analisis peran audit internal dalam meminimalisir...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM
MEMINIMALISIR KESALAHAN KINERJA TELLER
DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy.)
Disusun Oleh :
TRI GUNAWAN
NIM: 64010160029
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM
MEMINIMALISIR KESALAHAN KINERJA TELLER
DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy.)
Disusun Oleh :
TRI GUNAWAN
NIM: 64010160029
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
vi
vii
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ”
“Jadilah kamu bersih agar kamu tidak menyesali dan menyalahkan dirimu
sendiri atas segalanya”
Tri Gunawan
ix
PERSEMBAHAN
“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku dan tanda Bakti Kepada Kedua Orang Tuaku”
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orag tua, Bapak Diarno dan ibu Miskiyem yang telah
membimbing mendidik, mencurahkan segala usaha dan doa‟nya serta
kasih sayang tampa lelah dan bosan kepada penuis.
2. Untuk kakakku Paino dan Aan Dwi Rosmah yang memberikan dorongan
dan motivasi baik moral maupun material hingga penulis bisa
menyeleaikan Program Studi D-III
3. Untuk sahabat-sahabat D-III Perbankan Syariah angkatan 2016 yang
telah berjuang bersama, dan memberikan masukan dan motivasi
4. Untuk teman-teman satu Organisasi, teman-teman dari TAZZAKA,
teman-teman HMPS D-III Perbankan syariah, teman-tema dari KSEI IAIN
Salatiga, dan teman-teman HMI Cabang Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan pengalaman kepada penulis.
5. Untuk Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
D-III Perbankan Syarah Institut Agama Islam Negri Salatiga
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
yang berjudul “Analisis Peran Audit Internal dalam Meminimalisir Kesalahan
Kinerja Teller di KSPPS Marhamah Wonosobo” yang diajukan sebagai penelitian
kompetitif mahasiswa yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah. Tanpa adanya bantuan serta dorongan
dari berbagai pihak baik secara langsung atau tidak langsung dimungkinkan
PENELITIAN ini belum dapat terselesaikan.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono,M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi D-III Perbannkan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
yang telah bersedia meluangkan waktu disela kesibukan serta telah sabar
xi
memberikan bimbingan arahan dan dukungan kepada penulis selama
proses penelitian ini.
5. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc. Msi selaku dosen pembimbig
akademik selama kuliah di Program Studi D-III Perbankan Syariah yang
selalu memberikan motivai belajar kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Akademik IAIN Salatiga terebih
kepad dosen-dosen di program Studi Perbankan Syariah IAIN Salatiga
yang banyak bekerjasama kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moral doa,
spiritual, materi dan kasih sayang kepada penulis, serta kakak penulis yang
telah membantu kelancaran penelitian ini.
8. Para responden audit internal dan pihak lain yang bersangkutan yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang penulis
ajukan, dan memberikan berkas yang penuis butuhkan.
9. Seluruh karyawan KPPS Marhamah cabang utama Wonosobo, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian
hingga akhir.
10. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyusun penelitian tugas
akhir ini dengan memberikan bantuan baik secaralangsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir masih banyak kekuarangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan aran
xii
yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penulisan yang lebih baik
dimasa yang akan datang.
Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulisan atas karunia Allah swt. Tugas
Aakir ini tidakmungi terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah-lah
semua urusan dikembalikan. oleh karena penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bag semua pihak yang berangkutan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 20 Juni 2017
Penulis,
Tri Gunawan
NIM.64010160029
xiii
ABSTRAK
Gunawan .Tri. 2019. Analisis Peran Audit Internal dalam Meminimalisir
Kesalahan Kinerja Teller di KSPPS Marhamah Wonosobo Penelitian
ini dilakukan di KSPPS Marhamah Wonosobo. Program Studi D-
III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Anton Bawono, M.SI
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pelayan yang diberikan kepada
Teller guna meningkatkan kepuasan nasabah KSPPS Marhmah Kc,
Utama Wonosobo. Peran audit internal yang kurang efektif dapat
menyebabkan tingginya tingkat kesalahan teller sehingga mempengaruhi
tingkat kepuasan nasabah. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui sudah
efektifkkah kinerja audit internal dalam meninimalisir kesalahan teller (2)
mengetahui peran dari audit dalam meninimalisir kesalahan teller (3)
mengetahui dampak dari audit internal dalam meninimalisir kesalahan
teller (4) analisis SWOT.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif, yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa
wawancara, pengamatan langsung dan dokumentasi yang bertujuan untuk
mendeskripsikan analisis peranan audit internal dalam meminialisir
kesalahan teller guna meningkatkan pelayanan dan kepuasan Nasabah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Auditing
dilaksanakan kurang lebih 1 bulan sekali di setiap KSPPS Marhamah ,
dengan ketentuan sesuai jadwal tanggal yang tidak di tentukan oleh pihak
auditor (2) Auditor berfungsi melindungi pihak yang berkepentingan
dengan menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan
keputusan, baik bagi pihak luar perusahaan maupun bagi manajemen
dalam mendukung pertanggung jawaban kepada pemilik dan memberikan
kepastian bahwa laporan keuangan tidak mengandung informasi yang
menyesatkan pemakainya (3) teller dalam menjalankan kinerjanaya lebih
hati-hati guna meminimalisir kesalahanya,dalam meningkatkan kepuasaan
nasabah teller selalu berpedoman pada SOP teller yang telah ditetapkan
oleh pihak KSPPS (4) Analisis Swot pada pelaksanaan internal audit
mempunyai kekuatan audit internal berada dibawah satuan kerja audit
internal (SKAI), dan Kelemahannya hasil dari pemeriksaan audit internal
tidak dapat digunakan sebagai parameter pengambilan keputusan
Kata kunci : Audit Internal, Pelayanan Teller, Kepuasan Nasabah
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIBING .............................................................................. ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viiii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Metode Penelitian......................................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
xv
A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 8
B. Kajian Teoritik ............................................................................................. 9
1. Pengertian Komite Audit .......................................................................... 9
2. Tujuan Komite Audit .............................................................................. 12
3. Fungsi Komite Audit .............................................................................. 12
4. Jenis-jenis Audit ..................................................................................... 13
5. Peran internal audit ................................................................................. 14
6. Peran Audit Internal Kontemporer ......................................................... 15
7. Pengertian Teller .................................................................................... 16
8. Kepuasan atas dimensi pelayanan............................................................. 16
9. Pelayanan Nasabah ................................................................................... 17
10. Pengertian Baitul Maal wa Tamwil ........................................................ 17
11. Sejarah perkembangan BMT ................................................................. 20
12. Analisis SWOT ....................................................................................... 21
BAB III GAMBARAN UMUM KSPPS MARHAMAH WONOSOBO ............. 22
A. Profil KSPPS Marhamah Wonosobo ............................................................ 22
1. Sejarah Berdirinya BMT Marhamah Wonosobo ....................................... 22
2. Visi dan Misi .............................................................................................. 26
3. Susunan Organisasi ................................................................................... 27
4. Tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut: ............................... 29
xvi
B. Produk KSPPS Marhamah Wonosobo ......................................................... 35
1. Produk-produk Simpanan .......................................................................... 35
2. Produk-produk Pembiayaan ....................................................................... 39
3. Prosedur Pembiayaan ................................................................................. 43
B. Deskripsi .......................................................................................................... 44
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 46
A. Ekektifitas Kinerja Audit Internal .............................................................. 46
B. Peran Audit Internal ................................................................................... 49
C. Dampak Dari Pelaksanaan Audit Internal .................................................. 53
D. Analisis Swot ................................................................................................ 54
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 60
A. Kesimpulan ................................................................................................ 60
B. Saran ........................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 74
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perkembangan KSPPS Wonosobo tahun 2017-2018...........................35
Tabel 3.2 Nisbah bagi hasil simka........................................................................38
Tabel 4.1. Matrik SWOT Internal audit ................................................................58
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat bukti wawancara .........................................................66
Lampiran 2 Slip Penarikan dan Setoran tabungan ................................70
Lampiran 3 Browsur.................................................................................71
Lampiran 4 Daftar SKK............................................................................73
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup ...........................................................74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan lembaga keuangan mikro syariah (Baitul Maal Wa Tamwil
atau BMT) cukup pesat ini dibuktikanya dengan perkembangan perbankan
berbasis syariah, salah satunya adalah BMT. Kemajuan lembaga keuangan
syariah tersebut salah satunya didukung adanya peran komite audit internal.
Dalam kerangka dasar hukum di Indonesia menegaskan bahwa perusahaan publik
diwajibkan untuk membentuk komite audit (Zarkasyi, 2008: 36). Yang dimana
dewan komisaris dalam kapasitasnya sebagai pengawas operasi perusahaan
bertindak sekaligus sebagai pengawas dan memperhatikan kepentingan. Untuk
melaksanakan perannya sebagai pengawas, dewan komisaris dapat menggunakan
jasa penasehat profesional yang mandiri atau membentuk komite khusus. Salah
satu komite khusus yang dapat dibentuk dewan komisaris adalah komite audit
(Rini,2014:144).
Audit iternal berkembang dari sekedar profesi yang hanya menfokuskan
diri pada maslah-masaalah tekis akutansi menjadi profesi yang memiliki
orientasi memberikan jasa nilai tambah bagi managemen. Fungi audit internal
diantaranya memberikan berbagai macam jasa kepada organsasi termasuk audit
kinerja dan audit operasional yang akan membantu managemen senior dalam
membantu kinerja yang dihasilkan oleh managemen dan para personil didalam
2
2
Organisasi. Peran audit berpengaruh terhadap kinerja karyawan, rendahnya
kinerja karyawan disebabkan kurang kemampuan penguasaan pengembangan
pengetahuan ketrampilan dan sikap serta motivasi kerja karyawan staf samapai
dengan magemen rendah sehingga audit internal diperlukan untuk membantu
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Nurlisnawati,2015:112).
Penilaian kesehatan suatu lebaga keuangan syariah dalam kinerja
keuangan diperlukan pemeriksaan secara intern atau audit internal agar dapat
mengetahui kondisi lembaga keuangan yang sebenarnya. Audit internal dalam
sebauah perusahaan berguna unt uk membantu mengawasi jalannya perbankan
khususnya dalam kinerja kuangan, hal ini dilakukan untk mnrghindari terjadinya
kesalahan kinerja yang ada diperbankan. Dengan adanya audit internal dapat
memberikan kepercayaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
Audit internal memiliki peran yang kuat dalam pencapain dapam efektifitas sistem
pengendalian dan kinerja perusahaan (Syatia.2017:2)
Baik buruknya kinerja karyawan (teller) bisa dilatar belakangi oleh
pihak auditor, yaitu dimana seberapa intensifkah audititor dalam memantau
kinerja teller, baik buruknya kinerja teller mempunyai dampak posotif maupun
dampak negatif bagi perusahahaan. Dengan kinerja teller atupun pelayanan yang
baik maka nasabah atau konsumen mempunyai perbandingan mana yang
menurutnya lebih baik. Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis tertarik
mengkaji tentang.
