analisis technology acceptance model pada...

104
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PENGGUNA ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESy) Oleh SAOMI RIZQIYANTO NIM : 105046101570 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/1431 H

Upload: dinhliem

Post on 25-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PENGGUNA

ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FAKULTAS SYARIAH DAN

HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESy)

Oleh

SAOMI RIZQIYANTO

NIM : 105046101570

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010/1431 H

Page 2: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PENGGUNA

ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FAKULTAS SYARIAH DAN

HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESy)

Oleh

Saomi Rizqiyanto

NIM: 105046101570

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Umar AlHaddad, MA

NIP: 196809041994011001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010/1431 H

Page 3: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salAh

satu syarat memperoleh gelar srata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saua atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Mei 2010

Saomi Rizqiyanto

Page 4: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah subhanahu wa taala,

karena berkat rahmat dan keridhaan-Nya, karya tulis skripsi ini berhasil diselesaikan

dengan baik. Latar belakang dari pada penulisan karya tulis ilmiah/skripsi ini adalah

berdasarkan pada prasyarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah di Program

Studi Muamalat Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Proses penyusunan karya tulis ini sendiri, baik riset maupun

penulisan telah memakan waktu kurang lebih satu semester, sehingga tatkala skripsi

ini telah selesai, peneliti terkadang masih kurang percaya sembari berujar dalam hati

“unbelievable”.

Tentunya penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak orang, baik yang

telah memberikan bantuan langsung maupun tidak langsung, entah itu dorongan,

semangat maupun motivasi, materi maupun non materi yang tidak terhingga, hal ini

membuat peneliti merasa perlu untuk mencantumkan rasa terima kasih kepada orang-

orang berikut ini:

1. Prof. Dr. HM Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pengajarannya mencerahkan.

2. Dr. Euis Amalia, MAg dan Ah. Azharuddin Lathif, MHum, selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat/Ekonomi Islam, bantuan mereka sangat

berharga.

Page 5: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

3. Dr. Umar AlHaddad, MA selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyusunan skripsi ini, kebaikannya luar biasa.

4. Ibunda dan Ayahanda tersayang, Khalisah Amar dan Sholihin Sardah, yang

selalu mencurahkan doa, dan amal perbuatannya setiap waktu. Semoga

penyelesaian skripsi ini menjadi amal bakti seorang anak kepada kedua orang

tuanya, walaupun nilainya kecil dan tidak seberapa dengan perjuanganmu.

Tidak lupa untuk adikku, Inez, jangan tiru yang buruk, teladani yang terbaik.

5. Ungkapan terima kasih penulis juga haturkan kepada Bu Lik saya, Khusnul

Khatimah Amar, perananmu begitu besar dalam kehidupan keluarga kami.

Euro dan Ihdi, dua adik kecil menggemaskan. Untuk Bu Lik Afrida, ditunggu

kelahiran anak pertamanya.

6. Untuk sahabat-sahabat karib saya, Abdul Ghaffar Al Ayyubi, kebaikanmu

sangat berarti, Nanang Syahroni, Ibrahim Putra, Devi Frildawati, Irawati

Kurniawan, Syarah Syafira, Nurismalatri, Ghita Prima Lestari dan Niken

Febria Larasati, semuanya adalah teman kelas dan rekan kerja yang baik.

Tidak lupa tim futsal PSA05, Ahmad Ridho CP, Rizky Armis Maulana,

Chabibie Asyaba, Rachmat Fawzi, Muhammad Luthfi, M Dadi Sutisna dan M

Irfan Hardiansyah.

7. Rekan-rekan di Divisi Pemberitaan Berita UIN/UINNEWS/AkhbarJamiah

HUMAS UIN, yang telah mengisi waktu luang ketika diri ini bosan dan jenuh

dengan penyusunan skripsi, Rekan-rekan di P3M FSH terutama bagian

Page 6: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

website, berkat menjadi admin, peneliti berhasil menghimpun banyak data

untuk penelitian ini.

8. Penelitian ini berhutang budi pada M Zaini Firdaus, Arifin, Elda Widiana dan

Yasinta Ista Devi, yang telah turut menyebarkan angket ini, berkat

pertolongan mereka skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

9. The last but not at least, for LOVE, which makes everything can happen, yang

banyak melahirkan orang-orang berhati malaikat seperti yang telah penulis

paparkan di atas. Kebaikan mereka tulus dan tanpa intensi yang buruk.

Rasanya tidak mungkin peneliti menuliskan satu persatu semuanya. Tidak ada

yang bisa peneliti berikan selain ucapan terima kasih dan doa serta pengharapan

terbaik atas segala kebaikan yang diberikan. Semoga Allah, memberikan rahmat dan

ridha Nya kepada mereka. Amin. With Very Best Wish

Jakarta, 24 Mei 2010

Page 7: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Asia Top 10 Internet Countries

Gambar 1.2 Model Penelitian Technology Acceptance Model

Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model Fred Davis

Gambar 2.2 Model Technology Acceptance Model Fred Davis modifikasi Arif

Wibowo

Gambar 2.3 Model Theory of Reasoned Action Ajzen

Gambar 2.4 Model Theory of Planned Action Ajzen

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.2 Usia Responden

Gambar 4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden

Gambar 4.4 Studi Keagamaan Formal Responden

Gambar 4.5 Perilaku Menabung Responden

Gambar 4.6 Keikutsertaan Asuransi Responden

Gambar 4.7 Penggunaan Jasa Keuangan Syariah Responden

Page 8: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Gambar 4.8 Minat Penggunaan Jasa Keuangan Syariah Responden

Gambar 4.9 Kepemilikan Ponsel Berfitur GPRS

Gambar 4.10 Kepemilikan Ponsel Berfitur 3G

Gambar 4.11 Penggunaan SMS Banking

Gambar 4.12 Rutinitas Penggunaan SMS Banking

Gambar 4.13 Rutinitas Penggunaan Internet

Gambar 4.14 Akses Internet

Gambar 4.15 Transaksi Ekonomi Melalui Internet

Gambar 4.16 Aspek Pengetahuan Layanan E Banking dalam Transaksi Ekonomi

Internet

Gambar 4.17 Interaksi pengguna e banking ketika bertransaksi di internet

Gambar 4.18 Produk E Banking yang sering digunakan

Page 9: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Variabel dan Indikator Pertanyaan

Tabel 4.1 Kaidah Reliabilitas Guilford

Tabel 4.11 Correlation Kendall’s tau_b dan Spearman’s rho Uji Hipotesa 1

Tabel 4.12 Correlation Kendall’s tau_b dan Spearman’s rho Uji Hipotesa 2

Page 10: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Gambar iv

Daftar Tabel v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 9

C. Batasan Masalah 10

D. Rumusan Masalah 10

E. Tujuan Penelitian 11

F. Manfaat Penelitian 11

G. Review Studi Terdahulu 12

H. Hipotesis 15

I. Metode Penelitian 17

J. Sistematika Penulisan 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

1. Pengertian TAM 24

Page 11: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

2. Model TAM 26

3. Pengembangan TAM 30

B. Kajian Electronic Banking 35

1. Layanan Electronic Banking 37

2. Manfaat Electronic Banking 42

C. Perbankan 44

D. Internet 46

BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN JAKARTA

A. Sejarah Singkat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 51

B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 52

C. Program Pendidikan 54

1. Program Studi Ahwal Syahsyiyah 55

2. Program Studi Jinayah Siyasah 56

3. Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum 57

4. Program Studi Muamalat 58

D. Jumlah Dosen, Pegawai dan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum 60

E. Organisasi dan Struktur Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum 60

Page 12: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

BAB IV ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA

PENGGUNA ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FSH UIN

JAKARTA

A. Sebaran Data Faktor Sosial Ekonomi Pengguna Electronic Banking FSH 63

B. Sebaran Data Pengguna Electronic Banking 68

1. Data Pengguna SMS 68

2. Data Pengguna Internet 73

C. Analisis TAM dalam Pengguna Electronic Baking di FSH 79

1. Uji Hipotesa Korelasi Rank Spearman 79

D. Hambatan Penetrasi Penggunaan Electronic Banking 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 89

B. Saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi memang telah mengubah wajah dunia. Thomas L Friedman

menyebutnya globalisasi dengan teknologi informasi1, selain mengeliminir sekat-

sekat yang membatasi ruang gerak manusia, globalisasi juga tengah memasuki

ruang gaya hidup. Secara naratif bisa digambarkan sebagai berikut. Di bidang

politik, pada era sebelumnya, kebebasan berpendapat dan menyuarakan

kepentingan golongan terasa sangat sulit. Orang harus punya media, organisasi

maupun partai politik untuk menyuarakan aspirasinya. Kini, dengan hadirnya

Internet, semua orang merasa berhak dan mampu untuk menyuarakan

aspirasinya. Hadirnya blog maupun jejaring sosial membuka keran politik yang

tadinya mampet menjadi terbuka lebar.

Dalam bidang kehidupan yang lain, orang kini lebih mudah bersosialisasi.

Melalui jaringan sosial semisal facebook dan twitter, orang-orang bebas

mengomunikasikan apapun dan mendapat respon yang cepat dari teman-

temannya di berbagai belahan dunia. Menurut Mike Germano, presiden dari

Carrot Creative menyatakan tahun 2000 internet merupakan brosur raksasa, di

1 Thomas L Friedman. Understanding Globalization; Lexus and Olive Tree. New York:

McGraw Hill 1998

Page 14: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

2

tahun 2009 internet merupakan tempat reuni sekolah, kelas memasak, studio

rekaman, pertemuan politik hingga showroom mobil. Social media represents a

fundamental shift in the way we communicate2. Media Sosial (internet)

menghadirkan pergeseran mendasar dalam cara kita berkomunikasi.

Pendapat di atas mengindikasikan bahwa, globalisasi dengan teknologi

informasi juga mengubah gaya hidup. Secara spesifik, masyarakat saat ini

sebagai generasi pertama yang dikepung komputer dan internet (media digital)3,

merasa tidak perlu bersusah payah berkomunikasi dengan sanak kerabat yang

terpisah jarak ribuan mil. Hanya bermodalkan sambungan internet, komputer

berikut headset dan webcam, orang bisa melepas rasa kangen yang terpendam

puluhan tahun, tanpa harus bertemu di suatu tempat.

Salah satu gaya hidup yang turut berubah adalah cara manusia dalam

memenuhi kebutuhan ekonomisnya, berkat globalisasi yang ditandai oleh adanya

teknologi informasi, orang-orang kini dengan mudah bertransaksi di dunia maya.

Orang bebas membeli, menjual ataupun melelang barang-barangnya melalui

internet. Transaksi antara penjual maupun pembeli, produsen maupun konsumen

bisa terjadi secara seketika, tanpa membutuhkan dokumen-dokumen

konvensional semacam nota, formulir, maupun lainnya

2 Mike Germano. “Word of Mouse, How To Utilize Social Networking As Real Medium

Of Growth”. Dokumen diakses pada Desember 2009 dari http://start.io/carrotcreative

3 Tapscott, Don. “Growing Up Digital”. Dalam Mukhlis Fuadi, Cybereducation dalam

Dunia Pendidikan Kita. Jogjakarta; Majalah Sinar Juni. 2004

Page 15: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

3

Mengantisipasi tren perubahan ini, teknologi informasi itu tentu menjadi

satu-satunya solusi bagaimana perusahaan mampu mengkomunikasikan

keinginan pelanggan dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Ketika bisnis

komoditas dot com meledak pada era 90 an yang menandai era electronic

commerce. Perusahaan-perusahaan besar segera saja membuat aplikasi yang

memungkinkan suatu produk bisa diterima sedemikan mudah oleh konsumen.

Namun kenyataan berbicara lain, hanya berselang satu dekade setelah internet

dikomersialkan di awal tahun 1990, justru 80% perusahaan yang bermain dalam

area dot com terancam bangkrut4.

Penerapan electronic commerce bermula di awal tahun 1970 an, dengan

adanya inovasi semacam electronic fund transfer (EFT). Saat itu tingkat

aplikasinya masih terbatas pada perusahaan-perusahaan besar, lembaga keuangan

dan segelintir perusahaan kecil yang nekat. Lalu muncullah Electronic Data

Interchange yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi

lain. Sehingga demikian, hal ini memicu meledaknya jumlah pelanggan

potensial. Tahun 2002 Pusat Riset E Commerce di Texas University mencatat

perusahaan internet yang paling cepat tumbuh adalah sektor e commerce.

