asuhan kebidanan dengan
DESCRIPTION
ASKEP KEBIDANANTRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DI PUSKESMAS KUTA ALAM
DISUSUN
Oleh :
K U S M I A T INIM : 71240S07088
PROGRAM KHUSUS AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN PENDIDIKAN MONA
BANDA ACEH2009
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini. Shalawat beserta salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad. SAW
yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yan penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini
Melalui kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Fatma S, SKM.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes NAD
2. Ibu syarwani selaku preseptor diipuskesmas indrapuri.
3. Ibu Dra.Hj.Tjut Maimunah TM.M.Kes selaku pembimbing.
4. Ibu Rahmi, SKM selaku pembimbing.
Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini, penulis
menyadari dalam penulisan dan kegiantan yang terkera dalam laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan
datang.
Banda Aceh, 9 Februari 2009
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar belakang................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................ 1
1. Tujuan umum............................................................................. 1
2. Tujuan khusus............................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS ..................................................................... 2
A. Definisi ........................................................................................... 2
B. Jenis-jenis letak sungsang............................................................... 2
C. Frekuensi ........................................................................................ 2
D. Etiologi ........................................................................................... 3
E. Diagnoso.......................................................................................... 3
F. Mekanisme persalinan letak sungsang ........................................... 3
G. Bentuk pertolongan letak sungsang ................................................ 4
H. Kemplikasi persalinan letak sungsang ........................................... 5
I. Penanganan Pada Letak Sungsang ................................................. 5
J. Pertolongan letak sungsang pervaginam yang tidak dapat
dilakikan.......................................................................................... 6
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................ 7
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini angka kematian meternal dan neonatal di indonesia masih tinggi.
Menurut suryey bemografi dan kesehatan indonesia, angka kematian maternal adalah
301 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal berkisar 35/1.000
kelahiran hidup
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayai sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan ada beberapafaktor yang menyebabkan tingginya angka
kematian maternal maupun perinalal diantaranya kehamilan denga letak sungsang
Angka kematian bayi dengan persalinan letak sungsang, di terjadi, RSU Dr.
Pirngadi medan dan RS hasan sakidin bandung didaptkan angka kematian perinatal
masing-masing 38.5%, dan 14.8 % eastman melaporkan angka-angka kematian
perinatal antara 12.4%.
Oleh karena itu, pelayanan asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan medeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum, agar mampu melakukan asuhan kebidanan pada ib hamil
dengan letak sengsang.
2. Tujuan khusus
1) dapat mengumpulkan data subjektif pada ibu hamil dengan letak
sungsang
2) dapat mengumpulkan data objektif pada ibu hamil dengan letak sungsang
3) dapat menegakkan asessment pada ibu hamil dangan leak sungsang
4) dapat melakukan perencanaan/ penting pada ibu hamil dengan letak
sungsang
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala jamin difundus
uteri. Kejadiannya dekitar 3-4% tetapi mempunyai angka morbiditas dan mortalitas
janin yang tinggi (Ida Bagus Gde.2009).
B. Jenis-Jenis Letak Sungsang
1. Presentasi bokong
letak bokong denga kedua tungkai terangkat ke atas
2. Presentasi bokong kaki sempurna
letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokongletak bokong kaki
sempurna (lipat kajang)
3. Presentasi bokong kaki tidak sempurna
adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki
atau lutut terdiri dari
- kedua kaki : letak kaki sempurna
satu kaki : letak kaki tidak sempurna
- kedua lutut : letak lutut sempurna
satu lutut : letak lutut tidak sempurna
4. Presentasi kaki
Pada presentasi kaki bagian paling rendah ialah satu atau dua kaki.
Presentasi kaki terjadi jika sebuah kaki mengalami ekstensi pada panggul dan
lutut
C. Frekuensi
Letak sungsang ditemukan kira-kira 2-4 %. Grenhill melaporkan 4-4,5 %,
sedangkan dirumah sakit Dr. Pirgadi medan ditemukan frekuensi 4,4 % dan dirumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung 4,6 % (sarworno, 2005).
