anamnesis pada sistem hematologi
DESCRIPTION
Anamnesis Pada Sistem HematologiTRANSCRIPT
ANAMNESIS PADA SISTEM HEMATOLOGI1. Mengucap salam dan memperkenalkan diri2. Mempersilahkan pasien untuk duduk 3. Melakukan informed consent4. Menanyakan Identitas pasien: Nama Usia Alamat Pekerjaan Asal daerah Agama Riwayat Bepergian5. Menayakan Anamesis (Auto / Allo Anamesis) Keluhan Utama - KU Riwayat Penyakit Sekarang (Keluhan Tambahan + Riwayatkebiasaan) – RPSo Gejala Umum (3 L, sesak, demam)o
Sistem Kulit (ada Peteki, Purpura, Ekimosis, Hematom)o Sistem Pernapasan (Sesak, Batuk Darah)o Sistem Kardiovaskular ( Takikardi, Palpitasi)o Sistem GEH (Berak Darah/melena, Muntah Darah/Hematoemesis, Hemmoroid/ambein)o Sistem Urogenital (Kencing darah)o Sistem Reproduksi hanya pada pasien wanita (Menstuarsi,Post partum/sesudah melahirkan)o Ektrimitas (nyeri sendi, nyeri tulang) Riwayat Penyakit Dahulu - RPD Riwayat Penyakit Keluarga – RPK Riwayat Pengobatan Riwayat Allergi (Makanan atau Obat)6. Melakukan Cross Check dari apa yang didapat dari Anamnesa
Anamnesis Sistem Hematologi1. Mengucapkan salam, persilahkan duduk dan mengucapkan salam2. Tanyakan identitas Nama Usia Alamat Pekerjaan Status3. Melakukan inform consent Tujuan pemeriksaan Cara pemeriksaan Keamanan dan kenyamanan Kesediaan4. Keluhan utama dan sudah berapa lama5. Riwayat penyakit sekarang (demam, pusing)6. Anamnesis sistem Sistem panca indraMata : kabur, kunang - kunangLidah : terasa licin / tdkGusi : mudah berdarah / tdk
Sistem respirasi Batuk / tdk (kering / berdahak [warnanya]), sesak / tdk, nyeri dada / tdk Sistem kardiovaskuler Jantung terasa berdebar-debar Sistem GEH Mual, muntah, sakit perut, BAB(brp x sehari, warna) Sistem Urogenital / reproduksi BAK (warna), menstruasi Sistem Endokrin
Sistem Hematologi
Ada 3 tipe sel darah :
1. Sel darah merah (eritrosit)
2. Sel darah putih (leukosit)
3. Keping darah (trombosit)
Sel darah merah
Eritrosit ( erythro = merah, cyto = sel)
Tidak memiliki inti sel
Bentuk bikonkaf
Jumlah pada pria 5 juta/mm3, wanita 4,5 juta/mm3
Mengandung Hemoglobin (Hb), suatu molekul komplek dari protein dan molekul besi (Fe)
Tiap molekul Hb dapat berikatan dengan 4 molekul Oksigen
Hb + O2 = warna merah cerah
Dibentuk dalam sumsum tulang
Tidak punya inti sel —hidup tidak lama
Di peredaran 120 hari
Tiap detik 2 juta SDM mati dan diganti
Yang rusak / mati dibongkar di organ limpa / hati
Zat besi dipakai ulang
Faktor diet esensial untuk produksi SDM
Zat besi penting untuk sintesis hemoglobin oleh eritrosit. Zat ini diabsorpsi dari makanan
sehari-hari dan disimpan di berbagai jaringan, terutama di hati.
Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang diperlukan untuk mengubah besi feri
(Fe3=-) menjadi besi fero (Fe2=).
Vitamin tertentu, seperti asam folat, vitamin c, dan vitamin B12+, berperan penting dalam
pertumbuhan normal dan pematangan SDM.
Vitamin B12+ tidak dapat disintesis dalam tubuh dan harus didapat dari makanan. Agar vitamin
B12 dapat diabsorpsi dari saluran pencernaan, lapisan lambung harus memproduksi faktor
instrinsik.
