analisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGANKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
SINAR GALESONG PRATAMA MAKASSAR
SKRIPSIUntuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi
OLEH:
SARTIKA HAYULINANDA HALIM
A 211 08 859
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGANKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
SINAR GALESONG PRATAMA MAKASSAR
Diajukan Oleh:
SARTIKA HAYULINANDA HALIMA21108859
Skripsi Sarjana Lengkap Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Hasanuddin
Makassar
Telah disetujuioleh Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Sumardi, SE., M.Si Hj. A. Ratna Sari Dewi, SE., M.SiNIP: 19560505 198503 1 002 NIP: 19720921 2006604 2 001198811
1 001
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karen atas
limpahan Rahmat dan Kasih sayang-Nya lah sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dalam penelitian
ini. Tentu saja, penelitian ini masih sangat jauh dari kekurangan. Untuk itu,
penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruan yang
didapatkan dari penelitian ini.
Tak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas berbagai saran, kritik dan argumen yang muncul dalam
menanggapi penelitian ini. Secara khusus penulis menghaturkan banyak
terima kasih kepada:
iv
1. Ayahanda tercinta Halim Hasyim, S.Sos, dan Ibunda tersayang Hj. A.
Yuniati Baddila, S.Sos.,M.Si. atas segala doa, dukungan, semangat, ridho,
kasih sayang yang senantiasa tercurah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dan saudara-saudaraku Febriyanti Halim, A.Md.
Kom, Khairunnisa Halim, Hasri Ainun Halim dan kakak Iparku yang selalu
memberikan keceriaan dalam rumah.
2. Bapak Dr. Muh. Yunus Amar, MT selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin.
3. Bapak Dr. Sumardi,SE., M.Si dan Ibu Hj. A. Ratna Sari Dewi, SE., M.Si
sebagai dosen pembimbing yang selama ini telah meluangkan waktunya
untuk membimbing serta segala arahan sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin, dan segenap staff/Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
5. Pimpinan dan seluruh Staff PT. Sinar Galesong Pratama Makassar yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian serta
memberi informasi dan pengambilan data dalam mendukung penulisan.
6. Teristimewa buat Sahabat-sahabatku Sukma Juwati Tajuddin,SE yang
akhirnya kita sama-sama memakai toga setelah perjuangan yang dilewati,
Hulaifah Gaffar, SE yang telah menjadi pembimbing 3, Sylvana Rubi
Juniari sahabatku dari TK semoga sampai selamanya, Anjani
Mappaturung dan Yuniani dewi yang mengisi hari-hariku.
v
7. Teman-teman FE-UH 08 yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu karena
terlalu banyaknya.
Akhir kata semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan senantiasa
memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
Makassar, Agustus 2012
Penulis,
vi
ABSTRAK
SARTIKA HAYULINANDA HALIM. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi danLingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar GalesongPratama Makassar. ( Dibimbing Oleh Sumardi dan Hj. Andi. Ratna SariDewi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah motivasi danlingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap` kinerja karyawan pada PT.Sinar Galesong Pratama Makassar, dan 2) Faktor yang paling signifikanberpengaruh antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawanPT. Sinar Galesong Pratama.
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh karyawan PT.Sinar Galesong Pratama Makassar sebanyak 230 orang. Dari populasi iniakan ditarik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagairesponden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakansimple random sampling. Dengan menggunakan rumus Slovin maka dapatdiketahui jumlah sampel yaitu 70. Metode analisis yang digunakan olehpenulis adalah Analisis Regresi Linear Berganda dan Analisis koefisiendeterminasi (R2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menunjukkan bahwa faktormotivasi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan yangditunjukkan dengan koefisien variabel dimana faktor motivasi bertanda positif,sedangkan faktor lingkungan kerja memiliki hubungan yang positif terhadapkinerja karyawan. 2) dari hasil analisis mengenai faktor-faktor yangmempengaruhi kinerja karyawan, nampak bahwa antara kedua variabel yangdianalisis, maka yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawanadalah variabel lingkungan kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan hasilperhitungan thitung masing-masing variabel, dimana thitung lingkungan kerja(8,237) lebih besar dibandingkan dengan nilai thitung motivasi (2,080).
Kata Kunci: Motivasi dan Lingkungan Kerja
vii
ABSTRACT
SARTIKA HAYULINANDA HALIM. Of 2012. Effect Analysis Of WorkEnvironment Motivation and Employee Performance At PT. Sinar GalesongPratama Makassar. (Supervised by Dr. Sumardi, SE., M.Si and Hj. Andi.Ratna Sari Dewi, SE., M.Si).
This study aims to determine: 1) whether the motivation and workenvironment have an influence on employees' performance in PT. Primarybeam Galesong Makassar, and 2) factors that most significantly affect themotivation and work environment on the performance of employees of PT.Sinar Galesong Pratama Makassar.
The population in this study was the total number of employees of PT.Primary Galesong ray Makassar as many as 230 people. Of this populationwill be drawn samples used in this study as respondents. Sampling techniquein this study using simple random sampling. By using Slovin formula it can beseen the number of samples is 70. The method of analysis used by theauthors is the Multiple Linear Regression Analysis and Analysis of thecoefficient of determination (R2).
The results showed that: 1) the analysis of the factors that affectemployee performance indicates that the factor has a positive motivation foremployee performance as indicated by the coefficient of the variable in whichthe motivating factor is positive, while the work environment factors have apositive relationship to the employee's performance . 2) of the results of ananalysis of the factors that affect employee performance, it appears thatbetween these two variables are analyzed, then the most dominant variableaffecting the employee's performance is the work environment. This isevidenced by the results of calculations tcount each variable, where tcount workenvironment (8.237) is greater than the value tcount motivation (2.080).
Keywords: Motivation and Work Environment
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....…………………………………....…………………………………….......…….……... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................. ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstract ........................................................................................................... viii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………..…………….. ix
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….......…. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….……………………. 6
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………….…………………………………. 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………...……….. 7
1.3.2 kegunaan Penelitian …………………………………………………………………….………... 7
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …............................................................................... 9
2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ………………….……...... 9
2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ………………………….…………. 9
2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ………………………………………..... 12
2.2 Motivasi …………………………………………………………………………………………….……….... 15
2.3 Lingkungan Kerja ……………..…………………………………………………………………………… 20
2.4 Pengertian Kinerja dan Manajemen Kinerja ……………………………………..………….. 23
ix
2.5 Pengertian Penilaian Kinerja …………………………………………………………………………. 25
2.6 Manfaat Penilaian Kinerja …………………………………………………………………………….. 26
2.7 Tujuan Penelitian Kinerja …………………………………………………………..…………………. 29
2.8 Sistem Penilaian Kinerja …………………………………………………………………..…………… 31
2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja …………………………………………………… 32
2.10 Kerangka Pikir …………………………………………………………………………………..………... 34
2.11 Hipotesis ………………………………………………………………………..…………………………… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 37
3.1 Lokasi Penelitian …………………………………………………………………………………………… 37
3.2 Jenis dan Sumber Data …………………………………………………………………………………. 37
3.2.1 Jenis Data ………………………………………………………………………………………….…. 37
3.2.2 Sumber Data ………………………………………………………………..…….……………….. 37
3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………………………………. 38
3.4 Populasi dan Sampel …………………………………………………………………………………….. 38
3.5 Instrumen Penelitian …….................…………………………………………..………………….. 39
3.6 Metode Analisis ………………………………………........………………………………..………….. 41
3.7 Definisi Operasional Variabel ……………………………………………………………………….. 42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................ 44
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan .............................................................................. 44
x
4.2 Struktur Organisasi ............................................................................................ 45
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................. 47
5.1 Karakteristik Responden ................................................................................... 47
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................................ 48
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 49
5.1.3 Karakteristik Responden Beradasarkan Pendidikan Terakhir ................... 49
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................... 50
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ....................... 51
5.2 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Karyawan ... 51
5.2.1 Tanggapan Responden mengenai Motivasi .............................................. 52
5.2.2 Tanggapan Responden mengenai Lingkungan Kerja ................................ 54
5.2.3 Tanggapan Responden mengenai Kinerja Karyawan ................................ 56
5.3 Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................................... 57
5.4 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................................ 58
5.5 Uji-t .................................................................................................................... 59
5.6 Bentuk- Bentuk Motivasi Kinerja Karyawan ...................................................... 61
5.7 Jenis-jenis Lingkungan Kerja .............................................................................. 62
BAB VI KESIMPULAN ......................................................................................... 63
6.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 63
xi
6.2 Saran-saran ....................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................................. 48
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 49
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................... 49
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .................................... 50
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ........................ 51
Tabel 6. Tanggapan Responden mengenai Motivasi ............................................... 52
Tabel 7. Tanggapan Responden mengenai Lingkungan Kerja ................................. 54
Tabel 8. Tanggapan Responden mengenai Kinerja Karyawan ................................. 56
Tabel 9. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerka karyawan .......... 57
Tabel 10. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ................................................ 59
Tabel 11. Hasil Perhitungan Secara parsial Pengaruh dari kedua variabel independenterhadap kinerja karyawan ..................................................................................... 60
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 35
Gambar 2. Struktur Organisasi ............................................................................... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya ,merupakan langkah-
langkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun
organisasional. Untuk itu diperlukan adanya suatu manajemen yang baik untuk
mengatur orang tersebut secara efektif dan efisien, agar tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju
ataupun hancur akibat kualitas dan tingkah laku manusia yang ada di dalam
perusahaan tersebut.
Perusahaan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan perusahaan, salah
satunya adalah dengan mempunyai karyawan yang memiliki kinerja yang baik.
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi yang
dimiliki karyawan, diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai. Sebaliknya
tujuan organisasi susah atau bahkan tidak dapat tercapai bila karyawannya tidak
memiliki kinerja yang baik sehingga tidak dapat menghasilkan kerja yang baik
pula. Pengaruh kinerja karyawan sangat besar dalam menentukan
2
berkembangnya dengan baik sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dan
pencapaian tujuan organisasi.
Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dikemukakan oleh
Kuswandi (2004: 27) antara lain kepuasan karyawan, kemampuan karyawan,
motivasi, lingkungan kerja, serta kepemimpinan. Semua faktor tersebut pasti
berpengaruh, hanya saja ada yang dominan dan ada yang tidak dominan.
Penelitian ini akan mengkaji pengaruh motivasi dan lingkungan kerja.