3
“Analisis Peranis Audit Internal Dalam Meminimalisir Kesalahan Teller di
KSPPS Marhamah Wonosobo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah interal audit telah menjalanan secara efektif dalam meminimalisir
kesalahan teller ?
2. Bagaimana peran audit internal dalam meminimalisir kesalahan teller?
3. Bagaimana dampak dari pelaksanaan audit internal dalam meminimalisir
kesalahan teller terhadap lembaga ?
4. Analisis SWOT peran audit internal dalam meminimalisir kesalahan teller
terhadap lembaga
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
Tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam pembahasan tugas akhir ini dapat
disebutkan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah peran autit internal secara efektif dalam
meminimalisir tingkat kesalahan teller.
b. Untuk mengetahui bagaimana peran audit internal dalam meminimalisir
tingkat kesalahan teller.
c. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari pelaksanaan audit internal dalam
meminimalisir tingkat kesalahan teller terhadap lembaga.
4
d. Untuk mengetahui analisi swot dari peran audit internal dalam
meminimalisir tingkat kesalahan teller terhadap lembaga.
D. Metode Penelitian
1. Model Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni dilakukan ditempat
observasi yaitu KSPPS Marhamah. Jenis penelitian ini menggunakan model
kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Wirartha (2006:134), penelitian kualitatif
adalah penelitian yang lebih bersifat untuk mengembangkan teori, sehingga
akan menemukan teori baru dan dilakukan sesuai dengan kaidah non statistik.
Peneliti akan menggambarkan secara terperinci tentang peran audit intrenal
dalam rangka meminimalisir tingkat kesalahan teller. Deskriptif artiinya
metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu
fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data
menginterprestasiikannya. Metode diskripstif dalam pelaksanaanya dilakukan
melalui, teknik survey, studi kasus dan gerak , analisis tingah laku, dan analisis
dokumenter(suryana 2010). Hasil penelitian berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka, lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
2. Sumber Data
Sumber data terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Sumber
data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada pihak–pihak yang
bersangkutan yaitu dengan Nasabah, teller, anggota audit internal yang
menjadi responden. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
5
secara tidak langsung dari objek penelitian dengan cara mempelajari referensi
dan dokumen yang terkait, yaitu dari data dokumentasi dan publikasi.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
1) Wawancara
Pengumpulan data dengan teknik wawancara secara langsung,
dengan maksud mencari informasi dari subjek penelitian. Dengan
menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan terkait dengan Analisis
Peran Audit Internal Dalam Meminimalisir Kesalahan Teller guna
meningkatkan Pelayanan dan Kepuasan Nasabah.. Jenis wawancara
yang dipilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka
maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan
mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan
tersetruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri masalah
pertanyaan yang diajukan (Suryanto.dkk,2006:69-70). Wawancara akan
dilakukan kepada sejumlah responden, yakni teller (Rini Ambarwati ),
sample nasabah (Bapak Nashin) , anggota audit internal ( bapak Firman
Yoga Prasetya) dan marketing ( Indra Surya )
2) Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara
langsung, mengamati situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lapangan,
tepatnya di KSPPS Marhamah, sesuai dengan tema yang peneliti usung,
yaitu analisis peran audit intrenal dalam meminimalisir kesalahan teller
6
di KSPPS Marhamah. Menurut Wirartha (2006:37) tujuan pengamatan
atau observasi adalah mendeskripsikan objek peneletian serta
memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi suatu kejadian.
b. Data Sekunder
Melalui studi dokumentasi atau sumber pustaka, yaitu data yang
sudah tertulis dan diolah oleh orang lain, dengan kata lain, datanya sudah
jadi (Wirartha, 2006: 36). Penulis dapat informasi data tambahan yang
terkait dengan dokumen-dokumen audit internal terhadap teller, selain itu
penulis membaca buku–buku yang berisi teori mengenai tema yang
penulis usung, yang nantinya bisa menjadi data pelengkap.
4. Metode analisis swot
Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mrngevaluasi
kekuatan ( strenghts), kelemahan (weakness),peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu bisnis.
E. Sistematika Penulisan
Pada penelitan Tugas Akhir ini, penulis akan membaginya dalam 5
(lima) Bab, setiap bab saling berkaitan satu sama lain.
BAB I adalah pendahuluan. Dalam bab ini dibahas tentang
beberapa sub bab antara lain adalah latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
7
BAB II adalah landasan teori. Dalam bab ini akan dijelaskan
pengertian-pengertian serta teori-teori secara lebih spesifik. Dalam bab ini
juga dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.
BAB III adalah laporan penelitian. Pada bab ini menggambarkan
mengenai gambaran umum mengenai objek penelitian serta data-data
deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah singkat
mengenai KSPPS Marhamah, Visi dan Misi, struktur organisasi KSPPS
Marhamah, serta produk-produk pada KSPPS Marhamah.
BAB IV adalah analisis. Dalam bab ini memaparkan tentang
efektifitas peran dan dampak audit intrenal dalam rangka meminimalisir
kesalahan teller di KSPPS Marhamah, serta analisis SWOT.
BAB V adalah penutup. Dalam bab ini berisi mengenai hasil-hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan dan saran
untuk lembaga yang bersangkutan dan untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Taradipa (2017) yang
berjudul “Pengaruh Pengendalian Audit Internal terhaap Kinerja Karyawan
studi pada Bank Panin cabang Kedari). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Kualitatif Kuantitatif. Dalam penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa pengendalian internal berpengaruh signifikansi
terhadap kinerja karyawan, artinya semakin baik pelaksanaan pengendalian
internal maka semakin baik pula kinerja karyawan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh saudari Syatia Nurul (2017)
yang berjudul “Pengaruh Audit Ineternal, Intellectual dan Corporate
Govermence terhadap Kinerja Keuangan Perbankan”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam penelitian
tersebut, menyimpulkan Audit Ineternal, Intellectual dan Corporate
Govermence berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh saudara Suhayati (2014) yang
berjudul “Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan
Keuangan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Dalam penelitian tersebut, menyimpulkan bahwa auditing harus
dilakukan secara kritis dimana pelaksana pemeriksaan haruslah seorang yang
9
mempunyai pendidikan, pengalaman dan keahlian di bidang akuntansi,
perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh saudara Festi dkk (2014) yang
berjudul “Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Dalam penelitian tersebut, menyimpulkan bahwa peran audit internal
terhadap signifikan terhadap pencegahan kecurangan.
Sedangkan dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis
Peran Audit Internal dalam Rangka Meminimalisir Kesalahan Kinerja Teller
di KSPPS Maramahah Wonosobo” metode yang digunakan dalam metode ini
dalah diskriptrif kualitatif, yang membedakan dengan penelitian lain adalah
peran audit dalam meminimalisir keslahan teller guna meningkatkan
pelayanan dan kepuasan nasabah, dari penelitian ini terutama pada obyek
penelitian yaitu diKSPPS Marhamah Wonosobo. Disisi lain penulis
mengambil beberapa sampel wawancara dari nasabah KSPPS Marhamah
tentang pelayanan yang diberikan oleh teller kepada nasabah. Dari
pelayanan teller yang baik dapat meningkatkan kepuasan nasabah.
B. Kajian Teoritik
1. Pengertian Komite Audit
Berdasarkan kerangka dasar hukum di Indonesia perusahaan-
perusahaan publik diwajibkan untuk membentuk komite audit. Komite
audit tersebut di bentuk oleh dewan komisaris. Oleh karena itu, semua
perusahaan manufaktur publik merupakan perusahaan milik masyarakat
10
luas. Bahkan, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas sehari-
hari di luar bursa efek juga terkena kewajiban untuk membentuk komite
audit yang salah satu tugasnya berkaitan dengan audit eskternal
berhubungan dengan audit internal.
Pada buku yang berjudul “internal audit sawyer” dikemukaan
bahwa pengertian audit internal menjabarkan ruang lingkup audit internal
modern yang lebih luas. Arti audit internal adalah proses penilaian yang
dilaksanakan secara berurutan dan bersifat obyektif dan dilaksanakan oleh
audit internal kepada aktifitas operasional dan kontrol yang berbeda
didalam organisasi. Audit Internal dilaksanakan untuk menetapkan
apakah :
a. Informasi mengenai financial dan operasional sudah tepat dan dapat
dipercaya.
b. Kemugkinan hambatan yang akan dihadapi perusahaan telah diketahui
dan diminimalisir.
c. Peraturan bagi eksternal perusahaan dan kebiakan di internal dapat
diterima dan dipatuhi.
d. Aktivitas operasional sudah memuaskan.
e. Penggunaan sumber daya perusahaan dipakai secara efektif dan
efisien.
f. Tujuan organisasi atau perusahaan diraih secara efektif. Hal ini
didiskusikan dengan pihak manajemen dan meberikan bantuan berupa
saran kepadaanggota untuk menjalankan tugas seefektif mungkin.
11
Komite audit didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut
(Zarkasyi, 2008: 6)
1) Menurut Collier komite audit adalah suatu komite yang berpandangan
tentang masalah akuntasi, laporan keuangan dan penjelasanya, sistem
pengawasan internal dan auditor independen.
2) Menurut Arens Komite audit adalah suatu komite yang anggotanya
merupakan anggota Dekom yang terpilih yang pertanggungjawabanya
antara lain, membantu menetapkan auditor independen terhadap usulan
manajemen. Kebanyakan komite audit terdiri dari 3 smpai 5 kadang-
kadang sampai 7 orang yang bukan merupakan bagian manajemen
perusahaan.
3) Harapan (1995: 11) menjelaskan bahwa Alvin A. Arens dan James K.
Loebbecke mendefinisikan auditing adalah satu set prosedur yang
sesuai dengan norma pemeriksaan akuntansi yang memberikan
informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang
apakah laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4) Holmes dan Overmyers mendefinisikan auditing adalah fungsi
penyaksi yang melakukan pemeriksaan secara objektifitas atas laporan
keuangan perusahaan yang disusun oleh manajer.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa
komite audit merupakan suatu kelompok yang sifatnya independen atau
tidak memiliki kepentingan terhadap manajemen dan diangkat secara
12
khusus serta memiliki pandangan antara lain bidang akuntansidan hal-hal
lain yang terkait dengan sistem pengawasan internal perusahaan (Zarkasyi,
2008: 16).
2. Tujuan Komite Audit
Menurut Kepmen Nomor 117 Tahun 2002, tujuan dibentuknya
komite audit adalah membatu Komisaris atau Dewan Pengawas dalam
mematiskan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas
pelaksanaan tugas audit ekternal dan audit internal. Badan Pengawasan
Pasar Modal (Bapepam) dalam Surat Edaranya (2013) mengatakan
bahwa tujuan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk:
a. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan.
b. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapt mengurangai
kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
c. Menungkatkan efektivitas fungsi audit internal maupun ekternal audit.
d. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris.
