analisis pengaruh ukuran tim dan teknologi informasi...
TRANSCRIPT
130
Analisis Pengaruh Ukuran Tim dan Teknologi Informasi Terhadap Produktivitas Tim Kerja Pada Lini Quality Control
Devie Oktarini, Subagyo, Janu Pardadi
Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UGM
Jl. Grafika 2 Yogyakarta 55281 Telp./Fax. 0274-521673
Email : [email protected] , [email protected]
ABSTRAKSI
The productivity of team work can be influenced by many factors, the most influenced factors is team size and information technology. It is very important to have a teamwork that can perform successfully. Finding a good team is not easy, because a large number of factors have to be taken into account. The successful rate of team work depends on Information technology, how they manage and how they take advantages of Information technology. In this paper, a mathematic model which can analyze team size and information technology factors that can effect on team productivity. INTISARI Produktivitas tim kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas sebuah tim kerja antara lain adalah ukuran tim. Besar kecilnya ukuran tim kerja akan memberikan pengaruh terhadap kinerja tim. Selain ukuran tim, produktivitas tim kerja suatu perusahaan dipengaruhi juga oleh sistem teknologi informasi. Keberhasilan sebuah tim dalam melakukan suatu proses produksi tidak terlepas dari dukungan sistem teknologi informasi yang memadai. Karena sistem tersebut sangat mendukung dalam pengembangan suatu kualitas produk hasil proses produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk suatu model matematika yang dapat menganalisis pengaruh kedua faktor tersebut, yakni ukuran tim dan teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja pada lini Quality Control. Objek penelitian ini adalah empat perusahaan rokok kretek dengan skala industri yang sama.
Dari hasil penelitian diperoleh sebuah model regresi kuadratik yang dapat digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh ukuran tim dan teknologi informasi terhadap produktivitas pada lini Quality Control. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan alternatif terbaik bagi masing-masing perusahaan guna peningkatan produktivitas tim kerja mereka khususnya pada lini Quality Control. Kata Kunci : Produktivitas tim kerja, Ukuran Tim, Teknologi Informasi, Lini QC dan model regresi Kuadratik. PENDAHULUAN
Memasuki era globalisasi persaingan dunia industri menjadi semakin ketat dan perusahaan dituntut mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks. Para pengusaha berlomba-lomba melakukan usaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan mereka, terutama produktivitas tim kerja. Hal tersebut dikarenakan produktivitas tim kerja merupakan indikator yang paling peka bagi proses ekonomisasi perusahaan dan sekaligus merupakan tolak ukur utama bagi kemajuan ekonomis yang dicapai oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami kemajuan pesat apabila perusaaan tersebut dapat mengurangi pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan produk yang lebih besar dengan mutu yang lebih baik.
Produktivitas tim kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas sebuah tim kerja antara lain adalah ukuran tim (Tohidi, 2006). Besar kecilnya ukuran tim kerja akan memberikan pengaruh terhadap kinerja tim. Dalam kehidupan organisasi bisnis, keberadaan tim kerja semakin populer. Banyak perusahaan dari berbagai industri menerapkan konsep tim kerja dalam melakukan aktifitasnya. Pemakaian tim kerja diyakini para pengusaha akan lebih efektif, dibandingkan penyelesaian aktifitas secara individual. Pemakaian tim kerja diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Penjumlahan anggota dalam tim akan memungkinkan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan output total yang dikerjakan oleh masing-masing individu (http://www.stekpi.ac.id).
Menurut Glassop (2002), tim kerja mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain: meningkatkan capaian dan produktivitas tempat kerja (workplace),
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
131
menaikkan kualitas produk dan jasa, menurunkan tingkat ketidakhadiran, mengurangi turnover tenaga kerja, dan meningkatkan harmonisasi industri.
Selain ukuran tim, produktivitas tim kerja suatu perusahaan dipengaruhi juga oleh sistem teknologi informasi. Keberhasilan sebuah tim dalam melakukan suatu proses produksi tidak terlepas dari dukungan sistem teknologi informasi yang memadai. Karena sistem tersebut sangat mendukung dalam pengembangan suatu kualitas produk hasil proses produksi dalam suatu perusahaan.
