asean komitmen untuk berantas narkoba
TRANSCRIPT
5/8/2018 ASEAN Komitmen Untuk Berantas Narkoba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asean-komitmen-untuk-berantas-narkoba 1/4
ASEAN Komitmen Untuk Berantas
Narkoba
Reporter: Humas BNN | 13 Oktober 2010
Negara - negara anggota ASEAN sepakat untuk meningkatkan komunikasi dankerjasama di antara mereka maupun dengan negara lain, dalam upaya memerangi
bahaya penyalahgunaan Narkoba. Demikian pernyataan Deputi Hukum danKerjasama BNN, Drs. Indradi Thanos dalam konferensi pers pertemuan ASEANSenior Officials on Drug Matters (ASOD) di Hotel Borobudur - Jakarta (13/10).
Contoh kerjasama yang telah dilakukan ASEAN adalah dengan Republik Korea
melalui pembangunan sistem informasi seaport dan airport interdiction di Indonesia,
Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia sendiri pusat pengawasan seaport danairport interdiction telah dibangun di kota Jakarta, Batam, Medan, dan Denpasar.Selanjutnya daerah-daerah perbatasan di Indonesia yang memiliki tingkat kerawanan
tinggi seperti Entikong juga akan memiliki fasilitas seperti ini.
Adapun ASOD merupakan bentuk kerjasama negara-negara ASEAN dalammengantispasi dan memutus mata rantai peredaran gelap Narkoba yang umumnya
melintasi batas yuridiksi negara. Secara resmi, organisasi ASOD didirikan pada tahun1984 yang kemudian menghasilkan Rencana Aksi ASEAN terhadap pengendalian
penyalahgunaan Narkoba. Selanjutnya pada pertemuan di bulan Oktober tahun 1994,disepakati untuk memfokuskan Rencana Aksi tersebut ke dalam empat bidang
prioritas, yaitu : pendidikan pencegahan, terapi dan rehabilitasi, penegakan hukum,serta penelitian.
Terkait pada empat bidang prioritas tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, di
antaranya pelatihan dan pendidikan di bidang pencegahan Narkoba, pelatihan di bidang terapi rehabilitasi, pertukaran aparat penegak hukum, tukar - menukar
informasi mengenai tren, modus operandi dan rute perdagangan Narkoba antar negaraserta berbagai penelitian. Empat bidang prioritas di atas juga telah dilengkapi dengan
pusat - pusat pelatihan yang berada di negara - negara ASEAN, seperti Pusat
Pelatihan Penegakan Hukum Narkoba di Bangkok, Pusat Pelatihan PendidikanPencegahan di Manila, Pusat Pelatihan Terapi dan Rehabilitasi di Kuala Lumpur, dan
Pusat Pelatihan Deteksi Obat Dalam Cairan Tubuh di Singapura.
Pertemuan ASOD diadakan setahun sekali dan diikuti oleh negara - negara anggotaASEAN. Pada pertemuan ASOD ke-31 yang diadakan di Jakarta ini dihadiri oleh 103
utusan delegasi yang berasal dari 10 negara, yaitu : Indonesia, Brunei Darussalam,Singapura, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Diinformasikan juga bahwa Indonesia, dalam hal ini Kepala Badan Narkotika
Nasional, telah mendapatkan kepercayaan sebagai Chairman untuk masa jabatan2009 - 2010.
Tema ASOD pada tahun ini adalah The Spirit of Partnership is the Key to Achieve a
Drug-Free ASEAN 2015, atau dapat diartikan : semangat kebersamaan merupakankunci dalam mewujudkan ASEAN bebas Narkoba tahun 2015.
Agenda pertemuan akan diawali dengan pemilihan Chairman dan Vice-Chairmanuntuk periode 2010 - 2011. Selanjutnya para peserta akan memberikan laporan
5/8/2018 ASEAN Komitmen Untuk Berantas Narkoba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asean-komitmen-untuk-berantas-narkoba 2/4
mengenai hasil - hasil kegiatan yang telah dicapai, terkait dengan rekomendasi
pertemuan ASOD ke-30 tahun lalu. Kemudian dalam working group sessions, para
peserta akan saling berdiskusi dan berbagi pengalaman di negara masing - masing,sesuai dengan empat bidang prioritas yang ada.
