analisis pengaruh capital, asset, earnings dan … · pemerintah yang terbesar di indonesia. sejak...

ANALISIS PENGARUH CAPITAL, ASSET, EARNINGS DAN LIQUIDITY TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA PT

BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk

LITA NATALIA SITORUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh

Capital, Asset, Earnings Dan Liquidity Terhadap Net Interest Margin Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Lita Natalia Sitorus NIM H24090047

RINGKASAN

LITA NATALIA SITORUS. Analisis Pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity

terhadap Net Interest Margin pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dibimbing

oleh ABDUL KOHAR IRWANTO dan YUSRINA PERMANASARI.

Perbankan sebagai lembaga intermediator harus mampu menjalankan fungsi

intermediasinya dengan biaya yang efisien guna menggerakkan roda perekonomian secara

keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Salah satu tujuan utama bank adalah

memperoleh keuntungan. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keuntungan atau

profitabilitas suatu bank adalah dengam mengukur rasio Net Interest Margin (NIM).Dalam

usahanya memperoleh keuntungan bank harus mengelola aset dan kewajibannya secara

optimal dengan memperhatikan beberapa aspek terkait kegiatan operasionalnya (Mishkin,

2008). Diantaranya aspek permodalan (capital) yang diukur dengan rasio CAR, aktiva

produktif (asset) yang diukur dengan rasio NPL, rentabilitas (earnings) yang diukur dengan

rasio ROA dan likuiditas (liquidity) yang diukur dengan rasio LDR. PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk yang lebih dikenal dengan nama BRI adalah salah satu bank milik

pemerintah Indonesia. Sejak periode 2004 – 2012 perolehan rasio NIM BRI mengalami

kecenderungan menurun dengan penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2009.

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah 1) Menganalisis kondisi

kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dilihat dari aspek Capital,

Asset, Earnings, Liquidity dan Net Interest Margin. 2) Menganalisis pengaruh Capital,

Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk secara simultan. 3) Menganalisis pengaruh Capital, Asset, Earnings dan

Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara

parsial. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 20 dan Microsoft Excel 2007. Variabel

yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan adalah rasio-rasio keuangan dari

aspek capital (modal), asset (kualitas aktiva), earnings (rentabilitas) dan liquidity

(likuiditas) serta dilakukan analisis trend periode 2004 - 2012 terhadap kondisi keuangan

bank dengan metode regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan nilai capital (CAR), earnings

(ROA), dan liquidity (LDR) cenderung meningkat pada beberapa tahun terakhir sedangkan

asset (NPL) dan NIM cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir.

Variabel capital (CAR) dan earning (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap NIM

sedangkan variabel asset (NPL) dan liquidity (LDR) berpengaruh signifikan negatif

terhadap NIM.

ABSTRAK

LITA NATALIA SITORUS. Analisis Pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dibimbing oleh ABDUL KOHAR IRWANTO dan YUSRINA PERMANASARI.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Sejak periode 2004-2012, Rasio Net Interest Margin (NIM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk cenderung mengalami penurunan. Hal ini perlu diperhatikan karena NIM adalah salah satu indikator profitabilitas untuk mengetahui kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank dapat dipengaruhi beberapa aspek seperti aspek capital (permodalan), asset (kualitas aset), earnings (rentabilitas) dan liquidity (likuiditas). Karena itu analisis kinerja keuangan dilakukan untuk mengetahui bagaimana capital, asset, earning dan liquidity berdampak terhadap NIM. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis tren. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan. Asset (NPL) dan Earning (ROA) berpengaruh signifikan dan positif terhadap NIM sedangkan Capital (CAR) dan Liquidity (LDR) tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap NIM. Kata kunci: asset, capital, earning, liquidity, net interest margin

ABSTRACT

LITA NATALIA SITORUS. Analysis of Effect of Capital, Assets, Earnings and Liquidity against Net Interest Margin at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Supervised by ABDUL KOHAR IRWANTO and YUSRINA PERMANASARI.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk is one of the largest government-owned bank in Indonesia. Since the period of 2004-2012, Ratio of Net Interest Margin (NIM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tended to decrease. This case need to be considered because NIM is one of indicators to determine the profitability of the bank's financial performance. The bank's financial performance may be affected several aspects such as aspects of capital, asset, earnings and liquidity. Therefore, the study of financial performance analysis was conducted to determine how the Capital, Assets, Earnings and Liquidity affect the NIM. The method used is multiple regression analysis and trend analysis. The data used for this research are secondary data from financial statements. Assets (NPL) and Earnings (ROA) significant and positive impact on NIM, while Capital (CAR) and Liquidity (LDR) is not significant and negative effect on NIM. Keywords: asset, capital, earning, liquidity, net interest margin

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen

ANALISIS PENGARUH CAPITAL, ASSET, EARNINGS DAN LIQUIDITY TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA PT.

BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk

LITA NATALIA SITORUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

Judul Skripsi: Analisis Pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), 10k

Nama : Lita Natalia Sitorus NIM : H24090047

Disetujui oleh

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc na Pemlanasari, SSos, ME Pembimbing I Pembimbing II

MSc

TanggalLulus: 3 1 JUL 2013

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Nama : Lita Natalia Sitorus NIM : H24090047

Disetujui oleh

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc Pembimbing I

Yusrina Permanasari, SSos, ME Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M Munandar, MSc Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Shalom! Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 ini ialah Kinerja Keuangan, dengan judul Analisis Pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity Terhadap Net Interest Margin Pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan baik secara moral maupun moril. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya sepanjang kehidupanku 2. Ayah, ibu, kakak, adik, uda, tante dan alm. Opung Sinambela yang

senantiasa selalu mendukung, mendoakan dan mengasihiku 3. Bapak Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, M.Sc dan Ibu Yusrina Permanasari,

S.Sos, ME selaku dosen pembimbing, serta Bapak Dr Eko Rudi Cahyadi, S.Hut, MM yang telah banyak memberi saran.

4. Temanku Maslina K. Hutagaol yang selalu mendukung dan berjuang bersamaku dalam suka dan duka. Tetap semangat opung, nothing is impossible in God, yeah!

5. Departemen Manajemen dan Manajemen 46 yang selalu mendukung dan berbagi serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Guys, you are the best with the way you are!

