asma

18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asma merupakan penyakit yang menimbulkan banyak masalah ak penderita, keluarga dan tim medis. Asma diseabkan oleh banyak faktor, mul faktor lingkungan, faktor dari dalam diri dan keturunan tapi sebe pengaruh keturunan terhadap penyakit asma. Gejala asma bisa hilang sampai pada sia dewasa. Obat yang beredar belum tentu dapat meredakan penyakit asma karena mungkin lain dari obat tersebut. B. DASAR TEORI Asma adalah suatu penyakit pada saluran pernafasan yang dise oleh peradangan saluran pernafasan uyang memawa udara ke paru-paru. Asma sering menyerang anakanak umur 10 tahun da mungkin seumur hidup. Itu akan dapat berbahaya jika ditambah dengan komlikasi paruparu dn saluran pernafa seperti bronhitis, pneumonia. !enyebab asma sebenarnya "belum diketahui, gabungan antara faktor sa dengan faktor yang mungkin dapat menyebabkan peradangan yang dapat menetuskan asma. #ari faktor instrinsik, asma kemungkinan dapat kambuh apabila $ - sisitem imun menurun - reaksi alergi %udara panas&dingin' - (ormon )saat hamil atau menstruasi' - *emampuan untuk melakukan emosi - (erediter iii

Upload: syaiful

Post on 05-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

olahraga

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asma merupakan penyakit yang menimbulkan banyak masalah ak penderita, keluarga dan tim medis. Asma diseabkan oleh banyak faktor, mulai dari faktor lingkungan, faktor dari dalam diri dan keturunan tapi seberapa besar pengaruh keturunan terhadap penyakit asma.

Gejala asma bisa hilang sampai pada sia dewasa. Obat yang banyak beredar belum tentu dapat meredakan penyakit asma karena mungkin ada efek lain dari obat tersebut.

B. DASAR TEORI

Asma adalah suatu penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh peradangan saluran pernafasan uyang memawa udara ke paru-paru. Asma sering menyerang anakanak umur 10 tahun da mungkin seumur hidup. Itu akan dapat berbahaya jika ditambah dengan komlikasi paruparu dn saluran pernafasan seperti bronchitis, pneumonia.

Penyebab asma sebenarnya vbelum diketahui, gabungan antara faktor satu dengan faktor yang mungkin dapat menyebabkan peradangan yang dapat mencetuskan asma.

Dari faktor instrinsik, asma kemungkinan dapat kambuh apabila :

sisitem imun menurun

reaksi alergi 9udara panas/dingin)

Hormon (saat hamil atau menstruasi)

Kemampuan untuk melakukan emosi

Herediter

Dari faktor Ekstrinsik

Lingkungan perokok dan polusi udara

Hygine

Status gizi

Gejalagejala apabila seseorang menderita penyakit asma :

Batuk

Nafas tersengal-sengal dan dangkal, mengi

Tidur terganggu

Ekspirasi pendek

Asma dapat dicegah dengan memeriksakan saluran pernafasan, mungkin dengan menggunakan spirometer / sinar-x, minum obat seperti beta2-agonis, dan corticosteroid, mengubah gaya hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

Asma terjadi bukanhanyaakibat radang saluran nafas tapi juga karena keang tot. Antara faktor yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi.

Contoh : Pada seseorang yang status gizinya kurangdari standar maka akan mempengaruhi sistem imun (yaitu sistem imunmenurun) hal ini apabla hiygine dari lingkngan jelek maka akan mempermudah virus / bakteri / kumanmasuk ke dalam tubuh.

Obat yang dgunakan untukmelebarkan saluran nafas belum tentu dapat mengatasiasma karena mungkinada penyebab lain selain kontraksi otot.

Suara mengi bukan merupakan indikasi berat ringannya seraganasma. Ada kalanya orang yangmengalami seranganasma tidakdsertai dengan mengi. Pada orang tua penyebabnya hamper selalu hipersensitivitas terhadap bahan iritan non alergi di udara (ex.debu / kabut). Pada anak hipersesitiv alergik terutama serbuk sari pada tanaman.

