asma

2
Asma bronkial adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan mayarakat di hampir semua negara di dunia, diderita oleh anak- anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai berat, bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. Lebih dari seratus juta penduduk di seluruh dunia menderita asma dengan peningkatan prevalensi pada anak-anak. (GINA, 2006) Berbagai faktor yang dapat menimbulkan serangan asma antara lain olah raga (exercise), infeksi, alergen, perubahan suhu, pajanan iritan asap rokok, dan lain-lain. Selain itu terdapat berbagai faktor lain yang mempengaruhi prevalensi penyakit asma antara lain usia, jenis kelamin, ras, sosio-ekonomi dan faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya serangan asma, derajat asma dan juga kematian akibat penyakit asma (Rahajoe, Supriyatno dan Setyanto, 2008). Masalah epidemiologi pada penyakit asma saat ini adalah mengenai morbiditas dan mortalitas asma yang relative tinggi dan mengalami peningkatan. Hari asma sedunia tahun 2005 ini bertemakan Unmet Needs of Asthma (Kebutuhan Asma yang Tidak Terpenuhi) WHO memperkirakan saat ini 100-150 juta penduduk di dunia terkena asma dan diperkirakan akan terus bertambah 180.000 setiap tahun (Firshein, 2006). Berdasarkan laporan NCHS ( National Center for Health Statistics) tahun 2000, terdapat 4.487 kematian akibat penyakit asma atau sekitar 1,6 per 100.000 populasi, sedangkan didapatkan juga sebanyak 223 kematian anak usia 0-17 tahun atau 0,3 per 100.000 populasi. Selain itu, kematian pada wanita 40% lebih tinggi daripada laki-laki (NCHS, 2003). Hasil penelitian lain menunjukkan angka kematian pada jenis kelamin perempuan 40% lebih banyak daripada laki-laki, dengan kematian anak usia 0-14 tahun sebesar 0,3 per 100.000 populasi ( BRFSS, 2003). Menurut hasil penelitian multisenter salah satu Negara bagian di Amerika Serkat menunjukkan terdapat 43,6% penderita dalam setahun terahir menggunakan fasilitas gawat darurat, rawat inap, atau kunjungan

Upload: valentine-wijaya

Post on 10-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

koko

TRANSCRIPT

Page 1: Asma

Asma bronkial adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan mayarakat di hampir semua negara di dunia, diderita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai berat, bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. Lebih dari seratus juta penduduk di seluruh dunia menderita asma dengan peningkatan prevalensi pada anak-anak. (GINA, 2006)Berbagai faktor yang dapat menimbulkan serangan asma antara lain olah raga (exercise), infeksi, alergen, perubahan suhu, pajanan iritan asap rokok, dan lain-lain. Selain itu terdapat berbagai faktor lain yang mempengaruhi prevalensi penyakit asma antara lain usia, jenis kelamin, ras, sosio-ekonomi dan faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya serangan asma, derajat asma dan juga kematian akibat penyakit asma (Rahajoe, Supriyatno dan Setyanto, 2008).Masalah epidemiologi pada penyakit asma saat ini adalah mengenai morbiditas dan mortalitas asma yang relative tinggi dan mengalami peningkatan. Hari asma sedunia tahun 2005 ini bertemakan Unmet Needs of Asthma (Kebutuhan Asma yang Tidak Terpenuhi) WHO memperkirakan saat ini 100-150 juta penduduk di dunia terkena asma dan diperkirakan akan terus bertambah 180.000 setiap tahun (Firshein, 2006).Berdasarkan laporan NCHS ( National Center for Health Statistics) tahun 2000, terdapat 4.487 kematian akibat penyakit asma atau sekitar 1,6 per 100.000 populasi, sedangkan didapatkan juga sebanyak 223 kematian anak usia 0-17 tahun atau 0,3 per 100.000 populasi. Selain itu, kematian pada wanita 40% lebih tinggi daripada laki-laki (NCHS, 2003). Hasil penelitian lain menunjukkan angka kematian pada jenis kelaminperempuan 40% lebih banyak daripada laki-laki, dengan kematian anak usia 0-14 tahun sebesar 0,3 per 100.000 populasi ( BRFSS, 2003).Menurut hasil penelitian multisenter salah satu Negara bagian di Amerika Serkat menunjukkan terdapat 43,6% penderita dalam setahun terahir menggunakan fasilitas gawat darurat, rawat inap, atau kunjungan darurat lain nya ke dokter. Dampak asma terhadap kualitas hidup dan produktivitas hidup seseorang juga ditunjukkan dari laporan berikut, seperti didapatkan keterbatasan dalam berekreasi atau olah raga 52,7%,

Page 2: Asma

akrivitas fisik 44,1%, pemilihan karier 37,9%, aktifitas sosial 38%, cara hidup 37,1% dan pekerjaan rumah tangga 32,6%. Absen dari sekolah maupun pekerjaan dialami oleh 36,5% anak dan 26,5% pada orang dewasa.( Cochran,1996).Beberapa survei menunjukkan bahwa penyakit asma menyebabkan hilangnya 16% hari sekolah pada anak-anak di Asia, 43% anak-anak di Eropa, dan 40% hari pada anak-anak di Amerika Serikat (Vita Health, 2006). Di Indonesia masih banyak penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, salah satunya penyakit asma yang tergolong penyakit tidak menular. Penyakit asma ini dapat berpengaruh pada kualitas dan produktivitas hidup masyarakat Indonesia terutama pada anak-anak, hal ini ditunjukkan dengan didapatkan angka kekambuhan asma yang tinggi dan hilangnya hari sekolah pada anak (DEPKES R.I. 2009).Asma dapat timbul pada berbagai usia dan dapat menyerang pada semua jenis kelamin namun dari waktu ke waktu terlihat kecenderunganterjadinya suatu peningkatan penderita. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa beberapa kota besar di Indonesia menyebutkan prevalensi asmaberkisar 3,8%-6,9% (Samsuridjal D, 2000).Prevalensi nasional untuk penyakit asma sebesar 4,0% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala). Sebanyak 9 provinsiyang mempunyai prevalensi Penyakit Asma diatas prevalensi nasional, antara lain adalah Nanggroe Aceh Darussalam di urutan pertama, diikutioleh Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Papua Barat(RIKESDAS, 2007).