Jika faktor instrinsik tidak ada, maka vitamin B12 tidak dapat diabsorpsi, SDM tidak matang
dengan sempurna, dan mengakibatkan anemia pernicious (defisiensi SDM), injeksi vitamin
B12 digunakan untuk pengobatan.
Sel darah putih
= leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte)
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan
tubuh.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat
menembus dinding kapiler / diapedesis.
Dalam keadaan normalnya terkandung 4×109 hingga 11×109 sel darah putih
Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah
putih
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu,
mereka bekerja secara independen seperti organisme Sel tunggal. Leukosit mampu bergerak
secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau
bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel
punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsumtulang.
Keping darah (trombosit)
Merupakan fragmen besar sel = megakariosit
Tidak berinti
Hidup pendek : 10 – 12 hari
Berperan dalam proses penghentian perdarahan
Tempat terjadinya hematopoesis
Sel pembentuk darah adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid yang terdapat di sumsum
tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk
keping darah).
Eritrosit (sel darah merah) dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning telah saat embrio
pada minggu-minggu pertama.
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis.
Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar
sumsum tulang.
Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin.
Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum tulang membranosa.
Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulang semakin turun.
Fungsi Umum Darah
1. Transportasi
� Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
tubuh.
� Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
� Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh
jaringan/ alat tubuh.
� Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui
ginjal dan kulit.
2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostatis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
Fungsi sel darah merah
mengikat oksigen (O2) dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan
mengikat karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah
bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi
oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di
jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya.
Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida
hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut
akan dikeluarkan di paru-paru.
Fungsi Sel Darah Putih
sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang
masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel),
sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa
terus ke pembuluh darah.
Fungsi Sel Pembeku / trombosit
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah.
Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku
sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.
Trombosit > 300.000 disebut trombositosis. Trombosit < 200.000 disebut trombositopenia.
Proses Pembekuan Darah
Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim
Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut:
Plasma Darah
Sekitar 90 % plasma darah terdiri atas air.
Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari :
protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi). Fibrinogen yang ada
dalam plasma darah merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
garam mineral,
dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme gas-gas, dan hormon).
Golongan Darah dan Tipe Darah
Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara genetic disebut antigen muncul di permukaan
membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi dengan antibodi pasangannya,
yang mulai terlihat sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir. Karena reaksi antigen-antibodi
menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah, maka antigen disebut aglutinogen dan
antibodi pasangannya disebut agglutinin. Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A, maupun B,
atau hanya mewarisi salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus.
Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen tipe A
dan tipe B) yang ditentukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi), anti-A dan anti-B yang
ditemukan dalam plasma darah.
Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin anti-B
Darah golongan B mengandung aglutinogen tipe B dan aglutinin anti-A
Darah golongan AB mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B, tetapi tidak mengandung
agglutinin anti-A dan anti-B
Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung aglutinin anti-A dan
anti-B
Konsep donor universal dan resipien universal
Donor universal. Darah golongan O tidak memiliki aglutinogen untuk diaglutinasi sehingga
dapat diberikan pada resipien manapun, asalkan volume transfusinya sedikit. Golongan O
disebut donor universal.
Resipien universal. Individudengan golongan darah AB tidak memiliki aglutinin dalam
plasmanya sehingga dapat menerima eritrosit donor apapun. Darah golongan AB disebut
resipien universal.
Sistem Rh adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia. Sistem ini
ditemukan dan diberi nama berdasarkan Rhesus monyet. Antigen RhD adalah antigen terpenting
dalam reaksi imunitas tubuh.
Jika faktor RhD ditemukan, individu yang memiliknya disebut Rh positif. Jika faktor tersebut
tidak ditemukan maka individunya disebut Rh negative. Individu dengan Rh positif lebih
banyak dibandingkan yang ber-Rh negative.s
Sistem ini berbeda dengan golongan ABO di mana individu ber-Rh negative tidak memiliki
aglutinin anti-Rh dalam plasmanya.
Jika seseorang dengan Rh negative diberikan darah ber-Rh positif maka agglutinin anti-Rh
akan diproduksi. Walaupun transfuse awal biasanya tidak membahayakan, pemberian darah
Rh positif selanjutnya akan mengakibatkan aglutinasi sel darah merah donor.