analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … faktor yang mempengaruhi kurs rupiah sebelum dan...

103
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008

Upload: volien

Post on 13-May-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS

RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA

FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM

Oleh :

Dede Misbahudin

104081002568

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008

Page 2: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

CURRICULUM VITAE

Dede Misbahudin Tlp/Hp : (0251)682602 / 08567890535

[email protected]

Nama : Dede Misbahudin

Tempat, tgl lahir : Bogor, 14 Desember 1985

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Motto Hidup : Mencari dan memberikan yang terbaik

Alamat : Kalong Dagul RT. 02/04, Desa. Kalong Sawah, Kec. Jasinga,

Kab. Bogor 16670

1992-1998 : Sekolah Dasar Negeri 03 Kalong Sawah Jasinga, Bogor

1998-2001 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 1

Cigudeg,

Bogor

2001-2004 : Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Jasinga, Bogor

2004-2008 : Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ketua 1 OSIS SMAN 1 Jasinga

Humas DKI Jaya Alumni ROHIS SMAN 1 Jasinga (Al Roja)

Ketua Dewan Pimpinan Fakultas Partai Intelektual Muslim (PIM)

Staff. Kemahasiswaan BEM FEIS

Pendidikan Formal

Pengalaman Organisasi

Identitas

Page 3: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Staff. Kerohanian BEM FEIS

Kord. Bidang HUMAS BEM FEIS

Staff. Pengembangan Ekonomi KAMMI UIN Jakarta

Staff. Sosial masyarakat KAMMI UIN Jakarta

Dewan Kesejahteraan Sekretariat KAMMI UIN Jakarta

Forum Silaturahim Anbim-Alumni ORBIT (FSAA ORBIT)

Asst. Mentor MHMMD Training Center

Page 4: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ABSTRACT

The research analyzed factors that effect the fluctuation of Rupiah exchange rate against US dollar before and after the implementation of free floating exchange rate system which include export, import, inflation, interest rate (SBI), GDP and money supply (M1) using ARCH GARCH methode. the data which used in the research a three months data started at the first three months in 1990 until the second three months in 1997 then started again at the fourth three months in 1997 until the first three months in 2005. Result of this research shows that before the implementation of free floating exchange rate system export, import, interest rate (SBI), GDP and money supply (M1) significant simultaneously for fluctuation of rupiah. Result of this research convenient was the theory from Hamdy Hady (2006). Partly only export, import, and money supply (M1) that effect significant for the fluctuation of rupiah. Result of this research difference was the theory from Adwin Surya. A (2002) that say only money supply significant simultaneously for the fluctuation of rupiah. After the implementation free floating exchange rate system export, import, inflation, interest rate (SBI), GDP and money supply significant simultaneously for the fluctuation of rupiah. Result of this research convenient was the theory Hamdy Hady (2006). Partly only export, import, GDP and money supply (M1) that significant for the fluctuation of rupiah. Result of this research difference was the theory from Adwin Surya. A (2002) that say only money supply significant simultaneously for the fluctuation of rupiah. Key word: Exchange rate, export, import, inflation, SBI, GDP, M1.

Page 5: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar Amerika sebelum dan setelah diterapkannya free floating exchange rate system yaitu ekspor, impor, inflasi, suku bunga (SBI), GDP dan Jumlah uang Beredar (M1) dengan menggunakan metode ARCH GARCH. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data triwulanan yang dimulai pada triwulan pertama tahun 1990 sampai dengan triwulan ke dua tahun 1997 dan dimulai kembali pada triwulan ke empat tahun 1997 sampai dengan triwulan pertama tahun 2005. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum di terapkannya free floating exchange rate system ekspor, impor, inflasi, suku bunga (SBI), GDP dan jumlah uang beredar (M1) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdy Hady (2006). Secara parsial hanya ekspor, impor, dan jumlah uang beredar (M1) yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Adwin Surya. A (2002) yang mengatakan hanya jumlah uang beredar yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Setelah diterapkannya free floating exchange rate system ekspor, impor, inflasi, suku bunga (SBI), GDP dan jumlah uang beredar (M1) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdy Hady (2006). Secara parsial hanya ekspor, impor, GDP dan jumlah uang Beredar (M1) yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Adwin Surya. A (2002) yang mengatakan hanya jumlah uang beredar yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Kata Kunci : Kurs, ekspor, impor, inflasi, SBI, GDP, M1.

Page 6: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah dan kepada-Nyalah tempat memohon

pertolongan serta ampunan. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwaku

dan keburukan amal perbuatanku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah, maka

tak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang di sesatkan-

Nya maka tak seorangpun yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa

tiada Illah kecuali Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa

Muhammad adalah hamba dan rasulnya. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurah padanya dan keluarganya, sahabatnya juga kepada para pengikutnya yang

baik hingga akhir kelak.

Skripsi ini ibarat sebuah gedung yang dirangkai dari berbagai bahan

bangunan, yang dibangun oleh seseorang yang memiliki kepedulian tentang

betapa penting dan berharganya sebuah ilmu. Oleh karena itu, dipenghujung sapa

ini, dilembar yang terbatas ini dengan segala kerendahan hati dan kebesaran jiwa,

izinkan saya selaku penulis mengugapkan terima kasih kepada orang-orang yang

Allah anugerahkan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terwujud.

1. Kedua orang tua yang tak kenal lelah, mendidik dan mambesarkan. Yang

selalu menyisipkan do'anya dalam setiap sujudnya, yang tak pernah bosan

menadahkan tangannya kelangit memohon dan meminta, tetesan keringat

dan cucuran air mata adalah saksi betapa tulus dan ikhlasnya mereka

menjalankan amanah. Semoga apa yang mereka goreskan menjadi sebab

turunnya rahmat-Mu, menjadi sebab gugurnya dosa-dosa mereka dihadapan-

Mu, juga untuk keluarga tersayang ( kang eman, teh santi, AA miftah/abe,

dan adikku yang manis Pipin) yang selalu memberikan warna dikala malam

yang sunyi.

2. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, Ketua Jurusan Manajemen sekaligus Dosen

Pembimbing I dan Ibu Titi Dewi, SE, Msi, selaku Dosen Pembimbing II,

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga

skripsi ini dapat tersusun tepat waktu. Dan semoga menjadi amal ibadah

bagi ke dua-nya.

Page 7: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

3. Keluarga besar Bpk Purn. Jend. TNI Feisal Tanjung khususnya Bunda Ida

Feisal Tanjung yang telah memberikan bantuan dananya sehingga penulis

bisa terus belajar di UIN Jakarta.

4. Pimpinan dan pengurus Yayasan Abadi Orang Tua Bimbingan terpadu

(YAAB ORBIT) yang selalu memberikan nasihat dan bimbingan kepada

penulis.

5. Keluarga Besar DPF FEIS, DPP PIM, dan KAMMI UIN Jakarta yang selalu

memberikan warna dalam dunia pergerakan mahasiswa.

6. Keluarga besar BEM FEIS 2005 s/d 2007 dan LDK KOMDA FEIS.

7. Kawan-kawan kelas Manajemen e 2004 yang selalu berada dalam

kebersamaan di kelas yang penuh dengan kenangan.

8. My Soulmatch ”Vanny Chelsea Widnanto” 061291-161107-311207 (Alm),

yang selalu mengajarkan tentang ketabahan dan yang akan selalu ada dalam

hati penulis meski sudah berada di dunia yang berbeda.

9. Adik-adiku di Fakultas Ekonomi , Oktaviani (Opi), Sari (Ai), Romi dan

Deasy yang selalu menemani penulis saat-saat belajar di perpustakaan.

Tak ada gading yang tak retak, bila ada langkah mambekas lara, ada kata

merangkai dusta, ada tingkah menoreh luka, mohon di maafkan segala

kekhilafan. Bila cinta karena Allah berpisah tiada gelisah, bila rindu karena yang

satu bertemu selalu di tunggu, ukhuwah itu indah bila bertemu dan berpisah

karena Allah semata.

Terakhir penulis mohon maaf bila skripsi ini jauh dari rasa memuaskan.

Namun, penulis dengan segala keterbatasan hanya bisa berharap mudah-mudahan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, karena sebaik-

baiknya manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi manusia yang lain.

Bogor, April 2008

Dede Misbahudin

Page 8: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………….. i

ABSTRACT………………………………………………………... ii

ABSTRAK......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR……………………………………………… iv

DAFTAR ISI………. ……………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………..... ix

DAFTAR GRAFIK………………………………………………….. x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………..………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………….. 6

C. Batasan Masalah…………….. ..……………………………. 7

D. Perumusan Masalah ………..………………………………. 7

E.Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ……………………………………………. 10

1. Valuta Asing …………………………………………. 10

2. Sistem Nilai Tukar …………………….……………… 11

3. Ekspor ………………………………………………… 16

4. Impor …………….………………. ……..................... 17

5. Inflasi…………………………………………………. 19

6. Suku Bunga ………………………………………….. 23

7. Tingkat Pendapatan Nasional (GDP)……………….... 24

8. Jumlah Uang Beredar………………………………… 24

9. Nilai Tukar (Kurs)……………………………………. 25

10. Teori Kurs atau Nilai Tukar…………………………... 36

B. Penelitian Sebelumnya ……………………………………. 28

C. Kerangka Pemikiran ……………………………………….. 30

Page 9: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

A. Hipotesis………….………………………………………. 33

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

B. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………. 33

C. Metode Penentuan Sampel ………………………………. 34

D. Metode Pengumpulan Data……………………………….. 35

E. Metode Analisis……………… ………………………….. 35

1. Metode ARCH GARCH……………………………… . 35

2. Uji Asumsi Klasik……………………………………. . 39

3. Uji F (Uji Secara Simultan)……………….…………… 41

4. Uji t (Uji Secara Parsial)……………………………….. 42

5. Uji Koefisien Determinasi (R²)………………………… 42

F. Operasional Variabel………………………………………. 43

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Kurs Rupiah……………………… 47

B. Penemuan Dan Pembahasan……………………………… 53

1. Deskripsi Data………………………………………… 53

2. Uji Asumsi Klasik……………………………………. 61

3. Uji F (Uji Secara Simultan)…………………………... 65

4. Uji t (Uji Secara Parsial)……………………………… 68

5. Uji Koefisien Determinasi……………………………. 74

C. Interpretasi………………………………………………… 74

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan………………………………………………. 77

B. Implikasi…………………………………………………. 79

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 80

LAMPIRAN………………………………………………………… 83

Page 10: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman 2.1 Pergeseran Kurs Valas ………………….………………… 19

2.2 Inflasi dan Kurs Valas ………………………………....... 22

2.3 Kerangka Berfikir ………………………………………... 32

DAFTAR TABEL

Page 11: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Data variable 1 ………………………………………… 53

4.2 Deskripsi Data 1…….. …… ………………………… 54

4.3 Data Variabel 2 ……………………………………… 57

4.4 Deskripsi Data 2 ……….. ……..…………………… 58

4.5 Tabel Multikolinearitas 1…………………………… 62

4.6 Hasil Output Pengujian Korelogram 1……………… 62

4.7 Tabel Multikolinearitas 2…………………………… 64

4.8 Hasil Output Pengujian Korelogram 2........................ 65

4.9 Hasil Output Metode ARCH GARCH 1 …….…….. 66

4.10 Hasil Output Metode ARCH GARCH 2…..………… 67

Page 12: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap Dolar AS ……… 50

4.2 Tingkat Inflasi …………………….. ………... 51

4.3 Tingkat Suku Bunga ……………………………….. 53

4.4 Uji Jarque-Bera 1 ...………………………………... 61

4.5 Uji Jarque-Berra 2....……………………………….. 63

Page 13: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Variabel

2 Data Variabel

3 Hasil Output Metode ARCH GARCH 1

4 Hasil Output Metode ARCH GARCH 2

Page 14: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya ekonomi internasional yang semakin pesat,

hubungan ekonomi antar negara akan menjadi saling terkait dan mengakibatkan

peningkatan atas perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara.

Terjadinya perubahan indikator makro di negara lain, secara tidak langsung akan

berdampak pada indikator suatu negara.

Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang bebas (free

floating exchange rate system) yang dimulai sejak 14 Agustus 1997, posisi nilai

tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika ditentukan oleh

kekuatan pasar.

Sejak diterapkanya sistem nilai tukar mengambang bebas atau floating

exchange rate system di Indonesia yang di mulai sejak 14 Agustus 1997 nilai

tukar rupiah terhadap dolar Amerika secara akumulatif telah terdepresiasi sebesar

48,7% sampai dengan Desember 2001. Kenyataan ini telah mengakibatkan

perdebatan banyak ahli tentang sumber ketidakstabilan nilai tukar tersebut, apakah

disebabkan oleh faktor ekonomi atau disebabkan oleh faktor non ekonomi.

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pasca

diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang bebas terus mengalami

kemerosotan. Pada bulan Agustus 1997 nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika

sebesar Rp. 3.035/US$, terus mengalami tekanan sehingga pada Desember 1997

Page 15: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tercatat sebesar Rp. 4.650/US$.

Memasuki tahun 1998, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika

menjadi sebesar Rp. 10.375/US$, bahkan pada bulan Juni 1998 nilai tukar rupiah

sempat menembus level Rp. 14.900/US$ yang merupakan nilai terlemah

sepanjang sejarah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerka pada tahun 1999 melakukan recovery menjadi sebesar Rp.

7.810/US$, tahun 2000 kembali melemah menjadi sebesar Rp. 8.530/US$, pada

tahun 2001 melemah lagi menjadi Rp. 10.265/US$, tahun 2002 kembali menguat

menjadi Rp. 9.260/US$, tahun 2003 menguat menjadi Rp. 8.570/US$ dan pada

tahun 2004 sebesar Rp. 8.985/US$.

Pada tahun 2005, melambungnya harga minyak dunia sangat memberikan

kontribusi yang cukup besar terhadap meningkatnya permintaan valuta asing

sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak. Kondisi ini menyebabkan nilai

tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika dan berada pada kisaran Rp. 9.200

sampai Rp.10.200 per US$.

Pada tahun 2004, asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN ditetapkan

sebesar Rp. 8.600/US$. Dalam realisasinya, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap

dolar Amerika selama tahun 2004 adalah sebesar Rp. 8.930, atau mengalami

penyimpangan sebesar 3,5 persen. Demikian pula pada tahun 2005, dalam APBN

asumsi nilai tukar rupiah ditetapkan sebesar Rp. 9.300/US$. Namun kenyataannya

bisa menembus Rp.9.590/US$, atau menyimpang sebesar 3 persen.

Pasar valuta asing yang sistem nilai tukarnya menggunakan sistem nilai

tukar mengambang bebas hanya dipengaruhi oleh tingkat pembelian dan

Page 16: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

penjualan untuk mendukung perdagangan yang sebenarnya dalam barang dan

jasa, akan mudah untuk memperkirakan kurs mata uang asing. Sayangnya,

terdapat banyak kekuatan dan motif lain yang mempengaruhi pembelian dan

penjualan mata uang. Arus modal jangka pendek dan jangka panjang serta

pembelian dan penjualan. Spekulasi merupakan sumber yang besar dari

penawaran dan permintaan akan mata uang asing.

Nilai sebuah mata uang, yakni nilai tukarnya terhadap mata uang lain,

tergantung pada daya tarik mata uang tersebut di pasar. Jika permintaan akan

sebuah mata uang tinggi, maka harganya akan naik relatif terhadap mata uang

lainnya. Akan tetapi, perubahan dalam kondisi politik suatu negara atau

menurunnya perekonomian akibat laju inflasi yang tinggi dan defisit perdagangan,

dapat juga mengakibatkan nilai sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para

investor lebih memilih menukarkan uangnnya ke mata uang lain yang dianggap

lebih stabil.

Selama beberapa tahun ini Indonesia belum dapat menyelesaikan masalah

perekonominya. Berbagai upaya telah dilakukan agar indonesia keluar dari krisis

yang melanda sejak 1997, akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika. Hal tersebut sangat mempengaruhi semua aktivitas perekonomian

seperti terjadinya kesenjangan antara sektor moneter dengan sektor riil yang

semakin melebar, dari segi permintaan terjadi peningkatan untuk pembelian dolar

dimana cadangan devisa yang digunakan untuk memasok permintaan tersebut

sangat terbatas, adanya proyek-proyek yang sifatnya konsumtif, waktu jatuh

Page 17: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

tempo utang swasta yang membengkak. Kondisi semacam ini semakin memuncak

hingga rupiah terperosok pada titik yang terendah.