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu” (Yakobus 4:8)

Bogor, Juli 2013

Lita Natalia Sitorus

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR v PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4 Penelitian Terdahulu 4

METODE PENELITIAN 5 Kerangka Pemikiran Penelitian 5 Lokasi dan Waktu Penelitian 6

Metode Pengumpulan Data 6

Pengolahan dan Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Gambaran Umum Perusahaan 9

Pembahasan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 9

SIMPULAN DAN SARAN 15 Simpulan 15

Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 16 LAMPIRAN 19

DAFTAR TABEL 1 Rekapitulasi Penelitian terdahulu 20 2 Hasil perhitungan pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap

Net Interest Margin 12 3.1 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2011 –

2012 22 3.2 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2009 –



2006 23 3.5 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2004 23 4 Hasil Uji Normalitas 24 5 Hasil Uji Autokorelasi 25 6 Hasil Uji F 26 7 Hasil Analisis regresi berganda 26

DAFTAR GAMBAR

1 Rasio Net Interest Margin perbankan Indonesia 1 2 Rasio Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2 3 Kerangka Pemikiran 5 4 Alur pemikiran penelitian 21 5 Analisis Tren Rasio Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9 6 Uji Normalitas dengan grafik Normal P-Plot 24 7 Uji Heteroskeditas 24

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin bertambahnya jumlah bank di Indonesia yang memicu persaingan antar bank membuat perbankan harus semakin bijak sebagai lembaga intermediator. Bank harus mampu menjalankan fungsi intermediasinya dengan biaya yang efisien guna menggerakkan roda perekonomian secara keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Salah satu tujuan utama bank adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan bersih yang diperoleh bank dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan (manajemen bank) seperti segmentasi bisnis, pengelolaan pendapatan dan biaya. Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan bank dalam menghasilkan keuntungan dapat berupa kondisi perekonomian dan persaingan usaha (Arifin, 2002). Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keuntungan atau profitabilitas suatu bank adalah dengam mengukur rasio Net Interest Margin (NIM). Rasio NIM digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih mencerminkan nilai pendapatan yang lebih besar dibandingkan beban yang dan kelebihan pendapatan tersebut menjadi keuntungan sehingga NIM yang tinggi dapat menunjukkan profitabilitas yang tinggi (Iswi dan Toruan, 2010). Rasio NIM perbankan Indonesia periode 2004 - 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Rasio Net Interest Margin perbankan Indonesia berdasarkan

kelompok bank (Data Statistik Perbankan Indonesia, 2012) Rasio NIM perbankan Indonesia yang ditunjukkan pada Gambar 1 menggambarkan bahwa NIM perbankan Indonesia periode tahun 2004 – 2012 berfluktuasi setiap tahunnya. Beberapa hal yang menyebabkan fluktuasi NIM, yaitu struktur persaingan produk perbankan, rata-rata biaya operasional, risiko yang ditanggung bank, volatilitas suku bunga pasar uang, tingkat risiko kredit serta nilai dari kredit dan deposit (Ariyanto, 2011).

Dalam usahanya memperoleh keuntungan bank harus mengelola aset dan kewajibannya secara optimal dengan memperhatikan beberapa aspek terkait kegiatan operasionalnya (Mishkin, 2008). Pertama, bank harus dikelola secara

0

2

4

6

8

10

12

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Net

Inte

rest

Mar

gin

(%)

Tahun

Bank Umum

Bank Persero

Bank Umum SwastaNasional DevisaBank Umum SwastaNasional Non DevisaBank PembangunanDaerah

2

hati-hati dengan permodalan (capital) yang cukup sebagai sumber dana dan penyangga risiko. Jika modal bank tidak cukup tetapi bank masih terus menghimpun dana masyarakat maka potensi risiko bank akan semakin besar. Bank wajib memenuhi kecukupan modal minimum. Bahkan jika potensi risiko lebih besar daripada standar normal berdasarkan profil risiko, bank perlu mempertimbangkan kecukupan modal yang lebih besar (Gandapraja, 2004). Kedua, dari sisi aktiva produktif (asset), pendapatan bunga yang berasal dari kredit masih menjadi komponen utama bank untuk meningkatkan laba. Tingginya kredit macet dapat menurunkan jumlah aktiva produktif dan akhirnya mengurangi kemampuan bank menghasilkan laba serta mengganggu likuiditas bank (Hariyani dan Toruan, 2010). Ketiga, umumnya masalah rentabilitas (earnings) merupakan masalah yang lebih penting daripada laba karena laba yang besar belum pasti menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu rencana perusahaan adalah melakukan analisis rentabilitas berkaitan dengan peningkatan efisiensi kerja (Margaretha, 2009). Keempat, salah satu ukuran kepercayaan masyarakat yang mutlak kepada bank adalah apakah bank dapat menjamin penarikan dana yang mungkin akan dilakukan oleh nasabahnya selain memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal tersebut mendorong bank menjadi sensitif terkait pengelolaan likuiditas (Leon dan Ericson, 2007).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang lebih dikenal dengan nama BRI adalah salah satu bank milik pemerintah Indonesia (BRI, 2012). Perolehan NIM sangat penting bagi bank. Melalui NIM yang tinggi, bank dapat menghasilkan laba tinggi. Hal ini dibutuhkan agar bank dapat go public. Salah satu syarat go public adalah bahwa bank mampu mencatatkan laba selama tiga tahun berturut-turut. Dengan go public, bank semakin sehat dan transparan karena wajib menerapkan good corporate governance (Permana S, 2009). Perkembangan Rasio NIM Bank BRI dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Rasio Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk (Laporan Keuangan Bank BRI , 2012)

Rasio NIM Bank BRI dihitung dengan menggunakan standar peraturan baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Gambar 2 menunjukkan bahwa rasio NIM yang cenderung menurun sejak tahun 2005 sampai 2011. Penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2009 sebagai akibat dari meningkatnya kredit macet (NPL) BRI. Pada tahun 2011 - 2012 rasio NIM kembali menurun karena

02468

101214

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Net

Inte

rest

Mar

gin

(%)

Tahun

http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Permadi+Gandapraja%22

3

penurunan bunga pinjaman mendorong pendapatan bunga yang diperoleh bank turut menurun.

Terdapat konflik kepentingan antara biaya intermediasi yang diharapkan rendah dengan keinginan bank memperoleh profitabilitas yang tinggi. Semakin rendah NIM maka biaya intermediasi akan semakin rendah. Namun, NIM merupakan salah satu indikator profitabilitas bank. Tingginya imbal hasil yang didapatkan dari pemberian kredit membuat bank di Indonesia masih mengandalkan NIM untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi. Penurunan profitabilitas pada Bank BRI penting untuk dicermati dan diberikan solusi agar profitabilitas kembali stabil. Penurunan keuntungan (profitabilitas) yang terus menerus dapat berdampak negatif bagi perkembangan bank baik bagi stakeholder maupun bagi bank itu sendiri (Wijaya, 2010). Nilai Rasio NIM yang berfluktuasi dengan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun mengidentifikasikan bahwa kinerja bank tersebut harus selalu diperhatikan terlebih terkait aspek-aspek yang mempengaruhi kinerjanya seperti capital, asset, earnings dan likuiditasnya.

Perumusan Masalah

Penilaian kinerja keuangan adalah salah satu cara yang dapat menunjukkan kondisi perbankan pada suatu periode. Hal ini tentu sangat berguna bagi setiap stakeholder bank tersebut. Salah satu kinerja yang diukur adalah tingkat profitabilitas (keuntungan). Penurunan salah satu indikator profitabilitas yaitu NIM dapat berdampak negatif bagi kemajuan perusahaan. Profitabilitas suatu bank tidak hanya penting dalam jangka pendek tetapi juga penting pada jangka panjang.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

dilihat dari aspek Capital, Asset, Earnings, Liquidity dan Net Interest Margin period 2004 - 2012?

2. Bagaimana pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara simultan?

3. Bagaimana pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara parsial?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kondisi kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk dilihat dari aspek Capital, Asset, Earnings, Liquidity dan Net Interest Margin.