Pertumbuhannya mencapai 72%, dengan pendapatan yang dihasilkan melebihi

satu triliun US Dollar5

4 M Suyanto. Strategi Periklanan pada E Commerce Perusahaan Top Dunia. 2003.

Jogjakarta: Penerbit Andi, h. 10

5 ibid

Page 16: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

4

Kecenderungan di atas yang menyatakan bahwa sekitar 80% perusahaan

yang bermain di area dot com terancam bangkrut atau boleh dikatakan tidak

mampu mengantisipasi pertumbuhan konsumen dengan beragam selera dan

keinginan, hingga akhirnya ditinggalkan pelanggan dan mengalami kebangkrutan

memiliki banyak penyebab. Salah satu penyebabnya adalah karena teknologi

yang digunakan cenderung satu arah, tidak mengakomodir secara sepenuhnya

keinginan konsumen sehingga tingkat penerimaan konsumen terhadap aplikasi e

commerce menjadi rendah. Arif Wibowo dalam skripsinya yang berjudul Kajian

Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology

Acceptance Model menyebutkan kekurangan dari electronic commerce itu

sebagai berikut:

“Kecenderungan terjadinya End User Computing telah menimbulkan

reaksi yang berbeda-beda dalam sikap dan perilaku pengguna sistem

informasi. Perasaan menerima atau menolak muncul menjadi dimensi sikap

terhadap penggunaan sistem informasi”6

Kesimpulan dari Arif Wibowo adalah sukses atau tidaknya penggunaan

aplikasi e commerce bisa diukur melalui tingkat penerimaan aplikasi tersebut dari

sisi pengguna dalam hal ini konsumen maupun pelanggan.

Electronic banking sebagai salah satu bentuk aplikasi perdagangan

elektronik e commerce atau e service merupakan salah satu channel perbankan

6 Wibowo, Arief. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan

Technology Acceptance Model. Skripsi S1 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi

Luhur Jakarta, 2008. h. 8

Page 17: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

5

dalam melayani nasabah, meningkatkan efisiensi hingga menarik calon pengguna

produk perbankan sebagai salah satu nilai tambah. Melalui electronic banking ,

perbankan dituntut untuk menghadirkan layanan apa saja, di mana saja, kapan

saja dan siapa saja dalam arti kata customer oriented7.

Salah satu fungsi utama daripada electronic banking adalah untuk

meningkatkan efisiensi layanan perbankan. Dengan hadirnya electronic banking

diharapkan para nasabah tidak perlu lagi mengantri untuk melakukan transaksi

transfer uang, cek saldo, pembayaran rekening listrik maupun tagihan internet

dan telephone. Diharapkan juga mampu mengurangi jumlah transaksi manual

maupun ATM yang selama ini identik dengan tradisi antri dan memakan banyak

waktu.

Alasan yang mendasari perbankan menghadirkan layanan electronic banking

dua diantaranya adalah tingginya penetrasi penggunaan internet di Indonesia dan

banyaknya pengguna ponsel di Indonesia. Berdasarkan data dari

www.internetworldstats.com per Juni 2008, Indonesia menempati urutan 5 besar

Negara Asia yang warganya menggunakan internet. Data menyebutkan sekitar

25.000.000 orang, dari 237.512.355, penduduk Indonesia mengakses internet

dengan tingkat pertumbuhan pengguna (user growth) 900% dan tingkat penetrasi

7 Bambang Wahyunugroho. Strategi Pengembangan TI pada Perbankan Modern. Bahan

Presentasi STTI-BI.

Page 18: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

6

penduduk 10%8. Begitu juga dengan pengguna ponsel di Indonesia, Asia Market

Intellegence yang bekerja sama dengan Siemens Mobile menempatkan Indonesia

sebagai negara urutan pertama yang penduduknya menggunakan ponsel di Asia

Tenggara dengan persentase 92,9 % mengalahkan Filipina 91% dan Malaysia

89%.

Dengan tingginya tingkat pengguna internet yang diikuti pertumbuhan yang

begitu mengagumkan dan besarnya pengguna ponsel di Indonesia, maka prospek

perkembangan electronic banking di Indonesia selayaknya semakin positif.

Gambar 1.1 Asia Top 10 Internet Countries

8 “Asia Top 10 Internet Countries” dokumen diakses pada 15 September 2009 dari

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

Page 19: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

7

Prospek pertumbuhan pengguna internet dan ponsel yang besar ternyata

tidak dibarengi dengan peningkatan penggunaan electronic banking , berdasarkan

riset Yahoo Indonesia dan TNS (Taylor Nielsen Safros), hanya sekitar 5% saja

dari total pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas internet

banking9. Begitu juga dengan pengguna ponsel, penduduk Indonesia yang

merupakan pengguna ponsel terbesar di Asia Tenggara ini ternyata tidak diiringi

dengan banyaknya pengguna SMS banking dan mobile banking yang penetrasi

keduanya hanya sekitar 6% saja10

. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwasannya

layanan electronic banking belum begitu diterima di kalangan pengguna internet

dan ponsel. Kenapa bisa terjadi hal yang sedemikian itu, penulis menduga

aplikasi electronic banking masih belum bisa diterima oleh kebanyakan nasabah

perbankan di Indonesia. Isu yang berkembang adalah karena keamanan

bertransaksi masih diragukan hingga kecanggihan teknologi yang justru

menyulitkan pengguna electronic banking sendiri.

Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai institusi pendidikan milik pemerintah yang terletak di kawasan

Tangerang Selatan tepatnya di kota Ciputat tentunya memiliki potensi pengguna

electronic banking yang besar. Alasan ini didasari fakta bahwa, selain letaknya di

kawasan sub urban Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah merupakan pangsa pasar

9 “Internet, Kita dan Masa Depan” Artikel diakses pada tanggal 15 September 2009 dari

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/27/03024518/internet.kita..dan.masa.depan

10 “Penetrasi dan Profil Pengguna E-Channel Baru” Artikel diakses pada 21 September

2009 dari http://ikatanbankir.com/ibi/article.php?id=35

Page 20: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

8

yang besar. Dengan jumlah mahasiswa lebih dari 20.000 orang, dan jumlah

dosen tetap lebih 586 orang, ditambah jumlah alumni yang lebih dari 35.000

orang, tentunya prospek pengguna electronic banking menjadi besar, namun

inilah yang perlu diteliti lebih lanjut11

.

Oleh karena itu menarik untuk diteliti mengenai tingkat akseptansi atau

penerimaan pengguna electronic banking di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

terhadap aplikasi electronic banking. Pada penelitian kali ini, peneliti

menggunakan sampel pengguna electronic banking di Fakultas Syariah dan

Hukum. Alasan menggunakan sampel pengguna electronic banking FSH UIN

Jakarta karena dosen dan mahasiswa FSH merupakan domain peneliti, dengan

profesi dosen dan mahasiswa FSH UIN yang juga berkecimpung di dunia hukum

politik dan ekonomi (perbankan) sejatinya menjadi model yang signifikan untuk

diteliti. Dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model penulis

ingin mewujudkan penelitian ini menjadi karya tulis ilmiah berupa skripsi

dengan judul, Analisis Technology Acceptance Model Pada Pengguna

Electronic Banking Di Lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

11

Tim Penyusun. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

Jakarta: UIN Jakarta Press. 2008

Page 21: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data dari www.internetworldstats.com per Juni 2008, akses

internet penduduk Indonesia mengalami lonjakan pertumbuhan pengguna (user

growth) hingga 900% dan tingkat penetrasi penduduk 10%12

. Data dari Asia

Market Intelegence juga menyebutkan penduduk Indonesia merupakan pengguna

ponsel terbesar di Asia Tenggara dengan persentase 92,9%. Dengan besarnya

tingkat pengguna internet dan ponsel yang diiringi pertumbuhan yang begitu

mengagumkan, maka prospek perkembangan electronic banking di Indonesia

semakin positif. Namun yang menjadi masalah adalah, berdasarkan riset Yahoo

Indonesia dan TNS (Taylor Nielsen Safros), hanya sekitar 5 persen saja dari total

pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas electronic banking13

,

begitupun dengan aktifitas pengguna ponsel, penetrasi penggunaannya dalam

bidang electronic banking hanya sekitar 6% saja. Dari sini bisa ditarik suatu

identifikasi masalah apakah penerapan aplikasi electronic banking belum begitu

populer di kalangan pengguna internet dan ponsel, atau tingkat akseptasi atau

penerimaan masyarakat pada aplikasi electronic banking memang rendah.

12

“Asia Top 10 Internet Countries” dokumen diakses pada 15 September 2009 dari

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

13 “Internet, Kita dan Masa Depan” Artikel diakses pada tanggal 15 September 2009 dari

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/27/03024518/internet.kita..dan.masa.depan

Page 22: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

10

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti perlu membatasi

permasalahan. Hal ini dimaksudkan agar masalah tidak menjadi bias, sehingga

diperoleh pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Berikut

pembatasan penelitian yang dimaksud:

1. Faktor penerimaan (factor of acceptance) yang dijadikan variabel independen

(x) adalah Perceived of Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU)

dengan tidak mengabaikan faktor eksternal seperti kemampuan ekonomi dan

faktor adopsi tren. Sedangkan variabel dependen (y) dalam penelitian ini

adalah Actual Usage (AU)

2. Layanan electronic banking yang dimaksud adalah layanan SMS banking,

mobile banking dan internet banking.

3. Objek penelitian ini adalah pengguna electronic banking di Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melakukan

transaksi perbankan melalui e banking, penggunanya meliputi dosen dan

mahasiswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi maupun batasan masalah yang tengah dikemukakan

sebelumnya, fokus pada penelitian ini adalah ingin merumuskan

Page 23: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

11

1. Bagaimanakah hubungan persepsi manfaat (perceived of usefulness) dan

persepsi kemudahan operasional (perceived ease of use) dengan penerimaan

layanan electronic banking?

2. Diantara faktor persepsi manfaat dan persepsi kemudahan, faktor manakah

yang membuat dosen dan mahasiswa FSH UIN Syarif Hidayatullah

menggunakan electronic banking?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi maupun batasan masalah yang tengah dikemukakan

sebelumnya, maka tujuan daripada penyusunan karya tulis skripsi ini adalah

1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara persepsi manfaat dan

persepsi kemudahan dengan penggunaan electronic banking di lingkungan

FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Untuk mengetahui diantara dua varibel, variabel mana yang memiliki

hubungan paling kuat terhadap aksi penggunaan electronic banking di

lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

F. Manfaat Penelitian

Penyusunan karya tulis ini setidaknya ingin memberi manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan, termasuk peneliti sendiri, pihak akademik, pihak

perbankan penyedia layanan e banking sekaligus masyarakat umum.

Page 24: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

12

1. Bagi peneliti, manfaat yang dirasakan adalah peneliti memperoleh bukti

faktual mengenai operasional electronic banking. Termasuk didalamnya

sistem operasional, security system dan lain sebagainya. Disisi lain juga

memperoleh wawasan yang mendalam mengenai Technologi Acceptance

Model yang dilihat melalui faktor-faktor penerimaan electronic banking

dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi akademik, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan

pemikiran dan pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam khususnya serta

memperkaya literature perpustakaan mengenai aplikasi electronic banking dan

technology acceptance model.

3. Bagi Fakultas Syariah dan Hukum, hasil penelitian ini diharapkan mampu

menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait

dengan kemampuan ekonomi para dosen, terutama pada penggunaan

electronic banking.

4. Bagi masyarakat umum, semoga hasil penelitian ini mampu meningkatkan

wawasan yang berarti mengenai electronic banking. Serta bagaimana

meningkatkan animo masyarakat dalam bertransaksi perbankan melalui e

banking.

G. Review Studi Terdahulu

1. Sri Maharsi, 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah

Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka

Page 25: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

13

Technology Acceptance Model (TAM). Fakultas Ekonomi, Universitas

Kristen Petra, Surabaya. Penelitian ini yang menggunakan model analisis

TAM ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat

menggunakan internet banking oleh penggunanya dan dapat menjadi masukan

bagi pihak manajemen bank untuk mengevaluasi penggunaan internet

banking. Kuesioner dibatasi pada pengguna internet banking di 8 bank yang

berada di Surabaya yang menyediakan layanan internet banking. Penelitian ini

membuktikan bahwa faktor yang mempengaruhi minat menggunakan internet

banking adalah Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived

Credibility. Faktor Computer Self Efficacy juga berpengaruh pada minat

menggunakan internet banking secara tidak langsung melalui Perceived

Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Credibility.

2. Dwi Apri Mujayanti, 2006. Analisis kepuasan pelanggan terhadap layanan

internet banking klik BCA. Pascasarjana Universitas Gunadarma Jakarta.

