analisis jurnal kdi i
DESCRIPTION
kebidanan dalam islamTRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN DALAM ISLAMSUNNAH DALAM ISLAM TERKAIT DENGAN KESEHATAN
Disusun oleh :
Widya OryzaNIM. 201510104050
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA IVSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
‘AISYIYAH YOGYAKARTA2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains dan agama dipandang mempunyai relasi yang akrab dalam
beraktifitas. Keduanya memiliki hubungan yang erat dalam memahami dimensi
antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan alam, dan antar manusia
dengan manusia. Salah satu bentuk interaksi antara sains dan agama adalah
integrasi. Di mana dalam integrasi, agama menyumbangkan ajarannya pada ilmu
pengetahuan dan ilmu pengetahuan menghadiahkan penemuannya pada agama.
Kitab suci Alquran berisi banyak ayat-ayat yang memberikan informasi
tentang fenomena-fenomena alam, serta mendorong umat manusia untuk
melakukan observasi tentang fenomena-fenomena tersebut. Begitu pula sunnah
Rasul mendorong umat Islam untuk mencari pengetahuan.
Salah satu ayat yang berkenaan dengan sains adalah tentang kurma. Kurma
memiliki nilai dan kedudukan khusus dalam Islam. Ini terbukti diantara beberapa
jenis buah-buahan, buah kurmalah yang paling banyak disebutkan. Salah satu
diantaranya adalah:
“Dan goyangkanlah pangkal pohon itu ke arahmu, niscaya pohon itu akanmenggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum,dan bersenang hatilah kamu… “ (Q.S. Maryam: 25 - 26).
Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma,
ditegaskan bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh karena
sangat kaya dengan zat gula, protein, lemak dan juga zat garam, mineral serta
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga mudah dicerna, diserap dan
melekat pada tubuh. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab ia berkah, jika tidak ada kurma maka dengan air sebab ia bersih dan suci”. (HR. Tirmidzi).
Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana
trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya dibawah normal (150.000-350.000/μl
darah) (Guyton dan Hall, 2007). Trombositopenia biasanya dijumpai pada
penderita anemia, leukemia, infeksi virus dan protozoa yang diperantarai oleh
sistem imun (Human Infection Virus, demam berdarah dan malaria).
Trombositopenia juga dapat terjadi selama masa kehamilan, pada saat tubuh
mengalami kekurangan vitamin B12 dan asam folat, dan sedang menjalani
radioterapi dan kemoterapi (Hoffbrand dkk., 2005).
Trombositopenia disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah
kegagalan produksi trombosit, peningkatan konsumsi trombosit, distribusi
trombosit abnormal, dan kehilangan akibat dilusi. Penggunaan obat-obat tertentu
juga dapat menyebabkan trombositopenia, salah satunya adalah kotrimoksazol.
Suatu mekanisme imunologis sebagai penyebab sebagian besar trombositopenia
yang diinduksi obat (Hoffbrand,dkk., 2005). Selain dari mekanisme tersebut,
pada penelitian sebelumnya kotrimoksazol digunakan sebagai obat untuk
membuat trombositopenia pada hewan uji mencit (Astukara, 2008).
Mekanisme sumbat trombosit sangat penting untuk menutup kerusakan
kecil pada pembuluh darah yang sangat kecil, trombosit berperan penting dalam
proses ini. Pada pasien trombositopenia terdapat perdarahan baik kulit seperti
patekia atau perdarahan mukosa mulut. Hal ini mengakibatkan hilangnya
kemampuan tubuh untuk melakukan mekanisme homeostatis secara normal
(Guyton dan Hall, 2007). Banyak penelitian telah dilakukan dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam untuk mengatasi penyakit dengan
defisiensi trombosit. Buah jambu biji merah, buah angkak, daun ubi jalar, air
kelapa muda dan kurma secara empirik dapat digunakan pada kasus defisiensi
trombosit. Penelitian sebelumnya buah jambu biji merah telah terbukti
khasiatnya dapat menaikkan jumlah trombosit dalam darah pada kelinci
(Astukara, 2008).