3. Fungsi Komite Audit
Dengan demikian, sejalan dengan kapasitasnya sebagai pihak yang
menghubungkan antara dewan direksi selaku wakil dari pemegang saham
dan auditor independen, makamenurut Amrizal fungsi komite audit
internal adalah: (Festi T dkk, 2014: 5-6):
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian
13
oprasional lainnya serta mengambangkan pengandalian yang efektif
dengan biaya tidak terlalu mahal.
b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan di pertanggung jawabkan
dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan.
d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya.
e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
4. Jenis-jenis Audit
Menurut Agoes (2012: 10) ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit
bisa dibedakan atas beberapa macam:
a. Pemeriksaan Umum (General Audit)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan
oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik atau ISA atau Panduan audit entitas bisnis
14
kecil dan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia, Kode Etik
Profesi Akuntan Publik serta Setandar Pengendalian Mutu.
b. Pemeriksaan Khusus (Spesial Audit)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan audite)
yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir
pemeriksaanya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang
diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena
prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.
Dalam hal ini prosedur audit terbatas untuk memeriksa piutang
usaha, penjualan,dan penerimaan kas. Pada akhir pemeriksaan KAP
hanya memeberikan pendapat apakah terdapat kecurangan atau tidak
terhadap penagihan piutang usaha diperusahaan. Jika memang ada
kecurangan, berapa besar jumlahnya dan bagaimna modus operandinya.
5. Peran internal audit
a. Peran Strategic Level
Secara garis besar, pada level ini ditetapkan visi misi, corporate
strategy dan target setiap business unit, serta secara periodik
dilakukan strategic business review.
b. Peran Exclution Level
Bertanggung jawab melaksanakan pencapain corporate strategy dan
target yang diberikan oleh Strategic Level. Disini dapat kita bagi ke
dalam 3 fungi besar :
15
Fungsi pengembangan bisnis/prodak yang meyiapkan semua
komoditas produk/jasa bisnis untuk dipasarkan
1) Fungsi penjualan dan pemasaran yang melakukan penetrasi pasar
terhadapsemua produk/jasa yang dimiliki olrh unit business
termasuk semua dukungan layanan serta retesi pelangan
2) Fungsi operasional dan pendukung yang lazimnya meiputi
finacial, accounting, logistic,dan production untuk industri
manufaktur.
c. Peran independent party
Sebagai fungsi-fungsi yang tidak terlibat secara langasung dalam
rutinitas aktvitas bisnis , tetapi dibutuhkan ketika melakukan sinkronasi
vertikal dan horizontal.
6. Peran Audit Internal Kontemporer
a. Peran analis atau penelaah data berbasis risiko bisnis
Pada strategic level banyak perusahaan hampir tidakada tim
pendukung business data reseach yang memberikan umpan balik
yang memadai kepada senior Management. Adapun kontribusi
internal audit disini setidaknya dalam beberapa aspek strategis,
seperti:
1) Peran akseletor/pendorong terwujudya pengawasan melekat
Penetapan (pengawasan menetap) korporasi yang kuat tidak
hanya mengandalkan internal audit semata. Karena organisasi
bisnis sendiri bersifat organic (terdri atas unit-unit kerja yang
16
mandiri sekaligus saling menujang), maka idealnya
pegendalian jaringan internal audit harus ditetapkan melalui
pengembangan intregrated system (SOP, aplikasi komputer,
dan sebagainya) untuk mengendalikan hubungan kerja antar
audit.
2) Peran penyelaras atau perekat strategi bisnis
Mengingatperan ini memerlukan strong leadership dan pada
hakikatnya menjadi peran senior management . (valery.2011)
7. Pengertian Teller
Teller merupakan seorang petugas bank yang bertugas untuk
melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan kepada semua nasabah.
Tugas seorang teller secara umum yaitu manangani, membantu, dan
memberikan solusi bagi semua nasabah yang ingin melakukan transaksi
perbankan termasuk didalamnya nanti memberikan jasa layanan uang
tunai m aupun non tunai (Mayangsari dkk, 2016: 54).
Sedangkan menurut Petrus Lajor Ginting (2004: 58) teller adalah
petugas bank yang secara langsung bertanggung jawab untuk
melakukan serangkaian proses transaksi mulai dari menerima
simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan
perbankan kepada pelanggan.
8. Kepuasan atas dimensi pelayanan
Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang
muncul setelah membandingkan antara presepsi atau kesannya terhadap
17
kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapanya (Kotler, 2003).
menurut Tjiptono (2008) kepuasan konsumen atau nasabah dapat
memberikan berbagai manfaat, diantaranya :
a. Reputasi perusahaan semakin positif dimata masyarakat pada
umumnya dan pelanggan atau nasabah pada khusnya.
b. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan atau nasabah.
c. Memungkinkan terciptanya rekomendasi dari mulut kemulut yang
menguntungkan bagi perusahaan .
d. Hubungan antara pelanggan atau nasabah dengan perusahaan semakin
harmonis.
e. Mendorong setiap organisasi untuk bekerja dengan tujuan serta
kebanggan yang lebih baik.
9. Pelayanan Nasabah
Sumber daya manusia merupakan faktor yang berperan penting
dalam industri perbankan, hal ini disebabkan sektor perbankan industri
jasa yang ini memegang peranan yang cukup dominan dalan menopang
program-program pembangunan ekonomi.
Bagi dunia perbankan pemberian pelayanan menjadi hal yang
terpenting bagi perusahaan, hal tersebut dikarenakan posisi pelayanan
merupakan faktor pendukung terhadap aktifitas pemasaran jasa bank.
Tidak terkecuali bank-bank dengan prinsip syariah ( BMT) juga dapat
memberikan perhatian atas keuntungan yang dapat disumbangkan oleh
proses pemberian layanan prima yang dapat diberikan oleh merkan.
18
Menurut kotler (1994) pelayanan adalah pemberian jasa kepada
pelanggan sesuai kebutuhannya. Dikatakan pula bahwa jasa dapat
didefinisikan sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat memberikan oleh
satu pihak kepada pihak lainya yang apad dasarnya tidak terwujud dan
tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak
dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Industri perbankan merupakan
industri jasa yang memiliki sifat karya sekaligus padat ilmu. hanya
dengan adanya petugas bank yang profesional maka sistem pelayanan
bank akan lebih dapat ditingkatkan.
10. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil
Baitul Mal Wa Tanwil adalah lembaga keuangan non bank yang
bergerak dalam sekala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP).
BMT berdiri merupakan gabungan dari kata baitul maal dan bait at-
tamwil. Secara simgkat, bait al-maal merupakan lembaga pengumpulan
dana masyarakat yang di salurkan tampa tujuan profit. Sedangkan bait at-
tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan
dengan orientasi profit dan komersial (Sumiyanto,2008: 15).
Menurut Yunus (2009: 34-35) baitul Maal Wat Tamwil merupakan
dua kelembagaan yang menjadi satu, yaitu lembaga baitul maal dan
lembaga baitul tamwil.
a. Baitul maal (rumah uang), menerima titipan dana zakat, infaq dan
sedekah serta mengoptimalkan distribusinnya sesuai dengan peraturan
dan amanahnya.
19
b. Baitul tamwil (rumah pembiayaan), melakukan kegiatan pengembangan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan mendorong kegiatan
menabung dan menunjang kegiatan pembiayaan ekonomi.
11. Sejarah dan Perkembangan BMT
Bank syariah berawal pada tahun 1991 yakni BPR Syariah Dana
Mardhotillah dan BPR Syariah Berkah Amal Sejahtera, keduanya
berlokasi di Bandung. Pada tahun 1992, mulai dikeluarkan UU Perbankan
No 7 tahun 1992 yang berisi tentang bank bagi hasil. Saat ini pula berdiri
Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mayoritas menjamah masyarakat
Islam lapisan bawah, maka dibangunlah lembaga-lembaga simpan pinjam
yang disebut Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) atau Bait al Qiradh seperti
istilah dari masyarakat Aceh.
Kemudian perbankan syariah di Indonesia berkembang setelah
ada lagi revisi UU perbankan Nomor 7 tahun 1992 menjadi UU No.
10 tahun 1998. Dengan demikian pemerintah telah membuka peluang
besar bagi kegiatan usaha perbankan yang berdasarkan pada prinsip
syariah. Revisi UU tersebut membawa perkembangan BPR Syariah di
Indonesia hingga 80 BPRS. UU No. 10 juga tidak menutup
kemungkinan bagi pemilik bank negara, swasta nasional, bahkan
pihak asing sekalipun untuk membuka cabang syariah di Indonesia
(Muhammad, 2002: 19)
20
Menurut Sumiyanto (2008: 23) adanya BMT sangat menunjang
sistem perekonomian pada masyarakat Islam terutama di lapisan
bawah dan menengah karena di samping sebagai lembaga keuangan
islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada
masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang
rendah. Dengan demikian, fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi
sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya. Lahirnya
BMT di antaranya dilatar belakangi oleh beberapa alasan sebagai
berikut:
a. Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis
dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang
memiliki modal banyak.
b. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah
ke bawah secara intensif dan berkelanjutan.
c. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan
pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak
manusiawi.
d. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang
fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial.
12. Analisi Lingkungan Internal Dan Eksternal Swot
A. Analisi Lingkungan Internal ( audit internal)
Analisis SWOT menurut Philip Kotler (2009:63) diartikan sebagai
evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan
21
ancaman. Sedangkan menurut Rangkuti (2015:246) analisis swot
diartikan sebagai analisis yang didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunity).
namun secara keseluruhan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Analisi SWOT merupakan
tekinik historis yang terkenal dimana manager menciptakan gambara
secara umum secara tepat mengenai situais perusahaan.. analisis ini
didasarkan pada asumsi strategi yang efektif diturunkan dari
„kesesuaian‟ yang baik antara sumber daya internal perusahaan
dengan situasi ekternalnya.
B. Analisi lingkungan ekternal ( audit eksternal )
Lingkungan ekternal mempunyai dua bagian, lingkungan kerja
dan lingkungan sosial. Lingkunga kerja terdiri dari elemen/kelompok
yang langsung berpengaruh/dipengaruhi oleh operasi utama organisasi
.lingkungan perusahaan sering disebut industri. hakikat audit
eksternal mengembangkan daftar terbatas dari peluang yang dapat
menguntungkan perusahaan dari ancaman yang dihindarinya,
kekuatan audit eksternal terbagi menjadi lima kategori (1).kekuatan
ekonomi (2) kekuatan sosial, budaya, demografis dan lingkunga(3)
kekuatan politik n, pemerintahan dan hukum (4)kekuatan teknoligi
(5)kekuatan kopetitif (sedamaryanti. 2014).