Salah satu faktor yang dapat mendorong meningkatnya produktivitas
sumber daya manusia adalah upaya-upaya peningkatan motivasi kerja yang
memadai, seperti pemenuhan kebutuhan baik yang bersifat eksternal
(pemenuhan kebutuhan primer, pangan, sandang, dan papan serta lingkungan
yang memadai) dan kebutuhan tang bersifat internal (keinginan karyawan untuk
menempatkan dirinya dalam posisi karier yang memuaskan). Harus disadari
bahwa salah satu alasan utama seseorang menjadi karyawan atau bekerja dalam
suatu organisasi adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari atau dengan kata lain kebutuhan ekonominya dan kebutuhan berprestasi
tang mendapat pengakuan dari masyarakat. Dengan adanya kepastian menerima
upah ataupun gaji tersebut secara periodik, berarti ada jaminan “economic
security” nya beserta keluarga yang menjadi tanggungannya, demikian pula pada
perkembangan kariernya sebagai kebutuhan mengaktualisasi kemampuan dan
potensi yang dimiliki.
3
Pemberian motivasi kerja eksternal dan internal yang makin baik dapat
mendorong karyawan bekerja dengan makin produktif. Dengan produktivitas
kerja yang tinggi, ongkos karyawan per unit produksi bahkan akan semakin
rendah. Selain itu, pemberian kesempatan kepada setiap karyawan untuk
berkembang, memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan kemampuan
dan kompetensi individu merupakan bagian terpenting dari upaya pemberian
pemenuhan kebutuhan bagi karyawan, terutama pada upaya memupuk motivasi
kerja karyawan ke arah produktivitas yang lebih tinggi, sebab dengan adanya
pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan harapan karyawan, terutama
imbalan finansial berupa gaji dan bonus atas prestasi kerja mereka, maka
memungkinkan karyawan berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya.
Hasibuan (2001: 143) pengertian motivasi adalah “pemberian daya gerakyang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapaikepuasan. Motivasi sangat berkaitan dengan kinerja karyawan, maka denganadanya motivasi bagi seorang pegawai semakin meningkat kinerjanya. Motivasijuga dapat memberikan sumbangan yang signifikan terhadap keberhasilanindividu maupun organisasi dalam mencapai tujuannya”.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah
faktor lingkungan kerja. Menurut Alex S Nitisemito (2000: 183) lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban. Lingkungan kerja dalam
suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen.
Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu
4
perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap
para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja
yang nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya
lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan
akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.
Persaingan dibidang penjualan kendaraan, khususnya motor yang
semakin tajam mengharapkan perubahan yang lebih baik terhadap kinerja
perusahaan PT. Sinar Galesong Pratama Makassar. Perusahaan ini dalam
melakukan aktivitasnya sangat bergantung pada faktor sumber daya manusia.
Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka perusahaan akan mampu
mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan cepat dan memenangkan
persaingan.
Peran motivasi akan dapat berpengaruh bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerja mereka. Motivasi ini sangat berkaitan dengan kebutuhan,
sehingga manajemen perusahaan harus lebih menaruh perhatian terhadap
kebutuhan karyawan agar bisa memotivasi mereka dengan baik. Selain itu,
dengan menciptakan lingkungan kerja yang sesuai harapan karyawan, akan
membuat mereka merasa nyaman dalam bekerja. Oleh karena itu, faktor
motivasi dan lingkungan kerja akan menjadi faktor yang dapat menjadikan
karyawan mencapai kepuasan dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan
kinerja yang berarti bagi perusahaan.
5
Imbalan yang memadai, berupa imbalan finansial dan dalam bentuk
pengahargaan kepada karyawan serta upaya pemenuhan kebutuhan berupa
pemberian dorongan kepada setiap karyawan untuk memperoleh hasil kerja
yang memuaskan, bagi karyawan yang pekerjaannya memuaskan dapat
diberikan penghargaan yang wajar. Hal ini berarti bahwa bukan hanya imbalan
finansial (material) yang diterima, tetapi mungkin saja peningkatan status
kepegawaiannya, promosi kesempatan memperoleh tingkat kesejahteraan guna
peningkatan status yang memadai. Oleh karena itu, dengan adanya motivasi
kerja yang tinggi akan mendorong semangant dan gairah kerja karyawan dalam
melaksanakan tugasnya.
Produktivitas kerja karyawan belum dapat diwujudkan dengan baik pada
PT. Sinar Galesong Pratama Makassar, karena adanya beberapa gejala pada
pelaksanaan tugas pokok pegawai, yaitu:
a. Gairah dan semangat kerja karyawan relatif masih rendah yang
menyebabkan adanya sebagian karyawan yang sering menunda-nunda
pekerjaannya, sehingga pencapaian tugas pokok tidak dapat dicapai denfgan
baik.
b. Masih dijumpai adanya karyawan yang sering tidak masuk kantor yang
menyebabkan terganggunya pelaksanaan tugas pokok dari para karyawan
tersebut.
6
c. Masih kurangnya pemberian pelatihan terhadap karyawan sehingga pada
saat dilakukannya proses mutasi dan promosi masih terdapat karyawan yang
belum memahami tugasnya masing-masing dengan cukup baik.
Faktor-faktor tersebut merupakan implikasi dari rendahnya komitmen
manajemen sumber daya manusia terhadap upaya-upaya peningkatan motivasi
kerja pegawai,seperti jaminan terhadap peningkatan karier pegawai serta
peningkatan pendapatan, demikian pula lingkungan kerja, terutama pada
penciptaan suasana kerja yang lebih harmonis.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap kinerja
Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai
berikut:
a. Apakah motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Makassar?
b. Faktor manakah diantara motivasi dan lingkungan kerja yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Galesong
Pratama Makassar?
7
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Makassar.
2. Untuk mengetahui faktor mana yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Makassar.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam pengembangan perusahaan dan pengambilan keputusan
khususnya dibidang pengelolaan sumber daya manusia, dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan dengan cara meningkatkan kinerja karyawan
PT. Sinar Galesong Pratama Makassar.
2. Bagi peneliti
Sebagai referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi
mengenai pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan.
8
1.4 Sistematika Penulisan
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika penulisan.
Bab kedua tinjauan pustaka yang terdiri dari pengertian dan fungsi
manajemen Sumber Daya Manusia, pengertian kinerja, pengertian penilaian
kinerja, manfaat dan tujuan penilaian kinerja, sistem dan metode penilaian
kinerja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
Bab ketiga membahas metodologi penelitian yang berisikan lokasi
penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan
sampel, variabel dan desain penelitian, instrument penelitian, defenisi
operasional variabel, serta metode analisis.
Bab keempat menjabarkan gambaran perusahaan yang terdiri dari
sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.
Bab kelima hasil analisis dan pembahasan yang berisi analisis
karakteristik responden, analisis tanggapan responden terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja, analisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan, serta pengujian hipotesis.
Bab keenam kesimpulan dan saran yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1 Pengertian manajemen sumber daya manusia
Mengingat pentingnya peran sumber daya manusia dalam perusahaan
agar tetap dapat berdiri kokoh dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka
peran manajemen sumber daya manusia tidak lagi hanya menjadi tanggung
jawab para pegawai. Akan tetapi, merupakan tanggung jawab pemimpin
perusahaan. Pengelolaan manajemen sumber daya manusia tentu saja harus
professional. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia dapat
diartikan sebagai pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada
karyawan. Selain itu, manajemen sumber daya manusia juga merupakan
rangkaian strategi, proses dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan
perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu
sumber dayanya.
Kemajuan yang dicapai dalam beberapa bidang, baik ekonomi, budaya,
pengetahuan, pendidikan, hukum, politik maupun pembangunan sudah dapat
dipastikan akan menimbulkan berbagai rintangan serta kendala yang beraneka
ragam, dan semakin kompleksnya kehidupan dalam bermasyarakat dan
bernegara. Dengan adanya berbagai rintangan dan kendala ini, maka
manajemen sumber daya manusia dirasakan penting bagi suatu perusahaan
10
sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi
ataupun yang mungkin akan muncul dikemudian hari.
Hani T. Handoko (1996: 6) memberikan pengertian bahwa: “Manajemensumber daya manusia merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,pemberian kompensasi, pengintegrasian pemeliharaan dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi danmasyarakat.”
Proses ini terdapat dalam fungsi produksi, pemasaran, keuangan,
maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia dianggap semakin penting
perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan
hasil penelitian ditujukan untuk bidang sumber daya manusia.
Menurut pendapat Hendry Simamora (2004: 4) menyatakan bahwa
“manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa, pengelolaan individu anggota organisasi atau
kelompok karyawan.”
Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan agar tenaga kerja di dalam organisasi dapat digunakan secara
efisien guna mencapai berbagai tujuan. Oleh karena itu, manajer disemua
lapisan harus menaruh perhatian pada pengelolaan sumbr daya manusia. Ide
pencapaian berbagai tujuan merupakan hal utama dari setiap bentuk
manajemen. Manajemen sumber daya yang efektif mengharuskan manajemen
menemukan cara terbaik dalam mengkaryakan orang-orang untuk mencapai
tujuan perusahaan dan meningkatkan kinerja organisasi.
11
Namun, manajemen sumber daya manusia yang efektif juga
mengharuskan anggota organisasi meraih tujuan pribadi mereka. Manajer
haruslah mencari berbagai kiat untuk meningkatkan kepuasan kerja, komitmen,
keterlibatan dalam kehidupan organisasi, kualitas lingkungan kerja, efisiensi, dan
produktivitas karyawan. Manajemen sumber daya manusia yang efektif akan
mengangkat efektivitas organisasional. Pendayagunaan sumber daya manusia
yang tepat menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan individual maupun
organisasional agar potensi sumber daya manusia dapat digali secara penuh.
Perubahan teknologi yang sangat cepat memaksa organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah
menggeser fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yang selama ini
hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi saja, yang berkaitan dengan
perekrutan pegawai, staffing, coordinating, yang dilakukan oleh bagian
personalia saja.
Saat ini manajemen sumber daya manusia berubah dari fungsi
spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh
fungsi lainnya dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang
sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategic dalam
organisasi. Dengan kata lain, fungsi manajemen sumber daya manusia menjadi
lebih bersifat strategik.
12
2.1.2 Fungsi manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi, dimana
pada dasarnya manajemen sumber daya manusia dapat diklasifikasikan dalam
tiga fungsi seperti yang diungkapkan oleh Bambang Wahyudi (2002: 14) sebagai
berikut:
1. Pengadaan sumber daya manusia
Kegiatan operasional manajemen sumber daya manusia yang berada
dalam ruang lingkup ini adalah:
a. Perencanaan sumber daya manusia. Dalam perencanaan sumber daya
manusia dilakukan penentuan kebutuhan tentang kerja balik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif, serta cara memenuhi kebutuhan
tenaga kerja itu.
b. Penarikan calon tenaga kerja. Penarikan calon tenaga kerja ini berupa
usaha menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga yang memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan dan sumber-sumber tenaga kerja yang
tersedia.
c. Seleksi. Seleksi merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah
calon tenaga kerja yang dapat dikumpulkan melalui proses penarikan
tenaga kerja.
d. Penempatan. Penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang
ditetapkan.
