analisis kualitas air

20
ANALISIS KUALITAS AIR Reni Diana Wijaya 12/331491/PN/12666 Budidaya Perikanan Intisari Pengujian kualitas air dilakukan dengan mengamati paraeter-parameter lingkungan seperti parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik berupa suhu air, suhu udara, kecerahan dan TSS. Parameter kimia berupa DO, CO 2 bebas, alkalinitas, BOD 0 , BOD 5 , BO dan pH. Dan parameter biologi berupa densitas dan diversitas plankton. Praktikum analiasis kuaitas air dilaksanakn pada tanggal 26 oktober 2013 di kolam jurusa perikanan dan danau lembah UGM. Pengamatan dilakukan dalam rentang waktu 12 jam, dan pengukuran parameter dilakukan setiap tiga jam. Daeraj yang dimatai adalah inlet da outlet perairan danau serta kolam. Dari pengamatan yang dilakukan, perairan danau lebih baik daripada perairan kolam. Kesimpulan ini didasarkan pada densitas dan diversitas plankton yang mendiami perairan kolam maupun danau lembah UGM. Densitas dan diversitas plankton pada perairan danau lebih tinggi dari pada perairan kolam. Kata Kunci : Biologi, Fisik, Kimia, Kualitas, Plankton PENDAHULUAN Air adalah zat atau materi yang penting bagi semu bentuk kehidupan yang ada di bumi. Air menutuppi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil3) air tesedia di bumi. Kualitas air adlah mut air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu. Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbea beda tergantung tujuan penggunaan. Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengkur parameter fisik, kimia, dan biologi. Kualitas peraira membrikan pengaruh yan cukup besar terhadap daya tahan dan pertumbuhan makhluk-makhluk hidup di air. Terlebih air merupakan lingkungan hidup bagi renik yang mampu berasimilasi ( Asmawi, 1986 ). Kualitas suatu perairan ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan biologi dari perairan tersebut. Interaksi antara ketiga sifat tersebut akan menentukan kemampuan perairan untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya.

Upload: reni-diana-wijaya

Post on 25-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

analisis kuaitas air

TRANSCRIPT

  • ANALISIS KUALITAS AIR

    Reni Diana Wijaya

    12/331491/PN/12666

    Budidaya Perikanan

    Intisari

    Pengujian kualitas air dilakukan dengan mengamati paraeter-parameter lingkungan seperti

    parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik berupa suhu air, suhu udara, kecerahan

    dan TSS. Parameter kimia berupa DO, CO2 bebas, alkalinitas, BOD0, BOD5, BO dan pH.

    Dan parameter biologi berupa densitas dan diversitas plankton. Praktikum analiasis kuaitas

    air dilaksanakn pada tanggal 26 oktober 2013 di kolam jurusa perikanan dan danau lembah

    UGM. Pengamatan dilakukan dalam rentang waktu 12 jam, dan pengukuran parameter

    dilakukan setiap tiga jam. Daeraj yang dimatai adalah inlet da outlet perairan danau serta

    kolam. Dari pengamatan yang dilakukan, perairan danau lebih baik daripada perairan kolam.

    Kesimpulan ini didasarkan pada densitas dan diversitas plankton yang mendiami perairan

    kolam maupun danau lembah UGM. Densitas dan diversitas plankton pada perairan danau

    lebih tinggi dari pada perairan kolam.

    Kata Kunci : Biologi, Fisik, Kimia, Kualitas, Plankton

    PENDAHULUAN

    Air adalah zat atau materi yang penting bagi semu bentuk kehidupan yang ada di

    bumi. Air menutuppi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil3)

    air tesedia di bumi. Kualitas air adlah mut air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu.

    Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbea beda tergantung tujuan penggunaan.

    Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengkur parameter fisik, kimia, dan biologi.

    Kualitas peraira membrikan pengaruh yan cukup besar terhadap daya tahan dan

    pertumbuhan makhluk-makhluk hidup di air. Terlebih air merupakan lingkungan hidup bagi

    renik yang mampu berasimilasi ( Asmawi, 1986 ). Kualitas suatu perairan ditentukan oleh

    sifat fisik, kimia dan biologi dari perairan tersebut. Interaksi antara ketiga sifat tersebut akan

    menentukan kemampuan perairan untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya.