Suatu lembaga/perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa

ditentukan oleh konsep kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat kepuasan nasabah BCA sebagai pengguna KlikBCA atas program

pelayanan internet banking KlikBCA, kemudian mengetahui kesesuaian

antara harapan dan persepsi pengguna internet banking KlikBCA, dan

menentukan strategi berdasarkan hasil penelitian guna meningkatkan kualitas

pelayanan pada layanan internet banking KlikBCA. Penelitian menggunakan

metode survei. Penelitian ini juga menggunakan tes hipotesis yang diperoleh

Page 26: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

14

berdasarkan hasil perhitungan statistik dari kuesioner yang terdiri dari 27

pertanyan dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.00. Jumlah total

responden yang diteliti adalah 410 nasabah BCA yang menggunakan

KlikBCA. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus dan September

2006. Hasil penelitian menunjukan bahwa empat dimensi kualitas layanan

yaitu wujud, kehandalan, daya tanggap, dan empati terdapat adanya perbedaan

antara harapan dan persepsi pengguna KlikBCA, sedangkan dimensi jaminan

diperoleh hasil antara persepsi dan harapan responden tidak terdapat

kesenjangan pelayanan. Kemudian hasil penelitian juga menunjukan bahwa

pelayanan jasa perbankan KlikBCA memenuhi 71,2% kebutuhan

konsumen/nasabah BCA, dan ada 6 faktor/item yang mempengaruhi kepuasan

pemakai KlikBCA yang perlu mendapatkan perhatian dari BCA.

3. Arif Wibowo, 2008. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi

dengan Pendekatan Technology Acceptance Model. Universitas Budi

Luhur Jakarta. Kecenderungan terjadinya End User Computing telah

menimbulkan reaksi yang berbeda-beda dalam sikap dan perilaku pengguna

sistem informasi. Perasaan menerima atau menolak muncul menjadi dimensi

sikap terhadap penggunaan sistem informasi. Selain sikap, diketahui ada

beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku user terhadap

penggunaan sistem informasi. Penelitian ini mengkaji perilaku pengguna

sistem informasi di sebuah institusi pendidikan tinggi berdasarkan faktor-

faktor yang mempengaruhinya dengan pendekatan Technology Acceptance

Page 27: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

Model (TAM). Uji statistik dilakukan dengan Structural Equation Modeling

(SEM) menggunakan Software Lisrel v8.30. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Model TAM yang diperkenalkan oleh Davis dapat digunakan dalam

penelitian ini, mengingat sistem informasi berbasis web adalah bagian dari

teknologi khususnya teknologi informasi.

H. Hipotesis

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini merujuk pada model

penelitian berikut

Gambar 1.2 Model Penelitian

Seperti yang diuraikan oleh peneliti diatas, bahwa penelitian ini

menggunakan model Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada

bagian variabel eksternal. Model penelitian bisa dilihat pada gambar 1.2. Model

ini berfokus pada tiga variabel utama yakni PU, PEU dan AU. Penelitian ini

memang menyertakan dua variabel eksternal sebagai pendukung, hanya saja

kedua variabel eksternal tersebut tidak diuji hipotesis karena penelitian ini

Page 28: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

16

memang berfokus pada hubungan ketiga variabel utama, dengan demikian

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut;

Hipotesis Variabel Persepsi Manfaat

Berdasarkan teori TAM, persepsi manfaat atau perceived of usefulness diduga

memiliki korelasi signifikan terhadap sikap penggunaan electronic banking. Oleh

karenanya hipotesis yang menguji pengaruh Persepsi Manfaat terhadap

Penggunaan berbunyi

Ho:b1≠ 0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

Ha: b1=0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) memiliki korelasi positif

signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

Hipotesis Variabel Persepsi Kemudahan

Berdasarkan teori TAM, persepsi kemudahan atau perceived of ease of use

diduga memiliki korelasi positif signifikan dengan Sikap Penggunaan electronic

banking. Oleh karenanya hipotesis yang menguji korelasi hubungan Kemudahan

dengan Sikap Penggunaan berbunyi

Page 29: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

17

Ho:b2≠ 0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

Ha: b2=0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

I. Metode Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu

metode penelitian yang menggambarkan obyek penelitian pada saat sekarang

berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari lapangan.

Dari hasil data dan angka yang diperoleh, dibuatlah hipotesis-hipotesis dan

dilakukan serangkaian pengujian terhadap hipotesis tersebut. Apabila telah

dilakukan serangkaian pengujian bisa didapat kesimpulan dan saran-saran yang

sangat bermanfaat14

.

Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei

Lapangan (field research) dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Survei

Lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai

14

„Model-model penelitian” dokumen diakses pada 8 Desember 2009 dari

www.isekolah.org/file/h_1090893369.doc

Page 30: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

18

analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan15

. Sedangkan

kuisioner atau angket bermakna suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan yang dijawab secara tertulis. Penggunaan angket dipilih

karena secara kuantitatif peneliti dapat memperoleh data yang cukup banyak

yang tersebar secara merata dalam wilayah atau area yang diselidiki.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian kali ini adalah pengguna electronic banking di lingkungan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel

penelitian sebanyak 45 orang. Pemilihan responden menggunakan accidental

sampling karena kesulitan memperoleh kerangka sampling yang sesungguhnya.

Hal ini dikarenakan daftar pengguna electronic banking sangat sulit

diperoleh dari pihak bank. Instumen pengumpulan data yang digunakan

berupa kuisoner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang

menggunakan technology acceptance model, yang lebih dikhususkan pada 3

variabel utama yaitu persepsi manfaat, persepsi kemudahan dan sikap

penggunaan.

Pengukuran variabel PEOU, dan PU menggunakan Likert Summated Rating

dengan 5 kisaran skala mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

15

Gorys Keraf. Komposisi, Sebuah Kemahiran Berbahasa. Jakarta; Penerbit Nusa Indah.

1993

Page 31: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

19

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena ini

telah ditetapkan secara spesisifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian16

. Jumlah butir pertanyaannya adalah PEOU sebanyak 5

butir, PU sebanyak 5 butir, dan AU sebanyak 5 butir. Rincian butir pertanyaan

tersebut selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Varibel dan Indikator Pertanyaan

Dependent

Variabel (y)

Independent

Variabel (x)

Indikator

Penerimaan

pengguna

terhadap

layanan internet

banking

(Actual Usage)

Persepsi Manfaat

(Perceived

Usefulness)

1. Manfaat terhadap pekerjaan

2. Manfaat terhadap waktu

3. Manfaat terhadap biaya

4. Manfaat terhadap energy

5. Manfaat terhadap transaksi

Persepsi Kemudahan

(Perceived Ease of

Use)

1. Kemudahan Registrasi

2. Kemudahan Akses (24/7)

3. Kemudahan Transaksi

4. Kemudahan Customer Service

5. Kemudahan User Friendly

Faktor Ekonomi

1. Pendapatan

2. Aktivitas Ekonomi

3. Perilaku Menabung

4. Keikutsertaan Asuransi

5. Perilaku Investasi

Faktor Teknologi

1. Kepemilikan Ponsel

2. Aktivitas Internet

3. Aktivitas Ekonomi di Internet

4. Penggunaan Electronic Banking

16

Suharsimi Arikunto,. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung; Rineka

Cipta. 2006 h. 168-189

Page 32: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

20

3. Teknik Penulisan

Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini akan merujuk pada “Pedoman

Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersifat kuantitatif yang

bersumber dari data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebar pada

beberapa responden yang kemudian diolah dengan menggunakan piranti lunak

SPSS 13.

5. Teknik Analisa Data

Mendasarkan pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan

permasalahan sosiatif yakni penelitian yang bersifat hubungan antara dua

variabel atau lebih dengan bentuk hubungannya yang bersifat kausal, sebab

akibat, Maka analisis data yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman.

Adapun rumus atau penghitungan untuk pengujian hipotesis rank spearman

adalah

Page 33: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

21

Dimana ρ = Koefisien Korelasi Rank Spearmen

n = Jumlah Sampel

J. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini menjadi beberapa

bab dan setiap bab terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

review studi terdahulu, kerangka teori, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian dari teori technology acceptance

model, berikut model-model yang digunakan termasuk di dalamnya perceived

ease of use dan perceived of usefulness. Tak luput penulis juga mengikutsertakan

definisi, sejarah sampai dengan kemanfaatan internet banking itu sendiri.

Page 34: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

22

BAB III. GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Bab ini terdiri dari sejarah singkat Fakultas Syariah dan Hukum, visi dan misi

Fakultas Syariah dan Hukum, struktur organisasi, program studi fakultas dan

perkembangan kinerja fakultas.

BAB IV. ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DI

KALANGAN PENGGUNA ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN

FSH UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Bab ini menyuguhkan beberapa data berikut analisa jumlah pengguna electronic

banking pada FSH UIN Jakarta, serta alasan-alasan yang mendasari pengguna

electronic banking FSH mengadopsi layanan electronic banking .

BAB V. PENUTUP

Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang kiranya

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 35: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Technology Acceptance Model

1. Pengertian TAM

Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki respon

yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya mengoperasikan suatu

teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk menerima. Contoh paling

mutakhir adalah hadirnya SMS banking. Secara teknis, setiap orang setidaknya

mampu mengoperasikan handphone terutama dalam layanan short message

service, namun dalam banyak kasus ditemui ada banyak orang yang enggan

menggunakan layanan ini karena, bisa jadi belum tahu atau takut akan resiko

keamanan.

Tindakan menerima atau menolak hadirnya suatu teknologi baru telah

menjadi kajian penting dalam dunia sistem informasi. Kajian ini penting

dalam mengukur sukses tidaknya teknologi tersebut di dalam masyarakat.

Oleh karenanya banyak ilmuwan yang merumuskan beragam teori berikut

variable-variabel nya dalam menganalisis behaviorial ini. Salah satu teori

yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan adalah teori Technology

Acceptance Model rumusan Fred Davis.

Page 36: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

25

Menurut Davis1, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan

dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived Usefulness

and Perceived Ease of Use” adalah:

The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems

theory that models how users come to accept and use a technology. The

model suggests that when users are presented with a new technology, a

number of factors influence their decision about how and when they will

use it, notably:

Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the

degree to which a person believes that using a particular system

would enhance his or her job performance".

Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to

which a person believes that using a particular system would be free

from effort"

Gambar 2.1 Model TAM Fred Davis

Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance

Model adalah teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku

pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru. Perilaku

1 Davis, Fred D., 1989, “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease

of Use”, http: // wings. buffalo. Edu / mgmt / courses / mgtsand /success/davis.html, diakses pada

tanggal 8 Desember 2009.

Page 37: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

26

pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh

dua faktor yakni

Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana

pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan

mengingkatkan performa kinerja pengguna.

Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana

pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari

resiko atau kesulitan.

Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan

pengguna. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa

persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan

penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa

penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan

kemudahan penggunaan (ease of use).

2. Model TAM

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arif Wibowo dalam Kajian

Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan

Technology Acceptance Model (TAM) menggunakan 5 (lima) konstruk yang

telah dimodifikasi dari model penelitian TAM Fred Davis yaitu: Persepsi

tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use), persepsi terhadap

Page 38: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

27

kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap penggunaan (Attitude Toward

Using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention To Use), dan

kondisi nyata penggunaan sistem (Actual SystemUsage)2.

Figure 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi Arif Wibowo

a. Perceived Ease of Use (PEOU)

Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi

didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa

komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan Beberapa

indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi:

Komputer sangat mudah dipelajari

2 Wibowo, Arief. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan

Technology Acceptance Model. Skripsi S1 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi

Luhur Jakarta, 2008. h. 25

Page 39: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

28

Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh

pengguna

Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan

pengguna

Komputer sangat mudah untuk dioperasikan

b. Perceived Usefulness (PU)

Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran

dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan

manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan

teknologi informasi meliputi:

Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah,

bermanfaat, menambah produktivitas

Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas,

mengembangkan kinerja pekerjaan

c. Attitude Toward Using (ATU)

Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap

terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan

sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam

pekerjaannya.

Page 40: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

29

Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah

satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang

terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan

komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral

components)

d. Behavioral Intention to Use (ITU)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk

tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah

teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap

perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan

menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,

serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya

menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi

yang baik untuk mengetahui Actual Usage

e. Actual System Usage (ASU)

Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem.

Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi

waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system

jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata

penggunaan.

Page 41: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

30

2. Pengembangan TAM

Model-model penerimaan penggunaan (acceptance of use) telah banyak

dikembangkan oleh para ahli, selain TAM (technology acceptance model) telah

dikembangkan model awal berupa RTA (theory of reasoned action) yang

dikembangkan oleh Fishbein dan model paling terkini berupa TPB (theory of

planned behaviour) yang dikemukakan oleh Ajzen3.

2.1 Theory Of Reasoned Action

Theory Reasoned Action pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada

tahun 1980. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia

berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala

informasi yang tersedia. Teori ini menyatakan bahwa niat seseorang untuk

melakukan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak

dilakukannya perilaku tersebut.

Lebih lanjut teori ini mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak

melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang

pertama berhubungan dengan sikap (attitude towards behavior) dan yang

lain berhubungan dengan pengaruh social atau norma subjective (subjective

norms).

