analisis pengaruh lokasi, citra merek dan...

177
ANALISIS PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT (Studi Kasus Kantor Pusat PT. Bank Muamalat Indonesia) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: DEDE RUDINI NIM: 11150810000093 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN WORD OF MOUTH

TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK

DEPOSITO IB MUAMALAT

(Studi Kasus Kantor Pusat PT. Bank Muamalat Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

DEDE RUDINI

NIM: 11150810000093

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Dede Rudini

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 05 Juni 1995

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jalan Rusa V No.146 Rt002/Rw004, Pondok Ranji,

Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten 15422

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Nomor Telepon : 089610910149

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK (2000-2001) : TK Patra V

2. SD (2001-2007) : SDN Peladen

3. SMP (2007-2010) : SMPN 13 Tangerang Selatan

4. SMA (2010-2013) : SMAN 4 Tangerang Selatan

5. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia

6. S1 (2015-2019) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pramuka SD Peladen

2. Futsal SMPN 13 Tangerang Selatan

3. Rohis SMAN 4 Tangerang Selatan

4. Lembaga Dakwah Kampus Syahid ( LDK Syahid ) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( DEMA FEB)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Divisi Sosial Agama

6. Ketua Kelompok 132 (Jurasik Satua) Kuliah Kerja Nyata UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta di Desa Bojongloa, Cisoka – Tangerang.

ABSTRACT

vi

This study aims to analyze the influence of location, brand image and word of mouth

towards the customer’s decision process of using IB Muamalat deposit product.

This research is quantitative. The data used are primary data by distributing

questionnaires to 100 respondents and secondary data with literature. Sampling is

done by purposive sampling technique. Methods of data analysis uses multiple

linear regression. The results of this study indicate that there are simultaneous

effects on location variables, brand image and word of mouth to customer

decisions. The results of this study also show that location, brand image and word

of mouth have significant partially effect on the customer's decision process. The

results of the determination coefficien indicates that the customer decision process

can be explained by the variables of location, brand image and word of mouth of

22,8%, while the remaining 77,2% is influenced by other variables outside of this

study.

Keywords: Location, Brand Image, Word of Mouth, Decision Process, Deposit,

Sharia Banking.

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lokasi, citra merek dan word

of mouth terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data

primer dengan membagikan kuesioner pada 100 responden dan data sekunder

dengan studi pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan pada variabel lokasi,

citra merek dan word of mouth terhadap proses keputusan nasabah. Hasil penelitian

ini juga menunjukkan secara parsial bahwa lokasi, citra merek dan word of mouth

berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah. Adapun hasil

determinasi menunjukkan bahwa proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh

variabel kualitas lokasi, citra merek dan word of mouth sebesar 22,8%, sedangkan

sisanya sebesar 77,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Kata Kunci: Lokasi, Citra Merek, Word of Mouth, Proses Keputusan, Deposito,

Perbankan Syariah.

KATA PENGANTAR

“Bismillahirrahmanirrahim”

viii

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah

SAW. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Apang dan Ibu Rasih, kepada kakak tercinta

Ratna Nengsih, dan kepada kedua adik tercinta Rani Maharani dan Rini Fuji

Lestari, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta

doa yang tiada henti-hentinya bagi penulis untuk menyelesaikan studi.

2. Bapak Rahmat Gunawan, SE.,M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan

untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.

3. Ibu Dr.Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ix

5. Bapak Prof. Ahmad Rodoni, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa

perkuliahan.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

7. Syifa Awalia, yang selalu memberikan doa, motivasi, dan selalu memberi

support akan skripsi ini, semangat, saran, serta selalu setia membantu banyak

hal dalam proses pembuatan skripsi ini.

8. Seluruh Karyawan Mandiri Amal Insani yang telah memberi support dan

Pengertiaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

9. Teman-teman CCIT FTUI 2013 yang telah banyak membantu dari awal

perkuliahan hingga skripsi ini selesai.

10. Sahabat seperjuangan dari awal kuliah sampai selesainya skripsi ini Taufik,

Kukuh, Aqwam, Fahreza, Umar Wira, Faiz, Aziz, Bilal terimakasih atas

support dan doanya.

11. Sahabat Pejuang Skripsi Wiwin Anggraini, Naicerline, Ita Yuliya, Ripan Fikri

terimakasih atas dukungan dan doanya.

12. Sobat Jancukers Feri, Fajar, Fakhry, dan Kukuh yang telah membantu support,

bertukar fikiran dan mendoakan agar skripsi ini terselesaikan.

13. Teman-teman KKN Jurasik Satua 132, yang telah mensupport agar skripsi ini

cepat terselesaikan.

x

14. Teman-Teman MIPS 2015, Adhi Gufron, Ari Tamara, Arif Pribadi, Ita Yuliya,

Luthfi Firman, Lisda Nurrussa’adah, M.Ichsan, M.Ikhsan, Naicerline, Ripan

Fikri, Rizky Andika, Satria Ramadhan, Syauqi Azhari, Wiwin Anggraini, yang

selalu kompak dan memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

Jakarta, 10 Juni 2019

( Dede Rudini )

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v

ABSTRACT ............................................................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv

BAB I ........................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 14

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 15

BAB II .................................................................................................................... 17

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 17

A. Landasan Teori ............................................................................................ 17

1. Pengertian Pemasaran ............................................................................. 17

2. Manajemen Pemasaran ............................................................................ 17

3. Bauran Pemasaran ................................................................................... 18

B. Lokasi .......................................................................................................... 19

C. Produk ......................................................................................................... 21

1. Citra Merek ............................................................................................. 21

D. Promosi ........................................................................................................ 24

1. Word of Mouth (WOM) ............................................................................. 24

xii

E. Proses Keputusan......................................................................................... 27

F. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................................... 29

G. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 30

H. Kerangka Penelitian .................................................................................... 36

I. Hipotesis ...................................................................................................... 37

BAB III ................................................................................................................... 40

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 40

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 40

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ...................................................... 40

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 42

1. Data Primer (Primary Data) ..................................................................... 42

2. Data Sekunder.......................................................................................... 44

D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ..................................................... 44

1. Metode Analisis Data ............................................................................... 44

2. Statistik Deskriptif ................................................................................... 45

E. Uji Kualitas Data ......................................................................................... 45

1. Uji Reliabilitas.......................................................................................... 45

2. Uji Validitas ............................................................................................. 46

F. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 47

1. Uji Normalitas .......................................................................................... 47

2. Uji Multikolonieritas ................................................................................ 49

3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 50

G. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................. 52

H. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................... 53

I. Uji Hipotesis..................................................................................................... 53

1. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................................... 53

2. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ........................................................... 54

J. Operasional Variabel ................................................................................... 55

BAB IV ................................................................................................................... 60

ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................... 60

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ...................................................... 60

xiii

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia ............................................. 60

2. Profil Bank Muamalat Indonesia ............................................................. 63

B. Hasil Analisis dan Pembahasan.................................................................... 65

1. Karakteristik Responden ......................................................................... 65

C. Hasil Uji Kualitas Instrumen ....................................................................... 71

1. Hasil Uji Validitas .................................................................................... 71

2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 73

D. Statistik Deskriptif ....................................................................................... 75

1. Deskriptif Variabel Lokasi (X1) ............................................................... 75

2. Deskriptif Variabel Citra Merek .............................................................. 80

3. Deskriptif Variabel Word Of Mouth (X3) ................................................ 84

4. Deskriptif Variabel Proses Keputusan Nasabah (Y) ................................. 89

E. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 95

1. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 96

2. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 100

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................................... 101

F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 104

G. Uji Hipotesis .............................................................................................. 106

1. Uji Statistik t .......................................................................................... 106

2. Uji Statistik F ......................................................................................... 110

H. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 112

I. Interpretasi ................................................................................................ 114

BAB V ................................................................................................................... 117

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 117

A. Kesimpulan ................................................................................................ 117

B. Saran ......................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 121

LAMPIRAN .......................................................................................................... 126

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 36

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Bank Muamalat ................................................ 64

Gambar 4. 2 Logo Bank Muamalat ....................................................................... 64

Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas......................................................................... 98

Gambar 4. 4 Hasil Heteroskedastisitas................................................................ 103

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam miliar) ........................ 4

Tabel 1. 2 Top Brand Award ................................................................................... 8

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 30

Tabel 3. 1 Skala Likert .......................................................................................... 43

Tabel 3. 2 Operasional Variabel............................................................................ 57

Tabel 4. 1 Profil..................................................................................................... 63

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 66

Tabel 4. 3 Umur Responden.................................................................................. 66

Tabel 4. 4 Lama Menjadi Nasabah ....................................................................... 67

Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir ............................................................................. 68

Tabel 4. 6 Pekerjaan Responden ........................................................................... 69

Tabel 4. 7 Penghasilan Bruto Anda saat ini .......................................................... 70

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Responden ............................................................. 72

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 74

Tabel 4. 10 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan. ..................... 75

Tabel 4. 11 Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas. ......................... 76

Tabel 4. 12 Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran. ......................... 77

Tabel 4. 13 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman

............................................................................................................................... 78

Tabel 4. 14 Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari

macet ..................................................................................................................... 79

Tabel 4. 15 Rekapitulasi indikator lokasi yang paling dominan ........................... 80

Tabel 4. 16 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik. ........... 80

Tabel 4. 17 Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat ... 81

xvi

Tabel 4. 18 Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan

produk deposito yang ada di bank syariah lain. .................................................... 83

Tabel 4. 19 Rekapitulasi indikator citra merek yang paling dominan .................. 83

Tabel 4. 20 Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat dari

orang terdekat ........................................................................................................ 84

Tabel 4. 21 Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk mendapatkan

informasi terkait produk IB Muamalat .................................................................. 85

Tabel 4. 22 Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang produk IB

Muamalat............................................................................................................... 86

Tabel 4. 23 Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi tentang produk

Deposito IB Muamalat. ......................................................................................... 88

Tabel 4. 24 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan ............. 89

Tabel 4. 25 Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat yang

memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat ............................................. 90

Tabel 4. 26 Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB Muamalat di

Bank Muamalat Pusat ........................................................................................... 91

Tabel 4. 27 Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat memberikan

manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain ............................................... 92

Tabel 4. 28 Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan produk Deposito

IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat ................................................................. 93

Tabel 4. 29 Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di

Bank Muamalat Pusat ........................................................................................... 94

Tabel 4. 30 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling dominan .... 95

Tabel 4. 31 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ........................................... 99

Tabel 4. 32 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ........................................... 100

Tabel 4. 33 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................... 104

Tabel 4. 34 Uji Statistik t .................................................................................... 107

Tabel 4. 35 Uji Statistik F ................................................................................... 112

Tabel 4. 36 Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 113

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan

yang mempunyai peran penting dalam perekonomian pada suatu

negara. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan cukup

baik. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat

pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin

maju suatu negara, maka semakin besar peran perbankan dalam

mengendalikan negara tersebut (Hasan, 2014:1).

Saat ini banyak sekali bermunculan bank-bank. Baik milik

pemerintah maupun swasta, konvensional maupun syariah. bank

merupakan salah satu lembaga yang paling dibutuhkan untuk saat ini

bahkan sampai kedepannya. Hal yang paling mendasar yang menjadi

pembeda antara bank konvensional dengan bank syariah adalah

tentang penerapan bunga (Hasan, 2014:2).

Salah satu industri perbankan yang menjadi perhatian saat ini

yaitu perkembangan perbankan syariah. Walaupun,

perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-

negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia dapat terus

berkembang (Karim, 2014:25).

2

Saat ini keberadaan bank syariah sudah mulai berkembang

dengan cukup baik, walaupun masih kalah jauh jika dibandingkan

dengan bank konvensional. Hal ini dikarenakan kemunculan bank

konvensional jauh lebih dulu dibandingakan dengan bank syariah,

namun bank syariah tidak gentar untuk terus mensosialisasikan

produk-produk dan layanannya kepada calon nasabahnya. Tujuan

bank syariah adalah memacu perkembangan ekonomi Islam dan

kemajuan sosial dari negara-negara maupun anggota dan masyarakat

muslim, baik secara individual maupun secara kolektif. Tujuan

utama didirikan bank syariah atau bank Islam ini adalah untuk

menghindari bunga yang dilaksanakan oleh bank-bank konvensional

(Sadi IS, 2015:13).

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan

februari 2017 pertumbuhan dan perkemabangan perbankan syariah

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terdapat 13 Bank Umum

Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 BPRS,

dengan jumlah kantor layanan sebanyak 2.491 unit.

Dikutip dari okezone finance oleh Giri Hartomo, bahwa sektor

perbankan syariah di Indonesia masih belum bisa meningkatkan

pangsa pasarnya, dimana hingga saat ini, pangsa pasar perbankan

syariah masih diangka 5% dari total aset bank nasional. Namun

demikian menurut ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan

3

(OJK) Wimboh Santoso yang mengatakan bahwa pangsa pasar

syariah Indonesia sangatlah besar, diprediksi pangsa pasar syariah

Indonesia bisa mencapai 20% pada tahun-tahun mendatang.

