anggaran kas 1

Upload: prily-mustika-yana

Post on 07-Mar-2016

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bjhjbmbmnvvjvhbvbmv nb mg vhgv jjhbhkbjh

TRANSCRIPT

ANGGARAN KAS10.1 PENGERTIANKas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaranoperasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, dan sebagainya. Hal ini selain menurunkan produktifitas kerja, dapat pula menurunkan kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang langkah dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu, uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan imvestasi.Anggaran kas menunjukan rencana sumber dan pengguna kas selama tahun aggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar).Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinyu atau pun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinya, misalnya : pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji.Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, deviden, pajak pendapatan, pembayaran anggaran hutang , pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap. Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu dapat berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang . sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sesangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak kantinyu dapat berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan, saham, penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.10.2 TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS Tujuan prusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untu :a. menetukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uangkas masuk dengan uang kas keluar.b. memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surpluesc. mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif penggunaan yang paling menguntungkand. sebagai dasar kebijakan pemberian kredite. sabagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan f. sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya

10.3 PENDEKATAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN KAS Ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahan, yakin :1. Anggaran Kas Jangka Pendek Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuikan dengan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.2. Anggaran Kas Jangka Panjang Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tuhun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan (corporate Plan) yang telah disusun. Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.

Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkat atau enurunnya jumlah kas dapat diperoleh sebagai berikut :Sumber-sumber kas (penambahan)Penggunaan kas(pengurangan)

1. TR>TC= Laba2. Akumulasi Penyusutan3. Penambahan :- Hutang jangka pendek - Hutang jangka panjang4. Bertambahya equty- Modal disetor- Cadangan- Laba ditahan1. TC>RC= Rugi2. Pembelian aktiva tetap 3. Berkurangnya :- Hutang jangka pendek- Hutang jangka jangka panjang4.berkurangnya equity- Modal disetor- Cadangan - Laba di tahun

10.4 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUTAN ANGGARAN KASLangkah-langkah dalam menyusun anggaran kas adalah sebagau berikut:1. Menyusun anggaran penaguhan piutang, sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya2. Menyusun anggaran penerimaan kan, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan tunai, penagihan piutang, dan penerimaan lain-lain3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain-lain, anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negative, maka perusahan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran pokoknya. Yang perlu menjadi perhatian di sini adalah dan angsuran pokoknya.5. Memperkirakan pembayaran Bungan (apabila perusahaan melakukan pinjaman untuk menutup difisit yang terjadi). Untuk itu diperlukan suatu skema pembayaran bunga yang lengkap6. Menyusun anggaran kas akhir

Dimensi Waktu Perencanaan dan Pengendalian Kas Biasanya, perencanaan dan pengendalian kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu budget kas jangka panjang, budget kas jangka pendek, dan budget kas untuk operasional.Budget kas jangka panjang sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategis jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal, dan pembayaran utang) merupakan dasar yang sehat untuk keputusan-keputusan yang menyangkut keuangan, penggunaan kas, dan untuk kredit jangka panjang.Budget kas jangka pendek sesuai dengan rencana laba taktis jangka pendek. Budget kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan, misalnya estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin dan peralatan yang baru.Budget kas untuk operasional digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan dan pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day-to-day operation). Tujuan utama budget ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang menganggur.

CONTOH SOAL:

Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.

Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah:

Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-Dari data tersebut, diminta: Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya. Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX. Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 20XX.

Penyelesaian Kasus : Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan TunaiPT LARASkedul Penerimaan Kas dari Penjualan TunaiTriwulan 1 Tahun 20X

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :1) Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX2) Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).3) Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000). 4) Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 Rp 9.00.000= Rp 8.100.000).5) Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).6) Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).7) Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 Rp 300.000= Rp 5.700.000) .

Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan KreditPT LARAPenerimaan Kas dari Penjualan KreditTriwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000).5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).

Anggaran Penerimaan KasPT LARAAnggaran Penerimaan KasTriwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)

d) Anggaran Pengeluaran KasPT LARAAnggaran Pengeluaran KasTriwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:1) Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000)2) Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp 3.500.000)3) Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp 2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.

e) Anggaran KasPT LARAAnggaran KasTriwulan 1 Tahun 20XX