13
e. Pembekalan. Pembekalan dilakukan untuk memberikan pemahaman
kepada tenaga kerja terpilih tentang diskripsi jabatan, kondisi kerja dan
peraturan organisasi.
2. Pengembangan sumber daya manusia
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pengembangan sumber daya manusia ini
bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber daya
manusia yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan
organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan operasional manajemen sumber daya manusia yang berada
dalam fungsi ini adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan tenaga
kerja dilakukan dengan mengikutsertakan tenaga kerja tersebut dalam
program pelatihan dan program pengembangan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang tenaga kerja,
sehingga mampu menyesuaikan atau mengikuti perkembangan
kebutuhan organisasi.
b. Pengembangan karir. Pengembangan karir meliputi kegiatan-kegiatan
yang menyangkut pengembangan karir seorang tenaga kerja, baik dalam
bentuk kenaikan pangkat maupun promosi jabatan.
3. Pemeliharaan sumber daya manusia
14
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemeliharaan sumber daya manusia ini
ditujukan untuk memelihara kebutuhan sumber daya manusia yang dimiliki.
Wujud dari hasil pemeliharaan sumber daya manusia ini adalah tumbuhnya rasa
betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya pada
organisasi.
Kegiatan operasional manajemen sumber daya manusia yang berada
dalam fungsi ini adalah berikut:
a. Kompensasi jabatan. Kompensasi jabatan meliputi usaha pemberian
balas jasa atau kompensasi atas prestasi yang telah diberikan oleh
seorang tenaga kerja.
b. Integrasi. Integrasi meliputi usaha menciptakan kondisi integrasi atau
persamaan kepentingan antara tenaga kerja dengan organisasi, yang
telah menyangkut masalah motivasi, kepentingan, komunikasi, konflik
dan konseling.
c. Hubungan perburuhan. Hubungan perburuhan dimulai dengan
pembahasan masalah perjanjian kerja, perjanjian perburuhan,
kesepakatan kerja bersama, sampai penyesalan perburuhan, kesepakatan
kerja bersama, sampai penyelesaian perburuhan.
d. Pemutusan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja menyangkut
masalah pemutusan hubungan kerja.
15
2.2 Motivasi
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001: 143) pengertian “motivasi adalah
pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seorang agar mereka
mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upaya
untuk mencapai kepuasan.
Selanjutnya, menurut Sadili Samsuddin (2006: 281) memberikan
pendapat tentang pengertian motivasi sebagai berikut: “Motivasi adalah proses
memengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok
kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi
tercapainya suatu tujuan. Karena itu pemimpin harus dapat menumbuhkan
motivasi kerja setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan.
Pengertian motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan
untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat antara
kebutuhan, motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan, karena
setiap perubahan senantiasa berkat adanya dorongan motivasi.
Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya
perbuatan tersebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan
telah tercapai, maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulang
kembali, sehingga lebih kuat dan mantap.
16
Terdapat bermacam-macam teori mengenai motivasi yang dokemukakan
oleh para ahli. Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2007: 324), teori ini
kelompokkan ke dalam enam kategori, yaitu:
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua menusia
memiliki kebutuhan pokok menunjukkannya dalam lima tingkatan yang
berbentuk pyramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
a. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang
lain, diterima, memiliki)
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
e. Kebutuhan aktualisasi diri (mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)
17
2. Teori X dan Y
Douglas Mc Gregor mengemukakan dua pendangan manusia yaitu teori X
(negatif) dan teori Y (positif), menurut teori X empat pengandaian yang dipegang
oleh manajer, yaitu:
a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang
dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative mengenai kodrat manusia dalam
empat teori Y:
a. Karyawan dapat memendang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika
mereka komit pada sasaran.
c. Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengembil keputusan inovatif.
3. Three Needs Theory
Mc Clelland mengemukakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi
kebutuhan manusia, yaitu:
18
a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
b. Need for affiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan social need dari Maslow)
c. Need for Power (dorongan untuk mengatur)
4. ERG Theory
Alderfer mengemukakan tiga kategori kebutuhan, yaitu:
a. Eksistence (eksistensi) meliputi kebutuhan fisiologis seperti lapar, rasa
haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
b. Relatedness (keterkaitan) menyangkut hubungan dengan orang-orang
yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat, dan penyelia di
tempat kerja.
c. Growth (pertumbuhan) meliputi keinginan kita untuk produktif dan
kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita.
Alderfer menyatakan bahwa bila kebutuhan akan eksistensi tidak
terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan
lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai
tujuan. Meskipun suatu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan dapat berlangsung
terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
5. Teori Dua Faktor
Teori yang dikembangkan oleh Herzberg ini dikenal dengan “Model Dua
Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau
19
“pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dalam diri seseorang. Sedangkan yang dimakasud dengan faktor
hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang
berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang
dalam kehidupan seseorang.
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara
lain adalah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
bertumbuh, kemajuan dalam karir dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-
faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam
organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang
dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para
penyelia, kebijakan organisasi, system administrasi dalam organisasi, kondisi
kerja dan system imbalan yang berlaku.
6. Teori Motivasi Vroom
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia
tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia
inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh
tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
20
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan,
motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
Mengingat setiap individu dalam perusahaan berasal dari berbagai latar
belakang yang berbeda-beda, maka akan sangat penting bagi perusahaan untuk
melihat kebutuhan dan harapan karyawannya, bakat dan keterampilan yang
dimilikinya, dan rencana karyawan tersebut pada masa mendatang. Jika
perusahaan dapat mengetahui hal-hal tersebut, akan lebih mudah untuk
mendapatkan karyawan pada posisi yang palig tepat sehingga akan lebih
meningkatkan motivasi bagi karyawan itu sendiri.
2.3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk
diperhatikan oleh manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan
proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai
pengaruh langsung terhadap para karyawan yan melaksanakan proses produksi
tersebut. Lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan
kinerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat
21
menurunkan kinerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.
Menurut Alex S Nitisemito (2000: 183) mendefinisikan “Lingkungan kerja
sebagai segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.
Pengertian lain dari Sedarmayati (2001: 1) mengemukakan “Lingkungan
kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa lngkungan
kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja,
baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang
dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja.
Menurut Bambang Kussriyanto (1991: 122) lingkungan kerja merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Seorang
karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia untuk bekerja
secara optimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang
karyawan bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak
mendukung untuk bekerja secara optimal akan membuat karyawan yang
bersangkutan menjadi malas, cepat lelah sehingga kinerja karyawan tersebut
akan rendah.
22
Sedarmayanti (2001: 21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagai
dalam dua kategori, yaitu: (a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan
karyawan sepserti pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya, (b) Lingkungan
perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang
mempengaruhi kondisi manusia, misalnya temperature, kelembaban, sirkulasi
udara, pencayahaan, kebisingan, getaran mekanik, bau tidak sedap, warna, dan
lain-lain.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan,
maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik
dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai
dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
b. Lingkungan kerja nonfisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
“Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja
23
sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang
sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri” (Nitisemito, 2000
:171). Jadi, lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan
kerja yang tidak bisa diabaikan.
2.4 Pengertian Kinerja dan Manajamen Kinerja
Pembinaan dan pengembangan karyawan baik baru ataupun lama dalam
perusahaan merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri
dengan perubahan dan perkembangan karyawan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan yang
biasa disebut dengan penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja.
Prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam-macam cirri pribadi
dari masing-masing individu. Dalam perkembangan yang kompetitif dan
mengglobal, perusahaan membutuhkan karyawan yang berprestasi tinggi. Pada
saat yang sama pekerja memerlukan umpan balik atas kinerja mereka sebagai
pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Oleh
karena itu, penilaian seharusnya menggambarkan kinerja karyawan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67) “Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”.
24
Defenisi lain menyatakan bahwa “Kinerja karyawan adalah hasil kerja
selama period tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, missal
standar, target/sasaran atau criteria yang telah disepakati bersama “ (Susilo
Maryoto, 2000: 91).
Dari defenisi diatas, kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik kualitas
maupun kuantitas dibandingkan dengan criteria yang telah disepakati bersama
selama periode tertentu.
Begitu pentingnya masalah kinerja pegawai ini, sehingga tidak salah bila
inti pengelolaan sumber daya manusia adalah bagaimana mengelola kinerja
SDM. Mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti mengelola manusia
agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi. Oleh karena itu,
kinerja pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk mencapai tujuan organisasi
sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja.
“Manajemen kinerja adalah usaha, kegiatan atau program yang
diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan untuk
merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan” (Achmad
S. Ruky,2001: 5).
Manajemen kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang
menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan SDM. Dalam
manajemen kinerja, kemampuan SDM sebagai contributor individu dan bagian
dari kelompok dikembangkan melalui proses bersama antara manajer dan
25
individu yang lebih berdasarkan kesepakatan daripada instruksi. Kesepakatan ini
meliputi tujuan, persyaratan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, serta
pengembangan kinerja dan perencanaan pengembangan pribadi. Manajemen
kinerja bertujuan untuk dapat memperkuat budaya yang berorientasi pada
kinerja melalui pengembangan keterampilan, kemampuan dan potensi-potensi
yang dimiliki oleh SDM. Sifatnya yang interaktif ini akan meningkatkan motivasi
dan memberdayakan SDM dan membentuk suatu kerangka kerja dalam
pengembangan kinerja.
Manajemen kinerja juga dapat menggalang partisipasi aktif setiap
anggota organisasi untuk mencapai sasaran organisasi melalui penjabaran
sasaran individu maupun kelompok sekaligus mengembangkan potensi agar
dapat mencapai sasarannya itu. Berdasarkan tugasnya ini, manajemen kinerja
dapat dijadikan landasan bagi promosi, mutasi dan evaluasi, sekaligus penetuan
kompensasi dan penyusunan program pelatihan. Manajemen kinerja juga dapat
dijadikan umpan balik untuk pengembangan karier dan pengembangan pribadi
SDM.
