analisis sebab permintaan sdm

4
ANALISIS SEBAB-SEBAB PERMINTAAN (DEMAND) SDM Prediksi permintaan (demand) SDM dalam perencanaan SDM di lingkugan sebuah organisasi jika dilakukan tanpa alasan tidak akan menghasilkan SDM yang mampu bekerja secara efektif dan efisien, dalam memberikan kontribusi pada organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan strategic dan mewujudkan visinya. Prediksi harus didasari alasan yang kuat untuk memastikan bahwa permintaan (demand) SDM merupakan kebutuhan objektif atau bukan disebabkan oleh ketidakmampuan mendayagunakan secara efektif dan efisien SDM yang sudah diiliki. Dalam memberikan persetujuan terhadap perencanaan SDM yang telah dibuat seorang manajer puncak harus diyakinkan bahwa prediksi kuantitatif dan kualitatif yang telah dilakukan memiliki alasan yang kuat untuk dilaksanakan. Dengan kata lain, manajer puncak harus menyakini bahwa perencanaan SDM jika dilaksanakan tidak akan menjadi pemborosan, tetapi sebaliknya dapat mempertahankan dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas kerja serta hasilnya. Misalnya, dalam memprediksi kualifikasi SDM yang dibutuhkan tidak akurat, sehingga menghasilkan sejumlah SDM yang rendah kemampuannya atau tidak mampu memberikan kontribusi dalam mencapa tujuan dan mewujudkan visi organisasi/perusahaan yang telah ditetpkan. Dampaknya

Upload: ulva-yulianti

Post on 13-Aug-2015

1.352 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Manajemen SDM

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Sebab Permintaan SDM

ANALISIS SEBAB-SEBAB PERMINTAAN (DEMAND) SDM

Prediksi permintaan (demand) SDM dalam perencanaan SDM di lingkugan

sebuah organisasi jika dilakukan tanpa alasan tidak akan menghasilkan SDM yang

mampu bekerja secara efektif dan efisien, dalam memberikan kontribusi pada

organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan strategic dan mewujudkan visinya.

Prediksi harus didasari alasan yang kuat untuk memastikan bahwa permintaan

(demand) SDM merupakan kebutuhan objektif atau bukan disebabkan oleh

ketidakmampuan mendayagunakan secara efektif dan efisien SDM yang sudah diiliki.

Dalam memberikan persetujuan terhadap perencanaan SDM yang telah dibuat

seorang manajer puncak harus diyakinkan bahwa prediksi kuantitatif dan kualitatif

yang telah dilakukan memiliki alasan yang kuat untuk dilaksanakan. Dengan kata lain,

manajer puncak harus menyakini bahwa perencanaan SDM jika dilaksanakan tidak

akan menjadi pemborosan, tetapi sebaliknya dapat mempertahankan dan

meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas kerja serta hasilnya.

Misalnya, dalam memprediksi kualifikasi SDM yang dibutuhkan tidak akurat,

sehingga menghasilkan sejumlah SDM yang rendah kemampuannya atau tidak

mampu memberikan kontribusi dalam mencapa tujuan dan mewujudkan visi

organisasi/perusahaan yang telah ditetpkan. Dampaknya timbul masalah baru seperti

keharusan mengeluarkan biaya (cost) pelatihan yang tidak disediakan sebelumnya

tidak memprediksi pasar tenaga kerja terpaksa membayar upah yang bersifat

pemborosan. Oleh karena itu, perencanaan SDM seharusnya dilakukan jika jelas

sebab-sebab atau alasan perlunya menambah jumlah SDM, terutama jika telah

diketahui tidak dapat diselesaikan dengan melakukan kegiatan manajemen lain.

A. FAKTOR INTERNAL SEBAGAI SEBAB PERMINTAAN (DEMAND) SDM

Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah

organisasi/perusahaan dalam melaksanakan operasional bisnis pada masa sekarang

dan untuk mengantisipasi perekmbangannya di masa depan. Factor internal

merupakan alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM di dalam

Page 2: Analisis Sebab Permintaan SDM

organisasi/perusahaan untuk melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan

penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:

1.Faktor Rencana Strategik (RENSTRA) dan Rencana Operasional (RENOP)

a. Pengobatan SDM di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan adalah untuk

melaksanakan kegiatan bisnis yang terdapat di dalam RENOP sebagai penjabaran

dari RENSTRA. Dengan demikian berarti RENOP dan RENSTRA merupakan

penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi permintaan (demand) SDM.

b. Prediksi perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis sesuai pilihan organisasi/

perusahaan yang telah di antisipasi dan di adaptasi di dalam RENSTRA dan

RENOP anatar lain diikuti dengan merumuskan perencanaan SDM.

2. Faktor Prediksi Produk dan Penjualan

Kegiatan bisnis berdasarkan RENSTRA dan RENOP hanya akan mampu

mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organsasi/perusahaan, apabila bisnis

menghasilkan laba yang kompetitif secara berkesinambungan. Kenyataan

mengharuskan organisasi/perusahaan melakukan prediksi produk yang akan

dihasilkan dan memprediksi pula produk yang dapat dipasarkan (penjualan).

Usaha meningkatkan produktivitas dan penjualan yang melampaui batas

kemampuan SDM yang sudah dimiliki, mengharuskan dilakukan perencanaan

penambahan SDM. Prediksi atau permintaan (demand) haruslah memperhitungkan

persentase pembiayaan (cost) SDM khusunya untuk upah/gaji dari laba, sebagai satu-

satunya sumber yang dapat dipergunakan dlam menambah jumlah SDM. Dalam

kondisi tersebut berarti prediksi permintaan SDM yang cukup banyak jumlahnya

harus diturunkan, jika melampaui kemampuan organisasi/perusahaan membayar

upah/gaji dan pembiayaan (cost) SDM lainnya.

3. Faktor Pembiayaan (Cost) SDM

Prediksi permintaan (demand) dalam perencanaan SDM sangat dipengaruhi

oleh anggaran atau pembiayaan (cost) SDM yang dapat disediakan

organisasi/perusahaan memikul tanggung jawab menjamin bahwa upah/gaji tetap

setiap SDM yang dipekerjakan sebagai karyawan tetap dapat dibayar secara

berkelanjutan. Selain harus memprediksi permintaan (demand) SDM sekurang-

Page 3: Analisis Sebab Permintaan SDM

kurangnya sesuai dengan kemmapuan organisasi/perusahaan membyar upah/gaji

sebagai bagian dari cost SDM dari persentase laba yang diraih secara berkelanjutan.

4. Faktor Pembukaan Bisnis Baru (Pengembangan Bisnis)

Pengembangan produk baru tidak dilakukan dengan mengadakan teknologi

baru, karena cara tersebut berarti membuka atau mendirikan organisasi/perusahaan

baru pada tingkat embrional. Pengembangan produk baru akan berdampak

diperlukannya penambahan SDM, karena terjadi penambahan pekerjaan dan bahkan

mungkin bertambahnya jabatan baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi permintaan

(demand) SDM dalam perencanaan SDM, baik jumlah maupun kualitasnya, yang

disebabkan oleh pengembangan bisnis baru di lingkungan sebuah

organisasi/perusahaan.