analisis pengaruh tingkat religiusitas dan persepsi...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS
DAN PERSEPSI PADA SHARIA COMPLIANCE
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN JASA LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH DENGAN CUSTOMER TRUST SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Bank BRI Syariah KCP Magelang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
Disusun Oleh :
Wahyu Rifki Diana
NIM 63010150222
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS
DAN PERSEPSI PADA SHARIA COMPLIANCE
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN JASA LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH DENGAN CUSTOMER TRUST SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Bank BRI Syariah KCP Magelang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
Disusun Oleh :
Wahyu Rifki Diana
NIM 63010150222
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.”
(Q.S Al-Insyirah (94) :5-6)
“Siapa yang benar niatnya, siapa yang fokus, siapa yang bersungguh-
sungguh di permulaan (bidayah), maka dia akan menuai sukses di
kesudahan (nihayah).”~Syekh Ibnu Athaillah Assakandary.
“Saat kita memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki segala sesuatunya untuk kita” (Dr. Bilal Philips)
“Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya. Hiduplah seakan kau akan mati hari ini” (James Dean)
“Yakinlah kau bisa dan kau sudah separuh jalan menuju kesana” (Theodore Roosevelt)
“Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu
tidak menjadikan kaya, tetapi menggunakan dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan”
(Buya Hamka)
“Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu”
(Dian Sastrowardoyo)
ix
PERSEMBAHAN
Semua orang berjalan di bumi yang sama, di bawah langit yang sama, dan juga
diberi kesempatan yang sama. Namun, setiap orang mempunyai tujuan yang
berbeda, impian yang berbeda.
Naik, turun, berkelok-kelok, berduri, bahkan mungkin harus melewati jurang yang
dalam, tak sedikit rintangan yang harus dilewati untuk sampai pada tujuan
masing-masing dari semua mendapati sesuai porsinya.
Tak perlu iri dengan apa yang didapat orang lain, syukuri apa yang kita miliki,
karena terkadang orang lain pun iri dengan apa yang kita miliki.
Dan akupun bersyukur masih diberi kesempatan berjuang menyelesaikan studi S1
ku, merasakan bangku kuliah dan merasakan betapa tak mudahnya mendapatkan
ini semua. Ku syukuri karena semua ini adalah rezeki. Dan apa yang kudapatkan
sekarang tak lepas dari ridho-Nya serta dukungan orang-orang terkasihku. Aku
ingin mempersembahkan sekripsi ini untuk mereka.
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sutardi dan Ibu Siti Muthomimah
Yang tiada hentinya menyuguhkan Do’a dalam setiap langkahku,
menyemangatiku, menasehatiku, serta membantuku dalam setiap keadaan apapun.
Saudaraku tersayang M Rizza Rahman, Dek Reindra, Mas Rejo, Maryam
Fadhilah, Rohmah Mawardi, Nailul, yang selalu mengisi hari-hari dengan penuh
canda tawa dan kasih sayang.
Sahabat serta teman seperjuangan Erma Uswatun Khasanah S.E, Titis Lisa
Budiarti, Mila Nur Islamiyah, Fitri Fembuani, Edi Prabowo yang senantiasa
memberikan Do’a, semangat, dan mendampingi dalam keadaan apapun.
Serta teman teman seperjuangan KKN Almar’ah Haniam Maria, Atikah S.Pd,
Latifah Diah Sukesih, Ita Fatmawati S.Hum, Danu Chandra Irawan, M Nurul
Muttaqin S.Hum, Abdul Haris Susilo.
Keluarga besarku Bani Suhadi dan semuanya yang tak mampu penulis sebutkan.
Semoga Allah senantiasa merahmati dan memberi kasih sayang kepada kita
semua. Aamiin
Almamater terhebatku IAIN Salatiga
Terimakasih atas ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN PERSEPSI
PADA SHARIA COMPLIANCE TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN JASA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DENGAN
CUSTOMER TRUST SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank
BRI Syariah KCP Magelang). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Ibu Imanda Firmantyas Putri Pertiwi,M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi, terima kasih atas bimbingan, arahan dan ilmunya yang diberikan
kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
xi
5. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan saran.
6. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sutardi dan Ibu Siti Muthomimah yang
telah membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan
semangat yang luar biasa.
8. Untuk Mas Arif, dek Rizza, mas Rejo dan adik-adikku (Maryam, Rohmah,
Nailul) yang selalu memberikan motivasi dan semangat tanpa bosan.
9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.
10. Terima kasih buat sahabatku tersayang Erma, Titis, Mila, Fembuani, Edi
Prabowo, dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan terima
kasih telah menjadi bagian dari hidupku, sukses selalu buat kita.
11. Serta teman teman seperjuangan KKN Almar’ah Haniam Maria, Atikah
S.Pd, Latifah Diah Sukesih, Ita Fatmawati S.Hum, Danu Chandra Irawan,
M Nurul Muttaqin S.Hum, Abdul Haris Susilo.
12. Dan semua pihak yang sudah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi
ini.
xii
Dan akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan
Alahamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Jazaa kumullah khairan katsiraan.
Wassalamualaikum WR. Wb.
xiii
ABSTRAK
Diana, Wahyu Rifki. 2019. Analisis pengaruh tingkat religiusitas dan persepsi
pada sharia compliance terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah dengan customer trust sebagai variable
Intervening (Studi Kasus Bank Bri Syariah Kcp Magelang). Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imanda Firmantyas Putri Pertiwi.
M. Si.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui Analisis Pengaruh
tingkat religiusitas dan persepsi pada sharia compliance terhadap keputusan
nasabah menggunakan jasa lembaga keuangan syariah dengan customer’s trust
sebagai variabel mediasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar
kuisioner kepada nasabah Bank BRI KCP Magelang sebanyak 100 responden
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik accident sampling
yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Data yang diperoleh
kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 23. Teknik
analisis ini menggunakan statistic deskriptif meliputi uji realibilitas, uji validitas,
uji asumsi klasik, uji statistik dan uji path analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel tingkat religiusitas dan persepsi
pada sharia compliance tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah, tingkat
religiusitas tidak berpengaruh terhadap customer’s trust, sharia compliance
berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer’s trust, customer’s trust
tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah. Berdasarkan path analysis
variabel customer’s trust mampu memediasi pengaruh tingkat religiusitas
terhadap keputusan nasabah.
Kata Kunci : Religiusitas, Sharia Compliance, Customer’s trust, Keputusan.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... iii
PENGESAHAN .......................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI.......................................................................... vi
PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ............................................................ vii
MOTTO .................................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................................. xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7
E. Sitematika Penulisan ......................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 11
A. Kerangka Teori ............................................................................................... 11
1. Lembaga Keuangan Syariah ..................................................................... 11
2. Keputusan Nasabah ................................................................................... 18
3. Tingkat Relegiusitas .................................................................................. 21
4. Persepsi Pada Sharia Compliance .............................................................. 27
5. Customer’s Trust (Kepercayaan Nasabah) ................................................. 36
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 38
xv
C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 43
D. Hipotesis ......................................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 49
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 49
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................................... 49
C. Populasi Dan Sampel ....................................................................................... 50
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 51
E. Skala Pengukuran ........................................................................................... 52
F. Definisi dan Konsep Operasional .................................................................... 53
G. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 57
H. Analisis Data Penelitian ................................................................................... 59
1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................................ 59
2. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................. 59
3. Uji Asumsi Klasik....................................................................................... 61
4. Uji Ketepatan Model ................................................................................... 64
5. Analisis Jalur (Path Analisys) ..................................................................... 65
I. Alat Analisis .................................................................................................... 66
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 67
A. Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................................. 67
1. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang ............................... 67
2. Visi dan Misi ............................................................................................... 69
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian ........................................................... 69
B. Deskripsi Responden ........................................................................................ 70
1. Jenis Kelamin Responden ............................................................................ 70
2. Usia Responden ........................................................................................... 71
3. Pendidikan Terakhir ..................................................................................... 71
C. Analisis Data .................................................................................................... 72
1. Uji Instrumen Penelitian............................................................................... 72
a. Uji Validitas ............................................................................................ 72
b. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 73
xvi
2. Uji Statistik ................................................................................................. 74
a. Uji Regresi .............................................................................................. 74
3. Uji Ketepatan Model .................................................................................... 77
a. Uji Koefisiensi Determinasi (R2) ............................................................. 77
b. Uji F Test ................................................................................................ 78
4. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 79
a. Uji Multikolonieritas ............................................................................... 79
b. Uji Heteroskedastitas .............................................................................. 80
5. Uji Normalitas ............................................................................................. 82
a. Grafik Histogram .................................................................................... 83
b. Grafik Normal Probability Plot................................................................ 83
c. Non Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)........................................... 84
6. Path Analysis ............................................................................................... 85
a. Persamaan Regresi Pertama ..................................................................... 85
b. Persamaan Regresi Kedua ....................................................................... 87
D. Hipotesis ....................................................................................................... 90
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 97
A. Kesimpulan ................................................................................................... 97
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 99
C. Saran ............................................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 101
LAMPIRAN ............................................................................................................. 104
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kedua Bentuk Lembaga Keuangan ................................... 15
Tabel 2.2 Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Keputusan .......................... 40
Tabel 2.3 Persepsi Pada Sharia Compliance Terhadap Keputusan ..................... 41
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian .......................................................................... 57
Tabel 4.1 Jenis Kelamin .................................................................................... 70
Tabel 4.2 Usia Responden ................................................................................. 71
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir .......................................................................... 71
Tabel 4.4 Uji Validitas ...................................................................................... 73
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas .................................................................................. 74
Tabel 4.6 Hasil Uji Ttest I ................................................................................... 74
Tabel 4.7 Hasil Uji Ttest II ................................................................................. 76
Tabel 4.8 Hasil Uji R2 ....................................................................................... 78
Tabel 4.9 Uji Statistik F .................................................................................... 79
Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas ....................................................................... 80
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastitas (Uji Park) ...................................................... 82
Tabel 4.12 One Sample K-S .............................................................................. 84
Tabel 4.13 Model Summary Jalur I ................................................................... 85
Tabel 4.14 Coefficient I .................................................................................... 86
Tabel 4.15 Model Summary Jalur II .................................................................. 87
Tabel 4.16 Coefficient II ................................................................................... 88
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 96
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ....................................................................... 43
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot .......................................................................... 81
Gambar 4.2 Grafik Histogram ........................................................................... 83
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot ...................................................... 83
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kuesioner ........................................................................ 105
Lapiran 2 Hasil Kuesioner Data Mentah .......................................................... 108
Lampiran 3 Uji Deskripsi ................................................................................ 114
Lampiran 4 Reliabilitas ................................................................................... 115
Lampiran 5 Validitas....................................................................................... 116
Lampiran 6 Uji Statistik .................................................................................. 118
Lampiran 7 Uji Ttest I Dan II ............................................................................ 119
Lampiran 8 Hasil Asumsi Klasik ..................................................................... 119
Lampiran 9 Uji Multikolonieritas .................................................................... 120
Lampiran 10 Uji Heteroskedastitas ................................................................. 120
Lampiran 11 Persamaan Regresi I Dan II ........................................................ 121
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 122
Surat Tugas Pembimbing ................................................................................ 123
Lembar Konsultasi .......................................................................................... 124
Surat Penelitian ............................................................................................... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Syariah merupakan suatu sistem ekonomi yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah yang mengutamakan nilai-nilai
agama serta etika yang baik dalam suatu kegiatan ekonomi. Ekonomi
islam bukan hanya merupakan praktek kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh individu dan komunitas muslim yang ada, namun merupakan
perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam
(Abdullah, 2012) salah satu kegiatan ekonomi syariah yakni di dirikannya
jasa lembaga keuangan syariah.
Regulasi mengenai bank syariah di Indonesia tertuang dalam
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank
syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah,
Unit Usaha Syariah dan (BPRS) bank pembiayaan Rakyat Syariah (UU
No. 21 Th 2008 Tentang Perbankan Syariah pasal 1 ayat 7) .
Menurut data statistik perbankan syariah yang di keluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada April 2018, terdapat 13 Bank Umum
Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 168 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) dengan total aset BUS dan UUS sebesar Rp.
423.944 Milyar (Statistik PS OJK, 2019) masyarakat Indonesia yang
mayoritas beragama Islam dengan jumlah penduduk sekitar 237.641.326
2
juta jiwa dimana 87% diantaranya muslim. Masyarakatnya semakin
tertarik terhadap layanan perbankan yang halal dan sesuai syariah.
Sehingga kemungkinan keputusan masyarakat untuk menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah semakin tinggi, karena masyarakat yang
beragama Islam tentunya sudah mengetahui tentang prinsip-prinsip Islam
yang salah satunya adalah larangan riba. Seperti yang dijelaskan dalam Al-
Qur’an (Qs AL-Baqarah : 27) yang artinya :
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lan-taran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan).
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3
Jateng DIY, kinerja perbankan syariah di Jawa Tengah pada September
2018 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Perbankan syariah Jateng
menyalurkan pembiayaan senilai Rp. 20,12 triliun atau mengalami
pertumbuhan 18,44%. Pertumbuhan pembiayaan ini lebih tinggi
dibandingkan perbankan syariah secara nasional mencapai 14,53%. Untuk
share pembiayaan tersebut terhadap nasional mencapai 6,84%.
Salah satu tantangan yang kini masih banyak dihadapi adalah
adanya pendapat yang mengatakan lembaga keuangan syariah hanya
sekedar lembaga keuangan konvensional ditambah embel syariah.
Tantangan lain untuk lembaga keuangan syariah adalah bagaimana
menonjolkan ciri khas lembaga keuangan syariah, yakni lembaga yang
3
secara langsung membangun sektor riil dengan prinsip keadilan. Salah satu
pilar penting dalam pengembangan bank syariah adalah (Syariah
Compliance) kepatuhan syariah. Pilar inilah yang menjadi pembeda utama
antar bank syariah dengan bank konvensional (Gampito & Afridawati,
2017)
Menurut Gampito & Afridawati (2017) kepatuhan syariah (syariah
compliance) merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh lembaga
keuangan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
khususnya bank syariah. Dari sudut pandang masyarakat, khususnya
pengguna jasa bank syariah, kepatuhan syariah merupakan inti dari
integritas dan kredibilitas sebuah bank syariah. Kepercayaan dan
keyakinan utama masyarakat terhadap bank syariah adalah terpenuhinya
prinsip syariah dalam setiap transaksi atau kegiatan usaha yang
dilakukannya. Tanpa terpenuhinya prinsip syariah dalam setiap transaksi
kegiatan usaha akan membuat masyarakat kehilangan keistimewaan bank
syariah yang mereka cari, sehingga akan berpengaruh pada keputusan
mereka untuk tetap memilih menggunakan jasa bank syariah atau tidak.
Dengan kata lain, tidak terlaksananya kepatuhan syariah akan berdampak
buruk pada citra bank syariah dan berpotensi untuk ditinggalkan oleh
nasabahnya.
Faktor lain yang mempengaruhi keputusan nasabah adalah
Kepercayaan masyarakat (customer’s trust) terhadap lembaga keuangan
syariah merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat
4
untuk menggunakan jasa lembaga keuangan syariah. Dimana kepercayaan
adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang di inginkan
pada mitra perusahaan. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang
untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan
memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya
dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat di
percaya. Dan apabila seorang nasabah telah mempercayakan lembaga
perbankan syariah sebagai lembaga yang dapat dipercaya maka ia akan
selalu mempercayakan segala aspek keuangannya kepada bank tersebut.
