analisis jurnal kdi i

24
TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN DALAM ISLAM SUNNAH DALAM ISLAM TERKAIT DENGAN KESEHATAN Disusun oleh : Widya Oryza NIM. 201510104050 PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA IV

Upload: widya-oryza

Post on 28-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kebidanan dalam islam

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Jurnal KDI I

TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN DALAM ISLAMSUNNAH DALAM ISLAM TERKAIT DENGAN KESEHATAN

Disusun oleh :

Widya OryzaNIM. 201510104050

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA IVSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

‘AISYIYAH YOGYAKARTA2015

Page 2: Analisis Jurnal KDI I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains dan agama dipandang mempunyai relasi yang akrab dalam

beraktifitas. Keduanya memiliki hubungan yang erat dalam memahami dimensi

antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan alam, dan antar manusia

dengan manusia. Salah satu bentuk interaksi antara sains dan agama adalah

integrasi. Di mana dalam integrasi, agama menyumbangkan ajarannya pada ilmu

pengetahuan dan ilmu pengetahuan menghadiahkan penemuannya pada agama.

Kitab suci Alquran berisi banyak ayat-ayat yang memberikan informasi

tentang fenomena-fenomena alam, serta mendorong umat manusia untuk

melakukan observasi tentang fenomena-fenomena tersebut. Begitu pula sunnah

Rasul mendorong umat Islam untuk mencari pengetahuan.

Salah satu ayat yang berkenaan dengan sains adalah tentang kurma. Kurma

memiliki nilai dan kedudukan khusus dalam Islam. Ini terbukti diantara beberapa

jenis buah-buahan, buah kurmalah yang paling banyak disebutkan. Salah satu

diantaranya adalah:

“Dan goyangkanlah pangkal pohon itu ke arahmu, niscaya pohon itu akanmenggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum,dan bersenang hatilah kamu… “ (Q.S. Maryam: 25 - 26).

Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma,

ditegaskan bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh karena

sangat kaya dengan zat gula, protein, lemak dan juga zat garam, mineral serta

vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga mudah dicerna, diserap dan

melekat pada tubuh. Rasulullah SAW bersabda:

Page 3: Analisis Jurnal KDI I

“Jika salah seorang di antara kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab ia berkah, jika tidak ada kurma maka dengan air sebab ia bersih dan suci”. (HR. Tirmidzi).

Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana

trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya dibawah normal (150.000-350.000/μl

darah) (Guyton dan Hall, 2007). Trombositopenia biasanya dijumpai pada

penderita anemia, leukemia, infeksi virus dan protozoa yang diperantarai oleh

sistem imun (Human Infection Virus, demam berdarah dan malaria).

Trombositopenia juga dapat terjadi selama masa kehamilan, pada saat tubuh

mengalami kekurangan vitamin B12 dan asam folat, dan sedang menjalani

radioterapi dan kemoterapi (Hoffbrand dkk., 2005).

Trombositopenia disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah

kegagalan produksi trombosit, peningkatan konsumsi trombosit, distribusi

trombosit abnormal, dan kehilangan akibat dilusi. Penggunaan obat-obat tertentu

juga dapat menyebabkan trombositopenia, salah satunya adalah kotrimoksazol.

Suatu mekanisme imunologis sebagai penyebab sebagian besar trombositopenia

yang diinduksi obat (Hoffbrand,dkk., 2005). Selain dari mekanisme tersebut,

pada penelitian sebelumnya kotrimoksazol digunakan sebagai obat untuk

membuat trombositopenia pada hewan uji mencit (Astukara, 2008).

Mekanisme sumbat trombosit sangat penting untuk menutup kerusakan

kecil pada pembuluh darah yang sangat kecil, trombosit berperan penting dalam

proses ini. Pada pasien trombositopenia terdapat perdarahan baik kulit seperti

patekia atau perdarahan mukosa mulut. Hal ini mengakibatkan hilangnya

kemampuan tubuh untuk melakukan mekanisme homeostatis secara normal

(Guyton dan Hall, 2007). Banyak penelitian telah dilakukan dengan

memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam untuk mengatasi penyakit dengan

defisiensi trombosit. Buah jambu biji merah, buah angkak, daun ubi jalar, air

kelapa muda dan kurma secara empirik dapat digunakan pada kasus defisiensi

trombosit. Penelitian sebelumnya buah jambu biji merah telah terbukti

Page 4: Analisis Jurnal KDI I

khasiatnya dapat menaikkan jumlah trombosit dalam darah pada kelinci

(Astukara, 2008).

