anatomi topografi

29

Upload: rantisi-el-grie

Post on 23-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BNMBNMBNM

TRANSCRIPT

Page 1: anatomi topografi
Page 2: anatomi topografi

SSP DI BAGIAN LUAR DILINDUNGI TULANG DAN MEMBRAN.

TERDAPAT 3 LAPISAN MEMBRAN:1. DURAMATER.2. ARACHNOID3. PIAMATER ANTARA ARACHNOID DAN PIAMATER TERDAPAT

RUANG SUBARACHNOID YANG BERISI LCS. DI BAGIAN DALAM SSP : VENTRIKEL LATERALIS,

VENTRIKEL III, VENTRIKEL IV KANALIS SENTRALIS MEDULA SPINALIS.

Page 3: anatomi topografi
Page 4: anatomi topografi

OTAK

• BATANG OTAK (BRAIN STEM) DI GARIS TENGAH

• HEMISPHERE SEREBRI : KANAN DAN KIRI MELEKATBAGIAN LATERAL DIENCEPHALON

• CEREBELUM MELEKAT PADA PERMUKAAN DORSAL PONS : MELEKAT PADA BAGIAN DORSAL PONS

Page 5: anatomi topografi
Page 6: anatomi topografi

KORTEKS SEREBRI

• TERDIRI ATAS : SEL NEURON, DENDRIT DAN SEBAGIAN AKSON.

• DIPERMUKAAN TERDAPAT CELAH = SULCUS ATAU FISSURA (untuk memperluas permukaan korteks)

• DIANTARA 2 SULCUS TERDAPAT TONJOLAN KORTEKS = GIRUS

• DIBAGI 4 LOBUS = FRONTALIS, PARIETALIS, OCCIPITALIS, TEMPORALIS

Page 7: anatomi topografi

FUNGSI LUHUR• KORTEKS FRONTALIS :1. PUSAT GERAKAN MOTORIS

(SOMATOMOTOR, GIRUS PRECENTRALIS)2. PUSAT BICARA (BROCA)3. PUSAT BERFIKIR.4. PUSAT PENGENDALI GERAK BOLA MATA

DAN PERUBAHAN PUPIL.• KORTEKS PARIETALIS :1. PUSAT ANALISA RANGSANG

SOMATOSENSORIS2. PUSAT MENGERTI PEMBICARAAN

(BERSAMA KORTEKS TEMPORALIS)

Page 8: anatomi topografi

• KORTEKS OCCIPITALIS:

1. PUSAT PENGLIHATAN.

2. PUSAT ASOSIASI PENGLIHATAN.

• KORTEKS TEMPORALIS:

1. PUSAT PENDENGARAN.

2. PUSAT ASOSIASI PENDENGARAN

3. PUSAT MENGERTI PEMBICARAAN

Page 9: anatomi topografi
Page 10: anatomi topografi

• MANUSIA BERBEDA DENGAN MAKHLUK CIPTAAN ALLAH YANG LAIN ? FUNGSI LUHUR

• AREA BAHASA : DI AREA BROCA (frontalis inferior) DAN AREA WERNICKE (girus tempotalterdapat di area broca di bagian inferior frontalis dan area wernick yang terletak di bagian posterior dari girus temporalis superior dan sebagian lobus parieatalis inferior. Kedua area ini dihubungkan oleh serabut asoasiasi yang ikut membentuk fasikulus longitudinalis superior. Bahasa dibagi 2 bahasa internal dan bahasa eksternal. Bahasa eksternal adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dunia luar., sedangkan bahasa internal adalah berbahasa didalam fikiran kita sendiri, seperti misalnya waktu berhitung, berfikir, berkhayal. Ataupun pada waktyu merencanakan sesuatu, tanpa berbicara atau berunding dengan siapapun. Fungsi bahasa ini berkaitan dengan sensibilitas taktil dan terletak di hemisphere yang dominan.

