembelian merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi
dan yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologis.5
Secara umum, keputusan pembelian yaitu pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan yang dihadapkan kepada konsumen. Jadi, dalam
proses pengambilan keputusan pembelian harus terdapat minimal dua atau
beberapa alternatif pilihan, jika konsumen tidak dihadapkan dengan
alternatif pilihan maka hal tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai
pengambilan keputusan pembelian.
Ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan
pembelian oleh konsumen yaitu :
a) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
4 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2007), h.
68-69 5 Nurmadina, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Secara
Online (Studi Kasus pada Konsumen Fashion Online di Kota Makassar), Skripsi pada UIN
Alauddin, Makassar, 2016, h. 45
16
b) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
c) Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan
produk pesaing.6
2. Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pascapembelian
Menurut Kotler dan Keller, terdapat lima tahap proses keputusan
pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.
1. Pengenalan Masalah
Proses awal dari pembelian dimulai ketika pembeli mengenali suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau
rangsangan eksternal. Dengan rangsangan internal salah satu dari
kebutuhan normal seseorang naik ke tingkat maksimum dan menjadi
dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk tertentu akan
mencari informasi secara mendalam mengenai produk tersebut. Kita dapat
membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Pada
tingkat pertama biasanya seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap
informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat
memasuki pencarian informasi aktif dengan mencari bahan bacaan,
menelepon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko
untuk mempelajari produk tersebut. Terdapat sumber informasi utama
dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok yaitu pribadi (keluarga,
teman, tetangga, rekan), komersial (iklan, situs web, wiraniaga, penyalur,
6 Ibid, h. 46
17
kemasan, tampilan), publik (media massa, organisasi pemeringkat
konsumen), dan eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk).
3. Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi mengenai suatu produk tersebut, maka
timbullah proses evaluasi untuk memilih satu produk dari pilihan beberapa
alternatif. Konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses
evaluasi yaitu konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan konsumen
melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan
berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan
untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi
kebutuhan.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud
untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan yaitu merek,
penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
5. Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-
hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi
yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran seharusnya
memasok keyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan
membantunya merasa nyaman tentang merek tersebut. Jadi, dalam perilaku
pasca pembelian sebuah produk, konsumen merasakan sebuah tingkat
kepuasan atau tingkat ketidakpuasan.
18
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang
atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.7 Selain itu
perilaku konsumen juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.8
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
ditentukan melalui dua tahapan yaitu proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik, dengan adanya dua aspek tersebut bahwa setiap individu
terlibat dalam proses menilai, mendapatkan dan mempergunakan pada
suatu barang yang mereka inginkan. Jadi, perilaku konsumen dipengaruhi
oleh keinginan setiap individu, kelompok, atau organisasi dalam
mengambil sebuah keputusan untuk memilih sebuah produk yang dapat
membentuk sebuah perbedaan keputusan dari setiap individunya.
Berikut ini adalah sebuah gambar yang menggambarkan model
perilaku konsumen yang menjelaskan tahapan proses terjadinya
pengambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli:
7 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2002), h. 4 8 Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data : Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 66
19
Budaya:
Budaya
Sub-budaya
Kelas Sosial
Ransangan
Pemasaran
Ransangan
Pemasaran
Sosial:
Proses Keputusan
Pembelian:
Produk Ekonomi
Kolompok Referensi
Pengenalan Masalah
Harga Tehnologi
Keluarga
Pencarian Informasi
Distribusi Politik
Peran & Status
Evaluasi Alternatif
Promosi Budaya
Keputusan Pembelian
Pribadi:
PerilakuPascapembelian
Usia & Siklus Hidup
Pekerjaan
Situasi Ekonomi
Gaya Hidup
Kepribadian &
Konsep Diri
Gambar 2.2
Model Perilaku Konsumen menurut Kotler
Model perilaku konsumen menurut Philip Kotler tersebut juga disebut
dengan model of Buyer Behavior. Model tersebut menjelaskan tahapan
proses terjadinya pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen
terhadap suatu produk. Model ini diawali dengan ransangan pemasaran
(marketing stimuli) yang terdiri dari 4P; product (produk), price (harga),
place (distribusi), dan promotion (promosi). Sedangkan dalam pemasaran
jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang),
physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal
dengan istilah marketing mix (bauran pemasaran) 7P maka dapat
disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion,
people, physical evidence, and process. Adapun pengertian 7P menurut
Kotler dan Armstrong9 :
9 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 62
20
1. Produk (Product)
Menurut Kotler dan Armstrong, produk merupakan kombinasi
barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.10
Sedangkan, Tjiptono dalam Nurmadina mengemukakan bahwa produk
adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.11
Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik berupa barang
atau jasa yang ditawarkan oleh pasar, yang dapat diperoleh seseorang
melalui pertukaran. Produk merupakan elemen penting dalam sebuah
kegiatan pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar
untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Harga (Price)
Menurut Kotler dan Armstrong, harga adalah jumlah uang yang
harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.12
Sementara
Istijanto dalam Nurmadina menyatakan bahwa harga merupakan uang
yang dibayar oleh konsumen untuk memperoleh jasa yang diinginkan
dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang diperoleh
(The Consumer’s costs and benefits).13
Jadi dari definisi harga menurut tokoh di atas dapat disimpulkan
bahwa, harga merupakan seberapa besar nilai yang diberikan sebagai
pengorbanan konsumen dalam memperoleh produk yang diinginkan,
baik berupa barang atau jasa yang memberikan manfaat.
10
Ibid, h. 62 11 Nurmadina, h. 22 12
Philip Kotler dan Gary Armstrong, h. 63 13
Nurmadina, h. 25
21
3. Distribusi (Place)
Place mengacu pada penyediaan produk pada suatu tempat bagi
konsumen, untuk lebih mudah untuk mengaksesnya Place meliputi
masalah pemasaran seperti, jenis saluran, eksposur, transportasi,
distribusi, dan lokasi. Sebuah produk harus tersedia kepada konsumen
kapan dan dimana konsumen menginginkannya. Jadi, distribusi
merupakan bagaimana cara penyaluran produk baik berupa barang
atau jasa yang dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah.
4. Promosi (Promotion)
Menurut Kotler dan Armstrong, promsi merupakan aktivitas yang
menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan
membelinya. Sedangkan, mernurut Alma dalam Nurmadina,
menyatakan “Basically, promotion is an exercise in information,
persuasion, persuasion and conversely, a person who is persuaded is
also being informed”. Sedangkan menurut Ben M. Enis “Promotion
as communication that inform potential consumers of the existence of
products, and persuade them that those products have want satisfying
capabilities”.14
Berdasarkan pengertian promosi menurut ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan komunikasi antara
penjual dan pembeli baik secara langsung atau tidak langsung yang
bertujuan memberi penjelasan untuk meyakinkan calon konsumen
tentang produk yang akan dijual baik berupa barang dan jasa. Tujuan
promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan
meyakinkan calon konsumen.
Rangsangan marketing tersebut, dalam hal ini dilengkapi dengan adanya
rangsangan-rangsangan lain-lain, yang meliputi:
14
Ibid, h. 29
22
1. Ekonomi (Economic), yakni daya beli yang tersedia dalam suatu
perekonomian yang bergantung pada pendapatan pada tingkat dan
distribusi yang berbeda-beda.