2. Menganalisis pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara simultan.

3. Menganalisis pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara parsial.

4

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan

dan melakukan manajemen dana dalam rangka meningkatkan Net Interest Margin.

2. Umum Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan

penelitian selanjutnya. Selain itu dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

3. Penulis Diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan yang timbul di dunia nyata.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Data yang digunakan adalah data sekunder, yakni laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mulai tahun 2004 - 2012. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 20 dan Microsoft Excel 2007. Variabel yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan adalah rasio-rasio keuangan dari aspek capital (modal), asset (kualitas aktiva), earnings (rentabilitas) dan liquidity (likuiditas) serta dilakukan analisis trend periode 2004 - 2012 terhadap kondisi keuangan bank dengan metode regresi linier berganda.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Dalam kerangka pembahasan penelitian NIM, perlu dipahami bagaimana penelitian sebelumnya dan sekaligus mempelajari peubah yang dipergunakan untuk menentukan dan mengukur NIM. Penelitian mengenai rasio NIM telah banyak dilakukan dan sangat bervariasi. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi panduan dan penelitian penulis dapat dilihat pada Lampiran 1.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Bank melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam beragam alternatif. Rasio profitabilitas menunjukkan

5

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan efisiensi manajemen dalam mengelola sumber dana yang dimiliki. Rasio profitabilitas yang dianalisis dalam penelitian ini adalah (NIM). Kerangka pemikiran dari penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 3. Penjelasan terperinci mengenai alur pemikiran penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian

Penelitian dilakukan terhadap laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan keuangan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis Trend dan regresi berganda. Variabel yang diteliti dalam laporan keuangan adalah variabel independen yaitu capital, asset, earnings, liquidity serta variabel dependen yaitu NIM. Aspek capital diukur dengan rasio CAR. Aspek asset diukur dengan rasio NPL. Aspek earnings diukur dengan rasio ROA. Aspek liquidity diukur dengan rasio LDR. Tujuan penelitian aspek-aspek tersebut adalah menguji pengaruh setiap aspek terhadap salah satu indikator profitabilitas yaitu NIM.

Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini meliputi pembuatan proposal skripsi dan penyusunan skripsi yang dimulai pada bulan Januari 2013 hingga Mei 2013.

.

Analisis regresi berganda

Laporan keuangan

Analisis Trend

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Capital (Permodalan)

Asset (Aset)

Capital Adequacy

Ratio (CAR)

Loan to Deposit Ratio

(LDR)

Non Performing Loan (NPL)

Return On Asset (ROA)

Earnings (Rentabilitas)

Liquidity (Likuiditas)

Net Interest Margin (NIM)

6

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan dokumentasi laporan keuangan. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder maka pengumpulan data didasarkan pada teknik dokumentasi pada laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bank Indonesia periode 2004-2012. Data sekunder lain digunakan sebagai penunjang dalam penelitian seperti studi literatur melalui internet dan bahan pustaka.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan perangkat lunak software seperti Microsoft Excel 2007 dan SPSS 20. Variabel kinerja perusahaan yang digunakan adalah rasio keuangan yaitu CAR, NPL, LDR dan ROA, NIM. Alat analisis untuk menganalisis kinerja keuangan adalah menggunakan metode analisis regresi berganda serta analisis trend terhadap rasio-rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2004 - 2012. Analisis dilakukan terhadap data laporan keuangan perusahaan. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis bentuk dan tingkat hubungan antar satu variabel terkait dan lebih dari satu variabel bebas. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel bebas (Independent variable). Variabel independen yang digunakan

antara lain : a) Penilaian faktor Permodalan (Capital)

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum, CAR dapat dirumuskan:

CAR =Modal Bank

Aktiva Terimbang Menurut Risiko (ATMR)× 100% … … … … … … . (1)

b) Penilaian Faktor Likuiditas (Liquidity)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing menetapkan bahwa batas bawah dari LDR suatu bank adalah 78% dan batas atas LDR sebesar 100%.

LDR =Jumlah Kredit yang Diberikan

Total Dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti× 100% … … … … … . . (2)

c) Penilaian Faktor Kualitas Aset (Asset Quality)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank menyatakan bahwa rasio

7

kredit atau pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan/ financing) adalah kurang dari 5% (lima persen) dari total kredit atau total pembiayaan.

NPL =Total Kredit Bermasalah

Total Kredit× 100% … … . … … … … … … … … … … … … . . (3)

d) Penilaian Faktor Rentabilitas (Earnings)

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2004, ROA yang baik bernilai lebih dari 1,25%. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum, ROA dapat dirumuskan:

ROA =Laba Sebelum Pajak

Rata − Rata Total Aset× 100% … … … … … … . … … … … … … … … … . . (4)

2. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah Net Interest Margin (NIM). Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal

25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum, NIM dapat dirumuskan:

NIM =Pendapatan Bunga Bersih

Rata − Rata Total Aset Produktif× 100% … … . … … … . . … . … … … … (5)

Model regresi linear berganda dengan satu variabel dependen (Y) dan empat

variabel independen (X) adalah :

𝑌 = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + 𝑒… … … … … … … … … … … … … . . (6)

Keterangan : Y : NIM X1 : CAR X2 : NPL X3 : ROA X4 : LDR e : variabel residual. Penyimpangan Asumsi Klasik

Untuk menentukan ketepatan model, perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yaitu: a. Normalitas b. Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi

8

Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: 1. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan

H01 : Capital, Asset, Earnings dan Liquidity secara simultan tidak berpengaruh terhadap Net Interest Margin

H11 : Capital, Asset, Earnings dan Liquidity secara simultan berpengaruh terhadap Net Interest Margin

2. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

H02: Capital tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Net Interest Margin H12: Capital berpengaruh signifikan positif terhadap Net Interest Margin

H03 : Asset tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Net Interest Margin H13 : Asset berpengaruh signifikan negatif terhadap Net Interest Margin

H04 : Earnings tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Net Interest

Margin H14 : Earnings berpengaruh signifikan positif terhadap Net Interest Margin

H05 : Liquidity tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Net Interest

Margin H15 : Liquidity berpengaruh signifikan negatif terhadap Net Interest Margin

Pengujian Hipotesis.

