askep gangguan nyaman nyeri
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
1/6
1. Pengkajian
Pengkajian nyeri akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang afektif. Karena
nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-
masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri,
seperti factor fisiologis, psikologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian
nyeri terdiri atas dua komponen utama, yakni (a) riwayat nyeri untuk mendapatkan data
dari klien dan (b) observasi langsung pada respon perilaku dan fisiologis klien. ujuan
pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjek.
Pengkajian dapat dilakukan dengan cara P!"# $
% P (pemicu) yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri.
% ! (&uality) dari nyeri, apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat.
% " (region) yaitu daerah perjalanan nyeri.
% # (severty) adalah keparahan atau intensits nyeri.
% (time) adalah lama'waktu serangan atau frekuensi nyeri.
a. Riwayat Nyeri
#aat mengkaji riwayat nyeri, perawat sebaiknya memberikan klien kesempatan untuk
mengungkapkan cara pandang mereka terhadap nyeri dan situasi tersebut dengan kata-kata
mereka sendiri. angkah ini akan membantu perawt memahami makna nyeri bagi klien
dan bagaimana ia berkoping terhadap aspek, antara lain $
). okasi
*ntuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, minta klien menunjukkan area nyerinya.
Pengkajian ini biasanya dilakukan dengan bantuan gambar tubuh. Klien biasanya
menandai bagian tubuhnya yang mengalami nyeri. +ni sangat bermanfaat, terutama
untuk klien yang memiliki lebih dari satu sumber nyeri.
). +ntensitas yeri
Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk
menentukan intensitas nyeri pasien. #kala nyeri yang paling sering digunakan adalah
rentang -/ atau -. 0ngka 12 menandakan tidak nyeri sama sekali dan angka
tertinggi menandakan nyeri 1terhebat2 yang dirasakan klien. +ntensitas nyeri dapat
diketahui dengan bertanya kepada pasien melalui skala nyeri wajah, yaitu 3ong-4aker
5067# "ating #cale yang ditujukan untuk klien yang tidak mampu menyatakan
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
2/6
intensitas nyerinya melalui skala angka. +ni termasuk anak-anak yang tidak mampu
berkomunikasi secara verbal dan lan sia yang mengalami gangguan komunikasi.
Keterangan
% $ idak nyeri
-8 $ yeri ringan (secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik).
% 9-: $ yeri sedang (secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskribsikan nyeri, dapat mengikuti
perintah dengan baik).
% ;-< $ yeri berat (secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
dapat mendeskripsikan nyeri, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, napas
panjang dan distraksi.
$ yeri sangat berat ( klien sudah tidak bisa berkomunikasi ).
8). Kualitas yeri
erkadang nyeri bisa terasa seperti 1dipukul-pukul2 atau 1ditusuk-tusuk2. Perawat perlu
mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya sebab
informasi yang akurat dapat berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri serta
pilihan tindakan yang diambil.
9). Pola
Pola nyeri meliputi$ waktu awitan, durasi'lamanya nyeri dan kekambuhan atau interval
nyeri. Karenanya, perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri
berlangsung, apakah nyeri berulang dan kapan nyeri terakhir kali muncul.
/). 5aktor Presipitasi
erkadang aktivitas tertentu dapat memicumunculnya nyeri. #ebagai contoh$ aktivitas
fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. #elain itu, faktor lingkungan
(lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas), stresor fisik dan emosional juga
dapat memicu munculnya nyeri.
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
3/6
:). =ejala yang menyertai
=ejala ini meliputi$ mual, muntah, pusing dan diare. =ejala tersebut bisa disebabkan
oleh awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri.
;). Pengaruh aktifitas sehari-hari
>engan mengetahui sejauh mana nyeri mempengaruhi aktivitas harian klien akan akan
membantu perawat memahami persepsi klien tentang nyeri. 4eberapa aspek kehidupan
yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur, nafsu makan, konsentrasi, pekerjaan,
hubungan interpesonal, hubungan pernikahan, aktivitas di rumah, aktivitas waktu
seggang serta status emosional.
?). #umber koping
#etiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri.
#trategi tersebut dapat dipengaruhi oleh oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau
pengaruh agama'budaya.