Reaksi Alergi pada asma di duga :

Orang yang mempunyai alergi akan mementuk antibodi IgE abnormal dalam jumlah besar jika bereaksi dengan antigen spesifiknya menyebabkan reaksi alergi. Ig E terletak dalam sel mast (brhubungan dengan bronkiolusiv dan bronkus kecil). Seseorang yang menghirup serbuk sari yang sensitive sehingga bereaksi dengan antibodi kemudian melekat pada sel mast yang mengeluarkan histamine, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (merupakan leukotrien). Faktor kemotaktin eosinofilik dan bradikilin.

Efek gabungan dari faktor tersebut menghasilkan :

1. Udema lokal pada dinding bronkiolus kecil.

2. Spasme otot polos bronkiolusBAB II

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

I. Identitas Pasien

- Nama

: Ank X

- Umur

: 62 tahun

- Agama

: Islam

- Pekerjaan

: Siswa SD

- Alamat

: RT 02 RW III Kwaron Tambak rejo

II. Data Umum

Riwayat Kesehatan Sekarang: Demam sudah turun (semula 379 C menjadi 367 C)

Keluhan Utama : dada sakit

Riwayat Kesehatan Dahulu: sore hari (habis bermain) minum es

Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu memounyai Asma dan masih kambuh jika lelah.

Genogram :

Keterangan :

: Pasien

: tinggal bersama

: Wanita

: laki-laki

: Ibu yang mempunyai penyakit asma

III. Pola Fungsi Kesehatan

a. Aktivitas dan Istirahat

Sebelum Sakit : Aktivitas sebagai murid kelas 2 SD

Saat Sakit

: Aktivitas dan istirahat terganggu, pasien mengalami insomia perlu posisi semi fowler dan sering terbangun, karena batuk, tampak lelah, gelisah

b. Nutrisi

Sebelum Sakit : Makan 3 x 1 (nasi, sayur, lauk),

1 porsi habis,

Minum 6 gelas air putih, 1 gelas susu pada pagi hari

Saat Sakit : Nafsu makan turun, makan 2 x 1

Habis porsi (alergi terhadap

Minum < 8 gelas, pagi tetap minum 1 gelas susu

c. Eliminasi

Sebelum Sakit : BAB 1x1 pagi tiap bangun tidur

Saat Sakit : BAK 4x1 warna kuning jernih (tapi sedikit)

BAB : 2x1 normal

d. Pola Kognitif

Sebelum Sakit : Bisa membaca dan berhitung (lancer), bahasa jawa

Saat Sakit : Kadang berkhayal, berfikir lambat.

e. Pola Koping

Sebelum Sakit : Terbuka (setiap ada masalah selalu bilang ke ibunya)

Saat Sakit : Stress karena tidak bias bermain bersama teman

(DS) terlihat cemberut dan menghela nafas panjang (DO)

f. Konsep Diri

Sebelum Sakit : Sebagai anak laki-laki bermain dengan anak-anak sebaya selalu PD pasien berkulit putih tinggi kecil

Saat Sakit : PD berkurang dan kegiatan terganggu

g. Interaksi Sosial

Pasien belum menikah dan tinggal bersama ibu kedua kakaknya, hubungan dengan teman sebaya baik terbukti ada teman yang mengunjunginya saat dia sakit.

h. Nilai dan Kepercayaan

Kegiatan beribadah terganggu, sebelum sakit shalat 5 waktu (mahgrib dan isya berjamaah di masjid) habis mahgrib membaca Al- Quran.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

a. GCS : sadar penuh

b. Vital Sign

Suhu

: 3670 C sebelumnya 3790 C

Pernafasan : 22 x/menit

Produksi spuntum tiap hari (saat bangun ) warna putih

Nafas pendek

Dada terasa tertekan

Cuping hidung kembang kempis

Nadi

: 64 x/menit (lemah)

c. Warna bibir dan kuku cianosit

d. Mulut kotor

e. Rabaan kulit dingin

V. PROGRAM TERAPI

(Berdasarkan resep yang jelas terbaca)

Dexametason :

Untuk mencegah reaksi alergi, menurunkan berat dan frekwensi spasme jalan nafas.