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara uji signifikansi

(pengaruh nyata) variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y) baik secara bersama-sama (serentak) maupun secara parsial (individual). a. Uji F b. Uji t Uji Determinasi R²

Koefisien Determinasi (R² atau R Square) dilakukan untuk mendeteksi seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen (Wicaksono, 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”) didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan undang-undang No. 21 Tahun 1968 dan pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah

9

Republik Indonesia (Pemerintah) No. 21 Tahun 1992 bentuk badan hukum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Pembahasan Kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kondisi kinerja keuangan dapat dicermati melalui neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Hasil Analisis Trend terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Analisis tren rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk ( Laporan Keuangan BRI, 2012)

Penjelasan terperinci mengenai perkembangan rasio keuangan meliputi CAR, NPL, ROA, LDR dan NIM pada Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tren rasio CAR yang ditunjukkan pada Gambar 5 menggambarkan bahwa

rasio CAR menurun di tahun 2005 karena adanya ekspansi kredit cukup tinggi yaitu sekitar 25.26% dan adanya keputusan RUPS untuk membagikan dividen sebesar 50% dari laba bersih tahun 2004 serta meningkatnya risiko kredit yang akhirnya mengurangi modal yang dihimpun bank. Pada tahun 2006 rasio CAR meningkat dikarenakan adanya kebijakan Bank Indonesia mengenai penurunan ATMR untuk kredit usaha kecil sebesar 85% sehingga permodalan BRI meningkat sebesar 3.53% menjadi 18.82%. Sepanjang tahun 2007 - 2008 rasio CAR cenderung menurun dikarenakan bank melakukan ekspansi kredit tanpa menduga akan terjadinya krisis sehingga pencadangan perbankan ditingkatkan. Kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) sepanjang awal tahun 2008 menyebabkan BRI harus meningkatkan pencadangan kredit bermasalah. Sejak tahun 2009 – 2012 rasio CAR mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan lebih rendahnya dividend payout ratio dan adanya strategi manajemen BRI untuk melakukan ekspansi kredit.

2. Tren rasio NPL yang ditunjukkan pada Gambar 5 menggambarkan bahwa NPL tahun 2004 mencapai sebesar 4.19%. Nilai NPL tersebut sangatlah tidak baik karena menunjukan tingkat kredit macet yang tinggi. Hal ini terutama disebabkan kondisi perekonomian yang mulai stabil dan bergeraknya sektor riil yang memberikan dampak membaiknya kondisi usaha sebagian debitur

0102030405060708090

100

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Ras

io K

euan

gan

(%)

Tahun

CARNPLROALDRNIM

10

yang berpengaruh terhadap kemampuan debitur untuk melunasi kewajibannya. Peningkatan NPL semata-mata disebabkan oleh meningkatnya NPL di Pinjaman Komersial Kecil dari 3.00% menjadi 4.38%, NPL kredit menengah mengalami penurunan dari 7.48% menjadi 5.87%, Kredit Korporasi dari 16.93% menjadi 13.55 % dan Kredit Mikro dari 1.55% menjadi 1.36%. Rasio NPL meningkat sejak tahun 2005 – 2006 karena terjadi fluktuasi ekonomi akibat kenaikan harga BBM dan naiknya suku bunga serta inflasi yang tetap tinggi pada triwulan I tahun 2006. Namun rasio NPL kembali mengalami penurunan pada tahun 2007 dan penurunan lebih tajam terjadi pada tahun 2008. Penurunan NPL terjadi pada sektor konsumsi, komersial dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena sekitar 80% dari total kredit BRI disalurkan untuk pengembangan UMKM. BRI tidak terfokus pada sektor konsumsi maka NPL untuk sektor konsumsi tidak tinggi. Tahun 2009 rasio NPL kembali meningkat karena kondisi ekonomi yang memburuk di awal tahun akibat krisis global yang memengaruhi sejumlah debitor BRI terutama bagi bisnis pelanggan dan persaingan bisnis yang semakin ketat di sektor-sektor tertentu. Rasio NPL kembali menurun sejak tahun 2010 – 2012 karena BRI melakukan usaha perbaikan kualitas kredit untuk mengurangi kredit macet salah satunya dengan melakukan penghapusan sebagian besar pinjaman bermasalah pada kuartal keempat tahun 2012.

3. Tren rasio ROA yang ditunjukkan pada Gambar 5 menggambarkankan bahwa ROA tahun 2004 mencapai sebesar 5.77% disebabkan karena meningkatnya laba sebelum pajak penghasilan terutama disebabkan pendapatan yang berasal dari kenaikan nilai surat berharga (efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah) dan pendapatan transaksi valas melampaui anggarannya masing-masing sebesar 1 324.59% dan 296.26%. Rasio ROA menurun sejak tahun 2005 - 2006 karena peningkatan risiko kredit (NPL) pada tahun tersebut mendorong penurunan laba bank. Tahun 2007 rasio ROA mengalami kenaikan menjadi 4.61% karena adanya penurunan NPL yang menimbulkan kenaikan jumlah aset yang dimiliki dan laba secara bersamaan. Adanya penurunan NPL mendorong penurunan pembiayaan atas kredit macet yang ditanggung bank sehingga memacu peningkatan pendapatan dan keuntungan bank. Tahun 2008 rasio ROA kembali mengalami penurunan menjadi 4.18%. Hal ini diakibatkan karena bank menaikkan pencadangan pinjaman bermasalah untuk merespon keadaan perekonomian. Peningkatan cadangan pinjaman bermasalah akan mengurangi jumlah modal yang dapat digunakan untuk kegiatan produktif bank. Berkurangnya kegiatan produktif bank maka perolehan laba perbankan juga akan ikut menurun. Penurunan yang lebih tajam terjadi pada tahun 2009 menjadi 3.73%. Hal ini dikarenakan meningkatnya NPL yang mengurangi laba dan berpengaruh pada total aset bank. Rasio ROA meningkat sejak tahun 2010 karena adanya peningkatan fee-based income yang tumbuh dari 3.3 triliun rupiah menjadi 5.5 triliun rupiah. Tahun 2011 ROA meningkat karena meningkatnya kontribusi fee based income serta keberhasilan BRI dalam mengelola efisiensi operasionalnya dengan baik yang dapat dilihat melalui tingkat BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) yang menunjukkan penurunan menjadi 66.69% pada 2011 dari 70.86% di tahun sebelumnya. Penurunan BOPO menyebabkan pembiayaan kegiatan operasional bank menjadi berkurang sehingga mendorong peningkatan

11

keuntungan bank. Rasio ROA BRI meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 5.15%. Hal ini dikarenakan BRI semakin mengedepankan kebijakan prudential perbankan, memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking, termasuk produk dan layanan berbasis teknologi informasi. Peningkatan fee and other operating income sebesar 47.8% dan menurunnya provision secara cukup signifikan sebesar 53.8% turut memacu peningkatan ROA bank.