Buah kurma (phoenix dactilifera) mengandung banyak nutrisi , mineral dan

vitamin. Diantaranya adalah gula alami, kalium, vitamin B komplek, vitamin K,

magnesium, selenium yang penting bagi tubuh (Astukara, 2008). Sari kurma

dosis 50g/kgBB dapat meningkatkan jumlah trombosit pada tikus putih jantan

yang diinduksi oleh heparin (Astukara, 2008). Sari kurma merupakan sediaan

buah kurma yang dimasak dengan air selama ± 13 jam (Fitriani, 2011) sedangkan

infusa buah kurma merupakan sediaan yang dibuat dari campuran buah kurma

dan aquades yang dipanaskan pada suhu 90% selama ± 15 menit. Asam folat

(vitamin B9) merupakan salah satu vitamin yang terkandung dalam buah kurma.

Asam folat larut dalam air dan dapat hilang akibat proses pemasakan yang terlalu

lama (Fitriani, 2010). Diduga jumlah asam folat yang terdapat pada infusa buah

kurma lebih tinggi dibanding dengan jumlah asam folat yang terdapat pada sari

kurma.

B. Rumusan Masalah

Apakah pemberian infusa buah kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit?

C. Manfaat

1. Menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan tentang hadits manfaat buah

kurma untuk kesehatan.

2. Memberikan informasi tentang manfaat buah kurma yang dapat

meningkatkan trombisit.

Page 5: Analisis Jurnal KDI I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi Kurma

Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya

dapat dimakan karena rasanya manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25

meter dan daun yang menyirip dengan panjang 3-5 meter (Fitriani, 2010).

Klasifikasi tanaman kurma sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Subkelas : Arecidae

Ordo : Arecales

Family : Arecaceae

Genus : Phoenix

Spesies : Phoenix dactilyfera L

Buah kurma memiliki karakteristik bervariasi, antara lain memiliki berat

dua hingga enam puluh gram, panjang tiga sampai tujuh sentimeter, konsistensi

lunak sampai kering, berbiji dan berwarna kuning kecoklatan, coklat gelap dan

kuning kemerahan (Fitriani, 2011).

B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Kurma

Seperti buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi

menjadi beberapa stadium. Menurut Fitriani (2011) Terdapat lima stadium

pertumbuhan dan perkembangan buah kurma yaitu :

1. Stadium hababouk

Hababouk adalah kondisi dimana buah kurma mulai terbentuk. Buah masih

tertutup kelopak daun dan buah akan terus berkembang hingga warna hijau.

Page 6: Analisis Jurnal KDI I

2. Stadium kimri

Bentuk buah yang cenderung bulat berubah memanjang (bentuk oval) namun

warna buah masih didominasi hijau tua sedikit kekuningan. Buah kurma pada

tahap ini umumnya tidak enak dimakan.

3. Stadium khalal

Bergantung dari varietasnya, buah kurma pada tahapan khalal akan

mengalami perubahan warna dari hijau kekuningan menjadi kuning, orange,

hingga merah tua dan daging buah masih cukup keras.

4. Stadium rutab

Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung

lebih tua. Buah kurma dianggap matang sempurna pada tahap ini dengan

bobot buah, kadar gula dan padatan yang maksimal.

5. Stadium tamr

Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan pada tahap ini, sehingga

kadar gula mencapai 50% atau lebih. Kurma benar-benar matang dan

warnanya berubah menjadi coklat atau hampir hitam.