22
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil KSPPS Marhamah Wonosobo
1. Sejarah Berdirinya BMT Marhamah Wonosobo
Gagasan untuk mendirikan Koperasi/BMT muncul setelah mengikuti
Pelatihan Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah yang diselenggarakan
pada bulan April 1995 oleh Koperasi Tamzis. Gagasan ini kemudian lebih
dipertegas lagi setelah mengikuti Pelatihan Nasional Katalis BMT pada
tanggal 22-24 Juli 1997 di Pusat Pelatihan Koperasi Jakarta yang
diselenggarakan oleh P3UK dan Dep. PELMAS ICMI Pusat. Tujuan
utamanya, selain berupaya menerapkan Sistem Ekonomi Syari‟ah adalah
membuka kesempatan usaha mandiri serta menggali dan mengembangkan
potensi daerah.
Berbekal hasil pelatihan tersebut maka dibentuklah sebuah Tim
“Persiapan Pendirian BMT” guna mempersiapkan segala sesuatunya. Hal
utama yang dilakukan oleh Tim ini, di samping melakukan pendekatan dan
konsultasi dengan tokoh masyarakat, pengusaha dan berbagai
organisasi/instansi terkait, adalah melakukan studi banding dan magang di
BMT yang telah beroperasi, antara lain di BMT Tamzis Kertek, BMT
Saudara Magelang, BMT Ulul Albab Solo, dan lain-lain.
23
Alhamdulillah, berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, pada
tanggal 1 Oktober 1995, Tim tersebut berhasil menyelenggarakan Rapat
“Company Profile BMT Marhamah Wonosobo” Pembentukan BMT.
Sesuai dengan amanat Rapat tersebut, maka pada tanggal 16 Oktober 1995,
sebuah Lembaga Keuangan Syariah, yang kemudian lebih dikenal dengan
nama BMT Marhamah (sekarang KSPPS Marhamah) mulai beroperasi
walaupun modal yang terhimpun pada waktu itu masih sangat minim,
yakni hanya Rp. 875.000,- namun dengan kerja keras dan usaha yang
sungguh-sungguh, modal/asset tersebut dapat terus ditingkatkan.
Keberhasilan suatu usaha diawali dengan keberanian mengambil
keputusan untuk melangkah secara pasti tanpa keraguan akan jenis atau
bidang usaha yang kita minati dengan keyakinan, fokus dan totalitas,
kontinuitas sekalipun dengan jatuh bangun dilandasi dengan tawakkal
kepada Allah SWT. Dengan berbekal semangt tersebut diatas,
Alhamdulillah saat ini KSPPS Marhamah telah menorehkan prestasi yang
membanggakan sekarang telah memiliki asset diangka milyaran rupiah
dengan jaringan 18 kantor cabang.
Dan pada tahun 2012. Kantor KSPPS Marhamah membuka cabang
disektor Kalibawang yang memiliki 6 karyawan. Padaa awalnya kantor
tersebut terdiri dari pasar. Tidak hanya dikantor tersebut juga belum
memakai gedung sendiri ( masih kontrak) dengan dua ruko. setelah 3 tahun
beroperassi tepatnya padatahun 2015,kantor oprasi ke sebelah barat 200 m
24
dari kantor lama. Kantor barupun sudah dibuat permanen dengan
mempunyai 2 lantai dan memiliki desain pada kantor lainya.
Lokasi yang bertempat dipusat kecamatan kalibawang , desa tapi
strategis. Lokasi ini hanya berjarak 50 m dari pasar tradisional. Tidak Cuma
itu, persis didepan kantor adalah jalan utama lalu lintas kendaraan. Jalan ini
menghubungkan antara kecamatan Kalibawang dengan Kecamatan
Sapuran. dijalur ini adalah jalur penghubung transportasi dan distibusi hasil
bumi . dan hal ini menyebabkan mengapa KSPPS Marhamah selalu ramai
dari nasabah.
Dalam rangka pengembangan jaringan KSPPS Marhamah juga telah
melakukan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta
dan perbankkan.
Berikut data KSPPS Marhamah Wonosobo:
a. Nama Lembaga : Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(KSPPS) Marhamah
b. Alamat : Jl. T. Jogonegoro Wsb. Telp. (0286) 321556/
08122730929
c. Nomor Badan Hukum : No. 13825/BH/KWK.11/III/98 Tgl. 31 Maret
1998, No. 04/PAD/KDK.11/IV/2008 Tgl. 2 April 2008, No.
01/PAD/XIV/XII/2015 Tgl. 21 Desember 2015
d. TDP : No. 1129000391 berlaku hingga Tgl. 25 Agustus 2018
e. Ijin Usaha : No. 69.52/DU-SISPK/XIV/2013
25
f. HO : No. 530/407/HO/2013 berlaku hingga 17
Oktober 2018
g. NPWP : No. 01.820.921.3-533.000
h. Tanggal Berdiri : 16 Oktober 1995
i. Jumlah Anggota Pendiri : 308 orang (per 31 Desember 2015)
j. Jumlah Pengurus : 3 orang
k. Jumlah Pengawas : 3 orang
l. Jumlah DPS : 2 orang
m. Data Kantor Pusat dan Kantor Cabang :
1) Kantor Pusat & Cabang Utama, Jl. T. Jogonegoro Wonosobo
2) Cabang Wonosobo, Jl. A.Yani 21 Wonosobo
3) Cabang Leksono, Jl. Raya Leksono Rt 1/1 Wonosobo
4) Cabang Sukoharjo, Jl. Raya Sukoharjo – Wonosobo
5) Cabang Kertek, Jl. Raya Kertek – Kalikajar ,Wonosobo
6) Cabang Kaliwiro, Pertigaan Doplak, Kaliwiro,Wonosobo
7) Cabang Purworejo, Jl. Brigjen Katamso 99A
Purworejo,Wonosobo
8) Cabang Banjarnegara, Jl. S.Parman Parakancanggah
Banjarnegara
9) Cabang Wadaslintang, Jl. Raya Prembun Km. 1 Wadaslintang
46, Wonosobo
10) Cabang Watumalang, Jl. Raya Watumalang Km. 0,5
Watumalang , Wonsobo
26
11) Cabang Kalibawang, Jl. Raya Pasar Kalibawang,Wonosobo
12) Cabang Balekambang, Jl. Raya Pasar Balekambang-
Selomerto, Wonosobo
13) Cabang Reco, Jl. Raya Parakan Km. 10 Kertek Wonosobo
14) Cabang Randusari, Komplek Pasar Randusari, Kepil
Wonosobo
15) Cabang Garung, Jl. Raya Dieng Km. 10 Mayasari Siwuran
Garung Wonosobo
16) Cabang Bansari Temanggung, Jl. Raya Kecamatan Bansari
Sawit Bansari Temanggung
17) Cabang Kemiri Purworejo, Jl. Brigjen Katamso 99A
Purworejo
18) Cabang Tapen Banjar Negara , Jl. S Parman Banjarnegara.
2. Visi dan Misi
a. Visi:
Terbangunnya keluarga sakinah, yang maju secara ekonomi dengan
pengelolaan keuangan secara syariah
b. Misi
1) Mengfaslitasi berbaga kegiatan yang mendorong terwujudnya
keluarga sakinah
2) Meningkatkan kualitas perekonomian keluarga sakinah dengan
bertransaksi secara syariah
27
3) Mengfasilitasi pengembangan ekoomi mikro berbasis keluarga
melalui pembiayaan modal kerja dan investasi
4) Menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi
dan sosial secara integral dan komperhensif menuju terwujudnya
keluarga sakinah yang kuat secara ekonomi.
3. Susunan Organisasi
Perusahaan adalah tata kerja yang dilengkapi dengan fungsinya
sedangkan pengertian organisasi adalah hubungan struktural antara
berbagaiunsur didalam rumah tangga. Struktur organisasi adalah suatu
bagian yang menunjukan aktifitas dan batas-batas saluran
kekuasaan,tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian yang ada
dalam orgasinansi. Adapun gambar struktur organisasi KSPPS Marhamah
Wonosobo.
Nama : KSPPS Marhamah
Alamat :Jl. Tumenggung Jogonegoro km 0,5 Wonosobo
Status hukum :
a. Sebagai LAZ (Lembaga Amil Zakat) :
1) Terdaftar Mitra Pengelola Zakat LAZISMU No.Reg 1305 Tgl 2
Agustus 2010
2) Terdaftar Mitra Pengelola Zakat Dompet Dhuafa Republika
No.Reg.0075/DD.LAZ-Legal/II/2012
b. Sebagai Nadzhir Wakaf Uang :
28
1. Terdaftar Badan Wakaf Indonesia Nomorn:3.3.00019 Tgl. 11
Februari 2011
c. Pengelola
Ketua pengurus : Nur Basuki S.Ag (bersetifikat kompetensi)
Sekretasis pengurus : Taufik Rujianto (bersetifikat kompetensi)
Bendahara pengurus : Lilik Silowati,S.H (bersetifikat kompetensi)
Ketua DPS : Drs.H.Soeparyo(bersetifikat kompetensi)
Manajer audit internal : Lilik Silowati,S.H (bersetifikat
kompetensi).
Susunan Pelaksana Harian Mall
Manajer Baitul Maal : Khanif Rosyadi, S.Si
Staff Administrasi : Jati Dwi Arisman, S.EI
Staff Marketing : Paryanto, S.EI
Driver Ambulan : Syukur Basuki
d. Cabang Utama
Manajer : Budi Sutrisno
Adm. Pembiayaan : Volita Enkarsari
Pembukuan dan CS : Irma Yuliyani
Teller : Rini Ambarwati
29
Pemasaran :
1. Iskandar Zulkarnain
2. Mujib Nabhan
3. Indra Surya
4. Alnadiya Novitasari
4. Tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
a. Ketua Pengurus , tugasnya :
1) Menyelenggarakan RAT
2) Menyusun atau merumuskan kebijakan umum untuk mendapat
persetujuan rapat anggota
3) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan KSPPS Marhamah
Wonosobo
4) Menyosialisasikan KSPPS Marhamah Wonosobo
5) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan
KSPPS Marhamah Wonosobo.
b. Sekretaris Pengurus , Tugasnya :
1) Mengagendakan acara yang meliputi : rapat penguurus, rapata
nggota, pertemuan pengurus dan pengelola, dan kunjungan
pengurus ke instansiatau lembaga
2) Menyusun konsep surat-surat keluardari pengurus
3) Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua
KSPPS Marhamah Wonosobo
30
4) Menyerap dan menyampaikan asprasi yang di ajuakan oleh
para pengelola kepada pengurus.
c. Bendahara Pengurus,tugasnya :
1) Menelaah atau mereview anggran yang di ajuakan oleh General
Manager yang nantinya akan dibahas pada saat RAT
2) Memberikan masukan atau saran atas anggaran yang diajuakn
General Manager
3) Menyusun anggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan
oleh pengurus
4) Memberikan kosep kebijakan bagi hasilyang diperoleh para
pemegang investasi.
d. Dewan Syari‟ah Tugas :
1) Menelaah atau mereview peraturan Corporate yang berlaku,
apakah sesuai dengan aturan hukum syariah peraturan yang
berlaku, etika serta tidak ada benturan kepentingan maupun
unsur-unsuryang melanggar kepatutan
2) Menelaah atau mereview semua produk dan jasa KSPPS
Marhamah apakah sesuai syariah
3) Menelaah atau mereview masalah perilaku manajemen atau
karyawan yang menyangkut benturan kepentingan, melangar
kepatuhan, melakukan kecurangan, manipulasi di KSPPS
Marhamah
4) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya
31
e. Internal Audit Tugas :
1) Memeriksa sistem pengendalian intern.