3 York University. “Theories Used in IS Technology; Theory of Reasoned Action”. Dokumen

diakses pada 8 Januari 2010 dari_________________________________________________

http://www.istheory.yorku.ca/theoryofreasonedaction.htm

Page 42: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

31

Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjentif

terhadap niat untuk dilakukann atau tidak dilakukannya suatu perilaku,

Ajzen melengkapi teori ini dengan variable keyakinan (beliefs).

Dikemukakan bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku

(behavioral beliefs) sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan

normative (normative beliefs)4. Secara skematik, TRA digambarkan sebagai

berikut:

Figure 2.3 Model Theory of Reasoned Action Ajzen

2.2 Theory of Planned Behaviour

Theory of Planned Behaviour merupakan teori pengembangan lebih

lanjut dari TAM. Ajzen menambahkan konstruk yang belum ada dalam

TRA, yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control).

4 York University. “Theories Used in IS Technology; Theory of Reasoned Action”.

Dokumen diakses pada 8 Januari 2010 dari__________________________________

http://www.istheory.yorku.ca/theoryofreasonedaction.htm

Page 43: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

32

Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang

dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu. Dengan kata

lain dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku tidak hanya ditentukan

oleh sikap dan norma subjektif semata tapi juga dipengaruhi oleh persepsi

individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya bersumber pada

keyakinannya terhadap kontrol tersebut (control beliefs)5

Figure 2.4 Model Theory of Planned Action Ajzen

Model teoritik dari Teori Planned Behaviour (Perilaku yang

direncanakan) mengandung berbagai variable yaitu

5 York University. “Theories Used in IS Technology; Theory of Reasoned Action”.

Dokumen diakses pada 8 Januari 2010 dari__________________________________

http://www.istheory.yorku.ca/theoryofplannedbehavior.htm

Page 44: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

33

1. Latar Belakang (background factors) seperti usia, jenis kelamin, suku

status social ekonomi, suasana hati, sifat kepribadian, dan pengetahuan)

mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap suatu hal. Dalam

kategori ini, Ajzen memasukkan tiga faktor latar belakang yakni

personal, sosial dan informasi. Faktor personal adalah sikap umum

seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian (personality straits), nilai

hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor social

antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender), etnis, pendidikan,

penghasilan dan agama. Fakor informasi adalah pengalaman,

pengetahuan dan ekspose pada media.

2. Keyakinan perilaku (behavioral belief) yaitu hal-hal yang diyakini

oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif,

sikap terhadap perilaku dan kecenderungan untuk bereaksi secara efektif

terhadap suatu perilaku dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku

tersebut.

3. Keyakinan Normatif (normative beliefs) yang berkaitan langsung

dengan pengaruh lingkungan yang secara tegas dikemukakan oleh

Lewin dalam Field Theory. Pendapat Lewin ini digaris bawahi juga oleh

Ajzen melalui PBT. Menurut Ajzen faktor lingkungan sosial khususnya

orang-orang yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant

others) dapat mempengaruhi keputusan individu.

Page 45: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

34

4. Norma Subjektif (subjective norm) adalah sejauh mana seseorang

memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku

yang akan dilakukannya (normative beliefs). Kalau individu merasa itu

adalah hak pribadinya untuk menentukan apa yang akan dia lakukan,

bukan ditentukan oleh orang lain disekitarnya maka dia akan

mengabaikan pandangan orang tentang perilaku yang akan

dilakukannya. Fishbein dan Ajzen. Menggunakan istilah motivation to

comply untuk menggambarkan fenomena ini yaitu apakah individu itu

mematuhi padangan orang lain yang berpengaruh terhadap hidupnya

atau tidak.

5. Keyakinan bahwa suatu perilaku dapat dilaksanakan (control

beliefs) diperoleh dari berbagai hal, pertama adalah pengalaman

melakukan perilaku yang sama sebelumnya atau pengalaman yang

diperoleh karena melihat orang lain (teman, keluarga, mitra)

melaksanakan perilaku itu sehingga ia memiliki keyakinan bahwa ia pun

akan dapat melaksanakannya. Selain pengetahuan, ketrampilan dan

pengalaman, keyakinan individu mengenai suatu perilaku akan dapat

dilaksanakan ditentukan juga oleh tersedianya waktu, dan fasilitas untuk

melakukannya serta kemampuan untuk mengatasi setiap kesulitan yang

menghambat pelaksanaan perilaku.

Page 46: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

35

6. Persepsi kemampuan mengontrol (perceived behavioral control)

yaitu keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau

tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas

dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan

estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau

tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku itu. Ajzen

menamakan kondisi ini dengan "persepsi kemampuan mengontrol"

(perceived behaviorial control)

Niat untuk melakukan perilaku (intention) adalah kecenderungan

seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan.

Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada

perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan

perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang

berpengaruh dalam kehidupannya.

B. Kajian Electronic Banking

Bank menyediakan layanan Electronic banking atau E-Banking untuk memenuhi

kebutuhan Customer akan alternative media untuk melakukan transaksi perbankan,

selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM. Dengan Electronic banking,

Page 47: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

36

Customer tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank atau

ATM, karena saat ini banyak transaksi pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan

kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet,

handphone, dan telepon6.

Tidak berbeda jauh dengan definisi dari Bank Indonesia, Ensiklopedia Britannica

mendefiniskan E Banking sebagai berikut, Penggunaan Komputer dan Alat

Telekomunikasi yang memungkinkan adanya transaksi perbankan melalui jaringan

telephone dan internet. Penggunaannya mulai dari transfer dana electronic untuk

pembelian barang dan jasa, hingga pembayaran otomatis untuk tagihan dan deposito.

Beberapa bank malah menawarkan layanan home banking, dimana seseorang dengan

computer dan jaringan internet bisa melakukan transaksi baik melalui koneksi

langsung ke situs bank maupun mengakses beberapa layanan online. Penggunaan

electronic banking, masih menurut Britannica, mereduksi sebagian besar transaksi-

transaksi yang masih mengandalkan dokumen-dokumen konvensional maupun uang

kertas dari satu tempat ketempat lain, dari satu orang ke orang lain7.

Sementara John Willey and Son, mendefiniskan Electronic banking sebagai

bentuk transaksi perbankan dimana dana-dana bisa berpindah secara electronis antar

lembaga keuangan yang menggantikan uang kas, cek ataupun instrument lain yang

6 Bank Indonesia “Mengenal Electronic Banking dalam Implementasi Arsitektur Perbankan

Indonesia”. Dokumen diakses pada 6 Oktober 2009 dari_____________________________

http://www.bi.go.id/mengenal.electronic.banking.pdf.

7 “Electronic Banking”. Dokumen diakses pada 10 Januari 2010 dari___________________

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/684199/electronic-funds-transfer

Page 48: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

37

berpindah secara fisik. Kepemilikan dana maupun perpindahan dana antar lembaga

keuangan terekam dengan baik melalui sistem computer berbasis internet maupun

alat telekomunikasi. Nasabah Bank bisa mengakses akun bank dengan menggunakan

kata sandi maupun PIN8.

1. Layanan Electronic Banking

Bank Indonesia membagi layanan electronic banking menjadi empat macam

layanan. Layanan-layanan ini didasarkan pada dua devices / alat transaksi, yakni

personal computer dan mobile phone. Layanan berbasis personal computer adalah

internet banking yang terkoneksi dengan jaringan internet, sedangkan layanan

berbasis teknologi mobile phones adalah SMS banking, phone banking dan mobile

banking9. Dalam studi pustaka kali ini hanya tiga layanan yang akan dibahas, yakni

SMS banking, mobile banking dan internet banking. Phone banking tidak termasuk

karena bukan merupakan teknologi berbasis finger technology.

a. SMS Banking

SMS Banking adalah layanan teknologi yang ditawarkan perbankan ke pihak

customer, yang memungkinkan customer untuk mengoperasikan sejumlah transaksi

yang dipilih melalui ponsel dengan SMS messaging. Layanan SMS Banking

8 Ibid

9 Bank Indonesia “Mengenal Electronic Banking dalam Implementasi Arsitektur Perbankan

Indonesia”. Dokumen diakses pada 6 Oktober 2009 dari____________________________

http://www.bi.go.id/mengenal.electronic.banking.pdf.

Page 49: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

38

dijalankan dengan menggunakan pesan push dan pesan pull. Pesan Push adalah bank

mengirim pesan pendek ke ponsel customer tanpa inisiatif permintaan informasi dari

customer. Pesan push bisa saja sebuah pemberitahuan mengenai event kegiatan bank

di tempat tertentu10

. Bisa dikatakan pesan push adalah mobile marketing dari pihak

bank. Sedangkan pesan pull adalah bank mengirim pesan pendek ke ponsel customer

yang didahului dengan inisiatif dari pihak customer. Contoh dari transaksi ini adalah

cek saldo, cek mutasi rekening.

Berdasarkan layanan pesan pull dan pesan push, bank memberikan beberapa

layanan transaksi perbankan yang bisa dijalankan dengan ponsel. Tipe layanan yang

bisa dijalankan melalui pesan push diantaranya:

1. Laporan Saldo Periodik (bulanan, triwulan ataupun tahunan)

2. Laporan jumlah gaji maupun pendapatan lain.

3. Sukses atau gagalnya sebuah transaksi

4. Informasi pemindahlan sejumlah besar uang

5. Informasi pembayaran tagihan

6. Sedangkan jenis transaksi yang bisa dilakukan dengan pesan pull diantaranya

7. Cek Saldo

8. Cek Mutasi Rekening

9. Permintaan Transfer Uang dari satu akun ke akun lain, baik dari satu bank

maupun bank lain

10

Wikipedia. SMS Messaging, Push and Pull Services. Dokumen diakses pada 13 Januari

2010 dari http://en.wikipedia.org/wiki/SMS_%28messaging%29

Page 50: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

39

10. Permintaan menghentikan pembayaran cek

11. Permintaan penghentian sementara penggunaan kartu kredit/debit

12. Penggantian PIN

b. Mobile Banking

Mobile Banking adalah terma yang digunakan uantuk menggambarkan transaksi

semisal cek saldo, transfer dana dan pembayaran tagihan maupun lainnya melalui

telepon seluler. Dewasa ini, mobile banking paling sering digunakan dengan melalui

teknologi telephone, internet, maupun aplikasi yang di install di ponsel.

Dalam suatu kajian akademis, mobile banking merujuk pada penyediaan dan

ketersediaan bank dalam menghadirkan jasa keuangan melalui bantuan teknologi

mobile atau seluler. Layanan mobile banking meliputi fasilitas managemen transaksi

bank dan pasar modal, termasuk administrasi akun dan informasi nasabah11

.

Transaksi-transaski yang tercover dalam layanan mobile banking diantaranya:

1. Cek Saldo/Cek Mutasi Rekening

2. Monitor Jumlah Deposito

3. Mengakses jumlah kredit

4. Mengatur Kebijakan Asuransi

5. Mengatur Rencana Pensiun

11

Wikipedia. Mobile Banking. Dokumen diakses pada 13 januari 2010 dari

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Mobile_banking&action=edit&section=1

Page 51: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

40

6. Transfer Dana national maupun internastional

7. Pembayaran Tagihan

8. Layanan Portofolio Saham. dll

c. Internet Banking

Dunia Perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi

Internet mulai menjadi merasuk dan bahkan sebagian sudah menjadi standar de

facto. Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Servis

ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan

servis ATM dan phone banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki

ATM. Demikian pula tidak lama lagi akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki

Internet Banking meskipun jumlah pengguna Internet di Indonesia masih sedikit.

Tuntutan ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, tersedia

setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu), nyaman, dan murah. Hal ini dapat

diberikan oleh layanan Internet Banking. Internet banking didefinisikan oleh

Karen Furst adalah sebagai berikut:

Internet banking is the use of internet as remote delivery channel for

banking service, including traditional services, such as opening a deposit

account or transferring funds among different account, as wel as new banking

Page 52: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

41

services, such as electronic bill presentment and payment, which allow

customers to receive and pay bill over bank’s website12

.

Dari pengertian itu, dapat didefinisikan secara sederhana bahwa internet

banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk

mempromosikan dan sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dari

produk yang sifatnya konvensional maupun baru.

Pada dasarnya internet banking memiliki tiga tahap pelayanan yang

ditawarkan kepada nasabahnya, yaitu:

a. Layanan informasi (informational), dimana bank hanya menyediakan

informasi jasa keuangan dalam websitenya;

b. Layanan komunikasi (communicational), dimana dalam website

tersebut juga memungkinkan nasabah dapat berkomunikasi dengan

bank;

c. Layanan transaksi (transactional/advance) dimana sudah

memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi-transaksi keuangan

virtual seperti, transfer dana, pengecekan saldo ataupun berbagai jenis

pembayaran. Dewasa ini ketiga jenis layanan tersebut telah ditawarkan

12 Karen Frust, William Lang, and Nolle Daniel. Internet Banking: Development and

Prospects. Washington DC: Office of the Comptroller of the Currency, Economic and Policy

Analysis, 2000.