C. Manfaat Buah Kurma

Pilihan kurma sebagai makanan sehat di bulan puasa ternyata dapat

dibuktikan secara ilmiah. Kalori tinggi dan kandungan gulanya yang mudah

dicerna membuat kurma dapat mengatasi kekurangan kalori akibat penggunaan

energi saat beraktivitas di bulan puasa. Namun, kurma masih memiliki banyak

khasiat lain yang baik untuk kesehatan diantaranya :

1. Kurma mengandung asam salisilat yang bersifat mencegah pembekuan darah,

antiinflamasi, dan menghilangkan rasa ngilu ataupun rasa nyeri.

2. Kandungan kalium sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh

darah karena berfungsi untuk menstabilkan denyut jantung, mengaktifkan

kontranksi otot jantung, sekaligus mengatur tekanan darah. Oleh karena itu,

kalium bermanfaat dalam mencegah penyakit stroke.

Page 7: Analisis Jurnal KDI I

3. Kurma mengandung banyak serat yang baik bagi usus, sehingga mencegah

sembelit dan melancarkan buang air besar.

4. Serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah.

5. Kurma dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium,

fosfor, dan magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan

tulang dan gigi.

6. Kurma juga mengandung vitamin yang dapat membantu menguatkan saraf,

melancarkan peredaran darah, membersihkan usus, serta memelihara dari

radang dan infeksi (Fitriani, 2011).

D. Definisi Trombosit

Kepingan darah (trombosit) adalah sel tak berinti, berbentuk cakram

dengan diameter 2-4 μm. Keping darah berasal suatu megakariosit yang terdapat

dalam sumsum tulang. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit,

yaitu sel yang sangat besar dalam susunan hemopoietik dalam sumsum tulang

belakang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau

segera setelah memasuki darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki

kapiler paru. Konsentrasi normal trombosit dalam darah adalah antara 150.000-

350.000/μL (Guyton dan Hall, 2007).

Prekursor megakariosit-megakarioblas, timbul dengan proses diferensiasi

dari sel asal hemopoitik. Megakariosit matang dengan proses replikasi

endomitotik inti secara sinkron, yang memperbesar volume sitoplasma saat

jumlah inti bertambah dua kali lipat. Pada tingkat bervariasi pada perkembangan,

terbanyak pada stadium 8 inti, replikasi inti lebih lanjut dan pertumbuhan sel

berhenti, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit dibebaskan.

Setiap megakariosit menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari

deferensiasi sel asal (stem cell) sampai dihasilkan trombosit sekitar 10 hari pada

manusia (Hoffbrand, dkk., 2007).

Page 8: Analisis Jurnal KDI I

E. Sirkulasi Trombosit

Volume rata-rata trombosit 5,8fl. Volume berkurang saat matang di dalam

sirkulasi. Trombosit muda mempunyai waktu 24 sampai 36 jam di dalam limfa

setelah dibebaskan dari sumsum tulang. Sepertiga dari pengeluaran trombosit

oleh sumsum tulang dapat dijerat dalam satu waktu dalam satu limfa normal

(Hoffbrand, dkk., 2007).

Trombosit merupakan struktur yang aktif. Waktu paruh hidupnya di dalam

darah 8-12 hari, setelah itu proses fungsionalnya berakhir. Setelah waktuparuh

trombosit berakhir, trombosit kemudian diambil dari dalam sirkulasi (Guyton dan

Hall, 2007).

F. Struktur Trombosit

Trombosit mempunyai banyak ciri khas yang fungsional sebagai sebuah

sel, walaupun tidak mempunyai inti dan tidak dapat berproduksi. Di dalam

sitoplasma terdapat factor-faktor aktif seperti (1) molekul aktif dan myosin, sama

seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga protein kontraktil lainnya, yaitu

trombostenin yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi; (2) sisa-sisa

retikulum endoplasma dan apparatus golgi yang mensintesis berbagai enzim dan

menyimpan sejumlah besar ion kalsium; (3) mitokondria dan sistem enzim yang

mampu membentuk adenosine trifosfat (ATP) dan adenosine difosfat (ADP); (4)

sistem enzim yang mensintesis prostaglandin, yang merupakan hormon setempat

yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi jaringan

setempat lainnya; (5) suatu protein penting yang disebut faktor stabilisasi fibrin;

(6) faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan

sel endotel pembuluh darah dan fibroblast, sehingga dapat menimbulkan

pertumbuhan seluler yang akhirnya memperbaiki dinding pembuluh yang rusak

(Guyton dan Hall, 2007).