Hal ini tentunya menjadikan bank syariah harus terus

melakukan inovasi strategi agar market share bank syariah terus

tumbuh dan berkembang. Salah satu bank syariah yang diharapkan

terus berkembang adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat

adalah bank syariah pertama yang berdiri di Indonesia tepatnya pada

tanggal 1 November 1991 sekaligus menjadi pelopor dari perbankan

syariah yang ada saat ini. (www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-

muamalat, 2017).

Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412

H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan

produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi

Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK

Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance)

yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk

bank yang lain yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga

merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e

Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut

mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip pertama di

4

Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile

banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk

tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi

tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2018).

Pada fenomena pertama ini yang menjadi perhatian adalah

jumlah DPK Bank Muamalat mengalami penurunan dalam 3 tahun

terakhir. Berikut data penurunan jumlah DPK bank Muamalat

Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1. 1 Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam

miliar)

Produk Tahun

2014 2015 2016

Giro 5,051 4,872 3,900

Tabungan 14,768 12,454 11,939

Deposito 31,070 27,751 26,081

Dana Pihak Ketiga 51,206 45,078 41,920

Sumber: Annual Report BMI 2016

Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, pada tahun 2014 produk

dana giro mencapai total sebesar 5,051 miliar atau 36,54% ,

kemudian turun pada tahun 2015 dengan total dana giro sebesar

4,872 miliar atau 35,24% dan kemudian kembali turun dengan total

dana giro sebesar 3,900 miliar atau 28,21% pada tahun 2016. Hal

5

serupa juga terjadi pada produk tabungan yang mengalami

penurunan. Pada tahun 2014 total dana tabungan mencapai angka

14,768 miliar atau 37,71%, kemudian pada tahun 2015 total dana

tabungan turun menjadi 12,454 miliar atau 31,8% dan kembali turun

pada tahun 2016 dengan total dana tabungan sebesar 11,939 atau

30,48%. Dan penurunan juga terjadi pada produk deposito pada

tahun 2014 total dana pada deposito sebesar 31,070 miliar atau

36,59% kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan dana pada

produk deposito menjadi 27,751 miliar atau 32,68% dan pada tahun

2016 jumlah dana deposito turun menjadi 26,081 miliar atau 30,71%.

Berdasarkan data diatas dapat dilihat adanya penurunan pada jumlah

DPK. Hal tersebut diakibatkan oleh penurunan pada sumber

penerimaan DPK yaitu pada produk giro, tabungan dan deposito.

Dari data diatas juga dapat terlihat bahwa jumlah penerimaan dana

pihak ketiga yang terbanyak bersumber dari produk deposito.

Besarnya sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk

deposito menjadi sangat menarik dan menjadi sesuatu yang sangat

positif bagi Bank Muamalat untuk terus mengembangkan dan

melakukan inovasi dalam mempertahankan dan kembali meningkat

jumlah dana deposito. Produk deposito menjadi produk yang sangat

digemari, itu terlihat dari jumlah dana deposito yang paling besar bila

dibandingkan dengan produk penghimpunan dana lainnya.

6

Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia pun

mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal

tersebut membuat mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank

yang ada di Indonesia saat ini. Menurut Ghafoor dan Azhar

(2014:59) fenomena perbankan syariah adalah salah satu dari konsep

yang paling berkembang dan paling pesat di ekonomi global.

Tentunya selain itu juga bank syariah harus juga

memperhatikan pemasaran secara efektif kepada nasabahnya agar

memunculkan suatu dampak kepercayaan mengenai perusahaan

tersebut. Oleh karena itu, persaingan bank-bank syariah tidak hanya

berfokus pada bagaimana memperoleh laba yang besar dari nasabah

tetapi, juga berfokus pada bagaimana bank syariah memberikan

kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah.

Penentuan lokasi juga sangat penting untuk dilakukan karena

semakin mudah akses terhadap bank syariah maka akan semakin

banyak masyarakat yang berkeinginan dan mau menggunakan jasa

bank dalam kebutuhannya. Menurut Kasmir (2008:5) pertimbangan

penentuan lokasi biasanya mengarahkan dekat dengan masyarakat

atau pasar atau pusat industri selain itu juga bank yang terletak dalam

lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan

dengan bank (Kasmir, 2008:145).

7

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari

dan Beik (2014:14) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh

nyata, jika lokasi bank syariah semakin dekat, dengan kantor cabang

dan ATM yang mudah dan banyak ditemukan, maka semakin besar

peluang nasabah yang berminat terhadap bank syariah lebih tinggi

1.450 kali. Sejalan dengan temuan Hapsari dan Beik (2014:14),

temuan Ramadan (2013:8) mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat

dengan rumah atau kantor akan mempengaruhi keputusan dalam

pemilihan bank di Jordania.

Selain faktor lokasi, strategi lain yang perlu di perhatikan yaitu

mengenai citra merek. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Oladepo dan Abimbola (2015:34) yang dilakukan di Lagos State,

Nigeria. Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar

terhadap keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015:34),

penelitian yang dilakukan oleh Foster (2016:18) juga menujukan

bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra merek

dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang perlu

diperhatikan untuk membentuk suatu identitas perusahaan pada

produk yang dimiliki.

8

Pada fenomena kedua dikutip dari Top Brand Award dari 3

tahun terakhir bank muamalat mengalami penurunan pada posisi ke

3 menjadi ke 4. Berikut tabel Top Brand Award.

Tabel 1. 2 Top Brand Award

2014 2015 2016

Merek TBI TOP Merek TBI TOP Merek TBI TOP

Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

32,9% TOP BRI

Syariah

28.5% TOP Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

31.5% TOP

BRI Syariah 21,6% TOP Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

27.4% TOP BRI

Syariah

26.4% TOP

Bank

Muamalat

15,8% TOP BNI

Syariah

13.5% TOP BNI

Syariah

15.9% TOP

BNI Syariah 13,9% Bank

Muamalat

10.8% Bank

Muamalat

10.1%

Bank Jabar

Syariah

3,2% BCA

Syariah

9.5% BCA

Syariah

3.6%

Sumber: www.topbrand-award.com, 2017.

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa posisi bank

muamalat dari tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan top brand

index (TBI) dari 15,8% pada tahun 2014 menjadi 10,8% pada tahun

2015 sehingga menggeser posisi Bank Muamalat dari posisi ke-3

pada tahun 2014 menjadi posisi ke-4 pada tahun 2015. Kemudian,

pada tahun 2015 ke 2016 top brand index Bank Muamalat kembali

turun yaitu sebesar 10,8% pada tahun 2015 turun menjadi 10,1%

pada tahun 2016 dan tetap berada pada posisi keempat di bawah Bank

BNI Syariah.

9

Perilaku nasabah yang merasa puas akan berpengaruh terhadap

peningkatan nasabah baru di bank tersebut, karena nasabah yang

merasa puas dengan pelayanan bank akan menceritakan

pengalamannya terhadap keluarga, teman atau rekan kerjanya,

perilaku seperti ini sering disebut dengan istilah word of mouth,

sebaliknya ketika nasabah mendapat pelayanan yang buruk dari

pihak bank, maka nasabah tersebut akan menceritakan pengalaman

buruknya kepada keluarga, teman atau rekan kerjanya. Kepuasan

nasabah perlu diperhatikan karena nasabah merupakan asset jangka

panjang bagi bank, maka bank harus memiliki cara untuk

meminimalkan jumlah nasabah yang tidak puas setelah proses

transaksi.

Terciptanya kepuasan nasabah memberikan manfaat di

antaranya hubungan antara bank dengan nasabah menjadi harmonis,

memberikan dasar yang baik untuk melakukan pembelian ulang dan

terciptanya loyalitas nasabah serta membentuk suatu rekomendasi

dari mulut ke mulut (word of mouth)yang menguntungkan bagi pihak

bank (Tjiptono, 2008:24)

Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan

harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu bersaing

dalam memasarkan produknya. Sebuah perusahaan diharuskan

mampu membuat strategi pemasaran yang tepat supaya dapat

10

memenangkan persaingan pasar yaitu dengan cara melalui iklan.

Iklan berbagai media seperti radio, televisi, koran, menjadi cara yang

tepat untuk dapat mempromosikan perusahaan supaya lebih dikenal

secara luas. Disamping itu, iklan yang menarik dapat membuat

masyarakat merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba

membelinya. Iklan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil

keputusan pembelian dan juga memberikan standar untuk dapat

mengukur keberhasilan dari sebuah promosi oleh perusahaan.

Komunikasi dari mulut ke mulut memang mempunyai

pengaruh yang sangat besar kepada seseorang karena informasi yang

didapat dianggap nyata dan jujur dan seseorang cenderung lebih

mempercayai informasi produk yang mereka dengar dari teman,

kerabat atau orang terdekat yang berpengalaman terhadap suatu

produk tersebut dibandingkan dengan informasi dari iklan.

Word of mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut akan

terjadi secara alami ketika orang menjadi pendukung suatu merek

atau produk karena puas dengan produk yang dipakai atau

dikonsumsinya dan memiliki hasrat atau keinginan yang muncul dari

diri sendiri serta antusias untuk mengajak orang lain memilih merek

atau produk yang telah dipakainya atau bisa disebut sebagai organic

word of mouth. Amplified word of mouth juga terjadi ketika sebuah

perusahaan melakukan sebuah kampanye yang dibuat untuk

11

mendorong atau mempercepat word of mouth pada suatu komunitas

yang ada (Ennew, Banerjee & Li dalam www.asiapr.net/2010).

Saat ini telah ada organisasi resmi yang membahas konsep,

teori, dan etika di bidang word of mouth yaitu Word of Mouth

Marketing (WOMMA) yang menentukan standar pelaksanaan dan

pengembangan program word of mouth bagi pemasar di seluruh

dunia. WOMMA mendefinisikan “word of mouth sebagai usaha

pemasar yang memicu konsumen untuk membicarakan,

mempromosikan, merekomendasikan, dan menjual produk atau

merek kepada penjual lainnya” (Harjadi, Didik dan Fatmasari,

2008:72).

Pada fenomena ketiga ini telah melakukan survei sebanyak

30 orang dengan menggunakan metode word of mouth untuk

mengetahui seberapa antusiasnya para nasabah ataupun para calon

nasabah baru yang ingin menabung dengan menggunakan produk

deposito di beberapa bank syariah. Dari hasil survei yang telah

dilakukan kepada para nasabah dan para calon nasabah ternyata

menghasilkan data bahwa ada sekitar 9 orang yang tertarik dan ingin

menggunakan produk deposito pada Bank Syariah Mandiri, ada

sekitar 7 orang yang tertarik dan ingin menggunakan produk deposito

pada Bank BRI Syariah, ada sekitar 6 orang yang tertarik dan ingin

menggunakan produk deposito pada bank BNI Syariah, ada sekitar 5

12

orang yang tertarik dan ingin menggunakan produk deposito pada

Bank Muamalat, dan terakhir ada sekitar 3 orang yang tertarik dan

ingin menggunakan produk deposito pada Bank BJB Syariah.

Dari hasil survei tersebut dapat diurutkan bahwa ketertarikan

nasabah yang ingin menggunakan produk deposito pada peringkat

pertama yaitu Bank Syariah Mandiri dengan total perolehan 9 orang,

pada peringkat kedua yaitu Bank BRI Syariah dengan total perolehan

7 orang, pada peringkat ketiga yaitu Bank BNI Syariah dengan total

perolehan 6 orang, pada peringkat keempat yaitu Bank Muamalat

dengan total perolehan 5 orang, dan yang terakhir peringkat kelima

yaitu Bank BJB Syariah dengan total perolehan 3 orang.

Terjadinya word of mouth memicu calon konsumen baru

untuk melakukan pembelian dalam sebuah produk yang telah

didengarnya dari orang lain. Ketika calon konsumen sudah

mengetahui tentang produk yang telah ditawarkan melalui promosi

maupun mendapatkan informasi dari mulut ke mulut, maka calon

konsumen berhak melakukan pertimbangan sebelum mereka

memutuskan sebuah keputusan dalam pembelian. Ketika konsumen

sudah menggunakan sebuah produk, konsumen akan melakukan

penilaian terhadap produk yang telah dikonsumsinya, apabila produk

tersebut memberikan kepuasan dan kesan positif kepada konsumen,

maka word of mouth positif yang kemungkinan akan terjadi, begitu

13

pula sebaliknya. Word of mouth juga dapat berarti bahwa akibat dari

kepuasan dan kesan konsumen terhadap suatu produk yang telah

dikonsumsinya.

Word of mouth akan bersifat positif apabila konsumen telah

merasa puas dan memberikan kesan positif terhadap produk yang

telah dipakainya dan akan bersifat negatif ketika konsumen tidak

merasa puas dan mempunyai kesan negatif terhadap produk yang

dipakainya. Kepuasan nasabah biasanya dibarengi dengan loyalitas

nasabah. Nasabah yang benar-benar loyal bukan saja sangat potensial

untuk menjadi word of mouth advertisers, namun kemungkinan besar

juga loyal terhadap produk dan jasa bank (Tjiptono, 2007:386).

Berdasarkan ketiga fenomena di atas diduga lokasi, citra merek

dan word of mouth berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito.