2. Tehnologi (Technology), kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan
yang menghasilkan sesuatu serta memberi dampak bagi kehidupan
manusia, baik dampak postif atau dampak negative.
3. Politik dan hukum (Political), yakni keadaan politik dan hukum suatu
negara yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekonomi yang
kemudian akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian.
4. Budaya (Culture), nilai-nilai serta norma yang dibentuk oleh masyarakat
sejak nenek moyang hingga kini yang masih dipegang teguh
kepercayaannya. Namun, kondisi tersebut dapat bergeser mengikuti
perkembangan zaman.15
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian atau yang
mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller dibedakan
menjadi empat faktor, yaitu :
1. Budaya
Faktor budaya terbagi menjadi 3 bagian:
a. Budaya
Budaya merupakan penyebab keinginan dan perilaku yang
paling mendasar. Meliputi kumpulan berbagai nilai-nilai dasar,
presepsi, preferensi, dan perilaku kebiasaan.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya megandung sub-budaya yang lebih
kecil, atau kelompok orang yang berbagai sistem nilai berdasarkan
pengalaman hidup dan situasi yang umum. Dimana memberikan
ciri lebih banyak dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-
budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah
geografis.
15 Herdi Jayakusumah, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi), Skripsi,
UIN, Jakarta, 2011. h 10
23
c. Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif
permanen dan berjenjang yang anggotanya menganut nilai-nilai,
minat, perilaku yang sama.
2. Sosial
Faktor sosial terbagi menjadi bagian:
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang, yang meliputi: rekan kerja, teman dekat, teman
sekomunitas, kelompok keagamaan, dan sebagainya.16
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat. Disebabkan keluarga merupakan
kumpulan orang-orang terdekat konsumen tersebut.
c. Peran dan Status
Peran adalah kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh
seseorang sesuai dengan posisi dalam masing-masing kelompok.
Sedangkan status adalah kedudukan seseorang dalam sebuah
lingkungan.17
3. Pribadi
Faktor pribadi terbagi menjadi 5 bagian:
a. Usia dan siklus hidup
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh usia
konsumen tersebut, dan juga kebutuhan juga dipengaruhi oleh usia
konsumen, semakin tua makan kebutuhan akan semakin besar.
Sedangkan tahap siklus hidup merupakan pembagian dari periode
hidupnya.
16 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 159 17
Ibid, h. 163-165
24
b. Pekerjaan
Jenis pekerjaan sangat mempengaruhi pola kebutuhan,
semakin baik jenis pekerjaan konsumen maka tingkat kebutuhan
dan keinginannya akan semakin besar.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi juga berpengaruh terhadap perilaku
konsumen, hal ini berkaitan dengan penghasilan maka akan
semakin besar pula kebutuhan konsumen.
d. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
juga menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
e. Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian merupakan karakteristik psikologi unik
seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan
tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungannya.18
4. Psikologis
Faktor psikologis terbagi menjadi 4 bagian:
a. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri sendiri untuk
melakukan sebuah aktivitas. Dalam hal ini adalah dorongan untuk
melakukan pembelian.19
b. Peresepsi
Peresepsi merupakan proses yang digunakan seseorang
untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-
masukan informasi guna menciptakan gambaran keseluruhan
sehingga menemukan manfaat di dalamnya. Persepsi
18
Ibid, h. 168 19
Philip Kotler dan Gary Armstrong, h. 169-172
25
mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk yang
akan dibeli, sehingga peresepsi termasuk ke dalam faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Pembelajaran
Perilaku konsumen juga ditentukan dengan aktivitas belajar
konsumen, dengan pembelajaran maka konsumen akan mengalami
perubahan perilaku berdasarkan pengalaman sebelumnya.
d. Kepercayaan dan sikap
Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut
seseorang tentang suatu hal. Sedangkan sikap merupakan evaluasi,
perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau merugikan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu objek atau gagasan.20
Terdapat karakteristik pembeli yang mendorong konsumen untuk
melakukan proses pengambilan keputusan membeli suatu produk sehingga
konsumen mendapatkan manfaat dari pemilihan produk yang dibeli.
Karakteristik pembeli tersebut juga dapat disebut sebagai faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.
Faktor-faktor tersebut secara lebih jelas akan diterangkan sebagai berikut:
Gambar 2.3
Model Keputusan Pembelian Menurut William J. Stanton
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian
Sosial Budaya:
Psikologis
Budaya
Pengalaman Belajar
Kelas Sosial
Kepribadian
Kelompok Anutan
Sikap & Keyakinan
Keluarga
Konsep Diri
20
Ibid, h. 174-176
26
Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut
William J. Stanton terbagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Sosial Budaya
Faktor sosial budaya terbagi menjadi 4 bagian:
a. Budaya
Flemming Hansen mengemukakan bahwa karakteristik budaya
adalah “Culture is man-made, culture is learned, culture is
prescriptive, culture is socially shared, culture are similar but
difference, culture is gratifying and persistent, culture is adaptive,
culture is organized and integrated.” (kebudayaan adalah hasil karya
manusia, proses belajar, mempunyai aturan/berpola, bagian dari
masyarakat, menunjukkan kesamaan tertentu tetapi pula terdapat
variasi-variasinya, pemenuhan kepuasan dan kemantapan/ketetapan,
penyesuaian, terorganisasi dan terintegrasi secara keseluruhan).21
Jadi, dari pengertian menurut ahli di atas dapat didefinisikan
bahwa budaya merupakan hasil kreativitas manusia yang dibentuk
dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga dianggap sebagai
alat pengukur suatu perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan merupakan hal yang kompleks yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan,
dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri
dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang
dalam masyarakat. Menurut Werner, kelas sosial dapat dikategorikan
menjadi 6 (enam) bagian: upper-upper class, lower-upper class,
upper-middle class, lower-middle class, upper-lower class, dan
lower-lower class.
21
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2002), h. 39
27
c. Kelompok Anutan
Kelompok anutan ini merupakan kumpulan keluarga,
kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya perhimpunan artis, atlet,
kelompok pemuda, kelompok masjid, dan organisasi kecil lainnya.
Menurut William J. Stanton, “Consumers’ behavior is
influenced by small references of groups to which they belong or
aspire belong.” (Perilaku konsumen dipengaruhi oleh kelompok
anutan yang mereka menjadi anggotanya atau yang mereka cita-
citakan).22
Kelompok anutan memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam menentukan keputusan membeli suatu produk yang
akan dipilih sesuai dengan aspirasi kelompok.
d. Keluarga
Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak. Selain anggota keluarga inti terdapat juga
keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek, nenek, serta
keturunan lainnya.
Sifat keluarga yang intim menjadi faktor terbesar dalam
kegiatan pengambilan keputusan pembelian suatu produk.
2. Faktor Psikologis.
Faktor psikologis terbagi menjadi 4 bagian:
a. Pengalaman Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan perilaku seseorang akibat
pengalaman sebelumnya. Pengalaman belajar tersebut tentunya akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam bertindak dan menentukan
keputusuan pembelian.
Hal ini dapat dipelajari pada teori belajar yang terdiri dari:
teori stimulus-respons, teori kognitif, dan teori gestalt dan lapangan.