Page 9: Analisis Jurnal KDI I

Pada permukaan membran sel trombosit terdapat lapisan glikoprotein yang

menyebabkan trombosit menghindari perlekatan pada endotel normal dan

melekat pada daerah dinding pembuluh darah yang terluka, terutama sel-sel

endotel yang rusak, dan bahkan melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di

bagian pembuluh darah. Selain itu membran mengandung banyak fosfolipid yang

berperan dalam mengaktifkan berbagai hal dalam proses pembekuan darah

(Guyton dan Hall, 2007).

G. Fungsi Trombosit

Trombosit berperan penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan

jaringan bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam menutup luka, sehingga

tubuh tidak mengalami kehilangan darah dan terlindungi dari penyusupan benda

dan sel asing (Sadikin, 2001). Pada waktu bersinggungan dengan permukaan

pembuluh yang rusak, maka sifat-sifat trombosit segera berubah secara drastis

yaitu trombosit mulai membengkak, bentuknya menjadi irregular dengan

tonjolan-tonjolan yang mencuat dari permukaannya; protein kontraktilnya

berkontraksi dengan kuat dan menyebabkan pelepasan granula yang mengandung

berbagai faktor aktif; trombosit menjadi lengket sehingga melekat pada serat

kolagen; mensekresi sejumlah besar ADP; dan enzim-enzimnya membentuk

tromboksan A2, yang juga disekresikan ke dalam darah. ADP dan tromboksan

kemudian mengaktifkan trombosit yang berdekatan, dank arena sifat lengket dari

trombosit tambahan ini maka akan menyebabkan melekat pada trombosit semula

yang sudah aktif sehingga membentuk sumbat trombosit. Sumbat ini mulanya

longgar, namun biasanya dapat berhasil menghalangi hilangnya darah bila luka di

pembuluh darah yang berukuran kecil. Setelah itu, selama proses pembekuan

darah, benang-benang fibrin terbentuk dan melekat pada trombosit, sehingga

terbentuklah sumbat yang rapat dan kuat (Guyton dan Hall, 2007).

Page 10: Analisis Jurnal KDI I

Kurma merupakan pohon berbatang tunggal, dengan tinggi 15-25 meter,

bahkan bisa mencapai 30 meter. Namun, biasanya dibatasi sampai 15 meter

untuk memudahkan panen. Tanaman kurma akan tidak pernah berhenti tumbuh

dan akan tumbang sendiri jika sudah terlalu tinggi dan tua. Daunnya berukuran

besar, panjangnya 4-5 meter, seperti pada pohon kelapa, daunnya berbentuk

seperti sisir, ujung daun runcing dan tajam seperti jarum. Agar dapat berbunga

dan berbuah, diperlukan suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah (Arab)

(Rosita, 2009).

Dari hasil pengalaman, banyak tanaman yang ada disekitar kita dapat

digunakan sebagai tanaman obat, salah satunya adalah kurma (phoenix

dactylifera). Bagian tanaman yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan adalah

bagian buahnya. Buah kurma dapat digunakan untuk menaikkan kadar trombosit

dalam darah.

Buah kurma dipercaya dapat menghilangkan rasa sakit. Hal ini disebabkan

oleh adanya kandungan kalium dan asam salisilat yang berfungsi sebagai anti

nyeri. Kurma mengandung banyak nutrisi, mineral dan vitamin. Diantaranya

adalah gula alami, vitamin B kompleks, asam folat, vitamin K, karbohidrat,

magnesium, kalsium, protein, selenium yang penting bagi tubuh.9

Buah kurma merupakan makanan yang sehat yang mampu menurunkan

resiko penyakit jantung dan kanker karena kurma tidak mengandung kolesterol

serta kadar natrium yang rendah. Selain itu kalori dalam kurma jauh lebih tinggi

bila dibandingkan dengan pisang ataupun jeruk (Fitriani, 2011). Karena

banyaknya kandungan senyawa tersebut maka kurma memiliki banyak manfaat,

antara lain kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah pada tikus putih

jantan (Pravitasari, 2009). Pada penelitian lain dijelaskan bahwa ekstrak etanol

dari buah kurma merah dapat meningkatkan jumlah trombosit pada mencit.

