aplikasi kmeans pengelompokan rmh tangga tseptioko ha parhusip tmahatma

Upload: maskur

Post on 31-Oct-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metode

TRANSCRIPT

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    1

    APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN RUMAH

    TANGGA DI SALATIGA BERDASARKAN DATA SUSENAS 20111

    Tinus Septioko1, Hanna Arini Parhusip

    2, Tundjung Mahatma

    3

    1Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW 2,3

    Dosen Program Studi Matematika FSM UKSW

    e-mail : [email protected],[email protected]

    2,

    [email protected]

    Abstrak Survei sosial ekonomi nasional atau yang disebut Susenas adalah survei yang dilaksanakan

    badan pusat statistik 4 kali dalam setahun. Susenas merupakan salah satu sumber data yang

    diperlukan khususnya untuk perencanaan di bidang sosial ekonomi masyarakat. Susenas

    mengumpulkan data yang menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan sosial

    ekonomi lainnya. Keadaan ekonomi masyarakat dapat diketahui melalui hasil Susenas, jika tingkat

    ekonomi masyarakat rendah tentunya pemerintah tidak boleh tinggal diam. Dari data Susenas

    dapat diketahui rumah tangga ekonomi bawah, menengah, maupun ekonomi atas. Hasil ini dapat

    digunakan untuk patokan pemberian bantuan kepada rumah tangga ekonomi bawah.

    Pengelompokan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan metode clustering, dimana

    rumah tangga yang memiliki karakteristik yang mirip akan dikelompokkan ke dalam kelompok

    yang sama. Untuk mendapatkan hasil cluster yang lebih cepat dan efisien maka pada penelitian

    ini, dikembangkan aplikasi untuk mengelompokkan rumah tangga dari data Susenas di Salatiga

    tahun 2011 triwulan 1 dan 2 berdasarkan tingkat ekonomi, yaitu rumah tangga ekonomi atas,

    rumah tangga ekonomi menengah, dan rumah tangga ekonomi bawah. Pengelompokan data

    dilakukan menggunakan metode k-means, yaitu dengan mengelompokkan n-buah objek dengan p-

    dimensi ke dalam k-cluster berdasarkan jarak minimal masing-masing data ke pusat cluster.

    Aplikasi yang dibangun diharapkan dapat membantu untuk tujuan pengelompokan data bagi

    pihak-pihak yang membutuhkan.

    Dari hasil penelitian terhadap 254 data sampel, diperoleh 3 kelompok rumah tangga

    berdasarkan tingkat ekonomi, yaitu 25 rumah tangga ekonomi atas, 99 rumah tangga ekonomi

    menengah, dan 130 rumah tangga ekonomi bawah. Rata-rata pendapatan rumah tangga yang

    masuk dalam kategori rumah tangga ekonomi bawah berkisar antara 2 juta rupiah sampai 2.25

    juta rupiah per bulan, sedangkan untuk pendapatan 2 kategori yang lain tentunya berada diatas

    2.25 juta rupiah per bulan.

    Kata kunci : Susenas, cluster, K-means, ekonomi.

    Abstract National socioeconomic survey called Susenas is a survey conducted statistical central body

    four times a year. Susenas is one source of the data needed for planning particularly in the area of

    socio-economic population. Susenas collect data on education, health, housing, social and

    economic. The state of the economy can be seen through the Susenas, if the economic needs of low

    government certainly should not stay silent. From the Susenas data it can be seen bottom economy

    households, middle, and upper economy. These results can be used to benchmark the provision of

    assistance to households who economy below.

    Community economic grouping to do with the method of clustering, where by households

    with similar characteristics will be grouped into the same group. To get the cluster more quickly

    1 Penulis bersedia untuk berbagi data riset, data terlampir.

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    2

    and efficiently so in this study, the application was developed to classify the data Susenas

    households in Salatiga in 2011 quarter one and two based on an economic level, ie the upper

    economy household, middle class household, and the bottom economy household. Grouping of

    data is done using k-means clustering method, by classifying n-pieces with a p-dimensional objects

    into k-clusters based on a minimum distance of each data to a cluster center. Applications built is

    expected to help for the purpose of grouping the data for private need.

    From the results of a study of 254 samples of the data, obtained by the three groups of

    households based on an economic level, ie 25 upper economy households, 99 middle class

    households, and 130 down economy household. The average household income in the lower

    economic category of households ranged up 2 million to 2.25 million per month, while for the

    other two categories of income must be above 2.25 million per month.

    Key Words : Susenas, Cluster, K-means, Economy.

    1. Pendahuluan Pemberian bantuan untuk

    masyarakat miskin sudah banyak

    dilakukan, seperti raskin, BLT, dan

    bantuan yang lainnya. Melalui survei

    yang dilakukan BPS, yaitu Susenas dapat

    diketahui perekonomian masyarakat.

    Mencegah terjadinya salah sasaran

    pemberian bantuan, maka dari data

    perekonomian masyarakat, harus

    dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam

    kelompok-kelompok ekonomi. Untuk

    melakukan pengolahan data dapat

    dilakukan dengan metode cluster.

