anekdot

4
5/20/2018 anekdot-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/anekdot-56194077c8ad5 1/4 Riska Tazqiyah Nurmujahidah X MIA 5 Contoh Anekdot Hukum Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan  jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu. Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?! Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai.. Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?! Allan : (Meminggirkan mobilnya) Dodi : Mengapa meminggir?! Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus. Dodi : Mengapa harus meminggir?! Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas… Dodi : Oh…!!! 

Upload: amalianurjanah

Post on 10-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Riska Tazqiyah NurmujahidahX MIA 5Contoh AnekdotHukum Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya santai..Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!Allan : (Meminggirkan mobilnya)Dodi : Mengapa meminggir?!Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.Dodi : Mengapa harus meminggir?!Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gasDodi : Oh!!!

PolitikAda suatu waktu Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, beliau pun diterima secara resmi oleh Ratu Inggris dalam acara jamuan minum teh. Presiden mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monarki Inggris yang sangat dihormati rakyatnya, beliau pun bertanya pada Sri ratu :

Presiden : "Jika boleh saya bertanya kepada paduka Ratu, bagaimana caranya anda bisa mempertahankan rasa hormat rakyat anda terhadap monarki yang mulia ?"

Sri Ratu : "Itu mudah saja tuan Presiden, dalam mengambil keputusan, monarki selalu dikelilingi orang-orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya"

Karena Presiden masih terlihat kebingungan, Ratu meletakan gelas tehnya dan berkata lagi :

Sri Ratu : "Anda masih bingung?, ini saya coba demonstrasikan"

Ratu mengambil telepon dan menelepon Downing Street untuk menghubungi Perdana Menteri :

Sri Ratu : "Halo David, saya ingin mengajukan pertanyaan ujian untuk anda"

PM Inggris : "Keinginan yang mulia adalah perintah bagi saya, silahkan Paduka"

Sri Ratu : "Ayahmu punya anak, Ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?"

PM Inggris : "Anak itu adalah saya yang mulia"

Sri Ratu : "Bagus !, pintar kamu"

Ratu meletakan telepon dan memandang Presiden melihat reaksinya, Presiden RI mengerti dan terlihat mangut-mangut.-------------------------------------------------------------------------

Sepulangnya ke tanah air, Presiden langsung mencoba cara Ratu mengetes kepintaran orang-orang yang dia mintai pendapat. Beliaupun dengan segera mengumpulkan para staff khusus dan staff ahli di kediamannya, bertanyalah Presiden :

Presiden : "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan Kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?"

Ruangan pun bergemuruh oleh celotehan para staff presiden, setelah sekian lama berunding tak dicapai kesepakatan jawaban. Salah seorang staff ahli memberanikan diri berkata :

Staff Ahli : "Pak Presiden, bolehkah kami meminta waktu tambahan untuk merundingkan jawabannya ?"

Presiden : "Silahkan, saya tinggal tidur dulu. Besok pagi kalian harus mendapatkan jawaban yang bisa memuaskan saya, selamat malam !"

Karena takut ini merupakan pertanyaan jebakan dan jawabannya salah, seorang staff Presiden memutuskan untuk menelepon orang kepercayaan Presiden yaitu Menteri Sekretaris Negara, setelah di jelaskan pertanyaan Presiden oleh Staff, Mensesneg dengan nada marah karena tidurnya terganggu menjawab dengan ketus :

Mensesneg : "Kalian ini bener-bener kumpulan orang gobl0g !, jika anak itu bukan kakak aku dan bukan pula adiku, anak itu jelas adalah aku !!"

Brak !!, teleponpun dibanting mensesneg. Para Staff terlihat sangat puas mendapat jawaban.

-------------------------------------------------------------------------Bangun dari tidur Presiden mendatangi kumpulan staff-nya, dan bertanya :

Presiden : "Bagaimana, dilihat dari muka kalian tampaknya sudah punya jawabannya ?"

Salah seorang staff Presiden : "Sudah pak, anak itu adalah pak Mensesneg !"

Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apapun Presiden ngeloyor lagi kekamar tidur, sambil berharap ini semua cuman mimpi buruk.

Pelayanan PublikDalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke rumah beberapa hari lalu, saya iseng-iseng mengobrol dengan sopir taksi yang saya tumpangi. Tentu saja obrolan tadi dimulai dari cerita ngalor ngidul macem-macem, hingga akhirnya ke persoalan kemacetan di Jakarta yang dirasakan oleh semua warga Jakarta dan Botabek.Saya: Gimana Pak, setelah Jokowi dilantik jadi Gubernur, apakah sudah ada perbaikan soal kemacetan. Maksud saya apakah soal macet ada perubahan?Sopir: Biasalah Pak. Soal macet sama saja. Dimana-mana masih saja macet. Kan Jakarta sudah terkenal dengan kemacetannya. Jadi, tidak aneh kalau soal macet ini. Saya yang hampir separo hidup saya di jalanan merasakan hal itu semua.Saya: Jadi, tidak ada perubahan sama sekali?Sopir: Tidak ada Pak. Cuma hanya memang beberapa hari setelah Jokowi dilantik, jalan-jalan di Jakarta sepi dan tidak macet.Saya: wow hebat dong. Ada magnet Jokowi itu artinya?Sopir: Kirain begitu Pak. Tapi ternyata gak juga. Jakarta sepi dan tidak macet, itu karena Lebaran Idul Adha.Saya: Hahahaha. Sayapun jadi ketawa lebar. Jadi bukan karena kerjaan Jokowi?Sopir: Emangnya jin Pak, Jokowi bisa nyulap kemacetan Jakarta dalam 5 tahun. 50 tahun juga Jakarta masih begitu-begitu aja?Saya: ?!?!?!?!? Begongsalam ketawa.