2
D. Etiologi
a. Panggul sempit
b. Terdapat lilitan tali pusat atau tali pusat pendek
c. Kalainan uterus
uterus arkuatus
uterus septus
uterus dupleks
d. Terdapat tumor di valvis minor yang meganggu masuknya kepala janin ke
PAP
e. Plasenta previa
f. Kehamilan ganda
(Ida Bagus Gde, 2001)
E. Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di kiri atau
kanan
2. Auskultasi
Djj paling jelas terdegar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat
3. Pemekrisaan Dalam
Dapat di raba os sacrum, tuber Ischii dan Anus, kadang-kadang kaki (pada
letak kaki)
4. Pemekrisaan Foto Rontgen : bayangan kepala di fundus
(Rustam, 1998)
F. Mekanisme Persalinan Letak Sungsang
a. Mulai dari bokong relatif kecil, makin besar pada
bahu dan persalinan kepala paling sulit
1. Kepala bagian besar dan lahir paling belakang
2. Waktu persalinan kepala terbatas sekitar 8 menit
3
3. Tulang basis kranii dengan susunan rapat sehingga tidak mungkin
mengalami maulase
4. Kemungkinan putaran kepala terbaik sehingga menambah sulitnya
persalinan (dagu di depan)
b. Persalinan yang masih mungkin dapat dilakukan
hanya pertolongan menurut Brach :
1. Pembukaan lengkap tanpa terdapat sefalopervis disproporsi
2. Bokong dipegang secara Brsch.
3. Lakukan hiperlordose bokong kearah perut itu
4. Dapat dilakukan dengan dua kali mengenjan
5. Saat bokong tampak berikan 5 unit oksitosin I.M. seorang membantu
mendorong fundus uterus secara kristelier :
Agar kepala janin tepat fleksi
Mempercepat proses persalinan kepala
6. Untuk menghindari tekanan tali pusat, dapat dilonggarkan terlebih dahulu
(Ida Bagus Gde, 2001)
G. Bengtuk Pertolongan Persalinan
1. Transabdominal
Secsil sesarea
2. Transvaginal
a. Metode Brach
b. Partiil ekstraksi tindakan tambahan setelah umbilikus tampak dilakukuan
intervensi kekuatan luar (manual aid)
c. Total ekstraksi :
1) ekstraksi satu-dua kaki dapat didahului profillaksisi PINARD
2) Ekstraksi bokong
d. Pertolongan persalinan kepala menurut :
1) Mauriceau velt smellie
2) Aftercoming head dengan forceps piper
4
H. Komplikasi Persalinan Letak Sungsang
a. Morbiditas dan mortalotas bayi tinggi
b. Dapat menurunkan IQ bayi
c. Komplikasi segera :
1. Ibu, trias komplikasi :
a. Pendarahan
b. Trauma
c. Infeksi
2. Bayi, trias komplikasi :
a. Pendarahan : in trakranlil, asfiksia, dan aspirasi
air ketuban
b. Infeksi pasca partum : meningitis dan infeksi
lainnya
3. Trauma persalinan :
a. Kerusakan alat vital didaerah meduia oblongata
b. Trauma ekstrimitas : disiokasi persendian dan
fraktura ekstrimitas
c. Trauma alat vesera : lever ruptura dan lien
ruptura
4. Kematian bayi karena
a. Asfiksi berat
b. Pendarahan intrakranial
c. Infeksi otak – miningitis (Ida Bagus Gde, 2001)
I. Penanganan Pada Letak Sungsang
a. Dalam kehamilan
Pada waktu pemeriksaan antenatal di jumpai letak sungsang, trauma
pada primigravida, hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi
presentasi kepala. Versi luar sebaiknya dilakukan apda kehamilan 34 dan 38
minggu. Pada umumnya versi luar sebelum minggu ke 34 belum perlu
dilakukan, karena kemungkinan besar janin masih dapat memutar sendiri,
5
sedangkan minggu ke-38 keatas versi luar sulit untuk berhasil karena janin
sudah besar dan jumla air ketuban relatif telah berkurang. Kontraindikasi lain
untuk melahirkan versi luar ialah : 1) panggul sempit, 2) perdarahan
antepartum, 3) hipertensi, 4) hamil kembar, 5) plasenta previa. (Sarwono,
2005).
b. Dalam Persalinan
1) Pembukaan kurang dari 4 cm.
2) Ketuban masih intak.
3) Bagian terendah belum masuk PAP.
c. Teknik Versi Luar
1) Eksentrasi
- Mengeluarkan bagian terendah dari PAP
2) Mobilisasi
- Mengarahkan bokong ke arah perut janin
3) Rotasi
- Memutar bokong atau kepala dengan putaran 900 observasi DJJ, bila
baik putara diteruskan sampai kepala janin berada di daerah pervis
4) Fiksasi
- Masukkan kepala di PAP sehingga terfiksir (Ida Bagus Gde, 2001).