Page 53: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

42

oleh perbankan Indonesia. Dari data yang ada saat ini di Indonesia

sudah terdapat enam bank yang telah menyelenggarakan internet

banking pada tahap transaksi, sedangkan pada tahap informasi dan

komunikasi terdapat sekitar 40 bank yang memiliki website.

Dengan disediakannya fasilitas layanan internet banking, nasabah mendapat

keuntungan berupa fleksibilitas untuk melakukan kegiatan setiap saat, nasabah

juga dapat mengakses layanan internet melalui personal computer, ponsel atau

media wireless lainnya

2. Manfaat Electronic Banking

Apabila sebuah bank tidak menyediakan layanan electronic banking, maka dia

mengambil resiko untuk tidak berpartisipasi. Electronic banking memberikan

beberapa keuntungan yang lebih besar dibandingkan resikonya. Adapun

keuntungan tersebut antara lain

a. Business Expansion.

Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk

beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidak

kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin

ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone

banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat

Page 54: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

43

menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang

ada Internet Banking yang lebih mempermudah lagi karena

menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank

kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari

seluruh dunia.

b. Customer Loyality.

Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih

nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka

account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat

menggunakan satu bank saja.

c. Revenue and cost improvement.

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking

dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.

d. Competitive Advantage.

Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar berkompetisi dengan

bank yang memiliki banyak mesin ATM. Maukah anda membuka account

di bank yang tidak memiliki mesin ATM? Demikian pula bank yang

memiliki Internet Banking akan memiliki keuntungan dibandingkan

dengan bank yang tidak memiliki Electronic banking. Dalam waktu

Page 55: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

44

dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki

fasilitas Electronic banking..

e. New Business Model.

Electronic banking memungkinan adanya bisnis model yang baru.

Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

C. Perbankan

Menurut UU Perbankan No 21 Tahun 2008 yang dimaksud bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Berdasarkan jenisnya bank dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariat yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariat yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 5

UU Perbankan).

Selanjutnya fungsi bank secara lengkap adalah sebagai berikut :

Page 56: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

45

a. Agent of Trust, bahwa kegiatan utama bank adalah menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat. Dasar utama kegiatan bank tersebut adalah

trust atau kepercayaan. Jadi masyarakat atas dasar kepercayaan menyimpan

dananya ke bank, demikian juga bank atas dasar kepercayaan

meminjamkan dana tersebut kepada masyarakat. Dengan kata lain bank

berfungsi sebagai lembaga financial intermediary dengan dasar

kepercayaan. (Pasal 3 UU Perbankan).

b. Agent of Development, bahwa tujuan perbankan adalah menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Pasal 4 UU Perbankan). Jadi

dana yang dihimpun oleh bank dari masyarakat dalam bentuk simpanan,

kemudian dipinjamkan lagi ke masyarakat diharapkan digunakan untuk

kegiatan usaha yang produktif, dan menyerap tenaga kerja banyak, serta

menghasilkan barang/jasa yang punya nilai lebih. Dengan demikian

kegiatan utama bank tersebut adalah kegiatan untuk pembangunan

perekonomian masyarakat.

c. Agent of services, selain melakukan kegiatan utama menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa

perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa bank itu antara lain

dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa

Page 57: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

46

pemberian jaminan, dan jasa penyelesaian tagihan (lihat Pasal 6 dan 13 UU

Perbankan). Sedangkan pengertian internet dapat diartikan sebagai jaringan

komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai

komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di

dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis

hingga yang dinamis dan interaktif.

D. Internet

1. Pengertian Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah

rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala

Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara

global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet

switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan

Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan

internetworking13

.

2. Sejarah Internet

13

Eko Purwanto. Pengantar World Wide Web. Jakarta: Jaringan Informasi IPTEK JIPP.

2007

Page 58: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

47

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika,

U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk

mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah

komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal

dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil

dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan

membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang

ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu

mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga

diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar

Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer

pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada

tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn

mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal

pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas

Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris

berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di

Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di

Page 59: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

48

ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott,

Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama

USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan

meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil

berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak,

maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada

tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan internet.

Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan

komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan

komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan

Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada

tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS

atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang

ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang

tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus

memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah

komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam

setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Page 60: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

49

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee

menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu

komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program

inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah

melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the

internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman,

dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet

Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga

sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.014

.

3. Manfaat Internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang

mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di

internet:

a. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi,

pengembangan pribadi, rohani, sosial.

14

ibid

Page 61: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

50

b. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi,

perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi

bisnis, berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas

negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat

menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang

sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap

anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi

atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Page 62: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

BAB III

GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Sejarah Singkat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sebelumnya bernama IAIN, dan Fakultas Syariah dan Hukum juga

mulanya Fakultas Syariah saja, adalah salah satu Fakultas dari sembilan fakultas yang

ada di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini.

Fakultas ini memiliki sejarah yang cukup panjang sejak didirikan pada tahun 1966

lalu.

Sejarah berdirinya Fakultas Syariah dan Hukum ini tidak terlepas dari sejarah

panjang IAIN Jakarta, yang berawal dari Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). ADIA

didirikan pada tanggal 1 Juni tahun 1957, dan untuk pertama kalinya mempunyai dua

jurusan, yaitu jurusan Syariah dan Jurusan Bahasa Arab.

Dalam perkembangan berikutnya, sesuai dengan fungsinya sebagai akademi

dinas, dimana mahasiswanya hanya terbatas pada mereka-mereka yang mendapat

tugas belajar (pegawai/guru agama) dari lingkungan Departeman Agama dari seluruh

daerah di Indonesia. Jurusannya kemudian berkembang menjadi tiga, yaitu:

Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab dan Jurusan Khusus Imam Tentara.

Page 63: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

Pada tanggal 24 Agustus 1960, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.11

tahun 1960 ADIA kemudian berkembang menjadi tiga Jurusan, yaitu : Pendidikan

Agama Islam, Bahasa Arab dan Jurusan Khusus Imam Tentara.

Karena sarana dan prasarananya belum siap dan belum memadai, maka

Fakultas Syariah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai pada tahun ajaran 1968.

Untuk tahap awal pimpinan Fakultas dirangkap oleh Rektor/Prof.Drs Sunardjo dan

pelaksana hariannya diserahkan kepada Drs.H.Peunoh Daly, merangkap sebagai

Ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah. Kemudian baru Rektor mengangkat

KHM Syukri Ghazali sebagai pimpinan Fakultas Syariah pertama. Semenjak itu

resmilah Fakultas Syariah Jakarta sebagai salah satu Fakultas di lingkungan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan SK Menteri Agama nomor : 159 tahun

19671.

B. VISI, MISI DAN TUJUAN

1. Visi

Unggul, handal, dan terdepan (excellence, expertise, advance dalam bidang ilmu

syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam

1“Sejarah Singkat Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”Dokumen diakses

uinjkt.net-http://www.fshpada 3 Maret 2010 dari

Page 64: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

2. Misi

a. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integrative dalam ilmu

Syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam baik yang bersifat teroritis

maupun praktis.

b. Mengembangkan dan menerapkan ilmu Syariah, ilmu hukum dan ilmu

ekonomi Islam yang berbasis penelitian (research based university).

c. Memberikan landasan ahklak dan moral terhadap pengembangan dan

praktek ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam di masyarakat.

d. Mengembangkan dan membina kehidupan civitas akademika yang

menjunjung tinggi kebenaran, keterbukaan, kritis, kreatif, dan inovatif

serta tanggap terhadap perubahan-perubahan social, baik dalam skala

nasional maupun global.

e. Menyelenggarakan manajemen modern perguruan tinggi yang berorientasi

pada mutu, profesionalisme, dan keterbukaan serta memiliki daya saing

yang tinggi dan kuat.

f. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, perguruan tinggi,

industri dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri.

Page 65: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

g. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya

implementasi Syariah Islam dalam konteks keindonesiaan sekaligus

kemodernan2.

3. Tujuan

Tujuan pendidikan program sarjana bidang ilmu Syariah dan Hukum adalah

menyiapkan peserta didik atau mahasiswa menjadi Sarjana Hukum Islam dan atau

Sarjana Hukum yang memiliki kompetensi sebagai berikut:

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau profesional dibidang ilmu syariah, ilmu

hukum dan ilmu ekonomi Islam.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang

ilmu syariah, ilmu hukum dan ekonomi Islam, serta mampu

mengupayakannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.

C. Program Pendidikan

Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada 2 jenis yaitu; program reguler dan program non

reguler (ekstensi). Baik program regular maupun program non reguler adalah

2 ibid

Page 66: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

11

program pendidikan akademik S1 dengan sistem kredit semester (SKS), yang

mewajibkan mahasiswa untuk menempuh beban sks sebesar 160 sks.

Sejalan dengan perkembangan masalah-masalah dan spesialisasi dalam

keahlian hukum Islam, maka Fakultas Syariah dan Hukum menawarkan berbagai

Program Studi yang siap mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan berbagai profesi

baru yang terkait dengan hukum Islam, seperti ahli perbankan syariah dan asuransi

syariah. Di tahun ajaran 2009/2010, fakultas syariah dan hukum telah memiliki 4

(empat) program studi utama, yakni Program Studi Ahwal Syakhsyiyah (SAS), Prodi

Jinayah Siyasah (SJS), Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) dan Prodi

Muamalat/Ekonomi Islam.

1. Program Studi Ahwal Syakhsiyyah (SAS)

Program studi ini bertujuan menghasilkan calon hakim dan

keperdataan Islam yang ahli dalam bidang hukum keluarga Islam. Prodi SAS

memiliki konsentrasi sebagai berikut

a. Konsentrasi Peradilan Agama

Bertujuan menciptakan saraja muslim yang mampu menguasai materi dan

metodologi serta wawasan luas dalam bidang peradilan agama, memiliki

kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang hukum Islam,

memiliki pemahaman dan kemampuan professional sebagai hakim, panitera

dan pegawai pencatatan nikah (PPN) di lembaga Syariah dan Hukum,

memiliki kemampuan penelitian dalam bidang peradilan agama.

Page 67: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

b. Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam

Bertujuan menciptakan sarjana muslim, yang mampu menguasai materi

dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang administrasi keperdataan

Islam, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang

administrasi perkawinan, kantor agama Islam dan lembaga hukum Islam,

memiliki pemahaman dan kemampuan analisis dan pemahaman masalah

keperdataan hukum Islam dan memiliki kemampuan peneltian dalam bidang

keperdataan Islam.

2. Program Studi Jinayah Siyasah (SJS

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar hukum yang

ahli dalam bidang kepidanaan dan ketatanegaraan Islam. Prodi SJS memiliki

konsentrasi sebagai berikut

a. Konsentrasi Kepidanaan Islam

Bertujuan menciptakan calon pakar hukum kepidanaan Islam yang mampu

menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang

kepidanaan Islam, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah

dalam profesi pidana Islam, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis

teori dan pemahaman masalah lembaga peradilan, perkembangan lembaga

peradilan, kemampuan penelitian hukum Islam dan hukum positif.

Page 68: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

b. Konsentrasi Ketatanegaraan Islam

Bertujuan menciptakan calon pakar ketatanegaraan hukum Islam dan

politik. Mampu menguasai materi, metodologi, dan wawasan luas dalam

bidang ketatanegaraan Islam. Memiliki kompetensi akademik, kemampuan

penelitian dan analisis ketatanegaraan serta professional dan amanah di

profesi ketatanegaraan Islam.

3. Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar hukum yang

ahli dalam bidang perbandingan mazhab fiqih, perbandingan mazhab hukum

dan perbandingan mazhab khusus Islam. Program studi ini memiliki tiga

konsentrasi sebagai berikut:

a. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fiqih

Bertujuan menciptakan calon pakar perbandingan mazhab fiqih yang

mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang

perbandingan mazhab fiqih, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan

amanah dalam bidang perbandingan mazhab fiqih, memiliki pemahaman dan

kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbandingan mazhab

fiqih (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian perbandingan mazhab fiqih.

b. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Hukum

Bertujuan menciptakan calon pakar perbandingan mazhab hukum yang

mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang

Page 69: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

perbandingan mazhab hukum, memiliki kompetensi akademik, prefesional

dan amanah dalam bidang perbandingan mazhab hukum, memiliki

pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah

perbandingan mazhab hukum Islam (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian

perbandingan mazhab hukum.

c. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Khusus Islam

Bertujuan menciptakan calon pakar perbandingan mazhab khusus Islam

yang mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam

bidang perbandingan mazhab khusus Islam, memiliki kompetensi akademik,

prefesional dan amanah dalam bidang perbandingan khusus Islam, memiliki

pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah

perbandingan mazhab khusus Islam (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian

dalam bidang perbandingan mazhab khusus Islam.