Kenaikan laju inflasi di Indonesia mengakibatkan melemahnya nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika. Pada tahun 1997 laju inflasi sebesar 11,1%,

diikuti pula tahun 1998 tingkat inflasi mencapai 77,36%. Inflasi terjadi akibat

peningkatan para spekulasi terhadap nilai tukar serta melonjaknya permintaan

pasar karena adanya ketidakpastian harga. Tahun 1999 tingkat inflasi relatif

terkendali sebesar 2,01%, sedangkan pada tahun 2000 tingkat inflasi melonjak

kembali melebihi angka yang telah ditargetkan sebesar 9,35%. Sementara itu

tahun 2001 diperkirakan laju inflasi berada di level 4-6%, juga di tahun 2002 dan

2003 laju inflasi diperkirakan di level 7-9%. Upaya yang harus dilakukan untuk

mengatasi tingkat inflasi di indonesia, pemerintah harus mempunyai suatu

kebijakan yang dapat menekan tingkat inflasi dan menciptakan stabilitas moneter

yang merupakan persoalan struktural dalam perekonomian indonesia.

Kesemuanya itu tidak mudah dan memerlukan kehati-hatian yang mendalam.

Informasi mengenai faktor utama yang menyebabkan kenaikan laju inflasi sangat

diperlukan sebelum pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan

laju inflasi yang berlebihan. Peranan nilai tukar dalam perdagangan internasional

sangat mempengaruhi apakah seorang investor, importir, pengusaha, maupun

lembaga bisnis lainnya akan melakukan kegiatannya. Sebagai upaya untuk

mengetahui bagaimana suatu nilai tukar valuta asing terbentuk, seseorang perlu

memperhatikan aspek perubahan kurs, dengan demikian dapat mengestimasi arah

dari perubahan kurs yang akan datang.

Page 18: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Menurut Hamdy Hady (2006:103), salah satu ciri era globalisasi yang

menonjol saat ini yaitu adanya arus uang dan modal dalam bentuk valas atau

foreign currency antara berbagai pusat keuangan di berbagai negara yang semakin

besar dan cepat, seakan-akan mengalir tanpa mengenal kewarganegaraan

pemiliknya dan tanpa batas wilayah (borderless). Aliran valas yang besar dan

cepat untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi, dan spekulasi dari suatu

tempat yang surplus ke tempat yang defisit atau kondisi yang berbeda sehingga

berpengaruh dan menimbulkan perbedaan kurs valas atau forex rate di masing-

masing tempat.

Di Indonesia, ada tiga sistem yang digunakan dalam kebijakan nilai tukar

rupiah sejak periode 1971 hingga sekarang. Pada periode 1971 hingga 1978 dianut

sistem tukar tetap ( fixed exchange rate) dimana nilai rupiah secara langsung

dikaitkan dengan dolar Amerika Serikat ( USD). Sejak 15 November 1978 sistem

nilai tukar diubah menjadi mengambang terkendali ( managed floating exchange

rate) dimana nilai rupiah tidak lagi semata-mata dikaitkan dengan USD, namun

terhadap sekeranjang valuta partner dagang utama. Maksud dari sistem nilai tukar

tersebut adalah diarahkan ke sistem nilai tukar mengambang namun tetap

menitikberatkan unsur pengendalian. Kemudian terjadi perubahan mendasar

dalam kebijakan mengambang terkendali terjadi pada tanggal 14 Agustus 1997,

dimana jika sebelumnya Bank Indonesia menggunakan band sebagai guidance

atas pergerakan nilai tukar maka sejak saat itu tidak ada lagi band sebagai acuan

nilai tukar. Namun demikian cukup sulit menjawab apakah nilai tukar rupiah

sepenuhnya dilepas ke pasar ( free floating) atau masih akan dilakukan intervensi

Page 19: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

oleh Bank Indonesia. Dengan mengamati segala dampak dari sistem free floating

serta dikaitkan dengan kondisi/struktur perekonomian Indonesia selama ini

nampaknya purely free floating sulit untuk dilakukan. Kemungkinannya adalah

Bank Indonesia akan tetap mempertahankan managed floating dengan melakukan

intervensi secara berkala, selektif, dan pada timing yang tepat.

Menururt Indra Suhendra (2003), Dalam periode nilai tukar tetap (sampai

tahun 1978) dan periode managed floating sampai dengan Agustus 1997 saat

dimana kurs pasar dipatok dengan spread/pita intervensi (intervention band)

antara batas atas dan batas bawah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, fluktuasi

nilai tukar sangat tidak berarti, karena adanya unsur intervensi dari pemerintah.

Namun setelah tanggal 14 Agustus 1997 yaitu periode saat free floating

ditetapkan bersamaan dengan periode krisis nilai tukar, fluktuasi nilai tukar

menjadi semakin tak menentu. Berdasarkan penjelasan di atas, maka skripsi ini

akan mencoba mengkaji pengaruh faktor-faktor yang di anggap mempengaruhi

kurs rupiah yaitu ekspor dan impor, posisi Balance Of Payment (BOP), inflasi,

tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan jumlah uang beredar

terhadap dolar Amerika di pasar valuta asing sebelum dan setelah diterapkannya

kebijakan sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah disebutkan di atas maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

Page 20: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

1. Faktor makro ekonomi ( ekspor, impor, inflasi, SBI, Gross Domestic

Product (GDP), jumlah uang beredar) dapat berpengaruh atas pergerakan

nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

2. Faktor penentuan fluktuasi nilai tukar merupakan suatu hal yang

kompleks.

3. Krisis ekonomi dan perubahan sistem nilai tukar di Indonesia membawa

dampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah penelitian hanya dalam

hal menganalisis seberapa besar pengaruh dari ekspor, impor, inflasi, suku bunga,

tingkat pendapatan nasional (GDP) dan Jumlah Uang Beredar terhadap nilai tukar

rupiah di pasar valuta asing.

D. Perumusan Masalah

Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang bersifat pengujian teori

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika di pasar valuta asing sebelum dan setelah diterapkannya sistem nilai

tukar mengambang bebas di Indonesia. Berdasrkan penjelasan yang telah

dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 21: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama atau simultan dari ekspor,

impor, inflasi, suku bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan jumlah

uang beredar terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari ekspor dan impor, inflasi,

suku bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan jumlah uang beredar

terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis pengaruh secara bersama-sama atau simultan dari

ekspor, impor, inflasi, suku bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP)

dan jumlah uang beredar terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta

asing.

b. Menganalisis Pengaruh secara parsial dari ekspor, impor, inflasi, suku

bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan jumlah uang beredar

terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berpikir

dan dapat di jadikan sebagai wadah untuk mengaplikasikan teori-teori

Page 22: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ekonomi dan manajemen keuangan. Khususnya tentang teori nilai

tukar valuta asing yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor

dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat, sehingga dapat

memberikan tingkat return yang maksimal dan tingkat risiko yang

minimal.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka

bagi pengetahuan khususnya dalam bidang nilai tukar valuta asing dan

keuangan, serta mudah-mudahan dapat di gunakan sebagai bahan

pertimbangan dan tambahan informasi dalam melakukan penelitian

selanjutnya.

d. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam

pengambilan kebijakan ekonomi yang tepat guna mempertahankan

stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Page 23: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Valuta Asing

Menurut Hamdy Hady (2006:61) valuta asing (valas) atau foreign

exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat

pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi

ekonomi keuangan Internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada

bank sentral.

Menurut Hamdy Hady (2006:62) ada tiga prinsip pokok dalam pasar

valuta asing, yaitu sebagai berikut :

a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari kepentingan/keuntungan

pihak Bank atau money changer atau pedagang valas.

b. Kurs jual selalu lebih tinggi daripada kurs beli atau sebaliknya kurs beli

selalu lebih rendah daripada kurs jual.

c. Kurs jual/beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan kurs beli/jual

mata uang (valas) lawannya. Dengan kata lain kurs jual/beli dolar

Amerika sama dengan kurs beli/jual rupiah.

Perdagangan barang dan jasa, aliran modal dan dana antar negara akan

menimbulkan pertukaran mata uang antar negara yang akhirnya akan timbul

permintaan atau penawaran terhadap suatu mata uang tertentu. Importir dari

Indonesia dalam transaksinya akan menggunakan mata uang asing dalam

Page 24: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

pembayaran pada saat jatuh tempo, begitupula dengan aliran modal (capital

inflow) yang masuk akan dikonversi menjadi mata uang domestik yang

bersangkutan.

Bursa atau pasar valuta asing menurut Hamdy Hady (2006:67) dapat

diartikan sebagai suatu tempat atau wadah atau sistem di mana perusahaan,

perorangan dan bank dapat melakukan transaksi keuangan Internasional dangan

melakukan pembelian (permintaan) dan penjualan (penawaran) atas forex (valas).

2. Sistem Nilai Tukar

Meurut Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia

(2000) perkembangan nilai tukar rupiah secara garis besar sejak tahun 1970 dapat

dibagi menjadi 3 periode sesuai dengan pemberlakuan berbagai sistem nilai tukar

pada masing-masing periode. Dalam setiap periode tersebut pada dasarnya nilai

tukar yang tercipta diharapkan akan selaras dengan arah kebijakan ekonomi yang

diterapkan pada saat tersebut baik dalam aspek makro maupun mikro. Adapun

sistem nilai tukar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Fixed Exchange Rate System (Sistem Nilai Tukar Tetap)

Sistem ini dilatarbelakangi oleh kekacauan kondisi ekonomi dunia

pasca perang dunia ke dua. Tahun 1944 terdapat empat puluh empat

negara bertemu di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat yang

kemudian menyepakati beberapa hal, diantaranya adalah : mensyaratkan

suatu kurs yang baku antara berbagai mata uang terhadap dolar Amerika

Page 25: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Serikat, dan antara dolar dengan emas pada tingkat $ 35 per ons. Semua

negara peserta akan menggunakan emas atau dolar sebagai bagian terbesar

cadangan Internasional mereka, dan mereka berhak menjual dolar tersebut

untuk mendapatkan emas dengan harga resmi di Federal Reserve. Bank

sentral bisa melakukan intervensi demi menjaga keseimbangan cadangan

valuta asing yang dimilikinya.

b. Managed floating exchange rate system

Pada sistem ini bank sentral dapat melakukan intervensi ke pasar

guna mempengaruhi pergerakan nilai tukar valas. Intervensi ini

biasanya disebabkan karena pergerakan kurs valuta dipandang tidak

menguntungkan bagi perekonomian negara tersebut.

Menurut Miranda S.Goeltom dan Doddy Zuverdi (1998), Pada

sistem ini nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang

(basket of currencies) negara-negara mitra dagang utama Indonesia.

Kebijakan ini di implementasikan bersamaan dengan dilakukannya

devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33,6%. Dengan sistem tersebut,

pemerintah menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di

pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah,

pemerintah melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas

atau batas bawah dari spread.

Perkembangan nilai tukar rupiah selama periode managed floating

dalam pelaksanaannya mempunyai esensi yang berbeda-beda sesuai

Page 26: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

dengan karakteristik perekonomian pada saat tersebut. Karakteristik

tersebut berhubungan erat dengan seberapa besar Bank Indonesia

mengendalikan nilai tukar tersebut dengan melakukan penekanan pada

unsur managemen atau floating-nya.

c. Free floating exchange rate system

Dalam sistem ini nilai tukar dibiarkan bergerak bebas. Pergerakannya

sepenuhnya tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan di

pasar. Bank sentral tidak melakukan intervensi ke pasar guna

mempengaruhi nilai tukar mata uangnya.

Menurut Adwin Surya A (2001) sistem nilai tukar mengambang

bebas (free floating exchange rate system) adalah sistem nilai tukar mata

uang domestik terhadap mata uang asing yang nilai tukarnya ditentukan

melalui mekanisme pasar, yaitu melalui kekuatan tarik menarik antara

permintaan dan penawaran terhadap valuta asing di pasar valuta asing

pada waktu tertentu. Dengan kata lain, melalui sistem ini kecendrungan

suatu mata uang mengalami apresiasi ataupun depresiasi relatif terhadap

mata uang lainnya akan sangat bergantung pada minat pasar untuk

memegang mata uang yang bersangkutan, tanpa adanya pembatasan

maupun intervensi secara langsung dari pihak-pihak tertentu, termasuk

intervensi langsung dari pemegang otoritas moneter suatu negara.

Sama seperti nilai tukar yang lain, sistem nilai tukar mengambang

bebas ini memiliki berbagai konsekuensi yang khas, baik yang positif

Page 27: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

maupun negatif (Sloman dan Suteliffe dalam Adwin Surya A, 2001).

Adapun konsekuensi positif (kelebihan) yang akan didapat oleh

perekonomian suatu negara akibat menerapkannya adalah sebagai berikut :

1. Terjadi koreksi otomatis terhadap ketimpangan neraca pembayaran

nasional, sehingga seringkali disebut stabilisator otomatis (automatic

stabilizier). Otoritas moneter suatu negara membiarkan kurs mata uangnya

berfluktuasi secara bebas menuju tingkat keseimbangan di pasar valuta

asing.

2. Cadangan valuta asing suatu negara relatif utuh, dalam arti tidak

digunakan untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing demi

stabilisasi kurs. Karena nilai tukar mata uang naional secara otomatis akan

segera disesuaikan dengan tingkat nilai tukar di pasar valuta asing.

3. Relatif lebih memiliki daya lindung terhadap fluktuasi perekonomian

dunia. Negara yang menerapkan sistem ini tidak akan terikat secara

langsung terhadap suatu kemungkinan munculnya gejolak inflasi dunia

yang tinggi.

4. Pemerintah memiliki kebebasan (otonomi) yang lebih besar dalam

menentukan kebijaksanaan ekonomi di dalam negerinya. Artinya,

pemerintah dapat secara bebas memilih berapapun tingkat permintaan

domestik yang dikehendaki, dan dengan mudah membiarkan pergerakan

nilai tukar menyelesaikan berbagai permasalahan yang terdapat pada

neraca pembayarannya.

Page 28: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Sedangkan beberapa konsekuensi negatif (kekurangan) yang

mungkin muncul dari penerapan sistem nilai tukar mengambang bebas

adalah sebagai berikut (Krugman dan Obstfeld, 2000) :

1. Para pembuat keputusan, dalam hal ini bank sentral dan pemerintah tidak

lagi dibebani oleh kekhawatiran terhadap berkurangnya cadangan devisa

untuk mempertahankan nilai tukar. Dengan demikian dapat menyebabkan

diterapkannya kebijaksanaan fiskal dan moneter yang terlalu ekspansif

yang bisa berakibat jatuhnya negara tersebut ke dalam perangkap inflasi.

Atau dengan kata lain, dapat menyebabkan timbulnya kekurangdisiplinan

pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan ekonominya.

2. Munculnya destabilizing speculation (spekulasi perusak stabilitas) dan

gangguan terhadap pasar uang. Spekulasi perusak stabilitas ini cenderung

memperbesar gejolak nilai tukar mata uang dalam jangka panjang

daripada yang seharusnya terjadi sebagai akibat dari gangguan ekonomi

yang tidak terduga. Hal ini akan membawa ketidakpastian pada bidang

perdagangan dan investasi. Khususnya dalam segala hal yang berkaitan

dengan pembayaran luar negeri.

3. Timbulnya kebijakan-kebijakan ekonomi yang tidak terkoordinasi dengan

baik. Masing-masing negara akan lebih berpeluang untuk menerapkan

kebijaksanaan ekonomi sepihak yang menguntungkan dirinya sendiri

tanpa menghiraukan dampak negatif kebijakan tersebut terhadap negara

lain.

Page 29: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

4. Timbulnya ilusi tentang otonomi yang lebih besar. Para pembuat

kebijakan ekonomi tidak dapat mengabaikan pengaruh pelaksanaan

kebijakan ekonomi terhadap kondisi nilai tukar valuta asing. Sebaliknya,

suatu depresiasi yang yang meningkatkan harga barang-barang impor

akan mendorong kenaikan upah tenaga kerja. Hal ini akan meningkatkan

harga jual komoditi yang kemudian merangsang inflasi, yang selanjutnya

meningkatkan tuntutan kenaikan upah yang lebih tinggi lagi. Oleh karena

itu, pada akhirnya sistem nilai tukar mengambang bebas dapat

mempercepat reaksi harga terhadap kenaikan penawaran uang (sistem

nilai tukar mengambang bebas tidak benar-benar memperkuat

pengendalian terhadap tingkat penawaran riil uang).

3. Ekspor

Ekspor dalam suatu negara sering dianggap sebagai variabel eksogen.

Eksogenitas ekspor dalam hal ini diartikan bahwa volume ekspor satu negara

bukan dipengaruhi oleh variabel-variabel domestik perekonomian negara tersebut,

melainkan dipengaruhi oleh variabel ekonomi negara pengimpor.

Menurut Mankiw (2000:67) ekspor adalah berbagai barang yang

diproduksi di dalam negeri dan dijual ke luar negeri. Ekspor mengakibatkan

aliran masuknya valuta asing dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan demikian

penawaran dolar di masyarakat akan meningkat yang mengakibatkan kurs rupiah

menguat. Penurunan nilai tukar mata uang akan membuat berbagai komoditas

ekspor menjadi lebih murah bagi para importir atau pihak asing sehingga barang

Page 30: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ekspor dapat lebih kompetitif di pasaran internasional karena harga-harga dapat

bersaing. Dengan demikian, hubungan antara ekspor dengan nilai tukar rupiah

adalah positif

4. Impor

Menurut Mankiw (2000:67), impor adalah berbagai barang yang di

produksi di luar negeri dan di jual ke dalam negeri. Penurunan nilai tukar mata

uang akan membuat harga barang impor menjadi lebih mahal bagi penduduk

domestik. Akibatnya permintaan barang impor akan turun. Hubungan antara

impor dan nilai tukar adalah negatif dimana apabila tejadi peningkatan impor

maka akan meningkatkan permintaan tehadap dolar yang pada akhirnya akan

membuat nilai tukar melemah.