Buah kurma (phoenix dactilifera) mengandung banyak nutrisi , mineral dan
vitamin. Diantaranya adalah gula alami, kalium, vitamin B komplek, vitamin K,
magnesium, selenium yang penting bagi tubuh (Astukara, 2008). Sari kurma
dosis 50g/kgBB dapat meningkatkan jumlah trombosit pada tikus putih jantan
yang diinduksi oleh heparin (Astukara, 2008). Sari kurma merupakan sediaan
buah kurma yang dimasak dengan air selama ± 13 jam (Fitriani, 2011) sedangkan
infusa buah kurma merupakan sediaan yang dibuat dari campuran buah kurma
dan aquades yang dipanaskan pada suhu 90% selama ± 15 menit. Asam folat
(vitamin B9) merupakan salah satu vitamin yang terkandung dalam buah kurma.
Asam folat larut dalam air dan dapat hilang akibat proses pemasakan yang terlalu
lama (Fitriani, 2010). Diduga jumlah asam folat yang terdapat pada infusa buah
kurma lebih tinggi dibanding dengan jumlah asam folat yang terdapat pada sari
kurma.
B. Rumusan Masalah
Apakah pemberian infusa buah kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit?
C. Manfaat
1. Menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan tentang hadits manfaat buah
kurma untuk kesehatan.
2. Memberikan informasi tentang manfaat buah kurma yang dapat
meningkatkan trombisit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Kurma
Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya
dapat dimakan karena rasanya manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25
meter dan daun yang menyirip dengan panjang 3-5 meter (Fitriani, 2010).
Klasifikasi tanaman kurma sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Phoenix
Spesies : Phoenix dactilyfera L
Buah kurma memiliki karakteristik bervariasi, antara lain memiliki berat
dua hingga enam puluh gram, panjang tiga sampai tujuh sentimeter, konsistensi
lunak sampai kering, berbiji dan berwarna kuning kecoklatan, coklat gelap dan
kuning kemerahan (Fitriani, 2011).
B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Kurma
Seperti buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi
menjadi beberapa stadium. Menurut Fitriani (2011) Terdapat lima stadium
pertumbuhan dan perkembangan buah kurma yaitu :
1. Stadium hababouk
Hababouk adalah kondisi dimana buah kurma mulai terbentuk. Buah masih
tertutup kelopak daun dan buah akan terus berkembang hingga warna hijau.
2. Stadium kimri
Bentuk buah yang cenderung bulat berubah memanjang (bentuk oval) namun
warna buah masih didominasi hijau tua sedikit kekuningan. Buah kurma pada
tahap ini umumnya tidak enak dimakan.
3. Stadium khalal
Bergantung dari varietasnya, buah kurma pada tahapan khalal akan
mengalami perubahan warna dari hijau kekuningan menjadi kuning, orange,
hingga merah tua dan daging buah masih cukup keras.
4. Stadium rutab
Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung
lebih tua. Buah kurma dianggap matang sempurna pada tahap ini dengan
bobot buah, kadar gula dan padatan yang maksimal.
5. Stadium tamr
Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan pada tahap ini, sehingga
kadar gula mencapai 50% atau lebih. Kurma benar-benar matang dan
warnanya berubah menjadi coklat atau hampir hitam.
C. Manfaat Buah Kurma
Pilihan kurma sebagai makanan sehat di bulan puasa ternyata dapat
dibuktikan secara ilmiah. Kalori tinggi dan kandungan gulanya yang mudah
dicerna membuat kurma dapat mengatasi kekurangan kalori akibat penggunaan
energi saat beraktivitas di bulan puasa. Namun, kurma masih memiliki banyak
khasiat lain yang baik untuk kesehatan diantaranya :
1. Kurma mengandung asam salisilat yang bersifat mencegah pembekuan darah,
antiinflamasi, dan menghilangkan rasa ngilu ataupun rasa nyeri.