2.5 Pengertian Penilaian Kinerja
Pengukuran kinerja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
sangat penting. Hal ini mengingat dalam kehidupan suatu perusahaan, setiap
sumber daya manusia ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil
dari pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
26
Penilaian prestasi kerja yang dilaksanakan dengan baik dan tertib akan
dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan loyalitas dari karyawan. Hal
ini tentu saja akan menguntungkan perusahaan. Paling tidak para karyawan akan
mengetahui sampai dimana dan bagaimana prestasi kerjanya. Sasaran yang
menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan dan kemampuan karyawan
dalan melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan
menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala.
Penilaian kinerja menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001: 87) adalah
penilaian rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang
dihasilkan setiap karyawan. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sadili
Samsudin (2006: 159) menyatakan bahwa “ penilaian kinerja adalah proses oleh
organisasi untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada prinsipnya pengukuran kinerja pada dasarnya merupakan penilaian
yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu sendiri dan terhadap
taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan
perusahaan.
2.6 Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Kusdyah Rachmawati (2008: 124-125), mengemukakan sepuluh
manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja, sebagai berikut:
27
a. Meningkatkan prestasi karyawan. Dari hasil kerja karyawan dapat
diketahui masalah dan produktivitas mereka dalam bekerja. Dengan
demikian, karyawan dapat memperbaiki prestasi setelah mengetahui
hasil atau umpan balik dari adanya evaluasi kinerja.
b. Standar komponsasi yang layak. Dari hasil evaluasi prestasi, manajemen
dapat mengetahui berapa upah atau kompensasi yang layak yang harus
diberikan pada karyawan. Hal ini penting karena evaluasi kinerja dapat
membantu dalam pengambilan keputusan manajer, apakah pemberian
upah, bonus, insentif, dan bentuk kompensasi lain sudah layak dan adil
bagi karyawan.
c. Penempatan karyawan. Pada periode tertentu, karyawan akan
mengalami promosi, mutasi, dan demosi. Oleh karen aitu, sebelum
keputusan ini diambil, manajer dapat melihat hasil prestasi karyawan
dalam sebuah evaluasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
meminimalisasi resiko kesalahan dalam penempatan karyawan.
d. Pelatihan dan pengembangan. Hasil evaluasi dapat diketahui oleh
manajer, dimana manajer melihat apakah program pelatiahan dan
pengambangan dperlukan atau tidak. Apabila hasil evaluasi menunjukkan
banyak kekurangan atau hasil negative maka sudah saatnya diperlukan
program pelatihan dan pengembangan, baik untuk karyawan baru
maupun karyawan senior.
28
e. Jenjang karier. Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat menyususn
jalur karier karyawan sesuai dengan prestasi yang telah ditunjukkan
karyawan.
f. Penataan staf. Hasil prestasi yang baik atau buruk mencerminkan
bagaimana manajemen mengatur pembagian sumber daya manusia di
dalam organisasi.
g. Minimnya data informasi. Informasi yang akurat sangat dibutuhkan
organisasi untuk mengambil keputusan guna menempatkan karyawan,
promosi, mutasi, transfer, demosi, kebutuhan program pelatihan dan
pengambangan, jenjang karier karyawan, dan komponen lain dalam
sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Informasi evaluasi
kinerja sangat penting untuk mengurangi kesalahan pengambilan
keputusan yang tidak tepat.
h. Kesalahan desain pekerjaan. Adanya indikasi hasil evaluasi prestasi yang
buruk merupakan tanda adanya kesalahan dalam deskripsi desain
pekerjaan yang kurang cocok pada karyawan. Untuk itu manajer perlu
memikirkan bagaimana mengatasi permasalahan tersebut.
i. Peluang kerja yang adil. Peluang kerja yang sama dan adil bagi karyawan
bisa didapat apabila manajer melihat hasil evaluasi dan
mempertimbangkan kesempatan pekerjaan yang layak dan menantang
bag karyawan yang menunjukkan prestasi bagus.
29
j. Tantangan eksternal. Penilaian prestasi juga tergantung dari faktor lain,
sperti kepentingan pribadi, kondisi financial, kondisi kerja, keluarga,
kesehatan karyawan, dan sebagainya.
2.7 Tujuan Penilaian Kinerja
Landasan utama dalam menyelenggarakan pengukuran kinerja yang
efektif adalah kesadaran bahwa keberhasilannya paling tidak dipengaruhi oleh
masalah prosedur dan proses serta jenis, bentuk atau system pencatatan standar
yang digunakan. Seringkali perusahaan khususnya manajemen penilai tertentu
menitik beratkan pada bagaimana pengukuran yang tepat dan bagaimana
sebenarnya pengukuran kinerja dilaksanakan.
Kegiatan penilaian kerja merupakan bagian dari system manajemen
kinerja yang berkembang dalam perjalanan waktu. Sistem-sistem semacam ini
dilandasi kepercayaan bahwa kinerja individu bervariasi dalam perjalanan waktu
dan bahwa individu bisa berpengaruh terhadap kinerja mereka. Schuler dan
Jackson (1999: 43) suatu sistem manajemen kinerja yang efektif umumnya
menjalankan dua tujuan:
a. Tujuan evaluasi yang membiarkan orang tahu dimana posisinya.
b. Tujuan pengembangan yang memberikan informasi dan arahan tertentu
kepada individu, sehingga ia dapat memperbaiki kinerjanya.
30
Penilaian kinerja sangat penting untuk diterapkan. Menurut Sadili
Samsuddin (2006: 165), tujuan penilaian kerja dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Administratif, yaitu memberikan arah untuk penetapan promosi,
transfer, dan kenaikan gaji.
b. Informasi, yaitu memberikan data kepada manajemen tentang prestasi
kerja bawahan dan memberikan data kepada individu tentang kelebikan
dan kekurangannya.
c. Motivasi, yaitu menciptakan pengalaman belajar yang memotivasi staf
untuk mengembangkan diri dan meningkatkan prestasi kerja mereka.
Pada tingkat unit organisasi, penilaian kinerja bertujuan: (Samsuddin
2006: 165)
a. Menentukan kontribusi suatu unit atau divisi dalam perusahaan terhadap
organisasi perusahaan secara keseluruhan.
b. Memberikan dasar bagi penilaian mutu prestasi manajer unit/divisi
dalam perusahaan.
c. Memberikan motivasi bagi manajer unit/divisi dalam mengelola divisi
seirama dengan tujuan umum perusahaan.
Pada tingkat karyawan, penilaian kinerja bertujuan untuk: (Samsuddin
2006: 165)
a. Membedakan tingkat prestasi kerja setiap karyawan
31
b. Mengambil keputusan administrasi, seperti seleksi, promosi, retention,
demotion, transfer, termination, dan kenaikan gaji.
c. Memberikan pinalti, seperti bimbingan untuk meningkatkan motivasi dan
diklat untuk mengembangkan keahlian.
2.8 Sistem Penilaian Kinerja
Penilaian dilaksanakan tidak hanya sekedar untuk mengetahui kinerja
yang buruk. Hasil yang baik dan bisa diterima harus iidentifikasi sehingga dapat
dipakai sebagai dasar penilaian kinerja lainnya. Untuk itu, sistem penilaian
hendaknya memiliki (Mankuprawira, 2004: 226):
a. Standar kinerja. Sistem penilaian memerlukan standar kinerja yang
mencerminkan seberapa jauh keberhasilan sebuah pekerjaan telah
dicapai. Agar efektif, standar hendaknya berhubungan degna hasil yang
diinginkan dari setiap pekerjaan. Hal tersebut dapat diuraikan dari
analisis pekerjaan dengan menganalisis hubungannya dengan kinerja
karyawan saat sekarang. Untuk menjaga akuntabilitas karyawan, standar
tertulis harus ada dan dijelaskan kepada karyawan sebelum dilakukan
evaluasi. Idealnya, penilaian setiap kinerja karyawan harus didasarkan
pada kinerja nyata dari elemen pokok yang diidentifikasi melalui analisis
pekerjaan.
b. Ukuran kinerja. Evaluasi kinerja juga memerlukan ukuran yang dapat
diandalkan. Agar terjadi perilaku yang kritis dalam menentukan kinerja,
32
ukuran yang handal juga hendaknya dapat dibandingkan dengan cara lain
dengan standar yang sama untuk menacapai kesimpulan sama tentang
kinerja sehingga dapat menambah reliabilitas sistem penilaian.
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Kuswandi (2004: 27) , ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan, antara lain sebagai berikut:
1. Kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan merupakan salah satu faktor
yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Kepuasan karyawan mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Ketika seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja,
tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.
Dengan demikian kinerja dan hasil karyawan akan meningkat secara
optimal.
2. Kemampuan karyawan. Kinerja individual karyawan juga dipengaruhi
oleh kemampuan yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri. Karyawan
dengan kemampuan teknis maupun operasional yang tinggi untuk ebuah
tugas akan meningkatkan semangat kerjanya. Seorang karyawan merasa
termotivasi dan memiliki kinerja yang baik, jika ia memiliki pengetahuan
yang memadai terhadap bidang tugas dan tanggung jawabnya. Oleh
karena itu, manajemen hendaknya melakukan suatu upaya untuk
33
meningkatkan pengetahuan karyawan baik melalui pendidikan formal,
pelatihan, akses informasi maupun pengalaman.
3. Kepemimpinan. Dalam kehidupan organisasi atau perusahaan,
kepemimpinan memegang peranan penting dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Baik tidaknya suatu kepemimpinan akan
menentukan kinerja karyawan. Kepemimpinan yang menggairahkan
karyawan merupakan sumber motivasi, sumber semangat dan sumber
disiplin dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab
mereka. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin sukses harus
menunjukkan kepemimpinan yang baik karyawan mempunyai semangat
kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Motivasi. Keberhasilan pengelolaan perusahaan sangat ditentukan oleh
efektivitas kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia. Karena itu
manajer harus memiliki teknik-teknik untuk dapat memelihara dan
mempertahankan kinerja karyawan, salah satunya dengan memberikan
motivasi kepada karyawan agar dapat bekerja secara optimal.
5. Lingkungan kerja. Terciptanya lingkungan kerja baik fisik maupun non
fisik yang kondusif merupakan faktor yang memiliki kontribusi besar
dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Lingkungan kerja yang
nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya
34
lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja
dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.
2.10 Kerangka Pikir
Perusahaan dalam operasinya memerlukan tenaga kerja, dimana tenaga
kerja ini merupakan salah satu asset perusahaan yang berharga dalam rangka
mencapai tujuannya. Sehingga perlu kiranya perusahaan memperhatikan
masalah tenaga kerja karena tujuan perusahaan tidak akan tercapai dengan baik
tanpa adanya kinerja karyawan yang baik.
Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain kepuasan karyawan,
kemampuan karyawan, motivasi, lingkungan kerja, dan kepemimpinan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Apabila karyawan memiliki motivasi yang tinggi
maka karyawan akan lebih bersemangat dan berkeinginan untuk bekerja keras,
sehingga secara otomatis hasil kerja mereka akan semakin baik dan berkualitas
yang kemudian akan berdampak positif dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung akan dapat mempermudah
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi lingkungan kerja yang aman,
nyaman, serta tersedianya fasilitas yang memadai bagi para pegawai akan
35
mampu memberikan dorongan bagi mereka untuk bekerja lebih baik dan hal
tersebut akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Dalam penelitian yang menjadi variabel berpengaruh adalah motivasi dan
lingkungan kerja karyawan. Sedangkan, variabel terpengaruhnya adalah kinerja
karyawan.
Kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas dapat dilihat pada gambar
1 sebagai berikut:
Gambar 1.Kerangka Pemikiran
2.11 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya,maka
penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Motivasi (X1)
KinerjaKaryawan (Y)
Lingkungan Kerja (X2)
36
1. Di duga bahwa motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar.
2. Diduga pula bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang paling signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Prtama Makassar
dibandingkan dengan lingkungan kerja.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penetapan daerah penelitian ini dilakukan di Kota Makassar tepatnya
pada PT. Sinar Galesong Pratama yang berlokasi di Jalan A.P. Pettarani Makassar.
Dengan pertimbangan memudahkan penulis mengumpulkan data-data.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Data kualitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari dalam
perusahaan baik secara lisan maupun tulisan.
b. Data kuantitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dalam bentuk
angka-angka yang masih perlu dianalisis.
3.2.2 Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil tanggapan
responden terhadap kuesioner yang dibagikan.
b. Data sekunder yaitu informasi yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
38
sekunder tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung
objek yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan
Tanya jawab secara langsung dengan beberapa bagian yang terkait untuk
memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini.
3. Kuesioner, yaitu dilakukan dengan membagikan selebaran angket berupa
daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Makassar.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari subyek yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh karyawan PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar sebanyak 230 orang. Dari populasi ini akan ditarik sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini sebagai responden. Sampel adalah suatu
himpunan bagian dari unit populasi. Teknik penarikan sampel dalam penelitian
ini menggunakan simple random sampling. Metode ini digunakan karena objek
39
yang teliti tidak terlalu besar. Ukuran sampel yang dijadikan dasar pengambilan
sampel menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003: 146):
n= …………………………………………………………………… (1)
keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persentase kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir
Dengan menggunakan rumus Slovin di atas maka dapat diketahui jumlah
sampel minimal, yaitu:
n = ( )( , )n = , = 69 = 70
Jadi, sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
70 responden.
3.5 Instrumen Penelitian
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan instrument berupa kuesioner yang meliputi variabel (1) kinerja
karyawan, (2) motivasi, (3) lingkungan kerja pada PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar.
40
Instrument penelitian ini disusun dari indicator kinerja, motivasi, dan
lingkungan kerja yang disusun dalam bentuk pertanyaan dengan lima alternative
jawaban. Setiap jawaban responden akan diberi skor dan jumlah skor
menunujukkan tinggi rendahnya masing-masing variabel yang diukur.
Adapun skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah
sebagai berikut:
a. Jawaban sangat puas diberi bobot 5
b. Jawaban puas diberi bobot 4
c. Jawaban cukup puas diberi bobot 3
d. Jawaban tidak puas diberi bobot 2
e. Jawaban sangat tidak puas diberi bobot 1
Nilai rata-rata dari masing-masing pernyataan yang diajukan kepada
responden dikelompokkan ke dalam range. Penentuan range dilakukan denagn
cara dimana skor tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan skor terendah adalah
1. Dengan jumlah responden sebanyak 70 orang, maka:
Skor tertinggi = 70 X 5 = 350
Skor terendah = 70 X 1 = 70
Sehingga range untuk hasil survei = =56
Range skor:
70 – 126 = sangat rendah
41
127 – 182 = rendah
183 – 238 = cukup rendah
239 – 294 = tinggi
295 – 350 = sangat tinggi
3.6 Metode Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui signifikan
pengaruh variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar. Adapun fomulasi
regresi linear berganda yang digunakan, adalah sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 …………………………. (2)
Dimana:
Y = Kriteria atau variabel responden (variabel tergantung)
b0 = konstanta
X1 = motivasi
X2 = lingkungan kerja
bi = koefisien predictor 1 dan 2
Selanjutnya nilai b0, b1, b2 dihitung dengan menyelesaikan persamaan
simultan menggunakan program SPSS.
42
b. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya.
Nilai koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti varibel-
variabel independennya menjelaskan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2009).
c. Uji – t
Uji-t atau dikenal dengan istilah uji parsial adalah pengujian untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel motivasi (X1) dan
lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan cara
membandingkan antara thitung dengan ttabel pada tingkat signifikan
tertentu. Apabila thitung > ttabel, maka hipotesis diterima.
3.7 Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Kinerja
Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikannya (Mangkunegara, 2000: 67). Indicator kinerja
(Y) meliputi: (1) kualitas pekerjaan, (2) kemampuan dalam mengambil inisiatif,
(3) tanggung jawab terhadap pekerjaan, (4) kehadiran dan ketepatan waktu,
serta (5) kerjasama dengan rekan kerja.
43
2. Variabel Motivasi
Pengertian motivasi adalah proses memengaruhi atau mendorong dari
luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan
sesuatu yang telah ditetapkan (Samsuddin, 2006: 281). Adapun indikator
motivasi (X1) dalam penelitian ini antara lain: (1) gaji yang diberikan oleh
perusahaan, (2) tunjangan perusahaan terhadap tenaga kerja, (3) fasilitas yang
diberikan perusahaan, (4) penghargaan terhadap karyawan, dan (5) kesempatan
untuk berkembang.
3. Lingkungan Kerja
Definisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
diemban (Nitisemiti, 2000: 183). Adapun indikator lingkungan kerja (X2) dalam
penelitian ini antara lain: (1) kebersihan tempat kerja, (2) penerangan dan
pencahayaan yang memadai, (3) suhu udara ditempat kerja, (4) kelengkapan dan
pengaturan fasilitas peralatan kerja, (5) tingkat kebisingan lingkungan kerja, (6)
keamanan lingkungan kerja, (7) hubungan karyawan dengan pimpinan dan
dengan karyawan lainnya.
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Makassar adalah salah satu perusahaan
swasta yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan bermotor roda dua.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Februari 1991 sesuai dengan akte
pendirian No. 10 dari Kantor Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, SH dan akte
perubahan Notaris Mahmud Said, SH No. 118 tanggal 22 September 1997,
dimana perubahan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan komposisi saham
Rizal Tandiawan 67 % dan Jazky Purnama 35 %.
Sejak pendiriannya PT. Sinar Galesong Pratama dengan status perubahan
sebagai main dealer untuk kendaraan bermotor roda dua merk Suzuki dengan
wilayah pemasaran meliputi Sulawesi yaitu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Pada awalnya PT. Sinar Galesong Pratama berlokasi di jalan Sulawesi No.
84-86 Makassar dan pada tahun 1996 kantor tersebut telah resmi menjadi kantor
cabang dan pada tahun itu pula PT. Sinar Galesong Pratama menempati kantor
barunya di jalan Andi Pangeran Pettarani No. 55 Makassar, dimana kantor
tersebut berfungsi sebagai kantor pusat dan sekaligus showroom untuk semua
jenis kendaraan bermotor. Pada kantor inilah seluruh aktivitas perusahaan dan
45
pendistribusian kendaraan roda dua merk Suzuki ke berbagai daerah di wilayah
Sulawesi dikendalikan.
PT. Sinar Galesong Pratama dalam memasarkan produknya memiliki 4
cabang di Makassar, 1 cabang di Palopo, 2 cabang di Kendari, 1 cabang di Palu,
dan 3 cabang di Manado, 1 cabang di Gorontalo sebagai dealer motor Suzuki.
Selain itu mempunyai sub dealer yang membantu memasarkan unit motor
sebanyak 61 dealer.
Dasar dari terbentuknya cabang/perwakilan ini merupakan realisasi dari
kebijaksanaan pimpinan yang disesuaikan dengan kegiatan dan kebutuhan
konsumen setelah dipertimbangkan sematang mungkin oleh manajer perusahaan
demi perluasan daerah operasi perusahaan.
4.2 Struktur Organisasi PT. Sinar Galesong Pratama Makassar
Suatu perusahaan akan berhasil dan dapat mencapai prestasi kerja yang
efektif dan efisien dari karyawan apabila terdapat suatu system kerja yang baik dan
fungsi-fungsi yang ada harus jelas dalam melaksanakan tugas masing-masing dimana
terdapatnya tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari karyawan perusahaan.
Didalam menjalankan kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah
direncanakan maka PT. Sinar Galesong Pratama sebagai dealer kendaraan bermotor
roda dua untuk wilayah Sulawesi telah mengembangkan jaringan kerja antara satu
unit dengan unit lainnya untuk mendukung terselenggaranya tujuan perusahaan
dalam bentuk pencapaian keuntungan atau laba perusahaan yang maksimal melalui
46
peningkatan omset penjualan kendaraan bermotor kepada setiap konsumen di
wilayah Sulawesi.
Untuk mendukung system jaringan kerja tersebut PT. Sinar Galesong
Pratama telah menetapkan pembagian tugas dan bertanggung jawab atau struktur
organisasi, struktur organisasinya berbentuk line staff dengan menetapkan asset
manajer dari tiap manajer yang ada.
Dari struktur organisasi yang tersusun tersebut dibuat tugas dan tanggung
jawab masing-masing unit, untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. Sinar
Galesong Pratama secara lengkap dapat dilihat pada skema berikut ini:
Gambar 2Struktur Organisasi PT. Sinar Galesong Pratama Makassar
Sumber: PT. Sinar Galesong Pratama Makassar (2012)
Direktur
ManajerInternal Audit
Asisten Manajer
Kepala Bagian
B. PersonaliaB. AkuntansiB. KeuanganB. SalesB. Marketing
47
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Masalah kinerja perusahaan dalam pengelolaan unit usaha berperan
penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan
peningkatan kinerja perusahaan akan dapat membantu mempercepat
pencapaian tujuan perusahaan. Betapa pentingnya kinerja perusahaan sehingga
perlu ditunjang oleh terciptanya kinerja karyawan yang tinggi.