Karena ia telah mendapatkan apa yang ia harapkan kepada lembaga bank
syariah. Barnes dalam Kusmayadi (2007).
Menurut Prassetijo dan Ihalauw (2003: 257), keputusan sebagai
suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan
kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan
dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua
pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli. Dan kemudian dia memilih
membeli, maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan. Semua
yang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya. Hanya saja
keputusan yang diambil kadang-kadang tanpa mereka sadari. Bila ditinjau
dari alternatif yang harus dicarinya, sebetulnya dalam proses pengambilan
keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah.
Keputusan yang baik untuk menggunakan suatu produk atau jasa
oleh konsumen (nasabah) muncul dari faktor-faktor tertentu. Proses
5
pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen sering kali mengalami
masalah yang didasari dari faktor yang komplek yang menyangkut
berbagai macam hal penentu kxeputusan nasabah dalam melakukan
pembelian (menggunakan produk atau jasa bank) sehingga pihak
pemasaran bank dapat lebih mudah memahami dalam pemenuhan
keinginan konsumen (nasabah) itu sendiri (Viranti dan Ginanjar, 2015:45).
Fenomena tentang rendahnya keputusan masyarakat dalam
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah merupakan salah satu pokok
permasalahan yang harus dipecahkan. Pasalnya jumlah nasabah bank
syariah saat ini masih di bawah 10 juta orang, sehingga potensi
peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar mengingat
jumlah penduduk usia produktif Indonesia terus bertambah (Widianto,
2018), karena itu penelitian tentang keputusan masyarakat menggunakan
jasa lembaga keuangan syariah masih penting untuk diteliti.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN
PERSEPSI PADA SHARIA COMPLIANCE TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH DENGAN CUSTOMER’S TRUST
SEBAGAI VARIABEL MEDIASI”
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah ?
2. Bagaimana pengaruh persepsi nasabah pada sharia compliance
terhadap keputusan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah ?
3. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas terhadap customer’s trust ?
4. Bagaimana pengaruh persepsi nasabah pada sharia compliance
terhadap customer’s trust ?
5. Bagaimana pengaruh customers trust terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah ?
6. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah melalui customer’s trust
sebagai variabel mediasi ?
7. Bagaimana pengaruh persepsi pada sharia compliance terhadap
keputusan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah melalui
customer’s trust sebagai variabel mediasi ?
7
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh tingkat religiusitas terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.
2. Menganalisis pengaruh persepsi nasabah pada sharia compliance
terhadap keputusan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.
3. Menganalisis pengaruh tingkat religiusitas terhadap customer’s trust.
4. Menganalisis pengaruh persepsi nasabah pada sharia compliance
terhadap customer’s trust.
5. Menganalisis pengaruh customer’s trust terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.
6. Menganalisis pengaruh tingkat religiusitas terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah melalui customers trust
sebagai variabel mediasi.
7. Menganalisis pengaru persepsi pada sharia compliance terhadap
keputusan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah melalui
customers trust sebagai variabel mediasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan secara umum
dan informasi khususnya tentang pengaruh tingkat religiusitas dan
8
persepsi nasabah pada sharia compliance terhadap keputusan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah dengan customer’s trust
sebagai variabel mediasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengantar peneliti
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) dan memberikan
pengetahuan yang lebih kepada peneliti tentang apa yang telah
ditulisnya.
b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi bagi
akademisi yang ingin melakukan penelitian sebelumnya khususnya
yang berkaitan dengan masalah tingkat religiusitas dan persepsi
pada syaria compliance terhadap keputusan menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah dengan customer’s trust sebagai
variabel moderating.
c. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi
keputusan nasabah sehingga akan mudah menarik nasabah baru
dan mempertahankan nasabah yang telah ada.
9
E. Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan dalam memahami
penelitian yang diuraikan penulis. Sistematika penulisan disusun secara
runtut yang terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut :
Bab I: PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang
masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik
dalam teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya
penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang
keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui
penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan hal yang
diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah,
perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari
bab ini yaitu sistem penulisan diuraikan mengenai ringkasan materi yang
akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam sekripsi.
Bab II: LANDASAN TEORI Akan membahas tentang telaah
pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran
posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Kerangka teori, bangunan
teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis. Konsep-
konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam
menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Kerangka penelitian,
berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian
yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan dan
hipotesis sub bab ini berisi hipotesis yang diajukan.
10
Bab III: METODOLOGI PENELITIAN. Akan memberikan
informasi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, variabel penelitian,
definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen
penelitian dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab IV: HASIL DAN PEMBAHASAN. Menjelaskan tentang
diskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat obyek yang
digunakan dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
merupakan bentuk yang sederhana yang mudah dibaca dan yang mudah di
interpretasikan meliputi diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta
analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengungkapkan intrepretasi
untuk memaknai implikasi penelitian.
Bab V: PENUTUP. Berisi tentang hasil atau kesimpulan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serta saran yang diberikan
oleh peneliti kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori utama yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori
tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) yang diusulkan oleh
Ajzen dan Fishbein (1980) dalam Mahyarni (2013), “Theory of reasoned
action” menyatakan bahwa norma subjektif adalah determinan dari
keinginan berperilaku. Norma subjektif adalah determinan dari keinginan
berperilaku. Norma subjektif adalah suatu fungsi keyakinan individu
dalam hal menyetujui atau tidak menyetujui perilaku tertentu. Menyetujui
atau tidak menyetujui suatu perilaku, didasari oleh suatu keyakinan yang
dinamakan dengan keyakinan normatif. Faktor lingkungan keluarga
merupakan orang yang dapat mempengaruhi tindakan individu, seorang
individu akan melakukan atau berperilaku apabila persepsi orang lain
terhadap perilaku tersebut positif. Individu mempersiapkan bahwa perilaku
individu tersebut di perbolehkan atau sebaliknya tidak di perbolehkan.
A. Kerangka Teori
1. Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya
terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan
dibandingkan dengan aset non-finansal atau aset riil. Lembaga
keuangan memberikan pembiayaan atau kredit kepada nasabah
dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di
12
samping itu, lembaga keungan juga menawarkan berbagai
jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema
tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan
sistem pembayaran mekanisme transfer dana Siamat, 2004
dalam (Yusuf et al, 2015).
Kasmir dalam (Yusuf et al., 2015) mendefinisikan lembaga
keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-
duanya. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan selaluberkaitan dengan bidang keuangan, apakah
kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan
dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana.
Andri Soemitra dalam (Yusuf et al., 2015) mendefinisikan
lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan
usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan
usahanya dapat berupa menghimpun dana dan menawarkan
berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai skema,
atau melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana
sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga keuangan
diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi,
dan kegiatan distribusi barang dan jasa.
Dengan demikian, secara umum lembaga keuangan dapat
diartikan sebagai suatu institusi keuangan yang memiliki bidang
13
usaha dalam pengelolaan keuangan, dimana dapat melakukan
penghimpunan dana, penyaluran dana, ataupun keduanya secara
sekaligus baik sebagai penghimpun dana maupun sebagai
penyalur dana. Lembaga keuangan merupakan suatu sub-sistem
yang tidak terlepaskan dari sistem keuangan pada ekonomi
modern yang bertugas melayani masyarakat dalam
memanfaatkan berbagai jasa keuangan (Yusuf et al., 2015).
Lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi
keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses
penyerapan dana dari unit yang memiliki surplus ekonomi
untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi
keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari unit
ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit (Veitzal Rivai,
20:2007).
Lembaga intermediasi keuangan berdasarkan
kemammpuannya menghimpun dana dari masyarakat dapat
dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu lembaga
keuangan depositori dan lembaga keuangan nondepositori.
Lembaga keuangan depositori menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang
diterima dari unit suprlus ekonomi. Lembaga keuangan
nondepositori adalah lembaga keuangan yang lebih terfokus
kepada bidang penyaluran dana dan masing-masing lembaga
14
keuangan memiliki ciri-ciri usahanya sendiri (Dahlan siamat, 5-
6:2007).
Oleh karenanya lembaga keuangan secara umum dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank (merupakan
lembaga keuangan depositori) dan lembaga keuangan non bank
(lembaga keuangan nondepositori). Mengingat kegiatan utama
dari lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan
dana, maka perbedaan antara bank dan lembaga keuangan
bukan bank dapat dilihat melalui kegiatan utama masing-
masing lembaga keuangan tersebut.
Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan
bukan bank, mempunyai peran yang penting bagi aktivitas
perekonomian. Peran strategis bank dan lembaga keuangan
bukan bank tersebut sebagai wahana yang mampu menghimpun
dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke
arah peningkatan taraf hidup masyarakat. Bank dan lembaga
keuangan bukan bank merupakan lembaga perantara keuangan
sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang
kelancaran perekonomian. Lembaga keuangan berusaha
menyalurkan dana dari pihak yang surplus dana kepada pihak
yang mengalami defisit dana.
15
Tabel 2.1
Perbedaan Kedua Bentuk Lembaga Keuangan
Kegiatan Bank LKNB
Penghimpun dana 1. Secara langsung
berupa simpanan
dana masyarakat
(tabungan, deposito,
dan giro).
2. Secara tidak langsung
dari masyarakat
(surat berharga,
penyertaan,
pinjaman/kredit dari
lembaga lain).
Hanya secara tidak
langsung dari
masyarakat (terutama
melalui kertas
berharga dan bisa juga
dari penyertaan,
pinjaman/kredit dari
lembaga lain).
Penyaluran dana 1. Untuk tujuan modal
kerja, investasi,
konsumsi.
2. Kepada badan usaha
dan individu
3. Untuk jangka
pendek, menengah
dan panjang.
1. Terutama untuk
tujuan investasi.
2. Terutama kepada
badan usaha.
3. Terutama untuk
jangka menengah
dan panjang.
Sumber : (Yusuf, et al., 2015)
Peran penting lembaga keuangan baik bank maupun non bank
dalam Perekonomian menurut (Sri Susilo, 2000:3) ialah :
1. Pengalihan aset (asset transmutation)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan
pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka
16
waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman
tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka
waktunya dapat diatur sesuai keinginan pemilik dana. Dalam hal
ini bank dan lembaga keuangan bukan bank telah berperan sebagai
pengalih aset dari unit surplus (lenders) kepada unit defisit
(borrowers). Dalam kasus yang berbeda, pengalihan aset dapat
pula terjadi jika bank dan lembaga keuangan bukan bank
menerbitkan sekuritas sekunder (giro, deposito berjangka, dana
pensiun dan sebagainya) yang kemudian dibeli oleh unit surplus
dan selanjutnya ditukarkan dengan sekuritas primer (saham,
obligasi, promes, commercial paper, dan sebagainya) yang
diterbitkan oleh unit defisit.
2. Transaksi (transaction)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan
berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan
transaksi barang dan jasa. Produk-produk yang dikeluarkan oleh
bank dan lembaga keuangan bukan bank (giro, tabungan, deposito,
saham, dan sebagainya) merupakan pengganti uang dan dapat
digunakan sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya
dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito dan
sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai
17
tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas
pemilik dana, mereka dapat menempatkan dananya sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingannya.
4. Efisiensi (efficiency)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat
menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanannya.
Peranan bank dan lembaga keuangan bukan bank sebagai broker
adalah mempertemukan pemilik dan pengguna modal. Lembaga
keuangan memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang
saling membutuhkan.
Lembaga keuangan syariah didirikan dengan tujuan
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip
Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan
perbankan serta bisnis yang terkait. Adapun yang dimaksud
dengan prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan
perbankan dan keuangan yang berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki wewenang dalam
penetapan fatwa di bidang syariah. Prinsip-prinsip syariah yang
dianut oleh lembaga keuangan syariah dilandasi oleh nilai-nilai
keadilan, kemanfaatan, keseimbangan dan keuniversalan.
18
Menurut Andri Soemitra (2000) dalam (Yusuf, et al., 2015)
Prinsip utama yang dianut oleh lembaga keuangan syariah dalam
menjalankan kegiatan usahanya adalah :
1. Bebas dari maysir, gharar, riba, haram, dan bathil.
2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang
berbasis pada perolehan keuntungan yang sah menurut
syariah.
3. Menyalurkan zakat, infak, dan sadaqah.
2. Keputusan Nasabah
a. Pengertian Keputusan Nasabah
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:226) keputusan adalah
suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Dengan kata lain, orang mengambil keputusan harus
mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada.
Proses pengambilan keputusan pada setiap orang pada dasarnya
sama, hanya saja tidak semua proses tersebut dilaksanakan oleh
para konsumen.
Menurut Kotler (2005 :223) Suatu proses pengambilan keputusan
dalam membeli suatu produk dimulai dari pengenalan masalah,
pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan
pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu
puas atau tidak puas atas semua produk yang dibelinya.
19
Setiap keputusan mempunyai kadar kehebatan yang
berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak mempunyai makna
berarti, sebaliknya ada yang mempunyai makna global yang
luar biasa. Ada keputusan yang sangat sederhana, ada yang
sangat kompleks. Menurut Brinckloe (1977) dalam Salusu
(1996:53-55) menawarkan bahwa sebenarnya ada empat tingkat
keputusan, yaitu :
a. Keputusan otomatis (automatic decisions).
b. Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan
(expected information decision).
c. Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor
weighting decision).
d. Keputusan berdasar ketidak pastian ganda (dual-
uncertainly decision).
Prasetijo dan Ihalauw (2005 : 226) Sebetulnya dalam proses
pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan
masalah. Pemecahan masalah ini menurut beberapa penulis memiliki
tiga tingkatan, yaitu:
1. Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang
cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif.
2. Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit
(terbatas). Karena sudah ada tahap pemecahan masalah yang
20
telah dikuasai. Keputusan untuk memecahkan masalah dalam
hal ini sangat sederhana. Jalan pintas kognitif yang menjadi
ciri khas pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak
peduli dengan ada atau tidaknya informasi.
3. Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih
berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah
yang intensif). Dalam tingkatan ini konsumen memerlukan
informasi yang relatif lengkap untuk membentuk kriteria
evaluasi, karena dia belum mempunyai informasi yang baku.
Proses pemecahan masalah menjadi lebih rumit dan panjang.
b. Analisis Pengambilan Keputusan Nasabah
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005 : 228) ada empat
sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan
konsumen, yaitu:
1. Sudut Pandang Ekonomis, Pandangan ini melihat konsumen
sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional. Ini
berarti bahwa konsumen harus mengetahui semua alternatif
produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat
dari setiap alternatif yang ditentukan.
2. Sudut Pandang Pasif, Sudut pandang ini berlawanan dengan
sudut pandang ekonomis. Pandangan ini mengatakan bahwa
konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingannya sendiri
dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para
21
pemasar. Kelemahan pandangan ini adalah bahwa pandangan ini
tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen
memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang
mereka lakukan.
3. Sudut Pandang Kognitif, Menurut pandangan ini, konsumen
merupakan pengolah informasi yang senantiasa mencari dan
mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolahan
informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan,
selanjutnya terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk.
Jadi, cognitive man dapat diibaratkan berdiri di antara economic
man dan passive man.
4. Sudut Pandang Emosional, Pandangan ini menekankan emosi
sebagai pendorong utama sehingga konsumen membeli suatu
produk. Favoritisme merupakan salah satu bukti bahwa
seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun
yang terjadi.