4. Tren rasio LDR yang ditunjukkan pada Gambar 5 menggambarkan bahwa tren rasio LDR meningkat pada tahun 2005 dimana BRI berhasil menyalurkan kredit sekitar 80.5 triliun rupiah hingga akhir 2005, atau melampaui target semula yaitu sebesar 78 triliun rupiah. Namun, rasio LDR menurun sejak tahun 2006 dan penurunan lebih tajam terjadi pada tahun 2007 disebabkan oleh DPK yang mengalami peningkatan drastis namun kredit yang dberikan tidak mengikuti pola tersebut. Bank tidak mengoptimalkan pemberian kredit yang mengandalkan DPK. Rasio LDR tahun 2008 meningkat tajam karena pertumbuhan di semua segmen utama dengan kredit mikro, konsumsi dan UKM tetap menjadi fokus utama, dan menyumbangkan minimal 82% dari total pinjaman. Tahun 2009 rasio LDR kembali meningkat karena didukung oleh pertumbuhan kredit mikro dan konsumer, yang tercatat sebesar 3.91 triliun rupiah atau memberikan kontribusi sebesar 94%. Perseroan mampu menyalurkan tambahan kredit sebesar 46.79 triliun rupiah pada tahun 2009 sehingga total portofolio kredit meningkat menjadi 165.23 triliun rupiah dibandingkan pada tahun 2008 dimana portofolio kredit mencapai 118.44 triliun rupiah. Namun, tahun 2010 rasio LDR menurun karena total kredit yang disalurkan sebesar 21.32% lebih rendah dibandingkan dengan DPK yang besarnya 30.37% serta disebabkan karena BRI melakukan penerapan perbaikan kualitas kredit, sehingga tingkat resiko penyaluran kredit menjadi turun. Rasio LDR tahun 2011 kembali meningkat karena adanya peningkatan DPK sebesar 15.17% yang lebih rendah dibandingkan peningkatan total kredit yaitu sebesar 16.64%. Rasio LDR 2012 adalah sebesar 79.85%. Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari penghimpunan DPK membuat rasio LDR perbankan juga terus meningkat. Tahun 2012 LDR meningkat dimana BRI fokus pada segmen Micro and Small Medium Entrprises (MSMEs), dengan kredit Mikro sebagai penggerak pertumbuhan kredit. BRI juga berhasil melakukan diversifikasi kredit ke segmen korporasi (yang difokuskan pada sektor infrastruktur, minyak dan gas). Tingkat LDR yang ditentukan oleh Bank Indonesia adalah antara 78% hingga 100%. Rasio LDR yang semakin tinggi mendefinisikan semakin ketatnya likuiditas perbankan. Hal ini berdampak pada semakin tingginya risiko likuiditas yang dihadapi perbankan.

5. Tren rasio NIM yang ditunjukkan pada Gambar 5 menggambarkan bahwa rasio NIM mengalami tren penurunan sejak tahun 2006 dan yang paling rendah adalah pada tahun 2009. NIM mengalami penurunan menjadi 9.14% dikarenakan peningkatan yang signifikan dari cost of fund sebesar 45.45% serta dipicu oleh penurunan suku bunga BI. NIM BRI di tahun 2010 adalah 10.77%. Hal ini sejalan dengan meningkatnya produktifitas pinjaman dan juga pengaruh penerapan PSAK 50/55, dimana perhitungan pendapatan bunga pinjaman dengan suku bunga flat dikonversi menggunakan suku bunga efektif. Perhitungan suku bunga flat menerapkan jumlah pembayaran pokok dan

12

bunga kredit yang besar nilainya sama setiap bulan sedangkan suku bunga efektif menggunakan jumlah nilai sisa pinjaman dengan bunga kredit yang dapat berubah mengikuti kondisi pasar yaitu BI rate (Akhmad dan Haryadi, 2010). Nilai suku bunga yang dapat berubah-ubah (efektif) tersebut mendorong meningkatnya jumlah pendapatan bunga pinjaman karena menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan perhitungan suku bunga flat. Meningkatnya pendapatan bunga pinjaman memicu meningkatnya nilai pendapatan bunga bersih (NIM) tahun 2010. NIM berada pada level 9.58% akhir Desember 2011. Melambatnya pertumbuhan kredit karena konsolidasi yang tengah dilakukan menyebabkan NIM mengalami penurunan. Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada tahun 2011 mengakibatkan penurunan NIM di industri perbankan nasional. Namun demikian, BRI berhasil mempertahankan NIM pada tingkat 9.58%. Tahun 2012 Rasio NIM BRI adalah sebesar 8.42% disebabkan karena BRI menurunkan suku bunga pinjaman segmen mikro untuk membatasi ruang gerak kompetitornya. Penurunan tersebut mendorong hasil pendapatan bunga yang diperoleh berkurang sehingga memicu pendapatan bunga bersih (NIM) yang juga menurun.

Perkembangan Rasio CAR, NPL, ROA, LDR dan NIM sepanjang periode 2004 hingga 2012 kemudian digunakan untuk menguji pengaruh Capital (CAR), Asset (NPL), Earnings (ROA) dan Liquidity (LDR) terhadap NIM. Hasil pengujian dengan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil perhitungan pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin

Variabel Koefisien Prob VIF t-hitung t-tabel Konstanta 13.485 0.000 - CAR 0.261 0.001 3.121 2.871 2.042 NPL -0.472 0.000 1.965 3.232 2.042 ROA 0.718 0.001 1.863 3.537 2.042 LDR -0.070 0.003 1.749 2.118 2.042 R-squared 0.784 Prob (F-statistic) 0.000 Durbin-Watson stat 2.513

Penjelasan terperinci terkait hasil perhitungan pengaruh Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin pada Tabel 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Normalitas

Nilai Kolmogorov Smirnov (K-S) pada Lampiran 4 untuk variabel CAR adalah 0.904 dengan sig = 0.387, variabel NPL memiliki K-S 0.395 dengan sig = 0.998, variabel ROA memiliki K-S 0.528 dengan sig = 0.943 variabel LDR memiliki K-S 0.638 dengan sig = 0.810 dan variabel NIM memiliki K-S 0.671 dengan sig = 0.759. Semua variabel dapat terdistribusi secara normal karena memiliki nilai signifikansi di atas nilai α yaitu 0.05.

Normal Probability Plot pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dan

13

menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.

b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskeditas pada Lampiran 4 tidak menunjukkan pola atau

bentuk tertentu, tampak data menyebar secara merata di atas sumbu X maupun di atas sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

c. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson (DW). Hasil uji

DW dalam Lampiran 5, diperoleh nilai DW sebesar 0.871 dengan jumlah variabel bebas (k) = 4 dan jumlah sampel (n) = 36, dL = 1.29530 maka 4-dL = 2.7047 dan du = 1.65387 maka 4-du = 2.34613. Karena DW lebih besar dari 4-du maka terjadi autokorelasi.

Langkah yang dapat digunakan untuk mengatasi autokorelasi adalah mengubah model regresi dengan memasukan variabel lag dari variabel terikat yang kemudian menjadi salah satu variabel independen (Sumodiningrat, 1994). Nilai DW yang diperoleh pada Lampiran 4 adalah 1.878. Angka tersebut mengindikasikan dU lebih kecil dari DW dan DW lebih kecil dari 4-du atau 1,65387 lebih kecil dari 1.878 dan 1.878 lebih kecil dari 2.34613 terletak di daerah autokorelasi sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak terjadi autokorelasi. Pada tahap interpretasi model, variabel lag tidak perlu diinterpretasikan karena hanya metode untuk menghilangkan gangguan autokorelasi saja (Aprilliya, 2013).

d. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas pada Lampiran 6 menunjukkan bahwa tidak

ditemukan gejala multikolinearitas karena variabel CAR, NPL, ROA dan LDR memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10.

e. Analisis Regresi Berganda Model persamaan regresi linier berganda yang dapat dirumuskan

berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada Lampiran 5 adalah

NIM = 13.485 + 0.261 CAR− 0.472 NPL + 0.718 ROA− 0.070 LDR … … … . (7)

Dari persamaan regresi linear berganda diatas, dapat dilihat nilai konstanta sebesar 13.485 Hal ini menunjukkan bahwa NIM mempunyai nilai sebesar 13.485 jika variabel-variabel independen ( CAR, NPL, ROA dan LDR) dianggap konstan. Melihat dari persamaan diatas dapat diinterpretasikan :

1. Koefisien regresi untuk CAR sebesar 0.261 bertanda positif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada CAR sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan meningkat sebesar 0.261.