Untuk meningkatkan kinerja karyawan, perlu dilakukan analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan bagi perusahaan. Analisis ini
dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel mana saja yang berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan serta variabel mana
yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan demikian,
perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat dalam usaha mendorong
peningkatan kinerja karyawan.
PT Sinar Galesong Pratama Makassar adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualan kendaraan bermotor, khususnya Suzuki. Dalam
pengelolaan perusahaan, diperlukan karyawan yang memiliki kinerja tinggi.
Oleh karen aitu, untuk mendorong peningkatan kinerja karyawan peniliti
bermaksud untuk membantu perusahaan melakukan evaluasi terhadap faktor-
48
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, khususnya faktor motivasi dan
lingkungan kerja.
Dalam melakukan pengelolaan kinerja karyawan, maka yang ditekankan
adalah karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan
terakhir,masa kerja, serta status perkawinan. Untuk lebih jelasnya mengenai
karakteristik responden, disajikan sebagai berikut:
5.1.1 Karakateristik responden berdasarkan umur
Dari hasil pengumpulan data dengan kuesioner dari beberapa responden,
maka diperoleh karakteristik responden berdasarkan umur yang dapat dilihat
melalui tabel berikut ini:
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur
Umur (Tahun) Jumlah responden(orang)
Persentase (%)
19 – 2324 – 2829 – 3334 – 38
≥39
83014108
11,4242,85
2014,3
11,4270 100
sumber: Data primer, tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas, maka dari 70 responden yang dikumpulkan
menunjukkan bahwa umur antara 19-23 tahun sebanyak 8 orang atau 11,42%,
kemudian responden yang berumur antara 24-28 tahun sebanyak 30 orang atau
42,85%, yang berumur antara 29-33 tahun adalah sebanyak 14 orang atau 20%,
49
dan antara 34-38 tahun sebanyak 10 orang atau 14,3%, sedangkan yang
berumur diatas 39 tahun sebanyak 8 orang atau 11,42%.
5.1.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karaktersitik responden berdasarkan jenis kelamin yang berhasil
dihimpun datanya dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden(Orang)
Persentase (%)
Laki-lakiPerempuan
4822
68,5831,42
70 100Sumber: Data primer, tahun 2012
Berdasarkan karakteristik responden menurut jenis kelamin, maka dari
70 responden yang dikumpulkan didapat sebanyak 48 orang atau 68,58% yang
berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sebanyak 22 orang atau 31,42% sisanya
berjenis kelamin perempuan.
5.1.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat
dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Pendidikan terakhir Jumlah Responden(orang)
Persentase (%)
SMADiploma
S1S2S3
727333-
1038,5847,144,28
-
50
70 100Sumber: Data primer, tahun 2012
Dari tabel 3 diatas, nampak bahwa karaktersitik responden berdasarkan
pendidikan, maka dari 70 responden yang diteliti terdapat 7 orang atau 10%
yang berpendidikan SMA, Diploma sebanyak 27 orang atau 38,58%, S1 sebanyak
33 orang atau 47,14%, sedangkan lulusan S2 sebanyak 3 orang atau 4,28%.
5.1.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerjanya dapat dilihat melalui
tabel di bawah ini:
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Masa Kerja Jumlah Responden(Orang)
Persentase (%)
2-7 tahun8-12 tahun
Diatas 13 tahun
53125
75,7117,147,14
70 100Sumber: Data primer, tahun 2012
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa dari 70 responden yang dikumpulkan
berdasarkan karaktersitik masa kerja, diperoleh bahwa yang bekerja antara 2-7
tahun sebanyak 53 orang atau 75,71%, masa kerja antara 8-12 tahun sebanyak
12 orang atau 17,14%, dan yang telah bekerja lebih dari 13 tahun adalah
sebanyak 5 orang atau 7,14%.
51
5.1.5 Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan
Adapun karakteristik responden berdasarkan status perkawinannya
dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan
Status perkawinan Jumlah Responden(orang)
Persentase
Belum kawinSudah kawin
3139
44,2955,71
70 100Sumber: Data primer, tahun 2012
Berdasarkan karaktersitik responden menurut status perkawinan maka
dari 70 responden yang diteliti, terdapat sebanyak 31 orang atau 44,295 yang
belum kawin, sedangkan yang sudah kawin sebanyak 39 orang atau 55,71%.
5.2 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Karyawan
Salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perusahaan adalah
peningkatan kinerja karyawan, karena dengan pengelolaan kinerja karyawan
yang baik akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Dengan pentingnya peranan kinerja karyawan, maka perlu ditunjang
oleh adanya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang akan di
analisis dalam penelitian ini adalah faktor motivasi dan lingkungan kerja.
52
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, yang dapat dilihat melalui uraian sebagai
berikut:
5.2.1 Tanggapan responden mengenai motivasi
Dalam kaitannya dengan masalah motivasi karyawan, maka dapat
disajikan tanggapan responden mengenai motivasi karyawan pada perusahaan
PT. Sinar Galesong Pratama Makassar yang dapat dilihat melalui tabel berikut
ini:
Tabel 6. Tanggapan responden mengenai motivasi
Pernyataan
Pernyataan (X1)
JumlahSangatpuas(5)
Puas(4)
CukupPuas(3)
TidakPuas(2)
SangatTidakPuas(1)
1. Besarnya gaji sesuai denganpekerjaan yang dilakukan
2. Pemberian tunjangankesejahteraan kepadakaryawan
3. Fasilitas yang diberikansangat menunjangpekerjaan
4. Situasi lingkungan kerjaaman dan menyenangkan
5. Hubungan kerja dengansesama rekan kerja berjalandengan baik
6. Atasan selalu memberikanpujian bila karyawanmenjalankan tugas dengan
12(17,1%)
3(4,3%)
8(11,4%)
8(11,4)
7(10,0%)
3(4,3%)
29(41,4%)
23(32,8%)
30(42,8%)
19(27,1%)
35(50,0%)
35(50,0%)
18(25,7%)
30(42,8%)
25(35,7%)
32(45,7%)
27(38,6%)
31(44,3%)
11(15,7%)
12(17,1%)
7(10,0%)
11(15,7%)
1(1,4%)
1(1,4%)
--
--
--
--
--
--
252
223
249
202
249
250
53
memuaskan
7. Prestasi karyawan selaludinilai dengan teliti danbenar
8. Pemberian penghargaanbagi keryawan yangberprestasi
9. Kesempatan untukmengembangkankemampuan danketerampilan karyawan
10. Kesempatan yang diberikanperusahaan untukmenduduki posisi tertentu
2(2,8%)
1(1,4%)
2(2,8%)
--
3955,7%)
3(4,3%)
35(50,0%)
32(45,7%)
27(38,6%)
65(92,8%)
30(42,8%)
33(47,1%)
2(2,8%)
1(1,4%)
3(4,3%)
5(7,1%)
--
--
--
--
251
214
246
237
Rata-rata skor 237,3Sumber: Data primer, tahun 2012
Dari hasil yang terlihat pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
tanggapan responden terhadap variabel motivasi pada PT. Sinar Galesong
Pratama Makassar berada pada range ke tiga (cukup rendah) yaitu 237,3 yang
berarti motivasi karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar cukup
memuaskan.
Dari tabel di atas tampak bahwa pernyataan situasi lingkungan kerja
aman dan menyenangkan merupakan skor terendah yaitu sebesar 202. Hal ini
menandakan bahwa masih ada karyawan yang merasa tidak aman atau nyaman
di dalam perusahaan tersebut. Sedangkan, pernyataan besarnya gaji sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan memiliki skor tertinggi yaitu 252. Dapat
54
dikatakan bahwa karyawan sudah merasa puas dengan gaji yang diberikan
perusahaan.
5.2.2 Tanggapan responden mengenai lingkungan kerja
Berikut ini disajikan tanggapan responden mengenai faktor lingkungan
kerja pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar, yang dapat dilihat melalui
tabel berikut ini:
Tabel 7. Tanggapan responden berdasarkan lingkungan kerja
Pernyataan
Pernyataan (X2)
SkorSangatpuas(5)
Puas(4)
CukupPuas(3)
TidakPuas(2)
SangatTidakPuas(1)
1. Kebersihan diperusahaan memberikankenyamanan dalambekerja
2. Penerangan lampu dalamruangan sudah memadai
3. Suhu udara ruang kerjasudah sesuai
4. Kondisi udara ruanganmemberikan kesegarandan kesejukan
5. Tingkat kebisingan yangrendah memberikanketenangan dalm bekerja
6. Fasilitas pendukungpekerjaan sudahmemadai
7. Tata letak danpengaturan peralatankerja sudah tepat
19(27,1%)
11(15,7%)
13(18,6%)
23(32,8%)
9(12,8%)
12(17,1%)
9(12,8%)
29(41,4%)
42(60,0%)
26(37,1%)
24(34,3%)
25(35,7%)
26(37,1%)
22(31,4%)
21(30,0%)
16(22,8%)
28(40,0%)
19(27,1%)
29(41,4%)
21(30,0%)
26(37,1%)
1(1,4%)
1(1,4%)
3(4,3%)
4(5,7%)
7(10,0%)
11(15,7%)
11(15,7%)
--
--
--
--
--
--
2(2,8%)
276
273
219
276
246
249
235
55
8. Adanya jaminankeamanan ligkunganyang diberikanperusahaan
9. Hubungan antarakaryawan denganpimpinan terjalin denganbaik
10. Hubungan antar sesamakaryawan sangatmembantu dalambekerja
21(30,0%)
13(18,6%)
13(18,6%)
28(40,0%)
24(34,3%)
41(58,6%)
19(27,1%)
27(38,6%)
13(18,6%)
1(1,4%)
6(8,6%)
2(2,8%)
1(1,4%)
--
1(1,4%)
277
254
273
Rata-rata skor 257,8Sumber: Data primer, tahun 2012
Dari hasil tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa tanggapan responden
terhadap lingkungan kerja pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar sebesar
257,8 berada pada range ke empat (tinggi). Ini berarti karyawan merasa
lingkungan kerja pada perusahaan termasuk kategori memuaskan.
Dari tabel di atas tampak bahwa pernyataan suhu udara ruang kerja
sudah sesuai memiliki skor terendah yaitu sebesar 219. Hal ini menandakan
bahwa karyawan merasa belum puas dengan suhu udara ruang kerjanya.
Sedangkan, pernyataan adanya jaminan keamanan lingkungan yang diberikan
perusahaan memiliki skor tertinggi yaitu 277. Dapat dikatakan bahwa karyawan
merasa puas dengan keadaan tingkat keamanan lingkungan kerjanya.