    Metode cluster adalah metode yang

    digunakan untuk mengelompokkan data

    ke dalam satu atau lebih kelompok yang

    mempunyai karakteristik yang mirip.

    Penghitungan manual akan sulit

    dilakukan mengingat data yang diolah

    tidaklah sedikit. Penghitungan manual

    yang lama dan rumit dapat diatasi dengan

    adanya program komputer. Peran

    komputer sebagai alat bantu

    pengelompokan data sangat menunjang

    dalam kecepatan dan ketepatan hasil.

    Dalam berbagai bidang, pengelompokan

    data banyak digunakan dengan berbagai

    tujuan. Dalam bidang ekonomi,

    clustering atau pengelompokan data

    digunakan untuk membuat segmen pasar,

    memahami perilaku pembeli, mengenali

    peluang produk baru (Supranto 2004),

    digunakan untuk mengelompokkan

    saham-saham perusahaan (Mahadwartha

    2002), dalam bidang pendidikan

    digunakan untuk memprediksi kualitas

    akademik siswa (Oyelade et al. 2010),

    Program komputer untuk

    pengelompokan data banyak dijumpai,

    namun program-program tersebut relatif

    memiliki memori yang besar dan susah

    dalam penggunaannya.

    Dalam penelitian ini masalah yang

    timbul adalah bagaimana membangun

    aplikasi k-means yang dapat digunakan

    untuk mengelompokkan rumah tangga

    berdasarkan data Susenas Salatiga tahun

    2011 triwulan 1 dan 2 berdasarkan

    tingkat ekonomi. Hasil yang didapatkan

    dapat digunakan untuk patokan dalam

    pengambilan keputusan, misal sebagai

    patokan untuk pemberian bantuan kepada

    masyarakat seperti raskin, BLT, ataupun

    bantuan yang lainnya. Tujuan dari

    penelitian ini adalah membangun aplikasi

    dengan metode k-means untuk

    mengelompokkan rumah tangga di

    Salatiga berdasarkan data Susenas ke

    dalam kriteria rumah tangga ekonomi

    atas, rumah tangga ekonomi menengah,

    dan rumah tangga ekonomi bawah. Pada

    penelitian ini data yang digunakan

    terbatas pada data Susenas dan pebuatan

    program dilakukan dengan program

    matlab R2009a.

    Program ini berdasarkan pada

    metode k-means clustering. K-means

    merupakan salah satu metode clustering

    non hirarki yang berusaha mempartisi

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    3

    data ke dalam satu atau lebih cluster /

    kelompok berdasarkan jarak minimal

    data ke centroid. Pangalokasian data ke

    dalam suatu cluster dilakukan secara

    tegas, sehingga setiap data akan menjadi

    anggota cluster dan hanya satu cluster.

    Metode ini mempartisi data, dimana data

    yang memiliki karakteristik yang mirip

    dikelompokkan ke dalam cluster yang

    sama (Agusta 2007; Santoso 2007).

    2. Analisis Cluster Analisis cluster merupakan metode

    pengolahan data yang bertujuan untuk

    mengelompokkan data kedalam

    kelompok-kelompok dimana data-data

    yang berada dalam kelompok yang sama

    akan mempunyai sifat yang mirip

    (Agusta 2007; Santoso 2007).

    2.1. K-means K-means merupakan metode cluster

    berbasis jarak yang membagi data ke

    dalam k-cluster, dan algoritma ini hanya

    bekerja pada data numerik. Metode ini

    berusaha meminimalkan fungsi objektif

    pada persamaan 1.

    , = 2

    =1=1 (1)

    dimana :

    , : fungsi objektif : tingkat keanggotaan objek ke

    i dalam cluster ke c yang bernilai 1 atau 0 .

    : banyak objek : banyak cluster

    2 : kuadrat dari jarak pusat cluster

    ke -c terhadap objek ke i.

    Pada awalnya algoritma ini mengambil

    sebanyak k-centroid secara random dari

    data, namun dalam penelitian ini

    penentuan centroid pertama kali diambil

    dari mean data sebanyak k-centroid.

    Hitung jarak setiap data terhadap masing-

    masing centroid, dalam hal ini

    penghitungan jarak digunakan rumus

    euclidean. Alokasikan data ke cluster

    yang memiliki jarak minimum ke

    centroid. Lakukan langkah tersebut

    hingga cluster stabil / tidak berubah.

    2.2. Euclidean Distance Untuk menghitung jarak antara data

    dengan centroid digunakan euclidean

    disatnce. Jarak dihitung menggunakan

    persamaan 2 (Santoso 2007; Supranto

    2004) :

    2, 1 = 2 1 2 =

    2 1 2

    =1 (2)

    dimana

    : dimensi data

    2.3. Menilai Kualitas Cluster Metode yang digunakan untuk

    menilai kualitas cluster dianggap ideal

    adalah batasan variance, yaitu dengan

    menghitung kepadatan cluster berupa

    variance within cluster () dan variance between cluster (). Cluster yang ideal memiliki minimum yang mempresentasikan internal homogenity

    dan maksimum yang mempresentasikan external homogenity

    (Saepulloh 2010).