Dextrometofan :

Untuk menekan batuk menetap agar hemat energi dn pasien dapat istirahat

Meal planning dan istirahat cukup

Megurangi beban stress, pasien diusahakan rileks.

B. ANALISA DATANOTglSimptom/ signEtiologiProblem

1

2

3

4

16-01-2006DO : - cuping hidung

kembang -kempis

nafas pendek, dangkal

pernafasan 22 x/menit

produksi sputum

banyak (saat bangun)

berwarna putih

DS : pasien mengatakan

sulit bernafas

DO : - nafsu makan turun

- lemas

- warna bibir cynosis

- BB turun 1 kg

DS : pasien mengatakan

mual pingin muntah

DO : - pasien terlihat gelisah

- memegang area yang

sakit

DS : pasien mengatakan

nyeri dada

DO : - wajah cyanosis

- nampak gelsah

- mata merah dan

cekung

DS : pasien mengatakan

tidak bisa tidur

Sekresi lender berlebih

Anoreksia

Batuk menetap

Ketidaknyamanan dan batuk berlebih

Jalan nafas tidak efektif

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Nyeri

Gangguan pola tidur

C. DIAGNOSA KEERAWATAN

1. jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi lender berlebih yang ditandai dnegan cuping hidung kembang kempis, nafas pendek, pernafasan 22 x/menit, produksi sputum (saat bangun)

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan anoreksia yang ditandai dengan nafsu makan turun, badan lemah, warna bibir cyanosis.

3. Nyeri berhubungan dengan batuk menetap yang ditandai dengan nyeri dada / gelisah.

4. Gangguan pola tidur berhubungandengan ketidaknyamanan dan batuk berlebih ditndai dengan wajah cyanosis, mata cekung dan merah.

D. RENCANA INTERENSI

No. DxTUJUANTINDAKANRASIONAL

1

2

3

4

Setelah dilakukan Askep selama 3 hari jalan nafas menjadi efektif degan kriteria :

tidak ada sekresi lender

Respirasi 18-20 x/menit

Tidak ada retraksi otot bantu bantu dada

Setelah dilkukan askep selama 5 hari kebutuhan nutrisi terpenuhi dan kriteria

BB naik

Nafsu makan naik

Setelah dilakukan Askep 2x24 jam nyeri akan hilang, terkontrol, aktivitas meningkat, bisa istirahat

Setelah dilakukan askep selama 72 jam, tidur menjadi nyaman dengan kriteria :

Kelelahan dan kelemahan menurun

Aktivitas meningkat

Tidur menjadi nyaman

Melatih batuk efektis

Vibrasi

Berikan air hangat

Anjurkan banyak minum air

Kaji kebiasaan diet, evaluasi BB dan ukuran tubuh

Berikan makan porsi keciltapi sering

Timbang BB

Konsultasi denganahl gizi / tim medis yang lain

Berikan oral care secara teratur

Berikan tindakan nyaman (perubahan posisi, latihan nafas)

Menekan dada selama batuk

Jelaskan entingnya istirahat da perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat

Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat / tidur

Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

Bantu posisi tidur semi fowler (1/2 duduk)

Dengan melatih batuk efektif dan vibrasi dapat menghilangkan sekresi lendir

Dengan pemberian air hangat anjurkan banyak minum secret menjadi encer berupa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi nafas dan dapat dimanifestasikan adanya bunyi nafas

Pasien distress pernafasan sering muntah karena produksi spuntum dan obat

Meningkatkan masukan kalori, menurunkan kelemahan. Untuk menentukan kebutuhan kalori di dasarkan pada kebutuhan individu

Rasa tak enak mau mencegah nafsu makan dan membuat mual dan muntah denganpeningkatan kesulitan nafas