22
Ibid, h. 43
28
b. Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari
sifat-sifat yang ada pada diri seseorang yang sangat menentukan
perilakunya.
Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor-faktor
internal dalam dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpiki, prestasi) dan
faktor-faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga,
masyarakat, sekolah, lingkungan alam). Kepribadian konsumen akan
mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam
membeli.23
c. Sikap dan Keyakinan
Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian kognitif
seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang
tindakannya cenderung kea rah berbagai objek atau ide. Sikap dapat
pula diartikan sebagai kesiapan seseorang untuk melakukan suatu
tindakan atau aktivitas. Sikap sangat mempengaruhi keyakinan,
begitu pula sebaliknya, keyakinan menentukan sikap.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan
konsumen yang akan menentukan dalam pengambilan keputusan
dalam pembelian.
d. Konsep Diri
Konsep diri merupakan bagaimana cara kita melihat diri
sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang
kita pikirkan. Para ahli psikologi membedakan konsep diri yang nyata
dan konsep diri yang ideal. Konsep diri yang nyata yakni bagaimana
kita melihat diri sendiri dalam kondisi sebenarnya. Sedangkan konsep
diri yang ideal adalah bagaimana cara kita melihat diri yang kita
inginkan.24
23 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Op.Cit, h. 46 24
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Op.Cit, h. 47
29
Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, diperlukan
situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. begitu
pula menyediakan dan melayani konsumen dengan suatu produk yang
sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Sehingga
memberikan hasil yang baik bagi penjual dan juga bagi konsumen itu
sendiri.
Gambar 2.4
Model Keputusan Pembelian Menurut Hawkins dan Mothersbaugh
Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian menurut
Hawkins dan Mothersbaugh dalam Devi Kartika Sari, dibedakan menjadi
tiga faktor yaitu:
1. Faktor Sosial
Faktor sosial terbagi menjadi 5 variabel yaitu:
Faktor Sosial : - Budaya - Demografi - Kelas sosial - Kelompok Acuan - Keluarga
Marketing Activities (8 P) :
- Elemen produk - Tempat dan waktu - Harga - Promosi dan edukasi - Proses - Lingkungan fisik - Manusia - Kualitas dan
Produktivitas
Faktor Personal : - Persepsi - Pembelajaran - Memori - Motivasi - Kepribadian - Emosi - Sikap
Konsep Diri Dan
Gaya Hidup
Proses Pengambilan Keputusan :
Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif Dan Seleksi
Keputusan Pembelian
Proses
Pasca Pembelian
30
Menurut Engel et al, budaya mengacu kepada nilai, gagasan, artefak,
dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk
berkomunikasi. Menurut Hawkins dan Mothersbaugh dalam Devi,
demografi mendeskripsikan populasi dalam bentuk ukuran, distribusi dan
stuktur. Demografi mempengaruhi perilaku konsumsi secara langsung.
Sedangkan kelas sosial merupakan kelompok homogen yang peka
terhadap perilaku, nilai dan gaya hidup yang sama. Kelompok tersebut
dibedakan sesuai pendidikan, ekonomi hingga jabatan dibagi dari yang
rendah hingga tinggi. Kemudian menurut Sumarwan dalam Devi,
kelompok acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang
secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Sedangkan keluarga
adalah sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
terikat oleh perkawinan, darah (anak atau cucu), dan adopsi.
2. Marketing Activities
Menurut Lovelock et al dalam Devi, marketing activities terdiri dari
delapan variabel yang merupakan bauran pemasaran jasa yaitu:
(a) elemen produk, produk jasa terdiri dari produk inti yang menjawab
kebutuhan primer para pelanggan dan serangkaian elemen tambahan
yang secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang
membantu para pelanggan untuk menggunakan produk inti secara
lebih efektif;
(b) tempat dan waktu, sebelum proses penghantaran elemen jasa kepada
para pelanggan harus terlebihdahulu mengambil keputusan mengenai
dimana dan kapan hal tersebut dilakukan, dan juga metode serta
saluran yang digunakan;
(c) harga, strategi harga adalah mekanisme finansial dimana pendapatan
dihasilkan untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk
meyediakan layanan serta menciptakan surplus untuk laba;
31
(d) promosi dan edukasi, tidak ada program pemasaran yang dapat
sukses tanpa komunikasi yang efektif. Komponen ini memiliki tiga
peran penting yaitu menyediakan informasi dan saran yang
dibutuhkan, meyakinkan target pelanggan akan kebaikan dari sebuah
merek atau produk, dan mendorong mereka untuk mengambil
tindakan dalam satu waktu tertentu;
(e)proses, menciptakan dan menghantarkan elemen produk
membutuhkan rancangan dan implementasi proses yang efektif
sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi;
(f) lingkungan fisik, penampilan bangunan, taman, kendaraan, perabotan
interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak, dan
berbagai isyarat lain yang membuktikan bukti terwujud terhadap
kualitas asa perusahaan, memfasilitasi pelayanan, dan membimbing
pelanggan melalui proses pelayanan. Perusahaan jasa harus
mengelola service scape dengan seksama karena dapat memberi
pengaruh mendalam terhadap kepuasan pelanggan dan produktivitas
jasa;
(g) manusia, jasa selalu membutuhkan interaksi langsung antara para
pelanggan dan pegawai jasa. Perusahaan jasa perlu bekerja erat
dengan divisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan
perhatian khusus dalam memilih, melatih, dan memotivasi pegawai
mereka; dan
(h) kualitas dan produktivitas, kualitas layanan dari sudut pandang
pengguna sebagai sesuatu yang secara konsisten memenuhi atau
melampaui harapan pelanggan. Sedangkan produktivitas mengukur
jumlah output yang diproduksi relatif terhadap jumlah input yang
digunakan.
3. faktor personal.
Faktor personal yang terdiri dari tujuh variabel yaitu:
32
(a) persepsi, menurut Kotler dan Amstrong dalam Devi, persepsi adalah
proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti;
(b) pembelajaran, menurut Kotler dan Amstrong pembelajaran adalah
perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman;
(c) memori, menurut Hawkins dan Mothersbaugh dalam Devi, memori
merupakan hasil dari pembelajaran yang dilibatkan dalam proses
informasi. Tipe memori secara umum adalah memori jangka pendek
dan memori jangka panjang;
(d) motif, menurut Kotler dan Amstrong, motif adalah kebutuhan dengan
tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas
kebutuhan tersebut;
(e) kepribadian, menurut Kotler dan Amstrong dalam Devi, kepribadian
adalah karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan
orang itu sendiri;
(f) emosi, menurut Hawkins dan Mothersbaugh, emosi merupakan sesuatu
yang kuat cenderung perasaan yang tidak terkontrol dan
memengaruhi perilaku; dan
(g) sikap, menurut Kotler dan Amstrong, sikap adalah evaluasi, perasaan,
dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah
objek atau ide.25
25 Devi Kartika Sari, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan
Jasa Transportasi Go-Jek (Studi Kasus Masyarakat yang Tinggal di Kota Bogor, Jurnal, IPB ,
Bogor, 2016, h. 5-7
33
Teori keputusan pembelian menurut para ahli yang telah
dikemukakan di atas ternyata memiliki kelemahan dan kelebihan satu
dengan yang lainnya. Namun, di samping itu banyak memiliki persamaan
antara faktor-faktor yang terdapat dalam teori keputusan pembelian pada
masing-masing tokoh. Oleh sebab itu, maka berdasarkan pertimbangan
yang ada peneliti memutuskan untuk menggunakan teori keputusan
pembelian yang memiliki persamaan dominan antar para tokoh. Faktor-
faktor keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 8 (delapan) faktor, yaitu: produk, harga, promosi, distribusi, budaya,
individu, sosial dan psikologis.
