assessment diabetes insipidus
DESCRIPTION
Diabetes InsipidusTRANSCRIPT
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 1/6
Assessment Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus merupakan suatu kondisi kronik dimana terjadi peningkatan rasa haus
dan peningkatan kuantitas urin dengan berat jenis yangrendah. Kondisi ini
merupakan manifestasi klinis dari defisiensi pitresin (ADH) yang diproduksi oleh hipofisis lobus posterior yang berperan dalam mengatur metabolisme air di tubuh atau merupakan kondisi klinis
akibat dari ketidakpekaan tubulus ginjal terhadap ADH.
Penyebab diabetes insipidus dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan,yaitu
!. Kelainan organis
"etiap lesi yang merusak unit neurohipofisis dan hipotalamus dapatmengakibatkan diabetes
insipidus. Kerusakan ini dapat terjadi sebagaiakibat dari operasi, penyakit infeksi seperti
meningitis, tumor, dan lainnya. Keadaan tersebut akan berakibat gangguan dalam sintesis dan
pengangkutan ADH#A$P yang tidak bekerja dengan baik maupun gagalnya pengeluaran%asopressin.
&. Kelainan ginjal (diabetes insipidus nefrogenik)
Kelainan terletak pada ginjal yaitu tubulus yang tidak peka terhadap hormon antidiuretik
(ADH). 'aktor keturunan yaitu gen se linked dominant merupakan penyebab kelainan
ini. Diabetes insipidus nefritogenik sering disertai retardasi mental. Dalam keadaan normal,
ginjal mengatur konsentrasi air kemih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pengaturan ini merupakan
respon terhadap kadar hormon antidiuretik di dalam darah. Hormon antidiuretik (yang dihasilkan
dari kelenjar hipofisa), memberikan sinyal kepada ginjal untuk menahan air dan
memekatkan air kemih.Diabetes insipidus nefrogenik adalah suatu kelainan dimana ginjal menghasilkan sejumlah
besar air kemih yang ener karena ginjal gagal memberikan respon terhadap hormone
antidiureti dan tidak mampu memekatkan air kemih. Penyebab lain dari diabetes insipidus
nefrogenik adalah obat*obat tertentu yang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
+. Idiopatik
"elain karena penyebab sentral dan nefrogen, beberapa kasus diabetes insipidus tidak
diketahui penyebabnya. Pada sejumlah keil kasus, diabetes insipidus merupakan kelainan
herediter. entuk autosom dominan ditandai dengan onsetnya yang ber%ariasi mulai sejak
lahir sampai umur beberapa tahun, dan semakin lama ada %ariasi keparahandalam keluarga dan
indi%idu.
K-A"I'IKA"I
!. Diabetes insipidus sentral
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 2/6
erupakan bentuk tersering dari diabetes insipidus dan biasanya berakibat fatal. Diabetes in
sipidus sentral merupakan manifestasi darikerusakan hipofisis yang berakibat terganggunya
sintesis dan penyimpanan ADH. Hal ini bias disebabkan oleh kerusakan nuleus supraoptik,
para%entrikular, dan filiformis hipotalamus yang mensistesis ADH. "elain itu,diabetes insipidus
sentral (DI") juga timbul karena gangguan pengangkutanADH akibat kerusakan pada akson
traktus supraoptikohipofisealis dan aksonhipofisis posterior di mana ADH disimpan untuk
se/aktu*/aktu dilepaskanke dalam sirkulasi jika dibutuhkan. DI" dapat juga terjadi karena
tidak adanya sintesis ADH, atau sintesis ADH yang kuantitatif tidak menukupikebutuhan,
atau kuantitatif ukup tetapi tidak berfungsi normal. 0erakhir, ditemukan bah/a DI" dapat
juga terjadi karena terbentuknya antibodi terhadap ADH.
Penanganan pada keadaan DI sentral adalah dengan pemberian sintetik ADH (desmopressin)
yang tersedia dalam bentuk injeksi, nasal spray, maupun pil. "elama mengkonsumsi
desmopressin, pasien harus minum hanya jika haus. ekanisme obat ini yaitu menghambat
ekskresi air sehingga ginjal mengekskresikan sedikit urin dan kurang peka terhadap perubahan
keseimbangan airan dalam tubuh.