Secara umum, teknologi informasi adalah suatu bidang yang menggeluti sekitar pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan informasi, mengelola dan menyimpan informasi, mengubah informasi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, dan memindahkan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan kata lain teknologi informasi mampu mengolah berbagai jenis informasi sehingga menjadi lebih mudah untuk diterima dan digunakan oleh pemakainya. Adapun tingkatan teknologi informasi yaitu (http://unhas.ac.id):
1. Tingkatan pertama : Teknologi informasi berbasis manual 2. Tingkatan kedua : Teknologi informasi berbasis komputer 3. Tingkatan ketiga : Teknologi informasi berbasis jaringan komputer
Beberapa perusahaan memutuskan untuk menggunakan teknologi informasi dengan tujuan mempermudah berjalannya proses bisnis di perusahaan tersebut. Penggunaan teknologi informasi diharapakan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan setinggi-tingginya dan mendatangkan keuntungan perusahaan sebesar-besarnya. Bentuk teknologi informasi yang dimaksud antara lain adalah perangkat komunikasi telpon dan perangkat komputer. Dengan kemampuannya yang memudahkan pengaksesan informasi, kedua teknologi informasi tersebut menjadi sangat berguna bagi siapa saja, tidak terbatas pada manajer atau staf dalam suatu organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati hasilnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang berinteraksi di dalam lingkungan sosioteknologi
Pada lini Quality Control atau lini pengendalian kualitas suatu perusahaan, ukuran tim kerja yang efektif dan teknologi informasi yang memadai sangat dibutuhkan dalam mencapai produktivitas tim kerja yang tinggi. Hal ini dikarenakan lini tersebut merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas mengukur kualitas ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang cukup signifikan (http://www.tutuor2u.net, 2008). Selain itu lini tersebut diibaratkan sebagai lembaga legislasi konsumen, yang mengawal dan mengendalikan proses produksi agar sesuai dengan standar mutu yaitu standar yang telah menyerap aspirasi produktif konsumen tanpa mengabaikan sisi profit perusahaan (http://www.wordpress.com, 2008)
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk suatu model matematika yang dapat membantu menganalisis pengaruh kedua faktor tersebut, yakni ukuran tim dan teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja pada lini Quality Control. Objek penelitian ini adalah empat perusahaan rokok kretek dengan skala industri yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN NORMALITAS DAN LINIERITAS
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembentukan model adalah melakukan pengujian normalitas data dan pengujian linieritas, lalu dilanjutkan dengan pemilihan metode fungsi regresi dan pembentukan model matematika.Data yang dianalisis adalah data dari keempat perusahaan dari tahun 2005 sampai tahun 2007, dengan n=11. Analisis data dilakukan dengan mengukur tingkat regresi antara variabel independen (ukuran tim dan teknologi informasi) dan variabel dependen (produktivitas tim kerja). Untuk menganalisis data digunakan alat bantu program SPSS versi 15.0. Model matematika yang dihasilkan sudah memenuhi uji normalitas dan uji linieritas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas terhadap data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji Normal Kolmogrov-Smirnov (Sujarweni,2007). Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
132
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
11 11 11228.64364 7.55 1.5530.345754 6.802 .522
.177 .292 .353
.138 .292 .306-.177 -.252 -.353.585 .967 1.172.883 .307 .128
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Produktivitas Ukuran_timTeknologi_Informasi
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Pengambilan keputusan Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Dari hasil analisis program SPSS diatas diperoleh bahwa sig data produktivitas adalah 0,883 maka lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal, data ukuran tim adalah 0,307 maka lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal, dan data teknologi informasi adalah 0,128 maka lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal. Jadi, secara keseluruhan data ini berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Sebelum menentukan persamaan model matematika yang benar maka akan dilakukan uji linieritas terhadap data-data yg ada dengan menggunakan Ramsey Test. Uji tersebut untuk melihat spesifikasi model yang digunakan benar atau tidak. Hasil dari uji ini akan menghasilkan informasi apakah model yang akan dianalisis sebaiknya linier, kuadratik, atau kubik. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan F hitung (Sujarweni,2007). Dari hasil analisis program SPSS diperoleh output old sebagai berikut:
Model Summary b
.921a .848 .810 13.2117550Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Tingkat_TI, Ukuran_Tima.