3. Tingkat Relegiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Harun Nasution yang dikutip Jalaluddin (2012:12)
pengertian agama berasal dari kata, yaitu: al-Din,religi (relegere,
religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau
hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
22
Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti
mengumpulkan dan membaca. Kemudian menurut Masruroh
(2015) religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari
(a= tidak; gam= pergi) mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat
atau diwarisi turun-temurun. Religius menurut Islam adalah
menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman
dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”.
b. Pandangan Para Ahli Tentang Religiusitas
Menurut Nourcholis Majid, agama bukanlah sekedar
tindakan-tindakan ritual seperti shalat dan membaca do’a. Agama
lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji,
yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah
(Sahlan, 2012:42).
Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita (2010:168)
agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan
aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek
agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron &
Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan
tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu
telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka
23
ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan
pandangan hidupnya.
Herbert Spencer, sosiolog dari Inggris dalam bukunya,
“Principles of Sociologi” berpendapat bahwa faktor utama dalam
agama adalah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas, atau
kekuasaan yang tidak bisa digambarkan batas waktu atau
tempatnya.
James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar
sejarah agama mengatakan bahwa keberagamaman adalah
pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan
tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang
tersembunyi, yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas
dirinya dan atas sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan
seperti itu (Nikmah, 2013:10-11).
c. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008:77-78)
mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:
a) Dimensi keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya
kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada
dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur
ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang
24
dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan
untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang
dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang
harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi
keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek
peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
b) Dimensi praktik agama atau ritualistik
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana
seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam
agamanya. Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup
pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan
komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari
dimensi ini adalah perilaku masyarakat pengikut agama
tertentu dalam menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan
agama. Dimensi praktek dalam agama Islam dapat dilakukan
dengan menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun
praktek muamalah lainnya.
c) Dimensi pengalaman atau eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau
pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya
merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa
doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.
25
d) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang
menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang
ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci
manapun yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama
harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam
Islam meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok
ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan
pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi
Islam/perbankan syariah.
e) Dimensi konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku
seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam
kehidupan sosial, misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya
sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya,
dan sebagainya.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Thouless (1995:34), membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:
a) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
sosial.
26
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang
tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
disepakati oleh lingkungan itu.
b.) Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang
membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai
keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional
keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual
yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.
c.) Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi
empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan,
(b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan untuk
memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul karena
adanya ancaman kematian.
d.) Faktor intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau
rasionalisasi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan
bahwa setiap individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan
dipengaruhi oleh dua macam faktor secara garis besarnya yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi
27
religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman emosional
keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi
seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri, cinta kasih dan
sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternalnya seperti
pendidikan formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi-
tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, tekanan-
tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan individu. Dari
berbagai teori tentang religiusitas yang telah diuraikanpenelitian
ini akan menggunakan acuan teori dari C.Y Glockdan R. Stark
bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu ideologi,
intelektual,ritualis,pengalaman keagamaan, dan konsekuensi
perilaku
4. Persepsi Pada Sharia Compliance
a. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur, dan mengintepretasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang
berarti Kotler & Keller (2012) dalam Prastiwi (2018). Bila
seorang memandang pada suatu objek dan mencoba
menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari perilaku persepsi
individu itu. Diantara karakteristik pribadi yang mempengaruhi
28
persepsi adalah sikap, kepentingan (minat), motif, pengalaman
masa lalu, dan pengharapan (ekspektasi) Prastiwi (2018).
Ada dua kategori yang dapat dipersepsikan masyarakat
terhadap memilih menjadi nasabah bank syariah ini, yaitu :
1. Islam dan bank syariah.
Persepsi masyarakat dapat diketahui dari
pemahaman masyarakat tentang hubungan antara Islam
sebagai sebuah agama yang mengajarkan segala yang baik
yang berasal dari Tuhan dengan perbankan syariah.
Masyarakat dapat memahami keterlibatan ajaran agama
Islam dalam setiap kegiatan di dalam perbankan syariah.
2. Fungsi dan eksistensi perbankan syariah.
Masyarakat memahami tentang fungsi dan eksistensi
perbankan syariah bukan hanya sebagai tempat menabung
atau transaksi islami saja tetapi juga tempat untuk
meningkatkan nilai-nilai ibadah.
b. Pengertian Sharia Compliance
Bank Umum Syari’ah sebagai salah satu lembaga keuangan
syari’ah dalam menjalankan kegiatan usahanya harus mengacu
pada prinsip-prinsip syari’ah. Pemenuhan terhadap nilai-nilai
syari’ah (sharia compliance) menjadi aspek yang membedakan
sistem konvensional dan syari’ah. Dalam tatanan dunia baru saat
ini, Islam menjadi solusi dalam sistem kehidupan di mana masalah
29
manusia dapat diatasi dengan perspektif kebenaran yang berbeda
dan dengan cara terbaik untuk mengembangkan keadilan yang
manusiawi pada berbagai tingkat eksistensi, individu, nasional dan
internasional.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor
13/2/PBI/2011 tentang pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank Umum,
maka yang di maksud kepatuhan adalah nilai, perilaku, dan
tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan terhadap
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk prinsip syariah bagi bank umum syariah dan unit
usaha syariah.
Sharia compliance adalah ketaatan bank syariah terhadap
prinsip-prinsip syariah. Bank syariah merupakan lembaga
keuangan yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah
Islam khususnya menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam
Antonio, 2001 dalam (Gampito & Afridawati, 2017).
Kepatuhan syari’ah merupakan manifestasi pemenuhan
seluruh prinsip syari’ah dalam lembaga yang memiliki wujud
karakteristik, integritas dan kredibilitas di bank syari’ah maupun
lembaga keuangan syari’ah Non bank. Dimana budaya kepatuhan
tersebut adalah nilai, perilaku dan tindakan yang mendukung
terciptanya kepatuhan bank syari’ah terhadap seluruh ketentuan
30
Bank Indonesia (Dhani, 2002) dalam (Gampito & Afridawati,
2017).
Secara umum, konsep dasar fungsi kepatuhan berfungsi
sebagai pelaksana dan pengelola risiko kepatuhan yang
berkoordinasi dengan satuan kerja dalam manajemen resiko.
Fungsi kepatuhan melakukan tugas pengawasan yang bersifat
preventif dan menjadi elemen penting dalam pengelolaan dan
operasional bank syari’ah, pasar modal, asuransi syari’ah,
pegadaian syari’ah serta lembaga keuangan syari’ah Non bank
(koperasi jasa keuangan syari’ah) (Dhani, 2002) dalam (Gampito
& Afridawati, 2017).
Kepatuhan syari’ah tersebut secara konsisten dijadikan
sebagai kerangka kerja bagi sistem dan keuangan bank syari’ah
dalam alokasi sumber daya, manajemen, produksi, aktivitas pasar
modal, dan distribusi kekayaan. Kepatuhan terhadap prinsip
syari’ah ini berimbas kepada semua hal dalam industri perbankan
syari’ah, terutama dengan produk dan transaksinya. Kepatuhan
syari’ah dalam operasional bank syari’ah tidak hanya meliputi
produk saja, akan tetapi juga meliputi sistem, teknik, dan identitas
perusahaan. Oleh karena itu, budaya perusahaan, yang meliputi
pakaian, dekorasi, dan image perusahaan juga merupakan salah
satu aspek kepatuhan syari’ah dalam bank syari’ah yang bertujuan
untuk menciptakan suatu moralitas dan spiritual kolektif, yang
31
apabila digabungkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan
menopang kemajuan dan pertumbuhan jalan hidup yang Islami
(Sutedi, 2009:145).
Bank Indonesia sebagai pemegang kebijakan perbankan di
Indonesia telah menjadikan fatwa DSN sebagai hukum positif bagi
perbankan syari’ah. Artinya, fatwa DSN menjadi peraturan Bank
Indonesia yang mengatur aspek syari’ah bagi perbankan syari’ah.
Tujuan formalisasi fatwa DSN menjadi peraturan Bank
Indonesiadalam aspek kepatuhan syari’ah adalah untuk
menciptakankeseragaman norma-normadalam aspek syari’ah untuk
keseluruhan produk bank (Sutedi, 2009:145).
c. Dimensi Sharia Compliance (Kepatuhan Syariah)
Apabila dalam semua transaksi dan kegiatan usaha tidak
mengandung unsur riba, gharar dan maisyir, menjalankan bisnis
yang berbasis pada keuntungan yang halal, menjalankan amanah
yang dipercayakan nasabah kepada bank dan mengelola zakat,
infaq dan shadaqah dengan amanah (Wardayanti, 2011).
Penjelasan dari pemenuhan prinsip syari’ah di bank syari’ah
adalah seperti dibawah ini:
1) Tidak ada riba dalam transaksi bank
Riba menurut bahasa memiliki beberapa pengertian
(Suhendi, 2005:57), yaitu :
32
a) Bertambah, karena salah satu perbuatan riba adalah meminta
tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.
b) Berkembang, berbunga, karena salah satu perbuatan adalah
membungakan harta, uang atau lainnya yang yang
dipinjamkan kepada orang lain.
c) Berlebihan atau menggelembung.
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba
menurut Al Mali ialah Akad yang terjadi atas penukaran barang
tertentu yang tidak diketahui pertimbangannya menurut ukuran
syara’, ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua
belah pihak salah satu keduanya.Dengan demikian,yang
dimaksud dengan riba adalah penambahan pendapatan secara
tidak sah antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis
yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan atau
dalam transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan
penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi
pokok pinjaman karena berjalannya waktu. Dalam kajian fiqh
terdapat tiga jenis riba, yaitu riba fadhl, riba nasi’ah, dan riba
jahiliyah.Ribaterjadi di bank syari’ah apabila penentuan
tambahan pinjaman karena ada penundaan waktu pelunasan.
2) Tidak ada gharar dalam transaksi bank
Gharar artinya keraguan, tipuan atau tindakan yang
bertujuan untuk merugikan pihak lain (Hasan, 2010:147). Suatu
33
akad mengandung unsur penipuan, karena tidak ada kepastian, baik
mengenai ada atau tidak ada objek akad, besar kecil jumlah
maupun menyerahkan objek akad tersebut.
Imam Al-Qarafi mengemukakan gharar adalah suatu akad
yang diketahui dengan tegas, apakah efek akad akan terlaksanait
atau tidak, seperti melakukan jual beli ikan yang masih di dalam air
(tambak) (Hasan, 2010:147).
Gharar atau disebut juga taghrir adalah situasi di mana
terjadi incomplete information karena adanya uncertainty to both
parties (ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi).
Di sini, baik pihak A maupun pihak B sama-sama tidak memiliki
tidak kepastian mengenai suatu yang ditransaksikan (uncertain to
both parties). Gharar terjadi bila sesuatu yang sifatnya pasti
(certain) menjadi tidak pasti (uncertain) (Karim, 2007:32).
3) Tidak ada maysir dalam transaksi bank
Maysir dalam bahasa Arab adalah qimar yang berarti judi.
Maysir adalah suatu transaksi yang digantungkan kepada suatu
keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan. Secara
sederhana, maysir atau perjudian adalah suatu permainan yang
menjadikan salah satu pihak menanggung beban pihak lain akibat
permainan tersebut. Setiap permainan atau pertandingan harus
menghindari terjadinya zero sum game, yaitu keadaan yang
34
menjadikan salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang
lain ( Karim, 2007:43).
4) Bank menjalankan bisnis berbasis pada keuntungan yang halal
Halal secara bahasa artinya adalah diperbolehkan oleh
syara’ atau kebalikan dari haram. Sebagai lembaga keuangan yang
melekat kepadanya nama syari’ah sudah semestinya dalam
operasionalnya mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah atau
prinsip-prinsip shari’ah. Prinsip tersebut adalah prinsip hukum
Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) (Undang- Undang Nomor 21 Tentang
Perbankan Shari’ah Pasal 1 Nomor 12). Bank syari’ah harus
menerapkan prinsip-prinsip tersebut sehingga dapat menjalankan
bisnis berbasis pada keuntungan yang halal.
Pihak yang mengawasi penerapan prinsip tersebut adalah
Dewan Pengawas Shari’ah (DPS). DPS berperan dalam mengawal
dan memastikan bank syari’ah menjalankan bisnis pada
keuntungan yang halal. Apabila terdapat suatu transaksi yang
diragukan kehalalannya, maka manajemen bank syari’ah meminta
pendapat kepada DPS. DPS kemudian melakukan rapat untuk
membahas dan memutuskan status hukum transaksi tersebut.
Dalam hal ini bank syari’ah wajib mengikuti pendapat yang
dikeluarkan oleh DPS.
35
5) Bank menjalankan amanah yang dipercayakan oleh nasabah
Amanah adalah sesuatu yang harus dijaga karena adanya
transaksi perjanjian ataupun tidak adanya transaksi perjanjian.
Amanah karena adanya transaki perjanjian, contohnya akad wadiah
dan ijarah. Amanah yang tidak ada transaksi perjanjian, contohnya
barang temuan yang disimpan oleh orang yang menemukannya.
Bank syari’ah harus amanah dalam menjalankan bisnis dan
mengelola dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
6) Bank mengelola zakat, infaq dan shadaqah sesuai ketentuan syar’i
Zakat adalah suatu bagian tertentu dari harta yang telah
mencapai nishab yang wajib dikeluarkan pada waktu tertentu dan
diberikan kepada pihak yang telah ditentukan syara’.
Sedangkan,infak adalah pemberian harta kepada orang lain karena
membutuhkan bantuan ataupun tidak membutuhkannya. Adapun,
shadaqah adalah suatu pemberian dengan mengharap balasan atau
pahala dari Allah swt.
Salah satu di antara yang membedakan antara bank syari’ah
dengan bank konvensional adalah kewajibannya untuk mengelola
zakat. Bentuk kewajiban tersebut adalah dengan membayar zakat,
menghimpun zakat, mencatatnya dalam sistem administrasiyang
baik dan mendistribusikannya. Selain mengelola zakat, bank
36
syari’ah pun wajib mengelola infak dan sedekah. Ini merupakan
fungsi dan peran yang melekat pada bank syari’ah untuk
memobilisasi dana-dana sosial.
5. Customer’s Trust (Kepercayaan Nasabah)
a. Pengertian Kepercayaan
Menurut Morgan dan Hunt dalam Trisusanti (2017:7)
kepercayaan adalah perantara kunci dalam membangun hubungan
jangka panjang bagi pelanggan yang memiliki orientasi hubungan
tinggi terhadap perusahaan.
Menurut Ziqmund dalam Tumbel (2016:67) kepercayaan
keterkaitan dengan emotional bonding yaitu kemampuan seseorang
untuk mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk
melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.
Menurut Barnes (2003:148) kepercayaan melibatkan
kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan
bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu
harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau
pernyataan orang lain dapat dipercaya. Barnes juga menjelaskan
beberapa elemen penting dari kepercayaan adalah:
1) Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan
tindakan di masa lalu watak yang diharapkan dari mitra seperti
dapat dipercaya dan dapat dihandalkan.
37
2) Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri
dalam resiko.
3) Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri
mitra.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepercayaan adalah rasa aman dan yakin pada diri nasabah bahwa
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan harapannya.