2) Memeriksa kelemahan sistem.
3) Melakukan penilaian dan peninjauan atas klasifikasi kesehatan
cabang
4) Melakukan penilaian dan peninjauan atas klasifikasi cabang
Wewenang :
a) Mengadakan pemeriksaan secara terjadwal ataupun secara
mendadak.
b) Menyusun laporan kepada manajemen audit internal tentang
temuan-temuan uji kepatutan kesesuaian yang dijumpai
dilapangan pada setiap cabang.
c) Mengusulkan penyempurnaan SOP dan SPI kepada internal
audit.
f. General Manajer Tugas :
1) Menyusun rencana strategis yang mencakup; pandangan pihak
eksekutif, prediksi tentang kondisi lingkungan, perkiraan posisi
2) Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk
disahkan dalam RAT ataupun di luar RAT.
3) Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja dari Baitul
Tamwil, Baitul Maal, Quantum Quality, dan SBU lainnya
kepada pengurus yang nantinya disahkan pada RAT.
32
Wewenang :
a) Mendelegasikan kepada Manajer Operasional yang
ditunjuk untuk menandatangani dokumen-dokumen
b) Mengusulkan tentang pengangkatan mutasi, demosi dan
memberhentikan karyawan KSPPS Marhamah kepada
pengurus dengan masukkan dari Manajemen Operasional
c) Menghadiri pertemuan yang dihadiri Manajer Maal,
Manajer Operasional
d) Menyetujui pembiayaan sesuai dengan kententuan yang
berlaku.
e) Atas persetujuan pengurus menandatangani cek, nota,
kesepahaman perjanjian kerjasama dan dokumen lainnya
serta menyetujui pengeluaran biaya-biaya tak terduga dari
anggaran yang sudah diputuskan.
g. Administrasi Akuntansi Tugas :
1) Melaporkan laporan keuangan konsolidasi korporat.
2) Menilai unit yang ada dan menggolongkan sesuai potensi
pengembangannya
3) Membuat kebijakan yang berkaitan akuntansi dan keuangan
keseluruhan.
4) Memeriksa anggaran yang diajukan manajer sebelum disetujui
untuk dimintakan persetujuan GM melalui manajer operasional.
h. Customer Service Tugas :
33
1) Melayani terhadap pembukuan dan penutupan rekening
tabungan dan deposito serta mutasi
2) Pengarsipan tabungan dan deposit
3) Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya
4) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat
5) Pelayanan terhadap calon debitur.
i. Teller Tugas :
1) Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun
penyetoran.
2) Menghitung keadaan keuangan transaksi setiap hari.
3) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah
disetujui oleh Manajer Cabang.
4) Menandatangani formulir serta slip dari anggota serta dokumen
aslinya.
5) Melaporkan hasil transaksi dalam sehari ke pusat.
6) Menyimpan saldo minimum sesuai ketetapan Manajer
Lapangan.
j. Tugas Marketing :
1) Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk KSPPS
Marhamah Wonosobo.
2) Membuat daftar kunjungan kerja harian dalam sepekan
mendatang pada akhir pekan berjalan.
3) Membuat rute kunjungan harian
34
4) Membuat laporan harian pemasaran individual untuk funding,
lending dan konfirmasi manajer cabang.
k. Tugas Baitul Maal :
1) Membuat dan mengusulkan rencana strategis maal kepada
General Manajer.
2) Membuat rencana operasional dalam setahun mencakup
anggaran rencana kerja nantinya diusulkan kepada General
Manajer.
3) Mempimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan.
4) Memberi pelayanan konsultasi tentang perhitungan zakat.
5) Menyusun database muzaki, mustahiq dan lembaga donatur.
Wewenang :
a) Mengusulkan alternatif pengembangan maal kepada General
Manajer.
b) Menghimpun ZIS dari daya dan nasabah KSPPS Marhamah.
c) Melaksanakan kerjasama secara lisan atau tertulis kepada
pihak lain yang potensi.
Ditahun 2018 KSPPS Marhamah megalami Perkembangan yang
sangat baik, hal itu dapat diliat ditabel dengan selisih total asset yang
signifikan, yaitu pada tahun 2017 total asset 177.142.892.633 dan ditahun
2018 total asset 202.291.102.968. Dapat disimpulkan bahwa ditahun
2018 mengalam kenaikan sebesar 25.148.210.335 sehingga perkembangan
35
dikatakn sangat baik. Berikut tabel perkembangan KSPPS Wonosobo
tahun 2017-2018
Tabel 3.1 Perkembangan KSPPS Wonosobo tahun 2017-2018
NO Keteragan Tahun 2017 Tahun 2018
1 Asset 177.142.892.633 202.291.102.968
Total 177.142.892.633 202.291.102.968
5. Produk-produk Simpanan
a. Simpanan Ummat
Simpanan ini diperuntukkan bagi anggota KSPPS Marhamah dengan
persyaratan yang mudah dan bagi hasil yang menguntangkan. Setoran dan
penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja sesuai dengan
kebutuhan dan dapat dilakukan disemua kantor cabang KSPPS Marhamah.
Ketentuan produk simpanan:
1) Syarat pembukaan rekening
a) KTP yang masih berlaku
b) Mengisi formulir pembukaan rekening
2) Ketentuan
a) Akad : Wadiah
36
b) Setoran awal pembukaan rekening minimal sebesar Rp
20.000,00;
c) Setoran selanjutnya minimal sebesar Rp 5.000,00; - Setoran dan
penarikan dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja
d) Bagi hasil diberikan berdasarkan saldo rata-rata bulanan dan
diberikan pada akhir bulan
e) biaya administrasi bulanan Rp.750,00-
b. Simpanan Ukhuwah
Simpanan ini diperuntukkan bagi anggota atas nama lembaga/ intitusi/
perusahaan/ oraganisasi dan sejenisnya dengan imbalan porsi bagi hasil
yang ditingkatkan.
1) Syarat pembukaan rekening
1. KTP yang masih berlaku
2. Mengisi formulir pembukaan rekening
2) Ketentuan
a) Akad : mudharabah
b) Setoran awal dan merupakan saldo minimal sebesar
Rp1.000.000,00;
c) Setoran selanjutnya minimal sebesar Rp 100.000,00;
d) Penarikan dapat dilakukan setiap saat pada jam kerja
e) Nisbah bagi hasil kompetitif dan tidak dipungut biaya
administrasi bulanan.
c. Simpanan Ukhuwah Pendidikan
37
Simpanan ini berguna untuk melatih dan mendidik siswa sekolah untuk
hidup hemat dan gemar menabung. Simpanan dikoordinir oleh Guru/Wali
kelas sebagai anggota, dengan setoran akumulasi siswa.
a. Syarat pembukaan rekening
1. KTP yang masih berlaku
2. Mengisi formulir pembukaan rekening
b. Ketentuan
1. Akad : Mudharabah
2. Setoran awal dan merupakan saldo minimal sebesar Rp
100.000,00;
3. Setoran selanjutnya minimal sebasar Rp 10.000;
4. Penarikan dilakukan maksimal 2 kali dalam 1 tahun (semester).
d. Simpanan Berjangka (SIMKA)
Simpanan ini merupakan sarana investasi yang menguntungkan, karena
dikelola dengan prinsip syariah dengan menggunakan prinsip mudharabah,
bagi hasil diberikan setiap bulan. Jangka waktu 3, 6, 12 bulan dengan
minimal setoran sebesar Rp 1.000.000,00 dan dapat diperpanjang otomatis.
Manfaat
1) nisbah bagi hasil lebih tinggi daripada nisbah tabungan biasa
2) bagi hasil dapat dibukukan disimpanan ummat, simpanan, atau
transfer kebank lain.
3) Dapat dijadikan agunan pembiayaan.
Syarat pembukaan rekening
38
a) KTP yang masih berlaku
b) Mengisi formulir pembukaan rekening.
Nisbah Simpanan Berjangka
Tabel 3.2 Nisbah bagi hasil simka
e. Simpanan Masa Depan (SIMAPAN)
Simpanan ini merupakan simpanan jangka panjang yang berguna
untuk menyiapkan masa depan dengan baik, dapat digunakan sebagai
persiapan biaya pendidikan anak, ibadah haji, membangun rumah dan dapat
juga digunakan sebagai dana pension, dengan jangka waktu simpanan 5
tahun, 10 tahun dan 20 tahun. Bagi hasil menguntungkan diberikan setiap
akhir bulan cukup dengan setoran perbulan minimal sebesar Rp 20.000,00.
1) syarat pembukuan rekening
a) KTP yang masih berlaku
b) megisi formulir pembukuan rekening
2) Ketentuan
a) Akad : Mudharabah
b) Setoran minimal Rp.20.000,00-
NO Produk Nisbah mitra Nisbah Bmt Setara %
1 Simka 3 bulan 55 45 0.8232
2 Simka 6 bulan 60 40 0.91
3 Simka 12 bulan 69 31 0.98
39
c) Biaya penutupan Rekening Rp. 2.500,00-
d) biaya administrasi perbulan Rp, 500,00-
6. Produk-produk Pembiayaan
Dalam menyalurkan dana pada anggota, secara garis besar produk
pembiayaan terbagi kedalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan
tujuan penggunaannya yaitu :
a. Pembiayaan Modal Usaha
1) Pembiayaan ini menggunakan prinsip musyarakah/mudharabah,
yang dimana KSPPS Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul
maal) dan anggota sebagai pengelola dana (mudharib).
2) Pembiayaan ini diperuntukkan bagi anggota/pengusaha yang
memiliki usaha dengan prospek hasil usaha/laba yang
menguntungkan tiap bulannya.
3) Usaha yang dikelola sudah berjalan minimal 1 tahun.