Impor suatu negara merupakan variabel endogen, karena volume impor

tersebut merupakan fungsi dari pendapatan nasional negara yang bersangkutan.

Selain dipengaruhi oleh pendapatan nasional, impor suatu negara juga dipengaruhi

oleh perubahan nilai tukar mata uang negara yang bersangkutan. Bila suatu negara

mengalami defisit transaksi berjalan, biasanya ditutup dengan pinjaman luar

negeri jika pendapatan ekspornya telah habis terpakai. Alternatif lainnya dengan

jalan menggunakan kekayaan luar negerinya atau menggunakan cadangan

devisanya. Dengan berkurangnya cadangan internasional suatu negara akan

mengakibatkan mata uang negara tersebut mengalami depresiasi.

Secara sederhana meningkatnya permintaan ekspor barang dapat

meningkatkan permintaan terhadap mata uang suatu negara sehingga nilai tukar

Page 31: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

mata uang negara tersebut mengalami apresiasi. Disisi lain, meningkatnya

permintaan valuta asing melalui peningkatan permintaan impor barang ditambah

defisit neraca jasa. Dapat mengakibatkan nilai tukar mata uang negara mengalami

depresiasi.

Menurut Hamdy Hady (2006:104), valas atau forex sebagai benda

ekonomi mempunyai penawaran dan permintaan pada bursa valas atau forex

market yang di sebabkan oleh ekspor dan impor. Sumber-sumber penawaran atau

supply valas tersebut terdiri atas :

1. Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex.

2. Impor modal atau capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri

ke dalam negeri.

Sumber-sumber permintaan atau demand valas tersebut terdiri atas :

1. Impor barang dan jasa yang menggunakan valas atau forex.

2. Ekspor modal atau capital export dan transfer valas lainnya dari dalam

negeri ke luar negeri.

Sesuai dengan teori mekanisme pasar, setiap perubahan penawaran dan

permintaan valas yang terjadi di bursa valas akan mengubah harga atau nilai valas

tersebut yang di tujukan oleh kurs valas atau forex rate-nya seperti tergambar

dalam grafik berikut :

Page 32: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Gambar 2.1 : Pergeseran Kurs Valas Sumber: Sadono Sukirno, 2000:362

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa :

- Bila ekspor barang/jasa dan capital import naik, penawaran valas akan

bertambah. Bila permintaan valas tetap tidak berubah maka akan

terjadi perubahan atau penurunan valas. Dalam hal ini valas akan

depresiasi (penurunan nilai), sedangkan rupiah akan apresiasi

(kenaikan nilai) atau pada titik potong E1.

- Bila impor barang/jasa dan capital export naik maka permintaan valas

akan bertambah. Bila penawaran tetap tidak berubah maka akan terjadi

perubahan atau kenaikan kurs valas. Dalam hal ini valas akan apresiasi

atau pada titik potong E2.

5. Inflasi

Pengertian Inflasi dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai suatu

kenaikan relatif dalam tingkat harga umum. Inflasi dapat timbul bila jumlah

barang-barang serta jasa-jasa yang di tawarkan atau karena hilangnya kepercayaan

S Fx S Fx

D Fx

E1

E2

$ $

Eo

D Fx

9.5000/$

9.3000/$

9.1000/$

Page 33: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

terhadap mata uang nasional dan terdapat adanya gejala yang meluas untuk

menukar dengan barang-barang ( Winardi dalam Setiawan, 2006 ).

Menurut Sadono Sukirno (1994:15) inflasi didefinisikan sebagai suatu

proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat

inflasi (presentasi kenaikan harga) berbeda dari suatu periode ke periode

lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara ke negara lainnya. Inflasi adalah suatu

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.

Dalam teori ekonomi, inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis inflasi

(Boediono, dalam Setiawan : 2006).

1. Demand Pull Inflation yaitu inflasi yang di sebabkan oleh terlalu

kuatnya peningkatan permintaan agregat dari masyarakat terhadap

komoditi-komoditi hasil produksi di pasar barang.

2. Cost Push Inflation yaitu inflasi yang di sebabkan karena

meningkatnya harga-harga faktor produksi di pasar faktor produksi

sehingga menaikan harga komoditi di pasar komoditi.

Dalam prakteknya, inflasi dapat kita amati dengan melihat gerak dari

indeks harga. Tetapi disini harus diperhitungkan ada tidaknya “suppressed

inflation” atau inflasi yang ditutupi, yang pada suatu waktu dapat timbul karena

harga-harga resmi makin tidak relevan bagi kenyataan.

Teori Keynes mengatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat hidup

diluar batas kemampuan ekonomisnya. Teori ini menyoroti bagaimana perebutan

rejeki antara golongan-golongan masyrakat yang dapat menimbulkan permintaan

Page 34: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

agregat yang lebih dari pada jumlah barang yang tersedia (yaitu apabila timbul

“infaliton gap”). Selama inflanatiory gap tetap ada, selama itu pula proses inflasi

akan berkelanjutan. Teori ini menarik karena menyoroti peranan system distribusi

pendapatan dalam proses inflasi, dan menyarankan hubungan antara inflasi dan

faktor-faktor non ekonomis.

Teori Strukturalis atau lebih dikanal dengan teori “jangka panjang” karena

menyoroti inflasi dari sebab-sebab yang berasal dari struktur ekonomi khususnya

mengenai suplly bahan makanan dan barang ekspor mengatakan bahwa inflasi

terjadi karena sebab-sebab struktural pertambahan produksi barang-barang yang

terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, sehingga hal ini

mengakibatkan kenaikan harga bahan makanan dan menyebabkan negara

kekurangan devisa. Akibat selanjutnya yang menjadi penyebab inflasi menurut

teori strukturalis adalah kenaikan harga-harga lain yang menyebabkan inflasi.

Inflasi ini tidak bisa di obati dengan penggunaan sektor bahan makanan dan

ekspor.

Bagaimana tingkat inflasi dapat mempengaruhi kurs valas dapat

digambarkan pada grafik di bawah ini.

Page 35: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Gambar 2.2 : Inflasi dan Kurs Valas Sumber: Hamdy Hady, 2006:108

Pada keadaan semula kurs valas Rp 9.100/$, diasumsikan inflasi di

Amerika meningkat cukup tinggi (misalnya mencapai 5%), sedangkan inflasi di

Indonesia relatif stabil ( hanya1%) dan barang-barang yang dijual di Indonesia

dan Amerika relatif sama dan dapat saling mensubsidi.

Dalam keadaan demikian tentu harga barang-barang di Amerika akan

lebih mahal sehingga impor Amerika dari Indonesia akan meningkat. Impor yang

meningkat ini akan menyebabkan permintaan terhadap Rupiah meningkat pula. Di

lain pihak, kenaikan barang di Amerika akan mengurangi impor Indonesia dari

Amerika sehingga permintaan akan dolar Amerika justru turun. Permintaan dan

penawaran valas, baik Rupiah maupun dolar Amerika sehingga kurs valas

bergeser dari Rp 9.100/$ menjadi Rp 9.500/$ kemudian menjadi Rp 9.300/$.

Rp 9.100/$

Rp 9.500/$

Rp 9.300/$

Kurs Valas Rp/$

Q $

S Fx1

D Fx1

$ $

D Fx

S Fx

Page 36: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

6. Suku Bunga

Menurut Adwin Surja. A (2002) perubahan tingkat suku bunga akan

berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal

dari investor domestik maupun investor asing. Khususnya pada jenis-jenis

investasi portofolio yang umumya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku

bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di

pasar domestik. Dan apabila suatu negara menganut rezim devisa bebas maka hal

tersebut akan memungkinkan terjadinya peningkatan aliran modal masuk (capital

inflation) dari luar negeri. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai

tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang aisng di pasar valuta asing.

Tingkat suku bunga rill pada umumnya lebih sering dibandingkan antar

negara guna mengukur pergerakan nilai tukar mata uang. Secara teoritis akan

terjadi korelasi yang signifikan antara perbedaan tingkat suku bunga di dua negara

dengan nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang negara lain. Dalam hal ini

tingkat suku bunga nominal bukan merupakan alat ukur yang akurat karena masih

mengandung unsur inflasi di dalamnya.

Berdasarkan pada prinsip International Fisher’s Effect, maka dapat di

rumuskan bahwa :

R = [( 1 + i ): (1 + it )] - 1

Dengan R adalah kurs, i adalah tingkat suku bunga domestik, dan it adalah

tingkat suku bunga yang terjadi di luar negeri (negara kedua). Apabila kedua sisi

persamaan tersebut menghasilkan nilai sama, maka mengindikasikan bahwa

investasi antar kedua negara akan menghasilkan return yang sama pula.

Page 37: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Menurut Hamdy Hady (2006:108) hampir sama dengan pengaruh tingkat

inflasi, maka perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh

terhadap kurs valas.

Jika tingkat bunga yang ada di USA sangat tinggi maka akan banyak aliran

modal yang masuk (rupiah) ke USA dan menyebabkan peningkatan permintaan

USD dan penawaran rupiah sehingga kurs valas berubah dari Rp 9.100/$ menjadi

Rp 9.300/$.

7. Tingkat Pendapatan Nasional (GDP)

Menurut Hamdy Hady (2006:109) tingkat pendapatan suatu negara atau

Gross domestik Product (GDP) adalah pertumbuhan tingkat pendapatan di suatu

negara. Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tingggi

sedangkan kenaikan jumlah barang relatif kecil maka impor barang akan

meningkat. Peningkatan impor ini akan membawa efek kepada peningkatan

demand valas yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valas.

8. Jumlah Uang Beredar (M1)

Pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) merupakan uang

dalam bentuk uang giral dan uang kartal yang dipegang dan digunakan

masyarakat sebagai alat transaksi pembayaran sehari-hari (Boediono, 2000)

Perubahan reserve valuta asing (neraca pembayaran) timbul sebagai

akibat kelebihan permintaan dan penawaran (Sadono Sukirno, 2000:370). Apabila

terdapat kelebihan jumlah uang beredar maka neraca pembayaran akan defisit dan

Page 38: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

sebaliknya apabila terdapat kelebihan permintaan uang, neraca pembayaran akan

surplus kelebihan jumlah uang beredar akan mengakibatkan masyarakat

membelanjakan kelebihan tersebut, misalnya untuk impor atau membeli surat-

surat berharga luar negeri sehingga terjadi aliran modal keluar, yang berarti

permintaan akan valas naik sedangkan permintaan mata uang sendiri turun

(Nophirin, 1997:222)

Jika pemerintah menambah uang beredar akan menurunkan tingkat bunga

dan merangsang untuk investasi keluar negeri sehingga terjadi aliran modal keluar

pada gilirannya kurs valuta asing akan naik (apresiasi). Dengan menaiknya

penawaran uang atau jumlah uang beredar akan menaikkan harga barang yang

diukur dengan (term of money) sekaligus akan menaikkan harga valuta asing

yang diukur dengan mata uang domestik (Herlambang, dkk, 2001)

9. Kurs atau Nilai Tukar

Menurut Salvatore Dominick (1997 : 140) nilai tukar atau sering disebut

kurs adalah jumlah atau harga mata uang domestik dari mata uang luar negeri

(asing). Nilai tukar atau kurs dipertahankan sama di semua pasar melalui

arbitrase. Arbitrase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila harganya

rendah dan menjualnya bila harganya tingggi. Suatu penurunan dalam nilai mata

uang asing di sebut depresiai, sedangkan kenaikan dalam nilai mata uang dalam

negeri terhadap mata uang asing di sebut apresiasi. Karena mata uang suatu

negara dapat depresiasi terhadap mata uang dan apresiasi terhadap yang lain maka

biasanya dapat di hitung suatu kurs efektif. Kurs efektif merupakan rata-rata

Page 39: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

tertimbang dari nilai tukar mata uang suatu negara. Umumnya nilai tukar di

tentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran dari

mata uang asing tersebut.

Menurut Hamdy Hady (2006) nilai tukar atau kurs adalah suatu rasio atau

perbandingan antara mata uang domestik (dalam negeri) dengan mata uang asing.

Nilai tukar atau kurs mempunyai fungsi cukup penting dalam perekonomian suatu

negara karena nilai tukar merupakan salah satu faktor yang mendukung

kelancaran perdagangan internasional yang dilakukan oleh berbagai negara. Nilai

tukar harga suatu mata uang jika di pertukarkan dengan mata uang lain akan dapat

di artikan sebagai pembanding nilai tukar mata uang.

10. Teori Kurs atau Nilai Tukar

a. Teori keseimbangan suku bunga (Theory of Interest Rate Parity)

Teori IRP (Interest Rate Parity) adalah salah satu teori yang paling di

kenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan

bursa valas atau forex market dengan pasar uang internasional (international

money market) atau dengan kata lain teori ini menganalisis hubungan antara

perubahan kurs valas dengan perubahan tingkat bunga.

Teori IRP (Interest Rate Theory) menyatakan bahwa perbedaan

tingkat bunga (sekuritas) pada pasar uang internasional akan cenderung sama

dengan forward rate atau discount.

Dengan kata lain, berdasarkan teori IRP akan dapat

ditentukan/diperkirakan berapa perbahan kurs forward atau forward rate (FR atau

Page 40: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

SI) dibandingkan dengan spot rate (SR atau SO) bila terdapat perbedaan tingkat

bunga, misalnya antara home country dan foreign country. Menurut IRP, besarnya

perubahan FR terhadap SR akan ditentukan oleh besarnya forward rate premium

atau discount yang timbul sebagai akibat dari perbedaan tingkat bunga antara

home country dan foreign country. Dengan demikian, seorang pemilik dana akan

dapat menentukan dalam mata uang atau valas apa dananya akan dapat

diinvestasikan. Caranya adalah dengan membandingkan besarnya tingkat bunga

antara dua negara (home country dan foreign country) dengan perbedaan antara

FR dan SR yang ditentukan oleh forward rate premium atau discount.

b. Teori keseimbangan daya beli (Theory of Purchasing Power Parity)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun

1817 dan kemudian dikembangkan oleh Gustav cassel pada tahun 1916. teori ini

mendasarkan logika mata uang dalam standar kertas tidak mempunyai nilai

intrinsik atau tidak didukung dan dikaitkan nilainya dengan suatu komoditi

tertentu yang dijadikan standar. Sehingga nilai tersebut didalam negeri ditentukan

oleh kemampuan daya belinya

Penjelasan teori ini didasarkan pada Law of One Price (LOP), yaitu

hukum yang menyatakan bahwa harga produk yang sejenis di dua negara yang

berbeda akan sama pula bila di nilai dalam Law of One Price (LOP), yaitu hukum

yang menyatakan bahwa harga produk yang sejenis di dua negara yang berbeda

akan sama pula bila di nilai dalam currency atau mata uang yang sama.

Page 41: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Adwin Surja Atmaja (2002) yang bertujuan

menganalisis tentang berbagai variabel ekonomi yaitu tingkat inflasi, tingkat suku

bunga, jumlah uang beredar, pendapatan nasional di Indonesia dan Amerika serta

posisi neraca pembayaran Internasional Indonesia dalam mempengaruhi

pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Penelitian ini menggunakan

model regresi yang mendapatkan hasil bahwa hanya variabel jumlah uang beredar

yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika. Sedangkan variabel-variabel yang lainnya tidak. Dengan

determinasi sebesar 32,5% mengindikasikan bahwa 67,5% dari variabel terikatnya

dipengaruhi oleh faktor-faktor selain faktor ekonomi yang dalam penelitian ini

menjadi variabel bebas. Faktor-faktor lainnya tersebut bisa dikategorikan dalam

faktor ekonomi lainnya maupun faktor-faktor non ekonomi.

Dalam penelitian yang lain, Adwin Surja Atmaja (2001), mengemukakan

bahwa sistem nilai tukar mengambang bebas akan mengakibatkan dampak yang

tidak sama antara negara yang berperekonomian besar atau negara maju dengan

negara yang berperekonomian kecil. Bagi negara yang berperekonomian kecil dan

terbuka, kebijakan moneter yang dilakukan dalam sistem nilai tukar mengambang

bebas dapat menyebabkan berubahnya tingkat pendapatan nasional sebagai akibat

dari berubahnya kurs mata uang nasionalnya dan bukan akibat perubahan tingkat

bunga. Selanjutnya, penerapan kebijakan fiskal di negara yang berperekonomian

kecil dan terbuka tidak akan dapat mengubah tingkat pendapatan nasional negara

yang bersangkutan, tetapi hanya akan menyebabkan berubahnya nilai tukar mata

Page 42: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

uang domestik terhadap mata uang asing. Hal tersebut sebagai akibat dari tingkat

suku bunga domestik yang cenderung akan tetap sama dengan tingkat suku buku

bunga di pasar uang internasional dan berubahnya nilai ekspor bersih negara yang

berangkutan serta mobilitas modal yang sempurna.