1. Produk, faktor produk terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler dan Hawkins. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rylo
Herdiansyah menjelaskan mengenai sisi kualitas produk yang ditawarkan
kepada konsumen dengan beberapa indikator yaitu, rasa, variasi, kemasan,
dan kualitas produk.
2. Harga, faktor harga terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler dan Hawkins. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rylo
Herdiansyah menjelaskan indikator ketentuan harga pada penelitian ini
adalah keterjangkauan harga produk, kesesuaian harga dengan kualitas
produk, dan diskon.
3. Promosi, faktor promosi terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler dan Hawkins. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rylo
Herdiansyah menjelaskan indikator yang dapat mewakili variabel promosi
yaitu: Go-Pay delivery promo, gratis tambahan menu, event bulanan Go-
Food, dan viral marketing.
4. Distribusi, faktor distribusi terdapat dalam teori keputusan
pembelian menurut Kotler dan Hawkins. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Rylo Herdiansyah menjelaskan bagaimana penyampaian produk
kepada konsumen dilakukan dengan layanan yang berkualitas. Indikator
34
yang mewakili variabel distribusi yaitu: respon yang cepat,
profesionalisme, penampilan driver, dan keamanan layanan.
5. Budaya, faktor budaya terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler, William J. Stanton dan Hawkins. Budaya merupakan
penyebab keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Meliputi
kumpulan berbagai nilai-nilai dasar, presepsi, preferensi, dan perilaku
kebiasaan. Indikator variabel budaya diambil dari pengertian budaya itu
sendiri, yaitu kebiasaan.
6. Individu, faktor individu terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler. Variabel individu memiliki beberapa indikator yaitu: usia,
profesi, penghasilan, pendidikan, dan gaya hidup.
7. Sosial, faktor sosial terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut Kotler, William J. Stanton dan Hawkins. Indikator untuk variabel
sosial yaitu: keluarga, dan teman sepermainan.
8. Psikologis, faktor sosial terdapat dalam teori keputusan pembelian
menurut William J. Stanton dan Hawkins. Indikator untuk variabel
psikologis yaitu: motivasi, dan pengalaman.
4. Transportasi
Transportasi berasal dari kata transportation dalam bahasa
Inggris yang memiliki arti angkutan, yang menggunakan suatu alat untuk
melakukan pekerjaan tersebut, atau dapat pula berarti suatu proses
pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan darat, laut, maupun
udara, baik umum maupun pribadi dengan mengunakan mesin tidak
menggunakan mesin.26
Pengertian kata transportation dalam Black Law
Dictionary tersebut pada hakikatnya memliki kesamaan dengan
26 Maringan Masry Simbolon, Ekonomi Transportasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003),
h. 1.
35
pengertian kata pengangkutan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
yakni pengangkutan barang dan orang oleh berbagai jenis kendaraan
sesuai dengan kemajuan teknologi.27
Secara umum pengertian
transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan, atau penggerakan
orang atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi asal, ke lokasi
lain, yang biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu dengan
mempergunakan alat tertentu pula.28
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa transportasi
merupakan suatu alat untuk melakukan pekerjaan yang dapat
memindahkan dan menggerakkan orang atau badan dari suatu tempat ke
tempat lain agar berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian ini yang dilakukan oleh Herdi Jayakusumah Jurusan
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Jakarta dalam skripsinya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Teh
Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi).29
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian teh
celup Sariwangi, studi kasus pada masyarakat Kota Bekasi. Jenis
metode yang digunakan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data
primer. Sample yang diteliti sebanyak 115 responden. Metode analisis
menggunakan analisis faktor. Jumlah variabel yang diteliti adalah 28
variabel. Data yang diolah menggunakan analisis faktor sebanyak 27
variabel yang bisa dianalisa lebih lanjut. Sisanya 1 variabel dikeluarkan
27 Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2016), Cet. 1, h. 9. 28
Fidel Miro, Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencanaan dan Praktisi.
Jakarta: Erlangga), h. 1 29 Herdi Jayakusumah, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi), Skripsi,
UIN, Jakarta, 2011
36
karena nilai MSAnya kurang dari 0,5. Data yang diperoleh dari
responden diolah dengan menggunakan SPSS 12.0 For Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil 27 variabel yang
dianalisa dengan model analisis faktor yang merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian teh celup Sariwangi. Faktor-
faktor terdiri dari 8 faktor yaitu faktor psikologis dengan eigen value
5.058, faktor produk dengan eigen value 3.218, faktor sosial dengan
eigen value 2.200, faktor distribusi dengan eigen value 1.653, faktor
harga dengan eigen value 1.359, faktor promosi dengan eigen value
1.292, faktor individu dengan eigen value 1.216, faktor pelayanan
dengan eigen value 1.128.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Rylo Herdiansyah Saputra Jurusan Sosial
Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dalam
skripsinya yang berjudul Tren Penggunaan Aplikasi Go-Food Dalam
Pemesanan Produk Ayam Olahan Di Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang30
.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Beberapa tahun
belakangan ini perkembangan dan kecanggihan teknologi terus
berkembang dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini
berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini
dipengaruhi oleh perkembangan dan kecanggihan teknologi, salah
satunya adalah tren penggunaan gadget dan internet. Go-food
merupakan layanan Go-jek yang melayani food delivery service di
Indonesia. Tren penggunaan aplikasi Go-Food dalam pemesanan
produk ayam olahan di Kota Malang saat ini dirasa sudah sangat tinggi
sehingga perlu dilakukan penelitian tentang tren penggunaan aplikasi
Go-Food di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian
dilaksanakan di wilayah Universitas Brawijaya Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang dan pada restoran “Ayam Uleg Cak Abit” yang menjual
30 Rylo Herdiansyah Saputra, Tren Penggunaan Aplikasi Go-Food Dalam Pemesanan
Produk Ayam Olahan Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Skripsi, Unbraw, Malang, 2018
37
produk ayam olahan sekaligus mitra Go-Food di Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam tren pengambilan
keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-
Food di Kota Malang. Total sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah 130 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode survey yaitu dilakukan kunjungan untuk pengumpulan data
responden dengan menggunakan angket atau kuisioner untuk diolah
menjadi suatu hasil analisis data.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, indeks kinerja driver
Go-Food; indeks promosi Go-Food dan mitra GoFood ; serta indeks
sistem layanan Go-Food memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap tren keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan
aplikasi Go-Food di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan tren
pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota
Malang utamanya oleh faktor promosi Go-Food dan mitra Go-Food;
faktor sistem layanan Go-Food; serta faktor kinerja driver GoFood
menjadi pertimbangan terakhir bagi konsumen dalam tren keputusan
pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
3. Penelitian ini yang dilakukan oleh Devi Kartika Sari Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
dalam skripsinya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Jasa Transportasi GO-
JEK (Studi Kasus Masyarakat yang Tinggal di Kota Bogor).31
Sebagai salah satu jasa transportasi online yang terpercaya, GO-
JEK harus memiliki strategi pemasaran yang efektif dan inovatif untuk
mendapatkan dan mempertahankan konsumennya. Penelitian ini
31
Devi Kartika Sari, Op.Cit
38
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor apakah
yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen GO-JEK.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Dengan metode pengambilan sampel yang digunakan pada
penelitian ini yaitu teknik kuota sampling. Data dianalisis menggunakan
analisis deskriptif dan analisis faktor dengan bantuan software SPSS
22. Hasil penelitian ini menunjukkan, ada 11 faktor yang memengaruhi
konsumen dalam menggunakan GO-JEK, yaitu kualitas pelayanan
driver dan grafis, perkembangan teknologi, demografis dan psikografis,
perbedaan individu, pengaruh pertemanan, fasilitas pendukung,
kenyamanan, promosi above the line, tempat dan waktu, promosi below
the line dan ketersediaan jasa. Faktor dominan yang paling berpengaruh
dalam menggunakan GO-JEK adalah kualitas pelayanan driver dan
grafis.