&. Diabetes insipidus nefrogenik
Keadaan ini terjadi bila ginjal kurang peka terhadap ADH. Halini dapat disebabkan oleh
konsumsi obat seperti lithium, atau proses kronik ginjal seperti penyakit ginjal polikistik, gagal
ginjal, blok parsial ureter, sikleell disease, dan kelainan genetik, maupun idiopatik. Pada
keadaan ini, terapi desmopressin tidak akan berpengaruh. Penderita diterapi dengan
Hydrohlorothia1ide (H203) atau indomethain. H203 kadang dikombinasikan dengan
amiloride. "aat mengkonsumsi obat ini, pasien hanya boleh minum jika haus untuk mengatasi
terjadinya %olume o%erload.
+. Diabetes insipidus dipsogenik
Kelainan ini disebabkan oleh kerusakan dalam mekanisme haus dihipotalamus. Defek ini
mengakibatkan peningkatan rasa haus yang abnormal sehingga terjadi supresi sekresi ADH dan
peningkatan output urin. Desmopressin tidak boleh digunakan untuk penanganan diabetes
insipidusdipsogenik karena akan menurunkan output urin tetapi tidak menekan
rasahaus. Akibatnya, input air akan terus bertambah sehingga terjadi %olume o%erload yang
berakibat intoksikasi air (suatu kondisi dimana konsentrasi 4a dalam darah rendah#hiponatremia)
dan dapat berefek fatal pada otak. elum ditemukan pengobatan yang tepat untuk
diabetes insipidus dipsogenik.
5. Diabetes insipidus gestasional
Diabetes insipidus gestasional terjadi hanya saat hamil jika en1im yang dibuat plasenta
merusak ADH ibu. Kebanyakan kasus diabetes insipidus pada kehamilan membaik diterapi
dengan desmopressin. Pada kasus dimana terdapat abnormalitas dari mekanisme haus,
desmopresin tidak boleh digunakan sebagai terapi.
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 3/6
678A-A K-I4I"
!. Poliuria dan polydipsia
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia.8umlah airan yang diminum maupun produksi urin per &5 jam sangat banyak, dapat
menapai 9:!; liter sehari. erat jenis urin biasanya sangatrendah, berkisar antara !,;;! : !,;;9
atau 9; : &;; m<smol#kg berat badan.
Poliuria yang terjadi ialah primer dan untuk mengimbanginya penderita akanminum banyak
(polidipsia). Pada bayi keil yang diberikan minum biasaakan tampak gelisah yang terus*
menerus, kemudian timbul dehidrasi, panastinggi dan kadang*kadang dapat timbul syok. =ntuk
menghindari syok, harus diberikan airan dalam jumlah besar, sebaiknya air putih. 6ejala lain
yaitulekas marah, letih, dan keadaan gi1i kurang. 7nuresis bisa merupakan
gejaladini penyakit ini. Kulit biasanya kering, karena anak tidak berkeringat."ering terdapat
anoreksia. Kadang*kadang terdapat gejala tambahan seperti obesitas, gangguan pertumbuhan,
pubertas prekoks, gangguan emosionil, dan sebagainya, bergantung pada letak lesi di otak. 8ika
merupakan penyakit keturunan, maka gejala poliuria dan polidipsia biasanya mulai timbul segera
setelah lahir. ayi sangat sering menangis dan tidak puasdengan susu tambahan tetapi senang
bila mendapat air. Pada anak haus yang berlebih akan mengganggu akti%itas tidur, bermain, dan
belajar.
&. Dehidrasi
ila tidak mendapat airan yang adekuat akan terjadi dehidrasi. Komplikasi
dari dehidrasi, bayi bisa mengalami demam tinggi yang disertai denganmuntah dan kejang*kejang. 8ika tidak segera terdiagnosis dan diobati, bias terjadi kerusakan otak, sehingga
bayi mengalami keterbelakangan mental. Dehidrasi yang sering berulang juga akan menghambat
perkembangan fisik.
+. Hipertermia
5. 4yeri kepala, lemah dan lesu, nyeri otot, hipotermia dan takikardia
9. erat badan turun dengan epat
>. 7nuresis, pada anak yang telah dapat mengendalikan kandung kening
?. 0idak berkeringat atau keringat sedikit, sehingga kulit kering dan puat
@. Anoreksia, lebih menyukai karbohidrat
. 6ejala dan tanda lain
0ergantung pada lesi primer, misalnya penderita dengan tumor daerah
hipotalamus akan mengalami gangguan pertumbuhan, obesitas, hiperpireksia, gangguan tidur, se
ksual prekoks, atau gangguan emosional. -esi yang pada a/alnya menyebabkan diabetes
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 4/6
insipidus akhirnya dapat merusak hipofisis anterior, pada keadaan demikian diabetes insipidus
enderung lebih ringan atau hilang sama sekali.
