analisis kualitas air
DESCRIPTION
analisis kuaitas airTRANSCRIPT
-
ANALISIS KUALITAS AIR
Reni Diana Wijaya
12/331491/PN/12666
Budidaya Perikanan
Intisari
Pengujian kualitas air dilakukan dengan mengamati paraeter-parameter lingkungan seperti
parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik berupa suhu air, suhu udara, kecerahan
dan TSS. Parameter kimia berupa DO, CO2 bebas, alkalinitas, BOD0, BOD5, BO dan pH.
Dan parameter biologi berupa densitas dan diversitas plankton. Praktikum analiasis kuaitas
air dilaksanakn pada tanggal 26 oktober 2013 di kolam jurusa perikanan dan danau lembah
UGM. Pengamatan dilakukan dalam rentang waktu 12 jam, dan pengukuran parameter
dilakukan setiap tiga jam. Daeraj yang dimatai adalah inlet da outlet perairan danau serta
kolam. Dari pengamatan yang dilakukan, perairan danau lebih baik daripada perairan kolam.
Kesimpulan ini didasarkan pada densitas dan diversitas plankton yang mendiami perairan
kolam maupun danau lembah UGM. Densitas dan diversitas plankton pada perairan danau
lebih tinggi dari pada perairan kolam.
Kata Kunci : Biologi, Fisik, Kimia, Kualitas, Plankton
PENDAHULUAN
Air adalah zat atau materi yang penting bagi semu bentuk kehidupan yang ada di
bumi. Air menutuppi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil3)
air tesedia di bumi. Kualitas air adlah mut air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu.
Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbea beda tergantung tujuan penggunaan.
Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengkur parameter fisik, kimia, dan biologi.
Kualitas peraira membrikan pengaruh yan cukup besar terhadap daya tahan dan
pertumbuhan makhluk-makhluk hidup di air. Terlebih air merupakan lingkungan hidup bagi
renik yang mampu berasimilasi ( Asmawi, 1986 ). Kualitas suatu perairan ditentukan oleh
sifat fisik, kimia dan biologi dari perairan tersebut. Interaksi antara ketiga sifat tersebut akan
menentukan kemampuan perairan untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya.
-
Kualitas air mempengaruhi jumlah, komposisi, jenis, produksi, dan keadaan fisiologi
organisme perairan.habita air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan
bumi. Air tawar sangat berarti bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara tertentu untuk menentukan kualitas perairan baik secara kualitatif dan
kuantitatif ( Nyabakken, 1992 ). Menurut Effendie (2003), kualitas air dapat dinyatakan
dengan beberapa parameter yaitu fisik, kimia dan biologi. Dalam pengukuran kualitas air
secara umum menggunakan metode purpose sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan
dengan mempertimbangkan kondidi serta keadaan daerah pengamatan ( Alaerts, 2003 ).
Tujuan dari praktikum analisis kualitas air adalah untuk mengetahui kualitas perairan
berdasarkan parameter fisik, kimia, dan biologi yang diamati.
METODOLOGI
Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan pada kolam perikanan dan danau lembah
UGM. Praktikum dilaksanakan tanggal 26 oktober 2013. Pengamatan dilaksanakan dalam
rentang waktu 12 jam dan pengukuran parameter dilakukan setiap 3 jam pada inlet dan outlet.
Parameter fisik berupa suhu udara dan suhu air dikur langsung menggunakn termometer,
kecerahan diukur menggunakan secchi disk dan dihitung dengan rumus perhitungan
. Sedangkan TSS dihitung di laboratorium, TSS diukur dengan
menggunakan kertas saring dan perhitungan dengan rumus (b-a) x 10 x 100 ppm, b adalah
berat kerats saring yang telah digunakan, dan a adalah berat kertas saring sebelum digunakan.
Parameter kimia yang diukur adalah Kadar O2 perairan yang diukur dengan rumus
, yakni a sebagai volume larutan titran, f adalah faktor koreksi.