Dependent Variable: Produktivitasb.
Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh nilai Rsquare old = 0,848. Lalu dilanjutkan mencari Df Fit kemudian diolah lagi menggunakan SPSS Regresi Linier diperoleh output new sebagai berikut:
Model Summary b
.981a .962 .945 7.1101714Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DFFIT, Tingkat_TI, Ukuran_Tima.
Dependent Variable: Produktivitasb.
Hasil tampilan kedua output SPSS menunjukkan bahwa besarnya Rsquare old = 0,848 sedangkan Rsquare new = 0,962, jumlah variabel bebas yang baru masuk adalah 1 yaitu DFF-1 dan jumlah observasi 11, dan jumlah parameter k persamaan adalah 3. Dari data ini dapat dihitung besarnya F hitung sebagai berikut:
k)-(n / new) square R 1(m / old) Rsquare - new square (R hitung F
−= ... (1)
dengan : m = jumlah variabel bebas yang baru masuk n = jumlah data observasi k = banyaknya parameter dalam persamaan baru R square new = nilai R square dari persamaan yang baru R square old = nilai R square dari persamaan yang lama
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
133
3)-(11 / 0,962) 1(1 / 0,848) - (0,962 hitung F
−=
= 0,114 / 0,0042 = 27,14
Dari table F dicari nilai untuk N1= k, N2 = n-k-1 jadi (3;7) dengan tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh nilai sebesar 4,35. Pengambilan keputusan Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima Hipotesa Ho : Bentuk linier adalah benar Hi : Bentuk linier adalah salah F hitung (27,14) > F tabel (4,35) maka Ho ditolak. Artinya bentuk dari persamaan ini bukan persamaan linier. B. PEMILIHAN MODEL REGRESI Untuk pengambilan keputusan mengenai model mana yang lebih baik, maka peneliti melakukan uji statistik untuk masing-masing model regresi. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1. Hasil Uji Satatistik Model Regresi Regresi
Kuadratik Regresi Kubik
Regresi Eksponensial
Regresi Logaritma
Koefisien deterministik (R 2 ) 0,849 0,887 0,685 0,839 Probabilistik (p) 0,003 0,005 0,010 0,004 Nilai F hitung 13,150 11,833 8,681 20,905
Berdasarkan teori pada bab sebelumnya, Kuncoro (2001:97) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dari beberapa model regresi di atas dicari persamaan yang memiliki nilai kesalahan terkecil yaitu dengan mencari nilai koefisien deterministik (R 2 ) terbesar, nilai probabilistik (p) terkecil, dan nilai F hitung tertinggi. Sehingga dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa model regresi yang paling baik adalah model regresi kuadratik karena model tersebut memiliki nilai probabilistik (p) sebesar 0,003 dan nilai F hitung sebesar 13,150. C.PEMBENTUKAN MODEL
Dari analisis regresi, maka dipilih persamaan model regresi kuadratik untuk mewakili produktivitas keempat perusahaan. Persamaan matematis tersebut adalah :
Y = 183,513 – 0,573.X1 + 0,03.X1 2 + 17,644.X2 2 dengan :
Y = konstanta = produktivitas (P) X1= variabel bebas = ukuran tim (n) X2= variabel bebas = teknologi informasi (i)
Persamaan tersebut berarti: - Konstanta sebesar 183,513 menyatakan bahwa jika tidak ada penambahan ukuran tim dan
peningkatan teknologi maka produktivitas tim kerja pada lini QC adalah sebesar 183,513. - Koefisien X1 sebesar (–0,573.X1+0,03.X12) menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah
ukuran tim sebanyak 1 tim, di mana ukuran tim sebelumnya adalah n, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan berubah sebesar (–0,573 + 0,03(2n + 1)).
- Koefisien X2 sebesar 17,644.X22 menyatakan bahwa setiap peningkatan teknologi informasi sebanyak 1 tingkat, di mana tingkat teknologi informasi sebelumnya adalah i, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan bertambah sebesar 17,644(2i + 1).