DIA64<"I"
Diagnosis diabetes insipidus ditegakkan berdasarkan gejala klinik, laboratorium (urinalisis fisis
dan kimia dan tes depri%asi air). 6una mendiagnosa penyebab suatu poliuria adalah
akibat diabetes insipidus, bukan karena penyakit lain, aranya adalah dengan menja/ab tiga
pertanyaan yang dapat kita ketahui dengan anamnesa dan pemeriksaan.
!. Apakah yang menyebabkan poliuria tersebut adalah pemasukan bahan tersebut (dalam hal
ini air) yang berlebihan ke ginjal atau pengeluaran yang berlebihan. ila pada anamnesa
ditemukan bah/a pasien memang minum banyak, maka /ajar apabila poliuria itu terjadi.
&. Apakah penyebab poliuria ini adalah faktor renal atau bukan. Poliuria bias
terjadi pada penyakit gagal ginjal akut pada periode diuresis ketika penyembuhan. 4amun,apabila poliuria ini terjadi karena penyakit gagal ginjal akut, maka akan ada ri/ayat oliguria
(sedikit kening)
+. Apakah bahan utama yang membentuk urin pada poliuria tersebut adalah
air tanpa atau dengan 1at*1at yang terlarut. Pada umumnya, polyuria akibat diabetes
insipidus mengeluarkan air murni, namun tidak menutup kemungkinan ditemukan
adanya 1at*1at terlarut. Apabila ditemukan 1at*1at terlarut berupa kadar glukosa yang tinggi
(abnormal) maka dapat diurigai bah/a polyuria tersebut akibat D yang merupakan salah
satu differential diagnosis dari diabetes insipidus.
8ika kita menurigai penyebab poliuria ini adalah diabetes insipidus, maka harus melakukan
pemeriksaan untuk menunjang diagnosis dan untuk membedakan apakah jenis diabetes
insipidus yang dialami, karena penatalaksanaan dari dua jenis diabetes insipidus ini berbeda. Ada
beberapa pemeriksaan pada diabetes insipidus, antara lain Hikey Hare atau 2arter*BobbinsC
'luid depri%ationC dan =ji nikotin.
Apapun pemeriksaannya, prinsipnya adalah untuk mengetahui %olume, berat jenis, atau
konsentrasi urin. "edangkan untuk mengetahui jenisnya, dapat dengan memberikan %asopressin
sintetis, pada diabetes insipidus sentral akan terjadi penurunan jumlah urin, dan pada diabetes
insipidus nefrogenik tidak terjadi apa*apa.
P77BIK"AA4 P74=48A46
!. -aboratorium darah, urinalisis fisis dan kimia.8umlah urin biasanya didapatkan lebih dari 5*
!; liter dan berat jenis ber%ariasi dari !,;;!*!,;;9 dengan urin yang ener. Pada keadaan
normal,osmolalitas plasma kurang dari &; m<sml#l dan osmolalitas urin +;;*
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 5/6
59;m<smol#l. Pada keadaan dehidrasi, berat jenis urin bisa menapai !,;!;,osmolalitas plasma l
ebih dari &9 m<smoll dan osmolalitas urin 9;*!9;m<smol#l. =rin puat atau jernih. Kadar
natrium urin rendah. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium yang tinggi dalam
darah. 'ungsi ginjal lainnya tampak normal.
&. 0est depri%asi air diperlukan untuk pasien dengan diabetes insipidus dengan defisiensi ADH parsial dan juga untk membedakan diabetes insipidusdengan polidipsia primer pada anak.
Pemeriksaan harus dilakukan pagi hari.Hitung berat badan anak dan periksa kadar osmolalitas
plasma maupun urintiap & jam. Pada indi%idu normal, osmolalitas akan naik (+;;) namun
outputurin akan berkurang dengan berat jenisyang naik (@;;*!&;;).