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis

tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS

PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN WORD OF

MOUTH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH

MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT

(STUDI KASUS KANTOR PUSAT PT. BANK MUAMALAT

INDONESIA)”.

14

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas

maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah lokasi berpengaruh secara parsial terhadap proses keputusan

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?

2. Apakah citra merek berpengaruh secara parsial terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?

3. Apakah word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?

4. Apakah lokasi, citra merek, dan word of mouth berpengaruh secara

simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh lokasi secara parsial terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.

2. Untuk menganalisis pengaruh citra merek secara parsial terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.

3. Untuk menganalisis pengaruh word of mouth secara parsial terhadap

proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.

15

4. Untuk menganalisis pengaruh lokasi, citra merek, dan word of mouth

secara simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapat diharapkan dari hasil

penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaanya antara lain sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi

keilmuan diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam

bidang manajemen pemasaran perbankan syariah.

b. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menabah pengetahuan bagi

pembaca ataupun sebagai sumber bagi pihak-pihak yang ingin

melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang

berkenaan dengan masalah variabel yang penulis bahas dalam

penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi bank syariah, penelitian ini dapat menghasilkan masukan yang

bermanfaat dan juga dapat sebagai bahan evaluasi mengenai

kekurangan ataupun kelebihan untuk menentukan keputusan

nasabah dalam memilih pada bank syariah.

16

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi

dan bahan pertimbangan dalam memilih bank-bank syariah yang

ada di Indonesia.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian selanjutnya

sehingga, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan jauh lebih

baik lagi dari penulis.

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh

Grewal dan Levy (2014:4) bahwasanya “Marketing is the activity, set of

institutions, and processes for creating, capturing, communicating, delivering,

and exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and

society at large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga,

proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar

persembahan yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada

umumnya”. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2015:27) bahwasanya

“Marketing as the process by which companies create value for customers build

strong customer relationships in order to capture value from customers in return”.

Maksud dari pengertian tersebut adalah pemasaran sebagai proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun pelanggan yang

kuat relationship untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk

menghasilkan keputusan yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan

18

memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi (Buchori & Djaslim, 2010 :

5). Marketing Management as the art and science of choosing target markets and

getting, keeping, and growing, customers through creating, delivering, and

communicating superior customer value. Yang artinya seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul

(Kotler dan Keller, 2016:27).

3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah perangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya (Molan,

2012:23). Sedangkan pengertian lainnya, bauran pemasaran merupakan strategi

mencampuri kegiatan – kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal

sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat

komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion (Alma,

2012:205)

Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti sampai pada pemahaman

bahwa bauran pemasaran merupakan suatu alat pemasaran yang dijadikan strategi

dalam kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam

penelitian ini variabel bauran pemasaran yang di gunakan yaitu lokasi, citra merek

dan word of mouth.

19

B. Lokasi

Lokasi fasilitas jasa merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap

kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial penyedia

jasa. Secara garis besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas

jasa. Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa, misalnya pasien datang ke

tempat praktik dokter, puskesmas, atau rumah sakit. Kemungkinan kedua adalah

penyedia jasa yang mendatangi pelanggan, seperti mobil pemadam kebakaran

mendatangi lokasi kebakaran untuk menangani dan memadamkan api. Selain itu,

dimunginkan pula penyedia jasa mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh, dokter

yang selain berpraktik di lokasi khusus, namun bersedia pula mendatangi pasien di

rumah mereka pada jam-jam tertentu, misalnya sewaktu istirahat makan siang atau

setelah jam praktik. (Tjiptono, 2014:158).

Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-working) di mana produk dan

jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring

pemasaran bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri di mana disediakan produk dan

jasa bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan mesin ATM bank

lain di mana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan. (Wahjono, 2010:126).

Selain itu terdapat beberapa tujuan dalam penentuan lokasi bank, yaitu:

a. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan

pencapaiannya (aksesibilitas). Termasuk dalam pengertian aksesibilitas ini

adalah bukan hanya dekatnya jarak, tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari

angkutan umum, terletak di jalan yang mudah dijangkau dari arah mana saja,

20

terletak di tengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota sepanjang jam kerja

kantor bank. Termasuk kemudahan dalam hal parker kendaraan;

b. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi;

c. Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata-letak in/out-door dengan

leluasa sehingga mendukung ketersediaan tempat parkir, ruang layanan, ruang

tunggu dan sarana layanan lainnya sehingga mampu membuat kenyamanan dan

kepuasan nasabah dalam memanfaatkan produk dan jasa bank;

d. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif, tapi

sekaligus efisien. Dukungan penataan udara ruangan, kelapangan lokasi antrian,

dukungan hiburan di tempat antrian (audio-video) adalah hal yang perlu

diperhatikan;

e. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam mencapainya. Hal ini

diharapkan dapat mempermudah karyawan dalam melayani nasabah dengan baik

tanpa diganggu dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan jalanan ramai

dan padat.

Terdapat beberapa indikator yang bisa digunakan sebagai variabel pengukuran

lokasi, faktor-faktor tersebut adalah (Tjiptono, 2014:159):

a) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak

pandang normal;

b) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi

umum

21

c) Lingkungan, yaitu daerah di sekitar bank mendukung produk yang ditawarkan

bank. Contohnya lokasi berdekatan dengan kampus, sekolah, perkantoran

d) Tempat parkir, yaitu lokasi mempunyai tempat parkir yang luas, nyaman dan

aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, dan

e) Lalu lintas (traffic), yaitu lokasi berada di tempat yang ramai dan bebas dari

macet.

f) Ekspansi, yaitu memiliki tempat yang cukup luas, untuk perluasan usaha di

kemudian hari.

C. Produk

Definisi mengenai produk adalah “Product as anything that can be offered to a

market for attention acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need”

(Kotler dan Armstrong, 2012:248).

Sedangkan definisi lainnya, produk sebagai segala sesuatu yang ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2010:95).

1. Citra Merek

a. Pengertian Citra

Citra ini dibentuk berdasarkan impresi, berdasar pengalaman yang

dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun suatu sikap

mental. Sikap mental ini nanti dipakai sebagai pertimbangan untuk

mengambil keputusan, karena citra dianggap mewakili totalitas

22

pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Masalah citra ini pada seseorang,

mungkin saja tidak tepat, karena apa yang dialaminya tidak sama dengan

apa yang dialami oleh orang lain. Disinilah perlunya organisasi harus

setiap saat memberi informasi yang diperlukan oleh publik. (Subagiyo,

2016:9).

b. Pengertian Merek

Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi

terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik organisasi bisnis

maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi

lokal, regional, maupun global. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001

pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata,

huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur

tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa”. (Tjiptono, 2011:31).

c. Pengertian Citra Merek

Citra merek adalah keinginan konsumen berfikir, merasa dan

berbuat terhadap merek. Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi

yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.

Asosiasi tersebut dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu

yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir

mengenai orang lain. Citra merek dapat bersifat positif atau negatif,

23

tergantung pada persepsi seseorang terhadap sebuah merek (Sangadji dan

Sopiah, 2013:327).

Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan

refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Dapat

juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh

konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya (Kotler dan

Armstrong, 2014: 41).

Terdapat beberapa indikator citra merek menurut Kevin Lane Keller

(2008:380) yang terdiri dari :

a) Strength (Kekuatan Asosiasi Merek)

Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang

dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk tersebut dirasa

memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri

konsumen.

b) Favorability (Kesukaan Asosiasi Merk)

Berkaitan dengan respon konsumen terhadap atribut, manfaat,

serta keyakinan konsumen bahwa suatu merek produk memenuhi

kebutuhan dan keinginan mereka, dan persepsi konsumen terhadap

produk yang menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik dan

bermanfaat bagi konsumen.

24

c) Uniqueness (Keunikan Asosiasi Merk)

Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya

dari produk lain, produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan

konsumen itu akan semakin kuat jika konsumen sudah merasakan

manfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan

bisa memuaskan keinginannya tersebut.

D. Promosi

Definisi mengenasi promosi adalah “Promotion refers to activities that

communicate to merits of the product and persuade target customers to buy it.” (Kotler

dan Armstrong, 2014:76).

Sedangkan definisi lainnya, promosi adalah kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk

mempengaruhi konsumen dakam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai

dengan kebutuhan. (Lupiyoadi, 2013:92).

1. Word of Mouth (WOM)

Sejalan dengan majunya teknologi informasi pada saat ini membuat

pencarian informasi semakin mudah untuk didapatkan sehingga penyebaran Word

of Mouth (WOM) secara viral poitif maupun negatif di antara konsumen pada era

media sosial ini semakin cepat dan berlipat ganda. Pemasaran WOM ialah “giving

people a reason to talk about your stuff, and making it easier or that conversation

25

to take a place”, yaitu memberikan orang alasan untuk berbicara mengenai produk

dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah (Sernovitz 2012:2).

Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth adalah

organisasi dalam mengkomunikasi suatu produk / jasa dapat melalui iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat surat langsung (direct

email) dan informasi dari mulut ke mulut. (Lupiyoadi 2013:178).

Word of mouth merupakan bentuk promosi yang paling efektif. Pelanggan

yang terpuaskan akan menjadi juru bicara produk perusahaan secara lebih efektif

dan meyakinkan dibandingkan dengan iklan jenis apapun. Pelanggan akan lebih

percaya kepada sumber yang lebih kredibel (orang yang dikenal) daripada

salesperson perusahaan. Komunikasi word of mouth berpengaruh secara signifikan

terhadap perilaku pembelian konsumen. (Kartajaya 2006:130).

Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth atau komunikasi

dari mulut ke mulut sebagai proses komunikasi yang berupa pemberian

rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau

jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. (Kotler dan

Keller, 2012:568).

26

Terdapat beberapa indikator word of mouth menurut Prisgunanto

(2014:132) yang terdiri dari:

a) Siapa yang menuturkan

Faktor terpenting dalam word of mouth adalah siapa si penutur atau

yang berbicara. Pada konteks ini, siapa saja yang menjadi penutur

dianggap kuat secara kedudukan sosial dan ekonomi, seperti artis, pemuka

adat, alim ulama, pejabat, orangtua, guru dan pihak-pihak lain yang

dianggap tua atau lebih mumpuni untuk berbicara isu-isu tertentu.

b) Bentuk komunikasi langsung

Komunikasi dapat menggunakan berbagai sarana digital, baik melalui

surat elektronik (email), chatting, bahkan media jejaring sosial, seperti:

facebook, twitter kaskus, tell a friend, blog, yahoo messenger, whatsup dan

blackberry messenger.

c) Bentuk persuasif

Persuasi yang diberikan di dalam word of mouth diharapkan lebih

mendekati pada kebenaran dan ketulusan dari produsen terhadap isi dari

produk yang ditawarkan kepada pasar.

d) Topik pembicaraan

Semua pesan dari word of mouth ini akan mengarah pada sebuah merek

(brand) tertentu yang tentu akan disebarluaskan dengan begitu cepat,

27

melebihi dari kecepatan apapun dalam hitungan nano detik dalam

pembicaraan antar manusia.

E. Proses Keputusan

Proses keputusan pembelian memiliki lima tahapan diantaranya berawal

dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler & Keller, 2017:235).

Keputusan adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk

memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa. Berarti Keputusan

(decision) adalah pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.

Sebagian besar keputusan berada pada satu dari dua kategori: terprogram dan tidak

terprogram (Fahmi, 2013 : 2).

Keputusan juga dapat diartikan sebagai proses penelusuran masalah yang

berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada

terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya

dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan

keputusan.Sedangkan keputusan nasabah adalah hal sesuatu yang diputuskan

konsumen untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa atau

suatu keputusan setelah melalui beberapa proses yaitu pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, dan melakukan evaluasi alternatif yang menyebabkan

timbulnya keputusan yaitu keputusan nasabah mengambil pembiayaan (Fahmi,

2013:2).

28

Terdapat indikator berdasarkan dimensi keputusan pembelian (Kotler dan

Keller, 2017:235), meliputi:

a. Pengenalan masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali

masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan

internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen, para pemasar dapat mengidentifiaksi rangsangan yang paling sering

membangkitkan minat akan kategori produk tertentu.

b. Pencarian informasi (Information Search), konsumen yang terangsang

kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Tiap

informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan

pembelian.

c. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatives), tidak ada proses evaluasi

tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu

konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi

keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi

konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif.

d. Keputusan pembelian (Purchase decisions), dalam tahap evaluasi, para

konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam

kumpulan pilihan.Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk

membeli merek yang paling disukai.

e. Perilaku pasca pembelian (Post Purchase Behavior), kepuasan dan

ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen

29

selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, akan menunjukkan kemungkinan

yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.

F. Keterkaitan Antar Variabel

1. Keterkaitan lokasi dan keputusan nasabah

Menurut Ma’ruf (2011:114) lokasi memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian dimana lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses

dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun

keduanya menjual produk yang sama.