2. Koefisien regresi untuk NPL sebesar 0.472 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada NPL sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan menurun sebesar 0.472.

14

3. Koefisien regresi untuk ROA sebesar 0.718 bertanda positif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada ROA sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan meningkat sebesar 0.718.

4. Koefisien regresi untuk LDR sebesar 0.070 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar satu satuan pada LDR sementara variabel independen lain diasumsikan tetap, maka NIM akan menurun sebesar 0.070.

f. Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Berdasarkan output SPSS pada Lampiran 5 tampak bahwa dari hasil

perhitungan diperoleh Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.784. Artinya variasi NIM yang dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu CAR, NPL, ROA dan LDR adalah sebesar 78.4%, sedangkan sisanya sebesar 22.6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.

g. Pengujian secara simultan ( Uji F )

Hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat ditunjukkan pada Lampiran 6 dengan perolehan nilai F hitung sebesar 28.155 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0.05 maka hipotesis H11 yang menyatakan CAR, NPL, ROA dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap NIM dapat diterima atau dapat dikatakan bahwa CAR, NPL, ROA dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap NIM.

h. Pengujian secara parsial ( Uji t )

Pengaruh dari masing-masing variabel CAR, NPL, ROA dan LDR terhadap NIM dapat dilihat melalui nilai t-hitung terhadap t-tabel pada Tabel 2.

1. Uji Hipotesis pengaruh CAR terhadap NIM Nilai t-hitung pada Rasio CAR adalah sebesar 2.871 sedangkan t-tabel

adalah 2.042. Karena t-hitung lebih besar daripada t-tabel serta nilai probabilitas sebesar 0,001 yang lebih kecil dari nilai α yaitu 0.05 maka hipotesis H12 yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh signifikan positif terhadap NIM dapat diterima. Modal yang berhasil dikumpulkan bank akan meningkatkan laba dari kegiatan operasional bank. Tingkat pengembalian yang diperoleh dari penggunaan modal menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dibayarkan oleh bank (Hariyani dan Toruan, 2010). Semakin besar modal yang dimiliki bank, bank menjadi semakin produktif dalam kegiatan operasionalnya dimana salah satu kegiatan yang paling berdampak adalah penyaluran kredit. Meningkatnya penyaluran kredit akibat adanya peningkatan modal menciptakan nilai pendapatan bunga yang meningkat pula. Peningkatan pendapatan bunga kemudian akan memicu meningkatnya jumlah pendapatan bunga bersih (NIM) bank.

2. Uji hipotesis pengaruh NPL terhadap NIM Dalam penelitian ini, hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel NPL

terhadap variabel NIM menunjukkan nilai t-hitung NPL adalah sebesar 3.232 sedangkan t-tabel adalah 2.042. Karena nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel serta nilai probabilitas sebesar 0.000 yang kurang dari nilai α yaitu 0.05 maka hipotesis H13 yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh signifikan

15

negatif terhadap NIM dapat diterima. Kredit macet (NPL) menyebabkan kesempatan bank untuk memperoleh pendapatan yang berasal dari kredit menjadi hilang sehingga mengurangi perolehan keuntungan bank (Leon dan Ericson, 2010). Kemungkinan terjadinya kredit macet dapat meningkatkan risiko kredit perbankan. Ketidakmampuan debitur mengembalikan pinjaman yang diberikan mendorong pendapatan bunga bank turut menurun. Penurunan bunga akan menimbulkan penurunan pula pada pendapatan bunga bersih dan berdampak pada menurunnya keuntungan bersih perbankan (NIM) dengan asumsi bahwa beban bunga dan aktiva produktif yang tetap.

3. Uji hipotesis pengaruh ROA terhadap NIM Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel ROA terhadap variabel

NIM menunjukkan nilai t-hitung pada Rasio ROA adalah sebesar 3.537 sedangkan t-tabel adalah 2.042. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel serta nilai probabilitas sebesar 0.001 yang lebih kecil dari nilai α yaitu 0.05 maka hipotesis H14 yang menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh signifikan positif terhadap NIM dapat diterima. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik. Meningkatnya ROA bank tentu akan meningkatkan NIM. Peningkatan ROA menunjukkan optimalnya penggunaan aktiva produktif bank salah satunya penurunan kredit bermasalah. Meningkatnya kualitas aktiva produktif tersebut akan mendorong peningkatan NIM bank karena akan mendorong menurunnya kewajiban bank.

4. Uji hipotesis pengaruh LDR terhadap NIM Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel LDR terhadap variabel

NIM menunjukkan nilai t-hitung LDR adalah sebesar 2.118 sedangkan t-tabel adalah 2.042. Karena nilai t-hitung kurang dari t-tabel serta nilai probabilitas sebesar 0.003 yang lebih besar dari nilai α yaitu 0.05 maka hipotesis H15 yang menyatakan bahwa rasio LDR berpengaruh signifikan negatif terhadap NIM dapat diterima. Peningkatan aktiva lancar akan meningkatkan likuiditas perbankan. Peningkatan likuiditas tersebut justru akan mendorong menurunnya laba perbankan. Ketika bank mengharapkan keuntungan yang tinggi, bank akan menyalurkan dananya dalam bentuk kredit dengan jumlah yang lebih besar. Perbankan berusaha memaksimalkan penggunaan aktiva produktifnya. Namun, perbankan juga harus bersiap memenuhi kewajibannya jika sewaktu-waktu terjadi penarikan dana oleh nasabah. Ketidaksiapan perbankan dalam menjamin likuiditasnya dapat meningkatkan risiko likuiditas. Semakin tinggi likuiditas berarti perbankan memiliki risiko likuiditas yang rendah. Namun, hal tersebut akan berdampak pada rendahnya pertumbuhan perusahaan (Mardiyanto, 2009).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengukuran profitabilitas yaitu NIM dapat dianalisis berdasarkan beberapa aspek yang mempengaruhi kinerja keuangan bank yaitu capital (modal), asset

16

(kualitas aset), earnings (rentabilitas) dan liquidity (likuiditas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan nilai capital (CAR), earnings (ROA), dan liquidity (LDR) cenderung meningkat pada beberapa tahun terakhir sedangkan asset (NPL) dan NIM cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Melalui pengujian F statistik diketahui bahwa secara simultan variabel CAR, NPL, ROA dan LDR bersama-sama berpengaruh terhadap NIM. Melalui uji t statistik diketahui bahwa variabel capital (CAR) dan earning (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap NIM dengan masing-masing nilai koefisien yaitu 0.261 dan 0.718. Variabel asset (NPL) dan liquidity (LDR) berpengaruh signifikan negatif terhadap NIM dengan masing-masing koefisien yaitu 0.472 dan 0.070.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan aktiva produktif perlu semakin dioptimalkan salah satunya dalam manajemen kredit dengan lebih selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit guna menjaga nilai perusahaan dan tingkat keuntungan optimal. Penggunaan modal juga penting untuk selalu diperhatikan agar modal tidak tergerus akibat adanya ekspansi kredit. Bagi penelitian selanjutnya, dalam melakukan penelitian mengenai Net Interest Margin diharapkan dapat menambahkan analisis rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) maupun CER (Cost Efficiency Ratio) yang berhubungan dengan kemampuan efisiensi perbankan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad dan Haryadi. 2010. Aplikasi Excel dalam Pengambilan Keputusan Memilih Kredit. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo

Aprilliya S. 2013. Pengaruh Fee Based Income terhadap Tingkat Return On Asset (ROA) [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pasundan

Arifin Z. 2002. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta (ID): Alvabet Ariyanto T. 2011. Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia

[jurnal]. Jakarta (ID): Bank Indonesia Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta (ID): Bank Indonesia _____________. 2010. Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Jakarta (ID): Bank Indonesia _____________. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta (ID): Bank Indonesia _____________. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank. Jakarta (ID): Bank Indonesia _____________. 2012. Statistik Perbankan Indonesia. Jakarta (ID): Bank

Indonesia

17

[BRI] PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2004. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2005. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2006. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2007. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2008. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2009. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2010. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2011. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ ___________________________________________. 2012. Financial Reports [Internet]. [diunduh 2013 Jan 24]. Tersedia pada: http://www.bri.co.id/ Judisseno RK. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Jakarta (ID): PT Gramedia Dendawijaya L. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta (ID): Penerbit Ghalia Indonesia Gandapraja, P. 2004. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama Gozali A. 2004. Halal, Berkah, Bertambah. Mengenal dan Memilih Produk Syariah. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo Gujarati, D. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta (ID): Erlangga Hariyani I, Toruan RL. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta

(ID): Elex Media Komputindo Hastuti P. 2011. Analisis Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Net Interest Margin (NIM) (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Kelana, S. 2005. Riset Keuangan Pengujian-Pengujian Empiris. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama

Leon dan Ericsin. 2007. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Non Devisa. Jakarta (ID): Grasindo Margareta F. 2009. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta (ID): Grasindo Mishkin F. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, Pasar Keuangan 1 (ed.8). Jakarta (ID): Salemba Empat Nisfiannor, M. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta (ID): Salemba Empat Prastisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik Dan Rancangan Percobaan Dengan SPSS 12. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo Purwoto, A. 2009. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta (ID): Grasindo

http://www.bri.co.id/









18

Raharjo S. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo Rangkuti F. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta (ID): PT Gramedia Retnadi dan Supriyanto. 2006. Memilih Bank yang Sehat: Kenali Kinerja dan Pelayanannya. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo Riduwan, Sunarto H. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung (ID): Alfabeta Santoso, S. 2000. Statistik Multivariat. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo Sawir A. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke-5. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama Sugiyono, Untung, Edy. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta (ID): Grasindo Sumodiningrat G. 1994. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta (ID): BPFE- Yogyakarta Suyatno, Chalik, Sukada, Ananda dan Marala. 2007. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama Syahru S . 2006. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio CAMELS Terhadap Net Interest Margin (Study Empiris Pada Bank-bank yang Listed di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001–2004) [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro Wicaksono Y. 2006. Aplikasi Excel Menganalisis Data. Jakarta (ID): Elex Media

Komputindo Wijaya K. 2010. Analisis Kebijakan Perbankan Nasional. Jakarta (ID): Elex

Media Komputindo

19

LAMPIRAN

20

Lampiran 1 Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian dan Penelitian Terdahulu

Tabel 1 Rekapitulasi hasil penelitian dan penelitian terdahulu Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian Sitorus (2013) Analisis Pengaruh

Capital, Asset, Earnings dan Liquidity terhadap Net Interest Margin pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Secara simultan Capital, Asset, Earnings dan Liquidity bersama-sama berpengaruh terhadap NIM. Variabel capital (CAR) dan earning (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap NIM sedangkan variabel asset (NPL) dan liquidity (LDR) berpengaruh signifikan negatif terhadap NIM.

Syarif (2006) Analisis Pengaruh Rasio-Rasio CAMELS Terhadap Net Interest Margin

CAR, NPL dan BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap NIM sedangkan ROA dan LDR secara partial tidak berpengaruh signifikan terhadap NIM. Namun CAR, NPL, BOPO, ROA, dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap NIM

Purba (2010) Pengaruh Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Marjin Suku Bunga Terhadap Net Interest Margin

BOPO dan NPL berpengaruh negatif terhadap NIM sedangkan CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap NIM.

Hastuti (2011) Analisis Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Net Interest Margin (NIM)

BOPO dan NPL berpengaruh negatif terhadap NIM sedangkan CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap NIM

Ariyanto (2011) Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia

risiko (dNPL dan dEQA), kinerja kredit (dLDR) dan efisiensi perbankan (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap NIM. Efisiensi dan resiko berpengaruh secara positif sementara kinerja kredit berdampak negatif terhadap NIM

21

Lampiran 2 Alur pemikiran penelitian

Gambar 4 Alur pemikiran penelitian

Input:

• Rasio keuangan bank (2004-2012)

Existing Problem: • Fluktuasi NIM Bank BRI periode

2004-2012

Proses: • Analisis faktor-faktor penilaian tingkat

kesehatan dan pengaruh terhadap NIM • Analisis Trend

Output :

• pengaruh dan trend aspek capital,

asset, earnings dan liquidity terhadap

NIM

Outcome : • Perbaikan

kinerja manajemen

Impact : • Penurunan tingkat

risiko kredit (NPL) • Peningkatan laba • Meningkatkan

nilai perusahaan

Faktor-faktor berpengaruh yang dapat dikendalikan:

• Manajemen Dana, Likuiditas dan Risiko Kredit

Faktor-faktor berpengaruh yang tidak

dapat dikendalikan: • Inflasi dan Suku bunga

Studi Literatur Laporan Keuangan

Feedback

Parameter Kontrol: • Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal

25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum

• Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing

• Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank

Lingkungan: • Persaingan

• Kekuatan Pasar • Kondisi perekonomian

negara • Globalisasi

22

Lampiran 3 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tabel 3.1 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2011 - 2012

Sumber: Laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tabel 3.2 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2009 -

2010

Sumber: Laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk



CALCULATION OF FINANCIAL RATIOS As of December 31, 2011

CALCULATION OF FINANCIAL RATIOS

Rasio Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4 (%) Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4 (%) 1. Capital Adequacy Ratio 15,62 14,79 14,84 14,96 17,36 16,00 15,95 16,95 2. NPL gross 3,05 3,64 3.26% 2,30 2,73 2,38 2.33 1,78 3. Return on Asset (ROA) 4,41 4,44 4.67% 4,93 5,11 4,87 4.87 5,15 4. Net Interest Margin