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
4/6
8). +mobilisasi (bagian tubuh yang mengalami nyeri akan digerakan tubuh tanpa tujuan
yang jelas)$
a) @enendang-nendang
b) @embolak-balikkan tubuh diatas kasur
#edangkan respons fisiologis untuk nyeri bervariasi, bergantung pada sumber dan
durasi nyeri. Pada awal awitan nyeri akut, respons fisiologis$
a) Peningkatan tekanan darah
b) adi dan pernapasan
c) >iaforesis
d) >ilatasi pupil akibat terstimulasinya sistem saraf simpatis.
0kan tetapi, jika nyeri berlangsung lama dan saraf simpatis telah beradaptasi, respon
fisiologis tersebut mungkin akan berkurang atau bahkan tidak ada. Karenanya, penting bagi
perawat untuk mengkaji lebih dari satu respons tersebut merupakan indikator yang buruk
untuk nyeri.
2. Diagnosa Keperawatan
a. yeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
b. yeri kronis berhubungan dengan kerusakan jaringan.
3. Perenanaan Keperawatan
a. Nyeri !kut
. "ujuan $ #etelah dilakukan selama B9 jam tindakan diharapkan nyeri berkurang.
Kriteria #asil $ - yeri berkurang
- 7kspresi wajah tenang
- anda-tanda vital (>$ '? mmCg, $ :- B'menit, "$ :-
B'menit).
- Klien dapat istirahat dan tidur normal sesuai dengan usianya.
+ntervensi "asional
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
5/6
) Pantau karakteristik nyeri, catatan
) laporan verbal, petunjuk nonverbal
dan respon hemodinamik
8) 0mbil gambar lengkap terhadap
nyeri dari pasien termasuk lokasi dan
intensitas lamanya, kualitas( dangkal
atau menyebar) dan penyebaran
9) 0njurkan pasien untuk melaporkan
nyeri dengan segera
/) 4antu melakukan teknik relaksasi
misalnya $ nafas dalam perlahan
perilaku distraksi
:) Aisualisasi dan bimbingan imajinasi
;) Periksa tanda-tanda vital sebelum
atau sesudah penggunaan obat
narkotik
?) 4erikan obat analgesic sesuai
indikasi
) Aariasi penampilan dan perilaku
pasien karena nyeri terjadi sebagai
temuan pengkajian
) yeri sebagai pengalaman subjektif
dan harus digambarkan oleh pasien.
8) membantu pasien untuk menilai
nyeri dengan membandingkan dengan
pengalaman nyeri
9) Penundaan pelaporan nyeri
menghambat peredaran
nyeri'memerlukan peningkatan dosis
obat. #elain itu nyeri berat dapat
menyebabkan syok dengan
merangsang system syaraf simpatis,
mengakibatkan kerusakan lanjut dan
mengganggu diagnostic serta
hilangnya nyeri
/) @embantu dalam penurunan
persepsi'respon nyeri
:) @emberikan control situasi,
meningkatkan perilaku positif
;) Cipotensi'depresi pernafasan dapat
terjadi sebagai akibat pemberian
narkotik
?) @embantu proses penyembuhan
pasien
b. Nyeri kronis
"ujuan $ #etelah dilakukan selama B9 jam tindakan diharapkan nyeri teratasi sebagian.
-
8/16/2019 Askep Gangguan Nyaman Nyeri
6/6
Kriteria #asil $
- #kala nyeri dalam rentang -8.
- "aut muka tidak menahan nyeri.
- Klien sudah tidak memegangi area yang nyeri.
+ntervensi "asionalisasi
) 6atat karakteristik nyeri
) 4erikan posisi semi fowler
8) 0jarkan teknik relaksasi
9) Kolaborasi pemberian obat
analgesic sesuai dengan indikasi
) @empermudah dalam tindakan
pengobatan kepada klien
) @embantu memberikan rasa
nyaman kepada klienmenambah
8) Pengetahuan pasien dalam
mengurangi rasa nyeri
9) @embantu pasien dalam
mengurangi rasa nyeri
$. %valuasi
7valuasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon
rangsangan nyeri, di antaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri,adanya respon fisiologis yang baik dan pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa keluhan nyeri.