Menurut penelitian Tyas dan Setiawan (2012), pengaruh lokasi

terhadap keputusan nasabah adalah signifikansi positif, artinya apabila lokasi

berada di tempat yang strategis dalam hal ini dekat dengan pusat kegiatan

masyarakat serta pemukiman penduduk maka akan berpengaruh terhadap

keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia.

2. Keterkaitan citra merek dan keputusan nasabah

Menurut Amrullah dan Agustin (2016:1) apabila merek dengan citra

yang baik akan memberikan jaminan kualitas sehingga meskipun harga yang

ditetapkan oleh perusahaan tinggi, tidak menjadi suatu penghalang bagi

konsumen dalam keputusan pembelian.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Subagiyo (2016), variabel

citra merek terdiri dari citra produsen, citra konsumen dan citra produk

memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih

pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung. Sedangkan menurut hasil penelitian

30

Bagus dan Artanti (2014), menyatakan bahwa variabel citra merek dan variabel

promosi penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan

pembelian.

3. Keterkaitan word of mouth dan keputusan nasabah

Word of mouth Menurut hasil penelitian Finnan Aditya, Ajie Nugraha,

Suharyono, dan Andriani Kusumawati (2015) yang berjudul Pengaruh word of

mouth terhadap Keputusan Pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of

mouth communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan

pembelian.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Fanny Puspita Sari (2016),

menyatakan bahwa variabel word of mouth secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap proses keputusan pembelian.

G. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Ma’arif

(2016)

Faktor-faktor

yang

mempengaru

hi keputusan

nasabah

bertransaksi

di bank

syariah

Variabel

lokasi dan

variabel

keputusan

nasabah

Variabel

produk,

variabel

religiusitas

dan variabel

pelayanan

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa

religiusitas dan

lokasi

berpengaruh

terhadap

keputusan

nasabah,

31

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

sedangkan

pelayanan dan

bagi hasil tidak

berpengaruh

signifikan.

2. Tyas dan

Setiawan

Pengaruh

Lokasi dan

Kualitas

Pelayanan

terhadap

Keputusan

Nasabah untuk

Menabung di

BMT Sumber

Mulia Tuntang

Variabel

lokasi dan

variabel

keputusan

nasabah

Variabel

kualitas

pelayanan

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa terdapat

pengaruh yang

signifikan lokasi

BMT terhadap

keputusan

nasabah untuk

menabung

3. Onigbinde

Isaac

Oladepo dan

Odunlami

Samuel

Abimbola

(2015)

ISSN

20534051

British

Journal og

Marketing

Studies

Vol.3 No.4

Mei 2015

The Influence

Of Brand

Image And

Promotional

Mix On

Consumer

Buying

Decision. (A

Study Of

Beverage

Consumers In

Lagos State,

Nigeria)

Variabel

citra merek

dan variabel

keputusan

nasabah

Variabel

pelayanan

dan variabel

minat

nasabah

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa citra

merek

memberikan

pengaruh secara

signifikan pada

keputusan

pembelian

konsumen

32

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4. Subagiyo Pengaruh

Brand Image

Terhadap

Keputusan

Nasabah

Dalam

Memilih

Pembiayaan di

BMT

SAHARA

Tulungagung

Variabel

citra merek,

dan variabel

keputusan

nasabah

Variabel

pembiayaan

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa brand

image yang

terdiri dari citra

produsen, citra

konsumen dan

citra produk

berpengaruh

signifikan secara

parsial terhadap

keputusan

nasabah dalam

memilih produk

pembiayaan di

BMT Sahara.

5. Bagus dan

Artanti

Pengaruh Citra

Merek Dan

Promosi

Penjualan

Terhadap

Keputusan

Nasabah

Memilih

Tabungan

Bank Syariah

Mandiri

Variabel

citra merek,

dan variabel

keputusan

nasabah

Variabel

promosi

penjualan

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa variabel

citra merek

berpengaruh

signifikan positif

terhadap

keputusan

pembelian.

Sedangkan

variabel promosi

penjualan

berpengaruh

signifikan positif

terhadap

keputusan

pembelian.

33

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6. Nugraha,

Finnan

Aditya Ajie.,

Suharyono

dan Andriani

Kusumawati

, Jurnal

Administrasi

Bisnis, Vol.

22 No.1,

2015.

Pengaruh

Word of

Mouth

Terhadap

Keputusan

Pembelian

dan Kepuasan

Konsumen.

Variabel

word of

mouth dan

variabel

keputusan

nasabah

Variabel

promosi dan

variabel

harga

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa variabel

word of mouth

berpengaruh

signifikan

terhadap variabel

keputusan

pembelian.

7. Fanny

Puspita Sari

dan Tri

Yuniati

ISSN 2461-

0593

Jurnal Ilmu

dan Riset

Manajemen

Vol.5 No.6

Juni 2016

Pengaruh

Harga, Citra

Merek dan

Word Of

Mouth

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Konsumen

Variabel

citra

merek,

variabel

word of

mouth,

variabel

keputusa

n

Variabel

lokasi

Hasil penelitian

ini menunjuk-

kan bahwa

harga, citra

merek dan word

of mouth secara

parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

pembelian

konsumen di

Panties Pizza

Sidoarjo.

8. Nawaz

Ahmad,

Jolita

Vveinhardt,

dan Rizwan

Impact of

word of

mouth on

consumer

Variabel

word of

mouth,

variabel

keputusan

Variabel

lokasi,

variable

citra merek

Hasil penelitian

menunjuk-kan

bahwa word of

mouth

berpengaruh

34

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Raheem

Ahmed

ISSN 2222-

1905

European

Journal of

Business and

Management

Vol.6 No.31

2014

buying

decision

terhadap

keputusan.

9. Widyawati

(2015)

Pengaruh

Pelayanan

dan Harga

terhadap

Proses

Keputusan

Pembelian

Smartphone

merek

SAMSUNG

pada UD.

Surya Phone

di Samarinda

Variabel

proses

keputusan

pembelian

Variabel

Pelayanan

Hasil

penelitiannya

bahwa harga

berpengaruh

positif terhadap

proses keputusan

pembelian

10. Manengal

(2015)

Pengaruh

Kualitas

Layanan,

Kualitas

Produk dan

Penetapan

Harga

Terhadap

Variabel

keputusan

pembelian

Variabel

kualitas

layanan dan

harga

Hasil penelitian

menunjukkan

secara simultan

kualitas layanan,

kualitas produk,

dan penetapan

harga

berpengaruh

35

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Keputusan

Pembelian

Pada CV. Esa

Genangku

(Esacom)

Manado

secara signifikan

terhadap

keputusan

pembelian.

secara parsial

kualitas layanan,

kualitas produk,

dan penetapan

harga

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

pembelian

36

H. Kerangka Penelitian

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

37

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. (Sugiyono, 2016:134). Hipotesis pada penelitian ini antara lain :

1. Variabel lokasi (X1)

H0 : b1 = 0 Variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

H1 : b1 ≠ 0 Variabel lokasi berpengaruh signifikan terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

2. Variabel citra merek (X2)

H0 : b2 = 0 Variabel citra merek tidak berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

38

H1: b2 ≠ 0 Variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap

proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

3. Variabel word of mouth (X3)

H0: b3 = 0 Variabel word of mouth tidak berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

H1: b3 ≠ 0 Variabel word of mouth berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

Secara Simultan

H0: b1 = b2 = b3 = 0 Diantara variabel lokasi, citra merek, dan word

of mouth tidak terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat.

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Diantara variabel lokasi, citra merek, dan word of

mouth terdapat pengaruh yang signifikan

39

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat.

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah keputusan nasabah dalam menggunakan

produk deposito IB Muamalat pada studi kasus kantor pusat PT.Bank Muamalat

Indonesia. Penelitian ini berfokus pada pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.

Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan produk deposito

IB Muamalat pada studi kasus kantor pusat PT.Bank Muamalat Indonesia.

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent)

dan variabel terikat (dependent), Variabel bebas adalah lokasi(X1), citra merek (X2),

dan word of mouth (X3), sedangkan untuk variabel terikat adalah proses keputusan (Y).

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain.

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap

41

populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non-probability

sampling yang dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016:122).

Berbeda dengan Non-probability sampling, purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:124).

Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti, maka dari itu

penelitian menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi menggunakan rumus

berikut menurut Purba dalam Nilasari dan Yoesttini (2012: 2).

n = Z2 : 4 (moe)2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96

moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa di toleransi, disini

ditetapkan sebesar 5% atau 0,05

n = 1,962 = 3,8416 = 96,04

4 (0,05)2 0.04

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, maka didapatkan jumlah sampel

adalah 96,04 atau di bulatkan mejadi 100 orang.

42

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2016:375). Untuk mendapatkan

data yang diperlukan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa

kuesioner yang diberikan kepada nasabah kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia

yang pernah atau masih menjadi nasabah kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia.

Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Primer (Primary Data)

Menurut Sugiyono (2015:193), data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data pada saat pengumpulan data. Data primer ini dikumpulkan

melalui teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibuat oleh

peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari

responden. Kuesioner ini diperoleh dari variabel yang akan diukur dan dijabarkan

menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan (Sugiyono, 2017:130).

Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara mengajukan daftar

pernyataan kepada 100 responden nasabah yang menggunakan produk Deposito

43

IB Muamalat di Kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia. Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pilihan ganda yang

dimana setiap item soal disediakan lima pilihan jawaban. Dalam penelitian ini

jawaban yang diberikan oleh responden kemudian di beri skor dengan

menggunakan Skala Likert dalam bentuk pemilihan radio button.

Menurut Sugiyono (2013:132) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Skala Likert apabila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan

data interval atau rasio. Imam Ghazali (2016:47) menjelaskan skala yang sering di

dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut Skala

Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Skala Likert

Kode Kriteria Jawaban Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

44

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan

dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau

dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs

Web, internet dan seterusnya (Sekaran, 2011).

D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ada 2 macam analisis data, yaitu metode kuantitatif dan

kualitatif.

a. Menurut (Sugiyono, 2015:31) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2015:82)

45

b. Metode Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya

tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan

bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui

pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai

instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna

berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif

(Sugiarto, 2015:8).

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi

klasik dan uji hipotesis.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, lokasi Bank Muamalat)

dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian (pengaruh lokasi, citra

merek, dan word of mouth serta proses keputusan nasabah dalam

menggunakan produk Deposito IB Muamalat). Peneliti menggunakan tabel

distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median,

kisaran, dan standar deviasi (Ghozali, 2013:19).

E. Uji Kualitas Data

1. Uji Reliabilitas

46

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Ghozali

(2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu:

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan

disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

b. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach

Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali, 2013:48).

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi

47

antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Dimana skor variabel

yang mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Uji signifikansi dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Correlation Item-Total

Correlation) dengan r table untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal

ini adalah jumlah sampel. Jika nilai r hitung > r tabel maka jawaban tersebut

dinyatakan valid. (Ghozali, 2016: 52).

F. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik statistik,

baik itu normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi

klasik ini bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi

yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan

konsisten.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).

48

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data

menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

49

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali, 2016:156).

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara statistik

bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik

dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat

dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari

residual. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi di bawah 0,05

berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi

diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan

(Ghozali, 2016:156-158).

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

50

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2016:103):

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas

(independen) banyak yang tidak signifikan mempengaruhi

variabel terikat (dependen).

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas

(independen). Jika antar variabel bebas (independen) ada korelasi

yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel bebas (independen) manakah yang

dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya. Nilai cutoff

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas

adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

51

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2016:134).

Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Ghozali,

2016:134).

Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,

2016:134):

a. Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas

dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

52

G. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas

(X1) lokasi, (X2) citra merek, dan (X3) word of mouth. sedangkan variabel

terikat yaitu proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito

IB Muamalat (Y):

Y = а + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Nasabah

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi antara kualitas produk dengan proses keputusan

nasabah

b2 = Koefisien regresi antara lokasi dengan proses keputusan nasabah

b3 = Koefisien regresi antara word of mouth dengan proses keputusan

nasabah

X1 = Lokasi

X2 = Citra Merek

X3 = Word of Mouth

53

e = error

Pada dasarnya analisis regresi adalah untuk memperoleh persamaan

regresi dengan cara memasukan perubahan satu demi satu sehingga dapat

diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dengan yang paling lemah.

H. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dengan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95).

I. Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian

ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah pengujiannya

:

54

Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen

terhadap variabel dependen.

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat

ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain

kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila

nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel

independent secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi

secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap kofesiensi regresi

sama dengan nol. Uji F menguji joint hipotesis bahwa b1, b2 , dan b3 secara

simutan sama dengan nol.

H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0

HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0

55

Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan

terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y

berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3 (Ghozali, 2016: 96).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):

a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas secara serentak

dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan

menerima HA.

J. Operasional Variabel

Variabel adalah suatu atribut seseorang atau objek, yang mempunyai

“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain

menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam (Sugiyono, 2015:38). Sedangkan

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:38).

Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi

beberapa jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh

56

variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-

indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan. Pengukuran variable dalam penelitian ini menggunakan skala

pengukuran ordinal dan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan

diteliti, yaitu:

1. Variabel bebas/independent (X)

Variabel bebas/independent ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat atau dependen (Ghozali, 2016:39).