  • Kualitas air mempengaruhi jumlah, komposisi, jenis, produksi, dan keadaan fisiologi

    organisme perairan.habita air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan

    bumi. Air tawar sangat berarti bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Oleh karena itu

    diperlukan suatu cara tertentu untuk menentukan kualitas perairan baik secara kualitatif dan

    kuantitatif ( Nyabakken, 1992 ). Menurut Effendie (2003), kualitas air dapat dinyatakan

    dengan beberapa parameter yaitu fisik, kimia dan biologi. Dalam pengukuran kualitas air

    secara umum menggunakan metode purpose sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan

    dengan mempertimbangkan kondidi serta keadaan daerah pengamatan ( Alaerts, 2003 ).

    Tujuan dari praktikum analisis kualitas air adalah untuk mengetahui kualitas perairan

    berdasarkan parameter fisik, kimia, dan biologi yang diamati.

    METODOLOGI

    Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan pada kolam perikanan dan danau lembah

    UGM. Praktikum dilaksanakan tanggal 26 oktober 2013. Pengamatan dilaksanakan dalam

    rentang waktu 12 jam dan pengukuran parameter dilakukan setiap 3 jam pada inlet dan outlet.

    Parameter fisik berupa suhu udara dan suhu air dikur langsung menggunakn termometer,

    kecerahan diukur menggunakan secchi disk dan dihitung dengan rumus perhitungan

    . Sedangkan TSS dihitung di laboratorium, TSS diukur dengan

    menggunakan kertas saring dan perhitungan dengan rumus (b-a) x 10 x 100 ppm, b adalah

    berat kerats saring yang telah digunakan, dan a adalah berat kertas saring sebelum digunakan.

    Parameter kimia yang diukur adalah Kadar O2 perairan yang diukur dengan rumus

    , yakni a sebagai volume larutan titran, f adalah faktor koreksi.

    Untuk CO2 bebas dignakan metode alkalimetri dengan rumus CO2 bebas =

    , b adalah volume titran dan f adalah faktor koreksi. Alkalinitas

    digunakan metode alkalimetri untuk mengukurnya dengan rumus Kadar CO3

    = x; Kadar HCO3

    = y; Alkalinitas total = x + y mg/l,

    dimana C adalah volume larutan 1/50N H2SO4 dan D adalah volume H2SO4 untuk titrasi.

    BOD5 dihitung dengan rumus BOD5 =

    ( a-b ) x f x 0,1 mg, a adalah kadar O2

    segera, b adalah kadar O2 setelah 5 hari, dan f adalah faktor koreksi. BO dengan

    menggunakan KmnO4, H2SO4, asam oksalat dan perhitungan dengan rumus:

    ,*( ) + -

  • Parameter biologi yang diukur dan diamati adalah densitas dan diversitas plankton

    yang hidup diperairan. Kepadatan plankton dihitung dengan rumus

    individu/liter.

    Dengan a adalah sampel air, b adalah volume air adalam botol, c adalah volume sedgwick

    rafter, dan d adalah jumlah plankton yang teramati di bawah mikroskop. Pengukuran

    diversitas menggunakan rumus Shannon-Weiner yaitu H=

    , H merupakan

    indeks keanekaragaman, ni adalah cacah individu suatu genus, dan N adalah cacah individu

    seluruh genera

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel Analisi Kualitas Air kolam Perikanan UGM