Dari persamaan regresi kuadratik di atas , diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
134
Gambar 4.1
Grafik persamaan regresi kuadratik D. Validasi Model Untuk meyakinkan bahwa persamaan model matematika yang dihasilkan benar-benar signifikan, maka dilakukan uji validasi terhadap model tersebut dengan cara membandingkannnya dengan data aktual. Dari persamaan model matematika:
Y=183,513–0,573.X1+ 0,03.X12+ 17,644.X2
Maka diperoleh hasil analisis perbandingan untuk uji validasi model sebagai berikut ini:
Tabel 4.3. Uji validasi model
Saat n ke- Produktivitas hasil data aktual
Produktivitas hasil model
Prosentase selisih perbandingan model terhadap data aktual
(%) 1 197,782 199,708 0,974 2 189,493 199,708 5,391 3 181,014 199,708 10,327 4 261,364 251,974 3,593 5 260,166 251,974 3,149 6 252,604 251,974 0,249 7 217,500 198,616 8,682 8 211,629 199,708 5,633 9 238,799 251,425 5,287 10 243,029 253,018 4,110 11 261,700 257,617 1,560
Prosentase selisih perbandingan model terhadap data aktual :
=aktual data tasproduktivi Nilai
model] tasproduktivi nilaidan aktual data tasproduktivi nilai antara[Selisih x 100%
Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa perbandingan nilai produktivitas yang diperoleh dari model masih dalam toleransi, karena prosentase perbandingan masih berkisar antara 1% sampai 10 %. Artinya, nilai produktivitas yang dihasilkan dari model masih mendekati nlai produktivitas dari data aktual. Berikut ini gambar grafik persamaan kuadratik yang telah diperoleh terhadap data aktual:
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
135
Gambar 4.1
Tingkat Produktivitas Berdasarkan Ukuran Tim dan Teknologi Informasi
E. Analisis Model Terhadap Perusahaan Setelah model matematika terbentuk, maka dilakukan analisis terhadap masing-masing perusahaan. 1. Analisis model terhadap Perusahaan A Berdasarkan model regresi kuadratik maka diperoleh hasil analisis ukuran tim terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC pada perusahaan ini adalah jika pada perusahaan ini dilakukan penambahan 1 tim dari 3 tim menjadi 4 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan menurun dari 199,708 menjadi 199,345. Artinya penambahan ukuran tim berpengaruh terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan menurunkan produktivitas sebesar 0,363. Sedangkan apabila dilakukan pengurangan ukuran tim dari 3 tim menjadi 2 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 199,708 menjadi 200,131. Artinya pengurangan ukuran tim berpengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 0,423. Berikut ini grafik hubungan P terhadap n disaat i=1 (konstan):
Grafik Produktivitas Terhadap Ukuran Tim Perusahaan A
200.614
200.131
199.708
199.345199.042
198.799198.616 198.493 198.430 198.427198.484 198.601
198.778199.015
199.312
199.669
200.086
200.563
201.100
201.697
196.000
197.000
198.000
199.000
200.000
201.000
202.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ukuran Tim (n)
Prod
uktiv
itas
(P)
Tingkat Produktivitas Perusahaan A (i=1) Dari gambar grafik di atas dimana i=1 tingkat produktivitas dari posisi n=3 akan terus menurun sampai ke n=10, produktivitas akan mulai meningkat dan memberikan pengaruh positif pada saat n=11. Produktivitas juga akan meningkat apabila terjadi pengurangan n hingga n=2. Sedangkan hasil analisis teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja adalah jika pada perusahaan ini dilakukan peningkatan 1 tingkat teknologi informasi dari tingkat pertama ke tingkat kedua tanpa melakukan penambahan ukuran tim maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 199,708 menjadi 252,640. Artinya peningkatan teknologi informasi memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 52,932. Dan apabila peningkatan dilakukan sampai ke tingkatan tiga, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat menjadi 340,860. Artinya peningkatan teknologi informasi memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 141,152. Berikut ini grafik hubungan P terhadap i disaat n=3 (konstan):
2X2.644,1720,030.X1 0,573.X1 -183,513 Y ++=