Untuk CO2 bebas dignakan metode alkalimetri dengan rumus CO2 bebas =
, b adalah volume titran dan f adalah faktor koreksi. Alkalinitas
digunakan metode alkalimetri untuk mengukurnya dengan rumus Kadar CO3
= x; Kadar HCO3
= y; Alkalinitas total = x + y mg/l,
dimana C adalah volume larutan 1/50N H2SO4 dan D adalah volume H2SO4 untuk titrasi.
BOD5 dihitung dengan rumus BOD5 =
( a-b ) x f x 0,1 mg, a adalah kadar O2
segera, b adalah kadar O2 setelah 5 hari, dan f adalah faktor koreksi. BO dengan
menggunakan KmnO4, H2SO4, asam oksalat dan perhitungan dengan rumus:
,*( ) + -
-
Parameter biologi yang diukur dan diamati adalah densitas dan diversitas plankton
yang hidup diperairan. Kepadatan plankton dihitung dengan rumus
individu/liter.
Dengan a adalah sampel air, b adalah volume air adalam botol, c adalah volume sedgwick
rafter, dan d adalah jumlah plankton yang teramati di bawah mikroskop. Pengukuran
diversitas menggunakan rumus Shannon-Weiner yaitu H=
, H merupakan
indeks keanekaragaman, ni adalah cacah individu suatu genus, dan N adalah cacah individu
seluruh genera
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Analisi Kualitas Air kolam Perikanan UGM
Parameter 6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Fisik
Suhu
Udara 25.5 27 27 28 32 31 33.5 29.5 27.5 28.5
Suhu Air 27.75 28.5 28 29 30 30 27.5 31 30 29.5
Kecerahan 26.925 13 29 21 25.38 27.125 22.75 27.5 22.5 20.5
TSS 0.2 0.2 0.26 0.1 0.3 0.4
Kimia
DO 1.66 1.48 4.5 3.1 4.5 5.96 7.1 7.5 4.6 5.2
CO2 25 4.95 3.8 12.1 15 19.5 9 31 12 13
Alkalinitas 86 58.2 58 230 105 70 99.8 96 111 93
BOD0 5.2 1.76 4.65 7.4 19.926 3.5
BOD5 0 22.48 6.5 4 2.6 6
BO 24.67 10.22 13.92 33.52 5.63 13.28
pH 6.95 7 7.1 6.93 7 7 7 7 7 7
Biologi
Densitas 20 27.5 15 25 40 40
Diversitas 2.155 2.845 2.251 3.321 1.905 3.577
-
Tabel Analisi Kualitas Air Danau Lambah UGM
Parameter 6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Fisik
Suhu
Udara 24.5 26.5 30 31 30.5 29.75 25 31.75 28 28
Suhu Air 28.5 28.5 29 29 30 29.75 33 30 29 28
Kecerahan 51.25 48.1 21 51.75 50.5 40.25 40.1 40 23.5 32
TSS 0.8 0.16 0.1 0.13 0.6 0.2
Kimia
DO 2 3 3.3 3.9 11.1 9.8 13.1 9.9 15 8
CO2 35 28 121 32 0 54 5 15 0 1
Alkalinitas 126 38 230 62 248 96 18.8 98 135 100
BOD0 16 12 11.15 11.8 7.5 7.5
BOD5 15.2 5.36 1.2 22 1.1 1.6
BO 15.81 7.59 18.98 5.6 55.67 22.77
pH 7.1 7 7.2 7.1 7.5 7.1 7.1 7.5 7.1 7.3
Biologi
Densitas 215 95 52.5 130 50 75
Diversitas 3.009 3.984 2.468 3.296 1.881 2.586
Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan di kolam dan danau lembah UGM.
Kolam perikanan UGM adalah perairan yang ditujukan untuk budidaya dan penelitian.
Kondisi di sekitar kolam cukup bersih, di pinggiran kolam terdapat rerumputan. Kolam
perairam adalah perairan yang terkena sinar matahari langsung, karena tidak ada pohon yang
menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam perairan. Sedangkan kondisi danau UGM
agak kotor, dan terdapat sampah disekitar perairan. Di sekitar danau banyak terdapat pohon
yang dapat menghalangi cahaya matahari yang akan masuk ke perairan.