4. Penelitian ini yang dilakukan oleh Nur Fitriah Anggraini Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta dalam skripsinya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Konsumen Menggunakan Jasa Ojek Online
(Studi Perbandingan GO-JEK Dan OJEK ONLINE SYAR’I).32
Permasalahan dalam penelitian ini adalah berkembangnya
teknologi saat ini terdapat aplikasi yang mengenalkan layanan
pemesanan ojek menggunakan teknologi dan peneliti ingin mengetahui
perbandingan antara jasa ojek online Go-Jek dan Ojek Online Syari’.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor produk
(product), harga (price), saluran distribusi (place), promosi
(promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses
(process) terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa ojek
online.
32 Nur Fitriah Anggraini, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Menggunakan Jasa Ojek Online (Studi Perbandingan GO-JEK dan SYAR’I), Jurnal pada
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2017
39
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pegujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat
analisis uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisisS regresi
linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2) dengan
bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk
(product), harga (price), saluran distribusi (place), promosi
(promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses
(process) berperan positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
pada GO-JEK dan ojek syar’i.
No. Penulis Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1 Herdi
Jayakusumah
(2011)
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Konsumen
Dalam
Keputusan
Pembelian Teh
Celup Sariwangi
(Studi Kasus
Pada Masyarakat
Kota Bekasi)
Variabel
Independen :
X1 : produk
X2 : harga
X3 : promosi
X4 : distribusi
X5 : budaya
X6 : individu
X7 : sosial
X8 : psikologis
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa hasil faktor-
faktor terdiri dari 8
faktor yaitu faktor
psikologis, produk,
sosial, distribusi,
harga, promosi,
individu,
pelayanan
merupakan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
keputusan
pembelian teh
celup Sariwangi.
2 Rylo
Herdiansyah
Saputra
(2018)
Tren
Penggunaan
Aplikasi Go-
Food Dalam
Pemesanan
Produk Ayam
Olahan Di
Kecamatan
Lowokwaru
Variabel
Dependen:
Tren Keputusan
Pembelian
Produk Ayam
Olahan
Menggunakan
Aplikasi Go-
Food
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan
konsumen dalam
melakukan tren
pembelian produk
ayam olahan
menggunakan
aplikasi Go-Food
40
Kota Malang
Variabel
Independen :
X1 : promosi
X2 : sistem
pembelian
X3 : harga
X4 : karakteristik
konsumen
X5 : kualitas
layanan
X6 : produk ayam
olahan
di Kota Malang
utamanya oleh
faktor promosi Go-
Food dan mitra
Go-Food; faktor
sistem layanan Go-
Food; serta faktor
kinerja driver
GoFood menjadi
pertimbangan
terakhir bagi
konsumen dalam
tren keputusan
pembelian produk
ayam olahan
menggunakan
aplikasi Go-Food
di Kecamatan
Lowokwaru Kota
Malang.
3 Devi Kartika
Sari (2016)
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Memengaruhi
Keputusan
Penggunaan Jasa
Transportasi
Go-Jek (Studi
Kasus
Masyarakat
Yang Tinggal Di
Kota Bogor)
Variabel
Dependen:
Keputusan
Penggunaan Jasa
Transportasi
Go-Jek
Variabel
Independen :
X1 : Faktor
Sosial
X2 : Marketing
Activities
X3 : Faktor
personal
Berdasarkan hasil
analisis faktor,
terdapat 11 faktor
yang berpengaruh
terhadap keputusan
penggunaan jasa
transportasi Go-
Jek, yaitu kualitas
pelayanan driver
dan grafis,
perkembangan
teknologi,
demografis dan
psikografis,
perbedaan
individu, pengaruh
pertemanan,
fasilitas
pendukung,
kenyamanan,
41
promosi above the
line, tempat dan
waktu, promosi
below the line,
ketersediaan jasa
4 Nur Fitriah
Anggraini
(2017)
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Konsumen
Menggunakan
Jasa Ojek Online
(Studi
Perbandingan
Go-Jek Dan Ojek
Online Sayar’i)
Variabel
Dependen:
Keputusan
Konsumen
Menggunakan
Jasa Ojek Online
Variabel
Independen:
X1 : produk
X2 : Harga
X3 : tempat atau
distribusi
X4 : promosi
X5 : orang yang
terkait dalam
pelayanan
X6 : bukti
lingkungan fisik
X7 : proses
Berdasarkan hasil
analisis data,
terdapat tujuh
faktor yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan
konsumen dalam
menggunakan jasa
ojek online. Yaitu,
produk, harga,
tempat atau
distribusi, promosi,
pelayanan, bukti
lingkungan fisik,
proses.
42
C. Kerangka Berpikir
Menurut Sapto Haryoko, kerangka berpikir dalam suatu penelitian
perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua
variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel
atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping
mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga
argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.33
Menurut Abdul Hamid dalam Herdi Jayakusuma, kerangka
pemikiran merupakan sebuah sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan
gambaran secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi
atau alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.34
Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan faktor-faktor yang
melatarbelakangi terbentuknya pengaruh perilaku konsumen. faktor-
faktor dalam penelitian ini meliputi: faktor produk, faktor harga, faktor
promosi, faktor distribusi, faktor budya, faktor pribadi, faktor sosial,
faktor psikologi. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi 8 variabel.
33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Jakarta: CV.
Alfabeta, 2016), h. 60 34
Herdi jayakusuma, Op.Cit, h. 25
43
Faktor Keputusan Pembelian:
Kotler
William J.