4) Hasil usaha atau keuntungan usaha dibagikan kepada KSPPS
Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan anggota
sebagai pengelola dana (mudhorib) sesuai dengan porsi masing-
masing yang sudah disepakati.
b. Pembiayaan Jual Beli Barang
1) Menggunakan prinsip Murabahah/BBA, dimana
KSPPS BMT Marhamah sebagai penyedia barang dan Anggota
sebagai pembeli barang.
40
2) Diperuntukan bagi anggota yang membutuhkan barang untuk alat
produksi, konsumsi ataupun untuk keperluan perdagangan.
3) Jangka waktu pembiayaan ataupun pengembalian angsuran bisa
sampai 36 bulan, dengan tingkat margin yang bersaing.
Syarat Pembiayaan :
a) Pembiayaan ini menggunakan prinsip murabahah/BBA, dimana
KSPPS Marhamah sebagai penyedia barang dan anggota sebagai
pembeli barang
b) Diperuntukkan bagi anggota Brosur KSPPS Marhamah Wonosobo
yang membutuhkan barang untuk alat produksi, konsumsi ataupun
untuk keperluan perdagangan.
c) Jangka waktu pembiayaan ataupun pengembalian angsuran bisa
sampai 36 bulan, dengan tingkat margin yang bersaing.
Persyaratan pembiayaan :
1) Telah menjadi anggota KSPPS Marhamah
2) Sehat jasmani dan rohani
3) Berusia miimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal
berusi 60 tahun
4) Mempunyai penghasilan tetap dan mempunyai kemampuan
untuk menganggsur
5) Memenuhi kelayakan berdasaran penilaian KSPPS Marhamah
6) Melengkapi dokumen-dokumen ,sebagi berikut :
a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan
41
b. Fotocopy KTP suami-istri yang masih berlaku
c. Fotocopy KK dan surat nikah
d. Fotocopy jaminan ( BPKP atau STNK)
c. Pembiayaan Jasa-jasa
1) Pembiayaan Rahn / Gadai Syariah
Pembiayaan Rahn yang berlaku di KSPPS Marhamah
adalah pembiayaan dengan akad Rahn Tasjily. Rahn Tasjily
adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang tetapi barang
jaminan tersebut (marhum) tetap berada dalam penguasaan
(pemanfaatan) Rahin (anggota) dan bukti kepemilikannya
diserahkan kepada Murtahin (KSPPS Marhamah).
Ketentuan Umum
a) Murtahin (KSPPS Marhamah) mempunyai hak untuk
menahan Marhum (barang gadai) sampai semua utang Rahin
(anggota) dilunasi.
b) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada
prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin
kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun
dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya
pemeliharaan dan perawatannya.
c) Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya
menjadi kewajiban Rahin, namun dapatdilakukan juga oleh
42
Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan
tetap menjadi kewajiban Rahin.
d) Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak
boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman
e) Penjualan Marhun
1) Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan
Rahin untuk segera melunasi utangnya.
2) Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya,
maka Marhum dijual paksa/dieksekusi melalui lelang
sesuai syariah.
3) Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi
utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum
dibayar serta biaya penjualan.
4) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan
kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.
2) Pembiyaan yang sangat fleksibel mudah serta aman dari transaksi riba
bisa digunakan untuk usaha komsumsi
3) Pembiayaan Ijarah
Pembiayan yang digunakan untuk keperluan membayar kebutuhan
dibidang jasa. seperti utukmenyewa kios dan membayar perpajakaan
4) Pembiayaan Qordh
43
Pembiayaan yang digunakan utuk tujuan sosial yang wajib
dikembalikan dalam jumlah yang sama sesuai dengan jumalh
pembiayaan.
7. Prosedur Pembiayaan
Bagi nasabah utuk mengajukan pembiayaan, pihak KSPPS
Marhamah berhak memberikan pembiayaan dan persyaratan untuk
mengajukan pembiayaan.
a. Syarat pertama harus menjadi anggota KSPPS Marhamah atau
mempunyai rekening di KSPPS Marhamah itu sendiri.
b. Sehat jasmani dan rohani dan mempunyai kecakapan melakukan
perbuatan hukum serta tidak berada dibawah pengampuan.
c. Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal 60
tahun.
d. Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan mengangsur.
Dalam hal ini nasabah harus mempunyai penghasilan yang tetap
dan mampu membayar angsuran sesuai dengan kesepakatan antara
nasabah dengan pihak KSPPS.
e. Memenuhi kelayakan berdasarkan penilaian KSPPS Marhamah.
Dalam hal ini KSPPS menilai layak tidaknya nasabah diberikan
pembiayaan. Jika layak dalam penilaian tersebut, maka nasabah
dapat diberikan pembiayaan oleh KSPPS Marhamah, dan
sebaliknya.
44
Kelengkapan Dokumen.
1) Mengisi formulir permohonan pembiayaan. Dalam
kelengkapan ini anggota KSPPS harus mengisi formulir
pembiayaan yang diberikan oleh marketing atau petugas
KSPPS Marhamah.
2) Foto copy KTP suami-istri yang masih berlaku. Kelengkapan
selanjutnya adalah foto copy KTP suami-istri yang masih
berlaku, untuk tanda bukti dan termasuk dalam persyaratan
pembiayaan.
3) Foto copy kartu keluarga dan surat nikah. Kelengkapan
selanjutnya adalah salah satu syarat yang harus dilengkapi
dalam mengajukan pembiayaan.
4) Foto copy jaminan (SHM, IMB, SPPT/BPKB, STNK). Dalam
hal ini anggota/nasabah menyerahkan foto copy jaminan
kepada marketing/petugas KSPPS Marhamah.
B. Deskripsi
Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi karakterstik responden adalah menguraikan atau
memberikan gambaran mengenai karakteristik identitas responden. Uraian
tentang karakteristik responden penelitian ini antara lain, Teknik audit
internal KSPPS Marhamah dalam menganalisis data dan pencocokan
pembuktian kebenaran. Berikut ini hasil pengelompokan responden
45
berdasarkan kuesioner yang telah disebar dan juga menganalis tanggapan dari
nasabah yang diberikan kepada pihak KSPPS Marhamah.
Teknik audit internal KSPPS Marhamah dalam menganalisis data di
lakukan dengan berbagai cara, cara yang pertama dengan
memperbandingkan. Dimana usaha mencari persamaan dan perbedaan antara
dua atau lebih data atau informasi. Cara yang selanjutnya yaitu dengan
Pemeriksaan atas bukti tertulis, artinya memeriksa autentik tidaknya serta
lengkap tidaknya bukti-bukti yang mendukung transaksi. Berikutnya dengan
Konfirmasi, yaitu upaya untuk memperoleh informasi atau penegasan dari
sumber lain baik lisan maupun tulisan dalam rangka pembuktian
pemeriksaan. Dan yang selanjutnya yaitu dengan analisis, yang dimana
analisis memecah dan menguraikan suatu keadaan atau masalah kedalam
beberapa bagian dan memisahkan bagian tersebut untuk di hubungkan
dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lainya. Dan yang
terakhir yaitu dengan cara rekomputasi yaitu menghitung kembali kalkulasi
yang telah ada untuk menetapkan kecermatanya.
Teknik yang dilakukan dengan wawancara nasabah yaitu dengan
menunggu nasabah yang datang ke KSPPS Marhamah. Dengan ini penulis
memulai untuk memberikan pertayaan kepada nasabah yang bersedia untuk
menjadi respon tentang pelayanan yang diberikan oleh teller guna
meningkatkan kepusanan nasabah.
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Ekektifitas Kinerja Audit Internal
Efektifitas kinerja audit internal merupakan tindakan dari suatu
rencana yang telah disusun secara matang atau bisa dikatakan penerapan
sesuatu yang telah dirancang dan dibuat secara matang. Ada pun pelaksanaan
audit di KSPPS Marhamah sendiri menurut Firman Yoga Prasetya “Auditing
dilaksanakan kurang lebih 1 bulan sekali di setiap KSPPS Marhamah ,
dengan ketentuan sesuai jadwal tanggal yang tidak ditentukan oleh pihak
auditor”. Jadi internal audit datang ke KSPPS Marhamah seluruh cabang
yang ada tanpa adanya pemeberitahuan terlebih dahulu, agar teller tanpa ada
persiapan. Menurut Firman Yoga Prasetya “ kinerjanya audit internal
KSPPS Marhamah sendiri sudah efektif , audit selalu menjalankan tugasnya
semaksimal mungkin. Hal ini dibuktikannya pengecekan ulang dalam kurun
waktu 4-5 bulan sekali”
Efektifitas kinerja teler di KSPPS Marhamah secara umum sudah sesuai
dengan SOP KSPPS Maramah, yaitu:
1. Fungsi
Memberikan pelayanan kepada nasabah atau anggota baik
penabung ataupeminjam
2. Persyaratan kerja
a. Pendidikan : Minimal D-III atau sederajat
b. Pengalaman : -
47
c. Persyaratan fisik : Sehat jasmani dan mampu melaksanakan
pekerjaan
d. Persyaratan mental
1) Ramah dan sopan santun
2) Bisa mengendalikan emosi
3) Dapat menyimpan rahasia nasabah atau anggota
4) Teliti dan jujur
5) Tekun
6) Menarik
7) Mampu mengoperasikan komputer
Supervisi : Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah
Kondisi kerja : Bekerja dikantor 100% mulai jam 08.00 WIB s/d
16.00 WIB.
3. Tugas- Tugas
a. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun
penyetoran (tabungan atau anggsuran)
b. Menghitung keadaan keuagan atau transaksi setiap hari
c. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah
disetujui oleh manager cabang
d. Menandatangani formulir serta slip dari anggota serta
mendokumentasikannya
e. Mengkomunikasikan dengan cabang lain dan/atau pusat yang
berhubungan dengan transaksi antar cabang atau cabang – pusat
48
f. Melaporkan hasil transaksi dalam sehari ke Pusat
g. Mengirim dan menyerahkan laporan keuangan ke Bagian Akuntansi
Pusat
h. Menyerahkan uang sisa transaksi (setelah dikurangi saldo minimum
Cabang) ke Pusat
i. Menyimpan saldo minimum sesuai ketetapan Manager Operasional
4. Wewenang
a. Mengatur pola administrasi yang efektif
b. Mengajukan pengeluaran kas kepada manager cabang
c. Menunda penarikan bila persyaratan yang ditetapkan kurang
d. Mengeluarkan dana operasional tingkat cabang
5. Tanggung gugat
a. Memastikan ketetapan data kecepatan penyampaian informasi
akuntansi harian cabang ke pusat
b. Menjamin kelengkapan bukti transaksi harian cabang yang
diserahkkan ke pusat
c. Memastikan kecocokan kas rill dengan catatan penerimaan kas
harian
d. Memastikan penyetoran kas ke pusat.