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
136
Grafik Produktivitas Terhadap Teknologi Informasi Perusahaan A
199.708
252.640
340.860
0.00050.000
100.000150.000200.000250.000300.000350.000400.000
1 2 3
Teknologi Informasi (i)
Pro
dukt
ivita
s (P
)
Tingkat Produktivitas Perusahaan A (n=3)
Dari gambar grafik di atas, dimana n=3 tingkat produktivitas dari posisi i=1 akan terus meningkat sampai ke i=3. Artinya semakin tinggi tingkatan teknologi informasi, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan terus meningkat. 2. Perusahaan B
Berdasarkan model regresi kuadratik maka diperoleh hasil analisis ukuran tim terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC pada perusahaan ini adalah jika pada perusahaan ini dilakukan penambahan 1 tim dari 5 tim menjadi 6 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan menurun dari 251,974 menjadi 251,731. Artinya penambahan ukuran tim berpengaruh terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan menurunkan produktivitas sebesar 0,243. Sedangkan apabila dilakukan pengurangan ukuran tim dari 5 tim menjadi 4 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 251,974 menjadi 252,277. Artinya pengurangan ukuran tim berpengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 0,303. Berikut ini grafik hubungan P terhadap n disaat i=2 (konstan):
Grafik Produktivitas Terhadap Ukuran Tim Perusahaan B
253.546253.063
252.640252.277
251.974251.731
251.548 251.425 251.362 251.359 251.416 251.533 251.710251.947
252.244252.601
253.018
253.495
254.032
254.629
249.000
250.000
251.000
252.000
253.000
254.000
255.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ukuran Tim (n)
Prod
uktiv
itas
(P)
Tingkat Produktivitas Perusahaan B (i=2)
Dari gambar grafik di atas dimana i=2 tingkat produktivitas dari posisi n=5 akan terus menurun sampai ke n=10, produktivitas akan mulai meningkat dan memberikan pengaruh positif pada saat n=11. Produktivitas juga akan meningkat apabila terjadi pengurangan n hingga n=4. Sedangkan hasil analisis teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja adalah jika pada perusahaan ini dilakukan peningkatan 1 tingkat teknologi informasi dari tingkat kedua ke tingkat ketiga tanpa melakukan penambahan ukuran tim maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 251,974 menjadi 340,194. Artinya peningkatan teknologi informasi memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 88,220. Berikut ini grafik hubungan P terhadap i disaat n=5 (konstan):
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
137
Grafik Produktivitas Terhadap Teknologi Informasi Perusahaan B
199.042
251.974
340.194
050
100150200250300350400
1 2 3
Teknologi Informasi (i)
Pro
dukt
ivita
s (P
)
Tingkat Produktivitas Perusahaan B (n=5)
Dari gambar grafik di atas, dimana n=5 tingkat produktivitas dari posisi i=2 akan terus meningkat sampai ke i=3. Artinya semakin tinggi tingkatan teknologi informasi, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan terus meningkat. 3. Analisis model terhadap Perusahaan C Berdasarkan model regresi kuadratik maka diperoleh hasil analisis ukuran tim terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC pada perusahaan ini adalah jika pada perusahaan ini dilakukan penambahan 1 tim dari 7 tim menjadi 8 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan menurun dari 198,616 menjadi 198,493. Artinya penambahan ukuran tim berpengaruh terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan menurunkan produktivitas sebesar 0,123. Sedangkan apabila dilakukan pengurangan ukuran tim dari 7 tim menjadi 6 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 198,616 menjadi 198,799. Artinya pengurangan ukuran tim berpengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 0,183. Berikut ini grafik hubungan P terhadap n disaat i=1 (konstan):
Grafik Produktivitas Terhadap Ukuran Tim Perusahaan C
200.614
200.131
199.708
199.345199.042
198.799198.616 198.493 198.430 198.427198.484 198.601
198.778199.015
199.312
199.669
200.086
200.563
201.100
201.697
196.000
197.000
198.000
199.000