-
Grafik hasil pengamatan terhadap perairan :
1. Suhu Udara vs Waktu
Grafik suhu udara vs waktu ( kolam )
Grafik Suhu Udara vs Waktu ( Danau )
Dari grafik dapat diketahui bahwa suhu udara di kolam lebih berfluktuasi dari pada
periran danau. Hal ini disebabkan tidak adanya pohon yang dapat menghalangi sinar matahari
pada perairan kolam. Sedangkan pada peraira danau, pohon yang ada dapat menghalangi
sinar matahari yang masuk dan mempertahankan suhu disekitarnya. Pada siang hari suhu
mengalami peningkatan karena tingginya intensitas matahari yang masuk ke dalam perairan.
Pada sore hari ( 18.00 ) suhu mengalami penurunak karena intensitas cahaya matahari
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Su
hu
Ud
ra
Waktu
Grafik Suhu Udara vs Waktu
Inlet
Outlet
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Su
hu
Ud
ara
Waktu
Grafik Suhu Udara vs Waktu
Inlet
Outlet
-
berkurang. Suhu pada inlet maupun outlet tidak jauh berbeda, karena jarak inlet dan outlet
yang berdekatan sehingga tidak banyak perbedaan pada kondisi perairan.
2. Suhu Air vs Waktu
Grafik Suhu Air vs Waktu ( kolam )
Grafik Suhu Air vs Waktu ( danau )
Suhu adalah faktor penting dalam ekolog perairan. Suhu dapat menghambat atau
merangsang pertumbuhan organisme. Kisaran suhu optimum bagi organisme di perairan
adalah 20oC-30oC. Suhu pada suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian
dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta
kedalaman badan air ( Effendi, 2003 ).
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Su
hu
Air
Waktu
Grafik Suhu Air vs Waktu
Inlet
Outlet
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Su
hu
Air
Waktu
Grafik Suhu Air vs Waktu
Inlet
Outlet
-
Suhu dari perairan kolam maupun danau tidak mengalami fluktuasi yang tinggi,
karena sifat yang air yang mengikat panas dan tidaj mudah terpengaruh oleh suhu udara.
Suhu pada inlet atau outlet pad tiap jam pengematan baik baik danau atau kolam tidak jauh
berbeda.
3. Kecerahan vs Waktu
Grafik Kecerahan vs Waktu ( kolam )
Grafik Kecerahan vs Waktu ( danau )
Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat menembus
suatu periaran. Nilai kecerahan berbanding terbaik dengan nilai kekeruhan. Kecerahan yang
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Kec
erah
an
Waktu
Grafik Kecerahan vs Waktu
Inlet
Outlet
0
10
20
30
40
50
60
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Kec
erah
an
Waktu
Grafik Kecerahan vs Waktu
Inlet
Outlet
-
produktif adalah 20-40 cm dari permukaan perairan. Tingkat kecerahan perairan
memepengaruhi pertumbuhan fitoplankton ( Hakroff dalam Syukur, 2002 ).
Pada perairan kolam, daerah inlet mengalami fluktuasi kecerahan pada siang hari.
Siang hari kecerahan menurun karena suhu perairan bagian permukaan meningkat sedangkan
suhu air bagian bawah tetap rendah, sehingga terjadi pengadukan air yang menyebabkan
terbawanya material yang mengendap ke perairan permukaan yang mempengaruhi kecerahan
perairan tesebut.
4. TSS vs Waktu
Grafik TSS vs Waktu ( kolam )
Grafik TSS vs Waktu ( Danau )
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
6:00 12:00 18:00
TS
S
Waktu
Grafik TSS vs Waktu
Inlet
Outlet
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
6:00 12:00 18:00
TS
S
Waktu
Grafik TSS vs Waktu
Inlet
Outlet
-
TSS adalah padatan yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan
anorganik. Zat tersuspensi yang ada di dalam air terdiri dari berbagai macam zat, misalnya
pasir halus, liat dan lumpur alami yang merupakan bahan anorganik dan senyawa seperti
selulose, lemak, protein, balteri, alga, dan sebagainya yang merupakan bahan organik (
Fardiaz, 1992 ).