Page 11: anatomi topografi

AFASIA = GANGGUAN BAHASA

• AFASIA MOTORIK = AFASIA EKSPRESIF (afasaia dari Broca)

TIDAK MAMPU MENYATAKAN PIKIRAN DENGAN -KATA KATA

• AFASIA SENSORIK = AFASIA RESEPTIF ( afasia dari wernicke) :

TIDAK DAPAT MENGUCAPKAN KATA-KATA DENGAN FASIH NAMUN

BERMAKNA. KATA-KATANYA TEPAT TAPI DISUSUN ACAK

( Parafasia)

• AFASIA KONDUKTIF = PRODUKSI KATA –KATA YANG TIDAK ADA

ARTINYA , TAPI DAPAT MENGERTI PEMBICAARAAN ORANG LAIN

• AFASIA ANOMIK : DAYA BERBAHASA TIDAK TERGANGGU TAPI

KEMAMPUAN UNTUK MENAMAKAN SESUATU HILANG ( Lesi di girus

angularis yg berperan dalam mengasosiasikan simbol suatu obyek

dengan obyeknya sendiri).

Page 12: anatomi topografi

• Jadi pada saat seseorang melukiskan suatu obyek yang dilihat, terjadilah berturut-turut mekanisme neuronal sebagai berikut : informasi visual tiba di lobus oksipitalis yang diolah di area 17, 18 dan 19. lalu diproyeksikan ke girus angularis pada hemisfere yang dominan, yang mengasosiasikan kata-kata dengan obyek serta sifat-sifatnya, impuls yang mewakili kata-kata itu dikirim oleh girus angularis ke area dari Wernicke. Disini kata-kata itu dirangkum sehingga menjadi kalimat. Impuls dari area Wernicke menggiatkan area Broca, sehingga program motorik yang mengolah perumusan bahasa dapat dilaksanakan oleh korteks motorik.

Page 13: anatomi topografi

• Korteks prefrontal adalah bagian dari lobus frontal yang terletak di anterior dari area 4,6 dan 8. rangsangan pada korteks ini tidak menghasilkan gerakan apapun. Gangguan pada korteks prefrontal ini dapat timbul gangguan pada watak-tabiat, gangguan kognitif dan psikomotorik.

• Gangguan psikomotorik ialah gerakan volunter yang merupakan manifestasi eksternal dari apa yang terkandung dalam fikiran. Gerakan isyarat pada saat pidato, bahkan gerak jalanpun merupakan manifestasi dari kaitan yang erat antara psike dan motorik.

Page 14: anatomi topografi

• GANGGUAN DI KORTEKS PREFRONTAL :

• KOGNISIO : TULALIT ? TIDAK LANGSUNG MENGERTI APA YANG DITANYAKAN GANGGUAN DAYA INGAT (>>)

• GANGGUAN PERANGAI : EUFORIA, KOPROLALIA, CEPAT MARAH, CENDERUNG GANAS, IMPULSIF, AGRESIF KADAG EKSHIBISIONISME

Page 15: anatomi topografi

AGNOSIA (LOB. PARIETALIS)Tidak dapat mengenal apa yang dirasakan, dilihat dan didengar walaupun somatosensorik, visus dan pendengaran baik

• AGNOSIA VISUAL : TIDAK BUTA TAPI TIDAK MENGENAL APA YANG DILIHATNYA. CONTOH. PROSOPAGNOSIA

• AGNOSIA AUDITORIK :Agnosia auditorik: hilangnya kemampuan untuk mengenal dan mengetahui apa yang didengar oleh seseorang yang tidak tuli. Ia bisa menangkap suara musik, tetapi lagunya tidak dikenal, sehingga ia tidak dapat mengenal musik.

• Astereognosia/ agnosia taktil : ialah hilangnya kemampuan untuk mengenal sesuatu dengan sensibilitas taktil, tanpa melihat benda yang dipegang itu, dalam hal ini bukan saja bentuk yang tidak dikenal tapi juga berat benda tersebut (barognosis) atau pada suhu benda (termognosis)