200.000
201.000
202.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ukuran Tim (n)
Prod
uktiv
itas
(P)
Tingkat Produktivitas Perusahaan C (i=1) Dari gambar grafik di atas dimana i=1 tingkat produktivitas dari posisi n=7 akan terus menurun sampai ke n=10, produktivitas akan mulai meningkat dan memberikan pengaruh positif pada saat n=11. Produktivitas juga akan meningkat apabila terjadi pengurangan n hingga n=6. Sedangkan hasil analisis teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja adalah jika pada perusahaan ini dilakukan peningkatan 1 tingkat teknologi informasi dari tingkat pertama menjadi tingkatan kedua tanpa melakukan penambahan ukuran tim maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 198,616 menjadi 251,548. Artinya teknologi informasi memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 52,932. Berikut ini grafik hubungan P terhadap i disaat n=7 (konstan) :
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
138
Grafik Produktivitas Terhadap Teknologi Informasi Perusahaan C
198.616
251.548
339.768
0.00050.000
100.000150.000200.000250.000300.000350.000400.000
1 2 3
Teknologi Informasi (i)
Pro
dukt
ivita
s (P
)
Tingkat Produktivitas Perusahaan C (n=7)
Dari gambar grafik di atas, dimana n=7 tingkat produktivitas dari posisi i=1 akan terus meningkat sampai ke i=3. Artinya semakin tinggi tingkatan teknologi informasi, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan terus meningkat. 4. Analisis model terhadap Perusahaan D Berdasarkan model regresi kuadratik maka diperoleh hasil analisis ukuran tim terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC pada perusahaan ini adalah jika pada perusahaan ini dilakukan penambahan 1 tim dari 8 tim menjadi 9 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan menurun dari 251,425 menjadi 251,362. Artinya penambahan ukuran tim berpengaruh terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan menurunkan produktivitas sebesar 0,063. Sedangkan apabila dilakukan pengurangan ukuran tim dari 8 tim menjadi 7 tim tanpa melakukan peningkatan teknologi informasi (i=konstan), maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 251,425 menjadi 251,548. Artinya pengurangan ukuran tim berpengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 0,123. Berikut ini grafik hubungan P terhadap n disaat i=2 (konstan):
Grafik Produktivitas Terhadap Ukuran Tim Perusahaan D
253.546253.063
252.640252.277
251.974251.731
251.548 251.425 251.362 251.359 251.416 251.533 251.710251.947
252.244252.601
253.018
253.495
254.032
254.629
249.000
250.000
251.000
252.000
253.000
254.000
255.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ukuran Tim (n)
Prod
uktiv
itas
(P)
Tingkat Produktivitas Perusahaan D (i=2)
Dari gambar grafik di atas dimana i=1 tingkat produktivitas dari posisi n=8 akan terus menurun sampai ke n=10, produktivitas akan mulai meningkat dan memberikan pengaruh positif pada saat n=11. Produktivitas juga akan meningkat apabila terjadi pengurangan n hingga n=7. Sedangkan hasil analisis teknologi informasi terhadap produktivitas tim kerja adalah jika pada perusahaan ini dilakukan peningkatan 1 tingkat teknologi informasi dari tingkat kedua menjadi tingkatan ketiga tanpa melakukan penambahan ukuran tim maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan meningkat dari 251,425 menjadi 339,645. Artinya teknologi informasi memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tim kerja pada lini QC yaitu dengan meningkatkan produktivitas sebesar 88,220. Berikut ini grafik hubungan P terhadap i disaat n=8 (konstan) :
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
139
Grafik Produktivitas Terhadap Teknologi Informasi Perusahaan D
198.493
251.425
339.645
050
100150200250300350400
1 2 3
Teknologi Informasi (i)
Prod
uktiv
itas
(P)
Tingkat Produktivitas Perusahaan D (n=8)
Dari gambar grafik di atas, dimana n=8 tingkat produktivitas dari posisi i=1 akan terus meningkat sampai ke i=3. Artinya semakin tinggi tingkatan teknologi informasi, maka produktivitas tim kerja pada lini QC akan terus meningkat.
