ancaman partus prematurus akibat kpd dan preeklampsia ringan
TRANSCRIPT
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
1/27
ANCAMAN PARTUS PREMATURUS AKIBAT KPD DAN
PREEKLAMPSIA RINGAN
OLEHTIMOTHY E A SUPIT
060116067PEMBIMBING:
Dr RUDY LENGKONG SpOG-K
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
2/27
PENDAHULUAN
Persalinan prematur merupakan penyebab utama kecacatan dan
kematian neonati.
Risiko kelahiran prematur antara lain kematian bayi, kecacatan
bayi, gawat nafas, perdarahan otak, infeksi/sepsis dan gagaljantung.
Penyebab persalinan preterm bukan tunggal tetapi multikompleks,
antara lain karena infeksi, solusio plasenta, kehamilan ganda,
ketuban pecah dini dan preeklampsia Adapun dalam penanganannya perlu diperhatikan akselerasi
pematangan paru, pemberian antibiotika dan tokolitik.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
3/27
KETUBAN PECAH DINI
Ketuban pecah dini, berperan dalam mencetuskantimbulnya persalinan prematur.
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai
rupturnya selaput ketuban sebelum usia kehamilanmencapai 37 minggu (Am Fam Physician 2006;73:659
64, 6656. Copyright 2006 American Academy ofFamily Physicians).
Etiologi antara lain seperti infeksi, kurang terlindungnyaselaput oleh serviks, kelainan letak janin dan rahim,ketegangan rahim yang berlebihan, serta akibattimbulnya trauma akibat koitus.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
4/27
PENANGANAN KPD
Tipe Konservatif
Perawatan di rumah sakit.
Pemeriksaan maturitas paru.
Dilakukan kontrol yang tepat dalam pemberian antibiotika.
Tipe Aktif
Umur kehamilan 22-28 minggu dapat dilakukan pematangan
serviks dengan batang laminaria dan drips oksitosin untuk induksi.
Jika kehamilan > 36 minggu maka diinduksi dengan oksitosin, bila
gagal maka dilakukan sectio caesaria.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
5/27
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu faktor yangberperan dalam terjadinya persalinan prematur, karena
peningkatan tekanan darah disebabkan karena kehamilan, maka
untuk mengatasi hal tersebut salah satu cara adalah dengan
terminasi kehamilan.
American Committee On M aternal Welfarelmerumuskan batasan
hipertensi pada wanita hamil sebagai berikut: Peningkatan tekanan
darah diatas 30/20 mmHg, dari nilai sebelum hamil atau nilai
trimester pertama. Nilai tekanan darah absolut lebih dari 140/90mmHg pada setiap stadium kehamilan.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
6/27
JENIS-JENIS HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi kronik. Keadaan hipertensi yang timbul sebelum kehamilan atau
pada umur kehamilan sebelum minggu ke-20. Hipertensi gestasional. Hipertensi yang timbul sesudah minggu ke-20 atau
pada awal nifas tetapi tanpa pre-eklampsia disebut juga late atau transsient
hypertension. Keadaan ini dapat timbul pada kehamilan selanjutnya. Pre-eklampsia. Hipertensi yang timbul pada umur kehamilan lebih dari 20
minggu disertai proteinuria dan edema. Superimposed pre-eklampsia. Pre-eklampsia yang timbul pada penderita
hipertensi kronik atau penderita gangguan ginjal. Kenaikan tekanan sistolik 30
mmHg atai diastolic 15 mmHg disertai dengan proteinuria dan edema.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
7/27
KRITERIA PREEKLAMPSIA RINGAN
Hipertensi :- Tekanan sistolik 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg.- Peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg. Edema :- Nilai 1+ pitting edema di daerah pretibia, dinding abdomen, lumbosacral, wajah
dan tangan.- Kenaikan berat badan yang tinggi : 500 gram/minggu, 2000 gram/bulan, 12-15