56
5.2.3 Tanggapan responden mengenai kinerja karyawan
Dengan pentingnya masalah kinerja karyawan, maka dapat disajikan
tanggapan responden mengenai kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong
Pratama Makassar melalui tabel dibawah ini:
Tabel 8. Tanggapan responden berdasarkan kinerja karyawan
Pernyataan
Pernyataan (Y)
SkorSangatpuas(5)
Puas(4)
CukupPuas(3)
TidakPuas(2)
SangatTidakPuas(1)
1. Menyelesaikan tugastepat waktu
2. Memenuhi standarkerja yang ditentukan
3. Bekerja dengancekatan dan cepat
4. Kesediaan melakukanpekerjaan tanpaperintah atasan
5. Memperbaikikesalahan dengansukarela tanpadiperintah atasan
6. Berusaha denganserius menyelesaikanpekerjaan sampaituntas
7. Melapor kepadaatasan jika adamasalah pekerjaan
8. Tepat waktu tibadikantor
9. Tidak kesulitanbekerja dengansemua karyawan
19(27,1%)
20(28,5%)
10(14,9%)
18(25,7%)
15(21,4%)
22(31,4%)
15(21,4%)
5(7,1%)
19(27,1%)
40(57,1%)
39(55,7%)
36(51,4%)
22(31,4%)
27(38,5%)
34(48,6%)
29(41,4%)
31(44,3%)
27(38,6%)
2(2,8%)
11(15,7)
24(34,3%)
25(35,7%)
18(25,7%)
14(20,0%)
17(24,3%)
25(35,7%)
20(28,6%)
--
--
--
5(7,1%)
7(10,0%)
--
9(12,8%)
9(12,8%)
4(5,7%)
--
--
--
--
3(4,2%)
--
--
--
--
261
289
266
263
254
188
260
242
271
57
10. Kesediaan menerimapendapat rekan kerja
18(25,7%)
41(58,6%)
11(15,7%)
--
--
287
Rata-rata Skor 258,1Sumber: Data primer,tahun 2012
Dari hasil tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tanggapan responden terhadap variabel kinerja pada PT. Sinar Galesong
Pratama Makassar berada pada range ke empat (tinggi) yaitu 258,1. Hal ini
menandakan bahwa kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar termasuk dalam kategori memuaskan.
5.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengukur dan menguji pengaruh faktor-faktor terhadap
peningakatan kinerja karyawan, khususnya untuk variabel motivasi (X1) dan
lingkungan kerja (X2), maka dilakukan pengolahan data melalui perasamaan
regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 19. Hasil
olahan data tersebut dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 9. Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan
Tabel 9Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 12.240 3.626 3.375 .001
X1 .195 .094 .174 2.080 .041X2 .527 .064 .688 8.237 .000
58
a. Dependent Variable: Y
Dari tabel 9 di atas, maka hasil yang diperoleh dimasukkan dalam
persamaan sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = 12,240 + 0,195 + 0,527
b0= 12,240 artinya jika tidak ada perubahan pada motivasi dan lingkungan
kerja (variabel bebas), maka nilai kinerja karyawan sebesar 12,240 sebagai nilai
konstan untuk variabel terikat.
b1= 0,195 artinya setiap penambahan motivasi akan mempengaruhi
peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,195.
b2= 0,527 artinya setiap penambahan lingkungan kerja akan mempengaruhi
peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,527.
Hasil analisis regresi dari tabel 9 menunjukkan bahwa motivasi memiliki
hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan
koefisien variabel dimana motivasi bertanda positif, sedangkan lingkungan
kerja memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan.
5.4 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai
koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti varibel-variabel
59
independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2009). Hasil perhitungan koefisien
determinasi penelitian ini dapat terlihat pada tabel 10:
Tabel 10Model Summaryb
a.Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,552 yang mengindikasikan
bahwa sebesar 55,2% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel motivasi dan
lingkungan kerja. Sedangkan sisanya sebesar 44,8% yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
5.5 Uji t
Uji t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh secara parsial
masing-masing variabel bebas yaitu variabel motivasi dan lingkungan kerja.
Dengan uji t dapat diperoleh informasi mengenai variabel mana yang memiliki
pengaruh paling dominan. Secara parsial pengaruh dari kedua variabel
independen terhadap kinerja karyawan ditunjukkan pada tabel berikut:
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .743a .552 .538 2.157
60
Tabel 11Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Pengaruh dari masing-masing variabel motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi
(probabilitas). Uji t dilakukan dengan cara membandingkan tingkat signifikansi
lebih < 0,05. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien
parsial dari masing-masing variabel independen terhadap dependennya sebagai
mana terlihat pada tabel 10.
1. Pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap kinerja (Y)
Variabel motivasi dengan thitung (2,080) > ttabel (1,667), maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara variabel motivasi
dengan variabel kinerja karyawan. Disamping itu nilai probabilitas 0,000 lebih
kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa X1 berpengaruh secara signifikan
terhadap Y.
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 12.240 3.626 3.375 .001
X1 .195 .094 .174 2.080 .041X2 .527 .064 .688 8.237 .000
61
2. Pengaruh variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja (Y)
Variabel lingkungan kerja dengan thitung (8,237) > ttabel (1,667) maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara variabel
lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan. Disamping itu, nilai
probabilitas 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa X2 berpengaruh secara signifikan
terhadap Y.
Jadi berdasarkan pengujian masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial terlihat bahwa variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama
Makassar adalah variabel lingkungan kerja (X2) dengan nilai thitung yang lebih
besar dibandingkan dengan variabel motivasi (X2) yaitu 8,237 > 2,080.
5.6 Bentuk-bentuk Motivasi Kinerja Karyawan
a. Gaji
1. Besarna gaji sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
b. Tunjangan
1. Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada karyawan
c. Penghargaan
1. Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi
d. Kesempatan untuk berkembang
1. Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
karyawan
62
2. Kesempatan yang diberikan perusahaan untuk menduduki posisi tertentu
5.7 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
a. Kebersihan tempat kerja
1. Kebersihan di perusahaan memberikan kenyamanan dalam bekerja
b. Penerangan dan pencayahaan yang memadai
1. Penerangan lampu sudah memadai
c. Suhu udara ditempat kerja
1. Suhu udara ruangan kerja sudah sesuai
2. Kondisi udara ruangan memberikan kesegaran dan kesejukan
d. Kelengkapan dan pengaturan fasilitas peralatan kerja
1. Fasilitas penunjang pekerjaan sudah memadai
2. Tata letak dan pengaturan peralatan kerja sudah tepat
63
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah dikemukakan pada bab V, maka dapat ditarik
kesimpulan dari hasil analisis terssebut, yaitu:
1. Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
menunjukkan bahwa faktor motivasi memiliki hubungan yang positif
terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan koefisien variabel
dimana faktor motivasi bertanda positif, sedangkan faktor lingkungan kerja
memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan, nampak bahwa antara kedua variabel yang dianalisis,
maka yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah variabel
lingkungan kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan thitung
masing-masing variabel, dimana nilai thitung lingkungan kerja (8,237) lebih
besar dibandingkan dengan nilai thitung motivasi (2,080).
6.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-
saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan bagi pihak
perusahaan adalah sebagai berikut:
64
1. Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan, pihak manajemen PT. Sinar
Galesong Pratama Makassar sebaiknya mampu menerapkan berbagai
kebijakan berkaitan dengan motivasi dan lingkungan kerja. Upaya yang
dapat dilakukan misalnya memberikan dorongan kepada karyawan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil kerja melalui pemberian
penghargaan atas prestasi, kebijakan pemberian tunjangan, ataupun bonus
yang lebih baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik,
sehingga karyawan bisa bekerja dengan lebih baik.
2. Pihak manajemen PT. Sinar Galesong Pratama Makassar hendaknya lebih
menitikberatkan kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan kerja, karena
dari hasil penelitian terbukti bahwa motivasi merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap naik turunnya kinerja karyawan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Achmad S. Ruky. 2001. Sistem Manajemen Kinerja (Panduan Praktis UntukMerancang dan Meraih Kinerja Prima). Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Alex S Nitisemito. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia.Ed 3. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. RemajaRosdakarya. Bandung.
Bambang Kussriyanto. 1991. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. PustakaBinaman Pressindo: Jakarta.
Imam Ghozali.2009. Ekometrika teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. BadanPenerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hani T. Handoko. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE:Yogyakarta.
Hendry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.Ed. ke-3. Cet. Pertama.STIE-YKPN: Yogyakarta.
Kuswandi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan Kerja. Elex Media Komputindo: Jakarta.
Malayu S. P Hasibuan. 2001. Sumber Daya Manusia. Cet. Ke-4. Bumi Aksara: Jakarta.
Marihot Tua Efendi Hariandja. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Grasindo: Jakarta.
Sadili Samsuddin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia: Bandung.
66
Schuller, Randall S dan Susan E. Jackson. 1999. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenghadapi Abad Ke-21. Edisi ke-6, Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju:Bandung.
Susilo Maryoto. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE-UGM: Yogyakarta.