Kepercayaan timbul dari hasil kehandalan dan integritas mitra yang
ditunjukkan melalui sikap konsistensi, kompeten, adil, tanggung
jawab, suka menolong dan memiliki kepedulian. Dalam konteks
hubungan dengan perusahaan dan loyalitas, kepercayaan timbul
ketika perusahaan dapat menunjukkan kemampuan, keahlian, dan
kehandalannya (Ellena, 2011:22). Dalam perusahaan jasa, dimana
sifat jasa tidak bisa dilihat (intangible) maka karyawan dan mitra
bisnis menjadi faktor yang menciptakan hubungan kemitraan yang
berdasarkan kepercayaan.
b. Manfaat Kepercayaan
Kepercayaan mempunyai beberapa manfaat menurut Morgan
dan Hunt dalam Kesuma, dkk (2015:180) antara lain:
1) Kepercayaan dapat mendorong pemasaran untuk berusaha
menjaga hubungan yang terjalin dengan bekerja sama dengan
rekan perdagangan.
38
2) Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih
keuntungan jangka panjang yang diharapkan dengan
mempertahankan rekan yang ada.
3) Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk memandang sikap
yang mendatangkan resiko besar dengan bijaksana karena percaya
bahwa rekannya tidak akan merugikan pasar.
Menurut Steth dalam Khoirunnisa (2017:28) kepercayaan
memiliki beberapa hal penting sebagai berikut:
1) Konsumen yang memiliki kepercayaan akan bersedia untuk
bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk
melakukan tindakan untuk penyedia jasa.
2) Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa
yaitu ability, integrity, dan motivaton. Pertama, konsumen akan
menilai apakah provider cukup kompeten untuk menjalankan
kewajibannya dan melayani konsumen. Kedua, konsumen akan
menilai apakah perusahaan memiliki integritas, dimana konsumen
dapat percaya pada pekerjaan perusahaan. Ketiga, konsumen
mempercayai bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan.
3) Pihak yang dipercaya akan menjaga pihak lain, memperlihatkan
kebutuhan dan harapan pihak lain tersebut, bukan hanya
memperlihatkan kebutuhan dan harapannya sendiri.
39
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kesimpulan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Guna mendukung penelitian
dengan penelitian sebelumnya, berikut akan dibahas beberapa penelitian
yang terkait dengan penelitian yang akan penulis teliti yang berjudul
pengaruh tingkat religiusitas dan persepsi nasabah pada sharia comliance
terhadap keputusan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah (studi
kasus pada Bank BRI Syariah KCP Magelang) dengan customer’s trust
sebagai variabel mediasi.
Hasil penelitian oleh Bawono, (2016), Suleman, (2017), Maisur et
al., (2015), Fitriyah, (2016) menunjukkan secara parsial tingkat
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
masyarakat, sedangkan menurut penelitian Pakkawaru, (2018) religiusitas
tidak berpengaruh terhadap keputusan masyarakat.
Hasil penelitian oleh Prastiwi, (2018), Gampito & Afridawati,
(2017) menunjukkan secara parsial persepsi masyarakat pada sharia
compliance berpengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat,
sedangkan menurut penelitian (Zuhirsyan & Nurlinda, 2018) persepsi
berpengaruh signifikan tetapi tidak berpengaruh positif terhadap variabel
keputusan masyarakat. Hasil penelitian oleh Sidharta et al., (2018)
customers trust mampu memediasi secara positif dan signifikan terhadap
keputusan masyarakat.
40
Tabel 2.2
Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Keputusan
No. Penulis Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Bawono,
(2016)
X1 : Pemahaman
X2 : Produk
X3:Tingkat
Religiusitas
Y : Keputusan
Terdapat pengaruh positif dan
tidak signifikan pada variabel
tingkat religiusitas, variabel
pemahaman pengetahuan
berpengaruh positif dan tidak
signifikan dan variabel produk
bank syariah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah
bank syariah.
2. Suleman,
(2017)
X1: Kualitas Produk
X2 : Religiusitas
Y : Keputusan
Terdapat pengaruh signifikan
dan positif pada variabel
kualitas produk, religiusitas
dan kualitas produk terhadap
keputusan nasabah.
3. Pakkawaru,
(2018)
X1 : Pelayanan
X2:Tingkat
Religiusitas
X3 : Tingkat
Kualitas
Z : Informasi
Y : Keputusan
Terdapat pengaruh
signifikan dan positif pada
variabel pelayanan dan
tingkat religiusitas
berpengaruh terhadap
keputusan nasabah .
4. Maisur,dkk
, (2015)
X1: Prinsip bagi
hasil
X2:Tingkat
Pendapatan
X3:Religiusitas
X4:Kualitas
Pelayanan
Y : Keputusan
Terdapat pengaruh
siginifikan dan positif pada
variabel Prinsip bagi hasil,
tingkat pendapatan,
religiusitas dan kualitas
pelayanan berpengaruh
terhadap keputusan
menabung nasabah .
5. Fitriyah,
(2016)
X1 : Pendapatan
X2 : Dana Talangan
Religiusitas berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap keputusan
nasabah.
41
Tabel 2.3
Persepsi Pada Sharia Compliance terhadap Keputusan
No. Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1. (Prastiwi, 2018) X1 : Syaria
Compliance
X2 : Komitmen
Agama
X3 : Atribut
produk Islam
Z : Customer’s
Trust
Y : Keputusan
Terdapat pengaruh signifikan
dan positif pada variabel
syaria compliance terhadap
keputusan nasabah.
2. (Zuhirsyan &
Nurlinda, 2018)
X1 : Religiusitas
X2 : Persepsi
Nasabah
Y : Keputusan
Secara simultan dan parsial
variabel religiusitas dan
persepsi nasabah berpengaruh
pada keputusan
3. (Gampito &
Afridawati,
2017)
X : Kepatuhan
Syariah
Variabel Kepatuhan Syariah
berpengaruh signifikan dan
positif terhadap keputusan
Haji
X3 : Religiusitas
Y : Keputusan
6. Utami dkk,
(2015)
X1 : Religiusitas
X2:Kelompok
Referensi
X3 : Motivasi
Y : Keputusan
Variabel religiusitas
berpengaruh signifikan dan
positif terhadap keputusan
nasabah.
42
Y : Keputusan nasabah
4. Sidharta dkk,
(2018)
X1 : Brand
Awarnes
X2 : Brand Image
Z : Trust
Y : Keputusan
Variabel brand awarnes tidak
berpengaruh terhadap trust,
variabel brand image
berpengaruh positif terhadap
trust.
5. (Tajaudin &
Mulazid, 2017)
X1: Promosi
X2: Kepercayaan
X3: Kesadaran
Merk
Y: Keputusan
Variabel kepercayaan
berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan nasabah.
6. Dewi dkk,
(2016)
X1: Kualitas
produk
X2: Kepercayaan
Z: Kepuasan
Y: Keputusan
Variabel kepercayaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian.
43
C. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dan penjabaran teori mengenai masing-masing
variabel, maka dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Gambar kerangka penelitian
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016:134) hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan bentuk kalimat
pertanyaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu, landasan teori, dan
kerangka penelitian di atas menunjukkan bahwa tingkat religiusitas
dan persepsi nasabah pada sharia compliance terhadap keputusan
nasabah dengan customers trust sebagai variabel mediasi, dengan
demikian penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
44
1. Pengaruh Tingkat religiusitas (X1) terhadap keputusan
Nasabah (Y)
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh tingkat religiusitas terhadap keputusan nasabah telah
dilakukan oleh (Zuhirsyan & Nurlinda, 2018) mengenai pengaruh
tingkat religiusitas terhadap keputusan nasabah. Hasil penelitian
menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat
religiusitas terhadap keputusan nasabah.
Suleman, (2017) juga menyebutkan bahwa tingkat religiusitas
terhadap keputusan nasabah berpengaruh positif dan signifikan.
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh religiusitas adalah
searah dengan keputusan memilih bank syariah atau dengan kata lain
religiusitas yang baik atau tinggi akan berpengaruh terhadap semakin
tinggi nasabah dalam mengambil keputusan memilih bank syariah,
demikian sebaliknya bila religiusitas rendah/buruk maka keputusan
memilih bank syariah juga akan rendah. Maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Tingkat religiusitas (X1) berpengaruh terhadap keputusan
nasabah (Y)
2. Pengaruh persepsi pada sharia compliance (X2) terhadap
keputusan nasabah (Y)
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh persepsi pada sharia compliance terhadap keputusan nasabah
45
telah dilakukan oleh (Gampito & Afridawati, 2017) mengenai pengaruh
sharia compliance terhadap keputusan nasabah. Hasil penelitian
menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
sharia compliance terhadap keputusan nasabah.
Persepsi nasabah pada sharia compliance memiliki pengaruh yang
searah dengan keputusan memilih bank syariah atau dengan kata lain
semakin tinggi persepsi nasabah akan semakin berpengaruh terhadap
keputusan memilih bank syariah (Zuhirsyan & Nurlinda, 2018). Maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Persepsi pada sharia compliance (X2) berpengaruh terhadap
keputusan nasabah (Y)
3. Pengaruh tingkat religiusitas (X1) terhadap customer’s trust (Z)
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh tingkat religiusitas terhadap customer’s trust telah dilakukan
oleh (Prastiwi, 2018) dan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat religiusitas
terhadap customer’s trus.
Tingkat religiusitas memiliki pengaruh yang searah dengan
customer’s trust bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas maka akan
semakin tinggi pula kepercayaan nasabah untuk menabung pada bank
syariah. Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Tingkat religiusitas (X1) berpengaruh terhadap customer’s
trust (Z)
46
4. Pengaruh persepsi sharia compliance (X2) terhadap
Customer’s trust (Z)
Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur, dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi
untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti Kotler &
Keller (2012) dalam (Prastiwi, 2018). Sharia compliance adalah
ketaatan bank syariah terhadap prinsip-prinsip syariah. Bank
syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya
menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam Antonio, 2001
dalam (Gampito & Afridawati, 2017). Oleh karena itu
mempertahankan tingkat kepatuhan syariah dalam suatu
lembaga keuangan syariah adalah kunci utama. Sharia
compliance yang baik akan membuat nasabah menjadi percaya
terhadap bank.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Syafaruddin, et al, (2016) dan Wahyu et al., (2016) yang menyatakan
bahwa sharia compliance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
customer’s trust. Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4 : Persepsi Syaria Compliance (X2) berpengaruh terhadap
Customer’s Trust (Z)
47
5. Pengaruh Customer’s trust (Z) terhadap keputusan nasabah
(Y)
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai
pengaruh customer’s trust terhadap keputusan nasabah telah dilakukan
oleh Tajaudin et al., (2017) mengenai pengaruh customers trust
terhadap keputusan nasabah. Hasil penelitian menyatakan terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara customer’s trust terhadap
keputusan nasabah. Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Customer’s Trust (Z) berpengaruh terhadap keputusan
nasabah (Y)
6. Pengaruh tingkat religiusitas (X1) terhadap keputusan
nasabah (Y) yang dimediasi oleh customer’s trust (Z)
Penelitian yang di lakukan oleh Prastiwi, (2018) penelitian
ini mengkonfirmasi bahwa tingkat religiusitas dan kepercayaan
nasabah membawa perubahan signifikan pada keputusan
nasabah. Selain itu hasilnya positif bahwa ada mediasi yang
signifikan antara variabel tersebut. Maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H6 : Tingkat religiusitas berpengaruh terhadap keputusan
nasabah melalui customer’s trust sebagai variabel mediasi
48
7. Pengaruh persepsi syaria compliance (X2) terhadap
keputusan nasabah (Y) yang dimediasi oleh customer’s trust
(Z)
Penelitian yang dilakukan oleh Gampito & Afridawati,
(2017) mengenai pengaruh sharia compliance terhadap
keputusan nasabah yang di mediasi oleh customer’s trus. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara sharia complince terhadap keputusan
nasabah.
Sidharta et al., (2018) menyatakan bahwa customer’s trust
mampu memediasi dan berpengaruh positif dan signifikan.
H7 : Persepsi pada syariah compliance berpengaruh
terhadap keputusan nasabah melalui customer’s trust
sebagai variabel mediasi
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif.
Menurut Martono (2011:20) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka, kemudian data
tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
dibalik angka-angka tersebut. Menurut Sugiyono, (2013:13) metode
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan dengan
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Penelitian ini adalah membahas pengaruh tingkat
religiusitas dan persepsi pada syariah compliance terhadap keputusan
nasabah Bank BRI Syariah KCP Magelang dengan customer’s trust
sebagai variabel mediasi.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil studi kasus di Bank BRI syariah Kantor
Cabang Pembantu Magelang yang beralamatkan di Jl. Singosari No.98,
Rejowinangun Kec. Magelang Kota Magelang Jawa Tengah 56123.
Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan tanggal 10 - 11 Oktober 2019.
50
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan (objek) umum penelitian sebagai mana menurut
Sugiyono (2006:72) adalah sebagai berikut: “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan”.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua
nasabah BRI Syariah KCP Magelang.
2. Sampel
Sugiyono (2006:90) mengemukakan bahwa yang dimaksud sampel
adalah bagian jumlah dan karakteristik yang diambil oleh populasi
tersebut. Sedangkan menurut (Bawono, 2006: 28-29) sampel adalah objek
atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari
populasi. Menurut pendapat (Bawono, 2006: 29) dalam penentuan jumlah
sampel, dapat ditentukan dengan cara berikut:
𝑆 =𝑃
(𝑃 . 𝑒2) + 1
𝑆 =6000
(6000 . 0,12) + 1
𝑆 = 98,36 = 100
51
Dimana:
S : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu accidental sampling. Accidental sampling adalah penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan dijumpai
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data (Asnawi, 2009:149).
Alasan digunakannya accidental sampling dikarenakan jumlah populasi
yang sangat besar dengan aktivitas responden yang tinggi yaitu nasabah
bank, maka sangat tepat menggunakan accidental sampling.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
mengahasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Teknik untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
Primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006:29). Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara menyebarkan angket (kuisioner) secara langsung
kepada nasabah Bank BRI Syariah KCP Magelang sebagai objek
penelitian.
52
Angket (kuisioner) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006:29). Kuisioner penelitian yang digunakan adalah
kuisioner tertutup. Yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut
telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari
alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya.
Selain data primer peneliti juga menggunakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh
dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet
(Bawono, 2006:30). Data sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal,
buku, skripsi, data statistik dan internet.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2006: 3).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal,
digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap suatu jawaban.
Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing-masing skala
mempunyai skor penilaian antara 1-10, dimana skor 1 untuk jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sangat tidak setuju sangat setuju
53
responden yang sangat rendah sampai dengan skor 10 untuk jawaban
responden yang sangat tinggi. Penggunaan skala 1-10 mengingat skala
tersebut lazim digunakan dalam jurnal-jurnal penelitian pemasaran dan
untuk menghindari adanya jawaban ragu-ragu (Central tendency effect).
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala ordinal :
Keterangan:
Sangat tidak setuju (1–2)
Tidak setuju (3–4)
Kurang setuju (5–6)
Setuju (7–8)
Sangat setuju (9–10)
F. Definisi dan Konsep Operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu variabel
independen, dependen dan variabel mediasi. Variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (Sugiyono,2004:25). Variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Sedangkan variabel mediasi adalah variabel antara yang
menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel
dependen yang dianalisis. Variabel-variabel yang digunakan pada
penelitian ini adalah:
54
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013: 6).
Sedangkan menurut Sujarweni, (2015:75-76) variabel terikat atau
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini varibel terikat yang
digunakan adalah keputusan pembelian nasabah (Y).
Menurut (Prastiwi, 2018) terdapat empat indikator keputusan
pembelian, diantaranya :
a) Prioritas pembelian pada produk tertentu.
b) Mencari informasi.
c) Mengevaluasi terhadap produk.
d) Merekomendasikan kepada orang lain setelah melakukan
pembelian.