kg/seluruh kehamilan. Proteinuria :- > 0,3 gram/liter (24 jam) atau 1 gram/liter (6 jam).- Kualitatif.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
8/27
PENANGANAN PREEKLAMPSIA RINGAN
Tujuan utama penanganan antara lain:
Mencegah terjadinya pre-eklampsia berat dan
eklampsia Melahirkan janin hidup Melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
9/27
Istirahat di tempat tidur
Tidak dianjurkan pemberian antihipertensi dan
diuretika
Perhatikan keadaan janin Induksi dini Bahaya Prematuritas
Induksi lanjut Bahaya Kematian Janin
Jika keadaan memburuk maka kehamilandiakhiri dengan SC.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
10/27
LAPORAN KASUS
IDENTITAS Nama : Ny. RP Umur : 26 Tahun Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Sukur, Airmadidi Bangsa : Indonesia Agama : Islam
TTL : Kotamobagu, 14 Januari 1985
Nama suami : Tn. AM / 28 thn Pendidikan suami : SMA Pekerjaan suami : TNI
Masuk RS : 27 Desember 2011
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
11/27
ANAMNESIS
Anamnesis Utama : Diberikan oleh penderita
Keluhan Utama : Kiriman dari dokter ahli dengan diagnosa G1P0A026 tahun hamil 33-
34 minggu dengan ketuban pecah dini 12 jam yang lalu dan preeklampsia ringan.
Riwayat Penyaki t Sekarang:
Nyeri perut bagian bawah ingin melahirkan belum dirasakan
Pelepasan lendir campur darah (-)
Pelepasan air dari jalan lahir (+) sejak jam 08.00 WITA tanggal 27 desember 2012
Pergerakan janin (+) dirasakan saat MRS
Nyeri ulu hati (-), nyeri kepala (+), pandangan kabur (-)
Riwayat Penyakit Dahul u:
Penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit darah
tinggi, penyakit kencing manis disangkal penderita.
Riwayat gemelli (+) pihak ayah dan ibu.
BAB/BAK biasa
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
12/27
Anamnesis Kebidanan
Riwayat Kehami lan SekarangTidak ada riwayat bengkak, pusing-pusing, dan penderita mengeluh sakit kepala. Sedangkan riwayat muntah dan
penglihatan terganggu disangkal penderita. Ada riwayat keputihan. Kencing dan buang air besar biasa. Penderita tidak
merokok dan minum minuman beralkohol.
Pemeriksaan Antenatal (PAN)PAN 8x dilakukan, 7x di Puskesmas dan 1x di Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan. 2x dilakukan suntikan TT.
Riwayat Haid Haid pertama dialami pada usia 14 tahun dengan siklus yang teratur dan lamanya haid setiap siklus adalah 3 hari.
HPHT April 2011, taksiran tanggal partus Januari 2012.
Riwayat Keluarga Penderita menikah 1 kali. Pernikahan ini sudah berlangsung 6 bulan. Kehamilan saat ini merupakan kehamilan
pertama penderita.
Keluarga Berencana Penderita belum menggunakan KB. Sesudah melahirkan penderita berencana akan mengikuti KB suntik.
Riwayat Kehamilan Terdahulu Kehamilan saat ini merupakan kehamilan pertama (2011)
Penyakit atau Operasi yang pernah atau sedang dialami
Riwayat anemia, penyakit menular seksual, kencing manis, alergi, penyakit ginjal, tuberkulosis paru, disangkalpenderita.
St t P
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
13/27
Status Praesens
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernapasan : 24 kali/menit Suhu Badan : 36,7 oC
BB/TB : 80kg / 156 cm
Gizi : lebih
Kepala : Simetris, normochepali
Mata : Konj. an -/-, skl. ikt -/- Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret -/-
Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Dada : Simetris kiri dan kanan Jantung : SI-SIInormal, bising (-)
Paru-paru : Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Hepar dan lien sulit dievaluasi
Alat Kelamin : Tidak ada kelainan
Anggota gerak : Edema (-), varises tidak ada.