Pada sore hari, nilai TSS pada kolam meningkat. Hal ini menanadakan bahwa
perairan tersebut keruh dan memiliki kecerahan yang rendah. Sedangkan pada perairan
danau, pada sore hari TSS rendah berarti kecerahan perairan tinggi, karena nilai TSS
berbanding terbalik dengan nilai kecerahan.
5. DO vs Waktu
Grafik DO vs Waktu ( kolam )
Grafik DO vs Waktu ( danau )
0
2
4
6
8
10
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
DO
Waktu
Grafik DO vs Waktu
Inlet
Outlet
0
5
10
15
20
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
DO
Waktu
Grafik DO vs Waktu
Inlet
Outlet
-
Nilai oksigen terlarut disuatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman.
Fluktuasi ini dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan yang menghasilkan oksigen (
Schworbel, 1987 alam Barus, 2002 ). Nilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya tidak lebih
kecil dari 8 mg/l ( Barus, 2002 ).
Dari grafik diketahui bahwa nilai DO meningkat pada siang hari dan menurun pada
sore hari. Hal ini disebabkan pada siang hari sinar matahari yang masuk perairan lebih
banyak dibandingkan sore hari. Sinar matahari yang tingi menyebabkan fitoplankton
melakukan fotosintesis dengan optimal dan menghasilkan oksigen yang tinggi. Sedangkan
pada sore hari, peristiwa fotosintesis berkuran sehinga DO perairan juga mengalami
penurunan.
6. CO2 vs Waktu
Grafik CO2 vs Waktu ( Kolam )
0
10
20
30
40
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
CO
2
Waktu
Grafik CO2 vs Waktu
Inlet
Outlet
-
Grafik CO2 vs Waktu
CO2 bebas adalah karbondioksida yang larut dalam air, selain yang erada dalam
bentuk terikat sebagai ion karbonat dan bikarbonat. Dari grafik dapat diketahui CO2 bebas
pada semua perairan mengalami perubahan yang signufikan. Kadar CO2 inlet kolam pada
pukul 06.00 tinggi karena pada pagi hari proses fotosintesis belum terjadi sehingga belum ada
O2 yang dihasilkan. Proses yang terjadi pada malam hari adalah respirasi dengan zat sisa
CO2, sehiggga pada pagi hari kadar CO2 bebas di perauran tinggi. Pada inlet danau pukul
12.00 CO2 bebas bernilai 0 (nol) karena pada siang hari fotosintesis terjadi dengan optimal,
sehiga kadar O2 tinggi. Salah satu bahan yang dibutuhkan pada proses fotosintesis adalah
CO2, oleh karena itu semakin banyak fotosintesis semakin banyak CO2 yang digunakan,
semakin rendah kadar CO2 perairan
7. Alkalinitas vs Waktu
0
30
60
90
120
150
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
CO
2
Waktu
Grafik CO2 vs Waktu
Inlet
Outlet
-
Grafik Alkalinitas vs Waktu ( kolam )
Grafik Alkalinitas vs Waktu ( danau )
Dari grafik yang diperoleh dapat diketahui bahwa alkalinitas mengalami perubahan-
perubahan yang signifikan. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau
bahan yang mampu menetralisir keasaman pH dalam perairan .Pada perairan kolam
alkalinitas tertingi adalah apda outlet pukul 09.00, dan yang terendah adalah outlet pada
pukul 06.00. sedangkan pada perairan danau, alkalinitas terendah adalah pada pukul 15.00.
menurut teori, perairan yang baik bagi biota air memiliki alkalinitas 30-35ppm. Dari grafik
dapat disimpulkan bahwa kedua perairan bukanlah perairan yang baik. Nilai alkalinitas secara
tidang langsung berbanding lurus dengan jumlah CO2 perairan dan bernading terbalik dengan
0
50
100
150
200
250
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Alk
ali
nit
as
Waktu
Grafik Alkalinitas vs Waktu
Inlet
Outlet
0
50
100
150
200
250
300
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
Alk
ali
nit
as
Waktu
Grafik Alkalinitas vs Waktu
Inlet
Outlet
-
nilai pH. Kadar CO2 yang tinggi di perairan akan menurunkan pH perairan dan akan
meningkatkan alkalinitasnya.