2. Variabel Independent (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Ghozali,
2013: 6).Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel bebas. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahanya dan timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat religiusitas
(X1) dan persepsi pada syariah compliance (X2).
55
a. Tingkat religiusitas (X1)
Religi berasal dari kata religio (latin) yang dasar katanya adalah
religare yang berarti mengikat. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut
tadayyun yang bermakna wara’un taqwa yang berarti “bersikap
berhati-hati, taat” Al-Mawarid, 1988:774 dalam (Zuhirsyan &
Nurlinda, 2018).
Kata keagamaan mengacu pada suatu keadaan yang bersifat
religius dan bernuansa ketundukan kepada Tuhan, yakni percaya
kepada adanya Tuhan serta mengikuti ajaran yang di tetapkan-Nya
Poerwardaminta (2011:18). Dalam terminologi para ahli syariat, agama
atau keagamaan biasanya diartikan suatu peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang memiliki akal untuk berpegang teguh
pada peraturan-Nya dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dn kebahagiaan hidup di akhirat Mu’in
(1986) dalam Abuddin (2011:222).
Menurut Ghufron & Risnawati, (2010:168) terdapat empat
indikator tingkat religiusitas, yaitu :
1) Dimensi keyakinan atau ideologis.
2) Dimensi praktek agama atau ritualistic.
3) Dimensi pengetahuan agama atau itelektual.
4) Dimensi konsekuensi.
56
b. Persepsi pada sharia compliance
Sharia compliance adalah ketaatan bank syariah terhadap prinsip-
prinsip syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang
beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya
menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam Antonio, 2001 dalam
(Gampito & Afridawati, 2017).
Variabel sharia compliance dapat diukur dengan menggunakan
indikator pengukuran sebagai berikut (Gampito & Afridawati, 2017) :
1) Bebas riba.
2) Menjauhi maysir dan gharar.
3) Menjalankan baitul maal yaitu menjadi pengelola kegiatan zakat,
infak dan sedekah.
4) Mengacu kepada fatwa – fatwa syariah DSN-MUI.
3. Variabel Mediasi (Z)
Variabel mediasi, yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini
merupakaan variabel penyela yang terletak diantara variabel independen,
sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,2017:6). Customer’s trust (Z)
yang menjadi variabel mediasi dalam penelitian ini.
Kepercayaan konsumen (customer trust) adalah keyakinan nasabah
bahwa lembaga keuangan syariah akan memberikan sesuai apa yang
dijanjikan lembaga tersebut sesuai hara-pannya. Kepercayaan pada sektor
57
jasa keuangan syariah menjadi sangat penting. Kepercayaan konsumen
(customer trust) sebagai katalis dalam transaksi lembaga keuangan syariah
dengan nasabah sebagai konsumen agar kepuasan nasabah tercapai sesuai
yang diharapkan (Prastiwi, 2018).
Menurut Mayer, et al., (2014) indikator utama customer’s trust,
yaitu :
a) Mengenal dengan baik terhadap pihak yang dipercaya.
b) Mempunyai harapan terhadap pihak yang dipercaya.
c) Mengandalkan pihak yang dipercaya.
d) Mau berinteraksi dengan pihak yang di percaya.
G. Instrumen Penelitian
Adapum instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa angket / kuesioner yang rincianya dapat diuraikan sebagai
berikut :
Tabel 3.1
No. Variabel Definisi Indikator
1. Keputusan
(Y)
keputusan adalah suatu
pemilihan tindakan dari
dua atau lebih pilihan
alternatif. Dengan kata
lain, orang yang
mengambil keputusan
harus mempunyai satu
pilihan dari beberapa
alternatif yang ada.
(Prastiwi, 2018)
a) Prioritas pembelian
pada produk tertentu.
b) Mencari informasi.
c) Mengevaluasi
terhadap produk.
d) Merekomendasikan
kepada orang lain
setelah melakukan
pembelian.
(Prastiwi, 2018)
2. Tingkat Dalam terminologi 1. Dimensi keyakinan
58
Religiusitas
(X1)
para ahli syariat,
agama atau
keagamaan biasanya
diartikan suatu
peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa
seseorang yang
memiliki akal untuk
berpegang teguh pada
peraturan-Nya
dengan kehendaknya
sendiri untuk
mencapai
kebahagiaan hidup di
dunia dan
kebahagiaan hidup di
akhirat Mu’in (1986)
dalam Ghufron &
Risnawati,
(2010:168)
atau ideologis
2. Dimensi praktek
agama atau
ritualistic
3. Dimensi
pengetahuan agama
atau intelektual
4. Dimensi
konsekuensi
Ghufron dan Risnawati,
(2010:168)
3. Persepsi
Pada Sharia
Compliance
(X2)
Sharia compliance
adalah ketaatan bank
syariah terhadap
prinsip-prinsip syariah.
Bank syariah
merupakan lembaga
keuangan yang
beroperasi mengikuti
ketentuan-ketentuan
syariah Islam
khususnya menyangkut
tata cara bermuamalat
secara Islam Antonio,
2001 dalam (Gampito &
Afridawati, 2017).
1. Bebas riba
2. Menjauhi maysir
dan gharar
3. Menjalankan baitul
maal yaitu menjadi
pengelola kegiatan
zakat, infak dan
sedekah.
4. Mengacu kepada
fatwa-fatwa syariah
DSN-MUI
(Gampito & Afridawati,
2017)
4. Customer’s
Trust (Z)
Kepercayaan
pelanggan adalah
semua pengetahuan
yang dimiliki
pelanggan dan
semua kesimpulan
yang dibuat
pelanggan tentang
a) Mengenal dengan baik
pihak yang dipercaya.
b) Mempunyai harapan
terhadap pihak yang
dipercaya.
c) Mengandalkan pihak
yang dipercaya.
d) Mau berinteraksi
59
objek,atribut, dan
manfaatnya.
(Mayer et al., 2014)
dengan pihak yang di
percaya.
(Mayer et al., 2014)
H. Analisis Data Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013). Analisis ini tidak untuk
menguji hipotesis dan memberikan informasi mengenai data
yang dimiliki. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
menganalisis dan menyajikan data disertai dengan perhitungan
agar dapat memperoleh keadaan dan karakteristik data yang
bersangkutan. Nilai rata-rata data ditunjukkan dengan mean
yang bersangkutan. Nilai terbesar ditunjukkan dengan
maksimum, sedangkan minimum menunjukkan nilai terkecil.
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013:52) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu pengukuran dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan
60
dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor
masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan
kriteria statistik sebagai berikut
1) Apabila r hitung >r table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05),
maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
2) Apabila r hitung<r table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05), maka
dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Menurut Ghozali (2013 : 47) uji reliabilitas merupakan alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sedangkan menurut
Hadi dalam Bawono (2006 : 63-64) uji reliabilitasadalah analisis
yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data
dapat memberikan hasil relative konsisten ada atau tidak berbeda
jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat
diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner).
Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu
variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau
61
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0,60.
Menurut Sunyoto (2009:68) Pengukuran reliabilitas
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Repeated measure atau pengukuran ulang
Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan/ responden diberi
butir pertanyaan dan alternativejawaban yang sama. Butir
pertanyaan dikatakan andal jika jawabannya sama.
2) One shot atau pengukuran sekali saja
Pengukuran keandalam butir pertanyaan dengan sekali
menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya
diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir prtanyaan yang
sama dengan bantuan komputer Statistical program for society
science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu
kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi
benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif.
Pada uji asumsi terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu:
a. Uji Multikolonieritas
Tujuan uji multikolinearitas untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
62
independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat
masalah multikolinearitas (Multikol). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Pedoman suatu model Regresi
yang bebas multikol adalah mempunyai nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10 dan mempunyai angka TOLERANCE >
0,10 (Ghozali, 2013: 105-106).
Selain itu bisa dilakukan dengan auxilary regresi yaitu
dengan meregresikan antar variabel independen untuk
mendapatkan r2 kemudian dibandingkan dengan R2 dari
persamaan utama. Dikatakan tidak ada gejala multikolinieritas
apabila r2 lebih kecil dari R2 dari regresi utama (Bawono,
2006:122).
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang
timbul apabila terjadi heteroskendestisitas adalah penaksir
tidak bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar
maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-test akan
menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006:133). Uji
63
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homokedastisitas (Ghozali, 2013:139).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
dalam regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2013:160). Cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik histogram maupun grafik normal probability plot, akan
tetapi jika menggunakan grafik ini diperlukan kejelian dalam
menganalisa grafik. Dasar dalam pengambilan keputusan
menurut Imam Ghozali (2013:163) yaitu:
1) Jika data menyebar di garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
64
normalitas. Oleh karena itu selain uji grafik, dilengkapi dengan
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-smirnov (K-S).
4. Uji Ketepatan Model
a. Uji Statistik F (Test)
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen denagn melihat nilai F nya. Tingkat
signifikansi dalam penelitian ini adalah 5%. Dimana jika nilai
signifikansi F <0,005 (Ghozali, 2011).Artinya, semua variabel
independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Koefisien Determasi (R2)
Uji R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen (ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien dterminasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
65
dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 akan tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan Adjusted R2.
Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi
model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai
Adjusted R2 dapat naik maupun turun apabilasuatu variabel
independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan,
nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang
dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris
didapatkan nilai Adjusted R2, maka Adjusted R2 dianggap
bernilai nol (Ghozali, 2011).
c. Uji T(Test)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat signifikan
dalm penelitian ini adalah 5%. Dimana ika angka probabilitas
signifikansi > 5% maka H0 ditolak, jika angka probabilita
signifikansi < 5% maka H0 diterima (Ghozali, 2011).
5. Analisis Jalur (Path Analisys)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan peluasan dari
analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
66
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel
(model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
(Ghozali, 2013:177).
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif yaitu dengan
menggunakan Regresi Linier Berganda dan program SPSS 23 (Statistical
Product and Service Sollution). SPSS 23 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistik secara tepat, serta menghasilkan output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
meringkas, atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS For Windows. Program olah data SPSS For Windows ini
sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil data yang
dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.
67
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang
Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia pada
tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian di ikuti dengan perolehan izin dari Bank
Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank umum
konvesional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah bank umum syariah
yang diberi nama PT Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan nama
BRI Syariah) pada tanggal 17 November 2008. Nama BRI Syariah di pilih untuk
menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang
merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRI Syariah merupakan anak
perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan
masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan
menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip
syariah. Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.
Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah
68
bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat
dalam kehidupan modern.
Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan
putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses
spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama.
PT. Bank BRI Syariah. Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah
ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik
dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan
berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan
menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah
dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan
dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
69
2. Visi dan Misi
a. Visi
“ Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. ”
b. Misi
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian
Nama Bank : Bank BRI Syariah KCP Magelang
Alamat Bank : Jl. Singosari No.98, Rejowinangun Kec. Magelang
Kota Magelang Jawa Tengah 56123
Telepon : (0293) 367380
Perusahaan : PT Bank BRI Syariah KCP Magelang
70
B. Deskripsi Responden
Peneliti mengelompokkan responden kedalam beberapa karakteristik. Melihat
bahwa setiap responden meiliki karakteristik yang berbeda-beda. Data penelitian
yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada nasabah Bank BRI Syariah
KCP Magelang sebanyak 100 kuesioner. Berikut adalah karakteristik responden
dalam penelitian ini.
1. Jenis Kelamin Responden
Berikut ini adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin :
Sumber : Data yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat kita ketahui jenis kelamin responden yang diambil
dari nasabah Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang yaitu
sebanyak 42 orang atau 42% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya adalah
responden perempuan sebanyak 58 orang atau 58%. Data tersebut menunjukkan
bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini mayoritas berjenis
kelamin perempuan.
Tabel 4.1
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki_laki 42 42.0 42.0 42.0
Perempuan 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
71
2. Usia Responden
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia :
Tabel 4.2
Usia Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30 Tahun 32 32.0 32.0 32.0
31-40 Tahun 39 39.0 39.0 71.0
41-50 Tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber Data yang diolah (2019)
Dari tabel di atas dapat diketahui usia responden yang diambil dari nasabah
Bank BRI Syariah KCP Magelang yaitu sebanyak 32 orang atau 32% berusia 21-
30 tahun, usia 31-40 tahun sebanyak 39 orang atau 39%, usia 41-50 tahun
sebanyak 29 orang atau 29%. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah yang loyal
terhadap Bank Muamalat mayoritas berusia 31-40 tahun.
3. Pendidikan Terakhir
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan pendidikan :
Sumber : data yang diolah (2019)
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 1.0 1.0 1.0
SMP 23 23.0 23.0 24.0
SMA 42 42.0 42.0 66.0
S1 32 32.0 32.0 98.0
S2 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
72
Tabel di atas menunjukan karakter responden berdasarkan pendidikan data
pendidikan, data tersebut menunjukan responden dengan pendidikan terakhir SD
sebanyak 1 orang atau 1%, responden dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak
23 orang atau 23%, responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 42
orang atau 42%, responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 32 orang atau
32% dan S2 sebanyak 2 orang atau 2%. Sehingga mayoritas responden dalam
penelitian ini menempuh pendidikan terakhir SMA.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuesioner
tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68).
Dasar mengambil keputusan:
a) Jika r hitung > r table, maka instrumen atau item pertanyaan berkolerasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
b) Jika r hitung < r table, maka instrument atau item pertanyaan tidak
berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
73
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Tingkat Religiusitas
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
0,829**
0,794**
0,751**
0,789**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Sharia Compliance
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
0,844**
0,889**
0,719**
0,655**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Customer’s Trust
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
0,787**
0,828**
0,839**
0,780**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Keputusan
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
0,799**
0,777**
0,722**
0,750**
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Untuk degree of freedom (df) = N-2, (df) = 100-2, (df) = 98. Dengan nilai (df)
98 dan nilai alpha 0,05 atau 5% di dapat angka r tabel 0,197. Untuk menguji
masing-masing indikator valid atau tidak, bisa dilihat dari nilai r tabel dan r
hitung. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas yaitu menguji data yang
diperoleh dari hasil jawaban kuisioner yang dibagikan. Suatu kuisioner dianggap
reliabel apabila jawaban-jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke
waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah teknik
74
Cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha
>0.60 (Bawono,2006:68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
Keterangan
Tingkat Religiusitas 0,789 Reliabel
Sharia Compliance 0,763 Reliabel
Customer’s Trust 0,820 Reliabel
Keputusan Nasabah 0,708 Reliabel
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Dari tabel di atas hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel
penelitian memiliki nilai cronbach alpha di atas 0,60 (α > 0,60). Sehingga semua
butir pernyataan untuk variabel tingkat religiusitas, sharia compliance, customer’s
trust dan keputusan nasabah dapat digunakan dalam penelitian.
2. Uji Statistik
a. Uji Regresi
Tabel 4.6
Hasil Uji T test 1 (Uji Secara Individu)
Coefficientsa
Model Unstanrdized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Beta
T Sig
B Std. Error
1 Constant 20.072 4.902 4.095 .000
Religiusitas .048 .122 .045 .395 .694
Syaria .123 .161 .111 .762 .448
75
compliance
Customers Trust .240 .182 .179 1.320 .190
a. Dependent Variabel : Keputusan
Sumber Data Primer yang diolah (2019)
Y = βο + β1X1 + β2X2 + e
Y = 20.072 + 0.048 X1 + 0,0123 X2 + e
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta 20.072 mengandung arti apabila variabel Tingkat Religiusitas
(X1), Sharia Compliance (X2), konstan atau tidak ada nilai nol, maka
keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 20,072 atau
20,072%.