Stanton
Hawkins dan
Mothersbaugh
Marketing
Mix: Sosial:
Sosial
Budaya: Sosial:
Marketing
Activities:
Produk
kelompok
referensi budaya
budaya
elemen produk
Harga
keluarga
kelas sosial
demografi
tempat dan waktu
Distribusi
peran & status
kelompok
anutan kelas sosial
harga
Promosi
keluarga
kelompok
acuan promosi dan
Manusia
Pribadi:
keluarga
edukasi
lingkungan
fisik
usia & siklus
hidup Psikologis:
proses
proses
pekerjaan
pengalaman
belajar Personal:
lingkungan fisik
situasi
ekonomi kepribadian
peresepsi
manusia
Budaya:
gaya hidup
sikap &
keyakinan pembelajaran
kualitas dan
budaya
kepribadian
konsep diri
memori
produktivitas
sub-budaya
& konsep diri
motivasi
kelas
Sosial
kepribadian
emosi
sikap
-Produk -Budaya
-Harga -Individu
-Promosi -Sosial
-Distribusi -Psikologis
Keputusan Menggunakan Aplikasi
Go-Jek Fitur Go-Food
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
44
Keterangan:
1. Faktor produk, dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu:
variasi restaurant, kualitas produk, rasa produk, dan kemasan.
2. Faktor harga, dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu:
keterjangkauan harga produk, kesesuaian harga dengan kualitas
produk, dan diskon.
3. Faktor promosi, dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu: Go-
Pay delivery promo, gratis tambahan menu, event bulnan Go-Food,
dan viral marketing.
4. Faktor distribusi, dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu:
respon yang cepat, profesionalisme, penampilan driver, dan
keamanan layanan.
5. Faktor budaya, dalam penelitian ini variablenya yaitu kebiasaan.
6. Faktor pribadi, dalam penelitian ini terdiri dari variabel yaitu: gaya
hidup.
7. Faktor sosial, dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu:
keluarga, dan teman sepermainan.
8. Faktor psikologis, dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu:
motivasi, dan pengalaman.
45
D. Hipotesis Penelitian
Diduga faktor produk, harga, promosi, distribusi, budaya,
pribadi, psikologi merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen
dalam keputusan pembelian menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-
Food.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi dilakukannya suatu penelitian oleh
peneliti. Tempat penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Cempaka Putih, Ciputat Timur,
Tanggerang Selatan, Banten 15412.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai
dari pembuatan proposal hingga Bab 5 dan penyempurnaan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan November 2017 hingga bulan April 2019 dilakukan
secara bertahap, berikut ini adalah alur kegiatan penelitian :
Tabel 3.1
Bagan Waktu Penelitian
Keterangan Waktu
Nov Des-
Jun
Jul-
Feb
Mar Aprl
Membuat proposal
Seminar proposal
Menyusun skripsi
bab 1, 2, 3
Menyusun bab 4
hasil penelitian
Menyusun bab 5 dan
penyempurnaan
49
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam metode penelitian terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.1
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang
diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya penelitian kuantitatif
dilaksanakan pada penelitian infrensia (dalam rangka pengujian hipotetis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif, akan diperoleh
signifikansi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antarvariabel yang
diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sample
besar.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah
positivisme yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati
terukur, menggunakan logika matematika dan membuat generalisasi atas rerata.
Dari segi tujuan, penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu
teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukan
hubungan antarvariabel dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal.2
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013) h. 2 2 Ir. Made Wirartha, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2006), h. 141
50
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian survey dengan
menggunakan angket serta wawancara sebagai alat bantu untuk mendapatkan
data yang lebih detail dan terpercaya. Penelitian survei merupakan suatu
penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis
yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang
diperoleh peneliti dicatat, diolah, dianalisis.3
Penelitian ini akan meneliti
mengenai data kajian yang bersifat numerik atau angka yang nantinya akan
menghasilkan interpretasi data. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
membeli menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food.
Adapun sumber data yang akan digunakan oleh peneliti adalah data primer
dan data sekunder. Sumber primer, yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data
primer diperoleh langsung dari responden dengan memberikan kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang variable-variabel yang diteliti. Sedangkan
data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.4 Sumber data
sekunder diambil dari berbagai literature yang ada seperti buku-buku,
dokumen-dokumen baik jurnal, internet dan kepustakaan lain yang berkaitan
dengan pembahasan skripsi ini.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.5
Berdasarkan obyek penelitian, maka populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
3 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 143 4Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 2 5 Ibid, h. 80
51
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.6 Berdasarkan populasi
maka sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang terdiri dari mahasiswa angkatan
2015, 2016, 2017 dan 2018.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
ialah Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.7 Dengan
menggunakan bagian dari nonprobality sampling yaitu Purposive Sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Mengingat
objeknya telah ditentukan sejak awal, peneliti hanya akan menjadikan
konsumen yang telah menggunakan aplikasi Go-Food minimal 1 kali pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti memfokuskan pada
mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Salah satu metode untuk menghitung jumlah sampel yang akan
digunakan adalah dengan menggunakan rumus Solvin, sebagai berikut:
6 Ibid, h. 81 7 Sugiyono, Op.Cit., h. 82
52
Keterangan
: Jumlah Sampel
: Jumlah Populasi
: Batas toleransi kesalahan (10%)
Rumus pengambilan sampel pada setiap jenjang semester, sebagai berikut :
Keterangan
i : Jumlah sampel menurut semester
: Jumlah sampel seluruhnya
: Jumlah populasi menurut semester
: Jumlah populasi seluruhnya
Sehingga jumlah sampel pada setiap semester, sebagai berikut :
Semester 2 =
Semester 4 =
Semester 6 =
Semester 8 =
Penyebaran sampel dan gambaran populasi berdasarkan jenjang semester
yang telah ditetapkan tertera pada tabel 3.2, sedangkan penetapan responden
yang akan dijadikan objek penelitian dilakukan secara acak sesuai dengan
karakteristik responden yang ditentukan.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi dan Sampel
No Semester Populasi Sampel
1 2 120 29
2 4 96 23
3 6 86 21
4 8 111 27
Jumlah 100
53
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari
serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan
tujuan mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi serta menunjukkan
bahwa suatu konsep atau objek mempunyai lebih dari satu definisi
operasional.8 Jadi operasional variabel merupakan penjelasan tentang variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini terdiri
dari beberapa variabel, jumlah variabel pada penelitian ini sebanyak 8
variabel.
1) Produk
Produk merupakan segala sesuatu, baik berupa barang atau jasa yang
ditawarkan oleh pasar, yang dapat diperoleh seseorang melalui pertukaran.
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah kegiatan pemasaran.
Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Dalam
penelitian ini komponen yang mewakili variabel produk meliputi: variasi
restaurant, kualitas produk, rasa produk, dan kemasan produk.
2) Harga
Harga merupakan seberapa besar nilai yang diberikan sebagai
pengorbanan konsumen dalam memperoleh produk yang diinginkan, baik
berupa barang atau jasa yang memberikan manfaat. Dalam penelitian ini
komponen yang mewakili variabel harga meliputi: keterjangkauan harga
produk, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan diskon.
3) Promosi
Promosi merupakan kegiatan komunikasi antara penjual dan pembeli baik
secara langsung atau tidak langsung yang bertujuan memberi penjelasan
untuk meyakinkan calon konsumen tentang produk yang akan dijual baik
berupa barang dan jasa. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian,
mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Dalam
8 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), h. 67
54
penelitian ini komponen yang mewakili variabel promosi meliputi: Go-Pay
delivery promo, gratis tambahan menu, event bulnan Go-Food, dan viral
marketing.
4) Distribusi
Distribusi merupakan bagaimana cara penyaluran produk baik berupa
barang atau jasa yang dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah.