Variabel bebas/independent adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

a. Lokasi (X1)

b. Citra Merek (X2)

c. Word of Mouth (X3)

2. Variabel Terikat /Dependent (Y)

Variabel terikat/dependent, disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, Karena adanya variabel bebas (Ghozali,

2016:39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penelitian

57

nasabah yang menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Kantor

pusat PT. Bank Muamalat Indonesia.

Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan

operasional konstrak supaya dapat diukur. Dalam penelitian ini

operasional variabel penelitian dan pengukuran variabel dapat dilihat

pada tabel.

Tabel 3. 2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Lokasi (X1)

Lokasi fasilitas jasa

merupakan faktor krusial yang

berpengaruh terhadap

kesuksesan suatu jasa karena

lokasi erat kaitannya dengan

pasar potensial penyedia jasa.

Tjiptono (2014:159)

Visibilitas

1. Dapat dilihat dengan

jelas dari tepi jalan

Likert

Ekspansi

2. Bank memiliki cakupan

tempat yang luas untuk

memperluas usaha

Likert

Lingkungan

3. Berada di sekitar

perkantoran

Likert

Tempat

parkir

4. Memiliki tempat parkir

yang luas dan nyaman

Likert

Lalu lintas

5. Berada di tempat yang

ramai dan bebas macet

Likert

Citra Merek (X2) Strength

6. Produk yang digunakan

memiliki reputasi yang

baik

Likert

58

Variabel Dimensi Indikator Skala

Citra merek merupakan konsep

yang diciptakan oleh

konsumen karena alasan

subyektif dan emosi

pribadinya.

Kevin Lane Keller (2008:380)

Favorability

7. Produk yang digunakan

memiliki manfaat

Likert

Uniqueness

8. Produk yang digunakan

memiliki ciri khas

Likert

Word of Mouth (X3)

Word of mouth merupakan

sebuah komunikasi yang

beredar dan muncul di antara

konsumen dan calon pembeli

yang dapat berupa komunikasi

langsung maupun dengan

menggunakan sosial media

yang mampu memasarkan dan

mempromosikan produk dan

jasa dari produsen ke

konsumen.

Prisgunanto (2014:132)

Siapa yang

menuturkan

9. Sumber informasi

berasal dari orang

terdekat

Likert

Bentuk

komunikasi

langsung

10. Komunikasi melalui

sarana digital

Likert

Bentuk

Persuasif

11. Adanya kesesuaian

informasi dengan produk

yang ditawarkan

Likert

Topik

Pembicaraan

12. Membangun persepsi

produk

Likert

Proses Keputusan (Y)

Merupakan perilaku

mempelajari seseorang, grup

dan organisasi untuk memilih,

membeli, menggunakan dan

mengelola produk, jasa, ide

maupun pengalaman untuk

menemukan apa saja yang

dibutuhkan dan diinginkan.

Kotler dan Keller (2017:234)

Pengenalan

masalah

13. Timbulnya kebutuhan

terhadap produk yang

memiliki nilai yang

tinggi

Likert

Pencarian

Informasi

14. Tertarik melakukan

pencarian informasi

Likert

Evaluasi

Alternatif

15. Produk memberikan

dampak positif serta

memberikan banyak

manfaat kepada nasabah

Likert

59

Variabel Dimensi Indikator Skala

Keputusan

Pembelian

16. Melakukan keputusan

dalam menentukan dan

menggunakan produk

yang di inginkan

Likert

Perilaku

Pasca

Pembelian

17. Setelah membeli produk,

konsumen akan

merasakan tingkat

kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu

Likert

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)

memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada

1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat

Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat

dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1

Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi

dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah

(Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK

Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang

seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-

e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama

di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011

tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta

layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash

management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di

Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

61

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin

sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri

melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek

Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga

perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Produk

Deposito IB Muamalat. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi

Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.

Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan

sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di

Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-

satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank

telah memiliki 325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia.

Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710

unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta

lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic

Payment (MEPS).

Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat

Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin meningkatkan

awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan

Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi

62

yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Hingga saat ini, Bank

beroperasi bersama beberapa entitas perusahaannya dalam memberikan

layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan

layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan

dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal

Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan

Sedekah (ZIS).

Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk

menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang.

Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus

melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in

Indonesia with Strong Regional Presence”.

63

2. Profil Bank Muamalat Indonesia

a. Profil

Tabel 4. 1 Profil

Nama : Bank Muamalat Indonesia

Alamat : Jl. Prof Dr Satrio, Kav. 18

Kuningan Timur, Setiabudi

Jakarta Selatan 12940

Telepon : (021) 80666000

Situs Web : www.bankmuamalat.co.id

b. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia

64

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Bank Muamalat

c. Logo Perusahaan

Gambar 4. 2 Logo Bank Muamalat

65

3. Visi dan Misi Bank Muamalat

a. Visi Bank Muamalat

Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di

Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional

b. Misi Bank Muamalat

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan

berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang

islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk

memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan

cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu pada nasabah produk

Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Indonesia. Jumlah data yang

berhasil didapatkan sebanyak 100 responden. Berikut merupakan penjabaran

100 responden tersebut.

66

a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin

responden nasabah pada Bank Muamalat Indonesia mayoritas adalah Laki -

laki dengan jumlah 55 dari 100 orang responden dengan persentase sebesar

55% sedangkan Perempuan dengan jumlah 45 dari 100 orang responden

dengan persentase sebesar 45%.

b. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel 4. 3 Umur Responden

Usia

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 17 – 30 75 75.0 75.0 75.0

31 – 40 15 15.0 15.0 90.0

41 – 50 9 9.0 9.0 99.0

> 50 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

67

Bedasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki usia 17-30 tahun sebanyak 75 orang atau dalam presentase

berjumlah 75%. Jumlah responden nasabah Bank Muamalat Indonesia yang

berusia 31-40 tahun sebanyak 15 orang atau dalam presentase sebesar 90%.

Jumlah responden nasabah Bank Muamalat Indonesia yang berusia 41-50

tahun sebanyak 9 orang atau dalam persentase sebesar 99%. Jumlah

responden yang berusia >50 tahun berjumlah 1 orang atau dalam persentase

sebesar 100%.

c. Karakteristik Responden Menurut Lama Menjadi Nasabah

Tabel 4. 4 Lama Menjadi Nasabah

Lama_Menjadi_Nasabah

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < 1 Tahun 37 37.0 37.0 37.0

1-3 Tahun 48 48.0 48.0 85.0

4-6 Tahun 14 14.0 14.0 99.0

> 6 Tahun 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik

responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat < 1 Tahun

sebanyak 37 orang atau dalam persentase berjumlah 37%. Jumlah

responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat 1-3 Tahun

sebanyak 48 orang atau dalam persentase berjumlah 85%. Jumlah

68

responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat 4-6 Tahun

sebanyak 14 orang atau dalam persentase berjumlah 99%. Jumlah

responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat > 6 Tahun

sebanyak 1 orang atau dalam persentase berjumlah 100%.

d. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir

Pendidikan_Terakhir

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA / Sederajat 32 32.0 32.0 32.0

Diploma (D1/D2/D3) 14 14.0 14.0 46.0

Sarjana (S1) 51 51.0 51.0 97.0

Pasca Sarjana (S2/S3) 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan

terakhir responden nasabah Bank Muamalat Pusat mayoritas adalah sarjana

(S1) sebanyak 51 orang, terbanyak kedua adalah SMA/Sederajat dengan

jumlah 32 orang, Diploma (D1/D2/D3) dengan jumlah 14 orang, dan

Pascasarjana 3 orang.

69

e. Pekerjaan Responden

Tabel 4. 6 Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Mahasiswa 24 24.0 24.0 24.0

Guru/Dosen 4 4.0 4.0 28.0

Wiraswasta 10 10.0 10.0 38.0

Pegawai swasta 49 49.0 49.0 87.0

PNS/TNI/

POLRI

3 3.0 3.0 90.0

Lainnya... 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah

responden Mahasiswa yaitu sebanyak 24 responden dengan persentase

sebesar 24%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai Guru/Dosen

yaitu sebanyak 4 responden dengan persentase sebesar 28%, untuk

responden dengan pekerjaan sebagai Wirauswasta yaitu sebanyak 10

responden dengan persentase sebesar 38%, untuk responden dengan

pekerjaan sebagai Pegawai Swasta yaitu sebanyak 49 responden dengan

persentase sebesar 87%, untuk responden dengan pekerjaan yang

PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 3 responden yaitu dengan persentase

sebesar 90%. Dan yang Lainnya yaitu sebanyak 10 Responden dengan

presentase sebesar 100% Jadi berdasarkan data di atas, untuk responden

70

berdasarkan pekerjaan didominasi oleh responden Pegawai Swasta yaitu

sebanyak 49 responden dengan presentase sebesar 87%.

f. Penghasilan Bruto Anda saat ini

Tabel 4. 7 Penghasilan Bruto Anda saat ini

Penghasilan_Bruto_Anda_saat_ini

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

1 - 3 Juta

Rupiah 47 47,0 47,0 47,0

3,1 - 6 Juta

Rupiah 30 30,0 30,0 77,0

6,1 - 10 Juta

Rupiah 14 14,0 14,0 91,0

> 10 Juta

Rupiah 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa penghasilan

responden saat ini yang menjadi nasabah dengan produk Deposito IB Muamalat

di Bank Muamalat Pusat dengan gaji 1-3 Juta Rupiah yaitu sebanyak 47

responden dengan persentase 47%, untuk responden yang berpenghasilan 3,1-6

Juta Rupiah yaitu sebanyak 30 responden dengan presentase 77%. Untuk

responden yang berpenghasilan 6,1-10 Juta Rupiah yaitu sebanyak 14 responden

dengan presentase 91%. Untuk yang berpenghasilan > 10 Juta Rupiah yaitu

sebanyak 9 responden dengan presentase 100%.

71

C. Hasil Uji Kualitas Instrumen

Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan

reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono,

2013:173).

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r Tabel dan nilai positif

maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r

hitung lebih kecil dari pada r Tabel maka pertanyaan atau indikator

tersebut tidak valid (Ghozali, 2016 : 52-53). Kriteria yang digunakan

dalam menetukan valid tidaknya pertanyaan atau penyataan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)

b. Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)

c. Dari 30 responden untuk menemukan r Tabelnya adalah n – 2,

72

30 – 2 = 28 , dan r Tabel dari 28 adalah = 0, 361

Uji validitas akan menguji masing-masing dari variabel yang

akan digunakan dalam penelitian ini. berikut ini adalah hasil uji validitas

dari variabel Lokasi, lokasi dan Keputusan dengan 30 sampel

responden.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Responden

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa butir

pertanyaan dari masing-masing variabel memiliki kriteria valid untuk

semua item pernyataan berdasarkan kriteria signifikansi dimana dapat

Pernyataan r Tabel

Corrected Item-Total Correlation

(r hitung)

Hasil

X1.1 0,361 0,936 Valid

X1.2 0,361 0,830 Valid

X1.3 0,361 0,906 Valid

X1.4 0,361 0,805 Valid

X1.5 0,361 0,507 Valid

X2.1 0,361 0,914 Valid

X2.2 0,361 0,890 Valid

X2.3 0,361 0,933 Valid

X3.1 0,361 0,921 Valid

X3.2 0,361 0,897 Valid

X3.3 0,361 0,662 Valid

X4.4 0,361 0,936 Valid

Y1.1 0,361 0,817 Valid

Y1.2 0,361 0,788 Valid

Y1.3 0,361 0,904 Valid

Y1.4 0,361 0,939 Valid

Y1.5 0,361 0,939 Valid

73

dikatakan valid apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung

lebih besar dari rTabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan nilai rTabel 0,361

yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan didapati nilai

0,361 sebagai rTabel.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Salah satu metode penghitungan reliabilitas yang paling umum

digunakan adalah Alpha Cronbach (Rochaety, 2009:54). Metode ini

dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach

menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah

ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan

koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik Crobach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,70

(Ghozali, 2016:47-48).

Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh obyek sampel,

peneliti melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden untuk

menguji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti buat menggunakan

74

software SPSS versi 23. Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30

responden dapat di lihat dalam Tabel di bawah berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan

Lokasi (X1) 0,808 6 Reliabel

Citra Merek (X2) 0,865 4 Reliabel

Word of Mouth (X3) 0,830 5 Reliabel

Proses keputusan nasabah

menggunakan produk

Deposito IB Muamalat (Y)

0,834 6 Reliabel

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Cronbach’s Alpha dari variabel Lokasi menunjukan nilai > 0,70 yaitu

0,808 yang berarti variabel Lokasi dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s

Alpha dari Citra Merek menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,865 yang berarti

variabel Citra Merek dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s Alpha dari

Word of Mouth menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,830 yang berarti

variabel Word of Mouth dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s Alpha dari

variabel proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

Deposito IB Muamalat > 0,70 yaitu 0,834 yang berarti variabel proses

keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito IB Muamalat

dikatakan reliable.