    =

    100% (3)

    Menghitung nilai variance tiap cluster

    dapat dilakukan menggunakan persamaan

    4 :

    2 =

    1

    1

    2=1 (4)

    dimana

    2 : variance pada cluster ke-

    , = 1. . . , : banyaknya cluster : banyaknya data pada cluster ke- : data ke- pada cluster ke- : rata-rata dari data pada cluster ke- Selanjutnya untuk menghitung variance

    within cluster (Vw) dapat dihitung

    dengan persamaan 5 :

    =1

    1

    2=1 (5)

    dimana

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    4

    : variance dalam cluster : banyaknya data Variance between cluster (Vb) dihitung

    menggunakan persamaan 6 :

    =1

    1

    2=1 (6)

    dimana

    : rata-rata .

    3. Metode Penelitian 3.1. Data

    Data yang digunakan adalah data

    Susenas di Salatiga tahun 2011 triwulan 1

    dan 2, dengan 254 pengamatan dan 4

    variabel yang meliputi variabel banyak

    anggota rumah tangga (orang),

    pengeluaran makanan (Rp), pendapatan

    rumah tangga (Rp), dan pengeluaran non

    makanan (Rp).

    3.2. Rancangan Program Rancangan program untuk metode

    k-means clustering menggunakan

    diagram alir seperti pada gambar 1.

    3.3. Uji Program Dengan data dan metode yang sama

    pengujian program dilakukan dengan

    cara membandingkan hasil output

    program dengan hasil output program

    SPSS. Pengujian ini bertujuan untuk

    mengetahui apakah hasil yang didapat

    dengan program k-means sudah setara

    dengan program-program yang lain.

    4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Implementasi Program

    Uji coba dilakukan dengan

    menggunakan data Susenas di Salatiga

    tahun 2011 triwulan 1 dan 2 dengan 254

    pengamatan dan 4 variabel yang meliputi

    variabel banyak ART (A), konsumsi

    makanan (B), pendapatan (C), dan

    konsumsi non-makanan (D). Dari ke-4

    variabel ini memiliki satuan yang

    berbeda sehingga tahap pertama yang

    dilakukan adalah standarisasi data. Data

    yang sudah distandarisasi kemudian

    digunakan untuk proses pengelompokan.

    Setelah didapatkan hasil cluster, sebagai

    pengecekan, dengan metode yang sama

    hasil ini dibandingkan dengan hasil

    penghitungan dengan program SPSS.

    Pengelompokan data dengan program k-

    means adalah sebagai berikut :

    a. Menjalankan program k-means dengan Matlab, maka akan terlihat

    tampilan awal program, yang terlihat

    pada gambar 2.

    >> cover_program % merupakan

    perintah untuk memanggil

    program k-means

    b. Tampilan program utama terlihat pada gambar 3, digunakan untuk

    menginputkan parameter-parameter

    program dan prosedur program yang

    meliputi :

    1. Banyak cluster yang dibentuk 3.

    2. Buka data yang akan diproses,

    dalam hal ini data Susenas

    Salatiga tahun 2011.

    3. Lakukan proses standarisasi data.

    4. Proses pengelompokan k-means.

    5. Hasil pengelompokan data ke

    dalam 3 kelompok dengan 254

    pengamatan dapat dilihat dalam

    tabel hasil cluster.

    Pada tabel 1 disajikan sebagian data

    asli yang akan dikelompokkan. Data ini

    kemudian distandarisasi utuk membuat

    data tidak bersatuan. Tabel 2 adalah hasil

    standarisasi data sebelum diolah dengan

    program k-means. Selanjutnya digunakan

    algoritma k-means untuk

    mengelompokkan data yang sudah

    distandarisasi. Data akan dikelompokkan

    menjadi 3 kelompok. Langkah

    pengelompokan data dengan k-means

    adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan pusat cluster pertama

    atau centroid awal.

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    5

    Centroid pertama didekati dengan

    mean dari data sebanyak k-cluster.

    Karena akan dibentuk 3 cluster maka

    centroid yang dibentuk juga sebanyak

    3. Berikut merupakan centroid yang

    dibentuk :

    1 = (0.137 , 0.151, 0.138, 0.131) 2 = (0.204, 0.094, 0.015, 0.019) 3= (0.341, 0.244, 0.153, 0.112)

    2. Hitung jarak setiap data terhadap

    setiap pusat cluster.

    Dengan persamaan 2 dihitung jarak

    setiap data ke setiap centroid. Hasil

    penghitungan jarak ditampilkan

    dalam tabel 3.

    3. Data akan menjadi anggota dari

    cluster yang memiliki nilai jarak

    terkecil dari pusat clusternya, hal ini

    ditampilkan dalam tabel 4.