67
68
KUESIONER PENELITIAN
“Analisis Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja TerhadapKinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar ”
Terima kasih atas partisipasi Anda menjadi salah satu responden untukmengisi kuesioner ini. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syaratdalam rangka penyelesaian studi pada jurusan manajemen, fakultas Ekonomi,Universitas Hasanuddin. Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitianyang dilakukan oleh:
Peneliti : SARTIKA HAYULINANDA HALIM
NIM : A21108859
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar
Saya sangat menghargai keujujuran anda dalam mengisi kuesioner inidan menjamin kerahasiaan anda. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi masukanbagi pihak-pihak membutuhkan dalam rangka pengelolaan sumber daya manusia.Atas kerjasama dan bantuan Anda, saya ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis kelamin : Laki-Laki / Perempuan *
Usia :
Pendidikan terakhir : SD/ SMP/ SMA/ S1/ S2/ S3 *
Masa kerja : Tahun
Jabatan/posisi :
Status Perkawinan : Belum Kawin/ Sudah Kawin *
69
Ket: * Coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN:
Pengisian daftar pertanyaan. Pertanyaan ini dilakukan dengan jawaban yang palingsesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap survey “Analisis Pengaruh MotivasiDan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar GalesongPratama Makassar”
Berikanlah tanda (X) pada kolom penelitian yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan :
SP = Sangat Puas
P = Puas
CP = Cukup Puas
TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
DAFTAR PERTANYAAN
KINERJA KARYAWAN
1. Menyelesaikan tugas tepat waktu
SP P CP TP STP
2. Memenuhi standar kerja yang ditentukan
SP P CP TP STP
3. Bekerja dengan cekatan dan cepat
SP P CP TP STP
70
4. Kesediaan melakukan pekerjaan tanpa diperintah atasan
SP P CP TP STP
5. Memperbaiki kesalahan dengan sukarela tanpa diperintah atasan
SP P CP TP STP
6. Berusaha dengan serius menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
SP P CP TP STP
7. Melapor kepada atasan jika ada masalah pekerjaan
SP P CP TP STP
8. Tepat waktu tiba di kantor
SP P CP TP STP
9. Tidak kesulitan bekerja sama dengan semua karyawan
SP P CP TP STP
10. Kesediaan menerima pendapat rekan kerja
SP P CP TP SRP
MOTIVASI
11. Besarnya gaji sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
SP P CP TP STP
12. Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada karyawan
SP P CP TP STP
13. Fasilitas yang diberikan sangat menunjang pekerjaan
SP P CP TP STP
71
14. Situasi lingkungan kerja yang aman dan menyenangkan
SP P CP TP STP
15. Hubungan kerja dengan sesama rekan kerja berjalan dengan baik
SP P CP TP STP
16. Atasan selalu memberikan pujian bila karyawan menjalankan tugas denganmemuaskan
SP P CP TP STP
17. Prestasi karyawan selalu dinilai dengan teliti dan benar
SP P CP TP STP
18. Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi
SP P CP TP STP
19. Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan
SP P CP TP STP
20. Kesempatan yang diberikan perusahaan untuk menduduki posisi tertentu
SP P CP TP STP
LINGKUNGAN KERJA
21. Kebersihan di perusahaan memberikan kenyamanan dalam bekerja
SP P CP TP STP
22. Penerangan lampu dalam ruangan sudah memadai
SP P CP TP STP
23. Suhu udara ruangan kerja sudah sesuai
SP P CP TP STP
72
24. Kondisi udara ruangan memberikan kesegaran dan kesejukan
SP P CP TP STP
25. Tingkat kebisingan yang rendah memberikan ketegangan dalam bekerja
SP P CP TP STP
26. Fasilitas penunjang pekerjaan sudah memadai
SP P CP TP STP
27. Tata letak dan pengaturan peralatan kerja sudah tepat
SP P CP TP STP
28. Adanya jaminan keamanan lingkungan yang diberikan perusahaan
SP P CP TP STP
29. Hubungan antara karyawan dengan pimpinan terjalin dengan baik
SP P CP TP STP
30. Hubungan antara sesame karyawan sangat membantu dalam bekerja
SP P CP TP STP
73
REGRESSION/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT Kinerja/METHOD=ENTER Motivasi Lingkungankerja/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID).
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 38.67 3.175 70
X1 34.50 2.822 70
X2 37.39 4.147 70
Correlations
74
Y X1 X2
Pearson Correlation Y 1.000 .313 .723
X1 .313 1.000 .202
X2 .723 .202 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .004 .000
X1 .004 . .046
X2 .000 .046 .
N Y 70 70 70
X1 70 70 70
X2 70 70 70
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Model Summaryb
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .743a .552 .538 2.157 .552 41.247 2 67 .000 2.174
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
75
1 Regression 383.760 2 191.880 41.247 .000a
Residual 311.683 67 4.652
Total 695.443 69
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part
Toleran
ce VIF
1 (Consta
nt)
12.240 3.626 3.375 .001
X1 .195 .094 .174 2.080 .041 .313 .246 .170 .959 1.043
X2 .527 .064 .688 8.237 .000 .723 .709 .674 .959 1.043
a. Dependent Variable: Y
76
Coefficient Correlationsa
Model X2 X1
1 Correlations X2 1.000 -.202
X1 -.202 1.000
Covariances X2 .004 -.001
X1 -.001 .009
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) X1 X2
1 1 2.989 1.000 .00 .00 .00
2 .008 19.272 .05 .22 .92
3 .003 30.899 .95 .78 .08
a. Dependent Variable: Y
77
NO Y
SCORE
NO
X1
SCORE NO
X2
SCORE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 910
1 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 44 1 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 41 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 452 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 39 2 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 37 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 423 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 37 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 364 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 40 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 35 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 255 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 44 5 3 1 4 3 5 3 4 3 3 4 33 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 476 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37 6 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 32 6 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 297 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 7 4 3 5 3 3 4 2 2 3 4 33 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 408 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 40 8 4 2 4 3 5 3 3 3 3 2 32 8 4 4 5 3 5 3 4 5 5 3 419 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 39 9 3 3 4 3 5 3 3 3 2 3 32 9 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 39
10 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 41 10 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 43 10 4 4 4 5 3 5 3 3 4 5 4011 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 38 11 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 45 11 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3512 5 5 3 2 4 4 5 2 4 4 38 12 4 1 4 3 5 2 4 3 3 4 33 12 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3613 4 5 3 5 4 3 5 2 5 4 40 13 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 31 13 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4114 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 38 14 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 31 14 4 4 3 3 3 4 1 5 3 4 3415 4 4 3 3 4 5 3 3 2 3 34 15 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 32 15 4 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3016 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 45 16 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 41 16 5 3 5 4 2 5 5 4 5 5 4317 4 3 4 3 2 5 3 3 2 4 33 17 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 33 17 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3218 5 5 3 4 4 3 2 3 3 5 37 18 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 33 18 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3519 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 40 19 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 29 19 4 4 3 5 3 4 5 5 3 3 3920 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 41 20 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 37 20 5 3 3 3 2 4 4 5 5 5 3921 4 4 4 2 3 4 5 4 5 4 39 21 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 37 21 5 4 4 5 3 5 2 4 3 4 3922 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 35 22 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 34 22 4 5 3 5 4 2 4 3 4 4 3823 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 43 23 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 33 23 5 5 4 4 5 3 3 3 5 5 4224 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 35 24 5 2 5 3 3 4 3 3 4 2 34 24 5 4 2 2 3 3 3 5 3 4 3425 5 4 4 4 3 5 4 3 5 5 42 25 5 3 5 2 3 3 3 3 3 3 33 25 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 40
78
26 4 5 3 3 2 4 4 2 4 3 34 26 5 3 5 2 4 3 4 3 3 4 36 26 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3327 5 4 4 3 3 4 2 4 4 5 38 27 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 34 27 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 3928 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 45 28 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 37 28 5 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4229 3 4 3 5 5 5 2 2 5 5 39 29 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 34 29 3 4 3 5 4 2 3 5 3 3 3530 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 37 30 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 34 30 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3331 3 3 4 3 1 4 2 4 5 5 34 31 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 34 31 4 4 3 4 3 2 2 5 5 4 3632 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 37 32 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 33 32 3 3 5 4 3 3 2 5 4 4 3633 5 4 5 3 2 5 3 4 4 4 39 33 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 32 33 3 2 4 2 3 4 4 3 4 5 3434 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 39 34 2 3 4 5 4 3 3 3 4 3 34 34 4 4 2 5 5 4 4 3 3 1 3535 3 4 3 3 4 4 3 4 4 5 37 35 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 34 35 5 4 4 2 3 4 3 4 4 5 3836 3 3 5 5 3 5 4 4 3 4 39 36 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 35 36 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4137 5 3 5 3 3 4 5 4 4 3 39 37 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 35 37 4 5 3 4 4 3 4 4 3 3 3738 5 5 4 4 5 3 3 4 5 5 43 38 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 32 38 4 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4139 3 3 3 4 5 5 5 3 4 4 39 39 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37 39 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3640 4 4 3 4 1 4 3 3 4 4 34 40 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 34 40 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3341 5 5 3 3 3 4 4 4 3 3 37 41 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 33 41 3 4 3 3 2 3 5 4 4 3 3442 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 41 42 5 2 2 4 4 3 4 3 4 3 34 42 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4143 3 3 4 5 5 4 2 2 3 3 34 43 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 32 43 3 4 3 4 4 4 5 5 3 4 3944 4 4 5 2 3 3 4 3 4 3 35 44 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32 44 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3445 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 44 45 4 4 3 5 4 5 3 3 4 4 39 45 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4546 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 39 46 5 4 2 2 3 3 4 3 3 3 32 46 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4247 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 47 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 33 47 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3648 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 39 48 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 48 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3949 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 41 49 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 49 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4050 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 38 50 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36 50 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3551 5 5 3 2 4 4 5 2 4 4 38 51 2 5 3 3 4 3 4 3 4 4 35 51 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3652 4 5 3 5 4 3 5 2 5 4 40 52 3 4 3 5 3 5 4 3 3 3 36 52 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4153 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 38 53 2 3 4 2 4 3 3 5 4 4 34 53 4 4 3 3 3 4 1 5 3 4 3454 4 4 3 3 4 5 3 3 2 3 34 54 3 2 4 5 3 3 4 3 3 3 33 54 4 4 3 3 2 2 3 3 2 4 30
79
55 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 45 55 5 3 3 2 4 3 4 3 4 4 35 55 5 3 5 4 2 5 5 4 5 5 4356 4 3 4 3 2 5 3 3 2 4 33 56 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 36 56 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3257 5 5 3 4 4 3 2 3 3 5 37 57 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 33 57 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3558 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 40 58 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 34 58 4 4 3 5 3 4 5 5 3 3 3959 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 41 59 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 37 59 5 3 3 3 2 4 4 5 5 5 3960 4 4 4 2 3 4 5 4 5 4 39 60 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 35 60 5 4 4 5 3 5 2 4 3 4 3961 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 35 61 3 5 3 3 4 4 3 3 3 4 35 61 4 5 3 5 4 2 4 3 4 4 3862 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 43 62 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 32 62 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 4463 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 35 63 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 33 63 5 4 2 2 3 3 3 5 3 4 3464 5 4 4 4 3 5 4 3 5 5 42 64 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 33 64 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4065 4 5 3 3 2 4 4 2 4 3 34 65 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 32 65 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3366 5 4 4 3 3 4 2 4 4 5 38 66 4 3 4 5 4 4 3 3 3 3 36 66 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 3967 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 45 67 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37 67 5 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4268 3 4 3 5 5 5 2 2 5 5 39 68 5 3 2 3 4 4 4 3 4 4 36 68 3 4 3 5 4 2 3 5 3 3 3569 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 37 69 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 36 69 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3370 3 3 4 3 1 4 2 4 5 5 34 70 4 2 3 2 5 3 3 3 3 3 31 70 4 4 3 4 3 2 2 5 5 4 36
2707 2560 2617