4. Program Studi Muamalat / Ekonomi Islam

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar ekonomi Islam

yang ahli baik dalam bidang perbankan syariah, asuransi syariah, dan zakat

wakaf. Program studi ini memiliki tiga konsentrasi sebagai berikut:

a. Konsentrasi Perbankan Syariah

Bertujuan menciptakan calon pakar perbankan syariah yang mampu

menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang

perbankan syariah, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah

Page 70: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

15

dalam bidang kajian perbankan syariah, memiliki pemahaman dan

kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbankan syariah, dan

kemampuan penelitian dalam bidang perbankan syariah

b. Konsentrasi Asuransi Syariah.

Bertujuan menciptakan calon pakar asuransi syariah yang mampu

menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang asuransi

syariah, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam

bidang kajian asuransi syariah, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis

teori dan pemahaman masalah asuransi syariah, dan kemampuan penelitian

dalam bidang asuransi syariah

c. Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf

Bertujuan menciptakan calon pakar manajemen zakat dan wakaf yang

mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang

manajemen zakat dan wakaf, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan

amanah dalam bidang kajian manajemen zakat dan wakaf, memiliki

pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah

manajemen zakat dan wakaf, dan kemampuan penelitian dalam bidang

manajemen zakat dan wakaf.

Page 71: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

56

D. JUMLAH DOSEN DAN MAHASISWA

1. Jumlah Dosen dan Pegawai

Data per april 2007 menyebutkan Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah

dosen tetap sebanyak 99 orang, sementara jumlah pegawai, baik tetap maupun

honorer, Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah sebanyak 35 pegawai.

2. Jumlah Mahasiswa

Data per april 2007 menyebutkan Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah

mahasiswa baik regular maupun non regular sebanyak 2255 mahasiswa, dengan

tambahan mahasiswa baru tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 507 mahasiswa,

sehingga secara keseluruhan mahasiswa aktif Fakultas Syariah dan Hukum sebanyak

2762 mahasiswa.

E. ORGANISASI DAN STRUKTUR PIMPINAN

1. Struktur Organisasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2010-2015

Page 72: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

55

2. Susunan Organisasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2010-2015

Dekan :

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

Pembantu Dekan Bidang Akademik:

Dr. H. Ahmad Mukri Adji, MA

Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum:

Dr. Jaenal Aripin, MA

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni:

Dr. Phil JM Muslimin, MA

Kabag Tata Usaha:

Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM.

Kasubag Akademik:

Elviza Fauziah, SH, MH.

Kasubag Umum:

Saini, S,Ag

Kasubag Kep & Keu:

Mohammad Noor, SPd, MM

Program Studi Ahwal Syakhshiyah (SAS)

Ketua :Drs.H. Basiq Djalil, SH, MA

Sekretaris :Kamarusdiana, S.Ag, MH

Page 73: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

55

Program Studi Jinayah dan Siyasah (SJS)

Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag

Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag

Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum(PMH)

Ketua : Dr.H.Ahmad Mukri Aji, MA

Sekretaris : Dr. H. Muhammad Taufiki, M.Ag

Program Studi Mu’amalat

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH

Program Studi Ilmu Hukum

Ketua : Prof. Dr. H. Thahir Azhari, SH

Sekretaris : Euis Nurlaelawati, MA, Ph.D

Page 74: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

63

BAB IV

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PENGGUNA

ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

A. Sebaran Data Faktor Sosial Ekonomi Pengguna Electronic banking

Peneliti telah menyebar angket sebanyak 80 angket, dengan proporsi 30

responden dosen dan 50 responden mahasiswa, namun hanya sekitar 45 saja

angket yang benar-benar dinyatakan sah dengan komposisi 12 Dosen dan 38

Mahasiswa. Angket-angket lain dinyatakan tidak sah, karena tidak memenuhi

kriteria sebanyak 30 angket dan tidak dikembalikan sebanyak 5 angket.

Dari 45 angket yang dinyatakan sah, didapati data-data karakteristik

responden sebagai berikut: Data profil responden menunjukkan mayoritas

responden berjenis kelamin wanita/perempuan sebanyak 24 (53,3%) sedangkan

responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 (46,6%).

47%

53%

Gambar 4.1 ; Jenis Kelamin Responden

Laki-laki

Perempuan

Page 75: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

64

Dilihat dari sisi usia, berdasarkan data profil responden, sebagian besar berusia

20 s.d 30 tahun dengan persentase 32 orang (71,1%) selebihnya berusia 30-40

tahun sebanyak 13 orang atau 28,8 %. Hal ini mengindikasikan bahwa usia

sampel yang diperoleh dalam penelitian ini hampir semuanya (100%) merupakan

responden dengan usia produktif yang masih muda dan memiliki aware yang

tinggi dalam bidang teknologi.

Jikalau dilihat dari sisi latar belakang pendidikan sebanyak 32 orang (71%)

merupakan lulusan SMU, 8 orang atau 17% merupakan lulusan S2 dan

selebihnya sebanyak 5 orang atau 11% nya merupakan lulusan S3. Sedangkan

mengenai studi keagamaan formal, sebagian besar responden sebanyak 38

responden menjawab pernah menempuh studi keagamaan formal (MTS/MA),

persentasenya sebesar 84%, sisanya yang menjawab tidak pernah sebanyak 7

orang atau sebesar 16%.

71%

29%

Gambar 4.2; Usia Responden

20-30

30-40

Page 76: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

65

Sementara itu jika ditinjau dari sudut ekonomi, utamanya dari segi

kemampuan saving dan keikutsertaannya dalam premi asuransi, disparitasnya

cukup kecil utamanya dalam kaitan dengan kemampuan para responden untuk

menyisihkan disposable income nya dalam bentuk tabungan. Sebanyak 24

responden atau sekitar 53% menjawab mereka menabung setiap bulannya

sedangkan sisanya, sebesar 47% atau sebanyak 21 responden menjawab mereka

tidak menabung. Rupanya faktor status mahasiswa dan dosen tidak berpengaruh

dalam kebiasaan para responden menabung.

71%

17%

11%

Gambar 4.3; Background Pendidikan Responden

SMU

Strata 2

Strata 3

84%

16%

Gambar 4.4; Studi Keagamaan Responden

Pernah

Tidak Pernah

Page 77: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

66

Hal itu juga berlaku pada perilaku responden dalam mengikuti premi

asuransi, sebagain besar dari responden menjawab tidak mengikuti premi

asuransi, responden yang menjawab poin ini ada sebanyak 27 responden atau

sekitar 62%. Sebaliknya sekitar 18 responden atau sekitar 37% menjawab kalau

mereka setidaknya mengikuti satu premi asuransi, Dari para peserta asuransi ini

juga bisa diambil data bahwa premi asuransi kesehatan dan jiwa merupakan yang

terbanyak atau sekitar 13 orang atau sekitar 77% diikuti asuransi kendaraan 3

responden atau 17% dan asuransi pendidikan 1 responden atau sekitar 6%.

Dalam penelitian ini juga mencoba mengungkap adanya polarisasi

pengguna layanan jasa keuangan syariah. Sebagai fakultas yang memiliki label

53%

47%

Gambar 4.5; Perilaku Menabung

Ya

Tidak

60%

40%

Figure 4.6 ; Perilaku Asuransi

Ya

Tidak

Page 78: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

67

syariah, tentunya memiliki kesadaran menggunakan jasa keuangan syariah. Data

dalam penelitian ini mengungkap jikalau sebanyak 29 responden atau sebesar

64% menjawab jikalau mereka merupakan pengguna layanan jasa keuangan

syariah, termasuk bank, asuransi dan bmt. Sebaliknya sekitar 16 responden atau

sebesar 36% mereka tidak menggunakan layanan jasa keuangan syariah. Data

juga mengungkap bahwa dari 36% tersebut sebanyak 13 responden diantaranya

(81%) berminat menggunakan layanan jasa keuangan syariah, sementara 3

responden (18%) lainnya menyatakan tidak berminat.

64%

36%

Gambar 4.7; Pengguna Jasa Keuangan Syariah

Pengguna

Bukan Pengguna

81%

18%

Gambar 4.8 ; Minat Penggunaan Jasa Keuangan Syariah

Berminat

Tidak Berminat

Page 79: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

68

B. Sebaran Data Pengguna Electronic banking

Berkenaan dengan maksud dan tujuan daripada penelitian ini yakni analisis

technology acceptance model kaitannya dengan penerimaan penggunaan

electronic banking, maka peneliti berkepentingan juga untuk mengetahui data-

data mengenai karakteristik perilaku pengguna e banking terutama pada

pengguna celluler phone dan pengguna internet.

Data-data yang disertakan dalam hal ini meliputi jumlah pengguna ponsel,

intensitas penggunaan layanan short message service, jumlah pengguna

cellphone yang didukung teknologi GPRS, jumlah pengguna ponsel yang

didukung teknologi 3G, aspek pengetahuan mereka mengenai layanan sms

banking, penggunaan fitur sms banking oleh responden dan intensitas

penggunaan sms banking. Aspek ini juga berlaku untuk penggunaan internet

banking.

1. Data Pengguna SMS Banking

Dimulai dari aspek yang pertama, hasil survey membuktikan bahwa

sebanyak 45 reponden atau seluruh responden (100%) yang mewakili civitas

akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mempunyai ponsel. Angka ini juga berlaku pada intensitas penggunaan fitur

short message service. Keseluruhan responden (45 responden) mengaku sering

menggunakan layanan ini.

Page 80: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

69

Data ini bisa merepresentasikan bahwa 100% civitas akademika Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki ponsel dan

pengguna aktif layanan short message service.

Hanya saja data ini tidak berbanding lurus dengan kemampuan teknologi

ponsel yang mereka miliki. Ketika disuguhkan pertanyaan apakah ponsel yang

mereka miliki didukung atau memiliki support terhadap teknologi GPRS dan

3G, jawabannya beragam.

Dalam kaitannya dengan support GPRS, sebagian besar responden sebanyak

39 responden menyatakan ponsel mereka didukung dengan fitur layanan GPRS

sementara 6 responden lainnya menyatakan ponsel mereka tidak mendukung

layanan ini.

Data ini bisa menyatakan bahwa sebesar 86% civitas akademika Fakultas

Syariah dan Hukum memiliki ponsel yang mendukung layanan GPRS sementara

sisanya 14% civitas akademika FSH UIN Jakarta belum memiliki atau memiliki

ponsel yang tidak didukung fitur layanan GPRS.

Sementara itu kaitannya dengan 3G, disparitasnya atau kesenjangannya

tidak begitu besar. Hanya sekitar 18 Resonden saja yang mempunyai ponsel

dengan fitur 3G sementara lainnya sebayak 27 Responden tidak mempunyai

ponsel dengan fitur 3G.

Page 81: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

70

Berasarkan data diatas, bisa diinterpretasikan bahwa sekitar 40% civitas

akademika memiliki handphone dengan teknologi 3G sementara sebagian besar,

atau sebanyak 70% tidak memiliki ponsel dengan teknologi 3G.

Penerimaan penggunaan secara teori berkaitan erat dengan aspek pengetahuan

(knowledge) oleh karenanya menjadi penting dalam penelitian ini, utamanya

yang berhubungan dengan ponsel, menguji pengetahuan responden mengenai

mengetahui atau tidaknya layanan sms ataupun mobile banking di perbankan.

Data-data selama penelitian menunjukkan semua responden mengetahui adanya

layanan sms dan mobile banking di perbankan.

86%

14%

Gambar 4.9 Ponsel berfitur GPRS

Memiliki

Tidak Memiliki

40%

70%

Gambar 4.10 Ponsel dengan fitur 3G

Memiliki

Tidak memiliki

Page 82: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

71

Aspek pengetahuan secara teori memang tidak secara spesifik menyebutkan

berpengaruh atau tidaknya terhadap kemauan user terhadap penggunaan

electronic banking . Namun dalam penelitian ini, sejauh data yang diperoleh

peneliti menyebutkan, semua responden yang memiliki ponsel dan mengetahui

adanya layanan sms banking menyebutkan pernah menggunakan sms banking.

Namun dalam hal ini peneliti tidak berani menggeneralisir bahwa semua

civitas akademika FSH UIN Jakarta pernah menggunakan layanan sms banking,

karena sepanjang penelitian ini, penulis juga mendapati banyak civitas baik

dosen dan mahasiswa yang tidak pernah menggunakan layanan sms banking.

Jika penelitian ini menyertakan angket-angket yang telah dinyatakan tidak

sah karena bukan pengguna layanan electronic banking, maka data menyebutkan

sebanyak 45 responden pernah menggunakan sms banking sementara 35

responden lainnya tidak pernah menggunakan layanan sms banking.

Kalau kasusnya seperti ini peneliti berani membuat kesimpulan bahwa sekitar

56% civitas akademika pernah menggunakan sms banking sementara sisanya

atau sekitar 44% civitas akademika FSH UIN Jakarta belum pernah

menggunakan sms banking.