Refleks : Refleks fisiologis normal, refleks patologis (-)
St t Ob t t i
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
14/27
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Tampak keluar cairan dari ostium urethra eksternum, lakmus tes (+).
TFU : 26 cm
Letak janin :Letak kepala U punggung kiri
BJA : (+) 12-13-13 His : jarang-jarang
TBBA : berdasarkan USG 2600-2700 gram (34-35 minggu)
Pemeriksaan Dalam
Portio tebal lunak arah axial, pembukaan 1 jari, ketuban (-) putih keruh, PP kepalaH1.
Laboratorium
Hemoglobin : 11,3 gr%
Leukosit : 12.400/mm3
Hematokrit : 33 %
Trombosit : 379.000/mm3
Proteinuria : +1
Ureum : 22 mg/dl
Creatinin : 0,7 mg/dl
Asam urat : 6,1 mg/dl
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
15/27
Diagnosa
G1P0A0, 26 tahun, hamil 33-34 minggu, ancaman partus
prematurus dengan KPD 12 jam dan preeklampsia ringan.
Sikap
Rawat konservatif
Pemeriksaan laboratorium, USG, NST
Observasi T, N, R, S, His, BJJ
Antibiotika Dexamethasone 2x2 ampul IV
Tokolitik 3x1 tablet
Lapor konsulen advis: rawat konservatif
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
16/27
OBSERVASI PERSALINAN
Tanggal 27 Desember 2011
Pukul 05.00 WITAStatus Praesens
KU: cukup Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 84 x/menit R: 20 x/menit S: 36,6 0C
HIS : Jarang-jarang, BJJ : 13-13-14
Pukul 22.00 WITAdilakukan pemeriksaan dalam didapatkan: portio tebal lunakarah axial pembukaan 1 jari, ketuban (-) putih keruh, presenting part kepala H1.
Diagnosis : G1P0A0, 26 tahun hamil 33-34 minggu dengan ancaman partusprematur + Riwayat KPD + PER, janin intrauterin tunggal hidup letak kepala.
Sikap
Rawat konservatif Pemeriksaan laboratorium, USG, NST
Observasi T, N, R, S, His, BJJ
Antibiotika
Dexamethasone 2x2 ampul IV
Tokolitik 3x1 tablet
Pukul 22 00 WITA
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
17/27
Pukul 22.00 WITA
HIS : Jarang-jarang, BJJ : 13-13-12
Dilanjutkan dengan pemberian dexamethason 2 ampul IM dan nifedipin 10 mg peroral.
Pukul 23.00 WITA HIS : Jarang-jarang, BJJ : 13-13-12
Pukul 00.30 WITA
Ibu merasa nyeri yang semakin teratur.
PD : Eff 75%, pembukaan 2-3 cm, ketuban (-), PP kepala H1-II Diagnosis : G1P0A0,26 tahun hamil 33-34 minggu dengan ancaman partus prematur
+ Riwayat KPD + PER, janin intrauterin tunggal hidup letak kepala.
Sikap
Rawat konservatif
Observasi T, N, R, S, His, BJJ Antibiotika
Dexamethasone 2x2 ampul IV
Tokolitik 3x1 tablet
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
18/27
Tanggal 28 Desember 2011
Pukul 00300100 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 01000130 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 01300200 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 02000230 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 02300300 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 03000330 His : (+) 7-8 // 15-20 Pukul 03300400 His : (+) 7-8 // 15-20
Pukul 04000430 His : (+) 6-7 // 20-25
PD : Eff 75%, pembukaan 3-4 cm, ketuban (-), PP kepala HII
Diagnosis : G1P0A0,26 tahun hamil 33-34 minggu inpartu kala I + Riwayat KPD + PER, janin intrauterin tunggal hidup letak kepala.