    Hitung setiap centroid yang baru

    dari mean data yang menjadi anggota

    cluster, hitung jarak setiap data ke

    centroid yang baru. Alokasikan setiap

    data ke cluster yang memiliki jarak

    minimal. Ulangi langkah 1 sampai 3

    hingga cluster stabil / tidak ada

    perubahan. Hasil akhir dari program k-

    means ditampilkan dalam tabel 5 dan

    centroid akhir ditampilkan dalam tabel 6,

    dengan nilai fungsi objektif 3048.59 dan

    nilai sebesar 0.011655 persen, hal ini menunjukkan tingkat homogenitas hasil

    cluster. Hasil yang diperoleh dengan

    program k-means adalah sebagai berikut :

    a. Rumah tangga ekonomi atas sebanyak 25 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 1. Terlihat dari nilai

    variabel C / pendapatan 2.420

    merupakan nilai paling besar dintara

    cluster yang lain.

    b. Rumah tangga ekonomi menengah sebanyak 99 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 2, dengan nilai variabel

    pendapatan 0.030.

    c. Rumah tangga ekonomi bawah sebanyak 130 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 3 dengan nilai variabel

    pendapatan terkecil yaitu -0.488.

    4.2. Output SPSS Dengan data dan metode yang

    sama, dengan alat bantu SPSS dilakukan

    proses clustering. Centroid pertama, hasil

    cluster, dan centroid akhir secara

    berturut-turut ditampilkan dalam tabel 7,

    8, dan 9. Dalam tabel 10 menunjukkan

    banyak data yang menjadi anggota

    cluster yang terbentuk. Hasil cluster

    akhir yang diperoleh dengan program

    SPSS adalah :

    a. Rumah tangga ekonomi atas sebanyak 21 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 3, yang berdasar pada

    nilai Zscore(v3) 2.70304 yang

    merupakan nilai tertinggi dibanding

    dengan nilai pada cluster yang lain.

    b. Rumah tangga ekonomi menengah sebanyak 127 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 1, dengan nilai

    Zscore(v3) sebesar 0.00837.

    c. Rumah tangga ekonomi bawah sebanyak 106 rumah tangga, terdapat

    dalam cluster 2, dengan nilai

    Zscore(v3) sebesar -0.54553.

    4.3. Perbandingan Hasil Hasil program k-means dan SPSS

    ditampilkan dalam diagram batang yang

    tersaji dalam gambar 4. Rumah tangga

    dengan tingkat ekonomi atas ditunjukkan

    dalam cluster 1. Dari hasil program k-

    means, sebanyak 25 rumah tangga

    menjadi anggota cluster 1, dan hasil

    SPSS sebanyak 21 rumah tangga

    menjadi anggota cluster 1. Rumah

    tangga yang menjadi anggota cluster 1

    ditampilkan dalam tabel 11. Dari tabel

    11 terlihat bahwa rumah tangga 165,

    190, 210, 230 yang menjadi anggota

    cluster 1 dari hasil program k-means

    tidak menjadi anggota cluster 1 dari

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    6

    hasil SPSS. 4 data ini menjadi anggota

    cluster lain dalam hasil program k-

    means. Dengan cara yang sama cluster 2

    dan 3 dapat diketahui.

    5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian,

    diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    1) Program yang telah dibangun dapat digunakan untuk mengelompokkan

    rumah tangga berdasarkan tingkat

    perekonomian (ekonomi atas,

    menengah, dan bawah). Program

    hanya dapat digunakan untuk data

    numerik.

    2) Dari program k-means didapat 25 rumah tangga ekonomi atas, 99

    rumah tangga ekonomi menengah,

    dan 130 rumah tangga ekonomi

    bawah.

    3) Dari SPSS didapat 21 rumah tangga ekonomi atas, 127 rumah tangga

    ekonomi menengah, dan 106 rumah

    tangga ekonomi bawah.

    4) Perbedaan hasil program k-means dan SPSS terjadi karena perbedaan

    inisialisasi centroid pertama. Metode

    k-means sangat sensitif terhadap

    inisialisasi centroid awal, sehingga

    hasil cluster yang dihasilkan berbeda.

    5) Berdasarkan data, sebagian besar penduduk Salatiga berekonomi

    menengah ke bawah.

    6. Daftar Pustaka

    Agusta, Yudi. 2007. K-means-Penerapan,

    Permasalahan dan Metode Terkait.

    Jurnal Sistem dan Informatika

    Vol.3 : 47 - 60.

    Bandan Pusat Statistik. 2010. Survei Sosial

    Ekonomi Nasional [SUSENAS Juli

    2010] (Pedoman Pencacahan

    KOR). Jakarta : Badan Pusat

    Statistik.

    Mahadwartha, P.A. 2002. Analisis Cluster

    Saham-Saham Berdasarkan

    Nisbah Profitabilitas Di Masa

    Kritis. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

    Dian Ekonomi VIII/2.