2. Kandungan kalium sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh
darah karena berfungsi untuk menstabilkan denyut jantung, mengaktifkan
kontranksi otot jantung, sekaligus mengatur tekanan darah. Oleh karena itu,
kalium bermanfaat dalam mencegah penyakit stroke.
3. Kurma mengandung banyak serat yang baik bagi usus, sehingga mencegah
sembelit dan melancarkan buang air besar.
4. Serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah.
5. Kurma dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium,
fosfor, dan magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan
tulang dan gigi.
6. Kurma juga mengandung vitamin yang dapat membantu menguatkan saraf,
melancarkan peredaran darah, membersihkan usus, serta memelihara dari
radang dan infeksi (Fitriani, 2011).
D. Definisi Trombosit
Kepingan darah (trombosit) adalah sel tak berinti, berbentuk cakram
dengan diameter 2-4 μm. Keping darah berasal suatu megakariosit yang terdapat
dalam sumsum tulang. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit,
yaitu sel yang sangat besar dalam susunan hemopoietik dalam sumsum tulang
belakang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau
segera setelah memasuki darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki
kapiler paru. Konsentrasi normal trombosit dalam darah adalah antara 150.000-
350.000/μL (Guyton dan Hall, 2007).
Prekursor megakariosit-megakarioblas, timbul dengan proses diferensiasi
dari sel asal hemopoitik. Megakariosit matang dengan proses replikasi
endomitotik inti secara sinkron, yang memperbesar volume sitoplasma saat
jumlah inti bertambah dua kali lipat. Pada tingkat bervariasi pada perkembangan,
terbanyak pada stadium 8 inti, replikasi inti lebih lanjut dan pertumbuhan sel
berhenti, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit dibebaskan.
Setiap megakariosit menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari
deferensiasi sel asal (stem cell) sampai dihasilkan trombosit sekitar 10 hari pada
manusia (Hoffbrand, dkk., 2007).
E. Sirkulasi Trombosit
Volume rata-rata trombosit 5,8fl. Volume berkurang saat matang di dalam
sirkulasi. Trombosit muda mempunyai waktu 24 sampai 36 jam di dalam limfa
setelah dibebaskan dari sumsum tulang. Sepertiga dari pengeluaran trombosit
oleh sumsum tulang dapat dijerat dalam satu waktu dalam satu limfa normal
(Hoffbrand, dkk., 2007).
Trombosit merupakan struktur yang aktif. Waktu paruh hidupnya di dalam
darah 8-12 hari, setelah itu proses fungsionalnya berakhir. Setelah waktuparuh
trombosit berakhir, trombosit kemudian diambil dari dalam sirkulasi (Guyton dan
Hall, 2007).
F. Struktur Trombosit
Trombosit mempunyai banyak ciri khas yang fungsional sebagai sebuah
sel, walaupun tidak mempunyai inti dan tidak dapat berproduksi. Di dalam
sitoplasma terdapat factor-faktor aktif seperti (1) molekul aktif dan myosin, sama
seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga protein kontraktil lainnya, yaitu
trombostenin yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi; (2) sisa-sisa
retikulum endoplasma dan apparatus golgi yang mensintesis berbagai enzim dan
menyimpan sejumlah besar ion kalsium; (3) mitokondria dan sistem enzim yang
mampu membentuk adenosine trifosfat (ATP) dan adenosine difosfat (ADP); (4)
sistem enzim yang mensintesis prostaglandin, yang merupakan hormon setempat
yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi jaringan
setempat lainnya; (5) suatu protein penting yang disebut faktor stabilisasi fibrin;
(6) faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan
sel endotel pembuluh darah dan fibroblast, sehingga dapat menimbulkan
pertumbuhan seluler yang akhirnya memperbaiki dinding pembuluh yang rusak
(Guyton dan Hall, 2007).