F. Alternatif Terbaik bagi Perusahaan Setelah analisis model terhadap masing-masing perusahaan dilakukan, maka selanjutnya peneliti menentukan alternatif terbaik bagi masing-masing perusahaan guna meningkatkan produktivitas tim kerja di lini QC. Secara keseluruhan hasil analisis memberikan alternatif untuk mengurangi ukuran tim dan meningkatkan teknologi informasi. Dengan demikian produktivitas tim kerja pada lini QC dapat meningkat dalam kisaran 26%-35%. KESIMPULAN
Dari analisis regresi, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi kuadratik untuk mewakili produktivitas keempat perusahaan adalah sebagai berikut:
Y = 183,513 – 0,573.X1 + 0,03.X1 2 + 17,644.X2 2 dengan :
Y = konstanta = produktivitas (P) X1= variabel bebas = ukuran tim (n) X2= variabel bebas = teknologi informasi (i) Dari analisis keseluruhan penelitian terbukti bahwa ukuran tim dan teknologi informasi mempengaruhi produktivitas tim kerja pada lini Quality Control. Sebagai alternatif peneliti memberikan alternatif untuk mengurangi ukuran tim dan meningkatkan teknologi informasi sehingga produktivitas tim kerja pada lini QC dapat meningkat dalam kisaran 26%-35%. Namun hal ini tergantung dari kemampuan finansial masing-masing perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Amrine, H.T., Ritchey,J.A., Moodie, C.L., Kmec, J.F., 1993, Manufacturing Organizations and
Management , 6th Edition, Prentice-Hall, Inc., New Jersey, p.2-3. Anoraga, P., 2001, Psikologi Kerja. Rineka Cipta, Jakarta. Bain, David., 1982, Productivity Perseption, McGraw-Hill Book Company, New York, p.4. Barnes, R.M., 1980, Motion and Time Study Design and Measurement of Work, 7th Edition, John
Wiley and Sons, New York, p.1. Benders, J., Van Hootegem, G., 1999. Teams and their content: Moving the team discussion beyond
existing dichotomies. Journal of Management Studies 36 (5), 609–628. Campion, M. A., Medsker, G. J., & Medsker, G. J., 1993, Relation between work team characteristic
and effectiveness : Implication for designing effective work groups, Personnel Psychology, 46 : 823-850
Campion, M.A., Papper, E.M., & Medsker, G.J., 1996, Relation between work team characteristic and effectiveness : A replication and extension, Personnel Psychology, 49 : 429-452.
Cohen, S.G., Bailey, D.E., 1997, What makes team work? Group effectiveness research from the shop floor to the executive suite, Journal of Management 23 (3), 239–290.
Delarue, A., Gryp, S., Van Hootegem, G., 2003, Productive outcomes of teamwork as an effect of team structure, Working Paper (in progress) Steunpunt 00I.
Doorewaard, H., Huys, R., Van Hootegem, G., 2002, Team responsibility structure and team performance, Personnel Review 31 (3), 356–370.
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
140
Glassop, L.I., 2002, The organizational benefits of teams, Human Relations 55 (2), 225–249. Gmelch, W.H., 1984, Productivity Teams: Beyond Quality Circles, Wiley, Toronto, Canada. Gordon, Geoffry, 1978, System Simulation, 2nd ed., Prentice Hall, Englewood Cliffs, N.J. Griffiths, A., 1997, Sociotechnical intervention and team in Australian organization : 1970s-1990s.,
Center for Corporate Change Working Paper No. 52. Sydney : Australian Graduate School of Management, University of New South Wales.
Gupta, Y.P., Asf, D., 1994, Excellence at Rohm and Haas Kentucky: A case study of work team introduction in manufacturing, Production and Operations Management 3 (3), 186–200.
Hackman, J.R., 1987, The design of work teams. In: Lorsch, J.W. (Ed.), Handbook of organizational behaviour, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, pp. 315–452.
Han, Flora., dan Leong, Debbie., 1996, Productivity & Service Quality, Prentice Hall, Singapore, p. 130-136.