    O.J.Oyelade, O.O.Oladipupo, dan

    I.C.Obagbuwa. 2010. Aplication

    of K-means Clustering Algorithm

    for Prediction of Students Academic Performance.

    International Journal of Computer

    Science and Information Security,

    Vol. 7, No. 1.

    Saepulloh, D. 2010. Analisis Data Mining

    K-means cluster analysis Untuk

    Menentukan Data Berjenis Biner

    (Studi Kasus Pengelompokan

    Rumah Tangga Sasaran (RTS)

    Bantuan Langsung Tunai

    (BLT))(Tesis). Bandung : Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam Universitas Padjadjaran.

    Santoso, B. 2007. DATA MINING : Teknik

    Pemanfaatan Data untuk

    Keperluan Bisnis, Edisi Pertama.

    Yogyakarta : Graha Ilmu.

    Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti

    dan Interpretasi. Jakarta : Rineka

    Cipta.

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    7

    LAMPIRAN GAMBAR

    1. Gambar 1. Diagram alir program k-means.

    2. Gambar 2. Tampilan awal program k-means.

    3. Gambar 3. Tampilan program k-means.

    4. Gambar 4. Hasil cluster program k-means dan SPSS.

    LAMPIRAN TABEL

    1. Tabel 1. Data asli.

    2. Tabel 2. Data standarisasi.

    3. Tabel 3. Jarak data ke centroid.

    4. Tabel 4. Hasil cluster.

    5. Tabel 5. Final cluster.

    6. Tabel 6. Final centroid.

    7. Tabel 7. Centroid pertama.

    8. Tabel 8. Cluster awal.

    9. Tabel 9. Final cluster centroid.

    10. Tabel 10. Anggota cluster. 11. Tabel 11. Anggota cluster 1.

    Tentukan

    banyak cluster k

    Tentukan

    Centroid

    Hitung jarak

    objek dengan

    Centroid

    Alokasikan

    objek (minimum

    jarak)

    konvergen

    Buka file data

    Standarisasi data

    Start

    End

    Ya

    Tidak

    Gambar 1. Diagram alir program k-means.

    Gambar 2. Tampilan awal program k-means.

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    8

    Gambar 3. Tampilan program k-means.

    Gambar 4. Hasil cluster k-means dan SPSS.

    Tabel 1. Data asli.

    No. A B C D

    1 5 1759864 2705000 824383

    2 5 1783285 3364333 1418616

    3 3 1346142 6040000 4297650

    4 4 1118571 3353000 1936733

    5 3 774857 1426333 773483

    250 3 572785 4266667 3440916

    251 1 867857 4674000 3587168

    252 2 525642 3566667 2613668

    253 1 460714 1571933 1342584

    254 1 1075714 1766667 689000

    Tabel 2. Data standarisasi.

    No A B C D

    1 0.717 0.499 -0.356 -0.548

    2 0.717 0.527 -0.197 -0.373

    3 -0.321 0.0189 0.448 0.473

    4 0.198 -0.246 -0.200 -0.221

    5 -0.321 -0.645 -0.664 -0.563

    250 0.198 -0.704 -0.502 -0.424

    251 -0.321 -0.880 0.020 0.221

    252 -1.358 -0.537 0.119 0.264

    253 -0.840 -0.935 -0.148 -0.022

    254 -1.3583 -1.011 -0.629 -0.396

    Tabel 3. Jarak data ke centroid.

    No 1 2 3

    1 1.078 0.920 1.380

    2 0.919 0.788 1.336

    3 0.663 0.842 0.879

    4 0.631 0.450 0.552

    5 1.403 1.257 0.791

    250 1.138 1.132 0.739

    251 1.652 1.712 1.155

    252 1.496 1.475 0.856

    253 2.110 2.054 1.389

    254 1.863 1.809 1.203

    Tabel 4. Hasil cluster.

    No 1 2 3

    1 *

    2 *

    3 *

    4 *

    5 *

    250 *

    251 *

    252 *

    253 *

    254 *

    Tabel 5. Final cluster.

    25

    99130

    21

    127106

    0

    50

    100

    150

    1 2 3

    Ban

    yak

    rum

    ah t

    angg

    a

    Cluster

    Hasil Cluster

    Program k-means

    SPSS

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    9

    No 1 2 3

    1 *

    2 *

    3 *

    4 *

    5 *

    250 *

    251 *

    252 *

    253 *

    254 *

    Tabel 6. Final centroid.

    Center A B C D

    1 0.883 2.012 2.420 2.282 25

    2 0.680 0.294 0.030 -0.060 99

    3 -0.688 -0.611 -0.488 -0.393 130

    Tabel 7. Centroid pertama.

    Cluster

    1 2 3

    Zscore(v1) 3.31097 -1.35830 1.23574

    Zscore(v2) -0.87100 1.90744 0.17092

    Zscore(v3) 0.90330 -0.65212 5.50626

    Zscore(v4) 0.71345 -0.53290 5.75191

    Tabel 8. Cluster awal.