2) Koefisien regresi tingkat religiusitas (X1) sebesar 0,048 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin tingkat religiusitas (X1) akan meningkatkan
customer trust sebesar 0,240 kali.
3) Koefisien regresi Syaria Compliance (X2) sebesar 0,0123 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin Sharia Compliance (X2) akan
meningkatkan customer trust sebesar 0,123 kali.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas nilai signifikansi
masing-maing untuk variabel Tingkat religiusitas (X1), Sharia Compliance (X2)
yaitu:
1) Nilai signifikansi variabel Tingkat Religiusitas (X1) adalah sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05 artinya antara variabel Tingkat Religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap customer trust.
76
2) Nilai signifikansi variabel Sharia Compliance (X2) adalah sebesar 0,448
lebih besar dari 0,05 artinya antara Sharia Compliance berpengaruh tidak
signifikan terhadap customer trust.
Tabel 4.7
Hasil Uji T test 2 (Uji Secara Individu)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig
B Std .
Error
Beta
1 Constant 14.146 2.332 6.066 .000
Religiusitas .039 .068 .505 579 .564
Sharia Compliance .549 .071 .666 7.762 .000
Customers trust .240 .182 .179 1.320 .190
a. Dependent Variabel : Keputusan
Sumber : Data Primer yang diolah (2019)
Dari tabel di atas maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β4Z + e
Y = 14.146 + 0,039 X1 + 0,549 X2 + 0,240 Z + e
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta 14.146 mengandung arti apabila variabel Tingkat Religiusitas
(X1), Sharia Compliance (X2), dan customer trust (Z) konstan atau tidak ada
nilai, maka keputusan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 14.146
atau 14,146 %.
2) Koefisien regresi Tingkat Religiusitas (X1) sebesar 0,039 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin Tingkat Religiusitas (X1) akan
meningkatkan keputusan (Y) sebesar 0,68 kali.
77
3) Koefisien regresi Sharia Compliance (X2) sebesar 0.549 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin Sharia Compliance (X2) akan
meningkatkan keputusan (Y) sebesar 0,071 kali.
4) Koefisien regresi Customers trust (Z) sebesar 0,240 mengandung arti bahwa
setiap tambahan satu poin customer trust (Z) akan menambahkan keputusan
sebesar 0,240 kali.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas nilai signifikansi
masing-masing untuk variabel Tingkat Religiusitas (X1), Sharia Compliance
(X2), customer trust (Z) dan keputusan (Y) yaitu:
1) Nilai signifikansi variabel Tingkat Religiusitas (X1) adalah sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05 artinya antara variabel tingkat religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap keputusan (Y).
2) Nilai signifikansi variabel Sharia compliance (X2) adalah sebesar 0,564 lebih
besar dari 0,05 artinya antara sharia compliance berpengaruh tidak signifikan
terhadap keputusan (Y).
3) Nilai signifikansi variabel customer trust (Z) adalah sebesar 0,190 lebih besar
dari 0,05 artinya antara customer trust berpengaruh tidak signifikan terhadap
keputusan nasabah (Y).
3. Uji Ketepatan Model
a. Uji Koefisien Determinasi R2
Menurut Bawono (2006), koefisien determinasi (R2) menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependent (Y). Dengan Variabel
Independent (X1, X2,) atau sejauh mana konstribusi variabel independen (X1,
78
X2,) mempengaruhi variabel dependen (Y). Pengujian ini dengan melihat R2
pada hasil analisa persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinan (R2) semakin mendekati angka 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tetap sebagai model penduga terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .292a .085 .057 4.422
a. Predictors: (Contstant), Customers trust, Tingkat Religiusitas,
Persepsi pada sharia compliance.
Sumber data yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa :
1) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,292 artinya ada hubungan lemah antara
variabel independen dengan variabel dependen sebesar 29,2%.
2) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,085 yang menjelaskan bahwa kontribusi
variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen sebesar 8,5 %
sisanya sebesar 91,5 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
b. Uji F Test
Uji F dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen
secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen
(Bawono,2006:91). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
79
Tabel 4.9
Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of
square
Df Mean
Square
F Sig
Regression
2 Residual
Total
175.254
1887.496
2052.750
3
96
99
58.418
19.557
2.987 .035b
a. Dependent Variable : Keputusan
b. Predictors: (Constant),Tingkat Religiusitas, Persepsi Syaria
Compliance
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung
sebesar 2.987 dengan signifikansi 0.035 lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa model sudah tepat.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Ada tidaknya
gejala multikolonieritas pada uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF,
apabila nilai tolerance lebih dari 0.10 berarti tidak ada kolerasi antar variabel
independen. Ada tidaknya multikolonieritas pada hasil perhitungan VIF yaitu
apabila nilai VIF kurang dari 10.
80
Tabel 4.10
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.072 4.902 4.095 .000
X1 .048 .122 .045 .395 .694 .725 1.378
X2 .123 .161 .111 .762 .448 .449 2.227
Z .240 .182 .179 1.320 .190 .520 1.924
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukkan tidak adanya variabel
yang memiliki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih tinggi dari 95%. Hasil
perhitungan nilai Varian Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama,
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
b. Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidak samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji
heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan grafik Plot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi
81
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Imam Ghozali, 2011 : 139-143).
Cara mendeteksi heterokedastisitas pada penelitian ini yaitu pertama
menggunakan metode grafik scatterplot. Berikut adalah hasil uji
heterokedastisitas dengan grafik scatterplot
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Sumber : data primer diolah, 2019
Hasil Uji Heteroskedasitas Metode Grafik Scatterplot
Pada gambar scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di bawah atau maupun diatas angka 0, hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga
model regresi layak.
Cara kedua dalam pengujian ini menggunakan uji park yaitu dengan cara
meregresikan nilai residual dengan masing-masing variabel independen. Jika nilai
signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 maka data tidak mengandung
heterokedastisitas, dan sebaliknya (Imam Ghozali,2016:138).
82
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Coefficientsa
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.014 2.573 2.338 .021
X1 .011 .064 .020 .171 .864
X2 -.048 .085 -.085 -.567 .572
Z -.088 .095 -.129 -.928 .356
a. Dependent Variable: LNU2I
Sumber : data primer diolah, 2019
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari setiap variabel mempunyai
nilai signifikan lebih dari nilai alpha 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga asumsi persamaan
regresi baik.
5. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi kita, data
variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal
atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi
normal (Bawono, 2006 : 174). Berikut merupakan hasil dari olah data yang
menghasilkan grafik histrogram dan normal probability plot :
83
a. Grafik Histogram
Sumber : data primer yang di olah 2019
Gambar 4.2
Grafik histogram
Dalam grafik histrogram di atas dapat kita lihat perbandingan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Grafik Normal Probability Plot
Sumber : data yang diolah 2019 Gambar 4.3
Grafik Normal Probability Plot
84
Dalam grafik normal plot diatas yang dapat kita lihat adalah perbandingan
antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik
yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah
diagonalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
c. Non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Uji ini dilakukan untuk menguji normalitas residual, apakah data residual
terdistribusi normal atau data residual tidak terdistribusi normal. Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual terdistribusi normal
HA : data residual tidak terdistribusi normal.
Berikut adalah tabel dari output SPSS 23 :
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
4.35483743
Most Extreme
Differences
Absolute .063
Positive .049
Negative -.063
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
85
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : data yang diolah, 2019
Dari tabel tersebut jelas terlihat bahwa nilai sig lebih dari 0,05 (0,200 >
0,05) yang menunjukkan bahwa data residual terdistribusi normal atau dengan
kata lain H0 diterima.
6. Path analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur (Path Anaysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi
linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel
telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teori. Apa yang dapat
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak
hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali, 2013: 249).
a. Persamaan Regresi Pertama
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel tingkat
religiusitas, sharia compliance, terhadap customers trust. Persamaan ini diuji
menggunakan spss dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 13
Model Summary Jalur Model I
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .693a .480 .470 2.471
86
a. Predictors: (Constant), Syaria Compliance, Tingkat Religiusitas
Sumber : Data primer yang diolah (2019)
Tabel 4. 14
Coefficientsa Jalur Model I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.146 2.332 6.066 .000
X1 .039 .068 .050 .579 .564
X2 .549 .071 .666 7.762 .000
a. Dependent Variable: Z
Sumber : Data primer yang diolah (2019)
Besarnya R2 atau R Square adalah sebesar 0.480 hal ini menunjukkan
bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1, X2, dan Z adalah sebesar 48%
sementara sisanya 52% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara untuk nilai el dapat dicari dengan
rumus el = √1- 0,480) = 0,52.
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan linier sebagai berikut:
Z = 20,072 + 0,039 X1 + 0,549 X2 + 0,52
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai berikut :
1) Konstan (α) sebesar 14,146 artinya apabila Tingkat Religiusitas, Syaria
Compliance sama dengan nol maka besarnya customer trust sama dengan
besarnya konstanta yaitu 14,146. Artinya apabila variabel independen tidak
87
mengalami perubahan maka akan menaikkan atau menambah customer trust
sebesar 14,146.
2) Koefisien regresi variabel Tingkat Religiusitas (X1) sebesar 0,039 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 artinya apabila Tingkat Religiusitas ditingkatkan 1
satuan maka customer trust mengalami kenaikan sebesar 0,045 satuan. Koefisien
bernilai positif yang menunjukkan setiap ada peningkatan Tingkat Religiusitas
akan meningkatkan customer trust.
3) Koefisien regresi variabel Syaria Compliance (X2) sebesar 0,549 dengan nilai
signifikansi 0,116 > 0,05 artinya apabila syaria compliance ditingkatkan 1 satuan
maka customer trust mengalami kenaikan sebesar 0,549. Koefisien bernila positif
yang menunjukkan setiap ada peningkatan syaria compliance akan meningkatkan
customer trust.
b. Persamaan Regresi Kedua
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Tingkat
Religiusitas, Sharia Compliance dan Customer trust Terhadap Keputusan.
Persamaan ini diuji mengunakan spss dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4. 15
Model Summary Jalur Model II
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .292a .085 .057 4.422
a. Predictors: (Constant), Customers Trust, Tingkat Religiusitas, Sharia
Compliance.
Sumber : Data primer yang diolah (2019)
88
Tabel 4. 16
Coefficientsa Jalur Model II
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.072 4.902 4.095 .000
X1 .048 .122 .045 .395 .694
X2 .123 .161 .111 .762 .448
Z .240 .182 .179 1.320 .190
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data Primer Yang diolah (2019)
Besarnya R2 atau R-Square pada tabel sebesar 0,085 hal ini menunjukkan
bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1, X2, dan Z terhadap Y adalah
sebesar 8,5% sementara sisanya sebesar 91,5% merupakan kontribusi variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara untuk nilai e2 dapat dicari
dengan rumus = √(1 – 0,085) = 0,915
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan linier sebagai
berikut:
Y = 20,072 + 0,048X1+ 0.123X2 + 0.240Z + 0,915
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai berikut :
1) Konstant (α) sebesar 20,072 artinya apabila Tingkat Religiusitas dan Sharia
Compliance tidak ada nilainya adalah 0, maka keputusan nasabah nilainya 20,072.
Artinya apabila variabel independen tidak mengalami perubahan maka akan
menaikkan atau menambah nilai keputusan sebesar 20,072.
89
2) Koefisien regresi variable Tingkat Religiusitas (X1) sebesar 0,048 artinya apabila
tingkat religiusitas ditingkatkan 1 satuan maka keputusan nasabah mengalami
kenaikan sebesar 0,048 satuan. Koefisien bernilai positif yang didapat
menunjukkan setiap ada peningkatan tingkat religiusitas akan meningkatkan
loyalitas.
3) Koefisien regresi variabel Sharia compliance (X2) sebesar 0,123 artinya apabila
Sharia compliance ditingkatkan 1 satuan maka keputusan nasabah mengalami
kenaikan sebesar 0,123 satuan. Koefisien bernilai positif yang dapat menunjukkan
setiap ada peningkatan Sharia compliance akan meningkatkan keputusan.
4) Koefisien regresi variabel customer trust (Z) sebesar 0,240 artinya apabila
satisfaction ditingkatkan 1 satuan maka keputusan mengalami penurunan sebesar
0,240 satuan. Koefisien bernilai positif yang dapat menunjukkan setiap ada
peningkatan customer trust akan meningkatkan keputusan.
Dengan demikian diperoleh diagram jalur sebagai berikut:
90
D. Hipotesis
1. Pengaruh Tingkat religiusitas (X1) terhadap keputusan Nasabah (Y)
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta 0,048 dan sig 0,694
> 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat religiusitas
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan nasabah secara langsung.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika tingkat religiusitas nasabah itu meningkat
maka keputusan nasabah akan menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah adalah ditolak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas terhadap keputusan
nasabah berpengaruh positif dan tidak signifikan. Pengaruh positif menunjukkan
bahwa pengaruh religiusitas adalah tidak searah dengan keputusan memilih bank
syariah atau dengan kata lain religiusitas yang baik atau tinggi belum berpengaruh
terhadap nasabah dalam mengambil keputusan memilih bank syariah, demikian
sebaliknya bila religiusitas rendah atau buruk maka keputusan memilih bank
syariah juga belum tentu akan rendah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bawono,
(2016) dan Pakkawaru, (2018) bahwa tingkat religiusitas tidak berpengaruh
terhadap keputusan nasabah. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Zuhirsyan &
Nurlinda, (2018), Suleman, (2017), Fitriyah, (2016) dan Utami, (2015) yang
menunjukkan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah.
91
2. Pengaruh persepsi pada sharia compliance (X2) terhadap keputusan
nasabah (Y)
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta 0,111 dan
sig 0.448 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sharia
compliance berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan
nasabah (Y) sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dua (H2) ditolak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa shariah compliance
memberikan pengaruh positif terhadap nasabah namun tidak serta merta
membuat keputusan nasabah semakin meningkat. Hal ini disebabkan
karena persepsi nasabah pada sharia compliance memiliki pengaruh yang
tidak searah dengan nasabah terhadap keputusan memilih bank syariah
karena kurang faham mengenai kepatuhan syariah dalam lembaga
keuangan tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Atmoko, (2016) bahwa sharia compliance tidak
berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih lembaga keuangan
syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Prastiwi, (2018) dan
Gampito & Afridawati, (2017) yang menunjukkan bahwa sharia
compliance memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah.
3. Pengaruh tingkat religiusitas (X1) terhadap customer’s trust (Z)
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta 0,050 dan
sig 0,564 > 0.05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat
92
religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap customer’s
trust. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis tiga (H3) ditolak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
religiusitas belum tentu akan meningkatkan kepercayaan nasabah
(customer’s trust). Semakin kuat tingkat religiusitas seorang nasabah akan
berpandangan bahwa tidak ada lembaga keuangan syariah yang syariah
100%. Walaupun sedikit pasti ada ribanya. Hal ini dapat menjadikan
turunnya kepercayaan nasabah terhadap lembaga keuangan syariah.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Prastiwi, (2018) dan Gampito & Afridawati, (2017) bahwa tingkat
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan
nasabah.
4. Pengaruh persepsi sharia compliance (X2) terhadap Customer’s trust
(Z)
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta 0,666 dan
sig 0,000 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sharia
compliance berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer’s trust.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis empat (H4) diterima.