    Parameter 6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet

    Fisik

    Suhu

    Udara 25.5 27 27 28 32 31 33.5 29.5 27.5 28.5

    Suhu Air 27.75 28.5 28 29 30 30 27.5 31 30 29.5

    Kecerahan 26.925 13 29 21 25.38 27.125 22.75 27.5 22.5 20.5

    TSS 0.2 0.2 0.26 0.1 0.3 0.4

    Kimia

    DO 1.66 1.48 4.5 3.1 4.5 5.96 7.1 7.5 4.6 5.2

    CO2 25 4.95 3.8 12.1 15 19.5 9 31 12 13

    Alkalinitas 86 58.2 58 230 105 70 99.8 96 111 93

    BOD0 5.2 1.76 4.65 7.4 19.926 3.5

    BOD5 0 22.48 6.5 4 2.6 6

    BO 24.67 10.22 13.92 33.52 5.63 13.28

    pH 6.95 7 7.1 6.93 7 7 7 7 7 7

    Biologi

    Densitas 20 27.5 15 25 40 40

    Diversitas 2.155 2.845 2.251 3.321 1.905 3.577

  • Tabel Analisi Kualitas Air Danau Lambah UGM

    Parameter 6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet

    Fisik

    Suhu

    Udara 24.5 26.5 30 31 30.5 29.75 25 31.75 28 28

    Suhu Air 28.5 28.5 29 29 30 29.75 33 30 29 28

    Kecerahan 51.25 48.1 21 51.75 50.5 40.25 40.1 40 23.5 32

    TSS 0.8 0.16 0.1 0.13 0.6 0.2

    Kimia

    DO 2 3 3.3 3.9 11.1 9.8 13.1 9.9 15 8

    CO2 35 28 121 32 0 54 5 15 0 1

    Alkalinitas 126 38 230 62 248 96 18.8 98 135 100

    BOD0 16 12 11.15 11.8 7.5 7.5

    BOD5 15.2 5.36 1.2 22 1.1 1.6

    BO 15.81 7.59 18.98 5.6 55.67 22.77

    pH 7.1 7 7.2 7.1 7.5 7.1 7.1 7.5 7.1 7.3

    Biologi

    Densitas 215 95 52.5 130 50 75

    Diversitas 3.009 3.984 2.468 3.296 1.881 2.586

    Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan di kolam dan danau lembah UGM.

    Kolam perikanan UGM adalah perairan yang ditujukan untuk budidaya dan penelitian.

    Kondisi di sekitar kolam cukup bersih, di pinggiran kolam terdapat rerumputan. Kolam

    perairam adalah perairan yang terkena sinar matahari langsung, karena tidak ada pohon yang

    menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam perairan. Sedangkan kondisi danau UGM

    agak kotor, dan terdapat sampah disekitar perairan. Di sekitar danau banyak terdapat pohon

    yang dapat menghalangi cahaya matahari yang akan masuk ke perairan.

  • Grafik hasil pengamatan terhadap perairan :

    1. Suhu Udara vs Waktu

    Grafik suhu udara vs waktu ( kolam )

    Grafik Suhu Udara vs Waktu ( Danau )

    Dari grafik dapat diketahui bahwa suhu udara di kolam lebih berfluktuasi dari pada

    periran danau. Hal ini disebabkan tidak adanya pohon yang dapat menghalangi sinar matahari

    pada perairan kolam. Sedangkan pada peraira danau, pohon yang ada dapat menghalangi

    sinar matahari yang masuk dan mempertahankan suhu disekitarnya. Pada siang hari suhu

    mengalami peningkatan karena tingginya intensitas matahari yang masuk ke dalam perairan.

    Pada sore hari ( 18.00 ) suhu mengalami penurunak karena intensitas cahaya matahari

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Su

    hu

    Ud

    ra

    Waktu

    Grafik Suhu Udara vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Su

    hu

    Ud

    ara

    Waktu

    Grafik Suhu Udara vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • berkurang. Suhu pada inlet maupun outlet tidak jauh berbeda, karena jarak inlet dan outlet

    yang berdekatan sehingga tidak banyak perbedaan pada kondisi perairan.

    2. Suhu Air vs Waktu

    Grafik Suhu Air vs Waktu ( kolam )

    Grafik Suhu Air vs Waktu ( danau )

    Suhu adalah faktor penting dalam ekolog perairan. Suhu dapat menghambat atau

    merangsang pertumbuhan organisme. Kisaran suhu optimum bagi organisme di perairan

    adalah 20oC-30oC. Suhu pada suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian

    dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta

    kedalaman badan air ( Effendi, 2003 ).

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Su

    hu

    Air

    Waktu

    Grafik Suhu Air vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Su

    hu

    Air

    Waktu

    Grafik Suhu Air vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • Suhu dari perairan kolam maupun danau tidak mengalami fluktuasi yang tinggi,

    karena sifat yang air yang mengikat panas dan tidaj mudah terpengaruh oleh suhu udara.

    Suhu pada inlet atau outlet pad tiap jam pengematan baik baik danau atau kolam tidak jauh

    berbeda.

    3. Kecerahan vs Waktu

    Grafik Kecerahan vs Waktu ( kolam )

    Grafik Kecerahan vs Waktu ( danau )

    Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat menembus

    suatu periaran. Nilai kecerahan berbanding terbaik dengan nilai kekeruhan. Kecerahan yang

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Kec

    erah

    an

    Waktu

    Grafik Kecerahan vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Kec

    erah

    an

    Waktu

    Grafik Kecerahan vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • produktif adalah 20-40 cm dari permukaan perairan. Tingkat kecerahan perairan

    memepengaruhi pertumbuhan fitoplankton ( Hakroff dalam Syukur, 2002 ).