Page 16: anatomi topografi

• Area visceral otonom (lobus limbikus): lobus yang membatasi daerah penyatuan hemisfere yang merupakan pusat kegiatan otonom dan melibatkan sebagian besar unsur visceral, namun pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan otot-otot polos diluar viscera dan sebagian otot lurik ( otot pilomotor) melakukuan tugasnya dibawah pengaruh aktivitas otonom. Kegiatan visceral otonom yang erta hubungannnya dengan sistem limbik adalah manifestasi visceral otonom yang merupakan ekspresi emosional. Emosi mempunyai 2 komponen yaitu kesadaran dan ekspresi atau perangai. Sehingga seseorang yang marah, wajahnya merah, sikap tubuhnya khas, jantung berdebar-debar dan badan menjadi hangat. Ekspresi emosional itu diwujudkan dengan perantaraan fungsi susunan limbik. lobus limbikus berhubungan dengan hipotalamus

Page 17: anatomi topografi

• CEREBELLUM• Cerebellum merupakan bagian susunan saraf pusat yang menerima

terutama informasi sensorik (perasaan gerak, getar, sikap, posisi dan keseimbangan). Terdiri atas 3 lobus yaitu lobus anterior, lobus posterior dan lobus flokulonodularis.

• Bila terdapat gangguan di serebelum dapat timbul gangguan :• keseimbangan seluruh tubuh terganggu (ataxia)• gangguan tonus otot skeletal sehingga tidak ada tahanan otot,

refleks tendon dan menghilangkan kemampuan untuk memantapkan sikap persendian. (astenia)

• koordinasi gerakan kacau karena hilangnya penentuan yang tepat mulai timbulnya, cepatnya dan derajat kekuatan kontraksi kelompok otot-otot yang harus bekerjka sama dalam suatu pola gerakan. (asinergia, dismetria, disartri, gerakan involunter/ tremor, disdiadokinesia)

Page 18: anatomi topografi
Page 19: anatomi topografi

• Disfungsi serebeler yang berhubungan dengan daerah fungsional serebelum dapat dikelompokkan dalam sindrom-sindrom:

• Sindrom Vermis bagian rostral : ataxia kedua tungkai yang makin jelas pada saat berrjalan ( gait ataxia)

• Sindrom Vermis bagian caudal : ataxia seluruh badan ( truncal ataxia) / badan bergoyang-goyang.

• Sindrom Hemisferium serebeli : ataxia kedua lengan (limb ataxia), disartri.

Page 20: anatomi topografi

• BATANG OTAK• Batang otak digunakan sebagai istilah kolektif untuk medula

oblongata (mielensefalon), pons (metensefalon) dan otak tengah (mesensefalon).

• Bagian dalam dari batang otak terdapat banyak serabut-serabut saraf yang berbentuk jaras baik descending maupun ascending dan terdapat banyak nukleus yang merupakan inti dari saraf otak.

• Jaras ascending merupakan lintasan yang membawa impuls sensoris menuju korteks serebri baik untuk sensibilitas eksteroseptif maupun proprioseptif.

• Jaras descending merupakan lintasan yang membawa impuls dari korteks menuju efektor baik otot maupun kelenjar.

• Di batang otak terletak saraf kranialis III – XII. Saraf kranialis . I dan II terletak di korteks serebri.

Page 21: anatomi topografi
Page 22: anatomi topografi

N. Kranialis• Nervus I : N. Ophtalmicus (penciuman)• Nervus II : N. Opticus (penglihatan)• Nervus III : N. Oculomotorius (gerakan bola mata)• Nervus. IV : N. Trochlearis.(gerakan bola mata)• Nervus V : N. Trigeminalis (sensorik dan motorik otot

wajah)• Nervus VI : N. Abduscent ( gerakan mata ke lateral)• Nervus VII : N.Facialis.( gerakan otrot wajah) • Nervus VIII : N. Vestibulocochlearis.(pendengaran dan

keseimbangan)• Nervus IX : N. Glosopharyngeus. (permukaan dalam

mulut, tonsil, laryng, pharing, 1/3 belakang lidah, kelenjar parotis)

• Nervus X : N. Vagus ( bersama dg N. IX)• Nervus XI : N. Accesorius.( otot sternocleidomastoideus

dan sebagian otot trapezius)• Nervus XII : N. Hypoglosus. (otot penggerak lidah)

Page 23: anatomi topografi

VASKULARISASI OTAK• Otak merupakan jaringan yang sangat tinggi kebutuhan

energinya. Dengan berat otak yang hanya 2-3% Berat Badan pada saat istirahat mengkonsumsi 20% dari oksigen yang diambil. Basal metabolisme rate untuk O2 adalah 3,3 ml/100g/mnt dan untuk glukosa 4,5 mg/100g/mnt. Keadaan ini relative konstan pada saat tidur atau bangun. Otak membutuhkan pasokan yang konstan dari substrat karena mempunyai kebutuhan oksigen metabolisme yang tinggi. Kesempurnaan fisiologik itu dapat dicapai bila anatomi susunan vascular sempurna pula.