8. pH vs Waktu
Grafik pH vs waktu ( kolam )
Grafik pH vs Waktu ( danau ).
pH adalah ukuran tingkat keasaman dari air atau besarnya konsentrasi ino H dalam air
dan merepakan gambaran keseimbangan antara asam dan basa dalam air. Nilai pH perairan
yang normal adlah 6-8. pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan
senyawa yang bersifat asam. Fitoplankton adan tanaman air lainya kan mengambil CO2 dari
air selama proses fotositesismsehingga mengakibatkan pH air meningkat pada siang hari dan
menurun pada malam hari. Dari grafik diketahui nilai pH pada kolam maupun danau tidak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
pH
Waktu
Grafik pH vs Waktu
Inlet
Outlet
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6:00 9:00 12:00 15:00 18:00
pH
Waktu
Grafik pH vs Waktu
Inlet
Outlet
-
megalami perubahan yang signifikan. Kisaran pH kedua perairan adalah &, hal ini
menandakan bahwa kedua perairan termasuk kategori perairan yang baik bagi kehidupan
biota air.
9. BOD0 vs Waktu
Grafik BOD0 vs Waktu
Grafik BOD0 vs Waktu
BOD menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerob dalam
proses penguraian senyawa organi. Sistem perairan alamiah pada umumnya memiliki angka
BOD antara 2-3 ppm. Nilai BOD perairan dipengaruhi oleh jumlah senyawa organik yang
akan diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob dan tersedianya sejumlah oksigen yang
dibutuhkan dalam proses penguraian tersebut.
0
5
10
15
20
25
6:00 12:00 18:00
BO
D0
Waktu
Grafik BOD0 vs Waktu
Inlet
Outlet
0
5
10
15
20
6:00 12:00 18:00
BO
D0
Waktu
Grafik BOD0
Inlet
Outlet
-
10. BOD5 vs Waktu
Grafik BOD5 vs Waktu ( kolam )
Grafik BOD5 vs Waktu ( danau )
BOD pada perairan dapat dijadikan indeks tolak ukur tingkat pencemaran limbah
yang ada di suatu perairan. Pengukuran BOD di dasarkan pada kemampuan mikroorganisme
untuk menguraikan senyawa organik. Nilai BOD5 pada masing masing daerah pengamatan
mengalami fluktuasi yang tinggi. BOD5 dipengaruhi oleh jumlah bahan organik yang ada di
perairan, karena BOD ada jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk dekomposisi bahan organik
yang teratur di perairan.
11. BO vs Waktu
0
5
10
15
20
25
6:00 12:00 18:00
BO
D5
Waktu
Grafik BOD5 vs Waktu
Inlet
Outlet
0
5
10
15
20
25
6:00 12:00 18:00
BO
D5
Waktu
Grafik BOD5 vs Waktu
Inlet
Outlet
-
Grafik BO vs Waktu ( danau )
Grafik BO vs Waktu ( Kolam )
Berdasarkan grafik, BO tertinggi kolam adalah pukul 12.00 pada daerah pengamatan
outlet, dan yang terendah adalah pada inlet pukul 18.00. Nilai BO dipengaruhi oleh jumlah
bahan organik yang ada di perairan. Nilai BO akan berbanding lurus dengan nilai BOD.
Karena BOD adalah indeks jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mendekomposisi bahan
organik yang ada di perairan. Sedangakan BO adalah senyawa organik yang mudah diuraikan
secara biologis oleh dekomposer. BO biasanya adalah sampah rumah tangga, algae, pasir
halus, mikroorganisme perairan, dan sebagainya.