    Pada perairan kolam, daerah inlet mengalami fluktuasi kecerahan pada siang hari.

    Siang hari kecerahan menurun karena suhu perairan bagian permukaan meningkat sedangkan

    suhu air bagian bawah tetap rendah, sehingga terjadi pengadukan air yang menyebabkan

    terbawanya material yang mengendap ke perairan permukaan yang mempengaruhi kecerahan

    perairan tesebut.

    4. TSS vs Waktu

    Grafik TSS vs Waktu ( kolam )

    Grafik TSS vs Waktu ( Danau )

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    6:00 12:00 18:00

    TS

    S

    Waktu

    Grafik TSS vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    6:00 12:00 18:00

    TS

    S

    Waktu

    Grafik TSS vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • TSS adalah padatan yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan

    anorganik. Zat tersuspensi yang ada di dalam air terdiri dari berbagai macam zat, misalnya

    pasir halus, liat dan lumpur alami yang merupakan bahan anorganik dan senyawa seperti

    selulose, lemak, protein, balteri, alga, dan sebagainya yang merupakan bahan organik (

    Fardiaz, 1992 ).

    Pada sore hari, nilai TSS pada kolam meningkat. Hal ini menanadakan bahwa

    perairan tersebut keruh dan memiliki kecerahan yang rendah. Sedangkan pada perairan

    danau, pada sore hari TSS rendah berarti kecerahan perairan tinggi, karena nilai TSS

    berbanding terbalik dengan nilai kecerahan.

    5. DO vs Waktu

    Grafik DO vs Waktu ( kolam )

    Grafik DO vs Waktu ( danau )

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    DO

    Waktu

    Grafik DO vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    5

    10

    15

    20

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    DO

    Waktu

    Grafik DO vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • Nilai oksigen terlarut disuatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman.

    Fluktuasi ini dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan yang menghasilkan oksigen (

    Schworbel, 1987 alam Barus, 2002 ). Nilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya tidak lebih

    kecil dari 8 mg/l ( Barus, 2002 ).

    Dari grafik diketahui bahwa nilai DO meningkat pada siang hari dan menurun pada

    sore hari. Hal ini disebabkan pada siang hari sinar matahari yang masuk perairan lebih

    banyak dibandingkan sore hari. Sinar matahari yang tingi menyebabkan fitoplankton

    melakukan fotosintesis dengan optimal dan menghasilkan oksigen yang tinggi. Sedangkan

    pada sore hari, peristiwa fotosintesis berkuran sehinga DO perairan juga mengalami

    penurunan.

    6. CO2 vs Waktu

    Grafik CO2 vs Waktu ( Kolam )

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    CO

    2

    Waktu

    Grafik CO2 vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • Grafik CO2 vs Waktu

    CO2 bebas adalah karbondioksida yang larut dalam air, selain yang erada dalam

    bentuk terikat sebagai ion karbonat dan bikarbonat. Dari grafik dapat diketahui CO2 bebas

    pada semua perairan mengalami perubahan yang signufikan. Kadar CO2 inlet kolam pada

    pukul 06.00 tinggi karena pada pagi hari proses fotosintesis belum terjadi sehingga belum ada

    O2 yang dihasilkan. Proses yang terjadi pada malam hari adalah respirasi dengan zat sisa

    CO2, sehiggga pada pagi hari kadar CO2 bebas di perauran tinggi. Pada inlet danau pukul

    12.00 CO2 bebas bernilai 0 (nol) karena pada siang hari fotosintesis terjadi dengan optimal,

    sehiga kadar O2 tinggi. Salah satu bahan yang dibutuhkan pada proses fotosintesis adalah

    CO2, oleh karena itu semakin banyak fotosintesis semakin banyak CO2 yang digunakan,

    semakin rendah kadar CO2 perairan

    7. Alkalinitas vs Waktu

    0

    30

    60

    90

    120

    150

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    CO

    2

    Waktu

    Grafik CO2 vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • Grafik Alkalinitas vs Waktu ( kolam )

    Grafik Alkalinitas vs Waktu ( danau )