    No 1 2 3

    1 *

    2 *

    3 *

    4 *

    5 *

    250 *

    251 *

    252 *

    253 *

    254 *

    Tabel 9. Final cluster centroid.

    Cluster

    1 2 3

    Zscore(v1) 0.48408 -0.70244 0.61811

    Zscore(v2) -0.76434 0.99986 -0.42446

    Zscore(v3) 0.00837 -0.54553 2.70304

    Zscore(v4) -0.08154 -0.43978 2.71299

    Tabel 10. Anggota cluster.

    Cluster 1 127

    2 106

    3 21

    Valid 254

    Missing 0

    Tabel 11. Anggota cluster 1.

    Cluster 1

    program k-means

    SPSS program k-means

    SPSS

    16 16 126 126

    25 25 160 160

    27 27 161 161

    34 34 165

    36 36 190

    47 47 192 192

    52 52 210

    62 62 218 218

    75 64 219 219

    95 95 230

    107 107 237 237

    109 109 246 246

    121 121

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    10

    LAMPIRAN DATA SUSENAS SALATIGA 2011

    No. A

    (orang)

    B (Rp)

    C (Rp)

    D (Rp)

    1 2 3 4 5

    1 5 1,759,864 2,705,000 824,383

    2 5 1,783,285 3,364,333 1,418,616

    3 3 1,346,142 6,040,000 4,297,650

    4 4 1,118,571 3,353,000 1,936,733

    5 3 774,857 1,426,333 773,483

    6 4 1,740,750 7,664,400 5,270,866

    7 7 2,602,714 6,285,667 3,323,500

    8 3 1,959,214 5,950,000 3,734,667

    9 3 2,281,071 5,750,000 3,154,333

    10 2 745,285 1,323,333 472,666

    11 2 705,000 1,650,333 937,133

    12 2 708,642 1,051,400 359,666

    13 4 1,278,857 7,826,617 6,677,783

    14 2 741,000 1,466,667 719,666

    15 6 1,963,928 3,500,000 1,048,666

    16 4 1,456,500 24,633,333 22,132,283

    17 5 1,550,228 3,450,000 1,820,000

    18 1 602,142 6,366,667 5,580,666

    19 7 1,954,285 4,661,667 2,147,499

    20 4 1,670,142 4,976,667 3,411,166

    21 6 2,052,000 7,068,000 4,795,400

    22 7 1,573,071 5,098,667 3,340,066

    23 5 934,714 1,225,000 485,166

    24 3 1,131,857 3,316,667 2,182,400

    25 4 4,218,000 12,559,333 7,585,433

    26 3 1,279,071 2,439,167 1,024,266

    27 6 2,525,142 13,850,417 11,987,899

    28 3 814,285 1,780,000 841,667

    29 5 1,621,928 4,156,333 2,352,566

    30 1 938,571 3,057,667 1,987,100

    31 5 1,042,928 2,950,833 1,934,774

    32 5 1,038,964 1,613,667 578,950

    33 5 1,937,142 3,356,667 1,292,166

    34 4 3,159,000 24,841,667 20,379,299

    35 4 1,431,535 5,533,333 3,889,917

    36 7 4,617,642 11,833,333 5,955,650

    37 5 1,869,857 2,622,333 671,567

    38 3 1,274,142 2,520,000 1,439,666

    39 4 956,442 2,399,667 1,280,833

    40 3 1,031,485 2,164,243 967,866

    41 2 1,056,428 2,310,000 1,068,733

    42 3 597,857 1,910,000 1,286,286

    43 6 1,101,707 1,786,100 739,233

    44 4 899,142 2,103,333 1,136,499

    45 4 996,000 2,560,714 1,836,501

    46 2 640,071 1,600,000 928,666

    47 4 2,450,142 16,557,167 13,695,583

    48 1 921,000 2,916,067 1,975,933

    49 5 957,857 2,040,000 989,667

    50 5 1,414,285 2,941,667 1,338,666

    51 5 1,943,571 3,008,333 963,171

    52 6 2,689,285 11,791,667 8,712,666

    53 1 944,357 1,883,333 856,118

    54 8 2,232,857 5,183,250 2,770,616

    55 3 1,490,142 5,577,333 3,595,400

    56 3 972,857 2,161,333 965,350

    57 4 1,145,464 2,287,000 1,050,433

    58 1 495,428 3,048,000 2,487,616

    59 2 512,250 1,060,667 393,616

    60 5 1,452,857 2,395,000 849,833

    61 4 922,607 2,199,833 1,255,147

    62 6 3,604,714 12,284,567 8,215,699

    63 3 1,000,071 4,386,733 3,304,833

    64 1 1,323,214 10,166,666 8,676,749

    65 3 886,500 1,233,333 362,167

    66 5 2,157,428 3,329,333 1,283,083

    67 3 1,033,285 2,388,333 1,329,670

    68 4 1,035,428 3,636,667 2,571,666

    69 2 1,433,571 8,333,333 6,659,766

    70 5 1,317,107 5,161,067 3,728,933

    71 4 1,226,057 9,276,760 7,665,793