6. Hubungan Lini
Atasan langsung : Manager Cabang
Bawahan langsung : -
49
Audit berdampak positif terhadap kinerja teller guna meningkatkan
pelayanan dan kepuasan nasabah menurut. Indra Surya karyawan KSPPS
Marhamah sebagai AO mengatakan (kinerja teller sudah baik) sesuai dengan
SOP KSPPS Marhamah yaitu ramah, murah senyum, tekun, dan dapat
menyimpan rahasia nasabah.baginya kinerjanya cepat , pengertian terhadap
sesama karyawan terlebih khususnya pada AO yang setiap harinya pasti
melakukan transaksi baik setoran, penarikan maupun angsuran.
B. Peran Audit Internal
Audit memiliki peran yang sangat strategis, banyak pendapat yang
menyatakan bahwa auditor akan berguna bagi pihak penguna laporan
keuangan, hasil auditor akan membuat keputusan ekonomi. Auditor berfungsi
melindungi pihak yang berkepentingan dengan menyediakan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak luar perusahaan
maupun bagi manajemen dalam mendukung pertanggung jawaban kepada
pemilik dan memberikan kepastian bahwa laporan keuangan tidak
mengandung informasi yang menyesatkan pemakainya. Terdapat beberapa
kategori utama dalam memerangi suatu kecurangan menurut Firman Yoga
Prasetyo (12/05/2019), yaitu:
1. Pencegahan kecurangan
Apabila pihak auditor mengenali sebuah kecurangan tersebut
sebelum diadakannya auditoring, maka pihak audit dapat mencegahnya
terlebih dahulu.
2. Pendeteksi dini kecurangan
50
Sebuah proses pengungkapan terdahulu yang memungkinkan suatu
kesalahan atau kecurangan.
3. Penegakan hukum atau menjatuhkan sanksi
Apabila auditoring menemukan suatu kesalahan yang sangat besar,
maka perlu diadakanya sanksi-sanksi yang dijatuhkan. Seperti yang terjadi
dalam Marketing Fraud (marketing yang menyatakan laporan keuangan
antara nasabah dan pihak bank berbeda).
Di dalam SOP KSPPS Marhamah sebenarnya telah menjelaskan
sedikit tentang audit terhadap teller. Audit teller atau kas adalah audit
terhadap saldo kas yang terdiri dari total persediaan fisik uang tunai baik yang
dikuasai teller, kas kecil maupun BUS (main vault), dengan tujuan:
a. Untuk mengetahui posisi kas pada neraca yang telah disajikan dengan
benar dan wajar.
b. Untuk menilai sistem pengendalian manjemen pada kegiatan teller
cukup memadai.
Dalam operasional KSPPS Marhamah, selain audit terhadap saldo kas
sebagai upaya untuk meminimalisir kesalahan teller. Salah satu upaya
KSPPS Marhamah adalah menggunakan pengendalian berlapis yaitu
pengendalian diri sendiri dan pengendalian menyatu dengan sistem dan
prosedur. Adapun hal-hal khusus yang dilakukan dalam audit (Firman Yoga
Prasetya 12/05/2019) yaitu:
a. Pengungkapan kewajaran laporan keuangan dan kepatuhan syariah.
51
b. Perbedaan akunting yang menyangkut aspek produk baik sumber dana
maupun pembiyayaan.
c. Pemeriksaan distribusi profit.
d. Pengakuan pendapatan cash basis serta riil.
e. Pengakuan pendapatan dalam hubungan dengan bank koresponden
(tetap mengunakan prinsip bagi hasil, jika tidak maka pendapatan atas
bunga tidak boleh dicatat sebagai pendapatan).
f. Adanya pemeriksaan atas sumber dan penggunaan zakat.
g. Ada tidaknya transaksi yang mengandung unsur-unsur yang tidak
sesuai dengan syariah.
Pihak audit dalam hal ini juga mengatakan bahwa Audit internal
sangat berperan penting dalam meningkatkan perkembangan KSPPS
Maramah agar lebih maju. Audit internal berperan sebagai penilain suatu
kinerja, khususnya di dalam teller sendiri.
Audit Internal KSPPS Maramah dalam tugasnya untuk meminimalisir
kesalahan teller adalah dengan memberikan standar khusus dalam berbagai
aspek kinerja teller, berikut adalah standar khusus SOP Audit Internal KSPPS
Maramah terkait kinerja teller agar lebih baik.
a) Audit sebagai suatu penilaian laporan keuangan yang mendeteksi
tentang kesesuaian kas besar,
b) Kesesuian kas kecil dengan transaksi software per cut off,
c) Kelengkapan pengisian logbook khasanah,
d) Buku kas cadangan yang diisi setiap hari,
52
e) Penanggung kunci brangkas berbeda dengan yang mengetahui kode
brangkas,
f) Manajer mengecek uang secara global (mencocokkan antara
sofware, buku kas cadangan dengan jumlah riil fisik),
g) Pecahan uang 100 lembar harus dibendel,
h) Pembuatan rekap penyerahan uang (RPU) setiap hari,
i) Penyimpanan uang setiap istirahat,
j) Penerimaan setoran setelah tutup kas.
Dengan semua pendeteksian itu KSPPS Maramah memberikan standar
khusus agar kinerjanya lebih baik.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa audit sangat berperan penting
untuk lembaga KSPPS Maramah, khususnya di dalam kinerja teller supaya
kesalahan yang terdapat di teller dapat diminimalisir dan menjadikan KSPPS
Maramah lebih maju khususnya di bagian teller dan umumnya untuk kinerja
yang lain.
Teller sudah menjalankan tugasnya dengan baik sehinggga
meminimalisir kinerja teler guna meningkatkatkan pelayanan dan kepuasan
nasabah, hal ini disampaikan oleh salah satu nasabah yang bernama Bapak
Nasihan yang berprofesi sebagai guru mengatakan bahwa “baginya kinerja
teller sudah sangat bagus ,dalam artian ketika ada nasabah yang datang yang
akan melakukan transaksi baik penarikan, teler nya sangat ramah. dan dalam
laporan keuangan antara buku tabungan dengan kas KSPPS Marhamaha tidak
ada perbedaan”.
53
C. Dampak Dari Pelaksanaan Audit Internal
Adapun dampak dari audit internal setelah dilakukannya auditor di
KSPPS Menurut Firman Yoga Prasetyo damak dari adanya internal audit itu
sendiri teller dalam menjalankan kinerjanaya lebih hati-hati guna
meminimalisir kesalahanya,dalam meningkatkan kepuasaan nasabah teller
selalu berpedoman pada sop teller yang telah ditetapkan oleh pihak KSPPS
Marhamah . menurut Firman Yoga Prasetya (12/05/2019):
1. Dengan diadakannya pengauditan di KSPPS Maramah bisa
meminimalisir dari resiko dari terjadinya kecurangan atau pengambilan
keputusan yang salah akibat informasi yang tidak objektif.
2. Dengan adanya audit internal kesalah dari semua teller menjadi tidak
banyak penyimpangan yang telah terjadi pada laporan suatu keuangan di
KSPPS Maramah.
Dan apabila pihat auditor menemukan suatu kesalahan maka harus
ditindak lanjuti, agar sesuai dengan standar kinerja teller yang telah
ditentukan oleh pihak KSPPS Maramah. Tindak lanjut hasil temuan terjadi
jika ada kesalahan, sehingga pihak dari audit KSPPS Maramah dapat
mengetahui kesalahan dan dapat memperbaiki kesalahan tersebut dimasing-
masing cabang.
Temuan hasil kesalahan tersebut, biasanya audit KSPPS Maramah
membuatkan skoring, di mana apabila semakin banyak terjadi kesalahan
maka, skoring dari cabang KSPPS Maramah tersebut semakin jelek. Begitu
juga dengan kebalikanya, apabila pihak auditor sedikit menemukan kesalahan
54
pada pihak teller, maka sekoring dari pihak internal akan semakin bagus.
Dengan adanya sekoring tersebut, maka audit internal dalam KSPPS
Maramah berharap agar saling berlomba-lomba antar cabang, guna
mendapatkan sekoring yang tinggi dari pihak audit, sehingga resiko
kecurangan pun semakin minimalis atau semakin berkurang.
Teller sudah menjalankan kinerjanya dengan baik guna meningkatkan
kepuasan nasabah. menurut Irma Yuliyani seorang mahasiswa mengatakan
bahwa (kinerja teller sudah baik dalam tanda kutip ramah selalu aktif kepada
nasabah, dari anggapan Irma justru yang perlu ditingkatkan adalah kesabaran
dari nasabah karena ketika hari besar dan akhir bulan yang banyak nasabah
mengantri melakuakan transaksi baik setoran, penarikan maupun setoran).
D. Analisis Swot
Sedaryamanti (2014) pendekatan tradisional untuk menganalisis internal
dan eksternal. SWOT merupakan singkatan dari strenghts (kekukatan)
weakness (kelemaha) internal dari suatu perusahaan serta oppourtunities (
peluang) dan treats (ancaman) lingkungan eksternal yang dihadapiinya.
Analisi swot merupakan tekinik historis yang terkenal dimana manager
menciptakan gambaran secara umum secara tepat mengenai situais
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi strategi ynag efektif
diturunkan dari „kesesuaian‟ yang baik antara sumber daya internal
perusahaan dengan situasi ekternalnya.
1. Kekuatan (Strenghts)
55
merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahan relatif lebih
unggul dibanding pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
layaninya, kekuaatan pada audit inetrnal audit dalam meminialisir
kesalahan teller guna meningkatnya pelayanan dan kepuasan nasbaha
adalah adanya dukungan dari pemeritah, audit internal itu sendiri berada
dibawah satuan kerja audit internal (SKAI) yang menaungi dan juga
melindungi audit internal dalam menjalankan tugasnya, disisi lain audit
internal dilindungi oleh undang-undang yang disahkan oleh pemerintah,
selain itu audit internal juga mempunyai kode etik atau aturan-aturan
sebagai senjata untuk melaksanakan tugasnya yang profesionalisme dalam
meminimalisir kesalahan teller guna meningkatkan pelayanan dan
kepuansan nasabah.
2. Kelemahan (Weaknesses)
merupakan keterbatasan dala suatu atau lebih suber daya/ kapabiloitas
suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Kelemahan audit
internal audit internal kurang disukai karyawan bahkan tak jarang yang
menganggap bahwa audit internal dianggap tidak penting, banyak juga
yang beranggapan kalau audit internal itu tidak terlalu direspon. Disisi
lain hasil dari pemeriksaan audit internal tidak dapat digunakan sebagai
parameter pengambilan keputusan.
3. Peluang (Opportunities)
56
Situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber peluang .
identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan
dalam kondisi persaingan, pertumbuhan teknologi dan membaiknya
hubugan dengan pembeli. Audit internal mempunyai peluang yang sangat
besar yaitu meningkatkan efesiensi dan efetivitas dalam meminialsisr
kesalahan teller guna meningkatkan pelayanan dan kepuasan nasabah,
sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
(BMT) lain guna membantu perusahaan mewujudkan good corporate.