Sikap
Rencana partus pervaginam
Observasi T, N, R, S, His, BJJ
Antibiotika
Pukul 04300500 His : (+) 6-7 // 20-25
Pukul 05000530 His : (+) 5-6 // 25-30
Pukul 05300600 His : (+) 5-6 // 25-30
Pukul 06000630 His : (+) 4-5 // 30-35
Pukul 06300700 His : (+) 4-5 // 30-35
Pukul 07000730 His : (+) 3-4 // 35-40 BJA : 12-13-13
Pukul 07300800 His : (+) 3-4 // 35-40 BJA : 12-12-13
Pukul 08000830 His : (+) 3-4 // 40-45 BJA : 12-13-12
PD : Eff 75%, pembukaan 7-8 cm, ketuban (-), PP kepala HIII
Sikap
Partus pervaginam
Observasi T, N, R, S, His, BJJ
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
19/27
Pukul 08300900 His : (+) 3-4// 40-45
Pukul 09000930 His : (+) 2-3// 45-50
Pukul 09301000 His : (+) 2-3// 45-50
Pukul 10001030 His : (+) 2-3// 50-55
Ibu ingin mengejan
PD : Pembukaan lengkap, ketuban (-), PP kepala HIII-IV
Diagnosis : G1P0A0,26 tahun hamil 33-34 minggu inpartu kala II + Riwayat KPD + PER, janin
intrauterin tunggal hidup letak kepala.
Sikap
Partus pervaginam
Pukul 10.49WITA lahir bayi perempuan, berat 2150 gram, panjang 45 cm, apgar score 6-8.
Pukul 10.54WITA lahir plasenta lengkap dengan selaput, berat 400 gram.
Persalinan dipimpin oleh dokter. Resusitasi dilakukan dengan cara: pembersihan jalan nafas,
perangsangan, pemberian O2langsung. Volume air ketuban 150 cc. Plasenta normal. Tali pusat
normal.
Follow Up
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
20/27
Follow Up
29 Desember 2011
S :Keluhan (-)
O :KU = cukup kes = CM
TD = 130/80mmHg N= 80x/m R=20x/m S=36,60C
St. purpuralis = mamae : laktasi -/- infeksi -/-
TFU : 2 jari di bawah pusat, kontraksi = baik
Lochia rubra, BAK (+) / BAB(-)
Perineum terawat
A :P1A026 tahun, post partum hari I
Lahir bayi perempuan, Berat 2150 gr, PBL 45 cm, AS 6-8
P :
Ceftriaxone 3x500 mg
SF 1x1
Rawat perineum
Konseling KB
30 Desember 2011
S :Keluhan (-)
O :KU = cukup kes = CM
TD = 130/90mmHg N= 88x/m R=20x/m S=36,60C
St. purpuralis = mamae : laktasi -/- infeksi -/-
TFU : 2 jari di bawah pusat, kontraksi = baik
Lochia rubra, BAK (+) / BAB(-)
Perineum terawat A :P1A026 tahun, post partum hari II
Lahir bayi perempuan, Berat 2150 gr, PBL 45 cm, AS 6-8
P :
Ceftriaxone 3x500 mg
SF 1x1
Rawat perineum
Konseling KB
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
21/27
PEMBAHASAN
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Penderita datangtanpa keluhan utama nyeri perut bagian bawah ingin melahirkan,atau dengan kata lain nyeri perut bagian bawah ingin melahirkan,belum dirasakan penderita. Penderita merupakan rujukan daridokter ahli kebidanan dan kandungan dengan diagnosa G1P0A026tahun hamil 33-34 minggu dengan ketuban pecah dini sejak 12 jamyang lalu dan preeklampsia ringan. Dari anamnesis diketahui haripertama haid terakhir pasien ini pada bulan April 2011, sehinggausia kehamilan saat MRS ialah sekitar 33-34 minggu.
Dalam kepustakaan, ditinjau dari lamanya kehamilan, bila hasilkonsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20minggu, disebut abortus (keguguran) sedangkan bila persalinanterjadi di bawah 36 minggu atau berkisar antara 20-37 minggudisebut partus prematurus (persalinan prematur) dan kelahiran dari38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm.