Pada permukaan membran sel trombosit terdapat lapisan glikoprotein yang
menyebabkan trombosit menghindari perlekatan pada endotel normal dan
melekat pada daerah dinding pembuluh darah yang terluka, terutama sel-sel
endotel yang rusak, dan bahkan melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di
bagian pembuluh darah. Selain itu membran mengandung banyak fosfolipid yang
berperan dalam mengaktifkan berbagai hal dalam proses pembekuan darah
(Guyton dan Hall, 2007).
G. Fungsi Trombosit
Trombosit berperan penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan
jaringan bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam menutup luka, sehingga
tubuh tidak mengalami kehilangan darah dan terlindungi dari penyusupan benda
dan sel asing (Sadikin, 2001). Pada waktu bersinggungan dengan permukaan
pembuluh yang rusak, maka sifat-sifat trombosit segera berubah secara drastis
yaitu trombosit mulai membengkak, bentuknya menjadi irregular dengan
tonjolan-tonjolan yang mencuat dari permukaannya; protein kontraktilnya
berkontraksi dengan kuat dan menyebabkan pelepasan granula yang mengandung
berbagai faktor aktif; trombosit menjadi lengket sehingga melekat pada serat
kolagen; mensekresi sejumlah besar ADP; dan enzim-enzimnya membentuk
tromboksan A2, yang juga disekresikan ke dalam darah. ADP dan tromboksan
kemudian mengaktifkan trombosit yang berdekatan, dank arena sifat lengket dari
trombosit tambahan ini maka akan menyebabkan melekat pada trombosit semula
yang sudah aktif sehingga membentuk sumbat trombosit. Sumbat ini mulanya
longgar, namun biasanya dapat berhasil menghalangi hilangnya darah bila luka di
pembuluh darah yang berukuran kecil. Setelah itu, selama proses pembekuan
darah, benang-benang fibrin terbentuk dan melekat pada trombosit, sehingga
terbentuklah sumbat yang rapat dan kuat (Guyton dan Hall, 2007).
Kurma merupakan pohon berbatang tunggal, dengan tinggi 15-25 meter,
bahkan bisa mencapai 30 meter. Namun, biasanya dibatasi sampai 15 meter
untuk memudahkan panen. Tanaman kurma akan tidak pernah berhenti tumbuh
dan akan tumbang sendiri jika sudah terlalu tinggi dan tua. Daunnya berukuran
besar, panjangnya 4-5 meter, seperti pada pohon kelapa, daunnya berbentuk
seperti sisir, ujung daun runcing dan tajam seperti jarum. Agar dapat berbunga
dan berbuah, diperlukan suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah (Arab)
(Rosita, 2009).
Dari hasil pengalaman, banyak tanaman yang ada disekitar kita dapat
digunakan sebagai tanaman obat, salah satunya adalah kurma (phoenix
dactylifera). Bagian tanaman yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan adalah
bagian buahnya. Buah kurma dapat digunakan untuk menaikkan kadar trombosit
dalam darah.
Buah kurma dipercaya dapat menghilangkan rasa sakit. Hal ini disebabkan
oleh adanya kandungan kalium dan asam salisilat yang berfungsi sebagai anti
nyeri. Kurma mengandung banyak nutrisi, mineral dan vitamin. Diantaranya
adalah gula alami, vitamin B kompleks, asam folat, vitamin K, karbohidrat,
magnesium, kalsium, protein, selenium yang penting bagi tubuh.9
Buah kurma merupakan makanan yang sehat yang mampu menurunkan
resiko penyakit jantung dan kanker karena kurma tidak mengandung kolesterol
serta kadar natrium yang rendah. Selain itu kalori dalam kurma jauh lebih tinggi
bila dibandingkan dengan pisang ataupun jeruk (Fitriani, 2011). Karena
banyaknya kandungan senyawa tersebut maka kurma memiliki banyak manfaat,
antara lain kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah pada tikus putih
jantan (Pravitasari, 2009). Pada penelitian lain dijelaskan bahwa ekstrak etanol
dari buah kurma merah dapat meningkatkan jumlah trombosit pada mencit.