Selain itu, penelitian lain juga dijelaskan sari kurma yang dijual bebas dapat

meningkatkan jumlah trombosit pada tikus putih jantan yang diinduksi oleh

heparin (Fitriani, 2011).

Page 11: Analisis Jurnal KDI I

Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari

Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa

beliau pernah bersabda :

�َح� َم�ْن� �َص�َّب �ِع َت َّب َس� اٍت� ِب �َم�َر� �ْم� َع�ْج�َو�ًة�، َت ُه� َل �ُض�َر� َك� َي �َو�َم� َذ�َل �َي ْم# اَل � ُس� َر' َو�َال ْح� ُس

“Barang siapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”.

Hadits ini mempunyai banyak sekali kandungan faedahnya, sebagaimana

yang dituturkan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya

‘Ath-Thibb An-Nabawi’: “Al-Maf’uud adalah sakit yang menyerang bagian liver

(hati)”. Dan kurma memiliki khasiat yang menakjubkan untuk menyembuhkan

penyakit ini (dengan izin Allah), terutama sekali kurma dari Madinah, khususnya

jenis Ajwah. (Pembatasan pada) jumlah tujuh itu juga mengandung khasiat yang

hanya diketahui rahasianya oleh Allah.

BAB III

Page 12: Analisis Jurnal KDI I

ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal

1. Judul Jurnal

Pengaruh pemberian sari buah kurma (Phoenix dactylifera L) terhadap

perubahan jumlah trombosit pada tikus (Rattus norvegicus).

2. Penulis Jurnal

Asnah Marzuki, Nurhainun Ibrahim dan Uslam.

3. Penerbit

Majalah farmasi dan farmakologi.

4. Kata Kunci

Sari kurma (Phoenix dactylifera L), trombosit.

5. Latar belakang masalah

Trombosit atau platelet bukan merupakan sel, melainkan pecahan granular sel,

berbentuk piringan, dan tidak berinti. Trombosit adalah bagi-an terkecil dari

unsur seluler sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostasis

dan pembekuan darah. Dalam setiap mililiter darah pada keadaan normal

terdapat sekitar 250.000 trombosit (kisaran 150.000 – 350.000/mm3. Jika

jumlah trombosit menurun hingga kurang dari 100.000/mm3 maka disebut

trombositopenia. Pe-nurunan kadar trombosit dapat ditemui pada bebe-rapa

penyakit antara lain demam berdarah, tifus, ITP, DIC (Disseminatel

Intravascular Coagulation), biasa juga terjadi pada pasien yang mengalami

penyakit yang berat misalnya pasien sirosis hati, shock, serta penyakit lupus.

Salah satu buah yang dapat digunakan untuk meningkatkan trombosit adalah

buah kurma. Kurma (Phoenix dactylifera L) adalah sejenis tum-buhan palem

yang buahnya dimakan karena rasa-nya manis. Pohon kurma memiliki tinggi

sekitar 15–25 meter dan daun menyirip dengan panjang 3–5 meter. Pohon

kurma tidak hanya tumbuh di negara Arab karena banyak juga tumbuh di

gurun California yang beriklim tropis.

Page 13: Analisis Jurnal KDI I

6. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah sari buah kurma dapat meningkatkan jumlah

trombosit tikus (Rattus norvergicus) dengan menggunakan 15 ekor tikus

kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan..

7. Metodelogi Penelitian

Menggunakan metode eksperimen.