    72 4 562,285 5,866,667 4,945,083

    73 1 735,000 2,982,000 1,992,383

    74 4 1,341,908 5,406,666 4,069,698

    75 9 3,446,571 8,833,333 3,430,666

    76 2 873,385 1,246,600 342,766

    77 1 156,642 331,667 167,916

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    11

    78 3 1,737,857 3,450,000 1,629,166

    79 5 1,319,357 2,023,333 737,916

    80 7 2,058,107 5,387,333 3,223,666

    81 3 1,402,264 5,411,667 3,970,083

    82 2 848,614 1,509,800 660,193

    83 4 1,267,714 1,976,667 740,416

    84 2 645,107 2,169,333 1,284,266

    85 5 2,625,428 4,226,667 1,474,167

    86 3 1,263,535 3,283,333 1,716,666

    87 4 1,161,642 1,939,000 659,933

    88 4 3,301,714 6,684,667 2,494,483

    89 6 1,786,285 3,399,000 1,419,033

    90 7 1,514,785 3,253,333 1,198,167

    91 4 1,080,642 1,823,333 661,833

    92 5 1,614,428 2,982,500 1,107,499

    93 3 1,134,214 2,859,350 1,542,083

    94 4 1,426,178 2,674,500 1,098,100

    95 6 4,536,428 27,020,000 22,262,833

    96 3 556,071 1,183,333 601,049

    97 4 3,017,142 5,800,000 2,581,233

    98 4 789,642 2,420,667 1,485,833

    99 6 1,275,000 4,056,667 2,570,867

    100 3 1,165,285 2,105,500 894,400

    101 5 1,422,000 5,803,517 4,317,050

    102 7 2,380,714 4,266,667 1,765,254

    103 8 2,290,285 3,800,000 1,426,490

    104 2 560,057 983,333 388,200

    105 5 1,131,000 1,745,000 690,667

    106 3 1,771,500 4,171,667 2,396,018

    107 10 5,164,178 19,250,000 13,279,300

    108 2 749,571 1,095,567 337,133

    109 5 2,071,285 15,095,667 12,595,050

    110 2 801,000 4,694,667 3,572,033

    111 6 1,287,428 5,436,667 3,769,633

    112 1 828,000 5,307,667 4,126,233

    113 5 2,015,571 4,200,000 1,836,083

    114 7 1,561,714 2,404,167 710,600

    115 7 2,049,642 4,090,000 1,636,482

    116 3 841,928 1,206,333 431,749

    117 1 915,000 3,916,667 2,820,466

    118 3 1,330,928 2,276,667 761,417

    119 5 1,876,285 3,726,667 1,764,000

    120 6 1,462,285 6,225,000 3,429,117

    121 4 3,232,285 15,405,000 11,411,866

    122 3 1,148,035 1,801,667 545,400

    123 4 791,785 2,200,967 1,324,246

    124 4 946,285 2,680,867 1,675,399

    125 3 1,133,142 3,866,667 2,634,233

    126 8 1,901,464 9,955,000 7,915,266

    127 6 1,353,214 2,020,167 683,999

    128 1 242,678 354,667 114,000

    129 5 2,075,357 4,540,000 2,133,999

    130 4 1,305,857 2,113,333 1,216,500

    131 1 320,571 2,573,333 2,109,833

    132 3 1,327,071 2,191,667 1,022,866

    133 4 1,403,785 3,600,000 2,248,833

    134 1 989,142 1,530,000 875,917

    135 3 1,041,428 1,998,333 608,000

    136 2 834,857 1,626,667 443,000

    137 6 1,288,500 2,523,333 1,021,667

    138 7 1,358,571 2,100,000 1,001,400

    139 1 442,285 985,000 444,600

    140 6 1,613,357 3,486,667 1,565,633

    141 4 1,426,607 3,950,000 2,487,916

    142 3 1,900,285 4,503,083 2,477,666

    143 4 1,057,928 2,034,333 952,866

    144 4 2,412,535 5,467,500 2,797,583

    145 3 1,073,571 8,166,667 6,920,749

    146 3 694,714 1,821,667 991,967

    147 3 1,602,535 3,384,633 1,629,333

    148 3 904,285 2,230,000 1,131,200

    149 1 632,142 1,500,000 943,400

    150 4 1,554,771 6,960,667 5,014,658

    151 1 544,285 1,948,333 1,366,117

    152 1 438,107 2,090,000 1,421,166

    153 1 621,428 2,250,000 1,630,833

    154 1 688,285 1,686,667 945,966

    155 1 450,000 854,000 403,666

    156 1 968,571 1,797,833 799,167

    157 1 209,464 608,333 268,000

    158 4 822,642 2,233,333 1,304,083

    159 8 2,316,428 4,043,333 1,598,583

    160 4 1,537,285 11,399,000 8,212,216

    161 4 1,711,500 16,659,000 13,620,233

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    12

    162 3 671,357 975,000 226,166