75

D. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas

hasil yang di peroleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator

pengukuran variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Deskriptif Variabel Lokasi (X1)

a. Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.

Tabel 4. 10 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 9 responden menyatakan

Tidak Setuju, 16 responden menyatakan Netral, 39 responden menyatakan

Setuju, dan 35 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

76

terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi

jalan.”.

b. Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas.

Tabel 4. 11 Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 3 responden menyatakan

Tidak Setuju, terdapat 26 responden menyatakan Netral, 42 responden

menyatakan Setuju, dan 28 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat memiliki

halaman yang luas.”.

c. Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.

77

Tabel 4. 12 Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 4 responden menyatakan Tidak

Setuju, 16 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan

Setuju, dan 33 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.”

78

d. Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman

Tabel 4. 13 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan

nyaman

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 6 responden menyatakan

Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan

Setuju, dan 28 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang

luas dan nyaman”.

79

e. Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari

macet.

Tabel 4. 14 Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan

bebas dari macet

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa 2 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 3 responden menyatakan Tidak

Setuju, 24 responden menyatakan Netral, 40 responden menyatakan

Setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai

dan bebas dari macet”.

80

Tabel 4. 15 Rekapitulasi indikator lokasi yang paling dominan

No Indikator Jawaban Responden

1 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat

jelas di tepi jalan

Setuju

2 Bank Muamalat Pusat memiliki

halaman yang luas.

Setuju

3 Bank Muamalat Pusat berada disekitar

perkantoran.

Setuju

4 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat

parkir yang luas dan nyaman

Setuju

5 Bank Muamalat Pusat berada di tempat

yang ramai dan bebas dari macet.

Setuju

Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel

lokasi dapat disimpulkan bahwa jawaban responden mayoritas menjawab

setuju dari kelima pertanyaan yang sudah diberikan.

2. Deskriptif Variabel Citra Merek

a. Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik.

Tabel 4. 16 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

81

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 4 responden

menyatakan Tidak Setuju, 14 responden menyatakan Netral, 46 responden

menyatakan Setuju, dan 36 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat

Memiliki reputasi yang baik.”.

b. Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki

manfaat.

Tabel 4. 17 Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2 responden

menyatakan Tidak Setuju, terdapat 13 responden menyatakan Netral, 51

responden menyatakan Setuju, dan 34 menyatakan Sangat Setuju.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak

82

responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito

IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat.”.

83

c. Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang

berbeda dengan produk deposito yang ada di bank syariah

lain.

Tabel 4. 18 Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk

deposito yang ada di bank syariah lain.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan

Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 45 responden menyatakan

Setuju, dan 27 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas

yang berbeda dengan produk Deposito yang ada di bank syariah lain.”

Tabel 4. 19 Rekapitulasi indikator citra merek yang paling dominan

No Indikator Jawaban Responden

84

1 Produk Deposito IB Muamalat

Memiliki reputasi yang baik

Setuju

2 Produk Deposito IB Muamalat yang

digunakan memiliki manfaat

Setuju

3 Produk Deposito IB Muamalat

memiliki ciri khas yang berbeda

dengan produk Deposito yang ada di

bank syariah lain.

Setuju

Berdasarkan Table 4.19 diatas, hasil penelitian indikator pada

variabel citra merek dapat disimpulkan bahwa jawaban responden

mayoritas menjawab setuju dari ketiga pertanyaan yang sudah

diberikan.

3. Deskriptif Variabel Word Of Mouth (X3)

a. Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat

dari orang terdekat (Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh

Agama)

Tabel 4. 20 Mengetahui informasi tentang produk deposito IB

Muamalat dari orang terdekat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa 4 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 8 responden menyatakan

85

Tidak Setuju, 39 responden menyatakan Netral, 32 responden menyatakan

Setuju, dan 17 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Netral

terhadap pernyataan “Mengetahui informasi tentang produk deposito IB

Muamalat dari orang terdekat (Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh

Agama)”.

b. Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk

mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat

(melalui Sosial Media seperti Google, Facebook, Twitter,

Instagram, Blogspot, WhatsApp, dan Line).

Tabel 4. 21 Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk

mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, dapat diketahui bahwa 7 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 14 responden menyatakan

Tidak Setuju, terdapat 26 responden menyatakan Netral, 43 responden

86

menyatakan Setuju, dan 10 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Melakukan komunikasi melalui

sarana digital untuk mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat

(melalui Sosial Media seperti Google, Facebook, Twitter, Instagram,

Blogspot, WhatsApp, Line dan Youtube)”.

c. Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang

produk IB Muamalat.

Tabel 4. 22 Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas

tentang produk IB Muamalat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.22 di atas, dapat diketahui bahwa 5 responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 11 responden menyatakan Tidak

Setuju, 27 responden menyatakan Netral, 42 responden menyatakan

Setuju, dan 15 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

87

terhadap pernyataan “Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang

produk IB Muamalat.”

88

d. Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi

tentang produk Deposito IB Muamalat.

Tabel 4. 23 Informasi yang diterima dapat

memunculkan persepsi tentang produk Deposito IB

Muamalat.

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 4 responden menyatakan

Tidak Setuju, 40 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan

Setuju, dan 10 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Informasi yang diterima dapat memunculkan

persepsi tentang produk Deposito IB Muamalat ”.

89

Tabel 4. 24 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan

No Indikator Jawaban Responden

1 Mengetahui informasi tentang produk

deposito IB Muamalat dari orang

terdekat (Keluarga, Teman, Rekan

Kerja, Tokoh Agama)

Netral

2 Melakukan komunikasi melalui sarana

digital untuk mendapatkan informasi

terkait produk IB Muamalat (melalui

Sosial Media seperti Google,

Facebook, Twitter, Instagram,

Blogspot, WhatsApp, Line dan

Youtube)

Setuju

3 Mendapatkan informasi yang sesuai

dan jelas tentang produk IB Muamalat.

Setuju

4 Informasi yang diterima dapat

memunculkan persepsi tentang produk

Deposito IB Muamalat

Setuju

Berdasarkan Tabel 4.24 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel

word of mouth dapat disimpulkan bahwa jawaban responden pada pertanyaan

pertama mayoritas menjawab netral dan pada pertanyaan kedua sampai

keempat mayoritas menjawab setuju dari pertanyaan yang sudah diberikan.

4. Deskriptif Variabel Proses Keputusan Nasabah (Y)

a. Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat yang

memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat

90

Tabel 4. 25 Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB

Muamalat yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat

Pusat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 3 responden menyatakan

Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 48 responden menyatakan

Setuju, dan 29 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju

terhadap pernyataan “Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB

Muamalat yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat”.

b. Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat.

91

Tabel 4. 26 Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito

IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.26 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dan 4 responden

menyatakan Tidak Setuju, 26 responden menyatakan Netral, 39 responden

menyatakan setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan

setuju terhadap pernyataan “Nasabah tertarik mencari informasi produk

Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.

c. Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat memberikan

manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain.

92

Tabel 4. 27 Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat

Pusat memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan produk

lain

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.27 di atas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat

responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dan 7 responden

menyatakan Tidak Setuju, 18 responden menyatakan Netral, 44 responden

menyatakan Setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat di

Bank Muamalat Pusat memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan

produk lain”.

d. Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan produk deposito IB

Muamalat di Bank Muamalat Pusat

93

Tabel 4. 28 Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan

produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.28 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak terdapat

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 34 responden menyatakan netral, 17 responden menyatakan

Setuju, dan 47 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Sangat

Setuju terhadap pernyataan “Mengambil keputusan untuk menggunakan

produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.

e. Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat.

94

Tabel 4. 29 Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB

Muamalat di Bank Muamalat Pusat

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.29 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak

terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden

menyatakan Tidak Setuju, 16 responden menyatakan netral, 38 responden

menyatakan Setuju, dan 43 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

menyatakan Sangat Setuju terhadap pernyataan “Merasa puas telah

menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.

95

Tabel 4. 30 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling

dominan

No Indikator Jawaban Responden

1 Timbulnya kebutuhan terhadap produk

Deposito IB Muamalat yang memiliki

nilai yang tinggi di Bank Muamalat

Pusat

Setuju

2 Nasabah tertarik mencari informasi

produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat.

Setuju

3 Produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat memberikan manfaat

yang lebih dibanding dengan produk

lain

Setuju

4 Nasabah mengambil keputusan untuk

menggunakan produk Deposito IB

Muamalat di Bank Muamalat Pusat.

Sangat Setuju

5 Merasa puas telah menggunakan produk

Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat.

Sangat Setuju

Berdasarkan Table 4.30 diatas, hasil penelitian indikator pada

variabel proses keputusan nasabah dapat disimpulkan bahwa jawaban

responden pada pertanyaan pertama sampai ketiga mayoritas menjawab

setuju dan pada pertanyaan keempat sampai kelima mayoritas

menjawab sangat setuju dari pertanyaan yang sudah diberikan.

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu uji

multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas. Dalam

96

penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena data yang

digunakan bukan data time series melainkan data cross section dimana

pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang

bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti membangun

model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikatnya adalah linear.

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau keduanya memiliki

distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti distribusi normal. Kalau

asumsi ini dilanggar maka uji statistik manjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik .

a. Analisa Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk suatu garis lurus diagonaldan ploting data

97

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).

Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):

2) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak menunjukan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas

98

Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa model

regresi pada garis tersebut dikatakan normal, karena data menyebar

disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal.

b. Analisa Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-

hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa

99

sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga

melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis menggunakan

uji normalitas statistik dengan test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada

alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-

Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal, jika tidak maka data

tidak berdistribusi normal.

Tabel 4. 31 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.31 diatas, dapat diketahui bahwa tingkat

signifikansi sebesar 0,200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi berdistribusi normal.

100

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas

(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

bebas (independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

(independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Variante Inflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance ≤ 0,1

dan nilai VIF ≥ 10 menunjukkan bahwa adanya multikolinearitas pada

antar variabel independennya dan sebaliknya jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan

nilai VIF ≤ 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada antar

variabel independennya (Ghozali, 2016:103).

Tabel 4. 32 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019 )

101

Berdasarkan Tabel 4.32 diatas dapat dilhat nilai tolerance pada

X1 (lokasi) = 0,955 > 0,1; X2 (citra merek) = 0,932 > 0,1; dan X3 (word

of mouth) = 0,971 > 0,1 dan nilai VIF pada X1 (lokasi) = 1,047 < 10;

X2 (citra merek) = 1,073 < 10; dan X3 (word of mouth) = 1,030 < 10,

karena variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan

ke penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016: 134). Terdapat beberapa cara untuk mengetahui apakah

model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis menggunakan

cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

102

(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentzed. Dasar analisis

sebagai berikut (Ghozali, 2016: 134):

a. Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

103

Gambar 4. 4 Hasil Heteroskedastisitas

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka

nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi variabel Dependent berdasarkan variabel

Independent.

104

F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dalam analisi regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel

dependent dengan variabel independent. Variabel dependent diasumsikan random,

yang berarti memmpunyai distribusi probabilistic. Variabel independent/bebas

diasumsikan memiliki nilai yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam

penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94). Dalam penelitian ini, variabel

dependent yang digunakan terdiri dari variabel keputusan nasabah dan variabel

independent adalah variabel Lokasi, dan lokasi. Dari analisis regresi yang

dilakukan, disajikan output nya secara lengkap dalam Tabel sebagai berikut

Tabel 4. 33 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.33 di atas, dapat diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

105

Y = α + b1X1 + b2 X2 + e

Y = 7,533 + 0,180 X1 + 0,506 X2 + 0,213 X3 + 0,004

Dimana:

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Lokasi

X2 = Citra Merek

X3 = Word of Mouth

Y = Proses Keputusan Nasabah

b1, b2, dan b3 = Koefisien Regresi

e = Eror

Dari Interpretasi persamaan analisis regresi di atas, menunjukan bahwa:

1. Nilai kostanta positif (7,533) nilai variabel X1, X2 dan X3 memenuhi

asumsi.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel lokasi bernilai positif. Maka dapat

diartikan bahwa apabila pengaruh lokasi meningkat maka akan

meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

Deposito IB Muamalat.

3. Nilai koefisien regresi pada variabel citra merek bernilai positif. Maka

dapat diartikan bahwa apabila pengaruh citra merek meningkat maka akan

meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

Deposito IB Muamalat.

4. Nilai koefisien regresi pada variabel word of mouth bernilai positif. Maka

dapat diartikan bahwa apabila pengaruh word of mouth meningkat maka

akan meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan

produk Deposito IB Muamalat.

106

G. Uji Hipotesis

1. Uji Statistik t

Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian

ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah pengujiannya

:

Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen

terhadap variabel dependen.

a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat

ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata

lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila

nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,

kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel

independent secara individual mempengaruhi variabel dependen.

107

Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam penelitian

ini:

Tabel 4. 34 Uji Statistik t

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.34 di atas, diketahui data yang dapat dilihat untuk

mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara

parsial (individual) terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan nasabah

H0 :b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari lokasi terhadap

proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

108

HA : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan dari lokasi terhadap proses

keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito IB

Muamalat.