+.Badioimunoassay untuk %asopressin kadar plasma yang selalu kurang dari ;,9 pg#m-
menunukkan diabetes insipidus neurogeni berat. Kadar A$P yang subnormal pada
hiperosmolalitas yang menyertai menunjukkan diabetes insipidus
neurogenik parsial. Pemeriksaan ini berguna dalam membedakan diabetes insipidus parsial
dengan polidipsia primer.
5.Bontgen ranium
Bontgen ranium dapat menunjukkan adanya bukti tumor intrakraniumseperti kalsifikasi, pembe
saran sella tursika, erosi prosesus klinoid, ataumakin melebarnya sutura.
9.BI
BI diindikasikan pada pasien yang diurigai menderita diabetes insipidus.6ambaran BI
dengan 0! dapat membedakan kelenjar pituitaria anterior dan posterior dengan isyarat
hiperintense atau yang disebut titik terang#isyaratterang. 0itik terang munul pada BI
kebanyakan penderita normal, namuntidak tambap pada penderita dengan lesi jaras hipotalamik*
neurohipofise.Penderita dengan dabetes insipidus autosom dominan, titik terang
biasanyamunul, mungkin disebabkan oleh akumulasi mutan kompleks A$P*4P
II.enebalnya tangkai kelenjar pituitaria dapat terlihat dengan BI pada penderita dengan
diabetes insipidus dan histiositosis sel langerhans (-2H)atau infiltrasi limfosit. Pada beberapa
penderita abnormalitas BI dapatdideteksi bahkan sebelum bukti klinis -2H lain ada
P74A0A-AK"A4AA4
'aktor penyebab patut mendapatkan pertimbangan pertama pada pengobatan. Pengobatan
pada diabetes insipidus harus sesuai dengan gejala yang ditimbulkannya. Pada pasien diabetesinsipidus sentral (DI") parsial tanpa gejala nokturia dan polyuria yang
mengganggu tidur dan akti%itas sehari*hari tidak diperlukan terapi khusus. Pada DI" yang
komplit, biasanya diperlukan terapihormone pengganti (hormonal replaement) yaitu
desmopressin atau DDA$P (!*desamino*@*d*arginine %asopressin) yang merupakan pilihan
utama. Analog ini lebih tahan terhadap degradasi oleh peptidase daripada A$P
alami. Akti%itasantidiuretik DDA$P adalah &;;;*+;;; kali lebih besar daripada akti%itas
7/17/2019 Assessment Diabetes Insipidus
http://slidepdf.com/reader/full/assessment-diabetes-insipidus 6/6
pressornya, dan ! mikrogram menghasilkan diuresis yang berakhir dalam /aktu @*!; jam,
dibandingkan dengan hanya &*+ jam untuk A$P alami. DDA$P diberikan melalui
sistem pemasukan pipa hidung yang mengalirkan sejumlah tepat pada mukosa hidung. Dosis
berkisar antara 9*!9 mikrogram yang diberikansebagai dosis tunggal atau terbagi menjadi &
dosis. Anak umur kurang dari & tahun memerlukan dosis yang lebih keil (;,!9*
;,9 mikrogram#kg#&5 jam). Dosisnya harus seara indi%idu dan penting disesuaikan jad/al
dosisnya sehingga memungkinkan penderita dalam keadaan poliuria ringan sebelum dosis
berikutnya diberikan. =ntuk penderita yang memerlukan lebih dari !; mikrogram dosis preparat
semprot hidung juga tersedia. Preparat parenteral DDA$P (;,;+*;,!9
mikrogram#kg) tersedia dan bermanfaat paska bedah transfenoidalis, bila penyumbatan hidung
menghalangi peniupan hidung.
Desmopressin seperti halnya ADH memfasilitisasi reabsorbsi air ditubulus kolekti%us den
gan AP*mediated insersion. Hasilnya %olume urin berkurang dan berat jenis urin
meningkat. 7fek samping dari desmopressin yaitu hiponatremia dan pada dosis tinggi
dapat menyebabkan hipertensi.
"elain terapi hormon pengganti, bisa juga digunakan terapi adju%ant yangmengatur
keseimbangan air, seperti diuretik 0ia1id, klorpropamid, klofibrat, karbama1epin. =ntuk
menegah dehidrasi, penderita harus selalu minum airan dalam jumlah yang ukup ketika
mereka merasa haus. Penderita bayi dan anak anak harus sering diberi minum. 0erutama
pada bayi yang masih sukar mengekspresikan rasa hausnya . 8ika asupan airan menukupi,
jarang terjadi dehidrasi.