analisis & pembahasan

8
IX. Analisis Data dan Pembahasan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah metode analisa kualitatif dan kuantitatif yang melibatkan dua peubah yaitu sifat fasa diam atau penyerap dan sifat fasa gerak atau campuran pelarut pengembang. Tujuan dari percobaan ini, yaitu menentukan komposisi eluen yang tepat dengan metode cincin terkonsentrasi, dan menentukan nilai Rf dari zat warna pada tanaman dengan menggunakan pelat KLT. 1. Persiapan Pelat Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan tahap persiapan sampel adalah menyiapkan pelat dengan ukuran, sebagai berikut : a. Pelat I : 3 x 5 cm Pada pelat I diberi titik dengan pensil untuk tempat menotolkan noda dengan jarak ± 1cm. b. Pelat II : 2 x 7 cm Pada pelat II diberi batas bawah dengan ukuran 1cm dan diberi batas atas 0,5cm dengan menggunakan pensil. Tujuan dari pemberian garis adalah untuk menunjukkan batas posisi awal dan akhir naikknya eluen. Selanjutnya, kedua pelat tersebut dimasukkan ke dalam oven selama 10 menit yang bertujuan agar molekul – molekul air yang terikat pada pelat hilang.

Upload: virga-andika

Post on 10-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis & Pembahasan

IX. Analisis Data dan Pembahasan

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah metode analisa kualitatif

dan kuantitatif yang melibatkan dua peubah yaitu sifat fasa diam atau

penyerap dan sifat fasa gerak atau campuran pelarut pengembang. Tujuan

dari percobaan ini, yaitu menentukan komposisi eluen yang tepat dengan

metode cincin terkonsentrasi, dan menentukan nilai Rf dari zat warna pada

tanaman dengan menggunakan pelat KLT.

1. Persiapan Pelat

Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan tahap persiapan

sampel adalah menyiapkan pelat dengan ukuran, sebagai berikut :

a. Pelat I : 3 x 5 cm

Pada pelat I diberi titik dengan pensil untuk tempat menotolkan noda

dengan jarak ± 1cm.

b. Pelat II : 2 x 7 cm

Pada pelat II diberi batas bawah dengan ukuran 1cm dan diberi batas

atas 0,5cm dengan menggunakan pensil.

Tujuan dari pemberian garis adalah untuk menunjukkan batas

posisi awal dan akhir naikknya eluen. Selanjutnya, kedua pelat tersebut

dimasukkan ke dalam oven selama 10 menit yang bertujuan agar

molekul – molekul air yang terikat pada pelat hilang.

2. Persiapan Sampel

Langkah pertama dalam prosedur ini adalah menyiapkan beberapa

sampel untuk digunakan dalam percobaan, yaitu daun pandan dan kunyit.

Kedua sampel tersebut ditumbuk dan ditimbang hingga 15 gram.

Selanjutnya disiapkan 10mL methanol untuk merendam sampel pandan

menghasilkan larutan berwarna hijau dan 10mL etanol untuk merendam

sampel kunyit menghasilkan larutan berwarna jingga, kemudian dilakukan

proses penyaringan. Tujuan dari penambahan methanol dan etanol adalah

untuk melarutkan pigmen yang terkandung di dalam daun pandan maupun

kunyit tersebut.

Page 2: Analisis & Pembahasan

Filtrat dari kedua sampel tersebut dimasukkan dalam corong pisah,

ditambahkan 10mL kloroform dan dikocok dengan baik sambil sesekali

dibuka tutupnya, yang bertujuan untuk menghilangkan gas yang berada

dalam corong pisah. Setelah proses pengocokan selesai, larutan dalam

corong pisah didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan, pada sampel daun

pandan terbentuk lapisan atas = larutan hijau (+) dan lapisan bawah =

larutan hijau (++), sedangkan pada sampel kunyit terbentuk lapisan atas =

larutan jingga (+) dan lapisan bawah = larutan jingga (++). Lapisan bawah

yang terbentuk diambil untuk dijadikan sebagai sampel.

3. Persiapan Eluen

Dalam tahap ini dilakukan proses persiapan eluen sebanyak 6 buah

dan eluen dimasukkan kedalam vial yang telah disiapkan. Masing –

masing eluen tersebut merupakan campuran dari larutan heksana,

kloroform dan etanol dengan perbandingan sebagai berikut :

Heksana : Kloroform : Etanol

Vial A 1 : 4,5 : 4,5

Vial B 3 : 4 : 3

Vial C 3 : 3 : 4

Vial D 4 : 3 : 3

Vial E 4,5 : 4,5 : 1

Vial F 4,5 : 1 : 4,5

4. Tahap Penotolan Sampel (Daun Pandan)

a. Penotolan Sampel (Daun Pandan)

Langkah pertama, sampel pada daun pandan ditotolkan pada pelat

KLT (3x5cm) yang sudah diberi sebanyak 6 titik dan diberi kode A – F

pada masing – masing titik membentuk noda berwarna hijau.