J. Pertolongan letak sungsang penyaginam tidak dapat dilakukan bila :
1. Terdapat kemungkinan panggul sempit
2. Pada primigravida
3. Ederly primigravida
4. Bad Obstetrics hystory
5. Terdapat perdarahan antepartum
6. Kehamilan ganda
7. Terdapat hipertensi
8. Terdapat bekas seksio atau opeksi di daerah uterus
9. Letak sungsang disertai penyulik langsung seksio sesarea :
a. Ketuban pecah dini
6
b. Ketuban pecah sebelum pembukaan lengkap
c. Kehamilan prematuritas
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
SOAP ANC
Tanggal : 04-02-2009
Pukul : 10.30 Wib
S : Ibu Irwiyati, 34 tahun datang ke PKM Indrapuri ingin memeriksakan
kehamilannya, ibu mengeluh pusing dan ibu merasa cemas dengan proses
persalinan tidak ada riwayat penyakit yang diderita.
Kehamilan anak ke-4. ibu belum TT2
HPHT : 29-07-2008
O : TD : 100/80 mmHg
N : 70 x./m
RR : 22 x/m
T : 36,50C
BB : 47 Kg
TTP : 6-05-2009
- Rambut : Bersih tidak ada ketombe
- Mata : Conjungtiva normal, sklera tidak ikterik
- Hidung : Tidak ada polip
- Mulut : Tidak ada karies gigi
- Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
- Payudara : Simetris, tidak ada strie, areola normal puting menonjol
- Abdomen : Tidak ada bekas operasi dan tidak ada strie
Palpasi Abdomen
L1 : 3 jari 4 pst (26 cm)
L2 : Punggung kiri
L3 : Presentasi bokong
L4 : Belum masuk PAP
8
- Ekstermitas : Tidak ada oedema
- Reffleks patela : Ada
A : GIV, P III. Ao dengan kehamilan letak sungsang
Umur kehamilan 28 minggu
K/U ibu dan janin baik
P : - Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
- Menganjurkan ibu untuk melakukan sujud dalam sehari 3x selama 5 – 10
menit.
- Menganjurkan ibu untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan-jalan
di pagi hari.
- Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
berprotein tinggi seperti : nasi, ikan, telur, tempe, tahu, susu, sayur-
sayuran dan buah-buahan.
- Menganjurkan ibu untuk minum air putih ± 8 gelas / hari
- Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri serta melakukan
perawatan payudara untuk persiapan laktasi.
- Memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti :
a. Pendarahan pervaginam
b. Pembengkakan pada muka dan tangan
c. Penglihatan kabur
d. Sakit kepala yang hebat
e. Gerakan janin tidak bergerak seperti biasa.
- Memberitahukan ibu tentang persiapan persalinan seperti :
a. Dana
b. Tempat persalinan
c. Transportasi
d. Donor darah
- Memberitahukan ibu tanda-tanda bersalin, seperti :
a. Keluar darah bercampur lendir
b. Rasa sakit diperut yang sering dan teratur
9
- Menjadwalkan kunjungan ulang 2 minggu kemudian atau bila ada
indikasi / keluhan
- Menanyakan apakah ibu sudah mengerti dan dapat mengulang kembali
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehamilan mengingat bahaya-bahayanya, sebaiknya persalinan dalam
letak sungsang dihindarkan. Untuk itu bila pada waktu pemeriksaan antenatal,
dijumpai letak sungsang terutama pada primigravida, hendaknya diusahakan
melakukan versi luar menjadi presentasi kepala. Versi luar sebaiknya dilakukan pada
kehamilan antara 34 dan 38 minggu. Pada umumnya versi luar sebelum minggu ke 34
belum perlu dilakukan, minggu ke 38 versi luar sulit untuk berhasil karena janin
sudah besar dan jumlah air ketuban relatif telah berkurang.
Untuk memperhatikan asuhan sayang ibu kita harus memberikan dukungan
emosional kepada ibu supaya ibu lebih semangat dan dapat melakukan anjuran-
anjuran yang telah kita berikan agar bayinya bisa kembali normal.
B. Saran
1. Diharapkan pada ibu agar memeriksakan kehamilannya sesering mungkin,
juga bila ada indikasi.
2. Diharapkan kepada ibu agar sering melakukan sujud, karena
ada kemungkinan posisi janin bisa berubah ke posisi normal.
3. Diharapkan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan
penunjang, seperti USG
4. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan
perhatian dan pelayanan asuhan kebidanan yang seoptimal mungkin.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, R (1998), Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC.
Manuaba, IBG (2001), Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, S (2002), Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP – SP
Prawirohardjo, S (2005), Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBP – SP.
12