Penelitian ini dijelaskan bahwa nasabah menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah yang di proksikan dengan Bank BRI Syariah
bukan hanya berdasarkan kebutuhan saja, namun juga yang sesuai
syariah. Nasabah pada umumnya juga mengharapkan lembaga keuangan
syariah bisa menerapkan syaria compliance dengan baik yaitu non riba.
93
Menjauhi haram, gharar, maisir serta ada program zakatnya. Bank syariah
yang menerapkan sharia compliance dengan baik maka nasabah akan
mempunyai kepercayaan (customer’s trust) yang tinggi terhadap Bank
syariah sehingga berdampak pada calon nasabah akan menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah baik dalam menyimpan uangnya maupun
mengajukan pembiayaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Prastiwi, (2018) bahwa sharia compliance berpengaruh
positif dan signifikan terhadap customer’s trust.
5. Pengaruh Customer’s trust (Z) terhadap keputusan nasabah (Y)
Dalam penelitian ini menunjukkan nilai koefisien beta 0,179 dan sig 0,190
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel customer’s trust berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hipotesis lima (H5) ditolak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah yang tinggi
belum tentu nasabah akan memilih untuk menjadi nasabah bank syariah. Hal ini
tidak sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Tajaudin & Mulazid, (2017)
bahwa kepercayaan nasabah (Customer’s trust) dapat berpengauh terhadap
keputusan nasabah memilih lembaga keuangan syariah.
6. Pengaruh tingkat religiusitas (X1) terhadap keputusan nasabah (Y)
yang dimediasi oleh customer’s trust (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Y
sebesar (0,048). Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Z
94
terhadap Y adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Z dengan nilai
beta Z terhadap Y yaitu (0,039) x (0,24) = (0,093). Maka pengaruh total
yang diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu (0,048) + (0,093) = (0,141)
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh
perkalian koefisien sebesar (0,093) signifikan atau tidak, maka dilakukan
uji sobel tes dengan memasukkan angka standar error dari koefisien
indirrect effect (Sp2p3).
Sp2p3= √p32p22+p22sp32+sp22sp32
Keterangan
P3 : Koefisien Variabel mediasi
P2 : Koefisien Variabel bebas
Sp2 : Standar error koefisien 1
Sp3 : Standar error koefisien
Sp2p3 = √ (0,240)2 (0,068)2 + (0,039)2 (0,182)2 + (0,068)2 (0,182)2
= √(0,0576)x(0,00462)+(0,00152)x(0,03312)+(0,00462)x(0,03312)
= √ 0,00026 + 0,00005 + 0,00015
= √0,00046
= 0,021
Dari hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan
rumus sebagai berikut :
t=𝑝2𝑝3
𝑠𝑝2𝑝3 =
0,093
0,021 = 4,42
95
Dari hasil perhitungan di atas ketahui nilai t hitung (4,428571) lebih besar
dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar (1,67). Maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H6) yang menyatakan
pengaruh tingkat religiusitas (X1) terhadap keputusan (Y) yang di mediasi oleh
Customer’s trust (Z) adalah diterima.
7. Pengaruh persepsi sharia compliance (X2) terhadap keputusan
nasabah (Y) yang dimediasi oleh customer’s trust (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Y
sebesar (0,123). Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Z
dengan beta Z terhadap Y yaitu (0,549) x (0,24) = (0,131). Maka
pengaruh total yang diberikan langsung ditambah pengaruh tidak
langsung yaitu (0,123) + (0,131) = (0,254)
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditujukan
oleh perkalian koefisien sebesar (0,131) signifikan atau tidak, maka
dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan angka standar error dari
koefisien indirrect effect (Sp2p3).
Sp2p3 = √ (0,240)2 (0,071)2 + (0,549)2 (0,182)2 + (0,071)2 (0,182)2
= √(0,0576)x(0,00504)+(0,30140)x(0,03312)+(0,00504)x(0,03312)
=√ 0,00029 + 0,00998 + 0,00016
=√ 0,01043
=0,102
96
Dari hasil Sp2p3 dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan
rumus sebagai berikut :
t=𝑝2𝑝3
𝑠𝑝2𝑝3 =
0,131
0,102 = 1,2843
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai t hitung (1,284313) lebih
kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar (1,67). maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi (0,131) tidak signifikan yang berarti tidak
ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H7) yang menyatakan
pengaruh syaria compliance (X2) terhadap keputusan (Y) yang di mediasi oleh
customer’s trust (Z) adalah ditolak.
Tabel 4.17
Hasil Uji Hipoteis
No Hipotesis Kesimpulan
1 Tingkat religiusitas berpengaruh posistif
dan tidak signifikan terhadap keputusan
nasabah
Ditolak
2 Sharia compliance berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap keputusan
nasabah
Ditolak
3 Tingkat religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan
nasabah
Ditolak
4 Sharia compliance berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Customer trust
Diterima
5 Customers trust berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah
Ditolak
6 Tingkat religiusitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah
yang di mediasi oleh Customer trust
Diterima
7 Customers trust tidak memediasi pengaruh
antara Syaria compliance terhadap
keputusan nasabah
Ditolak
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data dari kuesioner yang disebar di BRI Syariah kantor
cabang pembantu Magelang, pengolahan data dengan SPSS versi 25 dan
analisis data mengenai pengaruh tingkat religiusitas dan persepsi pada
sharia compliance terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah yang dimediasi oleh customer’s trust, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Berdasarkan uji simultan (uji F), variabel tingkat religiusitas (X1) dan
persepsi sharia compliance (X2) secara bersama sama berpengaruh
terhadap keputusan nasabah (Y).
2. Berdasarkan uji parsial (uji T), variabel tingkat religiusitas (X1)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah.
Jadi dengan adanya tingkat religiusitas yang baik atau tinggi belum
berpengaruh terhadap nasabah dalam mengambil keputusan memilih
bank syariah, demikian sebaliknya bila religiusitas rendah atau buruk
maka keputusan memilih bank syariah juga belum tentu akan rendah.
Variabel sharia compliance (X2) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan nasabah pada bank BRI syariah. Jadi
dengan adanya sharia compliance memberikan arah positif terhadap
keputusan nasabah namun tidak serta merta membuat keputusan
98
nasabah semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena persepsi
nasabah pada sharia compliance memiliki pengaruh yang tidak searah
dengan nasabah terhadap keputusan memilih bank syariah karena
kurang faham mengenai kepatuhan syariah dalam lembaga keuangan
tersebut.
3. Berdasarkan uji sobel test, terdapat pengaruh yang signifikan apabila
variabel customer’s trust menjadi variabel mediasi antara tingkat
religiusitas terhadap keputusan nasabah karena semakin tinggi atau kuat
tingkat religiusitas nasabah maka nasabah akan percaya terhadap jasa
lembaga keuangan syariah tersebut. Namun, Variabel customer’s trust
tidak mampu me mediasi antara variabel sharia compliance terhadap
keputusan nasabah karena nasabah bukan hanya menggunkan jasa
berdasarkan kebutuhan saja, namun juga sesuai syariah. Nasabah pada
umumnya juga mengharapkan lembaga keuangan syariah yang bisa
menerapkan kepatuhan syariah (sharia compliance) dengan baik yaitu
non riba. Menjauhi haram, gharar, maisir serta ada program zakatnya.
Bank syariah yang menerapkan syariah compliance dengan baik maka
nasabah akan mempunyai kepercayaan (customer’s trust) yang tinggi
terhadap lembaga keuangan syariah sehingga berdampak pada calon
nasabah akan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah baik dalam
menyimpan uangnya maupun mengajukan pembiayaan.
99
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai keputusannya menabung di perbankan syariah
(BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang) dan peneliti tidak
bisa mengontrol jawaban responden yang tidak dapat menunjukkan
keadaan yang sesungguhnya.
2. Isi dan bentuk kuesioner yang masih jauh dari sempurna dikarenakan
kemampuan dari penulis, sehingga hasil penelitian yang diperoleh
masih harus ditindak lanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih
maksimal.
C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, saran yang akan peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang harus dapat
mempertahankan kepercayaan nasabah terhadap Bank syariah karena
keputusan nasabah juga mempengaruhi kepercayaan nasabahnya,
sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan dapat menambah
nasabah baru.
100
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti
studi kasus dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang
berkaitan dengan topik dalam proses perkuliahan.
b. Peniliti ini hanya mengambil responden nasabah BRI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Magelang saja. Penelitian selanjutnya
sebaiknya dapat mengambil responden dari nasabah bank syariah
lainnya dengan jumlah populasi yang lebih beragam lagi.
101
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Al-Kariim.
Ancok, Suroso.1995.Psikologi Islam.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Barnes, James G., 2003. “Establishing meaningful customer relationships: Why
some companies and brands mean more to their customers,” Managing
Service Quality. Volume 13 No 3 178-186
Bawono, A., Ekonomi, F., & Salatiga, I. (n.d.). Analisis Pemahaman , Produk ,
dan Tingkat Religiusitas terhadap Keputusan Mahasiswa IAIN Menjadi
Nasabah Bank Syariah Cabang Salatiga. 7, 29–53.
Bawono, Anton. 2006. Multivariet Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Gampito, & Afridawati. (2017). Sharia Compliance on Customers’ Decision To
Save in Shariah Bank Study on Customers At a Branch Office of Bank
Shariah Mandiri in Batusangkar. Islamic Ekonomic Development:
Opportunities and Challenges in Global Ekonomic Competition, 2, 191–
200.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariet dengan Progam IBM SPSS 2.
Semarang: Badan Peneliti Universitas Diponegoro.
Ghufron, M. N & Risnawita, R. 2010. Teori-Teori Psikologi.Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Khoirunnisa, Evani. 2017 ”Pengaruh Pengguna E-banking, Kepercayaan (Trust),
dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyaliatas Nasabah Bank BNI Syariah
KC Surakarta”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. IAIN Salatiga.
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Kusumaramdhani, Agus dan Fatimah. 2015 “Pengaruh Reputasi Merek dan
Keadilan Bagi Hasil Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Mudharabah
Bank X Syariah KCP Ciledug”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 14, No. 1
2015: pada PT. BRI Cabang Semarang Patimura)”. Tesis. Dipublikasikan
(online). Semarang: Universitas Diponegoro Progam Studi Magister
Manajemen.
102
Mahyarni. 2013. Theory of Reasoned Action dan Theory of Planed Behavior
(Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku). Jurnal El-Riyasah, Vol. 4, No. 1.
Maisur (2015). Pengaruh Prinsip Bagi Hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank
Syariah Di Banda Aceh .Sains Riset .Volume V .No.1. diakses pada 6 Maret
2017
Mayer, R. C., Davis, J. H., Schoorman, F. D. (2014). MODEL OF TRUST. 20(3),
709–734.
Morgan, robert M & Hunt. 1994. “The Commtment-Trust Theory of Relationship
Marketing”. Journal of Marketing.
Pakkawaru, I. (2018b). Pengaruh Tingkat Religiusitas, Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Menabung Dan Informasi Sebagai Variabel
Moderating. 12(2), 365–387.
Prabowo, B. A., & Jamal, J. Bin. (2017). Peranan Dewan Pengawas Syariah
terhadap Praktik Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Syariah di Indonesia.
Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 24(1), 113–129.
https://doi.org/10.20885/iustum.vol24.iss1.art6
Prasetijo, Ristiayanti, John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
ANDI.
Prastiwi, I. E. (2018). Pengaruh Persepsi Anggota Pada Sharia Compliance,
Komitmen Agama dan Atribut Produk Islam Terhadap Customer’s Trust
Yang Berdampak Pada Keputusan Menggunakan Jasa Lembaga Keuangan
Syariah (Studi Pada BMT Amanah Ummah Sukoharjo). Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 4(01), 28. https://doi.org/10.29040/jiei.v4i1.162
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta. Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2012.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Jakarta: Grasindo.
Sidharta, R. B. F. I., Sari, N. L. A., & Suwandha, W. (2018). Purchase Intention
Pada Produk Bank Syariah Ditinjau Dari Brand Awareness Dan Brand
Image Dengan Trust Sebagai Variabel Mediasi. Mix: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 8(3), 562. https://doi.org/10.22441/mix.2018.v8i3.007
Sugiyono. 2010. “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2012. “Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cet ke-
14”.Bandung: Alfabeta.
103
Suleman, S. dan S. N. A. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Religiusitas
Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah di PT.
Prudential Life Anssurance Cabang Kota Gorontalo. I. Retrieved from
http://ejournal.iainkendari.ac.id/lifalah/article/view/608/569 %0A
Tajaudin, M. H., & Mulazid, A. S. (2017). Pengaruh Promosi, Kepercayaan Dan
Kesadaran Merek Terhdap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk
Tabungan Haji. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 8(1), 19–46.
Thouless, H. Robert. 1995. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Trisusanti, Yati. 2017 “Pengaruh kualitas Pelayanan dan Kepercayaan
Terhadaployalitas Nasabah (studipada Bank BNI Syariah KC
Pekanbaru”.JOM FISIP Vol. 4, No.2 oktober 2017.
Tumbel, Altje. 2016. “Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas
Nasabah Pada PT Bank BTPN Mitra Usaha Rakyat Cabang Amurang
Kabupaten Minahasa Selatan”. Jurnal LPMM Bidang EkoSosBudKum. Vol.
3, No. 1, Mei 2016.
Utami, W. (n.d.). Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan
Motivasi Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada
Nasabah Bank Syariah di Kota Banjarmasin). 4, 79–90.
UU No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Wahyu Setia Dewi), Leonardo Budi Hasiolan2), M. M. M. (2016). Pengaruh
Kualitas Produk, Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Dengan
Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening. Journal of Management
from https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/viewFile/505/491
Wardayanti, Siti Maria. “Implikasi Shariah Governance Terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”. Jurnal Walisongo Vol. 19 No. 1 Mei 2011.
Yusuf, B. (n.d.). Buku_MSDM_editor.pdf. Jl. Raya Leuwinanggung, No. 112 Kec.
Tapos Kota Depok.
Zuhirsyan, M., & Nurlinda, N. (2018). Pengaruh Religiusitas dan Persepsi
Nasabah terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah. Al-Amwal : Jurnal
Ekonomi Dan Perbankan Syari’ah, 10(1), 48.
https://doi.org/10.24235/amwal.v10i1.2812
104
LAMPIRAN - LAMPIRAN
105
ANGKET/KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : Dibawah 20 tahun 21 - 30 tahun
: 31 - 40 tahun 41 - 50 tahun
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA
S1 S2 S3
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat anda
2. Semakin pilihan mendekati angka 10 maka semakin anda setuju dengan
pernyataan yang ada dalam kuisioner. Sebaliknya, semakin pilihan
mendekati angka 1 maka semakin anda tidak setuju dengan pernyataan
yang ada dalam kuisioner.
No. Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Keputusan Nasabah
1. Saya memutuskan menjadi
nasabah BRI Syariah KCP
Magelang karena kemudahan
bertransaksi
2. Saya memutuskan menjadi
nasabah BRI Syariah KCP
Magelang setelah dari informasi
v
106
yang saya dapat melalui iklan.
3. Saya memilih BRI Syariah KCP
Magelang karena sesuai dengan
prinsip syariah
4. Saya akan merekomendasikan
BRI Syariah KCP Magelang
kepada keluarga, saudara, dan
rekan kerja karena pelayanan
yang baik dan kemudahan
bertransaksi.
B. Tingkat Religiusitas
6. Saya percaya bahwa
Muhammad SAW adalah nabi
yang terakhir yang diutus oleh
Allah.
