analisis kemiskinan multidimensi di provinsi jawa tengah...

4
130 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, selama 20112013, adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran, analisis, dan pemetaan kondisi kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah. a. Ukuran kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah Secara deskriptif, persentase penduduk miskin multidimensi (H), intensitas kemiskinan multidimensi (A), dan tingkat kemiskinan multidimensi (M 0 ) di tingkat Provinsi menunjukkan tren yang terus menurun. Hasil berbeda akan terlihat ketika mengamati ukuran-ukuran kemiskinan hingga tingkat kabupaten/kota yang cenderung fluktuatif tiap tahunnya. b. Kondisi kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut. i. Kemiskinan yang diukur dengan hanya mempertimbangkan dimensi moneter ternyata memberikan gambaran yang berbeda dengan kemiskinan yang diukur dengan mempertimbangkan berbagai dimensi (multidimensi). ii. Persentase penduduk miskin multidimensi yang lebih besar dibanding persentase penduduk miskin secara moneter, mengindikasikan bahwa terdapat penduduk yang tidak teridentifikasi miskin secara moneter Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, 2011-2013 LESTARI INDRIANI Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: buithien

Post on 14-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/91827/potongan/S2-2015-371898-chapter5.pdf · menunjukkan fenomena perdesaan, yang

130

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis kemiskinan multidimensi

di Provinsi Jawa Tengah, selama 2011—2013, adalah sebagai berikut.

1. Pengukuran, analisis, dan pemetaan kondisi kemiskinan multidimensi di

Provinsi Jawa Tengah.

a. Ukuran kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah

Secara deskriptif, persentase penduduk miskin multidimensi (H), intensitas

kemiskinan multidimensi (A), dan tingkat kemiskinan multidimensi (M0)

di tingkat Provinsi menunjukkan tren yang terus menurun. Hasil berbeda

akan terlihat ketika mengamati ukuran-ukuran kemiskinan hingga tingkat

kabupaten/kota yang cenderung fluktuatif tiap tahunnya.

b. Kondisi kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai

berikut.

i. Kemiskinan yang diukur dengan hanya mempertimbangkan dimensi

moneter ternyata memberikan gambaran yang berbeda dengan

kemiskinan yang diukur dengan mempertimbangkan berbagai dimensi

(multidimensi).

ii. Persentase penduduk miskin multidimensi yang lebih besar dibanding

persentase penduduk miskin secara moneter, mengindikasikan bahwa

terdapat penduduk yang tidak teridentifikasi miskin secara moneter

Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, 2011-2013LESTARI INDRIANIUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/91827/potongan/S2-2015-371898-chapter5.pdf · menunjukkan fenomena perdesaan, yang

131

namun masih mengalami deprivasi pada berbagai dimensi kemiskinan

yang lain.

iii. Seperti halnya kemiskinan moneter, kemiskinan multidimensi juga

menunjukkan fenomena perdesaan, yang berarti: selain rata-rata

persentase penduduk miskin multidimensi di daerah perdesaan lebih

tinggi, rata-rata penduduk miskin di perdesaan juga terdeprivasi pada

jenis indikator yang lebih banyak daripada di daerah perkotaan.

iv. Kontributor terbesar terhadap tingkat kemiskinan multidimensi di

Provinsi Jawa Tengah (M0) adalah dimensi nutrisi dan kesehatan,

terutama berasal dari indikator konsumsi protein rumah tangga, yang

diikuti dengan dimensi standar hidup dan pendidikan.

c. Sebaran kemiskinan multidimensi secara spasial di Provinsi Jawa Tengah

adalah sebagai berikut.

i. Dengan mendekomposisi hingga tingkat kabupaten/kota, diperoleh

bahwa Kabupaten Banjarnegara merupakan kabupaten dengan tingkat

kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, selama 3 tahun berturut-

turut. Hasil ini konsisten dengan temuan beberapa penelitian terdahulu,

meskipun indikator dan sumber data yang digunakan berbeda.

ii. Daerah dengan status administratif kota, cenderung mengalami

deprivasi yang lebih sedikit daripada daerah dengan status administratif

kabupaten.

2. Berdasarkan hasil pengujian parsial, didapatkan bahwa pertumbuhan ekonomi

dengan pendekatan PDRB per kapita ADHK tidak berpengaruh signifikan

Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, 2011-2013LESTARI INDRIANIUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/91827/potongan/S2-2015-371898-chapter5.pdf · menunjukkan fenomena perdesaan, yang

132

terhadap tingkat kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini

mengindikasikan bahwa peningkatan value added dari sektor-sektor produktif

di Provinsi Jawa Tengah belum sepenuhnya dibarengi dengan kapabilitas

penduduk dalam hal nutrisi dan kesehatan, pendidikan, serta standar hidup.

5.2 Implikasi Kebijakan

Implikasi dari adanya perbedaan hasil uji hipotesis pengaruh pertumbuhan

ekonomi dengan pendekatan PDRB per kapita ADHK 2000 terhadap kemiskinan

multidimensi dan moneter adalah perlunya pemerintah melihat atau menganalisis

kemiskinan dari berbagai aspek atau dimensi. Hal ini dikarenakan analisis yang

hanya mempertimbangkan kemiskinan dari satu sisi akan memberikan gambaran

yang berbeda dengan kemiskinan yang ditinjau dari berbagai dimensi.

Perlunya mengevaluasi kembali pelaksanaan program-program

pengentasan kemiskinan, seperti Program Raskin, Desa Mandiri Pangan, Desa

Mandiri Energi, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS), serta program-program lain yang dicanangkan oleh

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan pada dasarnya, program-

program tersebut merupakan pogram pemerintah yang ditujukan untuk

peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan pemenuhan hak dasar anak dalam

hal kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup. Dengan adanya beberapa temuan

terkait analisis kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah serta memperhitungkan

deprivasi-deprivasi yang dialami oleh penduduk miskin diharapkan program dan

kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dapat disesuaikan dengan

Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, 2011-2013LESTARI INDRIANIUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/91827/potongan/S2-2015-371898-chapter5.pdf · menunjukkan fenomena perdesaan, yang

133

kondisi sosial budaya di daerah bersangkutan, sehingga penanganannya akan lebih

efektif dan tepat sasaran.

5.3 Keterbatasan

Penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan terhadap indikator pembentuk

kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, karena keterbatasan data,

mengakibatkan ukuran-ukuran kemiskinan multidimensi yang dihasilkan tidak

dapat diperbandingkan secara internasional. Namun demikian, ukuran-ukuran

kemiskinan multidimensi yang dihasilkan tersebut masih dapat diperbandingkan

secara nasional. Terbatasnya ketersediaan data, terutama dari indikator aset yang

dimiliki, juga menyebabkan series data tingkat kemiskinan multidimensi yang

dihasilkan hanya terdiri dari 3 tahun pengamatan sehingga dirasa belum cukup

kuat untuk menguji pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan

multidimensi.

5.4 Saran

Untuk dapat menguji bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap

kemiskinan multidimensi, diperlukan series data yang lebih panjang. Oleh karena

itu, diharapkan agar penelitian selanjutnya mampu mengembangkan rentang

waktu penelitian. Salah satu cara untuk menyiasati hal ini adalah dengan

membangun indikator-indikator yang selalu tersedia di dalam Susenas setiap

tahunnya, namun tetap relevan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Analisis Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Jawa Tengah, 2011-2013LESTARI INDRIANIUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/