Dalam penelitian ini komponen yang mewakili variabel distribusi meliputi:
respon yang cepat, profesionalisme, penampilan driver, dan keamanan
layanan.
5) Budaya
Budaya merupakan penyebab keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Meliputi kumpulan berbagai nilai-nilai dasar, presepsi,
preferensi, dan perilaku kebiasaan. Dalam penelitian ini komponen yang
mewakili variabel budaya meliputi: kebiasaan.
6) Individu
Individu merupakan unit terkecil dalam kelompok masyarakat. Dalam
penelitian ini komponen yang mewakili variabel individu meliputi: gaya
hidup.
7) Sosial
Sosial merupakan hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat-
sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum. Dalam
penelitian ini komponen yang mewakili variabel sosial meliputi: keluarga,
dan teman.
8) Psikologis
Psikologis merupakan tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental
manusia secara ilmiah. Dalam penelitian ini komponen yang mewakili
variabel psikologis meliputi: motivasi, dan pengalaman.
55
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada adalah instrument penelitian dengan
menggunakan kuisioner atau angket. Data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini diperoleh melalui:
1. Kuisioner, merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden. Kuesioner bisa berupa
pertanyaan/pernyataan tertututp atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.9
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
metode kuesioner pertanyaan tertutup, dikarenakan jawaban telah
tersediakan. Kuesioner ditunjukan untuk responden yakni mahasiswa
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Observasi, menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi
dalam penelitian ini adalah nonpartisipan yakni peniliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen.10
Observasi penelitian ini
tidak ada tempat spesifik yang dijadikan tempat untuk observasi karena
kegiatan pembelian menggunakan aplikasi Go-Jek bisa dilakukan
dimana saja tanpa mengharuskan tempat yang spesifik. Oleh sebab itu,
observasi pada penelitian ini untuk melihat proses pembelian
menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Syofian Siregar, instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 142 10 Sugiyono, Op.Cit, h. 145
56
menggunakan pola ukur yang sama.11
Instrumen yang dilakukan dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu
dengan menggukan Skala Likert. Skala likert yang digunakan adalah skala
likert 5 dengan tujuan untuk mendapatkan data penelitian lebih akurat dan
memudahkan responden dalam pengisian angket. Dalam penelitian ini
pemberian skor di tunjukkan dengan skala sebagai berikut:
Table 3.3
Model Skala Likert12
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu-Ragu atau Netral
4 Setuju
5 Sangat Setuju
1. Kisi-kisi Instrumen Angket
Dari definisi yang telah diuraikan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian diatas, maka untuk melakukan
penelitian diperlukan kisi-kisi instrument untuk mengukur indikator-
indikator tiap dimensi variabel yang akan dikembangkan menjadi 33
pertanyaan. Kisi-kisi instrument angket penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-
Food ini disajikan pada table 3.4.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Variabel Penelitian
Variabel Sub
variabel
Indikator No Pertanyaan
Produk Variasi restaurant 1
Kualitas produk 2,3
Rasa produk 4,5
11 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h. 75 12 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,
(Semarang: Badan Penerbit-Undip, 2013), h. 47
57
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan beli
menggunakan
aplikasi Go-Jek
fitur Go-Food
Kemasan produk 6,7
Harga Keterjangkauan
harga produk 8,9,10
Kesesuaian harga
dengan kualitas
produk
11,12,13
Diskon 14,15
Promosi Go-Pay delivery
promo 16,17
Gratis tambahan
menu 18,19
Event bulnan Go-
Food 20,21
Viral marketing 22,23,24,25
Distribusi Respon yang cepat 26,27,28
Profesionalisme 29,30,31
Penampilan driver 32,33,34
Keamanan layanan 35,36,37,38
Budaya Kebiasaan 39,40
Individu Gaya hidup 41,42
Sosial Keluarga 43
Teman sepermainan 44
Psikologis Motivasi 45,46,47
Pengalaman 48,49
Tabel 3.5
Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Aspek yang diamati Deskripsi
1. Variasi, kualitas, rasa, dan kemasan
produk dalam aplikasi Go-Food
2. Diskon, dan keterjangkauan harga
dalam aplikasi Go-Food
3. Go-Pay delivery promo, dan Viral
marketing yang dilakukan Go-Jek
4. Respon driver Go-Food
5. Penggunaan aplikasi Go-Food yang
menjadikan suatu kebiasaan
6. Penggunaan aplikasi Go-Food yang
58
menjadikan sebagai suatu gaya hidup
7. Pengaruh teman dalam menggunakan
aplikasi Go-Food
8. Pengalaman dalam menggunakan
aplikasi Go-Food
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab masalah dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan13
. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif dan analisis faktor.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi).14
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi yang dikutip oleh Danang Sunyoto dalam bukunya
menjelaskan tentang Validitas yang merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan
13 Sugiyono, Op.Cit, h. 147 14 Imam Ghozali, Op.Cit, h. 19
59
adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment adalah sebagai berikut:
∑
√ ∑ ∑
Atau bisa juga dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
: koefisien korelasi antara variabel
X : skor masing-masing item
Y : total skor
N : jumlah kemudahan penyajian
Menggunakan = 0,05 (5%) diketahui r hitung > r table. Apabila r
hitung < r table maka status kuesioner adalah gugur.15
Tabel 3.6
Kategori Hasil Validitas Instrumen
Kategori Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,020 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukut suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
15 Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi, (Yogyakarta: CAPS, 2011), h.
69
60
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reabilitas dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: pengukuran hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( .
Suatu variabel dikatakan handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70 dan dikatakan tidak reliable atau tidak handal bila nilai Cronbach Alpha
< 0,70.16
Tabel 3.7
Kategori Reabilitas Instrumen
Kategori Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,020 sampai 0,40 Rendah
0,40 sampai 0,60 Cukup
0,60 sampai 0,80 Tinggi
0,80 sampai 1,00 Sangat Tinggi
3. Analisis Faktor
Dalam Herdi Jayakusumah, analisis faktor adalah sebuah model,
dimana tidak terdapat variabel bebas dan tergantung. Analisis faktor tidak
mengklasifikasi variabel ke dalam kategori variabel bebas dan tergantung
melainkan mencari hubungan interdependensi antarvariabel agar dapat
mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya.
Analisis faktor pertama kali dilakukan oleh Charles Spearman, dengan tujuan
utama analisis faktor adalah menjelaskan hubungan diantara banyak variabel
16 Imam Ghozali, Op.Cit, h. 47-48
61
dalam bentuk beberapa faktor, kator-faktor tersebut merupakan besaran acak
(random quantities) yang dapat diamati atau diukur secara langsung.
Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau
dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel yang akan
menjadi kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat
interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut
faktor. Sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang
dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut.17
Persamaan atau rumus
analisis faktor adalah sebagai berikut:
Keterangan:
: variabel terstandar ke-1
: koefisien regresi dari variabel ke 1 pada common faktor 1
: koefisien regresi terstandar dari variabel 1 pada faktor unik ke 1
F : common faktor
: variabel unik
M : jumlah common faktor
Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan:
: faktor ke 1 estimasi
: bobot faktor atau skor koefisien faktor
: jumlah variabel
17 Herdi Jayakusumah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus pada Masyarakat Kota Bekasi), Skripsi
pada UIN Syarif Hidaytullah, Jakarta, 2011, h. 34
62
Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi yang
terkait dengan metode statistik korelasi:
a. Besar korelasi atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat
b. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap
tetap variabel yang lain
c. Pengujian sebuah matriks korelasi diukur dengan besaran Barlett Test Of
Spericity atau dengan Measure Sampling Adequacy (MSA).