9,67 9,88 10.04% 9,58 8,37 8,49 8.43 8,42

5. Loan to Deposit Ratio

85,75 90,22 89.06% 76,20 84,03 82,13 85.23 79,85



As of December 31, 2010 Rasio Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4 (%) Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4 (%)

1. Capital Adequacy Ratio 14.91 14.60 13.50 13.20 16.60 15.09 15.21 13.76 2. NPL gross 3.24 3.70 3.92 3.52 4.10 4.27 4.28 2.78 3. Return on Asset (ROA) 2.76 2.81 2.76 3.73 2.83 2.78 2.86 4.64 4. Return on Equity (ROE) 33.74 33.78 34.23 35.22 33.61 33.41 34.28 43.83 5. Net Interest Margin 9.46 9.29 10.04 9.14 9.37 9.40 8.43 10.77 6. Loan to Deposit Ratio

81.35 85.33 89.06 80.88 86.53 88.36 85.23 75.17




1. Capital Adequacy Ratio 20.87 17.93 17.18 15,84 16.52 13.89 13.45 13,18 2. NPL gross 5.31 5.45 4.99 3,44 3.83 3.37 2.90 2,80 3. Return on Asset (ROA) 3.22 3.02 2.98 4,61 2.86 2.79 2.78 4,18 4. Net Interest Margin (NIM) 11.36 11.30 11.07 10,86 10.45 10.42 10.61 10,18 5. Operating Expenses to Operating

71.44 72.30 71.91 69,80 70.12 71.05 70.97 72,65

6. Loan to Deposit Ratio (LDR) 74.70 72.73 73.88 68,80 74.19 77.01 86.35 79,93

23

Lampiran 3 (lanjutan)


Sumber: Laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tabel 3.5 Rasio keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2004





1. Capital Adequacy Ratio 19.05

15.64

15.13

15,29 22.32 19.06 18.68 18,82 2. NPL gross 4.58

5.62

5.15

4,68 5.02 5.09 4.79 4,81

3. Return on Asset (ROA) 4.31

3.59

3.07

5,04 3.78 3.14 3.15 4,36 4. Return on Equity (ROE) 34.75

37.80

33.49

37,92 32.39 31.22 3.93 33,75

5. Net Interest Margin (NIM) 11.97

12.25

12.36

12,17 11.49 11.49 11.34 11,16 6. Loan to Deposit Ratio (LDR) 76.50

76.80

80.33

77,83 78.19 76.26 77.29 72,53


Rasio Q1 (%) Q2 (%) Q3 (%) Q4 (%) 1. Capital Adequacy Ratio 13.76% 13.20% 13.46% 16,19 2. NPL gross 2.78% 3.52% 3.26% 4,19 3. Return on Asset (ROA) 4.64% 3.73% 4.67% 5,77 4. Return on Equity (ROE) 43.83% 35.22% 39.84% 42,76 5. Net Interest Margin (NIM) 10.77% 9.14% 10.04% 12,16 6. Loan to Deposit Ratio (LDR) 75.17% 80.88% 89.06% 75,69

24

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

Tabel 4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR NPL ROA LDR NIM N 36 36 36 36 36

Normal Parametersa,b Mean 16.4553 4.0503 4.5819 79.2986 10.4686 Std. Deviation 2.68232 1.19248 .68955 6.25272 1.22869

Most Extreme Differences Absolute .151 .066 .088 .106 .112 Positive .151 .061 .088 .098 .103 Negative -.111 -.066 -.069 -.106 -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .904 .395 .528 .638 .671 Asymp. Sig. (2-tailed) .387 .998 .943 .810 .759 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Gambar 6 Uji Normalitas dengan grafik Normal P-Plot

Gambar 7 Uji Heteroskeditas

25

Lampiran 5 Uji Autokorelasi

Tabel 5.1 Uji Autokorelasi tanpa variabel lag

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .886a .784 .756 .60655 .871 a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, NPL, CAR b. Dependent Variable: NIM

Tabel 5.2 Uji Autokorelasi dengan variabel lag

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .843a .710 .672 .68446 1.878 a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, NPL, CAR b. Dependent Variable: Lag_Y

26

Lampiran 6 Pengujian hipotesis dan regresi berganda

Tabel 6 Uji F

Tabel 7 Hasil analisis regresi berganda

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 41.434 4 10.358 28.155 .000b Residual 11.405 31 .368 Total 52.839 35

a. Dependent Variable: NIM b. Predictors: (Constant), LDR, ROA, NPL, CAR

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 13.485 2.412 5.590 .000 CAR .261 .068 .571 2.871 .001 .320 3.121 NPL -.472 .121 -.496 3.232 .000 .509 1.965 ROA .718 .203 .403 3.537 .001 .537 1.863 LDR -.070 .022 -.355 -3.218 .003 .572 1.749

a. Dependent Variable: NIM

27

Glosarium

ATMR : kumpulan aset dalam neraca yang telah dikalikan dengan bobot risiko Bank Campuran : bank yang didirikan oleh satu bank umum atau lebih berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia dengan satu bank atau lebih, yang berkedudukan di luar negeri. Bank Pembangunan Daerah : bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi. Bank Persero : bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Bank Umum : bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Bank Umum Swasta Nasional Devisa : Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan dapat melakukan transaksi dengan pihak luar negeri atau berkaitan dengan valas. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa : Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa adalah bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan tidak melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas. Cost of fund : biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib minimum yang harus selalu dipelihara oleh bank. Dana pihak ketiga : dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Dividend payout ratio : perbandingan antara jumlah dividen yang dibayarkan dengan laba setelah pajak. Earning asset : semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Fee based income : keuntungan yang didapatkan dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya atau selain spread based KLBI : kredit yang diberikan Bank Indonesia untuk membiayai kredit-kredit program pemerintah yang disalurkan untuk membiayai proyek-proyek yang menyentuh langsung kepada usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah seperti Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/badan_hukum.aspx

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/kredit.aspx

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/bank_indonesia.aspx

28

Pemilikan Rumah Sederhana/ Sangat Sederhana (KPRS/SS), kredit kepada koperasi primer untuk anggotanya (KKPA), dan kredit kepada KUD (KKUD) PPAP : penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih lancar ,kurang lancar, diragukan dan macet. Provision : biaya yang dikenakan oleh Bank kepada pemohon pinjaman pada saat pinjaman disetujui. Volatilitas : besarnya jarak antara fluktuasi/naik turunnya harga saham, valas atau suku bunga

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/koperasi_primer.aspx

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 20 Desember 1991. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan R. Sitorus dan Ida Simatupang. Penulis memulai pendidikan di SD Mutiara 17 Agustus pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Mutiara 17 Agustus dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Mutiara 17 Agustus dan lulus pada tahun 2009. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis berpartisipasi di beberapa kegiatan kepanitiaan dan seminar-seminar baik nasional maupun internasional. Penulis juga aktif dalam salah satu organisasi kemahasiswaan yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (DPM FEM) pada tahun 2011 -2012 dan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yaitu Persekutuan Mahasiswa Kristen tepatnya Komisi Kesenian pada periode jabatan 2010-2011.

analisis pengaruh capital, asset, earnings dan … · pemerintah yang terbesar di indonesia. sejak...

Documents