Dengan adanya audit internal maka perusahaan akan membuka lapangan
pekerjaan dibagaian SKAI sesuai yang dibutuhkan, sehingga menambah
lapangan pekerjaan.
4. Ancaman (Threats)
Penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai saat ini atau
yang diinginkan. Masuknya pesaing baru pertumbuhan pasar yang
lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembelli ,
perubahan teknologi, dan direvisinya atau bauran peraturan, dapat
menjadi penghalang bagi keberhasilan perusahaan. Disisi ini audit
internal dalam meminimalisir kesalahan teller mempunya ancaman yaitu
auditor kehilangan kepercayaan dari karyawan, yaitu dengan anggapan
bahwa auditor dalam suatu perusahaan (BMT) hanyalah sebagai
formalistas saja. Akan tetapai audit internal dapat
57
mempengaruhi pengambilan keputusan seorang manager sehingga
memungkinkan keputusan yang diambil manager tidak
menguntungkan bagi perusahaan.
5. Keterbatasan analisi swot
Analisi swot merupakan kerangka pilihan bagi banyak manager
selama periode waktu panjang , karena kesederhanaan dan
kemampuaanya untuk menggabarkan esensi dari formulasi strategi
yang baik, menyesuaikan peluang dan ancaman suatu perusahaan
dengan kekuatan dan kelemahannya.
Analisi swot merupakan pendekatan konseptual sangat luas sehingga
rentan terhadap beberapa kelemahan utama.
a. Analisis SWOT dapat terlalu menekan kekuatan internal dan
menganggap remeh ancaman eksternal
b. Analisis SWOT dpat bersifat statitis dan berisiko mengabaikan
kondisi yang berubah. Analisis SWOT dapat terlalu menekan pada
satu kekuatan atau elemen startegi.
58
Tabel 4.1. Matrik swot Internal audit
Internal
Eksternal
Strenghts (S)
1.Dilindungi oleh UU
2. Dibawah naungan SKAI
3. Memiliki kode etik
Weakness (W)
1. Audit kurang begitu
direspon
2. Kurang sukai karyawan
3. Hasil pemeriksaan tidak
bisa dijadikan dalam
pengambilan keputusan
Opportunities (O)
a. meningkatkan
efisensi dan
efektivitas
operasional
perusahaan
b. mampu bersaing
dengan perusahaan
lain
c. dapat menciptakan
good corporate
Strategi
1/a. Dengan dilindungi UU
maka audit internal dapat
berjalan dengan efektif
dalam operasional.
2/b. Menjalin hubungan
baik dengan pemerintah
maka empermudsah
komunikasi dan
memperluas jaringan
menuju good corporate
Strategi
1/a. Meningkatkan
kualitas karyawan, audit
internal memberikan
pengarahan kepada
karyawan untuk
meningkatkan kualitas
kerja.
2/b. audit internal
membantu manager dalam
pengambilan keputusn.
Karena internal audit
mengetahui internal
perusahaan
Threat (T)
a. auditor kehilangan
kepercayaan dari
karyawan
b. audit hanyalah
sebagian dari
formalitas
Strategi
1/a. Meningkatkan saling
percaya antar karyawan
2/b. meningkatkan
pengakuan terhadap
karyawan terhadap audit
internal.
Stratrgi
1/a. Meningkatkan
loyalitas dan saling
percaya antar karyawan.
2/b. meningkatkan kualitas
audit internal .
Dari matrik SWOT tersebut dapat dilihat bahwa faktor kekuatan yang
dimiliki internal audit lebih besar dibangdingkan dengan faktor kelemahan dan
faktor peluang lebih banyak dibandingkan faktor ancaman. Oleh karena itu
59
internal audit dalam meminimalisir kesalaaan teller guna meningkatkan pelayanan
dan kepuasan nasabah bisa dikatakana berperan baik.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai peran audit
internal dalam rangka meminimalisir kesalahan kinera teller yang dilakuakan
di KSPPS Marhamah Wonosobo maka dapat disimpulkan:
1. Efektifitas kinerja audit internal Auditing dilaksanakan kurang lebih 1
bulan sekali di setiap KSPPS Marhamah , dengan ketentuan sesuai jadwal
tanggal yang tidak di tentukan oleh pihak auditor. Efektifitas kinerja teler
di KSPPS Marhamah secara umum sudah sesui dengan SOP Teller KSPPS
Maramah.
2. Audit Internal berperan sebagai penilain suatu kinerja di perusahaan dan
mengecek suatu kegiatan laporan keuangan, apabila terjadi kesalahan.
Guna untuk di tindak lanjuti, agar supaya suatu kesalahan dapat
diminimalir untuk meningkatkan perkembangan KSPPS Marhamah itu
sendiri.
3. Dampak dari pelaksanaan audit internal yaitu resiko dari terjadinya
kecurangan atau pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang
tidak obtektif atau tidak relevan menjadi berkurang dan semua teller
KSPPS Marhamah menjadi tidak banyak penyimpangan atas laporan
suatu keuangan. Secara keseluruhan nasabah merasa puas dengan
pelayanan teller di KSPPS Marhamah cabang utama Wonosobo. Dari
hasil wawancara pelayanan yang diberikan oleh teller sudah baik dan
61
sudah sesuai dengan SOP KSPPS Marhamah yaitu ramah, teliti dapat
menjaga rahasia nasabah, menarik dan dapat mengedendalikan emosi.
4. Analisis Swot pada pelaksanaan internal audit mempunyai kekuatan audit
internal berada dibawah satuan kerja audit internal (SKAI), dan
Kelemahannya hasil dari pemeriksaan audit internal tidak dapat
digunakan sebagai parameter pengambilan keputusan
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan
bagi KSPPS Marhamah, antara lain:
1. Dalam pelaksanaan audit internal seharusnya pihak audit harus bisa jeli
atau teliti dalam menemukan kesalahan, baik itu kesalahan di bagian teller
maupun di bagian kinerja yang lianya.
2. Pihak dari berbagai KSPPS Marhamah harus berhati-hati dalam suatu
proses kinerjanya, terutama di bagian teller. Karena di pihak teller sendiri
rawan terjadi suatu kesalahan tentang proses masuk dan keluarnya suatu
laporan keuangan.
3. Dari pihak audit sendiri seharusnya ditambahkanya personil audit,
sehingga bisa mengimbangi antara KSPPS Marhamah sekarang yang
bertambah maju.
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan tidak terpaku hanya menggunakan
satu faktor saja (audit internal). Agar hasil penelitian dapat digunakan
lebih secara luas maka subjek penelitian tidak terpaku pada KSPPS
62
Marhamah saja melainkan subjek yang lain seperti Perusahaan BUMN,
Perusahaan swasta, dan yang lainya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan
oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Bitar. 2016. Pengertian, Fungsi, Dan Tugas Teller Bank Beserta Syarat
Menjadi Teller Bank Secara Lengkap: http://www.gurupendidikan.com/
pengertian-fungsi-dan-tugas-teller-bank-beserta-syarat-menjadi-teller-
bank-secara-lengkap/ diakses 5 Mei 2019
Festi T, Theresa dan Andreas, Riska Natariasari. 2014. Pengaruh Peran Audit
Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan. JOM FEKOM. Vol. 1. No.
2: 1-16.
Harapan, Sofyan Syafri. 1995. Auditing Perusahaan Kecil. Jakarta: BUMI
AKSARA.
Kotler. 2003. Manajemen pemasaran edisi II. PT. Indeks kelompok gramedia
.Jakarta
Kotler, philip dan Keller, KL. 2009. Manajemen pemasaran. Jakarta
Mayangsari, Yashinta dan Estik Hari Prastiwi. 2016. Sistem Antrian Teller
Bank Mandiri Sebagai Upaya Meningkatkan Efisiensi Kecepatan
Transaksi. Jurnal Ekonpomi & Bisnis. . Vol 1. No. 1: 49-60
Nurlisnawati, Fanny. 2015. Peran audit internal dalam efektifitas kinerja
karyawan studi kasus PT Telekomunikasi indonesia Tbk. Bandung
Petrus, Raharjo.2004.analisis sistem antrian dan optimalisasi layanan teller.
Jurnal studi management danorganisasi II No.58
Rangkuti, Fredi. 2015. Analisis SWOT.Teknik Pembedah Kasus Bisnis .
Yogyakarta . Gramedia Pustaka Utama
Rini. 2014. Pengaruh Penerapan Peran Komite Audit, Peran Dewan
Pengawasan Syariah, Dan Efektifitas Pengendalian Intrn Atas Laporan
Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Islam. Vol 2. No. 2: 143-155.
Sedaryamanti. 2014. Manajeen Strategi. Bandung. PT Revika Adima
Syatia, Nurul. 2017. Pengaruh Audit Ineternal, Intellectual dan Corporate
Govermence terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Jurnal provita edisi
Vol.5 No.6
64
Suhayati, Ely. 2014. Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi
dalam Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan. Vol 1. No. 2: 118-125.
Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT menuju koperasi modern. Yogyakarta. Ises.
puhlishing
Suryana. 2010. Metodelogi Praktis Kuantitatif Kualitatif . Uneversitas
pendidikan Indonesia.
Suryanto, Bagong dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial Berbagai
Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.
Taradipa. 2017. pengaruh pengendalian audit internal terhadap kinerja
karyawan studi pada PT Bank Panin TBK Cabang Kendari. Vol 2.
No.01.
Tjipjono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3 .Yogyakarta
Valery G.Kumaat. 2011. Internal Audit. Jakarta. Erlangga
Yunus. 2009. Manajemen bank syariah mikro. Malang. UIN Press
Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Zarkasyi, Moh Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan
Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung:
Alfabeta.
65
LAMPIRAN
66
67
68
69
70
Slip Setoran tabungan KSPPS Marhamah
Slip Penarikan tabungan KSPPS Marhamah
71
Browsur KSPPS Marhamah Wonosobo.
72
Brosur KSPPS Marhamah Wonosobo
73
74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
Nama : Tri Gunawan
Tempat/tgl.Lahir : Wonosobo, 4 Agustus 1997
Alamat Rumah : Limbangan Rt: 03 Rw: 03
Desa / Kelurahan : Kadipaten
Kecamatan : Selomerto
Kabupaten : Wonosobo
Provinsi : Jawa Tengah
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD N Limbangan, tahun 2010
b. Mts Ma‟arif 02 Selomerto, tahun 2013
c. MA Negri 01 wonosobo, tahun 2016
C. Pengalaman Organisai
1. IT Club MA Negri Wonosobo tahun 2015
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN
Salatiga tahun 2016-2017
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN
Salatiga tahun 2017-2018
4. UKM Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga
tahun 2016-2018.
Salatiga. 15 Juli 2019
(Tri Gunawan)