Sebagai informasi, dalam pertemuan ASOD kali ini, pihak Indonesia juga
mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman mengenai pelaksanaan programAlternative Development (AD) di propinsi Aceh. Alternative development atau
pembangunan alternatif bertujuan untuk menekan laju peredaran gelap Narkoba,khususnya Ganja. Pohon Ganja yang banyak ditanam oleh masyarakat, diganti
dengan jenis sayur-sayuran, umbi-umbian serta peternakan kambing boer, yangdianggap memiliki nilai ekonomis dan produktif. Melalui program yang telah dimulai
sejak tahun 2006 ini diharapkan masyarakat Aceh tidak lagi bertanam danmemperdagangkan Ganja secara gelap, sehingga dapat membantu akselerasi program
Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dalam
mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba.
ASEAN Commitment To Fight Drugs
5/8/2018 ASEAN Komitmen Untuk Berantas Narkoba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asean-komitmen-untuk-berantas-narkoba 3/4
Reporter: PR BNN | October 13, 2010
Countries - the ASEAN member countries agreed to enhance communication and
cooperation between them and with other countries, in an effort to combat the
dangers of drug abuse. This statement BNN Deputy Law and Cooperation, Drs.
Thanos Indradi at the press conference of ASEAN Senior Officials meeting on Drug
Matters (ASOD) at Borobudur Hotel - Jakarta (13/10).
Examples of cooperation that ASEAN has done is with the Republic of Koreathrough the development of information systems Seaport and airport interdiction in
Indonesia, Cambodia, Vietnam, and Philippines. In Indonesia alone control center
Seaport and airport interdiction have been built in the city of Jakarta, Batam, Medan
and Denpasar. Furthermore, the border areas in Indonesia which has a severe impact
like Entikong will also have facilities like this.
The ASOD a form of cooperation within ASEAN countries anticipate and cut off the
chain of illicit drugs is generally the jurisdiction of the state across the border.
Officially, ASOD organization founded in 1984 which then produces the ASEAN
Plan of Action against drug abuse control. Later in the meeting in October 1994,
agreed to focus on the Plan of Action into four priority areas, namely: prevention
education, treatment and rehabilitation, law enforcement, and research.
Related to these four priority areas, various efforts have been made, including
training and education in the field of drug prevention, training in the field of
rehabilitation therapy, the exchange of law enforcement agencies, exchange -
exchange of information concerning trends, modus operandi and the drug trade routes
between countries and various research. Four priority areas above have also been
equipped with a center - training center in the country - the ASEAN countries, such
as the Drug Law Enforcement Training Center in Bangkok, Prevention Education
Training Center in Manila, Therapy and Rehabilitation Training Center in Kuala
Lumpur, and Detection Training Center Drugs In Body Fluids in Singapore.
ASOD meeting held once a year and followed by countries - ASEAN member
countries. At the meeting ASOD to-31 which was held in Jakarta was attended by 103
5/8/2018 ASEAN Komitmen Untuk Berantas Narkoba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asean-komitmen-untuk-berantas-narkoba 4/4
delegates delegates from 10 countries, namely: Indonesia, Brunei Darussalam,
Singapore, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Cambodia, Laos, and
Vietnam.
Also informed that Indonesia, in this case the Head of the National Narcotics Agency,
has gained confidence as the Chairman for a term from 2009 to 2010.
ASOD theme this year is The Spirit of Partnership is the Key to Achieve a Drug-Free
ASEAN 2015, or can be defined: the spirit of togetherness is key in achieving drug-
free ASEAN by 2015.
Agenda meetings will be preceded by the selection of Chairman and Vice-Chairman
for the period 2010 to 2011. Furthermore, the participants will give a report on the
outcome - the result of activities that have been achieved, is associated with meeting
recommendations ASOD to-30 years ago. Later in the working group sessions,
participants will discuss and share mutual experiences in their countries -
respectively, in accordance with the existing four priority areas.
For information, ASOD meeting this time, the Indonesian side also had the
opportunity to share experiences regarding the implementation of Alternative
Development (AD) in the province of Aceh. Alternative development or alternative
development aims to curb the illicit traffic of narcotics, particularly marijuana.
Cannabis is a lot of trees planted by the community, be replaced with the type of
vegetables, tubers and Boer goat farming, which is considered to have economic
value and productive. Through the program, which began in 2006 is expected to
Acehnese people no longer raise and marijuana trade in the dark, so it can help
accelerate the program Prevention, Combating Drug Abuse and Illicit Circulation of
Indonesia in achieving Drug-Free.