aspek farmakologik pada gagal ginjal kronis
DESCRIPTION
Aspek Farmakologik pada Gagal Ginjal Kronis. Wurjanto,dr,SpPD-KGH Divisi Ginjal Hipertensi RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Pada dasarnya fungsi ginjal adalah menyaring / membersihkan plasma darah dari bahan-bahan yang terlarut, termasuk disini obat-obatan - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Aspek Farmakologik pada Aspek Farmakologik pada Gagal Ginjal KronisGagal Ginjal Kronis
Wurjanto,dr,SpPD-KGHWurjanto,dr,SpPD-KGH
Divisi Ginjal HipertensiDivisi Ginjal HipertensiRSUD Dr.Moewardi SurakartaRSUD Dr.Moewardi Surakarta
Pada dasarnya fungsi ginjal adalah menyaring / Pada dasarnya fungsi ginjal adalah menyaring / membersihkan plasma darah dari bahan-bahan membersihkan plasma darah dari bahan-bahan yang terlarut, termasuk disini obat-obatanyang terlarut, termasuk disini obat-obatan
Sebagian besar obat-obatan akan Sebagian besar obat-obatan akan diekskresikan lewat ginjal (urine), sehingga diekskresikan lewat ginjal (urine), sehingga pemberian obat pada penderita GGK harus pemberian obat pada penderita GGK harus diperhatikan diperhatikan
Dosis obat-obatan yang diekskresikan lewat Dosis obat-obatan yang diekskresikan lewat ginjal yang bersifat Nefrotoksik harus ginjal yang bersifat Nefrotoksik harus diperhatikan, karena dapat terjadi komulasi diperhatikan, karena dapat terjadi komulasi dan mempercepat kemunduran fungsi ginjal. dan mempercepat kemunduran fungsi ginjal.
Pada GGK terminal yang sudah Pada GGK terminal yang sudah menjalani dialisis berhubung ada menjalani dialisis berhubung ada kehilangan obat lewat darah, selain kehilangan obat lewat darah, selain toksitas juga perlu diperhatikan toksitas juga perlu diperhatikan seberapa banyak dosis yang hilang, seberapa banyak dosis yang hilang, untuk mempertahankan untuk mempertahankan efektifitasanyaefektifitasanya
Seperti diketahui pemakaian obat Seperti diketahui pemakaian obat yang nefrotoksik dalam jangka lama yang nefrotoksik dalam jangka lama dapat menimbulkan “dapat menimbulkan “drug induced drug induced Nefropati”Nefropati” yang akhirnya menjadi GGK yang akhirnya menjadi GGK terminalterminal
Pemakaian obat pada GGK selain Pemakaian obat pada GGK selain mengetahui obat Nefrotoksik, tetapi mengetahui obat Nefrotoksik, tetapi juga harus tahu ekskresinya lewat juga harus tahu ekskresinya lewat ginjal, hepar, atau feces, dan ginjal, hepar, atau feces, dan kelarutanya pada air kelarutanya pada air (hydrophylic(hydrophylic) ) atau lemak (atau lemak (Lyphophylic)Lyphophylic)
Termasuk obat yang Nefrotoksik : Termasuk obat yang Nefrotoksik : Aminoglikoside, Betalaktam, Aminoglikoside, Betalaktam, Fankomisin, Sulfonamid, Asiklovir, Fankomisin, Sulfonamid, Asiklovir, Rimfampisin, Amphoferisin B, Rimfampisin, Amphoferisin B, Tetrasiklin, NSAID, Cyclosforin A, Tetrasiklin, NSAID, Cyclosforin A, Metotrexate.Metotrexate.
Macam Obat yang NefrotoksikMacam Obat yang Nefrotoksik
1.1. Aminoglikoside :Aminoglikoside : Efektif untuk gram negatif, Efektif untuk gram negatif, tetapi Nefrotoksis. Pemakaian pada GGK dan tetapi Nefrotoksis. Pemakaian pada GGK dan GGK end stage yang Hemodialisa :GGK end stage yang Hemodialisa :
Dosis sama, interval diperpanjangDosis sama, interval diperpanjang Dosis kecil interval samaDosis kecil interval sama Monitor ureum/creatinin dn kadar obat dalam plasmaMonitor ureum/creatinin dn kadar obat dalam plasma
2.2. Sulfonamid : Sulfonamid : Ekskresi lewat ginjal, sering Ekskresi lewat ginjal, sering dipakai pada HIV/AIDS. Bila terpaksa dipakai:dipakai pada HIV/AIDS. Bila terpaksa dipakai:
Mempertahankan hidrasi Mempertahankan hidrasi diuresis 1500 cc/24 jam diuresis 1500 cc/24 jam Alkalinasi dengan sodium bicarbonat pH urine > 7,5Alkalinasi dengan sodium bicarbonat pH urine > 7,5 Pemeriksaan urine berkala mendeteksi adanya Pemeriksaan urine berkala mendeteksi adanya
Hematuria.Hematuria.
Macam Obat yang NefrotoksikMacam Obat yang Nefrotoksik3.3. Amphotericyn B : Amphotericyn B : Obat jamur sangat Nefrotoksik, Obat jamur sangat Nefrotoksik,
larut dalam air. Bila terpaksa dipakai :larut dalam air. Bila terpaksa dipakai : Mencampur dengan intralipidMencampur dengan intralipid Dopamin agonisDopamin agonis Suplementasi garam infusSuplementasi garam infus Dosis titrasiDosis titrasi
4.4. Rimfampisin : Rimfampisin : Obat TBC, toksitas tergantung lama Obat TBC, toksitas tergantung lama pemakaian bersifat reversiblepemakaian bersifat reversible
5.5. Asiklovir : Asiklovir : Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi pada tubulus pada tubulus obstruksi bersifat reversible obstruksi bersifat reversible
6.6. Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Tidak Tidak langsung Nefrotoksik, tetapi terjadi Nefropati terutama langsung Nefrotoksik, tetapi terjadi Nefropati terutama metisilin, Penisilin, dan Ampisilin. Sefalosforin bila metisilin, Penisilin, dan Ampisilin. Sefalosforin bila dosis tinggi dapat Nefrotoksis.dosis tinggi dapat Nefrotoksis.
Macam Obat yang NefrotoksikMacam Obat yang Nefrotoksik
7.7. Vankomisin : Vankomisin : Sangat toksis, bila terpaksa dipakai Sangat toksis, bila terpaksa dipakai harus monitoring yang ketat; urine, plasma darah, harus monitoring yang ketat; urine, plasma darah, ureum / kreatinin.ureum / kreatinin.
8.8. NSAID :NSAID : Menghambat efek Prostaglandin. Menghambat efek Prostaglandin. Prostaglandin menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, Prostaglandin menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, menurunkan resistensi kapiler ginjal, meningkatkan menurunkan resistensi kapiler ginjal, meningkatkan perfusi ginjalperfusi ginjal
9.9. Tetrasiklin : Tetrasiklin : Menimbulkan Fanconis’s Syndrome, Menimbulkan Fanconis’s Syndrome, Hiperkatabolik degan kenaikan ureaHiperkatabolik degan kenaikan urea
10.10. Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Nekrosis Akut dan pengendapan di Tubulus.Nekrosis Akut dan pengendapan di Tubulus.