Anggyatika Mahda Kurnia (2006) dengan menggunakan Rupiah terhadap

dolar Amerika Serikat dengan periode 1997-2004 (data kuartalan) menemukan

bahwa kurs Rupiah terhadap dolar AS dapat dijelaskan oleh jumlah uang yang

beredar, inflasi, tingkat suku bunga SBI dan nilai impor secara bersama-sama

mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar AS.

Ni Made Sukartini dan Mienati Somnya Laksana (2000) dengan

menggunakan analisis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dengan periode

awal triwulan ketiga tahun 1997 sampai tahun 1999, dengan menggunakan data

triwulanan dan menggunakan analisis regresi yang terdiri dari beberapa variabel

bebas yaitu transaksi berjalan, cadangan devisa, pinjaman jangka pendek,

pertumbuhan M1 dan tingkat suku bunga memperoleh hasil bahwa hipotesis

dalam penelitian ini dapat diterima, bahwa perubahan nilai tukar rupiah terhadap

dolar Amerika di pengaruhi oleh pertumbuhan M1, pinjaman jangka pendek,

transaksi berjalan, cadangan devisa dan tingkat suku bunga. Variabel-variabel

bebas pertumbuhan M1, pinjaman jangka pendek, den tingkat suku bunga

berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai tukar rupiah.

Tri Wibowo dan Hidayat Amir (2000) yang mengidentifikasi variabel

yang terkait dengan nilai tukar rupiah dan menyusun model nilai tukar rupiah

yang terbaik, serta memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun berikutnya yaitu

Page 43: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

2006. Menemukan bahwa variabel moneter yang mempengaruhi nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika adalah selisih pendapatan riil Indonesia dan Amerika,

selisih inflasi Indonesia dan Amerika, selisih tingkat suku bunga Indonesia dan

Amerika, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika satu bulan sebelumnya

(lag-1). Selisih jumlah uang beredar (M1) Indonesia dan Amerika belum

menunujukan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Elastisitas

masing-masing variabel bebas terhadap nilai tukar adalah : (i) selisih logaritma

PDB Indonesia dan Amerika sebesar -0,814, (ii) selisih logaritma WPI Indonesia

dan Amerika sebesar 0,463, (iii) selisih logaritma suku bunga Indonesia dan

Amerika sebesar -0,009 dan (iv) nilai tukar sebelumnya sebesar 0,675.

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika di pasar valuta asing sebelum dan setelah

diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia (free flaoting

exchange rate system) dan menganalisis perbedaan faktor yang mempengaruhi

nilai tukar rupiah pada saat diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas

(free floating exchange rate system) dan pada saat sistem nilai tukar mengambang

terkendali (managed floating exchange rate system) di Indonesia. faktor-faktor

tersebut adalah ekspor, impor, inflasi, SBI, pemdapatan nasional (GDP) dan

jumlah uang beredar (M1) yang datanya diambil dari berbagai sumber data antara

lain Bank Indonesia, International Financial Statistic (IFS), dan Badan Pusat

Statistik (BPS).

Page 44: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut tersebut digunakan

metode (teknis analisis) ARCH (Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity)

dan GARCH (generalized Auto Regessive Conditional Heteroscedasticity).

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut dilakukan uji signifikansi

model. Yaitu dengan melakukan Uji F, Uji t, dan Uji Koefisien determinasi (R²).

Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu

mempengaruhi variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Sedangkan Uji

t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial (individu). Sedangkan Uji koefisien

determinasi (R²) ditujukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependennnya yang dilihat melalui adjusted R

square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari dua. Secara

skematis alur pikir penelitian ini dapat terlihat pada gambar berikut ini :

Page 45: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Gambar 2.3 : Kerangka Berpikir

Metode ARCH dan GARCH

Variabel Independen ( Ekspor, Impor,

Inflasi,SBI, GDP, M1)

Variabel Dependen ( Rupiah Per Dolar Amerika Serikat)

Interpretasi

Uji Signifikansi

Uji Persyaratan analisis (Uji Asumsi Klasik)

Input Data

Page 46: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

E. Hipotesis

H0: β = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan Ekspor, Impor, inflasi,

tingkat suku bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan

Jumlah Uang Beredar (M1) terhadap nilai tukar rupiah di pasar

valuta asing terhadap dolar Amerika.

H1: β≠ 0 : Terdapat pengaruh secara signifikan ekspor, impor, inflasi, tingkat

suku bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan Jumlah

Uang Beredar (M1) terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta

asing terhadap dolar Amerika.

Page 47: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen (Y) adalah

nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedangkan variabel

independennya (X) adalah ekspor, Impor, inflasi, suku bunga, tingkat pendapatan

nasional (GDP) dan Jumlah Uang Beredar (M1) sebelum dan setelah

diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas (free flaoting exchange rate

system) di Indonesia. Nilai tukar yang di analisis dalam penelitian ini adalah nilai

tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hal ini dilakukan karena beberapa

alasan sebagai berikut :

1. Amerika Serikat adalah mitra dagang utama Indonesia.

2. Mata uang dolar Amerika termasuk hard currnecy. Yaitu mata uang yang

perubahannya relatif stabil, kemungkinan gejolak yang terjadi dalam nilai

tukarnya kecil.

3. Acuan nilai tukar rupiah disandarkan pada mata uang dolar Amerika.

Selain itu, mata uang tersebut memegang peranan penting dalam transaksi

perdagangan internasional.

4. Fluktuasi rupiah bergejolak sangat tajam terhadap dolar Amerika bila

dibandingkan dengan mata uang lain yang ada.

Page 48: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Adapun periode yang di ambil dalam penelitian ini adalah mulai triwulan

pertama tahun 1990 sampai dengan triwulan ke dua tahun 1997 dan triwulan ke

empat tahun 1997 sampai dengan ke pertama tahun 2005. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data triwulanan.

Alasan pemilihan tahun pada penelitian ini adalah karena pada tahun 1990

Indonesia masih menggunakan sistem nilai tukar mengambang terkendali

(managed floating exchange rate system) dan pada triwulan ke tiga tahun 1997

Indonesia mulai memberlakukan sistem nilai tukar mengambang bebas. Periode

dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua periode, yaitu triwulan pertama tahun

1990 sampai dengan triwulan ke dua 1997 dan periode triwulan ke empat tahun

1997 sampai dengan triwulan ke pertama tahun 2005. Perhitungan dan

pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu software statistik

dan ekonometrik dalam komputer yang sesuai, yaitu Eviews.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitas dan kondisi nilai

tukar rupiah terhadap dolar Amerika di pasar valuta asing mulai tahun 1990

sampai dengan triwulan ke dua tahun 1997 dan periode triwulan ke empat tahun

1997 sampai dengan triwulan pertama tahun 2005 yang merupakan suatu wadah

atau sistem dimana perusahaan, perorangan dan Bank dapat melakukan transaksi

keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan

(demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valas. Sedangkan untuk

variabel independen dibatasi pada Ekspor dan Impor Indonesia, Tingkat inflasi

Page 49: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Indonesia, Tingkat suku bunga Indonesia, Pendapatan nasional (GDP) serta

Jumlah Uang Beredar yang ada di Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun

waktu (time series) dengan skala triwulanan yang diambil dari sumber data

antara lain Bank Indonesia (BI), International Financial Statistic (IFS)

yang dipublikasikan International Monetary Fund (IMF), buku statistik

Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik.

2. Kepustakaan

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilengkapi pula dengan

membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari

buku, artikel dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis

1. Metode ARCH dan GARCH

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen maka menggunakan model Regresi majemuk dengan

persamaan sebagai berikut :

Kurs = b0 + b1 Ekspor + b2 Impor + b3 Inflasi + b4 SBI + b5 GDP +

b6 M1 + Error term

Page 50: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Persamaan tersebut diteliti dan dianalisis dengan menggunakan

metode ARCH (Auto Regressive Conditional heteroscedasticity) dan

GARCH (Generalized Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity).

Menurut Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006) alasan yang

mendasari untuk menggunakan metode tersebut adalah :

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan yang

bersifat time series yaitu Ekspor, Impor, tingkat inflasi, tingkat suku

bunga, tingkat pendapatan nasional (GDP) dan jumlah uang beredar

(M1).

2. Data dalam penelitian ini mempunyai varian error (et) yang tidak

konstan.

3. Dalam metode ARCH dan GARCH varian error (et) yang tidak

konstan dapat dimanfaatkan untuk membuat model.

4. Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding dengan

penelitian sebelumnya yang menggunakan teknik ananlisis lain.

Berdasarkan alasan-alasan di atas maka sangatlah tepat untuk

menggunakan metode ARCH dan GARCH sebagai metode analisis dalam

penelitian ini.

Dalam metode ARCH dan GARCH tidak memandang

heteroskedastisitas sebagai permasalahan, tetapi justru dapat dimanfaatkan

untuk membuat model. Bahkan dengan memanfaatkan heteroskedastisitas

Page 51: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

dalam error dengan tepat, maka akan diperoleh estimator yang lebih

efisien. Biasanya dalam sebuah model varian dari error tidak tergantung

pada variabel bebas melainkan berubah-ubah seiring dengan perubahan

waktu. Pada model seperti ini, ada suatu periode dimana volatilitas sangat

tinggi dan ada periode lain yang volatilitasnya sangat rendah. Pola

volatilitas yang seperti ini menunjukan adanya heteroskedastisitas karena

terdapat varian error yang besarnya tergantung pada volatilitas error di

masa lalu. Data yang mempunyai sifat heteroskedastisitas seperti ini dapat

di modelkan dengan ARCH (Auto Regressive Conditional

heteroscedasticity) dan GARCH (Generalized Auto Regressive

Conditional Heteroscedasticity) yang dikenalkan oleh Robert Engle. Pada

intinya model ARCH dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dengan menggunakan model penelitian yaitu :

Y =b0 + b1 X1t + b2X2t + et

σt² atau et varian heteroskedastisitas dan mengikuti persamaan berikut :

σt² = αo + α1 e²t-1 ; σt² = var (et)

Dapat dilihat bahwa var (et) dijelaskan oleh dua komponen :

αo : Komponen konstanta : αo

α1 e²t-1 : Komponen variabel, disebut komponen ARCH

Pada model ini, et heteroskedastisitas, conditional pada e²t-1.

dengan menambahkan informasi “conditional” ini estimator dari b0, b1, b2,

b3, b4, b5 dan b6 menjadi lebih efisien.

Page 52: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Model ARCH di atas, dimana var (et) tergantung hanya pada

volalitas satu periode lalu, seperti pada σt² = αo + α1 e²t-1, disebut model

ARCH (1). Sedangkan secara umum, bila var (et) tergantung pada volalitas

beberapa periode lalu seperti σt² = αo + α1 e²t-1 + α2e²t-2 + …… αp e²t–p

disebut model ARCH (p). atau dituliskan dengan :

σt² = αo + ∑ α1 e²t-i

i=1

Pada model ini, agar varian menjadi positif (var (e²) > 0), maka

harus dapat dibuat pembatasan, yaitu : αo > 0 dan 0 < α1 < 1. Untuk

mengestimasi b0, b1, b2, b3, b4, b5 dan b6 serta αo dan α1 teknik yang

digunakan biasanya teknik maximum likelihood, dalam penelitian ini

proses estimasi model tersebut dilakukan dengan menggunakan program

EViews.

Pada model ARCH (p) tersebut, dengan jumlah p yang relatif besar

akan mengakibatkan banyaknya parameter yang harus diestimasi, agar

parameter yang diestimasi tidak terlalu banyak, var (et) dapat dijadikan

model berikut :

σt² = αo + α1 e²t-1 + λ1 σ²t-1

Model ini disebut model GARCH (1) karena σt² tergantung pada

e²t-1 dan σ²t-1 yang masing-masing mempunyai lag waktu satu. Sama

Page 53: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

halnya dengan model ARCH, agar varian menjadi positif (var (e²) > 0),

maka pada model ini juga dibuat pembatasan, yaitu: αo > 0 dan λ1 ≥ 0; dan

α1 + λ1 < 1.

2. Pengujian Persyaratan Analisisis (Uji Asumsi Klasik)

a. Normalitas

Menurut Singgih Santoso (2000: 213), normalitas bertujuan untuk

menguji apakah sebuah model regresi, variable dependen, variable

independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal.

Untuk mengetahui kenormalan suatu model, maka dapat

dibuktikan dengan melekukan Uji Jarque-Bera. Menurut Nachrowi Djalal

dan Hardius Usman (2006: 438), Uji Jarque-Bera digunakan untuk

mengetahui apakah residual dalam model estimasi berdistribusi normal

atau tidak seperti yang diisyaratkan dalam model maximum Likelihood.

Residual terdistribusi normal jika kurva mengikuti bentuk lonceng dan

nilai statistik Jarque-Bera memiliki probabilitas lebih besar dari 5% atau

0,05.

b. Multikoliniearitas

Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) diciptakan oleh Ranger

frish didalam bukunya “Statistical confluense Analysis by Means of

Page 54: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

complete regression system” istilah tersebut berarti adaya hubungan linier

yang sempurna atau eksak (perfect of exact) di antara variabel-variabel

bebas dalam model regresi.

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel

independen dalam model regresi. Multikolinieritas merupakan keadaan

dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai

kondisi linier dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika di antara

peubah-peubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu

dengan yang lain maka bisa dikatakan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat dideteksi dengan

menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Menurut

Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006:247), korelasi tergolong kuat

jika besarnya koefisien korelasi mencapai 0,8 atau lebih.

c. Autokorelasi

Istilah autokorelasi (autocorrelation) menurut Maurice G. Kendal

dan William R. Buckland, A Dictionari Of Statistical Term : “Correlation

between member’s of series of observations ordered in time (as in time-

series) or space (as cross-sectional data)”. Jadi autokorelasi merupakan

korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu

Page 55: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

(seperti data time series) atau menurut urutan tempat (seperti data cross

section) atau korelasi pada dirinya sendiri.

Autokorelasi dapat didefinisikan pula sebagai terjadinya korelasi

diantara data pengamatan sebelumnya. Dengan kata lain, dapat dikatakan

bahwa munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Menurut

Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006:433), uji korelasi dengan

menggunakan Durbin-Watson sudah tidak relevan lagi dalam model

ARCH GARCH. Maka untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat

dilihat dengan Uji autokorelasi data yang dilakukan dengan Correlogram

statistic. Korelasi antar data dapat diketahui dengan melihat nilai

probabilitas dari Correlogram statistic yang secara statistik memiliki

signifikansi, jika nilai probabilitas lebih besar dari 5% atau 0,05 maka data

dapat dikatakan tidak mengandung masalah autokorelasi.

3. Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi

tersebut. Bila nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel atau tingkat signifikannya

lebih kecil dari 5% (α: 5% = 0.05) maka hal ini menunjukan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel independen secara simultan

(ekspor, impor, inflasi, suku bunga (SBI), pendapatan nasional (GDP) dan

jumlah uang beredar (M1) ) berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar

rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika Serikat sebelum dan

setelah diterapkannya free ploating exchange rate system di Indonesia.

Page 56: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

4. Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial. Bila Zhitung lebih besar atau

lebih kecil dari Ztabel atau nilai signifikan t (α: 5% = 0.05) maka H0 ditolak

dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam

penelitian ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial (ekspor,

impor, inflasi, suku bunga (SBI), pendapatan nasional (GDP) dan jumlah

uang beredar (M1) ) terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing

terhadap dolar Amerika sebelum dan setelah diterapkannya free ploating

exchange rate system di Indonesia.

5. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang

dilihat melalui adjusted R square karena variabel independen dalam

penelitian ini lebih dari dua.

E. Operasional Variabel

• Kurs atau Nilai Tukar (Y)

Kurs atau nilai tukar mata uang (exchange rate) merupakan harga suatu

mata uang terhadap mata uang yang lain. Data kurs yang dipakai adalah

data persentase pertumbuhan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

Page 57: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

secara triwulanan. Adapun data kurs yang digunakan adalah nilai tengah

antara mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebelum dan

setelah di terapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas (free ploating

exchange rate system) di Indonesia. Data kurs Rupiah per dolar AS

diperoleh dari data IFS.

• Ekspor

Menurut Mankiw (2000:67) ekspor adalah berbagai barang yang

diproduksi di dalam negeri dan dijual ke luar negeri. Ekspor

mengakibatkan aliran masuknya valuta asing dari luar negeri ke dalam

negeri. Dengan demikian penawaran dolar di masyarakat akan meningkat

yang mengakibatkan kurs rupiah menguat. Penurunan nilai tukar mata

uang akan membuat berbagai komoditas ekspor menjadi lebih murah bagi

para importir atau pihak asing sehingga barang ekspor dapat lebih

kompetitif di pasaran internasional karena harga-harga dapat bersaing.