Selain itu, penelitian lain juga dijelaskan sari kurma yang dijual bebas dapat
meningkatkan jumlah trombosit pada tikus putih jantan yang diinduksi oleh
heparin (Fitriani, 2011).
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari
Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa
beliau pernah bersabda :
�َح� َم�ْن� �َص�َّب �ِع َت َّب َس� اٍت� ِب �َم�َر� �ْم� َع�ْج�َو�ًة�، َت ُه� َل �ُض�َر� َك� َي �َو�َم� َذ�َل �َي ْم# اَل � ُس� َر' َو�َال ْح� ُس
“Barang siapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”.
Hadits ini mempunyai banyak sekali kandungan faedahnya, sebagaimana
yang dituturkan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya
‘Ath-Thibb An-Nabawi’: “Al-Maf’uud adalah sakit yang menyerang bagian liver
(hati)”. Dan kurma memiliki khasiat yang menakjubkan untuk menyembuhkan
penyakit ini (dengan izin Allah), terutama sekali kurma dari Madinah, khususnya
jenis Ajwah. (Pembatasan pada) jumlah tujuh itu juga mengandung khasiat yang
hanya diketahui rahasianya oleh Allah.
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal
Pengaruh pemberian sari buah kurma (Phoenix dactylifera L) terhadap
perubahan jumlah trombosit pada tikus (Rattus norvegicus).
2. Penulis Jurnal
Asnah Marzuki, Nurhainun Ibrahim dan Uslam.
3. Penerbit
Majalah farmasi dan farmakologi.
4. Kata Kunci
Sari kurma (Phoenix dactylifera L), trombosit.
5. Latar belakang masalah
Trombosit atau platelet bukan merupakan sel, melainkan pecahan granular sel,
berbentuk piringan, dan tidak berinti. Trombosit adalah bagi-an terkecil dari
unsur seluler sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostasis
dan pembekuan darah. Dalam setiap mililiter darah pada keadaan normal
terdapat sekitar 250.000 trombosit (kisaran 150.000 – 350.000/mm3. Jika
jumlah trombosit menurun hingga kurang dari 100.000/mm3 maka disebut
trombositopenia. Pe-nurunan kadar trombosit dapat ditemui pada bebe-rapa
penyakit antara lain demam berdarah, tifus, ITP, DIC (Disseminatel
Intravascular Coagulation), biasa juga terjadi pada pasien yang mengalami
penyakit yang berat misalnya pasien sirosis hati, shock, serta penyakit lupus.
Salah satu buah yang dapat digunakan untuk meningkatkan trombosit adalah
buah kurma. Kurma (Phoenix dactylifera L) adalah sejenis tum-buhan palem
yang buahnya dimakan karena rasa-nya manis. Pohon kurma memiliki tinggi
sekitar 15–25 meter dan daun menyirip dengan panjang 3–5 meter. Pohon
kurma tidak hanya tumbuh di negara Arab karena banyak juga tumbuh di
gurun California yang beriklim tropis.
6. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah sari buah kurma dapat meningkatkan jumlah
trombosit tikus (Rattus norvergicus) dengan menggunakan 15 ekor tikus
kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan..
7. Metodelogi Penelitian
Menggunakan metode eksperimen.