Kemudian campuran pada masing – masing vial A – F ditotolkan pada

titik / noda yang sesuai dengan kode yang tertera pada pelat. Langkah

berikutnya membandingkan bentuk cincin yang terjadi dan ditentukan

Page 3: Analisis & Pembahasan

perbandingan eluen yang sesuai. Perbandingan eluen yang sesuai

berdasarkan hasil penotolan sampel adalah perbandingan eluen

berkode E, yaitu Heksana (4,5) : Kloroform (4,5) : Etanol (1),

dikarenakan pada noda berkode E membentuk efek kepolaran yang

cukup polar.

b. Penentuan Rf (Daun Pandan)

Pada tahap ini, kami menggunakan pelat (2x7cm) dan eluen

berkode E dengan perbandingan Heksana (4,5) : Kloroform (4,5) :

Etanol (1) untuk menguji penentuan dari nilai Rf. Pemilihan eluen

berkode E, dikarenakan pada tahap penotoloan sampel pada noda

berkode E membentuk efek kepolaran yang cukup polar. Langkah

berikutnya, dilakukan proses penotolan pada noda yang telah

ditentukan dan dimasukkan ke dalam chamber dengan hati – hati

hingga posisi pelat bagian bawah menyentuh dasar chamber.

Selanjutnya, chamber segera ditutup dan diamati sampai eluen tersebut

menyentuh garis batas atas. Kemudian, pelat KLT diambil, diamati

noda yang terjadi dan diberi tanda dengan menggunakan pensil.

Setelah diberi tanda, KLT dikeringkan dan ditutup dengan

menggunakan isolasi agar noda tersebut tidak memudar warnanya.

Langkah selanjutnya dilakukan proses perhitungan Rf dan dari hasil

percobaan didapatkan nilai Rf klorofil pada pandan sebagai berikut :

Rf1,1 : 0,490 cm

Rf1,2 : 0,545 cm

Rf1,3 : 0,727 cm

Rf2,1 : 0,509 cm

Rf2,2 : 0,563 cm

Rf2,3 : 0,763 cm

Dengan rata – rata Rf1, Rf2, dan Rf3 sebagai berikut :

Rf1 : 0,4995 cm

Rf2 : 0,5540 cm

Rf3 : 0,7450 cm

Page 4: Analisis & Pembahasan

Sesuai dengan perhitungan :

Rf 1rata−rata=0,490+0,509

2=0,4995 cm

Rf 2rata−rata=0,545+0,563

2=0,5540 cm

Rf 3rata−rata=0,727+0,763

2=0,7450 cm

Tahap Penotolan Sampel (Kunyit)

a. Penotolan Sampel (Kunyit)

Langkah pertama, sampel pada kunyit ditotolkan pada pelat KLT

(3x5cm) yang sudah diberi sebanyak 6 titik dan diberi kode A – F pada

masing – masing titik membentuk noda berwarna kuning. Kemudian

campuran pada masing – masing vial A – F ditotolkan pada titik / noda

yang sesuai dengan kode yang tertera pada pelat. Langkah berikutnya

membandingkan bentuk cincin yang terjadi dan ditentukan

perbandingan eluen yang sesuai. Perbandingan eluen yang sesuai

berdasarkan hasil penotolan sampel adalah perbandingan eluen

berkode E, yaitu Heksana (4,5) : Kloroform (4,5) : Etanol (1),

dikarenakan pada noda berkode E membentuk efek kepolaran yang

cukup polar.

b. Penentuan Rf (Kunyit)

Pada tahap ini, kami menggunakan pelat (2x7cm) dan eluen

berkode E dengan perbandingan Heksana (4,5) : Kloroform (4,5) :

Etanol (1) untuk menguji penentuan dari nilai Rf. Pemilihan eluen

berkode E, dikarenakan pada tahap penotoloan sampel pada noda

berkode E membentuk efek kepolaran yang cukup polar. Langkah

berikutnya, dilakukan proses penotolan pada noda yang telah

Page 5: Analisis & Pembahasan

ditentukan dan dimasukkan ke dalam chamber dengan hati – hati

hingga posisi pelat bagian bawah menyentuh dasar chamber.

Selanjutnya, chamber segera ditutup dan diamati sampai eluen tersebut

menyentuh garis batas atas. Kemudian, pelat KLT diambil, diamati

noda yang terjadi dan diberi tanda dengan menggunakan pensil.

Setelah diberi tanda, KLT dikeringkan dan ditutup dengan

menggunakan isolasi agar noda tersebut tidak memudar warnanya.

Langkah selanjutnya dilakukan proses perhitungan Rf dan dari hasil

percobaan didapatkan nilai Rf kurkumin pada kunyit sebagai berikut :

Rf1,1 : 0,20 cm

Rf2,1 : 0,21 cm

Dengan rata – rata Rf1 sebagai berikut :

Rf1 : 0,205 cm

Sesuai dengan perhitungan :

Rf 1rata−rata=0,20+0,21

2=0,205 cm

Page 6: Analisis & Pembahasan

X. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu

sebagai berikut :

1. Methanol adalah pelarut yang tepat untuk pandan dan etanol

adalah pelarut yang tepat untuk kunyit.

2. Sampel kunyit mengandung kurkumin dan sampel pandan

mengandung klorofil.

3. Eluen yang cocok adalah eluen E untuk pandan dan kunyit.

4. Kurkumin pada kunyit memisah pada Rf = 0,205.

5. Klorofil pada pandan memisah pada Rf = 0,5995.