    Dari grafik yang diperoleh dapat diketahui bahwa alkalinitas mengalami perubahan-

    perubahan yang signifikan. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau

    bahan yang mampu menetralisir keasaman pH dalam perairan .Pada perairan kolam

    alkalinitas tertingi adalah apda outlet pukul 09.00, dan yang terendah adalah outlet pada

    pukul 06.00. sedangkan pada perairan danau, alkalinitas terendah adalah pada pukul 15.00.

    menurut teori, perairan yang baik bagi biota air memiliki alkalinitas 30-35ppm. Dari grafik

    dapat disimpulkan bahwa kedua perairan bukanlah perairan yang baik. Nilai alkalinitas secara

    tidang langsung berbanding lurus dengan jumlah CO2 perairan dan bernading terbalik dengan

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Alk

    ali

    nit

    as

    Waktu

    Grafik Alkalinitas vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    Alk

    ali

    nit

    as

    Waktu

    Grafik Alkalinitas vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • nilai pH. Kadar CO2 yang tinggi di perairan akan menurunkan pH perairan dan akan

    meningkatkan alkalinitasnya.

    8. pH vs Waktu

    Grafik pH vs waktu ( kolam )

    Grafik pH vs Waktu ( danau ).

    pH adalah ukuran tingkat keasaman dari air atau besarnya konsentrasi ino H dalam air

    dan merepakan gambaran keseimbangan antara asam dan basa dalam air. Nilai pH perairan

    yang normal adlah 6-8. pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan

    senyawa yang bersifat asam. Fitoplankton adan tanaman air lainya kan mengambil CO2 dari

    air selama proses fotositesismsehingga mengakibatkan pH air meningkat pada siang hari dan

    menurun pada malam hari. Dari grafik diketahui nilai pH pada kolam maupun danau tidak

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    pH

    Waktu

    Grafik pH vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    6:00 9:00 12:00 15:00 18:00

    pH

    Waktu

    Grafik pH vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • megalami perubahan yang signifikan. Kisaran pH kedua perairan adalah &, hal ini

    menandakan bahwa kedua perairan termasuk kategori perairan yang baik bagi kehidupan

    biota air.

    9. BOD0 vs Waktu

    Grafik BOD0 vs Waktu

    Grafik BOD0 vs Waktu

    BOD menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerob dalam

    proses penguraian senyawa organi. Sistem perairan alamiah pada umumnya memiliki angka

    BOD antara 2-3 ppm. Nilai BOD perairan dipengaruhi oleh jumlah senyawa organik yang

    akan diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob dan tersedianya sejumlah oksigen yang

    dibutuhkan dalam proses penguraian tersebut.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    6:00 12:00 18:00

    BO

    D0

    Waktu

    Grafik BOD0 vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    5

    10

    15

    20

    6:00 12:00 18:00

    BO

    D0

    Waktu

    Grafik BOD0

    Inlet

    Outlet

  • 10. BOD5 vs Waktu

    Grafik BOD5 vs Waktu ( kolam )

    Grafik BOD5 vs Waktu ( danau )

    BOD pada perairan dapat dijadikan indeks tolak ukur tingkat pencemaran limbah

    yang ada di suatu perairan. Pengukuran BOD di dasarkan pada kemampuan mikroorganisme

    untuk menguraikan senyawa organik. Nilai BOD5 pada masing masing daerah pengamatan

    mengalami fluktuasi yang tinggi. BOD5 dipengaruhi oleh jumlah bahan organik yang ada di

    perairan, karena BOD ada jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk dekomposisi bahan organik

    yang teratur di perairan.

    11. BO vs Waktu

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    6:00 12:00 18:00

    BO

    D5

    Waktu

    Grafik BOD5 vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    6:00 12:00 18:00

    BO

    D5

    Waktu

    Grafik BOD5 vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • Grafik BO vs Waktu ( danau )

    Grafik BO vs Waktu ( Kolam )

    Berdasarkan grafik, BO tertinggi kolam adalah pukul 12.00 pada daerah pengamatan

    outlet, dan yang terendah adalah pada inlet pukul 18.00. Nilai BO dipengaruhi oleh jumlah

    bahan organik yang ada di perairan. Nilai BO akan berbanding lurus dengan nilai BOD.

