analisis pola fdi dan eksport di asean

5
Analisis Pola FDI dan eksport di ASEAN -7 Sektor perdagangan mempunyai peranan yang strategis dalam mendorong perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan perdagangan maka negara tersebut akan mendapatkan cadangan devisa yang adapt digunakan untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi dalam negeri. Selain cadangan devisa, peranan perdagangan bagi perekonomian suatu negara adalah pertumbuhan output dalam negeri. Dengan meningkatnya perdagangan maka diharapkan terjadi peningkatan produktifitas dari faktor- faktor produksi. Keadaan diatas sesuai dengan apa yang dikemukakan Ricardo. Menurut Ricardian model perdagangan dapat terjadi apabila masing-masing negara memiliki biaya relative terkecil untuk jenis barang yang berbeda (Tambunan, 2000). Dalam hal inini Ricardo lebih menitik beratkan pada perbedaan efisiensi relative antar negara dalam memproduksi dua (atau lebih) jenis barang yang digunakan untuk mendasari terjadinya perdgangan internasional dengan mendasarkan pada tingkat produktifitas barang tersebut. Salah satu hal untuk mendorong perdagangan internasional adalah membuat regionalism, yang terdiri dari beberapa kelompok negara berdekatan dalam satu kawasan. Akan tetapi dlaam perkembangannya kawasan regionalism saja tidaklah cukup untuk meningkatkan

Upload: mutia

Post on 13-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tentang analisis FDI dan eksport di ASEAN

TRANSCRIPT

Analisis Pola FDI dan eksport di ASEAN -7

Sektor perdagangan mempunyai peranan yang strategis dalam mendorong perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan perdagangan maka negara tersebut akan mendapatkan cadangan devisa yang adapt digunakan untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi dalam negeri. Selain cadangan devisa, peranan perdagangan bagi perekonomian suatu negara adalah pertumbuhan output dalam negeri. Dengan meningkatnya perdagangan maka diharapkan terjadi peningkatan produktifitas dari faktor-faktor produksi.Keadaan diatas sesuai dengan apa yang dikemukakan Ricardo. Menurut Ricardian model perdagangan dapat terjadi apabila masing-masing negara memiliki biaya relative terkecil untuk jenis barang yang berbeda (Tambunan, 2000). Dalam hal inini Ricardo lebih menitik beratkan pada perbedaan efisiensi relative antar negara dalam memproduksi dua (atau lebih) jenis barang yang digunakan untuk mendasari terjadinya perdgangan internasional dengan mendasarkan pada tingkat produktifitas barang tersebut.Salah satu hal untuk mendorong perdagangan internasional adalah membuat regionalism, yang terdiri dari beberapa kelompok negara berdekatan dalam satu kawasan. Akan tetapi dlaam perkembangannya kawasan regionalism saja tidaklah cukup untuk meningkatkan efisiensi perdagangan. Sehingga muncul sebuah ide untuk membentuk FTA ( Free Trade Area) yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi perdagangan.

Grafik Tren Perdagangan ASEAN sumber : UNCTAD.org (data diolah)-Appleyard dan Field, 1993Tabel FDI Intra- dan Ekstra ASEAN (dalam Million US Dollars), sumber : aseansec.org (data diolah) Teori OLI Paradigm, faktor-faktor yang mempengerahui mengapa MNC mengalirkan FDI ke negara-negara luar

Dalam pencatatannya export-import dicatat dalam Current Account sehingga dipengarui oleh GDP, terms of trade (ToT), real gross capital formation, trade liberalization, real exchange rate, dan FDI. (Sisay,2010)

Rumusan Masalah:1. Bagaimanakah sifat hubungan antara FDI dan ekspor, apakah merupakan efek subtitusi atau komplementer di ASEAN-7?2. Bagaimanakah pengaruh sifat subtitusi atau komplementer terhadap total ASEAN-7?

TINJAUN PUSTAKAHubungan antara FDI dan eksporFDI (Foreign Direct Investment) dapat diartikan sebagai perpindahan modal yang melibatkan kepemilikan dan kendali ( Appleyard dan Field, 1998). Dengan adanya perpindahan kendali dan kepemilikn, maka secara tidak langsung perusahaan tersebut dimiliki dan dikendalikan oleh penanaman modal asing yang mayoritas dikuasai oleh asing (Kindleberger dan Lindert, 1990). Arus FDI tidaklah lepas ari keberadaan Multinational Corporation (MNC) yang umumnya bergerak disektor manufaktur, pertambangan, dan jasa dengan tujuan mencari efisiensi produksi ataupun mencari kemudahan dalam akses pasar. Hal ini mengakibatkan cabang atau anak perusahaan yang tidak saja memiliki kewajiba financial kepada induk perusahaannya, tetapi juga menjadi bagian dari struktur perusahaan (Salvatore, 1997).

Lindert (1998) berusaha menjelaskan peranan dari keunggulan khusus yang dimiliki perusahaan yang memadukan FDI dengan berbagai bentuk kekuatan pasar :1. Pandangan HymerStefen Hymer (1976) memperlihatkan peranan keunggulan khusus suatu perusahaan untuk menggabungkan FDI dengan pasar persaingan tidak sempurna dalam pasar produksi. Investasi pada perusahaan asing bertujuan untuk menekan persaingan dan melindungi kekuatan pasarnya.Pendekatan Hymer juga membantu menjelaskan tentang pola investasi defensive. Yaitu, ketika perusahaan-perusahaan besar seringkali mendirikan perusahaan diluar negeri yang minim keuntungannya, hanya untuk memukul pesaing utamanya di pasar yang sama. Hymer memandang bahwa pola investasi defensive sebagai model lama, dan merupakan perilaku oligopolistic yang bersifat jangka pendek dalam mencari kekuatan pasar. Pola investasi defensive juga menyebabkan keprihatinan, karena perusahaan akan berusaha mempengaruhi setempat untuk memberikan proteksi dan proteksi yang berifat khusus.2. Teori PengusaanTidak selamanya MNC memberikan ancaman besar terhadap persaingan di pasar produksi. Jika ditinjau dari sisi lain mereka hanya memiliki keunggulan dalam kekuatan monopoli di pasar input yang paling produktif. Perusahaan tidak bisa mengendalikan harga dalam produksi. Sehingga keunggulan khusus yang dimiliki perusahaan membuat mereka menanamkan modal di luar negeri dengan memanfaatkan fasilitasnya sendiri daripada harus membeli di negara lain.Teori penguasaan memeliki kekuatan peramalan yang berbeda dengan pandangan Hymer. Kekuatan relatifnya terletak pada peramalan eksistensi dan masalah industri-industri tekhnologi tinggi. FDI cenderung padat tekhnologi tinggi karena tergantung pada ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.Salah satu pendekatan teoritis dalam FDI diperkenalkan oleh Dunning (Mauro, 2000). OLI Framework menyatakan bahwa FDI yang dilakukan oleh perusahaan MNC dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :a. Kepemilikan (Ownership)b. Lokasi (Location)c. Keuntungan Internal (Internal Advantage)

Faktor-faktor yang mempengaruhi FDI a. Volume exportb. Nilai Tukarc. Gross Domestic Productd. Prosentase perdagangan terhadap GDP (merchant et al, 2002)