8. Hasil penelitian
Analisis statistika dengan rancangan acak lengkap menunjukkan bahwa
variasi dosis pem-berian sari buah kurma dibandingkan dengan kon-trol
memberikan perbedaan efek perubahan jum-lah trombosit yang sangat
signifikan, yang dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel
pada taraf 1%. Untuk melihat hasil perban-dingan yang nyata maka di
lanjutkan ke Uji Beda Jarak Nyata Duncan diperoleh hasil bahwa sari kurma
dengan dosis 2,5 g/100 g BB memberikan efek yang tidak berbeda nyata
dengan kontrol positif, sari kurma dengan dosis 5 g/100 g BB memberikan
efek tidak berbeda nyata dengan kontrol positif tetapi berbeda nyata dengan
dosis 2,5 g/100 g BB, sedangkan sari kurma dengan dosis 10 g/100 g BB
memberikan efek yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif.
9. Kesimpulan
Pemberian sari buah kurma secara nyata dapat meningkatkan jumlah trobosit
pada tikus (Rattus norvergicus).
B. Pembahasan
Dalam penelitian ini, mula-mula semua tikus diukur trombosit awalnya
sebelum diberi perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah trombosit
tikus pada keadaan normal. Kemudian tikus diinduksi dengan heparin 270 Ul/200
g BB untuk menurunkan jumlah trombositnya, selanjut-nya diberi sari buah
kurma untuk menaikkan kem-bali jumlah trombositnya.
Hasil perhitungan perubahan jumlah trombosit setelah pemberian heparin
menunjukkan adanya penurunan jumlah trombosit dibandingkan dengan
trombosit awal dan adanya kenaikan kadar trombosit setelah perlakuan.
Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan bahwa salah satu penyebab
trombositopenia karena defisiensi asam folat (Guyton dan Hall, 2007). Menurut
Astukara (2008) pemberian kotrimoksazol dosis 250 mg/kgBB selama 8 hari
dapat menurunkan jumlah trombosit pada mencit. Salah satu efek samping
kotrimoksazol adalah menurunnya jumlah trombosit bahkan hingga
menyebabkan trombositopenia. Kotrimoksazol diduga menghambat masuknya
asam folat ke dalam tubuh (Ganiswara, 1995). Buah kurma mengandung banyak
zat yang penting bagi tubuh diantaranya adalah karbohidrat, protein, gula alami,
dan asam folat. Sari kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit tikus putih
jantan akibat diinduksi oleh heparin (Fitriyani, 2011).
BAB IV
REKOMENDASI
Hasil analisis antara jurnal dan teori yang ada dapat dijadikan sebagai bahan
referensi yaitu pemberian sari buah kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit pada
tikus (Rattus norvergicus).
Didalam jurnal “Pengaruh pemberian sari buah kurma (Phoenix dactylifera L)
terhadap perubahan jumlah trombosit pada tikus (Rattus norvegicus)” mengatakan
pemberian sari buah kurma secara nyata dapat meningkatkan jumlah trombosit pada
tikus (Rattus norvegicus).
Kesimpulannya, sari buah kurma banyak mengandung manfaat untuk
kesehatan, salah satunya meningkatkan trombosit dan sesuai hadist rasulullah bahwa
kurma dapat menyembuhkan segala macam penyakit atau menghilangkan racun-
racun yang ada di tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Astukara, S. R. 2008. Efektifitas Ekstrak Campuran Tanaman Lokal dan Garam Dapur dalam Meningkatkan Trombosit Pada Mencit (Mus musculus), Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
A.V. Hoffbrand, dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Fitriani, E. 2011. Keajaiban Buah Kurma. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Fitriani, Emi. 2010, Keajaiban Buah Kurma Varietas, Khasiat, Produk Olahan dan Teknik Budidaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Marzuki, Asnah, dkk. 2012. Pengaruh Pemberian Sari Buah Kurma (Phoenix Dactylifera L) Terhadap Perubahan Jumlah Trombosit Pada Tikus (Rattus Norvegicus). Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.2 – Juli 2012, hlm.85–88 (http://journal.unhas.ac.id/index.php/mfdf/article/download/467/408, diakses 23 oktober 2015)