8. Hasil penelitian

Analisis statistika dengan rancangan acak lengkap menunjukkan bahwa

variasi dosis pem-berian sari buah kurma dibandingkan dengan kon-trol

memberikan perbedaan efek perubahan jum-lah trombosit yang sangat

signifikan, yang dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel

pada taraf 1%. Untuk melihat hasil perban-dingan yang nyata maka di

lanjutkan ke Uji Beda Jarak Nyata Duncan diperoleh hasil bahwa sari kurma

dengan dosis 2,5 g/100 g BB memberikan efek yang tidak berbeda nyata

dengan kontrol positif, sari kurma dengan dosis 5 g/100 g BB memberikan

efek tidak berbeda nyata dengan kontrol positif tetapi berbeda nyata dengan

dosis 2,5 g/100 g BB, sedangkan sari kurma dengan dosis 10 g/100 g BB

memberikan efek yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif.

9. Kesimpulan

Pemberian sari buah kurma secara nyata dapat meningkatkan jumlah trobosit

pada tikus (Rattus norvergicus).

B. Pembahasan

Page 14: Analisis Jurnal KDI I

Dalam penelitian ini, mula-mula semua tikus diukur trombosit awalnya

sebelum diberi perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah trombosit

tikus pada keadaan normal. Kemudian tikus diinduksi dengan heparin 270 Ul/200

g BB untuk menurunkan jumlah trombositnya, selanjut-nya diberi sari buah

kurma untuk menaikkan kem-bali jumlah trombositnya.

Hasil perhitungan perubahan jumlah trombosit setelah pemberian heparin

menunjukkan adanya penurunan jumlah trombosit dibandingkan dengan

trombosit awal dan adanya kenaikan kadar trombosit setelah perlakuan.

Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan bahwa salah satu penyebab

trombositopenia karena defisiensi asam folat (Guyton dan Hall, 2007). Menurut

Astukara (2008) pemberian kotrimoksazol dosis 250 mg/kgBB selama 8 hari

dapat menurunkan jumlah trombosit pada mencit. Salah satu efek samping

kotrimoksazol adalah menurunnya jumlah trombosit bahkan hingga

menyebabkan trombositopenia. Kotrimoksazol diduga menghambat masuknya

asam folat ke dalam tubuh (Ganiswara, 1995). Buah kurma mengandung banyak

zat yang penting bagi tubuh diantaranya adalah karbohidrat, protein, gula alami,

dan asam folat. Sari kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit tikus putih

jantan akibat diinduksi oleh heparin (Fitriyani, 2011).

BAB IV

Page 15: Analisis Jurnal KDI I

REKOMENDASI

Hasil analisis antara jurnal dan teori yang ada dapat dijadikan sebagai bahan

referensi yaitu pemberian sari buah kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit pada

tikus (Rattus norvergicus).

Didalam jurnal “Pengaruh pemberian sari buah kurma (Phoenix dactylifera L)

terhadap perubahan jumlah trombosit pada tikus (Rattus norvegicus)” mengatakan

pemberian sari buah kurma secara nyata dapat meningkatkan jumlah trombosit pada

tikus (Rattus norvegicus).

Kesimpulannya, sari buah kurma banyak mengandung manfaat untuk

kesehatan, salah satunya meningkatkan trombosit dan sesuai hadist rasulullah bahwa

kurma dapat menyembuhkan segala macam penyakit atau menghilangkan racun-

racun yang ada di tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Analisis Jurnal KDI I

Astukara, S. R. 2008. Efektifitas Ekstrak Campuran Tanaman Lokal dan Garam Dapur dalam Meningkatkan Trombosit Pada Mencit (Mus musculus), Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

A.V. Hoffbrand, dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakarta: EGC.

Fitriani, E. 2011. Keajaiban Buah Kurma. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Fitriani, Emi. 2010, Keajaiban Buah Kurma Varietas, Khasiat, Produk Olahan dan Teknik Budidaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Marzuki, Asnah, dkk. 2012. Pengaruh Pemberian Sari Buah Kurma (Phoenix Dactylifera L) Terhadap Perubahan Jumlah Trombosit Pada Tikus (Rattus Norvegicus). Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.2 – Juli 2012, hlm.85–88 (http://journal.unhas.ac.id/index.php/mfdf/article/download/467/408, diakses 23 oktober 2015)