Page 83: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

72

Sementara itu jika ditinjau dari rutinitas atau intensitas penggunaan sms

banking dikalangan pengguna di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum, data-

data menyebutkan sebanyak 12 responden menggunakan sms banking secara

rutin sedangkan sisanya atau sebanyak 33 responden menggunakan sms banking

tidak rutin.

Data ini bisa menyimpulkan bahwa sebanyak 73% pengguna electronic

banking di Fakultas Syariah dan Hukum menggunakan sms banking secara tidak

rutin. Sementara sisanya atau sebanyak 27% pengguna sms banking di

lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum menggunakan sms banking secara

rutin.

56%

44%

Gambar 4.11 Penggunaan SMS Banking

Pernah

Tidak Pernah

73%

27%

Gambar 4.12 Penggunaan Secara Rutin

Tidak Rutin

Rutin

Page 84: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

73

2. Data Pengguna Internet

Seperti yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini memang mencoba

menyertakan data-data pengguna ponsel dan internet. Hal ini dilakukan karena

produk electronic banking memang sangat lekat dengan kedua teknologi diatas,

3 dari 4 produk elektronic banking yakni sms banking, phone banking dan

mobile banking hanya bisa diakses oleh pengguna ponsel sementara internet

banking bisa diakses oleh mereka yang lekat dengan teknologi internet. Oleh

karenanya menjadi urgen dalam penelitian ini untuk mengungkap perilaku

pengguna internet.

Data yang diungkap dalam penelitian ini memiliki kemiripan dengan

perilaku pengguna ponsel, seperti intensitas penggunaan internet, kepemilikan

layanan surat elektronik, dan kegiatan transaksi, hanya saja ada tambahan

variabel yakni aktifitas akses internet.

Dimulai dari yang pertama, data-data selama penelitian ini dilakukan

menunjukkan bahwa sebagian besar reponden, atau sebanyak 23 responden

menjawab jikalau mereka mengakses internet setiap hari dalam waktu tertentu.

Sementara itu sebanyak 14 responden menjawab mengakses internet dalam

waktu tidak menentu, sisanya sebanyak 4 responden mengakses internet setiap

hari perjam, 2 responden menjawab jikalau mereka mengakses internet 1-3 hari

sepekan dan di ukuran paling buncit, 1 responden menjawab jikalau mereka

mengakses internet 3-6 hari sepekan.

Page 85: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

74

Hal ini bisa diinterpretasikan bahwa sebagian besar atau sebanyak 58%

pengguna electronic banking di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengakses internet menggunakan ponsel yang mereka

miliki. Sementara di urutan kedua terbanyak atau sekitar 16% pengguna

electronic banking di FSH UIN Jakarta mendapatkan akses internet dari

jaringan internet cable di rumah masing-masing. Di urutan ke 3,4, 5 dan 6

masing masing sebanyak 9% bagi mereka yang mendapatkan akses internet dari

LAN di tempat mereka bekerja, 7% bagi mereka yang mengakses internet

melalui modem portabel atau ISP Prepaid, 7% bagi mereka yang mengakses

melalui wireless dan 4% bagi mereka yang menggunakan jasa warung internet

untuk mendapatkan layanan internet.

51%

31%

9% 4% 2%

Gambar 4.13 Rutinitas Penggunaan Internet

Setiap hari dalam Waktutertentu

Dalam waktu tidak menentu

Setiap hari perjam

1-3 hari sepekan

3-6 hari sepekan

Page 86: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

75

Dari data diatas, segera saja bisa disimpulkan bahwa semua responden atau

para pengguna electronic banking di Fakultas Syariah dan Hukum tidak memiliki

keterbatasan dalam mengakses internet. Kesimpulan ini sebanding dengan

variabel berikutnya, bahwa keseluruhan responden memiliki akun layanan surat

elektronik atau email. 100% pengguna electronic banking di FSH memiliki akun

email.

Kesimpulan diatas juga berbanding lurus dengan keikutsertaan para

pengguna electronic banking dalam akun jejaring social. Nilai 100% ternyata

tidak hanya berlaku dalam kepemilikan akun email baik di Yahoo, Gmail

maupun AOL, tetapi juga berlaku bagi kepemilikan akun jejaring social di

Friendster, Facebook, maupun MySpace.

Hanya saja data-data menggembirakan ini tidak diikuti dengan aktifitas

ekonomi mereka melalui dunia maya. Sebanyak 30 responden menjawab jikalau

58%

16%

9%

7%

7% 4%

Gambar 4.14 Akses Internet

Ponsel

Internet Kabel

Jaringan di Kantor

Modem Prepaid

Wireless

Warnet

Page 87: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

76

mereka tidak pernah melakukan transaksi ekonomi, sebaliknya 15 responden

sisanya pernah melakukan transaksi ekonomi melalui internet.

Data ini bisa disimpulkan bahwa sebanyak 67% pengguna electronic

banking di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum tidak pernah bertransaksi

melalui internet, dan sisanya sebanyak 34% pengguna e banking di FSH UIN

Jakarta setidaknya pernah melakukan transaksi ekonomi melalui internet.

3. Aspek Electronic Banking

Aspek Electronic banking sengaja ditanyakan dalam penelitian ini karena

penulis merasa perlu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan interaksi

kalangan pengguna dengan produk-produk electronic banking terutama jika

dikaitkan dengan kegiatan transaksi ekonomi.

Transaksi ekonomi yang dimaksud bukan merupakan transaksi perbankan,

melainkan transaksi di luar perbankan seperti jual beli produk, pembayaran

34%

67%

Gambar 4. 15 Transaksi Ekonomi melalui Internet

Pernah

Tidak Pernah

Page 88: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

77

tagihan, dan uang sewa. Aspek ini secara khusus menguji pengetahuan pengguna

akan adanya jasa perbankan dalam transaksi di internet, kemudian interaksi

pengguna dalam menggunakan electronic banking, dan yang terakhir, jasa

teknologi perbankan mana yang biasanya dipakai.

Menguji aspek pengetahuan pengguna mengenai jasa electronic banking

dalam transaksi di internet, sebagian besar responden yakni sebanyak 38

menjawab mereka mengetahui adanya jasa layanan electronic banking dalam

memenuhi kebutuhan transaksi di dunia maya, sementara sisanya yakni

sebanayak 7 responden menjawab tidak tahu.

Data ini mensinyalir bahwa sebanyak 84% pengguna electronic banking di

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengetahu

adanya jasa e banking dalam transaksi di dunia maya, sementara sebagian

kecilnya yakni sebanyak 16% pengguna e banking di FSH tidak mengetahui

jasa-jasa yang terkait dengan transaksi ekonomi di dunia maya. (Gambar 4.16)

84%

16%

Gambar 4.16 Aspek Pengetahuan mengenai Layanan E Banking dalam Transaksi Ekonomi di Internet

Tahu

Tidak Tahu

Page 89: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

78

Lagi-lagi, aspek pengetahuan tidak berbanding lurus dengan interaksi pengguna

dengan e banking. Hal ini terjadi jika dikaitkan dengan aspek transaksi ekonomi

di internet. Data-data hasil riset menunjukkan sebagian responden, yakni

sebanyak 24, pernah melakukan transaksi ekonomi melalui e banking sementara

sebagian yang lain, sebanyak 21, tidak pernah melakukannya.

Data hasil riset tersebut bisa ditafsirkan bahwa sebanyak 53% pengguna

electronic banking di lingkungan FSH UIN Jakarta pernah melakukan transaksi

ekonomi melalui e banking sementara sisanya sebanyak 47% pengguna e

banking di lingkungan FSH UIN Jakarta belum pernah melakukannya. (Gambar

4.17)

Sementara dari aspek penggunaan e banking sendiri, terutama jikalau

dikaitkan dengan produk e banking (SMS Bbanking, Mobile banking dan

Internet banking). Sebagian besar responden, yakni sebanyak 37, menggunakan

53%

47%

Gambar 4.17 Interaksi Pengguna dalam Penggunaan E banking ketika Bertransaksi Ekonomi melalui Internet

Pernah Belum Pernah

Page 90: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

79

sms banking sementara 7 responden menggunakan internet banking dan seorang

responden menggunakan mobile banking.

Data ini bisa ditafsirkan jikalau sebanyak 82% pengguna electronic banking

menggunakan sms banking, 15% sisanya merupakan pengguna internet banking

sedangkan di urutan paling buncit, ada 2% pengguna mobile banking. (Gambar

4.18)

C. Uji Hipotesis Korelasi Rank Spearman

Pada bab terdahulu dapat ditemui bahwa pada penelitian ini, penulis

mengajukan dua hipotesis yang akan diuji. Hipotesis yang dikembangkan dalam

penelitian ini merujuk pada model penelitian berikut

82%

2%

16%

Gambar 4.18 Produk E Banking Yang Digunakan

SMS Banking

Mobile Banking

Internet Banking

Page 91: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

80

Seperti yang diuraikan oleh peneliti diatas, bahwa penelitian ini

menggunakan model Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada

bagian variabel eksternal. Model penelitian bisa dilihat pada gambar 1.2. Model

ini berfokus pada variabel utama PU dan PEU. Sedangkan variabel bebas sengaja

tidak dibuat hipotesis karena bukan variabel utama dari model ini. Atas gambar

model tersebut diuraikan beberapa hipotesis sebagai berikut;

1. Hipotesis Variabel Persepsi Manfaat

Berdasarkan teori TAM, persepsi manfaat atau perceived of usefulness diduga

memiliki korelasi signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking. Oleh

karenanya hipotesis yang menguji pengaruh Persepsi Manfaat dengan

Penggunaan berbunyi

Ho:b1≠ 0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

Ha: b1=0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) memiliki korelasi positif

signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

2. Hipotesis Variabel Persepsi Kemudahan

Berdasarkan teori TAM, persepsi kemudahan atau perceived of ease of use

diduga memiliki korelasi positif signifikan dengan Sikap Penggunaan electronic

Page 92: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

81

banking. Oleh karenanya hipotesis yang menguji pengaruh Persepsi Kemudahan

dengan Sikap Penggunaan berbunyi

Ho:b2≠ 0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

Ha: b2=0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic

banking

Untuk menguji kedua hipotesis tersebut, peneliti menggunakan uji korelasi rank /

berjenjang yang dikembangkan oleh Spearman. Untuk mengetahui apakah

hipotesis tersebut diterima atau ditolak, metode rank spearman memiliki

pedoman sebagai berikut, jika angka korelasi diatas 0.05 (r>0.05) menunjukkan

korelasi yang cukup kuat, sedangkan jika dibawah 0.05 (r<0.05) menunjukkan

korelasi lemah.

Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil.

Tanda korelasi negatif menunjukkan bahwa adanya arah berlawanan sementara

tanda positif menunjukkan arah yang sama1.

1 Santoso, Singgih. SPSS Versi 10, Mengolah Data Statistik Secara Profesional cet. ke 2. Jakarta:

Elex Media Komputindo. 2002

Page 93: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

82

3. Uji Hipotesis Variabel Persepsi Manfaat dengan Sikap Penggunaan

Nilai spearman’s rho yang didapat dari hasil penghitungan SPSS

menunjukkan nilai sebesar 0.352 yang berarti bahwa adanya korelasi yang cukup

kuat antara persepsi manfaat dengan sikap penggunaan. Tanda positif

menunjukkan bahwa, secara statistic semakin tinggi persepsi manfaat yang

diterima oleh pengguna akan semakin tinggi intensitas penggunaan electronic

banking oleh si pengguna.

Dengan demikian keputusan uji hipotesis menyatakan, karena nilai

spearman’s rho lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 maka Ho, yang

menyatakan tidak ada korelasi antara persepsi manfaat dengan sikap penggunaan

ditolak dan Ha yang menyatakan ada korelasi antara persepsi manfaat dengan

sikap penggunaan diterima.

Page 94: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

83

Nonparametric Correlations

4. Uji Hipotesis Variabel Persepsi Kemudahan dengan Sikap Penggunaan

Nilai spearman’s rho yang didapat dari hasil penghitungan SPSS

menunjukkan nilai sebesar 0.444 yang berarti bahwa adanya korelasi yang cukup

kuat antara persepsi kemudahan dengan sikap penggunaan. Tanda positif

menunjukkan bahwa, secara statistic semakin tinggi persepsi kemudahan yang

diterima oleh pengguna akan semakin tinggi intensitas penggunaan electronic

banking oleh si pengguna.

Dengan demikian keputusan uji hipotesis menyatakan, karena nilai

spearman’s rho lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 maka Ho, yang

Correlations

1.000 .463** .282*

. .000 .014

45 45 45

.463** 1.000 .344**

.000 . .002

45 45 45

.282* .344** 1.000

.014 .002 .

45 45 45

1.000 .560** .352*

. .000 .018

45 45 45

.560** 1.000 .444**

.000 . .002

45 45 45

.352* .444** 1.000

.018 .002 .