    Karena BOD adalah indeks jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mendekomposisi bahan

    organik yang ada di perairan. Sedangakan BO adalah senyawa organik yang mudah diuraikan

    secara biologis oleh dekomposer. BO biasanya adalah sampah rumah tangga, algae, pasir

    halus, mikroorganisme perairan, dan sebagainya.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    6:00 12:00 18:00

    BO

    Waktu

    Grafik BO vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    10

    20

    30

    40

    6:00 12:00 18:00

    BO

    Waktu

    Grafik BO vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • 12. Densitas Plankton vs Waktu

    Grafik Densitas Plankton vs Waktu ( Kolam )

    Grafik Densitas Plankton vs Waktu ( Danau )

    Kepadatan plankton dari suatu perairan tergantung pada produktivitas perairan.

    Keberadaan plankton dipengaruhi oleh kualitas air. Semakin buruk kualitas suatu perairan,

    semakin rendah densitas plankton yang ada. Pada kolam, densitas plankton tertinggi adalah

    pada daerah inlet dan outlet pada pukun 18.00. Keberadaan plankton didasarkan pada

    keberadaan nutrisinya. Pada perairan danau, densitas plankton tertinggi pada daerah inlet

    pukul 06.00 dan terendah adalah inlet pada pukul 18.00. Perkembangan plankton dipengaruhi

    oleh banyak hal, diantaranya nutrisi, suhu, dan cahaya. Suhu optimum untuk perekembangan

    plankton adalah 25oC-30oC.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    6:00 12:00 18:00

    Den

    sita

    s

    Waktu

    Grafik Densitas Plankton vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    6:00 12:00 18:00

    Div

    ersi

    tas

    Waktu

    Grafik Densitas Plankton vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • 13. Diversitas Plankton vs Waktu

    Grafik Diversitas Plankton vs Waktu ( kolam )

    Grafik Diversitas Plankton vs Waktu ( danau )

    Diversitas plankton menyatakan keanekaragaman plankton di suatu perairan menurut

    jenisnya. Plankton merupakan organisme air yang membutuhkan oksigen untuk aktivitas

    fisiologis dan biologisnya. Pada perairan kolam, spesies yang mendominasi adalah

    Closterium parsctum. Sedangkan pada perairan danau, spesies yang mendominasi perairan

    adalah Lyngbya sp.

    Berdasarkan densitas dan diversitas plankton, perairan danu lebih baik dari pada

    perairan kolam. Plankton membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh. Seperti suhu yang

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6:00 12:00 18:00

    Div

    ersi

    tas

    Waktu

    Grafik Diversitas Plankton vs Waktu

    Inlet

    Outlet

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6:00 12:00 18:00

    Div

    ersi

    tas

    Waktu

    Grafik Diversitas Plankton vs Waktu

    Inlet

    Outlet

  • sesuai, pH optimum dan kadar O2 yang mencukupi untik aktivitas fisiologis dan biologisnya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa perairan danau lebih baik dari pada perairan kolam.

    Manfaat analisis kualitas air bagi program studi budidaya perikanan adalah untuk

    mengetahui kualitas air yang akan digunakan untuk budidaya ataupun pembesaran dalam

    usaha perikanan.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan pengamatan, perairan yang paling baik adalah perairan danau. Hal ini

    didasarkan pada densitas dan diversitas plankton yang ada di peraiaran, densitas dan

    diversitas plankton perairan danau lebih tinggi dari pada perairan kolam. Plankton

    membutuhkan kondisi yang baik dan spesifik untuk tumbuh, jadi dapat disimpulkan bahwa

    perairan danau lebih baik daripada perairan kolam.

    SARAN

    Untuk mengaja kualitas perairan, sampah dan semua poluatan yang ada di perairan

    sebaiknya dibersihkan. Perairan kolam adalah sumber air yang strategis untuk usaha

    perikana, oleh karena itu kualiatasnya harus dijaga dengan tidak mengotori perairan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Alaerts, G dan S.S Snatika. 2003. Metode Pengukuran Kualitas Air. Usaha Nasional.

    Surabaya

    Asmawi, S. 1986. Pemeliharaan Ikan dalam Keramba. Gramedia Pustaka Utama.

    Jakarta

    Barus. 2002. Pengantar Limnologi. Jurusan Biologi FMIPA. USU. Medan

    Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

    Nyabakken, J.W. 1992. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologi. UGM Press.

    Yogyakarta

    Sykur A. 2002. Kualitas Air dan Struktur Komunitas Phytophlankton di Waduk Uwai.

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Riau