7. Saya rutin mengerjakan sholat 5
waktu.
8. Saya ikut andil dalam kegiatan
di tempat ibadah.
9. Saya selalu berusaha bersikap
jujur dalam kegiatan sehari-hari.
C. Persepsi Pada Sharia Compliance (Kepatuhan Syariah)
11 Bank BRI Syariah KCP
Magelang dalam transaksinya
tidak mengandung riba.
12 Bank BRI Syariah KCP
Magelang menerapkan sistem
zakat, infaq dan sedekah.
13 Bank BRI Syariah KCP
Magelang selalu mengutamakan
prinsip keterbukaan kepada
nasabah.
14 Bank BRI Syariah KCP
Magelang dalam operasionalnya
sesuai dengan fatwa-fatwa
107
DSN-MUI.
D. Customer’s Trust (Kepercayaan Nasabah)
16 Saya mengetahui bahwa
kegiatan operasional BRI
syariah KCP Magelang sesuai
dengan syariat islam.
17 Saya percaya produk-produk
yang dimiliki BRI syariah KCP
Magelang memenuhi kebutuhan
saya.
18 Saya percaya bahwa sistem
yang dimiliki BRI Syariah KCP
Magelang dapat di andalkan
untuk memberikan keuntungan
bagi nasabahnya.
19 Saya akan selalu menggunakan
produk BRI syariah KCP
Magelang dibanding produk
lain.
108
Hasil Kuisioner
DATA MENTAH
P1 P2 P3 P4 X1 P5 P6 P7 P8 X2
10 10 3 8 31 9 10 10 10 39
10 10 9 10 39 10 9 9 9 37
10 10 7 9 36 10 10 10 10 40
9 8 9 9 35 9 9 9 8 35
9 8 10 10 37 10 10 10 10 40
8 5 9 9 31 9 9 9 9 36
9 9 8 10 36 10 10 9 9 38
10 10 8 9 37 9 10 10 10 39
10 8 10 10 38 9 9 6 19 43
10 10 10 8 38 5 4 7 6 22
7 4 6 7 24 3 3 6 6 18
7 5 6 7 25 9 9 10 10 38
10 10 10 10 40 10 10 9 10 39
9 8 9 9 35 8 9 10 9 36
10 10 10 10 40 9 10 9 8 36
10 10 10 10 40 9 10 8 8 35
10 10 10 10 40 9 9 10 10 38
10 10 10 10 40 10 9 10 10 39
10 10 10 10 40 9 9 10 10 38
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 8 8 8 8 32
10 10 7 8 35 9 9 9 9 36
10 10 10 10 40 10 10 9 9 38
10 10 10 8 38 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 8 7 7 32 10 8 7 7 32
9 3 10 10 32 10 10 10 5 35
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
9 8 9 7 33 5 7 9 9 30
6 5 8 8 27 10 10 9 9 38
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 5 9 34 9 9 9 9 36
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 9 9 38 9 9 8 9 35
109
10 10 10 10 40 9 9 8 9 35
9 1 9 9 28 5 7 9 9 30
10 10 8 10 38 10 10 8 10 38
8 5 6 8 27 9 10 10 10 39
8 6 7 8 29 10 10 7 10 37
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 9 10 10 10 39
10 10 10 10 40 10 9 10 10 39
10 9 10 10 39 7 7 8 9 31
8 7 9 9 33 8 8 8 8 32
9 8 7 5 29 5 7 8 9 29
6 7 8 9 30 7 7 7 7 28
9 9 9 8 35 9 9 8 7 33
9 9 9 9 36 9 9 8 8 34
9 9 9 8 35 9 9 8 7 33
9 9 9 7 34 9 9 8 8 34
9 9 8 7 33 9 9 8 7 33
9 9 8 8 34 9 9 8 8 34
9 8 8 9 34 9 9 8 7 33
9 8 8 9 34 7 7 8 8 30
8 8 8 8 32 7 7 7 8 29
7 7 7 7 28 7 8 8 8 31
7 7 7 7 28 9 9 9 8 35
6 7 8 7 28 9 9 9 8 35
9 9 9 7 34 6 7 8 7 28
6 7 8 9 30 9 9 9 7 34
7 7 7 8 29 6 7 6 9 28
8 8 8 8 32 7 7 7 8 29
7 7 8 7 29 8 8 8 8 32
7 7 8 6 28 7 7 8 7 29
8 8 8 8 32 7 7 8 6 28
9 9 9 9 36 8 8 8 8 32
7 9 8 8 32 9 9 8 7 33
7 9 7 9 32 7 9 8 8 32
8 8 7 7 30 7 9 7 9 32
9 8 6 8 31 8 8 7 7 30
9 7 7 9 32 9 8 6 8 31
110
9 7 8 8 32 9 7 8 9 33
9 7 8 7 31 9 7 8 8 32
9 8 9 7 33 9 9 8 7 33
9 9 9 8 35 9 8 9 7 33
9 9 9 9 36 9 9 9 8 35
9 9 9 8 35 9 9 9 9 36
8 8 8 8 32 9 9 9 8 35
8 9 8 8 33 9 9 9 7 34
9 9 9 9 36 9 9 8 7 33
7 9 9 9 34 9 9 8 8 34
9 9 9 9 36 9 9 9 7 34
8 8 8 9 33 6 7 8 9 30
7 7 7 7 28 7 7 7 8 29
7 8 8 8 31 8 8 8 8 32
9 9 9 9 36 8 9 9 9 35
9 9 9 9 36 9 8 9 10 36
7 8 7 7 29 9 9 8 9 35
8 8 8 8 32 10 8 8 9 35
8 8 7 7 30 8 8 9 10 35
8 7 9 9 33 7 8 8 8 31
8 7 8 7 30 7 8 8 9 32
7 8 9 9 33 8 9 9 10 36
7 7 7 8 29 9 8 9 10 36
8 8 8 8 32 7 8 7 10 32
7 7 7 7 28 7 8 8 8 31
7 7 7 7 28 8 9 8 7 32
6 7 8 7 28 8 8 8 9 33
P9 P10 P11 P12 Z P13 P14 P15 P15 Y
10 10 9 10 39 9 8 10 10 37
9 9 9 9 36 7 5 8 9 29
10 10 10 10 40 10 7 10 10 37
10 10 8 9 37 9 8 9 9 35
10 9 10 10 39 9 8 10 10 37
9 9 9 9 36 8 5 9 9 31
10 10 10 9 39 9 9 8 10 36
9 9 9 9 36 9 7 9 9 34
10 10 10 10 40 10 9 10 10 39
6 7 7 8 28 8 1 7 8 24
111
6 7 6 6 25 7 4 6 7 24
10 10 10 10 40 7 5 6 7 25
10 9 9 9 37 8 3 9 8 28
9 10 10 10 39 9 8 9 9 35
8 9 8 10 35 10 10 10 10 40
9 10 10 10 39 9 10 10 10 39
10 10 9 10 39 9 9 9 9 36
10 9 9 9 37 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 9 9 9 9 36
10 10 10 9 39 9 4 10 10 33
8 8 8 8 32 9 6 8 9 32
9 8 8 7 32 8 6 9 8 31
9 9 9 10 37 10 3 9 8 30
9 9 8 9 35 10 6 9 6 31
10 10 10 8 38 10 1 10 10 31
8 8 7 8 31 7 5 8 7 27
10 10 10 7 37 9 3 10 10 32
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
9 8 5 7 29 9 8 9 7 33
10 10 9 8 37 6 5 8 8 27
10 10 10 10 40 7 3 10 10 30
9 6 9 5 29 9 5 10 9 33
10 10 10 10 40 9 5 9 10 33
9 10 9 8 36 8 5 8 8 29
8 7 7 9 31 10 9 10 10 39
9 9 9 8 35 9 1 9 9 28
9 9 8 8 34 6 7 8 9 30
9 10 10 10 39 8 5 6 8 27
8 9 8 9 34 8 3 8 8 27
10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
10 10 10 10 40 10 5 9 10 34
10 8 10 9 37 9 8 10 8 35
10 9 10 10 39 9 9 9 8 35
9 10 8 10 37 8 9 10 8 35
10 8 8 7 33 10 9 8 7 34
9 9 9 9 36 8 7 9 10 34
10 8 10 7 35 9 9 9 8 35
8 9 7 8 32 9 10 9 9 37
9 9 9 9 36 8 7 8 9 32
112
7 9 9 9 34 9 8 8 9 34
8 9 9 9 35 8 8 6 9 31
7 9 9 9 34 7 8 8 8 31
8 9 9 8 34 7 7 7 9 30
7 9 9 8 33 8 7 6 8 29
8 9 8 8 33 9 8 9 9 35
7 9 8 8 32 9 8 8 8 33
8 8 7 8 31 9 8 8 9 34
8 9 8 7 32 8 8 9 9 34
9 8 9 7 33 8 9 7 10 34
9 9 8 7 33 9 9 8 8 34
9 9 10 8 36 8 9 8 7 32
8 8 7 8 31 8 8 7 7 30
7 9 7 8 31 9 8 7 8 32
8 7 8 7 30 9 9 8 9 35
8 8 9 8 33 7 8 8 7 30
9 8 8 8 33 8 9 7 7 31
7 8 7 8 30 8 8 8 8 32
7 8 7 9 31 8 8 7 8 31
8 8 8 8 32 8 8 8 9 33
9 8 8 9 34 9 8 7 8 32
8 8 9 9 34 9 10 9 8 36
8 9 7 10 34 8 9 8 7 32
9 9 8 8 34 10 10 10 9 39
8 9 8 7 32 8 8 7 7 30
8 8 7 7 30 7 7 8 7 29
9 8 7 8 32 7 8 8 7 30
9 9 8 9 35 8 8 8 7 31
7 8 8 7 30 9 7 9 8 33
8 9 7 7 31 8 8 7 8 31
8 8 8 8 32 8 9 8 7 32
8 8 7 8 31 9 8 9 7 33
8 8 8 9 33 9 9 8 7 33
9 8 7 8 32 9 9 10 8 36
9 10 9 8 36 8 8 7 8 31
8 9 8 7 32 7 9 7 8 31
10 10 10 9 39 9 9 9 7 34
8 8 7 7 30 8 8 8 8 32
7 7 8 7 29 7 7 7 7 28
113
7 8 8 7 30 8 8 8 8 32
8 8 8 7 31 8 8 7 7 30
9 7 9 8 33 8 7 9 9 33
8 8 7 8 31 8 7 8 7 30
8 9 8 7 32 7 8 9 9 33
9 8 9 7 33 7 7 7 8 29
9 9 8 7 33 8 8 8 8 32
9 9 10 8 36 7 7 7 7 28
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36
7 9 9 9 34 8 9 7 8 32
9 8 8 8 33 9 7 9 9 34
9 7 8 8 32 9 8 8 8 33
114
Uji Deskripsi
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki_laki 42 42.0 42.0 42.0
Perempuan 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30 Tahun 32 32.0 32.0 32.0
31-40 Tahun 39 39.0 39.0 71.0
41-50 Tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 1.0 1.0 1.0
SMP 23 23.0 23.0 24.0
SMA 42 42.0 42.0 66.0
S1 32 32.0 32.0 98.0
S2 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
115
Uji Reliabilitas
Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.789 .803 4
Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.763 .785 4
Variabel Z
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.820 .824 4
Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.708 .774 4
116
Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 X1
P1 Pearson Correlation 1 .617** .463** .566** .829**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .617** 1 .357** .413** .794**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .463** .357** 1 .609** .751**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .566** .413** .609** 1 .789**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .829** .794** .751** .789** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P5 P6 P7 P8 X2
P5 Pearson Correlation 1 .834** .530** .285** .844**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000
N 100 100 100 100 100
P6 Pearson Correlation .834** 1 .621** .359** .889**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P7 Pearson Correlation .530** .621** 1 .232* .719**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .020 .000
N 100 100 100 100 100
P8 Pearson Correlation .285** .359** .232* 1 .655**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .020 .000
N 100 100 100 100 100
117
X2 Pearson Correlation .844** .889** .719** .655** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
P9 P10 P11 P12 Z
P9 Pearson Correlation 1 .527** .623** .404** .787**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P10 Pearson Correlation .527** 1 .583** .611** .828**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P11 Pearson Correlation .623** .583** 1 .487** .839**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P12 Pearson Correlation .404** .611** .487** 1 .780**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Z Pearson Correlation .787** .828** .839** .780** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P13 P14 P15 P16 Y
P13 Pearson Correlation 1 .507** .515** .550** .799**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P14 Pearson Correlation .507** 1 .244* .316** .777**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .001 .000
N 100 100 100 100 100
P15 Pearson Correlation .515** .244* 1 .635** .722**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .000
N 100 100 100 100 100
118
Hasil Uji Statistik
Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .292a .085 .057 4.422
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2
Uji Ftest
P16 Pearson Correlation .550** .316** .635** 1 .750**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .799** .777** .722** .750** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 175.254 3 58.418 2.987 .035b
Residual 1877.496 96 19.557
Total 2052.750 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X1, X2
119
Uji Ttest Persamaan I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
)
14.146 2.332
6.066 .000
X1 .039 .068 .050 .579 .564
X2 .549 .071 .666 7.762 .000
a. Dependent Variable: Customer trust
Uji Ttest Persamaan II
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
4.35483743
Most Extreme
Differences
Absolute .063
Positive .049
Negative -.063
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
)
20.072 4.902
4.095 .000
X1 .048 .122 .045 .395 .694
X2 .123 .161 .111 .762 .448
Z .240 .182 .179 1.320 .190
a. Dependent Variable: Keputusan
120
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.072 4.902 4.095 .000
X1 .048 .122 .045 .395 .694 .725 1.378
X2 .123 .161 .111 .762 .448 .449 2.227
Z .240 .182 .179 1.320 .190 .520 1.924
Uji Heteroskedastisistas (Uji Park)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.014 2.573 2.338 .021
X1 .011 .064 .020 .171 .864
X2 -.048 .085 -.085 -.567 .572
Z -.088 .095 -.129 -.928 .356
a. Dependent Variable: LNU2I
121
PERSAMAAN REGRESI I
PERSAMAAN REGRESI II
Model Summary Jalur Model II
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .292a .085 .057 4.422
b. Predictors: (Constant), Customers Trust, Tingkat Religiusitas, Syaria
Compliance.
Coefficientsa Jalur Model II
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.072 4.902 4.095 .000
X1 .048 .122 .045 .395 .694
X2 .123 .161 .111 .762 .448
Z .240 .182 .179 1.320 .190
b. Dependent Variable: Keputusan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .693a .480 .470 2.471
a. Predictors: (Constant), Syaria Compliance, Tingkat Religiusitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.146 2.332 6.066 .000
X1 .039 .068 .050 .579 .564
X2 .549 .071 .666 7.762 .000
a. Dependent Variable: Z
122
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Wahyu Rifki Diana
Tempat / Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 26 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Alamat : Dsn. Giling, Rt.05/01 Ds. Giling
Kec. Pabelan Kab. Semarang
No. Telp : 085786741046
II. Pendidikan Formal
RA Tarbiyatul Aulad Giling Tahun 2002-2003
Mi Tarbiyatul Aulad Giling Tahun 2003-2008
MTs Tarqiyatul Himmah Kauman Lor Tahun 2008-2011
SMK N 1 Salatiga Tahun 2012-2015
IAIN Salatiga Tahun 2015-2020
123
Surat Tugas Pembimbing
124
Lembar Konsultasi
125
Surat Penelitian