Dengan demikian, hubungan antara ekspor dengan nilai tukar rupiah

adalah positif. Adapun data ekspor yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah ekspor non migas yang menurut Siti Astiyah dan M. Setyawan

Santoso (2005:383), mempunyai peranan penting dalam ekspor Indonesia

karena mencakup 28 kelompok barang.

Page 58: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

• Impor

Menurut Mankiw (2000:67), impor adalah berbagai barang yang di

produksi di luar negeri dan di jual ke dalam negeri. Penurunan nilai tukar

mata uang akan membuat harga barang impor menjadi lebih mahal bagi

penduduk domestik. Akibatnya permintaan barang impor akan turun.

Hubungan antara impor dan nilai tukar adalah negatif dimana apabila

tejadi peningkatan impor maka akan meningkatkan permintaan tehadap

dolar yang pada akhirnya akan membuat nilai tukar melemah. Adapun

data Impor yang di gunakan dalam penelitian ini adalah impor non migas

karena hampir semua impor telah dapat dicakup dalam impor non migas

baik impor barang konsumsi, bahan baku, maupun barang modal (Siti

Astiyah dan M. Setyawan Santoso, 2005:384)

• Tingkat Inflasi (I)

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan umum yang terjadi

secara terus-menerus. Inflasi merupakan perubahan dari titik yang diukur

dalam satuan persen. Parameter dari inflasi disini adalah Indeks Harga

Konsumen (IHK) di Indonesia. Variabel ini mengukur tingkat persentase

pertumbuhan inflasi di Indonesia dalam jangka waktu triwulanan. Data

inflasi ini diperoleh dari data IFS.

Page 59: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

• Tingkat Suku Bunga (R)

Tingkat Suku Bunga adalah angka rata-rata persentase pertumbuhan suku

bunga yang ditetapkan oleh Bank Central. Suku bunga Indonesia yang

dipergunakan adalah suku bunga nominal dalam satuan persen. Data suku

bunga Indonesia menggunakan suku bunga bank Indonesia (SBI). Data

suku bunga yang digunakan diukur dalam satuan persen. Variabel ini

mengukur suku bunga Bank Indonesia secara triwulanan. Suku bunga

Indonesia diperoleh dari data IFS.

• Tingkat Pendapatan Nasional (GDP)

Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa

akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam suatu negara dalam

jangka waktu tertentu. GDP yang dirinci menurut lapangan usaha atas dasar

harga tetap. Variabel ini mengukur pertumbuhan PDB Indonesia. Data

GDP Indonesia diperoleh dari data IFS.

GDP =

• Jumlah Uang Beredar (M1)

Jumlah uang beredar adalah uang dalam arti sempit (M1) yang terdiri dari

uang kartal dan uang giral yang dipegang oleh masyarakat. Data jumlah

uang beredar yang digunakan diukur berdasarkan pertumbuhan jumlah

uang yang beredar di Indonesia secara triwulanan. Data jumlah uang

beredar Indonesia diperoleh dari International Financial Statistic (IFS).

GDPt - GDPt-1 GDPt-1

Page 60: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kurs Rupiah per Dolar Amerika serikat

Kondisi perekonomian suatu negara bisa tercermin dari nilai mata uang

negara tersebut terhadap mata uang Negara lain (hard currency). Fluktuasi kurs

mata uang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang terjadi dalam suatu

negara. Stabilitas pergerakan kurs mata uang menunjukkan fundamental ekonomi

berada pada kondisi stabil. Trend pergerakan nilai tukar terkadang menguat secara

tajam atau bahkan sebaliknya melemah secara tajam, ini biasanya dipengaruhi

oleh faktor instabilitas ekonomi atau akibat adanya permainan para spekulan mata

uang asing.

Nilai tukar mata uang merupakan sinyal sangat penting dalam perekonomian,

karena mempengaruhi tingkah laku semua sektor ekonomi baik dalam kegiatan

produksi, konsumsi, investasi maupun berjaga-jaga. Fluktuasi berlebihan dari nilai

mata uang tidak hanya mempersulit perhitungan biaya produksi tapi juga

menimbulkan motif berjaga-jaga yang berlebihan. Sampai suatu tingkatan

tertentu, fluktuasi akan sangat mengganggu, sehingga bagi suatu unit usaha nilai

mata uang yang lebih lemah (terdepresiasi) namun relatif stabil lebih disukai

ketimbang nilai lebih kuat tetapi berfluktuatif. Nilai tukar yang lazim disebut kurs,

mempunyai peran penting dalam rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam

mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk

terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.

Page 61: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Salah satu faktor yang mempengaruhi aliran barang, jasa dan modal antara

Indonesia dengan luar negeri adalah nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang

asing. Oleh karena itu, nilai kurs perlu dijaga agar dapat berperan secara optimal

dalam mendukung perekonomian nasional. Namun perlu diingat bahwa dalam

perekonomian yang terbuka dengan dunia luar, pengendalian kurs rupiah menjadi

semakin sulit. Apalagi mata uang rupiah semakin mendunia karena rupiah

diperjual belikan di pasar uang Internasional, seperti Singapura, Hongkong, dan

New York. Diperjualbelikannya rupiah di beberapa pasar uang internasional

merupakan pertanda bahwa Indonesia semakin penting dalam perekonomian

internasional. Namun dipihak lain, mendunianya rupiah juga membawa

konsekuensi rupiah makin dipengaruhi oleh perkembangan mata uang

internasional khususnya terhadap dolar Amerika Serikat.

Secara garis besar, sejak periode 1970, Indonesia telah menerapkan tiga

sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap (fixed rate system) mulai periode

1970 sampai 1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed floating

system) sejak periode 1978, dan sistem nilai tukar mengambang bebas (free

floating exchange rate system) sejak 14 Agustus 1997.

Dalam Managed floating system nilai kurs rupiah terhadap valuta asing

ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran) valuta asing disertai

oleh pengendalian oleh otoritas moneter. Maksud pengendalian ini adalah agar

rupiah tidak terlalu fluktuatif dan tetap wajar, sebab nilai tukar yang terlalu

fluktuatif akan berdampak negatif terhadap aliran barang, jasa dan modal, yang

pada gilirannya mempengaruhi perekonomian nasional. Managed floating system

Page 62: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

dapat mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dalam rentan waktu yang lama

dan pada pihak lain memberikan ruang gerak berupa fleksibilitas guna merespon

keadaan pasar dengan adanya band intervensi yang merupakan kewenangan Bank

Indonesia sebagai otoritas moneter. Selain itu, diluar devaluasi rupiah yang telah

dilakukan Indonesia berkali-kali, setiap tahun rata-rata nilai rupiah mengalami

depresiasi sekitar 4-5% terhadap nilai dolar AS. Sejak tahun 1990 sampai dengan

minggu ke dua Juli 1997 nilai tukar Rupiah cukup stabil dan wajar. Pada akhir

Desember 1990 kurs antara Rupiah dengan dolar Amerika Serikat (kurs tengah)

adalah Rp 1.901,00 dan kurs ini mengalami penyesuaian menjadi Rp 2.383,00

pada akhir tahun 1996. kestabilan nilai kurs Rupiah berlanjut sampai dengan 11

Juli 1997 dimana nilai kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat Rp. 2.440,00.

Hal ini dapat kita lihat dalam grafik 4.1 yang menunjukan bahwa nilai tukar

rupiah pada tahun 1990 sampai triwulah ke dua tahun 1997 relatif stabil.

Kestabilan nilai tukar rupiah tersebut diperkirakan disebabkan oleh kondisi

ekonomi, politik, dan keamanan Indonesia yang relatif stabil pada tahun 1990

samapai tahun 1997 sehingga berpengaruh juga terhadap kestbilan nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika.

Namun dalam minggu kedua Juli 1997 gonjangan terhadap nilai tukar

rupiah mulai dirasakan, yang bermula dari jatuhnya mata uang Bath Thailand.

Pemerintah pada tanggal 14 Agustus 1997 melepas bata-batas kurs intervensi.

Dengan pelepasan batas-batas kurs intervensi, pemerintah meninggalkan sistem

nilai tukar rupiah yang mengambang terkendali menjadi sistem nilai tukar

mengambang (free floating exchange rate system) murni sehingga nilai tukar kurs

Page 63: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

KURS

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

Tahu

n

1991

Q1

1992

Q1

1993

Q1

1994

Q1

1995

Q1

1996

Q1

1997

Q1

1998

Q1

1999

Q1

2000

Q1

2001

Q1

2002

Q1

2003

Q1

2004

Q1

2005

Q1

KURS

rupiah ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar. Walaupun demikian,

pemerintah dapat mempengaruhi nilai kurs Rupiah baik secara langsung maupun

secara tidak langsung, yaitu melalui kebijaksaan fiskal dan moneter.

Grafik 4.1 : Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS Sumber : data diolah

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada Juli 1997 yang dipicu oleh

terdepresiasinya mata uang Thailand (Bath) kemudian berimplikasi pula terhadap

penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam rentan waktu

3 tahun nilai tukar rupiah berfluktuasi dari Rp 2.000 samapi Rp 16.000 per dolar

Amerika Serikat. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

pada pertengahan tahun 1997 sampai tahun 2002 diperkirakan karena pada tahun-

tahun tersebut bangsa Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang cukup

parah yang menyebabkan kondisi ekonomi, politik, keamanan Indonesia tidak

stabil. Sehingga menyebabkan perekonomian dalam negeri secara keseluruhan

terganggu.

Page 64: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Namun demikian, sejak tahun 2002 - 2006 trend pergerakan kurs rupiah

stabil pada kisaran rata-rata Rp 9.000 – Rp 11.000 per dolar Amerika Serikat. Ini

mengindikasikan bahwa kinerja perekonomian Indonesia mulai menuju stabilitas

makro.

Grafik 4.2 : Tingkat Inflasi Sumber : Data diolah

Jika dilihat perkembangan tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia

sepanjang tahun 1995 – 2006 yang tergambar dari grafik 4.2 adanya

kecendrungan korelasi positif antara fluktuasi nilai tukar rupiah per dolar AS

dengan fluktuasi tingkat inflasi yang terjadi. Yang paling mudah teridentifikasi

adalah pada saat terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana pada saat itu

terjadi depresiasi nilai tukar rupiah kemudian berakibat kepada peningkatan secara

besar-besaran tingkat inflasi. Hal ini bisa dilihat dari grafik 4.2 di atas. Akibat

krisis yang melanda Indonesia yang dipicu oleh melemahnya nilai rupiah bahkan

hampir sampai Rp 16.000/USD berakibat pula pada gejolak tingkat inflasi sampai

80%.

-100

102030405060708090

1995

Q1

1995

Q4

1996

Q3

1997

Q2

1998

Q1

1998

Q4

1999

Q3

2000

Q2

2001

Q1

2001

Q4

2002

Q3

2003

Q2

2004

Q1

2004

Q4

2005

Q3

2006

Q2

Series1

Page 65: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Grafik 4.3 : Tingkat Suku Bunga

Sumber : Data diolah

Sedangkan untuk perkembangan suku bunga juga mengalami pengaruh

akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997. hal ini dapat

dilihat dari grafik 4.3 yang menunjukan tingkat suku bunga yang sangat tinggi, ini

diakibatkan suku bunga merupakan salah satu kebijakan yang dapat dilakukan

demi meredam tingkat inflasi yang terjadi pada saat krisis. Sedangkan untuk saat

ini tingkat suku bunga berada pada kisaran 12% pertahun. Dan ini berada pada

tingkat pertumbuhan yang stabil.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia berdampak pada berbagai

fundamental ekonomi di negeri ini. Hal ini terlihat pada penurunan Gross

Domestic Product (GDP) dan neraca pembayaran (BOP) atau cadangan devisa.

Namun untuk saat ini fundamental ekonomi tersebut sudah mengalami

peningkatan yang diakibatkan kondisi makro ekonomi Indonesia yang sudah

mengalami recovery.

rd

01020304050607080

1990

Q2

1991

Q2

1992

Q2

1993

Q2

1994

Q2

1995

Q2

1996

Q2

1997

Q2

1998

Q2

1999

Q2

2000

Q2

2001

Q2

2002

Q2

2003

Q2

2004

Q2

2005

Q2

rd

Page 66: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Deskripsi Data

a. Sebelum diterapkannya free floating exchange rate system

Hasil olah data yang dilakukan sebelum diterapkannya free floating

exchangerate system, dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang

terdapat pada model yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-

variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Data Variabel 1

Tahun

KURS (Rp/$)

Ekspor (Ribu $)

Impor (Ribu $)

Inflasi

SBI

GDP (Miliar Rp)

M1 (Miliar Rp)

1990Q1 1.823 3471515 4069740 0,002375 0,03285 28004,1 221551990Q2 1.844 3511595 4424544 0,005 0,036075 28604,2 232041990Q3 1.864 3687798 5135533 0,008625 0,04405 28804,3 229821990Q4 1.901 4015023 5676371 0,00875 0,0462 29804,3 238191991Q1 1.932 3915193 5754334 0,009875 0,0517 30532,8 235711991Q2 1.954 4308177 5845536 0,00595 0,042075 30573,9 246101991Q3 1.968 4806353 5817825 0,005125 0,046425 30806,3 258051991Q4 1.992 4838643 5845127 0,004875 0,046225 31520,2 263411992Q1 2.017 5150300 5940893 0,0035 0,044975 32691,1 273181992Q2 2.033 5338757 6144145 0,00425 0,041675 32206,3 268801992Q3 2.038 5956324 6512572 0,0015 0,038225 32706,2 276501992Q4 2.062 5763068 6038835 0,0161 0,034975 33501,2 287791993Q1 2.071 5898019 5813091 0,0161 0,032475 33901,7 305931993Q2 2.088 6155711 6482474 0,017425 0,029225 34553,1 313421993Q3 2.108 5905449 6007946 0,0206 0,021125 35921 348121993Q4 2.110 6569126 7409426 0,024425 0,02335 35331,3 368051994Q1 2.144 6386643 6189602 0,009275 0,021225 36092,9 379081994Q2 2.180 6912536 7597023 0,011475 0,0236 36955,1 398881994Q3 2.181 7404940 8101306 0,01845 0,0276 44639,6 421951994Q4 2.200 8011396 7682909 0,0231 0,0305 52234,1 453741995Q1 2.219 7638675 7608288 0,0076 0,03405 67693,8 449081995Q2 2.246 8943845 8883385 0,00585 0,036525 67693,2 470451995Q3 2.276 8197125 8463630 0,003525 0,03565 75377,7 489811995Q4 2.308 8221378 7859063 0,004625 0,034975 83062,3 52677

Page 67: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

1996Q1 2.336 7909855 7748519 0,00815 0,034925 98431,3 531621996Q2 2.342 9479212 8581226 0,001925 0,034975 100922,2 564481996Q3 2.340 9670200 8155121 0,002275 0,034875 107102,8 596841996Q4 2.383 9748670 7627986 0,003825 0,03345 107962,8 640891997Q1 2.419 8531736 8952638 0,0049 0,029075 140761,1 635651997Q2 2.450 11842686 8966223 0,00635 0,02655 149380,3 69950,04

Sumber : Bank Indonesia

Tabel 4.2

Deskripsi Data 1

Sumber: Data diolah

Tabel data deskripsi di atas memperlihatkan bahwa semua variabel

yang terdapat dalam penelitian, yaitu Y (kurs) sebagai variabel dependen

yang merupakan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Variabel X1 (ekspor), X2 (impor), X3 (inflasi), X4 (SBI), X5 (GDP) dan X6

(M1) sebagai variabel indevenden. Isi deskripsi statistik dalam penelitian

Variabel Kurs

(Y)

Ekspor

( X1)

Impor

( X2)

Inflasi

( X3)

SBI

( X4)

GDP

( X5)

M1

( X6)

Mean 2127,633 6606332 6844510 0,008860 0,034987 55925,71 38751,33

Std.

Deviasi

178,2986 2152359 1353665 0,006583 0,007940 35595,36 14418,64

Min 1823 3471515 4069740 0,001500 0,021125 28004,1 22155

Max 2450 11842686 8966223 0,024425 0,051700 149380,3 69950,04

N 30 30 30 30 30 30 30

Page 68: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

ini adalah rata-rata (means), standar deviasi, data terkecil (min), data

terbesar (max) dan jumlah data yang diteliti (N).