U t k i i i iliki i ik t j di t t t li t
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
22/27
Untuk pasien ini memiliki risiko terjadinya partus prematurus atau persalinan prematur,
karena ketuban telah pecah sedangkan usia kehamilan belum mencapai masa aterm atau usia
kehamilan masih berkisar antara 33-34 minggu.
Dasar diagnosis preeklampsia pada pasien ini adalah, berdasarkan anamnesis pada riwayat
penyakit dahulu pasien menyangkal bahwa dahulu pernah menderita tekanan darah tinggi,dengan kata lain tekanan darah tinggi mulai timbul saat pasien mengandung. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan bahwa tekanan darah dari pasien untuk sistolik 140 sedangkan
diastolik 90 dan didapatkan proteinuria dari hasil pemeriksaan urin sehingga menunjang
kriteria preeklampsia terutama preeklampsia ringan.
Berdasarkan kepustakaan kondisi dimana pasien menderita hipertensi kehamilan dalam hal
ini adalah preeklampsia merupakan salah satu faktor yang nantinya membuat kita mengambil
keputusan untuk melakukan terminasi kehamilan, karena pada pasien ini peningkatan tekanan
darah diakibatkan karena kehamilan, sehingga dengan mengakhiri kehamilan maka tekanan
darah akan kembali normal.
Dasar diagnosis dari ketuban pecah dini yaitu dari anamnesa didapatkan pasien mengeluh
telah keluar air dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan tampak
keluar cairan dari ostium urethra eksternum dengan hasil tes lakmus yang positif.
F kt di i i l i dit k d i d l h h l t
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
23/27
Faktor predisposisi lain yang ditemukan pada pasien adalah pecahnya selaput
ketuban 12 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan kepustakaan,
penyebab pasti dari persalinan prematur masih belum bisa dipastikan, tetapi
penyebabnya adalah multifaktorial dan kompleks. Ketuban pecah dini nantinya akan
menginduksi timbulnya kontraksi uterus. Persalinan aterm diinisiasi oleh aktivasi
enzim phospholipase A2 yang dapat melepaskan asam arakidonat dari membran
janin sehingga terbentuk asam arakidonat bebas yang merupakan bahan dasar
sintesis prostaglandin. Bejar dkk (1981) melaporkan sejumlah mikroorganisme
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan enzim phospholipase A2sehingga
dapat menginisiasi terjadinya persalinan preterm. Bennett dan Elder (1992),
menunjukkan bahwa mediator-mediator dapat merangsang timbulnya kontraksiuterus dan partus preterm melalui pengaruhnya terhadap biosintesis prostaglandin.
Kecurigaan terhadap adanya infeksi timbul dari hasil pemeriksaan laboratorium
yaitu jumlah leukosit 12.400/mm3, meskipun tidak diikuti dengan timbulnya tanda
dan gejala-gejala infeksi seperti demam, tetapi dengan adanya peningkatan leukositmenjadi dasar pemikiran bahwa telah terjadi proses inflamasi dalam tubuh yang
nantinya akan mendorong pelepasan sejumlah mediator yang mencetuskan
persalinan prematur, seperti yang telah dijelaskan di atas.
Penanganan pada pasien ini adalah rawat konservatif dilakukan observasi T N R
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
24/27
Penanganan pada pasien ini adalah, rawat konservatif, dilakukan observasi T, N, R,
S, His, BJJ, pemberian antibiotika, dexamethasone 2x2 ampul IV dan pemberian
tokolitik 3x1 tablet. Rawat konservatif memiliki tujuan agar pada waktu tibanya
masa persalinan, janin dilahirkan dalam keadaan aterm atau telah mencapai usia
yang matur sehingga dapat bertahan hidup, mengingat pada pasien ini usia
kehamilan belum aterm, sehingga disarankan untuk dilakukan tindakan rawat
konservatif, diikuti dengan pemberian dexamethasone dengan tujuan untuk
mematangkan fungsi paru dari janin dan menambah produksi surfaktan yang
mematangkan paru, sehingga saat persalinan nanti tidak akan ada gangguan pada
pihak bayi akibat dilahirkan dalam keadaan paru yang belum matang.