Diketahui bahwa thitung lokasi 2,062 sedangkan tTabel dapat

dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi

df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984. Sehingga hasil

yang didapat thitung > tTabel dimana 2,062 > 1,984. Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti lokasi

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah dalam menggunakan produk dengan produk Deposito IB

Muamalat.

Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ma’arif (2016) yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan nasabah bertransaksi di bank syariah pengaruh lokasi

terhadap proses keputusan nasabah”.

b. Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan nasabah

H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari citra merek

terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

109

HA : b2 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari citra merek

terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

Diketahui bahwa thitung citra merek 3,612 sedangkan tTabel dapat

dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi

df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984. Sehingga hasil

yang didapat thitung > tTabel dimana 3,612 > 1,984. Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti citra

merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses

keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB

Muamalat. Hasil di atas sesuai dengan penelitian dalam Jurnal

Internasional yang dilakukan oleh Onigbinde Isaac Oladepo dan

Odunlami Samuel Abimbola (2015) yang berjudul “The Influence Of

Brand Image And Promotional Mix On Consumer Buying Decision. (A

Study Of Beverage Consumers In Lagos State, Nigeria)”.

c. Pengaruh word of mouth terhadap proses keputusan nasabah

H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari word of mouth

terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

110

HA : b2 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari word of mouth

terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

deposito IB Muamalat.

Diketahui bahwa thitung word of mouth 2,073 sedangkan tTabel

dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2

menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.

Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 2,073 > 1,984. Maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti

word of mouth secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses

keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB

Muamalat.

Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, dan Andriani Kusumawati

(2015) yang berjudul “pengaruh word of mouth terhadap keputusan

pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of mouth

communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan

pembelian.”

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

111

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil

uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)

H0 : b1 = b2 = ….. = bk = 0

HA : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0

Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan

terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y

berhubungan dengan linier terhadap X1, dan X2. Untuk menguji hipotesis

ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut (Ghozali, 2016: 96):

a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak

pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas

secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut

Tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F Tabel, maka H0

ditolak dan menerima HA. (Ghozali, 2016: 96).

112

Tabel 4. 35 Uji Statistik F

(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.35 diatas, diketahui dari hasil uji Anova atau uji

F dapat dilihat berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai fhitung 9,455

sedangkan fTabel dalam penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2 = n–k, yang

dimana dalam penelitian ini jumlah variabel independen 3 dan variabel

dependen 1 serta jumlah sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4-1 = 3 dan

d2= 100 – 4 = 96, jadi, dapat dilihat fTabel pada penelitian ini 2,70, sehingga

dapat disimpulkan 9,455 > 2,70. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan HA

diterima, yaitu lokasi, citra merek dan word of mouth berpengaruh secara

simultan terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk

Deposito IB Muamalat.

H. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).

Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

113

kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat

sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi

variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi

variabel yang diteliti dapat dilihat dari Tabel berikut ini.

Tabel 4. 36 Uji Koefisien Determinasi

(Sumber: data primer yang diolah SPSS 23, 2019)

Berdasarkan Tabel. 4.36 diatas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R)

sebesar 0,478, mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel

independen (lokasi, citra merek dan word of mouth) dan variabel dependen

(proses keputusan nasabah) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250) korelasi

antara variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X

naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula sebaliknya.

Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,228 berarti kemampuan variabel bebas

variabel dependen proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh ketiga

variabel independen, lokasi, citra merek dan word of mouth dalam menjelaskan

varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 22,8%. Berarti terdapat 77,2%

114

(100%-23,4%) varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

termasuk ke dalam persamaan regresi dalam penelitian ini.

I. Interpretasi

1. Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan nasabah

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial antara variabel lokasi terhadap proses keputusan

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat

Pusat. Dengan signifikansi yaitu 0,042 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji

statistik t dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,062 > 1,984 sehingga

dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Lokasi merupakan faktor penting suatu bank, jika akses menuju lokasi

bank mudah, maka nasabah akan melakukan banyak transaksi pada bank

tersebut secara rutin, penentuan lokasi yang strategis juga dapat membantu

nasabah melakukan proses keputusan menggunakan produk deposito IB

Muamalat pada Bank Muamalat Pusat. Sejalan dengan pendapat Wahjono,

(2010:126) yang mengatakan bahwa penentuan lokasi pada hakikatnya untuk

mendekatkan diri dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun

nasabah kredit.

Lokasi juga merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan

proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada

Bank Muamalat Pusat, hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

115

oleh Tyas dan Setiawan (2012) dengan judul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas

Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber

Mulia Tuntang”, pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah adalah

signifikansi positif, artinya apabila lokasi berada di tempat yang strategis

dalam hal ini dekat dengan pusat kegiatan masyarakat serta pemukiman

penduduk maka akan berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk

menabung di BMT Sumber Mulia.

Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

lokasi berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.

2. Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan nasabah

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial antara variabel citra merek terhadap proses keputusan

nasabah dalam menabung pada Bank Syariah Mandiri. Dengan signifikansi

yaitu 0,000 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung lebih

besar dari pada ttabel yaitu 3,612 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Ha diterima dan Ho ditolak.

Hal ini menunjukan bahwa meskipun responden merasakan manfaat

menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat, hal

ini sesuai dengan pendapat Ferrinadewi (2008:165), yang menyatakan bahwa

citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan

subyektif dan emosi pribadinya.

116

Schiffman dan Kanuk (2008:173), juga berpendapat bahwa citra merek

merupakan citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai kelompok

asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama

merek. Untuk itu diperlukannya keunikan slogan ataupun pemberian merek

dari produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat yang

membedakannya dari produk bank lain serta dapat menumbuhkan rasa

percaya diri maupun pengekspresian konsumen sebagai nasabah yang berjiwa

islami.

Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Subagiyo (2016) dengan judul “Pengaruh Brand Image

Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Pembiayaan di BMT

SAHARA Tulungagung”, variabel citra merek terdiri dari citra produsen, citra

konsumen dan citra produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung.

Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

citra merek berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.

3. Pengaruh word of mouth terhadap proses keputusan nasabah

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial antara variabel citra merek terhadap proses keputusan

nasabah dalam menabung pada Bank Syariah Mandiri. Dengan signifikansi

yaitu 0,041 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung lebih

117

besar dari pada ttabel yaitu 2,073 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Ha diterima dan Ho ditolak.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanny

Puspita Sari (2016), menunjukkan bahwa variabel word of mouth secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah

dalam memilih produk. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nawaz Ahmad, dkk (2014), yang menyatakan bahwa variabel

word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam

memilih produk, seperti halnya yang terjadi pada nasabah di Pakistan.

Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

word of mouth berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan

produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai analisis

pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth terhadap proses keputusan

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada PT.Bank

Muamalat Indonesia Kantor Pusat, maka kesimpulan dari penelitian meliputi:

118

1. Lokasi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada

PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.

2. Citra merek berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada

PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.

3. Word of mouth berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses

keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada

PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.

4. Lokasi, citra merek dan word of mouth berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

deposito IB Muamalat pada PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel lokasi

mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah

menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat

Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang menyatakan tidak

119

setuju dan netral terhadap variabel lokasi. Oleh sebab itu Bank

Muamalat Pusat diharapkan pula mampu meningkatkan kenyamanan

lingkungan lokasi dengan cara memilih lokasi penyewaan gedung

yang memiliki lahan parkir yang luas dan terbebas dari kemacetan dan

mengajukan pendirian pos keamanan kepada pemilik gedung, agar

nasabah merasa aman dan nyaman saat mengunjungi Bank Muamalat

Pusat.

b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel citra

merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank

Muamalat Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang

menyatakan tidak setuju dan netral terhadap variabel citra merek. Oleh

sebab itu Bank Muamalat Pusat harus meningkatkan kualitas dari citra

merek dengan cara membuat slogan-slogan unik yang mudah diingat

oleh nasabah. Misalnya seperti “Mari berhijrah menuju yang lebih

berkah, bersama deposito IB Muamalat”. Hal-hal yang unik dapat

dengan mudah diingat oleh nasabah sehingga dapat meningkatkan

citra merek terhadap produk tersebut.

c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel word of

mouth mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan

nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank

Muamalat Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang

120

menyatakan tidak setuju dan netral terhadap variabel word of mouth.

Oleh sebab itu Bank Muamalat Pusat harus meningkatkan kualitas

produk deposito IB Muamalat dengan cara berinovasi dan terus

mengambangkan produk deposito IB muamalat menjadi lebih baik lagi

agar nasabah pun percaya dan dapat merasakan manfaat menggunakan

produk IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian selanjutnya tidak hanya berhenti untuk

mengetahui analisis pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth

terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB

Muamalat namun harus dicari lebih lanjut pengaruhnya terhadap

keuntungan dan performa perusahaan.

121

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchory. dan Saladin, Djaslim, “Manajemen Pemasaran : Ringkasan Praktis,

Teori, Aplikasi Dan Tanya Jawab”. Bandung: CV. Linda Karya. 2010.

Armstrong, Kotler, “Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth Edition”. England

: Pearson Education, Inc. 2015.

Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Bandung: Alfabeta.

2012.

Fahmi, Irham, “Manajemen Pengambilan Keputusan”. Bandung: Alfabeta. 2013.

Ferrinadewi, Erna. “Merek & Psikologis Konsumen”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.

Ghazali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 edisi

VIII”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponorogo. 2016.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.

Grewal, Dhruv and Levy, Michael, “Marketing, Fourth Edition”. New York: The

McGraw-Hill. 2014.

Kasmir, “Dasar-Dasar Perbankan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012.

Keller, Kevin Lane. “Strategic Brand Management : Building, Measuring, and

Managing Brand Equity. Third Edition”, Pearson Prentice Hall. New Jersey, 2008.

122

Kotler, Amstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1”. Jakarta: Erlangga.

2010.

Kotler, Keller, “Manajemen Pemasaran. Edisi 12”. Jakarta: Erlangga. 2012.

Lupiyoadi, 2013 “Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Edisi 3)”,

Jakarta: Salemba Empat.

Ma’arif, Syaiful, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang

Boyolali)”, Surakarta, 2016.

Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Manengal, Cristiani D, “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Penetapan

Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Esa Genangku (Esacom)

Manado”, Jurnal EMBA 1254 Vol.3 No.3 Sept. 2015.

Nawaz Ahmad, Jolita Vveinhardt, dan Rizwan Raheem Ahmed. ”Impact of word of

mouth on consumer buying decision”, European Journal of Business and

Management, Vol.6 No.31 2014.

Nugraha, Finnan Aditya Ajie., Suharyono dan Andriani Kusumawati. “Pengaruh Word

of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen”, Jurnal

Administrasi Bisnis, Vol. 22 No.1, 2015.

Oladepo, Onigbinde Isaac dan Abimbola Odunlami Samuel. “The Influence of Brand

Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision - A Study of

Beverage Consumers in Lagos State, Nigeria”, British Journal of Marketing

Studies Vol. 3 No. 4, pp. 97-109, Mei 2015.

Prisgunanto, Ilham. “Komunikasi Pemasaran Era Digital”, Prisani Cendekia, Jakarta,

2014.

123

Rajput, Namita, Kesharwani, Subodh, dan Khanna, Akanksha, “Consumers’ Attitude

Towards Branded Appparels: Gender Perspective”, International Journal of

Marketing Studies, Vol. 4, No. 2; April 2012.

Rochaety, Ety, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2009.

Rokhman, Zamroni Wahibur, “Pengaruh Marketing Mix dan Syariah Compliance

Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank Umum Syariah di Kudus”.

Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 1, Juni 2016.

Sangadji, dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”, Edisi ke-1, Andi,

Yogyakarta, 2013.

Sari, Fanny Puspita dan Tri Yuniati. “Pengaruh Citra Merek dan Word of Mouth

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”, Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, Vol.5 No.6, 2016.

Sekaran, Uma. “Research Methods for business Edisi I and 2”. Jakarta: Salemba

Empat. 2011.

Sjahdeini, Sutan Remy, “Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia”. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti. 1999.

Soemantri, Bagja, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Pembiayaan Terhadap

Minat dan Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Syariah”. Jurnal Economia,

Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014.

Subagiyo, Rokhmat. “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam

Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung”, Vol. 8 No. 1, Desember

2016.

124

Sugiarto, Eko, “Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis”.

Yogyakarta : Suaka Media. 2015.

Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”,

Bandung: Alfabeta. 2017.

________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

2010.

________, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

2009.

________, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

2016.

________, “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D)”. Bandung: Alfabeta. 2015.

________, “Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D”. Bandung:

Alfabeta. 2013.

Susanto, Muhammad Dwi Ari , ”Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Keputusan Menabung Pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec.

Lasem”. Semarang, 2011.

Suwiknyo, Dwi, ”Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam”. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2010.

Tjiptono, Fandy, “Manajemen & Strategi Merek”, Edisi ke-1, Yokyakarta, 2011.

125

_______, Fandy, “Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian”.

Yogyakarta: Andi Offset. 2014.