Setelah sampel didapat dan di uji asumsi terpenuhi, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan proses analisis faktor. Proses tersebut meliputi:
a. Menguji variabel apa saja yang akan dianalisis
b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, menggunakan Barlett
Test Of Spericity dan MSA.
c. Melakukan proses inti analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan
satu atau lebih fokus dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji
variabel sebelumnya.
d. Melakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang
terbentuk. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang masuk ke
dalam faktor tertentu
e. Interpretasi atau faktor yang telah terbentuk yang dianggap bisa mewakili
variabel-variabel anggota faktor tersebut
f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk
telah valid.
Tahap pertama dalam analisis faktor adalah dengan menilai mana saja
variabel yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya.
Pengujian ini dilakukan dengan memasukkan semua variabel yang ada, dan
kemudian pada variabel-variabel tersebut dikenakan sejumlah pengujian.
Logika pengujian adalah jika sebuah variabel memang mempunyai
kecenderungan mengelompok dan membentuk sebuah faktor, variabel
tersebut akan mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel lain.
63
Sebaliknya, variabel dengan korelasi yang lemah dengan variabel yang lain
akan cenderung tidak akan mengelompok dalam faktor tertentu.
Uji KMO dan Barlett Test Of Spericity, memiliki beberapa hal yaitu
angka KMO haruslah berada diatas 0,5 dan signifikan harus berada dibawah
0,05. Sedangkan pada uji MSA angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1,
dengan kriteria:
a. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang
lain.
b. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lanjut.
c. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih
lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Setelah satu atau lebih faktor terbentuk, dengan sebuah faktor berisi
sejumlah variabel, mungkin saja sebuah faktor berisi sejumlah variabel yang
sulit ditentukan akan masuk ke dalam faktor mana, maka proses selanjutnya
adalah dengan melakukan proses rotasi yang akan memperjelas kedudukan
sebuah variabel didalam sebuah faktor.
142
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food
dan faktor dominan dalam mempengaruhi konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian dan hasil analisis data melalui analisis faktor yang telah
diuraikan dalam bab 4, diperoleh hasil dari analisis faktor yaitu terbentuk
15 faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu: produk, promosi, tehnik marketing,
penampilan driver, psikologis, budaya, distribusi, harga, sosial, pelayanan
driver, feedback, selera konsumen, individu, kemasan produk ramah
lingkungan, dan pelayanan jasa Go-Food sesuai SOP. Faktor yang paling
dominan pada penelitian ini yaitu dalam mempengaruhi keputusan
menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food adalah faktor produk yang
memiliki nilai keragaman data sebesar 18,41%, sedangkan faktor
terendahnya yaitu faktor pelayanan jasa Go-Food sesuai SOP dengan nilai
keragaman data sebesar 2,2%.
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan 15 faktor yang mempaengaruhi
konsumen terhadap keputusan pembelian menggunakan aplikasi Go-Food
yang terbentuk melalui analisis faktor. Bagi pihak penyedia layanan baik
PT. Go-Jek Indonesia maupun perusahaan mitra kerja Go-Food diharapkan
untuk terus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kelimabelas
faktor tersebut. Oleh karena itu, pihak mitra Go-Food maupun PT. Go-Jek
Indonesia harus terus mengoptimalkan dengan baik faktor-faktor tersebut
karena mempengaruhi keputusan pembelian menggunakan aplikasi Go-
Food. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan jumlah
konsumen pengguna aplikasi Go-Food.
143
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang diajukan
peneliti bagi penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian
secara mendalam dengan faktor-faktor yang berbeda mengenai keputusan
pembelian menggunakan aplikasi Go-Jek fitur Go-Food, karena objek
penelitian tersebut menarik dan masih bisa dieksplorasi lebih lanjut.
Kemudian bagi pihak PT. Go-Jek Indonesia, berdasarkan hasil
penelitian maka saran yang diberikan yaitu untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan, dan mempertahankan profesionalitas guna
mempertahankan kepercayaan serta kepuasan konsumen dalam
menggunakan aplikasi Go-Food.
Bagi perusahaan mitra kerja Go-Food diharapkan dapat
mempertahankan serta meningkatkan kualitas produk, inovasi tehnik
promosi, dan selera konsumen.
145
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Armstrong, Philip Kotler dan Gary. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12
jilid. 2008. Jakarta: Erlangga.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operas. Jakarta:
LPFEUI.
Fahri, Lalu Muhammad. Strategi Marketing Public Relations Go-Food
dalam Pembentukan Citra Perusahaan di Kota Surabaya. Jurnal. Surabaya.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit-Undip.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Perilaku Konsumen Edisi Revisi.
2002. Bandung: PT. Refika Aditama.
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa,
Perencanaan dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Primaldhi, Alfindra. 2017. Hasil Riset Manfaat Sosial Aplikasi On
Demand; Studi Kasus Go-Jek Indonesia. Depok: Puskakom UI.
Puskakom UI dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII).
2015. Profil Pengguna Internet Indonesia 2014. Jakarta: Asosiasi Penyedia Jasa
Internet Indonesia (APJII).
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simbolon, Maringan Masry. 2003. Ekonomi Transportas., Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Soemarso. 2007. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
146
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi.
Yogyakarta: CAPS.
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, & Analisis Data : Untuk
Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Swastha, Basu. 2007. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty Offset.
Wijaya, Andika. 2016. Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online.
Jakarta: Sinar Grafika.
Wirartha, Ir. Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Jurnal:
Devi KS. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Penggunaan Jasa Transportasi Go-Jek (Studi Kasus Masyarakat yang Tinggal di
Kota Bogor. Jurnal. Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB).
Fahri, Lalu Muhammad. Strategi Marketing Public Relations Go-Food
dalam Pembentukan Citra Perusahaan di Kota Surabaya. Jurnal. Surabaya.
Nur FA. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Menggunakan Jasa Ojek Online (Studi Perbandingan GO-JEK dan SYAR’I).
Jurnal. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Katalog
Badan Pusat Statistik, Statistik Transportasi DKI Jakarta 2016. Katalog,
Nomor: 8301007.31
Skripsi
Herdi J. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada
Masyarakat Kota Bekasi). Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Rylo HS. 2018. Tren Penggunaan Aplikasi Go-Food Dalam Pemesanan
Produk Ayam Olahan Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Skripsi. Malang:
Universitas Brawijaya.
147
Website
Anonim. 2015. Gojek Makin Bergairah: Unduhan Melonjak, Pengemudi
Meningkat. tersedia pada http://beritanet.co.id/isi/14834/gojek-makin-bergairah-
unduhan-melonjak-pengemudi-meningkat/
Play Store, 2018. tersedia pada https://www.google.com/play-
store/store/apps/gojek
Play Store, 2018. tersedia pada https://www.google.com/play-
store/store/apps/grab
Play Store, 2018. tersedia pada https://www.google.com/play-
store/store/apps/uber