Tabel 4.1 dan 4.2 berdasarkan data yang diperoleh dari

pengumpulan data triwulanan yang dimulai dari triwulan pertama tahun

1990 sampai dengan triwulan ke dua tahun 1997, dapat dilihat bahwa

variabel dependen yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika atau

kurs memiliki nilai rata-rata sebesar 2127,633 dan standar deviasi sebesar

178,2986 dengan nilai terkecil terjadi pada triwulan ke satu tahun 1990

yaitu sebesar 1823 , sedangkan nilai terbesar dari kurs rupiah terhadap

dolar Amerika terjadi pada triwulan ke dua tahun 1997 yaitu sebesar 2450

dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel independen berdasarkan pengumpulan data triwulanan

dari triwulan ke satu tahun 1990 sampai dengan triwulan ke dua tahun

1997 diketahui bahwa nilai rata-rata dari ekspor Indonesia sebesar

6606332 dengan standar deviasi sebesar 2152359, untuk nilai terendah

terjadi pada triwulan ke satu tahun 1990 yaitu sebesar 3471515,

sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke dua tahun 1997 yaitu

sebesar 11842686 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel impor dapat dilihat dalam tabel mempunyai rata-rata

sebesar 6844510 dengan standar deviasi sebesar 135665 dan nilai

terendah dari variabel impor diketahui terjadi pada triwulan ke satu tahun

1990 yaitu sebesar 4069740, sedangkan nilai tertinggi terjadi pada

Page 69: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

triwulan ke dua tahun 1997 yaitu sebesar 8966223 dengan jumlah data

sebanyak 30.

Variabel inflasi mempunyai rata-rata sebesar 0,008860 dengan

standar deviasi sebesar 0,006583 dan nilai terendah dari variabel inflasi

diketahui terjadi pada triwulan ke tiga tahun 1992 yaitu sebesar 0,001500.

Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke empat tahun 1993 yaitu

sebesar 0,024425 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel suku bunga (SBI) mempunyai rata-rata sebesar 0,034987

dengan standar deviasi sebesar 0,007940 dan nilai terendah dari variabel

suku bunga diketahui terjadi pada triwulan ke tiga tahun 1993 yaitu

sebesar 0,021125. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke satu

tahun 1991 yaitu sebesar 0,051700 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel pendapatan nasional (GDP) mempunyai rata-rata sebesar

55925,71 dengan standar deviasi sebesar 35595,36 dan nilai terendah dari

variabel pendapatan nasional (GDP) diketahui terjadi pada triwulan ke

satu tahun 1990 yaitu sebesar 28004,10. Sedangkan nilai tertinggi terjadi

pada triwulan ke dua tahun 1997 yaitu sebesar 149380,3 dengan jumlah

data sebanyak 30.

Variabel jumlah uang beredar (M1) mempunyai rata-rata sebesar

38751,33 dengan standar deviasi sebesar 14418,64 dan nilai terendah dari

variabel jumlah uang beredar (M1) diketahui terjadi pada triwulan ke satu

tahun 1990 yaitu sebesar 22155. sedangkan nilai tertinggi terjadi pada

Page 70: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

triwulan ke dua tahun 1997 yaitu sebesar 69950 dengan jumlah data

sebanyak 30.

b. Setelah diterapkannya free floating exchange rate system

Hasil olah data yang dilakukan setelah diterapkannya free floating

exchangerate system, dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang

terdapat pada model yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-

variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Data Variabel 2

Tahun

KURS (Rp/$)

Ekspor (Ribu $)

Impor (Ribu $)

Inflasi

SBI

GDP (Miliar Rp)

M1 (Miliar Rp)

1997Q4 4.650 11162282 11089445 0,027625 0,050575 173169,7 78342,861998Q1 8.325 10618650 8080755 0,062825 0,058125 202194,6 9827,291998Q2 14.900 8336645 5727586 0,113975 0,13535 228982,9 109479,81998Q3 10.700 11155735 9289399 0,188675 0,175025 240082,6 1025631998Q4 8.025 8850579 7400088 0,194075 0,1245 260017,4 101197,31999Q1 8.685 8555807 6596962 0,0102 0,093175 281051,6 105705,11999Q2 6.726 9940445 7819617 0,006825 0,07165 279711,9 1059641999Q3 8.388 11001600 7229544 0,00005 0,03435 277583,2 1181241999Q4 7.100 9339582 7320170 0,005025 0,032275 281095,3 1246332000Q1 7.590 10852170 8087849 0,0025 0,028025 302421 1246632000Q2 8.735 12072159 9478782 0,00525 0,028175 316584 1338322000Q3 8.780 13600965 9355711 0,017 0,0339 333739 1354302000Q4 9.595 11842278 10740090 0,0235 0,03535 337940,3 1621862001Q1 10.400 11193006 8390074 0,0265 0,0376 354497,9 1483752001Q2 11.440 11182675 8602235 0,030275 0,0409 370560,6 1601422001Q3 9.675 11694227 7375809 0,03255 0,043675 379177 1642372001Q4 10.400 6949013 5494039 0,031375 0,044 386738,7 1777312002Q1 9.855 9715603 6677928 0,0352 0,0421 394031,7 1661732002Q2 8.730 11637858 7790231 0,0287 0,03935 402435,5 1740172002Q3 9.015 12548391 8990447 0,02525 0,035425 409594,7 1817912002Q4 8.940 11019311 7750773 0,025 0,032575 403589,7 1919392003Q1 8.908 11666276 9276588 0,01775 0,030275 516820,1 1812392003Q2 8.285 11772777 8022926 0,0165 0,02585 515704,5 194878

Page 71: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

2003Q3 8.389 11941333 8028710 0,0155 0,022225 530011,3 2075872003Q4 8.465 11178043 8411849 0,01275 0,02105 524221,8 2237992004Q1 8.587 11048752 7956050 0,01275 0,01915 540031,9 2190862004Q2 9.415 13528189 8484116 0,017 0,018325 568253 2337262004Q3 9.170 14819046 8955605 0,0155 0,018425 594736,5 2409112004Q4 9.290 14907613 9440791 0,016 0,01855 600010,1 2538182005Q1 9.480 15425863 9603413 0,022 0,018575 628183,8 250492

Sumber : Bank Indonesia

Tabel 4.4

Deskripsi Data 2

Sumber: Data diolah

Tabel data deskripsi 4.4 di atas memperlihatkan bahwa semua

variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu Y (kurs) sebagai variabel

devenden yang merupakan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika. Variabel X1 (ekspor), X2 (impor), X3 (inflasi), X4(SBI),

X5(GDP) dan X6 (M1) sebagai variabel indevenden. Isi deskripsi statistik

dalam penelitian ini adalah rata-rata (means), standar deviasi, data terkecil

(min), data terbesar (max) dan jumlah data yang diteliti (N).

Variabel Kurs

(Y)

Ekspor

( X1)

Impor

( X2)

Inflasi

( X3)

SBI

( X4)

GDP

( X5)

M1

( X6)

Mean 9021,433 11318562 8248919 0,034604 0,046951 387772,4 159396,3

Std.

Deviasi

1689,041 1917055 1274312 0,047525 0,037643 129181,3 56506,14

Min 4650 6949013 5494039 0,00005 0,018325 173169,7 9827,29

Max 14900 15425863 11089445 0,194075 0,175025 628183,8 253818

N 30 30 30 30 30 30 30

Page 72: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Tabel 4.3 dan 4.4 berdasarkan data yang diperoleh dari

pengumpulan data triwulanan yang dimulai setelah diterapkannya sistem

nilai tukar mengambang bebas atau free floating exchange rate system

yaitu dari triwulan ke empat tahun 1997 sampai dengan triwulan ke satu

tahun 2005 dapat dilihat bahwa variabel devenden yaitu pertumbuhan nilai

tukar rupiah terhadap dolar Amerika atau kurs memiliki nilai rata-rata

sebesar 9021,433 dengan standar deviasi sebesar 1689,041 dan nilai

terkecil terjadi pada triwulan ke empat tahun 1997 yaitu sebesar 4650.

Sedangkan nilai terbesar dari kurs rupiah terhadap dolar Amerika terjadi

pada triwulan ke dua tahun 1998 yaitu sebesar 14900 dengan jumlah data

sebanyak 30.

Variabel independen berdasarkan pengumpulan data triwulanan

dari triwulan ke empat tahun 1997 sampai dengan triwulan ke satu tahun

2005 diketahui bahwa nilai rata-rata dari ekspor Indonesia sebesar

11318562 dengan standar deviasi sebesar 1917055 dan nilai terendah

terjadi pada triwulan ke empat tahun 2001 yaitu sebesar 6949013.

Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke satu tahun 2005 yaitu

sebesar 15425863 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel impor dapat dilihat dalam tabel mempunyai rata-rata

sebesar 8248919 dengan standar deviasi sebesar 1917055 dan nilai

terendah dari variabel impor diketahui terjadi pada triwulan ke empat

tahun 2001 yaitu sebesar 5494039. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada

Page 73: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

triwulan ke empat tahun 1997 yaitu sebesar 11089445 dengan jumlah data

sebanyak 30.

Variabel inflasi mempunyai rata-rata sebesar 0,034604 dengan

standar deviasi sebesar 0,047525 dan nilai terendah dari variabel inflasi

diketahui terjadi pada triwulan ke tiga tahun 1999 yaitu sebesar 0,00005.

Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke empat tahun 1998 yaitu

sebesar 0,194075 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel suku bunga mempunyai rata-rata sebesar 0,046951

dengan standar deviasi sebesar 0,037643 dan nilai terendah dari variabel

suku bunga diketahui terjadi pada triwulan ke dua tahun 2004 yaitu

sebesar 0,018325. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada triwulan ke tiga

tahun 1998 yaitu sebesar 0,175025 dengan jumlah data sebanyak 30.

Variabel pendapatan nasional (GDP) mempunyai rata-rata sebesar

387772,4 dengan standar deviasi sebesar 129181,3 dan nilai terendah dari

variabel pendapatan nasional (GDP) diketahui terjadi pada triwulan ke

empat tahun 1997 yaitu sebesar 173169,7. Sedangkan nilai tertinggi terjadi

pada triwulan ke satu tahun 2005 yaitu sebesar 628183,8 dengan jumlah

data sebanyak 30.

Variabel jumlah uang beredar (M1) mempunyai rata-rata sebesar

159396,3 dengan standar deviasi sebesar 56506,14 dan nilai terendah dari

variabel jumlah uang beredar (M1) diketahui terjadi pada triwulan ke satu

tahun 1998 yaitu sebesar 9827,29. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada

Page 74: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

0

1

2

3

4

5

-1 0 1 2

Series: Standardized ResidualsSample 1990:2 1997:2Observations 29

Mean 0.259315Median 0.310316Maximum 2.156625Minimum -1.183248Std. Dev. 0.942389Skewness 0.281394Kurtosis 2.161162

Jarque-Bera 1.232959Probability 0.539842

triwulan ke empat tahun 2004 yaitu sebesar 253818 dengan jumlah data

sebanyak 30.

2. Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi Klasik)

a. Sebelum diterapkannya free floating exchange rate system

1. Normalitas

Grafik 4.4 : Uji Jarque-Bera atau Histogram Residual 1 Sumber : Data diolah

Korelogram pada grafik 4.4 menunjukan bahwa residual berdistribusi

normal. Hal ini ditunjukan oleh :

• Kurva yang mengikuti bentuk lonceng

• Nilai statistik Jarque-Bera yang memiliki probabilitas lebih besar dari

5% atau 0,539842 > 0,05. dengan demikian model ini dapat dipakai

untuk melakukan penelitian karena uji dalam grafik 4.4 menunjukan

bahwa model ini terdistribusi normal.

Page 75: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

2. Multikolinieritas

Tabel 4.5

Tabel Mutikolinearitas 1

EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1

EKSPOR 1.000000 0.724779 0.173085 -0.184307 -0.057978 -0.276743

IMPOR 0.724779 1.000000 -0.010065 -0.139461 -0.080890 -0.279022

INFLASI 0.173085 -0.010065 1.000000 0.127666 0.151385 0.062875

SBI -0.184307 -0.139461 0.127666 1.000000 0.314747 0.633894

GDP -0.057978 -0.080890 0.151385 0.314747 1.000000 0.220540

M1 -0.276743 -0.279022 0.062875 0.633894 0.220540 1.000000

Sumber : Data diolah

Tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa variabel bebas tidak ada yang

berkorelasi. Menurut Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006:247)

korelasi tergolong kuat jika besarnya 0,8 atau lebih.

3. Autokorelasi

Tabel 4.6

Hasil Output Pengujian Korelogram 1

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . | . | . | . | 1 0.042 0.042 0.0557 .**| . | .**| . | 2 -0.283 -0.285 2.7253 0.099 . |* . | . |**. | 3 0.194 0.241 4.0297 0.133 . |* . | . |* . | 4 0.177 0.068 5.1575 0.161 . *| . | . | . | 5 -0.058 0.047 5.2818 0.260 . *| . | . *| . | 6 -0.146 -0.141 6.1188 0.295 . | . | . | . | 7 0.010 -0.024 6.1233 0.410 . | . | . *| . | 8 -0.029 -0.130 6.1601 0.521 . *| . | . *| . | 9 -0.130 -0.072 6.9147 0.546 . | . | . | . | 10 -0.048 -0.042 7.0222 0.635 . | . | . | . | 11 -0.018 -0.033 7.0381 0.722 . *| . | . | . | 12 -0.066 -0.048 7.2683 0.777

Sumber : Data diolah

Page 76: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

0

2

4

6

8

10

12

-2 -1 0 1 2

Series: Standardized ResidualsSample 1997:4 2005:1Observations 30

Mean 0.091039Median -0.066657Maximum 2.125511Minimum -1.938517Std. Dev. 1.022283Skewness 0.278844Kurtosis 2.769899

Jarque-Bera 0.454954Probability 0.796541

Tabel 4.6 di atas menunujukan bahwa nilai statistik Q tidak

signifikan, ditandai dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% atau

0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah pelanggaran

asumsi adanya Autokorelasi.

b. Setelah diterapkannya free floating exchange rate system

1. Normalitas

Grafik 4.5 : Uji Jarque-Bera atau Histogram Residual 2 Sumber : Data diolah

Korelogram pada grafik 4.5 menunjukan bahwa residual berdistribusi

normal. Hal ini ditunjukan oleh :

• Kurva yang mengikuti bentuk lonceng

• Nilai statistik Jarque-Bera yang memiliki probabilitas lebih besar dari 5%

atau 0,796541 > 0,05. dengan demikian model ini dapat dipakai untuk

Page 77: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

melakukan penelitian karena uji dalam grafik 4.5 menunjukan bahwa

model ini terdistribusi normal.

2. Multikolinieritas

Tabel 4.7

Tabel Mutikolinearitas 2

EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1

EKSPOR 1.000000 0.696618 -0.298922 -0.499920 0.630917 0.570573

IMPOR 0.696618 1.000000 -0.124308 -0.255794 0.159564 0.137185

INFLASI -0.298922 -0.124308 1.000000 0.560201 -0.383439 -0.374302

SBI -0.499920 -0.255794 0.560201 1.000000 -0.612341 -0.579009

GDP 0.630917 0.159564 -0.383439 -0.612341 1.000000 0.647036

M1 0.570573 0.137185 -0.374302 -0.579009 0.647036 1.000000

Sumber : Data diolah

Tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa variabel bebas tidak ada yang

berkorelasi. Menurut Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006:247)

korelasi tergolong kuat jika besarnya 0,8 atau lebih.

Page 78: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

3. Autokorelasi

Tabel 4.8

Hasil Output Pengujian Korelogram 2

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |*** | . |*** | 1 0.376 0.376 4.6716 0.061 . |* . | . | . | 2 0.136 -0.006 5.3031 0.071 . *| . | . *| . | 3 -0.096 -0.168 5.6277 0.131 . *| . | . | . | 4 -0.122 -0.037 6.1770 0.186 . *| . | . | . | 5 -0.129 -0.052 6.8187 0.234 ***| . | ***| . | 6 -0.358 -0.357 11.943 0.063 .**| . | . | . | 7 -0.204 0.036 13.673 0.057 .**| . | . *| . | 8 -0.233 -0.172 16.034 0.062 . *| . | . | . | 9 -0.065 -0.041 16.225 0.062 . *| . | . *| . | 10 -0.068 -0.113 16.445 0.088 . |* . | . |* . | 11 0.088 0.093 16.839 0.113 . |* . | . *| . | 12 0.084 -0.160 17.215 0.142 . | . | . *| . | 13 -0.030 -0.156 17.266 0.187 . | . | . *| . | 14 -0.026 -0.114 17.306 0.240 . | . | . | . | 15 0.006 0.018 17.308 0.301 . | . | .**| . | 16 -0.005 -0.235 17.310 0.366

Sumber : Data diolah

Tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa nilai statistik Q tidak signifikan,

ditandai dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% atau 0,05. sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah pelanggaran asumsi adanya

Autokorelasi.

3. Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara

bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka Ho ditolak dan H1

diterima, hal ini berarti bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel-

Page 79: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

variabel yang terdapat dalam model berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependennya.

a. Sebelum diterapkannya free floating exchange rate system

Tabel 4.9

Hasil Output Metode ARCH GARCH 1

Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. SQR(GARCH) 2.803053 5.650144 0.496103 0.6198

C 1503.351 341.5918 4.401017 0.0000 EKSPOR -4.35E-05 2.09E-06 -20.78430 0.0000 IMPOR 4.00E-05 7.27E-07 55.07703 0.0000 INFLASI 488.8287 3803.994 0.128504 0.8978

SBI -1460.304 3170.423 -0.460602 0.6451 GDP 0.001171 0.000615 1.903509 0.0570 M1 0.001839 0.000379 4.856185 0.0000

Variance Equation

C 707.5768 2220.473 0.318660 0.7500 ARCH(1) 0.304307 0.771136 0.394622 0.6931

(RESID<0)*ARCH(1) 0.478971 1.446121 0.331211 0.7405 GARCH(1) 0.296428 0.557027 0.532162 0.5946 INFLASI -0.000525 79611.83 -6.60E-09 1.0000

R-squared 0.946707 Mean dependent var 2138.138 Adjusted R-squared 0.900519 S.D. dependent var 171.7473 S.E. of regression 54.17013 Akaike info criterion 11.17322 Sum squared resid 44016.04 Schwarz criterion 11.83329 Log likelihood -148.0116 F-statistic 20.49699 Durbin-Watson stat 1.720860 Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots -.01

Estimation Command: ===================== ARCH(T,M,H,DERIV=AN) KURS C EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1 @ INFLASI Estimation Equation: ===================== KURS = C(1)*SQR(GARCH) + C(2) + C(3)*EKSPOR + C(4)*IMPOR + C(5)*INFLASI + C(6)*SBI + C(7)*GDP + C(8)*M1 Substituted Coefficients: ===================== KURS = 2.803052529*SQR(GARCH) + 1503.351109 - 4.348114717e-05*EKSPOR + 4.003390261e-05*IMPOR + 488.8287198*INFLASI - 1460.303986*SBI + 0.001171428888*GDP + 0.001838630849*M1 GARCH = 707.5768+0.304307ARCH(1)+0.478971(RESID<0)*ARCH(1)+ 0.296428*GARCH(1) -0.000525*INFLASI

Page 80: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Nilai F hitung berdasarkan tabel output dengan menggunakan

metode ARCH GARCH di atas menunjukan nilai F hitung adalah sebesar

20,49699. Sementara itu, dengan menggunakan α = 5% dan derajat

kebebasan (6,23) diperoleh nilai F tabel sebesar 2,53 Sehingga 20,49699 >

2,53 atau dengan kata lain F hitung lebih besar dari pada F tabel sehingga

H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

dalam model tersebut variabel-variabel independen secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar

Amerika Serikat. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh

Hamdy Hady (2006) bahwa ekspor, impor inflasi, SBI, GDP dan jumlah

uang beredar mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika Serikat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama periode

triwulan pertama tahun 1990 sampai dengan triwulan ke dua tahun. 1997

atau pada saat Indonesia masih menggunakan sistem nilai tukar

mengambang terkendali (managed flaoting exchange rate system) ekspor,

impor inflasi, SBI, GDP dan jumlah uang beredar berpengaruh secara

signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Hal ini terjadi karena pada tahun 1992 Indonesia menerapkan kebijakan

nilai tukar Crawling Band yang merupakan bagian dari managed flaoting

exchange rate system yang lebih menitikberatkan kepada peningkatan

fleksibilitas nilai tukar rupiah. Fleksibilitas nilai tukar tersebut tercermin

dari semakin berkurangnya ketergantungan bank-bank kepada Bank

Indonesia dalam melakukan transaksi Devisa. Menurut Miranda S.

Page 81: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Goeltom dan Doddy Zuverdi (1998), Perkembangan nilai tukar rupiah

selama periode managed floating dalam pelaksanaannya mempunyai

esensi yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik perekonomian pada

saat tersebut.

b. Setelah diterapkannya free floating exchange rate system

Tabel 4.10

Hasil Output Metode ARCH GARCH 2

Estimation Command:

===================== ARCH(T,M,H,DERIV=AN) KURS C EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1 @ INFLASI Estimation Equation: ===================== KURS = C(1)*SQR(GARCH) + C(2) + C(3)*EKSPOR + C(4)*IMPOR + C(5)*INFLASI + C(6)*SBI + C(7)*GDP + C(8)*M1

Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. SQR(GARCH) 0.753703 0.295445 2.551081 0.0107

C 8802.879 1220.351 7.213397 0.0000 EKSPOR -0.000252 9.58E-07 -263.1474 0.0000 IMPOR 0.000772 1.11E-06 697.0505 0.0000 INFLASI 3357.964 9839.797 0.341264 0.7329

SBI -20798.08 17238.18 -1.206513 0.2276 GDP 0.004322 0.000729 5.929058 0.0000 M1 0.020077 0.003763 5.334634 0.0000

Variance Equation C 1613626. 715259.0 2.256002 0.0241

ARCH(1) 0.144989 0.331241 0.437714 0.6616 (RESID<0)*ARCH(1) -0.422469 0.469233 -0.900340 0.3679

GARCH(1) -0.034229 0.075842 -0.451320 0.6518 INFLASI 0.000000 17950167 0.000000 1.0000

R-squared 0.620277 Mean dependent var 9021.433 Adjusted R-squared 0.611060 S.D. dependent var 1689.041 S.E. of regression 1679.675 Akaike info criterion 17.81868 Sum squared resid 47962226 Schwarz criterion 18.42586 Log likelihood -254.2802 F-statistic 7.027028 Durbin-Watson stat 1.419330 Prob(F-statistic) 0.008069

Page 82: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Substituted Coefficients: ===================== KURS = 0.7537031455*SQR(GARCH) + 8802.878504 - 0.0002520202369*EKSPOR + 0.000771682801*IMPOR + 3357.963877*INFLASI - 20798.0827*SBI + 0.004322208136*GDP + 0.02007677254*M1 GARCH = 1613626 + 0.144989* ARCH(1) -0.422469*(RESID<0)*ARCH(1) -0.034229* GARCH(1)+ 0.000000* INFLASI

Nilai F hitung setelah diterapkannya free floating exchange rate

system, berdasarkan tabel output dengan menggunakan metode ARCH

GARCH di dapat nilai F hitung sebesar 7,027028. Sementara itu, dengan

menggunakan α = 5% dan derajat kebebasan (6,23) diperoleh nilai F tabel

sebesar 2,53. Sehingga 7,027028 > 2,53 atau dengan kata lain F hitung

lebih besar dari pada F tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut variabel-

variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat. Hal ini sesuai

dengan teori yang di kemukakan oleh Hamdy Hady (2006) bahwa ekspor,

impor inflasi, SBI, GDP dan jumlah uang beredar mempengaruhi fluktuasi

nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Disamping itu, hal ini

terjadi karena setelah diterapkannya free floating exchange rate system

nilai tukar rupiah di serahkan kepada mekanisme pasar yang menyebabkan

setiap fluktuasi nilai tukar rupiah akan lebih banyak disebabkan oleh

permintaan dan penawaran valas. Menurut Adwin Suya A (2002) pada

dasarnya free floating exchange rate system menghendaki tidak adanya

campur tangan pemegang otoritas moneter suatu negara secara formal

dalam rangka menstabilkan atau mengatur nilai tukar mata uangnya.

Page 83: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

4. Uji t (Uji Secara Parsial)

Jika nilai Prob < alpha atau t hitung > t tabel maka terdapat

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen terhadap

variabel dependen.

a. Sebelum diterapkannya free floating exchange rate system

1) Pengaruh variabel ekspor terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai t hitung

variabel ekspor adalah sebesar 20,78430 dan nilai t tabel dengan

alpha 0,05 (5%) di dapat nilai sebesar ± 2,069, sehingga 20,78430

> ± 2,069 atau dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0

ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel ekspor secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel ekspor adalah -0,0000435 yang

berarti bahwa setiap kenaikan ekspor 1% maka nilai tukar rupiah

akan menguat terhadap dolar Amerika atau dolar Amerika akan

terdepresiasi sebesar 0,0000435% dengan anggapan cateris

paribus. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukan Hamdy

Hady (2006) bahwa ekspor mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Page 84: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

2) Pengaruh variabel impor terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

ARCH GARCH menunjukan bahwa nilai t hitung variabel impor

adalah sebesar 55,07703 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%)

di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 55,07703 >

± 2,069 atau dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel

impor secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel impor dengan menggunakan

metode ARCH GARCH adalah sebesar 0,00004 yang berarti

bahwa setiap kenaikan impor 1% maka dolar Amerika akan

apresiasi terhadap rupiah atau nilai tukar rupiah akan melemah

terhadap dolar Amerika sebesar 0,00004% dengan anggapan

cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukan

Hamdy Hady (2006) bahwa impor mempengaruhi nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

3) Pengaruh variabel inflasi terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data yang terlihat dalam tabel 4.9

menunjukan bahwa nilai t hitung variabel inflasi adalah sebesar

0,128504 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai

sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 0,128504 < ± 2,069 atau

Page 85: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

dengan kata lain t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

4) Pengaruh variabel SBI terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

ARCH GARCH yang terlihat dalam tabel 4.9 menunjukan nilai t

hitung variabel SBI adalah sebesar 0,460602 dan nilai t tabel

dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat

disimpulakan 0,460602 < ± 2,069 atau dengan kata lain t hitung <

t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel SBI secara parsial tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar

Amerika Serikat.

5) Pengaruh variabel GDP terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai t hitung

variabel GDP adalah sebesar 1,903509 dan nilai t tabel dengan

alpha 0,05 (5%) di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat

disimpulakan 1,903509 < ± 2,069 atau dengan kata lain t hitung

< t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa variabel GDP secara parsial tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah

per dolar Amerika Serikat.

Page 86: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

6) Pengaruh variabel M1 terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data yang terlihat dalam tabel 4.9

menunjukan bahwa nilai t hitung variabel M1 adalah sebesar

4,856185 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai

sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 4,856185 > ± 2,069 atau

dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel M1

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai

tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel jumlah uang beredar (M1)

adalah 0,001839 yang berarti bahwa setiap kenaikan jumlah uang

beredar (M1) 1% maka dolar Amerika akan apresiasi terhadap nilai

tukar rupiah atau nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar

Amerika sebesar 0,001839% dengan anggapan cateris paribus.

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Adwin Surya A (2002) dan Ni Made Sukartini dan Somnya

Laksana (2000) yang mengatakan bahwa jumlah uang beredar

mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

b. Setelah diterapkannya free floating exchange rate system

1) Pengaruh variabel ekspor terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

ARCH GARCH menunjukan bahwa nilai t hitung variabel ekspor

Page 87: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

adalah sebesar 263,1474 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%)

di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat dikatakan bahwa

263,1474 > ± 2,069 atau dengan kata lain t hitung > t tabel maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel ekspor secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel ekspor adalah -0,000252 yang

berarti bahwa setiap kenaikan ekspor 1% maka dolar Amerika akan

mengalami depresiasi terhadap rupiah atau nilai tukar rupiah akan

menguat terhadap dolar Amerika sebesar 0,000252% dengan

anggapan cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan teori yang

dikemukan Hamdy Hady (2006) bahwa ekspor mempengaruhi nilai

tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

2) Pengaruh variabel impor terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data yang terlihat dalam tabel 4.10

menunjukan bahwa nilai t hitung variabel impor adalah sebesar

697,0505 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai

sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 697,0505 > ± 2,069 atau

dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel

impor secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Page 88: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Besarnya koefisisn variabel impor yang terlihat dalam tabel

di atas adalah sebesar 0,000772. Hal ini berarti bahwa setiap

kenaikan impor 1% maka dolar Amerika akan mengalami apresiasi

terhadap rupiah atau dengan kata lain nilai tukar rupiah akan

melemah terhadap dolar Amerika sebesar 0,000772% dengan

anggapan cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan teori yang

dikemukan Hamdy Hady (2006) dan Anggita Mahda Kurnia bahwa

impor mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

3) Pengaruh variabel inflasi terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai t hitung

variabel inflasi adalah sebesar 0,341264 dan nilai t tabel dengan

alpha 0,05 (5%) di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat

disimpulakan 0,341264 < ± 2,069 atau dengan kata lain t hitung <

t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel inflasi secara parsial tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar

Amerika Serikat.

4) Pengaruh variabel SBI terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data dengan metode ARCH GARCH

menunjukan bahwa nilai t hitung variabel SBI adalah sebesar

1,206513 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai

sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 1,206513 < ± 2,069 atau

Page 89: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

dengan kata lain t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel SBI

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

5) Pengaruh variabel GDP terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data yang terlihat dalam tabel 4.10

menunjukan bahwa nilai t hitung variabel GDP adalah sebesar

5,929058 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%) di dapat nilai

sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 5,929058 > ± 2,069 atau

dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel

GDP secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel GDP adalah 0,004322 yang

berarti bahwa setiap kenaikan GDP 1% maka dolar Amerika akan

mengalami apresiasi terhadap rupiah atau nilai tukar rupiah akan

melemah terhadap dolar Amerika sebesar 0,004322% dengan

anggapan cateris paribus. Hasil ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Adwin Surya A (2002) yang

menyatakan bahwa pendapatan nasional atau GDP tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar rupiah per dolar

Amerika Serikat.

Page 90: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

6) Pengaruh variabel M1 terhadap nilai tukar rupiah

Hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

ARCH GARCH menunjukan bahwa nilai t hitung variabel M1

adalah sebesar 5,334634 dan nilai t tabel dengan alpha 0,05 (5%)

di dapat nilai sebesar ± 2,069, jadi dapat disimpulakan 5,334634 >

± 2,069 atau dengan kata lain t hitung > t tabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel M1 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat.

Besarnya koefisisn variabel jumlah uang beredar (M1) yang

terlihat dalam tabel 4.10 adalah sebesar 0,020077 yang berarti

bahwa setiap kenaikan jumlah uang beredar (M1) 1% maka dolar

akan mengalami apresiasi terhadap rupiah atau nilai tukar rupiah

akan melemah terhadap dolar Amerika sebesar 0,020077% dengan

anggapan cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Adwin Surya A (2002) dan Ni

Made Sukartini dan Somnya Laksana (2000) yang mengatakan

bahwa variabel jumlah uang beredar secara signifikan

mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan hasil analsis sebelum dan setelah diterapkannya free

floating exchange rate system dengan menggunakan metode ARCH

GARCH yang ditunjukan oleh tabel 4.9 dan tabel 4.10 diatas terlihat

Page 91: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

bahwa adanya perbedaan dari faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah

dari ke dua sistem tersebut. Hal ini terjadi karena pada saat managed

floating exchange rate system pemerintah menerapkan batas atas dan batas

bawah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang menyebabkan

mekanisme pasar tidak berjalan dengan baik. Sedangkan pada saat

Indonesia menerapkan free floating exchange rate system nilai tukar

diserahkan kepada mekanisme pasar. Sehingga semua kondisi yang

mempengaruhi pasar dapat langsung mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Adanya perbedaan tersebut dikarenakan ke dua rezim sistem nilai tukar

tersebut mempunyai ciri dan karakteristik yang berbeda. Selain itu,

perbedaan tersebut diperkirakan karena pada saat managed floating

exchange rate system kondisi ekonomi, keamanan, dan politik Indonesia

relatif stabil dibandingkan pada saat diterapkannya free floating exchange

rate system dimana Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan.

3. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode

ARCH GARCH diperoleh nilai adjusted R² sebelum diterapkannya free

floating exchange rate system sebesar 0,946707 yang berarti bahwa

variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar

Page 92: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

94,6707% dan sisanya sebesar 5,3293% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak termasuk dalam penelitian ini. Sedangkan untuk nilai adjusted R²

setelah diterapkannya free floating exchange rate system diperoleh hasil

sebesar 0, 620277 yang berarti bahwa variabel dependan dapat dijelaskan

oleh variabel independen sebesar 62,0277% dan sisanya sebesar

37,9723% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini. Terjadinya perbedaan besarnya adjusted R² diperkirakan

karena pada saat sebelum diterapkannya free floating exchange rate

system keaadan atau kondisi aspek-aspek kehidupan Bangsa Indonesia

relatif stabil. Sehingga nilai tukar rupiah di pasar valuta asing mayoritas

atau 94,6707% dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang dalam hal ini

adalah ekspor, impor, inflasi, SBI, GDP dan M1. Berbeda dengan sebelum

diterapkannya free floating exchange rate system, keaadan atau kondisi

aspek-aspek kehidupan Bangsa Indonesia setelah diterapkannya free

floating exchange rate system relatif tidak stabil yang menyebabkan nilai

tukar rupiah selain dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini adalah

ekspor, impor inflasi, SBI, GDP dan M1 yaitu 62,0277%. Namun sekitar

37,9723% nilai tukar rupiah setelah diterapkannya free floating exchange

rate system disebabkan oleh faktor diluar dari variabel ekspor, impor,

inflasi, SBI, GDP dan M1.