0
10
20
30
40
50
60
6:00 12:00 18:00
BO
Waktu
Grafik BO vs Waktu
Inlet
Outlet
0
10
20
30
40
6:00 12:00 18:00
BO
Waktu
Grafik BO vs Waktu
Inlet
Outlet
-
12. Densitas Plankton vs Waktu
Grafik Densitas Plankton vs Waktu ( Kolam )
Grafik Densitas Plankton vs Waktu ( Danau )
Kepadatan plankton dari suatu perairan tergantung pada produktivitas perairan.
Keberadaan plankton dipengaruhi oleh kualitas air. Semakin buruk kualitas suatu perairan,
semakin rendah densitas plankton yang ada. Pada kolam, densitas plankton tertinggi adalah
pada daerah inlet dan outlet pada pukun 18.00. Keberadaan plankton didasarkan pada
keberadaan nutrisinya. Pada perairan danau, densitas plankton tertinggi pada daerah inlet
pukul 06.00 dan terendah adalah inlet pada pukul 18.00. Perkembangan plankton dipengaruhi
oleh banyak hal, diantaranya nutrisi, suhu, dan cahaya. Suhu optimum untuk perekembangan
plankton adalah 25oC-30oC.
0
10
20
30
40
50
6:00 12:00 18:00
Den
sita
s
Waktu
Grafik Densitas Plankton vs Waktu
Inlet
Outlet
0
50
100
150
200
250
6:00 12:00 18:00
Div
ersi
tas
Waktu
Grafik Densitas Plankton vs Waktu
Inlet
Outlet
-
13. Diversitas Plankton vs Waktu
Grafik Diversitas Plankton vs Waktu ( kolam )
Grafik Diversitas Plankton vs Waktu ( danau )
Diversitas plankton menyatakan keanekaragaman plankton di suatu perairan menurut
jenisnya. Plankton merupakan organisme air yang membutuhkan oksigen untuk aktivitas
fisiologis dan biologisnya. Pada perairan kolam, spesies yang mendominasi adalah
Closterium parsctum. Sedangkan pada perairan danau, spesies yang mendominasi perairan
adalah Lyngbya sp.
Berdasarkan densitas dan diversitas plankton, perairan danu lebih baik dari pada
perairan kolam. Plankton membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh. Seperti suhu yang
0
1
2
3
4
5
6:00 12:00 18:00
Div
ersi
tas
Waktu
Grafik Diversitas Plankton vs Waktu
Inlet
Outlet
0
1
2
3
4
5
6:00 12:00 18:00
Div
ersi
tas
Waktu
Grafik Diversitas Plankton vs Waktu
Inlet
Outlet
-
sesuai, pH optimum dan kadar O2 yang mencukupi untik aktivitas fisiologis dan biologisnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perairan danau lebih baik dari pada perairan kolam.
Manfaat analisis kualitas air bagi program studi budidaya perikanan adalah untuk
mengetahui kualitas air yang akan digunakan untuk budidaya ataupun pembesaran dalam
usaha perikanan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, perairan yang paling baik adalah perairan danau. Hal ini
didasarkan pada densitas dan diversitas plankton yang ada di peraiaran, densitas dan
diversitas plankton perairan danau lebih tinggi dari pada perairan kolam. Plankton
membutuhkan kondisi yang baik dan spesifik untuk tumbuh, jadi dapat disimpulkan bahwa
perairan danau lebih baik daripada perairan kolam.
SARAN
Untuk mengaja kualitas perairan, sampah dan semua poluatan yang ada di perairan
sebaiknya dibersihkan. Perairan kolam adalah sumber air yang strategis untuk usaha
perikana, oleh karena itu kualiatasnya harus dijaga dengan tidak mengotori perairan.
-
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G dan S.S Snatika. 2003. Metode Pengukuran Kualitas Air. Usaha Nasional.
Surabaya
Asmawi, S. 1986. Pemeliharaan Ikan dalam Keramba. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Barus. 2002. Pengantar Limnologi. Jurusan Biologi FMIPA. USU. Medan
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Nyabakken, J.W. 1992. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologi. UGM Press.
Yogyakarta
Sykur A. 2002. Kualitas Air dan Struktur Komunitas Phytophlankton di Waduk Uwai.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Riau