    163 6 1,097,357 1,390,833 370,583

    164 2 864,107 2,991,500 1,951,266

    165 11 4,678,821 7,481,800 2,483,166

    166 2 1,709,357 3,181,333 1,424,266

    167 10 1,231,071 7,968,000 5,117,167

    168 7 1,721,892 4,676,667 2,922,333

    169 4 1,141,285 7,266,667 6,098,500

    170 2 322,500 651,667 271,000

    171 3 902,464 4,933,333 2,985,667

    172 2 408,428 1,166,667 716,917

    173 5 453,000 714,000 359,250

    174 3 1,371,428 5,083,333 3,591,333

    175 1 233,571 345,000 49,666

    176 2 851,357 2,253,333 1,368,900

    177 3 508,714 740,000 203,483

    178 2 600,428 1,500,000 674,666

    179 3 920,571 1,783,333 787,336

    180 4 1,273,500 4,650,000 3,375,033

    181 5 1,406,785 3,050,000 1,432,833

    182 4 1,730,357 4,766,667 2,615,916

    183 4 495,428 1,146,667 578,366

    184 1 720,000 1,150,000 366,666

    185 3 786,428 1,900,000 1,115,000

    186 4 785,785 1,833,334 990,733

    187 4 1,418,142 6,353,333 3,460,417

    188 3 1,373,357 7,613,333 5,900,466

    189 5 1,089,257 2,491,667 1,294,833

    190 3 2,351,785 9,453,333 6,725,266

    191 2 502,928 1,450,000 971,970

    192 3 1,941,214 9,523,333 8,529,858

    193 5 2,192,678 7,716,000 3,702,233

    194 4 2,118,857 6,500,000 2,985,167

    195 1 585,535 3,440,333 2,252,959

    196 3 1,368,642 2,277,533 781,267

    197 4 661,200 1,750,467 1,028,633

    198 2 681,857 1,103,333 290,933

    199 2 1,432,500 2,698,100 1,199,433

    200 3 493,714 1,330,333 824,666

    201 1 513,857 948,800 409,033

    202 1 699,642 1,797,333 1,056,900

    203 1 456,428 1,288,000 771,833

    204 1 422,142 921,333 490,667

    205 1 537,000 962,133 370,400

    206 2 738,857 3,840,000 2,946,566

    207 5 703,928 1,458,333 933,366

    208 3 812,142 2,525,000 1,671,333

    209 4 985,607 2,190,000 1,020,166

    210 3 3,830,571 9,066,667 5,023,166

    211 2 1,163,571 3,016,667 1,843,752

    212 3 1,395,471 5,316,633 3,851,633

    213 5 936,750 1,570,000 656,766

    214 2 369,000 1,006,667 601,016

    215 2 733,071 3,100,000 2,222,620

    216 2 514,928 1,253,333 639,166

    217 4 1,592,357 5,678,333 3,562,333

    218 2 1,759,714 11,566,667 8,887,233

    219 3 4,060,714 17,603,667 10,333,983

    220 5 1,932,535 3,221,000 1,108,267

    221 3 1,495,178 2,786,000 1,105,650

    222 1 267,428 340,000 56,500

    223 3 1,153,285 3,116,667 1,903,583

    224 3 577,714 1,116,667 444,333

    225 4 1,829,142 8,725,000 6,383,167

    226 5 1,615,392 4,504,767 2,397,837

    227 5 668,571 1,205,967 562,171

    228 4 1,061,785 3,700,000 2,608,754

    229 4 909,428 1,743,000 744,999

    230 7 5,211,000 7,250,000 2,062,170

    231 3 756,428 1,960,000 1,072,503

    232 4 804,428 2,366,667 1,389,117

    233 5 900,857 2,083,333 1,046,417

    234 3 990,857 1,625,000 628,833

    235 6 1,656,214 3,231,667 1,434,001

    236 1 713,571 1,284,667 698,500

    237 6 2,664,642 19,300,000 15,559,250

    238 1 872,142 2,119,167 1,184,916

    239 1 411,428 981,133 584,866

    240 1 637,714 6,500,000 5,312,267

    241 1 377,142 1,150,000 851,366

    242 1 642,857 3,056,667 2,318,633

    243 1 811,714 1,677,333 861,333

    244 1 1,422,857 4,670,333 3,172,733

    245 4 1,191,428 4,936,000 3,152,336

  • prosiding, Seminar Nasional dan Call for Papers Capturing Opportunies for ASEAN Economic Communities 2015, FEB, UKSW.

    13

    246 4 1,681,714 12,466,667 10,403,683

    247 4 1,168,714 2,341,667 1,093,173

    248 5 1,305,214 3,900,000 2,078,153

    249 4 724,285 2,100,000 1,246,420

    250 3 572,785 4,266,667 3,440,916

    251 1 867,857 4,674,000 3,587,168

    252 2 525,642 3,566,667 2,613,668

    253 1 460,714 1,571,933 1,342,584

    254 1 1,075,714 1,766,667 689,000