• Untuk menjamin pasokan substrat yang sempurna maka di otak terdapat vascularisasi yang dinamakan Circulus Willisi. Yaitu suatu jalinan sirkulasi darah yang terletak di dasar otak dan dibentuk oleh 2 arteri Karotis Interna dan 2 arteri Vertebralis. Dari seluruh jatah darah serebral 1/3 disalurkan melalui lintasan vaskuler Vertebrobasilar dan 2/3 melalui a. Karotis Interna. A.Vertebrobasilar memperdarahi Medulla Oblongata, Pons, Mesensefalon, bagian kaudal Diensefalon, bagian medial dan inferior Lobus Temporalis dan Lobus Parietalis serta Lobus Oksipitalis dan Serebelum dan Diensefalon.

Page 24: anatomi topografi
Page 25: anatomi topografi

• A. Karotis Interna merupakan cabang dari A. Karotis Komunis , tempat pecabangan adalah didaerah leher setinggi batas superior kartilago tiroidea, (Sinus Karotikus) A. Karotis Interna dapat dibagi dalam 4 segmen yakni:

• Segmen Servikal ( dari pangkal a. Karotis Komunis sampai masuk Kanalis Karotikus),

• Intrapetrosal • Intakavernosa (didalam Sinus Kavernosus) • Supraklinoid. cabang a. Ophtalmica,( vascularisasi

bola mata) a. Komunikans Posterior (a. penghubung antara a. Karotis Interna dengan a. Serebri Posterior) dan a. Koroidea Anterior (vascularisasi traktus optikus dan korpus genikulatum lateral)

Page 26: anatomi topografi

• A. Karotis Interna di substansia perforata anterior membelah menjadi 2 yaitu a. Serebri Media dan a. Serebri Anterior. Dimana a. Serebri Anterior kanan dan kiri dihubungkan oleh a.Komunikans Anterior.

• A. Cerebri Media mempunyai cabang-cabang : a. orbitofrontalis lateralis, a. pre Rolando, a. Rolando, a. Parietalis Posterior, a.Angularis. A. Temporalis anterior Polus Temporalis dan girus transverses), a. Temporalis Posterior.( bagian Oksipital lobus Temporalis dan bagian lateral Lobus Oksipitalis). Di bagian sentral a. Serebri Media mengurus vascularisasi kawasan kapsula interna dan sekitarnya, korteks motorik dan sensorik belahan tubuh kontralateral kecuali daerah tungkai, area broca dan pusat auditorik.

Page 27: anatomi topografi
Page 28: anatomi topografi

• SIRKULASI CAIRAN SEREBROSPINALIS• Cairan Serebrospinalis dibentuk oleh sel-sel pada pleksus

choroidalis yang terletak pada ventrikel lateral dan ventrikel III. Cairan disebarkan ke seluruh ventrikel III dan juga dialirkan ke ventrikel IV melalui aquaductus cerebral. Selanjutnya melalui 2 foramen, yaitu foramen Luschka (di lateral) dan Foramen Magendi ( di medial) dialirkan ke ruang suvbarahnoid di otak dan sumsum tulang belakang. Kecepatan pembentukannya ± 0,5 ml/mnt, total volumenya pada orang dewasa adalah antara 80-300 ml atau rata-rata 140 ml. yang dibagi didalam ruang subarahnoid 55 ml dan di susunan ventrikel 85 ml. Kecepatan pembentukannya harus sama dengan absorbsinya sehingga tekanannya tetap konstan. Resorbsinya terjadi pada sistem vena melalui villi arachnoid.

• CSF merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, berat jenisnya 1,005 dan PH 7,33.

Page 29: anatomi topografi