Menghilangkan ketidaknyamanan

Mengontrol ketidaknyamanan dada sementara

Meningkatkan keefektifan paya batuk

Tirah baring diperlukan unuk menurunkan kebutuhan metaolik, meghemat energi

Pasein mungkin nyaman dengan kepala tinggi / menunduk ke depan meja atau bantal, mungkin nyaman tidur di kursi

Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay kebutuhan O2- Posisi semi fowler akan mempermudah pernafasan. Orang yang distress berat akan mencari posisi yang paling nyaman untuk dapat bernafas

E. IMPLEMENTASI

TglNo DxTINDAKANRESPON

9-01-2006

11-01-2006

8-01-2006

9-01-20061

2

3

4

Melatih batuk efektif

Vibrasi

Berikan air hangat dan anjurkan banyak minum. Auskultasi bunyi nafas.

Pertahankan keadaan lingkungan minimum

Kaji kebiasaan diet, evaluasi BB dan ukuran tubuh

Berikan makan porsi kecil tapi sering

Timbang BB

Konsultasi dengan ahli gzi/tim medis yang lain

Berikan oral care

Berikan tindakan nyaman (perubahan posisi, latihan nafas)

Menekan dada selama nafas berlangsung

jelaskan pentinya istirahat dan perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

Bantu memilih posisi nyaman untuk tidur atau istirahat

- Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan- bisa megeluarkan secret (sering dan berwarn putih dan agak encer)

- pasien bisa bernafas normal 20 x/menit

nafsu makan meningkat 4x1 (setengah porsi habis)

saat batuk, dada tidak begitu nyeri, pasien nyaman denganposisi semi fowler

tidur nyaman,jarang terbangun

F. EVALUASI

TglNo. DxCatatan Perkembanganttd

12-01-20061

2

3

4S : Saya merasa lea dan bisa bernafas (setelah diberi air hangat)

Sering mengeluarkan secret (setelah vibrasi dan latihan batuk efektif)

O : Pasien bernafas 20 x/menit

Sekret warna putih agak encer

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Lanjutkan perawatan melebarkan jalan nafas

S : Saya ingin makan terus tapi tidak habis

O : Makan 4 x 1 (setengah porsi)

A : Tujaun tercapai sebagian

P : Pantau menu pasien dan lanjutkan pengobatan

S : Saya merasa nyeri dada

O : Tangan diletakkan di atas dada, pasien terlihat mengernyitkan dahi dan mengaduh

A : Tujaun tercapai sebagian

P : Kaji ulang tindakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan lanjutkan pengobatan

S : Saya nyaman dnegan posisi tidur semi fowler

O : Wajah tampak segar, nafas normal

A : Tujuan tercapai

P : Tinjau tidur pasien

KESIMPULAN

Asma adalah serangan mendadak saluran pernafasan karena penyempitan bronkus. Asma dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor dan obat yang beredar belum tenttu dapat mengatasi serangan asma. Seorang perawat harus melakukan diagnosa guna mrencanakan kesembuhan pasien.

ASUHAN KEPERAWATAN

ASMA

Disusun Oleh :

JUWIKA PUTRI

04. 04. 0740

B / KP / IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2006

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan tufiknya dan HidayahNya kepada kita, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan tentang ASMA.

Tidk lupa kami ucpkan kepada :

1. Ibu Erni, S.Kep.Ns sebagai Dosen Wali B . KP / IV yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

2. Bapak ibu yang memberi dukungan material, non materi

3. Teman-teman yang tidak bisa disebutkansatu persatu yang telah membantu dalam proses pembuatan Askep.

Makalah ini tentunya masih jauh dari kesemurnaan terutama baian dalam membuat diagnosa. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga makalah inidapat bermanfaat baikbagi diri saya maupun orang lain.

Yogyakarta, 16 Januari 2006

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Dasar Teori

1

BAB II PEMBAHASAN

3

A. Pengkajian

4

B. Analisis Data

7

C. Diagnosa Keperaatan

8

D. Rencana Intervensi

9

E. Implementasi

12

F. Evaluasi

13

KESIMPULAN

14

PAGE iii