Pemberian antibiotika merupakan salah satu penanganan untuk setiap kasus ketuban
pecah dini dengan tujuan untuk mencegah infeksi atau untuk menghambat
perkembangan mikroorganisme yang nantinya akan melepaskan sejumlah mediator
kimiawi yang menginduksi timbulnya persalinan prematur. Pemberian antibiotika
yang tepat, tentu saja dapat menurunkan angka kejadian timbulnya infeksi.Pemberian antibiotika akan semakin tepat jika telah melalui tahap kultur dan
sensitivitas kuman, kalaupun tidak mengikuti tahapan ini, maka dapat diberikan
antibiotika tipe broad spectrum, yang aman untuk kehamilan.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
25/27
Salah satu tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah tokolitik.Berdasarkan kepustakaan, tujuan pemberian tokolitik adalah untukmenghilangkan kontraksi uterus sehingga persalinan prematur dapatdihambat. Sudah dibuktikan secara meta-analisis bahwa tokolitik dapatmemperpanjang fase laten persalinan prematur antara 2448 jam, yangdipergunakan untuk mempersiapkan pematangan paru janin sertamemberikan kesempatan merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatantersier yang mempunyai fasilitas perawatan bagi bayi prematur. Tujuan akhirtokolitik adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan janin akibat
prematuritas.
Tokolitik pada pasien ini diberikan pada pukul 22.00 WITA, saat his yangtimbul masih jarang, tokolitik yang diberikan yaitu nifedipin 10 mg oral.Pada saat ini nifedipin digunakan sebagai tokolitik dalam protokol tetap
pengelolaan ancaman persalinan prematur. Nifedipin selain sebagai obathipertensi, juga mempunyai efek pada uterus sebagai tokolitik. Penelitian in
vitro menunjukkan bahwa nifedipin secara signifikan menghalangi aktifitaskontraksi otot polos uterus wanita hamil dan pasca persalinan denganmenghalangi aliran kalsium pada membran sel otot.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
26/27
Setelah dilakukan observasi yang ketat, perawatan konservatif dan tatalaksana
yang lain seperti pemberian antibiotika, dexamethasone dan tokolitik pada pasien
ini, maka disikapi dengan partus pervaginam. Berdasarkan observasi persalinan,
pada pukul 10.30 WITA tanggal 28 desember 2011, dilakukan pemeriksaan
dalam dan didapatkan hasil: pembukaan lengkap, ketuban (-), PP kepala HIII-IV,dengan ibu yang ingin mengejan sehingga dipimpin persalinan pervaginam.
Pukul 10.49 WITA lahir bayi perempuan, berat 2150 gram, panjang 45 cm, apgar
score 6-8.
Salah satu masalah yang paling ditakutkan dari persalinan prematur adalahlahirlah bayi dengan berat lahir rendah, karena mempunyai dampak yang
potensial dalam meningkatkan kematian perinatal. Pada bayi yang dilahirkan oleh
pasien ini dikategorikan berat badan lahir rendah karena memiliki berat 2150
gram atau kurang dari 2500 gram. Dampak negatif yang bisa timbul adalah
kematian perinatal, pertumbuhan terhambat, kelainan mental dan beban ekonomibagi keluarga. Tapi dengan perawatan yang baik maka hal ini dapat dihindari.
Begitu juga dengan perawatan post partum dari ibu dimana tetap dilanjutkan
pemberian antibiotika dan diberikan preparat besi sulfas ferosus untuk
menghindari timbulnya anemia post partum. Setelah dirawat selama 2 hari
dengan kondisi pasien yang membaik, maka pasien bisa pulang.
-
5/26/2018 Ancaman Partus Prematurus Akibat Kpd Dan Preeklampsia Ringan
27/27