_______, Fandy, “Strategi Pemasaran, Edisi 2”. Yogyakarta: Andi Offset. 2010.

_______, Fandy, “Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan ketujuh”. Yogyakarta:

Andi Offset. 2009.

Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip, “Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan

Kualitas Layanan terhadap Minat Menabung Kembali di CIMB Niaga”, Jurnal

MIX, Vol. 6, No.3, Oktober 2013.

Wahjono, Sentot Imam, “Manajemen Pemasaran Bank”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2010.

Widyawati, “Pengaruh Pelayanan dan Harga terhadap Proses Keputusan Pembelian

Smartphone merek SAMSUNG pada UD. Surya Phone di Samarinda”.

Samarinda. 2015

www.asiapr.net/. diakses pada 15 February 2019, 21.20.

www.bankmuamalat.co.id/ diakses pada 08 Maret 2019, 19.45.

www.ojk.go.id/id/ diakses pada 13 Maret 2019, 22.15.

www.topbrand-award.com/ diakses pada 10 April 2019, 18.32.

126

LAMPIRAN

Lampiran 1, Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Perkenalkan saya Dede Rudini mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian dalam rangka

penyelesaian skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk itu saya berharap

kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi beberapa pertanyaan dan pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini. Adapun informasi atau data yang Bapak/Ibu berikan akan

dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

PROFIL RESPONDEN

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list () atau tanda silang () pada salah

satu pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.

1. Apakah Anda nasabah yang menggunakan produk deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat ?

Ya, Saya nasabah yang menggunakan produk IB Muamalat di Bank Muamalat

Lanjut Pengisian!

127

Tidak, Saya bukan nasabah produk deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat

Cukup Sampai Disini!

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

3. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah produk deposito IB Muamalat Bank

Muamalat ?

< 1 Tahun 4 - 6 Tahun

1 – 3 Tahun > 6 Tahun

4. Usia Anda saat ini ?

17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun

31 – 40 Tahun > 50 Tahun

5. Pendidikan terakhir Anda?

SMA/Sederajat Sarjana (S1)

Diploma Pascasarjana (S2,S3)

Lainnya...

128

6. Pekerjaan Anda saat ini?

Mahasiswa Pegawai Swasta

Guru/Dosen PNS/TNI/POLRI

Wirausaha Lainnya (Sebutkan).....................

7. Penghasilan Anda saat ini?

1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah

4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Isilah pernyataan di bawah ini dengan tanda check list () atau tanda silang

() pada salah satu kolom jawaban yang disediakan. Adapun makna dari

jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah :

Kode Kriteria Jawaban

SS Sangat Setuju

S Setuju

N Netral

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

129

B. Daftar Pernyataan

LOKASI

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

Visibilitas

Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi

jalan.

Ekspansi

Bank Muamalat Pusat memiliki cakupan tempat

yang luas untuk memperluas usaha.

Lingkungan

Bank Muamalat Pusat berada disekitar

perkantoran.

Tempat Parkir

Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir

yang luas dan nyaman

Lalu Lintas

Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang

ramai dan bebas dari macet.

130

CITRA MEREK

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

Strength

Produk Deposito IB Muamalat Memiliki

reputasi yang baik

Favorability

Produk Deposito IB Muamalat yang

digunakan memiliki manfaat

Uniqueness

Produk Deposito IB Muamalat memiliki

cirikhas yang berbeda dengan produk

Deposito yang ada di bank syariah lain.

131

WORD OF MOUTH

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

Siapa yang menuturkan

Mengetahui informasi tentang produk

deposito IB Muamalat dari orang terdekat

(Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh

Agama)

Bentuk komunikasi langsung

Melakukan komunikasi melalui sarana

digital untuk mendapatkan informasi terkait

produk IB Muamalat (melalui Sosial Media

seperti Google, Facebook, Twitter,

Instagram, Blogspot, WhatsApp, Line dan

Youtube)

Bentuk Persuasif

Mendapatkan informasi yang sesuai dan

jelas tentang produk IB Muamalat.

Topik Pembicaraan

Informasi yang diterima dapat

memunculkan persepsi tentang produk

Deposito IB Muamalat

132

PROSES KEPUTUSAN

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

Pengenalan Masalah

Timbulnya kebutuhan terhadap akad produk

Deposito IB Muamalat yang memiliki nilai

yang tinggi di Bank Muamalat Pusat

Pencarian Informasi

Nasabah tertarik mencari informasi produk

Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat

Pusat.

Evaluasi Alternatif

Produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat memberikan manfaat yang

lebih dibanding dengan produk lain

Keputusan Pembelian

Nasabah mengambil keputusan menggunakan

produk Deposito IB Muamalat di Bank

Muamalat Pusat

Perilaku Pasca Pembelian

Merasa puas telah menggunakan produk

Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat

Pusat.

Lampiran 2, Jawaban Responden

133

A. Variabel Lokasi

L1 L2 L3 L4 L5 LTOTAL

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 5 22

5 4 4 4 5 22

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 4 23

3 3 3 4 4 17

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

3 3 3 3 4 16

2 3 3 3 3 14

4 4 4 4 4 20

2 2 2 2 3 11

4 4 4 4 3 19

3 3 3 3 5 17

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 5 20

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 4 21

5 4 4 4 3 20

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 3 22

3 3 3 4 3 16

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

3 3 3 3 3 15

2 3 3 3 3 14

2 3 3 3 3 14

4 4 4 4 3 19

2 2 2 2 2 10

4 4 4 4 3 19

3 3 3 3 2 14

5 5 5 5 5 25

134

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 2 19

5 4 4 4 3 20

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 2 21

3 3 3 4 3 16

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

3 3 3 3 3 15

2 3 3 3 3 14

4 4 4 4 3 19

2 2 2 2 2 10

4 4 4 4 3 19

3 3 3 3 2 14

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 2 19

5 4 4 4 3 20

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 2 21

3 3 3 4 3 16

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

3 3 3 3 3 15

2 3 3 3 3 14

4 4 4 4 3 19

2 2 2 2 2 10

4 4 4 4 3 19

3 3 3 3 2 14

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

135

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 2 19

5 4 4 4 3 20

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 2 21

3 3 3 4 3 16

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

3 3 3 3 3 15

2 3 3 3 3 14

4 4 4 4 3 19

2 2 2 2 2 10

4 4 4 4 3 19

3 3 3 3 2 14

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 4 3 2 19

5 4 4 4 3 20

5 5 5 5 4 24

5 5 5 4 2 21

3 3 3 4 3 16

3 4 4 4 4 19

2 4 2 2 4 14

B. Variabel Citra Merek

136

CM1 CM2 CM3 CMTOTAL

4 4 3 11

4 5 4 13

5 4 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

3 3 3 9

4 4 3 11

4 4 4 12

2 2 2 6

4 4 4 12

3 3 3 9

5 5 5 15

4 4 3 11

4 4 3 11

4 5 4 13

5 4 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

3 3 3 9

4 4 3 11

4 4 4 12

2 2 2 6

4 4 4 12

3 3 3 9

5 5 5 15

4 4 3 11

4 4 3 11

137

4 5 4 13

5 4 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

3 3 3 9

4 4 3 11

4 4 4 12

2 2 2 6

4 4 4 12

3 3 3 9

5 5 5 15

4 4 3 11

4 4 3 11

4 5 4 13

5 4 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

3 3 3 9

4 4 3 11

4 4 4 12

2 2 2 6

4 4 4 12

3 3 3 9

5 5 5 15

4 4 3 11

4 4 3 11

4 5 4 13

5 4 4 13

138

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

3 3 3 9

4 4 3 11

4 4 4 12

2 2 2 6

4 4 4 12

3 3 3 9

5 5 5 15

4 4 3 11

4 4 3 11

4 5 4 13

5 4 4 13

4 4 4 12

4 4 4 12

5 5 5 15

4 4 4 12

3 3 3 9

4 4 4 12

2 4 3 9

C. Variabel Word of Mouth

139

WOM1 WOM2 WOM3 WOM4 WOMTOTAL

4 4 4 4 16

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

3 3 3 3 12

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

2 2 2 2 8

5 4 5 4 18

4 2 3 4 13

5 5 5 5 20

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

3 3 3 3 12

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

2 2 2 2 8

5 4 5 4 18

4 2 3 4 13

5 5 5 5 20

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

140

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

3 3 3 3 12

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

2 2 2 2 8

5 4 5 4 18

4 2 3 4 13

5 5 5 5 20

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

3 3 3 3 12

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

2 2 2 2 8

5 4 5 4 18

4 2 3 4 13

5 5 5 5 20

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

141

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

3 3 3 3 12

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

2 2 2 2 8

5 4 5 4 18

4 2 3 4 13

5 5 5 5 20

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

3 4 5 4 16

4 4 5 4 17

1 1 4 2 8

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 4 4 18

3 4 3 3 13

5 5 5 5 20

2 3 4 3 12

D. Variabel Proses Keputusan

142

PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PKTOTAL

4 5 4 5 5 23

5 4 4 5 5 23

4 4 5 5 5 23

3 3 4 5 5 20

4 4 4 4 5 21

5 5 5 3 5 23

4 3 4 5 4 20

3 3 3 3 3 15

4 3 4 3 5 19

4 3 2 3 3 15

3 3 3 4 3 16

3 4 3 2 3 15

4 4 4 4 4 20

2 2 2 3 2 11

4 5 5 5 4 23

3 2 3 4 3 15

5 5 5 5 5 25

4 3 3 5 4 19

4 5 4 5 5 23

5 4 4 5 5 23

4 4 5 5 5 23

3 3 4 5 5 20

4 4 4 4 5 21

5 5 5 3 5 23

4 3 4 5 4 20

3 3 3 3 3 15

4 3 4 3 5 19

4 3 2 3 3 15

3 3 3 5 3 17

3 4 3 5 3 18

4 5 5 5 5 24

4 3 4 5 3 19

5 5 5 4 5 24

5 5 5 3 5 23

5 5 5 5 5 25

4 4 4 3 4 19

5 5 5 3 5 23

143

5 4 4 3 4 20

4 3 4 4 4 19

4 5 4 2 4 19

4 4 4 4 4 20

3 4 3 3 4 17

3 3 3 5 3 17

2 4 5 4 3 18

3 4 3 5 3 18

5 3 4 5 4 21

4 4 4 5 5 22

4 5 5 5 5 24

4 5 4 5 4 22

4 4 4 5 4 21

3 4 4 4 5 20

5 4 5 3 4 21

5 5 5 5 5 25

4 4 2 3 5 18

3 3 4 3 5 18

4 4 4 3 4 19

5 5 5 4 5 24

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 5 5 5 5 24

4 5 5 5 5 24

3 4 3 5 5 20

3 3 3 4 3 16

5 5 5 3 4 22

4 5 5 5 5 24

4 4 4 3 5 20

5 5 5 3 5 23

5 5 5 3 5 23

5 5 5 4 5 24

2 2 2 3 2 11

4 4 4 5 4 21

4 4 4 3 5 20

4 5 4 3 4 20

4 4 4 3 4 19

144

3 4 3 4 4 18

4 3 4 5 5 21

5 5 5 5 5 25

4 3 4 5 4 20

3 3 4 5 4 19

4 4 4 5 4 21

5 4 3 5 4 21

5 3 4 4 2 18

4 4 3 3 4 18

3 2 4 5 4 18

5 4 4 3 4 20

4 4 5 3 4 20

5 4 5 3 4 21

3 4 4 4 4 19

4 3 2 3 4 16

4 3 2 5 3 17

4 4 3 3 4 18

4 4 3 3 4 18

4 4 4 3 3 18

5 5 5 4 5 24

4 4 4 5 4 21

5 5 5 5 5 25

5 4 4 5 4 22

4 3 4 5 4 20

4 5 4 5 4 22

Lampiran 3, Hasil Output

145

A. Uji Validitas

1. Variabel Lokasi

2. Variabel Citra Merek

146

3. Variabel Word of Mouth

147

4. Variabel Proses Keputusan

148

B. Uji Reliabilitas

1. Variabel Lokasi

2. Variabel Citra Merek

149

3. Variabel Word of Mouth

4. Variabel Proses Keputusan

C. Statistik Deskriptif

1. Variabel Lokasi

Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.

150

Bank Muamalat Pusat memiliki cakupan tempat yang luas untuk memperluas

usaha.

Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.

Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman

151

Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari macet

2. Variabel Citra Merek

Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik

Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat

152

Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk deposito yang

ada di bank syariah lain.

3. Variabel Word of Mouth

Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat dari orang

terdekat

Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk

mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat

153

Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang

produk IB Muamalat

Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi

tentang produk Deposito IB Muamalat.

154

4. Variabel Proses Keputusan

Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat

yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat

Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB

Muamalat di Bank Muamalat Pusat

Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat

memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain

155

Nasabah mengambil keputusan menggunakan produk deposito IB

Muamalat di Bank Muamalat Pusat

Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di

Bank Muamalat Pusat

156

D. Uji Normalitas

1. Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)

157

2. Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)

E. Uji Multikolonieritas

158

F. Uji Heteroskedastisitas

159

G. Analisis Regresi Linier Berganda

H. Uji Hipotesis

1. Uji F

2. Uji t

160

I. Koefisien Determinasi R2