Page 93: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penemuan dan pembahasan maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengujian variabel dependen sebelum diterapkannya free floating

exchange rate system yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika,

berdasarkan Uji F dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama (simultan) variabel independen yaitu

ekspor, impor, inflasi, SBI dan jumlah uang beredar (M1) terhadap nilai

tukar rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika. Sedangkan dari

hasil pengujian variabel dependen setelah diterapkannya free floating

exchange rate system dapat diketahui juga bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama (simultan) variabel independen yaitu

ekspor, impor, inflasi, SBI dan jumlah uang beredar (M1) terhadap nilai

tukar rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika. Kedua hasil ini

sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Hamdy Hady (2006) bahwa

ekspor, impor inflasi, SBI, GDP dan jumlah uang beredar mempengaruhi

fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

2. Berdasarkan hasil Uji t (Uji Secara Parsial), sebelum diterapkannya free

floating exchange rate system dapat diketahui hanya variabel ekspor,

impor dan jumlah uang beredar (M1) saja yang secara signifikan

Page 94: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan variabel

inflasi, SBI, dan GDP diketahui tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika. Sedangkan pada saat diterapkannya free

floating exchange rate system dapat diketahui hanya variabel ekspor,

impor, GDP dan jumlah uang beredar (M1) yang secara signifikan

mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan variabel

inflasi dan SBI diketahui tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika. Namun hasil ini berbeda dengan penelitian

terdahulu yang dlakukan oleh Adwin Surya. A (2002) yang mengatakan

hanya jumlah uang beredar yang mempengaruhi nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika Serikat.

3. Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi sebelum diterapkannya free

floating exchange rate system diperoleh nilai adjusted R square sebesar

0,946707 yang berarti bahwa variabel dependen yakni nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu

ekspor, impor, inflasi, SBI, GDP dan jumlah uang beredar (M1) sebesar

94,6707% dan sisanya sebesar 5,3293% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak termasuk dalam model ini. Sedangkan pada saat diterapkannya free

floating exchange rate system diperoleh nilai adjusted R square sebesar

0,620277 yang berarti bahwa variabel dependen yakni nilai tukar rupiah

terhadap dolar Amerika mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu

ekspor, impor, inflasi, SBI, GDP dan jumlah uang beredar (M1) sebesar

Page 95: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

62,0277% dan sisanya sebesar 37,9723% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak termasuk dalam model ini.

B. Implikasi

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka

bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang nilai tukar valuta asing

dan keuangan, serta dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan dan

tambahan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor

dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat, sehingga dapat

memberikan tingkat return yang maksimal dengan tingkat risiko yang

minimal.

3. Bagi Pemerintah

a. Mengatur jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter karena

setiap kenaikannya akan berdampak pada apresiasi dan depresiasi nilai

tukar.

b. Meningkatkan pertumbuhan ekspor, investasi, dan konsumsi.

Page 96: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DAFTAR PUSTAKA

Adios, Levi Iqbal.” Analisis Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat.” skripsi tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2002.

Anggita & Didit Purnomo.” Analisis Fluktuasi Kurs Rupiah (1997-1, 2004-IV).”

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.7, No.1, Maret 2006. Arifin, Sjamsoel.”Efektifitas Kebijakan Suku Bunga Dalam Rangka Stabilisasi

Rupiah Dimasa Krisis.”Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, Desember 1998.

Astiyah, Siti & M. Samtoso S.”Nilai Tukar Dan Trade Flows”. Buletin Ekonomi

Moneter Dan Perbankan, Desember 2005. Bank Indonesia.”Statistik Keuangan Dan Ekonomi Internasional.” Januari 1990-

Juli 2005. Boediono.”Seri Sinopsis Ekonomi Makro”, Edisi 2, BPEE, Yogyakarta, 2000. Direktorat Riset Ekonomi Dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.” Dinamika

Perkembangan Nilai Tukar”, Makalah disampaikan pada Sekolah Pendidikan Staff Bank Dan Pimpinan Bank, Jakarta, 7 Juni 200.

Eitmen, David K., Stonehill, Arthur L & Moffet, Michael H,”Manajemen

Keuangan multinasional,” Jilid 1, Edisi Kesembilan Belas, Terjemahan, Pt Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003.

Goeltom, Miranda S & Zulverdi Doddy”,Manajemen Nilai Tukar Di Indonesia

Dan Permasalahannya,”Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, September 1998.

Hady, Hamdy,”Valas Untuk Manajer”, Mitra Wacana Media, Jakarta,2005. Hady, Hamdi,”Manajemen Keuangan Internasional”, Mitra Wacana Media,

Jakarta, 2006. Herlambang, S & Brastoro,”Ekonomi Makro Teori Analisis Dan Kebijakan,”

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. Krugmen, R. Paul, dan Maurice, Obstfield,”Ekonomi Internasional Dan Teori

Kebijakan”, Jilid Dua, Edisi Ke Empat, Terjemahan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2000.

Page 97: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Madura, Jeft,”Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Kelima, Terjemahan, Erlangga, Jakarta,2000.

Mankiw, Gregory N,”Macroeconomics,” Fourth Edition, Terjemahan, Worth

Publishers Inc, New York, 2000. Nachrowi, Nachrowi D & Hardius Usman,”Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan,” Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Nophirin, PhD,”Ekonomi Moneter,” Buku 1. Edisi 4, BPEE, Yogyakarta,1992 Salvatore, Dominick,”Ekonomi Internasional,”Jilid Kelima, Terjemahan, Jakarta,

2007. Santoso, Singgih,”Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Elexkom Putindo,

Jakarta,2000. Setiawan, Sigit & Samosir,”Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Suku Bunga

SBI,”Kajian ekonomi dan Keuangan Vol.10, No.1, Maret 2006. Suharyadi & Purwanto S.K,”Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan

Modern,”Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003. Sukartini, Ni Made & Soemnya.L Mienati,”Analisa Pengaruh Fundamental

Ekonomi Pada Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD: Tianjauan Pada masa Krisis Ekonomi,”Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol. 1, No. 3, Desember 2000.

Sukirno, Sadono,”Pengantar Teori Mikroekonomi,” Edidsi Ketiga, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002. Surya A, Adwin,”Free Floating Exchange Rate System Dan Penerapannya Pada

kebijaksanaan Ekonomi Di Negara Yang Berperekonomian Kecil Dan Terbuka,”Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol.3, N0.1, Mei 2001.

Surya A, Adwin,”Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

Amerika Setelah Diterapkannya kebijakan sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas Di Indonesia,”Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol. 4, N0.1, Mei 2002.

Wibowo, Tri & Amir, Hidayat,”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Rupiah,”Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol. 9, No. 4, Desember 2003. Winarno, Wing Wahyu,”Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan

Eviews,”UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.

Page 98: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DATA VARIABEL

Tahun

KURS (Rp/$)

Ekspor (Ribu $)

Impor (Ribu $)

Inflasi

SBI

GDP (Miliar Rp)

M1 (Miliar Rp)

1990Q1 1.823 3471515 4069740 0,002375 0,03285 28004,1 221551990Q2 1.844 3511595 4424544 0,005 0,036075 28604,2 232041990Q3 1.864 3687798 5135533 0,008625 0,04405 28804,3 229821990Q4 1.901 4015023 5676371 0,00875 0,0462 29804,3 238191991Q1 1.932 3915193 5754334 0,009875 0,0517 30532,8 235711991Q2 1.954 4308177 5845536 0,00595 0,042075 30573,9 246101991Q3 1.968 4806353 5817825 0,005125 0,046425 30806,3 258051991Q4 1.992 4838643 5845127 0,004875 0,046225 31520,2 263411992Q1 2.017 5150300 5940893 0,0035 0,044975 32691,1 273181992Q2 2.033 5338757 6144145 0,00425 0,041675 32206,3 268801992Q3 2.038 5956324 6512572 0,0015 0,038225 32706,2 276501992Q4 2.062 5763068 6038835 0,0161 0,034975 33501,2 287791993Q1 2.071 5898019 5813091 0,0161 0,032475 33901,7 305931993Q2 2.088 6155711 6482474 0,017425 0,029225 34553,1 313421993Q3 2.108 5905449 6007946 0,0206 0,021125 35921 348121993Q4 2.110 6569126 7409426 0,024425 0,02335 35331,3 368051994Q1 2.144 6386643 6189602 0,009275 0,021225 36092,9 379081994Q2 2.180 6912536 7597023 0,011475 0,0236 36955,1 398881994Q3 2.181 7404940 8101306 0,01845 0,0276 44639,6 421951994Q4 2.200 8011396 7682909 0,0231 0,0305 52234,1 453741995Q1 2.219 7638675 7608288 0,0076 0,03405 67693,8 449081995Q2 2.246 8943845 8883385 0,00585 0,036525 67693,2 470451995Q3 2.276 8197125 8463630 0,003525 0,03565 75377,7 489811995Q4 2.308 8221378 7859063 0,004625 0,034975 83062,3 526771996Q1 2.336 7909855 7748519 0,00815 0,034925 98431,3 531621996Q2 2.342 9479212 8581226 0,001925 0,034975 100922,2 564481996Q3 2.340 9670200 8155121 0,002275 0,034875 107102,8 596841996Q4 2.383 9748670 7627986 0,003825 0,03345 107962,8 640891997Q1 2.419 8531736 8952638 0,0049 0,029075 140761,1 635651997Q2 2.450 11842686 8966223 0,00635 0,02655 149380,3 69950,04

Sumber : Bank Indonesia

Page 99: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

DATA VARIABEL

Tahun

KURS (Rp/$)

Ekspor (Ribu $)

Impor (Ribu $)

Inflasi

SBI

GDP (Miliar Rp)

M1 (Miliar Rp)

1997Q4 4.650 11162282 11089445 0,027625 0,050575 173169,7 78342,861998Q1 8.325 10618650 8080755 0,062825 0,058125 202194,6 9827,291998Q2 14.900 8336645 5727586 0,113975 0,13535 228982,9 109479,81998Q3 10.700 11155735 9289399 0,188675 0,175025 240082,6 1025631998Q4 8.025 8850579 7400088 0,194075 0,1245 260017,4 101197,31999Q1 8.685 8555807 6596962 0,0102 0,093175 281051,6 105705,11999Q2 6.726 9940445 7819617 0,006825 0,07165 279711,9 1059641999Q3 8.388 11001600 7229544 0,00005 0,03435 277583,2 1181241999Q4 7.100 9339582 7320170 0,005025 0,032275 281095,3 1246332000Q1 7.590 10852170 8087849 0,0025 0,028025 302421 1246632000Q2 8.735 12072159 9478782 0,00525 0,028175 316584 1338322000Q3 8.780 13600965 9355711 0,017 0,0339 333739 1354302000Q4 9.595 11842278 10740090 0,0235 0,03535 337940,3 1621862001Q1 10.400 11193006 8390074 0,0265 0,0376 354497,9 1483752001Q2 11.440 11182675 8602235 0,030275 0,0409 370560,6 1601422001Q3 9.675 11694227 7375809 0,03255 0,043675 379177 1642372001Q4 10.400 6949013 5494039 0,031375 0,044 386738,7 1777312002Q1 9.855 9715603 6677928 0,0352 0,0421 394031,7 1661732002Q2 8.730 11637858 7790231 0,0287 0,03935 402435,5 1740172002Q3 9.015 12548391 8990447 0,02525 0,035425 409594,7 1817912002Q4 8.940 11019311 7750773 0,025 0,032575 403589,7 1919392003Q1 8.908 11666276 9276588 0,01775 0,030275 516820,1 1812392003Q2 8.285 11772777 8022926 0,0165 0,02585 515704,5 1948782003Q3 8.389 11941333 8028710 0,0155 0,022225 530011,3 2075872003Q4 8.465 11178043 8411849 0,01275 0,02105 524221,8 2237992004Q1 8.587 11048752 7956050 0,01275 0,01915 540031,9 2190862004Q2 9.415 13528189 8484116 0,017 0,018325 568253 2337262004Q3 9.170 14819046 8955605 0,0155 0,018425 594736,5 2409112004Q4 9.290 14907613 9440791 0,016 0,01855 600010,1 2538182005Q1 9.480 15425863 9603413 0,022 0,018575 628183,8 250492

Sumber : Bank Indonesia

Page 100: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Dependent Variable: KURS Method: ML - ARCH (Marquardt) Date: 05/27/08 Time: 10:05 Sample(adjusted): 1990:2 1997:2 Included observations: 29 after adjusting endpoints Convergence achieved after 12 iterations Variance backcast: ON

Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. SQR(GARCH) 2.803053 5.650144 0.496103 0.6198

C 1503.351 341.5918 4.401017 0.0000 EKSPOR -4.35E-05 2.09E-06 -20.78430 0.0000 IMPOR 4.00E-05 7.27E-07 55.07703 0.0000 INFLASI 488.8287 3803.994 0.128504 0.8978

SBI -1460.304 3170.423 -0.460602 0.6451 GDP 0.001171 0.000615 1.903509 0.0570 M1 0.001839 0.000379 4.856185 0.0000

Variance Equation

C 707.5768 2220.473 0.318660 0.7500 ARCH(1) 0.304307 0.771136 0.394622 0.6931

(RESID<0)*ARCH(1) 0.478971 1.446121 0.331211 0.7405 GARCH(1) 0.296428 0.557027 0.532162 0.5946 INFLASI -0.000525 79611.83 -6.60E-09 1.0000

R-squared 0.946707 Mean dependent var 2138.138 Adjusted R-squared 0.900519 S.D. dependent var 171.7473 S.E. of regression 54.17013 Akaike info criterion 11.17322 Sum squared resid 44016.04 Schwarz criterion 11.83329 Log likelihood -148.0116 F-statistic 20.49699 Durbin-Watson stat 1.720860 Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots -.01

Estimation Command: ===================== ARCH(T,M,H,DERIV=AN) KURS C EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1 @ INFLASI Estimation Equation: ===================== KURS = C(1)*SQR(GARCH) + C(2) + C(3)*EKSPOR + C(4)*IMPOR + C(5)*INFLASI + C(6)*SBI + C(7)*GDP + C(8)*M1 Substituted Coefficients: ===================== KURS = 2.803052529*SQR(GARCH) + 1503.351109 - 4.348114717e-05*EKSPOR + 4.003390261e-05*IMPOR + 488.8287198*INFLASI - 1460.303986*SBI + 0.001171428888*GDP + 0.001838630849*M1 GARCH = 707.5768+0.304307ARCH(1)+0.478971(RESID<0)*ARCH(1)+ 0.296428*GARCH(1) -0.000525*INFLASI

Page 101: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568

Estimation Command: ===================== ARCH(T,M,H,DERIV=AN) KURS C EKSPOR IMPOR INFLASI SBI GDP M1 @ INFLASI Estimation Equation: ===================== KURS = C(1)*SQR(GARCH) + C(2) + C(3)*EKSPOR + C(4)*IMPOR + C(5)*INFLASI + C(6)*SBI + C(7)*GDP + C(8)*M1 Substituted Coefficients: ===================== KURS = 0.7537031455*SQR(GARCH) + 8802.878504 - 0.0002520202369*EKSPOR + 0.000771682801*IMPOR + 3357.963877*INFLASI - 20798.0827*SBI + 0.004322208136*GDP + 0.02007677254*M1 GARCH = 1613626 + 0.144989* ARCH(1) -0.422469*(RESID<0)*ARCH(1) -0.034229* GARCH(1)+ 0.000000* INFLASI

Dependent Variable: KURS Method: ML - ARCH (Marquardt) Date: 05/27/08 Time: 08:31 Sample: 1997:4 2005:1 Included observations: 30 Failure to improve Likelihood after 40 iterations WARNING: Singular covariance - coefficients are not unique Bollerslev-Wooldrige robust standard errors & covariance Variance backcast: ON

Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. SQR(GARCH) 0.753703 0.295445 2.551081 0.0107

C 8802.879 1220.351 7.213397 0.0000 EKSPOR -0.000252 9.58E-07 -263.1474 0.0000 IMPOR 0.000772 1.11E-06 697.0505 0.0000 INFLASI 3357.964 9839.797 0.341264 0.7329

SBI -20798.08 17238.18 -1.206513 0.2276 GDP 0.004322 0.000729 5.929058 0.0000 M1 0.020077 0.003763 5.334634 0.0000

Variance Equation C 1613626. 715259.0 2.256002 0.0241

ARCH(1) 0.144989 0.331241 0.437714 0.6616 (RESID<0)*ARCH(1) -0.422469 0.469233 -0.900340 0.3679

GARCH(1) -0.034229 0.075842 -0.451320 0.6518 INFLASI 0.000000 17950167 0.000000 1.0000

R-squared 0.620277 Mean dependent var 9021.433 Adjusted R-squared 0.611060 S.D. dependent var 1689.041 S.E. of regression 1679.675 Akaike info criterion 17.81868 Sum squared resid 47962226 Schwarz criterion 18.42586 Log likelihood -254.2802 F-statistic 7.027028 Durbin-Watson stat 1.419330 Prob(F-statistic) 0.008069

Page 102: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568
Page 103: Analisis faktor yang mempengaruhi kurs rupiah … FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH SEBELUM DAN SETELAH DITERAPKANNYA FREE FLOATING EXCHANGE RATE SYSTEM Oleh : Dede Misbahudin 104081002568