45 45 45

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Manfaat

Kemudahan

Penggunaan

Manfaat

Kemudahan

Penggunaan

Kendall's tau_b

Spearman's rho

Manfaat Kemudahan Penggunaan

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Page 95: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

84

menyatakan tidak ada korelasi antara persepsi kemudahan dengan sikap

penggunaan ditolak dan Ha yang menyatakan ada korelasi antara persepsi

kemudahan dengan sikap penggunaan diterima.

Nonparametric Correlations

D. Hambatan Penetrasi Penggunaan Electronic Banking

Selama periode penelitian, baik ketika studi pustaka maupun riset lapangan,

peneliti telah menemukan fakta bahwasanya pengguna electronic banking masih

sangat minim. Dari bab-bab terdahulu disebutkan bahwa penetrasi pengguna

electronic banking tidak sejalan dengan pesatnya growth atau pertumbuhan pangsa

Correlations

1.000 .463** .282*

. .000 .014

45 45 45

.463** 1.000 .344**

.000 . .002

45 45 45

.282* .344** 1.000

.014 .002 .

45 45 45

1.000 .560** .352*

. .000 .018

45 45 45

.560** 1.000 .444**

.000 . .002

45 45 45

.352* .444** 1.000

.018 .002 .

45 45 45

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Manfaat

Kemudahan

Penggunaan

Manfaat

Kemudahan

Penggunaan

Kendall's tau_b

Spearman's rho

Manfaat Kemudahan Penggunaan

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Page 96: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

85

pasar internet dan ponsel. Data di lapangan juga menyebut bahwa tingkat kesadaran

civitas akademika mengenai produk electronic banking sangat tinggi, sekitar 99.99 %

kalau tidak mau dikatakan 100%, pun dengan kepemilikan ponsel dan penggunaan

internet, keduanya mengacu pada kisaran 90%, tetapi mengapa hanya 56% saja dari

civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum yang menggunakan electronic

banking, sisanya 44% yang belum menggunakan electronic banking. Itupun dengan

sebaran kuitioner yang sedikit, bagaimana jika kuisioner itu diujicobakan dalam

lapangan yang lebih luas, bukan hal yang mustahil jika persentase itu terbalik.

Ketika persoalan ini mengemuka, peneliti telah berupaya mendapatkan jawaban

atas permasalahan ini. Peneliti menemukan beberapa persoalan yang menghambat

penetrasi electronic banking diantaranya

1. Alasan yang paling mengemuka adalah factor security atau keamanan dari

layanan electronic banking itu sendiri. Beberapa responden yang sempat

peneliti tanyakan mengenai keengganan menggunakan electronic banking

menjawab kalau mereka takut menggunakan electronic banking. Dengan

modus-modus pencurian terkini, para civitas merasa takut jikalau uang mereka

dicuri dari bank. Apalagi ketika angket ini disebar, di fakultas sedang terjadi

kehebohan modus penipuan sms “seminar di bali” yang mengatasnamakan

petinggi di universitas ini dan sempat memakan korban dengan hilangnya

jutaan rupiah di atm korban.

2. Faktor ekonomi ternyata bukan faktor dominan dalam penggunaan electronic

banking. Beberapa responden yang nyata-nyata memiliki disposable income

Page 97: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

86

yang besar, dilihat dari penggunaan kendaraan mewah dan ponsel mode terkini,

menjawab jikalau mereka tidak menggunakan sms banking, responden-

responden yang secara nyata memiliki disposable income yang kecil malah

justru menggunakan electronic banking. Hambatan paling nyata justru

dikarenakan faktor adopsi tren, yakni kemauan mengadopsi teknologi baru.

Besaran 44% diantara civitas yang belum menggunakan electronic banking bisa

jadi dikarenakan reponden-responden ini belum merasakan manfaat dan

kemudahan menggunakan electronic banking

3. Lainnya adalah dikalangan civitas akademika belum merasakan manfaat yang

signifikan dari penggunaan electronic banking. Transaksi perbankan yang biasa

di lakukan oleh pengguna electronic banking di civitas akademika Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Jakarta sebagian besar adalah cek saldo dan cek

mutasi rekening. Sementara transaksi lainya, terutama jika dikaitkan dengan

transaksi ekonomi di dunia maya, sebagian besar belum melakukan transaksi

ini.

Page 98: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini secara khusus meringkas semua aspek, baik dari segi urgensi penggunaan

electronic banking, manfaat, kemudahan hingga sikap penggunaan electronic banking

itu sendiri di kalangan pengguna di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

A. Kesimpulan

1. Sikap penggunaan nasabah terhadap produk electronic banking, merunut teori

Technology Acceptance Model yang dikembangkan Fred Davis, dipengaruhi

oleh dua variable utama yaitu persepsi manfaat atau perceived of usefulness

dan persepsi kemudahan atau perceived of ease of use. Secara teori apabila

nasabah telah mendapatkan manfaat dan kemudahan dari penggunaan

electronic banking akan memiliki efek terhadap sikap penggunaan (actual

usage).

2. Dari hasil penelitian di lapangan, sebanyak 56% civitas akademika Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pernah menggunakan

electronic banking sedangkan sisanya sebesar 44% belum pernah

menggunakan electronic banking. Dari hasil penelitian ini juga diungkap

bahwa dari tiga jenis layanan electronic banking yang diteliti yakni, sms

Page 99: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

90

banking, mobile banking dan internet banking, yang paling banyak

penggunaannya adalah produk sms banking yakni sebesar 82%. Penggunaan

internet banking sendiri hanya sebesar 16% dan yang paling sedikit, yakni

mobile banking, nilainya sebesar 2%.

3. Hasil pengujian dua hipotesa tentang persepsi manfaat dan persepsi

kemudahan terhadap sikap penggunaan dengan menggunakan metode

berjenjang / rank yang dikembangkan Spearman menunjukkan Ha yang

menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat dan

persepsi kemudahan terhadap sikap penggunaan electronic banking diterima.

Hipotesa ini menunjukkan bahwa semakin banyak manfaat dan semakin

mudah penggunaan electronic banking akan membuat banyak nasabah

menggunakan electronic banking.

4. Faktor yang memiliki hubungan paling kuat yang bisa mendorong pengguna e

banking di lingkungan fakultas syariah dan hukum menggunakan e banking

adalah persepsi kemudahan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Spearman’s Rho

0.444 yang lebih besar dibanding nilai Spaerman Rho persepsi manfaat yang

hanya sebesar 0.352

Page 100: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

91

B. Saran

Kesimpulan atas hasil penelitian kali ini memberikan ide pada peneliti untuk

memberikan saran-saran penting nan bermanfaat, baik bagi pihak bank yang

memiliki produk electronic banking maupun bagi pihak fakultas.

1. Bagi pihak bank, pemanfaatan yang lebih besar pada produk electronic

banking yang dilakukan dengan memperbanyak fitur layanan di produk

electronic banking akan membuat banyak nasabah beralih menggunakan

electronic banking. Fitur-fitur tambahan seperti pembayaran uang semester,

selain fasilitas autodebt, akan banyak membuat pengguna electronic banking

terutama kalangan mahasiswa memanfaatkan layanan ini. Sementara

penambahan fitur seperti pembayaran PPh otomatis, atas setiap honor atau fee

yang masuk rekening akan banyak membuat kalangan lain menggunakan

fasilitas ini.

2. Selain itu, bank juga diharapkan membuat teknologi electronic banking ini

menjadi lebih human technology, artinya lebih bisa dipahami oleh banyak

orang terutama kalangan awam. Kode-kode enkripsi diharapkan agar lebih

bisa diingat, tampilan interface pada layar internet diharapkan lebih simple

dan lebih mudah dipahami.

3. Agar tidak luput dari saran penelitian kali ini, rendahnya tingkat kesadaran

penggunaan electronic banking setidaknya bisa mendorong bank untuk lebih

Page 101: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

92

banyak mengedukasi customer mengenai produk electronic banking, baik dari

sisi manfaat dan kemudahan penggunaannya.

4. Bagi Fakultas, penelitian ini menghasilkan banyak data dan fakta yang

tentunya bisa menjadi bahan pijakan pihak fakultas ketika menerapkan suatu

aturan atau kebijakan. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya korelasi

positif antara persepsi manfaat dan persepsi kemudahan terhadap sikap

penggunaan bisa menjadi landscape bagi fakultas untuk menciptakan layanan

berbasis teknologi. Misalnya membuat aplikasi pendaftaran online untuk ujian

komprehensif maupun munaqosah, yang tentunya memiliki efek pada

berkurangnya aplikasi berbasis kertas.

5. Pihak Fakultas dan Bank bisa bekerja sama untuk mengembangkan aplikasi

perbankan yang memudahkan civitas akademika untuk melakukan

pembayaran online via sms atau internet, maupun pembayaran zakat secara

otomatis dari penerimaan pendapatan.

6. Penelitian lanjutan yang bisa dilakukan adalah melakukan penelitian serupa

dengan objek penelitian yang lebih diperluas, misalnya keseluruhan civitas

akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Atau bisa juga mengembangkan

model penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain, tentunya

juga harus melakukan metode analisis factor dan atau structural equation

module dengan bantuan aplikasi Lisrel.

Page 102: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER-SUMBER CETAK

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik cet. ke 13.

Bandung: Rineka Cipta. 2006

Friedman, Thomas L. Understanding Globalization; Lexus and Olive Tree. New

York; McGraw Hill. 1998

Germano, Mike. Word of Mouse, How Utilize Social Network as Real Medium of

Growth. New York; Carrot Creative. 2009

Karen Frust, William Lang, and Nolle Daniel. Internet Banking: Development and

Prospects. Washington DC: Office of the Comptroller of the Currency,

Economic and Policy Analysis, 2000.

Keraf, Gorys. Komposisi, Sebuah Kemahiran Berbahasa. Jakarta; Penerbit Nusa

Indah. 1993

Mauludi, Ali. Statistika 1 Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Ciputat: PT Prima

Heza Lestari. 2006

Santoso, Singgih. SPSS Versi 10, Mengolah Data Statistik Secara Profesional cet. ke

2. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2002

Suyanto, Muhammad. Strategi Periklanan pada E Commerce Perusahaan Top

Dunia. Jogjakarta: Penerbit Andi. 2003

Tapscott, Don. Growing Up Digital. Dalam Mukhlis Fuadi, Cybereducation dalam

Dunia Pendidikan Kita. Jogjakarta; Majalah Sinar Juni. 2004.

Tim Penyusun. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2007. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2008

Wahyunugroho, Bambang. Strategi Pengembangan TI pada Perbankan Modern.

Jakarta: STTI-BI. 2008

Page 103: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Wibowo, Arief. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan

Pendekatan Technology Acceptance Model. Skripsi S1 Universitas Budi Luhur

Jakarta

SIMBER-SUMBER DIGITAL

Davis, Fred D, “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of

Use”. Dokumen diakses pada 23 Desember 2009 dari http: // wings. buffalo.

Edu / mgmt / courses / mgtsand /success/davis.html.

“Asia Top 10 Internet Countries” dokumen diakses pada 15 September 2009 dari

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

“Internet, Kita dan Masa Depan” Artikel diakses pada tanggal 15 September 2009

dari

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/27/03024518/internet.kita..dan.mas

a.depan

“Penetrasi dan Profil Pengguna E-Channel Baru” Artikel diakses pada 21 September

2009 dari http://ikatanbankir.com/ibi/article.php?id=35

Bank Indonesia “Mengenal Electronic Banking dalam Implementasi Arsitektur

Perbankan Indonesia”. Dokumen diakses pada 6 Oktober 2009 dari

http://www.bi.go.id/mengenal.electronic.banking.pdf.

„Model-model penelitian” dokumen diakses pada 8 Desember 2009 dari

www.isekolah.org/file/h_1090893369.doc

“Sejarah Singkat Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

Dokumen diakses pada 3 Maret 2010 dari http://www.fsh-uinjkt.net

York University. “Theories Used in IS Technology; Theory of Reasoned Action”.

Dokumen diakses pada 8 Januari 2010 dari

http://www.istheory.yorku.ca/theoryofreasonedaction.htm

York University. “Theories Used in IS Technology; Theory of Reasoned Action”.

Dokumen diakses pada 8 Januari 2010 dari

http://www.istheory.yorku.ca/theoryofplannedbehavior.htm

“Electronic Banking”. Dokumen diakses pada 10 Januari 2010 dari

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/684199/electronic-funds-transfer

Page 104: ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1194/1/SAOMI... · B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Wikipedia. SMS Messaging, Push and Pull Services. Dokumen diakses pada 13

Januari 2010 dari http://en.wikipedia.org/wiki/SMS_%28messaging%29

Wikipedia. Mobile Banking. Dokumen diakses pada 13 januari 2010 dari

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Mobile_banking&action=edit&sectio

n=1