Heizer, J., Render, B., 1999, Operations Management, 5th Edition, Prentice Hall, New Jersey, p.17-21. Hidayat, M.A., 2008, Paradigma Baru Produktivitas Abad 21, http://www.majalahpro.com, diakses 22
Januari 2008. Hilz, S.R., Turoff, M., 1985, Structuring computer-mediated communication systems to avoid
information overload, Communications of the ACM 28 (7), 680–689. Katzenbach, J.R., Smith, D.K., 1993, The wisdom of teams: creating the high performance
organizations. Harper Collins, New York. Manz, C.C., Sims, H.P., 1987, Leading workers to lead themselves: The external Leadership of self-
managing work teams, Administrative Science Quarterly 32, 106–128. Mary Beth Watson-Manheim and France Belanger, 2002, Exploring Communication-Based Work
Processes in Virtual Work Environment, Proceeding of the 35th Annual Hawaii International Conference on System Science (HICSS-3502).
Mohrman, S.A., Cohen, S.G., Mohrman Jr., A.M., 1995, Designing team-based organizations: new forms for knowledge work, Jossey-Bass, San Francisco, CA.
Moreno, A., Valls, A., Marin, M., 2004, Multi-agent simulation of work teams, Computer Science & Mathematics Departments, University Rovira i virgili ETSE.
Mueller, F., 1994, Teams between hierarchy and commitment : Change strategies and “The internal environment”, Journal of management studies, 31, 3, 383-403.
Murdick, Robert G., Ross, Joel E., Claggett, James, R., 1984, Information systems for modern management, Prentice Hall, Englewood Cliffs, N.J.
Murray, R.B., Stewart, G.L., 2000, Team structure and performance: assessing the mediating role of intrateam rocess and the moderating role of task type, Academy of Management Journal 43 (2), 135–148.
Murthy, D,N.P., Page, N.W., Rodin, E.Y., Mathematical Modelling: A tool for problem solving in Engineering, Physical, Biological, and Social Sciences, Pergamon Press, Oxford, 1990.
Neck, C., Connerly, M., Zuniga, C., Goel, S., 1999, Family therapy meet self managing teams: Explaining self-managing team performance through team member perceptions, The Journal of Applied Behavioral Science 35 (2), 245–259.
Pugh, D.S., Hickson, D.J. & Turner, C., 1968, Dimensions of organizational structure, Administrative Science Quarterly, 13: 289-315.
Robins, S.P., Miller, B., Caccioppe, R. & Waters-Marsh, T., 1998, Organizational Behaviour : Leading and Managing in Australia and New Zealand (2nd ed), Sydney : Prentice-Hall.
Sinungan, M., 2005, Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara, Jakarta. Sujarweni, V.Wiratna, 2007, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Umum, Penertbit Global Media Informasi, Yogyakarta. Sundstrom, E., De Muse, K.P. & Futrell, D., 1990, Work teams. American Psychologist, 45 (2), 120-33. Tarwaka, HA. Solichul, Bakri. Sudiajeng, Lilik., 2004, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Produktivitas, UNIBA PRESS. Surakarta. Toha, Isa S., 1990, Bahan Kuliah Pemodelan Sistem, Program Pasca Sarjana Teknik dan Manajemen
Industri, ITB, Bandung. Tohidi, H., Tarokh, M.J., 2006, Productivity outcomes of teamwork as an effect of information
technology and team size, International Journal Production Economics, 103, 610-615. Tranfield, D., Smith, S., 2002, Organization designs for teamworking, International Journal of
Operations & Production Management, 22 (5), 471–491. Trist, E.L., 1981, The Sociotechnical perspective : The evolution of Sociotechnical systems as a
conceptual framework and as an action research program. In A. Van de Ven & W. F. Joyce (Eds.), Perspectives on organization design and behaviour : 19-75. Newyork : Willey.
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
141
Wageman, R., 1995, Interdependence and group effectiveness, Administrative Science Quarterly 40, 145–180.
West, M.A., Borrill, C.S., Unsworth, K.L., 1998, Team effectiveness in organizations, Sheffield, England.
Zaiger Roberts, V., 1994, The Organization of work : Contribution from open system theory. In A. Obholzer and V. Zaiger Roberts (Eds), The unconscious at work, London : Rout-ledge. http://www.stekpi.ac.id, diakses tanggal 22 Juni 2008 http://www.tutuor2u.net, diakses tanggal 26 Oktober 2008 http://www.wordpress.com, diakses tanggal 28 Oktober 2008 http://unhas.ac.id, diakses tanggal 31 Oktober 2008
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta